IDK 2B Kelompok 7 Makalah

download IDK 2B Kelompok 7 Makalah

of 10

description

Keperawatan

Transcript of IDK 2B Kelompok 7 Makalah

DAMPAK SURVEILANCE TERHADAP PENGENDALIAN PENYAKIT

MAKALAH

oleh Kelompok ......Mufreda Yuliana Indriani

142310101008Nishrina Dini Kurniawati

142310101072PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNVERSITAS JEMBER2015

DAMPAK SURVEILANCE TERHADAP PENGENDALIAN PENYAKIT

MAKALAH

diajukan sebagai memenuhi tugas Ilmu Dasar Keperawatan IIB

dengan dosen: Ns. Latifa Aini S., M.Kep., Sp.Kom oleh Kelompok ......Mufreda Yuliana Indriani

142310101008

Nishrina Dini Kurniawati

142310101072PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNVERSITAS JEMBER2015PEMBAHASAN

Definisi surveilans menurut WHO adalah kegiatan pemantauan secara cermat dan terus menerus terhadap berbagai faktor yang menentukan kejadian dan penyebaran penyakit atau gangguan kesehatan, yang meliputi pengumpulan, analisis, interpretasi, dan penyebar luasan data sebagai bahan untuk penanggulangan dan pencegahan.

Menurut CDC (Center of Disease Control), surveilans adalah pengumpulan, analisis, dan interpretasi data kesehatan secara sistematis dan terus-menerus yang diperlukan untuk perencanaan, implementasi, dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini dipadukan dengan diseminasi data secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang perlu mengetahuinya.

Menurut Timmreck (2005), surveilans adalah proses pengumpulan data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan. Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang status kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan, mendeskripsikan, dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah kejadian yang merugikan kesehatan. Dengan demikian, agar data dapat berguna, data harus akurat, tepat waktu, dan tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan.

Dari definisi surveilans tersebut dapat dimaksudkan bahwa surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus-menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan, dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan penanggulangan secara afektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

Manfaat dan Kegunaan Surveilans

1. Dapat menjelaskan pola penyakit yang sedang berlangsung, dikaitkan dengan tindakan atau intervensi kesehatan masyarakat.2. Dapat melakukan monitoring kecenderungan penyakit endemis dan mengestimasi dampak penyakit dimasa mendatang.3. Dapat mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologi penyakit, khususnya untuk mendeteksi adanya KLB atau wabah.4. Dapat memantau pelaksanaan dan daya guna program pengendalian khusus dengan membandingkan besarnya masalah sebelum dan sesudah pelaksanaan program.5. Dapat mengidentifikasi kelompok resiko tinggi menurut usia, pekerjaan, wilayah dan variasi terjadinya dari waktu ke waktu, menambah pemahaman mengenai vektor penyakit, reservoir binatang dan dinamika penularan penyakit menular.Jenis Penyelenggaraan SurveilanceA. Penyelenggaraan berdasarkan metode pelaksanaan1. Surveilans epidemiologi rutin terpadu adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan dan atau faktor resiko kesehatan.

2. Surveilans epidemiologi khusus adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap suatu kejadian, permasalahan , faktor resiko atau situasi khusus kesehatan

3. Surveilans sentinel, adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada populasi dan wilayah terbatas untuk mendapatkan signal adanya masalah kesehatan pada suatu populasi atau wilayah yang lebih luas.

4. Surveilans epidemiologi adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi pada periode tertentu serta populasi atau wilayah tertentu untuk mengetahui lebih mendalam gambaran epidemiologi penyakit, permasalahan dan atau factor resiko kesehatan.

B. Penyelenggaraan berdasarkan aktifitas pengumpulan data1. Surveilans aktif adalah penyelenggaraan surveilans epidemilogi dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.

2. Surveilans pasif adalah penyelenggaraan surveilans epidemiologi dimana unit surveilans mengumpulkan data dengan cara menerima data tersebut dari unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya.

C. Penyelenggaraan berdasarkan pola pelaksanaan

1. Pola kedaruratan adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk penanggulangan KLB dan atau wabah dan atau bencana.

2. Pola selain kedaruratan adalah kegiatan surveilans yang mengacu pada ketentuan yang berlaku untuk keadaan di luar KLB dan atau wabah dan atau bencana.

D. Penyelenggaraan berdasarkan kualitas pemeriksaan

1. Bukti klinis atau tanpa peralatan pemeriksaan adalah kegiatan surveilans dimana data diperoleh berdasarkan pemeriksaan klinis atau tidak menggunakan peralatan pendukung pemeriksaan.

2. Bukti laboratorium atau dengan peralatan khusus adalah kegiatan surveilans dimana data diperoleh berdasarkan pemerksaan laboratorium atau peralatan pendukung pemeriksaan lainnya.Dampak SurveilansPada surveilans juga terdapat berbagai dampak misalnya dampak positive maupun dampak negative terhadap penanggulangan suatu penyakit. Berikut adalah dampak positive dan dampak negative dari surveilans :

A. Dampak Positif :

1. Penyebaran penyakit akan menurun. Karena dengan analisa surveilans tersebut akan didapatkan cara pengendalian penyakit yang selanjutnya akan tersebar diberbagai daerah sehingga dapat ditekan angka penyebarannya.2. Kita dapat mengetahui penyakit atau wabah apa saja yang pernah terjadi disuatu daerah. Melalui data atau laporan yang surveilans dapat dari pengumpulan data secara langsung dan tidak langsung.3. Apabila dalam melakukan pengendalian penyakit berjalan dengan baik, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat. Sehingga populasi masyarakat juga akan ikut membaik. Karena kita dapat melakukan pengendalian dan pencegahan tersebut.4. Kita dapat mengetahui masalah apa yang terjadi sehingga dapat menentukan penyebab, persebaran suatu penyakit, dan kita tahu bagaimana cara penanganannya, selain itu kita juga akan dapat melakukan pencegahan agar penyakit tersebut tidak terjadi lagi untuk didaerah lain.5. Dapat mencegah dan menanggulangi penyakit/peristiwa kesehatan yang mengganggu termasuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang akibat dari keadaan tersebut.

6. Dapat membantu untuk menentukan dan menjelaskan suatu penyakit/peristiwa kesehatan yang sebelumnya tampak kurang penting menjadi peristiwa kesehatan yang sangat penting.

7. Dengan pengamatan langsung yang dilakukan di suatu daerah dapat di ketahui penyakit apa saja yang terjadi di daerah tersebut.

B. Dampak Negatif1. Kegiatan yang dilakukan surveilans hanya untuk mendata dan menganalisa tetapi tidak melakukan tindak lanjut untuk menangani agar penyebaran penyakit tersebut tidak meluas.2. Tetap adanya wabah disuatu wilayah terpencil dikarenakan wilayah tersebut tidak menerima atau pun tidak tahu data dari surveilans yang seharusnya bisa menanggulangi wabah tersebut.3. Surveilans membutuhkan alat alat lab standart di setiap tingkat operasi untuk meningkatkan kemampuan konfirmasi kasus, dan hal tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit.4. Untuk dapat melakukan analisis kecenderungan suatu proses dalam masyarakat dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk pengumpulan data. Data yang terbatas hanya satu atau dua tahun saja, sulit untuk dijadikan patokan dalam membuat analisis kecenderungan penyakit pada daerah yang diteliti.

5. Untuk melakukan penilaian terhadap tingkat keberhasilan suatu program, biasanya, mengalami kesulitan bila dilakukan pada populasi yang jumlahnya kecil atau bila tidak ada populasi/kelompok pembanding(kontrol).

6. Untuk mendapat hasil analisis dibutuhkan waktu untuk tabulasi dan analisis data. Sehingga ketika terdapat penyakit yang menyerang suatu daerah yang sudah sangat parah dapat menyebabkan penyakit yang dialami semakin menyebar luas dan tidak terkendali karena lamanya waktu analisis.

7. Terbatasnya indikator kunci untuk berbagai nilai-nilai tertentu dari hasil analisis sehingga sering sekali mengalami kesulitan dalam membuat kesimpulan hasil analisis, umpamanya indikator kunci tentang peran aktif masyarakat, tingkat pengetahuan dan motivasi masyarakat terhadap kehidupan sehat dan lain-lain. Sehingga apa yang kurang dan yang diperlukan masyarakat tidak dapat dipenuhi dan diatasi secara tepat.Penerapan Surveilans di Indonesia

Menurut Kepmenkes, salah satu sasaran surveilans epidemilogi kesehatan adalah pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Gizi (SKG) dan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD KLB) gizi buruk. Sedangkan berdasarkan Surveilans gizi adalah pengamatan yang dilakukan terhadap anak balita dalam rangka mencegah terjadinya kasus gizi buruk.

Sedangkan menurut WHO, praktek survailans gizi dilakukan dengan melakukan pengamatan keadaan gizi, dalam rangka untuk membuat keputusan yang berdampak pada perbaikan gizi penduduk dengan menyediakan informasi yang terus menerus tentang keadaan gizi penduduk, berdasarkan pengumpulan data langsung sesuai sumber yang ada, termasuk data hasil survei dan data yang sudah ada.

Terdapat tiga jenis utama sistem surveilans gizi menurut Mason et al (1984), yaitu:

1. Pemantauan gizi jangka panjang sebagai masukan untuk perencanaan nasional, untuk menganalisis dampak kebijakan dan untuk memprediksi kecenderungan masa depan2. Evaluasi dampak program gizi dan proyek-proyek tertentu yaitu informasi yang dirancang untuk memungkinkan tanggapan langsung melalui program atau proyek modifikasi3. Peringatan dini atau sistem peringatan tepat waktu untuk mengidentifikasi kekurangan pangan akut, untuk mendapatkan tanggapan jangka pendek.

Sistem Surveilans gizi adalah mengumpulkan data dasar program yang difokuskan pada masalah gizi bayi, anak-anak, dan wanita hamil. Sistem surveilans gizi berfungsi untuk menyediakan data lokal spesifik yang berguna untuk pengelolaan program gizi kesehatan masyarakat. Sistem ini memberikan informasi yang sangat berguna, tetapi juga ada tantangan metodologis yang berkaitan dengan keterwakilan, pengawasan mutu, dan indikator sensitivitas atau spesifisitas.Sementara menurut WHO menggambarkan sistem surveilans gizi sebagai proses yang berkesinambungan memiliki lima tujuan khusus, antara lain :

1. Menggambarkan status gizi penduduk, dengan referensi khusus bagi mereka yang menghadapi risiko

2. Menganalisis faktor-faktor penyebab yang terkait dengan gizi buruk

3. Mempromosikan keputusan oleh pemerintah, baik mengenai perkembangan normal dan keadaan darurat

4. Memprediksi kemungkinan masalah gizi sehingga dapat membantu dalam perumusan kebijakanMemantau dan mengevaluasi program gizi.

Ruang lingkup dan tujuan sistem surveilans gizi di Indonesia menurut Soekirman & Karyadi (1995), antara sebagai berikut:

1. Sistem yang berfungsi sebagai peringatan dan intervensi tepat waktu.

2. Sistem untuk menghubungkan masalah daerah rawan (kabupaten, kecamatan, desa) dengan otoritas yang lebih tinggi pada tingkat propinsi dan tingkat pusat.

3. Memberikan indikator yang berfungsi sebagai mekanisme deteksi dini untuk krisis pangan

4. Membimbing tindakan cepat untuk mengatasi penurunan ketersediaan pangan dan konsumsi, khususnya di kalangan rumah tangga miskin

CONTOH SOAL1. Penyelenggaraan surveilans epidemilogi dimana unit surveilans mengumpulkan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan, masyarakat atau sumber data lainnya adalah pengertian dari...a. Surveilans pasifb. Surveilans epidemiologi khususc. Surveilans epidemiologi rutin terpadud. Studi epidemiologie. Surveilans aktif2. Kegiatan surveilans dapat mencegah dan menanggulangi penyakit/peristiwa kesehatan yang mengganggu termasuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang akibat dari suatu penyakit. Upaya petugas survey untuk meningkatkan pengertian masyarakat dengan cara...a. Bersosialisasi tentang hasil surveyb. Hasil survey hanya digunakan sebagai dokumentasic. Hanya mendata saja tanpa meneruskan tindakand. Hasil survey dibuat selebarane. Acuh dan menganggap masyarakat sudah paham3. Dengan adanya program vaksinasi adalah dampak positif dari kegiatan surveilans yang berkaitan dengan...

a. Informasi tentang penyakit

b. Pengendalian dan pencegahan penyakit

c. Pengobatan terhadap penyakit

d. Mendeteksi adanya penyakit

e. Penjelasan terhadap pola penyakit

4. Surveilans adalah proses pengumpulan data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan. Pengertian tersebut dikemukakan oleh .....a. WHOb. CDCc. Timmerckd. Mason et al

e. Soekirman5. Pada surveilans terdapat berbagai kegunaan salah satunya adalah ....a. Dapat mempelajari riwayat alamiah penyakit dan epidemiologi penyakit, khususnya untuk mendeteksi adanya KLB atau wabah.b. Tidak dapat menjelaskan pola penyakit yang sedang berlangsungc. Dapat meningkatkan penyebaran penyakit pada suatu daerah

d. Dalam monitoring surveilans kurang baik dalam penyebarannyae. Dapat mempelajari kehidupan masyarakat sehari-hari

6. Pada suatu daerah telah dilaksanakan surveilans secara berkala , daerah tersebut terus mengalami peningkatan kesehatan dengan baik. Sehingga populasi masyarakat juga ikut membaik. Dalam hal tersebut surveilans membantu masyarakat dalam .....a. Peningkatan penyakit

b. Ekonomi

c. Kesejahteraan masayarakat

d. Sosial

e. Budaya

7. Pada suatu kejadian disebuah desa di adakan suatu surveilans dengan cara mensurvei suatu kejadian, permasalahan , faktor resiko atau situasi khusus kesehatan. Dari kejadian diatas surveilans menggunakan metode ?a. Surveilans aktif

b. Surveilans pasif

c. Surveilans epidemiologi khusus

d. Surveilans epidemiologi

e. Surveilans epidemiologi rutin

8. Untuk menunjang penyelenggaraan surveilans dibutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. Dari pernyataan tersebut termasuk dalam...

a. Dampak positif

b. Kelebihan dari surveilans

c. Manfaat surveilansd. Dampak negatif

e. Jenis surveilans

9. Petugas surveilans menemukan KLB chikungunya berdasarkan informasi dari kader dan dari jumlah penderita yang datang ke puskesmas. Setelah diketahui adanya KLB chikungunya, petugas melakukan survey ke daerah tersebut, dan ke wilayah cakupan puskesmas. Dari aktivitas survey yang dilakukan petugas dapat dikatakan sebagai bentuk surveilans...

a. Surveilans sentinel.

b. Surveilans epidemiologi khusus.

c. Surveilans epidemiologi rutin terpadud. Studi epidemiologie. Surveilans aktif

10. Kegiatan surveilans dapat mencegah dan menanggulangi penyakit/peristiwa kesehatan yang mengganggu termasuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang akibat dari suatu penyakit. Upaya petugas survey untuk meningkatkan pengertian masyarakat dengan cara...a. Bersosialisasi tentang hasil surveyb. Hasil survey hanya digunakan sebagai dokumentasic. Hanya mendata saja tanpa meneruskan tindakand. Hasil survey dibuat selebarane. Acuh dan menganggap masyarakat sudah pahamDAFTAR PUSTAKANugrahaeni, Dyan Kunthi .2011. Konsep Dasar Epidemiologi: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Budiarto, Eko. 2002. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : EGC