IDENTIFIKASI ALKOLOID

9

Click here to load reader

Transcript of IDENTIFIKASI ALKOLOID

Page 1: IDENTIFIKASI ALKOLOID

IDENTIFIKASI ALKOLOID

1. Tujuan : Agar dapat melakukan identifikasi alkaloid dari sampel dengan cepat

Dan mudah

2. Teori Singkat :

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan

heterosiklik dan terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang

berasal dari hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino

dan antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang

sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk

digolongan ini.

Prinsip dasar pembentukan Alkaloid

Asam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini terdiri dari

amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial yang merupakan standar

atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam

glutamat , glutamin, glisin, histidine, isoleusin, leusin, lysin, metionin, fenilalanine, prolin,

serine, treonine, triptopan, tirosine, and valin(4). Dari 20 jenis asam amino yang disebutkan

diatas, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang

menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis

Page 2: IDENTIFIKASI ALKOLOID

isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari

biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer

dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi

rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam

biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi yang mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa.

Basa kemudian bereaksi dengan karbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah alkaloid.

Alkoloid dapat digolongka sebagai berikut :

1. Alkoloid sejati adalah senyawa yang mengandung nitrogen pada struktur

heterosiklik, struktur komples, distribusi terbatas yang menurut beberapa ahli

hanya ada pada tumbuhan. Alkaloid sejati ditemukan dalam bentuk garamnya

2. Pseudoalkoloid memiliki sifat seperti alkaloid sejati tetapi tidak diturunkan

dari asam amino . contoh isoprenoid

3. Golongan Piridina : piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine,

guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.

4. Golongan Pyrrolidine : hygrine, cuscohygrine, nikotina

5. Golongan Tropane : atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine

6. Golongan Kuinolina : kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina,

strychnine, brucine, veratrine, cevadine

7. Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine,

narceine), sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine,

oxyacanthine

8. Alkaloid Fenantrena : alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)

9. Golongan Phenethylamine : mescaline, ephedrine, dopamin

10. Golongan Indola:

a. Tryptamines : serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin

b. Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic

acid

c. Beta-carboline : harmine, harmaline, tetrahydroharmine

d. Yohimbans: reserpine, yohimbine

e. Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine

Page 3: IDENTIFIKASI ALKOLOID

f. Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-

hydroxymitragynine

g. Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine

h. Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine

11. Golongan Purine:

a. Xantina : Kafein, teobromina, theophylline

12. Golongan Terpenoid:

a. Alkaloid Aconitum: aconitine

Alkaloid Steroid (yang bertulang punggung steroid pada struktur yang bernitrogen) Beberapa

pendapat mengenai kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut (Padmawinata,

1995):

1. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan

(salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi).

2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen meskipun banyak

alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan

nitrogen.

3. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau

pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung fungsi ini tidak

dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan bersifat ‘manusia sentris’.

4. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa alkaloid

menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang perkecambahan yang lainnya

menghambat.

5. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa, dapat

mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam tumbuhan.

Berdasarkan lokasi atom nitrogen di dalam struktur alkaloid, alkaloid

dapat dibagi atas 5 golongan:

1. Alkaloid heterosiklis

2. Alkaloid dengan nitrogen eksosiklis dan amina alifatis

3. Alkaloid putressina, spermidina, dan spermina

4. Alkaloid peptida

5. Alkaloid terpena

Page 4: IDENTIFIKASI ALKOLOID

3. Alat dan Bahan

Bahan : Alat :

1. Sampel segar dari tumbuhan 1. Tabung reaksi

( daun, buah , kulit , batang, dan lain – lain ) 2. Pipet tetes

2. Pasir Netral 3. Kapas

3. Klorofrom 4. Gunting, dll

4. Asam Sulfat 2

5. Klorofrom – ammonia 0,05 M

6. preaksi mayer ( Hgcl2 + Kl )

4. Cara Kerja :

1. kira – kira 4 gram sampel digerus dengan bantuan pasir netral

2. Basahi dengan 10 ml klorofrom

3. Tambahkan 10 ml klorofrom amoniak 0,05 M

4. Gerus dan saring kedalam tabung reaksi

5. Tambahkan 10 tetes Asam Sulfat 2 N

6. Kocok perlahan dan biarkan sampai terjadi pemisahan

7. Ambil lapisan asam dan pindahkan kedalam tabung reaksi

8. Tambahkan pereaksi Mayer

9. Jika timbul endapan atau kabut putih posotif mengandung alkaloid

Page 5: IDENTIFIKASI ALKOLOID

5. Hasil dan Pembahasan ;

Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan

terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan).

Khusus pada percobaan sampel yang dipakai hanya berasal dari tumbuhan saja untuk mengetahui

ada tidaknya kandungan alkaloid dalam tumbuhan tersebut.

NO NAMA

TANAMAN

REAKSI YANG TIMBUL HASIL

1 Daun Pandan Endapan putih ( + ) mengandung alkaloid

2 Daun Pule Endapan putih (+) mengandung alkaloid

3 Daun Ubi Tidak terdapat endapan putih/

tidak bereaksi

(- ) / tidak mengandung alkaloid

4 Daun Tapak Dara Endapan putih ( + ) mengandung alkaloid

5 Daun Selada Endapan putih ( + ) mengandung alkaloid

Preaksi Mayer

Hgcl2 = 1,350 gr

Aquadest = 60 ml

KI = 5 gr

Aquadest 10 ml ( kocok masing – masing + air ad 100 ml )

6.Kesimpulan

Jika sampel yang sudah direaksikan timbul endapan putih atau kabut putih maka posotif

mengandung alkolod, jika tidak terjadi endapan atau kabut putih maka tidak mengandung

alkaloid, maka dari hasil percobaan sampel diatas dapat disimpulkan bahwa :

NO NAMA

TANAMAN

HASIL

1 Daun Pandan ( + ) mengandung alkaloid

Page 6: IDENTIFIKASI ALKOLOID

2 Daun Pule (+) mengandung alkaloid

3 Daun Ubi (- ) / tidak mengandung alkaloid

4 Daun Tapak Dara ( + ) mengandung alkaloid

5 Daun Selada ( + ) mengandung alkaloid

Dari 5 tanaman hasil dari percobaan hanya 1 yang tidak mengandung alkolod yaitu daun ubi.

Karena daun ubi tidak menimbulkan reaksi/ tidak bereaksi ( endapan putih )

7. Daftar Pustaka

http://pemula-awaliharimu.blogspot.com/2012/06/pengertian-alkaloid.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Alkaloid

Jürgen Müller: Die Konstitutionserforschung der Alkaloide: Die Pyridin - Piperidin-

Gruppe. Deutscher Apotheker Verlag (1998), ISBN 3-7692-0899-4

Eberhard Breitmaier: Alkaloide. Betäubungsmittel, Halluzinogene und andere Wirkstoffe,

Leitstrukturen aus der Natur. B.G. Teubner Verlag (2002), ISBN 3-519-13542-6

Waltraud Stammel, Helmut Thomas: Endogene Alkaloide in Säuge

http://exotizone.blogspot.com/2012/02/pengertian-senyawa-alkaloid.html