Isi Nerspreneur

download Isi Nerspreneur

of 16

Transcript of Isi Nerspreneur

BAB IPENDAHULUAN

1. 1 Latar BelakangBerwirausaha, suatu pekerjaan yang diinginkan oleh sebagian besar masyarakat sekarang ini. Bagaimana tidak, pekerjaan ini bisa mendatangkan banyak uang dengan waktu kerja yang lebih fleksibel. Banyak orang berpendapat bahwa berwirausaha merupakan tujuan akhir dari setiap pekerjaan lain yang dilakukan oleh sebagian besar karyawan. Yamungkin benar. Saat kita berwirausaha, saat itulah kita disebut sebagai seorang pengusaha. Tidak peduli jenis usaha apa yang kita lakukan, atau seberapa besar kegiatan wirausaha yang kita lakukan, karena kita tetap akan disebut sebagai seorang wirausahawan, wiraswasta, atau yang lebih membanggakan lagi adalah sebutan Pengusaha.Secara teori, kata wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Menurut Joseph Schumpeter, entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru, atau mengolah bahan baku baru.Wirausahawan juga merupakan seorang innovator, sebagai individu yang memiliki naluri untuk melihat peluang-peluang, mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk mengalahkan cara berpikir yang lamban dan malas. Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari pengembangan atau kombinasi baru dari pengenalan akan barang dan jasa baru, metode produksi baru, teknologi baru, sumber bahan baku baru, organisasi baru, serta tempat-tempat pemasaran yang baru.Apa yang mendorong kita ingin berwirausaha? Banyak alasan yang melatarbelakangi hal ini, namun pada umumnya seseorang terdorong untuk berwirausaha atau membuka usaha sendiri yaitu karena beberapa faktor, seperti ingin memenuhi minat dan keinginan pribadi, membuka kesempatan untuk memperoleh keuntungan atau uang, terbuka kesempatan untuk menjadi boss, adanya kebebasan dalam manajemen, waktu kerja yang fleksibel, dll.

1. 2 Tujuana) Tujuan UmumUntuk mengetahui dan memahami materi tentang factor kunci memulai usaha baru.b) Tujuan Khusus Mengetahui manfaat dan pentingnya penetapan sasaran (goals) bagi wirausaha Mengetahui fase menyusun sasaran bagi wirausaha Mengetahui pedoman menyusun goals dengan metode SMART Mengetahui aspek yang dicakup dalam penetapan sasaran Mengetahui latihan penyusunan tujuan (goal)1. 3 Sistematika PenulisanKATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

1. 2 Tujuan

1. 3 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Wirausaha

2. 2 Kepribadian Wirausaha

2. 3 Visi dan Misi Wirausaha

2. 4 Latihan Penyusunan Tujuan (GOAL)

2. 5 Pedoman Menyusun goals dengan metode SMART

2. 6 Fase menyusun sasaran (GOAL) bagi Wirausaha Sukses

2. 7 Manfaat dan Pentingnya Penetapan Sasaran (GOAL) bagi Wirausaha

2. 8 Faktor Kunci Sukses Memulai Usaha Baru

2. 9 Aspek yang dicakup dalam Penetapan Sasaran

BAB III PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

3. 2 Saran

BAB IIPEMBAHASAN2. 1 Definisi WirausahaWirausaha berasal dari bahasa Perancis yaituentrepreneuryang selanjutnya di terjemahkan kedalam bahasa Inggeris menjadibetween takerataugo-between. Istilahbetween takermuncul pada abad 17 ketika banyak negara eropa sedang memajukan sektor industri danbetween takerdiartikan sebagai seseorang pengambil resiko.Istilahgo-betweensendiri muncul pada zaman Marcopolo ketika memulai pelayaran dengan melakukan kesepakatan pinjaman dagang.Go-betweensendiri artinya perantara yaitu perantara pemilik modal dan kekayaan yang diharapkan, sehingga posisi Marcopolo sebagai peminjam modal adalah sebagaigo-between.Pengertian wirausaha lebih lengkap diungkapkan oleh Joseph Schumpeter: entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploitation new raw materials(Bygrave, 1994).Dari definisi atas dapat diartikan wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahanbakubaru.Pengertian wirausaha yang lebih luas tercantum dalam buku The portable MBA In Entrepreneurship. Secara lengkap definisinya sebagai berikutEntrepreun is the person who perceives on opportunity and creates an organization ro pursue it (Bygrave,1994).Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha di sini menekankan pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru. Proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan ntuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.Peter Drucker menyatakan bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka mencari peluang (Osborne,1992). Seorang inovator dan wirausaha yang terkenal dan sukses bukan sekedar penanggung resiko, tapi mereka mencoba mendefinisikan resiko yang harus mereka hadapi dan meminimalkannya. Jika seorang wirausaha berhasil mendefinisikan resiko kemudian membatasinya, dan mereka secara sistematis dapat menganalisis berbagai peluang, serta mengeksploitasinya maka mereka akan dapat meraih keuntungan membangun sebuah bisnis besar.Melihat uraian di atas, juga dari literature yang lain tampak adanya pemakaian istilah saling bergantian antara wiraswasta dan wirausaha. Kesimpulannya adalah kedua istilah tersebut sama saja, namun ada perbedaan fokus antara kedua istilah tersebut. Wiraswasta lebih fokus pada objek, ada usaha yang mandiri, sedang wirausaha lebih menekankan pada jiwa, semangat, kemudian diaplikasikan dalam segala aspek kehidupan. Apapun profesi seseorang, jika ia memiliki jiwa kewirausahaan maka jiwa dan semangatnya berbeda. Mereka akan menjadi lebih kreatif, efisien, inovatif, berpandangan terbuka(open mind), dan lain sebagainya.Wirausaha tidak hanya berkaitan dengan usaha yang menawarkan produk berupa barang jadi seperti industri, perdagangan, persewaan, makanan, tapi juga sektor jasa seperti konsultan, perhotelan, pariwisata, dll. Selanjutnya pengertian produk yang tercantum dalam buku ajar ini bermakna produk barang maupun jasa.

Gambar 1: arti wirausaha (sumber: Susilo, 2006)

2. 2 Kepribadian WirausahaTerdapat beberapa definisi tentang kepribadian, salah satunya adalah definisi dari para teoritikus bahwa kepribadian merupakan bagian dari individu yang paling mencerminkan atau mewakili si pribadi, bukan hanya membedakan ia dengan yang lain, tapi yang lebih penting itulah dirinya yang sebenarnya (Hall & Lindzey, 1996).Seorang wirausahawan haruslah memiliki watak yang mampu melihat ke depan, yaitu melihat, berpikir, dengan penuh perhitungan, mencari alternatif masalah dan pemecahannya. Secara umum dapat digambarkan kepribadian yang perlu dimiliki wirausahawan, sebagai berikut:a) Percaya DiriKepercayaan diri adalah keyakinan yang tumbuh dalam diri seseorang setelah melakukan penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki (Safriyani, 2000). Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang jiwanya sudah matang. Kematangan seseorang ditunjukkan dari sikap yang: tidak tergantung pada orang lain bertanggungjawab obyektif kritis : tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi mempertimbangkannya secara kritis emosional stabil berjiwa sosial memiliki kedekatan dengan sang khalik (Allah SWT)Kepercayaan diri sangat dibutuhkan oleh seorang wirausahawan. Saat seseorang menawarkan produknya, dibutuhkan kepercayaan diri untuk bisa berinteraksi dengan baik dan meyakinkan. Saat seseorang akan memulai untuk berwira usaha, jika ia percaya diri maka ia akan berusaha sedemikian hingga agar usahanya bisa dibuka dan berjalan. Sebaliknya, orang yang tidak percaya diri akan kerap patah sebelum melangkah, dan ini tidak menguntungkan untuk wira usaha.Salah satu hal yang bisa membantu agar seseorang bisa memiliki kepercayaan diri yang baik, adalah dengan mensyukuri semua yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Selanjutnya orang tersebut harus yakin bahwa dia bisa melakukan segala sesuatu dengan baik jika dia mempersiapkannya dengan matang.b) Merujuk pada tujuan akhirSetiap orang pasti memiliki tujuan. Dalam dunia wirausaha, orientasi terhadap tujuan ke depan sangat penting artinya. Seorang wirausahawan bisa berhasil biasanya karena ia memiliki visi ke depan yang berusaha ia capai dengan bersungguh-sungguh.Jalan menuju sukses tidak selalu mudah.Seseorang kadang harus menempuh atau melakukan pekerjaan yang tampaknya remeh, membutuhkan banyak energi dan tidak bergengsi. Orang yang berorientasi pada hasil atau merujuk pada tujuan akhir, akan bersedia menjalani proses yang tidak mengenakkan ataupun melakukan hal yang tidak disukai, karena dirinya fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Misalnya seseorang yang akan memulai usaha membuka warung burger, maka ia harus bersedia bekerja keras, mulai dari membuat menu burger sampai melayani pembeli. Awalnya ia harus mengalami pasang surut, dagangannya tidak laku atau ada complain dari pembeli, belum lagi harus berani malu karena harus agresif menawarkan dagangannya ke siapa saja, serta harus masuk menjadi anggotacorpskaki lima. Semua itu dilakukannya karena merujuk pada tujuan akhir: menjadi pemilik resotran burger. Jika ia tidak bersedia melewati proses ini, maka cita-citanya membuat restoran akan semakin jauh dari jangkauan.c) GigihSeorang yang berjiwa wira usaha, perlu memiliki sifat pantang menyerah. Ibarat seorang pendaki, semakin sulit tantangannya semakin keras usahnya untuk bisa mencapai puncak. Sama halnya dengan seorang wirausahawan, ia membutuhkan semangat pantang menyerah saat berusaha mewujudkan inovasi maupun ide barunya. Apabila wirausahawan tidak gigih, maka nasibnya akan sama dengan pendaki yang tidak pernah sampai puncak gunung karena selalu kembali ke bawah sebelum bisa mencapai setengah perjalanan.Tingkat kegigihan seseorang bisa dilihat dari kemampuannya untuk bertahan dalam situasi sulit. Kemampun ini dikenal dengan Adversity Intelligencedan tingkat penguasaannya dikenal denganadversity quotient(AQ). Adversity Quotient memiliki empat dimensi yaitu: Control : seberapa besar individu mampu memberi pengaruh secara positif terhadap situasi Ownership : sejauh mana individu mangendalikan diri sendiri untuk memperbaiki situasi yang dihadapi tanpa mempedulikan penyebabnya Reach: penilaian seseorang mengenai seberapa jauh kesulitan akan menjangkau atau menyebar ke bagian-bagaian lain dari kehidupannya. Endurance: seberapa lama individu menganggap kesulitan akan berlangsung atau bertahan. (Helmi, 2004).

d) Berani mengambil resikoDunia wirausaha penuh dengan tantangan, dan terkadang spekulatif. Keberanian seseorang dalam mengambil resiko memiliki arti penting dalam hal ini. Persaingan, perubahan selera maupun kebutuhan pasar, harga bahanbakuyang turun naik, kerugian dan masih banyak lagi tantangan lain yang mesti dihadapi jika memang berniat memasuki dunia wirausaha. Seseorang yang tidak memiliki keberanian mengambil resiko akan cenderung selalu memilih untuk berada di zona aman. Zona aman adalah wilayah dimana seseorang merasa nyaman, aman, terhindar dari resiko konflik atau situasi yang tidak menyenangkan. Orang yang memilih selalu berada di zona aman akan mencari hal-hal yang menghindarkannya dari resiko, sehingga cenderungmandegatau bertahan dalam situasi atau posisi tertentu. Sikap bertahan di zona aman tersebut jelas tidak mendukung dalam dunia wira usaha yang menuntut inovasi, keberanian mencoba, bahkan spekulasi.

Gambar 2. Pengambilan Resiko. (Sumber: Susilo, 2006)

Seorang wirausahawan sejati akan memilih untuk keluar dari zona aman, melakukan hal yang mungkin tidak dilakukan oleh orang lain, menelurkan ide-ide baru dan melaksanakannya, serta berani menghadapi resiko dari apa yang ia lakukan. Manajemen resiko menjadi faktor penting yang mendukung keberanian pengambilan resiko ini.Keberanian mengambil resiko juga perlu didukung oleh perhitungan yang matang, sehingga tidak sekedar modal nekat. Semakin baik seseorang membuat pertimbangan, maka resiko akan semakin bisa terantisipasi. Pepatah mengatakan :Jika seseorang berani mencoba, maka 50% ia akan gagal. Tapi jika seseorang tidak berani mencoba, maka 100% ia akan gagal.Seseorang yang berani mengambil resiko akan mengambil peluang keberhasilan yang hanya 50% itu, lalu kecermatan dan persiapan yang matang akan membantunya meningkatkan probabilitas keberhasilan itu menjadi 70% atau 90%.e) KepemimpinanJiwa kepemimpinan atau leadership dapat dilihat dari bagaimana seseorang mampu mempengaruhi, mengkoordinir, memimpin dan mengambil keputusan dalam sebuah tim. Salah satugayakepemimpinan yang patut dimiliki oleh seorang wirausaha adalahprophetic leadership(kepemimpinan kenabian). Kepemimpinanpropheticadalah pemimpin yang memiliki kemampuan mengendalikan diri dan mempengaruhi orang lain dengan tulus, dilakukan dengan kesadaran, tidak dipaksa atau memaksa. Karakteristik kepemimpinan prophetic adalahshiddiq(jujur, berpedoman pada nurani dalam berpikir, bersikap dan bertindak), amanah(bertanggungjawab, berkomitmen tinggi, dapat dipercaya), tabligh(komunikatif, mengamalkan, memberi contoh), fathanah(kompeten dalam menyelesaikan masalah) (Tim Trainer OCB, 2007).f) KeorisinilanOrisinil dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru, tidak mengekor ide orang lain, atau belum ada sesuatu yang sama sebelumnya. Baru disini disini tidak selalu berarti belum pernah ada sama sekali, tapi bisa juga merupakan modifikasi, kombinasi atau reintegrasi dari komponen yang sudah ada, sehingga memunculkan fungsi, cita rasa maupun variasi baru. Bobot orisinalitas suatu ide maupun produk akan tampak dari sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.

g) KreativitasKreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Supriadi dalamAlma, 2005). Seorang wirausaha yang kreatif memiliki peluang lebih besar untuk menciptakan produk yang unik dan berbeda, serta dapat merespon kesempatan dengan lebih baik. Kemampuan untuk berpikir kreatif menuntut beberapa hal, antara lain: Sikap terbuka Keberanian untuk berbeda dengan biasanya Menguasai satu bidang dengan sangat baik Buying low, selling high: melihat sesuatu dari yang tidak disukai banyak orang, kemudian mengolahnya dan memunculkan kembali menjadi sesuatu yang berbeda di saat yang tepat sehingga bernilai tinggi .h) Selalu berusaha memberikan yang terbaikSeorang wirausaha akan selalu berusaha memberikan yang terbaik terhadap pelanggan, client maupun customer. Memberikan yang terbaik tidak hanya berupa produk, tapi juga layanan dan sikap. Dengan memberikan sikap terbaik maka orang tersebut telah membuka peluang bagi dirinya untuk dipercaya, dan pada saatnya, memperoleh keuntungan dari kepercayaan tersebut.

2. 3 Visi dan Misi Wirausahaa) VisiDalam penjelasan kepribadian telah dibahas mengenai merujuk pada tujuan akhir, serta berorientasi ke masa depan. Baik tujuan akhir maupun orientasi ke masa depan bias lebih jelas arahnya jika seseorang memiliki visi.Kekuatan visi sangat luar biasa. Seorang wirausaha yang memiliki gambaran yang jelas akan masa depannya akan melakukan tahapan yang lebih terorganisir disbanding wirausaha yang tidak memiliki visi.Visi berasal dari katavisionyang berarti pandangan, yang jika dimaknai lebih dalam bisa diartikan pandangan tentang masa depan. Dengan melihat kemampuan dan kekuatan, seseorang mencoba untuk membuat impian atau cita-cita yang akan menentukan kemana kita melangkah selanjutnya. Visi adalah harapan tentang masa depan yang menarik, realistik dan bisa dicapai. Visi hendaknya:a) MenarikVisi hendaknya menarik, menantang dan sesuai jiwa kita maka dalam mewujudkan visi tersebut kita lalui dengan semangat dan senang.b) RealistikVisi hendaknya Sesuatu yang mungkin dicapai atau realistis. Realistis diperlukan agar tercipta optimisme untuk meraih visi tersebut.Ibarat orang yang akan membangun rumah, visi adalah gambaran seseorang terhadap bagaimana rumah tersebut nantinya. Bayangan atau desain rumah itu yang akan menentukan bagaimana pondasinya, langkah-langkah, bahan bakunya, siapa yang akan mengerjakan, dan lain sebagainya.Wirausaha yang baik haruslah memiliki gambaran ke depan tentang usahanya tersebut. Dengan memiliki visi yang jelas, menarik dan realistis seorang wira usaha akan memiliki daya juang yang lebih tinggi dan lebih konsisten dalam meraih harapan atau cita-citanya. Visi tersebut akan membantu wirausaha untuk menentukan langkah untuk mewujudkan mimpinya, apa saja yang dibutuhkan, dan siapa yang bisa diajak bekerjasama. Berbeda dengan wirausaha yang bergerak tanpa visi, langkahnya tidak terarah, karena tidak punya bayangan keberhasilan seperti apa yang dicapai. Wirausaha tanpa visi, cenderung mudah patah semangat, dan mudah berbelok sebelum benar-benar menguasai bidang yang digarap, akibatnya keberhasilan semakin susah tercapai.Manfaat visi yang benar dalam usaha meraih kesuksesan: Menarik dan menumbukan komitmen pribadi Menumbuhkan kebermaknaan hidup Memacu dan memfokuskan pengembangan diri Memotivasi untuk bekerja dan berkualitas primaPencapaian visi didukung oleh statement yang jelas dan dan efektif. Ciristatemetvisi yang jelas dan efektif adalah: Terfokus, jelas dan mudah dibayangkan perwujudannya dalam kenyataan Mengundang sesuatu yang bermakna mulai Peluang suksesnya dapat diperkirakan Realistis dan mungkin dicapaib) MisiDefinisi misi adalah batasan tentang hal-hal yang akan dilakukan oleh seseorang. Misi lebih spesifik dari visi, berupa peran yang akan dilakukan untuk mencapai visi.Perbedaan antara visi dan misi dapat dilihat pada contoh berikut: Visi: membangun bisnis pengolahan singkong yang berhasil dan mampu menghidupi orang banyak. Misi:wirausaha di bidang pengolahan pangan berbahanbakusingkong yang berkualitas, bergizi, murah dan sesuai dengan selera pasar dan memiliki banyak cabang dan menyerap banyak tenaga kerja.Misi membantu seorang wirausaha menentukan lahan garap, bidang yang ingin ditekuni, keunggulan produk dan system pemasarannya. Agar bisa membuat langkah yang lebih operasional, visi dan misi perlu diterjemahkan menjadi tujuan. Tujuan (goal) adalah sasaran yang spesifik dan membantu kita merencanakan berbaagai aktifitas serta strategi. Tujuan terbagi menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Dalam penetapan tujuan (goal setting) seseorang memutuskan apa yang ingin dicapai (pengetahuan/keahlian/perilaku tertentu) dan bergerak secara bertahap menuju pencapaian tujuan. Dengan mengetahui secara pasti tujuan yang ingin dicapai maka seorang wirausaha tahu apa yang menjadi prioritas untuk dikerjakan dan apa yang hanya merupakan selingan.Tujuan disusun berdasarkan criteria berikut: Tujuan diturunkan dari visi dan misi Tujuan adalah sesuatu yang penting Memiliki skala prioritas yang tinggi Jumlahnya tidak terlalu banyak supaya dapat fokus Dapat disusun strategi untuk dapat mencapainya.2. 4 Latihan Penyusunan Tujuan (goal)Lebih jelasnya, bisa disimak dalam contoh berikut:Visi: Membangun bisnis pengolahan pangan yang berhasil dan mampu menghidupi orang banyakMisi: Menjadi wirausaha di bidang pengolahan pangan yang berkualitas, bergizi, murah dan sesuai dengan selera pasar dan memiliki banyak cabang dan menyerap banyak tenaga kerjaTujuan jangka panjang: Bisnis pengolahan singkong menjadi beberapa jenis makanan Produk tersebut menjadi brand ternama, berkembang dan tersebar di 20kotabesar diIndonesiadengan 100 tenaga kerjaTujuan jangka pendek:1. Dalam waktu 1 tahun ke depan, usaha sudah dimulai, dengan membuka kedai singkong. Persiapan menuju pembukaan: Memperkuat keahlian mengolah bahanbaku Cari lokasi yang tepat Asesmen selera pasar Dari cara mendapatkan bahan baku yang murah Menentukan strategi pemasaran Brand imageyang mau dibangun Rekanan usaha Modal2. Produk unggulan yang akan ditawarkan di awal : bakpau singkong dan bakso singkong3.Setelah 6 bulan jalan evaluasi untuk menentukan produk unggulan baru dan strategi pemasaran plus penguatan SDM.Beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk membuat tujuan adalah: Putuskan apa yang ingin kita capai pada skala jangka pendek dan jangka panjang Pecahkan tujuan tersebut menjadi target-target yang lebih kecil Ketika kita membuat rencana, kita harus mulai menjalankannya Evaluasi: jika sesuai dengan rencana, teruskan strategi. Jika tidak, cari alternative lain.2. 5 Pedoman Menyusun goals dengan metode SMARTTujuan akan efektif jika menggunakan metode SMART, yaitu: Specific: menyatakan dengan jelas target apa yang sebetulnya ingin diraih Measurable: dapat diamati dan diukur Attainabble: tujuan memang mungkin dicapai, tidak terlalu ambisius Realistic: sesuai dengan sumber daya yang dimiliki Timely: dapat dicapai pada jangka waktu tertentu2. 6 Fase menyusun sasaran (goals) bagi wirausaha sukses Goals Setting yaitu membangun sasaran yang menantang Afirmasi yaitu merumuskan sasaran dengan redaksional yang positif Visualisasi yaitu membayangkan sasaran yang sukses diraih

2. 7 Manfaat dan pentingnya penetapan sasaran (goals) bagi wirausahaKegiatan kewirausahaan dapat membantu perekonomian menjadi lebih baik. Masyarakat yang menekuni bidang wirausaha seperti ini akan menciptakan banyak peluang kerja sehingga menyerap banyak tenaga kerja. Sebagai contoh, pada sebuah acara tayangan televisi kita lihat ada seorang pembuat kerajinan tangan dari bahanfiber glass.Awalnya ia hanya mempekerjakan empat orang karyawan, tetapi seiiring perkembangan usahanya, jumlah karyawannya menjadi 20 orang. Dari contoh nyata ini dapat kita lihat bagaimana kewirausahaan menciptakan dan menyerap tenaga kerja.Hal lain adalah peran kewirausahaan yang sangat besar tidak hanya pada masyarakat pada umumnya. Pemerintah, lembaga non profit, dan LSM, serta perusahaan swasta juga memerlukan kewirausahaan, atau disebut sebagaiintrapreneurship, yaitu entrepreneurship yang ada dalam organisasi, misalnya mustika ratu dan grup jawa pos.Kewirausahaan memiliki empat manfaat sosial; memperkuat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas, menciptakan teknologi, produk dan jasa baru, serta mengubah dan meremajakan pasar.a) Pertumbuhan Ekonomi. Dengan kewirausahaan, dapat menciptakan lowongan pekerjaan baru bagi masyarakat. Contohnya dalam bidang elektronika yang berdiri kurang dari 5 tahun akan lebih menciptakan pekerjaan daripada perusahaan yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun. Dengan meningkatnya penciptaan pekuang atau lapangan pekerjaan baru akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.b) Produktivitas. Yaitu kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dengan tenaga kerja dan input lain yang lebih sedikit. Fungsi wirausaha adalah menjalankan aset organisasi untuk mendesain, menguji dan menghasilkan produk baru.c) Teknologi, Produk dan Jasa baru. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam memajukan perubahan teknologi, produk dan jasa inovatif. Contoh usaha inovatif yang dihasilkan dari kewirausahaan misalnya: penemuan radio FM, penisilin, mesin fotocopy, bolpen dan lain-lain. Kewirausahaan juga menciptakan revolusi industri pada abad kedelapan belas, yaitu industri penenunan kain dari kapas di Inggris yang awalnya diimpor dari India. Karena kapasitas mesin terbatas, maka kuantitas kain yang dihasilkan tidak maksimal. Proses yang panjang dari penenunan kain tersebut pada akhirnya menciptakan suatu mesin pintal yang meningkatkan kapasitas produksi.d) Perubahan Pasar. Dengan globalisasi akan menciptakan pasar baru yang sebelumnya tidak mendapat perhatian dari pengusaha lain. Contohnya pasar komputer yang awalnya dikuasai oleh IBM mendapat pesaing darimicrosoftsertaApple computer.

2. 8 Faktor Kunci Sukses Memulai Usaha BaruSalah satukuncisukses dalam memulai usaha adalah orisinalitas inspirasi. Dua faktor utama yang mendorong timbulnya inspirasi adalah insting dan intuisi. Menurut Hendro dan Candra (2006), kedua hal ini tampak sama yaitu naluri atau kepekaan untuk membaca situasi tetapi berasal dari sumber yang berbeda.Insting adalah kepekaan menganalisis suatu kejadian yang pernah dialami seseorang untuk memprediksi kejadian yang akan datang. Intuisi merupakan kepekaan untuk memprediksi hal-hal yang akan terjadi berdasarkan indera ke enam. Keduanya diperlukan dalam membangun sebuah bisnis. Umumnya insting digunakan untuk menghindar, bertahan atausurvivesementara intuisi digunakan untuk melangkah maju dan bertumbuh. Jadi menjadi terinspirasi adalah langkah awal untuk membangun konsep bisnis dan mengambil keputusan untuk memulainya.Inspirasi diawali dengan pola pikir kreatif yang sangat mengandalkan otak kanan. Selanjutnya otak kiri akan menganalisis semua peluang yangdimilikiuntuk mewujudkan inspirasi atau mimpi. inspirasi lekat pada krisis, kesulitan, hambatan, masalah, tantangan, kebutuhan dan cobaan yang tak ada habisnya.

2. 9 Aspek yang dicakup dalam Penetapan SasaranDalam menjalankan suatu bisnis memang tidak terlepas dalam mengasah apa yang dinamakan soft skill yang mengsinergikan antara kemampuan dan potensi dengan peluang yang akan diraih, dalam kenyataan yang sesungguhnya di lapang berdasarkan apa yang kelompok peroleh ke depan usaha yang akan dijalankan kelompok harus mempertimbangkan beberapa aspek penting yang diataranya adalah : Perencanaan Produk dengan melihat segmen pasarMengawali dengan sebuah perencanaan adalah hal wajib ketika kita akan membuat dan meluncurkan produk di pasar, bagaimana letak dan kedudukan produk kita dengan produk yang lain serta melihat segmen pasar dengan mempertimbangkan kemasan dan harga produk Pengelolaan ModalSudah menjadi gambaran umum bahwasanya modal merupakan faktor utama dalam menjalankan unit bisnis, kesulitan dalam mencarai modal mulai dari pengajuan kredit Bank hingga bunga yang sangat tinggi haruslah dipertimbangkan apakah nantinya sesuai dengan pengembalian pinjaman dengan profit yang akan didapatkan, oleh karena itu haruslah dipertimbangkan yang sesuai dengan kebutuhan yang ada, solusi yang ditawarkan adalah mencari relasi dengan rekanan yang bersedia menyediakan modal dengan mengelola bisnis bersama dengan sistem sharing profit. Strategi pemasaranDalam memasarkan produk alangkah bijak kalau kita dapat membedakan antara segmen pasar dan kalangan yang akan kita jadikan konsumen sehingga produk tepat sasaran, saat ini sudah banyak sekali startegi pemasaran yang bisa dilakukan mulai dari media cetak, radio, TV, dll. Perlu diperhatikan bahwa dalam meluncurkan produk perdana di pasaran kita harus mendapatkan afeksi konsumen sehingga akan menjadi ingatan, setelah puas dengan produk yang di konsumsi bukanlah mustahil akan menceritakan ke orang lain mulai dari teman dekat, keluarga, sahabat ataupun yang lain, proses inilah yang dirasa paling efektif dalam menjalankan strategi pemasaran. Manajemen keuanganSetelah sukses menjalankan unit bisnis yang dikelola dengan mempertimbangkan proses produksi samapai dengan pemasaran dan biaya biaya yang ada dengan mendapatkan profit atau laba maka jadikan profit itu sebagai cadangan investasi setelah semua biaya faktor faktor produksi telah trepenuhi. Membangun RelasiBukan hanya kita hidup di dunia yang selalu membutuhkan bantuan orang lain, akan tetapi dalam dunia bisnis juga tidak terlepas dari semuanya itu, justru selalu membangun relasi dengan pihak pihak lain adalah suatu kewajiban utama dalam menjalankan unit bisnis, mulai dari perseorangan, antar pengusaha lain hingga lembaga atupun instansi yang berkaitan dengan bisnis yang dijalankan. Pentingnya dalam membangun relasi adalah ketika perusahan sedang mengalami kesulitan baik dari segi finansial ataupu dari segi yang lain maka relasi yang kita adalah tumpuan terakhir unit bisnis yang dijalankan sehingga kelesuan dalam usaha dapat di kurangi dan menimbulkan gairah lagi bagi perusahaaan dalam menjalankan bisnisnya.

BAB IIIPENUTUP

3. 1 KesimpulanSalah satukuncisukses dalam memulai usaha adalah orisinalitas inspirasi. Dua faktor utama yang mendorong timbulnya inspirasi adalah insting dan intuisi. Menurut Hendro dan Candra (2006), kedua hal ini tampak sama yaitu naluri atau kepekaan untuk membaca situasi tetapi berasal dari sumber yang berbeda.Inspirasi diawali dengan pola pikir kreatif yang sangat mengandalkan otak kanan. Selanjutnya otak kiri akan menganalisis semua peluang yangdimilikiuntuk mewujudkan inspirasi atau mimpi. inspirasi lekat pada krisis, kesulitan, hambatan, masalah, tantangan, kebutuhan dan cobaan yang tak ada habisnya.3. 2 SaranSemoga materi ini bermanfaat dalam mata kuliah nerspreneur dan mahasiswa akan membaca materi ini sebagai pegangan dalam mata kuliah nerspreneur.

16 | Page