Invaginasi New Fixed

21
 1 INVAGINASI I. PENDAHULUAN Invaginasi atau intususepsi adalah keadaan dimana suatu segmen usus masuk ke dalam lumen usus lainnya yang merupakan penyebab tersering terjadinya obstruksi usus. Invaginasi pada anak biasanya bersifat idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 65% terjadi pada bayi yang berusia kurang dari setahun, dengan insiden puncak terjadi antara bulan ke-5 dan ke-9 kehidupan 1. Sedangkan pada dewasa, invaginasi cukup jarang terjadi, kurang dari 5 % dari kasus obstruksi usus. 2 Invaginasi pertama kali ditemukan oleh Barbette pada tahun 1692. Hingga pertengahan abad ke-19, invaginasi hampir berakibat fatal karena tidak adanya penanganan yang memadai. Sejak zaman Hippocrates sudah dikenal pengobatan penyakit ini dengan enema atau memompakan udara dalam anus. Pada tahun 1905  Hirschsprung membuat laporan tentang penggunaan tekanan hidrostatik sebagai pengobatan invaginasi. Pengobatan dengan pembedahan yang dilaporkan pertama kali berhasil adalah Thomson 1835 di Tennessee. 1  Invaginasi ini merupakan keadaan gawat darurat, dimana bila tidak ditangani segera dan tepat akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut. Hampir 70% kasus invaginasi terjadi pada anak-anak umur kurang dari 1 tahun, paling sering dijumpai pada ileosekal. Invaginasi sangat jarang dijumpai pada orang tua. 3 Ada perbedaan etiologi yang mencolok antara anak-anak dan dewasa, pada anak-anak etiologi terbanyak adalah idiopatik yang mana lesinya tidak ditemukan sedangkan pada dewasa penyebab terbanyak adalah keadaan patologik intralumen oleh suatu neoplasma baik j inak maupun ganas sehingga pada saat operasi lesinya dapat ditemukan.  3  

Transcript of Invaginasi New Fixed

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 1/21

 

1

INVAGINASI

I.  PENDAHULUAN

Invaginasi atau intususepsi adalah keadaan dimana suatu segmen usus

masuk ke dalam lumen usus lainnya yang merupakan penyebab tersering

terjadinya obstruksi usus. Invaginasi pada anak biasanya bersifat idiopatik 

karena tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 65% terjadi pada bayi yang

berusia kurang dari setahun, dengan insiden puncak terjadi antara bulan ke-5

dan ke-9 kehidupan1. Sedangkan  pada dewasa, invaginasi cukup jarang

terjadi, kurang dari 5 % dari kasus obstruksi usus.2 

Invaginasi pertama kali ditemukan oleh Barbette pada tahun 1692.

Hingga pertengahan abad ke-19, invaginasi hampir berakibat fatal karena

tidak adanya penanganan yang memadai. Sejak zaman Hippocrates sudah

dikenal pengobatan penyakit ini dengan enema atau memompakan udara

dalam anus. Pada tahun 1905 Hirschsprung membuat laporan tentang

penggunaan tekanan hidrostatik sebagai pengobatan invaginasi. Pengobatan

dengan pembedahan yang dilaporkan pertama kali berhasil adalah Thomson

1835 di Tennessee.1 

Invaginasi ini merupakan keadaan gawat darurat, dimana bila tidak 

ditangani segera dan tepat akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

Hampir 70% kasus invaginasi terjadi pada anak-anak umur kurang dari 1

tahun, paling sering dijumpai pada ileosekal. Invaginasi sangat jarang

dijumpai pada orang tua.

3

Ada perbedaan etiologi yang mencolok antara anak-anak dan dewasa,

pada anak-anak etiologi terbanyak adalah idiopatik yang mana lesinya tidak 

ditemukan sedangkan pada dewasa penyebab terbanyak adalah keadaan

patologik intralumen oleh suatu neoplasma baik jinak maupun ganas sehingga

pada saat operasi lesinya dapat ditemukan. 3 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 2/21

 

2

II.  ANATOMI 

a.  Usus halus

Usus halus merupakan suatu tabung yang kompleks, berlipat-lipat

dan membentang dari pilorus hingga katub ileosekal. Panjang usus halus

halus pada orang hidup sekitar 12 kaki (3,6 m) dan hampir 22 kaki (6,6

m) pada kadaver (akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan

bawah rongga abdomen. Ujung proksimalnya berdiameter sekitar 3,8 cm,

tetapi makin ke bawah garis tengahnya semakin berkurang sampai

menjadi sekitar 2,5 cm.4 

Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum yang

merupakan tempat digesti dan penyerapan sari-sari makanan. Duodenum

berbentuk tabung menyerupai huruf C dengan panjang sekitar 25 cm (10

inci) dari spinkter pilorus sampai fleksura duodenojejunal. 5  Pemisahan

duodenum dan jejunum ditandai oleh adanya Ligamentum Treitz, yaitu

suatu pita muskulofibrosa yang berorigo pada krus dekstra diafragma

dekat hiatus esofagus dan berinsersio pada perbatasan antara duodenum

dan jejunum4

. Panjang jejunum sekitar 1 m (3 kaki), memiliki lumen

yang besar dan lipatan yang lebih banyak dari ileum tetapi struktur

histologinya hampir sama dengan ileum. Ileum memiliki panjang sekitar 2

m (6-7 kaki).5

Pada usus halus juga terdapat sebuah saluran buntu yang

menyerupai tabung berukuran sebesar jari kelingking terletak pada daerah

ileosekal yaitu pada apeks sekum yang disebut appendiks vermiformis.4

Dinding usus halus terdiri dari 4 lapisan yaitu mukosa, submukosa,

tunika muskularis dan serosa, sedangkan otot yang menyusunnya terdiri

dari 2 lapisan yaitu lapisan luar terdiri atas serabut-serabut longitudinal

yang lebih tipis dan lapisan dalam terdiri dari serabut sirkular. Struktur ini

membantu dalam gerakan peristaltik usus halus. Lapisan mukosa bagian

dalam cukup tebal dan banyak mengandung pembuluh darah dan

kelenjar.4 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 3/21

 

3

Gambar 1 Struktur usus halus5 

 Innervasi dan nervii

Arteri mesenterika superior dicabangkan dari aorta tepat dibawah

arteri seliaka. Arteri ini memperdarahi seluruh usus halus kecuali

duodenum yang diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan cabangnya,

arteri pankreatikoduodenalis superior. Darah dikembalikan lewat vena

mesenterika superior yang menyatu dengan vena lienalis membentuk vena

porta.4

Usus halus dipersarafi oleh cabang-cabang sistem saraf otonom.

Rangsangan parasimpatis merangsang aktivitas sekresi dan motilitas, dan

rangsangan simpatis menghantarkan nyeri, sedangkan serabut

parasimpatis mengatur refleks usus. Suplai saraf intrinsik yang

menimbulkan fungsi motorik, berjalan melalui pleksus Auerbach yang

terletak dalam lapisan muskularis dan pleksus Meissner di lapisan

submukosa.4 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 4/21

 

4

Gambar 2 Vaskularisasi darah yang menyuplai jejunoileum dan

bagian distal duodenum yang berasal dari arteri

mesenterika superior.6 

b.  Usus Besar

Usus besar atau kolon berbentuk tabung muskular berongga

dengan panjang sekitar 1,5 m (5 kaki) yang terbentang dari sekum hingga

kanalis ani. Diameter usus besar sekitar 6,5 cm (2,5 inci) tetapi makin

dekat anus diameternya semakin kecil.4

Gambar 3 Anatomi Usus besar 5

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 5/21

 

5

Usus besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sekum, kolon dan

rektum. Pada sekum terdapat katup ileosaekal dan apendiks yang melekat

pada ujung sekum. Sekum menempati sekitar dua atau tiga inci pertama

dari usus besar. Katup ileosaekal mengendalikan aliran kimus dari ileum

ke dalam sekum dan mencegah terjadinya aliran balik bahan fekal dari

usus besar ke dalam usus halus. Kolon dibagi menjadi kolon asenden,

transversum, desenden dan sigmoid. Tempat kolon membentuk kelokan

tajam pada abdomen kanan dan kiri atas berturut-turut disebut sebagai

fleksura hepatika dan fleksura lienalis. Kolon sigmoid mulai setinggi

krista iliaka dan membentuk lekukan berbentuk „S‟. Lekukan bagian

bawah membelok ke kiri sewaktu kolon sigmoid bersatu dengan rektum.

Bagian terakhir usus besar adalah rektum dan membentang dari kolon

sigmoid hingga anus. Satu inchi terakhir dari dari rektum disebut sebagai

kanalis ani dan dilindungi oleh otot sfingter ani eksternus dan internus.4 

Innervasi dan persarafan

Usus besar secara klinis terbagi atas belahan kiri dan kanan

berdasarkan pada suplai darah yang diterima. Arteri mesenterika superior

memperdarahi belahan kanan (sekum, kolon asenden dan 2/3 proksimal

kolon tranversum) dan arteri mesenterika inferior memperdarahi belahan

kiri (1/3 distal kolon tranversum, kolon desenden, kolon sigmoid dan

bagian proksimal rektum). Suplai darah tambahan ke rektum berasal dari

arteri hemoroidalis media dan inferior yang dicabangkan dari arteri iliaka

interna dan aorta abdominalis. 4

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 6/21

 

6

Gambar 4 Arteri dan Vena yang menyuplai colon7 

Aliran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui

vena mesenterika superior, vena mesenterika inferior dan venahemoroidalis superior (bagian sistem portal yang mengalirkan darah ke

hati).4

Persarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom dengan

perkecualian sfingter eksterna yang berada dalam pengendalian voluntar.

Serabut parasimpatis berjalan melalui saraf vagus ke bagian tengah kolon

tranversum dan saraf pelvikus yang berasal dari daerah sakral menyuplai

bagian distal. Serabut simpatis meninggalkan medulla spinalis melaluisaraf splangnikus.

4

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 7/21

 

7

III.  FISIOLOGI

Terdapat 4 fungsi dari usus halus yaitu :

1.  Penyerapan

  Penyerapan karbohidrat dimulai dengan aktivitas salivary

amilase, tetapi penyerapan yang sempurna terjadi ketika

monosacarida telah terbentuk di usus halus dengan bantuan

pakreatik amilase dan enzim lainnya.8 

  Penyerapan lemak. Diet trigliserida terdiri dari sejumlah besar

oleate dan palmitat sebagai asam lemak. Setiap hari, 2-8

phospolipid dicerna. Yang paling banyak adalah lecitin dan

predominan asam lemak adalah linoleat dan arachidonat.

Sebagian besar lemak diabsorbsi pada setengah awal dari

 jejunum. Karena lemak tidak larut dalam air, langkah awal yang

paling penting dari pencernaan ini adalah emulsifikasi.8 

  Penyerapan Protein. Yang dicerna dan diserap bukan hanya

protein dari makanan, tetapi protein dari endogen yang masuk ke

lumen saluran pencernaan. Asam amino yang diserap dari

makanan dan protein endogen digunakan untuk mensintesis

protein baru di tubuh. Protein yang disajikan ke usus halus untuk 

diserap terutama dalam bentuk asam amino dan beberapa fragmen

peptida kecil. Asam amino diserap menembus sel usus melaluitranspor aktif sekunder (transport Na+), serupa dengan

penyerapan glukosa dan galaktosa.9 

  Penyerapan garam dan air9 

  Penyerapan vitamin. Vitamin larut dalam air diserap secara pasif 

bersama, sedangkan vitamin larut-lemak diangkut dalam sel dan

diserap secara pasif bersama dengan produk akhir pencernaan

lemak. Penyerapan sebagian vitamin juga dapat dilakukan oleh

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 8/21

 

8

pembawa, bila diperlukan. Vitamin B12 bersifat unik, vitamin ini

harus berikatan dengan faktor intrinsik lambung agar dapat

diserap di ileum terminal oleh mekanisme transportasi khusus.9 

  Penyerapan besi dan kalsium. Penyerapan besi ke dalam darah

melalui 2 tahap yaitu penyerapan besi dari lumen ke dalam sel

epitel usus dan dari sel epitel ke dalam darah. Sedangkan

sejumlah kalsium yang diserap juga diatur yang sebagian besar

dilaksanakan melalui proses transportasi aktif dan sebagian lagi

melalui difusi aktif.9 

2.  Absorbsi

Meliputi absorbsi cairan, elektrolit dan nutrien, yang dimana sekitar 9

liter cairan diabsobsi setiap harinya, selain yang masuk melalui

pilorus atau spinkter Oddi. Elektrolit meliputi absorbsi potasium,

klorida dan kalsium. Sedangkan nutrien meliputi 4 trasport yaitu

transpor aktif, difusi pasif, facilitated diffusion, dan endositosis.8

3.  Sekresi

Usus mensekresi air dan elektrolit melalui mekanisme kontrol neural

dan humoral bersama dengan mekanisme absorbsi. Beberapa

mekanisme sekretori aktif ketika mekanisme lainnya pasif. Channel,

pembawa dan pompa berlokasi di membran epitel yang berpartisipasi

dalam proses absorbsi.8

4.  Motilitas

Motilitas usus halus beregulasi dengan mekanisme neuroluminal.

Peristaltik merupakan gerakan koordinasi yang menggerakkan usus.

Refleks peristaltik diawali dengan relaksasi descenden pada bagian

atas usus dan kontraksi proksimal yang dipicu oleh substansi

asetilkolin dan P. Pada usus halus juga terdapat kontraksi segmental

yang merupakan kontraksi lokal dari lapisan otot sirkuler. Gerakan

ini merupakan metode motilitas utama usus halus, mencampur dan

mendorong kimus secara perlahan.9

Gerakan ini terjadi rata-rata 12-

16 kali per menit di daerah yang berisi kimus. Gerakan ini akan

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 9/21

 

9

mencampur kimus bersama jus percernaan dan akan bersentuhan

dengan mukosa. Setiap 90 menit gelombang kontraksi ini bermulai

di duodenum dan berjalan ke usus halus sampai kolon. Refleks ini

disebut housekeeper potential. Kontraksi usus halus distimulasi oleh

sejumlah peptida termasuk substansi P, motilin, CCK, gastrin dan

gastrin-releasing peptide.8

Sedangkan pada usus besar juga terdapat 4 fungsi yaitu :

1.  Motilitas

Tiga tipe aktivitas motor pada usus besar terdiri dari gerakan

segmentasi, gerakan massa dan peristaltik retrograd. Segmentasi

merupakan gerakan yang paling sering muncul pada aktivitas motor

dan terdiri dari kontraksi annular segmental yang menggerakkan

usus dalam 2 arah. Gerakan massa merupakanm aktivitas konraktil

yang kuat yang menyapu sepanjang kolon tranversum dan descenden

tiap beberapa jam sehari. Sedangkan peristaltik retrograd dimulai

pada kolon tranversum dan bergerak secara proksimal ke kolonkanan.

8

2.  Absorbsi

Sekital 800 ml air masuk ke dalam kolon setiap harinya, dimana 600

ml diabsorbsi oleh kolon.absobsi sodium dilakukan oleh transpor

elektrogenik. Sekitar 200 -400 mEq sodium yang diabsorbsi setiap

hari. Kolon juga mengabsorbsi asam lemak rantai pendek, yang

dibentuk dari fermentasi bakteri oleh karbohidrat dan selulosa dan

diabsorbsi melalui transpor pasif.8

3.  Sekresi. Kolon menyekresi bikarbonat dan potasium.8 

4.  Fungsi endokrin8 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 10/21

 

10

IV.  DEFINISI

Invaginasi ialah suatu keadaan masuknya suatu segmen usus ke

segmen bagian distalnya yang umumnya akan berakhir dengan obstruksi

usus strangulasi. Biasanya bagian proksimal masuk ke distal dan jarang

terjadi sebaliknya. Bagian usus yang masuk disebut intussusceptum dan

bagian yang menerima dinamakan intussuscipiens. Oleh karena itu,

invaginasi disebut juga intussusception. Saat invaginasi terjadi, akan

terbentuk obstruksi pada usus besar dimana dinding usus akan menekan

bagian lainnya.

10

 Invaginasi terjadi karena adanya sesuatu di usus yang menyebabkan

peristaltik berlebihan, biasanya terjadi pada anak-anak tetapi dapat juga

terjadi pada dewasa. Pada anak-anak 95% penyebabnya tidak diketahui,

hanya 5% yang mempunyai kelainan pada ususnya sebagai penyebabnya,

misalnya diiverticulum Meckeli, polip, hemangioma. Sedangkan invaginasi

pada dewasa terutama disebabkan oleh tumor. Perbandingan kejadian antara

pria dan wanita adalah 3 : 2 , pada orang tua sangat jarang dijumpai.3 

Pemberian nama invaginasi bergantung hubungan antara

intussusceptum dan intussuscipiens, misalnya ileo-ileal menunjukkan

invaginasi hanya melibatkan ileum saja. Ileo-colica berarti ileum sebagai

intussusceptum dan colon sebagai intussuscipiens. Kombinasi lain dapat

terjadi seperti ileo-ileo colica, colo-colica dan appendical-colica.10

Daerah

yang secara anatomis paling mudah mengalami invaginasi adalah ileo

coecal, dimana ileum yang lebih kecil dapat masuk dengan mudah ke dalam

coecum yang longgar. Invaginasi dapat menyebabkan obstruksi usus baik 

partial maupun total. Pada kebanyakan kasus pada orang tua dapat

diketemukan penyebab yang jelas, umumnya tumor yang membentuk ujung

dari intususeptum. 3 

V.  EPIDEMIOLOGI

Invaginasi paling sering menyebabkan obstruksi usus pada anak-

anak antara 3-6 tahun. Lebih dari 90 % adalah idiopatik 2 . Ileo-colica yang

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 11/21

 

11

paling banyak ditemukan (75%), ileo-ileo colica 15%, lain-lain 10%, paling

 jarang tipe appendical-colica. Invaginasi sering dijumpai pada umur 3 bulan

 – 2 tahun, paling banyak 5- 9 bulan. Prevalensi penyakit diperkirakan 1-2

penderita di antara 1000 kelahiran hidup. Anak lelaki lebih banyak daripada

perempuan, 3 : 1. Pada umur 5-9 bulan sebagian besar belum diketahui

penyebabnya. Penderita biasanya bayi sehat, menyusui, gizi baik dan dalam

pertumbuhan optimal. Ada yang menghubungkan terjadinya invaginasi

karena gangguan peristaltik, 10% didahului oleh pemberian makanan padat

dan diare.10

 

Pada dewasa, invaginasi cukup jarang terjadi, kurang dari 5 % dari

obstruksi usus. Dalam populasi anak-anak, sekitar 90 % invaginasi pada

orang dewasa disertai dengan lesi patologis pada dinding usus. Penelitian

terbaru menunjukkan 30 % dari invaginasi pada usus halus disebabkan oleh

keganasan. Dan sebagian besar invaginasi pada colon bersifat malignant

(60%).2 

VI.  ETIOLOGI

Invaginasi adalah keadaan yang umumnya terjadi pada anak-anak, dan

merupakan kejadian yang jarang terjadi pada dewasa. Invaginasi pada

dewasa kausa terbanyak adalah keadaan patologi pada lumen usus, yaitu

suatu neoplasma baik yang bersifat jinak dan atau ganas. Sebab terbanyak 

invaginasi pada usus halus adalah neoplasma yang bersifat jinak (diverticle

meckel‟s, polip) 12/25 kasus sedangkan pada kolon adalah bersifat ganas

(adenocarsinoma)14/16 kasus. Etiologi lainnya yang frekuensinya lebih

rendah seperti tumor extra lumen seperti limfoma, diare, riwayat

pembedahan abdomen sebelumnya, inflamasi pada apendiks juga pernah

dilaporkan invaginasi terjadi pada penderita AIDS, trauma tumpul abdomen

yang tidak dapat diterangkan sebab terjadinya dan idiopatik.3

Menurut kepustakaan 90-95% invaginasi terjadi pada anak dibawah 1

tahun akibat idiopatik. Pada anak dengan umur > 2 tahun disebabkan oleh

tumor seperti limfoma, polip, hemangioma dan divertikel Meckeli.

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 12/21

 

12

Penyebab lain akibat pemberian anti spasmolitik pada diare non spesifik.

Pada umur 4-9 bulan terjadi perubahan diet makanan dari cair ke padat,

perubahan pola makan dicurigai sebagai penyebab invaginasi. Sedangkan

pada anak-anak umur kurang dari 1 tahun, tidak dijumpai kelainan yang

 jelas sebagai penyebabnya, sehingga digolongkan sebagai infantile

idiophatic intususeption. 3 

Gambar 6 Etiologi umum sebagai penyebab terjadinya invaginasi dan

prevalensinya.11 

VII.  PATOFISIOLOGI

Invaginasi diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan penyebabnya yaitu :12

 

  Lokasi : ileoileal, Ileocolica, Ileocecal dan Colocolica

  Penyebab : neoplasma, non-neoplasma dan idiopatik 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 13/21

 

13

Mekanisme invaginasi sebenarnya belum diketahui, diperkirakan terdapat

lesi pada dinding usus atau iritasi dalam lumen yang mempengaruhi

aktivitas peristaltik normal usus yang dapat memicu terjadinya invaginasi.

Tempat yang paling sering terjadi invaginasi adalah pada peralihan antara

segmen yang bebas bergerak dan retroperitoneal atau segmen adhesi.

Gambar 7 Proses skematik invaginasi.13 

Secara umum, invaginasi terjadi karena bagian atas usus yang disebut

intususeptum mengalami invaginasi ke bawah, intususipiens sambil menarik 

mesenteriumnya bersama-sama memasuki lumen yang pembungkusnya.

Pada mulanya terdapat suatu konstriksi mesenterium sehingga menghalangi

aliran balik vena, selanjutnya terjadi pembengkakan invaginasi terjadi akibat

edema dan perdarahan mukosa yang menghasilkan tinja mengandung darah,

kadang – kadang mengandung mukus (lendir). Puncak dari invaginasi dapat

terbentang hingga kolon tranversum desendens dan sigmoid bahkan ke anus

pada kasus yang terlantar. Setelah suatu invaginasi idiopatik dilepaskan,

maka bagian usus yang membentuk puncaknya tampak edema dan menebal,

sering disertai suatu lekukan pada permukaan serosa yang menggambarkan

asal dari kerusakan tersebut. Kebanyakan invaginasi tidak menimbulkan

intususi ien

 

intususeptum 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 14/21

 

14

strangulasi usus dalam 24 jam pertama, tetapi selanjutnya mengakibatkan

gangren usus dan syok .14

 

VIII. GAMBARAN KLINIS

Rasa sakit adalah gejala yang paling khas dan hampir selalu ada.

Dengan adanya serangan kolik yang makin bertambah dan mencapai

puncaknya, dan kemudian menghilang sama sekali, diagnosis hampir dapat

ditegakkan. Rasa sakit berhubungan dengan passase dari invagiasi. Diantara

satu serangan dnegan serangan berikutnya, bayi atau orang dewasa dapat

sama sekali bebas dari gejala.3

Gambaran klinis intususepsi dewasa umumnya sama seperti keadaan

obstruksi usus pada umumnya, yang dapat mulai timbul setelah 24 jam

setelah terjadinya invaginasi berupa nyeri perut dan terjadinya distensi

setelah lebih 24 jam ke dua disertai keadaan klinis lainnya yang hampir

sama gambarannya seperti invaginasi pada anak-anak. Pada orang dewaasa

sering ditemukan perjalanan penyakit yang jauh lebih panjang, dan

kegagalan yang berulang-ulang dalam usaha menegakkan diagnosis dengan

pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan-pemeriksaan lain. Adanya gejala

obstruksi usus yang berulang, harus dipikirkan kemungkinan intususepsi.3 

Pada kasus intususepsi yang berlangsung khronis, gejala yang timbul

seringkali tidak jelas dan membingungkan sampai terjadi invaginasi yang

menetap. Ini terutama terdiri dari serangan kolik yang berulang, yang

seringkali disertai muntah, dan kadang-kadang juga diare. Pada banyak 

kasus ditemukan pengeluaran darah dan lendir melalui rektum, namun

kadang-kadang ini juga tidak ditemukan. Gejala-gejala lain yang juga

mungkin didapatkan adalah tenesmus dan anoreksia. Massa abdomen dapat

diraba pada kebanyakan kasus, terutama pada saat serangan.3 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 15/21

 

15

Tanda dan gejala invaginasi

Anak Dewasa  Nyeri abdomen berat yang

hilang timbul (intermiten),

biasanya berlangsung tiap 15-20

menit. Pada saat serangan, anak 

mengangkat kedua tungkainya

sampai ke abdomen, disertai

hiperextensi

  Feses yang bercampur darah

dan mukus (kadang-kadang

berbentuk sebagai feses

“currant jelly”) 

  Perut kembung, Distended

abdomen

  Muntah

  Diare

  Demam

  Dehidrasi

  Letargi

  Tidak spesifik tetapi biasanya

terdapat gejala :

  Nyeri abdomen

intermiten/kronik (70-90%)

  Perubahan pola defekasi

  Urgency

  Perdarahan rektum (30%)

  tegang pada abdomen (10-

40%)

  Pembengkakan abdomen, tau

teraba massa „ shiffting mass’  

atau sausage shape (24-42%)

  Nausea, vomit (80%)

  Penurunan BB (10%)

  Akut (24 jam),

intermiten/kronik (5 tahun)

Tabel 1 Perbedaan manifestasi klinis invaginasi pada anak dan dewasa.15

IX.  DIAGNOSIS

Diagnosis invaginasi didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan

fisis dan dipastikan dengan pemeriksaan rontgen dengan enema barium.

1.  Anamnesis

Anamnese dengan keluarga dapat diketahui gejala-gejala yang timbul

dari riwayat pasien sebelum timbulnya gejala, misalnya pada anak perlu

ditanyakan riwayat sebelum sakit, anak ada riwayat dipijat, diberi

makanan padat padahal umur anak dibawah 4 bulan. Sedangkan pada

dewasa tergantung dari penyebabnya atau penyakit yang

mendasarinya.10

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 16/21

 

16

2.  Pemeriksaan Fisis10, 16

 

  Pada palpasi dapat teraba sausage shape atau massa yang berpindah

„ shiffting mass’  pada 24%-42% penderita. Suatu massa dengan

lekukan dan posisinya mengikuti garis usus colon ascendens sampai

ke sigmoid dan rektum. Massa tumor sukar diraba bila berada di

belakang hati atau pada dinding yang tegang.

  Perkusi pada tempat invaginasi terkesan suatu rongga kosong yang

disebut Dance‟s Sign.

  Pada auskultasi didapatkan bising usus terdengar meninggi selama

serangan kolik, dan menjadi normal kembali di luar serangan.

  Colok dubur memperlihatkan darah lendir, terdapat feses pada

handscoen, dan kadang-kadang teraba pseudo-portio bila invaginasi

sudah mencapai recto-sigmoid. 

X.  PEMERIKSAAN PENUNJANG

Terdapat banyak pemeriksaan radiologik yang dapat membantu

dalam mendiagnosis lesi preoperatif pada kasus ini. Pemeriksaan X-ray

abdomen merupakan pemeriksaan awal yang dapat dilakukan dan

menunjukkan tanda obstruksi usus. Penggunaan kontras dapat membantu

mendeteksi lokasi dan penyebab invaginasi. Pada seri pemeriksaan

 pencernaan bagian atas dapat ditemukan gambaran “stacked coin” atau

“coiled spring‟‟. Pemeriksaan radiologik dengan menggunakan barium

enema berguna pada pasien invaginasi ileocolica dengan karakteristik 

ditemukan gambaran filling defect berupa “cup shaped”. Pemeriksaan ini

dikontraindikasikan jika terdapat perforasi usus atau iskemik.16

 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 17/21

 

17

(A)  (B)

Gambar 8 (A)Foto X-Ray menggunakan barium enema menunjukkan

filling defect pada caecum sebagai invaginasi ileocolica17

(B) 

pemeriksaan barium pada invaginasi jejunojejunal.6 

Pemeriksaan ultrasonografi dan CT sebaiknya dilakukan sebagai test

diagnostik. Pada ultrasonografi, invaginasi dilihat dari arah transversum

menampilkan gambaran hiperechoic pada bagian tengah dengan pinggiran

hipoechoic yang dikenal sebagai lesi target atau doughnut sign. Sedangkan

 jika foto diambil dari arah longitudinal menampilkan gambaran

„pseudokidney sign‟.16, 18

 

Gambar 9Penampilan ultrasonographic pada invaginasi; intussusceptum

(panah putih) and intussuscipiens (panah hitam). 19 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 18/21

 

18

Gambar 10 CT image pada invaginasi (panah)19

XI.  DIAGNOSIS BANDING20

 

  Prolaps rektum

  Meckel‟s diverticulum 

  Polip pada ileum dan colon

  Benign hamartoma

  Submucosal hematoma

   Inverted appendiceal stump 

XII.  PENATALAKSANAAN

Tindakan perbaikan keadaan umum mutlak perlu dilakukan sebelum

melakukan tindakan apapun, yaitu :

1.  Pemasangan Nasogastric tube untuk dekompresi dan mencegah aspirasi

2.  Rehidrasi, khususnya pada pasien anak-anak 

3.  Obat-obat penenang untuk penahan sakit

4.  Setelah keadaan umum baik, dilakukan tindakan pembedahan, bila jelas

terdapat tanda-tanda obstruksi usus. Atau dilakukan tindakan reposisi

dengan barium enema bila tidak terdapat kontraindikasi misalnya perforasi

atau iskemik.

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 19/21

 

19

Sejak 1876, barium enema sudah dipergunakan untuk pengobatan

invaginasi dan hasilnya memuaskan. Hanya sedikit kemungkinan terjadi

perforasi walaupun usus telah mengalami gangren, asal tekanan hidrostatik 

tidak melebihi 1 meter. Demikian pula lamanya perawatan pada reposisi

barium lebih pendek daripada operasi. Sebaliknya dengan reduksi manual

pada operasi ternyata lebih bersifat traumatik, sehingga lebih mudah terjadi

ruptur usus. dengan kelebihan yang disebut tadi, di Skandinavia reposisi

barium lebih banyak digunakan. Survival rate 55%, masing-masing 81% pada

umur kurang 1 tahun dan 15% pada usia kurang 3 bulan Kadang-kadang

reposisi barium tidak berhasil, misalnya pada umur kurang 3 bulan dan

invaginasi ileo-ileal. Bayangan kontras dalam bentuk cupping tidak mencapai

ileum terminalis sehingga memerlukan operasi. 21

 

Jika reposisi konservatif ini tidak berhasil, terpaksa diadakan reposisi

operatif. Sewaktu operasi akan dicoba reposisi manual yaitu reduksi

intraabdominal ). Invaginasi bila mungkin direduksi intraabdominal dengan

melakukan milking mulai dari usus distal sampai ke usus bagian proksimal.

 Milking merupakan suatu tindakan pembedahan dengan cara melakukan

massage manual dengan mendorong inavaginatum secara perlahan dan terus

menerus tanpa tarikan dari distal usus yang mengalami invaginasi ke arah

proksimal sampai terjadinya reduksi ke posisi normalnya. Milking dilakukan

secara perlahan terutama pada bagian proksimal usus yang invaginasi.22

 

Tindakan operasi merupakan penatalaksanaan standar pada invaginasi

yang terjadi pada dewasa tanpa didahului oleh tindakan reduksi. Reseksi usus

dilakukan apabila pada kasus yang tidak berhasil direduksi dengan cara

manual, bila viabilitas usus diragukan atau ditemukan kelainan patologis

sebagai penyebab invaginasi. Batas reseksi pada umumnya adalah 10cm dari

tepi  –  tepi segmen usus yang terlibat, pendapat lainnya pada sisi proksimal

minimum 30 cm dari lesi. Setelah usus direseksi dilakukan anastomose end to

end apabila hal ini memungkinkan, bila tidak mungkin maka dilakukan

enterostomi. 3, 20

 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 20/21

 

20

Gambar 11 Gambaran laparoscopik pada pasien wanita, 30 tahun dengan

invaginasi jejunojenunal yang dilakukan tindakan laparoskopi

explorasi2

Pada beberapa kasus invaginasi jenis ileocolica, ileocecolic dan

colocolic, dianjurkan reseksi awal tanpa reduksi, khususnya pada pasien umur

diatas 60 tahun karena pada umur ini insiden keganasan cukup tinggi. Pada

pasien dengan invaginasi usus halus, tindakan reduksi cukup dianjurkan jika

hanya sedikit terdapat tanda iskemik atau inflamasi atau keganasan. Pada lesi

usus yang jinak tanpa disertai adhesi dianjurkan reseksi untuk mencegah

terjadinya invaginasi yang berulang. 22

 

XIII. KOMPLIKASI23

  Perdarahan Gastrointestinal, baik dari ulserasi ileum atau dari trauma

mekanik yang menyebabkan invaginasi

  Obstruksi yang bisa menyebabkan perforasi

  Septikemia

  Syok 

5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 21/21

 

21

XIV. PROGNOSIS

Jika invaginasi terlambat atau tidak diterapi, bisa timbul beberapa

komplikasi berat. Angka kematian pada invaginasi adalah sekitar 1%

walaupun dengan kemajuan pengobatan dan meningkatnya kewaspadaan

terhadap penyakit ini dapat menurunkan angka kematian.20