5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 1/21
1
INVAGINASI
I. PENDAHULUAN
Invaginasi atau intususepsi adalah keadaan dimana suatu segmen usus
masuk ke dalam lumen usus lainnya yang merupakan penyebab tersering
terjadinya obstruksi usus. Invaginasi pada anak biasanya bersifat idiopatik
karena tidak diketahui penyebabnya. Sekitar 65% terjadi pada bayi yang
berusia kurang dari setahun, dengan insiden puncak terjadi antara bulan ke-5
dan ke-9 kehidupan1. Sedangkan pada dewasa, invaginasi cukup jarang
terjadi, kurang dari 5 % dari kasus obstruksi usus.2
Invaginasi pertama kali ditemukan oleh Barbette pada tahun 1692.
Hingga pertengahan abad ke-19, invaginasi hampir berakibat fatal karena
tidak adanya penanganan yang memadai. Sejak zaman Hippocrates sudah
dikenal pengobatan penyakit ini dengan enema atau memompakan udara
dalam anus. Pada tahun 1905 Hirschsprung membuat laporan tentang
penggunaan tekanan hidrostatik sebagai pengobatan invaginasi. Pengobatan
dengan pembedahan yang dilaporkan pertama kali berhasil adalah Thomson
1835 di Tennessee.1
Invaginasi ini merupakan keadaan gawat darurat, dimana bila tidak
ditangani segera dan tepat akan menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Hampir 70% kasus invaginasi terjadi pada anak-anak umur kurang dari 1
tahun, paling sering dijumpai pada ileosekal. Invaginasi sangat jarang
dijumpai pada orang tua.
3
Ada perbedaan etiologi yang mencolok antara anak-anak dan dewasa,
pada anak-anak etiologi terbanyak adalah idiopatik yang mana lesinya tidak
ditemukan sedangkan pada dewasa penyebab terbanyak adalah keadaan
patologik intralumen oleh suatu neoplasma baik jinak maupun ganas sehingga
pada saat operasi lesinya dapat ditemukan. 3
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 2/21
2
II. ANATOMI
a. Usus halus
Usus halus merupakan suatu tabung yang kompleks, berlipat-lipat
dan membentang dari pilorus hingga katub ileosekal. Panjang usus halus
halus pada orang hidup sekitar 12 kaki (3,6 m) dan hampir 22 kaki (6,6
m) pada kadaver (akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan
bawah rongga abdomen. Ujung proksimalnya berdiameter sekitar 3,8 cm,
tetapi makin ke bawah garis tengahnya semakin berkurang sampai
menjadi sekitar 2,5 cm.4
Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum yang
merupakan tempat digesti dan penyerapan sari-sari makanan. Duodenum
berbentuk tabung menyerupai huruf C dengan panjang sekitar 25 cm (10
inci) dari spinkter pilorus sampai fleksura duodenojejunal. 5 Pemisahan
duodenum dan jejunum ditandai oleh adanya Ligamentum Treitz, yaitu
suatu pita muskulofibrosa yang berorigo pada krus dekstra diafragma
dekat hiatus esofagus dan berinsersio pada perbatasan antara duodenum
dan jejunum4
. Panjang jejunum sekitar 1 m (3 kaki), memiliki lumen
yang besar dan lipatan yang lebih banyak dari ileum tetapi struktur
histologinya hampir sama dengan ileum. Ileum memiliki panjang sekitar 2
m (6-7 kaki).5
Pada usus halus juga terdapat sebuah saluran buntu yang
menyerupai tabung berukuran sebesar jari kelingking terletak pada daerah
ileosekal yaitu pada apeks sekum yang disebut appendiks vermiformis.4
Dinding usus halus terdiri dari 4 lapisan yaitu mukosa, submukosa,
tunika muskularis dan serosa, sedangkan otot yang menyusunnya terdiri
dari 2 lapisan yaitu lapisan luar terdiri atas serabut-serabut longitudinal
yang lebih tipis dan lapisan dalam terdiri dari serabut sirkular. Struktur ini
membantu dalam gerakan peristaltik usus halus. Lapisan mukosa bagian
dalam cukup tebal dan banyak mengandung pembuluh darah dan
kelenjar.4
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 3/21
3
Gambar 1 Struktur usus halus5
Innervasi dan nervii
Arteri mesenterika superior dicabangkan dari aorta tepat dibawah
arteri seliaka. Arteri ini memperdarahi seluruh usus halus kecuali
duodenum yang diperdarahi oleh arteri gastroduodenalis dan cabangnya,
arteri pankreatikoduodenalis superior. Darah dikembalikan lewat vena
mesenterika superior yang menyatu dengan vena lienalis membentuk vena
porta.4
Usus halus dipersarafi oleh cabang-cabang sistem saraf otonom.
Rangsangan parasimpatis merangsang aktivitas sekresi dan motilitas, dan
rangsangan simpatis menghantarkan nyeri, sedangkan serabut
parasimpatis mengatur refleks usus. Suplai saraf intrinsik yang
menimbulkan fungsi motorik, berjalan melalui pleksus Auerbach yang
terletak dalam lapisan muskularis dan pleksus Meissner di lapisan
submukosa.4
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 4/21
4
Gambar 2 Vaskularisasi darah yang menyuplai jejunoileum dan
bagian distal duodenum yang berasal dari arteri
mesenterika superior.6
b. Usus Besar
Usus besar atau kolon berbentuk tabung muskular berongga
dengan panjang sekitar 1,5 m (5 kaki) yang terbentang dari sekum hingga
kanalis ani. Diameter usus besar sekitar 6,5 cm (2,5 inci) tetapi makin
dekat anus diameternya semakin kecil.4
Gambar 3 Anatomi Usus besar 5
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 5/21
5
Usus besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sekum, kolon dan
rektum. Pada sekum terdapat katup ileosaekal dan apendiks yang melekat
pada ujung sekum. Sekum menempati sekitar dua atau tiga inci pertama
dari usus besar. Katup ileosaekal mengendalikan aliran kimus dari ileum
ke dalam sekum dan mencegah terjadinya aliran balik bahan fekal dari
usus besar ke dalam usus halus. Kolon dibagi menjadi kolon asenden,
transversum, desenden dan sigmoid. Tempat kolon membentuk kelokan
tajam pada abdomen kanan dan kiri atas berturut-turut disebut sebagai
fleksura hepatika dan fleksura lienalis. Kolon sigmoid mulai setinggi
krista iliaka dan membentuk lekukan berbentuk „S‟. Lekukan bagian
bawah membelok ke kiri sewaktu kolon sigmoid bersatu dengan rektum.
Bagian terakhir usus besar adalah rektum dan membentang dari kolon
sigmoid hingga anus. Satu inchi terakhir dari dari rektum disebut sebagai
kanalis ani dan dilindungi oleh otot sfingter ani eksternus dan internus.4
Innervasi dan persarafan
Usus besar secara klinis terbagi atas belahan kiri dan kanan
berdasarkan pada suplai darah yang diterima. Arteri mesenterika superior
memperdarahi belahan kanan (sekum, kolon asenden dan 2/3 proksimal
kolon tranversum) dan arteri mesenterika inferior memperdarahi belahan
kiri (1/3 distal kolon tranversum, kolon desenden, kolon sigmoid dan
bagian proksimal rektum). Suplai darah tambahan ke rektum berasal dari
arteri hemoroidalis media dan inferior yang dicabangkan dari arteri iliaka
interna dan aorta abdominalis. 4
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 6/21
6
Gambar 4 Arteri dan Vena yang menyuplai colon7
Aliran balik vena dari kolon dan rektum superior adalah melalui
vena mesenterika superior, vena mesenterika inferior dan venahemoroidalis superior (bagian sistem portal yang mengalirkan darah ke
hati).4
Persarafan usus besar dilakukan oleh sistem saraf otonom dengan
perkecualian sfingter eksterna yang berada dalam pengendalian voluntar.
Serabut parasimpatis berjalan melalui saraf vagus ke bagian tengah kolon
tranversum dan saraf pelvikus yang berasal dari daerah sakral menyuplai
bagian distal. Serabut simpatis meninggalkan medulla spinalis melaluisaraf splangnikus.
4
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 7/21
7
III. FISIOLOGI
Terdapat 4 fungsi dari usus halus yaitu :
1. Penyerapan
Penyerapan karbohidrat dimulai dengan aktivitas salivary
amilase, tetapi penyerapan yang sempurna terjadi ketika
monosacarida telah terbentuk di usus halus dengan bantuan
pakreatik amilase dan enzim lainnya.8
Penyerapan lemak. Diet trigliserida terdiri dari sejumlah besar
oleate dan palmitat sebagai asam lemak. Setiap hari, 2-8
phospolipid dicerna. Yang paling banyak adalah lecitin dan
predominan asam lemak adalah linoleat dan arachidonat.
Sebagian besar lemak diabsorbsi pada setengah awal dari
jejunum. Karena lemak tidak larut dalam air, langkah awal yang
paling penting dari pencernaan ini adalah emulsifikasi.8
Penyerapan Protein. Yang dicerna dan diserap bukan hanya
protein dari makanan, tetapi protein dari endogen yang masuk ke
lumen saluran pencernaan. Asam amino yang diserap dari
makanan dan protein endogen digunakan untuk mensintesis
protein baru di tubuh. Protein yang disajikan ke usus halus untuk
diserap terutama dalam bentuk asam amino dan beberapa fragmen
peptida kecil. Asam amino diserap menembus sel usus melaluitranspor aktif sekunder (transport Na+), serupa dengan
penyerapan glukosa dan galaktosa.9
Penyerapan garam dan air9
Penyerapan vitamin. Vitamin larut dalam air diserap secara pasif
bersama, sedangkan vitamin larut-lemak diangkut dalam sel dan
diserap secara pasif bersama dengan produk akhir pencernaan
lemak. Penyerapan sebagian vitamin juga dapat dilakukan oleh
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 8/21
8
pembawa, bila diperlukan. Vitamin B12 bersifat unik, vitamin ini
harus berikatan dengan faktor intrinsik lambung agar dapat
diserap di ileum terminal oleh mekanisme transportasi khusus.9
Penyerapan besi dan kalsium. Penyerapan besi ke dalam darah
melalui 2 tahap yaitu penyerapan besi dari lumen ke dalam sel
epitel usus dan dari sel epitel ke dalam darah. Sedangkan
sejumlah kalsium yang diserap juga diatur yang sebagian besar
dilaksanakan melalui proses transportasi aktif dan sebagian lagi
melalui difusi aktif.9
2. Absorbsi
Meliputi absorbsi cairan, elektrolit dan nutrien, yang dimana sekitar 9
liter cairan diabsobsi setiap harinya, selain yang masuk melalui
pilorus atau spinkter Oddi. Elektrolit meliputi absorbsi potasium,
klorida dan kalsium. Sedangkan nutrien meliputi 4 trasport yaitu
transpor aktif, difusi pasif, facilitated diffusion, dan endositosis.8
3. Sekresi
Usus mensekresi air dan elektrolit melalui mekanisme kontrol neural
dan humoral bersama dengan mekanisme absorbsi. Beberapa
mekanisme sekretori aktif ketika mekanisme lainnya pasif. Channel,
pembawa dan pompa berlokasi di membran epitel yang berpartisipasi
dalam proses absorbsi.8
4. Motilitas
Motilitas usus halus beregulasi dengan mekanisme neuroluminal.
Peristaltik merupakan gerakan koordinasi yang menggerakkan usus.
Refleks peristaltik diawali dengan relaksasi descenden pada bagian
atas usus dan kontraksi proksimal yang dipicu oleh substansi
asetilkolin dan P. Pada usus halus juga terdapat kontraksi segmental
yang merupakan kontraksi lokal dari lapisan otot sirkuler. Gerakan
ini merupakan metode motilitas utama usus halus, mencampur dan
mendorong kimus secara perlahan.9
Gerakan ini terjadi rata-rata 12-
16 kali per menit di daerah yang berisi kimus. Gerakan ini akan
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 9/21
9
mencampur kimus bersama jus percernaan dan akan bersentuhan
dengan mukosa. Setiap 90 menit gelombang kontraksi ini bermulai
di duodenum dan berjalan ke usus halus sampai kolon. Refleks ini
disebut housekeeper potential. Kontraksi usus halus distimulasi oleh
sejumlah peptida termasuk substansi P, motilin, CCK, gastrin dan
gastrin-releasing peptide.8
Sedangkan pada usus besar juga terdapat 4 fungsi yaitu :
1. Motilitas
Tiga tipe aktivitas motor pada usus besar terdiri dari gerakan
segmentasi, gerakan massa dan peristaltik retrograd. Segmentasi
merupakan gerakan yang paling sering muncul pada aktivitas motor
dan terdiri dari kontraksi annular segmental yang menggerakkan
usus dalam 2 arah. Gerakan massa merupakanm aktivitas konraktil
yang kuat yang menyapu sepanjang kolon tranversum dan descenden
tiap beberapa jam sehari. Sedangkan peristaltik retrograd dimulai
pada kolon tranversum dan bergerak secara proksimal ke kolonkanan.
8
2. Absorbsi
Sekital 800 ml air masuk ke dalam kolon setiap harinya, dimana 600
ml diabsorbsi oleh kolon.absobsi sodium dilakukan oleh transpor
elektrogenik. Sekitar 200 -400 mEq sodium yang diabsorbsi setiap
hari. Kolon juga mengabsorbsi asam lemak rantai pendek, yang
dibentuk dari fermentasi bakteri oleh karbohidrat dan selulosa dan
diabsorbsi melalui transpor pasif.8
3. Sekresi. Kolon menyekresi bikarbonat dan potasium.8
4. Fungsi endokrin8
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 10/21
10
IV. DEFINISI
Invaginasi ialah suatu keadaan masuknya suatu segmen usus ke
segmen bagian distalnya yang umumnya akan berakhir dengan obstruksi
usus strangulasi. Biasanya bagian proksimal masuk ke distal dan jarang
terjadi sebaliknya. Bagian usus yang masuk disebut intussusceptum dan
bagian yang menerima dinamakan intussuscipiens. Oleh karena itu,
invaginasi disebut juga intussusception. Saat invaginasi terjadi, akan
terbentuk obstruksi pada usus besar dimana dinding usus akan menekan
bagian lainnya.
10
Invaginasi terjadi karena adanya sesuatu di usus yang menyebabkan
peristaltik berlebihan, biasanya terjadi pada anak-anak tetapi dapat juga
terjadi pada dewasa. Pada anak-anak 95% penyebabnya tidak diketahui,
hanya 5% yang mempunyai kelainan pada ususnya sebagai penyebabnya,
misalnya diiverticulum Meckeli, polip, hemangioma. Sedangkan invaginasi
pada dewasa terutama disebabkan oleh tumor. Perbandingan kejadian antara
pria dan wanita adalah 3 : 2 , pada orang tua sangat jarang dijumpai.3
Pemberian nama invaginasi bergantung hubungan antara
intussusceptum dan intussuscipiens, misalnya ileo-ileal menunjukkan
invaginasi hanya melibatkan ileum saja. Ileo-colica berarti ileum sebagai
intussusceptum dan colon sebagai intussuscipiens. Kombinasi lain dapat
terjadi seperti ileo-ileo colica, colo-colica dan appendical-colica.10
Daerah
yang secara anatomis paling mudah mengalami invaginasi adalah ileo
coecal, dimana ileum yang lebih kecil dapat masuk dengan mudah ke dalam
coecum yang longgar. Invaginasi dapat menyebabkan obstruksi usus baik
partial maupun total. Pada kebanyakan kasus pada orang tua dapat
diketemukan penyebab yang jelas, umumnya tumor yang membentuk ujung
dari intususeptum. 3
V. EPIDEMIOLOGI
Invaginasi paling sering menyebabkan obstruksi usus pada anak-
anak antara 3-6 tahun. Lebih dari 90 % adalah idiopatik 2 . Ileo-colica yang
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 11/21
11
paling banyak ditemukan (75%), ileo-ileo colica 15%, lain-lain 10%, paling
jarang tipe appendical-colica. Invaginasi sering dijumpai pada umur 3 bulan
– 2 tahun, paling banyak 5- 9 bulan. Prevalensi penyakit diperkirakan 1-2
penderita di antara 1000 kelahiran hidup. Anak lelaki lebih banyak daripada
perempuan, 3 : 1. Pada umur 5-9 bulan sebagian besar belum diketahui
penyebabnya. Penderita biasanya bayi sehat, menyusui, gizi baik dan dalam
pertumbuhan optimal. Ada yang menghubungkan terjadinya invaginasi
karena gangguan peristaltik, 10% didahului oleh pemberian makanan padat
dan diare.10
Pada dewasa, invaginasi cukup jarang terjadi, kurang dari 5 % dari
obstruksi usus. Dalam populasi anak-anak, sekitar 90 % invaginasi pada
orang dewasa disertai dengan lesi patologis pada dinding usus. Penelitian
terbaru menunjukkan 30 % dari invaginasi pada usus halus disebabkan oleh
keganasan. Dan sebagian besar invaginasi pada colon bersifat malignant
(60%).2
VI. ETIOLOGI
Invaginasi adalah keadaan yang umumnya terjadi pada anak-anak, dan
merupakan kejadian yang jarang terjadi pada dewasa. Invaginasi pada
dewasa kausa terbanyak adalah keadaan patologi pada lumen usus, yaitu
suatu neoplasma baik yang bersifat jinak dan atau ganas. Sebab terbanyak
invaginasi pada usus halus adalah neoplasma yang bersifat jinak (diverticle
meckel‟s, polip) 12/25 kasus sedangkan pada kolon adalah bersifat ganas
(adenocarsinoma)14/16 kasus. Etiologi lainnya yang frekuensinya lebih
rendah seperti tumor extra lumen seperti limfoma, diare, riwayat
pembedahan abdomen sebelumnya, inflamasi pada apendiks juga pernah
dilaporkan invaginasi terjadi pada penderita AIDS, trauma tumpul abdomen
yang tidak dapat diterangkan sebab terjadinya dan idiopatik.3
Menurut kepustakaan 90-95% invaginasi terjadi pada anak dibawah 1
tahun akibat idiopatik. Pada anak dengan umur > 2 tahun disebabkan oleh
tumor seperti limfoma, polip, hemangioma dan divertikel Meckeli.
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 12/21
12
Penyebab lain akibat pemberian anti spasmolitik pada diare non spesifik.
Pada umur 4-9 bulan terjadi perubahan diet makanan dari cair ke padat,
perubahan pola makan dicurigai sebagai penyebab invaginasi. Sedangkan
pada anak-anak umur kurang dari 1 tahun, tidak dijumpai kelainan yang
jelas sebagai penyebabnya, sehingga digolongkan sebagai infantile
idiophatic intususeption. 3
Gambar 6 Etiologi umum sebagai penyebab terjadinya invaginasi dan
prevalensinya.11
VII. PATOFISIOLOGI
Invaginasi diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan penyebabnya yaitu :12
Lokasi : ileoileal, Ileocolica, Ileocecal dan Colocolica
Penyebab : neoplasma, non-neoplasma dan idiopatik
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 13/21
13
Mekanisme invaginasi sebenarnya belum diketahui, diperkirakan terdapat
lesi pada dinding usus atau iritasi dalam lumen yang mempengaruhi
aktivitas peristaltik normal usus yang dapat memicu terjadinya invaginasi.
Tempat yang paling sering terjadi invaginasi adalah pada peralihan antara
segmen yang bebas bergerak dan retroperitoneal atau segmen adhesi.
Gambar 7 Proses skematik invaginasi.13
Secara umum, invaginasi terjadi karena bagian atas usus yang disebut
intususeptum mengalami invaginasi ke bawah, intususipiens sambil menarik
mesenteriumnya bersama-sama memasuki lumen yang pembungkusnya.
Pada mulanya terdapat suatu konstriksi mesenterium sehingga menghalangi
aliran balik vena, selanjutnya terjadi pembengkakan invaginasi terjadi akibat
edema dan perdarahan mukosa yang menghasilkan tinja mengandung darah,
kadang – kadang mengandung mukus (lendir). Puncak dari invaginasi dapat
terbentang hingga kolon tranversum desendens dan sigmoid bahkan ke anus
pada kasus yang terlantar. Setelah suatu invaginasi idiopatik dilepaskan,
maka bagian usus yang membentuk puncaknya tampak edema dan menebal,
sering disertai suatu lekukan pada permukaan serosa yang menggambarkan
asal dari kerusakan tersebut. Kebanyakan invaginasi tidak menimbulkan
intususi ien
intususeptum
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 14/21
14
strangulasi usus dalam 24 jam pertama, tetapi selanjutnya mengakibatkan
gangren usus dan syok .14
VIII. GAMBARAN KLINIS
Rasa sakit adalah gejala yang paling khas dan hampir selalu ada.
Dengan adanya serangan kolik yang makin bertambah dan mencapai
puncaknya, dan kemudian menghilang sama sekali, diagnosis hampir dapat
ditegakkan. Rasa sakit berhubungan dengan passase dari invagiasi. Diantara
satu serangan dnegan serangan berikutnya, bayi atau orang dewasa dapat
sama sekali bebas dari gejala.3
Gambaran klinis intususepsi dewasa umumnya sama seperti keadaan
obstruksi usus pada umumnya, yang dapat mulai timbul setelah 24 jam
setelah terjadinya invaginasi berupa nyeri perut dan terjadinya distensi
setelah lebih 24 jam ke dua disertai keadaan klinis lainnya yang hampir
sama gambarannya seperti invaginasi pada anak-anak. Pada orang dewaasa
sering ditemukan perjalanan penyakit yang jauh lebih panjang, dan
kegagalan yang berulang-ulang dalam usaha menegakkan diagnosis dengan
pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan-pemeriksaan lain. Adanya gejala
obstruksi usus yang berulang, harus dipikirkan kemungkinan intususepsi.3
Pada kasus intususepsi yang berlangsung khronis, gejala yang timbul
seringkali tidak jelas dan membingungkan sampai terjadi invaginasi yang
menetap. Ini terutama terdiri dari serangan kolik yang berulang, yang
seringkali disertai muntah, dan kadang-kadang juga diare. Pada banyak
kasus ditemukan pengeluaran darah dan lendir melalui rektum, namun
kadang-kadang ini juga tidak ditemukan. Gejala-gejala lain yang juga
mungkin didapatkan adalah tenesmus dan anoreksia. Massa abdomen dapat
diraba pada kebanyakan kasus, terutama pada saat serangan.3
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 15/21
15
Tanda dan gejala invaginasi
Anak Dewasa Nyeri abdomen berat yang
hilang timbul (intermiten),
biasanya berlangsung tiap 15-20
menit. Pada saat serangan, anak
mengangkat kedua tungkainya
sampai ke abdomen, disertai
hiperextensi
Feses yang bercampur darah
dan mukus (kadang-kadang
berbentuk sebagai feses
“currant jelly”)
Perut kembung, Distended
abdomen
Muntah
Diare
Demam
Dehidrasi
Letargi
Tidak spesifik tetapi biasanya
terdapat gejala :
Nyeri abdomen
intermiten/kronik (70-90%)
Perubahan pola defekasi
Urgency
Perdarahan rektum (30%)
tegang pada abdomen (10-
40%)
Pembengkakan abdomen, tau
teraba massa „ shiffting mass’
atau sausage shape (24-42%)
Nausea, vomit (80%)
Penurunan BB (10%)
Akut (24 jam),
intermiten/kronik (5 tahun)
Tabel 1 Perbedaan manifestasi klinis invaginasi pada anak dan dewasa.15
IX. DIAGNOSIS
Diagnosis invaginasi didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan
fisis dan dipastikan dengan pemeriksaan rontgen dengan enema barium.
1. Anamnesis
Anamnese dengan keluarga dapat diketahui gejala-gejala yang timbul
dari riwayat pasien sebelum timbulnya gejala, misalnya pada anak perlu
ditanyakan riwayat sebelum sakit, anak ada riwayat dipijat, diberi
makanan padat padahal umur anak dibawah 4 bulan. Sedangkan pada
dewasa tergantung dari penyebabnya atau penyakit yang
mendasarinya.10
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 16/21
16
2. Pemeriksaan Fisis10, 16
Pada palpasi dapat teraba sausage shape atau massa yang berpindah
„ shiffting mass’ pada 24%-42% penderita. Suatu massa dengan
lekukan dan posisinya mengikuti garis usus colon ascendens sampai
ke sigmoid dan rektum. Massa tumor sukar diraba bila berada di
belakang hati atau pada dinding yang tegang.
Perkusi pada tempat invaginasi terkesan suatu rongga kosong yang
disebut Dance‟s Sign.
Pada auskultasi didapatkan bising usus terdengar meninggi selama
serangan kolik, dan menjadi normal kembali di luar serangan.
Colok dubur memperlihatkan darah lendir, terdapat feses pada
handscoen, dan kadang-kadang teraba pseudo-portio bila invaginasi
sudah mencapai recto-sigmoid.
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Terdapat banyak pemeriksaan radiologik yang dapat membantu
dalam mendiagnosis lesi preoperatif pada kasus ini. Pemeriksaan X-ray
abdomen merupakan pemeriksaan awal yang dapat dilakukan dan
menunjukkan tanda obstruksi usus. Penggunaan kontras dapat membantu
mendeteksi lokasi dan penyebab invaginasi. Pada seri pemeriksaan
pencernaan bagian atas dapat ditemukan gambaran “stacked coin” atau
“coiled spring‟‟. Pemeriksaan radiologik dengan menggunakan barium
enema berguna pada pasien invaginasi ileocolica dengan karakteristik
ditemukan gambaran filling defect berupa “cup shaped”. Pemeriksaan ini
dikontraindikasikan jika terdapat perforasi usus atau iskemik.16
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 17/21
17
(A) (B)
Gambar 8 (A)Foto X-Ray menggunakan barium enema menunjukkan
filling defect pada caecum sebagai invaginasi ileocolica17
(B)
pemeriksaan barium pada invaginasi jejunojejunal.6
Pemeriksaan ultrasonografi dan CT sebaiknya dilakukan sebagai test
diagnostik. Pada ultrasonografi, invaginasi dilihat dari arah transversum
menampilkan gambaran hiperechoic pada bagian tengah dengan pinggiran
hipoechoic yang dikenal sebagai lesi target atau doughnut sign. Sedangkan
jika foto diambil dari arah longitudinal menampilkan gambaran
„pseudokidney sign‟.16, 18
Gambar 9Penampilan ultrasonographic pada invaginasi; intussusceptum
(panah putih) and intussuscipiens (panah hitam). 19
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 18/21
18
Gambar 10 CT image pada invaginasi (panah)19
XI. DIAGNOSIS BANDING20
Prolaps rektum
Meckel‟s diverticulum
Polip pada ileum dan colon
Benign hamartoma
Submucosal hematoma
Inverted appendiceal stump
XII. PENATALAKSANAAN
Tindakan perbaikan keadaan umum mutlak perlu dilakukan sebelum
melakukan tindakan apapun, yaitu :
1. Pemasangan Nasogastric tube untuk dekompresi dan mencegah aspirasi
2. Rehidrasi, khususnya pada pasien anak-anak
3. Obat-obat penenang untuk penahan sakit
4. Setelah keadaan umum baik, dilakukan tindakan pembedahan, bila jelas
terdapat tanda-tanda obstruksi usus. Atau dilakukan tindakan reposisi
dengan barium enema bila tidak terdapat kontraindikasi misalnya perforasi
atau iskemik.
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 19/21
19
Sejak 1876, barium enema sudah dipergunakan untuk pengobatan
invaginasi dan hasilnya memuaskan. Hanya sedikit kemungkinan terjadi
perforasi walaupun usus telah mengalami gangren, asal tekanan hidrostatik
tidak melebihi 1 meter. Demikian pula lamanya perawatan pada reposisi
barium lebih pendek daripada operasi. Sebaliknya dengan reduksi manual
pada operasi ternyata lebih bersifat traumatik, sehingga lebih mudah terjadi
ruptur usus. dengan kelebihan yang disebut tadi, di Skandinavia reposisi
barium lebih banyak digunakan. Survival rate 55%, masing-masing 81% pada
umur kurang 1 tahun dan 15% pada usia kurang 3 bulan Kadang-kadang
reposisi barium tidak berhasil, misalnya pada umur kurang 3 bulan dan
invaginasi ileo-ileal. Bayangan kontras dalam bentuk cupping tidak mencapai
ileum terminalis sehingga memerlukan operasi. 21
Jika reposisi konservatif ini tidak berhasil, terpaksa diadakan reposisi
operatif. Sewaktu operasi akan dicoba reposisi manual yaitu reduksi
intraabdominal ). Invaginasi bila mungkin direduksi intraabdominal dengan
melakukan milking mulai dari usus distal sampai ke usus bagian proksimal.
Milking merupakan suatu tindakan pembedahan dengan cara melakukan
massage manual dengan mendorong inavaginatum secara perlahan dan terus
menerus tanpa tarikan dari distal usus yang mengalami invaginasi ke arah
proksimal sampai terjadinya reduksi ke posisi normalnya. Milking dilakukan
secara perlahan terutama pada bagian proksimal usus yang invaginasi.22
Tindakan operasi merupakan penatalaksanaan standar pada invaginasi
yang terjadi pada dewasa tanpa didahului oleh tindakan reduksi. Reseksi usus
dilakukan apabila pada kasus yang tidak berhasil direduksi dengan cara
manual, bila viabilitas usus diragukan atau ditemukan kelainan patologis
sebagai penyebab invaginasi. Batas reseksi pada umumnya adalah 10cm dari
tepi – tepi segmen usus yang terlibat, pendapat lainnya pada sisi proksimal
minimum 30 cm dari lesi. Setelah usus direseksi dilakukan anastomose end to
end apabila hal ini memungkinkan, bila tidak mungkin maka dilakukan
enterostomi. 3, 20
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 20/21
20
Gambar 11 Gambaran laparoscopik pada pasien wanita, 30 tahun dengan
invaginasi jejunojenunal yang dilakukan tindakan laparoskopi
explorasi2
Pada beberapa kasus invaginasi jenis ileocolica, ileocecolic dan
colocolic, dianjurkan reseksi awal tanpa reduksi, khususnya pada pasien umur
diatas 60 tahun karena pada umur ini insiden keganasan cukup tinggi. Pada
pasien dengan invaginasi usus halus, tindakan reduksi cukup dianjurkan jika
hanya sedikit terdapat tanda iskemik atau inflamasi atau keganasan. Pada lesi
usus yang jinak tanpa disertai adhesi dianjurkan reseksi untuk mencegah
terjadinya invaginasi yang berulang. 22
XIII. KOMPLIKASI23
Perdarahan Gastrointestinal, baik dari ulserasi ileum atau dari trauma
mekanik yang menyebabkan invaginasi
Obstruksi yang bisa menyebabkan perforasi
Septikemia
Syok
5/11/2018 Invaginasi New Fixed - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/invaginasi-new-fixed 21/21
21
XIV. PROGNOSIS
Jika invaginasi terlambat atau tidak diterapi, bisa timbul beberapa
komplikasi berat. Angka kematian pada invaginasi adalah sekitar 1%
walaupun dengan kemajuan pengobatan dan meningkatnya kewaspadaan
terhadap penyakit ini dapat menurunkan angka kematian.20