Insulin Makalah
-
Upload
siti-khoirunnisa -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of Insulin Makalah
CARA PEMBERIAN DAN PENYIMPANAN INSULIN
1. Insulin harus disimpan sesuai dengan anjuran pabrik.
a). Insulin harus disimpan dilemari es pada temperatur 20C
sampai 80C.
b). Insulin vial eli lily yang sudah dipakai dapat disimpan
selama 6 bulan atau sampai 200 tusukan bila dimasukan
dalam lemari es. Vial novo nordisk insulin yang sudah
dibuka, dapat disimpan selama 90 hari bila dimasukan
lemari es.
c). Insulin dapat disimpan pada suhu kamar dengan pengejuk
15-200 C bila seluruh isi vial akan digunakan dalam satu
bulan. Penelitian menunjukan bahwa insulin yang disimpan
pada suhu kamar yang lebih dari 300 C akan lebih cepat
kehilangan kekuatannya. Pasien dianjurkan untuk memberi
tanggal pada visial ketika pertama kali dipakai dan
sesudah satu bulan bila masih tersisa sebaiknya tidak
digunakan lagi.
d).Penfill dan pen yang diposable berbeda masa simpannya.
Penfill regular dapat disimpan pada temperaturkamar
selama 30 hari sesudah tutpnya ditusuk. Penfill 70 / 30 dan
NPH dapat disimpan pada temperatur kamar selama 7 hari
sesudah tutpnya ditusuk.
e).Untuk mengurangi terjadinya iritasi lokal pada daerah
penyuntikan yang sering terjadi bila insulin dingin
disuntikan, pasien dianjurkan untuk mengguling-gulingkan
alat suntik diantara telapak tangan atau menempatkan
botol insulin pada suhu kamar.
f). Masa kedauluwarsa menunjukan tanggal terakhir dimana
vial insulin yang tak terbuka sebaiknya digunakan apabila
disimpan sesuai dengan anjuran perusahaan farmasi.
g).Ketersedesiaan insulin dan persediaan bisa beragam, oleh
karena itu insulin dan persediaan seharusnya dibawa saat
bepergian. Karena perbedaan temperatur, insulin
sebaiknya tidak ditinggal didalam mobil atau dimasukan
kedalam bagasi pesawat terbang.
h).Vial insulin sebaiknya diperiksa lebih dahulu apakah
terdapat endapat atau perubahanfisik lain yang dapat
dilihat sebelum memasukan insulin kedalam suntik. Insulin
jernih yang menjadi keruh atau berubah warna, suspensi
insulin yang mengumpal atau yang membeku menunjukan
bahwa insulin tersebut tidak boleh digunakan dan
dikembalikan kepada farmasi untuk ditukar. Pembekuan
insulin dapat dibatasi bila temperatur distabilkan dengan
memasukannya kedalam lemari es dan bila goyangan vial
dibatasi.
2. Berbagai peralatan yang digunakan pada pemberian insulin.
a). Jarum dari alat suntik insulin sangat halus dan tajam,
sangat sedikit bereaksi pada daerah bekas suntikan. Untuk
mempermudah penentuan dosis insulin, tersedia alat
suntik berukuran 1cc, 1/2 cc, 1/3 cc, dan 1\4 cc. Sedang
jarum suntik yang tersedia adalah dengan ukuran panjang
1\2 inci ( 12,7 mm) dan 5\16 inci (8 mm).
b).Alat suntik dan jarumnya dapat digunakan kembali
walaupun cara ini masih merupakan suatu kontroversi.
Penggunaan kembali alat suntik dapat meningkatkan
resiko infeksi untuk beberapa individu. Seseorang yanmg
menggunakan kembali alat suntiknya agar diberitahu
bahwa tulisan pada alat suntik dapat terhapus dan jarum
menjadi tumpul dengan penggunaan yang berulang.
c). Orang dengan diabetes sebaiknya diajarkan mengikuti tata
cara penyuntikan insulin, termasuk penggunaan teknik
yang konsisten, dosis yang akurat, dan rotasi lokasi
penyuntikan. Penyuntikan dilakukan ke dalam jaringan
subkutan. Kebanyakan individu mampu mencubit lipatan
kulit dan menyuntikan pada sudut 900. individu kurus atau
anak-anak kadang-kadang memerlukan cubitan kulit dan
menyuntikan pada sudut 450 untuk menghindari
penyuntikan secara muskular.
d).Saat ini tersedia peralatan alternatif yang dapat
menggantikan alat suntik tradisional.
3. Penyerapan insulin dipengaruhi oleh beberapa hal.
Penyerapan paling cepat terjadi di daerah abdomin yang
kemudian diikuti oleh daerah lengan, paha bagian atas dan
bokong. Bila disuntikan secara IM dalam maka penyerapan
akan terjadi lebih cepat dan masa kerja akan lebih singkat.
Kegiatan jasmani yang dilakukan segera setelah penyuntikan
akan mempercepat onset kerja dan juga mempersingkat
masa kerja.