Okulasi Kakao

12
PERBANYAKAN TANAMAN KAKAO DENGAN OKULASI Ferry alkadrie & Fikriyadi

Transcript of Okulasi Kakao

Page 1: Okulasi Kakao

PERBANYAKAN TANAMAN KAKAO DENGAN OKULASI

Ferry alkadrie&

Fikriyadi

Page 2: Okulasi Kakao

PENDAHULUAN

Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Kakao termasuk tanaman perkebunan berumur tahunan. Tanaman tahunan ini dapat mulai berproduksi pada umur 3-4 tahun .

Page 3: Okulasi Kakao

Sistematika Tanaman Kakao

Menurut Tjitrosoepomo (1988) sistematika tanaman kakao ialah sebagai berikut :

Divisi : SpermatophytaAnak divisi : AngioospermaeKelas : DicotyledoneaeAnak kelas : DialypetalaeBangsa : MalvalesSuku : SterculiaceaeMarga : TheobromaJenis : Theobroma cacao L

Page 4: Okulasi Kakao

Syarat Tumbuh

Di daerah tempat asalnya (Amerika Selatan), tanaman kakao tumbuh subur di hutan-hutan dataran rendah dan hidup dibawah naungan pohon-pohon yang tinggi. Kesuburan tanah, kelembaban udara, suhu dan curah hujan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Susanto (1994) mengatakan bahwa kakao mempunyai persyaratan tumbuh sebagai berikut :curah hujan 1.600 – 3.000 mm tahun atau rata-rata optimalnya 1.500 mm tahun yang terbagi merata sepanjang tahun (tidak ada bulan kering), garis lintang 20° LS samapai 20° LU, tinggi tempat 0 s/d 600 m dpl, suhu yang terbaik 24°C s/d 28°C dan angin yang kuat (lebih dari 10 m detik) berpengaruh jelek terhadap tanaman kakao. Kecepatan angin yang baik bagi tanaman kakao adalah 2-5 m detik karena dapat membantu penyerbukan, kemiringan tanah kurang dari 45% dan tekstur tanah terdiri dari 50% pasir, 10% - 20% debu dan 30% - 40% lempung. Tekstur tanah yang cocok bagi tanaman kakao adalah tanah liat berpasir dan lempung liat berpasir.

Page 5: Okulasi Kakao

TAHAP-TAHAP OKULASI

• Menyiapkan Batang BawahKulit kayu ditoreh dari atas, lebar 1,5 cm panjang sekitar 5 cm. Kulit kayu ini disayat dengan sudut 45ᴼ. Caranya, kulit ditekan pada pisau dengan jari telunjuk sambil ditarik ke atas sampai ujung torehan.

Page 6: Okulasi Kakao

Lanjutan.

•Menyiapkan Mata OkulasiDibuat sayatan dari atas ke bawah dan buat potongan mata okulasi dengan panjang sekitar 4 cm dan lebar 1,5 cm.

Page 7: Okulasi Kakao

Lanjutan..

•Menempelkan Mata OkulasiLidah kulit batang bawah diangkat, kemudian mata tunas disisipkan ke dalamnya. Harus diusahakan tepi mata tunas bersinggungan dengan tepi kulit batang bawah. Selanjutnya lidah kulit ditutupkan ke mata-mata tunas dan diikat. Pengikatan dari bawah ke atas membentuk susunan seperti genteng. Arah bukaan kulit batang bawah bisa dari atas ke bawah, tetapi risikonya jika pengikatan tidak rapat, mata tunas sering busuk karena tergenang air hujan.

Page 8: Okulasi Kakao

PENGAMATAN

Pengamatan terhadap hasil okulasi ialah dengan cara membuka tali, mengangkat lidah kulit bawah tanah, dan menusukkan pisau atau kuku ke kulit mata okulasi, jika mata okulasi masih berwarna hijau berarti okulasi jadi, tetapi jika berwarna cokelat berarti okulasi gagal.

Page 9: Okulasi Kakao

HASIL AKHIR

Setelah mata okulasi kelihatan membesar (metir), batang bawah dilengkungkan dengan cara menyayat batangnya di atas tempelan. Bentuk pemeliharan yang diperlukan adalah membuang tunas-tunas yang tumbuh selain tunas mata okulasi, melindungi tunas baru dari hama dan penyakit, serta melakukan penyiraman dan pemupukkan.

Page 10: Okulasi Kakao

Kesimpulan

Perbanyakan vegetatif akan menghasilkan tanaman yang secara genetis sama dengan induknya sehingga akan diperoleh tanaman kakao yang produktivitas serta kualitasnya seragam. Karena itu, penggunaan bahan tanam vegetatif yang berasal dari klon-klon kakao yang sudah teruji keunggulannya akan lebih menjamin produktivitas dan kualitas biji kakao yang dihasilkan.

Page 11: Okulasi Kakao

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2004, Kakao (theobroma cacao L), Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Pertanian Departemen Pertanian RI.

Tjitrosoepomo, Gembong, 1988, Taksonomi Tumbuhan (Spermathopyta), Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Tumpal H.S. Siregar dkk, 2006, Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Coklat, Penebar Swadaya Jakarta.

Page 12: Okulasi Kakao

TERIMAKASIH