Ini Pptnya Cici Cantik Fotokimia

4
A. PEMBAHASAN Percobaan Fotokimia Reduksi Ion Besi (III) bertujuan untuk mempelajari reaksi reduksi ion besi (III) secara fotokimia dan mempelajari pemanfaatannya untuk cetak biru. Pertama dibuat larutan campuran antara 10 mL larutan besi (III) klorida dengan 10 mL larutan diamonium hidrofosfat 0,5 M dalam gelas beker. Pencampuran ini dilakukan di ruang gelap. Reaksi yang terjadi: FeCl 3(aq) + ( NH 4 ) 2 HPO 4(aq) →FePO 4(aq) + 2 NH 4 Cl ( aq) +HCl ( aq) Larutan hasil pencampuran ditambahkan 10 ml asam oksalat. Penambahan asam oksalat tetap dilakukan di ruang gelap. Asam oksalat merupakan oksidator kuat, sehingga penambahan asam oksalat adalah untuk mereduksi Fe 3+ menjadi Fe 2+ . Persamaan reaksi yang terjadi adalah : 2 FePO 4 ( aq) +3 H 2 C 2 O 4 ( aq) UV 2 FeC 2 O 4(aq) + 2 H 3 PO 4(aq) +2 CO 2(g) Empat helai kertas HVS dicelupkan ke dalam larutan campuran tadi. Pencelupan dilakukan di dalam ruangan gelap selama 15 menit. Setelah dicelupkan, kertas dikeringkan dengan cara diletakkan di antara dua kertas saring. Kertas saring berfungsi untuk mempercepat pengeringan, karena kertas saring memiliki pori yang lebih besar dibandingkan kertas peka, sehingga mampu menyerap larutan yang menempel pada kertas peka dan akan mempercepat proses pengeringan. Selanjutnya membuat pola menggunakan kertas kalkir dengan pola yang diinginkan, misalnya chemist, mino, spirit, dan keleus. Pola ini kemudian disusun dengan kertas peka yang telah dibuat. Penyinaran kemudian dilakukan di bawah sinar matahari dengan variasi pola spirit selama 5 menit, pola

description

CICI

Transcript of Ini Pptnya Cici Cantik Fotokimia

Page 1: Ini Pptnya Cici Cantik Fotokimia

A. PEMBAHASAN

Percobaan Fotokimia Reduksi Ion Besi (III) bertujuan untuk mempelajari reaksi

reduksi ion besi (III) secara fotokimia dan mempelajari pemanfaatannya untuk cetak biru.

Pertama dibuat larutan campuran antara 10 mL larutan besi (III) klorida dengan 10 mL

larutan diamonium hidrofosfat 0,5 M dalam gelas beker. Pencampuran ini dilakukan di ruang

gelap. Reaksi yang terjadi:

FeCl3(aq)+(NH 4 )2HPO4(aq)→FePO4(aq)+2NH 4Cl(aq)+HCl(aq)

Larutan hasil pencampuran ditambahkan 10 ml asam oksalat. Penambahan asam

oksalat tetap dilakukan di ruang gelap. Asam oksalat merupakan oksidator kuat, sehingga

penambahan asam oksalat adalah untuk mereduksi Fe3+ menjadi Fe2+. Persamaan reaksi yang

terjadi adalah :

2 FePO4(aq)+3H 2C2O4(aq )UV→

2FeC2O4(aq)+2H 3PO4(aq)+2CO2(g)

Empat helai kertas HVS dicelupkan ke dalam larutan campuran tadi. Pencelupan

dilakukan di dalam ruangan gelap selama 15 menit. Setelah dicelupkan, kertas dikeringkan

dengan cara diletakkan di antara dua kertas saring. Kertas saring berfungsi untuk

mempercepat pengeringan, karena kertas saring memiliki pori yang lebih besar dibandingkan

kertas peka, sehingga mampu menyerap larutan yang menempel pada kertas peka dan akan

mempercepat proses pengeringan.

Selanjutnya membuat pola menggunakan kertas kalkir dengan pola yang diinginkan,

misalnya chemist, mino, spirit, dan keleus. Pola ini kemudian disusun dengan kertas peka

yang telah dibuat. Penyinaran kemudian dilakukan di bawah sinar matahari dengan variasi

pola spirit selama 5 menit, pola keleus selama 10 menit, pola chemist dan mino selama 20

menit. Setelah tiap kertas sudah disinari cahaya matahari sesuai variasi waktunya, kertas peka

tersebut masing-masing dicelupkan berturut-turut ke dalam larutan kalium heksasianoferrat

(III) [K3Fe(CN)6], larutan kalium dikromat (K2Cr2O7), larutan HCl, dan dengan keran air (air

mengalir).

Larutan ion heksasianoferrat (III) berguna untuk memperjelas pola yang ada pada

kertas peka yang membentuk kompleks berwarna biru sehingga membuktikan adanya ion

besi. Reaksi ini merupakan reaksi pengoksidasian ion besi (II) menjadi ion besi (III) oleh ion

heksasianoferrat (III). Reaksinya adalah sebagai berikut :

Fe(aq)2+¿+[Fe (CN )6 ](aq)

3−¿→Fe(aq)

3+¿+[Fe (CN )6 ](aq)4−¿

¿¿¿¿

Kemudian kertas peka dicelupkan lagi ke dalam larutan kalium dikromat. Kalium

dikromat disini berfungsi untuk mengikat kotoran-kotoran dari ion heksasianoferrrat (III)

Page 2: Ini Pptnya Cici Cantik Fotokimia

dan juga mengikat kelebihan ion heksasianoferrrat (III) yang digunakan. Kemudian dicuci

dengan HCl. HCl berfungsi untuk mengikat kotoran-kotoran yang tidak hilang dari

pencucian kalium dikromat. Setelah itu, untuk hasil yang maksimal dicuci lagi dengan air

kran. Air kran berfungsi untuk menghilangkan ion pengotor yang tersisa serta kelebihan

HCl yang digunakan. Persamaan reaksi yang terjadi pada saat dicuci menggunakan

larutan HCl adalah :

K2Cr2O7(aq)+2HCl(aq)→2KCl(aq )+H 2Cr2O7(aq)

B. DATA PENGAMATAN

Warna larutan besi (III) klorida mula-mula : orange/kuning kecoklatan.

Warna larutan diamonium hidrofosfat mula-mula : tidak berwarna.

Warna larutan campuran : kuning.

Warna larutan campuran ditambah asam oksalat : kuning muda.

Warna kertas setelah dicelupkan ke dalam larutan : kuning.

Hasil cetakan :

POLAWaktu (menit)

Gambar Hasil PengamatanPengeringan Penyinaran

SPIRIT 15 10 Objek tercetak

KELEUS 15 15Objek tidak

tercetak jelas

CHEMIST 15 20Objek tercetak tetapi kurang

jelas

MINO 15 20Objek tercetak,

kurang jelas

Reaksi-reaksi :

Page 3: Ini Pptnya Cici Cantik Fotokimia

Larutan campuran :

FeCl3(aq)+(NH 4 )2HPO4(aq)→FePO4(aq)+2NH 4Cl(aq)+HCl(aq)

larutancampuran+asamoksalat :

2 FePO4(aq)+3H 2C2O4(aq )UV→

2FeC2O4(aq)+2H 3PO4(aq)+2CO2(g)

dicelupkan pada ionheksasinoferat :

Fe(aq)2+¿+[Fe (CN )6 ](aq)

3−¿→Fe(aq)

3+¿+[Fe (CN )6 ](aq)4−¿

¿¿¿¿

dicelupkan kedalam larutan K2CrO4 :

[Fe (CN )6 ](aq )3−¿

+3K2Cr2O7(aq)→2K3 [Fe (CN )6 ](aq)+3Cr2O7(aq)2−¿¿¿

dicuci menggunakanHCl :

K2Cr2O7(aq)+2HCl(aq)→2KCl(aq )+H 2Cr2O7(aq)

SIMPULAN

Dari percobaan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Fe3+ dapat direduksi

menjadi Fe2+ dengan bantuan sinar matahari atau sering disebut sebagai

reaksi fotokimia. Reaksi ini dimanfaatkan dalam cetak biru. Reduksi ion

besi (III) ini dapat dilakukan oleh asam oksalat, prosesnya sangat cepat

sehingga untuk memudahkan pengamatan perlu ditambahkan larutan

diamonium hidrofosfat dan dilakukan pada tempat gelap. Pemanfaatan

reaksi reduksi ini dalam cetak biru dengan mekanismenya adalah Kertas

HVS yang dicelupkan dalam campuran ketiga larutan dan disebut kertas

peka ini mengandung ion besi (III) yang akan tereduksi oleh penyinaran

matahari, ion besi (III) pada kertas peka yang tertutup objek ini tidak

tereduksi karena terhalang oleh tinta, terbentuknya ion besi (II) dibuktikan

dengan adanya warna biru pada kertas peka ketika dicelupkan pada

larutan ion heksasianoferat, semakin lama penyinaran maka ion besi (II)

yang terbentuk semakin banyak, sehingga semakin pekat warna birunya.