Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
-
Upload
georgia-nadia -
Category
Documents
-
view
313 -
download
8
Transcript of Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 1/29
REFERAT
IKTERIK OBSTRUKTIF & BATU EMPEDU
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Bagian Bedah
Prgram Pendidikan Pr!esi Dkter Fakultas Kedkteran
U"IKA Atma #a$a #akarta
Disusun Oleh:
Audre$ Amil$%'()'*(('
+ergia "adia%'()'*((('
Perseptor :
dr, -anti Dar$anti. S/B0K12BD
KEPA"ITERAA" K3I"IK DEPARTEME" BEDA4
FAKU3TAS KEDOKTERA" U"I5ERSITAS KATO3IK ATMA #A-A
RUMA4 SAKIT UMUM DAERA4 R, S-AMSUDI".S4 SUKABUMI
'(*
1
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 2/29
IKTERUS OBSTRUKTIF
Anatmi Sistem Digesti6us Dan Biliaris
Hati terletak dibawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Hati
normal kenyal dengan permukaannya yang licin. Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling
besar dengan berat 1!1" gram. #atas atas hati berada sejajar dengan ruangan interkostal $
kanan dan batas bawah menyerong ke atas dari iga %& kanan ke iga $%%% kiri. Permukaan
posterior hati berbentuk cekung dan terdapat celah trans'ersal sepanjang " cm dari sistem porta
hepatis. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. (obus kanan dibagi menjadi segmen
anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum
)alsiformis.
*etiap lobus dibagi menjadi lobuli. *etiap lobulus merupakan badan heksagonal yang
terdiri atas lempeng!lempeng sel hati berbentuk kubus mengelilingi 'ena sentralis. Diantara
lempengan terdapat kapiler yang disebut sinusoid yang dibatasi sel kupffer. *el kupffer berfungsi
sebagai pertahanan hati. *ystem biliaris dimulai dari kanalikulus biliaris, yang merupakan
saluran kecil dilapisi oleh mikro'ili kompleks di sekililing sel hati. +analikulus biliaris
2
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 3/29
membentuk duktus biliaris intralobular, yang mengalirkan empedu ke duktus biliaris di dalam
traktus porta.
mpedu yang dihasilkan hepatosit akan diekskresikan ke dalam kanalikuli dan
selanjutnya ditampung dalam suatu saluran kecil empedu yang terletak di dalam hati yang secara
perlahan akan membentuk saluran yang lebih besar lagi. *aluran ini mempunyai epitel kubis
yang bisa mengembang secara bertahap bila saluran empedu makin membesar.
*aluran empedu intrahepatik secara perlahan menyatu membentuk saluran yang lebih
besar yang bisa menyalurkan empedu ke delapan segmen hati. Di dalam segmen hati kanan,
gabungan cabang!cabang ini membentuk sebuah saluran di anterior dan posterior yang kemudian
bergabung membentuk duktus hepatikus kanan. Pada beberapa orang, duktus hepatikus kanan
berada - 1 cm di luar hati. Duktus ini kemudian bergabung dengan segmen dari segmen hati
kiri /duktus hepatikus kiri0 menjadi duktus hepatikus komunis.
*etelah penggabungan dengan duktus sistikus dari kandung empedu, duktus hepatikus
menjadi duktus koledokus. Pada beberapa keadaan, dinding duktus koledokus menjadi besar dan
lumennya melebar sampai mencapai ampula. #iasanya panjang duktus koledokus sekitar cm
dengan diameter berkisar antara 2! 13 mm. kandung empedu menerima suplai darah terbesar dari
jalinan pembuluh darah cabang arteri hepatika kanan.
+andung empedu dapat menampung - " ml cairan empedu dengan ukuran panjang 4!1
cm dan terdiri atas fundus, korpus dan kolum. (apisan mukosanya membentuk cekungan kecil
dekat dengan kolum yang disebut Hartman, yang bisa menjadi tempat tertimbunnya batu
empedu.
Fisilgi Sistem Digesti6us Dan Biliaris
)ungsi dasar hati dibagi menjadi :
a. )ungsi 'askular untuk menyimpan dan menyaring darah. 5da dua macam darah pada
hati, yaitu darah portal dari usus dan darah arterial, yang keduanya akan bertemu dalam
sinusoid. Darah yang masuk sinusoid akan difilter oleh sel +upffer.
b. )ungsi metabolik. Hati memegang peran penting pada metabolisme karbohidrat,
protein, lemak, 'itamin.
c. )unsi ekskretorik. #anyak bahan di ekskresi hati di dalam empedu, seperti bilirubin,
kolesterol, asam empedu dan lain!lain
3
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 4/29
d. )ungsi sintesis . hati merupakan sumber albumin plasma, banyak globulin plasma, dan
banyak protein yang berperan dalam hemostasis.
)ungsi mpedu
a. 6embantu pencernaan dan absorbsi lemak
b. kskresi metabolit hati dan produk sisa seperti kolesterol, bilirubin dan logam berat.
Meta7lisme Biliru7in "rmal
Fase Prahe/atik
• Pembentukan biliburin. *ekitar 3" sampai " mg biliburin atau sekitar 2 mg per kg
berat badan terbentuk setiap harinya, !47 berasal dari pemecahan sel darah merah
yang matang. *edangkan sisanya 3!7 datang dari protein heme lainnya yang berada
terutama di dalam sumsum tulang dan hati. *ebagian dari protein heme dipecah menjadi
besi dan produk antara bili'erdin dengan perantara en8im heme!oksigenasi. n8im lain,
bili'erdin reduktase, mengubah bili'erdin menjadi bilirubin. Pembentukan bilirubin
meningkat pada beberapa kelainan dengan eritropoiesis yang tidak efektif.
9ransport plasma. #ilirubin tidak larut dalam air, karenanya bilirubin tak terkonjugasi ini
transportnya dalam plasma terikat dengan albumin dan tidak dapat melalui membran
glomerulus, karenanya tidak muncul dalam air kemih. %katan melemah dalam beberapa
keadaan seperti asidosis, dan pemakaian antibiotika tertentu.
Fase Intrahe/atik
• (i'er uptake. Proses pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati memerlukan
protein sitoplasma atau protein penerima, yang diberi simbol sebagai protein dan ;.
• Proses konjugasi. #ilirubin bebas yang terkonsentrasi dalam sel hati mengalami
konjugasi dengan asam glukoronik membentuk bilirubin diglukuronida atau bilirubin
konjugasi atau bilirubin direk. <eaksi ini yang dikatalisasi oleh en8im mikrosomal
glukoronil transferase menghasilkan bilirubin yang larut air.
Fase Pas8ahe/atik
• kskresi bilirubin. #ilirubin konjugasi dikeluarkan ke dalam kanalikulus bersama bahan
lainnya. Di dalam usus flora bakteri men=dekonjugasi= dan mereduksi bilirubin menjadi
4
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 5/29
sterkobilinogen dan mengeluarkannya sebagian besar ke dalam tinja yang memberi
warna coklat. *ebagian diserap dan dikeluarkan kembali ke dalam empedu, dan dalam
jumlah kecil mencapai air seni sebagai urobilinogen. >injal dapat mengeluarkan bilirubin
direk?konjugasi tetapi tidak bilirubin indirek?unkonjugasi. Hal ini menerangkan warna air
seni yang gelap yang khas pada gangguan hepatoseluler atau kolestasis intrahepatik.
#ilirubin tak terkonjugasi bersifat tidak larut dalam air namun larut dalam lemak.
+arenanya bilirubin tak terkonjugasi dapat melewati barier darah!otak atau masuk ke
dalam plasenta. Dalam sel hati, bilirubin tak terkonjugasi mengalami proses konjugasi
melalui en8im glukoniltransferase dan larut dalam empedu.
DEFI"ISI
%kterus adalah perubahan warna kuning pada skelera mata, kulit, dan membran mukosa
yang disebabkan oleh deposisi bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah. +ata
lain ikterus yaitu @aundice yang berasal dari kata Perancis A jaune” yang berarti kuning. @aundice
merupakan tanda bahwa hati atau system empedu tidak berjalan normal
5
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 6/29
%kterus obstruktif adalah ikterus dengan bilirubin conjugated tinggi yang dapat bersifat
akut atau kronik dengan dilatasi atau tanpa dilatasi saluran empedu yang disebabkan karena
adanya hambatan dalam pengaliran empedu dari sel hati yang menuju duodenum, sehingga
bilirubin menumpuk di dalam aliran darah
%kterus sebaliknya diperiksa dibawah cahaya terang dengan melihat sclera mata, dan jika
ini terjadi peningkatan kadar bilirubin berkisar antara 3! 3," mg?d(, jika ikterus sudah jelas dapat
dilihat dengan nyata maka bilirubin sudah mencapai mg7
PATOFISIO3O+I
9erdapat 2 mekanisme umum dimana hiperbilirubinemia dan ikterus dapat terjadi :
1. Pembentukan bilirubin secara berlebihan
3. >angguan pengambilan bilirubin tak terkonjugasi oleh hati
. >angguan konjugasi bilirubin
2. Penurunan ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu akibat faktor intrahepatik dan
ekstrahepatik yang bersifat obstruksi fungsional atau mekanik.
Hiperbilirubinemia adalah tanda nyata dari ikterus. +adar normal bilirubin dalam serum
berkisar antara , B 1, mg?dl dan dipertahankan dalam batasan ini oleh keseimbangan antara
produksi bilirubin dengan penyerapan oleh hepar, konjugasi dan ekskresi empedu.
#ila kadar bilirubin sudah mencapai 3 B 3," mg?dl maka sudah telihat warna kuning pada
sklera dan mukosa sedangkan bila sudah mencapai C " mg?dl maka kulit tampak berwarna
kuning.
%kterus obstruksi terjadi bila :
1. 9erjadinya gangguan ekskresi bilirubin dari sel!sel parenkim hepar ke sinusoid. Hal ini
disebut ikterus obstruksi intra hepatal. #iasanya tidak disertai dengan dilatasi saluran
empedu. Obstruksi ini 7ukan merupakan kasus bedah.
3. 9erjadi sumbatan pada saluran empedu ekstra hepatal. Hal ini disebut sebagai ikterus
obstruksi ekstra hepatal. Oleh karena adanya sumbatan maka akan terjadi dilatasi pada
saluran empedu .+arena adanya obstruksi pada saluran empedu maka terjadi refluks
bilirubin direk?terkonjugasi dari saluran empedu ke dalam darah sehingga menyebabkan
6
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 7/29
terjadinya peningkatan kadar bilirubin direk dalam darah. #ilirubin direk larut dalam air,
tidak toksik dan hanya terikat lemah pada albumin. Oleh karena kelarutan dan ikatan
yang lemah pada albumin maka bilirubin direk dapat diekskresikan melalui ginjal ke
dalam urine yang menyebabkan warna urine gelap seperti teh pekat. *edangkan akibat
adanya obstruksi empedu, bilirubin direk tidak bisa diubah oleh bakteri usus menjadi
urobilinogen yang kelak akan diubah menjadi sterkobilin untuk memberi warna pada
feses, karena itu feses berwarna pucat seperti dempul. Peningkatan kadar bilirubin
terkonjugasi dapat di sertai bukti kegagalan ekskresi hati lainnya, seperti peningkatan
kadar fosfatase alkali dalam serum, 5*9, kolesterol, dan garam!garam empedu.
Peningkatan garam!garam empedu dalam darah menimbulkan gatal!gatal pada kulit
/pruritus0.
ETIO3O+I
Ikterus O7strukti! 0Klestasis1 Intrahe/atik
5liran empedu dapat terganggu pada tingkat mana saja dari mulai sel hati /kanalikulus0,
sampai ampula $ateri. Penyebab ikterus obstruktif intrahepatik antara lain :
1. $irus Hepatitis, peradangan intrahepatik mengganggu transport bilirubin terkonjugasi dan
menyebabkan ikterus. Hepatitis 5 merupakan penyakit self limited dan dimanifestasikan
dengan adanya ikterus yang timbul secara akut. Hepatitis # dan akut sering tidak
menimbulkan pada tahap awal /akut0, tetapi bisa berjalan kronik dan menahun dan
mengakibatkan gejala hepatitis menahun atau bahkan sudah menjadi sirosis hati.
3. 5lkohol, bisa mempengaruhi gangguan pengambilan empedu dan sekresinya, dan
mengakibatkan kolestasis. Pemakaian alcohol secara terus menerus bisa menimbulkan
perlemakan /steatosis0, hepatitis, dan sirosis dengan berbagai tingkat ikterus. Hepatitis karena
alkohol biasanya memberi gejala ikterus sering timbul akut dan dengan keluhan dan gejala
yang lebih berat. @ika ada nekrosis sel hati ditandai dengan peningkatan transaminase yangtinggi
. %nfeksi bakteri Entamoeba histolitica, terjadi reaksi radang dan akhirnya terjadi nekrosis
jaringan hepar.
2. 5danya tumor hati maupun tumor yang telah menyebar ke hati dari bagian tubuh lain.
7
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 8/29
Ikterus O7strukti! 0Klestasis1 Ekstrahe/atik
fek patofisiologis mencerminkan efek backup konsituen empedu /yang terpenting
bilirubin, garam empedu, dan lipid0 ke dalam sirkulasi sistemik dan kegagalannya untuk masuk
usus halus untuk ekskresi. <etensi bilirubin menghasilkan campuran hiperbilirubinemia dengan
kelebihan bilirubin konyugasi masuk ke dalam urin. 9inja sering berwarna pucat karena lebih
sedikit yang bisa mencapai saluran cerna usus halus. Peningkatan dalam empedu dalam sirkulasi
selalu di perkirakan sebagai penyebab keluhan gatal /pruritus0, walaupun sebenarnya
hubungannya belum jelas sehingga pathogenesis gatal masih belum bisa di ketahui dengan pasti.
>aram empedu di butuhkan untuk penyerapan lemak dan 'itamin +, gangguan ekskresi
garam empedu dapat mengakibatkan steatorrhea dan hipoprotombinemia. Pada keadaan
kolestasis yang berlangsung lama / primary, biliary, crrhosis0 gangguan penyerapan a dan
'itamin D serta 'itamin lain yang larut lemak dapat terjadi dan dapat menyebabkan osteoporosis
dan osteomalasia. <etensi kolesterol dan fospolipid mengakibatkan hiperlipidemia, walaupun
sintesis di hati dan esterifikasi yang berkurang dalam darah kolesterol turut berperan kadar
trigliserida tidak terpengaruh. (emak beredar dalm darah sebagai lipoprotein densitas rendah
yang unik dan abnormal yang di sebut lipoprotein & .
Penyebab ikterus obstruktif ekstrahepatik antara lain :
1. +olelitiasis
3. +olesistitis
. 5tresia bilier
2. +ista duktus kholedokus
". 9umor Pankreas
K3ASIFIKASI
%kterus obstruksi terbagi atas 2 tipe yaitu :
• 9ipe % : Obstruksi komplit.
8
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 9/29
Obstruksi ini memberikan gambaran ikterus. #iasanya terjadi karena tumor kaput
pancreas, ligasi duktus biliaris komunis, kolangiokarsinoma, tumor parenkim hati primer
atau sekunder.
• 9ipe %% : Obstruksi intermiten.
Obstruksi ini memberikan gejala!gejala dan perubahan biokimia yang khas serta dapatdisertai atau tidak dengan serangan ikterus secara klinik.
Obstruksi dapat disebabkan oleh karena koledokolitiasis, tumor periampularis, di'ertikel
duodeni, papiloma duktus biliaris, kista koledokus, penyakit hati polikistik, parasit intra
bilier, hemobilia.
• 9ipe %%% : Obstruksi inkomplit kronis.
Dapat disertai atau tidak dengan gejala!gejala klasik atau perubahan biokimia yang pada
akhirnya menyebabkan terjadinya perobahan patologi pada duktus bilier atau hepar.
Obstruksi ini dapat disebabkan oleh karena striktur duktus biliaris komunis /kongenital,
traumatik, kolangitis sklerosing atau post radiotherapy0, stenosis anastomosis bilio!
enterik, stenosis sfingter Oddi, pankreatitis kronis, fibrosis kistik, diskinesia.
• 9ipe %$ : Obstruksi segmental.
Obstruksi ini terjadi bila satu atau lebih segmen anatomis cabang biliaris mengalami
obstruksi. Obstruksi segmental ini dapat berbentuk obstruksi komplit, obstruksi
intermiten atau obstruksi inkomplit kronis. Dapat disebabkan oleh trauma /termasuk
iatrogenik0, hepatodokolitiasis, kolangitis sklerosing, kolangiokarsinoma.
+AMBARA" K3I"IS
1. %kterus
+uning di kulit, telapak tangan, sklera, mukosa, akibat meningkatnya bilirubin dalam
darah.
3. +olik
Eyeri hebat yang mendadak di daerah epigastrium sampai hipokondrium kanan, kadang
sampai di skapula kanan, disertai gejala sistemik lain seperti hilangnya nafsu makan,
muntah. Eyeri ini bersifat episodik dan dapat dicetuskan oleh makan makanan berlemak
atau dapat juga tanpa suatu pencetus dan sering timbul malam hari.
. Demam ? panas
+arena adanya infeksi di saluran empedu /kolangitis0, suhu badan makin tinggi biasanya
penyakit makin hebat.
9
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 10/29
2. Pruritus
>atal!gatal di kulit biasanya akibat peningkatan garam!garam empedu dalam darah.
". $esica felea
+andung empedu dapat teraba /palpasi0, karena obstruksi di distal duktus koledokus
F. Grine :
arna lebih gelap seperti teh karena hiperbilirubinemia menyebabkan kadar urobilinogen
meningkat urobilin juga meningkat akibat proses kon'ersi urobilinogen menjadi
urobilin di ginjal.
. )eses :
arna lebih pucat seperti dempul, karena obstruksi empedu menyebabkan bilirubin direk
tidak bisa diubah oleh bakteri usus menjadi urobilinogen sterkobilin untuk memberi
warna pada feses, karena itu feses berwarna pucat seperti dempul. *elain itu, feses
menjadi berbau busuk serta mengandung banyak lemak / steatorrhea0 karena aliran
empedu terhambat ke usus halus sehingga absorpsi lemak terganggu
4. *irosis bilier :
Obstruksi empedu lama, terjadi kerusakan fungsi hepar /kerusakan parenkim0
I. +olestasis kronik dapat menimbulkan pigmentasi kulit kehitaman, ekskoriasi karena
pruritus, sakit tulang karena absorpsi kalsium dan 'itamin D berkurang sehingga lama
kelamaan jaringan tulang berkurang, perdarahan intestinal karena absorpsi 'itamin + terganggu dan endapan lemak kulit /Jantelasma atau Jantoma0.
DIA+"OSIS
1. 5E56E*%*
6ata, badan menjadi kuning, kencing berwarna pekat seperti air teh, badan terasa
gatal /pruritus0, disertai atau tanpa kenaikan suhu badan, disertai atau tanpa kolik diperut
kanan atas. +adang!kadang feses berwarna keputih!putihan seperti dempul. 9ergantung
kausa ikterus obstruksi yaitu :
5. #ila kausa oleh karena batu.Penderita mengalami kolik hebat secara tiba!tiba tanpa sebab yang jelas. +eluhan
nyeri perut di kanan atas dan menusuk ke belakang. Penderita tampak gelisah dan
10
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 11/29
kemudian ada ikterus disertai pruritus. <iwayat ikterus biasanya berulang.
<iwayat mual ada, perut kembung, gangguan nafsu makan disertai diare. arna
feses seperti dempul dan urine pekat seperti air teh.
#. #ila kausa oleh karena tumor.>ejalanya antara lain : penderita mengalami ikterus secara tiba!tiba, tidak ada
keluhan sebelumnya, #iasa penderita berusia diatas 2 tahun. 9erjadi penurunan
berat badan, kaheksia berat, anoreksia dan anemis memberi kesan adanya proses
keganasan.
3. P6<%+*55E )%*%*
%nspeksi : %kterus pada sklera atau kulit, terdapat bekas garukan di badan akibat pruritus.
Palpasi abdomen :
! Eyeri tekan perut kanan atas! +adang disertai defans muscular
! 6urphy *ign= positif
! Hepatomegali disertai ? tanpa disertai terabanya kandung empedu.+olestasis ekstrahepatik dapat diduga dengan adanya kandung empedu teraba /Courvoisier
sign0. @ika sumbatan karena keganasan kaput pankreas sering timbul kuning yang tidak
disertai gejala keluhan sakit perut / painless jaundice0. +adang!kadang apabila kadar bilirubin
telah mencapai kadar yang lebih tinggi sering warna kuning sklera mata memberi kesan
berbeda dimana ikterus lebih memberi kesan kehijauan / greenish jaundice0 pada kolestasis
ekstrahepatik dan kekuningan / yellowish jaundice0 pada kolestasis intrahepatik
. P6<%+*55E PEGE@5E>5. P6<%+*55E <G9%E
Darah peningkatan bilirubin, leukositosis jika terjadi infeksi
Grine Grobilin positif
)eses #erwarna seperti dempul /acholis0.
! Pada obstruksi ekstrahepatik kadar bilirubin direk dan indirek meningkat. Peningkatan
bilirubin direk disebabkan karena adanya obstruksi saluran empedu sehingga
menghambat ekskresinya ke duodenum, sedangkan bilirubin indirek meningkat di dalam
11
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 12/29
darah karena mekanisme liver uptake terganggu disebabkan oleh kadar bilirubin direk
meningkat di dalam hati.! Pada obstruksi intrahepatik, bilirubin indirek meningkat. #ilirubin indirek meningkat
karena ketidakmampuan sel hati yang rusak untuk mengubah bilirubin indirek menjadi
direk.
#. 9* )55( H59%
*erum bilirubin meninggi terutama bilirubin direk? terkonjugasi. 5lkali fosfatase
meningkat 3 B kali diatas nilai normal. *erum transaminase /*>O9, *>P90, Eilai
aminotransferase bergantung terutama pada penyakit dasarnya, namun seringkali meningkat
tidak tinggi. 5pabila peningkatan tinggi sangat mungkin karena proses hepatoselular, namun
kadang!kadang terjadi juga pada kolestasis ekstrahepatik, terutama pada sumbatan akut yangdiakibatkan oleh adanya batu di duktus koledokus. Pada obstruksi ekstrahepatik umumnya
kadar aspartat aminotransferase /5*90 tidak terlalu meningkat kecuali sekunder terdapat
kerusakan akut dari parenkim hati, biasanya peningkatan 5*9 K1 kali kadar normal.
5pabila obstruksi ekstrahepatik terjadi secara akut maka 5*9 akan sangat meningkat L1
kali kadar normal dan menurun setelah 3 jam. *edangkan alanin aminotransferase /5(90
meningkat pada obstruksi intrahepatik, namun terkadang 5*9 juga ikut meningkat.
Peningkatan 5(9 dan 5*9 secara bersamaan terjadi pada pasien dengan hepatitis dan drug-
induced liver damage. Pasien dengan penyakit hati alkohol, sirosis, dan metastase ke hati,
kadar 5*9 lebih meningkat dibandingkan dengan 5(9.
>amma >9 sedikit meninggi. n8im >>9 /M!>lutamiltransferase0 terutama terdapat
di hati, ginjal, dan pankreas. n8im ini diperiksa untuk menentukan disfungsi sel hati dan
mendeteksi penyakit hati yang diinduksi alkohol. 5kti'itas >>9 meningkat pada semua
bentuk penyakit hati. +adar kolesterol meninggi
. P6<%+*55E G*>
Pemeriksaan G*> perlu dilakukan untuk menentukan penyebab obstruksi.ang
perlu diperhatikan adalah :
12
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 13/29
! #esar, bentuk dan ketebalan dinding kandung empedu. #entuk kandung empedu yang
normal adalah lonjong dengan ukuran 3 B & F cm, dengan ketebalan sekitar mm.! *aluran empedu yang normal mempunyai diameter mm. #ila diameter saluran
empedu lebih dari " mm berarti ada dilatasi. #ila ditemukan dilatasi duktus koledokus
dan saluran empedu intra hepatal disertai pembesaran kandung empedu menunjukan
ikterus obstrusi ekstra hepatal bagian distal. *edangkan bila hanya ditemukan pelebaran
saluran empedu intra hepatal saja tanpa disertai pembesaran kandung empedu
menunjukan ikterus obstruksi ekstra hepatal bagian proksimal artinya kelainan tersebut
di bagian proksimal duktus sistikus.! 5da tidaknya massa padat di dalam lumen yang mempunyai densitas tinggi disertai
bayangan akustik /acustic shadow0, dan ikut bergerak pada perubahan posisi, hal ini
menunjukan adanya batu empedu. Pada tumor akan terlihat massa padat pada ujung
saluran empedu dengan densitas rendah dan heterogen.
! #ila tidak ditemukan tanda!tanda dilatasi saluran empedu berarti menunjukan adanya
ikterus obstruksi intra hepatal.
D. P6<%+*55E 9 B *5E
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya dilatasi duktus intra hepatic yang
disebabkan oleh oklusi ekstra hepatic dan duktus koledokus akibat kolelitiasis atau tumor
pankreas.
. P9 /P<G95EG* 9<5E*HP59% HO(5E>%O><5PH0
9ujuan pemeriksaan P9 ini untuk melihat saluran bilier serta untuk menentukan letak
penyebab sumbatan. Dengan pemeriksaan ini dapat diperoleh gambaran saluran empedu di
proksimal sumbatan.
#ila kolestasis karena batu akan memperlihatkan pelebaran pada duktus koledokus
dengan di dalamnya tampak batu radiolusen. #ila kolestasis karena tumor akan tampak
pelebaran saluran empedu utama /common bile duct0 dan saluran intra hepatal dan dibagian
distal duktus koledokus terlihat ireguler oleh tumor.
). <P / EDO*OP% <9<O><5D HO(5E>%O P5E<59O><5PH0
13
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 14/29
Pemeriksaan <P dilakukan untuk menentukan penyebab dan letak sumbatan antara
lain :
a. +oledokolitiasis, akan terlihat defek pengisian /filling defect0 dengan batas tegas
pada duktus koledokus disertai dilatasi saluran empedu.
b. *triktur atau stenosis dapat disebabkan oleh kelainan di luar saluran empedu
/ekstra duktal0 yang menekan misalnya oleh kelainan jinak atau ganas.
c. 9umor ganas intra duktal akan terlihat penyumbatan lengkap berbentuk ireguler
dan dan menyebabkan pelebaran saluran empedu bagian proksimal.
d. 9umor kaput pankreas akan terlihat pelebaran saluran pancreas. Pada daerah
obstruksi tampak dinding yang ireguler.Pada ikterus obstruksi ekstra hepatal dimana dari hasil <P sudah dapat
memastikan penyebab obstruksi dimana bila :
o Penyebabnya adalah batu /koledokolitiasis0 sebaiknya dilakukan
papilotomi untuk mengeluarkan batunya.
o Penyebabya adalah tumor, perlu dilakukan tindakan pembedahan.
#ila pada pemeriksaan G*> tidak ditemukan dilatasi saluran empedu
dan hasil pemeriksaan <P tidak menunjang kelainan ekstra hepatal
maka ini merupakan ikterus obstruksi intra hepatal.
TA3AKSA"A
Pada dasarnya penatalaksanaan penderita ikterus obstruksi bertujuan untuk
menghilangkan penyebab obstruksi atau mengalihkan aliran empedu. #ila penyebabnya adalah
batu, dilakukan tindakan pengangkatan batu dengan cara operasi laparotomi atau papilotomi
dengan endoskopi ? laparoskopi.
#ila penyebabnya adalah tumor dan tindakan bedah tidak dapat menghilangkan penyebab
obstruksi karena tumor tersebut maka dilakukan tindakan drainase untuk mengalihkan aliran
empedu tersebut.
5da 3 macam tindakan drainase yaitu :
1. Drainase ke luar tubuh /drainase eksterna0
14
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 15/29
Drainase eksterna dilakukan dengan mengalihkan aliran empedu ke luar tubuh
misalnya dengan pemasangan pipa naso bilier atau pipa 9 pada duktus koledokus atau
kolesistostomi.
3. Drainase interna /pintasan bilio!digestif0.
Drainase interna dapat dilakukan dengan membuat pintasan bilio!digestif antara lainhepatiko!jejunostomi, koledoko!duodenostomi atau kolesisto!jejunostomi. Drainase
interna pertama kali dilaporkan oleh Pareiras et al dan #urchart pada tahun 1I4, dan
presentase munculnya kembali ikterus obstruksi setelah dilakukan pintasan adalah B
1" 7 tergantung dari tehnik operasi yang digunakan.
1. P6#D5H5E 9<H5D5P #59G
*etiap penderita dengan kolestasis ekstra hepatal merupakan indikasi
pembedahan. *ewaktu melakukan pembedahan sebaiknya dibuat kolangiografi intra
operatif pada saat awal pembedahan untuk lebih memastikan letak batu. (ebih baik lagi
bila sebelum operasi telah dilakukan pemeriksaan <P.Pembedahan terhadap batu sebagai penyebab obstruksi, yang dapat dilakukan
antara lain :a. +O(*%*9+9O6%
5dalah mengangkat kandung empedu beserta seluruh batu. #ila ditemukan
dilatasi duktus koledokus lebih dari " mm dilakukan eksplorasi duktus koledokus.
ksplorasi ke saluran empedu dapat menggunakan Aprobe=, forseps batu atau
Askoop=, selain itu kalau memungkinkan dibantu dengan alat endoskop saluran
empedu yang rigid atau fleksibel. *emua batu dibuang sebersih mungkin. +alau ada
rongga abses dibuka dan dibersihkan.Gsaha selanjutnya ialah mencegah batu rekuren
dengan menghilangkan sumber pembentuk batu antara lain dengan cara diet rendah
kolesterol menghindari penggunaan obat!obatan yang meningkatkan kolesterol,
mencegah infeksi saluran empedu.
b. *)%E>9<O9O6% ? P5P%(O9O6%
#ila letak batu sudah pasti hanya dalam duktus koledokus, dapat dilakukan
sfingterotomi ? papilotomi untuk mengeluarkan batunya. ara ini dapat digunakan
setelah <P kemudian dilanjutkan dengan papilotomi. 9indakan ini digolongkan
sebagai A*urgical ndoscopy 9reatment A /*90.
3. P6#D5H5E 9<H5D5P *9<%+9G< ? *9EO*%*
15
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 16/29
*triktur atau stenosis dapat terjadi dimana saja dalam sistem saluran empedu,
apakah itu intra hepatik atau ekstra hepatik. 9indakan yang dilakukan yaitu :a. 6engoreksi striktur atau stenosis dengan cara dilatasi atau sfingterotomi.
b. Dapat juga dilakukan tindakan dilatasi secara endoskopi /ndoscopic
9reatment0 setelah dilakukan <P.c. #ila cara!cara di atas tidak dapat dilaksanakan maka dapat dilakukan tindakan
untuk memperbaiki drainase misalnya dengan melakukan operasi rekonstruksi
atau operasi bilio!digestif /by!pass0.
. P6#D5H5E 9<H5D5P 9G6O<
#ila tumor sebagai penyebab obstruksi maka perlu die'aluasi lebih dahulu apakah
tumor tersebut dapat atau tidak dapat direseksi.
1. #ila tumor tersebut dapat direseksi perlu dilakukan reseksi kuratif. Hasil
reseksi perlu dilakukan pemeriksaan P5.3. #ila tumor tersebut tidak dapat direseksi maka perlu dilakukan pembedahan
paliatif saja yaitu terutama untuk memperbaiki drainase saluran empedu
misalnya dengan anastomosis bilo!digestif atau operasi Aby!pass=.
PRO+"OSIS
#ahaya akut dari ikterus obstruksi adalah terjadinya infeksi saluran empedu /kolangitis
akut0, terutama apabila terdapat nanah di dalam saluran empedu dengan tekanan tinggi seperti
kolangitis piogenik akut atau kolangitis supurati'a. +ematian terjadi akibat syok septik dan
kegagalan berbagai organ. *elain itu sebagai akibat obstruksi kronis dan atau kolangitis kronis
yang berlarut!larut pada akhirnya akan terjadi kegagalan faal hati akibat sirosis biliaris. %kterus
obstruksi yang tidak dapat dikoreksi baik secara medis kuratif maupun tindakan pembedahan
mempumnyai prognosis yang jelek diantaranya akan timbul sirosis biliaris.
#ila penyebabnya adalah tumor ganas mempunyai prognosis jelek.
Penyebab morbiditas dan mortalitas adalah :
a. *epsis khususnya kolangitis yang menghancurkan parenkim hati.
b. AHepatic failure= akibat obstruksi kronis saluran empedu.c. A<enal failure=.
d. Perdarahan gastro intestinal.
16
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 17/29
17
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 18/29
BATU EMPEDU
,( De!inisi
+olelitiasis merupakan penyakit batu empedu yang dapat ditemukan di dalam kandung
empedu atau di dalam saluran empedu /tersering terdapat pada duktus koledokus0 , atau pada
keduanya. *ebagian besar batu empedu, terutama batu kolesterol, terbentuk di dalam kandung
empedu / kolesistolitiasis 0. @ika, batu kandung empedu berpindah ke dalam saluran empedu
ekstrahepatik, disebut batu saluran empedu sekunder atau koledokolitiasis sekunder.
>ambar 3.1. >ambaran batu dalam kandung empedu /medicine, 30
, Anatmi kandung em/edu
+andung empedu merupakan kantong berbentuk bulat lonjong, seperti alpukat dengan
panjang 2!Fcm dan berisi !F m( empedu yang terletak tepat dibawah lobus kanan hati.
+andung empedu mempunyai fundus, korpus, dan infundibulum. )undus menonjol sedikit ke
luar tepi hati, di bawah lengkung iga kanan, di tepi lateral otot rektus abdominis. +orpus
merupakan bagian terbesar dari kandung empedu, menempel dan tertanam di dalam jaringan
hati. +andung empedu tertutup seluruhnya oleh peritoneum 'iseral, tetapi infundibulum kandung
empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh lapisan peritoneum. 5pabila kandung empedu
mengalami distensi akibat bendungan oleh batu, bagian infundibulum menonjol seperti kantong.
18
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 19/29
Duktus sistikus memiliki panjang 1!3 cm dengan diameter 3!mm. Dinding lumen
memiliki katup berbentuk spiral disebut katup spiral Heister, yang memudahkan cairan empedu
mengalir masuk ke dalam kandung empedu, tetapi menahan aliran keluarnya. *aluran empedu
ekstrahepatik terletak di dalam ligamentum hepatoduodenale yang batas atasnya porta hepatis,
sedangkan batas bawahnya distal papila $ater. #agian hulu saluran empedu intrahepatik
berpangkal dari saluran paling kecil, yang disebut kanalikulus empedu, yang meneruksan
curahan sekresi empedu melalui duktus interlobaris ke duktus lobaris dan selanjutnya ke duktus
hepatikus di hilus. Panjang duktus hepatikus kanan dan kiri masing!masing antara 1!2 cm.
Duktus koledokus berjalan di belakang duodenum, menembus jaringan pankreas dan
dinding abdomen, membentuk papila $ater yang terletak di sebelah medial dinding duodenum.
Gjung distal dikelilingi oleh otot sfingter Oddi, yang mengatur aliran empedu ke dalam
duodenum.
>ambar 3.1. >ambaran anatomi kandung empedu
19
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 20/29
,9 Fisilgi
mpedu diproduksi oleh sel hepatosit sebanyak "!1" m( per hari. Di luar waktu
makan, empedu disimpan untuk sementara di dalam kandung empedu, dan mengalami
pemekatan sekitar "7.
Pengaliran cairan empedu diatur oleh tiga faktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi
kandung empedu, dan tahanan sfingter koledokus. Dalam keadaan puasa, empedu yang diproduksi
akan dialirkan ke dalam kandung empedu. *etelah makan, kandung empedu berkontraksi, sfingter
berelaksasi, dan empedu mengalir ke dalam duodenum. 5liran tersebut sewaktu!waktu seperti
disemprotkan karena secara intermiten tekanan saluran empedu akan lebih tinggi daripada tekanan
sfingter.
6enurut >uyton NHall, 1II empedu melakukan dua fungsi penting yaitu :
• mpedu memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, karena asam
empedu membantu mengemulsikan partikel!partikel lemak yang besar menjadi partikel
yang lebih kecil dengan bantuan en8im lipase yang disekresikan dalam getah pankreas, dan
asam empedu membantu transpor dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna menuju
dan melalui membran mukosa intestinal.
• mpedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan yang
penting dari darah, antara lain bilirubin, suatu produk akhir dari penghancuran
hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk oleh sel! sel hati.
+olesistokinin /+0, hormon sel 5PGD dari mukosa usus halus, dikeluarkan atas
rangsang makanan berlemak atau produk lipolitik di dalam lumen usus. Hormon ini merangsang
ner'us 'agus sehingga terjadi kontraksi kandung empedu. +andung empedu mengosongkan
simpanan empedu pekatnya ke dalam duodenum terutama sebagai respon terhadap perangsangan
kolesistokinin. *aat lemak tidak terdapat dalam makanan, pengosongan kandung empedu
berlangsung buruk, tetapi bila terdapat jumlah lemak yang adekuat dalam makanan, normalnya
kandung empedu kosong secara menyeluruh dalam waktu sekitar 1 jam. Dasar yang
menyebabkan pengosongan adalah kontraksi ritmik dinding kandung empedu, tetapi efektifitas
20
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 21/29
pengosongan juga membutuhkan relaksasi yang bersamaan dari sfingter oddi yang menjaga pintu
keluar duktus biliaris komunis kedalam duodenum.
,: E/idemilgi
%nsiden kolelitiasis di negara barat adalah 37 sedangkan angka kejadian di %ndonesia
tidak berbeda jauh dengan negara lain di 5sia 9enggara. Dikenal tiga jenis batu empedu, yaitu
batu kolesterol, batu pigmen, atau batu bilirubin, yang terdiri atas kalsium bilirubinat, dan batu
campuran. #atu empedu terbanyak ditemukan di dalam kandung empedu, dan sepertiga dari batu
saluran empedu merupakan batu duktus koledokus.
Di %ndonesia, batu kolesterol lebih sering terjadi dibanding batu pigmen. Eamun, angka
kejadian batu pigmen di %ndonesia lebih tinggi dibandingkan dengan angkat yang terdapat di
negara #arat, dan sesuai dengan angka di negara tetangga, seperti *ingapura, 6alaysia, dan
)ilipina.Gsia tersering terjadinya batu empedu adalah 2!" tahun. Eamun, pada usia diatas F
tahun, insidens batu saluran empedu meningkat. @umlah penderita perempuan lebih banyak
daripada jumlah penderita laki!laki.
,) Pat!isilgi 7atu em/edu
a. #atu +olesterol
#atu kolesterol mengandung paling sedikit 7 kristal kolesterol, dan sisanya adalah
kalsium kabornat, kalsium palmitat, dan kalsium bilirubinat. #atu kolesterol ini terbentuk hampir
selalu di dalam kandung empedu, dapat berupa batu soliter atau multipel. Permukaannyamungkin licin, bulat, atau seperti buah murbei.
Derajat penjenuhan empedu oleh kolesterol dapat dihitung melalui kapasitas daya larut.
Penjenuhan ini dapat disebabkan oleh bertambahnya sekresi kolesterol atau penurunan relatif
asam empedu atau fosfolipid. Peningkatan eksresi kolesterol empedu antara lain terjadi misalnya
pada keadaan obesitas, diet tinggi kalori dan kolesterol, pemakaian obat yang mengandung
estrogen. *ekresi asam empedu akan menurun pada penderita dengan gangguan absorbsi di
ileum atau gangguan daya pengosongan primer kandung empedu.
6enurut 6eyers N @ones, 1II Proses fisik pembentukan batu kolesterol terjadi dalamempat tahap:
• *upersaturasi empedu dengan kolesterol.
• Pembentukan nidus.
• +ristalisasi?presipitasi.
• Pertumbuhan batu oleh agregasi?presipitasi lamelar kolesterol dan senyawa lain yang
membentuk matriks batu.
21
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 22/29
Penjenuhan kolesterol yang berlebihan tidak dapat membentuk batu, kecuali bila ada
nidus dan proses lain yang menimbulkan kristalisasi. Eidus dapat berasal dari pigmen empedu,
mukoprotein, lendir, bakteria, atau benda asing lain. *etelah kristalisasi meliputi suatu nidus,
maka akan terjadi pembentukan batu. Pertumbuhan batu terjadi karena pengendapan kristal
kolesterol di atas matriks inorganik dan kecepatannya ditentukan oleh kecepatan relatif pelarutan
dan pengendapan. *truktur matriks berupa endapan mineral yang mengandung garam kalsium.
*tasis kandung empedu juga berperan dalam pembentukan batu. Puasa yang lama akan
menimbulkan empedu yang litogenik akibat stasis.
b. #atu pigmen
#atu pigmen merupakan sekitar 1 7 dari batu empedu di 5merika *erikat. #atu pigmen,
sering disebut sebagai batu bilirubin, berisi kalsium bilirubinat. #atu ini sering ditemukan
berbentuk tidak teratur, kecil, dapat berjumlah banyak, warna ber'ariasi antara coklat,
kemerahan, sampai hitam dan berbentuk seperti lumpur atau tanah yang rapuh. Pada batu
pigmen, kadar kolesterol kurang dari 3"7, dan jika berukuran sangat besar dapat ditemukan
dalam saluran empedu. #atu pigmen hitam terbentuk di dalam kandung empedu terutama
terbentuk pada gangguan keseimbangan metabolik seperti anemia hemolitik, dan sirosis hati
tanpa didahului infeksi.
Patogenesis batu pigmen berbeda dari batu kolesterol. +emungkinan mencakup sekresi
pigmen dalam jumlah yang meningkat atau pembentukan pigmen abnormal yang mengendap
dalam empedu. *irosis dan stasis biliaris merupakan predisposisi pembentukan batu pigmen
/*arr N ameron, 1IIF0. Pasien dengan peningkatan beban bilirubin tak terkonjugasi /anemia
hemolitik0, sering menjadi faktor risiko pembentuk batu pigmen murni. Di negara 9imur,
tingginya insiden batu kalsium bilirubinat bisa berhubungan dengan in'asi bakteri sekunder
dalam batang saluran empedu yang di infeksi parasit lonorchis sinensis atau 5scaris
(umbricoides. .coli membentuk #!glukoronidase yang dianggap mendekonjugasikan bilirubin
di dalam empedu, yang bisa menyokong pembentukan kalsium bilirubinat yang tak dapat larut.
c. #atu campuran
6erupakan batu campuran kolesterol yang mengandung kalsium. #atu ini sering
ditemukan hampir sekitar I 7 pada penderita kolelitiasis. batu ini bersifat majemuk, berwarna
coklat tua. *ebagian besar dari batu campuran mempunyai dasar metabolisme yang sama dengan
batu kolesterol.
,* Patgenesis
22
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 23/29
#atu empedu hampir selalu dibentuk dalam kandung empedu dan jarang pada saluran
empedu lainnya dan diklasifikasikan berdasarkan bahan pembentuknya. tiologi batu empedu
masih belum diketahui dengan sempurna, akan tetapi, faktor predisposisi yang paling penting
tampaknya adalah gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu,
stasis empedu dan infeksi kandung empedu. Perubahan susunan empedu mungkin merupakan
yang paling penting pada pembentukan batu empedu, karena terjadi pengendapan kolesterol
dalam kandung empedu. *tasis empedu dalam kandung empedu dapat meningkatkan
supersaturasi progesif, perubahan susunan kimia, dan pengendapan unsur tersebut. %nfeksi
bakteri dalam saluran empedu dapat berperan sebagian dalam pembentukan batu, melalui
peningkatan dan deskuamasi sel dan pembentukan mukus.
*ekresi kolesterol berhubungan dengan pembentukan batu empedu. Pada kondisi yang
abnormal, kolesterol dapat mengendap, menyebabkan pembentukan batu empedu. #erbagai
kondisi yang dapat menyebabkan pengendapan kolesterol adalah banyaknya absorbsi air dari
empedu, banyaknya absorbsi garam!garam empedu dan lesitin dari empedu, banyaknya sekresi
kolesterol dalam empedu. @umlah kolesterol dalam empedu sebagian ditentukan oleh jumlah lemak
yang dimakan karena sel!sel hepatik mensintesis kolesterol sebagai salah satu produk metabolisme
lemak dalam tubuh. Gntuk alasan inilah, orang yang mendapat diet tinggi lemak dalam waktu
beberapa tahun, akan mudah mengalami perkembangan batu empedu.
#atu kandung empedu dapat berpindah kedalam duktus koledokus melalui duktus
sistikus. Didalam perjalanannya melalui duktus sistikus, batu tersebut dapat menimbulkan
sumbatan aliran empedu secara parsial atau komplet sehingga menimbulkan gejala kolik
empedu. +alau batu terhenti di dalam duktus sistikus karena diameternya terlalu besar atau
tertahan oleh striktur, batu akan tetap berada disana sebagai batu duktus sistikus.
,; Mani!estasi klinis
,;,(, Batu Kandung Em/edu 0Klesistlitiasis1
1. 5simtomatik #atu yang terdapat dalam kandung empedu sering tidak memberikan gejala
/asimtomatik0. *tudi perjalanan penyakit sampai " 7 dari semua pasien dengan batu kandung
empedu, tanpa mempertimbangkan jenisnya, adalah asimtomatik. +urang dari 3" 7 dari pasien
yang benar!benar mempunyai batu empedu asimtomatik akan merasakan gejalanya yang
membutuhkan inter'ensi setelah periode waktu " tahun. #atu empedu asimptomatik biasanya
23
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 24/29
diketahui secara kebetulan, sewaktu pemeriksaan ultrasonografi, pembuatan foto polos perut,
atau perabaan sewaktu operasi. 9idak ada data yang merekomendasikan kolesistektomi rutin
dalam semua pasien dengan batu empedu asimtomatik .
3. *imtomatik
+eluhan utamanya berupa nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas. <asa nyerilainnya adalah kolik bilier yang berlangsung lebih dari 1" menit, dan kadang baru menghilang
beberapa jam kemudian. +olik biliaris, nyeri pascaprandial kuadran kanan atas, biasanya
dipresipitasi oleh makanan berlemak, terjadi !F menit setelah makan, berakhir setelah
beberapa jam dan kemudian pulih, disebabkan oleh batu empedu, dirujuk sebagai kolik biliaris.
6ual dan muntah sering kali berkaitan dengan serangan kolik biliaris. Eyeri pada batu empedu
seringkali timbul perlahan, namun pada sepertiga kasus nyeri timbul tiba!tiba.
Penyebaran nyeri dapat ke punggung bagian tengah, skapula, atau ke puncak bahu. @ika
sudah terjadi kolesistitis, keluhan nyeri menetap dan bertambah pada waktu menarik nafas dalam
dan sewaktu kandung empedu tersentuh ujung jari tangan, sehingga pasien berhenti menarik
nafas.
,;,, Batu Saluran Em/edu 0Kledklitiasis1
Pada batu duktus koledokus, riwayat nyeri atau kolik di epigastrium dan perut kanan atas
disertai tanda sepsis, seperti demam dan menggigil bila terjadi kolangitis. 5pabila timbul
serangan kolangitis yang umumnya disertai obstruksi, akan ditemukan gejala klinis yang sesuai
dengan beratnya kolangitis tersebut. +olangitis akut yang ringan sampai sedang biasanya
kolangitis bakterial non piogenik yang ditandai dengan trias harcot yaitu demam dan
menggigil, nyeri didaerah hati, dan ikterus. 5pabila terjadi kolangiolitis, biasanya berupa
kolangitis piogenik intrahepatik, akan timbul " gejala pentade <eynold, berupa tiga gejala trias
harcot, ditambah syok, dan kekacauan mental atau penurunan kesadaran sampai koma.
+oledokolitiasis sering menimbulkan masalah yang sangat serius karena komplikasi
mekanik dan infeksi yang mungkin mengancam nyawa. #atu duktus koledokus disertai dengan
bakterobilia dalam "7 persen pasien serta dengan adanya obstruksi saluran empedu, dapat
timbul kolangitis akut. pisode parah kolangitis akut dapat menyebabkan abses hati. 6igrasi
batu empedu kecil melalui ampula $ateri sewaktu ada saluran umum diantara duktus koledokus
distal dan duktus pankreatikus dapat menyebabkan pankreatitis batu empedu. 9ersangkutnya batu
empedu dalam ampula akan menyebabkan ikterus obstruktif.
,< Diagnsis
,<,( Anamnesis
24
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 25/29
5danya nyeri yang hilang timbul pada daerah epigastrium dan kuadran kanan atas. Eyeri
ini dapat timbul perlahan, tapi terkadang juga dapat terjadi tiba!tiba. Eyeri yang datang tiba!tiba
biasanya disebut kolik bilier, dimana nyeri dapat bertahan hingga lebih dari 1" menit.
6ual dan muntah seringkali terdapat pada orang yang terkena batu empedu. 6ual dan
muntah lebih dirasakan saat setelah makan makanan berlemak.,<, Pemeriksaan Fisik
Batu Kandung Em/edu
Eyeri tekan dengan punktum maksimum di daerah letak anatomi kandung empedu. 9anda
6urphy /0 apabila nyeri tekan bertambah sewaktu penderita menarik nafas panjang karena
kandung empedu yang meradang tersentuh ujung jari tangan pemeriksa dan pasien berhenti
menarik nafas.
Batu Saluran Em/edu
*eringkali batu saluran empedu tidak menimbulkan gejala atau dalam fase tenang.
+adang teraba hati agak membesar dan sklera ikterik. 9imbulnya gejala ikterus ini apabila kadar
bilirubin darah lebih dari mg?d(.
,<,9 Pemeriksaan Penunjang
,<,9,( 3a7ratrium
5pabila terjadi peradangan akut, maka dari pemeriksaan laboratorium dapat dilihat adanya
leukositosis. 5pabila ada sindrom 6iri88i, akan ditemukan kenaikan ringan bilirubin serum
akibat penekanan duktus koledokus oleh batu, dinding yang edema di daerah kantong Hartmann,
dan penjalaran radang ke dinding yang tertekan tersebut. +adar bilirubin serum yang tinggi
mungkin disebabkan oleh batu di dalam duktus koledokus. +adar fosfatase alkali serum biasanya
meningkat setiap kali ada serangan akut.
,<,9, Pen8itraan
Gltrasonografi mempunyai derajat spesifisitas dan sensiti'itas yang tinggi untuk
mendeteksi batu kandung empedu dan pelebaran saluran empedu intrahepatik, maupun
ekstrahepatik. Dengan G*> juga dapat dilihat dinding kandung empedu yang menebal karena
fibrosis atau edema karena peradangan.)oto polos perut biasanya tidak memberikan gambaran yang khas karena hanya sekitar
1!1"7 batu kandung empedu yang bersifat radioopak. +adang kandung empedu yang
mengandung cairan empedu berkadar kalsium tinggi dapat dilihat pada foto polos.
+olesistografi dengan kontras cukup baik untuk melihat batu radiolusen, sehingga dapat
dihitung jumlah dan ukuran batu. +olesistografi oral akan gagal pada keadaan ileus paralitik,
muntah, kadar bilirubin serum di atas 3 mg?d(, obstruksi pilorus, hepatitis, karena pada keadaan
25
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 26/29
tersebut kontras tidak dapat mencapai hati. Pemeriksaan kolesistografi oral lebih bermakna pada
penilaian fungsi kandung empedu.)oto rontgen dengan kolangipankreatikografi endoskopi retrograd /<P0 di papila $ater
atau melalui kolangiografi transhepatik perkutan /P90 berguna untuk pemeriksaan batu di
duktus koledokus. %ndikasinya adalah batu kandung empedu dengan gangguan fungsi hati yang
tidak dapat dideteksi dengan G*> dan kolesistografi oral, misalnya karena batu kecil.
,= Km/likasi
,=,( Klesistitis kalkulsa akut
Peradangan akut pada kandung empedu yang dipicu oleh adanya obstruksi yang
disebabkan sumbatan pada kandung empedu atau duktus sistikus. +olesistitis kalkulosa akut
terjadi akibat iritasi kimiawi dan peradangan pada dinding kandung empedu akibat hambatan
aliran keluar empedu. )osfolipase yang berasal dari mukosa menghidrolisis lesitin empedu
menjadi lisolesitin, yang bersifat toksik bagi mukosa. (apisan mukosa glikoprotein yang secara
normal bersifat protektif menjadi rusak, sehingga epitel mukosa terpajan langsung pada efek
detergen garam empedu. Prostaglandin yang dibebaskan di dalam kandung empedu yang
teregang ikut berperan dalam peradangan mukosa. Peregangan dan peningkatan tekanan
intralumen juga dapat menggangu aliran darah ke mukosa. Hal ini dapat menyebabkan iskemia
dari dinding kandung empedu yang dapat berkembang menjadi nekrosis dan perforasi. Proses ini
terjadi tanpa adanya infeksi bakteri baru setelah proses berlangsung cukup lama terjadi
kontaminasi oleh bakteri.
,=, Klangitis
Peradangan akut dinding saluran empedu yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang
secara normal steril. +elainan ini dapat terjadi akibat setiap lesi yang menghambat aliran empedu
terutama koledokolitiasis. #akteri masuk ke saluran empedu melalaui sfingter oddi. #akteri
tersebut biasanya .coli, +lebsiella, lostridium, #acterioides,atau nterobacter.
+olangitis biasanya menyebabkan demam, menggigil, nyeri abdomen, dan ikterus.
+olangitis akut yang ringan sampai sedang biasanya kolangitis bakterial nonpiogenik yang
ditandai dengan trias harcot, yaitu demam dan menggigil, nyeri di daerah hari, dan ikterus.
5pabila sudah lebih parah, dapat ditemukan lima gejala <eynold, berupa trias harcot, ditambah
syok, dan kekacauan mental atau penurunan kesadaran sampai koma.
,=,9 Pankreatitis akut
26
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 27/29
5danya batu empedu yang terjepit pada ampulla 'ateri? sfingter oddi atau adanya
mikrolitiasis dapat mengakibatkan pankreatitis akut karena refluks cairan empedu kedalam
saluran pancreas. Pada pankreatitis akut terjadi autodigesti substansi pancreas oleh en8im
pancreas yang aktif dan respon cedera sel yang diperantarai sitokin!sitokin inflamasi. 9ripsin di
disintesis didalam asinus sebagai proen8im tripsinogen. +arena kesalahan lalulintas tripsinogen
maka 8at ini diaktifkan didalam asinus dan bukan didalam duodenum. *etelah terakti'asi, tripsin
akan mengaktifasi proen8im lain seperti profosfolipase dan proelastase. n8im!en8im yang
terakti'asi ini menyebabkan disintegrasi sel asinus dan jaringan lemak sekitar pankreas, merusak
serat elastis pembuluh darah sehingga terjadi kebocoran 'ascular. 9ripsin aktif juga mengubah
prakalikrein menjadi bentuk aktifnya sehingga sistem kinin menjadi aktif dan, melalui
pengaktifan factor Hageman, memacu sistem pembekuan dan komplemen. Dengan cara ini
terjadi thrombosis pembuluh. 5kibat lain pengaktifan dini en8im adalah respon cedera sel asinus.
*el asinus yang rusak akan mengeluarkan sitokin poten yang menarik netrofil dan makrofag. *el
radang ini kemudian mengeluarkan lebih banyak sitokin seperti 9E), %(1, EO dan P5) kedalam
jaringan pancreas dan sirkulasi sehingga terjadi amplifikasi respon peradangan local dan
sistemik.
,=,: Ikterus 7strukti!
Disebabkan oleh obstruksi duktus biliaris akibat kecepatan pembentukan bilirubin
normal, tetapi bilirubin yang dibentuk tidak dapat memasuki usus. #ilirubin bebas masih tetapmemasuki hati dan dikonjugasi dengan cara yang biasa. #ilirubin ini kemudian kembali kedalam
darah karena pecahnya kanalikuli biliaris yang terbendung dan pengosongan langsung saluran
limfe.
5kibat tidak adanya bilirubin yang mencapai duodenum maka tidak ada bilirubin yang
diubah menjadi urobilinogen didalam usus oleh kerja bakteri. Oleh karena itu tidak ada
urobilinogen yang diserap kedalam darah dan tidak ada yang dikeluarkan ginjal kedalam urin.
5kibatnya, pada ikterus obstruksi uji untuk urobilinogen dalam urin adalah negati'e. *elain itu,
feses berwarna seperti dempul karena kurangnya sterkobilin dan pigmen empedu lainnya.
,; Penatalaksanaan
Knser6ati!
a0. (isis batu dengan obat!obatan
*ebagian besar pasien dengan batu empedu asimtomatik tidak akan mengalami keluhan
dan jumlah, besar, dan komposisi batu tidak berhubungan dengan timbulnya keluhan selama
27
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 28/29
pemantauan. +alaupun nanti timbul keluhan umumnya ringan sehingga penanganan dapat
elektif. 9erapi disolusi dengan asam ursodeoksilat untuk melarutkan batu empedu kolesterol
dibutuhkan waktu pemberian obat F!13 bulan dan diperlukan monitoring hingga dicapai disolusi.
9erapi efektif pada ukuran batu kecil dari 1 cm dengan angka kekambuhan " 7 dalam " tahun.
b0. Disolusi kontak 6etode ini didasarkan pada prinsip P9 dan instilasi langsung pelarut kolesterol ke
kandung empedu. Prosedur ini in'asif dan kerugian utamanya adalah angka kekambuhan yang
tinggi.
c0. (itotripsi /Jtarcor'oral *hock a'e (ithotripsy *(0
*( merupakan litotripsi untuk batu empedu dimana dasar terapinya adalah disintegrasi
batu dengan gelombang kejut sehingga menjadi partikel yang lebih kecil. Pemecahan batu
menjadi partikel kecil bertujuan agar kelarutannya dalam asam empedu menjadi meningkat serta
pengeluarannya melalui duktus sistikus dengan kontraksi kandung empedu juga menjadi lebih
mudah. fektifitas *( memerlukan terapi adju'ant asam ursodeoksilat.
Penanganan /erati!
a0. +olesistektomi%ndikasi dilakukannya kolesistektomi, yaitu kolelitiasis asimptomatik pada penderita
diabetes melitus karena serangan kolesistitis akut dapat menimbulkan komplikasi yang berat,
batu empedu simptomatik, kandung empedu yang tidak terlihat pada kolesistografi oral, yangmenandakan stadium lanjut, atau kandung empedu dengan batu besar, berdiameter lebih dari 3
cm karena batu yang besar lebih sering menimbulkan kolesistitis akut. %ndikasi lain adalah
kalsifikasi kandung empedu karena dihubungkan dengan kejadian karsinoma.
28
8/17/2019 Ikterus Obstruktif DAN Batu Empedu
http://slidepdf.com/reader/full/ikterus-obstruktif-dan-batu-empedu 29/29
DAFTAR PUSTAKA
1. *jamsuhidajat <, @ong D, editor. #uku 5jar %lmu #edah. disi ke!. @akarta: Penerbit
#uku +edokteran >Q 31
3. 9ownsend, ourtney 6. 32. Hernias. *abiston 9eJtbook of *urgery. 1th dition.
Philadelphia. lse'ier *aunders.
. (esmana (.5, #atu mpedu. #uku 5jar %lmu Penyakit Dalam. @ilid %, disi %%%, #alai
Penerbit )+G%, @akarta, 1IIF.
2. #onheur @. #iliary Obstruction. 5csessed on 5pril 31F. 5'ailable at
http:??emedicine.medscape.com?article?141!o'er'iew
". #runicardi, ) harles. 3". %nguinal Hernias. *chwart8Rs Principles of *urgery. ighth
edition. Eew ork. 6c >raw!Hill. 1"!I2.
F. >uyton 5, Hall @. *istem *aluran mpedu dalam: #uku 5jar )isiologi +edokteran.
disi ke!I. @akarta: >, 1II. 134!13I