identifikasi pasien

24
BAB I LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru merupakan hal yang amat tabu dan sangat berat hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek diagnosis dan pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi uuntuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien. Tidak semua pasien rumah sakit dapat mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. Beberapa keadaan seperti pasien dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur atau kamar atau lokasi dalam rumah sakit atau kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalam identifikasi pasien. 1

Transcript of identifikasi pasien

Page 1: identifikasi pasien

BAB I

LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan

Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan

dengan keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru merupakan hal yang amat tabu

dan sangat berat hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam

semua aspek diagnosis dan pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki

proses identifikasi uuntuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien. Tidak semua

pasien rumah sakit dapat mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar.

Beberapa keadaan seperti pasien dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi,

tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur atau kamar atau lokasi dalam rumah

sakit atau kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalam identifikasi pasien.

Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumah

sakit yang kemudian identitas tersebut akan selalu dan konfirmasi dalam segala

proses di rumah sakit, seperti saat sebelum memberikan obat, darah atau produk

darah atau sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan.

Sebelum memberikan pengobatan dan tindakan atau prosedur . Hal ini dilakukan

agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien yang nantinya bisa berakibat fatal

jika pasien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien

seperti salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan

medis.

1

Page 2: identifikasi pasien

Penyusunan kebijakan dan atau prosedur ini harus dikerjakan untuk berbagai

pihak agar hasilnya dipastikan dapat mengatasi semua permasalahan identifikasi

yang mungkin terjadi.

B. Tujuan

Tujuan umum

Sebagai panduan dalam penatalaksanaan identifikasi pasien dirumah sakit

Utama Husada.

Tujuan khusus

Tujuan identifikasi pasien antara lain :

1. Untuk memberikan identitas pada pasien.

2. Untuk membedakan pasien.

3. Untuk menghindari ( mal praktek ) Mengurangi kejadian / kesalahan yang

berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini dapat berupa: salah

pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan transfusi, dan

kesalahan pemeriksaan diagnostik.

4. Memastikan identitas pasien dengan benar sebelum petugas memberikan

obat, melakukan tindakan/prosedur, mengambil darah/sample, memberikan

darah atau produk darah, melakukan pengobatan

2

Page 3: identifikasi pasien

C. Lingkup Area

Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap

Proses identifikasi pasien ini berlaku untuk semua staf RS yang terkait dalam

memberi layanan kepada pasien. Ketepatan mengidentifikasi pasien harus

dilakukan sebelum petugas memberikan obat, melakukan tindakan/prosedur,

mengambil darah/sample, memberikan darah atau produk darah, melakukan

pengobatan

D. Manfaat

Panduan identifikasi pasien dirumah sakit dibuat sebagai tuntunan bagi

pihak RS yang bermanfaat untuk pelaksanaan tugas berkaitan dengan

peningkatan mutu pelayanan yang aman bagi pasien dan petugas kesehatan,

menghindari kekeliruan dalam memberikan tindakan kepada pasien.

3

Page 4: identifikasi pasien

BAB II

PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI PASIEN

A. Pengertian

Identifikasi adalah pengumpulan data dan pencatatan segala keterangan tentang

bukti – bukti dari seseorang sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan

keterangan tersebut dengan individu seseorang.

Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima perawatan medis.

Identifikasi pasien adalah suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk

membedakan antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau

mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.

Identifikasi pasien adalah proses mencocokkan gelang identifikasipasien pada

pergelangan tangan kiri/kanan yang tercantum nama lengkap, tanggal lahir dan

nomor Rekam Medis dengan identitas orang yang akan diberikan, dilakuka

tindakan/prosedur, diambil darah/sample, diberikan darah atau produk darah,

dilakukan pengobatan.

Gelang identifikasi pasien adalah suatu alat berupa gelang identifikasi yang

dipasangkan kepada pasien secara individual yang digunakan sebagai identitas

pasien selama dirawat di RS.

4

Page 5: identifikasi pasien

B. Macam- Macam Warna Gelang Identitas Pasien

a. Gelang warna pink untuk pasien perempuan.

b. Gelang warna biru untuk pasien laki – laki.

c. Gelang warna merah untuk penanda pasien mempunyai riwayat alergi.

d. Gelang warna kuning untuk penanda pasien mempunyai resiko jatuh.

e. Gelang warna ungu untuk penanda DO Not Resucitate

C. Kebijakan Identifikasi di Rumah Sakit Utama Husada, menggunakan:

1. Gelang identifikasi pasien yang akan dipasangkan minimal meliputi :

a. nama lengkap pasien ( sesuai e KTP)

b. tanggal lahir atau

c. nomor rekam medis pasien

d. alamat, tanggal masuk rumah sakit boleh dicantumkan atau boleh juga

tidak dicantumkan

2. Identifiksi dilakukan dengan mengecek dua dari tiga identitas tersebut

diatas.

3. Cara identifikasiadalah:

a. Menanyakan secara verbal kepada pasien nama lengkap dan bila

mungkin tanggal lahir.

5

Page 6: identifikasi pasien

b. Melihat secara visual pada gelang identitas pasien dua identitas

tersebut untuk dicocokkan dengan identitas pasien yang akan

diberikan obat, injeksi, dilakukan tindakan/ prosedur diambil darah/

sample, diberikan darah atau produk darah, dan dilakukan

pengobatan.

Identifikasi pasien tidak boleh menggunakan nomor kamar atau

lokasi pasien.

D. Identifikasi pasien dilakukan pada saat :

1. Pemberian obat.

2. Pemberian darah atau produk darah.

3. Pengambilan darah atau spesimen lain untuk pemeriksaan klinis.

4. Sebelum memberikan pengobatan.

5. Sebelum memberikan tindakan.

E. Manfaat dan Bahaya Jika Menolak Menggunakan Gelang

Untuk mengantisipasi dan mencegah hal yang tidak diharapkan pada pasien

maka petugas khususnya yang merawat pasien perlu menjelaskan manfaat dan

bahaya jika pasien menolak menggunakan gelang, dan perlu jugadibuat peraturan

rumah sakit yang mewajibkan setiap pasien yang dirawat harus menggunakan

gelang pasien.

6

Page 7: identifikasi pasien

Adapun prosedur tetap dalam menjelaskan manfaat dan bahaya jika

menggunakan gelang yaitu;

a. Setiap hari petugas pendaftara rawat inap menyiapkan gelang pasien

b. Setiap dokter atau perawat menganamnesa pasien dan menegakkan diagnose

masuk di unit gawat darurat, perawat menginformasikan kepada petugas

pendaftaran rawat inap jika pasien memiliki kondisi alergi atau risiko jatuh.

c. Petugas mengisi identitas pada gelang pasien. Pemilihan warna gelang

disesuaikan dengan jenis kelamin serta kondisi pasien jika pasien tersebut

berisiko jatuh atau alergi obat.

d. Gelang pasien diserahkan ke petugas keperawatan agar gelang tersebut segera

dipasangkan di tangan kanan atau tangan kiri pasien.

e. Sebelum pemasangan gelang, perawat menjelaskan manfaat dan bahaya jika

pasien / keluarganya menolak menggunakan gelang.

f. Perawat juga harus menyampaikan atau mengingatkan pasien ketika perawat

atau dokter atau petugas lainnya agar mengidentifikasi terlebih dahulu sebelum

memberikan pelayanan.

g. Penjelasan manfaat dan bahaya jika pasien menolak menggunakan gelang

sebagai berikut:

7

Page 8: identifikasi pasien

Manfaat pemasangan gelang, meliputi:

Petugas dapat mengidentifikasi pasien dengan mudah sebelum

memberikan pelayanan, pengobatan atau tindakan

Petugas mampu mengenali pasien dengan pasien yang berisiko

jatuh dan mempunyai indikasi alergi obat. Yang dilihat dari warna

gelang yang dipakai pasien

Mencegah terjadinya kesalaha dan kekeliruan pada saat

pemberian pelayanan, pengobatan dan tindakan

Bahaya jika pasien menolak menggunakan gelang, meliputi:

Petugas mengalami kesulitan dalam proses identifikasi

Petugas maupun pasien mempunyai risiko besar terjadinya

kesalahan dalam pemberian pelayanan

Dapat menimbulkan peningkatan angka kejadian yang tidak

diharapkan (KTD) di Rumah Sakit

Pemilihan gelang juga memerlukan kebijakan/ perhatian khusus oleh rumah

sakit, spesifikasi gelang yang baik antara lain:

a. Gelang tidak mudah terlepas, yang dimaksud adalah gelang digunakan satu kali

pakai dan tidak bias dilepas, kecuali dengan cara kanibal

8

Page 9: identifikasi pasien

b. Identitas yang tercantum pada gelang pasien tidak mudah terhapus atau sifatnya

permanen

c. Jenis gelang juga harus nyaman ketika dipakai oleh pasien, dan berbahan lentur

tanpa melukai tangan pasien

F. Saat pemasangan gelang identifikasi petugas harus :

1. Jelaskan manfaat gelang pasien.

2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak, melepas, menutupi gelang.

3. Meminta pasien untuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan

atau memberi obat, memberikan pengobatan tidak mengkonfirmasi nama dan

mengecek gelang identifikasi.

4. Jika pasien menolak menggunakan gelang pengenal, petugas harus lebih

waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar

sebelum dilakukan prosedur kepada pasien.

Contoh pemberian identitas pada gelang pasien :

a. Pasien dengan jenis kelamin laki-laki

9

Page 10: identifikasi pasien

b. Pasien Bayi Baru Lahir Lahir

G. Kebijakan Identifikasi di Rumah Sakit Utama Husada, menggunakan:

4. Gelang identifikasi pasien yang akan dipasangkan minimal meliputi :

e. nama lengkap pasien ( sesuai e KTP)

f. tanggal lahir atau

g. nomor rekam medis pasien

h. alamat, tanggal masuk rumah sakit boleh dicantumkan atau boleh juga

tidak dicantumkan

5. Identifiksi dilakukan dengan mengecek dua dari tiga identitas tersebut

diatas.

6. Cara identifikasiadalah:

a. Menanyakan secara verbal kepada pasien nama lengkap dan bila

mungkin tanggal lahir.

b. Melihat secara visual pada gelang identitas pasien dua identitas

tersebut untuk dicocokkan dengan identitas pasien yang akan

diberikan obat, injeksi, dilakukan tindakan/ prosedur diambil darah/

sample, diberikan darah atau produk darah, dan dilakukan

pengobatan.

10

Page 11: identifikasi pasien

Identifikasi pasien tidak boleh menggunakan nomor kamar atau

lokasi pasien.

H. Tata Laksana Pemasangan Gelang Identifikasi Pasien

1. Gelang identifikasi pasien dipasangkan di pergelangan tangan (kanan atau kiri)

2. Petugas menjelaskan manfaat pemasangan gelangidentitas yaitu:

a. Jelaskan manfaat gelang pasien yaitu mencegah salah orang sebelum pasien

diberikan obat, dilakukan tindakan/ prosedur diambil darah/ sample, diberikan

darah atau produk darah, dan dilakukan pengobatan

b. Jelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,melepas, menutupi gelang yaitu

dapat terjadi salah obat/ tindakan/ prosedur/ tranfusi dll

c. Minta pasien utuk mengingatkan petugas bila akan melakukan tindakan atau

member obat memberikan pengobatan tidak menanyakan nama dan tanggal

lahir serta tak mengecek kegelang identitas

3. Memastikan bahwa gelang terpasang dengan nyaman dan aman.

4. Pelepasan gelang identifikasi pasien hanya ketika proses pemulangan pasien

telah selesai.

5. Ketika pasien dipindahkan dari satu unit ke unit lainnya, perawat yang

menerima pasien bertanggung jawab untuk menanyakan kembali identitas

pasien dan menyesuaikan dengan rekam medisnya.

11

Page 12: identifikasi pasien

Prosedur

1. Prosedur identifikasi neonatus

a. Gelang pasien neonatus berisi identifikasi ibu yang melahirkan pasien jika

nama pasien belum teregistrasi.

b. Setelah nama neonatus teregistrasi, identifikasi mengenai ibu pasien dapat

diganti dengan identifikasi pasien tersebut jika bayi sudah diberi nama.

c. Gelang identifikasi warna pink untuk bayi perempuan dan warna biru

untuk laki – laki.

2. Prosedur identifikasi pasien anak

a. Gelang identifikasi anak berisi nama pasien, nomor rekam medis, tanggal

lahir dan nama orang tua atau wali pasien.

b. Gelang identifikasi untuk bayi perempuan pink dan biru untuk laki – laki.

3. Prosedur identifikasi pasien dengan alergi

a. Pasien harus di pastikan memilik riwayat alergi atau tidak sebelum di

rawat inap.

b. Gelang identifikasi alergi berwarna merah dikenakan di salah satu

pergelangan tangan dan harus dicatumkan nama alergen dengan jelas.

c. Data alergi harus terdokumentasi di rekam medis pasien.

12

Page 13: identifikasi pasien

d. Satu gelang alergi dapat memuat maximal 3 ( tiga ) identifikasi alergi

pasien, jika lebih dari tiga alergi dapat ditambahkan gelang identifikasi

alergi baru sesuai dengan kelipatan tiga.

e. Jika ditemukan alergi baru, gelang identifikasi alergi baru harus

dikenakan.

4. Prosedur identifikasi pasien dengan resiko jatuh

a. Pasien dengan resiko jatuh adalah pasien dengan agitasi, agresi, delirium

yang belum membaik, geriatri dan pasien lain dengan kebutuhan kekang.

b. Gelang identifikasi pasien dengan resiko jatuh berwarna kuning yang

dikenakan di salah satu pergelangan tangan dengan mencantumkan nama

pasien, jenis kelamin, nomor rekam medis, dan tanggal lahir.

c. Pasien agitasi, agresi dan kebutuhan kekang yang beresiko membahayakan

dirinya dan merusak gelang yang dikenakan dipergelangan tangan dapat

dikenakan di pergelangan kaki dan apabila pasien sudah membaik dan

tenang, gelang tidak perlu dipindahkan.

13

Page 14: identifikasi pasien

7. Identifikasi Pasien Khusus

5. Prosedur identifikasi neonatus

d. Gelang pasien neonatus berisi identifikasi ibu yang melahirkan pasien jika

nama pasien belum teregistrasi.

e. Setelah nama neonatus teregistrasi, identifikasi mengenai ibu pasien dapat

diganti dengan identifikasi pasien tersebut jika bayi sudah diberi nama.

f. Gelang identifikasi warna pink untuk bayi perempuan dan warna biru

untuk laki – laki.

6. Prosedur identifikasi pasien anak

c. Gelang identifikasi anak berisi nama pasien, nomor rekam medis, tanggal

lahir dan nama orang tua atau wali pasien.

d. Gelang identifikasi untuk bayi perempuan pink dan biru untuk laki – laki.

7. Prosedur identifikasi pasien dengan alergi

f. Pasien harus di pastikan memilik riwayat alergi atau tidak sebelum di

rawat inap.

g. Gelang identifikasi alergi berwarna merah dikenakan di salah satu

pergelangan tangan dan harus dicatumkan nama alergen dengan jelas.

h. Data alergi harus terdokumentasi di rekam medis pasien.

i. Satu gelang alergi dapat memuat maximal 3 ( tiga ) identifikasi alergi

pasien, jika lebih dari tiga alergi dapat ditambahkan gelang identifikasi

alergi baru sesuai dengan kelipatan tiga.

j. Jika ditemukan alergi baru, gelang identifikasi alergi baru harus

dikenakan.

14

Page 15: identifikasi pasien

8. Prosedur identifikasi pasien dengan resiko jatuh

d. Pasien dengan resiko jatuh adalah pasien dengan agitasi, agresi, delirium

yang belum membaik, geriatri dan pasien lain dengan kebutuhan kekang.

e. Gelang identifikasi pasien dengan resiko jatuh berwarna kuning yang

dikenakan di salah satu pergelangan tangan dengan mencantumkan nama

pasien, jenis kelamin, nomor rekam medis, dan tanggal lahir.

f. Pasien agitasi, agresi dan kebutuhan kekang yang beresiko membahayakan

dirinya dan merusak gelang yang dikenakan dipergelangan tangan dapat

dikenakan di pergelangan kaki dan apabila pasien sudah membaik dan

tenang, gelang tidak perlu dipindahkan.

. Pasien dengan Nama yang Sama di Ruang Rawat

a) Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada

perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga.

b) Berikan label / penanda berupa ‘pasien dengan nama yang sama’ di lembar

pencatatan, lembar obat-obatan, dan lembar tindakan.

c) Kartu bertanda ‘pasien dengan nama yang sama’ harus dipasang di tempat tidur

pasien agar petugas dapat memverifikasi identitas pasien.

. Pasien yang identitasnya tidak diketahui

a) Pasien akan dilabel menurut prosedur setempat sampai pasien dapat

diidentifikasi dengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa:

Pria/Wanita Tidak Dikenal; Alfa alfa, dan sebagainya.

15

Page 16: identifikasi pasien

b) Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang pengenal baru dengan

identitas yang benar.

. Melepas Gelang Pengenal

a) Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.

b) Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang bertanggungjawab

terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit.

c) Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini

meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan

mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga.

d) Gelang pengenal yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-

potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah.

e) Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang pengenal

sementara (saat masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan

gelang pengenal mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai

dilakukan, gelang pengenal dipasang kembali.

16