inkontinensia urine

download inkontinensia urine

of 99

description

masalah geriatri

Transcript of inkontinensia urine

  • PEMICU 5OLEH KELOMPOK 4

  • KELOMPOK 4Tutor: dr. EngelineKetua: Ariel Nugroho Susanto09222Sekretaris : Joice Gunawan Putri09232Penulis: Angela Jessica09230Anggota: Thea Tania08097Yeyen Devyanti H.08106Ronald Krisbianto Gani09223Amanda Johanna09224Fransisca Pekerti09225Christine Merlinda T.09226Alexandro Ivan Cahyadi09227Hui Lee Shak09229Stephanie09231

  • UNFAMILIAR TERMSURINE: hasil ekskresi dari ginjalUrine : cairan yang dieskresi oleh ginjal, dilewatkan melalui ureter, disimpan dalam kandung kemih, dan dikeluarkan melalui uretra ; isi kandungan dan volumenya sangat bervariasi dari hari ke hari untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit yang normal (Dorland)JATUH: kejadian yang # disadari o/ seseorang yang tduduk di lantai/tanah/t4 yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran, stroke atau kekuatan yang berlebihan.LANSIA: lanjut usia, kelompok usia >60 th.

  • PERUMUSAN MASALAHMengapa 3bulan terakhir pasien sering mengompol? Dampak?Apa pengaruh batuk dan bersin terhadap kej mengompol?Apa yg menyebabkan Bapak ini jatuh? Dampak?Mengapa bisa sulit tidur?Apa pengaruh polifarmasi terhadap kondisi Bapak ini sekarang?Mengapa aktivitas sehari-hari menurun?

  • CURAH PENDAPAT1 dan 2. Fungsi sfingter , tekanan intra abdominal, kekuatan otot detrusor Medis: ulkus dekubitus, urosepsis, gagal ginjal, mortalitas Psikososial : # nyaman, # PD, merasa malu, penarikan diri.3. *Intenal: fungsi tubuh , fungsi muskulo *Eksternal: ling # kondusif, obat-obatan*Dampak : fraktur, imobilitas, luka, ulkus dekubitus, mortalitas.4.. *Patologis : Depresi, polifarmasi, inkontinensia urine*Fisiologis : REM dan Non REM5. Jatuh, inkontinensia, sulit tidur

  • LEARNING OBJECTIVEMM Inkontinensia Urine (Definisi, Penyebab, Tata laksana)MM JatuhMM Gangguan Tidur pada lansiaMM DepresiMM Polifarmasi (Rasionalisasi, Dampak, farmakokinetik/dinamik, komposisi tubuh)MM Penilaian ADL(Activity Daily Living)

  • LO I Inkontinensia Urine (Definisi, Penyebab, Tata laksana)

  • DefinisiKeluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, yang mengakibatkan masalah psikososial dan higienis penderitanya

  • Bila proses berkemih terjadi, otot2 detrusor dari kandung kemih berkontraksi, diikuti relaksasi dr sfingter dan uretra. Saat proses berkemih dimulai, tekanan dr otot detrusor kandung kemih meningkat melebihi tahanan dr muara uretra dan urin akan memancar keluarSecara garis besar, proses berkemih diatur oleh pusat refleks kemih di daerah sakrum. Jaras aferen lewat persarafan somatik dan otonom, membawa informasi ttg isi kandung kemih ke medula spinalis sesuai pengisian kandung kemih.Tonus simpatik akan menyebabkan penutupan kandung kemih dan menghambat tonus parasimpatik.

  • FAKTOR RISIKOPenurunan fungsi saluran kemihPerubahan status volume dan ekskresi urinGangguan kemampuan ke jambanDepresiTransient ischemic attacks dan strokeGagal jantung kongestifKonstipasi dan inkontinensia fesesObesitasPenyakit paru obstruktif kronikBatuk kronikGangguan mobilitasDemensiaDiabetesParkinson

  • PENYEBAB4 penyebab pokok :Gangguan urologikGangguan neurologisGangguan fungsional/psikologisIatrogenik/lingkungan

    Obat-obatan :DiuretikAnti kolinergikPsikotropikAnalgesik-narkotikPenghambat adrenergik alfaPenghambat calcium channel

  • TIPE INKONTINENSIAInkontinensia Akut : terjadi secara mendadak, berkaitan dengan kondisi kondisi sakit akut/problem iatrogenik yang menghilang bila kondisi akut teratasi atau problem medikasi dihentikan.Penyebab :D- DeliriumR- Restricted Mobility, retentionI- Infection, Inflammation, ImpactionP- Polyuria, pharmaceuticalsPada laki-laki berkaitan dengan retensi urin akibat hipertrofi prostat

  • TIPE INKONTINENSIAInkontinensia Kronik (Persisten) : kondisi urikontinensia yang tidak berkaitan dengan kondisi akut/iatrogenik dan berlangsung lama.Penyebab :Tekanan intraabdominal yg me seperti batuk, bersin, mengejanLesi sistem saraf pusat (stroke, parkinson, tumor otak, sklerosis multipel, lesi pada medula spinalis suprasakralHipersensitifitas kandung kemih akibat sistitis, uretritis, divertikulitis2 kelainan :Kegagalan menyimpan urin pada kandung kemih akibat hiperaktif / menya kapasitas kandung kemih / lemahnya tahanan saluran keluarKegagalan pengosongan kandung kemih akibat lemahnya krontraksi otot detrusor / menya tahanan aliran keluar

  • Inkontinensia kronik:Stress inkontinenceDefinisi: kebocoran urin yg tdk disadari ketika adanya tekanan intra abdominal (ex: batuk,bersin). Menahan urin tdk lebih dr 3 detikMekanisme: dapat dikarenakan masalah pd sfincterPenyebab:batuk,bersin,gerakan tiba2,pelemahan dri otot sfincter,kantung kemih terlalu penuh,atau leher kantung kemih bergeser posisinya shg tdk terjangkau oleh otot yg menekannya (ex;kehamilan,kanker prostat)Fungsional inkontinensiaDefinisi: keinginan utk berkemih secara tiba2 dalam jumlah banyakMekanisme: kandung kemih berfungsi baik,terjadi krn pasien tdk dpt mengenali dorongan utk berkemih atau biasanya tdk dpt mencapai toilet pd waktunyaPenyebab: orthopedic limitation/imobilisasi,psikologi (dementia,depression,alzheimer,delirium) dan faktor lingkungan

  • Overflow incontinenceDefinisi: frequent atau kebocoran yg kontinu (biasanya dlm jumlah kecil) krn desakan mekanik kandung kemih menjadi tegangMekanisme: keandung kemih tdk berfungsi sebagaimana mestinya shg menampung urin dlm jumlah banyak dan trjdi kebocoran scr tiba2 atau terus menerusPenyebab: Obstruksi: pembesaran prostat,strukture uretra,batu di saluran kemih,pengaruh obat2an tttKandung kemih yg lemah: peripheral neuropathy (diabet),kerusakan saraf sumsum tulang belakang

  • Urge inkontinensia (over active bladder aktiv detrusor >>)Definisi: kebocoran urin dalam jumlah besar,ketdk mampuan utk menahan ketika kandung kemih terisi penuh krn gangguan kognitif/fisikMekanisme: aktivitas detrusor yg berlebihanPenyebab: IdiopathicLocal irritation: inflamasi,infeksi obat,batu ginjal,tumor,obstruksi (pembesaran prostat)CNS: dementia,parkinson,cord injury diseaseDHIC: detrusor hipereflexia with impaired contractility

  • Perubahan Fisiologis Terkait Proses Menua pada Saluran Kemih BawahKandung KemihPerubahan Morfologis Trabekulasi Fibrosis Saraf Otonom Pembentukan DivertikulaPerubahan Fisiologis Kapasitas Kemampuan menahan kencing Kontraksi Involunter Volume residu pasca berkemih UretraPerubahan Morfologis Komponen Seluler Deposit Kolagen Perubahan Fisiologis Tekanan Penutupan Tekanan akhiran keluar ProstatHiperplasi dan membesarVaginaKomponen seluler Mukosa atrofiDasar PanggulDeposit Kolagen Rasio jaringan ikat-otot Otot melemah

  • TatalaksanaTerapi non-farmakologisBladder training terapi yang bertujuan untuk memperpanjang interval berkemih yang normal dengan teknik distraksi atau teknik relaksasi sehingga frekuensi berkemih hanya 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekaliLatihan otot dasar panggul terapi yang efektif untuk inkontinensia urine tipe stres, campuran dan urgensi. Dengan cara membuat kontraksi berulang-ulang pada otot dasar panggul, diharapkan dapat meningkatkan kekuatan uretra untuk menutup secara sempurna

  • TatalaksanaHabit training penjadwalan waktu berkemih. Diupayakan agar jadwal berkemih sesuai dengan pola berkemih pasien sendiri.Prompted voiding mengajari pasien mengenali kondisi atau status inkontinensia mereka serta dapat memberitahukan pengasuhnya bila ingin berkemihBiofeedback bertujuan agar pasien mampu mengontrol/menahan kontraksi involunter otot detrusor kandung kemihnyaStimulasi elektrik terapi yang menggunakan dasar kejutan kontraksi otot pelvis dengan menggunakan alat-alat bantu pada vagina atau rektumNeuromodulasi terapi yang menggunakan stimulasi saraf sakral

  • Tatalaksana

    ObatDosisTipe InkontinensiaEfeksamping Hyoscamin3 x 0,125 mgUrge atau campuranMulut kering, mata kabur, glaukoma, delirium, kostipasiTolterodin2 x 4 mgUrge dan overflowMulut kering, konstipasiImipramin3 x 20-25 mgUrgensiDelirium, hipotensi ortostatikPseudophedrin3 x 30-60 mgStresSakit kepala, takikardi, hipertensiTopikal EstrogenUrgensi dan stresIritasi lokalDoxazosin4 x 1-4 mgBPH dan urgensiHipotensi posturalTamsulosin1 x 0,4-0,8 mgTerazosin4 x 1-5 mg

  • TATA LAKSANA

    Tipe InkontinensiaTerapi PrimerStress latihan kegel agonis adrenergik alfa estrogen injeksi periuretralUrgensi relaksan kandung kemih estrogen Bladder trainingLuber (overflow) operasi untuk menghilangkan sumbatan Bladder retraining kateterisasi intermiten keteterisasi menetapFungsional intervensi behavioral manipulasi lingkungan pads

  • OBAT-OBATAN

    ObatDosisTipe InkontinensiaEfek SampingHyoscamin3 x 0,125 mgUrge atau campuranMulut kering, mata kabur, glaukoma, delirium, konstipasiTolterodin2 x 4 mgUrgensi dan AOBMulut kering, konstipasiImipramin3 x 25-50 mgUrgensiDelirium, hipotensi ortostatikPseudoephedrin3 x 30-60 mgStressSakit kepala, takikardi, tekanan darah tinggiTopikal estrogenUrgensi dan stressIritasi lokalDoxazosin4 x 1-4 mgBPH dengan urgensiHipotensi posturalTamsulosin1 x 0,4-0,8 mgTerazosin 4 x 1-5 mg

  • LO IIJatuh

  • JATUHJATUHKondisi Fisik danNeuropsikiatrikPenurunan Visus danPendengaranPerubahan neuromusculer,Gaya berjalan, dan reflek posturalKarena proses menuaFaktor IntrinsikFaktor EkstrinsikObat obatan yangdiminumAlat alat bantuberjalanLingkungan yangTidak mendukung(berbahaya)

  • Penyebab Jatuh pada LansiaKecelakaanNyeri kepala atau VertigoHipotensi OrthostaticObat ObatanProses penyakit yg spesifikIdiopatikSinkope

  • Faktor FaktorLingkunganAlat rumah tangga sudah tua, tidak stabilTempat tidur atau WC yg rendah / jongkokTempat berpegangan tidak kuat / sulit dipegangSituasionalAktivitas : kebanyakan kejadian jatuh terjadi saat aktivitas sehari hariLingkungan : 70% kasus terjaid di rumah, 10% di tangga, kebanyakan tangga menurunPenyakit akut : dizziness dan sincope dapat menyebabkan jatuh

  • KomplikasiInjuryPerawatn Rumah SakitDisabilitasResiko dimasukkan ke nursing homeKematian

  • PencegahanDilakukan dengan 3 caraIdentifikasi faktor resikoPenilaian pola berjalan dan keseimbanganMengatur / Mengatasi faktor situasional

  • Assessment JatuhRiwayat Penyakit JatuhPenyebab jatuhGejala yang menyertai jatuhKondisi komorbid yang relevanReview obat2an yg diminumReview keadaan lingkunganPemeriksaan FisikTanda VitalKepala dan LeherJantungNeurologiMuskuloskeletal

  • Penatalaksanaan JatuhPengelolaan gangguan penglihatanPengelolaan gangguan keseimbanganIntervensi obat obatanIntervensi LingkunganPemakaian alas kakiIntervensi pendidikan / pengetahuan yg berhubungan jatuh

  • Pemeriksaan Keseimbangan dan Mobilitas FungsionalBaku emas tidak adaUji fungsional:Uji The timed up and goUji menggapai fungsionalUji keseimbangan Berg

  • The timed up-and-go test (TUG)

    Subyek diminta : bangkit dari kursi bertinggi duduk 46 cm jalan 3 m berbalik arah duduk kembali30 detik : mobilitas terganggu, resiko jatuhSensitif. 87%, spesif. 87% untuk resiko jatuh

  • Uji menggapai fungsional (Fungsional reach test)

    Menilai kontrol postural dinamis ukur jarak terjauh yang mampu digapai/mencondongkan badannya ke depan tanpa melangkahNormal usia 70-78 tahun :Laki-laki 13,61 inci 1,55Perempuan 10,67 inci 3,5Nilai 6 inci atau kurang resiko untuk jatuh

  • Uji keseimbangan Berg

    Uji aktifitas dan keseimbangan fungsional nilai 0 (tdk mampu) s/d 4 (normal) untuk 14 tugas :duduk tanpa bantuanbangkit dari duduk ke berdiriberdiri ke duduktransferberdiri tanpa bantuan berdiri dengan mata tertutupberdiri dgn kedua kaki rapatberdiri dgn ke-2 kaki posisi tandemberdiri dgn satu kakirotasi punggung saat berdiriambil obyek tertentu dari lantaiberputar 3600melangkahi kursi tanpa sandaranmenggapai ke depan saat berdiri

  • Uji keseimbangan Berg

    Skor 56-54 tiap penurunan 1 nilai peningkatan odds ratio resiko jatuh 3-4%

    Skor 54-46 tiap penurunan 1 nilai peningkatan odds ratio resiko jatuh 6-8%

    Skor < 36 resiko jatuh hampir 100%

  • Tatalaksana Mengkaji dan mengobati trauma fisik akibat jatuhMengobati berbagai kondisi yang mendasari instabilitas dan jatuhMemberi terapi fisik dan penyuluhan, yaitu:Latihan cara berjalanPenguatan ototAlat bantu, sandal, sepatu yang sesuaiMengubah lingkungan agar lebih aman:Pencahayaan cukupPeganganLantai tidak licin

  • Obatan yang mempengaruhi Ketidakseimbangan

    GOLONGAN OBATANMEKANISMEAntihipertensi, antiangina, obat Parkinson, Tricyclic Antidepresan, AntipsikotikHipotensi OrtostatikBenzodiazepin, antihistamin sedatif, analgetik narkotik, tricyclik antidepresan, SSRI, antipsikotik, etanolSedasi, menurunkan kewaspadaanAntipsikotik, metaclopramide, phenothiazines yang menyebabkan mual seperti prochloperazine, SSRIES ekstrapiramidalKortikosteroid, colchisin, statin dosis tinggi, khususnya bila dikombinasi dengan fibrat, etanol interferonMiopatiObatan glaukoma khususnya pilocarpinMiosis (kontraksi pupil)

  • LO IIIGangguan Tidur pada lansia

  • Gangguan tidur pada lansiaKesulitan untuk tidurKesulitan mempertahankan tidur nyenyakBangun terlalu pagi3 sistem diagnostik insomnia:ICD 10Insomnia dibagi 2:OrganikNon organik, Non organik dibagi menjadi 2:Dyssomnias (ggg pada lama, kualitas dan waktu tidur)Parasomnias ( episode abnormal yang terjadi selama tidur)Catatan: insomnia kronik yang sudah diderita paling sedikit 1 bulan dan sudah menyebabkan ggg fungsi dan sosial

  • DSM IVInsomnia dibagi menjadi 4 tipe:Ggg tidur yang berkorelasi dengan ggg mental lainGgg tidur yang disebabkan kondisi medis umumGgg tidur yang diinduksi oleh bahan-bahan/keadaan tertentuGgg tidur primerICSD 2, meliputi :InsomniaG3 tidur yang bkaitan dg nafasHipersomnia bukan karena g3 tidur bkaitan dg nafasG3 irama sirkadian tidurParasomniaG3 tidur bkaitan dg gerakanGejala tisolasi tampak sbg variasi normal, isu tak tselesaikanG3 tidur lainnya

  • Siklus Tidur2 status primer siklus hidupREM : ditandai o/ periode otonom yang bvariasi, spt :mpubahan detak jantung, tek.darah, laju pernafasan & bkeringat. Non REMStadium 1 : saat trasisi antara bangun penuh & tidur, sekitar 30 detik 7 menit dg kateristik gelombang otak low voltage pada pemeriksaan EEGStadium 2 : jg ditandai dg gelombang otak low voltage yang disebut sleep spindles & K complexes.Stadium 3 & 4 : sering disebut tidur yang dalam atau delta sleep EEG menunjukkan gelombang yang lambat dg amplitudo tinggi.

  • Penyebab gangguan tidur pada usia lanjut:Perubahan-perubahan irama sirkardianGangguan tidur primer Penyakit-penyakit fisik (co: artritis)Penyakit-penyakit jiwa (co: depresi)Pengobatan polifarmasi, alkohol, kafeinDemensiaKebiasaan higiene tidur yang tidak baik

  • Gangguan tidurFaktor resiko : kecelakaan,jatuh,penurunan stamina,mengurangi produktivitas Faktor psikis : ketidakbahagiaan,kesepian, penyakit yg di derita tmbah buruk, mengalami problem sosial terhadap lingkungan dan keluargaEksresi cortisol & GH,perubahan temperatur tubuh berfluktuasi & kurang menonjol.melatonin hormon yg di eksresikan mlm hari,menurun dgn meningkatnya hormon

  • Penyebab gangguan tidur

    Perubahan ritme sirkardianGangguan tidur primer : Gangguan tidur karena pernafasan : mengorok & mengantuk pd siang hari,batuk2,tersedak,henti nafas beberpa detik,geraka2 seperti org kehabisan nafasinteraksi kompleks dr SSP,perifer,otot sal.nafas atas,neurotransmitter yg menghasilkan kolaps sebagian/sluruh lubang pernafasan atas (faring)Sindrom tahanan sal.pernafasanHenti nafas krena obstruksi terjadi krena oklusi sebagian/total sal.nafas atas

  • Sindrom hipoventilasi karena obesitasSindrom kaki kurang tenang & gerakan tungkai yg periodic perasaan seperti dirayapi semutGangguan perilaku REM (rapid eye movement) diinhibisi transmisi aktifitas motorik saat bermimpiPenyakit2 fisik ( hipertiroid,artritis)Penyakit jiwa ( depresi,gangguan anxietas)Pengobatan polifarmasi,alkohol,kafeinDemensiaKebiasaan hiegene tidur yg tidak baik

  • Gangguan tidur primerTerdiri atas:Ggg tidur karena ggg pernapasanSindrom kaki kurang tenang dan ggg tungkai periodikGgg perilaku REMGgg tidur karena ggg pernapasan dibagi menjadi 3:Sindrom tahanan saluran napas atas/ UARSHenti napas karena obsruksi/ OSASindrom hipoventilasi karena obesitas/ OHS

  • Faktor reiko terjadi GTGP:

    ObesitasJenis kelamin laki-lakiRas (lebih banyak pada kulit hitam)UsilaDepresi SSP (alkohol, obat-obatan sedatif)Penyempitan saluran napas atasHipertensiPenyakit jantungStrokeHipotiroidAkromegaliKeturunanPenyakit paru obstruktifPenyakit degeneratif sarafPenyakit-penyakit penyebab kejang

  • Sindrom kaki kurang tenang/ RLS dan ggg tungkai periodik/ PLMSRLS ditandai oleh rasa tidak enak yang berebihan terutama pada kaki selama malam saat pasien istirahatBentuk dari akathisisa/ perasaan seperti dirayapi semut/hewan kecilPLMS ditandai oleh munculnya episode gerakan yang sama dan berulangPrevalensinya meningat pada usilaPatofisiologi blm jelasFaktor resiko: gagal ginjal, defisiensi besi (kadar ferritin serum < 50ng?ml)

  • Ggg perilaku REMSangat jarang tapi seing muncul pada usilaSering muncul pada tengah malam saat proses rem terjadiBentu ggg: ngigau, bicara sambil tidur, berjalan.Pasien sering jatuh dan melompat dari tempat tidur lukaPrevalensi dan patofisiologi bl diketahui

  • Penatalaksanaan Gangguan TidurEdukasi Tidur : Tunggu sampai sangat mengantuk sebelum ke tempat tidurHindari penggunaan kamar tidur untuk bekerja, menonton TV, atau membacaHindari kopi dan rokokLakukan olahraga ringan setiap pagiKurangi tidur siang,lakukan hobi yg menyenangkanKurangi minum setelah makan, hindari alkoholPelajari teknik relaksasi/lakukan meditasiHindari gerakan berlebihan saat di tempat tidurLakukan doa sebelum tidur

  • Penatalaksanaan Gangguan TidurMerubah gaya hidupMenurunkan berat badan dg memperbaiki pola makan pd penderita GTGPMenghindari perjalanan jauh/bekerja di malam hariMenghindari membaca/menonton/mendengar cerita yg menakutkan atau menyedihkanBuat suasana lingkungan rumah bersih dan menyenangkanPerbaiki hubungan antar anggota keluarga

  • Penatalaksanaan Gangguan TidurPsikoterapi, diberikan pada penderita depresi dan ansietas. Psikoterapi berupa dorongan dapat diberikan oleh anak cucu penderitaTerapi medikamentosa

  • LO IVDepresi

  • Faktor penyebab

  • Obat2an berhubungan dgn depresi

    Beberapa golongan obat yg dpt menimbulkan depresianalgetikaKodein, morfinOAINSIbuprofen, naproksen, indometasinAntihipertensiKlonidin, propanolol, kaptoprilAntipsikotikHaloperidol, klorpromazinAnsiolitikaDiazepamAntikankerVinkristinsedativaFenobarbital, triazolam, pentobarbitallain2Simetidin, ranitidin, deksametason

  • Kondisi medik umum yg berkaitan dgn depresiHipotiroidismeTumor otak (terutama lobus frontalis)CVD hemisfer kanan, alzheimer, parkinson, demensia vaskular.SLEDefisiensi vit B12, defisiensi folat

  • Faktor lainKehilangan (psngn hdp, teman dekat, anggota keluarga)Taraf kesehatan yg menurunKehilangan rasa amanKehilangan kekuasaan dan jabatanPemiskinan sosiallingkungan

  • Teori DepresiTeori neurobiologiFaktor genetik ikut berperanKmngkinan depresi kembar monozigot: 60-80%Kmngkinan depresi kembar heterozigot: 25-35%Freud dan Karl AbrahamPd proses berkabung akibat hilangnya objek cinta dpt terintroinjeksikan ke dalam individu sehingga menyatu/merupakan bagian dari individu.SuligmanAdanya hubungan antara kehilangan yg tak terhindarkan akibat penuaan dan kondisi multipatologi dgn sensasi passive helplessmess yg sering terjadi pd lansiaErik eriksonKrisis integrity vs despairIndividu yg sukses akan beradaptasi dgn baik, menerima segala perubahan yg terjadi dgn tulus dan memandang kehidupan dgn baik dan bijaksanaHeinz kohutRasa harga diri dan kepercayaan diri yg kurang+hilangnya kecintaan pd diri sendiri akibat penuaan+kepuasan diri yg krng+dukungan sosial yg tdk terpenuhi=ketidakmampuan lansia untk memelihara dan mempertahankan rasa harga diri

  • Kesulitan deteksiPenyakit fisis yg diderita pasien sering mengacaukan gambaran depresi. Mis: mudah lelah, penurunan BBLansia sering menutupi rasa sedihnyaKecemasan, histeria dan hipokondria yg sering merupakan gejala depresi justru seing menutupi depresinyaKomplikasi masalah sosial

  • Penegakan diagnosisMenurut DSM-IV, kriteria depresi berat mencakup 5 atau lebih gejala berikut, dan telah berlangsung 2 minggu atau lebih, yaitu:Perasaan depresiHilangnya minat/rasa senang, hampir setiap hari.BB menurun/bertambah yg bermaknaInsomnia/hipersomnia, hampir tiap hariAgitasi/retardasi psikomotor, hampir setaip hariKelelahan, hampir tiap hariRasa bersalah/ tdk berharga, hmpir tiap hariSulit berkonsentrasiPikiran berulang ttg kematian/gagasan bunuh diri

  • Menurut ICD-10, gejala depresi terdiri dari:Gejala utama:Perasaan depresifHilangnya minat dan semangatMudah lelah dan tenaga hilangGejala lain:Konsentrasi menurunHarga diri menurunPerasaan bersalahPesimis thd masa dpnGagasan membahayakan diri (self harm)/bunuh diriGangguan tidurGangguan nafsu makanMenurunnya libido

  • Penggolongan depresi menurut ICD-10

    Tingkat depresiGejala utamaGejala lainfungsiKeteranganRingan 22BaikSedang23-4TergangguNampak distressberat3>4Sangat tergangguSangat distress

  • Depresi pd lansia dpt muncul dlm bentuk keluhan fisis seperti:InsomniaKelemahan umumKehilangan nafsu makanMasalah pencernaanSakit kepala

  • Mnemonic by GALLO & GONZALESS: SleepI: InterestG: guiltE: energyM: mood

    C: concentrationA: appetiteP: Pscychomotor retardation/agitationS: Suicide

  • Ciri khas depresi pd lansia1. fluktuasi jelas dr gejala2. gejala somatik tertutup keluhan somatik3. adanya depresi yg berbarengan dgn demensia mengganggu pengenalan dan pelaporan depresi4. terdapat hubungan erat antara penyakit fisis dan depresi

  • Prognosis-berlanjut kronis dan kambuh2anKomplikasi: malnutrisi dan pneumoniaBerisiko bunuh diri (wanita lebih bresiko)

  • PrognosisPrognosis BAIKPrognosis BURUKUsia 70thTerdapat penyakit fisik serius+ disabilitasRiwayat depresi terus menerus selama 2 tahunTerbukti ada kerusakan otak, mis: gejala neurologik adanya dementia

  • PrognosisPrognosis BAIKUsia 70thTerdapat penyakit fisik serius+ disabilitasRiwayat depresi terus menerus selama 2 tahunTerbukti ada kerusakan otak, mis: gejala neurologik adanya dementia

  • Penatalaksanaan DepresiRujukan ke psikiater, jika :Masalah diagnostik seriusRisiko bunuh diri tinggiPengabaian diri yg seriusAgitasi, delusi atau halusinasi beratTidak patuh pada pengobatanMemerlukan rawat inap di layanan psikiatrik

  • Penatalaksanaan DepresiObat depresi/antidepresan,Antidepresan trisiklikSedatif : amitriptilin, dotipinSedikit sedatif : imipramin, nortriptilin, protriptilinAntidepresan yg lebih baruSedatif : trasodon, mianserinSedikit sedatif : maprotilin, lofepramin, flufoksamin.

  • Penatalaksanaan DepresiRujukan ke psikiater, jika :Masalah diagnostik seriusRisiko bunuh diri tinggiPengabaian diri yg seriusAgitasi, delusi atau halusinasi beratTidak patuh pada pengobatanMemerlukan rawat inap di layanan psikiatrik

  • Penatalaksanaan DepresiObat depresi/antidepresan,Antidepresan trisiklikSedatif : amitriptilin, dotipinSedikit sedatif : imipramin, nortriptilin, protriptilinAntidepresan yg lebih baruSedatif : trasodon, mianserinSedikit sedatif : maprotilin, lofepramin, flufoksamin.

  • PenatalaksanaTujuan utama terapi: mencegah relaps, rekuren dan kronisitas.Kombinasi terapi psikologis+farmakologis disertai pendekatan interdisiplin yg menyeluruh.

  • PENATALAKSANAAN

    GOLCONTES/:TRISIKLIKIII

    II

    SSRIAmitriptilinImipraminDesipraminNortriptilin

    FluoxetinSertralinParoksetin FluvoksaminSitalopram ANTIKOLINERGIKHIPOTENSI ORTOSTATIKGGG KONDUKSI JANTUNG

    central serotonine syndrome

  • PENATALAKSANAAN

    GOLCONTES/:Serotonin enhancer

    Reversible MAOIs

    Antidepresi lainnya Tianeptin

    Moclobemide

    Trazodone

    NefazodoneMirtazepinVenlafaksin

    SEDATIF KUATHIPOTENSI ORTOSTATIK

    SEDATIF KUAT

  • Penatalaksanaan:Fase akut (6-12 minggu)dosis optimal untuk memperbaiki gejala depresiFase lanjutan (4-9 bulan)dosis optimal untuk mencegah relapsTerapi rumatan hingga 1 tahun/ lebihuntuk depresi dengan riwayat episode berulangTerapi elektrokonvulsi (ECT)OlahragaNutrisi

    Tujuan utama terapi adalah untuk mencegah relaps, rekuren, dan kronisitas

  • Terapi elektrokonvulsi

  • LO VPolifarmasi (Rasionalisasi, Dampak, farmakokinetik/dinamik, komposisi tubuh)

  • Penggunaan obat secara rasional pd lansiaKonsep dasar pemakaian obatPerubahan pd lansia dlm hubungnnya dgn obatFarmakokinetik (ADME)FarmakodinamikPerubahan fisiologik dlm komposisi tubuhRasionalisasi obat pd lansia

  • 3 faktor yg menjadi acuan dasar dlm proses preskripsi (peresepan obat):1. diagnosis dan patofisiologi penyakit2. kondisi dan konstitusi tubuh/organ3. farmako klinik obat

  • Paradigma dasar farmakoterapiFarmakokinetik:-absorbsi-distribusi-metabolisme-ekskresiFarmakodinamik:-kepekaan sel-respon homeostasis

  • Perubahan farmakokinetik obat akibat proses menua

    ParameterPerubahan akbt proses menuaAbsorbsipenurunan: -permukaan absorbsi -sirkulasi darah splanchnic -motilitas GIPeningkatan Ph lambungDistribusiPenurunan:-cardiac output -total body water -lean body mass -serum albuminPeningkatan lemak badanPeningkatan alfa-1 asam glikoproteinPerubahan pengikatan thd proteinMetabolismePenurunan:-aliran darah hepar -massa hepar -aktifitas enzim -penginduksian enzimEkskresiPenurunan:-aliran darah ginjal -filtrasi glomerulus -sekresi tubulerSensitifitas jarPerubahan pd:-jumlah reseptor -afinitas reseptor -fungsi pembawa kedua -respon seluler dan neklear

  • Absorbsi-absorbsi obat dr lambung dan usus secara keseluruhan tdk mengalami perubahan yg berartiPenurunan vaskularisasi dan motilitas usus tdk mengurangi penurunan jumlah yg diabsorbsiUntk obat yg mengalami metabolisme lintas pertama d hepar, bioavailabilitas obat yg masuk sirkulasi mayor akn lbh besar, karena fungsi metabolisme hepar sdh menurun.

  • DistribusiFOT: Fraksi obat terikatFOB: Fraksi obat bebasProtein plasma darah pd lansia mengalami perubahan dimana kadar albumin menurun dan kadar alfa-acid glycoprotein bertambahObat2 yg bersifat asam, FOB-nya akn meningkatObat2 yg bersifat basa, FOT-nya naik, dpt menurunkan efek terapi dan memperpanjang waktu paruhnya.Obat2 yg mempunyai daya kelarutan lemak tinggi akn terdistribusi lbh luas (volume distribusi lbh luas), shingga mula kerja obat menjadi lebih lambat (pnset of action) dan waktu paruh bertambah pnjng.

  • MetabolismeKapasitas fungsi hepar menurunEliminasi obat lbh kcl dan lambatObat2 yg mengalami metabolisme di hati, eliminasinya akn menurunJika diberikan bersama dgn penghambat enzim, eliminasinya akn semakin menurun

  • EkskresiAliran darah, filtrasi glomeruli dan sekresi tubuli ginjal terus mengalami reduksi yg terkorelasi dgn pertambahan umur.Konsekuensi dr penurunan fungsi ginjal ini adalah eliminasi obat berkurang sehingga pd pemberian obat dgn dosis lazim, KOP dlm darah akn menjadi besar dan waktu paruhnya menjadi lbh pnjng. OK itu dosis pemberian obat yg dieliminasi lwt ginjal perlu diperhitungkan.

  • FarmakodinamikDi dalam sel terjadi proses biokimiawi yg menghasilkn respon selular. Respon selular pd lansia secara keseluruhan menurun.Pd umumnya, obat yg cara kerjanya merangsang proses biokimiawi selular intensitas pengaruhnya akan menurun.Index terapi obat menurunSebaliknya, obat yg cara kerjanya menghambat proses biokimiawi selular, pengaruhnya akan menjadi nyata sekali, efek farmakologik dpt sngt menonjol shingga toksik.

  • Efek samping obatMeningkat 2-3kali. Plng byk menimpa sistem GI dan haemopoetik.Penurunan fungsi hepar dan ginjal akan meningkatkan KOP.Dlm polifarmasi walaupun KOP tetap, FOB akn meningkat.Peningkatan lemak pd tubuh lansia akan mengubah volume distribusi obat.Obat yg memiliki kelarutan lemak yg tinggi, VD nya naik. Waktu paruhnya naik dan KOP nya rendah.Lansia lbh peka thd ESO analgetik

  • LO VIPenilaian ADL (Activity Daily Living)

  • ADL (Activity Daily Living)ADL merupakan aktivitas pokok bagi perawatan diri.ADL meliputi :Ke toiletMakanBerpakaian (berdandan)MandiBerpindah tempatPengkajian ADL penting untuk mengetahui tingkat ketergantungan untuk menyusun rencana perawatan jangka panjang.

  • ADL (Activity Daily Living)ADL istrumen : Aktivitas yang lebih kompleks namun mendasar bagi situasi kehidupan lansia dalam bersosialisasi.Terdiri dari :BelanjaMasakPekerjaan rumah tanggaMencuciTeleponMenggunakan sarana transportasiMenggunakan obat secara benarManajemen keuanganBila tidak dapat melakukan ADL instrumen secara mandiri diperlukan pera perawat pembantu (care-giver)

  • INDEKS AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI BARTHEL (AKS BARTHEL)

    NoFungsiSkorKeteranganNilai skor1MengendalikanRangsangPembuangan tinja01

    2Tak terkendali/takteratur (perlu pencaharKadang kadang tak terkendali (1 X seminggu)Terkendali teratur22MengendalikanRangsang berkemih012Tak terkendali atau pakai karteterKadang kadang tak terkendali (1 X 24 jam)Mandiri13Membersihkan diri(seka muka,sisir rambut, sikat gigi)01Butuh pertolongan orang lainMandiri14Pengguanaan jamban, masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana, membersihakan, menyiram)01

    2Tergantung pertolongan orang lainPerlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan sendiri beberapa kegiatan yang lainMandiri 25makan012Tidak mampuPerlu ditolong memotong makananMandiri2

  • INDEKS AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI BARTHEL (AKS BARTHEL)

    NoFungsiSkorKeteranganNilai skor6Berubah sikap dari berbaringn ke duduk0123tidak mampuPerlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2 orang)Bantuan minimal 1 orangMandiri37Berpindah / berjalan0123Tidak mampuBiosa (pindah) dengan kursi rodaBerjalan dengan bantuan 1 orangmandiri 38Memakai baju012Tergantung orang lainSebagaian dibantu (misalnya mengancing baju)Mandiri29Naik turun tangga012Tidak mampuButuh pertolonganMandiri210Mandi 01Tergantung orang lainMandiri1TOTAL SKOR19

  • Skor AKS BARTHEL20 : Mandiri12-19 : Ketergantungan ringan9-11 : Ketergantungan sedang5-8 : Ketergantungan berat0-4 : Ketergantungan total

  • Instrumental Activities of Daily LivingMenggunakan teleponBerbelanjaMenyiapkan makananMengurus rumahMencuci pakaianMenggunakan transportasiTanggung jawab pengobatanMengatur keuangan

  • KesimpulanPasien mengalami inkontinensia urin yang kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor :Obat-obatanPenurunan fungsional tubuhMultipatologisYang berdampak pada psikososialMenurut penilaian adl, pasien mengalami ketergantungan ringan

  • SaranMengendalikan faktor resiko : IU : Memberikan fasilitas berkemih yang terjangkauMemberikan terapi yang sesuai dgn diagnosisGangguan tidur dan depresi :Perlunya dukungan moral dr keluargaMemberikan terapi sesuai dgn penyebab gangguan tidur dan depresiMemperbaiki pola tidur

  • Daftar PustakaBoedhi-Darmojo R, Martono HH, editors. (1991). Buku Ajar Geriatri. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/c6f7185fbe92eca6abb9e6705855b616db87233f.pdf

    *****************************************************************************************************