bedah unggas

download bedah unggas

of 23

Transcript of bedah unggas

  • 8/11/2019 bedah unggas

    1/23

    BAB 1 PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Perkembangan peternakan unggas di Indonesia sangat pesat. Pesatnya

    perkembangan tersebut didorong oleh kebutuhan manusia tehadap daging unggas.

    Ada banyak faktor lain yang dapat menentukkan keberhasilan kemajuan

    peternakan unggas antara lain manajemen pemeliharaan, kondisi lingkungan yang

    mendukung, cuaca dan manajemen kesehatan. Penyakit merupakan salah satu

    resiko yang seringkali harus dihadapi dalam usaha peternakan unggas, oleh karena

    itu pengetahuan mengenai gejala masing-masing penyakit, penyebab penyakit,

    pengobatan maupun pencegahan penyakit merupakan salah satu bekal yang

    penting bagi suksesnya usaha peternakan. Berbagai jenis penyakit sering

    menimbulkan gejala yang hampir serupa, sehingga untuk melakukan diagnosa

    diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut termasuk pemeriksaan

    laboratorium.

    Penyakit Telelo atau Necastle !isease "N!# biasa juga disebut dengan

    istilah penyakit $amper Ayam ataupun Pes %ekak yang disebabkan oleh

    Necastle !isease &irus dari golongan Paramy'o(irus. !imana penyakit ini

    merupakan suatu infeksi (iral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan

    "Anonim, )*++#.

    N! merupakan masalah besar dan momok bagi dunia peternakan, karena

    penyakit ini dapat menimbulkan angka kematian yang sangat tinggi

    +

  • 8/11/2019 bedah unggas

    2/23

    "mencapai +**# dan aktu penyebarannya yang sangat cepat, baik pada ayam

    ras, ayam buras maupun jenis unggas lainnya. enurut para ahli, penyakit ini

    dapat menular pada manusia dengan gejala klinis conjuncti(itis "radang

    konjuncti(a mata# alaupun kasusnya sangat jarang dijumpai. $edangkan pada

    unggas dan burung liar lainnya dengan gejala klinis berupa gejala syaraf, gejala

    pernafasan dan gejala pencernaan "Papaji, )*++#

    1.2 Rumusan Masalah

    umusan masalah dari makalah kasus ini adalah/

    Bagaimana anamnesa dan gejala klinis dari unggas yang diperiksa0

    Bagaimana perubahan patologi anatomi dari nekropsi unggas yang

    diperiksa0

    Bagaimanakah diagnosa sementara dari unggas yang telah diperiksa0

    1.3 Tujuan

    Tujuan dari pembuatan makalah kasus ini adalah untuk mengetahui

    tentang penyebab kematian dari unggas yang dinekropsi dengan melihat

    kerusakan yang terjadi pada organ secara makroskopis.

    1.4 Manaat

    anfaat dari pembuatan makalah kasus ini adalah membantu diagnosa

    dokter hean dalam menentukan kasus penyakit pada unggas tersebut.

    )

  • 8/11/2019 bedah unggas

    3/23

    BAB 2 T!N"AUAN PU#TA$A

    2.1 Et%&l&g% Pen'ak%t Ne()astle D%sease *ND+

    Penyakit N! disebabkan oleh (irus dari famili Paramy'o(iridae dengan

    genus Pneumo(irus atau Paramy'o(irus, dimana (irus ini dapat

    menghemaglutinasi darah. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh !oyle pada

    tahun +1)2 didaerah Necastle Inggris dan pada tahun yang sama 3rane(eld

    menemukan (irus penyakit ini di Bogor. 3ejadian penyakit ini ditemukan di

    seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar.

    &irus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan,

    syaraf dan pencernaan "Papaji, )*++#.

    Penularan penyakit tetelo dari satu hean ke hean lainnya melalui

    kontak, dengan hean sakit,skeresi, ekskresidari hean sakit serta juga bangkai

    penderita tetelo. 4alan penularan melalui alat pencernaan dan pernafasan, (irus

    yang tercampur lendir atau (irus yang ada dalam feses dan urine tahan dua bulan

    bahkan dalam keadaan kering tahan lebih lama lagi. !emikian pula (irus yang

    mencemari litter "jejabah# dan lain-lain perlengkapan kandang. 5al ini merupakan

    sumber penularan yang penting "Balai Penyuluhan Pertanian, )*+*#.

    6abah tetelo umumnya terjadi karena perubahan dari induk semangnya

    sendiri, seperti kenaikan jumlah populasi yang tidak kebal, peruban iklim yang

    menyebabkan stress seperti perubahan musim kemarau kemusim hujan atau

    sebaliknya dan makanan kurang baik atau keadaan lingkungan yang

    7

  • 8/11/2019 bedah unggas

    4/23

    memungkinkan penularan itu terjadi spserti sanitasi dan tata laksana yang kurang

    baik "Balai Penyuluhan Pertanian, )*+*#.

    Penularan dari satu tempat ketempat lain terjadi melalui alat transportasi,

    pekerja kandang, burung dan hean lain, debu kandang, angin, serangga,

    makanan dan karung makanan yang tercemar. !apat pula melalui transportasi dari

    karkas ayam yang tertular tetelo dan ayam dalam masa inkubasi. 6abah tetelo

    ditandai dengan mortalitasdan morbiditas tinggi. 3ematian oleh strain

    velogeniktype Asia paling tinggi 8*-+**, strain velogenik type Amerika 2*-

    8*, strain mesogenikbiasanya tidak melebihi +* dan terbatas pada ayam-ayam

    yang muda. $train lentogenik akhir-akhir ini dilaporkan banyak ditemui di alam

    bebas, menyebabkan infeksi yang asymptomatis "Balai Penyuluhan Pertanian,

    )*+*#.

    Penyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dengan ayam

    yang sakit dan kotorannya, melalui ransum, air minum, kandang, tempat

    ransum9minum, peralatan lainnya yang tercemar oleh kuman penyakit, serangga,

    burung liar dan angin9udara "dapat mencapai radius : km#. &irus N! ditemukan

    dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. &irus ini

    terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang

    diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai

    kematian "Papaji, )*++#.

    2.2 Pat&genes%s Pen'ak%t

    ;

  • 8/11/2019 bedah unggas

    5/23

    Penularan (irus N! dari satu tempat ke tempat lain terjadi melalui alat

    transportasi, pekerja kandang, litter dan peralatan kandang, burung dan hean

    lain. !ebu kandang, angin, serangga, makanan dan karung makanan yang

    tercemar, dapat pula melalui telur terinfeksi yang pecah dalam inkubator dan

    mengkontaminasi kerabang telur lain. Penyebaran (irus N! oleh angin bisa

    mencapai radius : km. Burung-burung pengganggu, ayam kampung dan burung

    peliharaan lain merupakan reser(oir N!.

    Penularan N! terutama melalui udara. elalui batuk, (irus mudah

    terlepas dari saluran pernapasan penderita ke udara dan mencemari pakan, air

    minum, sepatu, pakaian, dan alat-alat sekitarnya. &irus dengan cepat menyebar

    dari ayam ke ayam lain, dari satu kandang ke kandang lain.

    $ekresi, ekskresi dan bangkai penderita merupakan sumber penularan

    penting bagi N!. &irus yang tercampur lendir atau dalam feses dan urine mampu

    bertahan dua bulan, bahkan dalam keadaan kering tahan lebih lama lagi. Ayam

    yang terinfeksi mempunyai peranan penting dalam penyebaran penyakit dan

    sebagai sumber infeksi. Pada mulanya (irus bereplikasi pada epitel mukosa dari

    saluran pernafasan bagian atas dan saluran pencernaan, segera setelah infeksi

    (irus menyebar leat aliran darah ke ginjal dan sumsum tulang yang

    menyebabkan (iremia sekunder, ini menyebabkan infeksi pada organ seperti paru-

    paru, usus, dan sistem syaraf pusat. 3esulitan bernafas dan sesak nafas timbul

    akibat penyumbatan pada paru-paru dan kerusakan pada pusat pernafasan di otak.

    Produksi antibodi berlangsung dengan cepat. Antibodi penghambat hemaglutinasi

    :

  • 8/11/2019 bedah unggas

    6/23

    dapat diamati dalam aktu ;-2 hari setelah infeksi dan menetap selama paling

    tidak ) tahun. Titer antibodi penghambat hemaglutinasi merupakan ukuran dari

    kekebalan. Antibodi asal induk dapat melindungi anak ayam sampai 7-; minggu

    setelah menetas. Antibodi Ig< yang terbatas dalam aliran darah tidak mampu

    mencegah infeksi pernafasan tetapi dapat mencegah (iremia, antibodi * IgA yang

    dihasilkan secara lokal berperan penting dalam melindungi saluran pernafasan dan

    saluran pencernaan.

    2.3 ,ejala $l%n%s -an Peruahan Pat&l&g% Anat&m%

    +**. Pada permulaan sakit, nafsu makan hilang, mencret

    yang kadang-kadang disertai darah, lesu, sesak nafas, ngorok, bersin, batuk,

    paralisis parsial atau komplit, kadang-kadang terlihat gejala torticalis.

    = Bentuk (elogenik-pneumoencephalitis / gejala pernafasan dan syaraf, seperti

    torticalis lebih menonjol terjadi daripada (elogenik-(iscerotropik. ortalitas bisa

    mencapai 2* > 8* .

    = Bentuk mesogenik /pada bentuk ini terlihat gejala klinis berupa gejala respirasi,

    2

  • 8/11/2019 bedah unggas

    7/23

    seperti / batuk, bersin, sesak nafas. Pada anak ayam menyebabkan kematian

    sampai +*, sedangkan pada ayam deasa hanya berupa penurunan produksi

    telur dan hambatan pertumbuhan, tidak menimbulkan kematian.

    = Bentuk lentogenik / terlihat gejala respirasi ringan saja, tidak terlihat gejala

    syaraf. Bentuk ini tidak menimbulkan kematian, baik pada anak ayam maupun

    ayam deasa.

    = Bentuk asimptomatik/pada galur lentogenik juga sering tidak memperlihatkan

    gejala klinis.

  • 8/11/2019 bedah unggas

    8/23

    pro(entrikulus, (entrikulus dan berbagai bagian usus. Tidak dijumpai perubahan

    pada sistem syaraf, kadang-kadang juga pada saluran nafas. 4ika ditemukan

    perubahan pada saluran nafas maka akan terlihat hemoragi dan kongesti berat

    pada trakea. Penebalan kantong udara disertai timbunan eksudat kataral sampai

    mengeju pada permukaannya. @rgan reproduksi mengalami hemoragi dan

    perubahan arna menjadi lebih pucat.

    Perubahan pasca mati meliputi perdarahan pada laring, trakea, esophagus,

    dan di sepanjang usus. esi yang paling menonjol adalah nekrosis terpusat pada

    mukosa usus dan jaringan limfa dan perubahan hiperemia di sebagian organ,

    termasuk otak.

    2. D%agn&sa

    ntuk melakukan diagnosa pada penyakit ini dikarenakan gejalanya tidak

    spesifik diagnosis harus dipastikan dengan isolasi (irus dan serologi. &irus dapat

    diisolasi dari limfa, otak atau paru-paru melalui inokulasi alantois dari telur

    berembrio umur +* hari. Penentuan (irulensi sangat diperlukan untuk isolat

    lapangan. $ebagai tambahan atas indeks kerusakan syaraf dan rataan aktu

    kematian dari embrio ayam, juga dipakai pembentukan plak dalam keadaan ada

    atau tidak adanya tripsin pada sel ayam. ji penghambatan-hemaglutinasi

    digunakan dalam diagnosis dan pemantauan penyakit Necastle kronis di negara

    tempat bentuk penyakit ini merupakan endemis.

    8

  • 8/11/2019 bedah unggas

    9/23

    2. Pen)egahan

    Pemberian antibiotic atau antibakteri hanya berfungsi untuk mengobati

    infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri. $anitasi atau desinfeksi diperlukan

    untuk mencegah meluasnya infeksi pada kandang atau flok lainnya.

    Penyakit ini tidak dapat diobati. @leh karena itu, ayam yang sudah terserang

    sebaiknya cepat dimusnahkan karena dapat menulari ayam yang lain.

    Pengendalian terbaik adalah dengan (aksinasi seperti (aksin strain C, 3 dan

    a$ota. Pola pemberian (aksin adalah ;-;-;, maksudnya (aksin diberikan pada

    ayam berumur ; hari, ; minggu, ; bulan dan seterusnya dilakukan ; bulan sekali.

    ntuk pencegahan dapat dilakukan sanitasi kandang dan lingkungan "termasuk

    mencegah banyak tamu dan hean liar masuk ke kandang#. Peternakkan

    hendaknya dikelola dengan baik sehingga menciptakan suasana kandang yang

    nyaman bagi ayam, misalnya kepadatan kandang mesti diperhatikan sehingga

    populasinya tidak terlalu padat dan juga (entilasi harus cukup.

    1

  • 8/11/2019 bedah unggas

    10/23

    BAB 3 MATER! DAN METDE

    3.1 Pr&se-ur nekr&s% &t&s% /

    Proses nekropsi atau otopsi dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu/

    +. $ebelum hean dieutanasi, dipelajari terlebih dahulu diagnosis secara

    klinis "menurut pemeriksa sebelumnya 9 keterangan dari pemilik# dan

    dilakukan diagnosis sementara yang paling sesuai.

    ). 4ika unggas masih dalam keadaan hidup, diperiksa terlebih dahulu tubuh

    bagian luar dan diamati gejala klinis tertentu. !iperiksa secara teliti

    adanya parasit eksternal pada bulu dan kulit. !iamati arna pial dan

    cuping telinga. !iperhatikan pula terhadap kemungkinan adanya diare,

    leleran dari paru, dan mata serta kemungkinan adanya kebengkakan dan

    perubahan arna daerah facial.

    7. nggas yang masih dalam kondisi hidup dapat dibunuh "eutanasi# dengan

    cara mematahkan leher pada persendian atlanto-occipitalis, emboli udara

    kedalam jantung.

    ;. Bangkai hendaknya dibasahi dengan air terlebih dahulu untuk menghindari

    bulu tidak berterbangan, karena hal tersebut dapat menyebabkan

    pencemaran.

    :. Bangkai dibaringkan pada bagian dorsal dan dibuat suatu irisan pada kulit

    di bagian medial paha dan abdomen pada kedua sisi tubuh. Paha ditarik ke

    bagian lateral dan diteruskan irisan dengan pisau sampai persendian co'o

    +*

  • 8/11/2019 bedah unggas

    11/23

    femoralis. Irislah kulit pada bagian medial dari kaki atau paha dan periksa

    otot dan persendian pada daerah tersebut.

    2. Buat irisan melintang pada kulit daerah abdomen, lalu kulit ditarik ke

    bagian anterior dan irisan tersebut diteruskan ke daerah thora' sampai

    mandibula. Irisan pada kulit juga diteruskan ke bagian posterior di daerah

    abdomen.

    ?. Perhatikan arna, kualitas, dan derajat dehidrasi dari jaringan sub-kutan

    dan otot-otot dada.

    8. Buat irisan pada otot di daerah brachialis "kiri dan kanan# untuk

    memeriksa ner(us dan ple'us brachialis.

    1. Buat irisan melintang pada dinding peritoneum, di daerah ujung sternum

    "procesus 'yphoideus# ke arah lateral. !i buat juga suatu irisan

    longitudinal di daerah abdomen melalui linea mediana ke arah posterior

    sampai daerah kloaka. %ara ini akan membuka ca(um abdominalis.

    +*. Buat suatu irisan longitudinal melalui m. pectoralis pada kedua sisi

    sternum sepanjang persendian kostokondral semua costae mulai dari

    posterior ke anterior. Pada bagian anterior, irisan pada kedua sisi thora'

    harus bertemu pada daerah rongga dada, setelah memotong tulang

    choracoid dan cla(icula. %ara ini akan membuka rongga dada.

    ++. Periksa kantung udara di daerah abdominalis dan thorakalis. Periksa juga

    letak berbagai organ di dalam ca(um thora' dan abdominalis sesuai

    ++

  • 8/11/2019 bedah unggas

    12/23

    posisinya tanpa menyentuh organ tersebut. 4ika akan mengambil sampel

    untuk isolasi bakteri, jamur, (irus harus dilakukan secara aseptis.

    +). Perhatikan kemungkinan terhadap adanya cairan, eksudat, transudat atau

    darah di dalam rongga perut dan rongga dada.

    +7. $aluran pencernaan dapat dikeluarkan dengan memotong oesophagus pada

    bagian proksimal pro(entrikulus. Tarik seluruh saluran pencernaan ke arah

    posterior dengan memotong mesenterium sampai pada daerah kloaka.

    Periksa bursa fabrisius terhadap abnormalitas tertentu.

    +;. 5epar, lien dikeluarkan dan dilakukan pemeriksaan.

    +:. Buat irisan secara longitudinal pada pro(entrikulus, (entrikulus,

    intestinum tenue, coecum, colon dan cloaka. Periksa terhadap

    kemungkinan adanya lesi dan penyakit.

    +2. $aluran reproduksi dikeluarkan dan o(iduct di iris secara longitudinal

    kemudian periksa o(arium yang meliputi stroma dan folikelnya.

    +?. Periksa ureter dan ren pada posisinya. @rgan tersebut dikeluarkan untuk

    dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.

    +8. Ner(us dan ple'us ischiadichus di periksa setelah otot abductor pada

    bagian medial paha dipisahkan.

    +1. Bangkai di balik hingga kepala menghadap operator.

    )*. !ibuat irisan pada sisi kiri sudut mulut, diteruskan ke pharyn',

    oesophagus dan inglu(ies. Periksa terhadap adanya abnormalitas pada

    organ tersebut.

    +)

  • 8/11/2019 bedah unggas

    13/23

    )+. Periksa glandula thyroidea dan parathyroidea di daerahtrakea.

    )). Iris secara longitudinal melalui laryn', trakea, bronkus sampai ke pulmo.

    @rgan tersebur dapat dikeluarkan secara bersamaan setelah pulmo

    diangkat dari perlekatannya. Pemeriksaan pulmo terhadap ukuran, arna,

    konsistensi bidang irisan dan uji apung.

    )7. Pemeriksaan jantung terhadap keadaan perikardium, ukuran, arna dan

    apek cordis. 4antung diperiksa dengan membuat irisan longitudinal melalui

    atrium dan (entrikel kiri dan kanan atau irisan melintang di daerah

    (entrikel.

    );. Paruh dipotong bagian atas secara melintang di daerah dekat mata

    sehingga ca(um nasi dan sinus infraorbitalis dapat diperiksa terhadap

    adanya cairan.

    ):. $emua persendian diperiksa dengan membuat irisan pada kulit diantara

    kaput dan sulkus persendian. Pemeriksaan tendo, khususnya tendo

    gastrocnemius dan tendo fle'or digitalis.

    )2. ntuk memeriksa otak, kulit dan tulang leher di daerah persendian diiris

    sehingga foramen magnum dan medulla oblongata kelihatan. @tak dapat

    dikeluarkan sebagai berikut / kulit di daerah kepala dibuka, kemudian

    dibuat irisan dengan gunting dari foramen magnum ke arah os frontalis

    yang membentuk sudut ;* pada kedua sisi tulang tengkorak.$elanjutnya

    dibuat irisan melintang yang menghubungkan kedua sudut mata luar.

    elalui irisan tersebut tengkorak dibuka. $etelah tengkorak terbuka,

    +7

  • 8/11/2019 bedah unggas

    14/23

    meninges di iris, kemudian bulbus olfactorius, ner(i cranialis dipotong

    sambil mengeluarkan seluruh bagian otak. 5ypofisis cerebri yang masih

    terlekat pada tulang tengkorak dikeluarkan dengan mengiris durameter

    yang mengelilingi sella tursica. $inus paranasales dan sinus lainnya

    diperiksa dengan membuat suatu potongan melalui garis median hidung.

    +;

  • 8/11/2019 bedah unggas

    15/23

    BAB 4 HA#!L DAN PEMBAHA#AN

    4.1 #%gnalemen

    +. Tanggal $eksi / )? !esember )*+7

    ). Pemilik / -

    7. Alamat / Pasar 6onokromo

    ;. 4enis 5ean / Ayam

    :. 4enis 3elamin / 4antan

    2. mur / -

    ?. Tanggal 3ematian / )? !esember )*+7

    8. amanya $akit / Tidak diketahui

    1. Tanda 3ematian / Tanpa di sembelih

    +*. &aksinasi / Pernah 9 Tidak pernahD

    ++. Tanggal &aksinasi / -

    4.2 Anamnesa

    Tidak dapat dilakukan anamnesa karena tidak bertemu langsung dengan

    pemilik ayam tersebut.

    +:

  • 8/11/2019 bedah unggas

    16/23

    4.3 ,ejala $l%n%s

    Ayam datang dengan kondisi sudah mati.

    Kondisi ayam sebelum disembelih4.4 Has%l Nekr&s%

    @tak

    @tak mengalami hiperemi.

    Otak mengalami hiperemi

    $inus

    Terdapat cairan keluar dari sinus

    +2

  • 8/11/2019 bedah unggas

    17/23

    ongga ulut

    ongga mulut tidak mengalami perubahan dan tidak mengeluarkan cairan.

    usculus Pectoralis

    usculus pectoralis terlihat mengalami hemoragi

    $aluran Pernafasan

    Trakea

    Pada trakea terjadi hemoragi yang ditandai dengan adanya ptechiae

    Hemoragi pada trakeaParu-paru

    Paru-paru terlihat hemoragi

    +?

  • 8/11/2019 bedah unggas

    18/23

    5ati

    5ati tampak normal

    4antung

    Terdapat nodul pada ape' jantung

    impa

    Tidak terdapat kelainan pada limpa

  • 8/11/2019 bedah unggas

    19/23

    Proventriculus dan Ventriculus

    Pro(entriculus terlihat normal

    Proventriculus normal

    &entriculus mengalami hemoragi

    +1

  • 8/11/2019 bedah unggas

    20/23

    Usus

    Terdapat haemoragi di sepanjang duodenum, jejunum, ilium

    Hemoragi pada dinding usus

    Caecum

    Tidak terdapat kelainan pada caecum

    )*

  • 8/11/2019 bedah unggas

    21/23

    Caecum normal

    Pankreas

    Pankreas tidak mengalami perubahan

    $aluran eproduksi

    Tidak terdapat kelainan pada saluran reproduksi

    )+

  • 8/11/2019 bedah unggas

    22/23

    BAB $E#!MPULAN DAN #ARAN

    .1 $es%mulan

    Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil nekropsi yaituE

    +. Ayam datang dengan kondisi mati, keluar cairan dari nostril.

    ). Perubahan patologi anatomi yang terlihat yaitu hemoragi pada

    trakea, paru-paru, musculus pectoralis, usus, (entrikulus.

    7. !ari gejala klinis dan perubahan patologi anatomi diduga itik

    menderita Necastle !isease "N!#.

    .2 #aran

    Necastle !isease "N!# merupakan penyakit dengan tingkat morbiditas

    yang tinggi, infeksi sekunder dapat memperparah penyakit ini. Tindakan (aksinasi

    dan biosecurity dapat mengurangi potensi penyakit.

    ))

  • 8/11/2019 bedah unggas

    23/23

    DA5TAR PU#TA$A

    Anonim. )*++.Necastle !isease. http/99ciriayam.blogspot.com"diakses pada 7*

    !esember )*+7#

    Balai Penyuluhan Pertanian 3embang 3uning. )*++. Penyakit Tetelo. Bogor

    Papaji. )*++. Penyakit Tetelo Necastle !isease.

    http/99papaji.forumotion.com9t;88)-penyakit-tetelo-necastle-desease

    "diakses pada tanggal 7* !esember )*+7#

    eFki, Aal. )*+7. http/99aalreFkiaan.blogspot.com9)*+79*19penyakit-tetelo-necastle-disease.html"diakses pada tanggal 7* !esember )*+7#

    )7

    http://ciriayam.blogspot.com/http://papaji.forumotion.com/t4882-penyakit-tetelo-newcastle-deseasehttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.htmlhttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.htmlhttp://ciriayam.blogspot.com/http://papaji.forumotion.com/t4882-penyakit-tetelo-newcastle-deseasehttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.htmlhttp://awalrezkiawan.blogspot.com/2013/09/penyakit-tetelo-newcastle-disease.html