INTAN

10
MINERAL INTAN Intan merupakan satu – satunya batu permata yang mempunyai formula yang terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk bersama dengan pembekuan batuan ultrabasa misal periodotit dan kimberlit. Kristalisasi intan pada kimberlite pipe terbentuk pada kedalaman 60 Mil (Kurang lebih 95 Km) atau lebih dalam di bawah permukaan bumi dan pada temperatur 1.500 – 2.000° C. Intan mempunyai hablur dengan sistem kubus , umumnya berarna bening tetapi terkadang berwarna kebiruan , kehijauan, kemerahan atau kuning , berat jenis 3,52 dengan kilap adamantin dengan garis tengah atom 1.54° A, kekerasan 10 skala Mosh atau 8000 – 8500 knop . Sejauh ini tidak di ketahui asal dan arti kata Intan yang dalam bahasa Inggris di sebut diamond. Kata diamond yang di turunkan dari bahasa belanda diamant sebenarnya berasal dari bahasa yunani yang berarti tidak terhancurkan. Ikatan atom karbon dalam kisi – kisi hablur mempunyai empat arah kelemahan atau bidang belah. Bila mendapat tekanan yang keras maka kristal ini akan terbelah meninggalkan permukaan atau bidang yang halus sejajar dengan bidang oktahedron. Sifat ini sangat penting bagi pengrajin intan ( lapidan) dalam membagi intan

description

I

Transcript of INTAN

MINERAL INTAN

Intan merupakan satu satunya batu permata yang mempunyai formula yang terdiri dari satu unsur yaitu karbon (C). Intan terbentuk bersama dengan pembekuan batuan ultrabasa misal periodotit dan kimberlit. Kristalisasi intan pada kimberlite pipe terbentuk pada kedalaman 60 Mil (Kurang lebih 95 Km) atau lebih dalam di bawah permukaan bumi dan pada temperatur 1.500 2.000 C. Intan mempunyai hablur dengan sistem kubus , umumnya berarna bening tetapi terkadang berwarna kebiruan , kehijauan, kemerahan atau kuning , berat jenis 3,52 dengan kilap adamantin dengan garis tengah atom 1.54 A, kekerasan 10 skala Mosh atau 8000 8500 knop . Sejauh ini tidak di ketahui asal dan arti kata Intan yang dalam bahasa Inggris di sebut diamond. Kata diamond yang di turunkan dari bahasa belanda diamant sebenarnya berasal dari bahasa yunani yang berarti tidak terhancurkan. Ikatan atom karbon dalam kisi kisi hablur mempunyai empat arah kelemahan atau bidang belah. Bila mendapat tekanan yang keras maka kristal ini akan terbelah meninggalkan permukaan atau bidang yang halus sejajar dengan bidang oktahedron. Sifat ini sangat penting bagi pengrajin intan ( lapidan) dalam membagi intan berbutir besar menjadi butir butir yang lebih kecil serta dalam membuat bentuk dan mengasahnya. Sifat lain yang penting adalah dalam membiaskan dan memantulkan sinar . Sinar yang berbeda kan dibiaskan dan di pantulkan berbeda arahnya, karena adanya indeks bias. Sebagai contoh terhadap sinar merah mempunyai indeks bias 2,407, sedangkan indeks bias terhadap sinar ungu atau lembayung 2,465. Dispersi antara sinar merah dan ungu tercatat 0,058 ( = 2,465-2,407) dan antara sinar merah dan biru 0,048 . Karena harga dispersi yang sangat tinggi itu maka intan kelihatan gemerlapan.Tiap tiap batu mulia ( termasuk intan ) di cari dan di hitung berat jenisnya. Sesudah mengetahui nilai kerasnya, beratnya dapat dihitung dalam karat dari batu mulia itu . Karat untuk batu mulia (termasuk intan) adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram (1 karat = 0,20 gram). Satuan ini di pakai di seluruh dunia, oleh karenanya di sebut metrik. Jika kita timbang berat intan , tidak di katakan berat intan itu satu gram, melainkan dikatakan lima karat intan . Agar tidak salah pengertian, harap di ketahui bahwa timbangan karat yang di pakai untuk emas . Misalnya emas di namakan 24 karat adalah jenis emas murni ( = 100 % Au). Emas di sebut 18 karat mengandung 18/24 x 100 % = 75 % emas murni. Intan Indonesia terkenal karena intan yang paling keras dan paling berat di bandingkan dengan intan dari negara lain, mungkin dalam hal ini disebabkan intan Indonesia mempunyai bentuk kristal kembar. Di Indonesia intan sering terdapat sebagai endapan aluvial bersama dengan kuarsa, korondum dan sirkon. Di Indonesia terdapat di Martapura (Kalimantan Selatan ) dalam batuan yang di sebut Breksi Pemali dan didaerah Landak, Sekayan, Sanggau (Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah, Kecamatan Permata Intan). Di tempat ini terdapat kampung yang bernama kampung Sungai Gula tempat pemukiman penambang intan tradisional. Kebanyakan intan dari Kalimantan mempunyai warna. Warna yang di gemari adalah Air Laut yang berwarna putih , agak kebiruan seprti air laut , yang berwarna lebih biru di sebut Air Hujan harganya sangat mahal . Warna kuning merupakan intan yang paling murah. Kesemuanya ditemukan pada endapan aluvial di sungai purba. Jenis endapan intan yang lain ialah endapan pipa breksi yang di sebut endapan kimberlit, misalnya yang dijumpai di Kimberly (Afrika) dan Australia Barat . Endapan kimberlit ini mempunyai ciri bahwa mineral olivin yang berasosiasi telah mengalami proses serpentinisasi. Intan yang diketemukan di Kalimantan dan berukuran paling besar adalah intan Trisakti dengan 166,72 karat di ketemukan di Kab. Cempaka tahun 1965 . Intan ini digosok di Amsterdam. Menyusul penemuan intan Galuh Cempaka berukuran 29,75 karat pada tanggal 18 Agustus 1969. Pada tahun itu juga di temukan intan Galuh Bulan berukuran 27,5 karat, sedang pada 27 November 1967 di temukan intan Galuh Badu berukuran 26,50 karat di Kec. Bati Bati , Kab. Tanah Laut dan pada tahun 1987 akhir di temukan lagi intan dengan berat 50 karat berwarna kuning. Walaupun peneliti tentang intan tidak pernah berhenti, tetapi orang tidak pernah menemukan batuan asal intan. Meskipun semula Koolhoven, 1936 menduga asalnya dari Breksi Pemali , tetapi hingga saat ini pendapat itu belum dapat diyakini oleh semua orang . Intan ternyata tidak hanya ditemukan dalam endapan Pleistosen (dahulu di sebut Diluvium), tetapi juga dalam lapisan berumur Eosen bahkan dalam Formasi Manunggul yang berumur Kapur Atas. Dengan demikian jelas intan setidaknya berumur Pra Manunggal . Hingga kini intan di gali dari endapan sungai yang berumur Pleistosen hingga sekarang yang terdiri dari ukuran kerakal sampai lanau.

TEMPAT DIKETEMUKANIntan yang diketemukan di Indonesia baik untuk permata.Tempat penemuan antara lain di daerah : Riau : S. Siabu, Kamper , Bangkinang (berupa indikasi pada endapan aluvial). Kalimantan Barat : Muara Mengkiang (sebagai rombakan pada endapan aluvial) ; Ngabang (sebagai rombakan pada endapan aluvial). Kalimantan Tengah : Kampung Sungai Gula, Kec. Permata Intan Barito Utara (merupakan endapan intan letakan pada aluvial ) ; Purukcau, Murungraya; Sei Pinang (semuanya merupakan endapan intan letakan pada aluvial); Pujon , cabang S. Bohot (berupa indikasi pada komplek batuan ultrabasa yang di kelilingi oleh batupasir dan serpih yang mengandung batu bara. Kalimantan Selatan : Kab. Martapura, Simpang Empat (antara kampung Mataram dan Sungkai, pinggir Jl. Raya Banjarmasin Kandangan (terdapat dalam endapan kerikil pada daerah dataran banjir , telah diusahakan oleh masyarakat. Kalimantan Timur : Sekayak bunyi (berupa indikasi pada endapan aluvial), Kab. Kutai, Kec. Longiran, S.Babi; Kab. Kutai sekitar Kp. Tiongohan cabang sungai sebelah kanan.TEKNIK PENAMBANGANIntan di cari dengan cara membuat galian lubang didalam tanah yang mugkin mengandung intan. Ada dua macam lubang yaitu Lubang surut dan Lubang dalam. Lubang surut kedalamannya antara satu sampai satu setengah meter sedang lubang dalam dapat mencapai sepuluh meter atau lebih . Untuk menghancurkan tanahnya pada mulanya hanya di gali dengan tenaga manusia, tetapi saat sekarang sudah ada yang mempergunakan pompa semprot seperti dilakukan dengan dulang ( = lingganan) yang terbuat dari kayu . Tempat mendulang batu dan tanah dinamakan pendulangan . Pendulangan yang ada disekitar Martapura ialah di Cempaka, Banyu Ireng , Ampar Tikar, Pendarapan dan Banjarbaru. Di sekitar proyek Riam Kanan terdapat pendulangan Mandikapau, Awang Bangkal , Tiwingan Rantau Bujur dan Rantau Alayung . Dimasa mendatang dimungkinkan melakukan penambangan intan dengan cara mekanik sedang pekerjaan mendulang memerlukan pengalaman bertahun tahun.PENGOLAHAN DAN PEMANFAATANIntan diasah dengan bentuk asahan fasit, misal berlian , markis, pendelop dan briolet. Diantara bentuk tersebut bentuk fasit berlian yang paling umum, sehingga intan yang demikian di sebut pula dengan nama berlian. Sering terjadi pedagang intan berlian membuat istilah intan dan berlian. Menurut mereka yang di sebut intan adalah yang tidak gemerlapan atau nampak suram , walaupun kedua permata tersebut sama sama di asah dalam bentuk asahan fasit. Pendapat tersebut sebetulnya tidak benar. Bentuk asahan berlian bermacam macam antara lain berlian Swiss (sederhana), berlian gunting, berlian raja (standar) , berlian mawar, berlian magna, berlian bintang bersinar. Intan yang berukuran kecil biasanya di asah dengan bentuk asahan berlian sederhana yang mempunyai fasit meja, fasit mahkota dan fasit paviliun. Intan berukuran besar di asah dengan bentuk asahan berlian standar atau berlian lain yang mempunyai fasit meja,bintang, mahkota , sabuk atas , sabuk bawah, paviliun dan kulet. Dalam mangasah intan dengan bentuk asahan fasit, pengaturan sudut fasit sangat penting . Hal yang sama juga dengan sudut antara mahkota dan paviliun merupakan kunci gemerlapannya bagi intan yang bersangkutan . Perbandingan panjang , lebar , tinggi juga melaporkan faktor yang harus di perhatikan . Apabila salah satu dari tiga faktor tersebut dilupakan , maka intan tersebut kurang gemerlapan. Lebih lebih apabila ketiga faktor tersebut di lupakan , maka sebuah berlian akan nampak suram seperti sebuah potongan/pecahan gelas.Terdapat dua jenis intan yang ada di dalam yaitu intan bening yang di sebut intan mulia atau intan permata dan intan hitam yang di sebut intan industri . Intan industri dipergunakan sebagai alat pemotong , dan pemoles misalnya sebagai mata gergaji , mata pahat bor, pemotong kaca , dan bubuk penggosok , pengasah dan pemoles. Jenis intan ini banyak di hasilkan oleh negara di Amerika Latin misal; Brazil, Bolivia, Argentina, Uruguay dan negara Afrika Selatan dan Afrika Barat . Ada pula yang di sebut intan Matara, yang sebenarnya mineral Zirkon yang berwrna bening es , atau dengan kata lain intan imitasi. Walaupun sangat jarang , intan bening yang berwarna sering pula di dapatkan misalnya berwarna kekuningan, kebiruan, kehijauan,kemerahan dan kadang dijumpai dalam keadaan warna tua. Karena intan yang berwarna menjadi sangat indah , tetapi jarang sehingga harga menjadi mahal. Ini dilakukan dalam reaktor atom dengan jalan neutronisasi dan penembakan dengan partikel alau elemen yang mempunyai atom berukuran sama. Misal warna hijau dengan menggunakan partikel radioaktif dari ikatan radium. Warna yang telah di hasilkan ini dapat diubah menjadi kuning atau coklat dengan pemanasan yang di atur.Intan termasuk batu permata yang jarang dan sukar di dapat , sehingga di buat sintetis dan imitasinya. Di antara intan intan dan imitasinya yang terkenal dan banyak beredar di toko permata adalah : Fabulit (strontium fifanat), titanium (rutil) Linobat (litium niobat), nilam putih , spinel putih , sirkon Sirkonia (sirkon kubus) , diamonair YAG (yttrium alumunium garnet) YIG (yttrium ion garnet), GGG (godolinium gallium garnet) Djevalit (sirkonia Amerika Serikat) Paionit (sirkonia Rusia)Untuk membedakan intan asli dan palsu perlu pengalaman , harga atau nilai sebuah intan di tentukan 4 faktor utama (biasa disebut 4C yaitu berat (carat) ; warna (colour); kejernihan /kebersihan (clarity) dan bentuk asahan ( cut ) . Intan dengan berat 0.5 2.0 karat sangat ideal karena mudah di jual , dipakai tidak terlalu mencolok . Intan berwarna pada intan yang bening . Kejernihan sebuah intan diartikan bahwa intan tersebut tidak mengandung atau mempunyai cacat termasuk pengotoran seperti gelembung atau mineral lain . Berdasarkan derajat kejerihan ini , intan dibagi menjadi beberapa kelas sebagai berikut.SimbolKelasKeterangan

IF1Mutu tinggi, tak ada cacat/pengotoran.

VVS2Sedikit sekali mengandung cacat/pengotoran

VS3Sedikit mengandung cacat / pengotoran

SI4Pengotoran / cacat sekali

PI5Pengotoran / cacat nyata

P26Pengotoran / cacat besar

P37Mutu rendah , pengotoran /cacat besar sekali

Tabel 1 . Derajat Kejernihan IntanPengotoran atau cacat yang dimaksudkan di atas hanya dapat dilihat oleh para ahli permata / intan khususnya menggunakan alat laboraturium. Mungkin intan kelas 6 atau 7 dapat di uji dengan menggunakan peralatan sederhana misalnya mikroskop biokuler. Di samping klasifikasi tersebut di atas , ada pula klasifikasi berdasarkan kejernihan yang di gabungkan dengan warna serta dinyatakan dengan huruf dan angka seperti Tabel 2 berikut.AA = putih biru1 = bersih

A = putih kebiru biruan1-2 = jernih

AB = putih2-3 = sangat sedikit sekali mengandung pengotoran..

B = putih3 = sangat sedikit mengandung pengotoran.

BC = putih keperak perakan3-4 = sedikit pengotoran

C = perak bunga tanjung bagian atas4-5 = sedikit pengotoran 2

D = perak bunga tanjung kabur5 = sedikit pengotoran 3

E = bunga tanjung muda6 = berbintik bintik

F = bunga tanjung 7 = sangat berbintik bintik

Tabel 2. Warna dan Kejernihan intan.Apabila dalam suatu sertifikat yang menyertai sebuah permata menyebutkan:AB 1-2: berarti intan yang bersangkutan putih jernih dan jernihF-6: berarti intan bersangkutan berwarna bunga tanjung dan berbintik bintik AA3: berarti intan tersebut berwarna putih biru dan sangat sedikit mengandung pengotoran .Walaupun intan merupakan benda terkeras yang tidak mungkin tergores oleh benda benda lain, namun memerlukan perawatan pula. Pemakaian yang terus menerus menyebabkan intan akan kehilangangemerlapnya. Hal ini disebabkan oleh kotoran yang melekat pada permukaan fasit dan menghalangi sinar yang menembus, dibiaskan serta dipantulkan.

Dalam hal ini perawatan dilakukan dengan mencuci dan membersihkan . Alat alat yang di perlukan antara lain : Sikat halus (misal sikat bulu mata) Larutan yang terdiri dari 20 Ons natrium bicarbonat (NaHCO3), 1 Ons kaporit (CaOCl2), 1 ons garam dapur (NaCl) dan 16 ons air.Yang sangat perlu diperhatikan ialah jangan sekali sekali melepaskan intan dari ikatannya, karena dapat menyebabkan intan tersebut menjadi cacat . Apabila hal ini harus di kerjakan , serahkan kepada ahli permata. Apabila saat ini intan banyak dipakai sebagai perhiasan untuk keindahan dan status sosial, pada jaman dahulu intan di anggap barang bertuah.