Ikterus Obstruktif Cut

download Ikterus Obstruktif Cut

of 57

description

Ikterus

Transcript of Ikterus Obstruktif Cut

Slide 1

LAPORAN KASUSIKTERUS OBSTRUKTIFOleh:Risa UtamiNovi ErvinaSuci Purnamasari Pembimbingdr. Zainul Naim, Sp.BPENDAHULUANBAB IIkterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah. Ikterus Pascahepatik (obstruktif) yaitu menyangkut penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor.

Anatomi Dan Fisiologi Sistem Biliaris

Anatomi Kandung EmpeduStruktur kantung berdinding tipis Terletak di antara lobus hepatik3 bagian fundus, korpus, infundibulumBerakhir pada duktus sistikusDuktus sistikus duktus koledokus sfingter Oddi

Fisiologi Kandung EmpeduPengaturan sekresi empedu o/ mekanisme neurohormonal selama fase puasa dan digestif n. vagus, n. splanika, hormon kolesistokininPuasa hati kontinyu mensekresi empedu , kandung empedu kontraksi nonpropulsifDigestif kandung empedu kontraksi propulsif sekresi empedu 30-40% pada fase sefalik n.vagus fase antral stimulasi refleks antrm kandung empedu o/ n.vagus fase duodenal pengeluaran kolesistokinin pengeluaran sisa empeduAnatomi-Fisiologi Sfingter OddiPanjang 10 mm Lapisan muskuler kuat, berbatas tegasMemiliki segmen intramural dan ekstramuralKontraksi sfingter Oddi simultan, menahan aliran empeduTekanan basal 10-15 mmHg, amplitudo 150 mmHg melawan dorongan kontraksi duktus bilier, mencegah refluks dari duodenumKolesistokinin relaksasi sfingter Oddi pengosongan kandung empedu proses pencernaan, sirkulasi enterohepatikSintesis Empedu 800-1000 mL empedu/haripH 7,6-8,6Komposisi air, garam empedu, kolesterol, lesitin, pigmen empedu, dan beberapa ion Disintesis dari kolesterolJalur sintesis jalur klasik, jalur alternatifJalur klasik sterol yang menyusun dua asam empedu utama yaitu cholic acid (CA) dan chenodeoxycholic acid (CDCA), terdiri atas kaskade 12 tahap proses enzimatik dikatalisasi oleh enzim yang terletak di sitosol, mikrosom, mitokondria, dan peroksisom. CA, CDCA dikonjugasikan ke protein glisin dan taurin

Sintesis EmpeduJalur alternatif pemrosesan kolesterol melalu reaksi enzimatik CYP 27A1 membentuk 27-hydroxycholesterol dan 3 beta-hydroxy-5-cholestanoic acid kemudian diikuti beberapa rangkaian reaksi chenodeoxycholic acid (di membran mitokondria)Jalur alternatif lainnya (jalur 24-hydroxylase ) ursodeoxycholic acid (UDCA) di retikulum endoplasmik jaringan otak o/ enzim P450 (CYP 46) Peran Empedu dalam Pencernaan Asam empedu terkonjugasi duodenum sebagai anion asam empedu membaur dengan makanan. Bersifat impermeabel tetap berada di dalam lumen. Asam empedu mencerna kolesterol, fosfolipid bilayer, dan asam lemak yang didapatkan dari pemecahan trigliserida misel, gabungan asam empedu dengan derivat lipid ditransport ke jejunum kandungan lipid berdifusi pada epitel ke vena porta.Misel ditransport lebih lanjut hingga ke ileum distal 95% asam empedu ke sirkulasi enterohepatik5% kolon dekonjugasi menjadi LCA dan DCA o/ enzim 7 alpha-dehydroxylase, diekskresikan bersama feses

ikterusBAB IDefinisiikterus (jaundice) berasal dari kata Perancis jaune yang berarti kuning.Ikterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah.KlasifikasiPrahepatik, yaitu menyangkut ikterus yang disebabkan oleh hal-hal yang dapat meningkatkan hemolisis (rusaknya sel darah merah). Hepatik, yaitu menyangkut peradangan atau adanya kelainan pada hati yang mengganggu proses pembuangan bilirubin. Posthepatik, yaitu menyangkut penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor.

DiagnosisAnamnesis Riw. keluarga dengan anemia dan batu empedu, feses yang pucat disertai urin yang berwarna gelap tua, riw. transfusi darah, pemakaian obat, seperti klorpromazin, anestetik, alkohol, riwayat mendapat pengobatan melalui injeksi atau kontak dengan penderita hepatitis. Ikterus tanpa nyeri kolik dengan nyeri tekan pada hati hepatitis. Serangan kolik disertai gigilan dingin dan ikterus yang hilang timbul obstruksi batu empedu dan/atau hepatokolangitis. Ikterus progresif tanpa gejala atau tanda lain, atau dengan sakit pinggang harus dicurigai keganasan di pankreasPemeriksaan Fisik gejala dan tanda sirosis hepatis dan hipertensi portal. hepatitis akut hati yang membesar disertai nyeri tekan; sirosis hepatis tepi hati terasa agak keras tanpa disertai nyeri tekanPembesaran hati dengan benjolan keras tumor maligna primer atau sekunder kandung empedu membesar disertai pembesaran hati dengan tepi tumpul tanpa nyeri tekan, ikterus obstruktif mungkin disebabkan oleh tumor (tanda Courvoisier). Pemeriksaan LaboratoriumDarah rutin. Urin. Bilirubin. SGOT, SGPT, aminotransferase dan alkali fosfatase. Tes serologi hepatitis virus.Biopsi hati. Pemeriksaan Pencitraan USG abdomen, CT Scan. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan yaitu Endoscopic Retrograd Cholangiopancreatography (ERCP) dan Percutans Transhepatic Colangiography (PTC)Pengobatan Jika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus) jaundice akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya.Jika penyebabnya adalah sumbatan bilier ekstra-hepatik biasanya membutuhkan tindakan pembedahan, ekstraksi batu empedu di duktus, atau insersi stent, dan drainase via kateter untuk striktura (sering keganasan) atau daerah penyempitan sebagian. Penyajian kasusBAB IIIIDENTITASNama: Ny. B Usia: 59 tahunAlamat: LandakStatus: MenikahPendidikan: SMAPekerjaan: Ibu rumah tangga Agama: KatholikTgl masuk: 10 Agustus 2015

ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 27 Agustus 2015.Keluhan UtamaNyeri perut kanan atas

Riwayat Penyakit SekarangNyeri perut kanan atas dirasakan sejak 3 bulan yang lalu dan memberat 2 minggu sebelum masuk rumah sakit hingga menyebabkan nyeri di seluruh perut namun yang terberat tetap di kanan atas. Nyeri bersifat hilang timbul kurang lebih setiap 15 menit, terasa seperti ditusuk-tusuk, tidak menjalar. Menurut pasien nyeri bertambah apabila berbaring ke sebelah kanan dan berkurang jika pasien beristirahat/berbaring. Nyeri saat batuk/mengedan (-), nyeri saat makan/1-2 jam sesudah makan (-), nyeri saat menarik napas dalam (-). 9/12/2015Keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu muntah. Menurut pasien setelah makan atau minum pasien selalu memuntahkannya kembali. Keluhan ini dirasakan pasien dalam 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Muntah berisi makanan/minuman yang pasien konsumsi, darah (-). Muntah tidak didahului oleh rasa mual, tidak disertai dengan rasa perih/nyeri di ulu hati. Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit pula pasien merasa mata dan kulitnya tampak kuning. Sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien tidak dapat BAB. Namun sejak dirawat pasien sudah bisa BAB. BAB lembek berwarna abu-abu, darah (-), lendir (-). Buang air besar saat ini tidak ada keluhan, warna kuning, darah (-), keruh (-). Sejak 1 minggu dirawat di rumah sakit perut pasien kembung dan tidak bisa buang angin. Namun 2 hari terakhir sudah membaik, buang angin (+).

Terdapat riwayat demam yang dirasakan hilang timbul, muncul tidak menentu. Penurunan nafsu makan (+), penurunan berat badan (+) (secara subjektif keluarga merasa pasien jauh lebih kurus). Sering merasa seperti akan pingsan (-), sering haus dan lapar (-). Keluhan seputar BAK (-). Pasien belum pernah berobat sebelumnya, hanya berobat ke pengobatan alternatif. Pasien dirujuk dari RS Landak dengan diagnosis kolelitiasis.

Riwayat Penyakit DahuluHepatitis (-), hipertensi (-), DM dan hiperlipidemi tidak diketahui, gastritis (-)Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluhan serupa pada keluarga pasien, riwayat HT disangkal, DM disangkal, keganasan/kanker tidak diketahui.Riwayat SosialPasien sudah menikah dan memiliki 3 orang anak. Sejak sakit pasien tidak bekerja lagi dan tinggal bersama anaknya. Pasien tidak merokok maupun minum-minuman beralkohol, serta tidak menyukai makanan pedas ataupun asam.

PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIKKesadaran: Kompos mentisKeadaan Umum: Tampak lemah, tidak dapat bangun dari tempat tidur Tanda Vital Tekanan darah: 130/80 mmHgNadi: 92 kali/menit, reguler, kuat angkatSuhu: 36,8C per aksila Pernapasan : 24 kali/menit, reguler

Status Generalis Pemeriksaan Kepala : Normochepal, deformitas (-)Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (+/Telinga: Sekret (-), NT tragus (-)Hidung : Sekret (-), terpasang NGT,Tenggorokan: Faring hiperemis (-), T1/T1 Leher: Pembesaran KGB (-), distensi vena (-)JantungInspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistraPerkusi : Batas kanan : ICS III linea para sternalis dekstra.Batas kiri : ICS V linea midclavicula sinistra Pinggang jantung : ICS II linea parasternalis sinistraAuskultasi: BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)Thorax: Jejas (-), deformitas (-), nyeri tekan (-)

Paru Inspeksi: Simetris dalam keadaan statis dan dinamisPalpasi: Fremitus simetris di kedua lapang paruPerkusi : Sonor di kedua lapangan paruAuskultasi : Suara napas dasar vesikular (+/+) ; rhonki (-/-) wheezing (-/-)EkstremitasAtas: Akral hangat (+),anemis (+/+), ikterik (+/+), edema (-), CRT