IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full...

135
i IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MA NEGERI KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh : WISNU FACHRUDIN SUMARNO 111 13 168 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Transcript of IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full...

Page 1: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

i

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

DI MA NEGERI KARANGANYAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

oleh :

WISNU FACHRUDIN SUMARNO

111 13 168

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

Page 2: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

ii

Page 3: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

iii

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

DI MA NEGERI KARANGANYAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

WISNU FACHRUDIN S

NIM 111 13 168

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 4: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

iv

Page 5: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

v

Page 6: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

vi

Page 7: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

vii

MOTTO

باى ءالءزبكواتكر فبأ

“Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan”

(ArRahman:13)

Jika kita melihat sesuatu dengan positif, maka semuanya akan terlihat

baik. Sebaliknya, jika kita melihat sesuatu dengan negatif, maka

semuanya yang tampak adalah kejelekan.

Page 8: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

viii

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Marno dan Ibu Sumiyem selaku yang

tiada henti mendo’akan.

Untuk Abah Kyai Muhammad Nafi’an Alimaliki yang selalu memberi wejangan.

Kakak saya Saiful Anwar serta adik-adik saya Yogi Ibnu Syarifudin dan Salma

Himatul Auliya yang selalu memberi motivasi.

Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik.

Bapak Drs. Bahroni, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi.

Para dosen, teman-teman PAI angkatan 2013.

Teman-teman futsal Rebonan fc yang selalu memberi keceriaan.

Serta semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, segala puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan

hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan lancar. Tidak lupa, shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad

Saw, yang senantiasa telah kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah

nanti.

Skripsi ini disusun sebagai syarat mencapai Gelar Sarjana Pendidikan pada

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yag telah

membantu dan memberikan dorongan baik moril maupun materiil, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan penghargaan

dan terima kasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M.Pd..

3. Ketua Jurusan PAI dan dosen pembimbing akademik Ibu Siti Rukhayati,

M.Ag

4. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Drs. Bahroni, M.Pd. yang telah

memberikan saran, pengarahan dan masukan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan sesuai yang diharapkan.

Page 10: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

x

5. Seluruh dosen FTIK beserta karyawan.

6. Bapak Marno dan Ibu Sumiyem selaku orang tua yang tiada henti

mendo’akan.

7. Abah Kyai Muhammad Nafi’an Alimaliki yang yang selalu memberi

wejangan.

8. Kakak saya Saiful Anwar serta adik-adik saya Yogi Ibnu Syarifudin dan

Salma Himatul Auliya yang selalu memberi motivasi.

9. Bapak Siwiyono dan Bapak Muhammad Ihsan P selaku Waka kurikulum dan

guru PAI di MA Negeri Karanganyar beserta guru-guru lain serta murid-

murid yang telah membantu untuk memberikan informasi.

10. Teman-teman PAI angkatan 2013.

Penulis berharap, semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi

amal baik dan mendapat balasan dari Allah Swt. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini

dikarenakan keterbatasan dari segala aspek yang dimiliki oleh penulis sendiri.

Untuk itu, kritik dan saran terbuka luas dan selalu penulis harapkan dari pembaca

guna menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Dan semoga skripsi yang

sederhana ini mampu memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Salatiga, 19 September 2017

Wisnu Fachrudin S

NIM. 111 13 168

Page 11: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

xi

ABSTRAK

Sumarno, Wisnu Fachrudin. 2017. Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA Negeri

Karanganyar. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

2017. Pembimbing: Drs. Bahroni, M. Pd.

Kata Kunci: Implementasi Pendekatan Saintifik

Pendidikan merupakan aspek penting sebagai investasi sumberdaya

manusia. Selain untuk menyokong kemajuan bangsa pendidikan juga berguna

untuk kemajuan umat. Dalam kurikulum 2013 digunakan implementasi

pendekatan saintifik yang mana itu akan mengasah keterampilan siswa dalam

memahami materi karena materi bukan hanya didapat dari guru saja tetapi dicari

sendiri oleh siswa bisa dari mana saja. Selain itu siswa juga diajarkan pentingnya

pembelajaran elaborasi dan kerjasama. Implementasi pendekatan saintifik ini

seperti yang dilaksanakan dalam pembelajaran di MA Negeri Karanganyar yang

salah satunya adalah mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Karena Sejarah

Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia

muslim dari masa kemasa dalam hal beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta

dalam mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang

dilandasi oleh akidah.

Dalam hal ini penelitian memberikan batasan masalah hanya pada

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hal ini bertujuan untuk memperjelas

permasalahan yang diteliti agar penelitian lebih fokus. Penelitian ini difokuskan

pada implementasi pembelajaran saintifik dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. Penelitian ini

bertujuan mendeskripsikan implementasi pendekatan saintifik dan

mendeskripsikan kendala implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

pendekatan studi kasus (case study) pada Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena

tentang apa yang dipahami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara

deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kendala dalam menerapkan

implementasi pendekatan saintifik terhadap pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam adalah minimnya tingkat pemahaman siswa, rendahnya motivasi dan minat

belajar, serta tekanan waktu bagi guru.

Page 12: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN BERLOGO ............................................................................... .. i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... . ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................... . v

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... . x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Folus Penelitian ............................................................................ 7

C. Pertanyaan penelitian .................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Penelitian Terdahulu ....................................................... 11

B. Pendekatan Saintifik ................................................................... 11

C. Pembelajaran Sejarah Kebudayaa Islam ..................................... 17

Page 13: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ................................................................ 27

B. Sumber Data .............................................................................. 28

C. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 28

D. Analisis Data .............................................................................. 32

E. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................... 36

F. Tahap-Tahap Penelitian ............................................................. 38

BAB IV PAPARAN DATA

A. Deskripsi Temuan Penelitian ...................................................... 40

B. Implementasi Pendekatan Saintifik

dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ........................ 43

C. Kendala-kendala Implementasi Pendekatan Saintifik

dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ....................... 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 53

B. Saran .......................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai investasi sumberdaya manusia dipandang sebagai

variabel terpenting yang mempengaruhi tercapainya kesejahteraan umat

manusia. Pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan menghasilkan

sumber daya manusia menjadi lebih baik, yang akhirnya juga dapat

meningkatkan kualitas hidup manusia sendiri (Murni, 2010:15). Untuk

mencapai tujuan tersebut, Negara dalam hal ini “pemerintah mengusahakan

dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan

keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang” (UUD 1945, pasal 31

ayat (3)).

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi

kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi

peranannya di masa yang akan datang. Untuk itu, pemerintah senantiasa

berusaha untuk terus memperbaiki kualitas atau mutu pendidikan untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Semakin berkualitasnya

sumber daya manusia maka negara tersebut akan semakin maju.

Masalah yang sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah rendahya

mutu pendidikan baik dari guru maupun peserta didik. Sistem pembelajaran

Page 15: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

2

yang terjadi kebanyakaan masih bersifat teaching center atau guru menjadi

pusat pendidikan. Pendidikan yang berpusat pada satu orang mengakibatkan

peserta didik kurang aktif dan inovatif belajar yang cenderung pasif,

kurangnya peserta didik dalam berpartisipasi aktif, kurangnya keterampilan

dalam bicara mengakibatkan peserta didik memiliki mutu keaktifan bertanya

yang rendah. Rendahnya mutu belajar, motivasi, kualitas, dan segala

keaktifan akan berpengaruh pada capaian daya serap materi pelajaran yang

diterima peserta didik.

Dalam hal ini untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah

berupaya yang salah satunya yaitu dengan menerapkan kurikulum 2013.

Penerapan kurikulum 2013 ini bertujuan untuk meminimalisasi peran guru

atau sekolah dan menambah peran siswa sebagai pihak yang aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Di dalam kurikulum 2013, kompetensi lulusan

program pendidikan harus mencakup tiga kompetensi, yaitu sikap,

pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia

seutuhnya. Dengan demikian tujuan pendidikan perlu dijabarkan menjadi

himpunan kompetensi dalam tiga ranah kompetensi tersebut (Kemendikbud,

2013).

Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Karena itu proses

pembelajaran pada kurikulum 2013 yang di berikan untuk pendidikan

dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik. Sebagaimana

Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar

dan menengah mengisyarat tentang perlunya proses pembelajaran yang

Page 16: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

3

dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik

diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap,

keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Pembelajaran berbasis

pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan

pembelajaran tradisional (Kemendikbud, 2013).

Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman

kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi

menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana

saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru saja. Oleh

karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk

mendorong peserta didik dalam mencari tahu berbagai sumber observasi

bukan diberi tahu.

Pendekatan saintifik menekankan pada pentingnya kolaborasi dan

kerjasama di antara peserta didik dalam menyikapi setiap permasalahan

dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru sedapat mungkin menciptakan

pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada standar proses di mana

pembelajarannya diciptakan dengan memuat suasana eksplorasi, elaborasi,

dan konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang

berperilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya,

menalar, merumuskan, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Dengan

demikian peserta didik akan menguasai materi yang dipelajari dengan baik

dan benar (Majid, 2014:71).

Page 17: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

4

Dalam kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik ini,

peran guru tidak kalah pentingnya. Guru diharapkan memiliki kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi

sosial dalam menunjang proses belajar mengajar. Kompetensi pedagogik

mendapat penekanan khusus pada kurikulum 2013 ini karena guru harus

mampu mendorong dan mengispirasi siswa untuk dapat memahami,

menerapkan, dan memgembangkan pola berfikir yang rasional dan objektif

dalam merspon materi pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran tidak hanya

mencakup satu mata pelajaran saja, peserta didik harus mempu menguasai

dan memahami semua mata pelajaran yang telah diberikan guru. Salah

satunya pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu dari empat mata

pelajaran yang terhimpun dalam Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari

Alqur’an-Hadits, Akidah Akhlak, Fikih dan Sejarah Kebudayaan Islam.

Sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Agama No. 912 Tahun 2013

bahwa Sejarah Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan

perjalanan hidup manusia muslim dari masa kemasa dalam hal beribadah,

bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan

atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah (Lampiran

Permenag No. 912 Tahun 2013).

Sejauh ini, pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dipandang

sebagai kegiatan yang membosankan. Betapa tidak, pelajaran ini kerap

diajarkan secara klasikal, yakni menghafal atau sebagai pelajaran hafalan.

Page 18: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

5

belajar sejarah tidak terbatas pada tingkat mengetahui dan mengingat apa

yang terjadi yang meliputi 5W 1H (who/siapa, what/apa, when/kapan,

where/dimana, why/mengapa, dan how/bagaimana). Siswa hanya didorong

untuk menghafalkan materi bukan memahami materi Sejarah Kebudayaan

Islam sehingga siswa merasa terbebani dengan materi pelajaran ini.

Pembelajaran sejarah yang pada umumnya dilaksanakan selama ini lebih

berkisar pada tujuan untuk mengajar tercapainya target yang dikehendaki oleh

kurikulum sehingga bagaimana prosesnya tidaklah begitu mendapat perhatian

serius oleh guru.

Di sisi lain, pengertian secara harfiah dalam bahasa Arab, kata sejarah

disebut tarikh yang berarti ketentuan waktu, dan secara istilah berarti

keterangan yang telah terjadi pada masa lampau atau pada masa yang masih

ada. Manfaat ilmu tarikh untuk mengetahuai keadaan-keadaan atau kejadian-

kejadian yang telah lampau maupun yang sedang terjadi di kalangan umat

(Nata, 2008: 81). Untuk itu pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

memiliki peranan penting dalam kehidupan. Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam memungkinkan dapat mengetahui keadaan masalalu

peradaban Islam yang mengandung banyak nilai dan pelajaran bagi

kehidupan manusia. Sejarah Kebudayaan Islam diharapkan mampu

memberikan sumbangan yang besar terhadap realitas kehidupan umat islam

saat ini.

Page 19: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

6

Pentingnya Sejarah Kebudayaan Islam dalam kehidupan umat

manusia bisa dilihat dari penceritaan beberapa kisah nabi, rasul dan umat

terdahulu di dalam Alquran dalam Q.S Yusuf ayat 111 disebutkan:

ولاللببهاكاىحديثايفتسيولكيتصديقالري لقدكاىفقصصهنعبسةل

شئوهديوزحوتلقىميؤهنىى بيييديهوتفصيلكل

Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran

bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur`an itu bukanlah cerita yang

dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan

menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum

yang beriman”. ( Q.S. Yusuf (12): 111)

Dengan demikian, Sejarah Kebudayaan Islam bukan hanya

sekumpulan cerita yang berkaitan dengan tanggal, tokoh, dan tempat berbagai

peristiwa penting terjadi, tetapi juga sarat makna dan menjadi rujukan untuk

mengambil pelajaran (ibrah) dan terutama inspirasi untuk menata hari esok

yang lebih baik.

Mengingat pentingnya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan

kualitas pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas, untuk itu

diperlukan kajian mendalam penerapan pendekatan saintifik pada

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sehingga dapat menjembatani

pembelajaran yang bermakna bagi siswa di kelas. Penelitian ini dimaksudkan

untuk menganalisis implementasi pendekatan saintifik dalam Sejarah

Kebudayaan Islam pada tingkat Madrasah Aliyah dan untuk mengidentifikasi

kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan saintifik

tersebut.

Page 20: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

7

Berawal dari latar belakang inilah peneliti mempunyai ketertarikan

untuk meneliti secara mendalam tentang “IMPLEMENTASI PENDEKATAN

SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI

MA NEGERI KARANGANYAR”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian memberikan batasan

masalah hanya pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Hal ini

bertujuan untuk memperjelas permasalahan yang diteliti agar penelitian lebih

fokus. Penelitian ini difokuskan pada implementasi pembelajaran saintifik

dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA Negeri Karanganyar.

Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan implementasi pembelajaran

saintifik dan mendeskripsikan kendala-kendala pembelajaran saintifik pada

mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MA Negeri Karanganyar.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian yang dijelaskan

tersebut, maka pertanyaan penelitian yang diajukan sebagai berikut.

1. Bagaimana implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar?

2. Apa saja kendala penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar?

Page 21: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

8

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar.

2. Mendeskripsikan kendala implementasi pendekatan saintifik dalam

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri

Karanganyar.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

lembaga-lembaga pendidikan Islam terutama dalam membuat

kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan Sejarah Kebudayaan

Islam.

b. Menambah dan memperkaya keilmuan pendekatan saintifik dalam

dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan, penelitian ini kiranya

dapat dijadikan salah satu sarana monitoring dan evaluasi untuk dapat

membantu pengembagan kualitas pembelajaran, khususnya Sejarah

Kebudayaan Islam.

b. Sebagai upaya untuk membelajarkan diri dalam penggunaan

pendekatan saitifik dalam semua mata pelajaran, khususnya Sejarah

Kebudayaan Islam.

Page 22: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

9

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima kelompok dengan rincian

sebagai berikut.

BAB I : Pendahuluan

Bab pertama menjelaskan latar belakang penelitian, fokus penelitian,

pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaati penelitian, kajian penelitian

terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Pustaka

Bab kedua menjelaskan kajian pustaka yang menjadi landasan dalam

memahami pembelajaran saintifik dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam.

BAB III: Metode Penelitian

Bab ketiga membahas metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi

latar belakang kontekstual, waktu penelitian, metode penelitian, jenis dan

sumber data, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data,

pengujian data, dan teknik analisis data.

BAB IV : Paparan Data

Bab keempat membahas temuan penelitian yang diperoleh melalui studi

dokumentasi, wawancara dan menganalisis pembelajaran saintifik dalam

pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

Page 23: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

10

BAB V: Simpulan

Bab kelima berisi kesimpulan atas analisis dari bab sebelumnya,

rekomendasi, dan keterbatasan penelitian.

Page 24: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Penelitian Terdahulu

Setelah melakukan kajian penelitian terdahulu, belum ada penelitian yang

secara khusus meneliti tentang bagaimana implementasi pendekatan saintifik

dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam akan tetapi ada beberapa

skripsi yang mempunyai kemiripan dengan skripsi penulis. Diantara beberapa

kajian penelitiannya yaitu:

1. Skripsi yang ditulis oleh Dewi Shinta Nuraini mahasiswa jurusan PAI

Fakultas tarbiyah ilmu keguruan IAIN SALATIGA Tahun 2016 yang

berjudul “Penerapan Pendekatan Santific Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII Smpn 7 Salatiga Tahun 2016”.

2. Skripsi yang ditulis oleh Usriya Hidayati mahasiswa jurusan PAI Fakultas

tarbiyah ilmu keguruan IAIN SALATIGA Tahun 2016 yang berjudul

“Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Di SMK Negeri 1 Bawen Tahun Ajaran 2015/2016 (Studi Analisis

Tentang Karakter Jujur, Disiplin Dan Tanggung Jawab)”.

B. Pendekatan Saintifik

Dalam proses pembelajaran, pendekatan digunakan untuk memudahkan

dalam mencapai tujuan. Sagala (2009: 68) menyatakan bahwa pendekatan

pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam

mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Adapun

menurut Sanjaya (2006: 127) ialah suatu titik tolak atau sudut pandang

Page 25: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

12

mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan

teoritik tertentu.

Daryanto (2014: 51) menyatakan pembelajaran dengan pendekatan

saintifik ialah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar

peserta didik secara aktif mengontruk konsep, hukum atau prinsip melalui

tahapan-tahapan mengamati (mengidentifikasi atau menemukan masalah),

mengumpulkan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,

mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang

ditemukan.

Kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat

pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3)

menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika,

estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang

menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna (Kemendikbud,

2013). Dalam Permendikbud Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013

tentang implementasi kurikulum disebutkan bahwa proses pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok

yaitu: mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan informasi, mengasosiasi,

dan mengkomunikasikan (Pudjiani, 2004:7).

Page 26: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

13

1. Mengamati

Proses pengamatan dilakukan melalui indera penglihatan (melihat atau

membaca) dan indera pendengaran (mendengarkan atau menyimak) baik

menggunakan alat maupun tidak (Pudjiani, 2014:15). Kegiatan mengamati

mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).

Kegiatan ini memiliki keuggulan tertentu, seperti meyajikan media objek

secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaanya.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta

didik. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan

dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013, hendaklah guru membuka

secara luas dan bervariasi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan

pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih

mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, dan mendengar) hal yang

penting dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan ialah

melatih kesungguhan, ketelitian, dan mencari informasi.

2. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi pesera didik untuk

meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat

mengajukan pertanyaan, pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang

meliputi konsep, hukum, prosedur, atau hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan

Page 27: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

14

yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari

situasi dimana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan sampai ketingkat

di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.

Bertanya dalam proses pembelajaran memiliki beberapa fungsi. Fungsi

tersebut seperti yang dikemukakan oleh W.Gulo dalam Pudjiani (2002: 102)

yaitu:

a. Mengembangkan minat dan keingintahuan.

b. Memusatkan perhatian pada pokok masalah.

c. Mendiagnosis kesulitan belajar.

d. Meningkatkan keaktivan belajar peserta didik.

e. Kemampuan memahami informasi.

f. Kemampuan mengemukakan pendapat.

g. Mengukur hasil belajar.

Kriteria pertanyaan yang baik ialah singkat dan jelas, menginspirasi

jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergent, bersifat validatif atau

penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang,

merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses

interaksi (Kemendikbud, 2013).

3. Mengumpulkan informasi

Kegiatan “mengumpulkan informasi/eksperimen” merupakan tindak

lanjut dari bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan

mengumpulkan informasi dari berbagai sumber. Untuk itu peserta didik dapat

Page 28: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

15

membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan objek atau fenomena

dengan teliti, atau bahkan melakukan eksperimen sehingga dari kegiatan

tersebut terkumpul sejumlah informasi. Permendikbud 81 A tahun 2013

menjelaskan bahwa aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui

eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati

objek/kejadian, aktivitas wawancara dengan sumber dan sebagainya.

Kompetensi yang diharapkan ialah mengembangkan sikap teliti, jujur,

sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang

dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Kegiatan “eksperimen” dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah

tujuan belajar yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Agar pelaksanaan eksperimen dapat berjalan lancar maka: (1) guru

hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan murid (2)

guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) perlu

memperhitungkan tempat dan waktu (4) guru menyediakan kertas kerja untuk

pengarahan kegiatan murid (5) guru membicarakan masalah yang akan

dijadikan eksperimen (6) membagi kertas kerja kapada murid (7) murid

melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) guru

mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu

didiskusikan secaran klasikal.

4. Mengasosiasi

Page 29: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

16

Kegiatan “mengasosiasi, mengolah, dan menalar” dalam kegiatan

pembelajaran sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud 81 A tahun 2013

ialah memproses informasi atau eksperimen hasil dari kegiatan mengamati dan

kegiatan menanya. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat

menambah keleluasan dan kedalam sampai kepada pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang

berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk

menemukan keterkaitan satu informasi dengan lainya, menemukan pola dari

keterkaitan informasi tersebut. Kompetensi yang diharapkan ialah

mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,

kemampuan menerapkan prosedural dan kemampuan berfikir induktif serta

deduktif dalam menyimpulkan.

5. Mengkomunikasikan

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan siswa

untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat

dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam

kegiatan mencari informasi, mengasosiasi dan menemukan pola. Hasil tersebut

disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik

atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam

kegiatan pembelajaran sebagaimana dijelaskan dalam Permendikbud 81 A

tahun 2013 ialah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan

hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainya.

C. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Page 30: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

17

1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya

pohon. Kalau kita gambarkan secara sistematis memang sejarah hampir

sama dengan pohon; bermula dari sebuah bibit, mempunyai cabang dan

ranting, bertumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang. Kata sejarah

seirama dengan kata silsilah, kisah, dan hikayat; yang semuanya itu berasal

dari bahasa Arab. Istilah lain untuk sejarah ialah tarikh, berasal dari akar

kata taurukh yang berarti pemberitahuan tentang waktu, dan kata tarikh asy

syaya’i kadang kala berarti tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa

(Munir, 2014: 1)..

Dalam bahasa barat, sejarah disebut histoire (Prancis), historie

(Belanda), dan history (Inggris). Bahasa Yunani yaitu istoria yang berarti

ilmu. Namun secara istilah, berarti masa lampau umat manusia. Sedikit

berbeda dengan bahasa-bahasa tersebut, sejarah dalam bahasa Jerman

disebut geschihte, berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi. Dalam

pengertian lain sejarah ialah catatan-catatan peristiwa-peristiwa yang terjadi

pada masa lampau atau kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia

(Munir, 2014: 1-2)..

Sementara itu sejarawan muslim Ibnu Khaldun, berpendapat bahwa

sejarah ialah catatan tentang perubahan-perubahan, solidaritas, revolusi, dan

pemberontakan sebagai akibat timbulnya negara, kegiatan, dan kedudukan

Page 31: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

18

sosial yang bermacam-macam untuk mencapai penghidupan, ilmu

pengetahuan dan perubahan (Munir, 2014: 2).

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Budi mempunyai arti

akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan daya berarti hasil karya cipta

manusia. Dengan demikian kebudayaan ialah semua hasil karya, karsa dan

cipta manusia di masyarakat. Istilah “kebudayaan” sering dikaitkan dengan

istilah “peradaban”. Perbedaanya ialah kebudayaan lebih banyak

diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi, dan moral, sedangkan

peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi

(Wikipedia).

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun

temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang disebut sebagai

superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung

keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta

keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi

segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu

masyarakat. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemempuan-

kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat

(Wikipedia).

Page 32: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

19

Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi kebudayaan

ialah sarana, hasil karya, rasa dan cipta masyarakat (Wikipedia). Apabila

dikaitkan dengan Islam, maka kebudayaan Islam ialah hasil karya, karsa

cipta umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai Islam yang bersumber

hukum dari Alquran dan Sunnah Nabi. Islam berasal dari bahasa Arab yaitu

aslama-yuslimu-Islama yang artinya selamat. Meurut istilah Islam ialah

agama samawi yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW

sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi

seluruh alam (Marromah, 2014: 34).

2. Dasar Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Sebagai pelajaran yang wajib sejarah juga sudah diajarkan di dalam ayat-

ayat Alquran yang dikisahkan sebagai umat terdahulu untuk mendapat

pelajaran yang bisa diambil di masa yang sekarang dan yang akan datang

seperti yang di jelaskan dalam surat At Taha ayat 126:

يالقسوىيوشىىفهساكنهن فذالكأفلنيهدلهنكنأهلكناقبلهنه إى

ولالنه لياثل

Artinya: maka tidaklah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin)

berapa banyaknya kami membinasakan umat-umat sebelum mereka,

padahal mereka berjalan (di bekas –bekas) tempat tinggal umat-umat itu?

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang

yang berakal. Q.S. Taha (20):126

Page 33: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

20

3. Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

a. Proses lahir

Lahirnya Bani Umayyah tahun 40 Hijriyah oleh Muawiyah Bin Abi

Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerusalem, diperkirakan oleh para

pakar sejarahwan sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali Bin Abi

Thalib dari pemerintahan terakhir khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan

Ali oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak

pernah disetujui oleh pihak Muawiyah maka berbagai cara dilakukan oleh

Muawiyah untuk menurunkan atau menghancurkan Ali dari

pemerintahannya. Salah satu caranya ialah Muawiyah dan kelompoknya

memfitnah Ali dengan menyebarkan isu bahwa Ali-lah yang ada di

belakang terbunuhnya Usman Bin Affan. Isu ini termakan oleh beberapa

pembesar di kalangan umat Islam, seperti Siti Aisyah, Zubair Bin Awwam

dan Thalhah Bin Ubaidillah. Mereka mengumumkan perang terhadap Ali

karena sewaktu mereka meminta pertanggungjawaban khalifah Ali akan

kematian Usman Bin Affan, Ali dengan tegas mengatakan dia tidak tahu

menahu tentang kematian Usman. Mereka lalu menangkat perang terhadap

Ali Bin Abi Thalib dengan tujuan memaksa Ali untuk mengakui

perbuatanya. Perang tersebut disebut perang jamal karena Aisyah

mengendarai unta pada saat memimpin perang. Kemenangan perang

berada di pihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung Ali

Bin Abi Thalib.

Page 34: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

21

Kelompok Muawiyah tetap membuat propaganda untuk

menghancurkan pemerintahan Ali dengan cara menghimpun kekuatan

besar dengan tujuan menyerang Ali Bin Abi Thalib. Tantangan Muawiyah

dijawab oleh Ali dengan mempersiapkan pasukan. Perang berkecamuk dan

menelan banyak korban diantara kedua pihak yang bertikai. Perang

tersebut dalam sejarah disebut dengan perang Siffin karena terjadi di

wilayah kecil Siffin, sebuah wilayah perbukitan antara Madinah dengan

Damaskus. Kemenangan berada dipihak Ali karena mayoritas masyarakat

Islam mendukung khalifah Ali. Akan tetapi seperti pada perang

sebelumnya yaitu perang jamal, Muawiyah tidak pernah menerima

kemenangan khalifah Ali. Sikap tidak mau menerima kekalahan itu di

wujudkan Muawiyah dengan mengajak damai khalifah Ali sampai 3 kali

dengan cara membujuk dengan merobek- robek Alquran. Pada akhirnya

Ali mau berdamai karena melihat Alquran dirobek-robek oleh Muawiyah.

Skenario diatur oleh Muawiyah atas saran Amru Bin Ash, dan pra

perdamaian dilakukan antara Muawiyah dengan Amru di pihak Ali dengan

Musa Asyari. Pra perdamaian itu menyepakati untuk besuk pada saat

perdamaian, Muawiyah dan Ali di umumkan diturunkan dari jabatan

khalifah dan di angkat khalifah yang baru atas pilihan masyarakat Islam.

Ternyata besoknya pada saat perdamaian berlangsung pada saat acara

pengumuman menurunkan Muawiyah dan Ali yang berdiri giliran pertama

mengumumkan adalah Abu Musa karena usianya lebih tua, dan dia

mengumumkan bahwa hari ini menurunkan Ali dari kekhalifahan.

Page 35: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

22

Sementara giliran kedua Amru berdiri kemudian mengumumkan bahwa

karena Ali sudah diturunkan dari khalifah maka saya mengumumkan

Muawiyah menjadi khalifah yang sah. Sekenario perdamaian ini disebut

Arbitrase.

Sikap damai Ali ternyata tidak memberi perdamaian Ali dengan

Muawiyah. Kelompok Ali justru pecah menjadi 3 kelompok khawarij yang

menentang keras terhadap perdamaian, syiah yang setuju dengan sikap Ali

dan murjiah yang mengambil jalan tengah dengan sikap diam. Muawiyah

memfungsikan kelompok keras khawarij untuk membunuh khalifah Ali

dan seorang pengikut garis keras khawarij yang bernama Abdur Rahman

Bin Muljam pada suatu pagi setelah sholat subuh menusuk khalifah Ali.

Wafatnya Ali disambut oleh pihak Muawiyah dengan suka ria, karena

dengan demikian Bani Umayyah yang telah diproklamirkan pada saat 40

hijriyah akan menjadi eksis dan menjadi satu-satunya pemerintaha yang

sah dalam Islam.

b. Fase – Fase Pemerintahan Bani Umayyah

1) Fase pembentukan dan pembinaan

Dimulai dari berdirinya Bani Umayyah tahun 40 H atau 662 M

sampai masa pemerintahan Walid Bin Abdul Malik khalifah ke-6 ketika

Islam masuk eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Tariq Bin Ziad

tahun 711 M. Pada masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan

dengan pendekatan arabisasi (Arab Oriented) yaitu pengembangan

peradaban yang berciri Arab. Pada saat itu pengembangan peradaban

Page 36: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

23

didominasi ukiran-ukiran di dinding-dinding masjid dan istana yang

dihiasi dengan tulisan-tulisan kaligrafi yang indah. Lagu-lagu padang

pasir dari warisan arab pra Islam dipadukan dengan seni Islam yang

menghasilkan lagu-lagu qosidah yang indah. Ilmu yang dikembangkan

oleh Bani Umayyah pada saat itu masih yang berciri Arab asli, yaitu

bahasa (Nahwu,dan Balaghah), Qiraat dan Hadis, Tafsir dan Tarikh

Islam.

Pada fase pertama ini perluasan wilayah berjalan sangat pesat,

Islam masuk sampai wilayah-wilayah pelosok diempat benua: Asia,

Afrika Eropa dan Amerika. Wilayah di imperium-imperium besar:

Yunani, Romawi, Persia dan Gothia banyak yang takluk pada Islam

dengan membayar upeti yang besar. Khusus imperium besar Yunani

pada saat itu telah lemah dan semua wilayah telah dikuasai oleh

imprerium yang baru muncul yaitu Islam Bani Umayyah. Pembinaan

peradaban, ilmu dan kebudayaan serta administrasi pemerintah

berkembang baru pada periode selanjutnya sementara pada periode ini

para khalifah fokus pada pengembangan wilayah kekuasaan atau

perluasan wilayah (Islamisasi).

2) Fase Kemajuan

Dimulai dari masa khalifah ke-7 Sulaiman Bin Malik sampai

masa Umar Bin Abdul Azis khalifah ke-8 dari pemerintahan Bani

Umayyah. Pada fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru

dunia, seperti dari wilayah Asia Tenggara sampai Asia Timur jauh dari

Page 37: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

24

Afrika Utara sampai Andalusia dan dari India sampai Persia. Islam

dibawa oleh sahabat-sahabat Nabi seperti Uqbah Bin Nafi dan Musa

Bin Nusair di Afrika Utara, Saad Bin Abi Waqas di wilayah Cina dan

Indonesia, Abdullah Bin Abi Sara di India dan Tariq Bin Ziad di Eropa

atau Andalusia. Pada fase kedua ini perluasan wilayah Islam tetap

berjalan dengan lancar, banyak wilayah baru yang ditaklukan, akan

tetapi perhatian pemerintah diarahkan penuh pada pengembangan

peradaban ilmu dan administrasi pemerintah.

Pemerintah Bani Umayyah sedang membangun pusat-pusat kota

menjadi kota satelit yang indah, masjid dan istana dibangun dalam

kualitas yang baik, seta pada fase ini penemuan mata uang sebagai alat

pembayaran telah ditemukan oleh khalifah Marwan Bin Hakam

khalifah ke-4 Bani Umayyah. Sebagai bukti kemajuan peradaban Bani

Umayyah telah berjalan dengan pusat. Pada fase ini Bani Umayyah

sudah mampu menciptakan beberapa peradaban yang mempunyai

kualitas tinggi, dan dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. Bentuk-

bentuk peradaban yang tumbuh pada masa kejayaan Bani Umayyah

diantaranya:

a) Ilmu pengetahuan seperti Qiraat, Nahwu, Balaghah, Tafsir, Hadis,

dan Sejarah.

b) Bangunan fisik seperti istana, masjid, irigasi dan jembatan.

Page 38: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

25

c) Departemen pemerintahan seperti nidhamul maal/keuangan,

qadi/hukum, jawatan pos, pengawal istana, ketentaraan, sekretaris,

dan pengantar surat.

3) Fase Runtuh

Masa ini dimulai dari masa kekuasaan Yazid Bin Abdul Malik

khalifah ke-9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan seperti

kedua kakaknya Walid dan Sulaiman. Pada saat dia diangkat banyak

terjadi pemberontakan pada khalifah Yazid tidak dapat mengendalikan

pemberontakan–pemberontakan tersebut, kondisi ini terjadi sampai

puncaknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahu berjalan

yaitu putra dari khalifah Walid, khalifah ke-12 Yazid Bin Walid dan ke-

13 Ibrahim Bin Walid. Menurut para pakar sejarah Islam bahwa masa

puncak lemahnya Bani Umayyah dikarenakan masyarakat benci dan

marah kepada pemerintahan Bani Umayyah lantaran terjadi

pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun pemerintahan, dan tidak

segera mengambil kebijakan siapa diantara kedua putra mahkota Walid

2 itu menjadi khalifah yang sah.

Sistem monarki yang dipakai dalam proses peralihan

kepemimpinan di Bani Umayyah ikut memperparah kelemahan Bani

Umayyah termasuk faktor paling dominan penyebab runtuhnya tahun

132 H atau tahun 670 M. Akibat dari pelaksanaan sistem monarki di

Bani Umayyah selain yang disebutkan di atas juga dapat memberi

peluang kepada para putra mahkota untuk melakukan penyelewengan

Page 39: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

26

kekuasaan, seperti kolusi, korupsi, tidak disiplin dalam pekerjaan dan

tidak dapat bertanggung jawab terhadap satu pekerjaan. Akhirnya yang

terjadi adalah para pembesar lain seperti pengawal istana, perdana

menteri dan para Qoodhilah yang dapat mengendalikan pemerintahan,

sementara para khalifah yang berkuasa tidak dapat mengambil tindakan

hukum terhadap para pelaku nepotisme, korupsi dan penyelewengan

jabatan lainya. Sikap masyarakat terhadap kasus-kasus amoral di atas

membuat masyarakat semakin benci dan marah pada keturunan Bani

Umayyah, puncaknya dari kemarahan tersebut membuat masyarakat

melakukan demonstrasi menuntut tanggung jawab para khalifah Bani

Umayyah.

Lemahnya Bani Umayyah pada fase ini terjadi hampir di semua

wilayah kekuasaan Bani Umayyah. Sementara di luar kekuasaan Bani

Umayyah sedang berkembang pesat beberapa kekuatan baru seperti

Abbasiyah dan syiah di wilayah Hijaz dan Persia, Bani Fatimiyah di

Mesir dan Thohiriyah di Maroko. Sedangkan kekuatan baru yang

berhadapan langsung dengan Bani Umayyah adalah Abbasiyah.

Peperangan yang dilancarkan kedua kekuatan ini berjalan secara

terbuka hampir disemua wilayah Bani Umayyah dan pada akhirnya

kekuatan Abbasiyah yang memenangkan pertempuran tersebut. Maka

berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah tepat tahun 132 H atau tahun 750

M setelah kalah dalam perang Al Zab melawan keturunan Abbasiyah

(Kemenag, 2015:6-10).

Page 40: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan

studi kasus (case study) pada Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar.

Kerangka desain penelitian ini ditunjukkan pada lampiran. “Pendekatan

kualitatif muncul karena terjadinya perubahan paradigma dalam memandang

suatu realitas/fenomena/gejala” (Sugiyono 2015: 205). Moleong (2015: 6)

menyatakan bahwa, “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

memahami fenomena tentang apa yang dipahami oleh subjek penelitian

secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.” Hennink (2011) menyatakan bahwa penelitian kualitatif

adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk menguji pengalaman secara

mendalam dengan menggunakan metode penelitian yang spesifik, seperti

wawancara mendalam, diskusi kelompok yang terfokus, analisis konten,

metode visual, dan sejarah kehidupan atau biografi.

Penelitian studi kasus adalah pemeriksaan empiris atas suatu

fenomena atau kasus secara lebih mendalam dan lebih khusus pada konteks

yang nyata (Yin, 2014). Studi kasus memungkinkan peneliti untuk

mendapatkan gambaran mengenai keunikan suatu fenomena. Studi kasus

Page 41: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

28

merupakan strategi penelitian yang disarankan apabila pertanyaan penelitian

berbentu “bagaimana” dan “mengapa”, ketika peneliti tidak memiliki kendali

terhadap fenomena yang diteliti, dan ketika penelitian berfokus pada

fenomena yang cukup baru dalam konteks dunia nyata. Pada penelitian ini,

peneliti berusaha untuk menggambarkan, membandingkan, dan

mendeskripsikan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.

B. Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian jika dilihat dari sumber

datanya meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang

diperoleh langsung dari objek penelitian yaitu berupa hasil wawancara dan

dokumentasi dari siswa kelas XI, guru mapel Sejarah Kebudayaan Islam, dan

kurikulum. Sumber data sekunder dari dokumen tertulis seperti, RPP sejarah

dan, letak geografi, identitas, visi, dan lain-lain. Sumber data primer yaitu

informan, tempat, dan peristiwa. Data sekunder adalah data yang tidak

diperoleh langsung peneliti dari objek penelitian. Sumber data sekunder yaitu

dari dokumen tertulis seperti, RPP sejarah dan, letak geografi, identitas, visi,

dan lain-lain.

C. Prosedur Pengumpulan Data

1. Teknik Pemilihan Informan

Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik pengambilan

sampel yang selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan

Page 42: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

29

konsep teoritis yang digunakan, keingin-tahuan peneliti, dan karakteristik

empiris lainnya. Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses

pemusatan sumber data dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel

dalam penelitian kualitatif sering dinyatakan sebagai internal sampling,

tidak perlu ditentukan oleh jumlah informannya, karena jumlah informan

yang kecil bisa saja menjelaskan informasi tertentu secara lengkap dan

benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah narasumber yang

lebih banyak.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

mengenai Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MA Negeri Karanganyar ini adalah purposive

sampling. Seperti penelitian kualitatif pada umumnya, penelitian ini

cenderung menggunakan teknik pengambilan sampel yang selektif melalui

berbagai pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Pertimbangan tertentu

dalam penelitian ini terutama berhubungan dengan orang-orang yang

dijadikan informan oleh peneliti. Peneliti menganggap orang-orang

tersebut adalah yang paling mengerti mengenai hal-hal yang ingin

diketahui, menguasai lingkup bahasan sehingga akan memudahkan peneliti

dalam melakukan eksplorasi atas situasi sosial yang sedang terjadi di

lapangan.

Page 43: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

30

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian ini karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Menurut Yin (2014) pelaksanaan pengumpulan data

terdapat enam sumber yaitu: dokumen, rekaman arsip, wawancara,

pengamatan langsung, observasi, partisipasi, dan perangkat-perangkat

fisik. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang utama adalah

wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan

teknik penelitian data sebagai berikut.

a. Studi Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015), dokumentasi merupakan catatan atas

peristiwa yang sudah berlalu. Dengan menggunakan metode

dokumentasi, peneliti mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda dan lain sebagainya. Metode dokumentasi dilakukan

dengan cara mempelajari dokumen dan informasi yang valid dan

relevan terhadap permasalahan dalam penelitian. Dokumen yang

dipelajari dalam penelitian ini adalah Permendikbud dan RPP.

b. Observasi

Metode observasi digunakan untuk mengamati dan mencari

informasi mengenai Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam. Nasution dalam Sugiyono (2015) menyatakan

bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan

Page 44: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

31

hanya dapat bekerja berdasar data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan

sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga

benda-benda yang kecil maupun yang sangat jauh dapat diobservasi

dengan jelas. Observasi yang di gunakan adalah observasi yang tak

berstruktur (unstructured observation). Observasi tak berstruktur adalah

observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang

akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara

pasti tentang apa yang diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti

tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa

rambu-rambu pengamatan (Sugiyono, 2015:226).

c. Wawancara

Metode wawancara dilakukan untuk menggali informasi lebih

dalam mengenai Implementasi pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan hal-hal apa saja yang

menjadi kendala dalam Implementasi Pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jenis wawancara yang

dilakukan adalah wawancara mendalam (In-Depth Interview). Bogdan

dan Taylor (1975) menyatakan bahwa wawancara mendalam (in-Depth

Interview) merupakan wawancara antara peneliti dengan informan yang

dilakukan berulang-ulang yang bertujuan untuk memeroleh pemahaman

mengenai perspektif informan terhadap kondisi kehidupannya,

pengalaman-pengalaman, serta situasi yang dihadapi.

Page 45: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

32

Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

pedoman wawancara semi terstruktur. Pedoman wawancara dibuat

dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Pedoman

wawancara (terlampir) digunakan untuk menggali informasi dari

subyek penelitian di MA Negeri Karanganyar. Wawancara mendalam

digunakan dalam penelitian ini agar peneliti dapat menelusuri

Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam. Informan yang direncanakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Guru Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI MA Negeri Karanganyar.

2. Siswa kelas XI MA Negeri Karanganyar .

3. Waka Kurikulum.

Sugiyono (2015) menyatakan bahwa sampel sumber data pada

tahap awal memasuki lapangan di pilih orang yang memiliki power dan

otoritas pada situasi sosial atau objek yang diteliti, sehingga mampu

“membukakan pintu” bagi peneliti dalam melakukan pengumpulan

data.

D. Analisis Data

Creswell (2014) menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian

kualitatif dimulai dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data untuk

analisis, kemudian mereduksi data-data tersebut menjadi tema melalui proses

pengkodean dan peringkasan kode, dan terakhir menyajikan data dalam

Page 46: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

33

bentuk bagan, tabel, atau pembahasan. Proses ini berlangsung terus-menerus

selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.

Menurut Miles dan Huberman (2014) proses yang terus menerus tersebut

ialah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses

tersebut disebut sebagai analisis data interaktif yang ditunjukkan pada gambar

3.2.

Gambar 3.2 Komponen dalam Analisis Data Interaktif (Miles dan

Huberman 2014)

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, membuang

yang tidak perlu, memfokuskan pada hal-hal penting, dan mencari tema

serta polanya. Sugiyono (2015, 247) menjelaskan, “reduksi data adalah

aktivitas merangkum data, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”.

Tabel 3.6 Tahapan Analisis Tematik

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan dan

Verifikasi

Page 47: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

34

Tahapan Proses

Memahami data

Memahami data dilakukan dengan

membaca dan mendengar rekaman

berulang kali lalu mencatat hal-hal yang

dianggap menarik.

Menghasilkan

kategori awal

Pengkodean dilakukan dengan

memberikan label pada data penting yang

relevan dengan pertanyaan penelitian.

Mencari tema yang

tepat

Mencari tema dilakukan dengan

menemukan pola dalam data yang relevan

dengan pertanyaan penelitian.

Meninjau kembali

tema yang ditemukan

Pada tahap ini peneliti meninjau ulang

hubungan antara kode dan kesatuan data

yang telah diperoleh.

Mendefinisikan dan

memberi nama tema

Pada tahap ini peneliti menuliskan dengan

rinci hasil analisis setiap tema,

mengidentifikasi dan membuat intisari dari

tema, dan menguatkan setiap tema.

Menyusun laporan

Tahapan yang paling akhir akan dicapai

ketika tema telah benar-benar sempurna

dan melibatkan analisis akhir dari laporan

yang akan dibuat. Laporan yang dibuat

baik untuk publikasi maupun untuk

keperluan penelitian yang bertujuan untuk

memaparkan data yang kompleks kepada

pembaca. Data tersebut harus bisa

meyakinkan pembaca mengenai validitas

analisis data yang digunakan dalam

penelitian.

Sumber: Braun dan Clarke (2013)

Reduksi dalam penelitian kualitatif sangat dibutuhkan karena data

yang dimiliki sangat beragam. Dengan demikian data yang telah direduksi

dapat mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Proses reduksi data dalam

penelitian ini dilakukan ketika melakukan transkrip wawancara. Informasi

yang ada dalam hasil wawancara tentu banyak dan sangat kompleks

Page 48: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

35

sehingga perlu adanya reduksi data agar peneliti fokus pada pokok

permasalahan. Reduksi data dalam penelitian ini menggunakan analisis

tematik, yaitu metode reduksi untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan

menyajikan pola atau tema yang ada di dalam data (Braun dan Clarke,

2013). Tahapan dalam analisis tematik menurut Braun dan Clarke (2013,

17) dijelaskan pada Tabel 3.6.

2. Penyajian Data

Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Penyajian data adalah upaya dalam memilah-milah setiap satuan ke dalam

bagian yang memiliki kesamaan sehingga memberikan kemungkinan akan

adanya penarikan kesimpulan. Selain itu, penyajian data merupakan

tahapan analisis data kualitatif yang berfungsi untuk menemukan pola

hubungan antar data, sehingga mudah untuk dipahami. Penelitian ini akan

menyajikan data berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan.

Untuk menjawab rumusan masalah penelitian, penyajian akan menjelaskan

mengenai bagaimana Implementasi Pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri

Karanganyar dan apa saja kendala Implementasi Pendekatan Saintifik

dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah

Negeri Karanganyar.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi ini merupakan tahapan terakhir dalam

proses analisis data. Proses penarikan kesimpulan dan verifikasi ini

Page 49: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

36

didasarkan pada bukti-bukti yang telah didapatkan peneliti dalam langkah

sebelumnya. Kesimpulan dalam penelitian ini diharapkan menjawab

keseluruhan rumusan masalah yang sudah ditentukan di awal penelitian,

dan merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Sugiyono (2015, 253) menjelaskan,

“Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang

sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis

atau teori. Kesimpulan digunakan untuk menjawab rumusan masalah

dalam penelitian ini”.

E. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dilakukan untuk memperoleh data yang

akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pengecekan

keabsahan data digunakan untuk mencapai keakuratan data yang diperoleh

melalui studi dokumentasi dan wawancara. Dengan demikian hasil analisis

penelitian mencapai tingkat mutu dan kevalidan yang baik.

Temuan atau data yang mencapai tingkat mutu dan kevalidan yang

baik ialah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan pada hasil

penelitian dengan data yang sesungguhnya terdapat pada objek penelitian.

Sugiyono (2015) menjelaskan uji keabsahan data yang dapat digunakan

sebagai berikut.

1. Pengujian Kredibilitas (Validitas Internal)

Uji kredibilitas (validitas internal) dalam penelitian ini yaitu antara

lain melalui peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi

Page 50: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

37

dengan teman sejawat, dan memberchecking. Sugiyono (2015)

menjelaskan,

“Meningkatkan ketekunan dapat dikatakan sebagai usaha untuk

melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan

dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian

atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan sehingga

peneliti akan mendapatkan wawasan yang lebih luas dan tajam mengenai

kebenaran data yang ditemukan”.

Moleong (2015, 330) menyatakan, “Triangulasi adalah teknik untuk

memeriksa keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain”.

Dengan triangulasi, peneliti dapat memeriksa kembali hasil temuan dengan

cara membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, peneliti, atau

teori. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

a. Triangulasi sumber ialah pengujian kredibilitas dilakulan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

b. Triangulasi metode ialah pengujian kredibilitas data dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan metode yang berbeda.

Memberchecking dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengkonfirmasi ulang kepada informan wawancara, mengenai data yang

telah ditranskripsikan. Sugiyono (2015) menyatakan bahwa apabila data

yang ditemukan telah disepakati oleh para pemberi data, berarti data

tersebut valid, sehingga semakin kredibel atau dipercaya. Tujuan

memberchecking adalah agar informasi yang diperoleh dan akan

digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud

sumber data atau informan.

Page 51: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

38

2. Pengujian Dependability (Reliabilitas)

Pengujian dependability dalam penelitian ini dilakukan dengan

memeriksa keseluruhan proses penelitian. Hal-hal yang diperiksa adalah

proses peneliti mulai menentukan masalah/fokus, memasuki lapangan,

menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji

keabsahan data, dan membuat kesimpulan. Prosedur pengujian

dependability adalah sebagai berikut.

a. Mengecek hasil transkrip wawancara (lampiran) untuk memastikan

bahwa hasil transkripsi tidak berisi kesalahan.

b. Memastikan tidak ada definisi dan makna yang mengambang mengenai

kode-kode selama proses coding. Hal ini dapat dilakukan dengan terus

membandingkan data tentang kategori dengan tema-tema yang dipilih

dalam penelitian ini.

F. Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi

kasus. Proses penelitian ini secara singkat dijelaskan sebagai berikut.

a. Menentukan topik.

b. Menentukan objek penelitian dan melakukan wawancara awal. Objek

ditentukan berdasarkan keterkaitan topik yang akan dibahas dengan objek

yang akan menjadi tempat penelitian studi kasus. Objek dalam penelitian

ini adalah Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Wawancara awal

Page 52: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

39

dilakukan untuk menemukan permasalahan yang dikaitkan dengan topik

penelitian.

c. Menentukan permasalahan penelitian, menentukan pertanyaan penelitian,

dan tujuan penelitian.

d. Menelaah teori dan literatur yang dapat digunakan untuk mengkaji

permasalahan penelitian.

e. Menentukan metode penelitian. Pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode

studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur dan

observasi dokumen objek penelitian. Data yang telah dikumpulkan

dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif yaitu melalui tiga

aktivitas: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi.

f. Menganalisis hasil temuan untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai

hasil penelitian.

g. Memberikan kesimpulan dan rekomendasi.

Page 53: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

40

BAB IV

PAPARAN DATA

A. Deskripsi Temuan Penelitian

Temuan penelitian ialah pemaparan mengenai temuan-temuan dari

hasil studi dokumentasi, observasi, dan wawancara. Studi dokumentasi

dilakukan dengan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan implementasi

pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di

Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. Dokumen yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Kebuadayaan Islam (SKI) XI

MIA 1 Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar.

2. Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 24 tentang

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013

pada Pendidikan Dasar dan Menengah.

Obeservasi dilakukan dengan mengikuti rangkaian pembeajaran

Sejarah Kebidayaan Islam kelas XI MIA 1 Madrasah Aliyah Negeri

Karanganyar semester ganjil. Alokasi waktu yang digunakan selama 1 jam 45

menit. Wawancara dilakukan dengan informan yang dinilai memahami

tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar. Informan

diambil dari unsur Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Guru Sejarah

Kebudayaan Islam, dan Siswa kelas XI MIA 1 Madrasah Aliyah Negeri

Page 54: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

41

Karanganyar. Selama proses wawancara berlangsung, penulis merekam hasil

wawancara dengan menggunakan alat perekam, dan membuat catatan-catatan.

Tabel 4.1 Informan Wawancara dan Kode Informan

No. Kode Jobdesk

1 IP1 Guru Sejarah Kebudayaan Islam

2 IP2 Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum

3 IP3 Siswa MAN Negeri Karanganyar kelas XI MIA 1

4 IP4 Siswa MAN Negeri Karanganyar kelas XI MIA 1

5 IP5 Siswa MAN Negeri Karanganyar kelas XI MIA 1

6 IP6 Siswa MAN Negeri Karanganyar kelas XI MIA 1

Sumber: Diolah

Proses pertama dalam menganalisis data hasil wawancara yaitu

menulis transkrip hasil wawancara. Tabel 4.1 merupakan tabel informan dan

kode informan. Pemberian kode informan dimaksudkan untuk memudahkan

penyebutan informan dan penjagaan kerahasiaan identitas informan yaitu 2

huruf dan 1 angka. Kode “IP” menunjukkan singkatan dari “informan

penelitian”. Angka 1-6 menunjukkan urutan nomor informan berdasarkan

waktu melakukan wawancara.

Hasil transkrip wawancara menemukan tidak semua jawaban

informan terkait dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Oleh karena

itu, dilakukan proses reduksi data untuk memilih data yang memiliki

kesesuaian dengan fokus dan masalah penelitian. Reduksi data dilakukan

dengan menggunakan analisis tematik. Tahapan reduksi data adalah

memberikan kategori dan memberikan nama tema berdasarkan pada

kesamaan makna kategori. Tiap kategori yang telah dikelompokkan, disusun

membentuk subtema. Hasil subtema tersebut kemudian diklasifikasikan ke

Page 55: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

42

dalam tema-tema. Tahapan pasca reduksi data adalah menyajikan data dalam

pembahasan. Penyajian data dilakukan dengan memperhatikan hasil reduksi

data dan kesadaran akan tulisan yang baik dan benar sehingga dapat

memastikan konsistensi keterbacaan penulisan karya tulis ini. Tabel 4.2

merupakan tabel penyajian data dalam penelitian ini. Penulisan pembahasan

akan disusun berdasarkan tabel penyajian data di bawah ini.

Tabel 4.2 Penyajian Data

No Tema Subtema Koding

1

Implementasi

Pendekatan

Saintifik

dalam

Pembelajaran

Sejarah

Kebudayaan

Islam

Tahap

Perencanaan

Pembelajaran

Kesesuaian RPP dengan

pendekatan saintifik

Pemahaman Guru

Upaya Peningkatan

Kompetensi

Tahap

Implementasi

Pembelajaran

Kegiatan Mengamati

Kegiatan Menanya

Kegiatan Mengekplorasi

Kegiatan Mengasosiasi

Kegiatan

Mengkomunikasikan

Tahap

Evaluasi

Pembelajaran

Bentuk penilaian

Penilaian sikap

Penilaian keterampilan

Penilaian pengetahuan

2

Pendekatan

Saintifik

dalam

Pembelajaran

Sejarah

Kebudayaan

Islam

Kendala-

Kendala

Implementasi

Minimnya Tingkat

Pemahaman Peserta

Didik

Motivasi dan Minat

Belajar Siswa Peserta

Didik Masih Rendah

Tekanan Waktu bagi

Guru

Sumber: Diolah

Penyajian data akan dilakukan sesuai dengan tabel 4.2 di atas. Untuk

memudahkan penelusuran sumber data hasil wawancara, setiap data yang

Page 56: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

43

disajikan diberikan kode informan dan urutan baris dalam hasil transkrip

wawancara. Contohnya sebagai berikut.

“Dalam pembelajaran saya telah menggunakan dan melaksanakan

rancangan pelaksanaan pembelajaran yang saya buat sebelumnya, ya sesuai

di RPP yang saya berikan itu. Jadi memang pelaksanaan belajar mengajar

tidak lepas dari rencana pembelajaran untuk memaksimalkan kegiatan

belajar siswa sesuai kurikulum yang berlaku. Materi pokok bahasan sudah

tertera, tinggal saya kembangkan materi tersebut dengan cara menjelaskan,

mengembangkan dan memahamkan dengan siswanya.” IP1_L1-7

“IP1_L1-7” menunjukkan bahwa sumber data berasal dari kode informan IP1

dan letak baris data pada transkrip wawancara berada pada baris 1-7. Tabel

4.2 merupakan tabel penyajian data penelitian setelah pengategorisasian dan

penemaan telah dilakukan.

B. Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam.

Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam kelas XI MIA 1 di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar terdapat tiga

tahap, yaitu tahap perencanaan pembelajaran, tahap implementasi

pembelajaran, dan tahap evaluasi pembelajaran. Berikut adalah penjelasan

implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan

Islam.

1. Tahap Perencanaan Pembelajaran

Menurut Mulyasa, (2008: 100) “Perencanaan pembelajaran sedikitnya

mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan

kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran”. Perencanaan

Page 57: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

44

pembelajaran yang dibuat oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam di MAN

Negeri Karanganyar sudah memenuhi kriteria tersebut di atas, terdiri atas:

(1) identitas RPP; (2) kompetensi inti (3) kompetensi dasar dan indikator;

(4) tujuan pembelajaran; (5) materi pembelajaran; (6) metode

pembelajaran; (7) media, alat, dan sumber pembelajaran; (8) langkah-

langkah kegiatan pembelajaran; (9) penilaian.

Pendekatan yang dibuat dalam RPP sudah sesuai dengan

pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 yaitu pendekatan

saintifik. Sesuai dengan keputusan pemerintah bahwa mulai tahun 2013

sekolah menerapkan kurikulum baru yaitu kuriulum 2013, maka setiap

guru harus melaksanakan keputusan tersebut. Sesuai dengan pernyataan

informan berikut.

“RPP untuk yang tahun ini kita sudah menerapkan termasuk untuk kelas

10,11, dan 12 mengacu RPP yang revisi kurikulum 2013 maka RPP yang

di buat mengacu pada standar itu. Kemarin dalam proses sudah

disampaikan dan juga diadakan workshop dan diklat berkaitan dengan

edisi revisi ini. Untuk penerapan saya yakin walaupun guru belum

memberikan data secara pasti tapi guru sudah ikut di diklat tersebut

mestinya RPP yang di buat sudah mengacu pada edisi revisi tersebut”

IP2_L1-8

Pemahaman guru terhadap konsep kurikulum 2013 perlu diketahui

untuk melihat sejauh mana kurikulum tersebut berhasil diterapkan.

Pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 merupakan kurikulum

berdasarkan kompetensi dan karakter serta menerapkan pembelajaran

kontekstual. Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013

merupakan pendekatan saintifik, guru telah membuat perencanaan

pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai dengan arahan dari wakil

Page 58: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

45

kepala madrasah kurikulum dan guru adaptif yang telah mendapatkan

pelatihan implementasi kurikulum 2013.

2. Tahap Implementasi Pembelajaran

Impelementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar telah berjalan

sesuai dengan Permendikbud. Pendekatan saintifik terdiri atas lima langkah,

yaitu observing (mengamati), questioning (menanya), associating (menalar),

experimenting (mencoba), networking (membentuk jejaring/

mengomunikasikan).

a. Mengamati (Observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan

tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang

dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati

dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang

lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali

akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu

peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang

tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa

ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran

yang digunakan oleh guru. Kompetensi yang dikembangkan pada langkah

ini yaitu untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Page 59: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

46

b. Menanya (questioning)

Guru menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan

mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru

bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta

didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta

didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik.

Kegiatan Belajar :

“Proses menanya saya setting dengan melakukan agar anak-anak

mengajukan pertanyaan tentang informasi atau hal-hal yang tidak

dipahami dari apa yang diamat, nak-nak itu kadang-kadang masih

memerlukan pancingan-pacingan dari saya untuk mengajukan

pertanyaan sampai ke tingkat dimana anak-anak mampu mengajukan

pertanyaan secara mandiri” IP1_L30-35

“Diterangkan dulu materi yang lalu dan yang belum di pahami oleh

murid kalau ada yang ingin ditanyakan di suruh bertanya dahulu

sebelum melanjutkan materi” IP5_L17-19.

Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari

apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan

tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke

pertanyaan yang bersifat hipotetik) .

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata,

pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah

pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan juga dapat

dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan

verbal.

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik

Page 60: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

47

untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Kualitas pertanyaan

menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai

dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi.

Kompetensi yang dikembangkan yaitu untuk mengembangkan

kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk

membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar

sepanjang hayat.

c. Mengesplorasi (eksploring)

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-

kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa

pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah. Pada

proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dalam Kurikulum 2013

menggambarkan bahwa pendidik dan peserta didik merupakan pelaku aktif.

Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih

aktif daripada guru. Aktivitas menalar dalam konteks proses pembelajaran

dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi yakni

mengacu kepada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan peristiwa

– peristiwa kemudian menjadikannya penggalan memori diotak.

Kegiatan belajar :

“mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil

kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi

yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman

sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada

Page 61: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

48

yang bertentangan”. IP1_L64-70

Kompetensi yang dikembangkan yaitu untuk mengembangkan sikap

jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan

prosedur dan kemampuan berpikir dalam menyimpulkan.

d. Mengasosiasi (associating)

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata maka peserta didik harus

mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi

yang sesuai. Peserta didik harus memiliki keterampilan proses untuk

mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar serta mampu

menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan

masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk

mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan,

dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah:

“menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut

tuntutan kurikulum, mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan

yang tersedia dan harus disediakan, mempelajari dasar teoritis yang

relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya”. IP2_L22-25

Kompetensi yang dikembangkan yaitu untuk mengembangkan sikap

teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan

berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui

berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan

belajar sepanjang hayat.

Page 62: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

49

e. Mengkomunikasikan (networking)

Jejaring pembelajaran disebut juga pembelajaran kolaboratif, yang

merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekedar teknik pembelajaran di

kelas – kelas sekolah.

Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik

diberi tugas untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya

ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan temannya.

Pada langkah ini, pendidik diharapkan memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari. Hasil

tersebut disampaikan dikelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar

peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Sebagaimana

disampaikan dalam Permendikbud, Nomor 81A Tahun 2013, adalah

menyampaikan hasil pengamatan , kesimpulan berdasarkan hasil analisis

secara lisan , tertulis, atau media lainnya.

Kompetensi yang dikembangkan yaitu untuk mengembangkan sikap

jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan

pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan

berbahasa yang baik dan benar.

3. Tahap Evaluasi Pembelajaran

Menurut Mulyasa, “Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk

mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta

didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar,

penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, serta

penilaian program” (2008: 108). Evaluasi ini digunakan untuk mengukur

Page 63: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

50

ketercapaian kompetensi peserta didik. Berdasarkan temuan data penelitian

setiap guru melaksanakan evaluasi secara berkala untuk melihat

ketercapaian kompetensi. Guru melaksanakan evaluasi berupa pertanyaan

lisan dan tertulis berupa latihan soal kepada peserta didik.

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat sebuah evaluasi hasil belajar

untuk mengukur suatu pembelajaran berjalan efektif atau tidak. Untuk

dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat,

melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi

secara akurat. Evaluasi hasil belajar dilihat dari cara guru melaksanakan

evaluasi. Berikut ini hasil wawancara dengan guru mengenai penilaian

program pembelajaran secara berkala dan berkesinambungan untuk

melihat ketercapaian kompetensi yang dikembangkan:

“Setiap pembelajaran ada evaluasi diawal (mengulangi pelajaran yang

kemarin) ataupun untuk di akhir dalam bentuk pertanyaan untuk materi

yang saya berikan tadi (saat itu) biar anak mudah mengingat dan untuk

mengukur ketercapaian kompetensi saya menggunakan sejauh mana

materi berdasarkan nilai, bila nilai sudah batas KKM jadi sudah tercapai

semua”. IP2_L12-16

Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh guru berikut:

“Setiap pertemuan kita paling direviu nanti evaluasinya sih ulangan. Kalo

sehari-harinya kita amati saja. Evaluasi saya di rumah, setiap bulan saya

evaluasi”. IP1_L8-10

Penilaian dalam kurikulum 2013 menggunakan model penilaian

otentik, yang terdiri atas delapan teknik penilaian yaitu: penilaian

pengamatan, penilaian diri, penilaian jurnal, penilaian tertulis, penilaian

lisan, penilaian praktek, penilaian proyek, dan penilaian fortofolio. Hanya

sebagian penilaian yang diterapkan oleh guru, berikut kutipan wawancara

dengan guru yang melaksanakan penilaian melalui pengamatan:

“Dalam evaluasi penilaian sikap kan kedisiplinan juga masuk kelas harus

rapi tidak boleh ramai, perhatian siswa dalam proses pembelajaran, kalau

ada yang tidak disiplin diperingatkan”. IP1_71-73

Berdasarkan hasil obeservasi setiap guru melaksanakan evaluasi

berupa pertanyaan lisan dan latihan soal kepada peserta didik. Terdapat

Page 64: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

51

pula guru yang melaksanakan pre tes untuk mengukur kemampuan awal

peserta didik. Penilaian otentik belum dilaksanakan secara keseluruhan,

guru baru melaksanakan penilaian pengamatan, penilaian tertulis,

penilaian lisan, dan penilaian praktek.

Kesimpulan dari pemaparan data di atas adalah guru telah

melasanakan evaluasi untuk mengukur ketercapaian kompetensi peserta

didik. Evaluasi tersebut untuk mengetahui kemampuan dan kompetensi

peserta didik. Penilaian otentik yang dilaksanakan guru yaitu: penilaian

sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian ketrampilan.

C. Kedala-Kendala Implementasi Pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

1. Minimnya Tingkat Pemahaman Istilah Asing Peserta Didik

Dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan

oleh guru tidak semua murid bisa langsung memahami akan materi yang

diberikan terutama untuk kata istilah atau kata asing yang seperti yang

dikatan guru:

“Pemahaman siswa mengetahui berdasarkan poin bisa, akan tetapi tidak

memahami ceritanya, kata istilah dalam sejarah kebudayaan islam juga

kurang dipahami oleh siswa, mencari data terlalu over karena

pemahaman siswa yang masih minim”IP1_L78-82.

Senada dengan yang sudah dikatakan guru pada saat wawancara bahwa

murid juga berpendapat dengan:

”Guru akan menjelaskan kembali materi dan kata-kata istalah yang

susah dan belum dipahami murid dengan singkat sebelum melanjutkan

tambahan materi”IP4_L15-17.

Page 65: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

52

2. Motivasi dan Minat Belajar Siswa Peserta Didik Masih Rendah

Motisavi merupakan keinginan yang datan dari diri sendiri untuk

melakukan dan menyelesaikan tujuan maka dalam pembelajaran cepat

lambatnya pemahaman suatu materi bukan hanya dari tingkat kapasitas

otak masing-masing individu yang menjadi kendala akan tetapi juga

motivasi untuk bisa dan minat belajar sendiri dari siswa seperti yang

dikatakan:

”terkadang motivasi belajar siswa masih rendah, dan itu yang menjadi

permasalahan selama ini, mau model seperti apapun ketika keinginan

siswa untuk berkembang tidak ada ya semua akan menjadi tidak ada

hasilnya”.IP1_L75-78.

Selanjutnya juga dikatakan:

“Saat pembelajaran ada murid yang seperti tidak ingin bisa tidak

mempunyai minat dalam pelajaran ini, mereka kadang rame, ada yang

tidur, mainan sendiri,bercanda dan tidak memperhatikan, tapi guru

nantinya menyuruh diam untuk memperhatikan penjelasan yang

diberikan saat guru menjelaskan dan ikut serta dalam diskusi pada saat

kelompok. Waktu di suruh bertanya tidak tahu apa yang harus di

tanyakan. Saat persentasi di depan sering grogi dan nerveus”. IP3_L12-

18

3. Tekanan Waktu bagi Guru

Pada saat pembelajaran materi yang belum dipahami oleh siswa yang di

jelaskan hanya dengan cepat dan singkat karena alasan tuntutan seperti

yang di katakan guru:

“Kendala mengkomunikasikan kadang saya menjelaskan terlalu cepat,

hal ini karena memang saya harus menyelasaikan semua materi sesuai

dengan silabus dan RPP yang telah saya siapkan untuk pembelajaran

satu semester dan satu tahun”. IP1_L82-86.

Page 66: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di MAN Karanganyar

a. Tahap Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru Sejarah Kebudayaan

Islam di MAN Negeri Karanganyar sudah memenuhi kriteria yang

sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendekatan yang digunakan dalam RPP Sejarah Kebudayaan Islam

kelas XI MIA 1 sudah sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam

kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik.

b. Tahap Implementasi Pembelajaran

Impelementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar telah berjalan

sesuai dengan Permendikbud. Selai itu implementasi pembelajaran sudah

terdapat kesesuian antara Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dengan

kegiatan belajar mengajar di kelas. Pendekatan saintifik telah di praktikkan

oleh guru dengan baik yang terdiri atas lima langkah, yaitu observing

(mengamati), questioning (menanya), eksploring (mengeksplorasi),

associating (menalar), networking (mengomunikasikan).

Page 67: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

54

c. Tahap Evaluasi Pembelajaran

Guru telah melasanakan evaluasi untuk mengukur ketercapaian

kompetensi peserta didik. Evaluasi tersebut untuk mengetahui

kemampuan dan kompetensi peserta didik. Penilaian otentik yang

dilaksanakan guru yaitu: penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan

penilaian ketrampilan

2. Kedala-Kendala Implementasi Pendekatan Saintifik dalam

Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

a. Minimnya Tingkat Pemahaman Istilah Asing Peserta Didik

Tidak semua murid langsung menerima dengan mudah materi yang

diberikan oleh guru terutama untuk kata istilah karena kekuranganya

dalam membaca.

b. Motivasi dan Minat Belajar Siswa Peserta Didik Masih Rendah

Dalam pembelajaran bagaimanapun ketika siswa sudah tidak mempunyai

motivasi dan minat akan belajar maka dengan cara apapun materi yang

diberikan sukar untuk dicerna oleh murid itu sendiri.

c. Tekanan Waktu bagi Guru

Karena tuntutan yang harus menyelelasikan silabus dan RPP dalam waktu

satu semester maka materi yang diberikan maka guru sendiri dengan cara

yang singkat dalam penyampaian materi itu sendiri.

Page 68: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

55

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka rekomendasi pada penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Bagi guru

a. Guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kompetensinya terutama

kompetensi pedagogiknya dalam pemahaman wawasan atau landasan

kependidikan, pemahaman kemampuan peserta didik, evaluasi hasil

belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Guru diharapkan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar

untuk meningkatkan kompetensinya dan pemahaman mengenai

pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagai bagian dari

implementasi kurikulum 2013.

2. Bagi sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya lebih memfasilitasi guru untuk meningkatkan

kompetensinya dengan berkerjasama dengan universitas atau lembaga

lain.

b. Pihak sekolah hendaknya memberikan pelatihan dan penghargaan

kepada warga sekolah yang berkinerja baik agar mereka termotivasi

untuk berprestasi dalam bekerja.

Page 69: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

56

3. Bagi pemerintah

Pemerintah hendaknya sering memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada

guru-guru dalam implementasi pendekatan saintifik sehingga guru

mengetahui lebih jelas konsep pendekatan saintifik dan dapat menentukan

metode pembelajaran yang tepat.

Page 70: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

57

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. 2014. Sejarah Dakwah. Jakarta: Amzah

Bogdan, R, dan S. Taylor. 1975. Introducing to Qualitative Methods:

Phenomenological. New York: John Wiley & Sons.

Braun, V. dan Clarke, V. 2013. Using Thematic Analysis in Psychology:

Qualitative Research in Psychology, 3 (2). pp. 77-101. ISSN 1478-0887.

Creswell, John. W. 2014. Research Design Qualitative, Quantitative, Mixed

Methods Approaches. Edisi Keempat. California: Sage Publications, Inc.

E. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hennink, M, Hutter, I, dan Bailey, A. 2011. Qualitative Research Methods.

London: Sage Publications Ltd.

Kementrian Agama. 2015. Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan

Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah Kelas XI. Jakarta: Direktorat

Pendidikan Kementrian Agama Republik Indonesia.

Kementrian RI. 2012. Al Qur’an Dan Terjemah New Cordova. Bandung: Syamil

Qur’an.

Lampiran Peraturan Menteri Agama No. 912 Tahun 2013.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A Tahun 2013.

Majid, Abdul. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Bandung: Rosdakarya.

Miles, M. B. dan Huberman, M. 2014. Analisis Data Kualitatif (Terjemahan:

Tjetjep Rohendi Rohidi). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Page 71: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

58

Moleong, L. J. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mukarromah, Lailatul. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Tps(Think Pair Share) Untuk Meingkatkat Prestasi Belajar Pada Pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas IV di MI Sranten Karanggede

Boyolali. 2014. Skripsi Tidak Diterbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru

Ibtidaiyah STAIN Salatiga.

Murni, Wahid. 2010. Pengembangan Kurikulum IPS & Ekonomi di

Sekolah/Madrasah. Malang: UIN Maliki Press.

Nata, Abudin. 2018. Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner.

Jakarta: Rajawali Pers.

Pudjiani, Tatik. 2014. Pendekatan Saintifik dan Peneilaian Otentik. Yogjakarta:

Spirit.

Purwanto, Sulistyo Wahyu. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Team Achievement Division Dengan Pendekatan Saintifik Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Barisan dan Deret Kelas XI

SMK Negeri 1 Banyudono Tahun Ajaran 2015/2016. 2016. Skripsi Tidak

Diterbitkan. Surakarta: Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sebelas

Maret.

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d. Bandung:

Alfabeta.

Wikipedia.Org/Wiki/Budaya#Definisi_Budaya 15.30. 31/07/2017

Wina, Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian

Proyek Penatara Guru SLTP Setara D-III.

Yin, Robert. K. 2014. Case Study Research Design and Methods. Edisi Kelima.

California: Sage Publication, Inc.

Page 72: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

59

Page 73: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 74: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 75: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 76: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 77: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

Daftar Nilai Penilaian harian

Mapel : Sejarah Kebudayaan Islam KKM : 75

Kelas : XI A 1

No Nama Nilai UH

bab 1

Nilai UH

bab 2

Ket

1 ADITYA FAJAR BAGASKORO 95 90 L

2 AISYAH NUR'AINI 100 95 L

3 AMALINA KHOIRI 85 95 L

4 AMELIYA AQUILERA 95 95 L

5 ANA KHOIRU UMMAH 100 95 L

6 ANTIKA AYU KURNIANGSIH 100 90 L

7 ANWAR HIDAYAT ASHARI 90 90 L

8 ARIFA PRAMADIA PUTRI 85 85 L

9 BETTY SUSIANA 100 100 L

10 DAMAR LAKSANA PUTRA

PRATAMA 95 100

L

11 DIAN LAILA WIDYAWATI 100 100 L

12 DIRA AYU WIDIYATI 95 75 L

13 EDI SETIAWAN 95 90 L

14 ELSA ELVIANASARI 80 90 L

15 FADHILA NUR ABIDAH 85 65 L

16 FEBRIAN IKHSAN NUR ROHMAN 95 95 L

17 HANIFAH DYAH RESTIADI 95 85 L

18 JAFAR SULAIMAN NUR WADAH 95 95 L

19 KRISTAL LIANA AFRITASARI 90 90 L

20 LAILI RAHMAWATI 90 90 L

21 LINA PITRI ARUB 100 100 L

23 MAHARDIKA MUFTI NUGROHO 95 95 L

24 MARLINA RIZKY SURYANINGSIH 85 95 L

25 MUHAMMAD AFTAH

WIYANDHIKA 80 80

L

26 MUTI'ATUN NISA' 90 85 L

27 NAFISAH MIFTACHUL ZAHRA 100 100 L

28 NI AYU SHADEWALI 100 95 L

29 NIKEN BINTARAWATI 90 90 L

30 NURIKA LASTIN 95 85 L

31 PURBASARI SURYANING PUTRI 95 85 L

32 RAMANDA ADE SAPUTRA 75 75 L

33 RISKA RAHAYU 95 95 L

34 RIZAL BAGUS FIRMANSYAH 95 95 L

35 RIZKY RISMA AGUSTIANA 100 100 L

36 RIZQI ROFI'AH NUR JANNAH 85 95 L

Page 78: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

37 SANDY YUDHISTIRA ADI

NUGRAHA 65 80

TL

38 SITI NURIYAH 95 95 L

39 TANIA ANUGERAH SIWI NUR AINI 85 75 L

40 TIARA NUR RAHMAWATI 85 85 L

41 TRIYANI 100 90 L

41 WAFA SANDWI MUSTHOFA 95 100 L

43 WAFIQOH MIFTA ADILA 90 85 L

KD BAB 1

3.1 Menganalisis proses lahirnya bani Umayyah di Damaskus

3.2 Mengklasifikasi fase-fase pemerintahan dinasti bani Umayah di Damaskus

3.3 Menceritakan proses berdirinya dinasti bani Umayah

KD BAB 2

3.3 Menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintahan khalifah pertama bani

Umayyah Damaskus, Muawiyah bin Abi Sufyan

3.4 Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan khalifah pada masa pemerintahan

Marwan bin Hakam

3.5 Mendeskripsikan prestasi khalifah-khalifah terkenal dari bani Umayyah di

Damaskus

Page 79: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No : 01

Nama Sekolah/Madrasah : MAN KARANGANYAR

Mata Pelajaran : SejarahKebudayaan Islam

Kelas/SMT : XI / Ganjil

Materi Pokok : Pemerintahan Bani Umaiyyah I Di Damaskus

Alokasi Waktu : 1 jp 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.Menganalisis Sejarah Lahirnya Bani Umaiyah I

2. Mengidentifikasi Fase-Fase Pemerintahan Bani Umaiyah I (KD pada KI-

2)

3. Memahami sejarah lahirnya Bani Umaiyah I. (KD pada KI-3)

4.Mensimulasikan tujuan dan fungsi sejarah lahirnya Bani Umaiyah I (KD

pada KI-4)

3.1.Indikator : Menjelaskan fungsi sejarah lahirnya Bani Umaiyah I

3.2. Indikator : Menjelaskan tujuan sejarah lahirnya Bani Umaiyah I

4.1. Indikator : Mengungkapkan pengalaman pribadi tentang sejarah

lahirnya Bani Umaiyah I

Page 80: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

4.2. Indikator : Mendemonstrasikan salah satu kisah sejarah lahirnya Bani

Umaiyah I

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan, peserta didik dapat menjelaskan sejarah berdirinya Bani

Umaayah,menjelaskan fase berdirinya Bani Umayyah, mengungkapkan

pengalaman pribadi/cerita tentang sejarah lahirnya Bani Umaiyah

I,melaksanakan ketentuan sejarah lahirnya Bani Umaiyah I,

mendemonstrasikan salah satu kisah sejarah lahirnya Bani Umaiyah I

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

1. Proses Lahirnya Bani Umaiyah 1

2. Fase-Fase Pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

1. diskusi,

2. tanya jawab

3. demonstrasi

4. ceramah

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Gambar,

2. Alat/Bahan

- Laptop, LCD Proyektor, Slide

3. Sumber Belajar

- Buku Ajar siswa SKI Kelas XI

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskrepsi Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

10’

1) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin

oleh salah satu siswa

2) Menyapa kondisi kelas danmengkomunikasikan

tentang kehadiran siswa serta kebersihan kelas

3) Guru mengajak siswa tadarrus bersama beberapa ayat

surat al-Baqoroh

4) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan

dipelajari

5) Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan

Page 81: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

kontrak belajar

Kegiatan Inti 65’

1). Mengamati

a) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok dan

membagi tiga topik yang berbeda

b) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca dan

mengamati materi sesuai dengan tema yang

ditentukan dengan tujuan masing-masing

kelompok dapat memerankan topik

2) Menanya

Sebelum kelompok berdiskusi, terlebih dahulu

dipersilahkan untuk bertanya

3) Mengeksplorasi/mengumpulkan data/mengeksperimen

Masing-masing kelompok mendiskusikan bagaimana

cara memerankan topik mulai membagi karakter dan

bagaimana cara mengekspresikan topik dalam peran

4) Mengasosiasi

Setiap siswa diminta untuk mengkaitkan materi yang

didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari

5) Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mendemonstrasikan masing-masing

peran di depan kelompok lain

Kegiatan Menutup 15’

1) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

2) Guru memberikan penguatan

3) Guru memberikan tugas untuk membaca materi

berikutnya

4) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup

majlis

H. Penilaian

1. Sikap Spiritual

a) Jenis/teknik penilaian(Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum /

Sikap)

b) Bentuk instrumen dan instrumen(Daftar chek/skala penilaian/Lembar

penilaian kinerja/Lembar penilaian

sikap/LembarObservasi/Pertanyaan langsung/Laporan

Pribadi/Kuisioner/Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar

penilaian portofolio

c) Pedoman penskoran

Kisi-kisi

Page 82: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

No. Pernyataan Pilihan Jawaban Skor

SY Y TY

1 Saya setuju dengan kepemimpinan mu’awiyah jika

diterapkan pada zaman sekarang ini

2 Sayayakinpadazamansekaranginiakanmajujikaditerapka

nkepemimpinansepertidaulahumayah

3 Dst…

Jumlah skor

Keterangan

Sangat yakin = skor 3

Yakin = skor 2

Tidak yakin = skor 1

Nilai 5 – 15 = C (kurang)

Nilai 16 – 25 = B (cukup)

Nilai 26 – 35 = A (baik)

Catatan :

………………………………………………………………………………………………

….

………………………………………………………………………………………………

….

2. Sikap Sosial

a. TeknikPenilaian : kelompok

b. BentukInstrumen : diskusi kelompok

c. Kisi-kisi

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Kejelasan dan kedalaman informasi Terlampir

2 Keaktifan dalam diskusi

3 Kejelasan dan kerapian presentasi

3. Pengetahuan

a. TeknikPenilaian : Tes Tulis

b. BentukInstrumen : Pilihan ganda/Uraian (terlampir)

Page 83: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Instrumen

1 Menjelaskan system pemerintahan

dinasti umayah di damaskus

Jelaskan secara singkat

sistempemerintahan dinasti

umayah di damaskus

2 Menyebutkan khalifah yang

memerintah dinasti umayah

Sebutkan khalifah yang

memerintah dinasti umayah

3 Menjelaskan masa permulaan

dinasti umayah

Jelaskan secarasingkat masa

permulaan dinasti umayah

4 Menjelaskan perkembangan

ilmupengetahuan, teknologi, dan

kesenian

Jelaskan perkembangan

ilmupengetahuan, teknologi,

dan kesenian.

5 Dst....

1) Essai : jumlah jawaban benar X 4 ( maksimal 10 X 4 = 40)

4. Keterampilan

a. TeknikPenilaian : Praktik

b. BentukInstrumen : Rubrik terlampir

c. Kisi-kisi

No. Indikator Butir Instrumen

1 Mengamati contoh

Perkembangan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan

Kesenian

Mengamati di lingkungan

sekitar contoh perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian tulis dalam

lembar fortofolia beserta

dalilnya

Dst...

Page 84: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

Karanganyar, Juli

2017

Mengetahui, Kepala MAN Karanganyar ( Drs. H Sediyoko, M.Pd ) NIP. 195806061982041004

Guru Mata Pelajaran ( Muhammad Ihsan P S.Hum ) NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No : 02

Nama Sekolah/Madrasah : MAN KARANGANYAR

Mata Pelajaran : SKI

Kelas/SMT : XI / Ganjil

Materi Pokok : Khalifah-Khalifah Bani Umayah

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Page 85: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

2.1. MeneladaniperilakujujurKhalifah Umar

binAbdulAzisdalampemerintahanBaniUmayyahDamaskussebgaiinplement

asidariakhlakulkarimah

2.2. MembiasakanbersikapsabarsebagaimanadicontohkanKhalifah al-Walid

2.3. Membiasakanperilakukompetitifsebagaimanadicontohkan oleh Khalifah

Muawiyah

2.4 MeneladanisikaptoleranKhalifah Abdul Malik bin Marwan

padasaatinteraksidengan masyarakat

2.5

Memilikisikapsemangatmengembangkanilmupengetahuandankerjakerasse

bagaiimplementasidarimasakejayaan Islam periodeklasik

2.6 Membiasakanperilakukreatif, inovatif, danproduktifdarikhalifah-

khalifahBaniUmayyahsebagaiimplementasidarisejarahperadaban Islam di

era modern.

C. Indikator

1. Menyebutkankhalifah-khalifahbaniumayah

2. Menyebutkanprestasi-prestasi yang diraiholehkhalifah-khalifahbaniumayah

3. Menjelaskanprestasi-prestasi yang diraiholehkhalifah-khalifahbaniumayah

4. Menjelaskankebijakan-kebijakankhalifah-khalifahbaniumayah

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasi, maka .siswa diharapkan dapat menjelaskan proses

lahirnya bani Umaiyah I, dapat mengidentifikasi fase-fase pemerintaan bani

Umaiyah I dengan benar, dapat menggambarkan fase kemajuan bani

Umaiyah I, dan dapat menjabarkan fase lemahnya pemerintahan bani

Umaiyah I dengan jelas.

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

KHALIFAH-KHALIFAH BANI UMAIYAH YANG TERKENAL

1. 14 Khalifah Bani Umaiyyah I yang berkuasa

2. Khalifah-khalifah Bani Umaiyyah yang terkenal

a. Prestasi Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan

b. Prestasi Khalifah Marwan bin Hakam

c. Prestasi Khalifah Walid bin Abdul Malik

d. Prestasi Khalifah Umar bin Abdul Azis

3. Kebijakan-Kebijakan Pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

1. diskusi,

2. tanya jawab

Page 86: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

3. demonstrasi

4. ceramah

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Gambar,

2. Alat/Bahan

- Laptop, LCD Proyektor, Slide

3. Sumber Belajar

- Buku Pedoman Guru SKI kelas XI

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskrepsi Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

10’

1. Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin

oleh salah satu siswa

2. Menyapa kondisi kelas danmengkomunikasikan

tentang kehadiran siswa serta kebersihan kelas

3. Guru mengajak siswa tadarrus bersama beberapa

ayat surat al- qur’an

4. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan

dipelajari

5. Guru mengajak siswa untuk menentukan metode dan

kontrak belajar

Kegiatan Inti 65’

1. Mengamati

a) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok dan

membagi tiga topik yang berbeda

b) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca dan

mengamati materi sesuai dengan tema yang

ditentukan dengan tujuan masing-masing

kelompok dapat memerankan topik

2. Menanya

Sebelum kelompok berdiskusi, terlebih dahulu

dipersilahkan untuk bertanya

3. Mengeksplorasi/mengumpulkan

data/mengeksperimen

Masing-masing kelompok mendiskusikan bagaimana

cara memerankan topik mulai membagi karakter dan

bagaimana cara mengekspresikan topik dalam peran

4. Mengasosiasi

Setiap siswa diminta untuk mengkaitkan materi yang

didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari

Page 87: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

5. Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mendemonstrasikan masing-masing

peran di depan kelompok lain

Kegiatan Menutup 15’

1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

2. Guru memberikan penguatan

3. Guru memberikan tugas untuk membaca materi

berikutnya

4. Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup

majlis

H. Penilaian

1. Sikap Spiritual

a. TeknikPenilaian : Penilaiandiri

b. BentukInstrumen : Lembarpenilaiandiri

c. Kisi-kisi

No. Pernyataan Pilihan Jawaban Skor

SY Y TY

1 Sayayakinpadazamansekaranginiakanmajujikaditerapka

nkepemimpinansepertidaulahumayah

2 Sayayakinjikakepemimpinanumar bin

abdulazizcocokuntukditerapkanpdjamansekarang

3 Dst…

Jumlah skor

Keterangan

Sangat yakin = skor 3

Yakin = skor 2

Tidak yakin = skor 1

Nilai 5 – 15 = C (kurang)

Nilai 16 – 25 = B (cukup)

Nilai 26 – 35 = A (baik)

Catatan :

………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………….

Page 88: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

2. SikapSosial

a. TeknikPenilaian : kelompok

b. BentukInstrumen : diskusi kelompok

c. Kisi-kisi

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Kejelasan dan kedalaman informasi Terlampir

2 Keaktifan dalam diskusi

3 Kejelasan dan kerapian presentasi

3. Pengetahuan

a. TeknikPenilaian : TesTulis

b. BentukInstrumen : Uraian

c. Kisi-kisi

No. Indikator ButirInstrumen

1 Menjelaskas

sistempemerintahan dinasti

umayah di damaskus

Jelaskan secarasingkat system

pemerintahan dinasti umayah di

damaskus?

2. Menyebutkankhalifah yang

memerintahdinastiumayah

Sebutkan khalifah yang

memerintah dinasti umayah?

3 Dst...

1) Essa : jumlah jawaban benar X 4 ( maksimal 10 X 4 = 40)

Nilai : jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda+uaian) X 100

jumlah skor maxsimal

4. Keterampilan

a. TeknikPenilaian : Praktik

b. BentukInstrumen : Rubrik terlampir

c. Kisi-kisi

Page 89: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

No. Indikator ButirInstrumen

1 Mengamati contoh

Perkembangan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan

Kesenian

Mengamati di lingkungan

sekitar contoh perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian tulis dalam

lembar fortofolia

Dst...

Karanganyar,

Juli 2017

Mengetahui, Kepala MAN Karanganyar ( Drs H Sediyoko M.Pd ) NIP. 195806061982041004

Guru Mata Pelajaran (Muhammad Ihsan P S.Hum ) NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No : 03

Nama Sekolah/Madrasah : MAN KARANGANYAR

Mata Pelajaran : SKI

Kelas/SMT : XI / Ganjil

Materi Pokok : Perkembangan Peradaban Bani Umaiyah 1

Alokasi Waktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, proseduralberdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

Page 90: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

3.4 Mengidentifikasikebijakan-kebijakanpadamasapemerintahan Marwan bin

hakam

3.8

Mendiskripsikanoroseskodifikasihaditspadamasapemerintahankholifahu

mar bin abdl Aziz

3.12 Mendiskripsikanpusat-

pusatperadapanpadamasapemerintahandaulatbaniUmaiyah di Damaskus

C. Indikator

1.Menjelaskan Proses Kodifikasi Hadis masa bani Umaiyah 1

2.Mengidentifikasi Proses perkembangan peradaban masa bani Umaiyah 1

3.Menyebutkan pusat-pusat Peradaban Islam masa bani Umaiyah 1

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses mengamati, menanya, mengeksplorasi, megasosiasi

dan mengkomunikasi, maka siswa diharapkan dapat menjelaskan

perkembangan peradaban bani Umaiyah I.

E.Materi Pokok

1. Proses Kodifikasi Hadis Masa Khalifah Umar bin Abdul Azis

2.Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umaiyah I

3. Peradaban yang Tumbuh pada Masa Bani Umaiyah I

4. Pusat - pusat Peradaban BaniUmaiyah 1

F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

1. diskusi,

2. tanya jawab

3. demonstrasi

Page 91: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

4. ceramah

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Gambar

2. Alat/Bahan

- Laptop, LCD Proyektor, Slide

3. Sumber Belajar

- Buku Ajar siswa sejarah kebudayaan islam kelas XI

- Buku Sejarah kebudayaan Islam, KEMENAG RI

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskrepsi Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

10’

1. Mengajak semua siswa untuk berdoa yang

dipimpin oleh salah satu siswa

2. Menyapa kondisi kelas danmengkomunikasikan

tentang kehadiran siswa serta kebersihan kelas

3. Guru mengajak siswa tadarrus bersama

beberapa ayat surat al-Baqoroh

4. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan

dipelajari

5. Guru mengajak siswa untuk menentukan metode

dan kontrak belajar

Kegiatan Inti 65’

1. Mengamati

a) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok

dan membagi tiga topik yang berbeda

b) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca

dan mengamati materi sesuai dengan tema

yang ditentukan dengan tujuan masing-

masing kelompok dapat memerankan topik

2. Menanya

Sebelum kelompok berdiskusi, terlebih dahulu

dipersilahkan untuk bertanya

3. Mengeksplorasi/mengumpulkan

data/mengeksperimen

Masing-masing kelompok mendiskusikan

bagaimana cara memerankan topik mulai

membagi karakter dan bagaimana cara

mengekspresikan topik dalam peran

4. Mengasosiasi

Setiap siswa diminta untuk mengkaitkan materi

Page 92: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari

5. Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mendemonstrasikan masing-

masing peran di depan kelompok lain

Kegiatan Menutup 15’

1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

2. Guru memberikan penguatan

3. Guru memberikan tugas untuk membaca materi

berikutnya

4. Guru bersama-sama siswa membaca doa

penutup majlis

H. Penilaian

1. Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Penilaian diri

b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri

c. Kisi-kisi

No. Pernyataan Pilihan Jawaban Skor

SY Y TY

1 Sayayakinpadazamansekaranginiakanmajujikaditerapka

nkepemimpinansepertidaulahumayah

2 Sayayakinjikakepemimpinanumar bin

abdulazizcocokuntukditerapkanpdjamansekarang

3 Dst…

Jumlah skor

Keterangan

Sangat yakin = skor 3

Yakin = skor 2

Tidak yakin = skor 1

Nilai 5 – 15 = C (kurang)

Nilai 16 – 25 = B (cukup)

Nilai 26 – 35 = A (baik)

Catatan :

………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………….

Page 93: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

2. Sikap Sosial

a. TeknikPenilaian : kelompok

b. BentukInstrumen : diskusi kelompok

c. Kisi-kisi

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Kejelasan dan kedalaman informasi Terlampir

2 Keaktifan dalam diskusi

3 Kejelasan dan kerapian presentasi

3. Pengetahuan

a. TeknikPenilaian : TesTulis

b. BentukInstrumen : Uraian

c. Kisi-kisi

N

o.

Indikator ButirInstrumen

1 Menjelaskassistempemerinta

handinastiumayah di

damaskus

Jelaskansecarasingkatsistempemeri

ntahandinastiumayah di damaskus?

2. Menyebutkankhalifah yang

memerintahdinastiumayah

Sebutkankhalifah yang

memerintahdinastiumayah?

3 Dst...

2) Essa : jumlah jawaban benar X 4 ( maksimal 10 X 4 = 40)

Nilai : jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda+uaian) X 100

jumlah skor maxsimal

4. Keterampilan

a. TeknikPenilaian : Praktik

b. BentukInstrumen : Rubrik terlampir

c. Kisi-kisi

No. Indikator ButirInstrumen

Page 94: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

1 Mengamati contoh

Perkembangan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan

Kesenian

Mengamati di lingkungan

sekitar contoh perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian tulis dalam

lembar fortofolia

Dst...

Karanganyar, Juli 2017

Mengetahui, Kepala MAN Karanganyar

( Drs H Sediyoko M.Pd. ) NIP. 195806061982041004

Guru Mata Pelajaran (Muhammad Ihsan P S.Hum) NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No: 04

Nama Sekolah/Madrasah : MAN KARANGANYAR

Mata Pelajaran : SKI

Kelas/SMT : XI / Ganjil

Materi Pokok : Pemerintah Bani Umayyah di Damaskus

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

Page 95: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

4.1.Mengidentisifikasifactor-faktor penyebab mundurnya

4.2.Mejabarkan proses lemahnya bani Umayah 1

C. Indikator

1.Mengidentifikasi factor-faktor penyebab mundur bani Umaiyah 1

2. Menyebutkan factor-faktor pemicu pemberontakan masa bani Umaiyah1

3.Mengidentifikasi kelebihandan kekurangan bani Umaiyah 1

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses , mengamati, menanya,mengeksplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasi,maka siswa diharapkan dapat mengidentifikasi factor-faktor

penyebab mundurnya baniUmaiyah,dapat menjelaskan masa kelemahan

sampai runtuhnya bani Umaiyah di damaskus.

D. Materi Pembelajaran

1. Faktor –faktor Penyebab Mundurnya Bani Umaiyah I Damaskus

2.Faktor- factor Pemicu Munculnya Pemberontakan

3.Kelebihan dan Kekurangan Bani Umaiyah 1

Page 96: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

4.Proses Runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

1. diskusi,

2. tanya jawab

3. demonstrasi

4. ceramah

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Gambar

2. Alat/Bahan: Laptop, LCD Proyektor, Slide

3. Sumber Belajar

- Buku Ajar siswa Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI

- Buku Sejarah Kebudayaan Islam , KEMENAG RI

- Guru Mapel SejarahKebudayaan Islam

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskrepsi Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

10’

1. Mengajak semua siswa untuk berdoa yang

dipimpin oleh salah satu siswa

2. Menyapa kondisi kelas danmengkomunikasikan

tentang kehadiran siswa serta kebersihan kelas

3. Guru mengajak siswa tadarrus bersama beberapa

ayat surat al-Baqoroh

4. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan

dipelajari

5. Guru mengajak siswa untuk menentukan metode

dan kontrak belajar

Kegiatan Inti 65’

1. Mengamati

a) Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok

dan membagi tiga topik yang berbeda

b) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca

dan mengamati materi sesuai dengan tema

yang ditentukan dengan tujuan masing-

masing kelompok dapat memerankan topik

2. Menanya

Sebelum kelompok berdiskusi, terlebih dahulu

dipersilahkan untuk bertanya

3. Mengeksplorasi/mengumpulkan

data/mengeksperimen

Page 97: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

Masing-masing kelompok mendiskusikan

bagaimana cara memerankan topik mulai

membagi karakter dan bagaimana cara

mengekspresikan topik dalam peran

4. Mengasosiasi

Setiap siswa diminta untuk mengkaitkan materi

yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari

5. Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mendemonstrasikan masing-

masing peran di depan kelompok lain

Kegiatan Menutup 15’

1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

2. Guru memberikan penguatan

3. Guru memberikan tugas untuk membaca materi

berikutnya

4. Guru bersama-sama siswa membaca doa

penutup majlis

H. Penilaian

1. Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Penilaian diri

b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri

c. Kisi-kisi

No. Pernyataan Pilihan Jawaban Skor

SY Y TY

1 Sayayakinpadazamansekaranginiakanmajujikaditerapka

nkepemimpinansepertidaulahumayah

2 Sayayakinjikakepemimpinanumar bin

abdulazizcocokuntukditerapkanpdjamansekarang

3 Dst…

Jumlah skor

Keterangan

Sangat yakin = skor 3

Yakin = skor 2

Tidak yakin = skor 1

Nilai 5 – 15 = C (kurang)

Nilai 16 – 25 = B (cukup)

Nilai 26 – 35 = A (baik)

Page 98: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

Catatan :

………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………….

2. Sikap Sosial

a. TeknikPenilaian : kelompok

b. BentukInstrumen : diskusi kelompok

c. Kisi-kisi

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Kejelasan dan kedalaman informasi Terlampir

2 Keaktifan dalam diskusi

3 Kejelasan dan kerapian presentasi

3. Pengetahuan

a. TeknikPenilaian : TesTulis

b. BentukInstrumen : Uraian

c. Kisi-kisi

No. Indikator ButirInstrumen

1 Menjelaskan system

pemerintahan dinasti

umayah di damaskus

Jelaskan secarasingkat system

pemerintahan dinasti umayah di

damaskus?

2. Menyebutkan khalifah

yang memerintah

dinasti umayah

Sebutkan khalifah yang memerintah

dinasti umayah?

3 Dst...

3) Essa : jumlah jawaban benar X 4 ( maksimal 10 X 4 = 40)

Nilai : jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda+uaian) X 100

jumlah skor maxsimal

4. Keterampilan

a. TeknikPenilaian : Praktik

Page 99: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

b. BentukInstrumen : Rubrik terlampir

c. Kisi-kisi

No. Indikator ButirInstrumen

1 Mengamati contoh

Perkembangan Ilmu Pengetahuan,

Teknologi, dan Kesenian

Mengamati di lingkungan

sekitar contoh perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian tulis dalam lembar

fortofolia

Dst...

Karanganyar,

Juli 2017

Mengetahui, Kepala MAN Karanganyar ( Drs H Sediyoko M.Pd ) NIP. 195806061982041004

Guru Mata Pelajaran (Muhammad Ihsan P S.Hum) NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

No : 05

Nama Sekolah/Madrasah : MAN KARANGANYAR

Mata Pelajaran : SejarahKebudayaan Islam

Kelas/SMT : XI / Ganjil

Materi Pokok : Masa Kelemahan Sampai Runtuhnya

Baniumaiyah I

Alokasi Waktu : 2x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 : Menerimadanmenjalankanajaran agama yang dinutnya

KI-2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai)

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian

dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif, sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3: Memahami, merapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

Page 100: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab phenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif,

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

4.4 Mengidentisifikasi factor-faktor penyebab mundurnya bani Umayah 1

(KD pada KI-1)

4.4 Mejabarkan proses lemahnya bani Umayah 1 (KD pada KI-2)

C. Indikator :

1. Mengidentifikasi factor-faktor penyebab mundur bani Umaiyah 1

2. Menyebutkan factor-faktor pemicu pemberontakan masa bani Umaiyah1

3. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan bani Umaiyah 1

4. Menggambarkan proses lemah sampai runtuh banui Umaiyah 1

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses , mengamati, menanya,mengeksplorasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasi, maka siswa diharapkan dapat mengidentifikasi factor-

faktor penyebab mundurnya bani Umaiyah,dapat menjelaskan masa

kelemahan sampai runtuhnya bani Umaiyah IDamaskus

E. Materi Pembelajaran

1. Faktor –faktor Penyebab Mundurnya Bani Umaiyah I Damaskus

2. Faktor- factor Pemicu Munculnya Pemberontakan

3. Kelebihan dan Kekurangan Bani Umaiyah 1

4. Proses Runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)

1. diskusi

2. tanya jawab

3. demonstrasi

4. ceramah

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Gambar

2. Alat/Bahan

Page 101: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

- Laptop, LCD Proyektor, Slide

3. Sumber Belajar

- Buku Ajar siswa SKI Kelas XI

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskrepsi Waktu

Pendahuluan/Kegiatan Awal

10’

1. Mengajak semua siswa untuk berdoa yang

dipimpin oleh salah satu siswa

2. Menyapa kondisi kelas danmengkomunikasikan

tentang kehadiran siswa serta kebersihan kelas

3. Guru mengajak siswa membaca bersama

beberapa ayat surat Al Mulk

4. Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan

dipelajari

5. Guru mengajak siswa untuk menentukan metode

dan kontrak belajar

Kegiatan Inti 65’

1. Mengamati

a) Guru membagi kelas menjadi enam

kelompok dan membagi topik yang ada

b) Guru mempersilahkan siswa untuk membaca

dan mengamati materi sesuai dengan tema

yang ditentukan dengan tujuan masing-

masing kelompok dapat memetakan topik

2. Menanya

Sebelum kelompok berdiskusi, terlebih dahulu

dipersilahkan untuk bertanya

3. Mengeksplorasi/mengumpulkan

data/mengeksperimen

Masing-masing kelompok mendiskusikan

bagaimana cara menggambarkan pemetaan topik

dengan gambar sesuai imajinasi kelompok.

4. Mengasosiasi

Setiap siswa diminta untuk mengkaitkan materi

yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-hari

5. Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mempresentasikan masing-

masing gambar di depan kelompok lain

Kegiatan Menutup 15’

1. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

Page 102: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

2. Guru memberikan penguatan

3. Guru memberikan tugas untuk membaca materi

berikutnya

4. Guru bersama-sama siswa membaca doa

penutup majlis

H. Penilaian

1. Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Penilaian diri

b. Bentuk Instrumen : Lembar penilaian diri

c. Kisi-kisi

No. Pernyataan Pilihan Jawaban Skor

SY Y TY

1 Sayayakinpadazamansekaranginiakanmajujikaditerapkankepe

mimpinansepertidaulahumayah

2 Sayayakinjikakepemimpinanumar bin

abdulazizcocokuntukditerapkanpdjamansekarang

3 Dst…

Jumlah skor

Keterangan

Sangat yakin = skor 3

Yakin = skor 2

Tidak yakin = skor 1

Nilai 5 – 15 = C (kurang)

Nilai 16 – 25 = B (cukup)

Nilai 26 – 35 = A (baik)

Catatan :

………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………….

2. Sikap Sosial

a. TeknikPenilaian : kelompok

b. BentukInstrumen : diskusi kelompok

c. Kisi-kisi

Page 103: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Kejelasan dan kedalaman informasi Terlampir

2 Keaktifan dalam diskusi

3 Kejelasan dan kerapian presentasi

3. Pengetahuan

a. TeknikPenilaian : TesTulis

b. BentukInstrumen : Uraian

c. Kisi-kisi

N

o.

Indikator ButirInstrumen

1 Menjelaskassistempemerinta

handinastiumayah di

damaskus

Jelaskansecarasingkatsistempemeri

ntahandinastiumayah di damaskus?

2. Menyebutkankhalifah yang

memerintahdinastiumayah

Sebutkankhalifah yang

memerintahdinastiumayah?

3 Dst...

4) Essa : jumlah jawaban benar X 4 ( maksimal 10 X 4 = 40)

Nilai : jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda+uaian) X 100

jumlah skor maxsimal

4. Keterampilan

a. TeknikPenilaian : Praktik

b. BentukInstrumen : Rubrik terlampir

c. Kisi-kisi

No. Indikator ButirInstrumen

1 Mengamati contoh

Perkembangan Ilmu

Pengetahuan, Teknologi, dan

Kesenian

Mengamati di lingkungan

sekitar contoh perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi,

dan kesenian tulis dalam

Page 104: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

lembar fortofolia

Dst...

Karanganyar, Juli

2017

Mengetahui, Kepala MAN Karanganyar ( Drs H Sediyoko M.Pd ) NIP. 195806061982041004

Guru Mata Pelajaran (Muhammad Ihsan P S.Hum) NIP.

Page 105: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

TRANSKRIP WAWANCARA I

Kode Informan : IP1

Tanggal / Waktu Wawancara : 6 September 2017/ 08.00

Tempat : Sekolah/ Dalam Kelas

No Pertanyaan Hasil Wawancara Baris Koding

1 Bagaimana

Penerapan

pembelajaran

saintifik di Madrasah

Aliyah Karanganyar

apakah sudah sesuai

dengan RPP yang

dibuat?

Dalam pembelajaran saya telah menggunakan

dan melaksanakan rancangan pelaksanaan

pembelajaran yang saya buat sebelumnya, ya

sesuai di RPP yang saya berikan itu. Jadi

memang pelaksanaan belajar mengajar tidak

lepas dari rencana pembelajaran untuk

memaksimalkan kegiatan belajar siswa sesuai

kurikulum yang berlaku. Materi pokok

bahasan sudah tertera, tinggal saya

kembangkan materi tersebut dengan cara

menjelaskan, mengembangkan dan

memahamkan dengan siswanya.

Setiap pertemuan kita paling direviu nanti

evaluasinya sih ulangan. Kalo sehari-harinya

kita amati saja. Evaluasi saya di rumah,

setiap bulan saya evaluasi.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kesesuaian RPP

dengan pendekatan

saiantifik

Pemahaman Guru

Upaya Peningkatan

Kompetansi

2 Apakah dalam

pelaksanaan

pembelajaran sudah

sesuai dengan

Permendikbud?

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

Permendikbud dan peraturan yang berlaku.

Ya harus sesuai taksonomi bloom, ada unsur

mengamati, menanya, mengasosiasi,

mengumpulkan data, dan

mengkomunikasikan.

11

12

13

Kesesuaian RPP dengan

pendekatan saintifik

3 Bagaimana

berjalanya

pembelajaran di

kelas?

Pertama ketika masuk sebelum memulai

pembelajaran saya membuka pelajaran

dengan memberikan salam kemudian

melakukan presensi. Biasanya saya awali

dengan memberikan pertanyaan terlebih

dahulu dan akhir dari pembelajaran yaitu

mengkomunikasikannya dengan siswa. Pada

kegiatan inti ya dilaksanakan dengan langkah

saintifik seperti yang telah ada di dalam RPP.

Kalau Mengamati biasanya dibagi dalam

tiga kelompok dan dengan topik-topik yang

berbeda. Kegiatan mengamati saya anjurkan

dengan membaca buku siswa yang dibawa

masing-masing siswa, terkadang juga saya

ajak mendengar dan menyimak ketika saya

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

Kegiatan

Mengamati

Page 106: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

memberikan materi atau permasalahan, serta

kegiatan siswa untuk melihat apa yang saya

kerjakan dengan alat atau tanpa alat. Saya

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan

pengamatan, melatih mereka untuk

memperhatikan (melihat, membaca,

mendengar) hal yang penting dari suatu

benda atau objek.

Proses menanya saya setting dengan

melakukan agar anak-anak mengajukan

pertanyaan tentang informasi atau hal-hal

yang tidak dipahami dari apa yang diamat,

nak-nak itu kadang-kadang masih

memerlukan pancingan-pacingan dari saya

untuk mengajukan pertanyaan sampai ke

tingkat dimana anak-anak mampu

mengajukan pertanyaan secara mandiri.

Kegiatan mengekplorasi saya setting dengan

melakukan eksperimen untuk menyelesaikan

permasalahan yang terdapat dari topik-topik

yang sudah sajikan ke dalam kelompok-

kelompok, membaca sumber lain selain buku

teks serta melakukan aktivitas dengan

kelompok. Namun terkadang disini anak-

anak jenuh dan tidak ada minat belajar.

Mungkin dikarenakan sejarah cerita

masalalu, yang terkadang dan kebanyakan

susah untuk kembali pada masa itu.

Kegiatan mengasosiasi biasanya anak-anak

saya ajak untuk berlatih mengkaitkan dengan

kehidupan sehari-hari, anak-anak saya

anjurkan mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen maupun hasil

dari kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi. Informasi yang

dikumpulkan dari yang bersifat menambah

keluasan dan kedalaman sampai pada

pengolahan informasi yang bersifat mencari

solusi dari berbagai sumber yang memiliki

pendapat yang berbeda sampai kepada yang

bertentangan.

Kegiatan mengkomunikasikan anak-anak

menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara

lisan, tertulis, atau media lainnya. Saya juga

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

Kegiatan

Menanya

Kegiatan

Mengekplorasi

Kegiatan

Mengasosiasi

Kegiatan

Mengkomunikasik

an

Bentuk penilaian

Penilaian sikap

Penilaian

keterampilan

Penilaian

pengetahuan

Penilaian sikap

Page 107: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

memberikan penghargaan berupa tepuk

tangan kepada kelompok yang

mempresentasikan hasil diskusinya serta

kepada siswa yang berani bertanya dan

memberikan tanggapan. Selama proses

pembelajaran berlangsung ya biasa terkadang

nampak ada anak yang tidak fokus dan

kurang konsentrasi dalam menyimak materi

yang saya sampaikan. Beberapa siswa ada

yang ramai sendiri, tertidur, bermain sendiri,

dan menopang dagu. Namun, ada beberapa

siswa yang tampak memperhatikan

penjelasan guru namun masih kurang aktif.

mengolah informasi yang sudah dikumpulkan

baik terbatas dari hasil kegiatan

mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari

kegiatan mengamati dan kegiatan

mengumpulkan informasi. Pengolahan

informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat

menambah keluasan dan kedalaman sampai

kepada pengolahan informasi yang bersifat

mencari solusi dari berbagai sumber yang

memiliki pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan.

Dalam evaluasi penilaian sikap kan

kedisiplinan juga masuk kelas harus rapi

tidak boleh ramai, perhatian siswa dalam

proses pembelajaran, kalau ada yang tidak

disiplin diperingatkan

4 apa saja kendala

dalam pelaksanaan

implementasi?

Kendala teknis sebenarnya tidak ada selama

ini, kendalanya lebih ke memfokuskan anak

didik, terkadang motivasi belajar siswa masih

rendah, dan itu yang menjadi permasalahan

selama ini, mau model seperti apapun ketika

keinginan siswa untuk berkembang tidak ada

ya semua akan menjadi tidak ada hasilnya.

Pemahaman siswa mengetahui berdasarkan

poin bisa, akan tetapi tidak memahami

ceritanya, kata istilah dalam sejarah

kebudayaan islam juga kurang dipahami oleh

siswa, mencari data terlalu over karena

pemahaman siswa yang masih minim.

Kendala mengkomunikasikan kadang saya

menjelaskan terlalu cepat, hal ini karena

memang saya harus menyelasaikan semua

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

Motivasi dan

Minat Belajar

Siswa Peserta

Didik Masih

Rendah

Minimnya Tingkat

Pemahaman

Peserta Didik

Tekanan Waktu

bagi Guru

Page 108: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

materi sesuai dengan silabus dan RPP yang

telah saya siapkan untuk pembelajaran satu

semester dan satu tahun.

5 Bagaimana Solusi

dalam mengatasi

kendala-kendala

tersebut?

Untuk mengatasi pemahaman siswa tentang

istilah-istilah dalam Sejarah Kebudayaan

Islam, ya sebelum memulai pelajaran saya

menjelaskan dahulu seperti kata ilmiah terus

berjalanya cerita sejarahnya sendiri.

Terkadang memang harus juga mengulang

materi karena anak-anak macem-macem daya

pikirnya. Jadi anak-anak tidak kebingungan

ketika menemui istilah-istilah yang masih

asing bagi mereka. Kalau untuk

meningkatkan motivasi dan minat belajar ya

tak berikan vidio-vidio sejarah, intinya

bagaimana menciptakan dan menumbuhkan

ketertarikan dan rasa ingin tahu anak-anak.

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

Upaya

Peningkatan

Kompetensi

Page 109: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

TRANSKRIP WAWANCARA II

Kode Informan : IP2

Tanggal / Waktu Wawancara : 7 September 2017/ 08.30

Tempat : Sekolah/ Kantor Wakil Kurikulum

No Pertanyaan Hasil Wawancara Baris Koding

1 Bagaimana

penerapan

pembelajaran

apakah sudah

sesuai

menggunakan

RPP yang dibuat?

RPP untuk yang tahun ini

kita sudah menerapkan

termasuk untuk kelas 10,11,

dan 12 mengacu RPP yang

revisi kurikulum 2013 maka

RPP yang di buat mengacu

pada standar itu.

Kemarin dalam proses

sudah disampaikan dan juga

diadakan workshop dan

diklat berkaitan dengan

edisi revisi ini

Untuk penerapan saya yakin

walaupun guru belum

memberikan data secara

pasti tapi guru sudah ikut di

diklat tersebut mestinya

RPP yang di buat sudah

mengacu pada edisi revisi

tersebut.

Kalau secara umum saya

juga yakin kepada guru

muda dan berbakat maka

penggunaan metode terbaru

pasti sudah diterapkan

dalam pembelajarana di

dalam kelas.

Setiap pembelajaran ada

evaluasi di awal

(mengulangi pelajaran yang

kemarin) ataupun untuk di

akhir dalam bentuk

pertanyaan untuk materi

yang saya berikan tadi (saat

itu) biar anak mudah

mengingat dan untuk

mengukur ketercapaian

kompetensi saya

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Kesesuaian

RPP dengan

pendekatan

saintifik

Pemahaman

Guru

Upaya

Peningkatan

Kompetensi

Page 110: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

menggunakan sejauh mana

materi berdasarkan nilai,

bila nilai sudah batas KKM

jadi sudah tercapai semua.

2 Apakah sudah

sesuai

Permendikbud

dalam pelaksaan

pembelajaran?

Untuk penerapan

pembelajaran kita sudah

bicarakan dengan guru

untuk menggunakan RPP

edisi revisi dan kita sudah

adakan diklat dari diklat

tersebut apakah sudah

diterapkan secara pasti saya

belum mengetahui langsung

tapi saya lihat secara

dokumennya sudah

mengacu kepada edisi revisi

dan mengacu pada RPP

yang dibuat guru

menentukan tema atau topik

sesuai dengan kompetensi

dasar menurut tuntutan

kurikulum, mempelajari cara-

cara penggunaan alat dan

bahan yang tersedia dan

harus disediakan,

mempelajari dasar teoritis

yang relevan dan hasil-hasil

eksperimen sebelumnya.

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Kesesuaian

RPP dengan

pendekatan

saintifik

Upaya

Peningkatan

Kompetensi

Page 111: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

3 Bagaimana

berjalanya

pembelajarandan

apa kendala

dalam

pelaksanaan

implementasi

saintifik?

Kalau diproses berjalannya

guru mungkin tidak 100%

karena juga pasti akan

melihat kondisi maupun

situasi yang ada dan tidak

harus selalu sesuai persis

dengan rancangan maka

nanti dalam proses

pelaporan atau evaluasi

nantinya akan ada ini

rancangan awal seperti ini

mungkin di dalam

pelaksanaan

pembelajarananya ada

perubahan dan itu

terdokumentasikan dari

kurikulum ada buku jurnal

di sana nanti bisa dituliskan

bahwa pembelajaran hari ini

tidak sesuai dengan

rancangan karena mungkin

ada kendala tertentu atau

karena ada situasi tertentu

itu memungkinkan.

Kita sudah mengupayakan

dari jadwal RPP dari

masing guru itu bisa

melaksanakan sesuai

perencanaan tapi bisa jadi

tadi kalau dilapanganya

tidak mesti seperti itu jika

seperti terjadi maka kami

upayakan misanya terus

mengganti katakanlah ada

suatu saat kalau kita ada

rapat, kalau rapat sekolah

atau dinas terencana maka

kita akan perpendek jam

misalkan 1jam 45 menit

kita kurangi dan di akhir

jam pembelajaran itu kita

gunakan rapat ya ini juga

satu antisipasi supaya

perencanaan dari masing-

masing guru bisa terpenuhi

tetapi bisa juga ada

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

49 Tekanan Waktu

bagi Guru

Page 112: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

keperluan-keperluan

tertentu dan itu keperluan

pribadi guru ini sudah saya

sampaikan kepada temen

guru yang lain jika emng

ada keperluan sebisa

mungkin bertukar jam itu

yang kita lakukan maka di

sekolah ini jarang ada jam

kosong karena budaya tukar

jam sudah dari dulu

misalkan guru ini tidak bisa

mengajar ya tukar kalaupun

terpaksa tidak bisa di tukar

misalkan jadwanya 30 jam

dan berbenturan dengan

jadwal beliau sendiri itu ya

terpaksa memberikan

penugasan yang nanti bisa

dibantu oleh guru piket

yang lain

4 Bagaimana solusi

mengatasi

kendala-kendala

tersebut?

Penerapan dari

implementasi saintifik ini

kita dari sarana itu sudah

memberikan sarana seperti

LCD dimasing-masing

kelas, monitoring dari

kurikulum,piket dan kepala

sekolah sendiri kadang

keliling kelas, ada juga

CCTC untuk monitoring

pembelajaran walaupun

tidak selalu digunakan

monitoring,

Berkaitan implementasi dari

awal sudah diberi bekal

dengan worksop baik

sendiri maupun dari

maupun di tempat kerja

seperti minggu kemarin kita

mengadakan diklat dan

mendatangkan dari balai

diklat untuk memberi

pembekalan materi tentang

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

Kesesuaian RPP

dengan

pendekatan

saintifik

Upaya

Peningkatan

Kompetensi

Page 113: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

implementasi kurikulum

2013 dengan ini harapanya

guru punya wawasan

keilmuan dan informasi

terbaru tentang pendidikan

tentang metode dan

kurikulum ini masuk ke

mereka, kalau informasi

keilmuan itu sudah punya

pasti akan berpengaruh

dalam penerapan guru

disekolah

5 Bagaimana

tindakan guru?

Secara spesifik belum

punya catatan karena

catatan tersebut karena guru

yang menonjol dalam artian

guru yang menonjol di

prestasinya dan ada juga

yang masih bisa di bilang

kurang dan mungkin guru

ya tidak tercatat berarti itu

dalam kategori guru yang

baik

63

64

65

66

Bentuk penilaian

Page 114: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

TRANSKRIP WAWANCARA III

Kode Informan : IP3

Tanggal / Waktu Wawancara : 6 September 2017/ 08.30

Tempat : Sekolah/ Dalam Kelas

No Pertanyaan Hasil Wawancara Baris Koding

1 Bagaimana

penerapan

pembelajaran

apakah sudah

sesuai dengan

RPP?

Iya dalam pembelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam

sudah dibagi kelompok lalu

disuruh berdiskusi menurut

kelompoknya setiap siswa

mempunyai tugas masing-

masing, hasil diskusi

kemudian dipersentasikan

maju kedepan salah satu

perwakilan kelompok untuk

menjelaskan apa yang

didapat dari diskusi tentang

tema yang sudah diberikan

guru.

1

2

3

4

5

Kesesuaian RPP

dengan

pendekatan

saintifik

2 Bagaimana

berjalanya

pembelajaran?

Setiap pembelajaran sejarah

kebudayaan islam tema dari

guru berbeda yang diberikan

ke kelompok satu dengan

yang lainya untuk

didiskusikan dan harus

dipahami dahulu sebelum

dipersentasi yang materi bisa

dicari lewat internet masing-

masing murid disetiap

kelompok tersebut.

Kemudian setiap kelompok

mewakilkan seorang untuk

mempresentasikan dan

kelompok yang lainya

memberi pertanyaan untuk

kelompok yang maju.

6

7

8

9

10

11

3 Apa kendala-

kendala

pelaksanaan

implementasi

saintifik?

Saat pembelajaran ada murid

yang seperti tidak ingin bisa

tidak mempunyai minat

dalam pelajaran ini, mereka

kadang rame, ada yang tidur,

mainan sendiri,bercanda dan

tidak memperhatikan, tapi

12

13

14

15

16

17

18

Motivasi dan

Minat

Belajar

Siswa

Peserta Didik

Masih

Rendah

Page 115: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

guru nantinya menyuruh

diam untuk memperhatikan

penjelasan yang diberikan

saat guru menjelaskan dan

ikut serta dalam diskusi pada

saat kelompok. Waktu di

suruh bertanya tidak tahu apa

yang harus di tanyakan. Saat

persentasi di depan sering

grogi dan nerveus.

Didik

4 Bagaimana

solusi untuk

mengatasi

kendala-

kendala

tersebut

Kalau menurut saya supaya

memahami materi tetang

pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam ya belajar

terlebih dahulu karena

keinginan saya untuk bisa

memahami pelajaran sendiri

dan nanti saat dikelas guru

menjelaskan materi sudah

ada materi yang tinggal

mengulang lewat penjelasan

guru.

19

20

21

22

Minimnya

Tingkat

Pemahaman

Peserta 5 Bagaimana

tindakan guru?

Guru menyuruh mengulang-

ulang kembali dengan

membaca lagi materi dan apa

bila masih belum jelas maka

guru akan menjelaskan

materi dengan pertanyaan

dari murid yang belum

dipahami untuk menguatkan

menambah pemahaman yang

belum mengerti

23

24

25

26

Page 116: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

TRANSKRIP WAWANCARA IV

Kode Informan : IP4

Tanggal / Waktu Wawancara : 6 September 2017/ 08.45

Tempat : Sekolah/ Dalam Kelas

No Pertanyaan Hasil Wawancara Baris Koding

1 Bagaimana

penerapan

pembelajaran

apakah sudah

sesuai dengan

RPP?

Sudah dibagi guru menurut

yang diinginkan dengan

dibagi kelompok dan setiap

murid mendapat tugas

masing-masing dalam

kelompok seperti menulis

yang tulisanya bagus,

persentasi untuk yang

pinter bicara dan mencari

materi untuk yang lainnya.

1

2

3

4 Kesesuaian RPP

dengan pendekatan

saintifik

2 Apa kendala-

kendala

pelaksanaan

implementasi

saintifik?

Saat mengamati siswa tidak

kompak ada yang bermain-

main sendiri kurang

memperhatikan.

Pada saat

mengkomunikasikan maju

kedepan kadang grogi

kurang pengalaman

berbicara di depan.

Kalau setelah guru

menjelaskan dan disuruh

bertanya murid suka

bingung apa yang

ditanyakan.

5

6

7

8

9

10

Kegiatan Mengamati

Kegiatan

Mengkomunikasikan

Kegiatan Menanya

3 Bagaimana

solusi untuk

mengatasi

kendala-

kendala

tersebut

Ketika ada kendala murid

tidak bisa menjawab waktu

persentasi di depan Guru

memberi tambahan

jawaban dengan

menjelaskanya

Kalau belum paham

disuruh tanya temen dahulu

yang sudah paham untuk

menjelaskan

11

12

13

14

Minimnya Tingkat

Pemahaman Peserta

Didik

4 Bagaimana

tindakan guru?

Guru akan menjelaskan

kembali materi dan kata-

kata istalah yang susah dan

belum dipahami murid

15

16

17

Page 117: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

dengan singkat sebelum

melanjutkan tambahan

materi

TRANSKRIP WAWANCARA V

Kode Informan : IP5

Tanggal / Waktu Wawancara : 6 September 2017/ 09.00

Tempat : Sekolah/ Dalam Kelas

No Pertanyaan Hasil Wawancara Baris Koding

1 Bagaimana

penerapan

pembelajaran

apakah sudah

sesuai dengan

RPP?

Saat pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam sudah

dibagi kelompok dan di

sesuaiakan dengan porsi

muridnya satu kelompok di

isi oleh mudah memahami

dan sulit memahami

pelajaran

Setiap anggota kelompok

diwajibkan untuk ikut serta

dalam diskusi, minimal

untuk membaca materi dan

mencari tambahan materi

dari internet, dan dapat

tugas sendiri-sendiri ada

yang maju persentasi untuk

mengkomunikasikan hasil

diskusinya, ada yang

mencari pertanyaan untuk

kelompok lain ketika yang

dipresentasikan belum

dipahami oleh diri sendiri

maupun kelompoknya.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kesesuaian RPP

dengan pendekatan

saintifik

Kegiatan

Mengekplorasi

Kegiatan

Mengkomunikasikan

2 Apa kendala-

kendala

pelaksanaan

implementasi

saintifik?

Kendala saat pelajaran ada

beberapa siswa yang

kurang memperhatikan ada

yang mainan sendiri,

ngobrol dengan temannya

dan ada yang tidur

Ketika guru

10

11

12

13

Minimnya Tingkat

Pemahaman Peserta

Didik

Page 118: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

memperlihatkan film

tentang Sejarah

Kebudayaan Islam LCD

yang digunakan kadang

mati.

3 Bagaimana

solusi untuk

mengatasi

kendala-

kendala

tersebut

Memperingatkan murid

yang suka bermain sendiri

untuk memperhatikan

Guru Mencari cara lain

yang bisa di gunakan di

dalam kelas untuk

menambah kemudahan

murid dalam memahami

14

15

16

Pemahaman Guru

4 Bagaimana

tindakan guru?

Diterangkan dulu materi

yang lalu dan yang belum

di pahami oleh murid kalau

ada yang ingin ditanyakan

di suruh bertanya dahulu

sebelum melanjutkan

materi

17

18

19

TRANSKRIP WAWANCARA VI

Kode Informan : IP6

Tanggal / Waktu Wawancara : 6 September 2017/ 09.15

Tempat : Sekolah/ Dalam Kelas

No Pertanyaan Hasil Wawancara Baris Koding

1 Bagaimana

penerapan

pembelajaran

apakah sudah

sesuai dengan

RPP?

Dalam pembelajaran sudah

sesuai dengan kelas di bagi

kelompok, setiap anggota

kelompok di suruh untuk

membaca materi yang nantiya

akan di persentasikan di depan

kelas yang di wakili oleh

anggota kelompok

1

2

3

4

Kesesuaian

RPP dengan

pendekatan

saintifik

2 Bagaimana

berjalanya

pembelajaran?

Sudah sesuai yang dinginkan

oleh murid saat ada murid

yang belum paham dengan

materi di suruh bertanya apa

yang belum di pahami dan di

suruh untuk membaca cerita

sejarah dahulu.

Ketika kelompok saat

5

6

7

8

9

Minimnya

Tingkat

Pemahaman

Peserta Didik

Page 119: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

pembelajaran dibagi tugas

masing-masing ada yang

mempresentasikan hasil

diskusi kelompok,

3 Apa kendala-

kendala

pelaksanaan

implementasi

saintifik?

Ketika guru sudah selesai

menjelaskan materi dan saat

kelompok melaksanakan

presentasi disuruh untuk

bertanya bingung apa yang

yang di tanyakan, banyak

siswa yang tidak

memperhatikan.

10

11

12

4 Bagaimana

solusi untuk

mengatasi

kendala-kendala

tersebut

Di susuruh dengerin penjelasan

materi yang diberika oleh guru

dan apa bila ada yang belum

paham guru memberi

penguatan materi

13

14 Upaya

Peningkatan

Kompetensi

Page 120: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 121: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 122: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 123: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 124: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 125: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 126: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 127: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 128: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 129: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 130: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim
Page 131: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Wisnu Fachrudin S

NIM : 111-13-168

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Dosen PA : Siti Rukhayati, M.Ag.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1.

Sertifikat OPAK STAIN

Salatiga 2013

“Rekonstruksi

Paradigma Mahasiswa

yang Cerdas Peka dan

Peduli”

26-27 Agustus

2013 Peserta 3

2.

Sertifikat OPAK

Tarbiyah 2013

“Menjunjung Tinggi

Nilai-Nilai Kearifan

Lokal Seabagi Identitas

Pendidikan Indonesia”

29 Agustus

2013 Peserta 3

3. Sertifikat UPT

Perpustakan “Library

User Education”

16 September

2013 Peserta 2

4.

”Training pembuatan

makalah” yang

diselenggarakan LDK

Darul Amal STAIN

salatiga

18 september

2013 Peserta 2

5.

Piagam penghargaan

“kismis(kajian intensif

mahasiswa)” “agar

shalat bukan sekedar

kewajiban, namun

kebutuhan”

10 Oktober

2013

Peserta

2

6

Piagam Penghargaan

“dalam ibtida’ LDK

Darul amal “mahasiswa

rabbani pembangun

peradaban negeri”

19 Oktober

2013 Peserta 2

Page 132: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

7

Sertifikat seminar dan

pelatihan kewirausahaan

“entrepreneurs is the

way of live”

16 april 2014 peserta 2

8

Sertifikat Seminar

“Implementasi SAK-

ETAP Dan IFRS Dalam

Dunia Pedidikan Dan

Industri”

Diselenggarakan Oleh

BKK Pendidikan

Akuntasi FKIP UNS

18 Oktober

2014 peserta 8

9

Sertifikat Seminar

Nasional

“Entrepreneurship”

diselenggarakan oleh

racana kusuma dilaga –

woro srikandi

16 November

2014 Peserta 8

10

Sertifikat

masta&Seminar Nasional

”membumikan gerakan

mahasiswa berilmu

amaliyah, amalan

ilmiah”

10 september

2015 Peserta 8

11

Sertifikat bedah buku

dengan judul “muda 7

warna” diselenggarakan

olelh HMJ PAI IAIN

salatiga

23 september

2015 Peserta 8

12 Sertifikat Seminar 30 Oktober Peserta 8

Page 133: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

Nasional “Jiwa Muda,

Berani Berwirausaha”

2015

13

Sertifikat Seminar

Nasional DEMA FTIK “

Peningkaan

Profesionalisme Guru

Sebagai Dalam

Pembelajaran Di Era

Globalisasi”

23 November

2015 Peserta 8

14

Seminar nasional

“pendidikan agama

menjadi pelopor

kebangkitan nasional di

era globalisasi”

21 mei 2016 peserta 8

15

Sertifikat Seminar

Internasional “petani

utuk negeri”

24 september

2016 Peserta 8

16

Sertifikat Seminar

Nasional “memandang

jurnalisme dari

perspektif gender”

24 september

2016 peserta 8

17

Sertifikat Seminar

nasional “revitalisasi

budaya filsafat dalam

pemikiran islam

konteporer”

3 november

2016 Peserta 8

18

Sertifikat Seminar

Nasional “strategi

marketing kunci sukses

wirausaha”

13 November

2016 Peserta 8

19 Sertifikat “d’youthizen

2016’as a call to action”

26 November

2016 Peserta 2

Page 134: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

diselanggarakan oleh

detik.com

Page 135: IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1856/1/full fix.pdf · Kebudayaan Islam merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut :

Nama Lengkap : Wisnu Fachudin S

NIM : 111 13 168

Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 2 Januari 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Dukuh Rejo, Kel. Jantiharjo, Kec. Karanganyar,

Kab. Karanganyar

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 2 Tegalgede, lulus tahun 2007

2. SMP Negeri 3 Karanganyar, lulus tahun 2010

3. MA Negeri Karanganyar, lulus tahun 2013

4. IAIN Salatiga, lulus tahun 2017

Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 18 September 2017

Penulis

Wisnu Fachrudin S

NIM 11113168