ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

56
June 17, 2022 1 ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan) KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN AYAM PETELUR PERIODE PERTUMBUHAN DAN BERTELUR Oleh: PROF. DR. YOSE RIZAL PROGRAM STUDI ILMU TERNAK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS

description

ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan). KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN AYAM PETELUR PERIODE PERTUMBUHAN DAN BERTELUR Oleh: PROF. DR. YOSE RIZAL PROGRAM STUDI ILMU TERNAK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS. PENDAHULUAN. 1. Permasalahan yang sering dihadapi pada - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

Page 1: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 1

ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

KEBUTUHAN ZAT-ZAT MAKANAN AYAM PETELUR PERIODE PERTUMBUHAN

DAN BERTELUR

Oleh: PROF. DR. YOSE RIZAL

PROGRAM STUDI ILMU TERNAK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ANDALAS

Page 2: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 2

PENDAHULUAN

1. Permasalahan yang sering dihadapi pada pemeliharaan ayam petelur yaitu terjadinya cepat dewasa kelamin yang menyebabkan ukuran telur menjadi kecil seperti pada tabel berikut.

TABEL. Umur dewasa kelamin dan produksi & ukuran telur

Umur Dewasa Kelamin

Produksi Telur (%) Ukuran Telur (% large)

18–20 minggu 35 minggu 30 minggu 63 minggu

15 minggu

18 minggu

21 minggu

32.0

12.0

0

92

92

91

17

21

37

44

65

69

Page 3: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 3

2. Dewasa ini ukuran tubuh (BB) lebih penting dari pada umur untuk mulai bertelur dalam menentukan ukuran telur awal pada ayam

petelur seperti pada tabel berikut.

TABEL. Pengaruh berat badan terhadap ukuran telur awal.

Berat Badan Pada Umur 18 Minggu

(g)

Berat Telur Awal

(g)

1100

1200

1280

1380

46.9a

48.4b

48.8bc

49.7c

Page 4: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 4

3. Walaupun zat-zat makanan seperti protein,

metionin dan asam linoleat dapat mempengaruhi ukuran telur, tetapi zat-zat makanan ini hanya sedikit pengaruhnya terhadap berat telur awal.

4. Frame size (ukuran kerangka) berkembang lebih awal dan dapat dicapai pada umur 12-16 minggu pada 90% ayam.

Page 5: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 5

5. Frame size ini juga dipakai sebagai indikator dalam produksi telur. Akan tetapi, agak sulit untuk mendapatkan ayam dara dengan berat badan di bawah target frame size dan sebaliknya melalui modifikasi terhadap ransum yang diberikan.

6. Hubungan antara berat badan dan ukuran shank pada ayam petelur juga sangat komplikasi karena ukuran shank ini juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan terlepas dari pengaruh makanan seperti pada tabel berikut.

Page 6: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 6

TABEL. Berat badan, intake zat makanan dan panjang shank pada Leghorn dara yang dipelihara pada suhu 18 dan 30

oC

Berat Badan (g) Intake Zat Makanan Sampai

Umur 98 Hari

Panjang Shank Umur 98 Hari

28 hari 56 hari 98 hari Energi (Mkal ME)

Protein (kg)

cm Cm/kg BB

ME 2500 kkal/kg ransum

18 oC 240 601 1145a 13.6a 0.89a 9.96b 8.70

30 oC 234 591 1049b 11.1b 0.73b 10.08a 9.61

NS NS ** ** ** **

ME 3000 kkal/kg ransum

18 oC 260a 650a 1173a 14.7a 0.80a 9.94b 8.47

30 oC 247b 559b 1002b 11.2b 0.61b 10.07a 10.05

** ** ** ** ** **

Page 7: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 7

7. Ayam yang cepat dewasa kelamin berat badannya waktu mencapai dewasa kelamin hampir sama dengan ayam yang lambat dewasa kelamin.

8. Ayam yang lambat dewasa kelamin berat badannya lebih rendah dari pada ayam yang cepat dewasa kelamin pada umur yang sama ketika ayam yang cepat dewasa kelamin mencapai dewasa kelamin.

Page 8: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 8

9. Pada hewan mamalia ada hubungan antara umur dewasa kelamin dengan kandungan lemak tubuh, sedangkan pada unggas tidak.

10. Intake energi merupakan faktor pembatas pada laju pertumbuhan ayam petelur dara karena ayam dara ini mengkonsumsi energi dalam jumlah yang sama walaupun kandungan energi dan protein ransum berbeda-beda seperti pada tabel berikut.

Page 9: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 9

TABEL. Intake energi ayam dara yang sedang tumbuh (8-15 minggu)

Energi-Protein Ransum

Berat Badan Umur 15

minggu (g)

Intake Energi (Mkal)

Intake Protein (g)

1. 2950 kkal – 14% PK

2. 3100 kkal – 24% PK

3. 3200 kkal – 20% PK

1272

1267

1291

9.77

9.17

9.51

464c

718a

597b

Page 10: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 10

1

TABEL. Pengaruh level protein terhadap pertumbuhan dan intake zat-zat makanan pada ayam dara (0-20 minggu)

Protein Ransum Berat Badan Umur 20

minggu (g)

Intake Energi

0-20 minggu (Mkal)

Intake Protein 0-20 minggu

(kg)

15%

16%

17%

18%

19%

20%

1445

1459

1423

1427

1444

1480

24.3

22.9

22.9

22.0

22.9

23.0

1.28d

1.28d

1.37cd

1.39c

1.53b

1.62a

Page 11: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 11

TABEL. Pengaruh level energi terhadap pertumbuhan dan intake zat-zat makanan pada ayam dara (0-20 minggu) pada level PK 18%

Energi Ransum

(kkal ME/kg)

Berat Badan Umur 20

minggu (g)

Intake Energi

0-20 minggu (Mkal)

Intake Protein 0-20 minggu

(kg)

2650

2750

2850

2950

3050

3150

1320c

1378bc

1422ab

1489a

1468a

1468a

20.6c

21.0bc

21.8ab

22.1ab

21.4abc

22.5a

1.40a

1.37a

1.37a

1.35ab

1.26c

1.29bc

Page 12: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 12

PENINGKATAN INTAKE ZAT MAKANAN PADA AYAM PETELUR DARA

1. Untuk memaksimumkan intake zat makanan pada ayam petelur dara, ransum yang diberikan mengandung 16-18% PK, metionin 2% dari PK, lisin 5% dari PK dengan tingkat energi 2800-3000 kkal/kg.

2. Pada daerah tropis ransum dengan energi seperti di atas tidak sesuai seperti terlihat pada tabel berikut.

Page 13: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 13

TABEL. Pengaruh level energi terhadap pertumbuhan

dan intake zat-zat makanan ayam dara umur 18 minggu pada suhu 18 dan 30 oC

BB Umur 126 hari

(g)

Total Intake

Makanan (g)

Intake Energi (Mkal)

Intake Protein

(g)

Suhu 18 oC1. 2500 kkal ME/kg

2. 3000 kkal ME/kg

1398

1434

7.99

6.98

20.04

21.07

1330

1160

Suhu 30 oC1. 2500 kkal ME/kg

2. 3000 kkal ME/kg

1266

1218

6.05

5.19

15.17

15.69

1010

870

Page 14: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 14

3. Dengan demikian pemberian ransum dengan

energi tinggi tidak sesuai untuk daerah tropis

karena konsumsi ransum di daerah tropis

lebih rendah. Jika energi ransum tinggi akan

menambah penurunan intake makanan,

sehingga intake protein juga turun.

Page 15: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 15

PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN PADA AYAM PETELUR DARA

1. Konsep dalam pemberian ransum pada ayam dara akhir-

akhir ini didasarkan pada berat badan, bukan pada umur.

2. Pemberian ransum starter dilakukan sampai ayam

mencapai berat tertentu dan biasanya berat ini dicapai

pada umur 10-12 minggu.

Page 16: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 16

3. Program pemeliharaan seperti ini menjadi

mahal kira-kira seharga 2 butir telur dari pada

program pemberian ransum starter selama 6

minggu, sementara produksi telur yang

akan diperoleh jauh lebih baik dari pada

program pemberian ransum starter 6 minggu

tersebut.

Page 17: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 17

4. Susunan ransum yang dianjurkan sebagai berikut:

Starter: 18-19% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg

Mulai umur sehari sampai mencapai berat target.

Grower: 15-16% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg

Mulai umur mencapai berat target sampai berat dewasa kelamin.

Prelay atau layer: 16-18% PK dengan 2750-2900 kkal ME/kg

Mulai berat dewasa kelamin sampai bertelur.

Page 18: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 18

5. Kebutuhan protein ayam dara ditujukan untuk

hidup pokok, dan pertumbuhan daging dan bulu.

6. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan jaringan dapat dihitung dengan mengalikan pertambahan berat badan (gram) dengan 18% (kandungan protein jaringan) dan dibagi 61% (EPP).

Page 19: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 19

7. Kehilangan nitrogen setiap hari pada ayam dengan berat badan 1 kg kira-kira 250 mg x 6.25 = 1.6 g protein.

8. Kebutuhan protein untuk hidup pokok yaitu 1.6 g : 61% = 2.6 g/kg BB.

Page 20: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 20

9. Pertumbuhan bulu seekor ayam kira-kira 7% dari berat badan. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan bulu ini 7% x pbb (g) x 82% (kandungan protein bulu), lalu dibagi dengan 61%.

10. Kebutuhan protein ayam setiap hari = (daily gain x 0.18)/0.61 + (BB x 0.0016)/0.61 + (daily gain x 0.07 x 0.82)/0.61

Page 21: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 21

11. Berat badan ideal yang akan dicapai sesuai

umur berbeda antara bangsa ayam:

Leghorn: 400, 900 dan 1300 g pada umur 6,

12 dan 18 minggu.

Petelur coklat: 500, 1000 dan 1500 g pada

umur 6, 12 dan 18 minggu.

Page 22: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 22

12. Untuk mendapatkan ukuran telur yang besar

atau kecil dapat dilakukan dengan mengatur

berat badan waktu mencapai dewasa kelamin

yang bisa dilakukan dengan mengatur

pemberian cahaya dan umur pemindahan ke

kandang layer.

Page 23: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 23

13. Pengaturan ukuran telur ini tidak baik hasilnya

jika diatur melalui penurunan pertumbuhan

dengan mengurangi makanan atau

menurunkan kandungan zat-zat makanan

karena akan menimbulkan ketidakseragaman

dalam berat badan ayam, produksi telur tidak

terkontrol.

Page 24: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 24

PEMBERIAN MAKANAN SEBELUM BERTELUR (PRE-LAY FEEDING)

1. Pemberian Ca:

Beberapa hari sebelum bertelur ayam mempersiapkan cadangan Ca nya untuk telur pertama melalui tulang medula (medullary bone). Untuk itu ada beberapa pemikiran dalam pemberian Ca sebelum ayam mulai bertelur:

Page 25: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 25

a. Pemberian 1% Ca sampai mencapai 5% produksi. Cara ini tidak baik hasilnya karena ayam berhenti berproduksi selama 4-5 hari setelah bertelur pertama 2-3 butir.

b. Pemberian 2% Ca. Cara ini juga belum baik hasilnya karena 2% Ca dalam ransum belum mencukupi untuk produksi telur berkelanjutan.

c. Pemberian 3.5-4.0% Ca. Cara ini paling baik karena bisa mencukupi untuk produksi telur berkelanjutan.

Page 26: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 26

Walaupun pemberian ransum laying (3.5 - 4.0% Ca) lebih awal menguntungkan, tetapi ada pula pendapat bahwa pemberian Ca terlalu banyak pada ayam yang belum berproduksi bisa menimbulkan masalah pada ginjal. Masalah ini tidak selalu benar karena hasil penelitian menunjukkan bahwa Ca bisa dikeluarkan melalui feses dan urin. Kondisi ini menyebabkan ayam banyak minum. Ayam yang banyak minum ini akan menyebabkan kotorannya basah sepanjang hidupnya seperti hasil penelitian berikut:

Page 27: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 27

TABEL. Pengaruh Level Ca dalam Ransum Sebelum Bertelur Terhadap Kandungan Air Ekskreta (%).

Pemberian Ca

Umur Ayam (hari)

147 175 196 245

1%

2%

3%

4%

71.4

71.6

72.1

77.0

78.7

77.2

77.7

80.0

75.3

73.9

74.1

76.0

65.5

63.9

63.9

69.4

Page 28: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 28

2. Pemberian ransum Ca tinggi yang dimulai

lebih awal (umur 10-12 minggu) dapat menimbulkan kasus urolithiasis, tetapi jika pemberian Ca tinggi ini dimulai pada umur 2-3 sebelum dewasa kelamin tidak menimbulkan urothiliasis.

Page 29: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 29

3. Pemberian makanan untuk memanipulasi berat

badan beberapa hari sebelum bertelur tidak ada dipraktekkan orang karena sudah terlambat saatnya untuk memanipulasi berat badan tersebut, kecuali jika terdapat kesalahan dalam manajemen pemeliharaan sebelumnya, sehingga didapatkan berat badan yang tidak ideal untuk berproduksi. Usaha ini tidak dapat mengkoreksi pertumbuhan kerangka, walaupun berat badannya cukup baik.

Page 30: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 30

4. Ransum yang diberikan sebelum bertelur ini biasanya kandungan energinya ditingkatkan, sehingga terbentuk lemak labil sebagai cadangan energi yang diperlukan ketika ayam mulai bertelur.

Page 31: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 31

5. Peningkatan pemberian asam linoleat sebelum

bertelur tidak begitu besar pengaruhnya dibandingkan dengan peningkatan pemberian metionin.

Page 32: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 32

6. Pengurangan pemberian makanan (pre-pause)

ketika ayam mencapai umur 18 minggu atau ketika produksi telur 1% yang dilakukan selama 10-14 hari menimbulkan ayam kehilangan berat badan. Kemudian diberi ransum normal kembali dan pada umur 22 minggu produksi telur akan normal kembali dengan ukuran telur meningkat 1-1.5 g per butir.

Page 33: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 33

PEMBERIAN MAKANAN AYAM PETELUR SEDANG BERTELUR

1. Mempertahankan keseimbangan antara zat-zat makanan dengan energi merupakan konsep yang penting dalam pemberian makanan ayam petelur yang sedang berproduksi.

Page 34: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 34

2. Zat-zat makanan dan energi dalam ransum yang

biasa diberikan setiap hari bagi seekor ayam petelur yang sedang berproduksi yaitu:

- Protein kasar 17 g

- Metionin 360 mg

- Metionin + Cystine 640 mg

- Lysine 720 mg

- Ca 3.5 g

- P tersedia 0.4 g

Page 35: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 35

3. Jika intake makanan berubah, maka komposisi zat makanan dan energi juga berubah seperti pada tabel berikut:

Page 36: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 36

TABEL. Komposisi Zat Makanan dan Energi Berdasarkan

Intake Makanan Harian

Zat-zat Makanan dan Energi

Komposisi Zat Makanan dan Energi Berdasarkan Konsumsi Makanan Harian

110 g 100 g 90 g 80 g 70 g

Protein Kasar (%)

Ca (%)

P tersedia (%)

ME (kkal/kg)

15.5

3.4

0.38

2700

17.0

3.5

0.40

2800

19.0

3.6

0.45

2915

20.5

3.8

0.5

3025

22.1

4.0

0.55

3080

Lysine (%)

Methionine (%)

Met + Cys (%)

Tryptophan (%)

0.68

0.32

0.55

0.14

0.72

0.36

0.64

0.15

0.77

0.41

0.71

0.17

0.84

0.47

0.80

0.18

0.91

0.56

0.91

0.20

Page 37: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 37

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:

a. Jangan gunakan ayam dara yang underweight karena ayam ini tidak akan sanggup untuk berproduksi tinggi.

Page 38: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 38

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:

b. Tingkatkan level energi dalam

ransum melalui penambahan minyak

(min. 2850 kkal ME/kg).

Page 39: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 39

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:

c. Kurangi penggunaan ransum yang berserat tinggi.

d. Kurangi protein kasar (maks. 17%).

Page 40: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 40

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:

e. Pertahankan level metionin.

f. Tingkatkan mineral-vitamin premix.

Page 41: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 41

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:

g. Pertahankan Ca (3.5%) dan P (0.4%).

h. Jika timbul masalah dengan kulit telur perhatikan level NaCl.

Page 42: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 42

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:

i. Tambahkan vitamin C (300 mg/Kg).

j. Tingkatkan frekuensi pemberian ransum dan berikan waktu suhu udara agak

dingin.

Page 43: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 43

4. Jika ayam mengalami HEAT STRESS, maka beberapa rekomendasi perlu diperhatikan:

k. Berikan air minum yang dingin.

l. Gunakan ransum dalam bentuk crumble atau mash yang ukuran partikelnya besar.

m. Jangan mengganti ransum.

Page 44: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 44

5. Phase Feeding

a. Phase Feeding terbagi dua: phase feeding I dan II

b. Pengurangan protein dan AA dalam ransum terjadi

pada fase II karena ayam semakin tua.

c. Tujuannya untuk mengurangi biaya pakan dan

mengurangi ukuran telur.

Page 45: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 45

5. Phase Feeding

d. Pengurangan protein dan AA dapat mengurangi

ukuran telur sekaligus produksi telur.

e. Pengurangan protein dan AA ini tergantung pada: suhu

lingkungan, umur ayam, produksi telur, dan tingkat

energi ransum.

Page 46: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 46

5. Phase Feeding

f. Pengurangan protein ini dimulai dari

17% menjadi 16% ketika produksi

telur 80%, dari 16% menjadi 15%

ketika produksi telur 70%.

g. Pengurangan P tersedia juga dapat

dilakukan dari 0.40% menjadi 0.34%.

Page 47: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 47

TABEL. Perubahan Ransum Pada Phase Feeding (Konsumsi Harian 100 g)

Karakteristik Ayam Level Ransum (%)

Umur (minggu)

Produksi Telur (%)

Protein Kasar

Metionin Kalsium P tersedia

<35

45

55

70

80

90

85

80

75

70

17.0

16.0

15.5

15.0

14.5

0.35

0.32

0.31

0.30

0.29

3.8

4.0

4.1

4.2

4.3

0.42

0.40

0.38

0.36

0.34

Page 48: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 48

6. Efek Metionin terhadap Ukuran Telur

a. Terjadi peningkatan ukuran telur secara

linier dengan penambahan metionin.

b. Jika ayam semakin tua, terjadi perubahan

respon ukuran telur terhadap penambahan

metionin seperti pada tabel berikut.

Page 49: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 49

TABEL. Pengaruh Penambahan Metionin Terhadap Ukuran Telur (g)

Umur Ayam

(minggu)

Metionin (%)0.23 0.26 0.29 0.32 0.35 0.38

25-32

38-44

51-58

64-71

49.8

53.2

56.2

56.8

51.0

55.0

57.9

59.4

51.9

56.4

59.6

59.5

52.1

56.3

59.2

59.5

52.0

56.3

59.2

59.5

52.6

57.1

60.0

60.2

Page 50: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 50

6. Efek Metionin terhadap Ukuran Telur

c. Sumber metionin tidak berpengaruh

terhadap ukuran telur (lihat tabel).

d. Choline dapat mengganti sebagian metionin

dalam ransum ayam petelur, tetapi terjadi

penurunan ukuran telur (lihat tabel).

Page 51: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 51

TABEL. Pengaruh Sumber Metionin Terhadap Ukuran Telur (Produksi Telur 80%)

Level Metionin

(%)

Percobaan 1.

Berat Telur (g)

Percobaan 2.

Berat Telur (g)

DL Alimet DL Alimet

0.228 (basal)

0.256

0.284

0.311

0.366

54.5

56.2

56.8

57.6

58.0

54.5

55.3

56.8

57.2

57.5

51.5

53.2

55.1

55.9

57.0

51.5

52.7

56.2

55.7

56.8

Page 52: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 52

TABEL. Pengaruh Penambahan Metionin vs Choline Terhadap Produksi dan Ukuran Telur

Protein Ransum

Penambahan Produksi Telur (%)

Berat Telur (g)

16%

- 82.8 53.2

0.1% Met 84.0 56.6

0.1% Choline 82.4 54.0

14%

- 72.8 52.5

0.1% Met 84.5 54.9

0.1% Choline 78.9 51.9

Page 53: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 53

7. Perkiraan kebutuhan metionin dan metionin + cystine untuk

produksi dan berat telur

a. Selama puncak produksi telur (umur 38-45 minggu)

kebutuhan metionin untuk berat telur lebih besar dari pada

untuk jumlah telur, sementara kebutuhan metionin untuk

jumlah telur mencapai puncaknya pada umur 51-58 minggu

(lihat tabel berikut).

b. Untuk itu harus hati-hati dalam mengurangi jumlah metionin

ketika ayam belum mencapai umur 60 minggu.

Page 54: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 54

TABEL. Perkiraan Kebutuhan Metionin dan Metionin + Cystine (mg/ekor/hari)

Umur Ayam (minggu)

Kriteria Telur

Jumlah Berat (g) Mass (g)

Metionin 25-32

38-45

51-58

64-71

364b

362b

384a

374ab

356b

380a

364a

357b

369b

373b

402a

378b

Metionin + Sistin

25-32

38-45

51-58

64-71

608b

619b

680a

690a

610ab

636a

621ab

601b

617b

627b

691a

676a

Page 55: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 55

8. Penurunan Protein dan Asam Amino dalam Ransum

a. Ketika protein dan asam amino ransum

dikurangi terjadi kecenderungan peningkatan

deposisi lemak dalam tubuh.

b. Penurunan PK dari 17% ke 15%, maka terjadi

peningkatan lemak hati sebesar 3-5% yang

menyebabkan Fatty Liver Syndrome.

Page 56: ILMU NUTRISI UNGGAS (Lanjutan)

April 21, 2023 56

Terima Kasih