isolasi fenolat dari biji kakao

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari reaksi kimia. Masing-masing reaksi seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan untuk kehidupann organisme sebagai suatu kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan lintasan metabolik yang dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan. Katalisator inilah yang disebut dengan enzim. Sebagai contoh proses metabolisme saat pembentukan urea yang nyatanya membutuhkan suhu tinggi yang tidak mungkin manusia miliki. Namun, karena adanya enzim yang merupakan katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu fisiologis tubuh manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi- reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh. Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit.

description

cara isolasi fenolat menggunakan biji kakao dengan tujuan mengetahui kadar fenolat dari kulit ari dan daging buah kakao

Transcript of isolasi fenolat dari biji kakao

Page 1: isolasi fenolat dari biji kakao

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSuatu organisme hidup adalah rakitan menakjubkan dari reaksi kimia. Masing-

masing reaksi seolah berjalan sendiri tapi memberi sumbangan untuk kehidupann organisme sebagai suatu kesatuan. Sel dalam tubuh tumbuhan mampu mengatur lintasan – lintasan metabolik yang dikendalikannnya agar terjadi dan dapat mengatur kecepatan reaksi tersebut dengan cara memproduksi suatu katalisator dalam jumlah yang sesuai dan tepat pada saat dibutuhkan. Katalisator inilah yang disebut dengan enzim. 

Sebagai contoh proses metabolisme saat pembentukan urea yang nyatanya membutuhkan suhu tinggi yang tidak mungkin manusia miliki. Namun,  karena adanya enzim yang merupakan katalisator biologis menyebabkan reaksi-reaksi tersebut berjalan dalam suhu fisiologis tubuh manusia, sebab enzim berperan dalam menurunkan energi aktivasi menjadi lebih rendah dari yang semestinya dicapai dengan pemberian panas dari luar. Kerja enzim dengan cara menurunkan energi aktivasi sama sekali tidak mengubah ΔG reaksi (selisih antara energi bebas produk dan reaktan), sehingga dengan demikian kerja enzim tidak berlawanan dengan Hukum Hess 1 mengenai kekekalan energi. Selain itu, enzim menimbulkan pengaruh yang besar pada kecepatan reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Reaksi-reaksi yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan di bawah kondisi laboratorium normal dapat terjadi hanya dalam beberapa detik di bawah pengaruh enzim di dalam tubuh.

Peran enzim sebagai biokatalisator sangat berpengaruh terhadap peristiwa-peristiwa dalam tubuh. Hal ini karena enzim sebagai determinan yang menentukan kecepatan berlangsungnya suatu peristiwa fisiologik, yang memainkan peranan sentral dalam masalah kesehatan dan penyakit. Sehingga, dalam keadaan-keadaan tertentu kerja enzim akan mengalami perubahan. Dalam keadaan tubuh yang kurang seimbang, atau tubuh yang kurang sehat, reaksi-reaksi yang terjadi di dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Hal ini disebabkankerja enzim tidak terkoordinasi dengan cermat. Sementara dalam keadaan sehat , semua proses fisiologis akan berlangsung dengan baik serta teratur. Enzim sendiri merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses dinamik yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang.

B. Rumusan Masalah                       1. Apa pengertian enzim?2. Bagaimana tatanama dan kekhasan enzim?3. Bagaimana fungsi dan cara kerja enzim?4. Bagaimana cara penggolongan enzim?5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim?6. Apa sajakah komponen enzim?7. Apa saja jenis-jenis enzim ?

Page 2: isolasi fenolat dari biji kakao

8. Apa saja sifat-sifat enzim ?9. Apa saja aktifitas enzim ?10. Apakah yang dimaksut dengan metabolisme enzim ?11. Apa sajakah komponen penyusun enzim ?

\

\

BAB II

Page 3: isolasi fenolat dari biji kakao

ISI

A. Pengertian EnzimEnzim atau fermen (dalam bahasa yunani, en = di dalam dan zyme = ragi)

adalah senyawa organik yang tersusun atas protein, dihasilkan oleh sel, dan berperan sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia. Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein, berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi  dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein.

Enzim sangat penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme sel akan terhambat hingga pertumbuhan sel juga terganggu. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Dari hasil penelitian para ahli biokimia ternyata banyak enzim mempunyai gugus bukan protein (kofaktor), jadi termasuk golongan protein majemuk. Enzim semacam ini (holoenzim) terdiri atas protein (apoenzim) dan suatu gugus bukan protein (kofaktor). Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein, dan merupakan bagian yang paling utama dari enzim. Kofaktor ada yang terikat kuat pada protein (protestik), ada pula yang tidak begitu kuat ikatannya (koenzim). Sebagai contoh enzim katalase terdiri atas protein dan ferriprotorfirin. Ada juga enzim yang terdiri dari protein dan logam, misalnya askorbat oksidase adalah protein yang mengikat tembaga.

B. Tata Nama dan Kekhasan EnzimBiasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase digunakan nama

substrat di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Substrat adalah senyawa yang bereaksi dengan bantuan enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea (substrat) dinamakan urease. Kelompok enzim yang mempunyai fungsi sejenis diberi nama menurut fungsinya, misalnya hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis. Karena itu disamping nama trivial (biasa) maka oleh Commisison on Enzymes of the International Union of Biochemistry telah ditetapkan pula tata nama yang sistematik, disesuaikan dengan pembagian atau penggolongan enzim didasarkan pada fungsinya. Secara ringkas, sistem penamaan enzim menurut IUB dijelaskan sebagai berikut:1. Reaksi dan enzim yang mengkatalisis membentuk 6 kelas, masing-masing

mempunyai 4-13 subkelas.

Page 4: isolasi fenolat dari biji kakao

2. Nama enzim terdiri atas 2 bagian, pertama menunjukkan substrat dan kedua ditambah dengan –ase yang menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisis. Contoh: heksosa isomerase (subsrat: heksosa dengan reaksi isomerase).

3. Jika diperlukan, ditambah dengan informasi tambahan tentang reaksi dalam tanda kurung di bagian akhir nama. Contoh: 1.1.1.37 L-malat:NAD+ oksidoreduktase (dekarboksilasi).

4. Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri dari 4 nomor yaitu: Digit pertama          : kelas tipe reaksi Digit kedua             : subkelas tipe reaksi Digit ketiga             : subsubkelas tipe reaksi Digit keempat         : untuk a.       Tata nama enzim

Biasanya enzim mempunyai akhiran –ase. Di depan –ase digunakan nama substrat di mana enzim itu bekerja., atau nama reaksi yang dikatalisis. Substrat adalah senyawa yang bereaksi dengan bantuan enzim. Sebagai contoh enzim yang menguraikan urea (substrat) dinamakan urease. Kelompok enzim yang mempunyai fungsi sejenis diberi nama menurut fungsinya, misalnya hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis. Karena itu disamping nama trivial (biasa) maka oleh Commisison on Enzymes of the International Union of Biochemistry telah ditetapkan pula tata nama yang sistematik, disesuaikan dengan pembagian atau penggolongan enzim didasarkan pada fungsinya. Secara ringkas, sistem penamaan enzim menurut IUB dijelaskan sebagai berikut:

a. Reaksi dan enzim yang enzim spesifikContoh: diuraikan menjadi:

Kelas 2                    : transferase Subkelas 7              : transfer fosfat Subsubkelas 1         : alkohol merupakan akseptor fosfat Enzim spesifik 1     : heksokinase atau ATP:D-heksosa 6-fosfotransferase.

Suatu enzim yang mengkatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil atom C ke enam molekul glukosa.

b. Kekhasan enzimSuatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan inilah

ciri suatu enzim. Ini berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang dapat bekerja terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya bekerja terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urease hanya bekerja terhadap urea sebagai substratnya. Ada juga enzim yang bekerja terhadap lebih dari suatu substrat namun enzim tersebut tetap mempunyai kekhasan tertentu, misalnya enzim esterase dapat menghidrolisir beberapa ester asam lemak, tetapi tidak dapat menghidrolisir substrat lain yang bukan ester.

Kekhasan terhadap suatu reaksi disebut kekhasan reaksi. Suatu asam amino tertentu sebagai substrat dapat mengalami berbagai reaksi dengan berbagai enzim. Jadi, walaupun reaksi tersebut berjalan namun tiap enzim hanya bekerja pada satu reaksi. Jadi, kekhasan reaksi bukan disebabkan oleh koenzim tetapi oleh apoenzim.

Page 5: isolasi fenolat dari biji kakao

Daya katalitik enzim sangat besar, yaitu mampu mempercepat reaksi kimia minimal sejuta kali. Tanpa enzim, kecepatan sebagian besar reaksi kimia di dalam sistem biologi sangatlah rendah sehingga tak dapat diukur.

Enzim sangat spesifik, baik terhadap terhadap jenis reaksi yang dikatalisisnya maupun terhadap substrat atau reaktan yang diolahnya. Satu enzim biasanya mengkatalisis satu jenis reaksi kimia saja, atau seperangkat reaksi yang sejenis. Dalam reaksi enzimatik sangat jarang terjadi reaksi sampingan yang menyebabkan terbentuknya hasil sampingan yang tak berguna.

C. Fungsi dan Cara Kerja Enzima. Fungsi enzim

Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011 kali lebih cepat daripada suatu reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Oleh karena itu, enzim mempunyai peranan yang sangat penting  dalam reaksi metabolisme. Peranan enzim dalam reaksi metabolisme adalah sebagai berikut:1. Biokatalisator yaitu meningkatkan kecepatan reaksi kimia dengan menurunkan

energi aktivasinya tetapi tidak ikut bereaksi.2. Modulator yaitu mengatur reaksi yang bersifat acak menjadi berpola. Misalnya

glukosa yang terbentuk selama proses fotosintesis. Jika konsentrasi glukosa telah melebihi keseimbangan, maka akan terurai menjadi CO2 dan H2O. Dengan adanya enzim, glukosa dapat diubah menjadi sukrosa atau amilum. Dalam bentuk sukrosa dapat diedarkan ke seluruh jaringan melalui floem dan disimpan dalam bentuk amilum. Dengan mengubah glukosa menjadi molekul lain, maka proses fotosintesis dapat terus berlangsung tidak terhambat oleh akumulasi hasilnya.

b. Cara kerja enzim1. Kompleks enzim substrat

Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai kekhasan yaitu hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan atau kontak dengan substrat dinamai bagian aktif (active site). Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat. Apabila substrat mempunyai bentuk atau konformasi lain, maka tidak dapat ditampung pada bagian aktif suatu enzim. Dalam hal ini enzim itu tidak dapat berfungsi terhadap substrat. Ini adalah penjelasan mengapa tiap enzim mempunyai kekhasan terhadap substrat tertentu.

Page 6: isolasi fenolat dari biji kakao

Hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan terjadinya kompleks enzim-substrat. Kompleks ini merupakan kompleks yang aktif, yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah terjadi.ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:1. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)2. Teori kecocokan induksi (induced fit theory)

1. Lock and keyTeori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim sepertikunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enziminvertase, sebagai berikut:

a. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substratb. Hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasic. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

d. Enzim + substrat -- Kompleks enzim substrat -- Hasil akhir + Enzim

2. teori kecocokan induksi (induced fit theory) Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan

merupakan bentuk yang kaku, tapi bentuk yang fleksibel  Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif

akan termodifikasi menyesuaikan bentuk substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat

Page 7: isolasi fenolat dari biji kakao

Ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat menjadi lebih kuat. Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.

D. Komponen Enzim

Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:

Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa

protein dan senyawa selain protein. Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim,

sedangkan bagian yang bukan protein disebut prostetik.

Page 8: isolasi fenolat dari biji kakao

Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan yang terbuat dari bahan organik seperti protein disebut ko enzim.

E. Jenis-jenis enzimEnzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi. 2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi

unsur4. Hidrolase unsur bekerja pada reaksi yang menggunakan air5. Ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

F. Sifat Enzim1. sebagai Biokatalisator

Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel dan berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisatorKatalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia , tetapi zat itu sendiri tidak ikut dalam reaksi.Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh reaksi tersebutEnzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung dalam sel,dan bertindak tidak harus selalu dalam sel

2. Enzim menurunkan energi aktivasiEnzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi)

Page 9: isolasi fenolat dari biji kakao

3. Enzim merupakan protein  Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein,

yaitu dipengaruhi oleh suhu dan Ph Pada suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi

(penggumpalan), yang akhirnya akan terdenaturasi enzim akan terdenaturasi

4. Enzim bekerja spesifikEnzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contohenzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa

G. Aktifitas EnzimFaktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :1. Suhu

Reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu optimum 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.

2. Logam beratLogam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.

3.  LogamAktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn,Ca, dan Fe.

4.  pHEnzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal.Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerjapada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa. Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap Ph

Page 10: isolasi fenolat dari biji kakao

5. Konsentrasi

Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan.Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerjaenzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akankonstans.

6. Faktor dalam (faktor internal)Vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim. Hormon tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh. Semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, maka semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian sebaliknya.Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam tubuh.

7. keberadaan Aktivator dan inhibitora. Aktivator

Aktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim dengan dan substrat

b. Inhibitor 

Page 11: isolasi fenolat dari biji kakao

Inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara enzim dengan substrat.

Ada dua macam inhibitor yaitu:

1. Inhibitor kompetitifadalah inhibitor yang kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.

2. Inhibitor non kompetitifadalah inhibitor yang melekat pada tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan substrat tidak dapat melekat pada enzim

Contoh-contoh kerja enzim dalam proses metabolisme sebagai berikut:1. Enzim katalase

Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

2. Enzim oksidase Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.

3. Enzim hidraseEnzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatusenyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh:fumarase, enolase

4. Enzim dehidrogenaseEnzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hydrogen dari suatu zat ke zat yang lain.

5. Enzim transphosforilase Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.

Page 12: isolasi fenolat dari biji kakao

6. Enzim karboksilaseEnzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organic secara bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehidadibantu oleh karboksilase piruvat.

7. Enzim desmolase.Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.

8. Enzim peroksida Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

H. Proses Metabolisme EnzimMetabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme. Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui Respirasi(katabolisme) dan sintesis (anabolisme).a. Reaksi Katabolisme

Adalahreaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks menjadi ikatan kimia yang lebih sederhana. pada waktu ikatan putus dan molekul terpecah terjadi pembebasan energi (reaksi exergonik).Contoh reaksi katabolisme adalah proses respirasi (termasuk aerob dan anaerob)

b. Reaksi Anabolisme Adalah reaksi pembentukkan, yaitu pembentukkan molekul sederhana menjadi molekul kompleks. reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia, olehsebab itu reaksi anabolisme disebut juga reaksi yang membutuhkan energi(endergonik) Contoh reaksi anabolisme adalah sintesis (termasuk fotosintesisi dan kemosintesis)

Dalam reaksi katabolisme karbohidrat, fungsi / peran enzim dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :1. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi. Beberapa jenis enzim yang memiliki

peran seperti ini antara lain : a. aerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari substrat

yang menggunakan oksigen sebagai akseptor hidrogennya ) contohnya adalah Flavin Adenin Dinukleotida ( FAD ), 

b. anaerobik dehidrogenase ( mengkatalisis pelepasan hidrogen dari suatu substrat yang menggunakan selain oksigen sebagai akseptor hidrogennya. Contohnya Nikotinamid Adenin Dinukleotida ( NAD ) dan sitokrom, 

Page 13: isolasi fenolat dari biji kakao

c. Hidroperoksidase ( mengkatalisis reaksi kimia dengan substrat hidrogen peroksida. Contoh :peroksidase dan katalase. d. Oksidase ( mengkatalisis transfer langsung dan penggabungan oksigen ke dalam molekul substrat ). Contoh :sitokrom a, a3, b, c, c1.

2. Berperan dalam pengubahan substrat yang tidak terkait dengan reaksi oksidasi reduksi. Contoh : aldolase, enolase, heksokinase, fosfogliserat, piruvat kinase.a. ATP merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan

adenosin yangmengikat tiga gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya pada saat mengalami hidrolisis.Reaksinya: ATP --> ADP --> AMP (reaksi tersebut meruapak reaksi bulak balik)perubahan ATP menjadi ADP di ikuti dengan pembebasan energi sebesar 7,3 kalori/mol ATP.

b. EnzimEnzim merupakan senyawa organik jenis protein yang dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai katalisator (pemercepat suatu reaksi kimia)sehinggadisebut Biokatalisator. Reaksi metabolisme dalam sel sangat membutuhkan keberadaan enzim. Seluruh reaksi kimia yang membangun proses metabolisme merupakan reaksi enzimatis. Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim di buat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus selalu di dalam sel.

I.  Komponen Penyusun EnzimBerdasarkan senyawa pembentuknya yaitu protein enzim dibedakan atas 2 bagaian yaitu:a. Enzim sederhana...enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah proteinb. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzimc. Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein Apoenzim

merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofakto Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut koenzim.

BAB III

Page 14: isolasi fenolat dari biji kakao

KESIMPULAN

Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsisebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Karena enzim itu suatu protein, konsekuensinya karakteristik biokimia enzim sama seperti karakteristik protein, yang disintesis oleh sel memerlukan DNA, bila rusak oleh lingkungan yang tidak mendukung seperti akibat suhu dan pH enzim dapat menurunkan barier energi aktivasi, sehingga reaksi dapat berlangsung dalam kondisi normal yang ada pada sel hidup. Enzim dapat mempercepat tingkat reaksi yang sebenarnya terjadi, tapi jauh lebih lambat.

TUGAS MAKALAH:

Page 15: isolasi fenolat dari biji kakao

BIOKIMIA UMUMENZIM

Nama : IRWATI

Stambuk : G301 13 068

Prody : KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2015

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: isolasi fenolat dari biji kakao

Heru Santoso Wahito Nugroho, 2008. Protein dan Enzim, www.heruswn.teach-nology.com

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

Poedjiadi, Anna dan F. M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI),  Jakarta: EGC