IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE...

186
IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA MADANIA BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I) Oleh Albert Ferdinand NIM 1110011000049 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Transcript of IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE...

Page 1: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMA MADANIA BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd.I)

Oleh

Albert Ferdinand

NIM 1110011000049

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 3: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 4: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 5: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

i

ABSTRAK

Albert Ferdinand (NIM: 1110011000049). Implementasi Strategi Active

Learning dalam Pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor. Skripsi:

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Kata Kunci: Strategi Active Learning, Pembelajaran PAI.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kesadaran siswa dalam

mempelajari pendidikan agama Islam (PAI), tujuan pembelajaran PAI yang

diinginkan belum tercapai secara maksimal, strategi active learning masih jarang

digunakan dalam pembelajaran PAI dan guru kurang membekali kemampuan

dalam merencanakan dan melaksanakan strategi active learning.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi active

learning dalam pembelajaran PAI dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung

dan penghambat diterapkannya strategi active learning dalam pembelajaran PAI

di SMA Madania Bogor.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kualitatif dengan metode

penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan:

(1) observasi yaitu untuk mengetahui proses pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor, (2) wawancara yaitu untuk

mengetahui berbagai informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan strategi

active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor, serta

mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat diterapkannya strategi

active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor dan (3)

dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan

strategi active learning dalam pembelajaran PAI seperti rencana pembelajaran,

silabus pembelajaran, dokumen kegiatan pembelajaran dan lain-lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi active learning yang diterapkan

di SMA Madania Bogor diwujudkan dalam beberapa komponen yang saling

mempengaruhi yaitu tujuan pembelajaran, pemilihan metode dan media

pembelajaran yang sesuai dengan isi/materi pelajaran serta guru dan siswa.

Komponen-komponen tersebut di rancang agar dalam pelaksanaannya siswa lebih

aktif dalam pembelajaran. Strategi ini diterapkan untuk memberikan kemudahan

kepada siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, dan menerapkan materi

yang di sampaikan guru dalam kehidupan siswa, sehingga tujuan pembelajara PAI

bisa terwujud. Hal ini dibuktikan ketika pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor terwujud dalam tiga metode

active learning yaitu: a) diskusi kelompok dengan metode jigsaw model tim ahli

dan cooperatif script, b) presentasi dan c) simulasi. Dengan pelaksanaan metode

ini siswa tidak hanya aktif secara emosional tetapi perasaan, intelektual,

penginderaannya serta fisiknya.

Page 6: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

i

ABSTRACT

Albert Ferdinand (NIM: 1110011000049). Implementation of Active

Learning Strategy in Islamic Education Learning at Madania High School,

Bogor. Thesis: Islamic Education Department. Tarbiya and Teaching Science

Faculty. State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Key Words: Active Learning Strategy, Islamic Education Learning.

This research is conducted based on several backgrounds including

student’s lack of awareness on learning Islamic education (PAI), Islamic

Education learning’s objections are not reached, the rare using of active learning

strategy in Islamic Education learning, and the teacher’s lack of capability of

provisioning in planning and implementing the active learning strategy.

This research aims to understand the implementation of active learning

strategy in Islamic Education learning and to find out supporting and inhibiting

factors in implementing the active learning strategy in Islamic Education learning

at Madania High School, Bogor.

This research is classified as qualitative field research with descriptive

research method. The data are collected through: (1) Observation, which aims to

see the process of implementing the active learning strategy in Islamic Education

learning at Madania High School, Bogor, (2) Interview, which objects to collect

information related to the active learning strategy implementation in Islamic

Education learning at Madania High School, Bogor, and to find out the supporting

and inhibiting factors of the active learning strategy implementation in Islamic

Education learning at Madania High School, Bogor, and (3) Documentation,

which to collect data related to the active learning strategy implementation in

Islamic Education learning such as lesson plan, syllabus, learning activity

documentation, and other related stuffs.

The result of this research shows that active learning strategy implemented

at Madania High School, Bogor has been realized in number of interconnected

components, they are learning objections, methods selection, and learning media,

all of which are appropriate to the learning materials, teachers, and students. The

components are designed to make the students to be more active in their learning.

The strategy is applied to help the students in acknowledging, understanding,

comprehending, and implementing the materials they have learned from their

teacher in their daily life, as so the aims of Islamic Education learning can be

reached. This can be seen as the active learning strategy implementation in

Islamic Education learning at Madania High School, Bogor is implemented in

three methods: a) group discussion in experts’ jigsaw model and cooperative

script, b) presentation, and c) simulation. Through these methods, the students are

not only active emotionally, but also active through their feeling, intellectual,

sensory, and physic.

Page 7: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

ii

KATA PENGANTAR

Bismiilahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah

memberikan segala nikmat, taufik dan hidayah-Nya. Kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Implementasi

Strategi Active Learning dalam Pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor”.

Shalawat serta salam senantiasa penulis sanjungkan kepada Rasul-Nya yang

agung baginda Nabi Muhammad SAW. Rasul terakhir yang membawa risalah,

penyejuk dan penerang hati umat sehingga selamat bahagia dunia dan akhirat serta

mendapatkan syafaat kelak pada hari yaumul qiyamah nanti.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran

dan bantuan dari berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung

sehingga penulisan skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Nurlena Rifa’I, MA, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Hj. Marhamah Saleh, Lc, MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Dra. Manerah, Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Para Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada

umumnya dan Jurusan Pendidikan Agama Islam khususnya yang telah

membekali berbagai ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

iii

7. Bapak/Ibu karyawan Perpustakaan Tarbiyah dan Perpustakaan Utama UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanan selama penyusunan skripsi ini.

8. M. Wahyuni Nafis, M.A, School Director yang telah memberikan izin bagi

penulis untuk melakukan penelitian di SMA Madania Bogor.

9. Alfi Afifah, S.P, Secondary School Principal yang telah memberikan izin

dalam melakukan penelitian di SMA Madania Bogor.

10. Bapak Adam dan Bapak Harisko Senior Officer Research and Development

yang telah memberikan arahan prosedur penelitian di SMA Madania Bogor.

11. Abdulloh, S. Ag, Koordinator Guru PAI yang telah banyak membantu penulis

dengan memberikan saran, arahan dan informasi dalam melakukan penelitian

di SMA Madania Bogor.

12. Muchammad Furqon, S. Ag, Guru Agama Islam kelas X yang telah

memberikan arahan dan informasi kepada penulis.

13. Rahmat Rizqa, S. Th. I, Guru Agama Islam kelas XI yang telah memberikan

arahan dan informasi kepada penulis.

14. Ninik Ni’matur Rahmaniah, M.Pd.I, Guru Agama Islam kelas XII yang telah

memberikan arahan dan informasi kepada penulis.

15. Siswa siswi SMA Madania Bogor yang mendukung penulis mengumpulkan

data-data untuk penelitian.

16. Orang tua tercinta (Ibu Muliyati dan Bapak Godlied Eridanus Donggala) yang

selalu mendo’akan, memotivasi dan memberikan kasih sayangnya kepada

penulis dalam setiap situasi.

17. Seluruh Keluarga dan sahabat penulis yang senantiasa memberikan do’a dan

motivasi kepada penulis.

18. Bahrissalim, M.Ag, Dosen Perencanaan dan Strategi Pembelajaran PAI yang

telah menginspirasi penulis dalam membuat ide awal, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

19. Keluarga Besar UKM-Bahasa FLAT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai

tempat menimba ilmu, tempat berbagi dan tempat mencurahkan segala

pembentukan kepribadian penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

iv

20. Teman-teman Pendidikan Agama Islam angkatan 2010 pada umumnya dan

Kelas B pada khususnya terima kasih atas semangat, saran-saran, motivasi,

bantuan, dan kebersamaan selama menimba ilmu di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

21. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan

ketidaksempurnaan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian

dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Alhamdulillaahi Rabbil’aalamin

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, 17 September 2014

Penulis

Page 10: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7

C. Pembatasan Fokus Penelitian .................................................... 7

D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 7

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ..................................... 8

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Teori ............................................................................. 10

1. Strategi Active Learning ................................................... 10

a. Pengertian Strategi Active Learning ................................ 10

b. Karakteristik Active Learning ........................................ 16

c. Prinsip-Prinsip Strategi Active Learning ........................ 17

d. Kelebihan dan Kelemahan Active Learning ................... 19

e. Metode Active Learning .................................................. 20

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA. 25

a. Pengertian Pembelajaran PAI .......................................... 25

b. Tujuan dan Ruang Lingkup PAI di SMA ....................... 27

c. Fungsi PAI di SMA ......................................................... 29

d. Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAI di SMA ......... 30

Page 11: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

vi

3. Implementasi Strategi Active Learning dalam

Pembelajaran PAI ............................................................ 31

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 40

B. Latar Penelitian ........................................................................ 42

C. Metode Penelitian...................................................................... 42

D. Data dan Sumber Data ............................................................. 42

E. Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 43

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ....................... 46

G. Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMA Madania Bogor ................................ 48

B. Deskripsi Data ......................................................................... 53

C. Analisis Data ............................................................................ 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 91

B. Saran ........................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 93

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 96

Page 12: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tempat Penelitian SMA Madania Bogor ................................... 40

Gambar 4.1 Metode Reading Aloud ............................................................... 57

Gambar 4.2 Metode Video Critic ................................................................... 57

Gambar 4.3 Metode Cooperatif Script ........................................................... 57

Gambar 4.4 Metode Jigsaw ............................................................................ 57

Gambar 4.5 Simulasi Wakaf ........................................................................... 58

Gambar 4.6 Pembacaan Ikrar ......................................................................... 58

Gambar 4.7 Hasil Mind Map .......................................................................... 59

Gambar 4.8 Metode Presentasi ...................................................................... 59

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Time Line Kegiatan Penelitian ................................................... 41

Tabel 3.2 Data dan Sumber Data Penelitian .............................................. 43

Tabel 3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ..................................... 45

Tabel 4.1 Data Siswa SMA Madania Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014... 52

Page 13: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian

Lampiran 2 Hasil Wawancara Koordinator Guru PAI

Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru PAI

Lampiran 4 Hasil Wawancara Siswa

Lampiran 5 Hasil Observasi Pembelajaran

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 7 Silabus Pembelajaran

Lampiran 8 Struktur Organisasi 2013-2014

Lampiran 9 Data Guru dan Tendik SMA Madania 2013-2014

Lampiran 10 Data Fasilitas SMA Madania Bogor

Lampiran 11 Foto Kegiatan Penelitian di SMA Madania Bogor

Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian di SMA Madania Bogor

Lampiran 13 Biodata Penulis

Page 14: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1

Berdasarkan Undang-undang diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pendidikan nasional mengemban misi untuk membangun manusia sempurna

(insan kamil). Salah satu cara untuk membangun bangsa dan jati diri yang utuh,

dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki materi yang holistik, serta ditopang

oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang baik.

Bertolak dari asumsi Lodge dalam bukunya Philoshopy of Education yang

dikutip oleh Muhaimin bahwa life is education and education is life dalam arti,

pendidikan merupakan persoalan hidup dan kehidupan, dan seluruh proses hidup

dan kehidupan manusia adalah proses pendidikan maka pendidikan Islam pada

dasarnya hendak mengembangkan pandangan hidup Islami, yang diharapkan

tercermin dalam sikap hidup dan keterampilan hidup orang Islam.2

Pendidikan agama Islam hingga saat ini masih berhadapan dengan kritik-

kritik internal yang kurang menyenangkan diantaranya: pendidikan agama Islam

diajarkan lebih pada hafalan (padahal Islam penuh dengan nilai-nilai) yang harus

dipraktekkan. Pendidikan agama lebih ditekankan pada hubungan formalitas

1 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 5.

2 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 3, h.

39.

Page 15: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

2

antara hamba dengan Tuhan-Nya; penghayatan nilai-nilai agama kurang mendapat

penekanan dan masih terdapat respon kritis terhadap pendidikan agama.3

Hal tersebut sangat tidak signifikan, karena pendidikan agama Islam

bertujuan untuk “meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia

muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.4

Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan

dan dituju oleh kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu:

(1) dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama Islam; (2) dimensi

pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta didik terhadap

ajaran agama Islam; (3) dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang

dirasakan peserta didik dalam menjalankan ajaran Islam; dan (4) dimensi

pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani,

dipahami dan dihayati atau diinternalisasi oleh peserta didik itu mampu

menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan,

dan menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi,

sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta

mengaktualisasikan dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.5

Sebagaimana yang terdapat dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 telah

dijelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 menyatakan:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.6

Maka PAI sebagai usaha sadar untuk menciptakan siswa dalam meyakini,

memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam, mempunyai peranan

yang sangat besar dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut.

3 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 3, h. 131.

4 Muhaimin, Paradigma Pendidikan ..., h. 78.

5 Muhaimin, Paradigma Pendidikan ..., h. 78.

6 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan ..., h. 8.

Page 16: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

3

Di dalam Dictionary of Psychology yang dikutip oleh Tohirin, disebutkan

bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap

sebagai akibat latihan dan pengalaman.7 Dalam konteks belajar secara umum,

Qardhawi mengutip hadis riwayat Ibnu „Ashim dan Thabrani menyatakan “wahai

sekalian manusia, belajarlah! Karena ilmu pengetahuan hanya didapat melalui

belajar”.8 Seperti disebutkan diatas, dalam perspektif Islam, belajar merupakan

kewajiban bagi setiap individu Muslim-Muslimat dalam rangka memperoleh ilmu

pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat. Firman Allah dalam surat

al-Mujadalah [58] ayat 11:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:

Berlapang-lapanglah dalam majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah

kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan”. (Q.S. al-Mujadalah: 11).

Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau

hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi

berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian

pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri

siswa yang sedang belajar.9 Oleh karena itu, salah satu faktor penting dalam

7 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008), Ed. 1, h. 59.

8 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama ..., h. 55.

9 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),

Cet. 24, h. 4.

Page 17: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

4

keberhasilan suatu pembelajaran di sekolah tergantung kepada penggunaan

strategi belajar aktif (active learning strategy).

Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang

bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Polio menunjukkan bahwa siswa

dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu

pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian Keachie menyebutkan bahwa

dalam 10 menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70%, dan berkurang

sampai menjadi 20% pada waktu 10 menit terakhir.10

Kondisi tersebut merupakan kondisi umum yang terjadi di lingkungan

sekolah. Hal ini menyebabkan sering terjadi kegagalan dalam dunia pendidikan

kita, terutama disebabkan anak didik di ruang kelas lebih banyak menggunakan

indra pendengarannya dibanding visual, sehingga apa yang dipelajari di kelas

tersebut cenderung untuk dilupakan. Sebagaimana yang diungkapkan Confucius:

“apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; apa yang saya

lakukan, saya paham”.11

Ketiga pernyataan ini menekankan pentingnya belajar aktif agar apa yang

dipelajari di bangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia. Ungkapan diatas

sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi dalam proses

pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan anak didik terhadap materi

pelajaran.

Atas dasar lemahnya daya dengar peserta didik, atau tidak adanya peluang

beraktualisasi diri dalam belajar tersebut, Mel Silberman memodifikasi dan

memperluas pernyataan Confucius di atas menjadi apa yang disebutnya dengan

teori belajar aktif (active learning), yaitu:

“Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat

sedikit. Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan

beberapa teman lain, saya mulai paham. Apa yang saya dengar, lihat,

diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Apa

yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya”.12

10 Mel Silberman, Active Learning 101 Cara Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:

Yappendis, 2009), Cet. 6, h. 3.

11

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 1.

12

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 1-2.

Page 18: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

5

Strategi active learning dikenalkan pertama kali oleh Mel Silberman. Secara

terminologi, istilah active learning bermakna belajar aktif adalah segala bentuk

pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam

proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik ataupun

peserta didik dengan guru dalam proses pembelajaran.13

Madania adalah sekolah Indonesia, yang menghargai perbedaan agama dan

pemikiran, serta menghormati individu dengan kebutuhan pembelajaran yang

beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Madania

memiliki motto Indonesian School with World Class Standard. Didirikan pada

tahun 1996, dan dikelola secara professional oleh Yayasan Pendidikan Madania

Indonesia (YPMI), yang berpengalaman lebih dari 15 tahun sebagai

penyelenggara pendidikan di Indonesia. Sesuai dengan visinya “A True

Indonesian School for the Next Generation of Leaders”. Madania menggunakan

kurikulum Nasional yang diperkaya oleh kurikulum Internasional dan pendidikan

abad 21.14

Pendidikan di sekolah Madania berusaha memberikan fasilitas dan

bimbingan bagi pertumbuhan inteligensi siswa secara utuh, sehingga ukuran

keberhasilan siswa tidak diukur secara seragam, melainkan sesuai dengan potensi

dan minat masing-masing.15

Proses pembelajaran PAI di SMA Madania tidak hanya ditekankan pada

aspek kognitif yang bersifat hafalan tetapi juga mengembangkan aspek emosional

(afektif) dan psikomotor. Secara umum proses pembelajaran PAI berlangsung

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, dalam konteks ini

guru mengarahkan potensi dan kemampuan yang dimiliki sehingga siswa

menyadari bahwa apa yang dipelajari akan berguna di kehidupan nanti, selain itu

guru juga mempersiapkan skenario pembelajaran dan mempersiapkan bahan

untuk mengajar yang sesuai dengan materi serta memilih strategi pembelajaran

yang tepat untuk dilaksanakan.

13 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), Cet. 1, h. 36.

14

Dokumentasi Profil Sekolah Madania, h. 4-8.

15

Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 1, h. 127.

Page 19: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

6

Secara lebih khusus penerapan strategi pembelajaran PAI termuat dalam

rencana tindakan (rangkaian suatu kegiatan) yang harus di kerjakan guru dan

siswa agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara efektif dan efisien. Dalam

setiap pembelajaran PAI strategi yang dikembangkan adalah active learning.

Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator guru pendidikan agama

Islam di SMA Madania Indonesian School with World Class Standard Parung-

Bogor yaitu diantara metode-metode yang digunakan untuk mengaktifkan siswa

dalam proses pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga ada yang

mempresentasikan, mensimulasikan, dan mendiskusikan yang semua metode-

metode ini terangkum menjadi satu yang dinamakan dengan istilah strategi active

learning.16

Dengan strategi active learning ini diharapkan di samping guru

mengajar, siswa juga belajar. Jadi antara guru dan siswa sama-sama aktif. Dengan

adanya keaktifan dari guru dan siswa tersebut diharapkan potensi yang ada dalam

diri siswa dapat teraktualisasikan sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran

pendidikan agama Islam.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji dan

meneliti lebih lanjut mengenai implementasi strategi active learning dalam

pembelajaran pendidikan agama islam di SMA Madania, sehingga peneliti

mengambil judul skripsi “IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE

LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMA MADANIA BOGOR”

16 Wawancara dengan Bapak Abdulloh koordinator guru mata pelajaran pendidikan agama

Islam , Bogor, 21 Mei 2014.

Page 20: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kesadaran siswa dalam mempelajari pendidikan agama

Islam.

2. Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam yang diinginkan belum

tercapai secara maksimal.

3. Strategi active learning masih jarang digunakan dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam.

4. Guru kurang membekali kemampuan dalam merencanakan dan

melaksanakan strategi active learning.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Untuk dapat memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam

penulisan skripsi ini, peneliti membatasi fokus penelitian sebagai berikut:

1. Implementasi strategi active learning dalam pembelajaran pendidikan

agama Islam yang dimaksudkan ialah pelaksanaan pembelajaran PAI

dalam tahap pendahuluan, inti dan penutup yang mengacu pada

keaktifan siswa di SMA Madania Bogor tahun ajaran 2013-2014.

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi strategi active

learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA

Madania Bogor tahun ajaran 2013-2014.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan fokus masalah yang di kemukakan dalam penelitian ini,

rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi strategi active learning dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam di SMA Madania Bogor tahun ajaran 2013-

2014?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi strategi

active learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA

Madania Bogor tahun ajaran 2013-2014?

Page 21: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

8

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan dan kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi strategi active

learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMA

Madania Bogor tahun ajaran 2013-2014.

b. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat

implementasi strategi active learning dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam di SMA Madania Bogor tahun ajaran

2013-2014.

2. Kegunaan Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat berguna sebagai berikut:

a. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian

yang menggunakan strategi active learning dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam.

b. Memberikan gambaran yang jelas pada stakeholders

(pemangku pendidikan) tentang impelementasi strategi active

learning dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

Secara praktis hasil penelitian ini dapat berguna bagi:

a. Siswa

Memperkenalkan strategi active learning kepada siswa dalam

proses pembelajaran dan sebagai pengalaman belajar yang

berkesan bagi siswa.

b. Guru

Memberi masukkan dalam memperluas pengetahuan dan

wawasan bagi guru tentang inovasi pembelajaran dengan

menggunakan strategi active learning khususnya pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam.

Page 22: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

9

c. Sekolah

Memberikan sumbangan dalam rangka penambahan variasi

metode dan sebagai acuan penerapan strategi active learning

demi tercapainya ketuntasan belajar siswa, sehingga dapat

meningkatkan kualitas dan mutu sekolah.

d. Penulis

Menambah wawasan kependidikan serta sebagai bekal

pengetahuan mengenai strategi active learning sebagai metode

yang tepat dalam pembelajaran pendidikan agama Islam.

e. Pembaca

Memberikan gambaran pentingnya penerapan strategi active

learning dalam proses pembelajaran agar suasana belajar

menjadi aktif dan menyenangkan.

Page 23: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Strategi Active Learning

a. Pengertian Strategi Active Learning

Kata strategi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti:

(1) ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa-bangsa

untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan

damai, (2) ilmu seni memimpin bala tentara untuk

menghadapi musuh dalam perang, dalam kondisi yang

menguntungkan, (3) rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus, (4) tempat yang baik untuk

siasat perang.1

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia, strategi

merupakan sebuah perencanaan yang panjang untuk berhasil dalam

mencapai suatu keuntungan.2 Menurut Abin Syamsudin Makmun

strategi didefinisikan sebagai “suatu garis besar haluan bertindak

untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan”.3

Menurut Barbara B. Seels dan Rita C. Richey yang dikutip oleh

Martinis, menyebutkan “strategi pembelajaran adalah spesifikasi

untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan

pembelajaran dalam suatu pelajaran".4

Sedangkan secara umum dalam dunia pendidikan strategi

diartikan J.R David dalam Teaching Strategies for College Class

Room, yang dikutip oleh Isjoni, dkk mengemukakan, “A plan, method,

or series of activities designed to achieves a particular education

goal”.5 Menurut pengertian ini strategi pembelajaran meliputi

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), Cet.4, h. 1092.

2 Martinis Yamin, Strategi Metode dalam Model Pembelajaran, (Jakarta: GP Press Group,

2013), Cet. 1, h.1.

3 Martinis Yamin, Strategi Metode dalam Model ..., h. 1.

4 Martinis Yamin, Strategi Metode dalam Model ..., h. 2.

5 Isjoni, dkk., Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2007), Cet. 1, h. 2.

Page 24: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

11

rencana, metode, dan perangkat kegiatan yang direncanakan untuk

mencapai tujuan pengajaran tertentu.

Strategi dapat diartikan sebagai a plant of operation achieving

something, “rencana kegiatan untuk mencapai sesuatu”. Sedangkan

metode ialah a way in achieving something “cara untuk mencapai

sesuatu”.6 Metode pengajaran termasuk dalam perencanaan kegiatan

atau strategi. Strategi pembelajaran merupakan rancangan dasar bagi

seorang guru tentang cara ia membawakan pengajarannya di kelas

secara bertanggung jawab.

Dari pengertian diatas terlihat jelas bahwa awalnya istilah

“strategi” pertama kali hanya dikenal di kalangan militer, khususnya

strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat

seseorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk

memenangkan peperangan. Semakin hebat strategi yang digunakan

(selain kekuatan pasukan perang), semakin besar kemungkinan untuk

menang.7

Seiring berjalannya waktu, istilah “strategi" di dunia militer

tersebut diadopsi ke dalam dunia pendidikan, strategi digunakan untuk

mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan kata

lain, strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai

perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang di desain untuk

mencapai tujuan pendidikan.8 Oleh sebab itu, sebelum menentukan

strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur

keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi

suatu strategi.

Untuk keberhasilan tujuan pembelajaran digunakan metode,

dalam desain pembelajaran metode sangat penting karena metode

inilah yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya di dalam

6 Isjoni, dkk., Pembelajaran Visioner ..., h. 2.

7 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), Cet. 1, h. 13.

8 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan ..., h. 13.

Page 25: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

12

kelas. Jadi strategi pembelajaran berkenaan dengan bagaimana

menyampaikan isi pembelajaran atau memberikan pengalaman belajar

kepada siswa agar siswa tidak bosan dan mudah di pahami untuk

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan menggerakkan

seluruh kemampuan yang dimiliki siswa dengan strategi yang telah

dirancang oleh guru maka diharapkan siswa tidak jenuh dan bosan

belajar di dalam kelas.

Jadi, dapat disimpulkan strategi merupakan perencanaan, langkah,

dan rangkaian untuk mencapai suatu tujuan, maka dalam

pembelajaran guru harus membuat suatu rencana, langkah-langkah

dalam mencapai tujuan. Penerapan strategi pembelajaran di lapangan

akan didukung oleh metode-metode pembelajaran, strategi lebih

bersifat tidak langsung (indirect) atau penerapannya sebelum kegiatan

pembelajaran dilaksanakan dan ia berbeda dengan metode yang

merupakan cara guru menyampaikan materi pelajaran, maka metode

bersifat langsung (direct).

Secara bahasa active learning berasal dari dua kata yaitu

“active”yang berarti aktif, gesit, giat, bersemangat.9 Sedangkan

“learning”yang berarti pengetahuan, belajar.10

Menurut peneliti kata

learn yang mendapat sufiks –ing sehingga memiliki makna yang

berarti pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan active

learning adalah pembelajaran aktif yang di dalamnya terdapat

berbagai macam metode yang membuat peserta didik merasa

bersemangat dan aktif dalam pembelajaran.

Sebagai kata majemuk, secara istilah active learning bermakna

pembelajaran aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan

semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak

didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan seesuai dengan

karakteristik pribadi yang mereka miliki.

9 John M. Echols dan Hassan Shadly, an English-Indonesia Dictionary, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2006), Cet. 28, h. 9.

10

John M. Echols dan Hassan Shadly, an English-Indonesia ..., h. 352.

Page 26: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

13

Menurut Hisyam Zaini yang dikutip oleh Isjoni, dkk, active

learning adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik

untuk belajar secara aktif.11

Strategi active learning adalah segala bentuk pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran,

baik dalam bentuk interaksi antara peserta didik maupun peserta didik

dengan guru dalam proses pembelajaran.12

Di dalam jurnal ilmiah yang berjudul “What is Meant by Active

Learning” karya Ken Petress dikatakan bahwa: “Siswa aktif tidak

sepenuhnya bergantung pada guru; pembelajaran aktif menjadikan

siswa sebagai teman atau (partner) dalam proses pembelajaran. Siswa

aktif biasanya menjadikan gurunya sebagai pemandu untuk proses

pembelajarannya dan sebagai motivator”.13

Selain itu di dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Strategies for

Active Learning: an Alternative to Passive Learning” karya

Muhammad Asim Mahmood, Maria Tariq dan Saira Javed dikatakan

bahwa: “Pembelajaran aktif adalah salah satu macam proses

pembelajaran yang didalamnya siswa diajak dalam sebuah aktivitas

yang terpadu dibanding menjadi penonton yang diam dan pasif”.14

Dalam active learning, cara belajar dengan mendengarkan saja

akan cepat lupa, dengan mendengar dan melihat akan ingat sedikit,

dengan mendengar, melihat dan mendiskusikan dengan siswa lain

akan paham, dengan cara mendengar, melihat, diskusi, dan melakukan

akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dengan

mengajarkan kepada siswa lain akan menguasai.

Active learning pertama diperkenalkan oleh seorang filosop

kenamaan cina, Confucius, dia mengatakan: “Apa yang saya lihat,

11 Isjoni, dkk., Pembelajaran Visioner ..., h. 3.

12

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan ..., h. 36.

13

Ken Petress, What is Meant by Active Learning, Scholarly Journal of Education, Vol. 128,

2008, h. 1-4.

14

Muhammad Asim Mahmood, dkk, Strategies for Active Learning: an Alternative to Passive

Learning, Academic Research International, Vol. 1, Nov 2011, h. 1-6.

Page 27: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

14

saya lupa, Apa yang saya lihat, saya ingat, Apa yang saya lakukan,

saya paham”.15

Ketiga pernyataan sederhana ini menekankan pada pentingnya

belajar aktif agar apa yang dipelajari dibangku sekolah tidak menjadi

suatu hal yang sia-sia. Ungkapan diatas sekaligus menjawab

permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran, yaitu

tidak tuntasnya penguasaan anak didik terhadap materi pembelajaran.

Dikarenakan guru mengajar di depan kelas sebagai subjek proses

pembelajaran bukan siswa yang menjadi subjek yang seharusnya aktif

di depan kelas. Mel Silberman telah memodifikasi pernyataan

Confusius tersebut menjadi apa yang dia sebut paham active learning

yaitu:

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit

Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan

dengan beberapa teman, saya mulai paham

Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya

memperoleh pengetahuan dan keterampilan

Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya.16

Berdasarkan hasil modifikasi dan penyempurnaan pernyataan

Confucius di atas, dapat dipahami bahwa konsep active learning Mel

Silberman menghendaki peran serta peserta didik yang tidak hanya

mendengar, melainkan juga melihat supaya lebih paham walaupun

sedikit, mendiskusikannya agar memahami atau mendalami,

melakukannya agar memperoleh pengetahuan, dan mengajarkannya

agar menguasainya.

Ada beberapa alasan yang dikemukakan mengenai penyebab

mengapa kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka

dengar. Salah satu jawaban yang menarik adalah karena adanya

perbedaan antara kecepatan berbicara guru dengan tingkat

15 Mel Silberman, Active Learning 101 Cara Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:

Yappendis, 2009), Cet. 6, h. 1.

16

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 2.

Page 28: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

15

kemampuan siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru.

“Kebanyakan guru berbicara sekitar 100-200 kata per-menit,

sementara peserta didik hanya mampu mendengarkan 50-100 kata per

menitnya, karena peserta didik mendengarkan pembicaraan guru

sambil berfikir”.17

Penambahan visual pada proses pembelajaran dapat menaikkan

ingatan dari 14% ke 38%.18

Dengan penambahan visual disamping

auditori dalam pembelajaran kesan yang masuk dalam diri anak didik

semakin kuat sehinggabertahan lama dibandingkan dengan hanya

menggunakan audio (pendengaran saja). Hal ini disebabkan karena

fungsi sensasi perhatian yang dimiliki siswa saling menguatkan, apa

yang di dengar dikuatkan oleh penglihatan (visual), dan apa yang

dilihat dikuatkan oleh pendengaran. Dalam arti kata pembelajaran

seperti ini sudah diikuti oleh reinforcement yang sangat membantu

bagi pemahaman anak didik terhadap materi pembelajaran.

Untuk memproses informasi secara efektif, otak the brain

membantu melaksanakan refleksi baik secara eksternal maupun

internal. Jika kita mendiskusikan informasi dengan orang lain, dan

jika kita diminta untuk mempertanyakannya, otak kita dapat

melaksanakan tugas belajar dengan lebih baik. Strategi active learning

merupakan strategi-strategi konkrit yang memungkinkan untuk

diterapkan dalam pembelajaran.

Jadi, strategi active learning adalah sebuah perencanaan untuk

mencapai tujuan dengan cara apapun yang tidak akan membuat

peserta didik jenuh berada di dalam kelas serta memberikan peranan

aktif kepada seluruh peserta didik, dengan demikian guru pun senang

karena strategi yang digunakan tidak monoton dan tidak berpusat pada

guru itu saja. Selain itu juga peserta didik menggunakan seluruh

kemampuan yang dimiliki, yaitu pikiran dan alat indera. Dengan

17 Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 2.

18

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 3.

Page 29: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

16

menggunakan wawasan yang luas siswa dapat menuangkan ide pokok

ke dalam strategi pembelajaran aktif tersebut, sehingga siswa tidak

jenuh dan bosan berada di dalam kelas.

b. Karakteristik Active Learning

Di dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Active Learning: Creating

Exciement in the Classroom, karya Charles C. Bonwell dikatakan

bahwa: active learning menurut Bonwell memiliki beberapa

karakteristik sebagai berikut:

1) Menekankan pada proses pembelajaran, bukan pada

penyampaian materi oleh guru melainkan pada pengembangan

keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau

permasalahan yang dibahas.

2) Peserta didik tidak boleh pasif, tetapi harus aktif mengerjakan

sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran, dimana

peserta didik harus mempraktikkan bahkan membuktikan teori

yang dipelajari, tidak sekadar diketahui.

3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap

berkenaan dengan materi pembelajaran. Dalam hal ini peserta

didik berhak menerima materi pelajaran yang dipandang

selaras dengan pandangan hidupnya atau menolak materi

pelajaran yang tidak sesuai dengan pandangan hidupnya.

4) Peserta didik lebih banyak dituntut berpikir kritis, menganalisis

dan melakukan evaluasi daripada sekadar menerima teori dan

menghafalnya.

5) Umpan balik dan proses dialektika yang lebih cepat akan

terjadi pada proses pembelajaran dikarenakan guru yang

mengajarkan materi pembelajaran langsung mendapatkan

feedback dari peserta didik yang aktif.19

Di samping karakterististik di atas, secara umum suatu proses

pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal.

Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan

menumbuhkan positive interdependence, dimana konsolidasi

pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-

sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu

harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan guru harus

mendapatkan penilaian dari peserta didik sehingga terdapat individual

19 Charles C. Bonwell, Active Learning: Creating Excitement in the Classroom, Active

Learning Workshop, May 2000, h. 3, (www. Active-learning-site.com).

Page 30: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

17

accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif memerlukan tingkat

kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills.20

c. Prinsip-Prinsip Strategi Active Learning

Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa

tidak semua strategi pembelajaran cocok untuk mencapai semua

tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan sendiri-

sendiri. Begitu juga dengan strategi active learning, prinsip umum

strategi active learning yang dikemukakan oleh Wina Sanjaya dalam

bukunya Perencanaan dan Sistem Pembelajaran adalah sebagai

berikut:

1) Berorientasi pada tujuan

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen

yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting,

sebab pembelajaran adalah proses yang bertujuan. Oleh

karenanya, efektivitas pengembangan pengalaman belajar

ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.

2) Aktivitas

Belajar bukanlah hanya sekadar menghafal sejumlah fakta

atau informasi. Belajar adalah berbuat; memperoleh pengalaman

tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu,

pengalaman belajar siswa harus dapat mendorong agar siswa

beraktivitas melakukan sesuatu.

3) Individualitas

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu

peserta didik. Oleh sebab itu, pengalaman belajar dirancang untuk

setiap individu siswa. Walaupun kita mengajar pada sekelompok

siswa, namun pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah

perubahan prilaku setiap siswa.

4) Integritas

Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan

seluruh pribadi peserta didik. Mengajar bukan hanya

mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi juga aspek

afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, merancang pengalaman

belajar siswa, harus dapat mengembangkan seluruh aspek

kepribadian siswa secara terintegrasi.21

20 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan ..., h. 37.

21

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008),

Cet. 4, h. 169-171.

Page 31: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

18

Disamping itu, Bab IV Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 19

Tahun 2005 dikatakan bahwa “proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.22

Sesuai dengan isi peraturan pemerintah di atas, maka ada

beberapa prinsip khusus dalam Active Learning yaitu

1) Interaktif

Prinsip interaktif mengandung makna, bahwa mengajar

bukan hanya menyampaikan pengetahuan dari guru ke

siswa; akan tetapi mengajar dianggap sebagai proses

mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk

belajar. Dengan demikian, pengalaman pembelajaran harus

dapat mendorong agar siswa berinteraksi baik antara guru

dan siswa, antara siswa dan siswa; maupun antara siswa

dengan lingkungannya.

2) Inspiratif

Proses pembelajaran adalah proses yang inspiratif, yang

memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan

sesuatu. Berbagai informasi dan proses pemecahan masalah

dalam pembelajaran bukan harga mati, yang bersifat

mutlak, akan tetapi merupakan hipotesis yang merangsang

siswa untuk berpengalaman mencoba dan mengujinya.

3) Menyenangkan

Proses pembelajaran adalah proses yang dapat

mengembangkan seluruh potensi siswa. Seluruh potensi itu

hanya mungkin dapat berkembang manakala mereka

terbebas dari rasa takut dan menegangkan. Oleh karena itu,

perlu diupayakan agar proses pembelajaran merupakan

proses yang menyenangkan (enjoyful learning). Proses

pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan melalui

pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni

dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media

dan sumber belajar yang relevan serta gerakan-gerakan gur

yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.

22 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 172.

Page 32: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

19

4) Menantang

Proses pembelajaran adalah proses yang menantang

siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yakni

merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan

tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan

rasa ingin tahu peserta didik melalui kegiatan mencoba-

coba, berpikir secara intuitif atau bereksplorasi. Apapun

yang diberikan dan dilakukan guru harus dapat merangsang

siswa untuk berpikir (learning how to learn) dan melakukan

(learning how to do).

5) Motivasi

Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk

membelajarkan siswa. Tanpa adanya motivasi tidak

mungkin siswa memiliki kemauan untuk belajar. Motivasi

dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan

siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Dalam

rangka membangkitkan motivasi, guru harus dapat

menunjukkan pentingnya pengalaman dan materi belajar

bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar

bukan hanya sekedar untuk memperoleh nilai atau pujian,

akan tetapi didorong oleh keinginan untuk memenuhi

kebutuhannya.23

d. Kelebihan dan Kelemahan Active Learning

1) Kelebihan Strategi Active Learning

Diantara kelebihan strategi active learning tersebut adalah

sebagai berikut:

a) Peserta didik dapat belajar dengan cara yang sangat

menyenangkan sehingga materi sesulit apapun tidak

sempat “mengernyitkan” kening mereka.

b) Aktivitas yang ditimbulkan dalam active learning dapat

meningkatkan daya ingat peserta didik, karena gerakan

dapat“mengikat”daya ingat pada memori jangka

panjang.

c) Active learning dapat memotivasi peserta didik lebih

maksimal sehingga dapat menghindarkan peserta didik

dari sikap malas, mengantuk, melamun dan

sebagainya.24

23 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 172-174.

24

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan ..., h. 58-59.

Page 33: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

20

2) Kelemahan Strategi Active Learning

Adapun kelemahan yang terdapat di dalam strategi active

learning diantaranya adalah sebagai berikut:

a) Hiruk-pikuknya kelas akibat dari aktivitas yang

ditimbulkan strategi active learning justru sering kali

dapat mengacaukan suasana pembelajaran, sehingga

standar kompetensi tidak tercapai.

b) Secara rasional memang peserta didik yang belajar

senang hati dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi

daripada belajar dalam tekanan atau target materi.

Namun demikian, keleluasaan dengan penekanan pada

aspek menyenangkan memiliki risiko tinggi, yakni

ketidaksediaan peserta didik untuk belajar lebih keras.

Dengan kata lain, konsep belajar aktif menyenangkan

dapat pula membuat peserta didik lebih menekankan

pada pencarian kesenangan dalam belajar, dan

melupakan tugas utamanya untuk belajar.25

e. Metode Active Learning

Menurut Mel Silberman, dalam bukunya yang berjudul Active

Learning terdapat 101 strategi untuk mengaktifkan kegiatan belajar

siswa. Namun dalam penelitian ini dibatasi pada lima metode saja,

yaitu Jigsaw Learning, Mind Maps, Crossword Puzzle, Everyone is

a Teacher Here,and Video Critic. Adapun alasan mengapa metode

ini dipilih karena sering terjadi di sekolah dalam penerapannya.

1) Jigsaw Learning

Jigsaw learning merupakan sebuah metode yang

digunakan secara luas dan memiliki kesamaan dengan metode

“pertukaran dari kelompok ke kelompok” dengan suatu

perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan materi

pelajaran.26

25 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan ..., h. 59.

26

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 168.

Page 34: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

21

Adapun prosedur/langkah-langkah dari jigsaw learning ini

sebagai berikut:

a) Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi

beberapa bagian (segment).

b) Hitunglah jumlah bagian belajar dan jumlah peserta

didik. Dengan satu cara yang pantas, bagikan tugas

yang berbeda kepada kelompok peserta yang berbeda.

Contoh: bayangkan sebuah kelas terdiri atas 12 orang

peserta. Anggaplah anda dapat membagi materi

pelajaran dalam tiga bagian, kemudian anda dapat

membentuk kwartet atau “kelompok belajar”

membaca, berdiskusi dan mempelajari materi yang

ditugaskan kepada mereka.

c) Setelah selesai, bentuklah kelompok “jigsaw learning”.

Setiap kelompok mempunyai seseorang wakil dari

masing-masing kelompok dalam kelas. Seperti dalam

contoh, setiap anggota masing-masing kwartet

menghitung 1, 2, 3 dan 4. Kemudian bentuklah

kelompok peserta didik “jigsaw learning” dengan

jumlah sama. Hasilnya akan terdapat 4 kelompok yang

terdiri dari 3 orang (trio). Dalam setiap trio akan ada

orang yang mempelajari bagian 1, seorang untuk bagian

2, dan seorang lagi bagian 3.

d) Mintalah anggota kelompok“jigsaw”untuk

mengajarkan materi yang telah dipelajari kepada yang

lain.

e) Kumpulkan kembali peserta didik ke kelas besar untuk

memberi ulasan dan sisakan pertanyaan guna

memastikan pemahaman yang tepat.27

2) Mind Maps

Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik

secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat

pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan

memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta

pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk

mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka

pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.28

27 Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 168-170.

28

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 188.

Page 35: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

22

Adapun prosedur/langkah-langkah dari mind maps ini

sebagai berikut:

a) Pilihlah topik untuk pemetaan pikiran.

b) Konstruksikan bagi kelas peta pikiran yang sederhana

yang menggunakan warna, khayalan, atau simbol. Satu

contoh berupa berjalan ke toko grosir di mana seorang

belanja. Dari peta pikiran yang mengkategorisasikan

barang-barang yang dibutuhkan menurut toko di mana

semuanya ditemukan. (misalnya, hasil bumi dan

makanan, buatlah dalam peta pikiran anda mendorong

seluruh pikiran otak (versus pikiran otak kanan dan

otak kiri). Ajaklah peserta didik untuk menceritakan

contoh-contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari

yang mereka petakan.

c) Berikanlah kertas, pena, dan sumber-sumber yang lain

pada yang anda pikir akan membantu peserta didik

membuat peta pikiran yang berwarna dan indah.

Berilah peserta tugas memetakan pikiran. Tunjukkan

bahwa mereka memulai peta mereka dengan membuat

gambar yang menggambarkan topik atau ide utama.

d) Berikanlah waktu yang banyak bagi peserta didik untuk

mengembangkan peta pikiran mereka. Doronglah

mereka untuk melihat karya orang lain untuk

menstimulasi ide-ide.

e) Perintahkan kepada peserta didik untuk saling membagi

peta pikirannya. Lakukan diskusi tentang nilai cara

kreatif untuk menggambarkan ide-ide.29

3) Crossword Puzzle

Mendesain tes uji pada teka-teki silang mengundang

keterlibatan dan partisipasi langsung. Teka-teki silang dapat

diselesaikan secara individu atau secara tim.

Adapun prosedur/langkah-langkah dari crossword puzzle

ini sebagai berikut:

a) Langkah pertama adalah mencurahkan gagasan

(brainstorming) beberapa istilah atau nama-nama kunci

yang berkaitan dengan pelajaran studi yag telah anda

selesaikan.

29 Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 188-189.

Page 36: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

23

b) Susunlah teka-teki silang sederhana, yang mencakup

item-item sebanyak yang Anda dapat. Hitamkan kotak-

kotak yang tidak Anda perlukan.

c) Buatlah contoh-contoh item-item silang, gunakan

diantara macam-macam berikut ini:

(1) Definisi pendek

(2) Kategori yang sesuai dengan item

(3) Contoh

(4) Lawan kata

d) Bagikan teka-teki kepada peserta didik, baik secara

individual maupun secara tim.

e) Tentukan batasan waktu.30

4) Everyone is a Teacher Here

Ini merupakan sebuah strategi yang mudah guna

memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab

individu. Strategi ini memberikan kesempataa kepada setiap

peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar”

terhadap peserta didik lain.

Adapun prosedur/langkah-langkah dari everyone is a

teacher here sebagai berikut:

a) Bagikan kartu indeks kepada peserta didik. Mintalah

para peserta menulis sebuah pertanyaan yang mereka

miliki tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari

di dalam kelas atau topik khusus yang akan mereka

diskusikan di kelas.

b) Kumpulkan kartu, kocok dan bagikan satu pada setiap

siswa. Mintalah siswa membaca diam-diam pertanyaan

atau topik pada kartu dan pikirkan satu jawaban.

c) Panggillah sukarelawan yang akan membaca dengan

keras kartu yang mereka dapat dan memberi respon.

d) Setelah diberi respon, mintalah yang lain dalam kelas

untuk menambahkan apa yang telah disumbang

sukarelawan.31

30 Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 246.

31

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 171-172.

Page 37: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

24

5) Video Critic

Strategi video critic merupakan cara aktif untuk membuat

peserta didik terlibat dalam menonton tayangan video. Hal ini

dikarenakan dalam video critic ini peserta didik tidak hanya

menonton tayangan video saja. Akan tetapi peserta didik juga

diminta untuk mengkritisi atas apa yang baru saja diputar. Jadi

dalam video critic ini siswa benar-benar dituntut untuk

memperhatikan tayangan video.

Adapun prosedur/langkah-langkah dari strategi video

critic ini sebagai berikut:

a) Pilihlah video yang ingin anda pertunjukkan kepada

peserta didik.

b) Katakan kepada peserta didik, sebelum menonton video

itu, bahwa anda ingin agar mereka mengulas secara

kritis video itu.

Mintalah mereka untuk melihat beberapa faktor, yang

meliputi:

(1) realisme (para aktor)

(2) relevansi

(3) saat-saat yang tidak bisa dilupakan

(4) organisasi isi

(5) aplikabilitas terhadap kehidupan sehari-hari mereka

(6) tayangkan video.

c) Laksanakan diskusi yang dapat anda sebut “pojok

kritikus”.

d) Lakukan jajak pendapat terhadap peserta didik dengan

menggunakan semacam sistem yang diurutkan, seperti:

(1) Satu sampai lima binatang

(2) Setuju tidak setuju. 32

32 Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 124.

Page 38: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

25

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA

a. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran adalah terjemahan dari “instruction”, yang

banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah

ini banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-holistik,

yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan.33

Menurut Hasibuan dan Moedjiono yang dikutip oleh

Basyirudin Usman, memberikan definisi pembelajaran adalah

penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses belajar. Sistem lingkungan tersebut terdiri dari komponen-

komponen yang saling mempengaruhi, antara lain: tujuan, guru,

siswa, materi, jenis kegiatan yang dilakukan, sarana dan prasarana

belajar-mengajar yang tersedia.34

Sedangkan menurut Sa’dun Akbar, “Pembelajaran adalah

upaya fasilitasi yang dilakukan pendidik bagi peserta didik agar

mereka dapat belajar sendiri dengan mudah”.35

Agar peserta didik

dapat belajar dengan mudah, seorang pendidik perlu menempatkan

unsur pembelajaran secara tepat. Unsur pembelajaran itu adalah:

pelajar-peserta didik, pembelajar-guru, tujuan pembelajaran,

penataan situasi pembelajaran-pengelolaan kelas, metode

pembelajaran, penilaian proses dan hasil belajar.

Menurut Muhammad Rahman dan Sofwan Amri,

“Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang

mengacu pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu

sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Selaku suatu sistem

33 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 27.

34

Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.

20.

35

Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 133.

Page 39: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

26

pembelajaran meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan,

peserta didik, guru, metode, situasi, dan evaluasi”.36

Jadi, dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu sistem

instruksional yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistem

instruksional tersebut termuat di dalam perencanaan pembelajaran

yang meliputi komponen pokok, yaitu komponen tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, metode, media dan sumber

pembelajaran serta komponen evaluasi. Sedangkan faktor yang

mempengaruhi sistem pembelajaran, yaitu guru, siswa, sarana dan

prasarana.

Dalam Kurikulum PAI dijelaskan bahwa pendidikan agama

Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,

ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar

umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.37

Menurut Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid, dkk

pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran

Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada

akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai

pandangan hidup.38

Sedangkan Tayar Yusuf sebagaimana yang dikutip oleh Abdul

Majid, dkk mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha

sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, keterampilan, kepada generasi muda agar kelak

menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.39

36 Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem

Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013), h. 31.

37

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 3, h. 130.

38

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 130.

39

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 130.

Page 40: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

27

Dari berbagai pengertian diatas dapat peneliti simpulkan

bahwa pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran

agama Islam sebagai pandangan hidup.

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMA

Tujuan Pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan

perilaku siswa baik perubahan perilaku dalam bidang kognitif,

afektif dan psikomotorik.40

Pengembangan perilaku dalam bidang

kognitif secara sederhana adalah pengembangan kemampuan

intelektual siswa, misalnya kemampuan penambahan wawasan dan

penambahan informasi agar pengetahuan siswa lebih baik.

Pengembangan perilaku dalam bidang afektif adalah

pengembangan sikap siswa baik pengembangan sikap dalam arti

sempit maupun dalam arti luas. Dalam arti sempit adalah sikap

siswa terhadap proses pembelajaran; sedangkan dalam arti luas

adalah pengembangan sikap sesuai dengan norma-norma

masyarakat. Pengembangan keterampilan, adalah pengembangan

kemampuan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus.

Motorik kasar adalah keterampilan menggunakan otot, misalnya

keterampilan menggunakan alat tertentu; sedangkan keterampilan

motorik halus adalah keterampilan menggunakan potensi otak

misalnya keterampilan memecahkan suatu persoalan.

Pendidikan agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian

dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

40 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 28.

Page 41: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

28

ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.41

Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang

hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran

pendidikan agama Islam, yaitu:

1) Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama

Islam;

2) Dimensi Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual)

serta keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam;

3) Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan

peserta didik dalam menjalankan ajaran Islam; dan

4) Dimensi pengalamannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam

yang telah diimani, dipahami dan dihayati atau

diinternalisasi oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan

motivasi dalam dirinya untuk menggerakkan,

mengamalkan, dan menaati ajaran agama dan nilai-nilainya

dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Allah Swt serta mengaktualisasikan

dan merealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.42

Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses

pendidikan agama Islam yang dilalui oleh peserta didik di sekolah

dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman

siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni

terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri

siswa, dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan afeksi ini

terkait erat dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan keyakinan

siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan

pemahamannya terhadap ajaran dan nilai agama Islam. Melalui

tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh motivasi diri

siswa dan tergerak untuk mengamalkan dan menaati ajaran Islam

(tahapan psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam

41 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 135.

42

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 3,

h. 78.

Page 42: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

29

dirinya. Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim yang

beriman, bertakwa dan berakhlak mulia.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka mata pelajaran

pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya dalam lingkup

al-Qur’an dan al-hadis, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah,

sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama

Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri,

sesama mausia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun

minallah wa hablun minannas).43

Dari tujuan dan ruang lingkup pendidikan agama Islam

sebagaimana yang telah dijabarkan peneliti dapat menarik benang

merah bahwa tujuan pendidikan agama Islam membentuk manusia

agar menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT dengan menjauhi larangannya dan mentaati segala

perintahnya sehingga dapat membentuk akhlak yang baik. Dalam

ruang lingkup pendidikan agama Islam juga terdapat 5 aspek yang

sangat penting dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam yaitu

al-Qur’an-hadis, Fiqh, Akidah akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam

dan Bahasa Arab.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani dalam bukunya

Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, kurikulum

pendidikan agama Islam untuk sekolah/madrasah menengah

berfungsi sebagai berikut:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan

ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah

ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya

dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan

ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan

lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,

43 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 131.

Page 43: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

30

pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan

tersebut dapat berkembang sevara optimal sesuai dengan

tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya

sesuai dengan ajaran agama Islam.

4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-

kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-

kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman

dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat

membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara

umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan

fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang

memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat

tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat

dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.44

Dengan demikian pendidikan agama Islam memiliki fungsi

yang sangat signifikan dalam penerapan proses pembelajaran di

sekolah. Pendidikan agama islam tidak hanya membentuk

kecerdasan peserta didik, tetapi membentuk keterampilan dan nilai-

nilai yang sangat berpengaruh bagi pengembangan diri peserta

didik dalam kehidupan dunia dan akhirat.

d. Standar Kompetensi Mata Pelajaran PAI di SMA

Kompetensi dasar mata pelajaran berisi sekumpulan

kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama

menempuh pendidikan di SMA. Kemampuan ini berorientasi pada

perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan

kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan yang tercantum

44 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 134-135.

Page 44: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

31

dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari

kemampuan dasar umum yang harus dicapai di SMA yaitu:

1) Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang

lain dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam

sikap, perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi

vertikal maupun horizontal.

2) Dapat membaca, menulis, dan memahami ayat al-Qur’an

serta mengetahui hukum bacaannnya dan mampu

mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mampu beribadah dengan baik sesuai dengan tuntutan

syari’at Islam baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah.

4) Dapat meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah,

sahabat, dan tabi’in serta mampu mengambil hikmah dari

sejarah perkembangan Islam untuk kepentingan hidup

sehari hari masa kini dan masa depan.

5) Mampu mengamalkan sistem muamalat Islam dalam tata

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.45

3. Implementasi Strategi Active Learning dalam Pembelajaran PAI

Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan

sumber daya.46

Implementasi merupakan unsur penting dalam proses

perencanaan. Untuk menilai efektivitas suatu perencanaan dapat dilihat

dari implementasinya.

Menurut Wina Sanjaya, “Proses memberikan pengalaman belajar

pada siswa, secara umum terdiri atas tiga tahap, yakni tahap permulaan

(prainstruksional), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap

penilaian/tindak lanjut”.47

Ketiga tahapan tersebut memiliki hubungan erat dengan

pelaksanaan strategi active learning. Oleh karena itu, setiap

penggunaan strategi active learning harus ditempuh pada setiap saat

melaksanakan pembelajaran. Jika, satu tahapan tersebut ditinggalkan,

maka pengalaman belajar siswa tidak akan sempurna.

45 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 155.

46

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 25.

47

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 174.

Page 45: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

32

a. Tahap Pendahuluan (Prainstruksional)

Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru

pada saat ia memulai proses belajar dan mengajar.48

Beberapa

kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa pada

tahapan ini:

1) Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa

yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pembelajaran,

dapat dijadikan salah satu tolak ukur kemampuan guru

mengajar.

2) Bertanya kepada siswa, sampai di mana pembahasan

pelajaran sebelumnya. Dengan demikian, guru mengetahui

ada tidaknya kebiasaan belajar siswa di rumahnya sendiri.

Setidak-tidaknya kesiapan siswa menghadapi pelajaran hari

itu.

3) Mengajukan pertanyaan kepada siswa di kelas, atau siswa

tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan

sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai di

mana pemahaman materi yang telah diberikan.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.

5) Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu (bahan

pelajaran sebelumnya) secara singkat tapi mencakup semua

bahan aspek yang telah dibahas sebelumnya (apersepsi).

Hal ini dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yang akan

dibahas hari berikutnya nanti, dan sebagai usaha dalam

menciptakan kondisi belajar siswa.49

Tujuan tahapan ini, pada hakikatnya adalah mengungkapkan

kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya,

dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan

pelajaran hari itu. Tahap prainstruksional dalam strategi mengajar

mirip dengan kegiatan pemanasan dalam olahraga. Kegiatan ini

akan mempengaruhi keberhasilan siswa.

48 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 175.

49

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 175-176.

Page 46: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

33

b. Tahap Pelaksanaan (Instruksional)

Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan pembelajaran atau

tahap inti, yakni tahap memberikan pengalaman belajar pada siswa.

Tahap instruksional akan sangat tergantung pada strategi

pembelajaran yang akan diterapkan, misalnya strategi active

learning, inkuiri, cooperative learning dan lain-lain.50

Secara

umum dapat diidentifikasi beberapa kegiatan yang terjadi dalam

tahap Instruksional sebagai berikut:

1) Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus

dicapai siswa.

2) Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu.

3) Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi. Dalam

pembahasan materi itu dapat ditempuh dua cara yakni:

pertama, pembahasan dimulai dari gambaran umum materi

pengajaran menuju kepada topik secara lebih khusus. Cara

kedua dimulai dari topik khusus menuju topik umum.

4) Pada setiap pokok materi yang dibahas sebaiknya diberikan

contoh-contoh konkret. Demikian pula siswa harus

diberikan pertanyaan atau tugas untuk mengetahui tingkat

pemahaman dari setiap pokok materi yang telah dibahas.

5) Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas

pembahasan setiap pokok materi sangat diperlukan.

6) Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.

Kesimpulan ini dibuat oleh guru dan sebaiknya pokok-

pokoknya ditulis dipapan tulis untuk dicatat siswa.

Kesimpulan dapat pula dibuat guru bersama-sama siswa,

bahkan aklau mungkin diserahkan sepenuhnya kepada

siswa.51

c. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut

Tahapan yang ketiga atau yang terakhir dari strategi active

learning adalah tahap evaluasi atau penilaian dan tindak lanjut

dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan tahapan ini, ialah untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua

(instruksional).

50 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 176.

51

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 177.

Page 47: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

34

Setelah melalui tahap instruksional, langkah selanjutnya yang

ditempuh guru adalah mengadakan penilaian keberhasilan belajar

siswa dengan melakukan posttest. Kegiatan-kegiatan yang dapat

dilakukan guru dalam tahap ini, antara lain:

1) Mengajukan pertanyaan pada siswa tentang materi yang

telah dibahas.

2) Mengulas kembali materi yang belum dikuasai siswa.

3) Memberi tugas atau pekerjaan rumah pada siswa.

4) Menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada

pertemuan berikutnya.52

Hasil penilaian dapat dijadikan pedoman bagi guru untuk

melakukan tindak lanjut baik perbaikan maupun pengayaan.

Ketiga tahapan yang telah dibahas di atas, merupakan satu

rangkaian kegiatan yang terpadu, tidak terpisahkan satu sama lain.

Guru dituntut untuk mampu dan dapat mengatur waktu dan

kegiatan secara fleksibel. Sehingga ketiga rangkaian tersebut

diterima oleh siswa secara utuh. Disinilah letak keterampilan

professional dari seorang guru dalam memberikan pengalaman

belajar.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, berdasarkan

Panduan Implementasi Standar Proses untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah yang dikutip oleh Sa’dun Akbar menjelaskan

bahwa “pelaksanaan pembelajaran sering disebut juga sebagai

kegiatan pembelajaran, merupakan implementasi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi pengalaman belajar

siswa. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal

(pendahuluan), inti, dan akhir (penutup)”.53

a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)

Kegiatan awal meliputi:

1) Persiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran.

52 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam

Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 133-134.

53

Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat ..., h. 142.

Page 48: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

35

2) Apersepsi.

3) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

4) Menjelaskan cakupan materi.54

b. Kegiatan Inti

Kegiatan Inti berisi proses pembelajaran atau pengalaman

belajar untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan inti

dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan

perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Dalam

kegiatan inilah disajikan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

1) Eksplorasi

Peserta didik mengalami:

a) Mencari informasi yang luas dan dalam tentang

materi yang dipelajari.

b) Belajar dengan beragam pendekatan, metode,

sumber.

c) Interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan

guru, lingkungan dan sumber belajar lain.

d) Terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran.

e) Melakukan percobaan, misalnya di laboratorium,

studio dan lapangan.55

2) Elaborasi

Peserta didik mengalami:

a) Membaca dan menulis hal beragam melalui tugas

yang bermakna.

b) Mengerjakan tugas, diskusi, untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

c) Berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan

bertindak dengan tanpa rasa takut.

d) Pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.

e) Berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar.

54 Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat ..., h. 143.

55

Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat ..., h. 138.

Page 49: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

36

f) Membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik

secara individual maupun kelompok.

g) Melakukan pameran, turnamen, festival produk yang

dihasilkan.

h) Melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.56

3) Konfirmasi

Peserta didik mengalami:

a) Memperoleh umpan balik positif dan penguatan

dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilannya.

b) Memperoleh konfirmasi terhadap hasil eksplorasi

dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.

c) Melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

belajar yang dilakukan.

d) Memperoleh pengalaman yang bermakna dalam

mencapai kompetensi dasar dari guru. Disini guru,

rekan guru, atau kelompok lain berfungsi sebagai:

(1) Narasumber dan fasilitator menjawab bagi

peserta didik yang menghadapi kesulitan dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar.

(2) Membantu menyelesaikan masalah.

(3) Memberi acuan agar peserta didik dapat mencek

hasil eksplorasi.

(4) Memberi informasi untuk eksplorasi lebih jauh.

(5) Memberikan motivasi bagi peserta didik yang

belum berpartisipasi secara aktif.57

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

1) Bersama-sama peserta didik merangkum dan

meyimpulkan.

2) Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilakukan.

3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

4) Menyampaikan pesan moral.

5) Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

6) Menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya.58

56 Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat ..., h. 138.

57

Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat ..., h. 138-139.

58

Sa’dun Akbar, Instrumen Perangkat ..., h. 143-144.

Page 50: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

37

Jadi, dapat disimpukan dalam penerapan pembelajaran

aktif (active learning) mengupayakan pengalaman belajar

(pada langkah-langkah pembelajaran) dengan cara melibatkan

peserta didik untuk melakukan eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi. Kegiatan ekplorasi adalah kegiatan untuk menggali

(mengamati, membaca, mewawancara, mendengarkan dengan

memperhatikan dan mengerjakan). Kegiatan elaborasi adalah

serangkaian kegiatan memperluas wawasan, pemahaman,

memperdalam, menjabarkan, memerinci lebih detail sehingga

komprehensif untuk memahami dengan melakukan diskusi,

memanfaatkan sumber dan media belajar lain sehingga hasil

eksplorasi memperoleh tambahan masukan dan wawasan lebih

luas. Kegiatan konfirmasi lebih bersifat pemantapan, misalnya

lewat umpan balik, penyimpulan, check and recheck sehingga

peserta didik mampu meyakini untuk dinilai, menemukan

fakta, konsep, dan generalisasi secara mantap.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat keberhasilan

yang diperoleh dengan menggunakan strategi active learning yakni

penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain sebagai berikut:

Zata Yumni Nabilla Rufaida lulusan 2013 di UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Jurusan Kependidikan Islam. Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan telah meneliti Strategi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Siswa Kelas XI di SMA

Semesta Bilingual Boarding School Semarang. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa: (1) Implementasi strategi pembelajaran PAI

di kelas XI SMA Semesta Bilingual Boarding School meliputi

persiapan materi pembelajaran, membuat RPP, melaksanakan

strategi active learning dan teknik quantum learning. Materi PAI

kelas XI SMA Semesta yaitu memahami ayat al-Qur’an tentang

perintah menyantuni kaum dhuafa, meningkatkan keimanan kepada

Page 51: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

38

Rasul-rasul Allah, membiasakan prilaku terpuji taubat dan raja’,

memahami hukum Islam tentang mu’amalah dan memahami

perkembangan Islam pada abad pertengahan. (2) Pengembangan

strategi pebelajaran PAI di kelas XI SMA Semesta Bilingual

Boarding School mengacu pada penggunaan strategi active

learning dan model pembelajaran dengan teknik quantum learning.

strategi active learning yang digunakan yaitu active knowledge

sharing, information search, the power of two, jigsaw learning dan

question student have. Model dan teknik pembelajaran yang

digunakan pada pembelajaran PAI merupakan implementasi dari

model pembelajaran kontekstual, experience, dan konstruktif.59

Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Dalam

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PAI di SMAN 3 Malang.

Oleh Siti Qomariyah. Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang 2009. Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama

Islam. Hasil Penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Penerapan

model pembelajaran active learning dalam proses pembelajaran

PAI di SMA Negeri 3 Malang khususnya kelas XII akselerasi telah

menggunakan metode atau strategi sosiodrama dan jigsaw. (2)

Kualitas pembelajaran PAI melalui penerapan model pembelajaran

active learning di SMA Negeri 3 Malang khususnya kelas XII

akselerasi memberikan dampak yang positif bagi siswa, guru dan

pihak sekolah.60

Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi

Belajar PAI siswa SDN 1 Cepogo Boyolali. Oleh Dwi Nur

Sholihah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah.

59 Zata Yumni Nabilla Rufaida, “Strategi Pembelajaran PAI di Kelas XI SMA Semesta

Bilingual Boarding School”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (Yogyakarta, 2013), h.

125, tidak dipublikasikan.

60

Siti Qomariyah, “Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran PAI di SMAN 3 Malang”, Skripsi pada UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang, (Malang, 2009), h. 111-112, tidak dipublikasikan.

Page 52: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

39

Mahasiswa IAIN Walisongo 2009. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) Implementasi PAKEM dalam upaya meningkatkan

motivasi belajar PAI siswa SDN I Cepogo Boyolali sudah berjalan

dengan baik, hal ini terbukti dengan diterapkannya metode-metode

pembelajaran yang menjadikan siswa aktif. Salah satu metode yang

digunakan adalah metode diskusi kelompok kecil (Small Group

Discussion) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

sehingga pada metode ini potensi yang dimiliki siswa dapat

dikembangkan, karena melalui masing-masing kelompok seorang

siswa dapat dengan bebas menyalurkan pemikiran mereka (2) Hasil

penerapan PAKEM dalam upaya meningkatkan motivasi belajar

PAI siswa SDN I Cepogo Boyolali berdampak terhadap

peningkatan mutu pembelajaran PAI. Adapun indikator

peningkatan mutu tersebut adalah: (a) dengan penerapan PAKEM

siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, khususnya dalam

pembelajaran PAI, (b) siswa dapat mengembangkan potensi yang

dimilikinya dan mengembangkan daya imajinasi secara maksimal,

(c) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mendapatkan hasil belajar PAI yang baik dengan cara menyediakan

lingkungan belajar yang kreatif dan kondusif, (d) dengan adanya

PAKEM, hasil belajar PAI lebih meningkat dengan baik dan (e)

guru dapat menciptakan metode-metode yang efektif, sehingga

siswa lebih mudah memahami pelajaran PAI. 61

Dari ketiga penelitian di atas sama-sama meneliti

permasalahan strategi active learning dalam pembelajaran PAI.

Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan dengan penerapan

atau pelaksanaan dari strategi active learning meliputi kegiatan

pendahuluan, inti dan penutup dalam pembelajaran endidikan

agama Islam di SMA Madania Bogor.

61 Dwi Nur Sholihah, “Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SDN Cepogo Boyolali”, Skripsi pada

IAIN Walisongo Semarang, (Semarang, 2009), h. ii, tidak dipublikasikan.

Page 53: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Madania yang terletak di Jln.

Raya Bogor Komplek Perumahan Telaga Kahuripan, Kelurahan Tegal,

Kecamatan Kemang Bogor, Jawa Barat, 16310. Telp. 0251-8602777, Fax.

0251-8604777, Email. [email protected], Website. www.madania.net.1

Adapun untuk tempat penelitian dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1

Tempat Penelitian SMA Madania Bogor

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diawali dengan penyerahan revisi proposal penelitian

kepada jurusan pada bulan Desember, kemudian dilanjutkan dengan

pengumuman dosen pembimbing, bimbingan awal dengan dosen

pembimbing dan dilanjutkan dengan studi lapangan. Penelitian lapangan

di SMA Madania Bogor dilaksanakan pada tanggal 19 Mei-6 Juni 2014.

1 Profil Sekolah Madania Bogor, h.1.

Page 54: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

41

Adapun jadwal kegiatan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.1

Time Line Kegiatan Penelitian

NO

KEGIATAN

BULAN

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1 Penyerahan

revisi proposal

ke jurusan dan

pengumuman

dosen

pembimbing

2 Bimbingan

awal dengan

dosen

pembimbing

√ √ √

3 Membuat

instrumen

penelitian

√ √

4 Pengajuan

surat izin

penelitian ke

sekolah

5 Penelitian di

sekolah

√ √

6 Pengolahan

data dan

penyusunan

skripsi

√ √

Page 55: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

42

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Madania Parung-Bogor. Penelitian

ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan melalui

pengamatan langsung ke lokasi yang di jadikan obyek penelitian yang

berorientasi pada temuan atau gejala yang bersifat alami. Penelitian ini

menggambarkan proses implementasi strategi active learning yang

meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup dalam pembelajaran PAI

di SMA Madania Parung-Bogor.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif yaitu dengan

maksud menafsirkan fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara

holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dengan jalan melibatkan berbagai

metode yang ada.2 Dari segi pengertian ini, latar alamiah yang

dimaksudkan agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan fenomena

dan dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah

wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.

D. Data dan Sumber Data

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data

dan membuat kesimpulan atau temuannya.3

Data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Bila

dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan

sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber

2 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),

h. 6.

3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 10, h. 306.

Page 56: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

43

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.4

Data yang digunakan dalam penelitian yakni data yang didapat secara

langsung saat melakukan penelitian yang diperoleh melalui kata-kata dan

perilaku guru dalam pelaksanaan pembelajaran PAI. Selain itu juga

terdapat data pendukung seperti silabus, RPP, dan juga catatan lapangan

penelitian.

Tabel 3.2

Data dan Sumber Data Penelitian

No Data Sumber Data

1 Aktivitas Pelaksanaan Strategi active

learning dalam pembelajaran PAI

Islamic education

coordinator, Guru PAI dan

Siswa.

2 Program Tahunan, Program Semester,

Silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

Islamic education

coordinator

E. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam pendidikan, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan.5 Selanjutnya bila dilihat dari segi cara dan teknik pengumpulan

data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi

(pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan triangulasi.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural

setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik

4 Sugiyono, Metode Penelitian ..., h. 308-309.

5 Sugiyono, Metode Penelitian ..., h. 308-309.

Page 57: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

44

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta, wawancara

mendalam dan dokumentasi.6

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

adalah sebagai berikut:

1. Metode Pengamatan (Observasi)

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode

observasi yang akan digunakan adalah observasi langsung dengan cara

pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan

alat standar lain untuk kepentingan tersebut.7 Dalam hal ini, teknik

yang akan digunakan adalah participant observation dimana peneliti

mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru PAI. Metode

ini digunakan peneliti untuk mengetahui pelaksanaan strategi active

learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Parung-Bogor.

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.8

Wawancara dilakukan dengan beberapa orang yang terkait dengan

masalah dalam penelitian ini, diantaranya adalah koordinator mata

pelajaran PAI, guru PAI, dan juga siswa di SMA Madania Bogor.

Wawancara yang akan digunakan adalah wawancara terstruktur.

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan.9 Metode ini bertujuan untuk mencari jawaban terhadap

hipotesis kerja. Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi

6 Sugiyono, Metode Penelitian ..., h. 309.

7 Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 66.

8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 186.

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 190.

Page 58: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

45

dan ketat. Format wawancara yang digunakan bisa bermacam-macam,

dan format itu dinamakan pedoman wawancara yang bersifat terbuka.

Pertanyaan-pertanyaan ini disusun sebelumnya dan didasarkan dalam

rancangan penelitian. Pokok-pokok yang dijadikan dasar pertanyaan

diatur secara sangat terstruktur. Lebih spesifik metode ini digunakan

untuk memperoleh data tentang pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI yang ada di SMA Madania Parung-Bogor.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber ini

adalah sumber yang cukup bermanfaat, merupakan sumber yang stabil

dan akurat sebagai cermin situasi/kondisi yang sebenarnya serta dapat

dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.10

Data yang peneliti peroleh dilapangan melalui observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi tersebut dikelompokkan sesuai

pertanyaan penelitian, kemudian dilakukan penyesuaian data. Data dari

ketiga metode tersebut tidak bisa dipisahkan, karena satu sama lain

saling melengkapi.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai acuan

kegiatan pembelajaran diantaranya adalah silabus, RPP, program

tahunan, program semester dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan

di SMA Madania Parung-Bogor.

Untuk lebih jelas peneliti merangkumnya dalam bentuk tabel

sebagai berikut.

Tabel 3.3

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

No Sumber data Metode Instrumen

1. Peristiwa

berupa kata-kata

dan tindakan

Observasi Pedoman observasi

10 Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan ..., h. 67.

Page 59: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

46

2. Informan Interview Pedoman wawancara dan tape

recorder

3. Dokumen Dokumentasi Pedoman Dokumentasi dan

Arsip Sekolah

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan teknik yang dikemukakan oleh Lexy J. Moleong, dalam

Metodologi Penelitian Kualitatif yaitu Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan

melalui sumber lainnya.11

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai

dengan jalan:

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara

b) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti bagian HRD, R&D, kepala

madrasah, koordinator mata pelajaran, guru, dan juga staf jika

penelitiannya disebuah madrasah/sekolah.

c) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

d) Membandingkan hasil temuan dengan teori.12

Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi

sewaktu mengumpulkan data tentang kejadian dan hubungan dari berbagai

pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan tirangulasi, peneliti dapat me-

11 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 330.

12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 331

Page 60: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

47

recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai

sumber, metode, atau teori.13

G. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dimulai dengan pengolahan data mentah. Mengolah data

berarti membuat data ringkasan berdasarkan data mentah hasil

pengumpulan data.14

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.15

Menurut Seiidel yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, analisis data

kualitatif proses berjalannya sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintensiskan,

membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan

membuat temuan-temuan umum.16

Pada penelitian kualitatif, analisis data dimulai dari reduksi data,

kategorisasi data, sintesis dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai penelitian.

13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 332.

14

Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan ..., h. 67.

15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 248.

16

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 248.

Page 61: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMA Madania Bogor

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Madania Bogor

Nama "Madania" berasal dari bahasa Arab "Madaniah", satu akar kata

dengan Madinah, yang artinya peradaban. Madinah sendiri berarti tempat

peradaban, yang juga sering diartikan kota, yaitu suatu tempat yang dihuni oleh

masyarakat yang berperadaban, penuh ketaatan, disiplin, dan tunduk-patuh

kepada Tuhan. Karena itu, baik "madaniah" maupun "madinah" adalah kata

turunan dari kata dasar daana, yadiinu, diinan, yang artinya taat, tunduk, patuh

dan pasrah. Madaniah dan Madinah juga berasal dari kata dasar madana-

yamdunu, madyinah, yang artinya membangun, yakni membangun peradaban.1

Pada 1995, Yayasan Madania didirikan oleh para penggagasnya antara lain

(alm.) Prof. Dr. Nurcholis Madjid, Prof. Dr. Komarudin Hidayat, dan Drs. A.

Fuadi. Diawali dengan berdirinya sekolah menengah atas (SMA) Madania

(1996) di Parung, Bogor, kemudian dilanjutkan pada 1998 didirikan sekolah

menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD). Ketiga sekolah ini berada di

satu lokasi seluas kurang lebih tiga setengah hektar, dan terletak di Perumahan

Telaga Kahuripan. Di dalam struktur organisasi sekolah Madania, kepala

sekolah SD, SMP, dan SMA mempertanggung jawabkan tugasnya kepada

school director.

Seiring pertumbuhan sekolah yang terus meningkat, maka pada 2003

Yayasan Madania diubah menjadi PT Kalima Sadamulia yang dimaksudkan

agar lebih rasional, efektif dan dapat lebih meningkatkan pelayanannya kepada

pelanggan (siswa, orang tua, dan masyarakat), serta tercapainya tujuan

organisasi.

1 Dokumentasi Profil Sekolah Madania Bogor, h. 3.

Page 62: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

49

Saat ini, PT Kalima Sadamulia menaungi beberapa lembaga dibawahnya

antara lain sekolah Madania (TK, SD, SMP, SMA) dan Madania Education

Innovation Centre.

Sekolah Madania mempunyai beberapa program unggulan antara lain:

a. Dua Degrees, yaitu lulusan SMA Madania dapat lulus Ujian Nasional dan

juga mendapatkan sertifikasi kurikulum internasional (Global Assesment

Certificate) yang dapat melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi luar

negeri tanpa harus mengikuti kelas persiapan sebelumnya.

b. Multilingual, pengguna bahasa Inggris sebagai bahasa kedua pada setiap

kegiatan pembelajaran dan bahasa Jerman, Jepang, Arab, Cina sebagai

salah satu bahasa pilihan yang wajib dipelajari oleh siswa

c. Genuine Active Learning, metode dengan pembelajaran siswa yang aktif,

guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Dengan

jumlah maksimal siswa dalam satu kelas hanya 24 siswa, maka akan

sangat kondusif bagi terciptanya pembelajaran siswa yang lebih aktif.

d. Diversity, sekolah Madania mengadakan pembelajaran pendidikan agama

untuk beberapa agama yang ada, seperti Islam, Kristen, Protestan, Hindu,

Budha, dan Saksi Jehova.

e. Fasilitas fisik berupa sarana yang cukup lengkap dan memadai, seperti

kolam renang, lapangan sepak bola, basket, baseball, aula serba guna,

studio musik, studio ensambel, studio art, studio vokal, laboratorium

komputer dengan koneksi internet, laboratorium biologi, fisika, kimia,

kantin dan kendaraan antar siswa.

f. Special Need Education, yaitu pendidikan khusus untuk siswa-siswi yang

mempunyai kebutuhan khusus seperti anak autis dan hiperaktif. 2

2. Visi, Misi dan Nilai-Nilai SMA Madania Bogor

Sekolah Madania mempunyai visi dan misi yang terus berkembang

menyesuaikan perubahan yang dipengaruhi faktor eksternal maupun internal

sebagai faktor pemicunya.

a. Visi

Perlunya sebuah visi dalam mewujudkan suatu cita-cita mulia dari sebuah

lembaga. Harapannya, semua pihak yang terkait dalam kegiatan pembelajaran

(guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid) benar-benar menyadari visi

tersebut untuk selanjutnya memegang komitmen terhadap visi yang telah

disepakati bersama. Adapun visi SMA Madania sebagai berikut:

2 Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru; Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori

dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 125-126.

Page 63: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

50

“A True Indonesian School for the next generation of leaders”.3

Indikator:

1) Menyiapkan siswa agar mempunyai sikap leadership bagi orang lain

umumnya dan bagi diri sendiri khususnya;

2) Meningkatnya pengembangan kurikulum sesuai dengan tuntutan Era

Globalisasi;

3) Meningkatnya proses pembelajaran melalui implementasi model-model

pembelajaran interaktif terkini;

4) Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia pendidikan dan tenaga

kependidikan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan;

5) Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas lulusan dalam bidang

akademik maupun non akademik;

6) Unggul dalam prestasi akademik, non akademik yang bercirikan masyarakat

Madani.

b. Misi

Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang terdepan, terbaik, dan

terpercaya, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang

dengan arah yang jelas dan sistematis. Berikut misi SMA Madania yang

dirumuskan berdasarkan visi sekolah:

“Educating towards reviving consciousness of God, Actualizing world class

standards, Living with noble characters, and Respecting Indonesian

Values”.4

Dengan visi-misi ini SMA Madania mempersiapkan siswa menjadi

generasi pemimpin masa depan, yang memiliki kesadaran Tuhan,

berwawasan internasional, berkarakter mulia dan menjunjung tinggi nilai-

nilai luhur dan tradisi Indonesia.

c. Nilai-Nilai Madania

1) Truth

Keyakinan adanya kebenaran mutlak yang diekspresikan dalam

bentuk upaya menghilangkan ego (hawa nafsu) sehingga yang ada tinggal

(kehendak) Tuhan.

2) Inclusive

Niat dan kemampuan untuk menjadi pribadi yang menerima

perbedaan secara ikhlas dalam agama, keyakinan dan kemampuan serta

keunikan diri sendiri dan orang lain.

3 Dokumentasi Profil Sekolah Madania Bogor, h. 5.

4 Dokumentasi Profil Sekolah ..., h. 5.

Page 64: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

51

3) Integrity

Menjalankan niat, pemikiran, perasaan dan perbuatan yang baik dan

benar, serta keberpihakan (komitmen) kepada yang baik dan benar.

4) Care

Niat dan kemampuan peduli dan membantu orang lain demi

melaksanakan pelayanan kepada seluruh umat manusia secara adil, penuh

penghargaan, dan penuh rasa hormat yang diwujudkan dengan teladan

dalam pengabdian dan pelayanan melalui mendidik, mengajar,

menghormati, membimbing, mengarahkan, dan membantu dengan

segenap kasih sayang.5

3. Struktur Organisasi SMA Madania Bogor

Struktur organisasi sekolah dibuat dalam rangka pengaturan aktifitas

sekolah agar semua kegiatan dan proses kegiatan belajar mengajar dapat

berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini yang menjadi dasar bagi SMA

Madania Bogor untuk mengatur dan mengkoordinir seluruh elemen dan staf

sekolah agar sesuai dengan job description yang ada dibuatlah struktur

organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran.

4. Guru dan Tenaga Kependidikan SMA Madania Bogor

Guru Madania mendidik dengan hati, yang tidak hanya pandai mengajar,

melainkan juga mampu membimbing, melatih, mengarahkan dengan penuh

perhatian dan kasih-sayang. Guru Madania terus belajar meningkatkan

kemampuan dirinya melalui training, workshop, seminar, dan Iain-Iain, yang

diadakan di dalam maupun di luar sekolah, baik tingkat nasional maupun

internasional.

Guru SMA Madania tergabung dengan guru SMP Madania. Karena

secara administrasi di sekolah madania, SMP dan SMA digabung menjadi

satu lalu dinamakan Secondary School. Adapun daftar nama guru-guru dan

tenaga kependidikan yang ada di Secondary School Madania dapat dilihat

dalam lampiran.

5. Data Siswa SMA Madania Bogor

Jumlah siswa SMA Madania mulai kelas X, XI dan XII adalah sebanyak

293 siswa baik yang beragama Islam maupun non Islam. Terdiri dari 101 siswa

kelas X, 102 siswa kelas XI, dan 90 siswa kelas XII. Jumlah masing-masing

5 Dokumentasi Profil Sekolah Madania Bogor, h. 6-7.

Page 65: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

52

rombongan belajar setiap kelas adalah 5 rombongan belajar. Adapun jumlah

siswa berdasarkan agama dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Siswa SMA Madania Bogor

Tahun Pelajaran 2013/2014

Kelas Islam Kristen Katolik Hindu Budha Saksi Jehovah Jumlah

X 90 6 2 0 1 2 101

XI 80 11 7 1 2 1 102

XII 77 6 5 0 0 2 90

Jumlah 247 23 14 1 3 5 293

6. Sarana Dan Prasarana SMA Madania Bogor

Madania dibangun di lahan seluas 4 hektar yang asri. Fasilitas sekolah

merupakan salah satu peran yang penting dalam menentukan kesuksesan suatu

pembelajaran.6 Adapun rincian penempatan fasilitas sekolah dapat dilihat

dalam lampiran.

7. Ekstrakurikuler SMA Madania Bogor

SMA Madania memiliki beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang mendidik

kecerdasan psikomotorik siswa. Ekstrakurikuler tersebut yaitu: basket, futsal,

sepak bola, baseball, renang, floor ball, bulu tangkis, karate, melukis, handy

craft, drama, komik, gamelan, broadcasting, paduan suara, keyboard, dan

menari.

Ekstrakurikuler tersebut diselenggarakan untuk semua tingkatan sekolah,

mulai dari sekolah SD sampai SMA. Jadwal ekstrakurikuler ini dibagi ke

dalam dua hari, yaitu hari Selasa bagi SD dan hari Kamis bagi SMP dan

SMA. Waktu pelaksanaannya mulai pukul 14.10 sampai pukul 15.00. Pada

hari-hari tersebut setiap siswa masuk ke ruang ekstrakurikulernya masing-

masing. Setiap siswa wajib mengikuti satu ekstrakurikuler. Maka pada jam

tersebut, kegiatan siswa dikhususkan untuk mengikuti ekstrakurikuler dan

tidak ada pembelajaran di kelas.

6 Dokumentasi Profil Sekolah Madania Bogor, h. 25.

Page 66: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

53

B. Deskripsi Data

1. Strategi Active Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI) di SMA Madania Bogor

Departemen agama Islam mempunyai wewenang penuh terhadap

pelaksanaan pengajaran di sekolah Madania. Pada awal tahun, departemen ini

berdiskusi untuk merancang kurikulum yang akan diterapkan selama satu tahun

pelajaran. Perencanaan tema-tema yang akan diajarkan biasa disebut dengan

pembuatan unit plan yang terdiri dari semester outline dan lesson scheme work

(LSW) atau lebih dikenal dengan silabus dan RPP. Di dalam perancangan

kurikulum ini, dilakukan perumusan materi yang akan diajarkan di setiap

tingkatan kelas. Materi yang diajarkan diolah menggunakan metode yang

sesuai dalam penyampaiannya agar nilai-nilai yang terkandung dapat tertanam

kuat di dalam diri siswa. Metode yang digunakan oleh guru-guru di SMA

Madania adalah metode active learning, yang menuntut siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran. Sehingga aspek yang terbentuk di dalam diri siswa tidak

hanya kognitifnya saja, tetapi afektif dan psikomotoriknya turut terlatih.

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai RPP yang

dibuat dan dijalankan oleh guru untuk membuat siswa aktif dan

memaksimalkan potensi yang dimilikinya secara umum sudah sangat baik dan

sudah mengacu kepada indikator-indikator yang diinginkan. Adapun aspek

penilaian yang diteliti oleh penulis yaitu mengenai; pengembangan indikator,

pengembangan materi, pemilihan metode, pengembangan skenario, pemilihan

media/alat bantu, dan pemilihan alat evaluasi.

a. Pengembangan Indikator

Indikator pencapaian kompetensi adalah penanda perubahan nilai,

pengetahuan, sikap keterampilan, dan perilaku yang dapat diukur.

Indikator digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan tujuan

pembelajaran, substansi materi, sumber dan media, serta alat penilaian.7

Indikator merupakan penjabaran KD yang menunjukkan tanda-tanda

7 Sa‟dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 133.

Page 67: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

54

perbuatan atau respon peserta didik. Pengembangan indikator hendaknya

memperhatikan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik,

menggunakan kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi.

Pengembangan indikator yang dibuat guru sudah sesuai dengan Standar

Kompetensi/Inti dan Kompetensi Dasar serta karakteristik siswa. Materi

ajar yang membahas semangat menuntut Ilmu dan perkembangan Islam

pada masa modern serta praktik wakaf. Indikator yang ingin dicapai pada

pembelajaran ini yaitu agar siswa dapat memahami dan mengamalkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan indikator juga

memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.

Pada pembahasan mengenai semangat menuntut ilmu, praktik wakaf

dan perkembangan Islam pada masa modern yang dibuat oleh guru

mendorong ranah afektif dan kognitif, terlihat siswa mampu menjelaskan

dan memahami materi serta saling berbagi pengetahuan yang dimilikinya

dengan cara berdiskusi kelompok, presentasi dan simulasi. Kemudian

indikator yang mengarah pada ranah psikomotorik yaitu adanya kerjasama

tim/kelompok yang saling berinteraksi dan bertanggung jawab dalam

menyelesaikan suatu tugas yang diberikan kemudian mereka mampu

mempresentasikan hasil yang telah didiskusikannya di depan kelas.

Setelah seluruh siswa melalui rangkaian proses pembelajaran tersebut

diharapkan siswa mampu menerapkan dan mempraktikkan apa yang

dipelajarinya di dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pengembangan Materi

Materi pelajaran yang dikembangkan oleh guru di dalam RPP maupun

dalam penyampaiannya kepada peserta didik yaitu bersumber dari buku

paket, al-Qur‟an terjemah, dan beberapa buku agama pendukung.

Pengembangan materi sudah sesuai dengan indikator dan relevan dengan

kebutuhan siswa karena materi semangat menuntut ilmu, perkembangan

islam pada masa modern dan praktik wakaf berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari siswa. Guru mengembangkan materi ajar dengan

Page 68: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

55

penayangan video dan pengetahuan yang dimilikinya agar suasana

pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efesien.

c. Pemilihan Metode

Pemilihan metode pembelajaran sudah sesuai dengan indikator dan

materi ajar. Dalam setiap pembelajaran yang direncanakan oleh guru

menuntut siswa agar mandiri dan aktif dalam berdiskusi, presentasi dan

simulasi serta mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam tiap-tiap

individu maupun kelompok. Metode yang diterapkan sesuai dengan

setting ruang kelas karena pembelajaran model jigsaw dan presentasi

membutuhkan ruangan yang cukup luas untuk bergerak dan bertukar

tempat. Sedangkan pembelajaran mengenai metode simulasi dilakukan

di luar kelas agar suasana belajar tidak monoton. Pembelajaran tersebut

diadakan di Masjid Raya Telaga Kahuripan dengan perimbangan agar

proses pembelajaran sesuai rencana.

Penggunaan atau pemilihan metode yang diterapkan guru dalam

pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa dari segi

kemampuan berpikir dan daya tangkap siswa terhadap suatu pelajaran.

Hal tersebut terungkap dari pernyataan guru Pendidikan Agama Islam,

yaitu sebagai berikut:

“Kondisi siswa khususnya kelas X, jika dilihat dari sisi daya tangkap

individu pastinya berbeda-beda dalam hal ini kita kategorikan ada 3

tingkatan mulai dari low, middle dan high. Sedangkan jika dilihat

dari sisi prilaku itu juga sama. Ada anak yang dominan dalam arti

proaktif dalam mengikuti pembelajaran, ada yang mengikuti

pembelajaran seperti biasa sesuai dengan apa yang disampaikan oleh

guru, dan ada yang tidak peduli atau cuek dalam mengikuti

pembelajaran. Dalam artian bukannya tidak mengikuti aktifitas sama

sekali tetapi dia harus mendapatkan instruksi-instruksi tambahan

sehingga baru bisa mengikuti pembelajaran”.8

8 Hasil wawancara dengan bapak Muchammad Furqon guru agama Islam kelas X, Bogor, 20

Mei 2014.

Page 69: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

56

Berdasarkan pernyataan di atas, terdapat perbedaan dalam

pemilihan metode yang disesuaikan oleh karakteristik siswa

dikarenakan kondisi siswa yang tergolong menjadi 3 tingkatan yakni

low, middle dan high.

d. Pengembangan Skenario

Skenario pembelajaran yang dibuat guru tidak dijelaskan secara

rinci di dalam RPP akan tetapi dalam pengaplikasiannya sudah sesuai

dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan awal,

inti dan penutup. Adapun dalam skenario metode diskusi kelompok

meliputi jigsaw dan cooperatif script, presentasi, dan simulasi dapat

dilihat dalam tahap pelaksanaanya/implementasinya pada bagian

strategi/metode active learning.

Berikut contoh Pengembangan skenario strategi active learning

dalam pembelajaran PAI harus disesuaikan dengan karakteristik materi

pelajarannya di SMA Madania Bogor:

1) al-Qur’an dan Hadits

Untuk materi pelajaran al-Qur‟an dan Hadits yang berupa membaca,

menulis atau menyalin, mengartikan dan menerjemahkan, serta

menyimpulkan kandungan ayat atau hadits. Metode yang digunakan

adalah reading aloud (membaca keras), penampilan video dan

pembagian tugas baik individual maupun kelompok.

Misalnya: dalam materi memahami QS. at-Taubah: 122 tentang

semangat menuntut ilmu, metode yang digunakan adalah reading aloud.

Dalam pelaksanaannya guru membagikan materi kepada siswa terkait

surat at-Taubah: 122 kemudian guru membacakan surat tersebut dengan

suara keras setelah itu guru menunjuk siswa untuk membaca keras

seperti apa yang dilakukan oleh guru itu sebelumnya. Ketika siswa

sedang membaca guru menghentikan bacaannya untuk menekankan

poin-poin tertentu, mengajukan pertanyaan atau memberi contoh.

Page 70: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

57

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Metode Reading Aloud Metode Video Critic

2) Akidah Akhlak

Dalam mengajarkan materi akidah dan akhlak guru PAI di SMA

Madania menggunakan tanya jawab, diskusi kelompok dengan jigsaw

dan cooperatif script.

Misalnya: dalam materi prilaku semangat menuntut ilmu/akhlak,

metode yang digunakan adalah cooperatif script. Dalam pelaksanaannya

siswa diminta untuk berpasangan kemudian guru memberikan handout

untuk dibaca dan ringkas setelah itu tiap siswa ada yang berperan

sebagai pembicara untuk membacakan hasil ringkasannya dan ada yang

sebagai pendengar untuk menyimak hasil dari ringkasan tersebut.

Gambar 4.3 Gambar 4.4

Metode Cooperatif Script Metode Jigsaw

Page 71: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

58

3) Fiqh

Pada materi Fiqh metode yang digunakan adalah bermain peran

(role play) dan simulasi/praktik langsung.

Misalnya: dalam materi memahami pengelolaan wakaf, metode

yang digunakan adalah praktik langsung dengan mensimulasikan.

Dalam pelaksanaannya secara bergantian setiap siswa menyampaikan

ikrar wakafnya kepada nadzir Masjid, kemudian siswa lainnya

mengamati dengan sungguh-sungguh.

Gambar 4.5 Gambar 4.6

Simulasi Wakaf Pembacaan Ikrar

4) Tarikh/Sejarah Islam

Materi sejarah Islam berisi tentang cerita-cerita sejarah baik yang

kebudayaan, pendidikan, perjuangan dan lain-lain. Maka metode yang

digunakan adalah diskusi kelompok dengan jigsaw, mindmap, dan

presentasi.

Misalnya: dalam materi perkembangan Islam pada masa modern.

Dalam pelaksanaannya siswa diberi kesempatan untuk mencari dan

menggali sendiri materi yang terkait melalui berbagai sumber dan

menyajikan dalam bentuk slide power point kemudian dipresentasikan

di depan kelas.9

9 Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X dan XI.

Page 72: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

59

Gambar 4.7 Gambar 4.8

Hasil Mind Map Metode Presentasi

e. Pemilihan Media/Alat bantu

Media atau alat bantu yang digunakan guru dalam pembelajaran

active learning kali ini menggunakan projector, white board,

worksheets, laptop dan speaker agar perhatian peserta didik dalam

belajar menjadi fokus serta apa-apa yang dijelaskan guru dapat

diperhatikan dengan baik. Pemilihan media dalam suatu rencana

pembelajaran harus dipikirkan secara baik dan tepat, hal ini dikarenakan

media mempunyai peranan penting yaitu sebagai alat bantu dalam

tercapainya suatu pembelajaran yang diinginkan.

f. Pemilihan Alat Evaluasi

Inti pokok kegiatan evaluasi adalah upaya untuk mengetahui

penilaian yang dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes,

mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Kegiatan evaluasi

yang dirancang sistematis dan komprehensif akan memberikan hasil

belajar pada diri siswa. Oleh karena itu perlu dirancang alat evaluasi

proses pembelajaran yang valid, mendidik, berorientasi pada

kompetensi, adil, terbuka, berkesinambungan, menyeluruh dan

bermakna.

Alat evaluasi yang ditetapkan guru dalam RPP berupa soal-soal

pertanyaan berbentuk pilihan ganda, isian dan essai untuk mengetes

kemampuan siswa dalam menguasai dan memahami materi pelajaran

Page 73: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

60

yang telah dibahas. Adapun teknik penilaian pada saat pembelajaran

berlangsung materi semangat menuntut ilmu dan perkembangan Islam

pada masa Modern yaitu berupa penilaian kinerja/performansi kelompok

yang masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

didepan anggota kelompok yang lain. Selain itu untuk mengukur dari

segi afektif siswa juga diberikan beberapa lembar pertanyaan untuk

menilai afektif siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Adapun teknik penilaiannya setiap siswa diberikan beberapa

pertanyaan mengenai materi semnagat menuntut ilmu kemudian dari tiap

siswa untuk menanyakan betapa pentingnya menuntut ilmu kepada guru

yang ada di sekolah Madania. Hal yang didapatkan oleh siswa yaitu

melatih mental siswa ketika mengembangkan kreativitas dalam bertanya

dan pengembangan sikap tentang percaya diri serta tekad yang kuat

untuk selalu menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari. Sedangkan pada materi perkembangan Islam pada masa

modern ketika siswa presentasi hal yang dinilai oleh guru mengenai

kreatifitas dalam membuat setiap slide, kelengkapan isi dan penyajian

dalam mempresentasikan hasil diskusinya.

Berdasarkan penjabaran diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirancang

guru sudah sangat baik. Terlihat dari pengembangan indikator, skenario

pemilihan metode, materi dan alat evaluasi pembelajaran yang

disesuaikan dengan karakteristik siswa. Dengan demikian kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang diinginkan.

Page 74: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

61

2. Implementasi Strategi Active Learning dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) di SMA Madania Bogor

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang peneliti

lakukan di SMA Madania Bogor, tahun ajaran 2013-2014. Strategi active

learning dalam pembelajaran PAI tertuang dalam lima komponen utama yang

berperan, dan saling mempengaruhi dalam proses pembelajaran PAI, yakni:

guru-siswa, tujuan pembelajaran, isi/materi, media, dan strategi/metode

pembelajaran.

a. Guru dan Siswa

Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi

suatu strategi pembelajaran aktif (active learning). Tanpa adanya guru,

strategi tersebut tidak dapat di implikasikan, karena guru merupakan suatu

pekerjaan profesional, dengan harapan dapat melaksanakan tugas-tugasnya

dengan baik dan secara otomatis akan menghasilkan output yang baik pula.

Dalam proses pembelajaran, guru tidak hanya berperan sebagai model

atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola

pembelajaran (manager of learning).10

Dengan demikian, efektifitas proses

pembelajaran terletak dipundak guru. Oleh karena itu, keberhasilan suatu

proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas/kemampuan guru.

Dalam pembelajaran aktif (active learning) siswa memegang peranan

penting demi tercapainya kegiatan belajar mengajar yang optimal. Hal ini

dikarenakan siswa merupakan faktor utama dalam menciptakan

pembelajaran yang dinamis. Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi latar

belakang siswa yang meliputi jenis kelamin siswa, tempat kelahiran, tempat

tinggal siswa, tingkat sosial ekonomi siswa, dari keluarga yang bagaimana

siswa berasal dan lain-lain, sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa

meliputi kemampuan dasar pengetahuan dan sikap.11

10 Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan Sistem

Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013), h. 4.

11

Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain Pengembangan ..., h. 5.

Page 75: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

62

Strategi pembelajaran aktif (active learning) dalam pembelajaran PAI

di SMA Madania lebih menekankan peran aktif dan partisipasi siswa. Hal

ini dimaksudkan untuk membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.

Seluruh proses pengajaran bertumpu pada dialog, sehingga menuntut para

siswa aktif berpendapat dan menyampaikan apresiasi terhadap berbagai

materi pelajaran dan informasi. Guru di Madania lebih berfungsi sebagai

fasilitator, yang mengajak, merangsang dan memberikan stimulus-stimulus

kepada para siswa untuk menggunakan kecakapan diri secara bebas dan

bertanggung jawab. Untuk lebih jelasnya berikut hasil wawancara dengan

para informan mengenai hal tersebut:

Menurut Abdulloh, S.Ag koordinator guru agama Islam mengatakan

bahwa:

“Madania pertama kali dibangun di tahun 2008 mengedepankan

metode active learning yang berusaha semaksimal mungkin membuat

siswa yang aktif bukan guru yang aktif. Guru hanya sebagai fasilitator

yang seharusnya mengarahkan pembelajaran pada siswa untuk

mengeksplorasi, mengobservasi, dan terakhir mengambil kesimpulan

dari apa yang mereka amati. Active learning ragamnya banyak. Pada

intinya dikelompokkan ke dalam 3 yakni: presentasi, simulasi dan

diskusi”.12

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Rahmat Rizqa, S.Th.I guru agama

Islam kelas XI bahwa:

“Active learning yang digunakan pada pelajaran agama menggunakan

metode diskusi, berdebat, praktik/simulasi, presentasi, mindmap,

jigsaw dan masih banyak lagi. Hal ini kami upayakan agar siswa

terlibat aktif dalam setiap pembelajaran yang ada. untuk memakai

semua metode-metode active learning yang ada, tentu disesuaikan

dengan kondisi kelas dan materi yang kami ajarkan”.13

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Muchammad Furqon,

S.Ag, guru agama Islam kelas X mengatakan bahwa:

“Metode active learning terus terang kami lebih sering mengacu pada

model-model pembelajaran aktif yang sudah baku meskipun

12 Hasil wawancara dengan bapak Abdulloh koordinator guru agama Islam, Bogor, 21 Mei

2014.

13

Hasil wawancara dengan bapak Rahmat Rizqa guru agama Islam kelas XI, Bogor, 21 Mei

2014.

Page 76: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

63

terkadang poin-poin atau langkah-langkah metode tersebut terkadang

saya suka ubah disesuaikan dengan kondisi siswa. Beberapa metode

yang suka saya lakukan seperti: jigsaw, role playing, cooperatif script,

praktik, presentasi dengan menampilkan slide-slide power point dan

video”.14

Hal ini juga dapat dilihat ketika peneliti mengamati pelaksanaan strategi

pembelajaran aktif (active learning) dalam pembelajaran PAI di SMA

Madania sebagai berikut:

1) Guru merancang dan mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM) yang

mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

melaksanakan kegiatan yang beragam dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan, misalnya:

mengeksplorasi, diskusi kelompok, presentasi, menampilkan video,

mengumpulkan data, menarik kesimpulan, memecahkan masalah dan

menulis laporan.

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan

gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan melalui diskusi atau

pertanyaan-pertanyaan terbuka dari para siswa.

3) Guru mengaitkan kegiatan belajar mengajar dalam pengalaman siswa

sehari-hari, siswa menceritakan atau memanfaatkan pengalaman dirinya,

yaitu dengan menerapkan hal yang dipelajari siswa dalam kehidupan

nyata, guru memantau kerja siswa, kemudian guru memberikan umpan

balik.

4) Guru menyeimbangkan materi yang disampaikan dengan jumlah

pelajaran PAI dengan melihat semester outline. Dalam hal ini guru

memilih materi yang cocok dimasukkan sesuai dengan tingkat

kesulitannya masing-masing.

5) Keberanian siswa untuk menampilkan minat terhadap materi

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dilihat dari sebagian

besar siswa cukup antusias dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Hal

ini terbukti dalam materi prilaku semangat menuntut ilmu/akhlak di

kelas X untuk mempresentasikan hasil artikel tentang Al-Kindi, Ibnu

Sina, Al-Jazari dan lain-lain yang telah didiskusikan terlebih dahulu

sebelumnya dengan metode jigsaw.

6) Adanya interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antara siswa

dengan siswa. Hal ini terbukti dalam materi perkembangan Islam pada

masa modern di kelas XI untuk mempresentasikan hasil para biografi

tokoh beserta pemikirannya seperti Jamaludin al-Afghani, Muhammad

Abduh, Rasyid Ridha dan lain-lain yang telah didiskusikan minggu lalu

dengan media power point.15

14 Hasil wawancara dengan bapak Muchammad Furqon guru agama Islam kelas X, Bogor, 20

Mei 2014.

15

Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X dan XI.

Page 77: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

64

Pada Penerapan strategi active learning tersebut keaktifan dalam

pembelajaran berpusat pada siswa, sehingga keaktifan siswa di dalam

kelas sangat diutamakan. Oleh karena itu berbagai upaya yang dilakukan

guru dalam proses pembelajaran perlu dioptimalkan guna mencapai

tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam hal ini mengenai cara

belajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran PAI dapat dilihat

dari hasil wawancara salah satu siswa kelas X, Bahy Helmi yang

mengatakan bahwa:

“Pak Furqon cara belajarnya inovatif dengan menggunakan slide,

diskusi, sharing, dan tanya jawab. Sudah menarik cara mengajarnya

sehingga membuat kami aktif dalam mengikuti pelajaran”.16

Kondisi yang sama juga diungkapkan oleh Farizal Mulyadi siswa

kelas XI bahwa:

“Pak Rizka sudah cukup baik untuk mengajarkan kita dikelas. Dia

juga selalu menyiapkan slide untuk presentasi, membuat kelompok

untuk berdiskusi kemudian dipresentasikan, dan mempraktikkan

materi yang akan diajarkan seperti waktu itu contohnya materi

dakwah. Jadi, kita ditugaskan untuk berdakwah didepan teman-

teman sekelas dan juga pada saat materi jenazah kita mulai

mempraktikkan mulai dari memandikan, mengkafani,

menshalatkan dan menguburkan”.17

Dengan penerapan strategi active learning tersebut menunjukkan

bahwa keaktifan tidak hanya dari guru akan tetapi juga dari siswa,

sehingga ada keseimbangan antara guru dengan siswa.

Hal tersebut senada juga diungkapkan oleh M. Rizka Fadillah siswa

Kelas XI bahwa:

“Pak Rizka itu mengajarnya bukan ada guru dan ada murid tetapi

lebih kepada diskusi. Jadi, bukan selalu Pak Rizka yang

memberikan materi ke siswanya, sebenarnya kita menambahkan

juga ketika dikelas dan caranya Pak Rizka itu pasti kita juga sudah

mempunyai materi sendiri-sendiri yang berkaitan dengan materi

16 Hasil wawancara dengan Bahy Helmi salah satu siswa kelas X, Selasa, 20 Mei 2014.

17

Hasil wawancara dengan Farizal Mulyadi salah satu siswa kelas XI, Rabu, 21 Mei 2014.

Page 78: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

65

yang diberi oleh Pak Rizka. Sehingga dengan cara itu membuat

kelas menjadi aktif yang merujuk kepada pembelajaran”.18

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi

active learning dalam pembelajaran PAI dibutuhkan keterlibatan secara

terpadu dan berkesinambungan antara guru dan murid secara aktif agar

tercapai tujuan pembelajaran yang optimal.

b. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang sangat penting dalam

sistem pembelajaran. Semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.

Sesuai standar isi, kurikulum yang berlaku untuk setiap satuan pendidikan

adalah kurikulum berbasis kompetensi dan kurikulum 2013. Secara umum

tujuan pembelajaran yang dikembangkan di SMA Madania untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami, menghayati dan

mengamalkan nilai-nilai agama Islam. Hal ini sebagaimana yang

diungkapkan oleh bapak Furqon bahwa:

“Tujuan pembelajaran PAI di Madania seperti halnya disekolah-

sekolah lain secara umum, yakni mengharapkan anak-anak dimana

pun mereka berada memiliki kesadaran berketuhanan selalu

menyertainya. Hal itu bisa dilihat dari prilaku keseharian mereka,

semangat beribadah mereka, gaya bersosialisasi mereka dan tentunya

semua itu harus mencerminkan nilai-nilai keislaman”.19

Penerapan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA

Madania meliputi tiga aspek tujuan, yakni sebagai berikut:

1) Di lihat dari segi kognitif tentu tergantung siswa dalam artian masing-

masing siswa itu unik, memiliki tingkat pemahaman yang berbeda

terhadap pembelajaran PAI.

2) Di lihat dari segi afektif tentu apa yang telah dipelajari oleh siswa dapat

terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

3) Di lihat dari segi psikomotor tentu berkaitan dengan praktik-praktik

yang berhubungan dengan ibadah.20

18 Hasil wawancara engan Rizka Fadillah salah satu siswa kelas XI, Rabu, 21 Mei 2014.

19

Hasil wawancara dengan bapak Muchammad Furqon guru agama Islam kelas X, Bogor, 20

Mei 2014.

20

Hasil wawancara dengan bapak Rahmat Rizka guru agama Islam kelas XI, Bogor, 21 Mei

2014.

Page 79: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

66

Pencapaian tujuan PAI di SMA Madania didukung melalui program

pembiasaan yang diaplikasikan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang

ada di sekolah. Adapun beberapa kegiatan keagamaan yang dilaksanakan

oleh guru-guru agama Islam dan siswa SMA Madania yang sifatnya

mendukung, diaplikasikan dalam bentuk:

a) Kegiatan shalat sunnah Dhuha sebelum pembelajaran di kelas al-

Qur‟an.

b) Kegiatan shalat Dzuhur dan shalat Jum‟at secara berjamaah di Multi

Purpose Hall (MPH) sekolah Madania.

c) Tadarus al-Qur‟an di kelas al-Qur‟an yang berlangsung selama 2 jam

pelajaran dengan durasi waktu satu jam pelajaran 40 menit, jadi setiap

pembelajaran di kelas al-Qur‟an yang siswa jalani selama 80 menit.

d) Kajian keislaman/forum diskusi dilaksanakan setiap hari Jumat pagi

menjelang siang, tepatnya pukul 10.30 WIB. Materi yang dibahas pada

forum diskusi ini adalah tafsir al-Quran dan hadis-hadis nabi

Muhammad SAW. Pemateri di dalam forum ini adalah guru-guru

agama Islam dan beberapa guru bidang studi lainnya yang bersedia

untuk menjadi pemateri.

e) Penyembelihan hewan qurban di sekolah Madania dilakukan setiap

peringatan „Idul Adha. Pelaksanaan kegiatan ini dikoordinir oleh

departemen agama Islam. Penyumbang qurban di sekolah Madania

berasal dari orang tua wali, guru-guru, dan kelas-kelas yang

mengumpulkan uang untuk menyumbangkan hewan qurban.21

c. Isi/Materi Pembelajaran

Unit plan yang dibuat departemen agama Islam dibuat untuk dua

pembelajaran, yaitu pembelajaran materi di kelas materi dan pembelajaran

al-Quran di kelas al-Quran. Materi yang diajarkan di kelas materi

disesuaikan dengan kurikulum dari departemen Pendidikan Nasional

(DIKNAS) dengan beberapa tambahan yang perlu ditambahkan dan

berkaitan dengan materi yang ada di dalam kurikulum DIKNAS. Materi

yang diajarkan di kelas al-Quran adalah materi tambahan di luar materi yang

ada di dalam kurikulum DIKNAS. Materi ini diambil dari potongan-

potongan ayat al-Quran yang disepakati oleh guru-guru pengajar Pendidikan

Agama Islam.

21 Hasil Observasi peneliti selama berada di SMA Madania Bogor .

Page 80: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

67

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Pak Abdulloh, S.Ag bahwa:

“Kurikulum yang digunakan di Madania secara formal adalah

kurikulum yang di pakai oleh DIKNAS yakni KTSP dan Kurikulum

2013. Untuk kelas IV SD, VII SMP dan X SMA menggunakan

kurikulum 2013. Selain itu juga sekolah Madania ada yang membuat

kurikulum sendiri, biasanya dipertemuan kedua. Teman-teman guru

PAI menyebutnya dengan al-Qur‟an. Kajian dalam kurikulum al-

Qur‟an ini lebih kepada behaviour atau membentuk karakter”.22

Hal senada juga diungkapkan oleh Pak Furqon, S.Ag bahwa:

“Kurikulum yang diterapkan di Madania secara khusus untuk

pembelajaran pendidikan agama Islam masih mengacu kepada 2

model kurikulum yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

dan kurikulum 2013. Adapun yang menggunakan kurikulum 2013

karena ini tahun pertama hanya dilakukan di kelas IV SD, VII SMP

dan X SMA. Sedangkan yang lainnya masih menggunakan kurikulum

yang dipakai oleh diknas yakni KTSP”.23

Materi pembelajaran pendidikan agama Islam diberikan 2 kali

pertemuan dalam satu minggu. Siswa akan mendapatkan 1 kali

pembelajaran materi agama Islam dan 1 kali pembelajaran materi al-Qur‟an

dengan waktu 2 jam pelajaran. Durasi 1 jam pelajaran yaitu 40 menit, jadi

setiap pelajaran di kelas materi ataupun di kelas al-Qur‟an pembelajaran

yang siswa jalani selama 80 menit. Maka dalam satu minggu siswa akan

mempelajari materi agama Islam sebanyak 160 menit.

d. Media Pembelajaran

Pembelajaran PAI di SMA Madania berlangsung di dalam dan di luar

kelas. Pada pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, guru mendesain

kelas sedemikian rupa sehingga memungkinkan siswa untuk bergerak secara

aktif dan memungkinkan guru untuk memantau semua siswa tanpa

terkecuali. Untuk menjaga kedinamisan dalam kelas jumlah siswa ditiap-

tiap kelas dibatasi tidak lebih dari 20 siswa.

22 Hasil wawancara dengan bapak Abdulloh koordinator guru agama Islam, Bogor, 21 Mei

2014.

23

Hasil wawancara dengan bapak Muchammad Furqon guru agama Islam kelas X, Bogor, 20

Mei 2014.

Page 81: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

68

Selain berlangsung di dalam kelas proses pembelajaran PAI juga

berlangsung di luar kelas. Tempat yang biasanya digunakan untuk belajar

biasanya di masjid dekat sekolah, ruang serba guna dan alam terbuka.

Pembelajaran di luar kelas di terapkan agar siswa tidak merasa jenuh dengan

situasi yang ada dan juga disesuaikan dengan materi pembelajaran.

Dalam setiap kelas di SMA Madania tersedia juga fasilitas seperti meja

dan kursi, AC, white board, display, projector, serta media lain yang

mendukung berupa gambar, maupun audio-visual. Selain media

pembelajaran yang ada di kelas, dibutuhkan juga media belajar yang berisi

informasi yang berhubungan dengan pelajaran. Media tersebut berupa buku-

buku, majalah, surat kabar, hasil karya siswa, perangkat komputer, internet

dan lain sebagainya. Aspek ini penulis amati sudah tersedia di SMA

Madania. Pada pelajaran PAI misalnya berupa buku-buku PAI, ensiklopedi

Islam, serta buku lain penunjang siswa ada dalam jumlah banyak tidak

hanya terdapat di perpustakaan sekolah tetapi juga di perpustakaan ruang

agama Islam.

Penggunaan sarana Internet di SMA Madania tidak hanya sekedar

karena mengikuti perkembangan zaman, tapi sarana internet digunakan

siswa untuk saling berkirim informasi. Guru juga dapat berkomunikasi antar

guru atau dengan murid melalui intranet. Komunikasi ini tidak hanya dalam

bentuk teks, tetapi juga guru atau murid dapat mengirim data melalui

jaringan ini dan dapat diakses selama 24 jam. Berbagai informasi pun sering

diberitahukan melalui intranet. Contohnya; pemberitahuan jadwal mengajar,

jadwal kegiatan, perangkat pembelajaran, jadwal mengawas ujian, dan

berbagai informasi lainnya. Bagi murid, intranet biasanya digunakan untuk

mengirim hasil dari tugas yang diberikan oleh guru. Intranet tak hanya

digunakan untuk saling berkirim informasi, tetapi guru juga dapat

menyediakan materi pembelajaran bagi siswa. Karena di dalamnya terdapat

halaman e-learning. Pada halaman ini, terdapat materi-materi yang telah

diajarkan oleh guru dan dapat diakses oleh murid yang diajarnya. Dalam

pelaksanaannya seorang guru dituntut untuk jeli dan kreatif memanfaatkan

Page 82: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

69

media pembelajaran yang ada, agar apa yang akan disampaikan bisa efektif

dan tujuan pembelajaran akan tercapai.

e. Strategi/Metode Active Learning

Proses pembelajaran PAI di sekolah Madania tidak hanya ditekankan

pada aspek kognitif yang bersifat hafalan tetapi juga mengembangkan aspek

afektif dan psikomotor. Secara umum proses pembelajaran PAI berlangsung

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, dalam

konteks ini guru mengarahkan potensi dan kemampuan yang dimiliki

sehingga siswa menyadari bahwa apa yang dipelajari akan berguna di

kehidupan nanti, selain itu guru juga mempersiapkan skenario pembelajaran

dan mempersiapkan bahan untuk mengajar sesuai dengan materi serta

memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk dilaksanakan.

Dalam setiap pembelajaran PAI strategi yang dikembangkan adalah

active learning, tetapi disini peneliti hanya memaparkan empat contoh

metode yang biasanya dilaksanakan oleh guru PAI di SMA Madania Bogor:

1) Jigsaw Model Tim Ahli

Jigsaw merupakan satu jenis pembelajaran aktif (active learning)

yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.24

Jigsaw menggabungkan konsep pembelajaran pada teman sekelompok

atau teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Jigsaw pada

hakikatnya adalah metode pembelajaran kooperatif yang berpusat pada

siswa. Dalam hal ini, siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar

dalam pembelajaran. Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan

motivator. Tujuan metode jigsaw ini adalah untuk mengembangkan

kerja tim, keterampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan

secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila

mempelajari materi secara individual. Strategi active learning dalam

24 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 74.

Page 83: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

70

pembelajaran PAI pada kelas X yang digunakan metode diskusi

kelompok (Jigsaw) dalam materi akidah akhlak. Seperti yang penulis

observasi ketika pelajaran PAI bab perilaku semangat menuntut ilmu.25

a) Kegiatan Awal

(1) Guru mengkondisikan persiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran dengan mendesain meja dan kursi untuk 2 orang.

(2) Guru menempelkan artikel terkait tokoh-tokoh ilmuwan

muslim di sekitar ruang kelas.

(3) Setiap siswa duduk ditempatnya masing-masing dengan kursi

dan meja yang sudah diatur sebelumnya secara berkelompok.

(4) Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa dengan

memperlihatkan video mengenai keutamaan menuntut ilmu.

(5) Guru menyampaikan strategi pembelajaran terkait materi yang

akan dipelajari.

b) Kegiatan Inti

(1) Siswa dikelompokkan ke dalam 2-3 anggota tim yang terdiri

dari 10 kelompok.

(2) Setiap siswa dalam tim diberi bagian materi berbeda yang

ditempelkan di sekitar ruang kelas terkait biografi ilmuwan

muslim diantaranya Al-Zahrawi, Al-Kindi, Ibnu Sina, Jabir

Ibnu Hayyan, Al-Khawarizmi, Ishaq Al-Mausili, Abu Raihan

Al-Biruni, Al-Jazari dan Jamshid Al-Kashi.

(3) Guru memberikan tugas kepada anggota dari tim yang berbeda

dalam kelompok baru (ahli) untuk mencatat dan mempelajari

artikel yang sama.

(4) Setelah selesai mencatat guru meminta kepada siswa kembali

ke kelompok asal untuk mendiskusikan sub bab yang mereka

kuasai dari hasil catatannya tersebut secara bergantian

25 Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X, 20-21 Mei 2014.

Page 84: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

71

mengajar teman satu timnya dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

(5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa (tim ahli) untuk

mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas secara

general dari banyak materi yang telah didapatkan.

(6) Guru memberikan umpan balik mengenai materi biografi

ilmuwan muslim dengan memberikan penjelasan menuntut

ilmu dalam surat at-Taubah: 122.

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke

medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di

antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan

mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada

kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka

itu dapat menjaga dirinya.” (Q.S. at Taubah: 122)

c) Kegiatan Penutup

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahpahaman, memberi penguatan dan menyimpulkan tentang

apa yang dilakukan siswa terkait pembelajaran tentang keutamaan

menuntut ilmu.26

2) Presentasi

Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi

yang sifatnya teoritis dalam pembelajaran klasikal dengan kelompok

besar.27

Presentasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti

26 Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X, 20-21 Mei 2014.

27

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada

Press, 2010), h. 150.

Page 85: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

72

menyajikan atau mengemukakan.28

Jadi, presentasi bisa diartikan

menyajikan atau mengemukakan informasi kepada orang lain dengan

tujuan bermacam-macam seperti, memberi tahu, mempengaruhi

ataupun mengajak (persuasif). Namun demikian pada saat ini presentasi

juga dilakukan dalam proses pembelajaran, baik yang dilakukan oleh

guru maupun siswa. Tujuan dari presentasi dalam proses pembelajaran

bermacam-macam, misalnya untuk memberi informasi, untuk

meyakinkan peserta, menyampaikan pesan dan bahkan untuk

melakukan penilaian.

Strategi active learning dalam pembelajaran PAI pada kelas XI

yang digunakan metode presentasi dalam materi tarikh/sejarah Islam.

Seperti yang penulis observasi ketika pelajaran PAI bab perkembangan

Islam pada masa modern.29

a) Kegiatan awal

(1) Pada pertemuan sebelumnya, guru telah membagi kelas menjadi

beberapa kelompok diskusi dengan materi tokoh yang berbeda

diantaranya Muhammad Abduh, Muhammad bin Abdul Wahab,

Jamaludin al Afghani, Toha Husein, Sayid Qutub, Rasyid Ridha

dan Muhammad Iqbal.

(2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan melakukan

apersepsi.

(3) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk memahami,

bahwa pada setiap pribadi muslim harus menjadi orang yang

cerdas dengan serius menuntut ilmu.

(4) Guru menyampaikan penilaian yang menjadi acuan ketika siswa

menjadi presenter didepan kelas.

b) Kegiatan inti

28 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), Cet.4, h. 895.

29

Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas XI, 19-20 Mei 2014.

Page 86: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

73

(1) Guru mengeksplorasi pengetahuan siswa dan membagikan

handout tentang materi yang berkenaan dengan perkembangan

Islam pada masa modern.

(2) Guru memberikan tugas juga dengan menjelaskan kepada setiap

kelompok untuk membuat hasil ringkasan dalam bentuk

mindmap dari hasil presentasi kelompok lain mengenai biografi

tokoh, pandangan/pemikiran tentang politik, pendidikan dan

agama.

(3) Guru mempersilahkan kepada setiap kelompok untuk

mempresentasikan topik yang sudah dibagi dan didiskusikan

minggu lalu sedangkan kelompok lain mengamati dan

mendengarkan siswa yang lain ketika presentasi didepan kelas.

(4) Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk

mengevaluasi presentasi teman-teman mereka dan berdiskusi

untuk mencari benang merah kesamaan pemikiran masing-

masing tokoh dan perbedaan masing-masing.

(5) Guru dan siswa berdiskusi tentang pemikiran tokoh yang telah

dipresentasikan oleh siswa.

(6) Guru menambahkan konsep/ide yang belum dijelaskan oleh

siswa pada saat mempresentasikan hasil diskusinya.

c) Kegiatan Penutup

(1) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahpahaman, memberikan penguatan dan menyimpulkan

dari hasil diskusi yang telah dilakukan oleh setiap kelompok

mengenai materi tokoh yang telah dibahas.

(2) Guru melakukan penilaian tentang kreatifitas siswa, kelengkapan

konten dan penyajian materi yang telah dipresentasikan.

(3) Siswa mengumpulkan hasil tugas tentang biografi tokoh,

pandangan/pendapat politik, pendidikan dan agama yang telah

mereka buat dalam bentuk mindmap atau rangkuman ketika

teman-temannya melakukan presentasi.

Page 87: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

74

(4) Guru bersama siswa merapikan ruangan kelas, dan menutup

pelajaran dengan membaca do‟a.30

3) Cooperative Script

Cooperative script adalah metode belajar dimana siswa bekerja

berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian

dari materi pendidikan agama Islam yang dipelajari. Tujuannya

mendorong siswa untuk terbiasa membuat ringkasan atau resume dari

suatu konsep dan terbiasa mengungkapkan gagasannya sendiri, maupun

mendengarkan orang lain yang berbicara dengan penuh perhatian.31

Strategi ini diterapkan guru PAI dalam pelajaran akidah akhlak Seperti

yang penulis observasi ketika bab perilaku semangat menuntut ilmu.32

a) Kegiatan Awal

(1) Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok untuk duduk

berpasangan.

(2) Guru menggali informasi seputar pengetahuan siswa tentang

keutamaan menuntut ilmu.

(3) Guru membagikan wacana/materi siswa untuk dibaca terkait

materi tokoh ilmuwan muslim.

(4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat peta

konsep/mindmap, menggambar ataupun membuat bagan dari

hasil bahan yang telah dibaca.

(5) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.

Pembicara membacakan ringkasannya selengkap-lengkapnya

dengan memasukkan gagasan-gagasan dalam ringkasannya

sementara pendengar menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-

ide pokok yang kurang lengkap.

30 Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas XI, 19-21 Mei 2014.

31

Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.

205.

32

Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X, pada hari selasa, 21 Mei

2014.

Page 88: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

75

b) Kegiatan Inti

(1) Guru memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk

meringkas dari materi tokoh ilmuwan muslim yang telah

didapatkan dari masing-masing siswa.

(2) Setelah siswa membuat ringkasan kemudian siswa berperan

sebagai pembicara dan pendengar secara bergantian.

(3) Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

mempresentasikan hasil dari ringkasannya dan menyimpulkan 1

point yang didapatkan dari materi keutamaan menuntut ilmu.

(4) Guru menambahkan penjelasan dengan menayangkan video

tentang menuntut ilmu dan siswa mengkritisi atas penyangan

video tesebut.

c) Kegiatan Penutup

(1) Guru memberikan kesempatan kepada salah satu siswa untuk

memberikan hikmah yang didapatkan dari pelajaran tentang

menuntut ilmu.

(2) Guru memberikan refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan untuk menjadi komitmen dalam menuntut ilmu.

(3) Siswa mengumpulkan tugas yang telah diringkas dari hasil

laporan yang telah dibuat dalam bentuk peta konsep/mindmap,

menggambar sesuatu ataupun membuat bagan.

(4) Guru membuat laporan tentang pengalaman belajar siswa.33

4) Simulasi

Menurut John Echols dan Shadily dalam Kamus Inggris-Indonesia

simulation artinya pekerjaan tiruan atau meniru, sedang simulate artinya

menirukan, pura-pura atau berbuat seolah-olah.34

Dengan demikian

simulasi adalah peniruan atau perbuatan yang bersifat menirukan suatu

peristiwa seolah-olah peristiwa yang sebenarnya. Manfaat metode

33 Hasil observasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X, pada hari selasa, 21 Mei

2014.

34

John M. Echols dan Hassan Shadly, an English-Indonesia Dictionary, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2005), Cet. 26, h. 527.

Page 89: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

76

simulasi dapat meningkatkan motivasi dan perhatian siswa terhadap

topik, dan belajar siswa, serta meningkatkan keterlibatan langsung dan

partisispasi aktif siswa dalam belajar kognitif meliputi informasi faktual,

konsep, prinsip dan keterampilan membuat keputusan sehingga belajar

siswa lebih bermakna. Selain itu juga dapat meningkatkan afektif, atau

sikap dan persepsi siswa terhadap isu yang berkembang di masyarakat.

Tujuannya untuk melatih keterampilan motorik maupun sosial yang

dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa dalam menghadapi

keadaaan yang sebenarnya. Metode ini diterapkan guru PAI dalam

pembelajaran Fiqh pada materi pengelolaan wakaf. Adapun

pelaksanannya sebagai berikut:35

a) Kegiatan awal

(1) Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan

mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama.

(2) Guru menjelaskan secara singkat yang akan diajarkan dengan

kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator yang akan

dicapai.

(3) Guru memberikan arahan tentang pelaksanaan wakaf kepada

para siswa.

(4) Guru dan siswa menuju Masjid Telaga Kahuripan sebagai

tempat praktik berwakaf.

b) Kegiatan inti

(1) Guru menjelaskan kembali tata cara berwakaf dengan tanya

jawab kepada siswa dengan memberikan artikel wakaf dan siswa

mencermati pemaparan yang disampaikan guru.

(2) Secara bergantian siswa mempraktikkan tata cara berwakaf

dengan ketentuan setiap siswa menyampaikan ikrar wakafnya

kepada nadzir di Masjid Raya Telaga Kahuripan.

35 Hasil wawancara dengan bapak Muchammad Furqon guru agama Islam kelas X, Bogor, 21

Mei 2014.

Page 90: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

77

(3) Saat siswa berikrar wakaf, siswa lainnya mengamati secara

sungguh-sungguh dan membuat catatan dari hasil tentang

pengelolaan wakaf.

(4) Secara perwakilan, beberapa siswa diminta untuk menyampaikan

kesan-kesannya setelah praktik berwakaf.

(5) Guru menanyakan kembali tentang kendala-kendala dalam

pengelolaan wakaf yang ada di Masjid Raya Telaga Kahuripan.

c) Kegiatan penutup

(1) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan dari materi

yang telah didapatkan dengan menyebutkan mekanisme tentang

ketentuan pengelolaan wakaf yang sudah dipelajari dengan benar

sebagai penutup pembelajaran.

(2) Guru melakukan refleksi tentang pengalaman belajar siswa.

(3) Guru menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca

hamdalah dan mengucapkan salam.36

f. Evaluasi/Penilaian Pembelajaran

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam kegiatan belajar mengajar

di SMA madania diperlukan adanya penilaian pendidikan dengan cara:

1) Penilaian proses belajar dilakukan setiap pertemuan untuk semua mata

pelajaran pendidikan agama Islam dalam segi kognitif, afektif dan

psikomotorik.

2) Penilaian hasil belajar dilakukan dengan:

a) Ulangan harian setiap akhir materi pembelajaran sebanyak dua kali

dalam satu semester (formative test)

b) Ulangan mid dan akhir semester (UTS dan UAS)

c) Pembuatan project minimal satu kali dalam satu semester

d) Refleksi diri melalui guru dan siswa setiap akhir pembelajaran.

36 Dokumentasi pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas X, Masjid Telaga Kahuripan

Bogor.

Page 91: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

78

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Strategi Active

Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA

Madania Bogor

a. Faktor Pendukung

Keberlangsungan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di

SMA Madania peneliti amati masih dalam upaya untuk lebih baik lagi ke

depannya. Jika di lihat segi hasil yang telah dicapai selama ini maka dapat

dikatakan bahwa penerapan active learning sudah baik dan sesuai dengan

prinsip-prinsip pembelajaran aktif. Namun dalam pengamatan peneliti ada

beberapa faktor yang menunjang keberhasilan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor diantaranya adalah:

1) Guru

Profesionalitas guru merupakan salah satu menunjang keberhasilan

penerapan strategi active learning di SMA Madania Bogor.

Profesionalitas ini terwujud dalam penyusunan skenario pembelajaran

yang guru lakukan serta pemilihan metode yang bisa melibatkan siswa

secara aktif. Karena dengan pemilihan metode yang tepat tentunya

tujuan pembelajaran akan mudah dicapai.

2) Sarana dan Prasarana

Komponen ini meliputi gedung, ruang belajar dan media

pembelajaran yang dimiliki sekolah. Masing-masing komponen tersebut

akan saling mempengaruhi dan mendukung tercapainya strategi active

learning di SMA Madania Bogor.

b. Faktor Penghambat

Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI di SMA Madania antara lain:

1) Guru

Dalam menerapkan strategi active learning faktor yang

mempengaruhi adalah persiapan guru. Hal ini diungkapkan oleh Bapak

Abdulloh, S.Ag. koordinator mata pelajaran PAI mengatakan bahwa:

ketika guru tidak siap maka active learning itu tidak akan berjalan.

Page 92: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

79

Jadi dalam menerapkan active learning itu butuh perencanaan yang

matang dari awal. Sehingga di sekolah Madania ada pertemuan setiap

minggu untuk membantu guru mempersiapkan dan merencanakan agar

kegiatan belajar mengajar berjalan sesuai dengan apa yang

diharapkan.37

2) Siswa

Dalam kegiatan pembelajaran siswa mempunyai latar belakang

yang berbeda-beda, seperti lingkungan sosial, lingkungan budaya, gaya

belajar, keadaan ekonomi, dan tingkat kecerdasan. Masing-masing

berbeda setiap siswa. Makin tinggi kemajemukan masyarakat makin

besar pula perbedaan atau variasi yang muncul di dalam kelas. Hal ini

akan memicu tenaga dan pikiran yang ekstra dari guru untuk

menanganinya.

Kurangnya motivasi diri dari siswa itu juga menjadi salah satu

penghambat active learning. Ada beberapa siswa yang bisa

mengadaptasi sistem pembelajaran aktif dan ada juga beberapa siswa

yang hanya menjadi pendengar yang baik. Seperti yang diungkapkan

oleh Pak Rizka bahwa keaktifan siswa itu ketika proses pembelajaran

juga dipengaruhi oleh latar belakang jurusan. Misalnya kemampuan

anak-anak sosial dalam mengeksplor kemampuan berbicara untuk

membahas suatu topik itu terkadang melebihi anak-anak yang dari

sains. Hal ini dikarenakan anak-anak sains lebih kepada mengeksplor

data kemudian eksplorasi bahan–bahan bacaan itu di anak-anak sosial.

Sehingga ketika terjadi perdebatan anak-anak sosial sangat

mengagumkan ternyata alur logika yang lebih dipakai untuk

mengeksplor dan menghubungkan beberapa variabel kemudian

dijadikan sebagai kesimpulan. Sementara anak-anak sains dengan cara

langsung kepada intinya atau street to the poin ketika mencari sebuah

37 Hasil wawancara dengan bapak Abdulloh koordinator guru agama Islam, Bogor, 21 Mei

2014.

Page 93: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

80

alternatif jawaban. Sehingga disini guru berperan untuk memotivasi

siswa agar mereka terlibat dalam setiap pembelajaran yang ada.38

Dari uraian tentang faktor pendukung maupun penghambat peneliti

berpendapat bahwa strategi active learning sangat efektif untuk

diterapkan dalam pembelajaran PAI. Hal ini dikarenakan dengan

penerapan strategi ini siswa bisa mempunyai pengalaman belajar, siswa

juga memahami dan menguasai materi dengan cepat karena pemilihan

metode yang dilakukan oleh guru memberi kesempatan dan peluang

bagi siswa untuk belajar sambil melakukan. Sehingga dari hasil

pengalaman belajar itulah kemudian siswa belajar untuk menyerap

pengetahuan dan mengambil kesimpulan dari apa yang telah mereka

lakukan.

C. Analisis Data

Dari hasil deskripsi data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan

dokumentasi terkait dengan implementasi strategi active learning dalam

pembelajaran PAI dapat dianalisis sebagai berikut:

Active learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memiliki

sejumlah cara atau metode untuk dapat mengaktifkan peran siswa dalam proses

pembelajaran. Active learning sebagai strategi pembelajaran yang tidak hanya

menekankan keaktifan dari segi fisik melainkan juga dari segi mental. Active

learning juga tidak hanya sebatas pembelajaran yang hanya melihat pengaturan

tempat duduk siswa, tetapi harus diperhatikan intensitas keterlibatan siswa

dalam belajar.

Dalam active learning tampak jelas adanya guru yang aktif mengajar di

satu pihak dan siswa yang aktif belajar di pihak lain. Dalam hal ini aktivitas

siswa merupakan faktor yang dominan dalam proses pembelajaran. Sedangkan

guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Konsep ini

bersumber pada teori Ilmu Jiwa Gestalt bahwa “belajar itu terjadi jika ada

38 Hasil wawancara dengan bapak Rahmat Rizqa selaku guru agama Islam kelas XI, Bogor, 21

Mei 2014.

Page 94: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

81

pemahaman (insight)”.39

Dengan demikian, cara belajar menurut Psikologi

Gestalt itu harus dilakukan dengan sadar dan bertujuan serta dengan potensi

dan motivasi yang dimiliki orang yang belajar agar memperoleh insight

(pemahaman) tentang masalah yang dipelajari.

Active learning pertama diperkenalkan oleh seorang filosop kenamaan

cina, Confucius, dia mengatakan: “Apa yang saya lihat, saya lupa, Apa yang

saya lihat, saya ingat, Apa yang saya lakukan, saya paham”.40

Ketiga pernyataan sederhana ini menekankan pada pentingnya belajar aktif

agar apa yang dipelajari dibangku sekolah tidak menjadi suatu hal yang sia-sia.

Ungkapan diatas sekaligus menjawab permasalahan yang sering dihadapi

dalam proses pembelajaran, yaitu tidak tuntasnya penguasaan anak didik

terhadap materi pembelajaran. Dikarenakan guru mengajar di depan kelas

sebagai subjek proses pembelajaran bukan siswa yang menjadi subjek yang

seharusnya aktif di depan kelas. Mel Silberman telah memodifikasi pernyataan

Confusius tersebut menjadi apa yang dia sebut paham active learning yaitu:

Apa yang saya dengar, saya lupa

Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit

Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan

beberapa teman, saya mulai paham

Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh

pengetahuan dan keterampilan

Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya.41

Melalui konsep tersebut yang dimodifikasi oleh Mel Silberman diketahui

bahwa belajar akan lebih bermakna dan bermanfaat apabila siswa

menggunakan semua alat indra melalui diri, telinga, mata sekaligus berpikir

mengolah informasi dan ditambah dengan mengerjakan sesuatu, karena dengan

mendengarkan saja siswa tidak dapat mengingat banyak dan akan mudah lupa.

39 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 72.

40

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:

Yappendis, 2009), Cet. 6, h. 1.

41

Mel Silberman, Active Learning 101 Cara ..., h. 1.

Page 95: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

82

Berikut peneliti akan menganalisis contoh pelaksanaan pembelajaran yang

dikembangkan oleh guru PAI di SMA Madania Bogor

Mencermati rencana pelaksanaan pembelajaran atau langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan di SMA Madania Bogor mendukung tercapainya

penerapan active learning. Misalnya sebelum memulai pelajaran guru

melakukan apersepsi yang diawali dengan doa bersama dan dilanjutkan dengan

menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan memberikan

motivasi pada siswa untuk memahami materi yang akan diajarkan sebagai

upaya untuk membangkitkan rasa keingintahuan siswa. Disinilah pentingnya

sebuah motivasi untuk mendorong siswa agar dapat melakukan kegiatan

belajar dan menambah keterampilan dan pengalaman.

Setelah melakukan apersepsi langkah selanjutnya adalah kegiatan

pembelajaran. Pada langkah ini guru menerapkan strategi active learning yang

meliputi metode yang dapat mengaktifkan siswa dari berbagai aspek dalam

pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor. Hasilnya yaitu bahwa active

learning yang digunakan pada pembelajaran di SMA Madania bisa

mengarahkan siswa untuk mengeksplor pengetahuan, mengamati dan

mengambil kesimpulan dari apa yang telah dipelajari sehingga siswa benar-

benar mendapatkan pengalaman baru dalam hidupnya.

Langkah terakhir dalam pembelajaran PAI adalah penutup. Dengan

menyimpulkan materi pembelajaran dengan menanyakan kembali kepada

siswa tentang inti pembelajaran yang sudah disampaikan serta memberikan

post test berupa test formatif ketika materi yang diajarkan sudah selesai tiap

pertemuannya serta pemberian tugas individu atau kelompok. Untuk tugas

individu biasanya siswa membuat rangkuman mengenai materi yang telah

diajarkan tetapi untuk tugas kelompok biasanya terjadi di kegiatan inti dan

dapat dibuat dirumah ketika tugas tersebut berupa materi yang akan

dipresentasikan sebagai proses pembelajaran selanjutnya dengan membuat

slide, makalah dan lain-lain yang berkenaan dengan materi yang akan

dipelajari.

Page 96: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

83

Dalam proses pembelajaran, evaluasi merupakan komponen tarakhir yang

ditempuh oleh guru sebagai upaya mengetahui kemajuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran PAI yang

menggunakan strategi active learning evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui

sejauh mana intensitas keaktifan siswa yang diperoleh melalui pelaksanaan

metode active learning yang telah dilaksanakan.

Sistem evaluasi yang digunakan guru PAI dalam proses pembelajaran PAI

di SMA madania Bogor disesuaikan dengan konsep active learning yaitu

evaluasi dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini diungkapkan oleh Bapak

Furqon bahwa evaluasi yang dilakukan siswa di maksudkan untuk memberikan

kesempatan dan mengkaji ulang hasil pembelajaran yang dilakukan.

Sedangkan evaluasi yang dilakukan oleh guru melakukan

perenungan/berkontemplasi diri dengan menilai pembelajaran yang baru saja

dilakukan olehnya dan melihat segala kekurangan ketika mengajar dimana

letak kesalahannya agar tidak terjadi lagi kesalahan dipertemuan berikutnya.42

Selanjutnya peneliti akan membahas analisis atas metode active learning

yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor, sebagai

berikut:

1. Jigsaw Model Tim Ahli

Pada pelaksanaan metode jigsaw, guru terlebih dahulu memilih materi

yang sesuai berguna untuk memudahkan ketika penyampaian materi.

Metode ini diterapkan ketika materi akidah akhlak pada bab perilaku

semangat menuntut ilmu. Setiap kelompok bertanggung jawab atas

penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut

kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Secara umum peneliti berpendapat strategi active learning yang

digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor lebih

memperhatikan siswanya dibandingkan guru yang hanya sebagai fasilitator

dan motivator setiap pembelajaran yang telah terjadi. Hal ini terlihat pada

42 Hasil wawancara dengan bapak Muchammad Furqon guru agama Islam kelas X, Bogor, 21

Mei 2014.

Page 97: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

84

interaksi yang terjadi antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Selain interaksi, pola komunikasi terjadi secara dua arah, yaitu dari siswa

ke guru atau sebaliknya dari guru ke siswa. Guru sendiri dalam proses

pembelajaran tidak memposisikan siswa sebagai botol kosong yang belum

mempunyai isi, tetapi siswa dipandang sebagai obyek dan subyek

pembelajaran. Obyek pembelajaran maksudnya siswa memliki potensi

yang perlu dibina, diarahkan, dan dikembangkan melalui proses

pembelajaran. Sedangkan subyek pembelajaran adalah siswa dipandang

sedang berkembang, memiliki keinginan, aspirasi, dan motivasi serta

berbagai potensi lainnya. Dengan begitu terjadilah suatu proses saling

bekerjasama dengan bertukar pikiran yang menguntungkan siswa dalam

segala perbuatan belajar dikarenakan dalam active learning siswa tidak

hanya melihat, mendengar serta menghafal apa yang disampaikan guru,

namun lebih dari itu siswa dituntut untuk bisa memikirkan, merasakan dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keinginan dan keberanian siswa untuk berpartisipasi dalam proses

pembelajaran menjadi indikator penting dalam pengembangan metode ini.

Hal ini terlihat ketika siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk

membahas hasil catatan tentang sub bab yang mereka kuasai. Kemudian

siswa mempresentasikan hasil dari diskusinya dengan teman

sekelompoknya didepan kelas dari materi yang telah didapatkan

sebelumnya. Melalui aktifitas tersebut siswa menjadi lebih terangsang

untuk memberikan umpan balik, hal ini dikarenakan proses pembelajaran

yang telah dilakukan oleh siswa itu sendiri. Siswalah yang menyajikan

materi kemudian siswa lain pula yang memberikan masukan. Guru hanya

sebagai fasilitator memberikan sebuah permasalahan kemudian siswa yang

menyelesaikannya dengan berpikir dan mencari sendiri dari permasalahan

tersebut.

Dengan penerapan metode ini setiap siswa mempunyai kesempatan

untuk mempelajari sesuatu dari materi yang telah dikuasainya kemudian

mengajarkan kepada teman sekelompoknya. Karena pada hakikatnya

Page 98: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

85

sebuah mata pelajaran baru benar-benar dikuasai ketika siswa mampu

mengajarkannya pada orang lain. Selanjutnya guru memberikan umpan

balik kepada siswa mengenai materi biografi ilmuwan muslim yang telah

di diskusikan dan di presentasikan dengan memberikan penjelasan

menuntut ilmu dalam surat at-Taubah: 122 yang menyangkut perjuangan

dengan mencari ilmu dan mendalami agama.

Pada kegiatan penutup guru bersama siswa mereview kembali materi

yang telah disampaikan dengan membuat kesimpulan bersama-sama

terkait pembelajaran tentang keutamaan menuntut ilmu. Sebagai tindak

lanjut dari pembelajaran siswa diharapkan dapat mengaktualisasikan ilmu

yang telah didapatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Presentasi

Pelaksanaan metode presentasi terlebih dahulu di awali dengan

merumuskan masalah yang akan menjadi pokok bahasan dalam diskusi

kelompok kemudian dipresentasikan untuk pertemuan selanjutnya.

Metode ini diterapkan ketika materi tarikh/sejarah Islam pada bab

perkembangan Islam pada masa modern. Penentuan pokok bahasan

sebelum hari pelaksanaan presentasi, dengan harapan siswa dapat terlebih

dahulu mencari referensi tentang masalah yang akan dikaji, melalui

buku-buku di perpustakaan sekolah, ensiklopedia Islam maupun dari

download internet.

Pada metode presentasi ini guru menyampaikan beberapa penilaian

yang menjadi acuan ketika menjadi presenter didepan kelas diantaranya

tentang kreatifitas, kelengkapan konten/isi materi dan cara menyajikan

materinya. Selanjutnya presentasi dimulai dengan mendengarkan terlebih

dahulu penjelasan singkat tentang topik atau materi yang akan dijadikan

bahan presentasi oleh guru. Secara bergiliran tiap kelompok maju

menjadi presenter di depan kelas dan kelompok yang lain

memperhatikan, mendengarkan dan mencatat point-point penting dari

apa yang telah dipresentasikan.

Page 99: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

86

Pada saat presentasi berlangsung guru hanya bertugas sebagai

fasilitator sebagai jalannya presentasi. Namun sesekali guru

mengarahkan presenter yang sedang berbicara untuk menyuruh

kelompok lain memberikan pendapatnya atau pertanyaan terkait dari

materi/topik yang telah dibahas. Setelah selesai presentasi guru kemudian

bertindak sebagai evaluator dari argumen-argumen yang telah terkumpul

untuk kemudian mengevaluasi dan merumuskan jawaban menjadi lebih

sempurna terhadap permasalahan bersama-sama dengan siswa.

Pelaksanaan metode presentasi yang ditetapkan guru PAI di SMA

Madania memang telah sesuai dengan teori active learning didesain

supaya presentasi lebih bervariatif dan lebih hidup. Dengan adanya

pengembangan presentasi ke dalam sebuah diskusi diharapkan pertukara

pendapat yang seru, karena setiap siswa terlibat dan juga bertanggung

jawab dengan jalan diskusi.

Menurut peneliti, dengan menerapkan metode ini siswa benar-benar

diposisikan sebagai subyek dalam pembelajaran. Strategi ini memainkan

peran penting dalam pembelajaran aktif karena dengan menyampaikan

pesan, mendengarkan beragam pendapat siswa akan lebih tertantang

untuk berpikir, siswa juga akan belajar saling menghargai pendapat orang

lain, bagaimana menyampaikan ide atau pendapat dengan baik dan

bagaimana mengambil keputusan bersama. Aktifitas tersebut jika

dikembangkan dan diarahkan dengan baik akan membuat siswa

berpartisipasi aktif baik secara individual maupun secara bersama-sama

di dalam kelas.

Tahapan kegiatan penutup dilakukan guru dengan cara mengulas

kembali poin-poin yang dibicarakan siswa dalam presentasi yang

kemudian didiskusikan, baik yang sifatnya mendukung pernyataan yang

disampaikan guru sebelumnya, maupun pandangan-pandangan siswa yang

sifatnya baru dan berbeda. Dari penyampaian materi tersebut, siswa lebih

mendapatkan kejelasan serta pandangan secara menyeluruh, tentang materi

yang dipresentasikan sebelumnya. Selanjutnya siswa mengumpulkan hasil

Page 100: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

87

tugas tentang biografi tokoh, pandangan/pendapat politik, pendidikan dan

agama yang telah mereka buat dalam bentuk mindmap atau rangkuman

ketika teman-temannya melakukan presentasi.

3. Cooperatif Script

Salah satu cara yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan

daya ingatnya dengan menggunakan metode cooperatif script yakni

dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan

bagian-bagian dari materi yang dipelajarinya dalam ruangan kelas.

Aktivitas ini sangat mendorong siswa untuk terbiasa membuat ringkasan

atau resume dalam suatu konsep, serta mendorong para siswa untuk

terbiasa mengungkapkan gagasannya sendiri, maupun mendengarkan

orang lain yang berbicara dengan penuh perhatian.

Menurut peneliti, pelaksanaan metode ini sangat efektif bila

diterapkan pada mata pelajaran PAI yang memerlukan banyak

teori/materi untuk dipelajari contohnya pada topik tarikh/sejarah Islam

dan akidah akhlak. Fokus metode ini adalah pada cara yang dilakukan

siswa saling bertukar peran terhadap pasangannya yang bertugas sebagai

pembicara dan pendengar. Peran siswa disini sangat dominan dan semua

aktifitas pembelajaran berpusat kepada siswa dikarenakan siswa yang

berperan dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran sedangkan

guru hanya sebagai fasilitator dan motivator.

Sesuai dengan hasil observasi yang penulis lakukan di SMA

Madania pelaksanaan metode ini terbukti memberikan dampak yang

positif bagi siswa. Hal ini terlihat ketika pelajaran Aqidah Akhlak di

kelas 10 R, yang diajarkan oleh Bapak Furqon dengan pembahasan

keutamaan menuntut ilmu yang menjadi pembahasan mengenai tokoh-

tokoh ilmuwan muslim diantaranya Al-Zahrawi, Al-Kindi, Ibnu Sina,

Jabir Ibnu Hayyan, Al-Khawarizmi, Ishaq Al-Mausili, Abu Raihan Al-

Biruni, Al-Jazari dan Jamshid Al-Kashi.

Pada pelaksanaan metode cooperatif script guru terlebih dahulu

membagi siswa untuk berpasangan tiap kelompok. Kemudian guru

Page 101: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

88

membagikan materi/wacana tiap siswa untuk dibaca dan membuat

ringkasan. Setelah semua siswa memiliki ringkasannya sendiri, guru

menugasi setiap pasangan, siapa yang berperan sebagai pembaca

membacakan ringkasan selengkap-lengkapnya dengan memasukkan

gagasan-gagasan dalam ringkasannya kemudian bertukar peran, pembaca

menjadi pendengar dan sebaliknya. Setelah itu guru memimpin kelas

untuk membuat kesimpulan bersama-sama dengan siswa. Setiap siswa

bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu menjadi

pembicara dan pendengar yang baik kepada pasangannya.

4. Simulasi

Simulasi merupakan salah satu cara penyajian pengalaman belajar

aktif (active learning) dengan menggunakan situasi tiruan untuk

memahami konsep, prinsip atau keterampilan tertentu.

Pada pelaksanaan metode simulasi, guru memberikan penjelasan

tentang topik yang akan dibahas dan memberikan gambaran tentang

simulasi kemudian guru menjelaskan skenario atau jalannya cerita, aturan

main, pemegang peran, membagi peran dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berkoordinasi dan berlatih sesuai peran masing-

masing.

Secara umum peneliti berpendapat metode simulasi ini

dikembangkan oleh guru PAI dengan keadaan yang sebenarnya atau

berdasarkan kenyataan, dimana siswa menjadi waqif orang yang

mewakafkan bendanya berupa karpet shalat sedangkan orang masjid

menjadi nadzir yang menerima wakafnya. Simulasi ini dimulai dengan

mendengarkan terlebih dahulu penjelasan secara singkat tentang topik

atau materi yang akan dijadikan simulasi. Kemudian guru dan siswa

bersama-sama menuju tempat praktik wakaf. Secara bergantian siswa

berperan menjadi waqif orang yang mewakafkan karpet shalat dengan

membacakan ikrar wakafnya kepada nadzir orang yang menerima benda

yang diwakafkannya. Pada saat simulasi berlangsung guru hanya

bertugas sebagai pengatur jalannya simulasi. Setelah simulasi selesai

Page 102: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

89

guru membuka diskusi dengan meminta kepada siswa untuk

menyampaikan kesan-kesannya setelah praktik wakaf. Selanjutnya guru

dan siswa menyimpulkan tentang pemahaman dalam bersimulasi dengan

materi yang baru saja disampaikan. Dari penyampaian tersebut, siswa

lebih mendapatkan kejelasan pandangan secara menyeluruh, tentang

materi yang telah dipraktikkan sebelumnya.

Sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan di SMA

Madania Bogor pelaksanaan metode ini terbukti memberikan dampak

yang positif bagi siswa. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Riza siswa

kelas X mengatakan bahwa pelaksanaan wakaf itu mengenalkan kepada

kita untuk bisa lebih mengetahui dan mengalami sendiri dalam kehidupan

nyata.43

Menurut peneliti, pelaksanaan metode ini sangat efektif bila

diterapkan di mata pelajaran PAI dalam topik yang memerlukan praktik

tentang hukum Islam seperti shalat, zakat, haji, wakaf dan lain

sebagainya. Fokus metode ini adalah pada cara yang dilakukan siswa

untuk mempraktikkan atau mensimulasikan apa yang telah dipelajari.

Selanjutnya peneliti akan menganalisis kelebihan dan kekurangan

dari pelaksanaan strategi active learning yang dikembangkan di SMA

Madania

a. Kelebihan

1) Membantu siswa memahami apa yang mereka alami.

2) Memberikan siswa tantangan yang menuntun kerja keras untuk

mengeksplor, mengamati dan memberikan kesimpulan dari apa

yang mereka pelajari.

3) Membantu siswa menjadi lebih mengenal satu sama lain atau

menciptakan semangat kerjasama.

4) Membantu siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan

secara aktif.

43 Hasil wawancara dengan Arrifa Elrizal salah satu siswa kelas X, Selasa, 20 Mei 2014.

Page 103: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

90

b. Kelemahan

1) Penerapan metode ini akan membutuhkan banyak waktu.

2) Jika guru tidak membantu siswa sebagai fasilitator dan

motivator, siswa akan terfokus pada aktivitas mereka sendiri

sehingga mereka tidak memahami apa yang sebenarnya sedang

dipelajari.

3) Jika guru tidak mendesain pembelajaran dengan baik siswa

menjadi tidak tertarik dan acuh tak acuh.

4) Sistem diskusi kelompok, presentasi dan simulasi menjadi tidak

produktif manakala mereka hanya merasa sedikit kebersamaan

pada permulaan pelajaran dan ketika dalam proses pembelajaran

mereka tidak di tata dan di atur dengan baik sejak awal.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada kelas X dan XI di SMA

Madania Bogor. Hal ini dikarenakan, ketika proses penelitian

berlangsung di kelas XII sudah menghadapi ujian Nasional.

2. Instrumen penelitian yang digunakan tanpa melalui proses validasi

tetapi hanya melalui expert judgment atau penilaian ahli oleh dosen

pembimbing dan bagian Research and Development (R&D) di SMA

Madania Bogor.

3. Penelitian ini hanya dilaksanakan selama 2 minggu. Hal ini

dikarenakan, begitu banyak kegiatan yang ada di SMA Madania.

Seperti Ujian Nasional (UN), Peringatan hari besar Islam dan Nasional,

Ulangan formatif, Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

Semester (UAS).

Page 104: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan penelitian yang telah tertuang dalam bab-

bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi active learning yang diterapkan di SMA Madania Bogor

diwujudkan dalam beberapa komponen yang saling mempengaruhi

yaitu tujuan pembelajaran, pemilihan metode dan media pembelajaran

yang sesuai dengan isi/materi pelajaran serta guru dan siswa.

Komponen-komponen tersebut di rancang agar dalam pelaksanaannya

siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Strategi ini diterapkan untuk

memberikan kemudahan kepada siswa mengenal, memahami,

menghayati, dan menerapkan materi yang di sampaikan guru dalam

kehidupan siswa, sehingga tujuan pembelajara PAI bisa terwujud. Hal

ini dibuktikan ketika pelaksanaan strategi active learning dalam

pembelajaran PAI di SMA Madania Bogor terwujud dalam tiga

metode active learning yaitu: a) diskusi kelompok dengan metode

jigsaw model tim ahli dan cooperatif script, b) presentasi dan c)

simulasi. Dengan pelaksanaan metode ini siswa tidak hanya aktif

secara emosional tetapi perasaan, intelektual, penginderaannya serta

fisiknya.

2. Ada dua faktor pendukung terlaksananya strategi active learning

dalam pembelajaran PAI meliputi; profesionalitas guru, sarana dan

prasarana. Sedangkan ada dua faktor pula yang menghambat

terwujudnya strategi active learning dalam pembelajaran PAI, yaitu:

kurangnya persiapan guru dalam merencanakan skenario pembelajaran

dan kurangnya motivasi siswa disebabkan latar belakang yang berbeda,

seperti lingkungan sosial, lingkungan budaya, gaya belajar, keadaan

ekonomi dan tingkat kecerdasan..

Page 105: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

92

B. Saran

Mengingat pentingnya implementasi strategi active learning yang

merupakan salah satu cara untuk mengaktifkan potensi siswa dalam

belajar. Dalam hal ini penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut

diantaranya:

1. Strategi pembelajaran PAI yang telah diterapkan di SMA Madania

Bogor lebih dikembangkan dan ditingkatkan lagi dengan

memperhatikan perbedaan karakteristik siswa, sehingga terjadi

kesesuaian antara kemampuan yang dimiliki dengan tujuan

pembelajaran PAI yang akan dicapai siswa. Selain itu pemilihan

metode dan media pembelajaran yang digunakan menjadi penentu

untuk memperjelas bahan pembelajaran yang dipelajari.

2. Profesionalitas guru PAI perlu ditingkatkan lagi melalui berbagai

training yang diselenggarakan di sekolah ataupun di luar sekolah agar

pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh guru PAI terus

bertambah dan berkembang mengikuti majunya dunia pendidikan.

Sehingga dalam proses pembelajaran PAI guru mampu

mengaktualisasikan situasi pembelajaran agar lebih efektif dan efesien.

Page 106: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

93

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, Wawancara, Bogor, 21 Mei 2014.

Akbar, Sa’dun, Instrumen Perangkat Pembelajaran, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Bonwell, Charles C., Active Learning: Creating Excitement in the Classroom,

Active Learning Workshop, 2000, dalam www. Active-learning-site.com.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, Ed. 3, 2007.

Dokumentasi Profil Sekolah Madania Bogor.

Echols, John M. dan Shadly, Hassan, an English-Indonesia Dictionary, Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.

Elrizal, M. Arrifa, Wawancara, Bogor, 20 Mei 2014.

Fadillah Wardhana, M. Rizka, Wawancara, Bogor, 21 Mei 2014.

Furqon, Muchamad, Wawancara, Bogor, 20 Mei 2014.

Hariyanto dan Warsono, Pembelajaran Aktif, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,

2012.

Hartoyo Putra, Bahy Helmi, Wawancara, Bogor, 20 Mei 2014.

Isjoni, dkk., Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007.

Mahmood, Muhammad Asim, dkk, Strategies for Active Learning: an Alternative

to Passive Learning, Academic Research International, Vol. 1, 2011.

Majid, Abdul dan Andayani, Dian, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Mulyadi, Farizal, Wawancara, Bogor, 21 Mei 2014.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2010.

Musfah, Jejen, Peningkatan Kompetensi Guru, Jakarta: Kencana, 2011.

Page 107: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

94

Nabilla Rufaida, Zata Yumni, “Strategi Pembelajaran PAI di Kelas XI SMA

Semesta Bilingual Boarding School”, Skripsi Pada UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta: 2013. tidak dipublikasikan.

Petress, Ken, What is Meant by Active Learning, Scholarly Journal of Education,

Vol. 128, 2008.

Qomariyah, Siti, “Penerapan Model Pembelajaran Active Learning dalam

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PAI di SMAN 3 Malang”, Skripsi

pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: 2009. tidak dipublikasikan.

Rahman, Muhammad dan Amri, Sofan, Strategi dan Desain Pengembangan

Sistem Pembelajaran, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013.

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi

Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas,

Jakarta: Kencana, 2009.

Rizqa, Rahmat, Wawancara, Bogor, 21 Mei 2014.

Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.

Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana,

2008.

Sholihah, Dwi Nur, “Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa di

SDN Cepogo Boyolali”, Skripsi pada IAIN Walisongo Semarang: 2009.

tidak dipublikasikan.

Silberman, Mel, Active Learning 101 Cara Strategi Pembelajaran Aktif,

Yogyakarta: Yappendis, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jakarta: FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2008.

Page 108: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

95

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006.

Usman, Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat

Pers, 2002.

Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010.

Yamin, Martinis, Strategi Metode dalam Model Pembelajaran, Jakarta: GP Press

Group, 2013.

Page 109: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

96

LAMPIRAN

---

LAMPIRAN

Page 110: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN

Nama :

Jabatan :

Hari/tanggal :

Tempat :

Waktu :

A. Pedoman Wawancara

1. Untuk Koordinator Guru PAI

a. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA

Madania?

b. Apa saja tugas-tugas islamic education coordinator?

c. Bagaimana implementasi strategi active learning yang mengacu pada struktur

dasar dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

d. Metode active learning apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI?

e. Bagaimana tanggapan bapak dengan pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI?

f. Bagaimana kondisi siswa di SMA Madania pada saat berlangsungnya

pembelajaran PAI dalam strategi active learning?

g. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam melaksanakan strategi active

learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

h. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan di SMA Madania pada saat

melaksanakan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

i. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi

active learning dalam pembelajaran PAI?

j. Bagaimana cara bapak dalam mengatasi hambatan-hambatan pada saat

pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA

Madania?

Page 111: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

2. Untuk Guru PAI

a. Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI:

1) Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di

SMA Madania?

2) Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania?

3) Bagaimanakah cara untuk menyeimbangkan materi yang disampaikan

dengan jumlah pelajaran PAI di SMA Madania?

4) Bagaimanakah upaya bapak/ibu guru untuk melengkapi media

pembelajaran terkait dengan pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI?

b. Implementasi Metode pada strategi active learning dalam

pembelajaran PAI:

1) Bagaimana pelaksanaan metode active learning dalam pembelajaran

PAI meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMA

Madania?

2) Metode active learning apa yang digunakan di SMA Madania dalam

pembelajaran PAI?

3) Bagaimana kondisi siswa yang bapak/ibu ajar pada saat pelaksanaan

strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

c. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI:

1) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan

strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

2) Bagaimana cara bapak/ibu guru dalam mengatasi hambatan-hambatan

pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran

PAI di SMA Madania?

Page 112: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

3. Untuk Siswa

a. Sikap/tanggapan siswa mengenai strategi active learning dalam

Pembelajaran PAI:

1) Bagaimanakah tanggapan anda mengenai cara belajar yang digunakan

oleh guru dalam pembelajaran PAI dikelas?

2) Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan guru dalam

mengajar PAI dikelas?

b. Metode apa yang digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran PAI dikelas?

c. Bagaimana pelaksanaan metode tersebut di dalam kelas?

d. Kesulitan apa saja yang anda hadapi dalam belajar PAI?

e. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

f. Bagaimana cara guru membantu anda saat mengalami kesulitan dalam

belajar?

g. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan guru ketika jam pembelajaran

PAI telah selesai dikelas?

B. Pedoman Observasi

Pelaksanaan strategi active learning meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan

penutup dalam pembelajaran PAI di SMA Madania

C. Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah berdiri SMA Madania

2. Keadaan Letak dan Geografis SMA Madania

3. Visi, Misi, dan Struktur Organisasi

4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

5. Keadaan Sarana dan Prasarana.

6. Program tahunan, Semester, Silabus dan RPP

7. Foto Kegiatan dengan strategi active learning di SMA Madania

Page 113: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENERAPKAN

STRATEGI ACTIVE LEARNING

Nama Guru :

Tahun Pelajaran :

Materi :

Kelas/Semester :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah tersedia!

NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK KOMENTAR

I Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Mengkondisikan persiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran.

2. Melakukan pengecekan kehadiran

siswa

3. Melakukan apersepsi

4. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa

(motivasi)

5. Menjelaskan tujuan pembelajaran

6. Menyampaikan cakupan materi

II Kegiatan Inti Pembelajaran

Eksplorasi

1. Mencari informasi yang luas dan

dalam tentang materi yang dipelajari.

2. Belajar dengan beragam pendekatan,

metode, dan sumber.

3. Interaksi antara peserta didik, peserta

didik dengan guru, lingkungan dan

sumber belajar lain.

4. Terlibat secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

5. Melakukan percobaan, misalnya di

laboratorium, studio dan lapangan.

Elaborasi

1. Membaca dan menulis hal beragam

melalui tugas yang bermakna.

Page 114: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

2. Mengerjakan tugas, diskusi, untuk

memunculkan gagasan baru baik

secara lisan maupun tertulis.

3. Berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak dengan tanpa

rasa takut.

4. Berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

5. Pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

6. Membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik secara individual

maupun kelompok.

7. Melakukan pameran, turnamen,

festival produk yang dihasilkan.

8. Melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggan dan rasa

percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

1. Memperoleh umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilannya.

2. Memperoleh konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

3. Melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang dilakukan.

4. Memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar dari guru.

III Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama siswa merangkum dan

menyimpulkan.

2. Melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

3. Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

Page 115: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 2

HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR GURU

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama : Abdulloh, S.Ag.

Jabatan : Koordinator Guru PAI

Hari/tanggal : Rabu/ 21 Mei 2014

Tempat : Gedung Australia

Waktu : 16.30-17.00 WIB

a. Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di SMA

Madania?

Jawab: Kurikulum yang digunakan secara formal itu adalah kurikulum yang

dipakai oleh diknas, tetapi untuk tahun ini kelas X menggunakan kurikulum

2013. Selain itu, memang ada kurikulum yang dibuat sendiri, biasanya teman-

teman Guru PAI mengatakan kurikulum itu menyebutnya dengan al-Qur’an.

Sebenarnya tentang akhlak yang di kurikulum khusus Madania yang kedua

itu, lebih ke behaviour bagaimana membentuk karakter.

b. Apa saja tugas-tugas islamic education coordinator?

Jawab: Tentu secara administratif, saya bertugas untuk; (1) memastikan

bahwa teman-teman agama membuat perangkat-perangkat pembelajaran, (2)

memastikan mereka menyelesaikan, mengerjakan tugasnya sesuai apa yang

ditugaskan kepada mereka, (3) hal-hal yang memang harus meningkatkan

SDM mereka dengan coaching dan (4) saya menjembatani juga menejemen

dengan teman-teman agama atau sebaliknya saya menjadi jembatan bagi

teman-teman agama dengan menejemen.

c. Bagaimana implementasi strategi active learning yang mengacu pada struktur

dasar dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Jadi, memang Madania pertama kali dibangun di tahun 2008 itu yang

full day ini, mengedepankan metode active learning berusaha semaksimal

Page 116: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

mungkin bagaimana siswa yang aktif bukan guru yang aktif. Jadi, memancing

keingintahuan anak mengarahkan anak untuk eksplorasi, mengarahkan anak

untuk observasi, kemudian terakhirnya mereka mengambil kesimpulan dari

apa yang mereka amati. Guru itu adalah sebagai fasilitator dan terakhir

harusnya sebagai yang mengarahkan pembelajaran itu.

d. Metode active learning apa saja yang digunakan dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Banyak ya, mungkin di RPP bisa dilihat. Pada intinya menurut saya,

dikelompokkan kedalam tiga ada yang mempresentasikan, mensimulasikan,

dan yang terakhir itu lebih ke bagaimana mereka berdiskusi ragamnya banyak

active learning itu.

e. Bagaimana tanggapan bapak dengan pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Tanggapan saya positif, artinya saya berharap ke depan itu active

learning menjadi dasarnya, sehingga nanti mencari alternatif-alternatif lain

pembelajaran bagaimana siswa yang aktif jadi tidak lagi nanti guru yang

menjadi aktif tetapi siswa yang aktif. Seperti contoh, nanti ke depan anak-

anak ini kan masih jarang menggunakan fasilitas internet kemudian mereka

bikin blog itu belum ada. Saya ke depan ingin anak-anak itu harus ada

membikin blog sehingga anak-anak bukan hanya dengan text book tapi juga

dengan dunia dia yang sudah memang generasi Z dengan gadget mereka.

Dengan blog ini diharapkan anak-anak bisa membuat suatu komunitas-

komunitas baru di luar sana selain mereka disini.

f. Bagaimana kondisi siswa di SMA Madania pada saat berlangsungnya

pembelajaran PAI dalam strategi active learning?

Jawab: Kalau saya yang dulu pernah ngajar justru ini memancing curiosity

anak, keingintahuan anak itu lebih banyak disini kemudian, ada hal-hal baru

kita terkadang terkaget-kaget dengan penemuan mereka dengan pertanyaan-

pertanyaan mereka. Hal itu, memancing guru juga untuk terus belajar dengan

active learning. Jadi, dengan active learning bukan hanya memaksa siswa tapi

juga memaksa gurunya untuk terus memperbaiki diri, menambah wawasan

Page 117: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

keagamaannya semakin bagus, kemudian juga wawasan mengenai informasi

dan teknologinya harus lebih canggih dari mereka.

g. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam melaksanakan strategi active

learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Faktor yang mempengaruhi sebenarnya yang pertama adalah

persiapan guru ketika guru tidak siap maka pembelajaran active learning itu

tidak akan berjalan. Jadi perencanaan itu penting bagi guru kemudian

merangsang bagaimana menejemennya nanti itu penting. Tapi intinya satu

kalau guru tidak punya rencana, tidak siap. Maka active learning itu akan

menghambat, tidak akan terjadi dan terwujud. Jadi, memang untuk active

learning butuh perencanaan yang matang harus direncanakan

pembelajarannya itu dari awal. Maka di Madania ada meeting LSW (RPP),

membuat instrumen itu penting untuk membantu guru mempersiapkan,

merencanakan bagaimana KBM itu berjalan nanti dan kerjanya pun sesuai

dengan harapan kalau tidak siap maka KBM tidak berjalan dengan normal.

h. Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan di SMA Madania pada saat

melaksanakan strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Semua yang ada di Madania kita gunakan bahkan di luar madania.

Contoh, kemarin kita tentang jenazah, kita benar-benar meminjam keranda

dari masjid itu, dari luar kita sewa di sini. Sumber daya yang ada di Madania

kita gunakan, umpamanya ada dapur nanti kegiatan tentang makanan halal

dan haram digunakan mereka masak menyembelih sendiri. Mereka

menyembelih ayam, memasak bagaimana memasaknya, mencucinya dari

yang menyembelihnya itu juga menggunakan sarana yang ada di Madania dan

luar Madania. Kemudian ketika umpamanya tentang salat qashar atau shalat di

dalam kendaraan, kita juga benar-benar menggunakan kendaraan sekolah

bagaimana salat dalam kendaraan. Saya meminta kepada teman-teman kalau

bisa dipraktikkan sebaiknya dipraktikkan atau disimulasikan. Karena dengan

hal ini anak bisa menangkap secara riil apa pembelajaran yang sedang

berlangsung itu, apa maknanya juga bisa langsung ketangkap. Jadi kalau bisa

disimulasikan kenapa tidak. Zakat juga disimulasikan kita beli berasnya,

Page 118: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

pinjem literannya kemudian shalat jenazah kita punya jenazah-jenazahan

lengkap. Kemudian manasik haji kita undang narasumber kemudian tentang

nikah mensimulasikan pernikahan kemudian shalat berjamaah simulasi shalat

berjamaah kemudian kita wakaf benar-benar satu anak ada yang 1 meter, ada

yang 5 meter kemarin ada 26 rol sumbangan untuk diwakafkan semua di

masjid raya telaga kahuripan sehingga apa yang bisa kita lakukan dengan

praktik kita praktikkan sehingga riil anak-anak dalam belajar.

i. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan strategi

active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Faktor penghambat dari diri guru sendiri, satu yaitu kesiapan.

Pendukungnya banyak di Madania ini, sekolah men-support. Ada kegiatan

narasumber kita panggilkan narasumber, ada kegiatan apa, kita datangkan

media itu, baik media itu berupa keranda, kemudian memandikan mayat kita

panggil narasumber yang biasa memandikan mayat. Kalau pendukung banyak

tetapi kalau penghalang sebenarnya dari gurunya itu siap tidak mengajar,

kalau tidak siap, ya tidak akan berjalan.

j. Bagaimana cara bapak dalam mengatasi hambatan-hambatan pada saat

pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA

Madania?

Jawab: (1) ada coaching itu penting, (2) banyaknya training-training itu agar

guru siap dalam hal ini HRD, dan (3) adanya meeting-meeting seperti meeting

lesson plan dalam rangka menyiapkan guru dalam mengajar.

Bogor, 17 Juni 2014

Interviewee Interviewer

Abdulloh, S.Ag. Albert Ferdinand

Page 119: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI

Nama : Muchamad Furqon, S.Ag.

Jabatan : Guru PAI Kelas X

Hari/tanggal : Selasa/ 20 Mei 2014

Tempat : Gedung Australia

Waktu : 13.00-13.30 WIB

a. Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI:

1) Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di

SMA Madania?

Jawab: Kurikulum yang diterapkan di Madania, khusus untuk

pembelajaran PAI itu masih mengacu pada 2 model kurikulum.

Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013. Adapun yang menggunakan

kurikulum 2013 sementara ini, karena ini tahun pertama itu hanya

dilakukan di kelas IV SD, VII SMP, dan X SMA. Sisanya itu, masih

menggunakan kurikulum KTSP.

2) Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Setiap rencana pasti harus ada goalnya, harus ada tujuannya

dan tujuan pembelajaran PAI di Madania seperti halnya di sekolah-

sekolah lain secara umum, bahwa mengharapkan anak-anak itu

memiliki kesadaran berketuhanan. Dimana pun mereka berada,

kesadaran berketuhanan itu selalu menyertainya dan itu bisa dilihat

atau dibuktikan dari prilaku keseharian mereka, semangat beribadah

mereka, gaya bersosialisasi mereka dan semuanya itu harus

mencerminkan nilai-nilai keislaman itu yang tentu dimiliki, yang

ditujukan untuk pembelajaran PAI di Madania dan saya yakin tujuan

itu pun sama dengan sekolah-sekolah lain.

Page 120: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

3) Bagaimanakah cara untuk menyeimbangkan materi yang disampaikan

dengan jumlah pelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Kebetulan kalau di SMA Madania itu, meskipun

kurikulumnya sudah produk dari departemen terkait di negara ini tapi,

kita masih diberikan kebebasan untuk memilih materi mana yang akan

kita dahulukan dan materi mana yang akan kita akhirkan dan

terkadang ini sudah menjadi budaya di Madania. Kalau ada materi-

materi tertentu, yang terkait dengan hari-hari besar Islam itu, nanti

harus disesuaikan. Misalnya ada materi tentang puasa Ramadhan,

maka materi itu akan disampaikan menjelang bulan Ramadhan tidak

disampaikannya setelah Idul Fitri, dengan harapan menjelang bulan

Ramadhan mereka mendapatkan materi itu, sehingga ketika

mempraktikkan puasa Ramadhan mereka sudah punya ilmunya, itu

satu contoh. Terus ada lagi misalkan zakat. Materi zakat itu kita

sampaikan di bulan Ramadhan. Jadi, menyesuaikan antara materi

dengan waktu yang berkaitan dengan materi tersebut. Kalau misalkan

materi tentang Haji itu disampaikannya pada bulan Haji. Jadi tidak

berurutan seperti yang sudah di plot oleh Departemen terkait dalam

hal ini Departemen Diknas. Tapi seluruh komponen dari isi kurikulum

itu, disampaikan dalam satu tahun ajaran, hanya penyampaiannya saja

yang kita sesuaikan dengan waktu-waktu yang ada.

4) Bagaimanakah upaya bapak/ibu guru untuk melengkapi media

pembelajaran terkait dengan pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Media pembelajaran hanya sebuah komponen untuk

memudahkan siswa agar dapat memahami materi yang diajarkan dan

biasanya yang saya lakukan untuk menyampaikan slide-slide power

point untuk presentasi dengan tampilan-tampilan. Menurut pribadi,

secara tampilan menarik dan juga secara isi cukup sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Terus pernah juga media-media lain yang kita

munculkan misalkan kemarin waktu di wakaf kita juga tampilkan

Page 121: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

medianya, sarana wakafnya, benda wakafnya dan itu semua

terorganisir dengan anak-anak, artinya begini kita ada program wakaf,

benda wakaf yang kita sepakati adalah karpet masjid lalu kita cari

informasi kira-kira harga per meter karpet masjid berapa? lalu anak-

anak kita tawarkan anda mau berwakaf berapa meter? kalau

semeternya harga 50 misalkan ingin 2 meter berarti anda harus

mengeluarkan uang 100 ribu dan alhamdulillah itu berjalan kemarin

dari materi sampai ke praktiknya. Itu media-media yang pernah dan

sering muncul dalam pembelajaran. Memang terus terang kalau saya

pribadi, saya lebih seringnya kalau media itu lebih kepada

memperlihatkan artikel atau slide-slide power point yang didalamnya

terkadang ada materi tertulis ada juga video-video terkait.

b. Implementasi Metode pada strategi active learning dalam

pembelajaran PAI:

1) Bagaimana pelaksanaan metode active learning dalam pembelajaran

PAI meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMA

Madania?

Jawab: Pernah ada seorang pimpinan mengatakan anda jangan pernah

mengajar kalau anda belum membuat RPP. RRP dijadikan sebagai

tolak ukur kesiapan seorang guru ketika akan mengajar. Idealnya

adalah apa yang tertuang dalam lembar RPP itulah yang nantinya akan

disampaikan pada siswa didiknya. Tapi, pada kenyataanya terkadang

skenario-skenario yang sudah dibuat sedemikian rupa, oleh guru yang

bersangkutan terkadang tidak tersampaikan semua dan itu biasanya

dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, ketika seseorang

ingin menerapkan suatu metode pembelajaran active learning, dia

sudah desain sedemikian rupa, referensi active learning juga sudah dia

pelajari segala macam. Tapi, ketika melihat kondisi siswanya saat itu,

sebelumnya mungkin ada pelajaran olahraga atau ada pelajaran yang

lain sehingga secara fisik mereka lemah, cape dan sebagainya.

Page 122: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Sehingga metode itu terkadang bisa jadi tidak tersampaikan. Akhirnya,

disini sang guru dituntut untuk bisa memutar skenarionya, mencari

skenario baru yang cocok dengan kondisi yang semacam itu dan

kondisi lainnya juga bisa berpengaruh kepada jumlah siswa. Ada

kalanya pada jumlah tertentu, metode itu bisa diterapkan dan jumlah

yang lain terkadang metode tersebut tidak bisa diterapkan. Sementara

kita pahami bahwa setiap kelas itu kan terdiri dari macam-macam

jumlah siswa dan kemampuan mereka, sehingga kerap kali metode

yang ini cocok di kelas A, metode ini tidak cocok di kelas B, sehingga

harus dimunculkan metode yang cocok lainnya seorang guru dituntut

tentang hal itu. Sedangkan kalau yang tertulis di RPP itu memang

menurut saya sangat idealis sekali, misalnya dalam pendahuluan

diawali dengan membuka pertemuan dengan mengucap salam, doa

bersama, kemudian juga mengaitkan materi yang akan disampaikan

dengan materi sebelumnya, kemudian sang guru juga kadang

menyodorkan beberapa bahan ajar, artikel-artikel terkait dengan materi

yang akan diajarkan. Hingga pada akhirnya sang guru menanyakan

tentang pemahaman siswa, sejauh mana pemahaman siswa tentang

materi yang akan diajarkan itu, biasanya terjadi diawal-awal

pertemuan dalam hal ini pendahuluan. Setelah itu, tergali semua

masuk kepada tahap kedua yaitu inti, disini kegiatan inti menjadi

aktifitas utama yang akan dilakukan oleh semua orang yang ada dalam

lingkaran pembelajaran itu, yaitu guru dan siswa. Dalam kegiatan inti

tujuannya siswa untuk memahami materi, kegiatannya di desain

sedemikian rupa sehingga anak bisa mengikuti secara maksimal dan

materi yang diajarkan pun dapat tercapai dengan baik. Kegiatan-

kegiatan inti ini, banyak modelnya ada kalanya sang guru itu

memancing siswa untuk mau berkomentar tentang topik yang sedang

diajarkan, kemudian dari situ berlanjut kepada ranah diskusi, sehingga

setiap peserta didik punya hak untuk berpendapat, menyanggah

pendapat ataupun bertanya dan menjawab pertanyaan. Semua kegiatan

Page 123: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

inti itu banyak langkah-langkahnya, sehingga nanti di akhir dalam

tahap ketiga dengan penutup. Penutup biasa dilakukan dengan model

bisa tanya jawab, dari pelajaran yang sudah diajarkan sejauh mana

daya tangkap siswa, pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja

diajarkan, biasanya itu termasuk dalam lingkaran penutup, yang sering

saya lakukan. Kesimpulan itu biasanya, dalam bentuk menanyakan

kembali pada siswa tentang inti pembelajarannya yang sudah

disampaikan. Dari situ, kita bisa tahu sejauh mana pemahaman

mereka, kemudian juga masih terbuka celah diskusi dipertemuan

berikutnya atau ada hal-hal lain yang tidak bisa disampaikan pada saat

itu karena terbatas oleh waktu, sehingga bisa disampaikan di

pertemuan berikutnya, dan evaluasi terakhir juga perlu. Evaluasi ini,

sering saya melakukannya yang pertama, melalui tugas siswa yang

diberikan ketika ada di kelompok kegiatan inti, kemudian di sisi lain

saya juga suka berkontemplasi diri, saya coba menilai cara saya

menyampaikan dikelas tadi bagaimana, kemudian respon anak

bagaimana, hal-hal yang kurangnya itu di bagian mananya sehingga

ketika saya berada di kelas berikutnya saya tidak mengurangi

kesalahan yang sama, itu barangkali beberapa langkah-langkah yang

saya laksanakan.

2) Metode active learning apa yang digunakan di SMA Madania dalam

pembelajaran PAI?

Jawab: Kalau metode active learning terus terang saya lebih sering

mengacu pada model-model pembelajaran aktif yang sudah baku

meskipun terkadang poin-poin atau langkah-langkah metode tersebut

kadang suka saya ubah disesuaikan dengan kondisi peserta didik.

Beberapa metode yang suka saya lakukan misalnya seperti di jigsaw,

model tim ahli, kita bentuk satu kelompok yang terdiri dari beberapa

anggota kemudian tiap anggota mencari informasi ditempat-tempat

tertentu, pada waktunya mereka akan kumpul kembali dengan

kelompok intinya dan menyampaikan hasil penemuannya. Ada lagi

Page 124: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

metode lainnya misalnya seperti gallery walk, hampir mirip dengan

jigsaw juga, jadi siswa ini nanti dia akan mencari informasi tapi

informasi yang dia dapat itu nanti bisa jadi dia disampaikan ke teman

kelompoknya atau teman yang lainnya dan dia sifatnya lebih bebas

dibandingkan jigsaw yang sudah dipatenkan artinya dari awal sudah

ada kelompok dengan misalkan lima anggota maka dia akan kembali

lagi ke kelompok itu bedanya itu saja lebih ketat. Ada lagi misalnya

metode role playing (bermain peran) itu juga bisa diterapkan

disesuaikan juga dengan materinya biasanya hal-hal semacam itu

terkait dengan materi akhlak misalnya adab bertamu atau adab

perjalanan, atau adab makan dan sebagainya. itu bisa dibuat

pembelajarannya dengan metode role playing. Ada lagi misalkan

dengan model cooperatif script, siswa diminta oleh gurunya untuk

membuat semacam tulisan catatan-catatan itu dan dikerjakannya

secara bersama dalam satu tim kelompok. Hasil dari yang mereka buat

itu nanti dilaporkan di depan kelas dan disimak oleh teman-teman

lainnya dan guru nanti menambahkan bilamana penyampaian atau

meteri yang disampaikan itu belum lengkap atau yang tidak

tersampaikan. Banyak dan masih banyak lagi metode-metode lainnya

yang bisa diterapkan, tapi paling tidak beberapa diantaranya yang

seperti itu kadang saya pakai.

3) Bagaimana kondisi siswa yang bapak/ibu ajar pada saat pelaksanaan

strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Kondisi siswa khususnya kelas X, kalau dilihat dari sisi daya

tangkap individu pastinya berbeda-beda dalam hal ini kita kategorikan

ada 3 tingkatan mulai dari yang low, middle sama high. Kemudian,

kalau dari sisi prilaku itu juga sama, ada anak yang dominan dalam

artian proaktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, ada yang

mengalir begitu saja sesuai dengan apa yang disampaikan oleh guru,

bahkan ada yang tidak peduli atau cuek-cuek saja meskipun cuek

disini dalam artian bukan dia tidak mengikuti aktifitas sama sekali, dia

Page 125: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

tetap mengikuti tapi maksudnya dia harus mendapatkan instruksi-

instruksi tambahan sehingga dia baru mau melakukan aktifitas itu.

Kondisi-kondisi tiap kelas atau tiap tingkatan secara garis besar

pastinya akan muncul ketiga macam hal itu.

c. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI:

1) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan

strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Faktor pendukung sebetulnya disini alhamdulillah Madania

sarana pembelajarannya sudah dibilang cukup lengkap tinggal guru

yang bersangkutan sejauh mana mau memanfaatkan sarana

pembelajaran tersebut misalkan kalau dilihat dari cara IT nya tiap

kelas itu sudah dilengkapi dengan satu unit komputer, sudah

dilengkapi pula dengan satu unit LCD. Sehingga seorang guru

Madania itu, dia bisa memanfaatkan sarana pendukung untuk

mendukung pembelajaran active learning mereka. Disisi lain juga

referensi-referensi terkait juga cukup lengkap, kemudian juga desain

kursi yang satu kursi satu siswa ini juga memberikan kemudahan

kepada guru untuk mengatur ketika misalkan dia ingin

mengelompokkan siswa, ketika dia ingin memisahkan siswa itu

dengan satu kursi satu siswa sangat mudah sekali untuk dibentuknya.

Jadi, secara faktor pendukung untuk pembelajaran active learning di

Madania sudah mendukung sekali. Namun demikian pasti juga ada

hambatan, hambatan ini terkadang lebih bersifat internal, pertama

kepada individu dari pengajar itu sendiri kerap kali pengajar dengan

kesibukan-kesibukannya di Madania ini tidak hanya sebatas seorang

guru itu mengajar, tapi dia juga terkadang mendapat tugas lain yang

bukan menjadi tugas utamanya sebagai guru, keterbatasan waktu

katakan demikian untuk menerapkan pembelajaran active learning

kadang suka tidak maksimal juga, karena harus menyiapkan media

Page 126: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

pembelajaran, harus menyediakan perangkat-perangkat pelajaran

pendukung lainnya, karena keterbatasan waktu terkadang hal itu tidak

maksimal dimunculkan dalam pembelajaran oleh guru yang

bersangkutan kemudian disisi lain juga dari faktor siswa sendiri,

kadang guru sudah bersemangat ingin mengajar katakanlah

semangatnya sudah 90% tapi ketika itu misalkan siswanya baru

mengikuti pelajaran olahraga dengan kondisi yang lelah, berkeringat,

dan sebagainya terkadang strategi-strategi pelajaran yang kita sudah

harus berikan sempurna, kesiapan guru yang sudah 90% dengan

kondisi anak yang seperti tadi itu terkadang kesiapan mereka

menerima ilmu tidak sebanding dengan persiapan guru untuk

menyampaikan ilmu bisa jadi mereka hanya 40% kesiapannya untuk

mengikuti pelajaran sehingga dari sini daya tangkapnya, kemudian

juga daya keaktifannya itu menjadi tidak maksimal karena sudah lelah

di pembelajaran sebelumnya. Ini barangkali beberapa kendala dari

pelaksanaan pembelajaran yang mengacu pada active learning.

2) Bagaimana cara bapak/ibu guru dalam mengatasi hambatan-hambatan

pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran

PAI di SMA Madania?

Jawab: Kalau yang saya lakukan kadang begini, saya berpegang pada

satu prinsip bahwa tujuan pembelajaran ini harus tercapai. Ada istilah

banyak jalan menuju Roma. Maka strategi-strategi yang kita sudah

buat, yang kita akan terapkan misalkan pada saat pembelajaran dan

saat itu misalkan strategi itu tidak sesuai dengan kondisi kelas maka

saya suka melakukan menukar strategi dan itu terkadang juga tidak

tercatat dalam RPP. Bagi saya pribadi itu tidak masalah karena RPP

itu hanya sebatas kerangka skenario pembelajaran yang bisa

digunakan oleh guru yang bersangkutan, lebih-lebih bila guru yang

bersangkutan tidak hadir maka guru pengganti tidak kebingungan

harus ngapain apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran dengan

adanya RPP itu menjadi panduan dia dalam melaksanakan

Page 127: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

pembelajaran tapi bagi guru yang membuat RPP itu sendiri yang

bersangkutan itu bisa jadi dengan melihat kondisi anak yang

barangkali strategi ini tidak cocok dikelas ini, maka secara otomatis

sang guru mengubah strategi pembelajarannya. Jadi itulah barangkali

hal-hal yang juga sering saya alami, saya lakukan sama anak-anak.

Bogor, 17 Juni 2014

Interviewee Interviewer

Muchamad Furqon, S.Ag. Albert Ferdinand

Page 128: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU PAI

Nama : Rahmat Rizqa, S.Th.I

Jabatan : Guru PAI Kelas XI

Hari/tanggal : Rabu/ 21 Mei 2014

Tempat : Gedung Australia

Waktu : 10.00-10.20 WIB

a. Cara memilih strategi active learning dalam pembelajaran PAI:

1) Bagaimana kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran PAI di

SMA Madania?

Jawab: Kurikulum yang digunakan KTSP, ini adalah produk lama

menghabiskan kelas XI yang akan naik ke kelas XII bukan kurikulum

2013.

2) Bagaimana pencapaian tujuan pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. Kalau dari segi

kognitif tentu tergantung siswa dalam arti kata, masing-masing siswa

itu unik, masing-masing siswa itu memiliki tingkat pemahaman

tertentu terhadap pembelajaran. Oleh karena itu, bagaimana tercapai

atau tidak? kalau tercapai atau tidak dilihat dari sisi tes nilainya bagus

tapi kalau dilihat dari segi afektifnya apakah apa yang telah dipelajari

itu kemudian terwujud dalam kehidupan sehari-hari nah mungkin ini

ceritanya agak panjang. Tentu tidak banyak, kita harus melakukan

penelitian lebih jauh lagi bahwa yang telah dipelajari secara afektif itu

berhasil tercapai atau tidak. Psikomotorik untuk pelajaran agama,

kalau praktik-praktik yang berhubungan dengan ibadah oke yah

shalat, kalau untuk kelas XI praktik yang berhubungan jenazah, kita

betul-betul mempraktikan, ada dokumentasinya bahwa anak-anak

praktik langsung tentu kita berikan teorinya dulu kemudian setelah

teori mereka mempraktikkan dengan boneka seterlah kemudian

Page 129: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

mereka mempraktikkan dengan orang, memandikan, mengkafani,

shalat dan menguburkan, kalau untuk itu saya kira mereka paham,

minimal walaupun mereka tidak bisa mastering dalam arti kata

mengerjakan sebagaimana layaknya ustat. Para tokoh ulama yang

telah berpengalaman dengan itu, tetapi minimal ketika ada orang

meninggal satu secara urutan mereka tahu, ini harus dimandikan, ini

harus dikafani, ini harus dishalatkan, dan ini harus dikuburkan.

Kemudian kalau untuk memandikan mereka juga tahu langkah-

langkah yang harus dilakukan seperti apa, oh ini harus dibagian

sebelah kanan lebih diutamakan, membasahi, kemudian mengurut dan

diberikan wangi-wangian kemudian menggosok. Saya kira itunya

paham, tapi implementasinya kalau dihadapkan jenazah beneran teori

ketika berhadapan dengan praktiknya tentu, mungkin teori yang 100%

itu ketika berhadapan dengan praktik mungkin hanya 50% sesuai

dengan teorinya.

3) Bagaimanakah cara untuk menyeimbangkan materi yang disampaikan

dengan jumlah pelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Tentu kita melihat pada semester outline, dimana nih materi-

materi yang cocok dimasukkan sesuai dengan tingkat kesulitannya

masing-masing. Kalau tingat kesulitannya tinggi kita beri spare waktu

yang agak panjang, jadi biasanya di Madania itu tidak semua materi

satu topik itu selesai satu hari, satu kali pertemuan bisa saja satu

materi tiga minggu tergantung dari seberapa susah, seberapa sukar,

seberapa dalam pembahasan yang ingin kita lakukan kemudian

melakukan project-project tertentu untuk materi itu sendiri seperti

jenazah itu sampai tiga minggu pembelajarannya pertama teori

kemudian praktik dengan boneka, dan praktik dengan orang beneran.

Jadi, yang dilakukan oleh guru berdasarkan pengalaman tentunya akan

melihat berapa tingkat kesulitan dan tingkat kepemahaman siswa

dalam materi ini. Kalau satu materi itu hanya membutuhkan waktu

yang singkat bagi siswa untuk memahaminya ya gak perlu panjang-

Page 130: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

panjang waktunya cukup mungkin satu kali pertemuan saja. Tetapi

kalau tingkatnya ini banyak hal-hal yang harus kita sampaikan berarti

kita membutuhkan waktu yang lebih panjang, bisa tiga kali pertemuan

bahkan bisa empat kali pertemuan.

4) Bagaimanakah upaya bapak/ibu guru untuk melengkapi media

pembelajaran terkait dengan pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Untuk media, kita mencoba mencari media yang paling se- up

to date mungkin yang paling mendekati dengan realitas sebenarnya

kalau contoh jenazah tadi selama ini orang praktik pakai boneka, tapi

kita memakai orang betulan dari salah satu siswa yang menjadi

volunteer sebagai mayat dia dimandikan, dia dikafani kemudian dia

dishalatkan dan kemudian dia dikuburkan. Kita bahkan punya

membuat kuburan sendiri disana. Jadi, sekolah koordinasi dengan

sekolah membuat kuburan sendiri kemudian kita kuburkan, itu untuk

jenazah. Kalau untuk yang lain mungkin kita mencari dalam bentuk

video, atau juga dalam bentuk display-display, presentasi, kemudian

bisa juga kita menghadirkan sebagai narasumber membahas tentang

ekonomi Islam, media apa yang kita lakukan, kita kadang-kadang

pernah bekerjasama dengan bank muamalat sehingga anak-anak bisa

secara langsung mengetahui ke sumbernya, kalau saya bisa dibilang

tidak berkecimbung ke dunia perbankan, maka apa yang saya ketahui

tentang dunia perbankan belum tentu seperti itu praktiknya. Maka kita

hadirkan bankir yang sumbernya dari bank Muamalat.

b. Implementasi Metode pada strategi active learning dalam

pembelajaran PAI:

1) Bagaimana pelaksanaan metode active learning dalam pembelajaran

PAI meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMA

Madania?

Page 131: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Jawab: Saya kira sesuai apa yang diinginkan oleh diknas ya, bahwa

ketika pertama, kita tentu tidak serta merta terjun, tentu ada apersepsi

dulu, membangun pemahaman anak-anak, menggali seberapa jauh

anak-anak memahami tentang konsep pembelajaran. Intinya adalah

bagaimana membuat anak-anak terlibat secara aktif, anak-anak terlibat

secara kreatif dalam proses pembelajaran itu sehingga membedakan

dengan pembelajaran yang tidak memakai sistem active learning,

dimana guru sebagai center pembelajaran, active learning yang kita

ketahui bahwa yang menjadi subjek pembelajaran itu sendiri adalah

siswa. Mereka yang aktif, mereka yang mencari, ya berbagai macam

yang kita mesti lakukan, yang pertama kita mencoba untuk

membangun pemahaman, mengetahui mereka sejauh mana mereka

memahami dari topik yang akan dibahas kemudian ditengah kita

sebarkan beberapa hal. Intinya adalah bagaimana membuat anak-anak

selalu aktif selalu terlibat dalam pembelajaran itu. Kegiatan penutup

seperti biasa ada feedback contohnya pemahaman mereka hari ini

terhadap pembelajaran seperti apa? kemudian, seharusnya anak-anak

akan memberikan feedback, memberikan masukan, ataupun

memberikan pemahaman-pemahaman mereka sejauh mana mereka

memahami materi atau bisa juga mereka memberikan masukan-

masukan yang mungkin saja belum sempat tersinggung pada saat

pembelajaran.

2) Metode active learning apa yang digunakan di SMA Madania dalam

pembelajaran PAI?

Jawab: Kalau untuk metode-metode berbagai macam ya, bisa teknik

diskusi, kita juga dulu pernah berdebat, kemudian presentasi,

kemudian juga jigsaw, bisa juga tim ahli dan kita semuanya mencoba

untuk memakai semua metode-metode active learning yang ada, tentu

disesuaikan dengan kondisi kelas kemudian materi yang akan kita

ajarkan. Misalnya, materi yang tidak cocok dengan debat, saya pernah

mengajarkan debat tentang pembajakan itu saya bagi menjadi dua

Page 132: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

kelompok satu pro satu kontra saya kasih guide linenya seperti ini,

saya kasih bahannya seperti ini, ya sudah anda pro atau tidak tentang

pembajakan. Kalau yang pro anda silahkan berdiskusi pronya karena

apa alasan-alasannya apa. lihat alasannya itu dari segi agama,

kebudayaan, moralitas, politik, ekonomi, dan sebagainya kalau kontra

apa. Jadi, intinya kita yang di Madania, mencoba untuk memakai

semua metode-metode pembelajaran untuk active learning yang

disesuaikan dengan kondisi kelas serta materi yang akan kita ajarkan.

3) Bagaimana kondisi siswa yang bapak/ibu ajar pada saat pelaksanaan

strategi active learning dalam pembelajaran PAI?

Jawab: Macam-macam, ada beberapa siswa yang sangat aktif, ada

beberapa siswa yang bisa mengadaktif sistem pembelajaran seperti ini,

yang saya lihat adalah kalau berhadapan dengan anak-anak sosial

kemampuan mereka berbicara, kemampuan mereka aktif untuk suatu

topik itu terkadang melebihi anak-anak yang dari IPA kalau IPA

mungkin mereka lebih banyak eksplorasi data kemudian eksplorasi

bahan-bahan bacaan itu terkadang di anak-anak sosial,. Jadi anak-anak

sosial itu saya dalam pembelajaran tertentu saya melihat ini anak ribut

melulu tetapi ketika kita berdebat ternyata alur logika yang dia pakai

itu mengagumkan sementara kalau anak-anak IPA mereka itu singkat-

singkat saja street to the point langsung kepada pointnya, sementara

anak-anak IPS mereka itu bisa mengeksplor, menghubungkan

beberapa variabel-variabel kemudian mereka jadikan sebagai sebuah

kesimpulan. Kalau ditanya bagaimana reaksinya, tentu ada yang

senang dengan metode active learning dan ada juga yang merasa

nyaman kalau hanya sebagai pendengar yang baik, tetapi tentu yang

biasa kita lakukan disini adalah kita akan selalu memotivasi siswa agar

mereka terlibat aktif dalam setiap pembelajaran yang ada.

Page 133: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

c. Faktor yang mempengaruhi Pelaksanaan strategi active learning

dalam pembelajaran PAI:

1) Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada saat pelaksanaan

strategi active learning dalam pembelajaran PAI di SMA Madania?

Jawab: Kalau untuk faktor pendukung saya kira sangat luar biasa di

Madania ya, semua fasilitas memungkinkan. Jadi, tidak banyak

masalah untuk itu, semuanya mendukung kita punya resources yang

ok, kita punya koneksi internet yang ok, anak-anak bisa saja dalam

saat belajar itu mereka saling berkelompok langsung connect to

internet, mereka saling berdiskusi. Kemudian kalau untuk faktor

penghambat saya kira lebih banyak kepada siswanya mau atau tidak

terlibat karena tidak setiap anak itu memiliki kemampuan karakter

yang senang bicara, senang terlibat. Ada juga anak-anak yang lebih

nyaman dengan diam, ada anak-anak yang tidak suka terlibat secara

aktif mereka lebih senang nunggu saya kira itu saja sebab

penghambat.

2) Bagaimana cara bapak/ibu guru dalam mengatasi hambatan-hambatan

pada saat pelaksanaan strategi active learning dalam pembelajaran

PAI di SMA Madania?

Jawab: Kalau yang kita lakukan adalah ya tentu saja, guru

memotivasi memberikan banyak kesempatan kepada anak-anak yang

memang membutuhkan perhatian lebih. Jadi yang kita lakukan, kalau

untuk seperti itu adalah kalau anak-anaknya pendiam, nah ini yang

lebih banyak kita perhatikan, kalau anak-anak yang sudah bisa jalan

dengan sendirinya, mengemukakan pendapat dengan sendirinya, itu

tidak terlalu kita inikan lagi karena dia sudah bisa, tetapi anak-anak

yang masih memerlukan bimbingan, anak-anak yang masih

memerlukan dorongan, nah ini yang kita berikan. Makanya kadang-

kadang perlu kejelihan guru untuk memilih metode active learning

yang cocok. Kalau berdebat tidak semuanya mau berdebat untuk

Page 134: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

topik-topik tertentu. Makanya kita mencari, kita betul-betul

mengetahui kondisi psikologis dikelas, seperti apa kira-kira metode

yang cocok untuk kelas ini. Kalau anaknya rata-rata pendiam, maka

kita akan pakai metode yang seperti ini kalau anak-anaknya pada aktif

semua kita akan pakai metode yang seperti ini.

Bogor, 17 Juni 2014

Interviewee Interviewer

Rahmat Rizqa, S.Th.I Albert Ferdinand

Page 135: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

Nama : Bahy Helmi Hartoyo Putra

Jabatan : Siswa Kelas 10 E

Hari/tanggal : Selasa/ 20 Mei 2014

Tempat : Gedung Australia

Waktu : 12.45-13.00 WIB

a. Sikap/tanggapan siswa mengenai strategi active learning dalam

Pembelajaran PAI:

1) Bagaimanakah tanggapan anda mengenai cara belajar yang digunakan

oleh guru dalam pembelajaran PAI dikelas?

Jawab: Cara belajarnya lumayan inovatif, Pak Furqon itu ngajarnya

gak yang cuma kita dikasih slide terus suruh nyatet, tapi kadang kita

ada di bagi kelompok saling sharing antar kelompok terus kita juga

kadang di suruh buat slide kemudian presentasi itu udah lumayan

menariklah cara mengajarnya.

2) Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan guru dalam

mengajar PAI dikelas?

Jawab: Kemampuannya sudah sangat baik, menguasai materi dengan

baik terus kalau ada sesi tanya jawab pasti kita dapat jawaban yang

kita inginkan.

b. Metode apa yang digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran PAI dikelas?

Jawab: Banyak sih ya, salah satu contohnya kita dibagi untuk

berkelompok-kelompok terus kelompok-kelompok itu dikasih satu-satu

materi entah itu kita keliling atau bagaimana yang jelas nanti kita ada sesi

untuk sharing antar kelompok dan juga tadi kita mendapatkan giliran

setiap minggu untuk membuat slide dan dipresentasiin.

Page 136: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

c. Bagaimana pelaksanaan metode tersebut di dalam kelas?

Jawab: Berjalan lumayan lancar ya, walaupun kadang-kadang suka ada

hambatan juga contohnya kayak yang tadi presentasi, ada ajah yang gak

bawa slidenya atau kadang sesi sharing itu kadang kurang optimal karena

waktunya sudah habis kita belum sempat sharing.

d. Kesulitan apa saja yang anda hadapi dalam belajar PAI?

Jawab: Sejauh ini sih gak terlalu banyak kesulitannya bahkan hampir gak

ada cuman kadang-kadang susah nyari sourcenya ajah gitu kalau misalnya

dikelas dikasih pelajaran tentang malaikat kadang di buku gak selengkap

yang diajarin dikelas jadi harus nyari-nyari source sendiri.

e. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Jawab: Dengan belajar sendiri otodidak cari-cari sendiri materinya di

internet atau hubungi Pak Furqon bisa langsung atau lewat sosial media.

f. Bagaimana cara guru membantu anda saat mengalami kesulitan dalam

belajar?

Jawab: Guru agama Pak Furqon atau guru-guru lain di Madania juga

sebenarnya sangat gampang untuk dihubungi ya, kalau kita kesulitan dia

siap setiap jam istirahat dikunjungi gitu untuk nanya materi pasti bakal

selalu dilayani.

g. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan guru ketika jam pembelajaran

PAI telah selesai dikelas?

Jawab: Tindak lanjutnya, ya biasanya untuk mengevaluasi siswa gimana

udah ngerti apa gak, guru memberikan tugas seperti membuat slide atau

yang terakhir ini membuat sebuah artikel kayak makalah gitu tentang

materi yang udah diajarin.

Page 137: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 4

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

Nama : Farizal Mulyadi

Jabatan : Siswa Kelas 11 D

Hari/tanggal : Rabu/ 21 Mei 2014

Tempat : Gedung Australia

Waktu : 13.20-13.45 WIB

a. Sikap/tanggapan siswa mengenai strategi active learning dalam

Pembelajaran PAI:

1) Bagaimanakah tanggapan anda mengenai cara belajar yang digunakan

oleh guru dalam pembelajaran PAI dikelas?

Jawab: Pak Rizka sudah cukup baik untuk mengajarkan kita dikelas,

dia juga selalu menyiapkan slide-slide. Jadi sebelum pembelajaran itu

dimulai, dia udah menyiapkan materi-materi yang akan diajarkan. Jadi,

semuanya sudah tersusun dengan baik.

2) Bagaimana tanggapan anda mengenai kemampuan guru dalam

mengajar PAI dikelas?

Jawab: Menurut saya, Pak Rizka sudah cukup memiliki pengetahuan

yang banyak tentang materi-materi yang akan disampaikan kepada

anak muridnya. Jadi, sehingga ketika ada pertanyaan apapun dari anak

muridnya Pak Rizka akan bisa menjawabnya atas dasar-dasar yang

telah dari sesuai al-Qur’an atau hadist. Jadi tidak hanya menjawab,

atas opininya sendiri tetapi juga didasari oleh dasar yang sudah pasti.

b. Metode apa yang digunakan oleh guru untuk mengaktifkan siswa dalam

pembelajaran PAI dikelas?

Jawab: Metode yang sering dipakai oleh Pak Rizka yaitu metode kerja

kelompok. Jadi kita dibuat kelompok untuk berdiskusi. Tapi, sebelum

kerja kelompok dibagi yang per kelas itu kita biasanya diskusi secara

Page 138: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

general satu kelas. Jadi belajarnya itu lebih kepada diskusi. Selain metode

kerja kelompok itu sendiri juga Pak Rizka biasanya untuk kita

mempraktikkan materi yang diajarkan seperti waktu itu contohnya materi

dakwah. Jadi, kita ditugaskan untuk berdakwah didepan teman-teman

kelas kita sendiri dan juga pada saat materi jenazah kita mempraktikkan

dengan teman-teman sekelas bagaimana tata cara pemandian jenazah,

penguburan, mengkafani. Jadi dari awal proses jenazah sampai akhir kita

praktikkan semua.

c. Bagaimana pelaksanaan metode tersebut di dalam kelas?

Jawab: Untuk pelaksanaan diskusi itu biasanya Pak Rizka membagi kita

ke dalam 4 kelompok. Jadi didalam 4 kelompok itu kita diberikan materi.

Misalnya materi A, dimateri A itu ada sub-topiknya, disetiap kelompok

kecil itu membahas satu sub-topik itu sendiri, jadi bisa lebih rinci lagi. Jadi

kita membahas sub-topiknya berdasarkan kelompok-kelompok kecil itu.

Setelah kita bahas, materi yang sub-topiknya itu akan kita sampaikan di

depan teman-teman semua. Jadi, kita presentasikan setelah diskusi

didalam kelompok kecil itu.

d. Kesulitan apa saja yang anda hadapi dalam belajar PAI?

Jawab: Kesulitan yang saya hadapi selama ini palin apabila menghafal

surat-surat yang panjang.

e. Apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut?

Jawab: Cara mengatasinya, saya biasanya baca surat itu berulang-ulang

kali sampai saya sudah terbiasa dengan bacaan itu dan sehingga diotak

saya secara otomatis sudah terbayang sendiri kalimat-kalimat ayatnya itu

sendiri.

f. Bagaimana cara guru membantu anda saat mengalami kesulitan dalam

belajar?

Jawab: Biasanya Pak Rizka memberi tahu mana bacaan yang seharusnya,

tajwidnya seperti apa? Jadi, kadang kan kita bacanya juga masih tersendat-

sendat. Jadi, pak Rizka membantu kita untuk melancarkan bacaan itu

sendiri.

Page 139: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

g. Bagaimana tindak lanjut yang dilakukan guru ketika jam pembelajaran

PAI telah selesai dikelas?

Jawab: Biasanya Pak Rizka mengajak kita untuk duduk kembali,

mereview semua yang udah kita pelajari selama pelajaran itu dan diakhir

kelas kita biasanya membaca hamdalah secara bersama-sama.

Page 140: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENERAPKAN

STRATEGI ACTIVE LEARNING

Nama Guru : Muchamad Furqon, S.Ag.

Tahun Pelajaran : 2013-2014

Materi : Semangat Menuntut Ilmu

Kelas/Semester : 10/II

Tanggal : 20 Mei-21 Mei 2014

Waktu /Tempat : 07.40-14.20 WIB/Asia 204

Berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah tersedia!

NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK KOMENTAR

I Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Mengkondisikan persiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran. √ Tempat duduk telah diatur sebelum

siswa masuk ke dalam kelas dan

berdoa sebelum memulai

pembelajaran.

2. Melakukan pengecekan kehadiran

siswa √ Guru menanyakan siswa yang tidak

hadir ketika pembelajaran

berlangsung.

3. Melakukan apersepsi √ Guru mengaitkan materi yang lalu

dengan materi yang ingin

disampaikan dengan tanya jawab

seputar hal yang telah siswa alami.

4. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa

(motivasi) √ Guru mengajukan sebuah

pertanyaan tentang materi yang

akan disampaikan dengan

memberikan tayangan video.

5. Menjelaskan tujuan pembelajaran √ Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran dengan pencapaian

yang akan diperoleh siswa meliputi

pengetahuan, keterampilan dan

sikap.

6. Menyampaikan cakupan materi √ Guru menjelaskan secara umum

materi yang akan dipelajari dan

langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh siswa ketika

kegiatan belajar dimulai.

II Kegiatan Inti Pembelajaran

Eksplorasi

Page 141: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1. Mencari informasi yang luas dan

dalam tentang materi yang dipelajari. √ Siswa mencari melalui buku,

ensiklopedia Islam, internet dan

lain-lain tentang materi yang akan

dipelajari.

2. Belajar dengan beragam pendekatan,

metode, dan sumber. √ Siswa belajar dengan metode

diskusi dengan Jigsaw model tim

ahli cooperatif script, presentasi

dan simulasi dengan praktik

langsung.

3. Interaksi antara peserta didik, peserta

didik dengan guru, lingkungan dan

sumber belajar lain.

√ Siswa berinteraksi dengan guru

maupun dengan siswa lainnya saat

ada hal yang ingin dan siswa sangat

antusias serta berperan aktif

terhadap materi yang sedang

dipelajari.

4. Terlibat secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran. √ Siswa melakukan diskusi,

presentasi, membuat peta

konsep/mindmap tentang materi

yang dipelajari

5. Melakukan percobaan, misalnya di

laboratorium, studio dan lapangan. √ Siswa melakukan simulasi dengan

menanyakan kepada guru mengenai

jenjang pendidikannya pada saat

ini.

Elaborasi

1. Membaca dan menulis hal beragam

melalui tugas yang bermakna. √ Siswa membuat peta konsep dari

artikel/bahan materi yang diberikan

oleh guru.

2. Mengerjakan tugas, diskusi, untuk

memunculkan gagasan baru baik

secara lisan maupun tertulis.

√ Siswa melakukan diskusi setelah

membuat peta konsep dari materi

yang telah dicatat kemudian

mempresentasikan hasilnya dengan

teman kelompoknya.

3. Berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak dengan tanpa

rasa takut.

√ Setiap siswa dalam kelompoknya

maju ke depan kelas untuk

mempresentasikan materi yang

telah dikuasainya.

4. Berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar. √ Siswa melakukan presentasi dengan

penguasaan materi dilihat dari

kelengkapan konten dan kreativitas

dalam menyajikannya.

5. Pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif. √ Siswa melakukan kerjasama

dengan saling bertukar pengetahuan

dengan metode jigsaw dan

cooperatif script.

6. Membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik secara individual √ Siswa membuat ringkasan dari hasil

diskusinya.

Page 142: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

maupun kelompok.

7. Melakukan pameran, turnamen,

festival produk yang dihasilkan. √ Siswa menempelkan hasil karyanya

berupa gambar/tulisan di

display/mading kelas PAI.

8. Melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggan dan rasa

percaya diri peserta didik.

√ Siswa maju kedepan kelas tanpa

rasa takut ketika melakukan

presentasi didepan kelas.

Konfirmasi

1. Memperoleh umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilannya.

√ Guru memberikan penjelasan

didasarkan pada al-Qur’an dan

hadits.

2. Memperoleh konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

√ Siswa bertanya jawab tentang hal

yang masih belum di mengerti

tentang materi yang disampaikan.

3. Melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang dilakukan. √ Siswa melakukan refleksi tentang

pengalaman yang didapatkan

melalui kekurangan dan kelebihan

dalam kegiatan pembelajarn yang

telah dilakukan.

4. Memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar dari guru.

√ Guru sebagai narasumber dan

fasilitator dalam setiap proses

pembelajaran.

III Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama siswa merangkum dan

menyimpulkan. √ Guru memberi penguatan dan

menyimpulkan materi yang

disampaikan yang terkait dengan

aspek pengetahuan, keterampilan

dan sikap.

2. Melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

√ Guru melakukan refleksi diri

dengan cara mengajar yang baru

saja disampaikan dan

merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedial, program pengayaan dan

memberikan tugas secara individu

ataupun kelompok.

3. Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran. √ Memberikan dalam bentuk lisan

untuk memotivasi siswa dalam

belajar serta menyampaikan

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

Page 143: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

KEGIATAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENERAPKAN

STRATEGI ACTIVE LEARNING

Nama Guru : Rahmat Rizqa S. Th.I

Tahun Pelajaran : 2013-2014

Materi : Perkembangan Islam pada Masa Modern

Kelas/Semester : 11/II

Tanggal : 19-20 Mei 2014

Waktu /Tempat : 07.40-14.20 WIB/Asia 204

Berilah tanda check list (√) pada kolom yang telah tersedia!

NO ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK KOMENTAR

I Kegiatan Awal (Pendahuluan)

1. Mengkondisikan persiapan siswa

untuk mengikuti pembelajaran.

√ Tempat duduk telah diatur sebelum

siswa masuk ke dalam kelas dan

berdoa sebelum memulai

pembelajaran.

2. Melakukan pengecekan kehadiran

siswa

√ Guru menanyakan siswa yang tidak

hadir ketika pembelajaran

berlangsung.

3. Melakukan apersepsi √ Guru mengaitkan materi yang lalu

dengan materi yang ingin

disampaikan dengan tanya jawab

seputar hal yang telah siswa alami.

4. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa

(motivasi)

√ Guru mengajukan sebuah

pertanyaan tentang materi yang

akan disampaikan ketika siswa

akan melakukan presentasi.

5. Menjelaskan tujuan pembelajaran √ Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran dengan pencapaian

yang akan diperoleh siswa meliputi

pengetahuan, keterampilan dan

sikap.

Page 144: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

6. Menyampaikan cakupan materi √ Guru menjelaskan secara umum

materi yang akan dipelajari dan

langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh siswa ketika

kegiatan belajar dimulai.

II Kegiatan Inti Pembelajaran

Eksplorasi

1. Mencari informasi yang luas dan

dalam tentang materi yang dipelajari.

√ Siswa mencari melalui buku,

ensiklopedia Islam, internet dan

lain-lain tentang materi yang akan

dipelajari.

2. Belajar dengan beragam pendekatan,

metode, dan sumber.

√ Siswa belajar dengan metode

presentasi.

3. Interaksi antara peserta didik, peserta

didik dengan guru, lingkungan dan

sumber belajar lain.

√ Siswa berinteraksi dengan guru

maupun dengan siswa lainnya saat

ada hal yang ingin dan siswa sangat

antusias serta berperan aktif

terhadap materi yang sedang

dipelajari.

4. Terlibat secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran.

√ Siswa melakukan diskusi,

presentasi, membuat peta

konsep/mindmap tentang materi

yang dipelajari

5. Melakukan percobaan, misalnya di

laboratorium, studio dan lapangan.

√ Siswa melakukan presentasi di

depan kelas dengan menayangkan

sebuah slide yang telah dibuat dan

diskusikan oleh teman

kelompoknya.

Elaborasi

1. Membaca dan menulis hal beragam

melalui tugas yang bermakna.

√ Siswa membuat peta konsep dari

artikel/bahan materi yang diberikan

oleh guru.

2. Mengerjakan tugas, diskusi, untuk

memunculkan gagasan baru baik

secara lisan maupun tertulis.

√ Siswa melakukan diskusi setelah

membuat peta konsep dari materi

yang telah dicatat kemudian

mempresentasikan hasilnya dengan

teman kelompoknya.

Page 145: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

3. Berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak dengan tanpa

rasa takut.

√ Setiap siswa dalam kelompoknya

maju ke depan kelas untuk

mempresentasikan materi yang

telah dikuasainya.

4. Berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar.

√ Siswa melakukan presentasi dengan

penguasaan materi dilihat dari

kelengkapan konten dan kreativitas

dalam menyajikannya.

5. Pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif.

√ Siswa melakukan kerjasama

dengan saling bertukar pengetahuan

dengan bertanya mengenai hal yang

belum dipahami ketika teman yang

lain melakukan presentasi.

6. Membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik secara individual

maupun kelompok.

√ Siswa membuat ringkasan dari hasil

presentasi.

7. Melakukan pameran, turnamen,

festival produk yang dihasilkan.

√ Siswa menempelkan hasil karyanya

berupa gambar/tulisan di

display/mading kelas PAI.

8. Melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggan dan rasa

percaya diri peserta didik.

√ Siswa maju kedepan kelas tanpa

rasa takut ketika melakukan

presentasi degan menyajikan

slide/bahan materi dengan

kreativitas yang dimilikinya.

Konfirmasi

1. Memperoleh umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilannya.

√ Guru memberikan penjelasan

didasarkan pada al-Qur’an dan

hadits.

2. Memperoleh konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

√ Siswa bertanya jawab tentang hal

yang masih belum di mengerti

tentang materi yang disampaikan.

3. Melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang dilakukan.

√ Siswa melakukan refleksi tentang

pengalaman yang didapatkan

melalui kekurangan dan kelebihan

dalam kegiatan pembelajarn yang

Page 146: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

telah dilakukan.

4. Memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar dari guru.

√ Guru sebagai narasumber dan

fasilitator dalam setiap proses

pembelajaran.

III Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama siswa merangkum dan

menyimpulkan.

√ Guru memberi penguatan dan

menyimpulkan materi yang

disampaikan yang terkait dengan

aspek pengetahuan, keterampilan

dan sikap.

2. Melakukan penilaian atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan.

√ Guru melakukan refleksi diri

dengan cara mengajar yang baru

saja disampaikan dan

merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedial, program pengayaan dan

memberikan tugas secara individu

ataupun kelompok.

3. Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran.

√ Memberikan dalam bentuk lisan

untuk memotivasi siswa dalam

belajar serta menyampaikan

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

Page 147: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 1 dari 16

Lampiran 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah SMA Madania

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kelas 10 - Semester 2 - 2013/2014

Minggu ke-21

Materi Pembelajaran/Topik:

Perilaku semangat menuntut ilmu/Akhlak

Alokasi Waktu:

4 Jam Pelajaran

Hasil Yang Diharapkan

A. Kompetensi Inti:

1.

2.

3.

4.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru ,

disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, dan

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:

4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:

4.5.1

4.5.2

4.5.3

Menceritakan kisah Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam mencari ilmu

Menceritakan kisah BJ. Habibi dalam mencari ilmu

Menceritakan karya dari tokoh tokoh teladan dalam menuntut ilmu

D. Tujuan Pembelajaran:

1.

2.

3.

Sikap;

Terlibat aktif dalam pembelajaran

Pengetahuan;

1. Menjelaskan pentingnya menjadi pribadi yang berilmu pengetahuan

Keterampilan;

Terampil menerapkan konsep/prinsip dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan

ajaran Agama Islam

E. Materi Pembelajaran:

Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu

F. Pendekatan/Model/Metoda Pembelajaran:

Pendekatan Pembelajaran

Model Pembelajaran

:

: COOPERATIVE SCRIPT

1. Guru membagi siswa untuk berpasangan

2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca

dan membuat ringkasan

3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan

sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai

pendengar

Page 148: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 2 dari 16

Metoda Pembelajaran

4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap

mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam

ringkasannya.

Sementara pendengar :

• Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang

kurang lengkap

• Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan

menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi

lainnya

5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi

pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas.

6. Siswa menyimpulkan pembahasan bersama-sama dengan

Guru

: Diskusi, tanya jawab, roleplay

G. Rencana Pembelajaran

Pertemuan 2 (2 x 40 menit)

Durasi: 2 Jam Pelajaran (80 menit)

a. Pendahuluan: (20 menit)

1. Apersepsi:

a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian

berdoa bersama.

b. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan

kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai.

c. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 3 orang.

d. Guru menggali informasi seputar pengetahuan siswa tentang keutamaan berilmu

pengetahuan

e. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan

sumber belajar

f. Guru menampilkan bahan ajar untuk siswa melalui LCD

2. Motivasi:

Memotivasi siswa untuk bersemangat menuntut ilmu

3. Pengetahuan Prasyarat:

Perilaku semangat menuntut ilmu merupakan akhlak mulia

b. Kegiatan Inti: (50 menit)

Model Pembelajaran Interaktif: COOPERATIVE SCRIPT

Dalam kegiatan inti, pendidik dan para peserta didik melakukan beberapa kegiatan sebagai

berikut.

a. Mengamati

- Mencermati kisah-kisah teladan beberapa tokoh dalam semangat mencari ilmu

- Menyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan video atau media lainnya.

b. Mendemonstrasikan

- Mendemonstrasikan salah satu tokoh yang memiliki semangat menuntut ilmu

c. Menanya

- Mengapa BJ Habibie ditawarkan untuk menjadi warga negara Jerman?

- Bagaimana semangat beliau dalam belajar?

d. Mengumpulkan data/eksplorasi

- Peserta didik mendiskusikan sikap semangat yang dimiliki oleh para ilmuan

- Guru mengamati contoh perilaku semangat menuntut ilmu di sekolah

e. Mengasosiasi

- Membuat kesimpulan tentang semangat menuntut ilmu yang dimiliki oleh BJ Habibie dan

Ibnu Hajar al-Atsqalani

f. Mengkomunikasikan:

- Mendeskripsikan contoh perilaku semangat menuntut ilmu seperti yang dimiliki oleh para

ilmuan

- Mengevaluasi perilaku harian terkait dengan perilaku semangat menuntut ilmu

- Menyampaikan catatan hasil diskusi

Page 149: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 3 dari 16

c. Penutup: (10 menit)

a. Pendidik meminta agar para peserta didik menyampaikan hasil dari pembelajaran tentang

contoh perilaku semangat menuntut ilmu yang dimiliki oleh para ilmuan sebagai penutup

materi pembelajaran

b. Pendidik mengevaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran secara global

c. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doa

d. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta

didik menjawab salam.

e. Refleksi Siswa: membuat laporan tentang pengalaman belajar siswa

H. Refleksi

I. Alat Bantu Pengajaran

a. LCD

b. Laptop

c. HP

d. Spidol

e. Whiteboard

f. Worksheets

J. Sumber Pembelajaran

Al Quran al Karim

Buku paket Agama Islam kelas 10, Yudistira, 2006

K. Penilaian

No Aspek Penilaian

Penilaian

Teknik Waktu Bentuk

Instrumen Sampel Instrumen

1. Sikap

a) Terlibat aktif

dalam

pembelajaran

b) Bekerjasama

dalam kegiatan

kelompok

c) Toleran terhadap

proses

pemecahan

masalah yang

berbeda dan

kreatif

Pengamatan Selama

pembelajaran

dan saat

diskusi

Non tes:

1. Tugas

2. Observasi

- Tugas Mengumpulkan

data (gambar, berita,

artikel) tentang

pengalaman orang-

orang yang berperilaku

semangat menuntut

ilmu

- Observasi Mengamati

perilaku orang-orang

yang memiliki

semangat menuntut

ilmu

2. Pengetahuan

a) Menjelaskan

kembali

pentingnya

syariat dalam

kehidupan

b) Menyatakan

kembali

pentingnya

mempelajari dan

mengamalkan al-

Pengamatan

dan tes

Penyelesaian

tugas

kelompok

Tes tertulis 1. Akankah kamu menjadi

seorang yang berilmu

pengetahuan?

2. Sudahkah kamu

mempersiapkan segala

sesuatunya untuk

menjadi seorang ilmuan?

Apa indikasinya?

Page 150: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 4 dari 16

Qur`an secara

tepat dan kreatif

3. Keterampilan

Terampil

menerapkan

konsep/prinsip dan

menjalani kehidupan

yang sesuai dengan

ajaran Agama Islam

Pengamatan Penyelesaian

tugas

kelompok

tugas:

Tugas

kelompok

Memaparkan hasil

pengamatan tentang hasil

yang diraih bagi orang-

orang yang berperilaku

semangat menuntut ilmu

Memeriksa dan Menyetujui: Bogor, 22 Mei 2014

Secondary School Principal Guru Mata Pelajaran PAI Kelas 10

Alfi Affifah, S.P Muchamad Furqon, S.Ag.

Page 151: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 5 dari 16

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah SMA Madania

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kelas 10 - Semester 2 - 2013/2014

Minggu ke-20

Materi Pembelajaran/Topik:

Perilaku semangat menuntut ilmu/Akhlak

Alokasi Waktu:

4 Jam Pelajaran

Hasil Yang Diharapkan

A. Kompetensi Inti:

1.

2.

3.

4.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru ,

disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, dan

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:

3.7 Memahami QS. At-Taubah: 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu,

menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.7.1

3.7.2

3.7.3

3.7.4

Menganalisis ajaran yang terdapat dalam Q.S. At-Taubah (9) : 122

Menganalisis hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan

menyampaikannya kepada sesama

Menjelaskan inti ajaran yang terdapat dalam Q.S. At-Taubah (9) : 122

Menjelaskan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan

menyampaikan nya kepada sesama

D. Tujuan Pembelajaran:

1.

2.

3.

Sikap;

Terlibat aktif dalam pembelajaran

Pengetahuan;

1. Menjelaskan pentingnya menjadi pribadi yang berilmu pengetahuan

2. Menjelaskan hikmah menuntut ilmu

Keterampilan;

Terampil menerapkan konsep/prinsip dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan

ajaran Agama Islam

E. Materi Pembelajaran:

Memahami QS. At-Taubah: 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu,

menerapkan dan menyampaikannya kepada sesame

Page 152: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 6 dari 16

F. Pendekatan/Model/Metoda Pembelajaran:

Pendekatan Pembelajaran

Model Pembelajaran

Metode Pembelajaran

:

: JIGSAW (Model Tim Ahli)

1. Siswa dikelompokkan ke dalam 2-3 anggota tim

2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

3. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari

bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru

(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka

4. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali

ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim

mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap

anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

6. Guru memberi evaluasi

7. Penutup

: Diskusi, tanya jawab, Presentasi

G. Rencana Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

Durasi: 2 Jam Pelajaran (80 menit)

a. Pendahuluan: (20 menit)

1. Apersepsi:

a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian

berdoa bersama.

b. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan

kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai.

c. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 orang.

d. Guru menggali informasi seputar pengetahuan siswa tentang semangat menuntut ilmu

e. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan

sumber belajar

f. Guru menampilkan bahan ajar untuk siswa melalui LCD

2. Motivasi:

Memotivasi siswa untuk bersemangat menuntut ilmu

3. Pengetahuan Prasyarat:

Perilaku semangat menuntut ilmu merupakan akhlak mulia

b. Kegiatan Inti: (50 menit)

Model Pembelajaran Interaktif: Role Playing

Dalam kegiatan inti, pendidik dan para peserta didik melakukan beberapa kegiatan sebagai

berikut.

a. Mengamati

- Mencermati bacaan teks tentang Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang

semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama

- Menyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan video atau media lainnya.

b. Mendemonstrasikan

- Mendemonstrasikan salah satu contoh sikap semangat menuntut ilmu

c. Menanya

- Mengapa harus menuntut ilmu?

- Bagaimana cara menyampaikan ilmu kepada sesama?

d. Mengumpulkan data/eksplorasi

- Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh semangat menuntut ilmu, menerapkan

dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi pemahaman kandungan

Q.S. at-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait.

- Guru mengamati perilaku contoh semangat menuntut ilmu, menerapkan dan

menyampaikannya kepada sesama melalui lembar pengamatan di sekolah.

e. Mengasosiasi

- Membuat kesimpulan tentang semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada

sesama

Page 153: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 7 dari 16

f. Mengkomunikasikan:

- Mendeskripsikan contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru

- Mengevaluasi perilaku harian terkait dengan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua

dan guru

- Menyampaikan catatan hasil diskusi

c. Penutup: (10 menit)

a. Pendidik meminta agar para peserta didik menyampaikan hasil dari pembelajaran tentang

perilaku semangat menuntut ilmu sebagai penutup materi pembelajaran

b. Pendidik mengevaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran secara global

c. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doa

d. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan peserta

didik menjawab salam.

e. Refleksi Siswa: membuat laporan tentang pengalaman belajar siswa

H. Refleksi

I. Alat Bantu Pengajaran

a. LCD

b. Laptop

c. HP

d. Spidol

e. Whiteboard

f. Worksheets

J. Sumber Pembelajaran

Al Quran al Karim

Buku paket Agama Islam kelas 10, Yudistira, 2006

K. Penilaian

No Aspek Penilaian

Penilaian

Teknik Waktu Bentuk

Instrumen Sampel Instrumen

1. Sikap

a) Terlibat aktif

dalam

pembelajaran

b) Bekerjasama

dalam kegiatan

kelompok

c) Toleran terhadap

proses

pemecahan

masalah yang

berbeda dan

kreatif

Pengamatan Selama

pembelajaran

dan saat

diskusi

Non tes:

1. Tugas

2. Observasi

- Tugas Mengumpulkan

data (gambar, berita,

artikel) tentang

pengalaman orang-

orang yang berperilaku

semangat menuntut

ilmu dan

menyampaikannya

kepada sesama

- Observasi Mengamati

perilaku orang-orang

yang memiliki

semangat menuntut

ilmu

2. Pengetahuan

a) Menjelaskan

kembali

pentingnya

syariat dalam

kehidupan

b) Menyatakan

Pengamatan

dan tes

Penyelesaian

tugas

kelompok

Tes tertulis 1. Analisalah ajaran yang

terdapat dalam Q.S. At-

Taubah (9) : 122!

2. Analisalah hadits terkait

tentang semangat

menuntut ilmu,

menerapkan dan

menyampaikannya

Page 154: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 8 dari 16

kembali

pentingnya

mempelajari dan

mengamalkan al-

Qur`an secara

tepat dan kreatif

kepada sesama!

3. Jelaskan Q.S. At-Taubah

(9) : 122!

4. Jelaskan hadits terkait

tentang semangat

menuntut ilmu,

menerapkan dan

menyampaikan nya

kepada sesama!

3. Keterampilan

Terampil

menerapkan

konsep/prinsip dan

menjalani kehidupan

yang sesuai dengan

ajaran Agama Islam

Pengamatan Penyelesaian

tugas

kelompok

tugas:

Tugas

kelompok

Memaparkan hasil

pengamatan tentang hasil

yang diraih bagi orang-

orang yang berperilaku

semangat menuntut ilmu

Memeriksa dan Menyetujui: Bogor, 16 Mei 2014

Secondary School Principal Guru Mata Pelajaran PAI Kelas 10

Alfi Affifah, S.P Muchamad Furqon, S.Ag.

Page 155: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 9 dari 16

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah SMA Madania

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kelas 10 - Semester 2 - 2013/2014

Minggu ke-17

Materi Pembelajaran/Topik:

Hukum Islam/Fiqih

Alokasi Waktu:

4 Jam Pelajaran

Hasil Yang Diharapkan

A. Kompetensi Inti:

1.

2.

3.

4.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif serta menunjukkan sikap

sebagai bagian dari berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam, dan dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

Memahami, menerapkan, menganalisa, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah kongkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar:

4.7.2 Menyajikan pengelolaan wakaf

C. Indikator Pencapaian Kompetensi:

4.7.2.1

4.7.2.2

4.7.2.3

Mempraktikkan wakaf

Mengevaluasi pelaksanaan praktik wakaf

Menjelaskan kewajiban orang/lembaga penerima wakaf

D. Tujuan Pembelajaran:

1.

2.

3.

Sikap;

Terlibat aktif dalam pembelajaran

Pengetahuan;

3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan wakaf dan hadits terkait

4. Menyebutkan satu contoh pengelolaan wakaf

Keterampilan;

Terampil menerapkan konsep/prinsip dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan

ajaran Agama Islam

E. Materi Pembelajaran:

Ketentuan wakaf

F. Pendekatan/Model/Metoda Pembelajaran:

Pendekatan Pembelajaran

Model Pembelajaran

:

: COOPERATIVE SCRIPT

1. Guru memberikan arahan tentang pelaksanaan wakaf

kepada para peserta didik

Page 156: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 10 dari 16

Metoda Pembelajaran

2. Guru dan siswa menuju Masjid Telaga Kahuripan sebagai

tempat praktik berwakaf

3. Guru menjelaskan kembali tata cara berwakaf melalui

metode bertanya

4. Secara bergantian, tiap-tiap siswa menyampaikan ikrar

wakafnya kepada nadzir Masjid Raya Telaga Kahuripan

5. Saat siswa berikrar wakaf, siswa lainnya mengamati secara

sungguh-sungguh

6. Secara perwakilan, beberapa siswa diminta untuk

menyampaikan kesan-kesannya setelah praktik berwakaf

5. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru

6. Penutup

: Praktik

G. Rencana Pembelajaran

Pertemuan 4 (2 x 40 menit)

Durasi: 2 Jam Pelajaran (80 menit)

d. Pendahuluan: (20 menit)

1. Apersepsi:

g. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian

berdoa bersama.

h. Menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi inti dan

kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai.

i. Guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 2 orang.

j. Guru menggali informasi seputar pengetahuan siswa tentang wakaf

k. Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan

sumber belajar

l. Guru menampilkan bahan ajar untuk siswa melalui LCD

2. Motivasi:

Memotivasi siswa untuk selalu menjalankan ajaran al-Qur`an melalui kisah-kisah teladan

3. Pengetahuan Prasyarat:

Keinginan mematuhi ajaran Al-Qur`an

e. Kegiatan Inti: (50 menit)

Model Pembelajaran Interaktif: COOPERATIVE SCRIPT

Dalam kegiatan inti, pendidik dan para peserta didik melakukan beberapa kegiatan sebagai

berikut.

g. Mengamati

- Mencermati artikel wakaf yang diberikan

- Mencermati pemaparan yang disampaikan oleh guru

h. Mendemonstrasikan

- Mempraktikkan tata cara berwakaf di Masjid Raya Telaga Kahuripan

i. Menanya

- Menanyakan tentang kendala-kendala dalam pengelolaan wakaf yang ada di Masjid

Raya Telaga Kahuripan

j. Mengumpulkan data/eksplorasi

- Menggali informasi tentang pengelolaan wakaf di Masjid Raya Telaga Kahuripan

k. Mengasosiasi

- Setiap kelompok membuat catatan hasil tentang pengelolaan wakaf

l. Mengkomunikasikan:

- Mempresentasikan hasil diskusi

- Mendeskripsikan mekanisme pengelolaan wakaf - Menyampaikan catatan hasil simulasi

f. Penutup: (10 menit)

f. Pendidik meminta agar para peserta didik menyebutkan mekanisme tentang ketentuan

pengelolaan wakaf yang sudah dipelajari dengan benar sebagai penutup materi

pembelajaran

Page 157: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 11 dari 16

g. Pendidik mengevaluasi tentang penghimpunan dana wakaf secara berkelompok

h. Pendidik menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan membaca hamdalah/doa

i. Pendidik mengucapkan salam kepada para peserta didik sebelum keluar kelas dan

peserta didik menjawab salam.

j. Refleksi Siswa: membuat laporan tentang pengalaman belajar siswa

H. Refleksi

L. Alat Bantu Pengajaran

a. LCD

b. Laptop

c. HP

d. Spidol

e. Whiteboard

f. Worksheets

M. Sumber Pembelajaran

a. Tafsir al-Qur’an dan buku-buku hadits

b. Buku paket Agama Islam kelas 10, Yudistira, 2006

c. Ensiklopedi Hukum Islam, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta. Jilid 6 Hal. 1905-1911

d. www.kemenag.go.id/file/.../UU4104.pdf e. Buku lain yang terkait

N. Penilaian

No Aspek Penilaian

Penilaian

Teknik Waktu Bentuk

Instrumen Sampel Instrumen

1. Sikap

d) Terlibat aktif

dalam

pembelajaran

e) Bekerjasama

dalam kegiatan

kelompok

f) Toleran terhadap

proses

pemecahan

masalah yang

berbeda dan

kreatif

Pengamatan Selama

pembelajaran

dan saat

diskusi

Non tes:

1. Tugas

2. Observasi

- Tugas menyebutkan

tata cara pengelolaan

wakaf

- Observasi mencari

sumber-sumber

tentang tata cara

pengelolaan wakaf di

Indonesia

2. Pengetahuan

c) Menjelaskan

kembali

pentingnya

syariat dalam

kehidupan

d) Menyatakan

kembali

pentingnya

mempelajari dan

mengamalkan al-

Qur`an secara

tepat dan kreatif

Pengamatan

dan tes

Penyelesaian

tugas individu

dan

kelompok

Tes tertulis 1. Analisalah

mekanisme

pelaksanaan

wakaf

berdasarkan

perundang-

undangan wakaf

di Indonesia!

2. Sebutkan contoh-

contoh

pengelolaan

wakaf!

3. Simulasikan

pelaksanaan

wakaf yang

Page 158: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 12 dari 16

benar!

4. Jelaskan

kewajiban

orang/lembaga

penerima wakaf!

3. Keterampilan

Terampil

menerapkan

konsep/prinsip dan

menjalani kehidupan

yang sesuai dengan

ajaran Agama Islam

Pengamatan Penyelesaian

tugas

kelompok

Tes Tertulis:

kelompok

Apakah simulasi

pelaksanaan wakaf yang

kamu lakukan sudah

benar? Apa indikasinya?

Memeriksa dan Menyetujui: Bogor, 28 April 2014

Secondary School Principal Guru Mata Pelajaran PAI Kelas 10

Alfi Affifah, S.P Muchamad Furqon, S.Ag.

Page 159: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 13 dari 16

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah SMA Madania

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Kelas 11 - Semester 2 - 2013/2014

Minggu ke- 19

Materi Pembelajaran/Topik:

Sejarah

Alokasi Waktu:

2 Jam Pelajaran (3 Pertemuan)

Hasil Yang Diharapkan

Standar Kompetensi:

13

Memahami perkembangan Islam pada masa modern (1800-sekarang)

Kompetensi Dasar:

13.1

Menjelaskan perkembangan pada masa modern

Indikator:

13.1.1

13.1.2

13.1.3

13.1.4

13.1.5

Menjelaskan pemikiran Muhammad bin Abdul Wahab kontribusinya terhadap

perkembangan Islam abad modern

Menjelaskan pemikiran Jamaluddin al Afghani dan kontribusinya terhadap perkembangan

Islam abad modern

Menjelaskan pemikiran Muhammad Abduh dan kontribusinya terhadap perkembangan

Islam abad modernh

Menjelaskan pemikiran Rasyid Ridha dan kontribusinya terhadap perkembangan Islam abad

modern

Menjelaskan dampak pemikiran para tokoh-tokoh pembaharu terhadap perkembangan

Islam abad modern

Metode Pembelajaran:

5. Presentasi

Rencana Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 45 menit)

Durasi: 2 Jam Pelajaran (80 menit)

g. Pendahuluan: (50 menit)

1. Apersepsi:

Page 160: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 14 dari 16

Guru memberi salam dan mendata kehadiran siswa;

Guru mengucapkan basmalah, kemudian berdo’a bersama;

Guru menayangkan tujuan pembelajaran;

Guru bertanya kepada siswa tentang pelajaran yang telah lalu

2. Motivasi: Guru memotivasi siswa untuk memahami, bahwa setiap pribadi muslim harus

menjadi orang yang cerdas dengan serius menunut ilmu

3. Pengetahuan Prasyarat: Mengetahui sejarah awal perkembangan Islam Abad Modern

h. Kegiatan Inti: (60 menit)

Model Pembelajaran Interaktif: Presentasi

1. Guru mempersilakan siswa untuk mempresentasikan topik yang sudah dibagi dan didiskusikan

minggu lalu.

2. Guru mempersilakan masing-masing kelompok untuk mengevaluasi presentasi teman-teman

mereka dan berdiskusi untuk mencari benang merah kesamaan pemikiran masing-masing

tokoh dan perbedaan mereka masing-masing

3. Guru dan siswa akan berdisikusi tentang pemikiran empat tokoh yang dibahas Guru

4. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap

i. Penutup: (15 menit)

1. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan

penguatan, dan penyimpulan

2. Guru bersama siswa merapikan ruangan kelas, dan menutup pelajaran dengan membaca

do’a.

Refleksi

Sumber Belajar dan Alat Bantu Pengajaran

a) Sumber Belajar:

b) Syamil Al-Qur`an, Syamil Internasional, Bandung, 2006

c) Anwar, Junaidi, Latigah, dan Margiono, 2007, Pendidikan Agama Islam 2, Jakarta: Yudhistira

d) Ensiklopedi Oxford, Dunia Islam Modern

O. Alat Bantu Pengajaran:

a) Whiteboard

b) Marker

c) Laptop

d) Proyektor

e) Slide presentasi

f) Lembar kerja

Page 161: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 15 dari 16

Penilaian

Indikator

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen Sampel Instrumen

1. Menjelaskan pemikiran

Muhammad bin Abdul

Wahab kontribusinya

terhadap perkembangan

Islam abad modern

Eksplorasi

bahan

ajar/referensi

Tes lisan Apakah kontribusi pemikiran Muhammad

bin abdul Wahab terhadap

perkembangan Islam?

2. Menjelaskan pemikiran

Jamaluddin al Afghani

kontribusinya terhadap

perkembangan Islam abad

modern

Eksplorasi

bahan

ajar/referensi

Tes lisan Bagaimanakah Pandangan Al-Afghani

tentang Modernisme?

3. Menjelaskan pemikiran

Abduh kontribusinya

terhadap perkembangan

Islam abad modern

Eksplorasi

bahan

ajar/referensi

Tes lisan Apa solusi yang di kemukan oleh

Muhammad Abduh terhadap

ketertinggalan umat Islam dari barat?

4. Menjelaskan pemikiran Toha

Husein kontribusinya

terhadap perkembangan

Islam abad modern

Eksplorasi

bahan

ajar/referensi

Tes lisan Jelaskan pandangan Toha Husein tentang

kemunduran umat Islam!

Rubrik Penilaian

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

No. Nama

Siswa

Aspek Yang Dinilai

Jumlah

Skor Keaktifan Kerjasama Presentasi Bertanya Menjawab

1 - 4 1 - 5 1 - 5 1 – 3 1 - 4

Page 162: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1415-S1-G10-RI-LP-W19-MFQ-140107 Hal 16 dari 16

RUBRIK PENILAIAN TUGAS

No. Nama

Siswa/kelompok

Aspek Yang Dinilai

Jumlah

Skor

Ketepatan

Isi

Kelengkapan

Isi

Design&Keindahan Gambar

& video

1 – 4 1 - 5 1 – 4 1 - 5

Memeriksa dan Menyetujui: Bogor, 21 Mei 2014

Secondary School Principal Guru Mata Pelajaran PAI Kelas 10

Alfi Affifah, S.P Rahmat Rizqa, S. Th.I

Page 163: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

1 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

Lampiran 7

Kerangka Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Kelas 10

Semester 2 2013 – 2014

Muchamad Furqon

I. Kerangka Pembelajaran

1. Al-Qur`an QS. Al-Isra: 32 dan QS. An-Nuur: 2

Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari

norma-norma atau kaidah kesopanan yang saat ini cenderung

banyak terjadi di kalangan masyarakat, terutama remaja. Islam

dengan Al Qur’an dan sunah telah memasang bingkai bagi

kehidupan manusia agar menjadi kehidupan yang indah dan bersih

dari kerusakan moral. Menurut pandangan Islam, tinggi dan

rendahnya spiritualitas (rohani) pada sebuah masyarakat berkaitan

erat dengan segala perilakunya, bukan saja tata perilaku yang

bersifat ibadah mahdah (khusus) seperti shalat dan puasa, namun

juga yang bersifat perilaku ibadah ghairu mahadah (umum) seperti

hal-hal yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan.

Dalam agama, pergaulan bebas dan perzinaan sangat besar

dosanya.

Materi ini akan disampaikan melalui kajian ayat-ayat al-Quran, diskusi,

dan pemutaran film.

2. Hukum Islam tentang wakaf.

Wakaf adalah memberikan harta yang bersifat kekal (tahan lama)

dan bermanfaat untuk kepentingan umum di jalan Allah. Misalnya

memberikan sebidang tanah untuk pembangunan sebuah Masjid,

Musholla, Madrasah, Panti Asuhan, Pondok Pesantren, Jalan-jalan

untuk kepentingan umum dan lain-lain.Hukum wakaf adalah Sunnah,

yaitu berpahala bagi yang melakukannya dan tidak berdosa bagi

yang tidak melakukannya. Diantara dalil-dalil yang mendasari ibadah

wakaf adalah :

• Firman Allah SWT :

”Kamu sekali-sekali tidak sampai pada kebaktian (yang sempurna)

sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai dan

apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah

mengetahuinya.” (QS. Ali Imron : 92)

Wakaf merupakan salah satu ibadah yang pahalanya tidak akan

putus selama manfaat harta yang di wakafkan itu masih bisa diambil,

Page 164: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

2 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

meskipun si pelaku wakaf sudah meninggal dunia. Oleh karena itulah

wakaf tergolong kedalam kelompok amal jariyah (yang mengalir).

Materi ini akan disampaikan melalui googling, diskusi, presentasi, dan

praktek langsung.

3. Iman Kepada Malaikat

Islam mengajarkan untuk beriman kepada malaikat-malaikat Allah,

yang berarti percaya sepenuh hati bahwa malaikat adalah makhluk

gaib yang diciptakan Allah dan terbuat dari cahaya. Mereka

mempunyai akal namun tidak mempunyai nafsu, sehingga

senantiasa patuh kepada Allah (Qs.Al-Anbiyaa: 19-20). Malaikat juga

sangat istimewa dibanding makhluk lainnya karena kepatuhannya

kepada Allah (Qs. At-Tahrim : 6 dan Qs An-Nahl : 49-50).

Perintah beriman kepada malaikat ini terdapat dalam ayat-ayat al-

Qur’an dan hadis Rasulullah.

4. Sejarah dakwah Rasul periode Madinah

Dakwah Rasulullah periode Madinah merupakan garis besar

perjuangannya dalam mensyiarkan Islam. Diawali dengan hijrah yang

merupakan titik tolak dari kesabarannya dengan sahabatnya

menghadapi kafir Quraisy.

Pada periode Madinah ini, Rasul banyak mendapatkan wahyu

mengenai ibadah dan akidah yang diajarkan kepada kaum muslim.

Dalam periode ini pula beliau melakukan perjanjian Hudaibiyah

dengan Yahudi Madinah serta banyak mengalami peperangan

besar dalam rangka membela dakwah Islam.

Materi ini akan disampaikan melalui library research, diskusi, dan

presentasi. Pada akhir pelajaran, siswa akan membuat timeline

tentang perkembangan strategi dakwah rasul dan peperangan di

Madinah.

5. Perilaku Terpuji

Islam mendidik umatnya untuk senantiasa belajar dan giat menuntut

ilmu. Hal ini terbukti dengan turunnya wahyu pertama kepada Nabi

Muhammad SAW berupa perintah untuk membaca. Salah satu

rangkaian dari proses belajar atau menuntut ilmu adalah dengan

sarana bacaan. Dengan dasar itulah maka kita harus senantiasa

menuntut ilmu sampai akhir zaman. Sebab orang yang berilmu

adalah orang yang memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat untuk

terus berubah menuju kebaikan.

Materi ini akan disampaikan melalui diskusi, eksplorasi, simulasi, kisah-

kisah teladan, dan refleksi.

Page 165: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

3 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

II. Tujuan Pembelajaran

1. Al-Qur`an QS. Al-Isra: 32 dan QS. An-Nuur: 2

Melalui materi ini, siswa diharapkan mampu:

melafalkan hukum bacaan Mad Thobi’I pada QS. Al-Isra: 32

dengan benar

melafalkan hukum bacaan Idghom pada QS. Al-Isra: 32 dengan

benar

melafalkan hukum bacaan Mad Wajib Muttashil pada QS. Al-Isra:

32 dengan benar

melafalkan hukum bacaan Mad ‘Iwad pada QS. Al-Isra: 32

dengan benar

melafalkan hukum bacaan ikhfa pada QS. An-Nuur: 2 dengan

benar

melafalkan hukum bacaan lam Tarqiq pada QS. An-Nuur: 2

dengan benar

melafalkan hukum bacaan Mad ‘Aridh lis Sukun pada QS. An-

Nuur: 2 dengan benar

mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Isra: 32 dengan benar

mengevaluasi hafalan QS. Al-Isra: 32 dengan benar

mendemonstrasikan hafalan QS. An-Nuur: 2 dengan benar

mengevaluasi hafalan QS. An-Nuur: 2 dengan benar

menyebutkan arti Q.S. Isra’ (17) : 32 tentang larangan pergaulan

bebas dan perbuatan zina.

menyebutkan arti Q.S. An-Nur (24) : 2 tentang larangan

pergaulan bebas dan perbuatan zina.

menyebutkan arti hadits tentang larangan pergaulan bebas

dan perbuatan zina.

menjelaskan kandungan Q.S. Isra’ (17) : 32

menjelaskan kandungan Q.S. An-Nur (24) : 2

menjelaskan hadits tentang larangan pergaulan bebas dan

perbuatan zina

2. Hukum Islam tentang wakaf.

Melalui materi ini, siswa diharapkan mampu:

menjelaskan Q.S Ali Imran: 92 tentang wakaf

menjelaskan hadits Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan

oleh Abu Daud tentang wakaf

menganalisa tayangan video/artikel tentang keajaiban memberi menjelaskan definisi wakaf

menjelaskan syarat wakaf

menjelaskan rukun wakaf

menyebutkan ketentuan harta yang dapat diwakafkan menjelaskan ketentuan wakaf di Indonesia

Page 166: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

4 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

menganalisa mekanisme pelaksanaan wakaf berdasarkan

perundang-undangan wakaf di Indonesia

menyebutkan hikmah wakaf mendemostrasikan ijab dan qabul wakaf berdasarkan

peruntukannya

mendemostrasikan ijab dan qabul wakaf berdasarkan

penggunaan harta wakaf

mendemostrasikan ijab dan qabul wakaf berdasarkan jangka

waktunya

mendemostrasikan ijab dan qabul wakaf berdasarkan jenis harta

yang diberikan sebagai wakaf

menyebutkan contoh-contoh pengelolaan wakaf mempraktikkan wakaf

mengevaluasi pelaksanaan praktik wakaf

menjelaskan kewajiban orang/lembaga penerima wakaf

3. Iman kepada Malaikat

Melalui materi ini, siswa diharapkan mampu:

menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat

menjelaskan karekteristik malaikat

menjelaskan bukti adanya malaikat melalui dalil-dalil naqli

menganalisa hikmah beriman kepada malaikat menunjukkan sikap mengimani malaikat Jibril melalui perilaku

sehari-hari

menunjukkan sikap mengimani malaikat Mikail melalui perilaku

sehari-hari

menunjukkan sikap mengimani malaikat Ijrail melalui perilaku

sehari-hari

menjelaskan tanda-tanda beriman kepada malaikat Izrail, Israfil,

Raqib dan Atid

menjelaskan contoh sikap beriman kepada malaikat Izrail, Israfil,

Raqib dan Atid

menunjukkan sikap mengimani malaikat Izrail melalui perilaku

sehari-hari

menunjukkan sikap mengimani malaikat Israfil melalui perilaku

sehari-hari

menunjukkan sikap mengimani malaikat Raqib melalui perilaku

sehari-hari

menunjukkan sikap mengimani malaikat Atid melalui perilaku

sehari-hari

menjelaskan tanda-tanda beriman kepada malaikat Munkar,

Nakir, Malik dan Ridlwan

menjelaskan contoh sikap beriman kepada malaikat Munkar,

Nakir, Malik dan Ridlwan

menunjukkan sikap mengimani malaikat Munkar dan Nakir

melalui perilaku sehari-hari

Page 167: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

5 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

menunjukkan sikap mengimani malaikat Malik melalui perilaku

sehari-hari

menunjukkan sikap mengimani malaikat Ridlwan melalui perilaku

sehari-hari

4. Sejarah dan dakwah Rasul periode Madinah

Melalui materi ini, siswa diharapkan mampu:

menjelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi hijrah Rasulullah

ke Madinah

menganalisa tujuan-tujuan hijrah Rasulullah ke Madinah

menceritakan proses hijrah Rasulullah ke Madinah

menjelaskan kondisi masyarakat Madinah sebelum hijrahnya

Rasulullah

menjelaskan substansi dan strategi dakwah Rasulullah periode

Madinah.

meneladani strategi dakwah Rasulullah periode Madinah.

menjelaskan keberhasilan yang diperoleh Rasulullah dakwahnya

pada periode Madinah

menjelaskan substansi dakwah Rasulullah saw. periode Madinah.

menjelaskan strategi dakwah Rasulullah saw. periode Madinah

meneladani strategi dakwah Rasulullah saw. periode Madinah.

mengidentifikasi faktor-faktor ketertarikan masyarakat Madinah

terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. periode

Madinah

5. Menuntut Ilmu

menganalisis ajaran yang terdapat dalam Q.S. At-Taubah (9) :

122

menganalisis hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu,

menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama

menjelaskan inti ajaran yang terdapat dalam Q.S. At-Taubah (9) :

122

menjelaskan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu,

menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama

menceritakan kisah Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam mencari ilmu

menceritakan kisah BJ. Habibi dalam mencari ilmu

menceritakan karya dari tokoh tokoh teladan dalam menuntut

ilmu

menjelaskan hikmah memiliki semangat menuntut ilmu

menjelaskan hikmah mengajarkan ilmu kepada sesama

menampilkan sikap semangat dalam menuntut ilmu

III. Rencana Pembelajaran Mingguan

Week Topics Syllabus/materials

1 Re-Orientasi PAI

2 QS. Al-Isra: 32

dan

Membaca QS. Al-Isra: 32 dan

QS. An-Nuur: 2 sesuai kaidah

Page 168: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

6 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

QS. An-Nuur: 2 Tajwid

3

Mendemonstrasikan hafalan

QS. Al-Isra: 32 dan QS. An-Nuur:

2

Menganalisis QS. Al-Isra: 32 dan

QS. An-Nuur: 2 serta hadits

tentang larangan pergaulan

bebas dan perbuatan zina

4 Perilaku Terpuji

Memahami manfaat dan

hikmah larangan pergaulan

bebas dan perbuatan zina

5 Wakaf Menyampaikan dalil tentang

wakaf

6 Ulangan Harian 1

7

Wakaf

Meyakini kebenaran hukum

Islam memahami pengelolaan

wakaf

8 Memahami pengelolaan

wakaf

9 Menyajikan pengelolaan

wakaf

10 UTS

11 Special Event/Report/PTC

12

Iman kepada

malaikat-malaikat

Allah swt.

Menghayati nilai-nilai

keimanan kepada malaikat-

malaikat Allah swt.

Memahami makna beriman

kepada malaikat-malaikat

Allah swt.

13

Berperilaku yang

mencerminkan kesadaran

beriman kepada malaikat-

malaikat Allah swt.

14 Ulangan Harian 2

15 Ekskursi

16

Iman kepada

malaikat-malaikat

Allah swt.

Berperilaku yang

mencerminkan kesadaran

beriman kepada malaikat-

malaikat Allah swt.

17 Sejarah dakwah

Rasulullah saw.

periode Madinah

Memahami substansi dan

strategi dakwah Rasulullah

periode Madinah

18

Mendiskripsikan substansi dan

strategi dakwah Rasulullah

periode Madinah

19 Perilaku Terpuji

Memahami QS. At-Taubah: 122

dan hadits terkait tentang

semangat menuntut ilmu,

Page 169: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

7 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

menerapkan dan

menyampaikannya kepada

sesama

20

Menceritakan tokoh-tokoh

teladan dalam semangat

mencari ilmu

21 Reinforcement

22 UAS

I. Sasaran Pencapaian

Siswa diharuskan membawa Al-Qur’an

Siswa diharuskan hadir tepat waktu dan mengikuti pelajaran

dengan penuh tanggung jawab.

Siswa diharuskan mempersiapkan seluruh bahan yang

diperlukan dalam kegiatan individu, kelompok, dan seluruh

kelas.

Siswa diharuskan aktif mengikuti diskusi tentang pelajaran,

serta menghargai pendapat orang lain.

Siswa diharuskan untuk menyelesaikan seluruh tugas yang

diberikan di kelas, baik individu maupun kelompok.

Nilai siswa dapat dikurangi jika tidak menyelesaikan tugas,

tidak menyerahkan tepat waktu, atau tidak mengerjakan

secara sungguh-sungguh.

Siswa diharuskan membaca bahan pelajaran terlebih dulu

sebelum mengikuti pelajaran.

II. Perlengkapan

Kelas agama Islam akan membutuhkan perlengkapan

pembelajaran sebagai berikut:

- Al-Qur`an

- buku-buku referensi

- film

- buku paket

- buku tulis

- kertas

- worksheet

- LCD

- Laboratorium Komputer

- Laptop

III. Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian Semester 2 tahun pelajaran 2013 – 2014 terdiri

dari nilai pengetahuan, keterampilan, dan aspek spiritual dan

sosial. Persentasinya adalah sebagai berikut:

1. Pengetahuan 100%

Formative Test 20 %

UTS 10 %

Page 170: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

8 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

UAS 10 %

Quiz 20 %

Written assignment 40 %

2. Keterampilan 100%

Project 40%

Performent assignment 40%

Portofolio 20%

3. Aspek Spiritual dan sosial 100%

Teacher Evaluation 60%

Peers Evaluation 20%

Self Reflection 20%

IV. Sumber Pembelajaran

- Al-Qur`an dan terjemahnya, Penerbit DEPAG

- Tafsir al-Mishbah, Quraisy Shihab Penerbit Lentera Hati

- Ensiklopedi Hukum Islam, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van Hoeve

- Ensiklopedi Nurcholis Madjid, Penerbit Mizan

- Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve

- Fiqh Sunah, Karangan Sayyid Sabiq, Penerbit Al Maarif

Bandung

- Buku Paket Agama Islam1, Kelas 10, Penerbit Yudhistira

- VCD Islam

- Websites Islam

- dll.

V. Informasi

Silahkan hubungi Muchamad Furqon.:

- HP. 0857-1696-2151

- [email protected]

Salam,

Muchamad Furqon

Page 171: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

9 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Al-Qur’an Kelas 11

Akidah

Kelas 11

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

1.

Meningkatkan keimanan kepada

al-Quran.

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. Muhammad: 24.

Menjelaskan makna QS.Muhammad:

24.

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. al-Isra: 41.

Menjelaskan makna QS. al-Isra: 41.

Mengidentifikasi ciri-ciri, fungsi, dan

perilaku keimanan yang benar

terhadap kitab suci al-Qur’an.

2.

Meningkatkan keimanan kepada

para rasul.

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS.al-Isra: 95.

Menjelaskan makna QS. al-Isra: 95.

Mengidentifikasi kualitas-kualitas

kenabian yang harus ditiru oleh

manusia.

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. Ali Imran: 164.

Menjelaskan makna QS. Ali Imran:

164.

Membuktikan kembali urgensi

pengutusan para rasul bagi manusia.

Akhlak

Kelas 11

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

3.

Meningkatkan kualitas Ulul

Albab.

3.1

3.2

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. al-Maidah: 100.

Menjelaskan makna QS. al-Maidah:

100.

Page 172: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

10 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

3.3

3.4

3.5

3.6

Membaca dan mengartikan

QS. al-A’raf: 179.

Menjelaskan makna QS. al-A’raf: 179.

Merumuskan ciri-ciri Ulul Albab.

Membuat model cara pandang Ulul

Albab dalam menyikapi berbagai

keadaan dalam kehidupan.

4.

Membiasakan diri berperilaku

objektif.

4.1

4.2

4.3

4.4

Membaca dan mengartikan

QS. al-Maidah: 8 dan surat al-Hujurat:

6.

Menjelaskan makna QS. al-Maidah: 8

dan surat al-Hujurat: 6.

Mengidentifikasi pengaruh positif

dalam kehidupan sehari-hari.

Membiasakan perilaku objektif.

5.

Membiasakan diri berperilaku

kritis.

5.1

5.2

5.3

5.4

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. al-Baqarah: 170.

Menjelaskan makna

QS. al-Baqarah: 170.

Mengkritisi adat dan tradisi yang

berlaku di lingkungan keluarga dan

masyarakat.

Mengembangkan perilaku kritis.

6.

Membiasakan diri berperilaku

optimis.

6.1

6.2

6.3

6.4

6.5

6.6

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. Yusuf: 87.

Menjelaskan makna QS. Yusuf: 87.

Membaca, mengartikan, dan

menghafal Hadis Qudsi tentang

berprasangka baik kepada Allah swt.

Menjelaskan makna Hadis Qudsi

tentang berprasangka baik kepada

Allah swt.

Merekonstruksi konsep diri sesuai

makna QS. Yusuf: 87 dan Hadis Qudsi

tentang berprasangka baik kepada

Allah swt.

Membiasakan berprasangka baik

kepada Allah swt.

7.

Memahami konsep

multikulturalisme.

7.1

7.2

7.3

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. al-Maidah: 48.

Menjelaskan makna QS. al-Maidah:

48.

Mengidentifikasi potensi komunitas

untuk meningkatkan peran dan

kontribusi bagi lingkungan.

Page 173: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

11 – 1314-S2-G10-RI-SO-MFQ-140107

MADANIA ● Elementary School ● Middle School ● Senior High School Telaga Kahuripan, Parung, Bogor – 16330 +62.251.8602777 +62.251.8604777 www.madania.net [email protected]

7.4

Merumuskan prinsip-prinsip

kebersamaan antar beragam

komunitas di Indonesia.

8.

Membiasakan diri berperilaku

menutup aib.

8.1

8.2

8.3

8.4

8.5

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. al-Hujurat: 12.

Menjelaskan makna QS. al-Hujurat:

12.

Membaca, mengartikan, dan

menghafal Hadis Nabi tentang

perintah menutup aib sendiri dan

orang lain.

Menjelaskan makna Hadis Nabi

tentang perintah menutup aib sendiri

dan orang lain.

Mengembangkan perilaku menutup

aib.

9.

Membiasakan diri berperilaku

mendamaikan.

9.1

9.2

9.3

9.4

9.5

9.6

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. al-Hujurat: 10.

Menjelaskan makna

QS. al-Hujurat:10.

Membaca, mengartikan, dan

menghafal Hadis Nabi tentang etika

menghadapi perselisihan.

Menjelaskan makna Hadis Nabi

tentang etika menghadapi

perselisihan.

Merumuskan nilai-nilai yang

mendukung perdamaian.

Mencegah dan menjauhkan diri dari

sikap permusuhan.

10.

Menghindari perilaku thulul amal.

10.1

10.2

10.3

Membaca dan mengartikan

QS. al-Baqarah: 214.

Menjelaskan makna QS. al-Baqarah:

214.

Membedakan thulul amal dengan

merancang cita-cita.

11.

Membiasakan perilaku ihsan.

11.1

11.2

11.3

11.4

11.5

Membaca, mengartikan, dan

menghafal QS. al-Qashash: 77.

Menjelaskan makna QS. al-Qashash:

77.

Membaca, mengartikan, dan

menghafal Hadis Nabi tentang ihsan.

Menjelaskan makna Hadis Nabi

tentang ihsan.

Membiasakan diri berperilaku ihsan.

Catatan:

SK1-11: Madania.

Page 174: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 175: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 9

Data Guru & Tendik SMA Madania Bogor 2013-2014

No. Nama Jabatan/Tugas Pend.

1 Alfi Afifah Secondary School Principal S1

2 Misbahul Huda Coord. Base Teacher Grade 10-12 S1

3 Irfan Wahyudi Coord. Base Teacher Grade 7-9 S1

4 Yulianti Yulius Natural Science Coord. Grade 7-12 S2

5 Rita Puspitasari Deputy Head Academic S1

6 Sri Purwati R. D. Math & ICT Coord Grade 7-12 S1

7 Titin Indri Yastuti Social Subject Coord. Grade 7-12 S2

8 Anggraita Nurul I. Language Coord. Grade 7-12 S1

9 Tita Lesvidiani Deputy Head Education Support S2

10 Abdul Hakim A. Coord. Special Education Needs (SEN-U) S1

11 Abdulloh Coord. Agama Islam S1

12 Sutarno Coord Physical Education (PHE) S1

13 Yuli Priyanto Coord MAT S1

14 Valentina Warni Coord Religion Other Islam (ROI) S1

15 Lukei Prasetiawti Fisika Grade 10-11 S1

16 Sri Maryanti Fisika Grade 12 S1

17 Kartika Asril D. Kimia Grade 10 S1

18 Paulina Kimia Grade 12 S1

19 Nur Afiatri Pulungan Biologi Grade 7-8 S1

20 Devi Haryani Kusuma Biologi Grade 11-12 S1

21 Dini Damayanti Biologi Grade 9 S1

22 Dina Krisanti Biologi Grade 10 S1

23 Rifki Irawan Fisika Grade 8 S1

24 Wahyu Darmawan Fisika Grade 9 S2

25 Sharif Maulana Kimia Grade 11 S1

26 Umi Kurniahati Matematika Grade 11-12 S1

27 Ruri Rahmawati Matematika Grade 12 D3

Page 176: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

28 Konrnelius A. Matematika Grade 8 dan 10 S2

29 Rahmansyah D. Matematika Grade 9 S1

30 Taufan Warmana P. Matematika Grade 11-12 S1

31 Moh. Wartaka Matematika Grade 8, 11 dan 12 S2

32 Lisa Budi Rahayu Matematika Grade 7 S1

33 Ahmad Gunawan Matematika Grade 10 S1

34 Handoko Setiyono Komputer Grade 7, 9 dan 10 S1

35 Ari Kurniasari Sejarah dan Antropologi S1

36 Abdul Wahab Sosiology Grade 10-12 S1

37 Rahmi Fitrika Geografi Grade 10-12 S1

38 Ari Winarko PKn Grade 10 & Student Service S1

39 Zaenal Abidin PKn Grade 10-12 S1

40 Rici Widyaningsih Akuntansi Grade 10-12 S1

41 Nurdin Mufty Sejarah Grade 7 dan 10 S1

42 Nunik P. Pkn Grade 8 -9 S1

43 Diah Agung N. Sosiologi dan Ekonomi S2

44 Dinda Nauli N. Social Studies S1

45 Mirna Muhardina Bahasa Jepang Grade 10-12 S1

46 Yuyun Wachyuniah Bahasa Inggris Grade12 S1

47 Dian Pulumahuny Bahasa Inggris Grade 11-12 S1

48 Kusworo Rini Bahasa Indonesia Grade 8- 9 S1

49 Adam Hermawan Bahasa dan Sastra Grade 11-12 S1

50 Wahyo H. Bahasa Indonesia Grade 12 S1

51 Ujang Mulyana Bahasa Arab Grade 9-12 S1

52 Evi Sofiawati Bahasa Inggris Grade 10 S1

53 Nina Kartini Bahasa Indonesia Grade 7-8 S1

54 Aldika Restu Pramuli Bahasa dan Sastra Indonesia Grade 10 S1

55 Diah Indriati Bahasa Inggris Grade 7 S1

56 Raithah Bahasa Jepang Grade 7-9 S1

57 Irma Yaumi A. Bahasa Mandarin D3

Page 177: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

58 Sentot Ario Nugroho Bahasa Mandarin Grade 11-12 S1

59 Jusufi Samsuhari Bahasa Inggris Grade 8 S1

60 Hilma Angreni Bahasa Jerman Grade 10-12 S1

61 Maman Suparman Bahasa Jerman Grade 9-12 S1

62 Ario Pratomo Bahasa Inggris Grade 9 S1

63 Nurur Rokhmah Bahasa Jerman Grade 7-8 S1

64 Deky Wahyudi PHE Grade 7, 8 dan 10 S1

65 Sahadi Anwarudin PHE Grade 10-11 S1

66 Rahmat PHE Grade 9 S1

67 Rochmat PHE Grade 10 D3

68 Deni Afriansyah PHE Grade 10 S1

69 M. Drajat PHE Grade 10 S1

70 Rahmat Rizqa Agama Islam Grade 11 S1

71 M. Furqon Agama Islam Grade 10 S1

72 Ninik NR Agama Islam Grade 12 S2

73 Yusuf Helmi Agama Islam Grade 9 S1

74 Sabit Kolbi K Agama Islam Grade 7 S1

75 M. Nafis Antala’lai Agama Islam Grade 8 S1

76 Dicky Gunawan Agama Buddha S1

77 Laksmi Kusumadewi Agama Katolik Grade 7-11 S1

78 Rainyetha Agama Protestan S1

79 Gusti Ayu Kade S. Agama Hindu & PKn Grade 7 S1

80 Maria Elisabeth Agama Katolik S1

81 Iwan Soetarman Agama Saksi Jehova S1

82 Nono Permana Fisika Grade 9 S1

83 Deni Herman P. SEN-U S1

84 Emillia Rosa SEN-U S1

85 A. Pujianto SEN-U S1

86 Chahyo Kurniawan SEN-U S1

87 Yanti Cahya Wulan SEN-U S1

Page 178: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 10

Data Fasilitas SMA Madania Bogor

Indoor Outdoor

1) Ruang kelas

2) Ruang agama (Islam, Katolik,

Protestan, Hindu, Buddha,

Yehuwa);

3) UKS

4) Ruang Bimbingan Konseling;

5) Student Service;

6) Laboratorium (Computer);

7) Dapur;

8) Perpustakaan;

9) Audio visual;

10) Ruang Music Art Teathre (art,

band, vocal, violin, traditional

ensemble, theatre);

11) Ruang serba guna

12) Ruang Kepala Sekolah

13) Ruang guru

14) Ruang Training dan rapat

15) Research & Development;

16) Ruang Administration (Finance,

Student Administration,

Personnel Dept, and ICT);

17) Ruang perwakilan (POMG)

18) Gudang

19) Green House

20) Kebun Bibit Sekolah

21) Lingkungan yang hijau dan asri

22) Lapangan Olahraga (basketball,

soccer, baseball, and catching box)

23) Kolam renang dan tribun

24) Taman Bermain

25) Kantin

Page 179: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 11

Page 180: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 181: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 182: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 183: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 184: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 185: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi
Page 186: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25400/1/ALBERT... · dokumentasi yaitu untuk memperoleh data berhubungan dengan penerapan strategi

Lampiran 13

BIODATA PENULIS

Penulis lahir di Jakarta, 01 Agustus 1992 sebagai

anak pertama dari dua bersaudara, keluarga Bapak

Godlied Eridanus Donggala dan Ibu Muliyati yang

beralamat di Jln. Kramat Jaya Komp. Deperla Blok

A/1 Rt. 004 Rw. 014 Kel. Tugu Utara Kec. Koja

Jakarta Utara, 14260.

Penulis menyelesaikan pendidikan di tempat

kelahirannya yaitu SD Barunawati I Jakarta lulus

tahun 2004, SMP Negeri 114 Jakarta lulus tahun 2007,

SMA Negeri 92 Jakarta lulus tahun 2010 kemudian melanjutkan di Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) angkatan 2010.

Selama duduk di bangku perkuliahan penulis aktif di UKM Bahasa-Foreign

Languages Association (FLAT) UIN Jakarta dan pernah tercatat sebagai pengurus

dari tahun 2011-2014. Pengalaman organisasi di mulai dari tahun 2010 ketika

menjadi peserta Foreign Languages Orientation (FLO) yang diadakan oleh UKM

Bahasa-FLAT dan pelatihan Micro Hypno Teaching (MHT) yang dilaksanakan

oleh Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI). Pada tahun 2012

pengalaman penulis bertambah mengikuti kegiatan SAIL MOROTAI dengan rute

pelayaran di mulai dari Jakarta, Ambon, Ternate, Sorong, Raja Ampat, Morotai

dan Makassar. Kegiatan ini diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga

(Kemenpora) dalam acara Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari/Kapal

Pemuda Nusantara (LNRPB/KPN). Penulis mewakili dari Kementerian Dalam

Negeri (Kemendagri) serta diamanati sebagai ketua dari kementerian tersebut.

Pengalaman kerja juga pernah di jalani penulis selama menjadi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengalaman tersebut di mulai sejak tahun 2012-

2014 ketika dipercaya menjadi Guru Bimbel Ujian Nasional di Bina Nusantara

(Binus) International School Simprug tingkat SD dan SMP. Selain itu pada tahun

2013 penulis juga mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu di Madania

Indonesian School with World Class Standard dalam Praktik Profesi Keguruan

Terpadu (PPKT) tingkat SMA. Penulis sekarang bekerja sebagai Tutor Komunitas

di Home Schooling Kak Seto (HSKS) tingkat SMP.

Demikianlah biodata penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya. Untuk

informasi lebih lanjut bisa melalui email: [email protected] atau

melalui nomor HP: 08998828564.