Sistematizacion Del 1er Foro Metropolitano de Emplabilidad y Participacion Juvenil
Ikan gatul Juvenil
-
Upload
hanifa-fitria -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of Ikan gatul Juvenil
ANALISIS DATA
1. Ikan gatul Juvenil
Menit
ke-
Jumlah ikan (pada tiap suhu)
15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C
2 11 7 5 0 0 1 0 5 1
4 18 5 1 4 0 2 0 0 0
6 16 4 1 4 0 3 1 0 1
8 15 5 7 1 0 0 1 1 0
10 16 6 5 0 1 0 0 0 2
2. Ikan gatul Non gravit
Menit
ke-
Jumlah ikan (pada tiap suhu)
15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C
2 16 6 5 0 0 0 0 0 3
4 22 6 0 2 0 0 0 0 0
6 16 2 2 1 5 1 3 0 1
8 19 7 7 1 3 0 0 0 0
10 19 4 4 0 0 0 0 0 1
3. Ikan gatul Gravit
Menit
ke-
Jumlah ikan (pada tiap suhu)
15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C
2 20 5 2 1 0 1 0 0 1
4 20 8 1 1 0 0 0 0 0
6 20 7 0 1 0 0 0 0 2
8 17 6 4 2 1 0 0 0 0
10 15 11 4 0 0 0 0 0 0
15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C0
5
10
15
20
25
2 Menit
JuvenilNon GravitGravit
Jum
lah
ikan
Pada grafik 2menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu
15oC dengan jumlah 11 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 7 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 5
ekor, suhu 27,5oC dengan jumlah 1 ekor, suhu 32,5oC dengan jumlah 5 ekor dan suhu 35oC
dengan jumlah 1 ekor. Sedangkan ikan guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan
jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 6 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 5 ekor, dan suhu
35oC dengan jumlah 3 ekor. Dan pada ikan guppy gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan
jumlah 20ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 5 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 2 ekor, suhu 22,5oC
dengan jumlah 1 ekor, suhu 27,5oC dengan jumlah 1 ekor dan suhu 35oC dengan jumlah 1 ekor
15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C0
5
10
15
20
25
4 Menit
JuvenilNon GravitGravit
Jum
lah
Ikan
Pada grafik 4menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu
15oC dengan jumlah 18 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 5 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 1
ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 4 ekor, dan suhu 27,5oC dengan jumlah 2 ekor. Sedangkan ikan
guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 22 ekor, suhu 17,5oC dengan
jumlah 6 ekor, dan suhu 22,5oC dengan jumlah 2 ekor. Dan pada ikan guppy gravit lebih banyak
pada suhu 15oC dengan jumlah 20ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 8 ekor, suhu 20oC dengan
jumlah 1 ekor, dan suhu 22,5oC dengan jumlah 1 ekor
Pada grafik 6menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu
15oC dengan jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 4 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 1
ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 4 ekor, suhu 27,5oC dengan jumlah 3 ekor, suhu 30°C dengan
jumlah 1 ekor dan suhu 35oC dengan jumlah 1ekor. Sedangkan ikan guppy non gravit lebih
banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 2 ekor, suhu 22,5oC
dengan jumlah 1 ekor, suhu 25oC dengan jumlah 5ekor, suhu 27,5°C dengan jumlah 1ekor, suhu
30°C dengan jumlah 3 ekor dan suhu 35°C dengan jumlah 1 ekor. Dan pada ikan guppy gravit
lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 20ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 7 ekor, suhu
22,5oC dengan jumlah 1 ekor dan suhu 35oC dengan jumlah 2 ekor.
15°C 17,5°C
20°C 22,5°C
25°C 27,5°C
30°C 32,5°C
35°C0
5
10
15
20
25
6 Menit
JuvenilNon GravitGravit
Jum
lah
Ikan
15°C 17,5°C
20°C 22,5°C
25°C 27,5°C
30°C 32,5°C
35°C02468
101214161820
8 Menit
JuvenilNon GravitGravit
Jum
lah
Ikan
Pada grafik 8menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu
15oC dengan jumlah 15 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 5 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 7
ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 1 ekor, suhu 30°C dengan jumlah 1 ekor dan suhu 32,5oC
dengan jumlah 1ekor. Sedangkan ikan guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan
jumlah 19 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 7 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 7ekor, suhu 22,5oC
dengan jumlah 1 ekor, dan suhu 25oC dengan jumlah 3ekor. Dan pada ikan guppy gravit lebih
banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 17ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 6 ekor, suhu 20oC
dengan jumlah 4 ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 2 ekor, dan suhu 25oC dengan jumlah 1ekor.
15°C 17,5°C
20°C 22,5°C
25°C 27,5°C
30°C 32,5°C
35°C02468
101214161820
10 Menit
JuvenilNon Gravit Gravit
Jum
lah
Ikan
Pada grafik 10menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada
suhu 15oC dengan jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 6 ekor, suhu 20oC dengan jumlah
5 ekor, suhu 25oC dengan jumlah 1 ekor, dan suhu 35oC dengan jumlah 2ekor. Sedangkan ikan
guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 19 ekor, suhu 17,5oC dengan
jumlah 4 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 4ekor, dan suhu 35oC dengan jumlah 1ekor. Dan pada
ikan guppy gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 15ekor, suhu 17,5oC dengan
jumlah 11 ekor, dan suhu 20oC dengan jumlah 4 ekor.
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini sampel yang digunakan yaitu ikan guppy (Poecillia reticulata),karena
ikan ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, berdarah dingin, pergerakan yangmudah
diamati, serta mudah mengatur suhu lingkungannya. Ikan ini adalah jenis ikan hiaskecil yang
mudah ditemukan di pasaran. Preferensi suhu melibatkan banyak fungsi fisiologis dalam
mempertahankan homeostatis, dengan homeostatis sebagai mekanisme pengaturan diri agar tetap
terjadi kestabilan lingkungan internal sebagai tanggapan terhadap kondisi lingkungan eksternal
yang dapat diubah-ubah.
Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan (Ewusie. 1990; 180). Kenaikan
suhu air dapat akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Kanisius.
1992; 22). Menurut Soetjipta (1993; 71), air memiliki beberapa sifat termal yang unik, sehingga
perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada udara. Selanjutnya Soetjipta
menambahkan bahwa walaupun suhu kurang mudah berubah di dalam air daripada di udara,
namun suhu merupakan faktor pembatas utama. Oleh karena itu, mahluk akuatik sering memiliki
toleransi yang sempit. Ikan merupakan hewan ektotermik yang berarti tidak menghasilkan panas
tubuh, sehingga suhu tubuhnya tergantung atau menyesuaikan suhu lingkungan sekelilingnya
(Hoole et al, dalam Tunas. 2005; 16). Secara kesuluruhan ikan lebih toleran terhadap perubahan
suhu air, beberapa species mampu hidup pada suhu air mencapai 29◦C, sedangkan jenis lain
dapat hidup pada suhu air yang sangat dingin, akan tetapi kisaran toleransi individual terhadap
suhu umumnya terbatas (Sukiya. 2005; 9). Ikan yang hidup di dalam air yang mempunyai suhu
relatif tinggi akan mengalami kenaikan kecepatan respirasi (Kanisius. 1992; 23). Hal tersebut
dapat diamati dari perubahan gerakan operculum ikan.
Ikan guppy jenis juvenile, non gravit dan gravit yang telah di aklimasi pada suhu 20oC
menunjukan bahwa paling banyak berada di kompartemen dengan suhu berkisar 15˚C-22,5˚C.
Sesuai dengan pernyataan dari Scott (1999), yang mengatakan bahwa, ikan guppy hidup pada
lingkungan dengan suhu 18-28°C. Penyebab ikan berada pada suhu yang rendah yaitu karena
pada suhu yang tinggi kelarutan oksigen berkurang. Ikan yang digunakan pada praktikum ini
cukup banyak sehingga membutuhkan oksigen yang cukup banyak. Oksigen dibutuhkan untuk
pembakaran bahan organik sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan CO2 dan
H2O. Oksigen sebagai bahan pernafasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme.
Oleh sebab itu kelangsungan hidup ikan ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen
yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen terlarut sudah tentu akan berpengaruh
terhadap fisiologi respirasi ikan dan hanya ikan yang memiliki sistim respirasi yang sesuai dapat
bertahan hidup (Fujaya, 2009). Tidak hanya itu Laevastu dan Hela (1970) juga menyatakan
bahwa, pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan
pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf.
Hal inilah yang menyebabkan ikan lebih banyak berada di suhu yang rendah (yang sesuai)
dibandingkan dengan suhu yang tinggi.
Berbeda dengan pernyataan Tunas (2005) bahwa suhu rendah memungkinkan air
mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah menyebabkan stres pernafasan pada ikan
berupa penurunan laju respirasi dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya
ikan-ikan akibat kekurangan oksigen. Sehingga pada umumnya ikan lebih menyukai suhu yang
relatif hangat untuk proses fisiologis dalam tubuhnya ataupun inkubasi telur maksimal untuk
yang gravit.
DAFTAR PUSTAKA
Ewusie. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Bandung : Penerbit Institut Teknologi Bandung
Fujaya, Y. 2009. Fisiologi Ikan. Jakarta. Rineka Cipta.
Kanisius. 1992.Polusi Air dan Udara. Yogjakarta : Penerbit : Kanisius
Laevastu, T. dan Hayes, M.L. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology. New York. Fishering
News Book Ltd.
Scott, P. 1999. Livebearing Fishes (Fishkeeper's Guides). USA. Interpet Publishing.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang : Penerbit Universitas Negeri Malang
Tunas, Arthama Wayan. 2005. Patologi Ikan Toloestei. Yogjakarta : Penerbit Universitas Gadjah
Mada