Isi Makalah Sklerosis

8
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Sklerosis Multipel Sklerosis Multipel atau Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit autoimun yang menyerang mielin otak dan medula spinalis. Karena itulah pada penyakit ini mielin otak dan medula spinalis tidak dapat berfungsi dengan baik untuk melindungi syaraf dan melancarkan pengiriman impuls secara cepat sehingga tubuh dapat terkoordinasi dan melakukan kegiatan gerakan secara lembut serta cepat menanggapi rangsangan. Pada tubuh penderita MS, sistem kekebalan tubuhnya menyerang dan merusak mielin karena menganggapnya sebagai benda asing. Imun yang seharusnya melindungi malah merusak. Akibatnya mielin menjadi terluka dan mengalami pengerasan. Bila mielin rusak maka proses rangsangan dan respon ke otak akan terganggu. Selain itu rusaknya lapisan mielin memungkinkan terjadinya serangan benda asing atau organisme berbahaya seperti virus dan bakteri pada sistem saraf pusat. 2.2 Penyebab Sklerosis Multipel Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab sistem kekebalan tubuh yang menyerang

description

biokimia

Transcript of Isi Makalah Sklerosis

Page 1: Isi Makalah Sklerosis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sklerosis Multipel

Sklerosis Multipel atau Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit

autoimun yang menyerang mielin otak dan medula spinalis. Karena itulah

pada penyakit ini mielin otak dan medula spinalis tidak dapat berfungsi

dengan baik untuk melindungi syaraf dan melancarkan pengiriman impuls

secara cepat sehingga tubuh dapat terkoordinasi dan melakukan kegiatan

gerakan secara lembut serta cepat menanggapi rangsangan.

Pada tubuh penderita MS, sistem kekebalan tubuhnya menyerang dan

merusak mielin karena menganggapnya sebagai benda asing. Imun yang

seharusnya melindungi malah merusak. Akibatnya mielin menjadi terluka dan

mengalami pengerasan. Bila mielin rusak maka proses rangsangan dan respon

ke otak akan terganggu. Selain itu rusaknya lapisan mielin memungkinkan

terjadinya serangan benda asing atau organisme berbahaya seperti virus dan

bakteri pada sistem saraf pusat.

2.2 Penyebab Sklerosis Multipel

Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab sistem kekebalan

tubuh yang menyerang mielin. Tetapi ada suatu hipotesa dimana hal tersebut

diduga karena adanya pengaruh dari virus yang mengganggu sistem

kekebalan tubuh dan mengubah sistem. Terdapat satu dugaan dimana virus

penyebab MS adalah virus biasa seperti virus herpes dan virus campak.

Virus-virus tersebut diduga mengaktifkan sel darah putih yang terdapat dalam

darah yang mengalir menuju otak.

Rusaknya mielin pada penderita MS disebabkan oleh aktifnya limfosit

T sehingga sel tersebut mengalami autoreaktivitas dan mampu mengenali

protein target pada mielin dan menganggapnya sebagai sel yang berbahaya

bagi tubuh.

Page 2: Isi Makalah Sklerosis

2.3 Faktor Penyebab Sklerosis Multipel

1. Lingkungan

Data menunjukan bahwa paparan agen lingkungan sebelum

pubertas dapat mengembangkan MS di kemudian hari. Sedangkan

hubungannya dengan vitamin D (yang dapat diproduksi secara alami

karena paparan sinar matahari) menunjukkan bahwa orang yang tinggal di

daerah khatulistiwa terpapar sinar matahari sepanjang tahun sehingga

produksi vitamin D lebih tinggi yang berdampak menguntungkan terhadap

sistem kekebalan tubuh dan membantu melindungi tubuh terhadap

penyakit autoimun seperti MS.

2. Genetik

Sebagian penyebab MS kemungkinan karena faktor turunan

(genetik) yang berkontribusi terhadap peningkatan resiko MS. Adanya

riwayat keluarga meningkatkan resiko MS terutama saudara tingkat

pertama beresiko 1%-5%. Beberapa peneliti berteori bahwa MS

berkembang karena seseorang lahir dengan kecenderungan genetik untuk

berinteraksi terhadap beberapa faktor lingkungan, yang setelah orang

tersebut terpapar, akan memunculkan reaksi autoimun.

3. Infeksi

Paparan awal terhadap virus, bakteri, dan mikroba lainnya selama

masa anak-anak dapat memicu terkena MS. Menurut National MS Society

(2012) beberapa alasan virus dapat menjadi penyebab MS adalah :

Virus diketahui dapat menyebabkan penyakit dimielinsasi pada hewan

dan manusia.

Studi epidemiologi menunjukkan bahwa paparan agen infeksi

merupakan penyebab yang berjalan lambat antara paparan awal dengan

munculnya gejala klinis.

Peningkatan antibodi dengan virus yang berbeda telah ditemukan

dalam darah dan cairan serebrospinal orang yang menderita MS.

Page 3: Isi Makalah Sklerosis

Beberapa agen infeksi tersebut antara lain Eppstein-Barr, virus

campak (rubella), Canine distamper, human herpes virus-6, dan

Chlamydia penumonia.

4. Imunologi

Secara umum MS melibatkan proses autoimun yaitu, respon

abnormal dari sistem kekebalan tubuh yang menyerang mielin

(kompleks protein lemak yang melapisi dan mengisolasi serabut atau

tonjolan saraf) pada sistem saraf pusat (pada otak, sumsum tulang

belakang, dan saraf optik).

5. Hormon

Hormon termasuk juga hormon seks dapat memepengaruhi dan

dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh. Karena itulah kebanyakan

penderita MS merupakan wanita usia 20-40 tahun sebab wanita

memiliki hormon yang lebih banyak dibandingkan pria.

2.4 Klasifikasi Sklerosis Multipel

Sklerosis multipel diklarifikasi menjadi 4 kelompok :

1. Relapsing Remitting MS (RMMS)

Pada MS ini, terjadi beberapa kekambuhan (serangan) yang

tidak terduga. Serangan ini berlangsung dalam waktu yang bervariasi

(dalam hitungan hari atau bulan) atau dapat pulih secara parsial atau

total. Jenis ini dapat bersifat tidak aktif selama berbulan-bulan atau

bertahun-tahun.

2. Benign MS (MS Jinak)

MS jinak hanya dapat diidentifikasi ketika adanya gejala ringan

yang timbul pada masa 10-15 tahun setelah serangan dan pada awalnya

dapat dikategorikan sebagai MS hilang-timbul.

3. Secondary Progressive MS (MS Progresif Sekunder)

MS tipe ini seringkali disertai kekambuhan terus-menerus.

Page 4: Isi Makalah Sklerosis

4. Primary Progressive MS (MS Progresif Primer)

MS tipe ini ditandai dengan tidak adanya serangan yang parah,

tetapi ada serangan-serangan kecil yang terus memburuk.

2.5 Gejala Sklerosis Multipel

Gejala-gejala umum yang dialami oleh penderita MS :

1. Gangguan penglihatan : penglihatan menjadi kabur, neuritis optikal,

kebutaan.

2. Gangguan pada sistem koordinasi : tubuh gemetar, kehilangan

keseimbangan, tubuh kaku, ketidakstabilan berjalan, lemah pada

anggota gerak.

3. Gangguan indra perasa : rasa gatal pada tubuh, nyeri pada wajah, nyeri

otot, kebas, terasa seperti ditusuk jarum.

4. Gangguan kemampuan bahasa : bicara menjadi tidak lancar, perubahan

pada ritme berbicara, susah menelan.

5. Gangguan pada kandung kemih : sering buang air besar, tidak dapat

menahan kencing, tidak dapat buang air kecil dengan tuntas.

6. Gangguan pada usus : sembelit, diare.

7. Gangguan seksual : impoten, hilang gairah.

2.6 Penanganan dan Pencegahan

1. Menghindari stres.

2. Menghindari suhu ekstrim, terutama panas.

3. Berolahraga secara teratur.

4. Istirahat yang cukup.

5. Makan makanan yang sehat kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-

bijian.

6. Minum cukup cairan.

7. Menjaga berat badan yang sehat.

8. Mendapatkan dukungan emosional.

9. Mengkonsumsi vitamin D.

10. Meningkatkan asupan lemak esensial, baik hewani maupun nabati.

Page 5: Isi Makalah Sklerosis

11. Kurangi gula, khususnya fruktosa.

12. Hindari aspartam dan jus buah kaleng atau botol sebab aspartam dapat

dengan cepat dimetabolis menjadi metanol yang merupakan

neurotoksin.

13. Perbanyak makan-makanan nabati yang belum diolah.

14. Kontrol kadar zat besi. Kelebihan zat besi dapat merusak endothelium

dan merusak DNA.

Page 6: Isi Makalah Sklerosis

DAFTAR PUSTAKA

E., Riwanti, Sklerosis Multipel, 2014, Departamen Neurologi Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, RUSPN Cipto Mangunkusumo Jakarta;

Indonesia

J., Isokandar, Multiple Sclerosis, 2002, Fakultas Kedokteran Bagian Bedah

Universitas Sumatera Utara Medan; Sumatera Utara