Ikan gatul Juvenil

9
ANALISIS DATA 1. Ikan gatul Juvenil Men it ke- Jumlah ikan (pada tiap suhu) 15° C 17,5 °C 20° C 22,5 °C 25° C 27,5 °C 30° C 32,5 °C 35° C 2 11 7 5 0 0 1 0 5 1 4 18 5 1 4 0 2 0 0 0 6 16 4 1 4 0 3 1 0 1 8 15 5 7 1 0 0 1 1 0 10 16 6 5 0 1 0 0 0 2 2. Ikan gatul Non gravit Men it ke- Jumlah ikan (pada tiap suhu) 15° C 17,5 °C 20° C 22,5 °C 25° C 27,5 °C 30° C 32,5 °C 35° C 2 16 6 5 0 0 0 0 0 3 4 22 6 0 2 0 0 0 0 0 6 16 2 2 1 5 1 3 0 1 8 19 7 7 1 3 0 0 0 0 10 19 4 4 0 0 0 0 0 1 3. Ikan gatul Gravit Men it ke- Jumlah ikan (pada tiap suhu) 15° C 17,5 °C 20° C 22,5 °C 25° C 27,5 °C 30° C 32,5 °C 35° C

description

ekologi

Transcript of Ikan gatul Juvenil

Page 1: Ikan gatul Juvenil

ANALISIS DATA

1. Ikan gatul Juvenil

Menit

ke-

Jumlah ikan (pada tiap suhu)

15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C

2 11 7 5 0 0 1 0 5 1

4 18 5 1 4 0 2 0 0 0

6 16 4 1 4 0 3 1 0 1

8 15 5 7 1 0 0 1 1 0

10 16 6 5 0 1 0 0 0 2

2. Ikan gatul Non gravit

Menit

ke-

Jumlah ikan (pada tiap suhu)

15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C

2 16 6 5 0 0 0 0 0 3

4 22 6 0 2 0 0 0 0 0

6 16 2 2 1 5 1 3 0 1

8 19 7 7 1 3 0 0 0 0

10 19 4 4 0 0 0 0 0 1

3. Ikan gatul Gravit

Menit

ke-

Jumlah ikan (pada tiap suhu)

15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C

2 20 5 2 1 0 1 0 0 1

4 20 8 1 1 0 0 0 0 0

6 20 7 0 1 0 0 0 0 2

8 17 6 4 2 1 0 0 0 0

10 15 11 4 0 0 0 0 0 0

Page 2: Ikan gatul Juvenil

15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C0

5

10

15

20

25

2 Menit

JuvenilNon GravitGravit

Jum

lah

ikan

Pada grafik 2menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu

15oC dengan jumlah 11 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 7 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 5

ekor, suhu 27,5oC dengan jumlah 1 ekor, suhu 32,5oC dengan jumlah 5 ekor dan suhu 35oC

dengan jumlah 1 ekor. Sedangkan ikan guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan

jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 6 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 5 ekor, dan suhu

35oC dengan jumlah 3 ekor. Dan pada ikan guppy gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan

jumlah 20ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 5 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 2 ekor, suhu 22,5oC

dengan jumlah 1 ekor, suhu 27,5oC dengan jumlah 1 ekor dan suhu 35oC dengan jumlah 1 ekor

15°C 17,5°C 20°C 22,5°C 25°C 27,5°C 30°C 32,5°C 35°C0

5

10

15

20

25

4 Menit

JuvenilNon GravitGravit

Jum

lah

Ikan

Page 3: Ikan gatul Juvenil

Pada grafik 4menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu

15oC dengan jumlah 18 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 5 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 1

ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 4 ekor, dan suhu 27,5oC dengan jumlah 2 ekor. Sedangkan ikan

guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 22 ekor, suhu 17,5oC dengan

jumlah 6 ekor, dan suhu 22,5oC dengan jumlah 2 ekor. Dan pada ikan guppy gravit lebih banyak

pada suhu 15oC dengan jumlah 20ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 8 ekor, suhu 20oC dengan

jumlah 1 ekor, dan suhu 22,5oC dengan jumlah 1 ekor

Pada grafik 6menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu

15oC dengan jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 4 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 1

ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 4 ekor, suhu 27,5oC dengan jumlah 3 ekor, suhu 30°C dengan

jumlah 1 ekor dan suhu 35oC dengan jumlah 1ekor. Sedangkan ikan guppy non gravit lebih

banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 2 ekor, suhu 22,5oC

dengan jumlah 1 ekor, suhu 25oC dengan jumlah 5ekor, suhu 27,5°C dengan jumlah 1ekor, suhu

30°C dengan jumlah 3 ekor dan suhu 35°C dengan jumlah 1 ekor. Dan pada ikan guppy gravit

lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 20ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 7 ekor, suhu

22,5oC dengan jumlah 1 ekor dan suhu 35oC dengan jumlah 2 ekor.

15°C 17,5°C

20°C 22,5°C

25°C 27,5°C

30°C 32,5°C

35°C0

5

10

15

20

25

6 Menit

JuvenilNon GravitGravit

Jum

lah

Ikan

Page 4: Ikan gatul Juvenil

15°C 17,5°C

20°C 22,5°C

25°C 27,5°C

30°C 32,5°C

35°C02468

101214161820

8 Menit

JuvenilNon GravitGravit

Jum

lah

Ikan

Pada grafik 8menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada suhu

15oC dengan jumlah 15 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 5 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 7

ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 1 ekor, suhu 30°C dengan jumlah 1 ekor dan suhu 32,5oC

dengan jumlah 1ekor. Sedangkan ikan guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan

jumlah 19 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 7 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 7ekor, suhu 22,5oC

dengan jumlah 1 ekor, dan suhu 25oC dengan jumlah 3ekor. Dan pada ikan guppy gravit lebih

banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 17ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 6 ekor, suhu 20oC

dengan jumlah 4 ekor, suhu 22,5oC dengan jumlah 2 ekor, dan suhu 25oC dengan jumlah 1ekor.

Page 5: Ikan gatul Juvenil

15°C 17,5°C

20°C 22,5°C

25°C 27,5°C

30°C 32,5°C

35°C02468

101214161820

10 Menit

JuvenilNon Gravit Gravit

Jum

lah

Ikan

Pada grafik 10menit ini, menunjukkan bahwa ikan guppy juvenile lebih banyak pada

suhu 15oC dengan jumlah 16 ekor, suhu 17,5oC dengan jumlah 6 ekor, suhu 20oC dengan jumlah

5 ekor, suhu 25oC dengan jumlah 1 ekor, dan suhu 35oC dengan jumlah 2ekor. Sedangkan ikan

guppy non gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 19 ekor, suhu 17,5oC dengan

jumlah 4 ekor, suhu 20oC dengan jumlah 4ekor, dan suhu 35oC dengan jumlah 1ekor. Dan pada

ikan guppy gravit lebih banyak pada suhu 15oC dengan jumlah 15ekor, suhu 17,5oC dengan

jumlah 11 ekor, dan suhu 20oC dengan jumlah 4 ekor.

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini sampel yang digunakan yaitu ikan guppy (Poecillia reticulata),karena

ikan ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, berdarah dingin, pergerakan yangmudah

diamati, serta mudah mengatur suhu lingkungannya. Ikan ini adalah jenis ikan hiaskecil yang

mudah ditemukan di pasaran. Preferensi suhu melibatkan banyak fungsi fisiologis dalam

mempertahankan homeostatis, dengan homeostatis sebagai mekanisme pengaturan diri agar tetap

terjadi kestabilan lingkungan internal sebagai tanggapan terhadap kondisi lingkungan eksternal

yang dapat diubah-ubah.

Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan (Ewusie. 1990; 180). Kenaikan

suhu air dapat akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Kanisius.

1992; 22). Menurut Soetjipta (1993; 71), air memiliki beberapa sifat termal yang unik, sehingga

perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada udara. Selanjutnya Soetjipta

Page 6: Ikan gatul Juvenil

menambahkan bahwa walaupun suhu kurang mudah berubah di dalam air daripada di udara,

namun suhu merupakan faktor pembatas utama. Oleh karena itu, mahluk akuatik sering memiliki

toleransi yang sempit. Ikan merupakan hewan ektotermik yang berarti tidak menghasilkan panas

tubuh, sehingga suhu tubuhnya tergantung atau menyesuaikan suhu lingkungan sekelilingnya

(Hoole et al, dalam Tunas. 2005; 16). Secara kesuluruhan ikan lebih toleran terhadap perubahan

suhu air, beberapa species mampu hidup pada suhu air mencapai 29◦C, sedangkan jenis lain

dapat hidup pada suhu air yang sangat dingin, akan tetapi kisaran toleransi individual terhadap

suhu umumnya terbatas (Sukiya. 2005; 9). Ikan yang hidup di dalam air yang mempunyai suhu

relatif tinggi akan mengalami kenaikan kecepatan respirasi (Kanisius. 1992; 23). Hal tersebut

dapat diamati dari perubahan gerakan operculum ikan.

Ikan guppy jenis juvenile, non gravit dan gravit yang telah di aklimasi pada suhu 20oC

menunjukan bahwa paling banyak berada di kompartemen dengan suhu berkisar 15˚C-22,5˚C.

Sesuai dengan pernyataan dari Scott (1999), yang mengatakan bahwa, ikan guppy hidup pada

lingkungan dengan suhu 18-28°C. Penyebab ikan berada pada suhu yang rendah yaitu karena

pada suhu yang tinggi kelarutan oksigen berkurang. Ikan yang digunakan pada praktikum ini

cukup banyak sehingga membutuhkan oksigen yang cukup banyak. Oksigen dibutuhkan untuk

pembakaran bahan organik sehingga terbentuk energi yang diikuti dengan pembentukan CO2 dan

H2O. Oksigen sebagai bahan pernafasan dibutuhkan oleh sel untuk berbagai reaksi metabolisme.

Oleh sebab itu kelangsungan hidup ikan ditentukan oleh kemampuannya memperoleh oksigen

yang cukup dari lingkungannya. Berkurangnya oksigen terlarut sudah tentu akan berpengaruh

terhadap fisiologi respirasi ikan dan hanya ikan yang memiliki sistim respirasi yang sesuai dapat

bertahan hidup (Fujaya, 2009). Tidak hanya itu Laevastu dan Hela (1970) juga menyatakan

bahwa, pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan

pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf.

Hal inilah yang menyebabkan ikan lebih banyak berada di suhu yang rendah (yang sesuai)

dibandingkan dengan suhu yang tinggi.

Berbeda dengan pernyataan Tunas (2005) bahwa suhu rendah memungkinkan air

mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah menyebabkan stres pernafasan pada ikan

berupa penurunan laju respirasi dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya

ikan-ikan akibat kekurangan oksigen. Sehingga pada umumnya ikan lebih menyukai suhu yang

Page 7: Ikan gatul Juvenil

relatif hangat untuk proses fisiologis dalam tubuhnya ataupun inkubasi telur maksimal untuk

yang gravit.

DAFTAR PUSTAKA

Ewusie. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Bandung : Penerbit Institut Teknologi Bandung 

Fujaya, Y. 2009. Fisiologi Ikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Kanisius. 1992.Polusi Air dan Udara. Yogjakarta : Penerbit : Kanisius 

Laevastu, T. dan Hayes, M.L. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology. New York. Fishering

News Book Ltd.

Scott, P. 1999. Livebearing Fishes (Fishkeeper's Guides). USA. Interpet Publishing.

Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang : Penerbit Universitas Negeri Malang 

Tunas, Arthama Wayan. 2005. Patologi Ikan Toloestei. Yogjakarta : Penerbit Universitas Gadjah

Mada