Isi Tugas Perencanaan Fasilitas Pantai Dan Laut (Autosaved)

21
Perencanaan Fasilitas Pantai dan Laut BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini, beberapa kawasan pantai di Indonesia khususnya Ambon telah mengalami kerusakan. Pengamatan dari beberapa tempat menunjukan adanya kerusakan pantai yang diakibatkan oleh kurangnya pengawasan dan pemeliharaan pelindung pantai. Sehingga gelombang laut yang datang ke pantai dengan energi yang cukup besar serta erosi dapat menambah kerusakan kawasan pantai yang ada di ambon (Rumah Tiga) dan bangunan pelindung pntai yang sudah ada. Kemunduran garis pantai merupakan akibat proses abrasi pantai sehingga garis pantai menjadi mundur jauh dari garis pantai lama. Garis pantai secara alami berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan alam seperti adanya aktivitas gelombang, angin, pasang surut dan arus serta sedimentasi daerah muara sungai. Untuk itu alternatif penanganan masalah kerusakan pantai adalah dengan membangun bangunan pelindung pantai yang sesuai dengan karakteristik dan daerah pantai tersebut. B. BATASAN MASALAH Yang merupakan ruang lingkup permasalah dalam penulisan ini adalah abrasi yang terjadi pada garis pantai khususnya di pantai Rumah Tiga, Ambon yang diakibatkan oleh alam maupun kegiatan manusia dan cara penanggulangannya C. RUMUSAN MASALAH 1

description

Tugas UAS Perncanaan Fasilitas Pantai Dan Laut

Transcript of Isi Tugas Perencanaan Fasilitas Pantai Dan Laut (Autosaved)

Perencanaan Fasilitas Pantai dan Laut

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGSaat ini, beberapa kawasan pantai di Indonesia khususnya Ambon telah mengalami kerusakan. Pengamatan dari beberapa tempat menunjukan adanya kerusakan pantai yang diakibatkan oleh kurangnya pengawasan dan pemeliharaan pelindung pantai. Sehingga gelombang laut yang datang ke pantai dengan energi yang cukup besar serta erosi dapat menambah kerusakan kawasan pantai yang ada di ambon (Rumah Tiga) dan bangunan pelindung pntai yang sudah ada. Kemunduran garis pantai merupakan akibat proses abrasi pantai sehingga garis pantai menjadi mundur jauh dari garis pantai lama. Garis pantai secara alami berubah dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan alam seperti adanya aktivitas gelombang, angin, pasang surut dan arus serta sedimentasi daerah muara sungai.Untuk itu alternatif penanganan masalah kerusakan pantai adalah dengan membangun bangunan pelindung pantai yang sesuai dengan karakteristik dan daerah pantai tersebut.

B. BATASAN MASALAHYang merupakan ruang lingkup permasalah dalam penulisan ini adalah abrasi yang terjadi pada garis pantai khususnya di pantai Rumah Tiga, Ambon yang diakibatkan oleh alam maupun kegiatan manusia dan cara penanggulangannya

C. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian dari batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan permasalahanya sebagai berikut :

1. Apa itu abrasi ?2. Apa yang menyebabkan terjadinya abrasi ?3. Bagaimana dampak abrasi terhadap lingkungan dan kehidupan ?4. Solusi apa yang perlu dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi abrasi yang terjadi ?

D. TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan dan manfaat dari penulisan ini ialah memberi pemahaman bagi masyarakat bahwa betapa pentingnya menjaga daerah pesisir pantai dari abrasi.

BAB IIPEMBAHASAN

A. DEFINISI PANTAI, PESISIR, GARIS PANTAIDefinisi Pantai Definisi atau pengertian adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang berlangsung secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai.Definisi Pesisir Pengertian Pesisir adalah wilayah antara batas pasang tertinggi hingga batas air laut yang terendah pada saat surut. Pesisir dipengaruhi oleh gelombang air laut. Pesisir juga merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut dan merupakan bagian dari pantai.Definisi Garis PantaiGaris pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Garis laut dapat berubah karena adanya abrasi, yaitu pengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berkurangnya areal daratan.

B. PENGERTIAN ABRASIPengertian Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Ada juga yang mengatakan Abrasi sebagai erosi pantai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Abrasi adalah pengikisan batuan oleh air, es, atau angin. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namunmanusiasering disebut sebagai penyebab utama abrasi.

C. PENYEBAB TERJADINYA ABRASISecara umum abrasi disebabkan oleh oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Begitu juga yang terjadi pada daerah pesisir pantai Rumah Tiga. Berikut ini adalah faktor-faktor alam yang menyebabkan terjadinya abrasi di pesisir pantai rumah tiga :

A. FAKTOR ALAMa. Pengaruh Arus Laut Terhadap Abrasi dan SedimentasiDinamika pantai merupakan suatu proses pembentukan pantai yang sangat dipengaruhi oleh litoral transport. Dimana dalam proses tersebut gerakan massa air membawa material berupa sedimen-sedimen dengan berbagai bentuk menuju maupun menjauhi pantai. Dalam proses litoral transport tersebut, faktor arus, gelombang, pasang-surut mempunyai peran yang sangat signifikan.

b. Pengaruh Gelombang Laut Terhadap Abrasi dan SedimentasiPada penjelasan sebelumnya, dikatakan bahwa gelombang merupakan pergerakan massa air yang dibentuk secara umum oleh hembusan angin secara tegak lurus terhadap garis pantai (Open University, 1993). Dengan kata lain bahwa besar kecilnya energi gelombang yang terjadi di suatu perairan bergantung pada seberapa besar faktor kecepatan dan arah angin yang terjadi disana.

c. Pengaruh Pasang Surut Laut Terhadap Abrasi dan SedimentasiSedangkan pengaruh pasang surut laut dalam dinamika pantai tidak terlalu besar namun juga tidak dapat diabaikan. Karena pasang surut merupakan gerak naik dan turunnya muka air laut secara berirama. Sehingga pada saat pasut terjadi akan menimbulkan arus pasut meski tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan arus yang terjadi di laut lepas. Namun arus pasut ini juga dapat menjadi media transport bagi sedimen-sedimen berukuran kecil seperti pasir halus dan lempung seperti yang biasa ditemui di muara-muara sungai.

B. FAKTOR MANUSIASedangkan faktor-faktor yang menyebabkan abrasi yang dikarenakan oleh ulah manuia adalah: a. Pembangunan bangunan pantai menjorok ke laut, sehingga mengganggu keseimbangan transport sedimen.b. Pengalihan fungsi ekosistem pantai untuk dijadikan sebagai daerah pengiringan.c. Penambangan material pasir yang tidak dikontrol.

Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipengaruhi oleh factor-faktor di atas. Dari dua faktor penyebab abrasi itu, pemanasan global itu sendiri juga tidak terlepas dari ulah manusia. Seperti yang kita ketahui, pemanasan global terjadi karena gas-gas CO2 yang berasal dari asap pabrik maupun gas buangan kendaraan bermotor menghalangi keluarnya gelombang panas dari matahari yang dipantulkan ke bumi, sehingga panas tersebut akan terperangkap di dalam atmosfer bumi dan mengakibatkan suhu di permukaan bumi meningkat. Suhu kutub juga akan meningkat dan membuat es di kutub mencair, air lelehan es itu mengakibatkan permukaan air di seluruh dunia akan mengalami peningkatan dan akan menggerus daerah yang permukaannya rendah. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan pancemaran lingkungan yang dilakukan oleh manusia.

C. DAMPAK YANG DI TIMBULKANDampak yang diakibatkan oleh abrasi untuk daerah rumah tiga dan daerah-daerah lainya adalah sebagai berikut : Garis pantai akan semakin menyempit dan apabila tidak di atasi lama kelamaan daerah-daerah yang permukaanya rendah akan tenggelam. Pantai yang indah akan menjadi rusak akibat abrasi yang terjadi, karena berkurangnya luasan pantai tersebut. Abrasi juga dapat menghancurkan bagunan-bangunan pelindung yang sebenarnya tidak sesuai dengan kondisi dimana terjadi abrasi tersebut. Abrasi pantai juga berpotensi menenggealamkan beberapa pulau kecil di perairan Indonesia.Bangunan yang rusak akibat abrasi

Garis pantai yang mulaiberkurang di tempat-tempat tertentu.

D. PENANGGULANGAN ABRASIUntuk penanggulangan abrasi ini, digunakan bagunan pelindung pantai. Ada bebrapa bangunan pelindung pantai yang bisa menjadi pilihan dalam mengatasi masalah-masalah abrasi atau pun sedimentasi yang terjadi di daerah pantai. Adapun pilihan bangunan pantai yang dapat melindungi pantai antara lain :Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan karena serangan gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi pantai yaitu :1. Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan karena serangan gelombang2. Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai3. Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantaiSesuai dengan fungsinya, bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu: Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai Konstruksi yang dibangun kira-kira tegak lurus pantai Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan kikra-kira sejajar garis pantaiBerikut ini akan dipaparkan beberapa jenis bangunan pelindung pantai antara lain :1. Groin

Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa beton), dan batu. Pemasangan groins menginterupsi aliran arus pantai sehingga pasir terperangkap pada upcurrent side, sedangkan pada downcurrent side terjadi erosi, karena pergerakan arus pantai yang berlanjut .Penggunaan Groin dengan mneggunakan satu buah groin tidaklah efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan.Selain tipe lurus ada juga groin tipe L dan tipe T, yang kesemuanya dibangun berdasarkan kebutuhan.2. Jetty

Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara geelombang pecah. Dengan jetty panjang transport sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk kemuara sungai.Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir. Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir dengan gelombang yang cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir.karena pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Transport akan terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan. endapan yang sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. penutupan muara sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir didaerah sebelah hulu muara. Pada musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan kembali tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara sungai dalam arah yang sama dengan arah transport sedimen sepanjang pantai.Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut, mengingat fungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah satu dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang, jetty pendek. Jetty panjang apabila ujungnya berada diluar gelombang pecah.tipe ini efektif untuk menghalangi masuknya sedimen kemuara, tetapi biaya konstruksi sangat mahal, sehingga kalau fungsinya hanya untuk penaggulangan banjir maka penggunaan jetty tersebut tidak ekonomis. Kecuali apabila daerah yang harus dilindungi terhadap banjir sangat penting. Jetty sedang dimana ujungnya berada anatar muka air surut dan lokasi gelombang pecah, dapat menahan sebagian transport sedimen sepanjang pantai. Alur diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki ujung bangunan berada pada permukaan air surut.fungsi utama bnagunan ini adalah menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur yang telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan, sehingga apada awal musim penghujan di mana debit besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.Selain ketiga tipe jetty tersebut, dapat pula dibuat bangunan yang ditempatkan pada kedua sisi atau hanya satusisi tebing muara yang tidak menjorok kelaut. Bangunan ini sama sekali tidak mencegah terjadinya endapan dimuara, fungsi bangunan ini sama dengan jetty pendek, yaitu mencegah berbeloknya muara sungai degan mengkonsentrasikan aliran untuk mengerosi endapan.3. Breakwater

Breakwater atau dalam hal ini pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen sepanjang pantai.Sebenarnya breakwater atau pemecah gelombang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu pemecah gelombang sambung pantai dan lepas pantai. Tipe pertama banyak digunakan pada perlindungan perairan pelabuhan, sedangkan tipe kedua untuk perlindungan pantai terhadap erosi. Secara umum kondisi perencanaan kedua tipe adalah sama, hanya pada tipe pertama perlu ditinjau karakteristik gelombang di beberapa lokasi di sepanjang pemecah gelombang, seperti halnya pada perencanaan groin dan jetty. Penjelasan lebih rinci mengenai pemecah gelombang sambung pantai lebih cenderung berkaitan dengan palabuhan dan bukan dengan perlindungan pantai terhadap erosi. pemecah gelombang lepas pantai dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai, maka tergantung pada panjang pantai yang dilindungi, pemecah gelombang lepas pantai dapat dibuat dari satu pemecah gelombang atau suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa ruas pemecah gelombang yang dipisahkan oleh celah.Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan. Karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di dalam zona gelombang pecah (breaking zone). Maka bagian sisi luar pemecah gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang sehingga gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi.Gelombang yang menjalar mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan (refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (dissipasi) melalui pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan).Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai di belakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.Namun dalam mengatasi masalah abrasi yang ada di rumah tiga ini, tentu ada saja hambatan-hambatan dan juga kesulitan-kesulitan yanag akan dihadapi, misalnya dalam pembangunan alat pemecah ombak diperlukan biaya yang sangat mahal dan juga wilayah tempat pembangunannya sangat luas, sehingga untuk membangun alat ini di seluruh pantai yang terkena abrasi akan memerlukan waktu yang sangat lama dan juga biaya yang sangat mahal.

bangunan pelindung pantaiUntuk itu perlu dilakukan penambahan bangunan yang sederhana, namun sangat membantu untuk menjaga daerah pantai rumah tiga, dengan kata lain kita dapat mengkombinasikan bangunan yang sudah ada, dengan satu bagunan yang sederhana sehingga proses abrasi bisa di minimalisi. Contohnya jika bagunan yang sudah rusak seperti tergambar dibawah ini, bisa kita buat revertment sejajar dengan pantai dan di depan reverment kita bisa menumpuk batu sehingga dapa menyerap enrgi gelombang. Ataupun bisa juga kita kombinasikan dengan groin yang dibangun tegak lurus dengan bagunan pelindung pantai tersebut.Namun jika dilihat dari segi ekonomis maka lebih baik menggunakan reverment dengan bantuan pemecah gelombang sederhana yaitu tumpukan batu, dan bangunan groin yang sederhana,

kondisi dinding penahan gelombang yang sudah rusak.

PERMIABLE GROIN : Terbuat dari batu besar, dan kayu.

Perpaduan Revertment dengan Groing Groin adalah struktur pengaman pantai yang dibangun menjorok relatif tegak lurus terhadap arah pantai. Bahan konstruksinya umumnya kayu, baja, beton (pipa beton), dan batu. Penggunaan Groin dengan menggunakan satu buah groin tidaklah efektif. Biasanya perlindungan pantai dilakukan dengan membuat suatu seri bangunan yang terdiri dari beberapa groin yang ditempatkan dengan jarak tertentu. Hal ini dimaksudkan agar perubahan garis pantai tidak terlalu signifikan.Selain tipe lurus ada juga groin tipe L dan tipe T, yang kesemuanya dibangun berdasarkan kebutuhan.Contoh lain dari Groin, seperti berikut ini :

Contoh lain dari revertment seperti berikut ini :

Revetment atau Seawalls merupakan struktur yang digunakan untuk melindungistruktur pantai dari bahaya erosi dan gelombang kecil. Revetment atau Seawalls direncanakan pada sepanjang garis pantai yang diprediksikan mengalami abrasi yang dimaksudkan untuk melindungi pantai dan daerah dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan abrasi dan limpasan gelombang.

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN Abrasi diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut karena mencairnya lapisan es yang ada di daerah kutub bumi. Es tersebut mencair akibat terjadinya pemanasan global. Dampak yang diakibatkanoleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tenggelam. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi dapat disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Faktor manusia seperti penebangan hutan mangrove dan pencemaran udara adalah faktor utama penyebab abrasi. Usaha penanggulangan abrasi telah dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah dengan membangun penahan gelombang namun belum maksimal. Hal yang terpenting adalah tindakan pencegahan sehingga tidak terjadi abrasi. Pencegahan selalu lebih baik daripada penanggulangan.

B. SARANSebelum Kerusakan pantai di rumah tiga semakin bertambah parah, sebaiknya masyarakat pesisir harus menyadari akan dampak dari kerusakan pantai yang dapat merugikan diri sendiri dan sekitarnya. Hal ini masih bisa di cegah dengan cara mengelola kawasan pantai terpadu seperti menjaga, melestarikan, memelihara dan memanfaatkannya secara berkelanjutan.

Disamping itu pula, masyarakat harus menyadari dan wajib melindungi keberadaan ekosistem laut .Untuk menjaga, melestarikan, memelihara dan memanfaatkan secara keseluruhan ekosistem laut hendaknya semua elemen masyarakat baik tokoh masyarakat, ulama, swasta maupun Pendidik dan peserta didik, yang juga di bantu dengan aparat pemerintah dan penegak hukum secara porporsional di lapangan, serta memberikan sanksi hukum yang tegas bagi perusak ekosistem laut.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pantaihttp://syahrin88.wordpress.com/2010/09/09/bangunan-pelindung-pantai/http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDkQFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F33977%2F9%2F1867_CHAPTER_6.pdf&ei=i2YSUuyFIMbqrAedtYD4Cw&usg=AFQjCNGPplT1bwG2xl53h0lm1UNizTU06w&bvm=bv.50768961,bs.1,d.bmkhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&ved=0CEEQFjAD&url=http%3A%2F%2Ffst.uty.ac.id%2Felearning%2Fclaroline%2Fbackends%2Fdownload.php%3Furl%3DL0Jhbmd1bmFuX1BlbGluZHVuZ19QYW50YWkucGRm%26cidReset%3Dtrue%26cidReq%3DMKB47604&ei=i2YSUuyFIMbqrAedtYD4Cw&usg=AFQjCNFPWeLxUZs15gjax3eFPtv4l3MDYQ&bvm=bv.50768961,bs.1,d.bmkhttp://www.scribd.com/doc/70298171/Jenis-Jenis-Pelindung-Pantaihttp://www.scribd.com/doc/53001508/groin

LAMPIRAN