Interaksi zat Toksik

34
INTERAKSI ZAT DALAM INTERAKSI ZAT DALAM TOKSIKOLOGI TOKSIKOLOGI

Transcript of Interaksi zat Toksik

Page 1: Interaksi zat Toksik

INTERAKSI ZAT DALAM INTERAKSI ZAT DALAM TOKSIKOLOGITOKSIKOLOGI

Page 2: Interaksi zat Toksik

MEKANISME KERJA ZAT TOKSIK

Agar zat toksik dapat memberikan aksi Agar zat toksik dapat memberikan aksi terhadap MANUSIA ada 2 mekanisme yang terhadap MANUSIA ada 2 mekanisme yang harus dilalui yaitu :harus dilalui yaitu :

1.1.KERJA TOKSIKKERJA TOKSIK

Dilandasi oleh adanya interaksi kimia Dilandasi oleh adanya interaksi kimia antara antara suatu zat atau metabolitnya suatu zat atau metabolitnya dengan substrat dengan substrat biologibiologi

2.2.EFEK TOKSIKEFEK TOKSIK

Dilandasi oleh adanya interaksi yang Dilandasi oleh adanya interaksi yang bolak-bolak- balik antara zat toksik dengan balik antara zat toksik dengan substrat substrat biologibiologi

Page 3: Interaksi zat Toksik

Ada 3 fase yang harus dilalui zat toksik sebelum masuk ke dalam tubuh MANUSIA :I.I.FASE EKSPOSISIFASE EKSPOSISIII.II.FASE TOKSOKINETIKFASE TOKSOKINETIKIII.III.FASE TOKSODINAMIKFASE TOKSODINAMIK

Menunjukkan cara persentuhan atau kontak dengan suatu zat toksik untuk pertama kalinya sebelum masuk tubuh atau melewati MEMBRAN SEL

4 mekanisme pada fase eksposisi :1.Difusi pasif2.Filtrasi lewat pori-pori membran 3.Transport dengan perantaraan Carrier (Transport aktif)4.ENDOSITOSIS

I. FASE EKSPOSISII. FASE EKSPOSISI

Page 4: Interaksi zat Toksik

1.1. DIFUSI PASIFDIFUSI PASIF Asam organik lemahAsam organik lemah Asam Benzoat Asam Benzoat

dalam lingkungan asam mudah masuk lewat dalam lingkungan asam mudah masuk lewat difusi karena berbentuk non iondifusi karena berbentuk non ion

Basa organik lemah Basa organik lemah Anilin Anilin difusidifusi mudah terjadi di lingkungan basamudah terjadi di lingkungan basa

2.2. FILTRASIFILTRASILewat membran kapiler dan glomeruli yang Lewat membran kapiler dan glomeruli yang mempunyai pori-pori cukup besarmempunyai pori-pori cukup besar

3.3. TRANSPORT AKTIFTRANSPORT AKTIFdengan perantaraan carrier untuk dengan perantaraan carrier untuk memindahkan molekul lewat membran. Molekul memindahkan molekul lewat membran. Molekul berupa ion melawan perbedaan muatan.berupa ion melawan perbedaan muatan.Butuh energi Butuh energi metabolisme selmetabolisme sel

Page 5: Interaksi zat Toksik

4.4. ENDOSITOSISENDOSITOSISPenelanan atau pencaplokan zat asing ( termasuk zat toksik) oleh sel (makrofag)

FAGOSITOSISFAGOSITOSIS partikel berupa benda padat contoh : debu asbes

difagositosis oleh alveoli paru-paru

PINOSITOSISPINOSITOSIS partikel berbentuk benda cair/cairancontoh : zat warna azo<Pinositosis>, dapat memasuki saluran usus

Page 6: Interaksi zat Toksik

Terdiri 2 tahapan yaitu : INVASI Absorbsi dan Distribusi EVASI Biotransformasi dan ekskresi

ABSORBSIDapat terjadi di seluruh saluran cerna terutama lambungDalam usus asam lemah dalam bentuk ion tidak mudah diserap. Tetapi dalam darah bentuk ion tidak bisa berdifusi kembali

Basa lemah berada dalam bentuk non ionmudah diserap

Pb & Thallium dapat diserap usus lewat transport aktif

II. FASE KINETIK (TOKSOKINETIK)II. FASE KINETIK (TOKSOKINETIK)

Page 7: Interaksi zat Toksik

Zat lipofil lebih banyak diserap daripada zat hidrofil (larut dalam air)

Contoh : DDT, asam basa dalam bentuk netral, TCDD (dioksin), paration INSEKTISIDA

Benzen, trikloretilen mudah menguap diserap alveoli paru-paru tempat utama bagi absorbsi disaluran pernapasan

Ukuran partikel > 10 µm tidak dapat memasuki paru-paru.

0,01 -10 µm diendapkan diberbagai saluran napas.

Partikel > besar diserap lewat epitel hidung atau lewat epitel saluran cerna setelah zat-zat tersebut tertelan bersama lendir

Partikel lebih kecil trachea, bronchioli

Page 8: Interaksi zat Toksik

DISTRIBUSI Zat toksik akan didistribusikan ke

seluruh tubuh Jaringan lemak depot

penyimpanan DDT, PCB dll Tulang depot penyimpanan

a.l Pb dan Flour Pb2+ antagonis Ca2+

F- antagonis OH-

Page 9: Interaksi zat Toksik

BIOTRANSFORMASI ZAT BIOTRANSFORMASI ZAT TOKSIK TOKSIK

• Perubahan bentuk <Transformasi> zat toksik Perubahan bentuk <Transformasi> zat toksik dalam tubuh organisme melalui proses dalam tubuh organisme melalui proses enzimatis atau transformasi biokimia, yang enzimatis atau transformasi biokimia, yang meliputi proses :meliputi proses :

1.1. OKSIDASIOKSIDASI2.2. REDUKSIREDUKSI3.3. HIDROLISISHIDROLISIS4.4. KONJUGASIKONJUGASIHasil proses OksidasiHasil proses OksidasiProduk kurang beracunProduk kurang beracun

Proses Detoksifikasi <Bioinaktivasi>Proses Detoksifikasi <Bioinaktivasi>Produk lebih beracunProduk lebih beracun

Proses BioaktivasiProses Bioaktivasi

Page 10: Interaksi zat Toksik

1. OKSIDASI1. OKSIDASI

A.A. OKSIDASI MIKROSOMOKSIDASI MIKROSOMkatalisatornya enzim FMO <Microsomal Mixed Fuction Oksidase> Dalam Retikulum Endoplasma

Contoh :1. EPOKSIDASI

Aldrin dieldrin2. DEAMINASI OKSIDATIF

Amfetamin fenil aseton3. N-Oksidasi

trimetil amin t.m.a. oksida4. DESULFURASI S diganti O

paration paraoxon

Page 11: Interaksi zat Toksik

B. OKSIDASI NON MIKROSOMB. OKSIDASI NON MIKROSOM

Reaksi ini katalisatornya enzim oksidoreduktase non mikrosom (dalam fraksi mitokondria)

1.1. Oksidasi aminOksidasi amin5- hidroksitriptamin dan purtesin

senyawa aldehid oleh enzim monoamin oksidase

2.2. Dehidrogenase alkoholDehidrogenase alkoholaldehid dikatalisis oleh dehidrogenase dan aldehid dehidrogenase

etanol asetaldehidasam asetat

Page 12: Interaksi zat Toksik

Reduksi Toksikan mengalami reduksi oleh reduktaseReduksi mikrosom1. Reduksi nitro

Misal : Nitrobenzen

Nitrosobenzen

Fenilhidroksilamin

Anilin2. Reduksi azo

misal : Azobenzen anilinHASIL produk kurang beracun (detoksikasi)

Page 13: Interaksi zat Toksik

HIDROLISIS HIDROLISIS

Banyak toksikan mengandung ikatan ESTER, AMIDA dan FOSFAT yang dapat dihidrolisis.

Jaringan mamalia termasuk plasma mengandung banyak esterase dan amidase nonspesifik yang berperan dalam hidrolisis

Esterase biasanya dalam fraksi terlarut dalam sel hasil produk kurang beracun (DETOKSIFIKASI)

Page 14: Interaksi zat Toksik

KELOMPOK ESTERASE

1. ARILESTERASE Menghidrolisis ester-ester aromatik

2. KARBOKSILESTERASEMenghidrolisis ester-ester alifatik

3. KOLINESTERASE Menghidrolisis ester-ester yang molekul alkoholnya suatu kolin

4. ASETILESTERASEMenghidrolisis ester-ester yang molekul alokoholnya suatu asam asetat

Page 15: Interaksi zat Toksik

REAKSI FASE II/KONJUGASI

Merupakan produksi suatu senyawa melalui KONJUGASI TOKSIKAN atau metabolitnya dengan suatu metabolit endogen

Senyawa asal metabolit konjugat

Contoh : Benzenfenol Fenol konjugasi dengan

asam sulfatKalau keracunan fenol hanya terjadi fase II saja

Page 16: Interaksi zat Toksik

KONJUGASIKONJUGASI

4 senyawa kimia yang mampu membentuk konjugat dengan asam glukoronat :

1. Alkohol alifatik/aromatik2. Asam-asam karboksilat3. Senyawa sulfihidril4. Senyawa aminKONJUGASI SULFATKONJUGASI SULFATKatalisator : SulfotransferaseBentuk : sitisolikOrgan : hati, ren, ususKoenzim : Paps <3-fosfoadenosin-5’-fosfosulfat>Pentransfer : fenol, amin alkohol aromatik

Page 17: Interaksi zat Toksik

Proses biotransformasi terutama dilakukan oleh organ HATI

Organ-organ lain ginjal, paruparu, kulitEKSKRESI

Zat toksik dikeluarkan dari tubuh lewat organ-organ EKSKRESI

Ginjal lewat urineContoh : obat-obatan, basa organik

Hati lewat faecesContoh : logam-logam berat, dietil stilbesterol

Paru-paru bentuk gasContoh : CO, bahan-bahan pelarut yang mudah menguap

Rambut Contoh : Hg dan As

Page 18: Interaksi zat Toksik

II. FASE DINAMIK <TOKSO II. FASE DINAMIK <TOKSO DINAMIK>DINAMIK>

Menunjukkan reaksi yang terakhir antara zat toksik dengan reseptor yang spesifik dalam sistem biologis sampai timbulnya efek.

TABEL FASE DINAMIK

Efek akut Kronis

Etanol Mabuk, pingsan, koma

Sirosis hati

Arsen Gangguan usus, kejang otot

Hiperpigmentasi serangan pada sistem syaraf perifer

CCL4 Degenerasi hati Kanker hati

Page 19: Interaksi zat Toksik

EFEK BIOLOGISEFEK BIOLOGIS

Efek BiologisEfek BiologisMerupakan resultante akhir daari sejumlah proses yang sangat kompleks antara Fungsi Homeostatisnya dengan zat toksik

Gizi kurang baik Efek parah Dosis terlalu tinggi <berat> Sifat pencemar sangat toksik

Efek RinganEfek Ringan Perubahan berat badan Perubahan nafsu makan Perubahan aktivitas Perubahan enzim

Efek parahEfek parah Perubahan fungsi dan struktur organ yang parah Perubahan homeostatis yang irreversibel kematian

Page 20: Interaksi zat Toksik

a)a) Efek pada elemen Efek pada elemen selsel

Iritasi hidung, tenggorokan dll Sensitasi paru-paru

Contoh : penyakit pneumokoniosis debu

Mekanismenya :Mekanismenya : Debu difagositosis makrofag A.l alveoli paru-paru, tetapi makrofag

mengalami lisis, enzim lizosom keluar dari sel debu tertimbun di paru-paru fibrosis paru-paru rusak penderita sesak napastetapi belum menyebabkan kematian seketika

Kronis kanker paru-parukanker paru-paru

Page 21: Interaksi zat Toksik

b)b) Efek pada enzimEfek pada enzim

Enzim Enzim katalisator biologis dalam proses biokimia tubuh

Tanpa enzim tidak dapat terjadi reaksi dalam tubuh organismeBanyak zat toksik yang bekerja mengganggu kerja enzim baik secara langsung maupun tidak langsungContoh :

Gangguan enzim ACHE oleh organofosfat Gangguan enzim sitokrom oksidase oleh CO dan

HCN Gangguan enzim Delta Amino Levulinat dan Fe

Haem Sintetase oleh Pb

Page 22: Interaksi zat Toksik

c)c) Efek pada DNA dan Efek pada DNA dan RNARNA

Akan terjadi MUTAN bila terjadi mutasi pada sel genetikKANKER bila terjadi mutasi pada sel tubuh

<somatis>TERATOGENESIS bila terjadi mutasi pada sel

embrio dalam masa perkembanganKARSINOGENESIS mutasi pada sel tubuhSel sudah berbeda dari sel induknya

sulit dikendalikanContoh :Dioksin, Nitrosamin, macam-macam pewarna

Congo Red, Direct YellowMetanil yellow, Nigrosine (pewarna kertas, kulit dan tekstil)Auramin, Rhodamin (pewarna krupuk dan pisang)

Page 23: Interaksi zat Toksik

d)d) Efek pada organ targetEfek pada organ target

Zat toksik dapat menyerang organ tertentu secara spesifik

Contoh : J125 kelenjar tiroid ada yang menyerang seluruh organ tubuh.

sehingga dibuat klasifikasi berdasarkan organ target al:1. Hepatotoksisitas2. Neurotoksisitas3. Pneumotoksisitas4. Hematotoksisitas5. Nefrotoksisitas, dll

1. HEPATOTOKSISITASKeadaan dimana zat toksik mempunyai daya racun terhadap

organ hati

Hati mengalamiHipertrofi <membengkak>Perlemakan hati <sikrosis>kematian sel <nekrosis>

Senyawa CCL4, chloroform, parasetamol <zat hepatotoksik>

Page 24: Interaksi zat Toksik

2. NEUROTOKSISITASa) Senyawa DDT degenerasi sel syaraf

terjadi Dermielinisasib) Senyawa CS2 dan akrilamid

terjadi AKSONOPATI DISTAL, degenerasi urat syaraf mulai dari ujung-ujung syaraf

Fungsi syaraf utamaMentransmisikan impuls lewat sel-sel syaraf. Sel syaraf yang satu tersambung dengan yang lain atau dengan sel organ seperti otot melalui suatu sinapstimulus dapat melalui sinap dengan menggunakan transmiter yang didapat pada sinap

Gangguan oleh neurotoksinGangguan pada transmiter organofosfatGangguan pada aktivitas keluar masuknya ion Na dan K

sepanjang akson syaraf sehingga impuls elektrik terganggu DDT

Page 25: Interaksi zat Toksik

3.3. PNEUMOTOKSISITAS PNEUMOTOKSISITAS

Keadaan dimana zat toksik dapat meracuni sistem pernapasan Contoh : penyakit paru-paru karena debu

Gejala : batuk-batuk kecilProses : 3-15 tahun

Lama-lama sesak napas demam Komplikasi : TBC, penyakit jantung

Penyakit disebut pneumokoniosis Debu arang anthrakosis <c> Silikat silikosis Besi <Fe2O3> siderosis

Penyakit dapat pula berkembang menjadi penyakit kanker paru-paru

Page 26: Interaksi zat Toksik

4.4. HEMATOTOKSISITASHEMATOTOKSISITAS

Keadaan dimana zat toksik mempunyai daya racun terhadap sistem hematopoetik baik pada saat pembentukan sel maupun fungsinya

contoh :

1.1. KELAINAN SEL DARAHKELAINAN SEL DARAH Racun penyebab TROMBOSITOPENIA

Hg, Lindane, Bismut, benzena Racun penyebab agranulositosis

DDT, barbiturat, benzena Racun penyebab anemia hemolitik

Insektisida, sulfa

2.2. KELAINAN TRANSPORT GASKELAINAN TRANSPORT GAS senyawa karbonmonoksida <CO> berikatan dengan Hb

HbCO <karboksihemoglobin> Senyawa nitrit Met Hb <Methemoglobin>

Blue babies

Page 27: Interaksi zat Toksik

5.5. NEFROTOKSISITASNEFROTOKSISITAS

Keadaan dimana zat toksik mempunyai daya racun terhadap ginjalContoh : Zat nefrotoksik As, Cd, Cr, Pb, HgUnit fungsional ginjal terdiri 3 elemen utama yaitu :

Glomerulus Tubulus ginjal Elemen tubulusRacun dapat merusak ke3 elemen tersebut Keracunan jengkol anuri (tidak terdapat urin)

filtrasi glomerulus terhenti Keracunan Cd poliuri (banyak urin yang

keluar) permeabilitas tubuli ginjalrusak

Akibatnya gagal ginjal, kanker batu ginjal kematian

Page 28: Interaksi zat Toksik

SPEKTRUM EFEK TOKSIKSPEKTRUM EFEK TOKSIK

A. EFEK BERPULIH (REVERSIBLE) DAN TIDAK BERPULIH (IREVERSIBEL)

A. EFEK BERPULIH Efek dapat hilang dengan sendirinya Terjadi karena tubuh terpapar zat toksik pada

kadar yag rendah dalam waktu singkatkeracunan CO kadar

rendahB. EFEK TIDAK BERPULIH

Efek akan menetap dan bertambah parah setelah pajanan/paparan zat toksik dengan kadar yang lebih tinggi atau waktu yang lama

keracunan Pb anemia

Page 29: Interaksi zat Toksik

B.B. EFEK SEGERA DAN EFEK SEGERA DAN TERTUNDATERTUNDA

1.1. EFEK SEGERA (AKUT)EFEK SEGERA (AKUT) Efek yang timbul segera setelah satu kali Efek yang timbul segera setelah satu kali

pajanan zat toksikpajanan zat toksikContoh : keracunan HCNContoh : keracunan HCN

2.2. EFEK TERTUNDA (KRONIS)EFEK TERTUNDA (KRONIS) Efek yang timbul beberapa waktu setelah Efek yang timbul beberapa waktu setelah

pajananpajananContoh : efek karsinogenikContoh : efek karsinogenikMisal : oleh benzopyreneMisal : oleh benzopyrene tartar rokokrokokUmumnya baru nyata dengan jelas seteah 10-Umumnya baru nyata dengan jelas seteah 10-20 tahun terpajan zat toksik (persentuhan 20 tahun terpajan zat toksik (persentuhan kronis)kronis)

Page 30: Interaksi zat Toksik

C.C. EFEK MORFOLOGIS, FUNGSIONAL DAN EFEK MORFOLOGIS, FUNGSIONAL DAN BIOKIMABIOKIMA

1.1. EFEK MORFOLOGISEFEK MORFOLOGIS

Berkaitan dengan bentuk luar dan mikroskopis Berkaitan dengan bentuk luar dan mikroskopis pada morfologi jaringanpada morfologi jaringan

Contoh : alkoholContoh : alkohol nekrosis <jaringan Hati>nekrosis <jaringan Hati>

Zat pewarna makanan Zat pewarna makanan karsinogenikkarsinogenik neoplasia neoplasia <jaringan tumor>, sifat <jaringan tumor>, sifat ireversibelireversibel

berbahayaberbahaya

2.2. EFEK FUNGSIONALEFEK FUNGSIONAL

Berupa perubahan berpulih pada fungsi organ Berupa perubahan berpulih pada fungsi organ sasaransasaran

Page 31: Interaksi zat Toksik

C.C. EFEK BIOKIMIAWIEFEK BIOKIMIAWI

Efek toksik tidak menyebabkan peubahan Efek toksik tidak menyebabkan peubahan tetapi menimbulkan gangguan pada proses tetapi menimbulkan gangguan pada proses metabolismemetabolisme

Contoh :Contoh : Penghambatan enzim kolinesterase Penghambatan enzim kolinesterase

setelah pajanan insektisida organofosfat setelah pajanan insektisida organofosfat dan karbamatdan karbamat

Penghambatan enzim delta aminolevulinat Penghambatan enzim delta aminolevulinat dehidratase setelah pajanan senyawa Pbdehidratase setelah pajanan senyawa Pb

Page 32: Interaksi zat Toksik

D.D. EFEK HIPERSENSITIVITAS (Reaksi Alergi)EFEK HIPERSENSITIVITAS (Reaksi Alergi)

Ditimbulkan setelah pajanan zat toksik yang Ditimbulkan setelah pajanan zat toksik yang disebut alergendisebut alergenContoh : partikel debu asbes, kapasContoh : partikel debu asbes, kapas masuk lewat inhalasimasuk lewat inhalasi paru-paruparu-parureaksi alergireaksi alergi

E.E. EFEK LOKAL, SISTEMIK DAN LOKAL EFEK LOKAL, SISTEMIK DAN LOKAL SISTEMIKSISTEMIK

1.1. EFEK LOKALEFEK LOKALZat toksik ybs bekerja pada area persentuhan Zat toksik ybs bekerja pada area persentuhan

kulit, mulut, hidung, disepanjang kulit, mulut, hidung, disepanjang saluran pencernaansaluran pencernaanContoh : asam kuat/basa kuatContoh : asam kuat/basa kuatmengenai kulitmengenai kulit luka terbatas pada kulit luka terbatas pada kulit yang terkena yang terkena

Page 33: Interaksi zat Toksik

2.2. EFEK SISTEMIKEFEK SISTEMIK

Efek yang ditimbulkan oleh zat toksik di tempat Efek yang ditimbulkan oleh zat toksik di tempat lain dari area persentuhanlain dari area persentuhan

Contoh : JContoh : J125125diabsorbsi kulit manusia diabsorbsi kulit manusia menimbulkan efek pada kelenjar tiroidmenimbulkan efek pada kelenjar tiroidhipertiroidhipertiroid

Senyawa narkotik yang disuntikkanSenyawa narkotik yang disuntikkan pengaruh pengaruh pada susunan syaraf pusatpada susunan syaraf pusat

AlkoholAlkohol oral (mulut)oral (mulut)

pengaruh pada susunan pengaruh pada susunan syaraf pusatsyaraf pusat

Page 34: Interaksi zat Toksik

3.3. EFEK LOKAL SISTEMIKEFEK LOKAL SISTEMIK

Efek yang ditimbulkan setelah terpapar zat toksik Efek yang ditimbulkan setelah terpapar zat toksik yang bekerja baik pada area persentuhan yang bekerja baik pada area persentuhan maupun ditempat lainmaupun ditempat lain

Contoh : asam karbolContoh : asam karbol nyeri di kulit nyeri di kulit lokal lokal Depresi susunan syaraf pusat Depresi susunan syaraf pusat sistemiksistemik ArsenArsen nyeri hebat di kulitnyeri hebat di kulit lokallokal

gangguan saluran pencernaangangguan saluran pencernaan