ISK BAB III KTI

4
BAB III LANDASAN TEORI Infeksi saluran kemih bisa disebabkan karena adanya penyakit yang mendasari terjadinya obstruksi seperti adanya batu pada saluran kemih (8). Batu berperan sebagai benda asing dalam saluran kemih. Kehadiran batu ini menyebabkan pertahanan saluran kemih yang normal berkurang, sehingga bakteri berpeluang untuk masuk dan menetap dalam saluran (2). Penggunaan antibiotik berperan penting dalam pengobatan infeksi saluran kemih. Pemilihan antibiotik tergantung pada beberapa faktor diantaranya rekam medis pasien sebelumnya, umur pasien, angka kesembuhan spontan, penggunaan antibiotik yang telah resisten, agen etiologi yang sering teridentifikasi, penggunaan antibiotik hasil uji sensitivitas dan toksisitas obat (12). Antibiotik yang sering digunakan dan direkomendasikan untuk pengobatan infeksi saluran kemih adalah antibiotik golongan sefalosporin, fluorokuinolon 10

description

infeksi saluran kemih

Transcript of ISK BAB III KTI

Page 1: ISK BAB III KTI

BAB III

LANDASAN TEORI

Infeksi saluran kemih bisa disebabkan karena adanya penyakit yang

mendasari terjadinya obstruksi seperti adanya batu pada saluran kemih (8). Batu

berperan sebagai benda asing dalam saluran kemih. Kehadiran batu ini

menyebabkan pertahanan saluran kemih yang normal berkurang, sehingga bakteri

berpeluang untuk masuk dan menetap dalam saluran (2).

Penggunaan antibiotik berperan penting dalam pengobatan infeksi saluran

kemih. Pemilihan antibiotik tergantung pada beberapa faktor diantaranya rekam

medis pasien sebelumnya, umur pasien, angka kesembuhan spontan, penggunaan

antibiotik yang telah resisten, agen etiologi yang sering teridentifikasi,

penggunaan antibiotik hasil uji sensitivitas dan toksisitas obat (12). Antibiotik

yang sering digunakan dan direkomendasikan untuk pengobatan infeksi saluran

kemih adalah antibiotik golongan sefalosporin, fluorokuinolon dan

aminoglikosida (13).

Pengobatan untuk infeksi saluran kemih didasarkan pada pemilihan agen

antimikrobial yang sesuai dengan karakteristik organisme penyebab infeksi oleh

karena itu perlu adanya pengetahuan mengenai sensitivitas antibiotik terhadap

suatu organisme penyebab infeksi saluran kemih. Pemeriksaan sensitivitas

antibiotik yang rutin memberikan informasi yang membantu dalam pemilihan

antibiotik yang tepat (14).

Hasil penelitian terhadap sampel urin dari laboratorim Mikrobiologi RS

10

Page 2: ISK BAB III KTI

11

Dr.Wahidin Sudirohusodo tahun 2004 dilaporkan jenis-jenis bakteri penyebab

infeksi adalah Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa

dan selanjutnya dari hasil uji kepekaan antibiotik didapatkan Escherichia coli

sensitif terhadap fosfomisin (85,7%), cefepime (80%), seftriakson (76,2%),

aztreonam (75%), amikasin (73,3%). Klebsiella pneumoniae sensitif terhadap

seftriakson (87,5%), siprofloksasin (72,7%), sefotaksim (71,4%). Pseudomonas

aeruginosa sensitif terhadap cefepime, norfloksasin (100%). Escherichia coli

resisten terhadap amoksisilin (96,0%), trimetoprim (92,6%), ampisillin (84%),

cefoperazone (83,3%), tetrasiklin (78,9%). Klebsiella pneumonia resisten

terhadap amoksisillin dan ampisillin (100%) dan Pseudomonas aeruginosa

resisten terhadap amoksisillin, ampisillin, tetrasiklin (100%) (4).

Page 3: ISK BAB III KTI

11

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Uji Sensitivitas Bakteri Penyebab ISK dengan indikasi Batu terhadap Antibiotik Terpilih

Batu Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih

Antibiotik Sensitif

Uji Sensitivitas Antibiotik seftriakson & gentamisin in vitro

Antibiotik Resisten

Pasien Tidak Sembuh

Pasien Sembuh

Faktor Resiko Resistensi :

1. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat

2. Peresepan antibiotik yang tidak perlu