PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien...

152
i PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. MOEWARDI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan Oleh Ari Setiyajati S540908002 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien...

Page 1: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

i

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP

PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN

DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF

RSUD DR. MOEWARDI

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

Minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh

Ari Setiyajati

S540908002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan berkat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul “Pengaruh pengetahuan dan sikap perawat terhadap penerapan

standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.

Moewardi”.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan, sehingga

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaannya. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih

yang tidak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsadi, MS., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang terlah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menimba ilmu di Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama

Pendidikan Profesi Kesehatan.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus.MS.,selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang terlah memberikan kesempatan dan

fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan

Profesi Kesehatan.

3. Dr. Hari Wujoso,dr.,Sp.F., MM., Selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

v

pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang

berharga dalam penyelesaian tesis ini.

4. Dr.dr.Sugiarto,SpPD.,FINASIM., selaku pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

penyusunan tesis ini.

5. Prof.Dr.dr.Didik Tamtomo,MM,M.Kes,PAK., selaku Ketua merangkap

anggota Tim Penguji, yang telah memberikan masukan dan arahan dalam

penulisan tesis ini.

6. Dr.Nunuk Suryani,M.Pd., selaku Sekretaris merangkap anggota Tim Penguji,

yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga minat utama

Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan bimbingan dan membagikan ilmunya kepada penulis selama

dalam proses studi.

8. Drg. Basoeki Soetardjo,MMR., selaku Direktur RSUD dr.Moewardi yang

telah memberikan kesempatan dan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.Moewardi.

9. Eli Mirahhingsih,S.Kep., Istri tercinta yang telah memberikan support dan

doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proses studi dan tugas akhir

ini.

10. Samuel Petrick Pradana dan Steven Obed Alfredo, anak-anak tersayang dan

terkasih yang selalu memberikan dukungan doa dalam penyelesaian tugas

akhir ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

vi

11. Bapak Roesdi (alm) dan Ibu Tumini adalah Orangtuaku yang telah berjasa

dalam mendidik serta mendukung dalam doa-doanya sehingga kami dapat

menyelesaikan proses studi ini.

12. Bapak, Ibu dan saudara Perawat di Instalasi Perawatan Intensif yang telah

bersedia menjadi responden, membantu dan memberikan informasi kepada

penulis menyelesaikan tesis ini.

13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan terkait dalam

penyusunan tesis ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkat dan karunia-Nya

kepada semua pihak yang telah memberikan kesempatan, bantuan, dukungan

dalam menyelesaikan tesis ini. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat

bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Surakarta, ………September 2014

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

vii

PERNYATAAN ORISIONALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul : “Pengaruh pengetahuan dan sikap perawat terhadap

penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta

tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik. Apabila dikemudian hari terdapat bukti plagiat

dalam karya ilmiah ini saya bersedia sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan( permendiknas No.17 tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal atau forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu

semester( enam bulan sejak pengesahan tesis) saya tidak melakukan publikasi

dari sebagian keseluruhan tesis ini, maka Kedokteran Keluarga PPs UNS

berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi

Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari

ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik

yang berlaku.

Surakarta,……September 2014

Yang Menyatakan

Ari Setiyajati

S540908002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN .…………………………………………… iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. iv

PERNYATAAN ORISIONALITAS PENELITIAN……………………… vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………… x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………… xi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xii

ABSTRAK………………………………………………………………… xiii

ABSTRACK………………………………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 6

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

ix

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori…………………………………………………………. 7

1. Keselamatan Pasien…………………………………………….. 7

2. Pengetahuan…………………………………………………….. 20

3. Sikap……………………………………………………………… 27

4. Perilaku…………………………………………………………… 32

5. Perawatan Intensif………………………………………………... 39

B. Penelitian yang Relevan……………………………………………… 41

C. Kerangka Pikir……………………………………………………….. 45

D. Kerangka Konsep…………………………………………………….. 46

E. Hipotesis……………………………………………………………… 46

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………………………………….. 47

B. Desain Penelitian…………………………………………………….. 47

C. Populasi dan Sampel………………………………………………… 47

D. Variabel Penelitian…………………………………………………... 47

E. Definisi Operasional………………………………………………… 47

F. Instrument Penelitian………………………………………………… 50

G. Tehnik Pengumpulan Data…………………………………………... 52

H. Analisa Data…………………………………………………………. 53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

x

I. Tahapan penelitian…………………………………………………… 57

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian………………………………………………………. 61

B. Pembahasan…………………………………………………………. 80

C. Keterbatasan………………………………………………………… 87

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………………………….. 88

B. Implikasi Penelitian………………………………………………….. 88

C. Saran…………………………………………………………………. 89

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 89

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi perasional……………………………………………….. 48

Tabel 4.1 Diskripsi umur responden……………………………………...... 61

Tabel 4.2 Diskripsi jenis kelamin responden……………………………… 62

Tabel 4.3 Diskripsi pendidikan responden………………………………… 62

Tabel 4.4 Diskripsi status kepegawaian responden…….………………… 63

Tabel 4.5 Diskripsi masa kerja responden………………………………… 64

Tabel 4.6 Diskripsi status pernikahan responden………………………… 64

Tabel 4.7 Tingkat pengetahuan……………………………………………. 65

Tabel 4.8 Sikap perawat…………………………………………………… 66

Tabel 4.9 Perilaku…………………………………………………………. 67

Tabel 4.10 Uji normalitas data……………………………………………… 68

Tabel 4.11 Analisis uji F pengetahuan ……………………………………… 69

Tabel 4.12 Analisis uji F sikap……………………………………………… 71

Tabel 4.13 Uji normalitas data……………………………………………… 74

Tabel 4.14 Uji autokorelasi………………………………………………… 75

Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas…………………………………………… 75

Tabel 4.16 Uji Heterokedastisitas…………………………………………… 76

Tabel 4.17 Analitis uji F…………………………………………………… 77

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pikir…………………….………………………….. 45

Gambar 2 Kerangka Konsep…………... ……………………………........ 46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian……………………………………….. 93

Lampiran 2 Surat permohonan calon responden……………………. 94

Lampiran 3 Surat pernyataan persetujuan…………………………… 95

Lampiran 4 Instrumen penelitian……………………………………. 96

Lampiran 5 Tabulasi data uji validitas dan reliabilitas ……………… 103

Lampiran 6 Analisis validitas dan reliabilitas……………………….. 105

Lampiran 7 Tabulasi data penelitian………………………………… 119

Lampiran 8 Analisis data penelitian…………………………………. 124

Lampiran 9 Ethical Clearance……………………………………….. 138

Lampiran 10 Surat Keterangan selesai penelitian…………………….. 139

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xiv

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP

PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN

DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF

RSUD DR. MOEWARDI

Ari Setiyajati1, Hari Wujoso

2, Sugiarto

3

Magister Kedokteran Keluarga,Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

[email protected]

Abstrak

Latar Belakang: Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana

rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Keselamatan pasien menjadi isu

terkini dalam pelayanan kesehatan didasarkan atas semakin meningkatnya

kejadian yang tidak diinginkan (adverse event). Rumah sakit wajib mengupayakan

pemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien,

peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan obat, kepastian tepat-

lokasi tepat-prosedur tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi dan

pengurangan risiko pasien jatuh.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap

perawat terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan

Intensif RSUD Dr.Moewardi.

Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif observasional analitik

dengan rancangan crosssectional. Uji statistik Analisis Bivariat menggunakan

regresi linear sederhana bermakna bila hasil uji F diatas 4,10 dan Analisis

Multivariat menggunakan regresi linear berganda bermakna bila hasil uji F diatas

3,25. Penelitian melibatkan 40 responden di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

Dr. Moewardi.

Hasil: Pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan standar keselamatan

pasien dengan analisis bivariat ditemukan F hitung sebesar 22,496 bermakna (Ha

diterima oleh karena > 4,10). Pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar

keselamatan pasien dengan analisis bivariat ditemukan ditemukan F hitung

sebesar 18,982 bermakna (Ha diterima oleh karena > 4,10). Pengaruh

pengetahuan dan sikap perawat terhadap penerapan standar keselamatan pasien

berdasarkan Analisis Multivariat menggunakan regresi linear berganda

ditemukan F hitung 20,322 bermakna (Ha diterima oleh karena > 3,25).

Simpulan: Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pengetahuan atau Sikap

perawat berpengaruh terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

Kata Kunci: pengetahuan,sikap,penerapan standar keselamatan pasien

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xv

THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF NURSE

TOWARD THE IMPLEMENTATION OF PATIENT SAFETY

STANDARDS INTENSIVE CARE IN INSTALLATION

GOVERNMENT HOSPITAL DR. MOEWARDI

Ari Setiyajati1, Hari Wujoso

2, Sugiarto

3

Masters in Family Medicine Post Graduate Program UNS

[email protected]

Abstract

Background:The safety of patient in hospital is a system where hospital makes

patient care safer. The Patient safety becomes current issues in health care based

on the increasing of undesirable incidence (adverse event).The hospital is required

to fulfill the goals of patientsafetythat covers the accuracy of identification,

increasing of effective communication, increasing safety of drug, the assurance of

the right-location, procedures and operation of patient, the reducing of the

infections risk and the risk reducing of patient drop.

Objectives: This study aims to analyze the influence of knowledge and attitudes

of nurse toward the implementation of patient safety standards in intensive care

unit of government hospital dr.Moewardi.

Methods: This research used observational analytic quantitative approach with

cross-sectional design. Bivariate analysis statistic test with simple regretion is

meaningful if the result of F test over 4,10 and multivariate analysis with multiple

linear regression is meaningful if the result of F test over3,25. This research

involved 40 respondents in intensive care unit of government hospital

dr.Moewardi.

Results: The effect of nurse’s knowledge toward the implementation of patient

safety standards using bivariat analysis showed that the F value 22.496 is

significant ( Ha > 4,10) . The effect of nurse’s attitudes toward the

implementation of patient safety standards using bivariat analysis showed that the

F value 18,982 is significant ( Ha > 4,10) .The effect of knowledge and attitudes

of nurse’s to ward the implementation patient safety standards based of analysis

multivariat using double linier regretion showed the F valve is 20,322 is

significant ( Ha accepted, Ha > 3,25).

Conclusions: This result of this research showed that the knowledge and attitudes

of nurse are simultaneously giving an effect to the implementation of patient

safety standards in intensive care unit of government hospital dr.Moewardi.

Keywords: knowledge, attitude, implementation of patient safety.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko,identifikasi dan

pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis

insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera

yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak

mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Permenkes RI No 1691, 2011).

Keselamatan pasien menjadi isu terkini dalam pelayanan kesehatan terutama

dalam pelayanan kesehatan rumah sakit sejak tahun 2000 yang didasarkan atas

semakin meningkatnya kejadian yang tidak diinginkan (adverse event). Program

keselamatan pasien telah menjadi isu global dan menjadi bagian dari program

kesehatan dunia sejak tahun 2004 setelah World Health Organization (WHO)

memulai program tersebut melalui World Alliance for Patient Safety. Dalam

program ini juga dinyatakan bahwa keselamatan pasien merupakan prinsip

fundamental pelayanan pasien dan merupakan sebuah komponen kritis dalam

manajemen mutu (WHO, 2004).

Pada tahun 2000 Institute of Medicine di Amerika Serikat menerbitkan

laporan yang mengagetkan banyak pihak : “TO ERR IS HUMAN” , Building a

Safer Health System. Laporan itu mengemukakan penelitian di rumah sakit di

Utah dan Colorado serta New York. Di Utah dan Colorado ditemukan KTD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

2

(Adverse Event) sebesar 2,9 %,dimana 6,6 % diantaranya meninggal. Sedangkan

di New York KTD adalah sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6 %. Angka

kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika yang berjumlah

33,6 juta per tahun berkisar 44.000 – 98.000 per tahun. Publikasi WHO pada

tahun 2004, mengumpulkan angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara :

Amerika, Inggris, Denmark, dan Australia, ditemukan KTD dengan rentang 3,2 –

16,6 %. Dengan data-data tersebut, berbagai negara segera melakukan penelitian

dan mengembangkan Sistem Keselamatan Pasien ( Depkes RI, 2006).

Rumah sakit sebagai organisasi padat karya dikarenakan banyaknya jenis

tenaga professional maupun tenaga non professional yang terlibat dalam

pelayanan di rumah sakit. Pelayanan dirumah sakit juga sarat dengan teknologi

canggih dan kompleksitas prosedur diagnosis serta terapi ini sangat

memungkinkan resiko menciderai pasien (Cahyono, 2008).

Hampir setiap tindakan medik menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis

obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit

yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis

(medical errors). Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan

mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa

Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD). Kesalahan

tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan atau keterlambatan

diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara

pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan

atau observasi; tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

3

pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil

pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap preventive seperti tidak memberikan

terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang tidak adekuat; atau pada hal

teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system

yang lain (Dep Kes RI, 2006).

Setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan Sasaran Keselamatan

Pasien. Sasaran Keselamatan Pasien meliputi tercapainya hal-hal sebagai berikut:

Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efektif; Peningkatan

keamanan obat yang perlu diwaspadai, Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,

tepat-pasien operasi; Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan

Pengurangan risiko pasien jatuh. Pada penerapan standar keselamatan di rumah

sakit, aspek sumber daya manusia(SDM) mempunyai peran yang sangat penting.

Sebenarnya tidak ada satupun petugas kesehatan di rumah sakit dalam

pelayanannya mempunyai niat menciderai pasiennya. Namun dalam

kenyataannya selalu ada kasus-kasus Kejadian Tak Diharapkan ( KTD), KNC,

KPC dan Kejadian sentinel dalam proses asuhan pelayanan medis maupun asuhan

keperawatan baik kejadian ringan sampai berat (Permenkes RI No 1691, 2011).

Pada penerapan system keselamatan pasien di rumah sakit ada aspek-aspek

yang harus dibangun atau ditingkatkan diantaranya kemampuan, sikap petugas

pelaksana pelayanan kesehatan maupun system atau organisasi. Pelayanan

keperawatan memiliki peran yang besar dalam pelayanan di rumah sakit, bukan

hanya dari jumlah tenaga keperawatan yang banyak akan tetapi pelayanan yang

terus menerus dan berkesinambungan. Kinerja perawat dalam penerapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

4

keselamatan pasien berhubungan erat dengan upaya mencegah KTD terhadap

pasien. Salah satu upaya yang dilakuan perawat dalam pencegahan KTD adalah

peningkatan kemampuan perawat dalam melakukan pencegahan dini, deteksi

risiko dan koreksi terhadap abnormalitas (Depkes RI, 2006).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi adalah Rumah sakit

milik pemerintah provinsi Jawa Tengah kelas A pendidikan disamping

memberikan pelayanan kesehatan, menjadi pusat rujukan, juga melaksanakan

fungsinya sebagai tempat pendidikan bagi dokter, perawat dan profesi kesehatan

lainnya. Sehingga pihak manajemen rumah sakit dituntut untuk memberikan

pelayanan yang terbaik bagi pasien dengan mengutamakan keselamatan dan

kenyamanan melalui penerapan standar akreditasi keselamatan pasien. Instalasi

Perawatan Intensif adalah tempat yang menangani pasien-pasien gawat karena

penyakit, trauma atau komplikasi penyakit lain dan fokus dalam bidang life

support atau organ support pada pasien kritis yang kerap membutuhkan ketelitian

dan monitoring intensif. Observasi yang dilakukan penulis, perawat di Instalasi

Perawatan Intensif hampir seluruh parameter standar keselamatan pasien telah

dilaksanakan tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian yang menggali pengaruh pengetahuan dan sikap perawat dalam

penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr.Moewardi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah

1. Adakah pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2. Adakah pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar keselamatan

pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

3. Adakah pengaruh secara bersama pengetahuan dan sikap perawat

terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan

Intensif RSUD dr. Moewardi.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pengetahuan

dan sikap perawat terhadap penerapan standar keselamatan pasien di

Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr.Moewardi.

2. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

a. Menganalisis pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan

standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

Dr.Moewardi.

b. Menganalisis pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr.Moewardi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

6

c. Menganalisis secara bersama pengaruh pengetahuan dan sikap perawat

terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan

Intensif RSUD dr.Moewardi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini untuk mendukung teori pengaruh pengetahuan dan

sikap perawat dalam penerapan standar keselamatan pasien di rumah

sakit .

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan

literature mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap perawat dalam

penerapan standar keselamatan pasien di rumah sakit .

b. Hasil penelitian diharapkan menjadi tolok ukur/ indikator pencapaian

penerapan standar keselamatan pasien di rumah sakit.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

meningkatkan kualitas profesionalisme perawat dalam penerapan

standar keselamatan pasien di rumah sakit.

d. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai rujukan untuk menentukan

kebijakan-kebijakan dalam hal pelayanan yang berhubungan dengan

keselamatan pasien di rumah sakit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Keselamatan pasien

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi

dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan

analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta

implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah

terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu

tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Permenkes No

1691, 2011).

Keselamatan pasien adalah pasien bebas dari cidera yang tidak seharusnya

terjadi atau bebas dari cidera yang potensial akan terjadi (penyakit, cidera

fisik/sosial/psikologis, cacat, kematian dll), terkait pelayanan kesehatan.

Keselamatan pasien merupakan suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan

pasien lebih aman. Sistem ini meliputi: assesmen risiko, identifikasi dan

pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis

insiden, kemampuan belajar dari insiden dan menindaklanjuti insiden serta

implementasi solusi untuk mengurangi dan meminimalkan timbulnya risiko

(Depkes RI 2008).

Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak

disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

8

yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian

Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera. Kejadian

Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang

mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat

KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. Kejadian

Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke

pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat

KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi

belum terjadi insiden. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan

kematian atau cedera yang serius. Pelaporan insiden keselamatan pasien yang

selanjutnya disebut pelaporan. Insiden adalah suatu sistem untuk

mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk

pembelajaran (Permenkes No 1691, 2011).

Tujuan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya keselamatan pasien di

RS, meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat,

menurunnya KTD di RS, terlaksananya program-program pencegahan sehingga

tidak terjadi pengulangan KTD (Depkes RI 2006).

Standar keselamatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit meliputi Hak pasien,

mendidik pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan,

penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan

program peningkatan keselamatan pasien, peran kepemimpinan dalam

meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien,

komunikasi adalah kunci untuk keselamatan pasien (Permenkes No 1691, 2011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

9

Dalam rangka menerapkan standar keselamatan pasien, Rumah Sakit

melaksanakan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit yang terdiri

dari membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, memimpin dan

mendukung staf, mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko, mengembangkan

sistem pelaporan, melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, belajar dan

berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, mencegah cedera melalui

implementasi sistem keselamatan pasien (Permenkes No 1691, 2011).

Melalui penerapan tujuh langkah tersebut diharapkan hak pasien yang

dijamin dalam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah

Sakit, terpenuhi. Hak tersebut antara lain untuk memperoleh layanan kesehatan

yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedural operasional

serta layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik

dan materi. Asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan menurut

Pasal 10 Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit,

wajib berperan serta dalam persiapan penyelenggaraan Program Keselamatan

Pasien Rumah Sakit. Pasal 8 Peraturan Menteri Kesehatan tersebut diatas

mewajibkan setiap Rumah Sakit untuk mengupayakan pemenuhan sasaran

keselamatan pasien yang meliputi tercapainya 6 (enam) hal sebagai berikut:

a. Ketepatan identifikasi pasien

Kesalahan karena keliru dalam mengidentifikasi pasien dapat terjadi dihampir

semua aspek/tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan identifikasi pasien

bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan terbius/tersedasi, mengalami

disorientasi, tidak sadar, bertukar tempat tidur/kamar/ lokasi di rumah sakit,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

10

adanya kelainan sensori, atau akibat situasi lain. Maksud sasaran ini adalah untuk

melakukan dua kali pengecekan yaitu: pertama, untuk identifikasi pasien sebagai

individu yang akan menerima pelayanan atau pengobatan dan kedua, untuk

kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut. Kebijakan

dan/atau prosedur yang secara kolaboratif dikembangkan untuk memperbaiki

proses identifikasi, khususnya pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika

pemberian obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah dan spesimen lain

untuk pemeriksaan klinis, atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.

Kebijakan dan/atau prosedur memerlukan sedikitnya dua cara untuk

mengidentifikasi seorang pasien, seperti nama pasien, nomor rekam medis,

tanggal lahir, gelang identitas pasien dengan bar-code, dan lain-lain. Nomor

kamar pasien atau lokasi tidak bisa digunakan untuk identifikasi. Kebijakan

dan/atau prosedur juga menjelaskan penggunaan dua identitas berbeda di lokasi

yang berbeda dirumah sakit, seperti di pelayanan rawat jalan, unit gawat darurat,

atau ruang operasi termasuk identifikasi pada pasien koma tanpa identitas. Suatu

proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur

agar dapat memastikan semua kemungkinan situasi untuk dapat diidentifikasi

(Permenkes RI No 1691, 2011).

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah

1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh

menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.

2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

11

3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk

pemeriksaan klinis.

4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur.

5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten

pada semua situasi dan lokasi.

(Persi, 2011)

b. Peningkatan komunikasi yang efektif

Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami

oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan

keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan, atau tertulis.

Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi pada saat perintah

diberikan secara lisan atau melalui telepon. Komunikasi yang mudah terjadi

kesalahan yang lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti

melaporkan hasil laboratorium klinik cito melalui telepon ke unit pelayanan.

Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau

prosedur untuk perintah lisan dan telepon termasuk: mencatat (atau memasukkan

ke komputer) perintah yang lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima

perintah, kemudian penerima perintah membacakan kembali(read back) perintah

atau hasil pemeriksaan dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dan

dibaca ulang adalah akurat. Kebijakan dan/atau prosedur pengidentifikasian juga

menjelaskan bahwa diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali (read

back) bila tidak memungkinkan seperti di kamar operasi dan situasi gawat darurat

di IGD atau ICU (Permenkes RI No 1691, 2011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

12

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah :

1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan

dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah.

2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali

secara lengkap oleh penerima perintah.

3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang

menyampaikan hasil pemeriksaan

4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan

komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.

(Persi, 2011).

c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

Bila obat-obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien,manajemen

harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. Obat-obatan

yang perlu diwaspadai (high-alert medications) adalah obat yang sering

menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinelevent), obat yang

berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome)

seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa

dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Soun Alike/LASA). Obat-obatan

yang sering disebutkan dalam isu keselamatan pasien adalah pemberian elektrolit

konsentrat secara tidak sengaja (misalnya, kalium klorida 2meq/ml atau yang

lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0.9%, dan magnesium

sulfat =50%atau lebih pekat). Kesalahan ini bisa terjadi bila perawat tidak

mendapatkan orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien, atau bila perawat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

13

kontrak tidak diorientasikan terlebih dahulu sebelum ditugaskan, atau pada

keadaan gawat darurat. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau

mengeliminasi kejadian tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan

obat-obat yang perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari

unit pelayanan pasien ke farmasi. Rumah sakit secara kolaboratif

mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk membuat daftar obat-

obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit. Kebijakan

dan/atau prosedur juga mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan

elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi, serta pemberian label

secarabenar pada elektrolit dan bagaimana penyimpanannya di area

tersebut,sehingga membatasi akses, untuk mencegah pemberian yang tidak

sengaja/kurang hati-hati (Permenkes RI No 1691, 2011).

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah :

1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi,

menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat.

2. Implementasi kebijakan dan prosedur.

3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika

dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian

yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan.

4. Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus diberi

label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted)

(Persi, 2011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

14

d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat

lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien. Maksud dan Tujuan Sasaran ini adalah

Salah lokasi, salah-prosedur, pasien-salah pada operasi, adalah sesuatuyang

menkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah

akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau yang tidak adekuat antara anggota

tim bedah, kurang/tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site

marking), dan tidak ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi. Di samping itu,

asesmen pasien yang tidak adekuat,penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat,

budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah,

permasalahan yang berhubungan dengan tulisan tangan yang tidak terbaca

(illegiblehandwritting) dan pemakaian singkatan adalah faktor-faktor kontribusi

yang sering terjadi. Rumah sakit perlu untuk secara kolaboratif mengembangkan

suatu kebijakan dan/atau prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi

masalahyang mengkhawatirkan ini. Digunakan juga praktek berbasis bukti, seperti

yang digambarkan di Surgical Safety Checklist dari WHO Patient Safety (2009),

juga di The Joint Commission’s Universal Protocol for Preventing WrongSite,

Wrong Procedure, Wrong Person Surgery. Penandaan lokasi operasi perlu

melibatkan pasien dan dilakukan atas satu pada tanda yang dapat dikenali. Tanda

itu harus digunakan secara konsisten di rumah sakit dan harus dibuat oleh

operator/orang yang akan melakukan tindakan, dilaksanakan saat pasien terjaga

dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat.

Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

15

multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel level (tulang belakang).

Maksud proses verifikasi praoperatif adalah untuk:

1. memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar

2. memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan yang

relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang;

3. Melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant2 yang

dibutuhkan.

Tahap “Sebelum insisi” (Time out) memungkinkan semua pertanyaan atau

kekeliruan diselesaikan. Time out dilakukan di tempat, dimana tindakan akan

dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai, dan melibatkan seluruh tim operasi.

Rumah sakit menetapkan bagaimana proses itu didokumentasikan secara ringkas,

misalnya menggunakan checklist (Permenkes RI No 1691, 2011).

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah

1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk

identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.

2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk

memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien

dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan

fungsional.

3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum

insisi/time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan

pembedahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

16

4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang

seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,

termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

(Persi, 2011).

e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko

infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. Maksud dan Tujuan Sasaran ini adalah

Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam

tatanan pelayanan kesehatan, dan peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang

berhubungan dengan pelayanan kesehatan merupakan keprihatinan besar bagi

pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan. Infeksi biasanya dijumpai

dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi saluran kemih, infeksi

pada aliran darah (bloodstream infections) dan pneumonia (sering kali

dihubungkan dengan ventilasimekanis). Pusat dari eliminasi infeksi ini maupun

infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat. Pedoman hand

hygiene bisa dibaca kepustakaan WHO, dan berbagai organisasi nasional dan

internasional. Rumah sakit mempunyai proses kolaboratif untuk mengembangkan

kebijakan dan/atau prosedur yang menyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand

hygiene yang diterima secara umum dan untuk implementasi petunjuk itu di

rumah sakit (Permenkes RI No 1691, 2011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

17

Elemen Penilaian sasaran ini adalah :

1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru

yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient

Safety).

2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.

3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan

ecara berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

(Persi, 2011).

f. Pengurangan risiko pasien jatuh.

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko

pasien dari cedera karena jatuh. Maksud dan Tujuan Sasaran ini adalah : Jumlah

kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera bagi pasien rawat inap.

Dalam konteks populasi / masyarakat yang dilayani, pelayanan yang disediakan,

dan fasilitasnya, rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien jatuh dan

mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi

bisa termasuk riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol, gaya

jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.

Program tersebut harus diterapkan rumah sakit (Permenkes RI No 1691, 2011).

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah

1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap risiko

jatuh dan melakukan asesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi

perubahan kondisi atau pengobatan, dan lain-lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

18

2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang

pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh.

3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera

akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan.

4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan

berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit.

(Persi, 2011).

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit,

Pasal 6 mewajibkan setiap Rumah Sakit membentuk Tim Keselamatan Pasien

Rumah Sakit (TKPRS) yang ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit sebagai

pelaksana kegiatan keselamatan pasien. TKPRS bertanggung jawab kepada

Kepala Rumah Sakit. Keanggotaan TKPRS terdiri dari manajemen Rumah Sakit

dan unsur dari profesi kesehatan di Rumah Sakit. Tugas TPKRS adalah :

a. Mengembangkan program keselamatan pasien Rumah Sakit sesuai dengan

kekhususan Rumah Sakit tersebut

b. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien

Rumah Sakit

c. Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi,

pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan

(implementasi) program keselamatan pasien Rumah Sakit;

d. Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan Rumah Sakit untuk

melakukan pelatihan internal keselamatan pasien Rumah Sakit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

19

e. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta

mengembangkan solusi untuk pembelajaran

f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit dalam

rangka pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

g. Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Rumah Sakit.

Sistem pelaporan insiden menurut Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri

Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit dilakukan di internal Rumah

Sakit dan kepada Komite Naional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Pada ayat

(2) ditentukan, pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit mencakup KTD, KNC dan KTC, dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS. Pelaporan insiden kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit harus dijamin keamanannya,

bersifat rahasia, anonim (tanpa identitas), tidak mudah diakses oleh yang tidak

berhak. Pelaporan tersebut ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi

sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk

menyalahkan orang (non blaming). Setiap insiden menurut Pasal 12 Peraturan

Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, harus dilaporkan

secara internal kepada TKPRS dalam waktu paling lambat 2x 24 jam sesuai

format laporan yang ditentukan. TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan. TKPRS melaporkan hasil

kegiatannya kepada Kepala Rumah Sakit. Rumah Sakit menurut Pasal 13

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit harus

melaporkan insiden,analisis,rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

20

(KTD) secara tertulis kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

sesuai dengan format yang ditentukan. Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan

solusi atas laporan KTD secara nasional. Penerapan keselamatan pasien

dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu: faktor individu dan kinerja, faktor lingkungan

kerja, faktor pasien, faktor organisasional, faktor eksternal.

2. Pengetahuan

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu

knowledge dalam encyclopedia of philosophy. sebagai mana yang ditulis oleh

dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar

(knowledge is justified true believ), secara terminologi akan dikemukakan

beberapa definisi tentang pengetahuan. Pengetahuan adalah apa yang diketahui

atau hasil pekerjaan tahu, pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar,

insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran adalah

pengetahuan maka dalam kehidupan manusia dapat memiliki berbagai

Pengetahuan dan kebenaran. Ilmu pengetahuan merupakan suatu metode berpikir

secara objektif (objective thinking), tujuanya untuk menggambarkan dan memberi

makna terhadap dunia factual, pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu,

diperolehnya melalui observasi, eksperimen, klasifikasi. Analisis ilmu objektif

dan menyampingkan unsur pribadi pemikiran logika di utamakan, netral, dalam

arti tidak dipengaruhi sesuatu yang bersifat sedirian (subjective), karena di mulai

dengan fakta (Bakhtiar 2013).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

21

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui. Pengetahuan juga merupakan

hasil dari tahu. Hal ini terjadi setelah individu melakukan penginderaan terhadap

suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

penginderaan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya suatu perilaku

seseorang. Perilaku yang terbentuk, yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat

lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo

2007).

Perilaku manusia dibagi menjadi 3 domain yaitu kognitif (cognitive), afektif

(affective),psikomotor (psychomotor). Untuk pengukuran hasil pendidikan,

pengetahuan merupakan hasil modifikasi mengenai domain perilaku.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan yang

mendasari perilaku akan membuat perilaku tersebut menjadi lebih langgeng

(Notoatmodjo 2007).

Pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kepribadian merupakan bagian

dari karakteristik individual yang akan mempengaruhi perilaku organisasi

(Baron & Greenberg, 2000). Hasil Riset Delphi Group ditemukan bahwa

sebanyak 45% aset pengetahuan tersimpan dalam pikiran staf dalam bentuk

pengetahuan dan pengalaman sedangkan sisanya berada dalam dokumen kertas

dan dokumen elektronik dalam berbagai bentuk (Setiarso 2009). Pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan kerja merupakan bagian dari faktor individu yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

22

berhubungan dengan kinerja secara keseluruhan (Armstrong dan Baron dalam

Wibowo, 2007). Pengetahuan juga tidak terlepas dari kemampuan seseorang

untuk belajar. Kemampuan belajar dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, latar

belakang sosial dan budaya, tingkat pendidikan, pengalaman hidup dan gaya

belajar (Ellis dan Hartley 2000).

Dalam lingkup keselamatan pasien, pengetahuan SDM kesehatan termasuk

perawat merupakan hal yang berhubungan dengan komitmen yang sangat

diperlukan dalam upaya untuk membangun budaya keselamatan pasien.

Pengetahuan untuk mendukung Learning Culture yang ada dalam suatu

organisasi sangat berhubungan dengan perubahan budaya keselamatan pasien.

Pengetahuan SDM kesehatan termasuk perawat merupakan hal yang berhubungan

dengan komitmen yang sangat diperlukan dalam upaya untuk membangun budaya

keselamatan pasien (Cahyono 2008).

KTD sangat berhubungan dengan faktor kesalahan manusia sebagai

penyebabnya. Kesalahan manusia merupakan kesalahan yang terjadi saat

seseorang melakukan aksi atau tindakan. Tindakan seseorang dipengaruhi oleh

aktifitas kognitif. Tidak adekuatnya pengolahan sistem informasi dalam sistem

kognitif merupakan penyebab kesalahan manusia yang mengancam keselamatan

manusia (Cahyono 2008).

a. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan

pada domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

23

1) Tahu ( know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalamnya pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat

kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan

tingkatan yang paling rendah.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah pahan terhadap obyek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan, mencontohkan, meramalkan terhadap obyek yang

dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah

dipelajari pada kondisi atau situasi sebenarnya. Aplikasi disini diartikan

penggunaan hukum - hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam suatu komponen - komponen, tetapi masih didalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis

ini dapat dilihat dari penggunaan kata - kata kerja, dapa tmenggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

24

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada.

Pengetahuan yang dimiliki manusia ada 4 (empat). Pertama, pengetahuan

biasa adalah pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common

sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu

dimana dia menerima secara baik. Semua orang menyebutnya sesuatu itu merah

karena memang itu merah, benda itu panas karena memang dikatakan panas,

dengan common sense semua orang sampai pada keyakinan secara umum tentang

sesuatu dimana mereka akan berpendapat sama semuanya. Common sense

diperoleh dari pengalaman sehari hari seperti air dapat dipakai untuk menyiram

bunga makanan dapat dipakai untuk memuaskan rasa lapar, musim kemarau akan

mengeringkan sawah tadah hujan, dan sebagainya. Kedua, pengetahuan ilmu yaitu

ilmu sebagai terjemahan dari science dalam pengertian yang sempit dapat

diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan

objektif. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

25

mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari

pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, pengetahuan

filsafat yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat

kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada

universalitas dana kedalaman kajian tentang sesuatu. Keempat, pengetahuan

agama adalah pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya.

Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama

(Bakhtiar 2013).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain:

1) Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat,

kondisi fisik.

2) Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana.

3) Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode

dalam pembelajaran (Notoatmodjo (2007).

c. Hakekat pengetahuan

Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state)

mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu object, dengan kata

lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada diluar akal. Ada 2 (Dua) teori

untuk mengetahui hakekat pengetahuan itu yaitu :

1) Realisme

Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan

menurut realisme adalah gambaran atau copy yang sebenarnya dari apa yang ada

dalam alam nyata dari fakta atau hakikat. Pengetahuan atau gambaran yang aa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

26

dalam akal adalah copy dari yang asli yang ada diluar akal hal ini tidak ubahnya

seperti gambaran yang terdapat dalam foto, dengan demikian realisme

berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan

kenyataan.

2) Idealisme

Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang

benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses

mental atau proses psikologis yang bersifat subjective. Oleh karena itu

pengetahuan bagi seseorang idealis hanya merupakan gambaran subjective dan

bukan gambaran objective tentang realitas. Subjective di pandang sebagai sesuatu

yangmengetahui yaitu dari orang yang membuat gambaarn tersebut. Karena itu,

pengetahuan menurut teori ini tidak menggambarkan hakikat kebenaran. Yang

diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan

orang yang mengetahui (Subject). menyatakan bahwa pengetahuan yang

menunjang keterampilan perlu diberikan agar staf dapat melakukan tugasnya

berdasarkan teori-teori yang dapat dipertanggung jawabkan (Notoatmodjo

2009).

Budaya lingkungan dalam bentuk nilai dan kepercayaan, motivasi dan

komitmen, serta insentif untuk upaya berbagi pengetahuan dalam organisasi

merupakan suatu hal yang penting dalam program pengelolaan pengetahuan

dalam organisasi (Setiarso 2009).

Testee perlu diberikan kurun waktu tertentu untuk menghadapi alat tes

yang bertujuan mengukur kapasitas pengetahuan yang mereka dimiliki. Penjelasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

27

di atas memberikan gambaran bahwa kemampuan kognitif seseorang sangat

mempengaruhi kemampuan individu tersebut dalam melakukan tindakan yang

tidak menimbulkan risiko terhadap keselamatan pasien. Penguatan pada aspek

kognitif memiliki dasar penjelasan mengenai pentingnya mengkaji lebih jauh

pengaruh intervensi kognitif berupa pelatihan dalam meningkatkan

kemampuan individu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang aman

(Suryabrata 2005).

3. Sikap

Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif yang

menyenangkan maupun negatif yang tidak menyenangkan dalam hubungannya

dengan obyek-obyek psikologis (Thurstone cit Walgito 2007). Sikap adalah

kecenderungan bertindak dari individu, beberapa respon tertutup terhadap

stimulus ataupun obyek tertentu (Sunaryo 2004). Sikap adalah perasaan positif

atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur yang

memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang lain, obyek-

obyek dan keadaan. Sikap bagian intrinsik dari kepribadian seseorang (Gibson cit

Azwar 2006).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek (Allport cit Azwar (2006) menjelaskan bahwa

sikap mempunyai tiga komponen pokok :

1) Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek

2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

28

Sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:

1) Komponen kognitif (komponen perceptual), yaitu komponen yang berkaitan

dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap (believ).

2) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan

dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap.

3) Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu

komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap

obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan

besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap

obyek sikap (Byrne cit Walgito 2007).

Sikap memiliki tingkatan seperti halnya pengetahuan, yaitu:

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa subyek (orang) mau dan memperhatikan

rangsangan (stimulus) yang diberikan (obyek).

2) Merespon (responding)

Sikap individu dapat memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan.

3) Menghargai (valuing)

Sikap individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

masalah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

29

4) Bertanggung jawab (responsible)

Sikap individu dalam bertanggung jawab dan siap menanggung segala risiko

atas segala sesuatu yang telah dipilihnya.

5) Praktik atau tindakan (practice)

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).

Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah

fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai tingkatan :

a) Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

b) Respon terpimpin (guide response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai

dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua.

c) Mekanisme (mecanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah

mancapai praktik tingkat tiga

d) Adopsi (adoption)

Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.

(Notoatmodjo 2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

30

Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain:

1) Pengalaman pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi pernyataan kita terhadap stimulus sosial.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Diantara orang yang biasanya dianggap penting oleh indivdu adalah orang tua,

orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru,

teman kerja, isteri dan suami pada umumnya , individu cenderung untuk

memiliki sikap yang kompernis atau searah dengan sikap orang yang dianggap

penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk

bervariasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang

dianggap penting tersebut.

3) Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besa

terhadap pembentukan sikap kita. Kebudayaan adalah menanamkan garis

pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.

4) Sumber Informasi / Media Massa

Sumber informasi adalah suatu media yang dapat kita gunakan untuk

menambah pengetahuan responden. Media pembawa pesan mempunyai

peranan penting untuk menyebar luaskan informasi. Berhasil tidaknya pesan

diterima dengan baik atau dimengerti oleh yang menerima, akan tergantung

pada efektif tidaknya media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

31

5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan dan lembaga Agama sebagai suatu sistem mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar

pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

6) Pengaruh Faktor Emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosional yang

berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego.

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap

seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mungkin berisi

atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap, yaitu kalimatnya

bersifat mendukung atau memihak pada obyek sikap. Pernyataan ini disebut

dengan pernyataan yang favourable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula

berisi hal-hal negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak mendukung

maupun kontra terhadap obyek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan

pernyataan yang tidak favourabel. Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan

agar terdiri atas pernyataan favorable dan tidak favorable dalam jumlah yang

seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan

tidak semua negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung

sama sekali obyek sikap (Azwar 2006).

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

32

responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan

pernyataan-pernyataan atau hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden

melalui kuesioner (Notoatmodjo, 2007).

4. Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari

uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang

tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo 2007).

Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau

rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya

stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka

teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon

(Notoatmodjo (2007)

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat

dibedakan menjadi dua :

1) Perilaku tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini

masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap

yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat

diamati secara jelas oleh orang lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

33

2) Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan

atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain

(Notoatmodjo 2007).

Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), adalah suatu respon

seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit

atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta

lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3

kelompok :

1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance)

Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga

kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.

2) Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau

sering disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior).

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat

menderita penyakit dan atau kecelakaan.

3) Perilaku kesehatan lingkungan

Adalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik

maupun sosial budaya.

Menurut Bloom cit Notoatmodjo (2007), membagi perilaku itu didalam 3

domain (ranah/kawasan), meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai

batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

34

kepentingan tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga

domain perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah kognitif (kognitif domain), ranah

affektif (affectife domain), dan ranah psikomotor (psicomotor domain).

Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk

kepentingan pengukuran hasil, ketiga domain itu diukur dari:

1) Pengetahuan (knowlegde)

2) Sikap (attitude)

3) Praktik atau tindakan (practice)

Kepribadian seseorang ditentukan oleh salah satu nilai budaya yang

dominan pada diri orang tersebut. Secara rinci perilaku manusia sebenarnya

merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetahuan, keinginan,

kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya. Namun demikian

realitasnya sulit dibedakan atau dideteksi gejala kejiwaan tersebut dipengaruhi

oleh faktor lain diantaranya adalah pengalaman, keyakinan, sarana/fasilitas, sosial

budaya dan sebagainya. Proses terbentuknya perilaku dapat dipengaruhi oleh:

pengalaman, keyakinan, fasilitas, sosio-budaya, pengetahuan, persepsi, sikap,

keinginan, kehendak, motivasi, niat (Bakhtiar 2013).

Perilaku manusia memiliki pandangan berbagai macam aliran antara lain :

1) Manusia menurut aliran psikoanalisis

Manusia menurut aliran yang dipelopori oleh Sigmund Freud ini adalah

makhluk yang digerakkan oleh suatu keinginan yang terpendam dalam jiwanya

(homo Volens). Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa

manusia, Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

35

bagiannya yang terpisah. Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai

hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:

a) Id

Yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia

merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan

cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egois, tidak bermoral dan tidak mau

tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri dari dua bagian:

Libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegiatan – kegiatan

kosntrukstif disebut juga sebagai insting kehidupan (eros). Thanatos – insting

destruktif dan agresif

b) Ego

Berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia luar. Ego Adalah

mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Ego

yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup

sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas.

c) Super ego

Yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau

ideal super ego disebut juga sebagai hati nurani,merupakan internalisasi dari

norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa ego untuk

menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar (Azwar (2013).

Dari hal tersebut di atas maka menurut psikoanalis perilaku manusia adalah

merupakan interaksi antara komponen biologis / unsur hewani (id), komponen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

36

psikologis / unsur akal rasional (ego) dan komponen sosial / unsur moral (super

ego) (Azwar (2013).

2) Manusia menurut aliran behaviorisme

Manusia menurut aliran ini adalah homo mechanicus atau perilakunya

digerakkan oleh lingkungannya. Manusia berperilaku sebagai hasil belajar yaitu

perubahan perilaku akibat pengaruh dari lingkungannya. Dari sini timbul “teori

belajar” dan teori “tabula rasa”. Manusia dalam teori tersebut dianggap sebagai

kertas putih atau meja lilin ketika lahir artinya manusia belum memiliki “warna

mental”. Pada perkembangannya yang menyebabkan berubahnya dan

bertambahnya warna mental tersebut adalah pengalaman. Secara singkat maka

aliran ini menekankan bahwa perilaku manusia, kepribadian manusia, serta

tempramen didasarkan pada pengalaman inderawi (sensory experience) (Azwar

(2013).

Konsep perilaku manusia di atas disempurnakan dengan metode yang

disebut pelaziman klasik . Pada metode ini perilaku manusia disebabkan adanya

stimuli yang terkondisi atau bersifat netral dengan stimuli yang tak terkondisikan.

Hipotesis tersebut menunjukkan bahwa organisme bisa diajar bertindak dengan

pemberian sesuatu rangsangan. Untuk menggambarkan metode ini oleh Pavlov

melakukan eksperimen dengan seekor anjing yang dikondisikan dengan stimulus

tertentu. Pada akhirnya didapati dalam eksperimen tersebut bahwa apabila anjing

melihat bekas makanan maka air liur hewan itu keluar sebagai “hasil belajar'

mengaitkan bekas makanan yang dilihat dengan makanan yang akan diberikan

kelak. Sebagai contoh illustrasi bahwa setiap kali anak membaca majalah dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

37

orang tuanya mengambil majlah tersebut dengan paksa maka anak tersebut akan

benci terhadap majalah (Ivan Pavlov cit Bakhtiar 2013).

Konsep tentang perilaku manusia ini kemudian disempurnakan dengan

metode yang disebut operant conditioning (pelaziman operan). Metode ini

menerangkan bahwa apabila organisme menghasilkan sesuatu respon karena

mengoper atas stimulus yang diterima disekitarnya. Menurut Skinner cit Bakhtiar

(2013), pelaziman operan terdiri daripada dua konsep utama yaitu :

Peneguhan (reinforcement ) yang terbagi dalam peneguhan positif dan

peneguhan negatif.

(1) Peneguhan Positif (Positive Reinforcement)

Rangsangan yang bisa menambahkan pengulangan suatu tingkahlaku dan

dilakukan berkali-kali disebut sebagai Peneguhan Positif. Contoh: Pekerja yang

mencapai prestasi tinggi dalam kerjanya diberikan bonus. Maka ia akan

meningkatkan kinerjanya pada masa berikutnya

(2) Peneguhan Negatif (Negative Reinforcement)

Bila ada rangsangan yang menyakiti atau yang mewujudkan keadaan tidak

mengenakan dan akan dihindari secara berkali-kali disebut sebagai peneguhan

negatif. Organisme kemungkinan mengulang tingkahlaku yang dapat mengelak

atau mengurangi keadaan yang negatif. Denda (punishment) adalah setiap

rangsangan yang menyebabkan pengulangan suatu respon tingkahlaku yang

dikurangi atau dihapuskan sama sekali . Contoh: Anak yang tidak membantu ibu

tidak diberi peluang untuk bermain bola dengan teman-temannya sehingga ia akan

menghapuskan perilaku yang dapat membuat dirinya tidak dapat bermain bola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

38

lagi. Perilaku manusia menurut aliran ini semakin diperkuat dengan Social

Learning Theori atau pembelajaran Sosial. Teori ini mengatakan salah satu sifat

manusia ialah meniru (imitate) tingkahlaku atau tindak tanduk orang lain yang

diterima masyarakat (socially accepted behaviour) dan juga tingkah laku yang

tidak diterima masyarakat. Tingkah laku yang diterima dan tidak diterima tersebut

berbentuk : berbeda antara satu budaya dan budaya lain; berbeda antara

individu;berbeda menurut situasi.

(3) Manusia menurut aliran psikologi kognitif

Manusia dalam konsepsi psikologi kognitif adalah mahkluk yang aktif

mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (homo sapiens).

Artinya manusia adalah makhluk yang berpikir dan tidak pasif dalam merespon

lingkungannya serta berusaha memahai lingkungannya. Lebih tegasnya bahwa

manusia adalah organisme aktif yang menafsirkan dan bahkan mendistorsi

lingkungannya. Logika dari perilaku manusia menurut aliran ini adalah bahwa

jiwa manusia menafsirkan pengalaman indrawi secara aktif melalui proses

mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan mencari makna. Jadi

manusialah yang menentukan makna stimuli dan bukan stimuli itu sendiri.

Perilaku manusia bukan sekedar respon dari stimulus melainkan produk dari

berbagi gaya yang mempengaruhinya secara spontan. Gaya tersebut oleh Lewin

dirumuskan dalam B = f ( P. E ). Behavior adalah hasil interaksi antara Persons (

diri orang) dengan Enviroment (lingkungan psikologisnya).Teori lain dari aliran

ini mengatakan bahwa manusia adalah pencari konsistensi kognitif (consistency

seeker ). Manusia merupakan mahkluk yang menjaga keajegan dalam sistem

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

39

kepercayaannya dan diantara sistem kepercayaan dengan perilaku. Asumsi ini

melahirkan teori yang disebut denga disonansi kognitif artinya manusia akan akan

mencari informasi yang mengurangi disonansi (ketidakcocokan antara dua

kognisi). Manusia bila bertemu dengan informasi yang disonan dengan

keyakinannya maka ia akan menolak, meragukan sumbernya, menacari konsonan

atau mengubahnya (Kurt Lewin cit Bakhtiar 2013).

(4) Manusia menurut aliran psikologi humanistic

Manusia menurut konsepsi psikologi humanistik adalah mahkluk aktif alam

merumuskan strategi transaksional sengan lingkungannya (homo ludens). Pada

asumsi aliran ini manusia dipandang berada dalam dunia kehidupan ( berupa the I

(aku), me (Ku), my self (diriku)) yang dipersepsi dan diinterprestasi secara

subjektif. Perilaku manusia berpusat pada konsep dirinya berupa persepsi manusia

tentang identitas dirinya yang bersifat fleksibel dan berubah-ubah. Selain itu

perilaku manusia juga didasarkan pada kebutuhannya dalam fungsi untuk

mempertahankan, meningkatkan serta mengaktualisasikan dirinya (Kurt Lewin cit

Bakhtiar 2013).

5. Perawatan Intensif

Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang

mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan

perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi

pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang

mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia.

ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

40

menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik,

perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaankeadaan

tersebut.

ICU mampu menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian khusus dalam

bidang kedokteran dan keperawatan gawat darurat. Pelayanan ICU diperuntukkan

dan ditentukan oleh kebutuhan pasien yang sakit kritis. Tujuan dari pelayanan

adalah memberikan pelayanan medik tertitrasi dan berkelanjutan serta mencegah

fragmentasi pengelolaan. Pasien sakit kritis meliputi :

1) Pasien-pasien yang secara fisiologis tidak stabil dan memerlukan dokter,

perawat, profesi lain yang terkait secara terkoordinasi dan berkelanjutan, serta

memerlukan perhatian yang teliti, agar dapat dilakukan pengawasan yang

ketat dan terus menerus serta terapi titrasi

2) Pasien-pasien yang dalam bahaya mengalami dekompensasi fisiologis

sehingga memerlukan pemantauan ketat dan terus menerus serta dilakukan

intervensi segera untuk mencegah timbulnya penyulit yang merugikan.

Sebelum pasien dimasukkan ke ICU, pasien dan/atau keluarganya harus

mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai dasar pertimbangan

mengapa pasien harus mendapatkan perawatan di ICU, serta tindakan

kedokteran yang mungkin akan dilakukan selama pasien dirawat di ICU

(Permenkes RI No.1778 tahun 2010).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

41

B. Penelitian yang relevan

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dan dijadikan acuan dasar

antara laien sebagai berikut :

1. Penelitian Sri Yulia (2010) yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Keselamatan

Pasien terhadap Pemahaman Perawat Pelaksana mengenai Penerapan

Keselamatan Pasien di RS Tugu Ibu Depok”. Tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui pengaruh pelatihan keselamatan pasien terhadap pemahaman

perawat pelaksana mengenai penerapan keselamatan pasien. Metode penelityian

dengan menggunakan Quasi Experiment. Hasil penelitian pada 83 perawat

pelaksana RS Tugu Ibu Depok (kelompok eksperimen) dan 83 perawat

pelaksana RS Bhakti Yudha (kelompok kontrol) menunjukkan ada

perbedaan signifikan pemahaman perawat pelaksana sebelum dan setelah

mendapatkan pelatihan pada kelompok eksperimen (p value 0,000) dan

tidak ada perbedaan pemahaman perawat pelaksana sebelum dan setelah

pada kelompok kontrol (p value 0,417). Rumah sakit perlu melakukan

program pelatihan keselamatan pasien secara berkelanjutan dan

mengembangkan standar kinerja untuk memfasilitasi transfer pengetahuan

perawat.

2. Penelitian Teguh Kuncoro (2012) “ Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan

Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Penerapan Sistem

Keselamatan Pasien di Rumah Sakit”. Penelitian menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan rancangan cross sectional, Tujuan penelitian untuk

mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, kualitas kehidupan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

42

kerja dan kinerja perawat dalam penerapan sistem keselamatan pasien di

rumah sakit. Hasil penelitian dari 57 responden perawat tentang materi sistem

keselamatan pasien menunjukkan nilai pengetahuan subyek klasifikasi

baik lebih banyak dibanding klasifikasi kurang, demikian pula sikap perawat

menunjukkan klasifikasi baik lebih banyak dibanding klasifikasi kurang,

tetapi kualitas kehidupan kerja menunjukkan nilai hampir sama antara

klasifikasi baik dengan klasifikasi kurang. Kinerja perawat menunjukkan

klasifikasi baik jauh lebih banyak dibanding klasifikasi kurang. Hasil uji

statistik dengan Chi-SquareTest menunjukkan tidak ada korelasi secara

signifikan antara pengetahuan,sikap dan kualitas kehidupan kerja dengan

kinerja perawat dalam penerapan Sistem Keselamatan Pasien (SKP) di rumah

sakit. Dengan uji Fisher Exact Test menunjukkan ada korelasi secara

signifikan antara komponen partisipasi dengan kinerja perawat.

Direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja rumah sakit

dengan memperbaiki cara-cara penyelesaian masalah dengan tidak menyalahkan

dan menghukum.

3. Penelitian Dwi Setiowati (2013) “Kepemimpinan Efektif Head Nurse

Meningkatkan Penerapan Budaya Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana

di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta”. Tujuan penelitian untuk

mengetahui hubungan kepemimpinan efektif head nurse dengan penerapan

budaya keselamatan pasien. Desain yang digunakan analisis korelasi secara

cross sectional pada 206 perawat pelaksana. Analisis data dengan Pearson,

Spearman, t independent, dan regresi linear. Hasil analisis menunjukkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

43

hubungan lemah dan positif antara kepemimpinan efektif Head Nurse dengan

penerapan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan

peningkatan pengetahuan head nurse pada fungsi pengorganisasian dengan

pembentukan struktur organisasi, uraian tugas, pelatihan budaya keselamatan

pasien, pendidikan keperawatan berlanjut, diskusi keselamatan pasien, sistem

penghargaan atas penerapan budaya keselamatan pasien.

4. Penelitian Agustina Puji Lestari (2013) “Gambaran Budaya Keselamatan

Pasien Oleh Perawat Dalam Melaksanakan Pelayanan Di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Tahun 2013”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien oleh perawat dalam

melaksanakan keselamatan pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan

sampel mengunakan proportionate stratified random sampling. Responden

pada penelitian ini berjumlah 75 perawat. Analisis yang digunakan adalah

analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 75 responden, 37

reponden (49,3%) memiliki budaya keselamatan pasien rendah dan 38

responden (50,7%) memiliki budaya keselamatan pasien tinggi. Responden

dengan budaya keselamatan rendah diantaranya terdapat 23 perawat (62,2%)

dengan pelaksanaan pelayanan yang kurang baik dan 14 perawat (37,8%)

dengan pelaksanaan pelayanan yang baik. Sementara responden dengan

budaya keselamatan pasien yang tinggi seluruhnya (100%) telah

melaksanakan pelayanan dengan baik. Peneliti menyarankan agar pihak rumah

sakit mempertimbangkan mengevaluasi aspek-aspek yang dinilai dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

44

budaya keselamatan pasien. Hal ini dengan dasar pemikiran bahwa semakin

tinggi tingkat budaya keselamatan pasien oleh perawat akan berpengaruh pada

tingkat pelaksanaan pelayanan dan akhirnya akan berdampak pada

menurunnya angka KTD di rumah sakit.

5. Penelitian Elizabeth Ari Setyarini “Kepatuhan Perawat Melaksanakan Standar

Prosedur Operasional: Pencegahan Pasien resiko Jatuh Di Gedung Yosef 3

Dago Dan Surya Kencana Rumah Sakit Borromeus”. Tujuan penelitian

mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO

pencegahan pasien resiko jatuh. Metode yang digunakan adalah deskriptif

kuantitatif yaitu dengan mengobservasi pelaksanaan pencegahan pasien jatuh.

Jumlah responden yang diamati 50 perawat yaitu perawat Yosef 3 Dago dan

Surya Kencana. Hasil penelitian yang patuh melaksanakan pencegahan pasien

jatuh yaitu tentang penilaian MFS hasil 98 %, pemasangan gelang patuh 68%,

pemasangan label segitiga 68%, penulisan di whiteboard 58%, merendahkan

tempat tidur 62%, pemasangan pagar pengaman tempat tidur 96%. Dapat

disimpulkan bahwa kepatuhan perawat melaksanakan pencegahan pasien jatuh

di ruang Yosef 3 Surya Kencana dan Yosef 3 Dago dengan hasil rata-rata 75%

patuh melaksanakan, 25% tidak patuh melaksanakan. Dengan adanya

penelitian ini diharapkan para perawat dapat meningkatkan lagi kepatuhan

melaksanakan SPO pencegahan pasien resiko jatuh dan RS mengadakan

sarana tambahan untuk pijakan kaki pasien berupa kayu pendek atau dingklik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

45

C. Kerangka Pikir

Keterangan:

: diteliti : Tidak Diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sumber: Bakhtiar (2013), Azwar (2006), Notoadmodjo (2007)

Penerapan standar

keselamatan pasien

SIKAP

PENGETAHUAN

Faktor yang mempengaruhi:

- Motivasi perawat

- Konsekwensi tindakan

- Tanggung jawab personal

- Pengaruh Organisasi

Faktor psikologis:

- Persepsi

- Kepribadian

- Proses Belajar

- Motivasi

Faktor Internal:

- Usia

- Jenis kelamin

- Perhatian

- Pemahaman

Faktor eksternal:

- Tingkat

pendidikan

- Masa kerja

- Pelatihan yang

pernah diikuti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

46

D. Kerangka konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

E. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori diatas, hipotesis penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2. Ada pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar keselamatan

pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

3. Ada pengaruh secara bersama pengetahuan dan sikap perawat terhadap

penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif

RSUD dr. Moewardi.

Variabel Independen

PENGETAHUAN

Keselamatan Pasien

Variabel Independen

SIKAP

Penerapan standar

Keselamatan Pasien

Variabel dependen

PERILAKU

Penerapan Standar Keselamatan Pasien

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr.Moewardi pada tanggal 7 Juni – 6 Juli 2014.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional analitik

dengan rancangan crosssectional.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi sejumlah 40 perawat.

2. Sampel

Pada penelitian ini digunakan teknik total sampling.

D. Variabel penelitian

1. Variabel independen (bebas): Pengetahuan dan sikap perawat

2. Variabel dependen (terikat): Perilaku perawat dalam penerapan standar

keselamatan pasien.

E. Definisi operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi variabel independen yaitu

pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan standar keselamatan pasien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

48

Sedangkan variable dependen adalah perilaku perawat dalam penerapan

standar keselamatan pasien.

Definisi operasional secara rinci adalah sebagaimana yang tercantum dalam

Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

NO Variabel /

Sub Variabel

Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

Variabel independen

1 Pengetahuan

keselamatan

pasien

Kemampuan koknitif

perawat dalam

keselamatan pasien

terdiri dari :

1. Ketepatan

identifikasi pasien

2. Peningkatan

keamanan obat

yang perlu

diwaspadai

3. Peningkatan

komunikasi yang

efektif

4. Pengurangan

risiko infeksi

terkait pelayanan

kesehatan

5. Pengurangan

risikopasien jatuh.

Kuesioner

Jawaban benar

nilai 1

Jawaban salah

nilai 0

Perawat

mengisi

kusioner

Hasil jawaban

diprosentasekan

untuk menentukan

tingkat

pengetahuan

dengan klasifikasi

sebagai berikut

Kategori Data

a. Tinggi

Nilai 76 - 100 %

b. Sedang

Nilai 56 -75 %

c. Rendah

Nilai < 55 %

Interval

2 Sikap Kecenderungan

bertindak dari

seorang perawat

dalam penerapan

standar Keselamatan

pasien.

Kusioner Perawat

mengisi

kusioner

Hasil pengukuran

diprosentasekan

dengan klasifikasi

sebagai berikut

Kategori Data

a. Baik

Nilai 76- 100 %

b. Cukup

Nilai 56 – 75 %

Interval

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

49

c. Kurang

Nilai < 55 %

3 Perilaku

penerapan

standar

keselamatan

pasien

Kemampuan perawat

dalam penerapan

standar keselamatan

pasien yang terdiri

dari :

1. Ketepatan

identifikasi

pasien

2. Peningkatan

keamanan obat

yang perlu

diwaspadai

3. Peningkatan

komunikasi yang

efektif

4. Pengurangan

risiko infeksi

terkait pelayanan

kesehatan

5. Pengurangan

risiko pasien

jatuh.

Lembar

observasi diisi

dengan :

Dilakukan

nilai 1,

Tidak

dilakukan

tidak nilai 0

Peneliti

melakukan

observasi

terhadap

Perawat

dalam

penerapan

standar

keselamatan

pasien

Hasil observasi

diprosentasekan

untuk menentukan

tingkat

pelaksanaan

dengan klasifikasi

sebagai berikut

Kategori Data

a. Baik

Nilai 76-100 %

b. Cukup

Nilai 56 – 75 %

c. Kurang

Nilai< 55 %

Interval

Variabel Confounding

4 Umur Umur responden

dihitung sejak tanggal

lahir hingga ulang

tahun terakhir

Kuisioner

karakteristik

responden

Mengisi

umur dalam

kuisioner

Dalam tahun Rasio

5 Jenis kelamin Karakteristik fisik

berdasarkan ciri jenis

kelamin yang dimiliki

dan dibawa sejak lahir

dari responden

Kuisioner

karakteristik

responden

Mengisi

umur dalam

kuisioner

1. Laki-laki

2. Perempuan

Nominal

6 Pendidikan Tingkat pendidikan

keperawatan yang

dimiliki responden

Kuisioner

karakteristik

responden

Mengisi

tingkat

pendidikan

dalam

kuisioner

1. D3

2. S1

3. S1+Ners

Nominal

7 Lama kerja Jumlah tahun yang

menunjukan

responden telah

bekerja sampai

penelitian dilakukan

Kuisioner

karakteristik

responden

Mengisi

lama

bekerja

dalam

kuisioner

Dalam tahun

1. < 5 th

2. 6-10 th

3. 11-15 th

4. 16-20 th

Rasio

8 Status

Kepegawaian

Status kepegawaian

yang dimiliki

responden

Kuisioner

karakteristik

responden

Mengisi

status

kepegawaia

n dalam

1. PNS

2. Non PNS

Nominal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

50

kuisioner

9 Status

pernikahan

Status perkawinan

yang dimiliki

responden yang sah

secara hukum agama

dan Negara

Kuisioner

karakteristik

responden

Mengisi

status

perkawinan

dalam

kuisioner

1. Menikah

2. Belum menikah

Nominal

F. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari empat

bagian. Bagian pertama untuk mengkaji karakteristik individu. Bagian kedua

untuk mengkaji tentang pengetahuan perawat diukur sampai pada tingkat

aplikasi dengan 30 pertanyaan dengan 2 pilihan benar dan salah, apabila jawaban

responden benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0. Bagian ketiga untuk

mengetahui sikap, Sikap diukur melalui 30 pertanyaan, menggunakan skala

likert dengan 4 pilihan, Pada pertanyaan positif : Sangat Setuju (SS) dinilai 4,

Setuju (S) dinilai 3, Tidak Setuju (TS) dinilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)

dinilai 1, Pada pertanyaan negatif Sangat Setuju (SS) dinilai 1, Setuju (S) dinilai

2, Tidak Setuju (TS) dinilai 3, dan Sangat Tidak Setuju(STS) dinilai 4. Bagian

keempat mengobservasi perilaku penerapan standar keselamatan pasien. Perilaku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

51

diukur melalui 30 pertanyaan atau lembar observasi dengan pilihan jawaban ya

(dilakukan) dan tidak (Tidak dilakukan). Bila dilakukan ya: skor 1, bila tidak

dilakukan skor 0.

2. Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Sebelum digunakan penelitian, kuesioner akan diujicobakan terhadap 25

(Dua puluh lima) orang perawat di ruang HCU. Uji Validitas merupakan tingkat

kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran

pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut (Suharsimi, 2010).

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa

saja yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas tiap item dari instrumen

dengan menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yang

dikenal dengan rumus korelasi Product Moment yaitu sebagai berikut:

r x y i = 222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

r = Koefisien

X= Skor setiap pertanyaan

N= Jumlah sampel

Y=Skor total pertanyaan

Ketentuan : Jika r x y > r tabel pada taraf signifikansi 5 % berarti item

kuesioner valid, dan jika r x y < r tabel pada taraf signifikansi 5 % item kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

52

tersebut tidak valid. Perhitungan uji validitas instrumen ini dilakukan dengan

Program SPSS for Windows versi 16.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana alat ukur relatif

konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Suharsimi (2010) untuk

menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus koefisien

alpha Crombach dengan rumus:

R I = 2

2

11 St

Si

k

k

Keterangan:

K = Banyaknya item

Si 2 = Jumlah varian item

St 2 = Varian total

Setelah harga r 1 diketahui, kemudian di interpretasikan dengan indeks

korelasi : 0,800 < r 11 1,00 berarti sangat tinggi; 0,600 < r 11 0,800 berarti

tinggi ; 0,400 < r 11 0,600 berarti cukup ; 0,200 < r 11 0,400 berarti rendah ;

0,00 < r 11 0,200 berarti sangat rendah. Kuesioner dinyatakan reliabel apabila

memiliki nilai alpha > 0,600.

G. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti datang sendiri ke Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi

untuk memberikan penjelasan tentang tujuan dan prosedur penelitian. Setelah

memberikan penjelasan, responden diminta untuk memberikan persetujuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

53

berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden

untuk diisi dan setelah selesai langsung dikumpulkan oleh peneliti. Responden

dilakukan observasi dalam penerapan standar keselamatan pasien oleh observer

yang telah ditunjuk oleh peneliti.

H. Analisa Data

Analisa data menggunakan analisa statistik sebagai berikut:

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat digunakan untuk mendiskripsikan masing-masing

variabel. Hasil dari analisa univariat adalah distribusi dan prosentase dari

tiap-tiap variabel tersebut.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat merupakan metode statistik untuk mengetahui pengaruh

antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mengetahui

pengaruh antara 2 variabel yaitu Pengetahuan dan sikap perawat tentang

keselamatan pasien dengan perilaku penerapan standar keselamatan

pasien. Penelitian ini peneliti menggunakan Analisis Korelasi Pearson

Product Moment adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui

derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

54

variabel terikat (dependent). Teknik analisis Korelasi Pearson Product

Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data

interval dan ratio dengan persyaratan tertentu.

Rumus korelasi Product Moment yaitu sebagai berikut:

r x y i = 222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan :

r = Koefisien

X= Skor setiap pertanyaan

N= Jumlah sampel

Y=Skor total pertanyaan

Ketentuan : Jika r x y > r tabel pada taraf signifikansi 5 % berarti terdapat

hubungan antara variabel Xi dengan variabel Y. Perhitungan uji validitas

instrumen ini dilakukan dengan Program SPSS for Windows versi 16.

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara 2 variabel yaitu Pengetahuan

atau sikap perawat tentang keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan

standar keselamatan pasien dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi

Linier Sederhana. Teknik analisis Regresi linier sederhana termasuk teknik

statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan

data yang normal.

Secara sederhana model persamaan regresi linier sederhana digambarkan

sebagai berikut :

Y = a + biXib + e

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

55

Keterangan:

Y = variabel terikat

a = intercept (perkiraan besarnya rata-rata Y ketika kenaikan nilai Xi = 0

b = slope (perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel

Xi berubah satu unit pengukuran)

Xi = masing-masing variabel

e = nilai kesalahan (error) yaitu selisih antara nilai Y individual yang

teramati dengan nilai Y sesungguhnya pada titik Xi tertentu.

Ketentuan :

a. Merumuskan Hipotesis

Ho1 : tidak ada pengaruh pengetahuan mengenai penerapan standar

keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

Ha1 : ada pengaruh pengetahuan mengenai penerapan standar

keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

Ho2 : tidak ada pengaruh sikap terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

Ha2 : ada pengaruh sikap terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

b. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan = 5%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

56

Menentukan F Tabel

F tabel pada taraf signifikansi 5 % dengan dk pembilang (jumlah

variabel – 1) = 1, dan dk penyebut = n – k – 1 (40 – 1 – 1) = 38

diperoleh F tabel sebesar 4,10.

c. Kriteria Pengujian

Ho ditolak jika F hitung > F Tabel.

Ho diterima jika F hitung < F Tabel.

Perhitungan uji validitas instrumen ini dilakukan dengan Program SPSS

for Windows versi 16.

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat bertujuan untuk melihat atau mempelajari antar

beberapa variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen,

yang mana untuk memperoleh jawaban faktor-faktor yang dominan. Dari analisa

diharapkan diperoleh informasi variabel penentu yang paling berpengaruh dengan

variabel dependen.

Analisis Multivariat (Multivariat Analysis) merupakan salah satu jenis

analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dimana data yang

digunakan berupa variable bebas (independen variabels) dan variable terikat

(dependen variabels). Analisis Regresi Linear Ganda atau sering disebut juga

Analisis Multiple Regression Linear merupakan perluasan dari Simple Regression

Linear (Regresi Linear Sederhana).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

57

Seleksi bivariat pada masing-masing variabel dependen dilakukan sebelum

melakukan analisis multivariat. Variabel independen yang memiliki nilai p > 0,25

dapat masuk dalam pemodelen multivariat .

Secara sederhana model persamaan regresi ganda digambarkan sebagai

berikut :

Y = a+b1X1b+b2X2+b3X3+…+bnXn+e

Keterangan:

Y = variabel terikat

a = intercept (perkiraan besarnya rata-rata Y ketika kenaikan nilai X = 0

b = slope (perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel

X berubah satu unit pengukuran)

X = masing-masing variabel

e = nilai kesalahan (error) yaitu selisih antara nilai Y individual yang

teramati dengan nilai Y sesungguhnya pada titik X tertentu.

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara

variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen

(Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti

hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka

hubungan yang terjadi semakin lemah.

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah

0,20 - 0,399 = rendah

0,40 - 0,599 = sedang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

58

0,60 - 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat

I. Tahapan Penelitian

Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan data

penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan tahapan prosedur

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan penelusuran literatur ilmiah,

penyusunan proposal, mengurus perijinan penelitian, dan sosialisasi di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi. Rencana penelitian penyampaian

informasi kepada calon responden. Dalam penelitian ini, peneliti akan

menggunakan instrumen berupa :

a. Kuisioner A, yaitu data pribadi responden yang terdiri dari nama (initial), usia,

jenis kelamin, pendidikan, status kepegawaian, masa kerja dan status

pernikahan responden.

b. Kuesioner B, yaitu untuk mengukur pengetahuan perawat tentang standar

keselamatan pasien.

c. Kuesioner C, yaitu untuk mengukur sikap perawat terhadap penerapan

standar keselamatan pasien.

d. Instrumen D, yaitu untuk mengukur perilaku perawat dalam penerapan

standar keselamatan pasien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

59

Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti, maka sebelum digunakan untuk

pengambilan data terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas,

yaitu dengan cara mengujicobakan kuesioner kepada 25 responden. Uji coba

kuesioner dilakukan pada 25 perawat yang ada di HCU bedah dan HCU interna

RSUD dr. Moewardi.

Berdasarkan perhitungan validitas variabel pengetahuan X1 diperoleh dari

30 soal terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 14, 22, 27 dan 28 yang

mempunyai nilai r hitung antara -0,260 – 0,100 kurang dari r tabel product

moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid digunakan

dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid di buang dan

tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

Berdasarkan perhitungan validitas variabel Sikap (X2) diperoleh dari 30 soal

terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 7, 10, 11, 13 dan 20 yang

mempunyai nilai r hitung antara 0,092 – 0,363 kurang dari r tabel product

moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid digunakan

dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid di buang dan

tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

Berdasarkan perhitungan validitas variable Perilaku (Y) diperoleh dari 30

soal terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 3, 9, 12, 18, 20 dan 25 yang

mempunyai nilai r hitung antara -0,32 – 0,119 kurang dari r tabel product

moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

60

dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid di buang dan

tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Peneliti datang sendiri ke Instalasi Perawatan Intensif (ICU, PICU) RSUD

dr. Moewardi untuk memberikan penjelasan tentang tujuan dan prosedur

penelitian. Responden diminta untuk memberikan persetujuan berpartisipasi

dalam penelitian. Setelah itu kuesioner pengetahuan dan sikap dibagikan kepada

responden untuk diisi dan setelah selesai langsung dikumpulkan oleh peneliti,

observer yang ditunjuk dan telah diberikan penjelasan melakukan observasi

terhadap kinerja perawat pelaksana dalam penerapan standar keselamatan pasien.

3. Tahap pelaporan

Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut :

a. Editing

Editing dilakukan untuk meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner

sudah lengkap. Editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga jika

ada data yang kurang dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Teknik coding dilakukan dengan memberikan angka pada masing-masing

jawaban. Selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja.

c. Tabulating

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

61

Tabulasi adalah langkah untuk memasukkan data hasil penelitian ke dalam

tabel-tabel kriteria. Setelah langkah-langkah di atas dilakukan oleh peneliti

kemudian data dianalisa menggunakan uji statistik. Uji statistik pada penelitian

ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear ganda (Riwidikdo,

2012).

d. Penulisan laporan

Setelah semua data terkumpul dan dianalisa, tahap selanjutnya adalah

pelaporan hasil penelitian. Pada tahap ini hasil penelitian dilaporkan sekaligus

dibahas kesesuaiannya dengan beberapa tinjauan pustaka. Laporan diakhiri

dengan bagian kesimpulan dan saran.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh

pengetahuan mengenai penerapan standar keselamatan pasien dan sikap

terhadap perilaku penerapan standar keselamatan pasien.

1. Deskripsi Responden

a. Umur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

62

Deskripsi umur responden dibagi menjadi 3 kelompok yaitu

umur 20 – 30 tahun, 31 – 40 tahun dan 41 – 50 tahun. Deskripsi umur

responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Deskripsi Umur Responden

No Umur Jumlah Persentase (%)

1 20 – 30 Tahun 16 40.0

2 31 – 40 Tahun 15 37.5

3 41 – 50 Tahun 9 22.5

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

berumur antara 20 – 30 tahun sejumlah 16 responden (40%).

Sedangkan yang paling sedikit adalah responden berumur antara

41 – 50 tahun sejumlah 9 orang (22,5%).

b. Jenis Kelamin

Deskripsi jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.2

Deskripsi Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1 Laki-Laki 9 22.5

2 Perempuan 31 77.5

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

63

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

perempuan sejumlah 31 responden (77.5%). Sedangkan responden

laki-laki sejumlah 9 orang (22,5%).

c. Pendidikan

Deskripsi pendidikan responden dibagi menjadi 3 kelompok

yaitu Pendidikan D3, Pendidikan S1 dan Pendidikan S1 + Ners.

Deskripsi pendidikan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Deskripsi Pendidikan Responden

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1 D3 22 55.0

2 S1 12 30.0

3 S1 + Ners 6 15.0

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

berpendidikan D3 sejumlah 22responden (55%). Sedangkan yang

paling sedikit adalah responden dengan pendidikan S1 + Ners

sejumlah 6 orang (15%).

d. Status kepegawaian

Responden dalam penelitian ini terdiri dari Pegawai Negeri

SInstalasi Perawatan Intensifl dan Non Pegawai Negeri SInstalasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

64

Perawatan Intensifl. Deskripsi status kepegawaian responden dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Deskripsi Status Kepegawaian Responden

No Status Kepegawaian Jumlah Persentase (%)

1 PNS 22 55.0

2 Non PNS 18 45.0

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

adalah PNS sejumlah 22 responden (55%). Sedangkan sisanya adalah

non PNS sejumlah 18orang (45,0%).

e. Masa kerja

Deskripsi masa kerja responden dibagi menjadi 4 kelompok

yaitu umur < 5 tahun, 6 – 10 tahun, 11 – 15 tahun, dan 16 – 20 tahun.

Deskripsi masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5

Deskripsi Masa Kerja Responden

No Masa kerja Jumlah Persentase (%)

1 < 5 Tahun 14 35.0

2 6 - 10 Tahun 10 25.0

3 11 - 15 Tahun 11 27.5

4 16 - 20 Tahun 5 12.5

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

65

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

dengan masa kerja kurang dari 5 tahun sejumlah 14responden (35%).

Sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan masa kerja

antara 16 – 20 tahun sejumlah 5orang (12,5%).

f. Status pernikahan

Deskripsi status pernikahan responden dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.6

Deskripsi Status Pernikahan Responden

No Status Pernikahan Jumlah Persentase (%)

1 Menikah 36 90.0

2 Belum Menikah 4 10.0

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden telah

menikah sejumlah 36 responden (90%). Sedangkan responden yang

belum menikah sejumlah sejumlah 4orang (10%).

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskritif digunakan untuk mengetahui gambaran variabel

penelitian yaitu pengetahuan, sikap perawat dan perilaku perawat dalam

penerapan standar keselamatan pasien.

a. Pengetahuan mengenai penerapan standar keselamatan pasien

Deskripsi Pengetahuan mengenai penerapan standar

keselamatan pasien diukur menggunakan kuesioner dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

66

25 pertanyaan. Dari 25 pertanyaan diperoleh nilai tertinggi 25 (100%)

dan nilai terendahnya 12 (48%) dengan rata-rata nilainya 19 (79,20%).

Tingkat Pengetahuan dibedakan menjadi 3 macam yaitu tinggi, sedang

dan rendah. Deskripsi tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.7

Tingkat Pengetahuan

No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

1 Rendah 1 2.5

2 Sedang 10 25.0

3 Tinggi 29 72.5

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

mempunyai pengetahuan mengenai penerapan standar keselamatan

pasien dengan kategori tinggi sejumlah 29 responden (72,5%).

Sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan tingkat

pengetahuan rendah sejumlah 1 responden (2,5%).

b. Sikap

Deskripsi sikap perawat diukur menggunakan kuesioner dengan

24 pertanyaan dengan skala liket. Dari 24 pertanyaan diperoleh nilai

tertinggi 94 (97,92%) dan nilai terendahnya 52 (54,17%) dengan rata-

rata nilainya 78,68 (81,95%). Sikap perawat dibedakan menjadi 3

macam yaitu baik, cukup dan kurang. Deskripsi sikap perawat dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

67

Tabel 4.8

Sikap Perawat

No Sikap Jumlah Persentase (%)

1 Kurang 1 2.5

2 Cukup 12 30.0

3 Baik 27 67.5

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

mempunyai sikap baik sejumlah 27 responden (67,5%). Sedangkan

yang paling sedikit adalah responden dengan sikap kurang sejumlah

1 responden (2,5%).

c. Perilaku penerapan standar keselamatan pasien

Deskripsi perilaku penerapan standar keselamatan pasien diukur

menggunakan kuesioner dengan 24 pertanyaan. Dari 24 pertanyaan

diperoleh nilai tertinggi 22 (91,67%) dan nilai terendahnya

15 (62,50%) dengan rata-rata nilainya 19,55 (81,46%). Perilaku

penerapan standar keselamatan pasien dibagi menjadi 3 macam yaitu

baik, cukup dan kurang. Deskripsi perilaku penerapan standar

keselamatan pasien dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Perilaku

No Tingkat Perilaku Jumlah Persentase (%)

1 Kurang 0 0

2 Cukup 9 22.5

3 Baik 31 77.5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

68

Total 40 100

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

mempunyai perilaku penerapan standar keselamatan pasien dengan

kategori baik sejumlah 31responden (77,5%). Sedangkan yang paling

sedikit adalah responden dengan tingkat perilaku cukup sejumlah

9 responden (22,5%) dan tidak terdapat responden yang dengan

perilaku kurang.

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh

pengetahuan terhadap perilaku penerapan standar keselamatan pasien dan

mengetahui pengaruh sikap perawat terhadap perilaku penerapan

standarkeselamatan pasien. Analisis data yang digunakan dengan

menggunakan analisis regresi linier sederhana. Berikut hasil penelitian

yang telah dilakukan:

a. Analisis Uji Prasyarat Regresi Tunggal

Sebelum dilakukan analisis regresi linier sederhana dipersyarat

data yang dianalisis adalah data yang normal. Analisis normalitas data

dalam penelitian ini menggunakan kolmogorov smirnov test. Hasil

analisis normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10

Uji Normalitas data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

69

Pengetahuan

(X1)

Sikap

(X2)

Perilaku

(Y)

N 40 40 40

Normal

Parametersa

Mean 19.80 78.68 19.55

Std.

Deviation 3.006 10.113 1.894

Most

Extreme

Differences

Absolute .177 .178 .169

Positive .070 .178 .106

Negative -.177 -.147 -.169

Kolmogorov-Smirnov Z 1.116 1.126 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .165 .158 .204

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan hasil analisis normalitas dengan kolmogorov

smirnov test diperoleh semua variabel pengetahuan, sikap dan perilaku

penerapan standar keselamatan pasien mempunyai nilai p> 0,05

sehingga dapat disimpulkan ketiga variabel mempunyai distribusi yang

normal, sehingga analisis data dapat dilakukan dengan analisis regresi

linier.

b. Pengaruh Pengetahuan terhadap Perilaku Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

Untuk menguji hipotesis pengaruh pengetahuan mengenai

penerapan standar keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan

standar keselamatan pasien dilakukan dengan analisis regresi tunggal.

Hasil analisis regresi tunggal antara variabel pengetahuan mengenai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

70

penerapan standar keselamatan pasien terhadap variabel perilaku

penerapan standar keselamatan pasien disajikan dalam data sebagai

berikut:

1) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pengaruh pengetahuan terhadap perilaku

penerapan standar keselamatan pasien dilakukan dengan analisis

regresi uji F. hasil perhitungan analisis varian regresi adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.11

Analisis Uji F

F hitung F Tabel (0,05,1,38) p Keterangan

22.496 4,10 0,000 Ho diterima

P<0,05

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 22,496 >

dari F tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang 1 dan dk

penyebut 38 sebesar 4,10 sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak

dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

pengetahuan terhadap perilaku penerapan standar keselamatan

pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif

RSUD dr. Moewardi.

2) Persamaan Regresi

Hasil persamaan regresi pengaruh pengetahuan terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

71

Y = 11,942 + 0,384 X1. Hasil persamaan regresi mempunyai arti

sebagai berikut:

a = 11,942 artinya jika tidak ada pengetahuan mengenai penerapan

standar keselamatan pasien maka perilaku penerapan

standar keselamatan pasien adalah sebesar 11,942.

b = 0,384 artinya jika variabel pengetahuan meningkat sebesar

1 satuan, maka perilaku penerapan standar keselamatan

pasien meningkat sebesar 0,384 satuan.

3) Koefisien Korelasi

Hasil koefisien korelasi antara pengetahuan dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

0,610. Hasil ini memberikan maksud terdapat hubungan dengan

tingkat sedang antara pengetahuan dengan perilaku penerapan

standar keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

4) Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi antara pengetahuan dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

0,372. Hasil ini memberikan maksud pengetahuan tentang

penerapan standar keselamatan pasien memberikan sumbangan

kepada perilaku penerapan standar keselamatan pasien pada

perawat perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi sebesar 37,2% sedangkan sisanya 62,8% dipengaruhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

72

oleh variabel lain selain pengetahuan tentang penerapan standar

keselamatan pasien.

c. Pengaruh Sikap Perawat terhadap Perilaku Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

Untuk menguji hipotesis pengaruh sikap perawat terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien dilakukan dengan

analisis regresi tunggal. Hasil analisis regresi tunggal antara variabel

sikap perawat terhadap variabel perilaku penerapan standar

keselamatan pasien disajikan dalam data sebagai berikut:

1) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pengaruh sikap perawat terhadap perilaku

penerapan standar keselamatan pasien dilakukan dengan analisis

regresi uji F. hasil perhitungan analisis varian regresi adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.12

Analisis Uji F

F hitung F Tabel (0,05,1,38) p Keterangan

18,982 4,10 0,000 Ho diterima

P<0,05

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar

18,982 > dari F tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang

1 dan dk penyebut 38 sebesar 4,10 sehingga dapat disimpulkan

Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara sikap perawat terhadap perilaku penerapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

73

standar keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2) Persamaan Regresi

Hasil persamaan regresi pengaruh sikap perawat terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah

Y = 11,046 + 0,108 X2. Hasil persamaan regresi mempunyai arti

sebagai berikut:

a = 11,046 artinya jika tidak ada sikap perawat maka perilaku

penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

11,046.

b = 0,108 artinya jika variabel sikap perawat meningkat sebesar

1 satuan, maka perilaku penerapan standar keselamatan

pasien meningkat sebesar 0,108 satuan.

3) Koefisien Korelasi

Hasil koefisien korelasi antara sikap perawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

0,577. Hasil ini memberikan maksud terdapat hubungan dengan

tingkat sedang antara sikap perawat dengan perilaku penerapan

standar keselamatan pasien pada perawat perawat pelaksana di

Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

4) Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi antara sikap perawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

74

0,333. Hasil ini memberikan maksud sikap perawat memberikan

sumbangan kepada perilaku penerapan standar keselamatan pasien

pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.

Moewardi sebesar 33,3% sedangkan sisanya 66,7% dipengaruhi

oleh variabel lain selain sikap perawat.

4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh

pengetahuan mengenai penerapan standar keselamatan pasien dan sikap

perawat secara bersama-sama terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien dilakukan dengan analisis regresi linier berganda.

Sebelum dilakukan analisis regresi berganda dilakukan pengujian

prasyarat analisis regresi berganda yaitu uji asumsi klasik antara lain uji

normalitas, uji autokorelasi, uji multikoliniertas dan uji heterokedastisitas.

a. Uji Prasyarat Analisis Regresi Berganda

1) Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda

dipersyarat data yang dianalisis adalah data yang normal. Analisis

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

kolmogorov smirnov test.

Hasil analisis normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.13

Uji Normalitas data

Pengetahuan Sikap (X2) Perilaku (Y)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

75

(X1)

N 40 40 40

Normal

Parametersa

Mean 19.80 78.68 19.55

Std.

Deviation 3.006 10.113 1.894

Most

Extreme

Differences

Absolute .177 .178 .169

Positive .070 .178 .106

Negative -.177 -.147 -.169

Kolmogorov-Smirnov Z 1.116 1.126 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .165 .158 .204

Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan hasil analisis normalitas dengan kolmogorov

smirnov test diperoleh semua variabel yang pengetahuan, sikap dan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien mempunyai nilai

p> 0,05 sehingga dapat disimpulkan ketiga variabel mempunyai

distribusi yang normal, sehingga uji normalitas data terpenuhi.

2) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji korelasi antara

variabel bebas dalam regresi berganda. Syarat regresi berganda

tidak ada korelasi diantara variabel bebas. Analisis autokorelasi

dalam penelitian ini menggunakan analisis runs test. Hasil uji

autokorelasi dengan runs test adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14

Uji Autokorelasi

Unstandardized

Residual

Test Valuea .08832

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 18

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

76

Z -.801

Asymp. Sig. (2-tailed) .423

Berdasarkan hasil uji runs test diperoleh nilai Z sebesar

0,801 dengan p = 0,423 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak

ada autokorelasi diantara variabel bebas dalam penelitian ini.

3) Uji Multikolinieritas

Syarat regresi berganda tidak ada multikolinieritas diantara

variabel bebas. Analisis multikolinieritas dalam penelitian ini

menggunakan VIF. Hasil uji multikolinieritas dengan VIF

diperolah hasil sebagai berikut:.

Tabel 4.15

Uji Multikolinieritas

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan Pasien (X1)

.879 1.138

Sikap (X2) .879 1.138

Berdasarkan hasil uji VIF diperoleh nilai VIF pada variabel

pengetahuan sebesar 1,138 dan nilai VIF variabel sikap perawat

sebesar 1,138 <10 sehingga dapat disimpulkan tidak ada gejala

multikolinieritas diantara variabel bebas dalam penelitian ini.

4) Uji Heterokedastisitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

77

Syarat regresi berganda tidak ada heterokedastisitas

diantara variabel bebas. Analisis heterokeastistias dalam penelitian

ini menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan

meregresikan variabel bebas dengan absolute residual dari

persamaan regresi. Hasil uji heterokedastisitas dengan uji Glejser

diperolah hasil sebagai berikut:.

Tabel 4.16

Uji Heterokedastisitas

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 2.313 2 1.156 1.649 .206a

Residual 25.940 37 .701

Total 28.253 39

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

b. Dependent Variable:

Abs_res

Berdasarkan hasil uji Glejser diperoleh nilai F hitung

sebesar 1,649 dengan p = 0,206 > 0,5 sehingga dapat disimpulkan

tidak ada gejala heterokedastisitas diantara variabel bebas dalam

penelitian ini.

b. Hasil Analisis Regresi Berganda

Setelah uji prasyarat asumsi klasik persamaan regresi terpenuhi

selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis regresi linier berganda.

Hasil analisis regresi berganda antara variabel pengetahuan mengenai

penerapan standar keselamatan pasien dan sikap perawat terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

78

variabel perilaku penerapan standar keselamatan pasien disajikan

dalam data sebagai berikut:

1) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pengaruh pengetahuan dan sikap perawat

terhadap perilaku penerapan standar keselamatan pasien dilakukan

dengan analisis regresi uji F. hasil perhitungan analisis varian

regresi adalah sebagai berikut.

Tabel 4.17

Analisis Uji F

F hitung F Tabel (0,05,2,37) p Keterangan

20,322 3,25 0,000 Ho diterima

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar

20,322 > dari F tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang

2 dan dk penyebut 37 sebesar 3,25 sehingga dapat disimpulkan

Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat terhadap perilaku

penerapan standar keselamatan pasien pada perawat pelaksana di

Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2) Persamaan Regresi

Hasil persamaan regresi pengaruh pengetahuan mengenai

penerapan standar keselamatan pasien dan sikap perawat terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

79

Y = 0,293 X1 + 0,078 X2 + 7,626. Hasil persamaan regresi

mempunyai arti sebagai berikut:

a = 7,626 artinya jika tidak ada pengetahuan mengenai penerapan

standar keselamatan pasien dan sikap perawat maka

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah

sebesar 7,626.

1 = 0,293 artinya jika variabel pengetahuan mengenai penerapan

standar keselamatan pasien dan meningkat sebesar

1 satuan dan sikap perawat tetap, maka perilaku

penerapan standar keselamatan pasien meningkat

sebesar 0,293 satuan.

b2 = 0,078 artinya jika variabel sikap perawat meningkat sebesar

1 satuan dan pengetahuan mengenai penerapan standar

keselamatan pasien tetap, maka perilaku penerapan

standar keselamatan pasien meningkat sebesar

0,078 satuan.

b1 = 0,293 dan b2 = 0,078 artinya jika variabel pengetahuan

mengenai penerapan standar keselamatan pasien dan

sikap perawat masing-masing meningkat sebesar

1 satuan, maka perilaku penerapan standar keselamatan

pasien meningkat sebesar 0,293 + 0,078 = 3,71 satuan.

3) Koefisien Korelasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

80

Hasil koefisien korelasi antara pengetahuan dan sikap

perawat dengan perilaku penerapan standar keselamatan pasien

adalah sebesar 0,724. Hasil ini memberikan maksud terdapat

hubungan dengan tingkat kuat antara pengetahuan dan sikap

perawat dengan perilaku penerapan standar keselamatan pasien

pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif

RSUD dr. Moewardi.

4) Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi antara pengetahuan dan sikap

perawat dengan perilaku penerapan standar keselamatan pasien

adalah sebesar 0,523. Hasil ini memberikan maksud pengetahuan

dan sikap perawat secara bersama-sama memberikan sumbangan

kepada perilaku penerapan standar keselamatan pasien pada

perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi sebesar 52,3% sedangkan sisanya 47,7% dipengaruhi

oleh variabel lain selain pengetahuan dan sikap perawat.

B. Pembahasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

81

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, selanjutnya dilakukan pembahasan

terhadap hasil analisis. Variabel-variabel tersebut dibahas secara mendetail sesuai

dengan tujuan penulisan penelitian ini.

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan faktor dominan dalam mencapai tingkatan

ketrampilan tertentu. Dengan pengetahuan yang baik maka individu akan lebih

mudah mengembangkan ketrampilan dengan latihan-latihan yang cukup

(Notoatmojo, 2007). Sebagian responden memiliki pengetahuan tinggi yaitu

sejumlah 29 responden (72,5%), responden dengan pengetahuan sedang sejumlah

10 responden (25%).

Hasil penelitian Shelly Aprilia (2011), dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan perilaku penerapan standar

keselamatan pasien adalah variabel pengetahuan setelah dikontrol oleh variabel

umur, status pernikahan, pelatihan dan pengaruh organisasi.

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan modal utama

didapatkannya keterampilan dan sikap yang baik, dengan pengetahuan yang baik,

individu akan termotivasi meningkatkan perilaku kesehatan, dengan demikian

dapat disimpulkan pengetahuan perawat tentang standar keselamatan pasien

sebagian besar adalah baik, sehingga perawat di harapkan mampu menerapkan

standar keselamatan pasien dengan baik.

Terkait dengan konsep manajemen SDM, pengetahuan dinyatakan sebagai

suatu syarat penting terbentuknya perilaku karyawan. Hal ini sejalan dengan

pendapat Mangkuprawira (2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

82

merupakan unsur pokok bagi setiap karyawan untuk merubah perilakunya dalam

mengerjakan sesuatu. Karyawan yang hanya menggunakan pengetahuan

yang sekedarnya akan semakin tertinggal kinerjanya dibanding karyawan yang

selalu menambah pengetahuannya yang baru. Hal ini semakin memperjelas bahwa

pengetahuan tidak hanya dapat dipandang sebagai investasi yang bermanfaat pada

waktu tertentu saja akan tetapi bagaimana pengetahuan mempengaruhi kinerja

karyawan pada periode pekerjaan karyawan merupakan suatu hal yang penting

diperhatikan dalam mengelola SDM. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

Sri Yulia (2010) bahwa dalam kerangka memfasilitasi transfer pengetahuan

program pelatihan keselamatan pasien dan pengembangkan standar kinerja

perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Analisis peneliti terkait hal ini adalah upaya meningkatkan pengetahuan tetap

merupakan suatu hal yang penting khususnya dalam konteks keselamatan

pasien. Hal ini didukung oleh pendapat Notoadmodjo(2009) yang menyatakan

bahwa pengetahuan yang menunjang keterampilan perlu diberikan agar staf dapat

melakukan tugasnya berdasarkan teori-teoriyang dapat dipertanggungjawabkan.

Sejalan dengan hal ini juga Henriksen, Joseph, dan Zayas-Caban (2009).

Menyatakan bahwa keterbatasan pengetahuan SDM memiliki peran penting

dalam menyebabkan keterbatasan institusi pelayanan untuk mengelola

pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Hal ini berarti bahwa

keterbatasan pengetahuan merupakan hal kunci sangat perlu dipertimbangkan

demi keamanan asuhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan termasuk perawat.

Untuk mencapai peningkatan pengetahuan pelatihan dan peran pengorganisasian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

83

hal sesuai penelitian yang dilakukan Dewi Setyowati (2013) bahwa diperlukan

peningkatan pengetahuan head nurse pada fungsi pengorganisasian dengan

pembentukan struktur organisasi, uraian tugas, pelatihan budaya keselamatan

pasien, pendidikan keperawatan berlanjut, diskusi keselamatan pasien, sistem

penghargaan atas penerapan budaya keselamatan pasien.

2. Sikap

Individu akan bersikap terhadap suatu permasalahan yang dihadapi

tergantung dari pengetahuan yang dimiliki. Sikap merupakan kumpulan

komponen-komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi dan

memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek (Azwar, 2010).

Sebagian besar responden memiliki sikap dalam kategori baik yaitu sebesar 27

orang (67,5%),responden dengan sikap dalam kategori sedang adalah sejumlah 12

responden (30%). Responden dengan sikap dalam kategori kurang 1 (2,5%).

Sikap merupakan perwujudan nilai-nilai afektif individu yang didasari oleh

beberapa variabel termasuk pengetahuan dan dipengaruhi pula oleh kondisi

lingkungan (Suparyanto, 2010). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sikap perawat untuk menerapkan standar keselamatan pasien rata-rata bersikap

baik.

3. Perilaku

Menurut Skinner cit Notoatmodjo (2007), merumuskan bahwa perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari

luar. Sebagian besar responden memiliki perilaku dalam kategori baik yaitu

sebesar 31responden (77,5%). Responden dengan perilaku dalam kategori cukup

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

84

adalah sejumlah 9 responden (23,5%). Hasil penelitian Shelly Aprilia (2011),

menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan perilaku penerapan

IPSG adalah pengetahuan, semakin pegetahuan responden baik maka perilakunya

akan baik juga. Perilaku menurut Notoatmodjo (2007), adalah suatu respon

seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit,

sistim pelayanan kesehatan, dengan demikian perilaku perawat untuk menerapkan

standar standar keselamatan pasien adalah baik.

Keberhasilan perilaku penerapan standard keselamatan pasien perlu

didukung adanya kepatuhan pribadi perawat tersebut, hal ini sesuai hasil

penelitian Elizabeth Ari Setyarini (2103) yang menyatakan para perawat

diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan melaksanakan SPO pencegahan pasien

resiko jatuh.

4. Hasil Analisis Pengaruh Pengetahuan dengan Perilaku Penerapan Standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

Pengetahuan merupakan faktor dominan dalam mencapai tingkatan

ketrampilan tertentu, pengetahuan merupakan modal utama didapatkannya

keterampilan dan sikap yang baik, dengan pengetahuan yang baik, individu akan

termotivasi meningkatkan perilaku kesehatan dengan baik (Notoadmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 22,496 > dari F tabel

pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang 1 dan dk penyebut 38 sebesar 4,10

sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh

yang signifikan antara pengetahuan terhadap perilaku penerapan standar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

85

keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi.

5. Hasil Pengaruh Sikap dengan Perilaku Penerapan Standar Keselamatan

Pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi .

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,

orang lain, obyek atau issue. Sikap adalah merupakan reaksi atau respon

seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmojo,

2007).

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 18,982 > dari F tabel

pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang 1 dan dk penyebut 38 sebesar 4,10

sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh

yang signifikan antara sikap perawat terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi.

Hal ini berarti sebagian besar sikap perawat positif untuk penerapan

sistem keselamatan pasien sesuai sasaran keselamatan pasien dan sebagian

kecil sikap perawat belum positif untuk materi peningkatan komunikasi

efektif. Seperti telah disampaikan sebelumnya komunikasi merupakan

permasalahan umum di rumah sakit, oleh sebab itu Standar ke VII Panduan

Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit menyatakan bahwa Komunikasi

merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien. Komunikasi

verbal, via lisan atau telepon direkomendasikan untuk ditulis, readback dan check

back. Penelitian Teguh Kuncoro (2012) merekomendasikan untuk meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

86

kualitas kehidupan kerja rumah sakit dengan memperbaiki cara-cara penyelesaian

masalah dengan tidak menyalahkan dan menghukum.

6. Hasil Pengaruh pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Perilaku Penerapan

Standar Keselamatan Pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr.

Moewardi .

Hasil koefisien korelasi antara pengetahuan dan sikap perawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar 0,724. Hasil ini

memberikan maksud terdapat pengaruh dengan tingkat kuat antara pengetahuan

dan sikap perawat dengan perilaku penerapan standar keselamatan pasien pada

perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi.

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan modal utama

didapatkannya keterampilan dan sikap yang baik, dengan pengetahuan yang baik,

individu akan termotivasi meningkatkan perilaku kesehatan dengan baik.

Hasil koefisien determinasi antara pengetahuan dan sikap perawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar 0,523. Hasil ini

memberikan maksud pengetahuan dan sikap perawat secara bersama-sama

memberikan sumbangan kepada perilaku penerapan standar keselamatan pasien

pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi

sebesar 52,3% sedangkan sisanya 47,7% dipengaruhi oleh variabel lain selain

pengetahuan dan sikap perawat. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

Agustina Puji Lestari (2013). Bahwa semakin tinggi tingkat budaya keselamatan

pasien oleh perawat akan berpengaruh pada tingkat pelaksanaan pelayanan dan

akhirnya akan berdampak pada menurunnya angka KTD di rumah sakit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

87

Staf yang adekuat juga menjadi faktor penentu dalam penerapan standard

keselamatan pasien. Kurangnya jumlah maupun kualitas tenaga perawatan

berdampak pada tingginya beban kerja perawat yang merupakan faktor kontribusi

terbesar sebagai penyebab human error dalam pelayanan keperawatan. Oleh

karena itu sangat direkomendasikan untuk meningkatkan jumlah dan kemampuan

staf yang adekuat untuk meningkatkan keselamatan pasien. Rumah sakit dengan

staf keperawatan yang tidak memadai sangat berisiko untuk terjadi kesalahan

yang berujung kepada terjadinya hal yang tidak diinginkan (Yulia, 2010).

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya mengamati sekali saja pada saat pengambilan data

dan tidak diamati dalam jangka panjang serta sampel dalam penelitian

ini hanya berskala kecil sehingga hasil penelitian ini belum dapat

digeneralisasikan.

2. Terdapat hambatan-hambatan yang dialami selama pengambilan data

diantaranya seluruh responden bertugas secara shift sehingga

menyulitkan peneliti untuk mengikutinya dan membutuhkan waktu yang

lama untuk memperoleh data.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

88

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan perawat terhadap

penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif

RSUD Dr. Moewardi.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan sikap perawat terhadap penerapan

standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr.

Moewardi.

3. Pengetahuan dan sikap perawat secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewadi.

B. Implikasi Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan literature

mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan

standar keselamatan pasien di rumah sakit .

2. Hasil penelitian diharapkan menjadi tolok ukur/ indikator pencapaian

penerapan standar keselamatan pasien di rumah sakit.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan

kualitas profesionalisme perawat dalam penerapan standar keselamatan

pasien di rumah sakit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

89

4. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai rujukan untuk menentukan

kebijakan-kebijakan dalam hal pelayanan yang berhubungan dengan

keselamatan pasien di rumah sakit.

C. Saran

1. Mengembangkan penelitian yang tidak terbatas pada pengaruh

pengetahuan terhadap penerapan standar keselamatan pasien, tetapi juga

penelitian yang mengukur aspek psikomotor skill, manajerial skill dan

social skill serta sejumlah faktor lain seperti faktor individu (sikap,

persepsi, nilai dan keterampilan) dan faktor organisasi (lingkungan

kerja, kebijakan, program, kepemimpinan, supervisi dan manajemen)

2. Mengembangkan penelitian dengan desain kualitatif yang dapat menggali

berbagai fenomena mengenai persepsi, pengalaman dan

kontribusi perawat terkait berbagai topik keselamatan pasien dalam

pelayanan keperawatan.

3. Mengembangkan program peningkatan pengetahuan tentang

keselamatan pasien secara berkelanjutan.

4. Melaksanakan evaluasi dalam bentuk audit mutu pelayanan

keperawatan terhadap penerapan standar keselamatan pasien

5. Mengembangkan standar kinerja perawat yang mendukung

penerapan konsep keselamatan pasien dalam indikator mutu pelayanan

keperawatan.

6. Mengembangkan program supervise, evaluasi terhadap kinerja perawat

dalam menerapkan standar keselamaan pasien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

90

DAFTAR PUSTAKA

Aditama,(2002).ManajemenAdministrasi Rumah Sakit. (Edisi 2). Jakarta:

Penerbit Universitas Indonesia

Amstrong, 1999. The Art Of HRD: Human Resource Management. New Delhi:

Crest Publishing House.

Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, (2006). Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Azwar, (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, (2013). Teori sikap. Yogyakarta: Pustaka belajar.

Bakhtiar, (2013). Filsafat ilmu. Edisi. I. Jakarta: Rajawali Pers

Baron, R.A. & Greenberg, J. (2000). Behaviour in organizations. (7th ed.). New

Jersey: Prentice Hall

Cahyono, (2008). Membangun budaya keselamatan pasien dalam praktik

kedokteran. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Depkes RI, (2006). Panduan Nasional Keselamatan Rumah Sakit (Patient

Safety).Edisi. 1

Depkes RI,(2008). Pedoman indikator mutu pelayanan keperawatan klinik di sarana

kesehatan. Jakarta

Depkes RI, (2008). Pedoman pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP).

(Edisi 2). Jakarta

Depkes RI, (2013). Panduan Nasional Keselamatan Rumah Sakit (Patient Safety)

Ellis, J.R. & Hartley, C.L. (2000). Managing and colaborating nursing care.

(3rded.). USA: Lippincott Williams & Wilkins.

Furchan A, (2007). Pengantar Penelitian dalam pendidikan. Yogjakarta. Pustaka

pelajar.

Kuncoro T, (2012). Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Kualitas Kehidupan

Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Penerapan Sistem Keselamatan Pasien

di Rumah Sakit”. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan-UI: Depok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

91

Lestari Puji A, (2013) “Gambaran Budaya Keselamatan Pasien Oleh Perawat

Dalam Melaksanakan Pelayanan Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Wahidin Sudirohusodo Tahun 2013”.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: PT Rineka

Cipta

Notoatmodjo, S. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Permenkes RI, 1691/Menkes/Per/VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah

Sakit

Persi, 2011. Joint Commission International Standar Akreditasi Rumah Sakit, Edisi

4 Jakarta, PT. Gramedia

Sastroasmoro,(2002).Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, Jakarta: CV Sagung

Seto.

Setiowati, (2013) Kepemimpinan Efektif Head Nurse Meningkatkan Penerapan

Budaya Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksanadi RSUPN Dr. Cipto

Mangunkusumo Jakarta Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan-UI: Depok.

Setyarini, (2012). Kepatuhan Perawat Melaksanakan Standar Prosedur

Operasional: Pencegahan Pasien Resiko Jatuh Di Gedung Yosef 3 Dago Dan

Surya Kencana Rumah Sakit Borromeus . Jurnal Kesehatan Stikes Santo

Borromeus.Bandung

Setiarso, Harjanto,Triyono, & Subagyo, (2009). Penerapan knowledge management

pada organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

SK Menteri Kesehatan RI No.1778 tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit

Suryabrata, S. (2005). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono,(2008). Metode Penelitian dalam Pendidikan, Bandung: CV.Alfabeta

Sugiyono, (2009). Statistika untuk penelitian, Bandung: CV.Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Wibowo. (2007). Manajemen kinerja. (Edisi1).Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

92

Walgito,2007. Attitude Measurement. www.psycologymeaurement.com. On-line:

21 November 2013.

Wijono,2009. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Jaya

WHO,(2004). World Alliance for Patient Safety, Format Program. Januari 03,

2010. http://www.who.int

Yulia, Sri. 2010. Pengaruh Pelatihan Keselamatan Pasien terhadap Pemahaman

Perawat Pelaksana mengenai Penerapan Keselamatan pasien di RS Tugu

Ibu. Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan-UI: Depok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

i

JADWAL PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP

PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI

PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. MOEWARDI

KEGIATAN APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 `1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan Judul

Penyusunan Proposal

Ujian Usulan Tesis

Ijin Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Penyusunan Laporan

Ujian Tesis

Resvisi

Penggadaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

ii

SURAT PERMOHONAN CALON RESPONDEN

Kepada Yth

Calon Responden Penelitian

Di RSUD Dr. Moewardi

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :

Nama : Ari Setiyajati

NIM : S540908002

Pendidikan : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adalah mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang sedang melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pengetahuan dan

Sikap Perawat Terhadap Penerapan Standar Keselamatan Pasien Di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr.Moewardi

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi

Bapak/Ibu/Saudara sebagai respoonden. Kerahasian semua informasi yang

diberikan akan kami jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Apabila Bapak/ Ibu/ Saudara menyetujui menjadi responden maka saya mohon

kesediaannya untuk menandatangani persetujuan dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah tersedia.

Demikian, atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Surakarta, Juni 2014

Peneliti

Ari Setiyajati

S540908002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

(Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : …………………………………………………………………….

Alamat : …………………………………………………………………….

Setelah mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta hak dan

kewajiban sebagai responden. Dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh

bahwa saya bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Penerapan Standar

Keselamatan Pasien Di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.Moewardi

Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran tanpa ada

pakasaan pihak lain.

Surakarta, Juni 2014

Responden

(-------------------------)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

iv

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP

PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI

PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. MOEWARDI

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

IDENTITAS

Nama ..........................................................................................Initial

Usia ..........................................Tahun

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Pendidikan

Terakhir

Diploma III

S1 Ilmu Keperawatan

Ners (S1 Profesi)

Status

kepegawaian

Pegawai negeri sipil(PNS)

Pegawai Non PNS

Masa Kerja < 5 Tahun

>5 s.d 10 Tahun

>10 sd 15 Tahun

>15 s.d 20 Tahun

> 20 Tahun

Status

pernikahan

Menikah

Belum menikah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

v

B. PENGETAHUAN PERAWAT

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai menurut anda.

(Keterangan : B = Benar , S = Salah).

NO PERTANYAAN B S

1 Yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patien safety) adalah

proses dalam suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien

yang lebih aman

2 Yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien adalah kesalahan

medis (medical error), kejadian yang tidak diharapkan (adverse event),

dan nyaris terjadi (near miss).

3 Sistem keselamatan pasien hanya meliputi asesmen risiko, identifikasi

risiko dan tidak termasuk pengelolaan hal yang berhubungan dengan

risiko selama pasien di rumah sakit.

4 KTD adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan

cedera pasien akibat melaksanakan tindakan atau tidak mengambil

tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan penyakit dasarnya atau

kondisi pasien

5 Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja

dan tidak diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera pada pasien

6 Kejadian Sentinel adalah kejadian yang mengakibatkan kematian atau

cedera serius, biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak

diharapkan atau tidak dapat diterima, seperti operasi pada bagian tubuh

yang salah.

7 Tujuan dari sistem keselamatan pasien adalah untuk mencegah dan

mengurangi terjadinya KTD, KNC, KPC dan Sentinel.

8 Tujuan penggunaan identitas pasien dengan minimal dua parameter

adalah untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya Insiden

Keselamatan Pasien (IKP).

9 Tujuan pemasangan gelang identitas pada pasien adalah untuk

memastikan kebenaran identitas pasien selama pasien dirawat.

10 Isi tulisan gelang identitas pasien adalah nama pasien , umur, alamat

11 Pemasangan gelang identitas pasien untuk menunjukkan jenis kelamin

pada pergelangan tangan kiri warna biru muda untuk pasien laki-laki

dan warna merah muda untuk pasien perempuan

12 Identifikasi dilakukan terhadap pasien penerima pengobatan & tranfusi

darah, pengambilan specimen, penerima prosedur keperawatan

13 Penggunaan identitas pasien dengan menggunakan minimal dua

parameter dimaksudkan untuk menghindari kesalahan disebabkan

kesamaan atau kemiripan nama pasien.

14 Penggunaan identitas pasien dengan minimal dua parameter dimaksudkan

untuk kelengkapan data, tidak untuk mencegah dan mengurangi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

vi

kemungkinan terjadinya KTD.

15 Nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis dan alamat pasien

dapat dipakai untuk identifikasi pasien dan harus tertulis pada gelang

tangan pasien

16 Proses komunikasi berupa perintah lengkap atau informasi hasil

pemeriksaan secara lisan via telepon dicatat, dibaca ulang oleh si

penerima diberi stempel read back dan diverifikasi oleh pemberi

perintah dalam waktu 24 jam

17 Komunikasi efektif adalah komunikasi yang diulang-ulang, tidak

berkaitan dengan instruksi verbal/lisan dan via telephon

18 Instruksi dari dokter baik secara verbal maupun telepon wajib di

bacakan kembali oleh penerima instruksi (read back) dan diberikan

tanda cap pada lembar terintegrasi untuk di periksa oleh dokter yang

bersangkutan.

19 Operan jaga dilakukan dari satu shift ke shift berikutnya merupakan

bagian dari komunikasi berkesinambungan

20 Merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan di Rumah

Sakit disebabkan banyaknya jenis obat dan Jenis pemeriksaan dan

prosedur

21 Obat-obat dengan konsentrasi pekat boleh ada di ruangan perawatan

22 Seorang pasien yang mempunyai alergi obat tertentu harus terpasang

gelang identitas pada pergelangan tangan kanan warna kuning

23 Keamanan pemberian obat-obat kepada pasien tidak perlu diperhatikan

perawat, karena sudah dijamin oleh bagian apotik

24 Membatasi jumlah pengunjung pasien dan keluarganya bukan

dimaksudkan untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial

25 Tindakan lebih ketat dalam hand-hygiene hanya ditujukan untuk perawat

karena perawat yang lebih sering kontak dengan pasien

26 Cuci tangan hanya dilakukan saat sebelum dan sesudah menyentuh

pasien

27 Yang termasuk upaya mencegah dan mengurangi kemungkinan risiko

pasien jatuh selama perawatan adalah: melakukan asesmen pasien,

menandai pasien, memposisikan tempat tidur terendah,meninggikan pagar

pengaman, tidak termasuk melakukan pengawasan lebih ketat dan

mendekatkan pasien di dekat nurse station.

28 Asesmen pasien dengan kemungkinan risiko jatuh hanya dilakukan

perawat saat pasien pertama masuk perawatan

29 Pengkajian ulang resiko jatuh wajib dilakukan pada pasien yang akan

pindah dari ruangan atau bangsal lain .

30 Asesmen risiko ulang kemungkinan pasien jatuh selama dalam

perawatan dimaksudkan untuk mencegah dan mengurangi KTD pasien

jatuh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

vii

C. SIKAP PERAWAT.

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai menurut anda.

(Ket: SS=Sangat Setuju, S = Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju)

NO PERTANYAAN JAWABAN

SS S TS STS

1 Penerapan sistem keselamatan rumah sakit dalam asuhan

keperawatan menjamin pasien lebih aman

2 Pentingnya melakukan asesmen risiko, identifikasi dan

pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko selama

pasien di rumah sakit termasuk ruang lingkup sistem

keselamatan pasien.

3 Menurut saya identifikasi pasien tidak perlu di lakukan

karena sudah hafal dengan pasien saya.

4 Memperhatikan setiap upaya pencegahan infeksi nosokomial

pasien selama dalam perawatan rumah sakit merupakan hal

yang sangat penting

5 Melakukan identifikasi risiko atau potensial risiko pasien

selama pasien di rawat di rumah sakit merupakan bagian dari

asuhan keperawatan.

6 Dalam menerapkan standar keselamatan pasien pada

pekerjaan sehari-hari tanpa diawasi orang lain

7 Rekan-rekan sesama perawat tidak mungkin berbuat

terjadinya kasus IKP dalam melaksanakan tindakan

keperawatan.

8 Setiap terjadinya Insiden Keselamatan pasien harus

dilaporkan, bukan untuk ditutupi atau disembunyikan.

9 Setiap terjadinya IKP harus didiskusikan, dikaji, dicari akar

masalah dan dijadikan bahan pembelajaran bersama

10 Implementasi sistem keselamatan pasien memerlukan

keterlibatan pasien dan keluarganya

11 Dalam implementasi sistem keselamatan pasien hak-hak

pasien perlu dijelaskan lagi

12 Perlu ditulis lengkap dan dibacakan ulang untuk instruksi

dokter yang diberikan melalui verbal/lisan dan via telephon

13 Dalam menerapkan sistem keselamatan pasien tidak

termasuk mendidik pasien dan keluarganya.

14 Sangat penting penggunaan identitas pasien dengan minimal

dua parameter untuk mencegah/menghindari terjadinya IKP

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

viii

15 Memerlukan perhatian seksama penggunaan identitas pasien

dengan minimal dua parameter hanya penting pada saat

memberikan obat-obat suntikan dan melaksanakan transfusi

darah.

16 Dalam implementasi sistem keselamatan pasien tidak untuk

mencari-cari kesalahan rekan sekerja atau petugas lainnya

17 Hasil kritis pemeriksaan penunjang perlu segera dilaporkan

kepada dokter

18 Diperlukan perhatian tinggi keamanan pemberian obat-obat

kepada pasien

19 Sangat dibenarkan adanya obat-obat dengan konsentrasi

pekat boleh ada di ruangan perawatan

20 Memerlukan perhatian cermat akurasi pemberian dosis obat

kepada pasien

21 Memerlukan perhatian akurasi tinggi cara/route pemberian

obat kepada pasien

22 Memerlukan perhatian khusus rupa dan kemasan obat-

obatan yang mempunyai kemiripan

23 Memerlukan pengkajian pasien dengan riwayat allergi obat

24 Bila terjadi insiden keselamatan pasien selama pasien di

rumah sakit tidak harus dilaporkan, dianalisis atau dikaji

bersama sebab-sebabnya untuk dijadikan bahan

pembelajaran bersama.

25 Tidak perlu dilaporkan secara tertulis apabila ada pasien

jatuh dalam perawatan, karena berdampak merugikan bagi

pelayanan asuhan keperawatan.

26 Penting adanya singkatan-singkatan di rumah sakit yang

dibakukan karna dapat menjadi penyebab terjadinya IKP

27 Tidak selalu diperlukan upaya verifikasi untuk

akurasi/ketepatan komunikasi verbal/lisan dan via telepon

28 Perawat perlu melakukan asesmen ulang untuk pasien-

pasien dengan risiko jatuh selama dalam perawatan

29 Pasien-pasien dengan kemungkinan risiko jatuh lebih besar

perlu dilakukan tindakan pencegahan

30 Perawat memerlukan perhatian lebih ketat dalam hand

hygiene untuk tindakan keperawatan khusus untuk pasien

penyakit menular atau pasien isolasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

ix

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP

PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI

PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. MOEWARDI

OBSERVASI PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN

Nama responden :...........................................................Ruang:................................

Petunjuk : Memberi tanda silang (X) pada kolom sesuai dengan yang

dilakukan perawat.

NO PERNYATAAN Dilakukan

Ya Tidak

Ketepatan identifikasi Pasien

1 Perawat selalu melakuan identifikasi saat menerima pasien baru

2 Perawat melakukan identifikasi pasien ketika akan memberikan

obat

3 Perawat menanyakan / mencocokkan nama dan melihat no RM

pasien sebelum memberikan obat

4 Perawat selalu melakukan identifikasi pasien saat akan

memberian tranfusi darah

5 Perawat melakukan identifikasi sebelum mengambil darah atau

specimen lainnya.

6 Perawat melakukan identifikasi sebelum melakukan perawatan

atau prosedur tindakan lainnya

Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

7 Perawat sebelum memberikan obat, menjelaskan kepada pasien

indikasi, efek samping, dosis, cara pemberian obat.

8 Perawat selalu memonitor secara ketat pemberian obat high alert

9 Perawat selalu melakukan verifikasi terhadap obat yang akan

diberikan kepada pasien

10 Perawat menyimpan obat beresiko tinggi dan diberi tanda merah

bertuliskan high alert

11 Perawat selalu memberi label Elektrolit beresiko tinggi dan

menyimpan dalam lemari terkunci

12 Perawat melaksanakan program terapi dengan menggunakan 7

prinsip pemberian obat.

Peningkatan komunikaasi yang efektif

13 Perawat selalu memperkenalkan diri kepada pasien

14 Perawat selalu mendokumentasikan pada catatan terintegrasi

setiap terjadi perubahan kondisi pasien.

15 Perawat selalu menulis instruksi yang diterima melalui telepon

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

x

pada lembar catatan perkembangan terintegrasi

16 Perawat membacakan kembali instruksi dokter dan memberikan

tanda cap readback pada catatan terintegrasi agar di verifikasi

oleh dokter yang bersangkutan.

17 Perawat memintakan tanda tangan dokter sebagai hasil read back

tersebut dalam waktu 1x24jam

18 Perawat selalu melakukan komunikasi efektif dengan handover

serta melakukan proses verifikasi informasi yang diterima

dengan cara mengulang kembali (repeat back) dan membaca

kembali (read back)

Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

19 Perawat melakukan cuci tangan dengan 6 langkah proses hand

higyne

20 Perawat selalu mencuci tangan sebelum menyentuh pasien

21 Perawat selalu mencuci tangan sesudah menyentuh pasien

22 Perawat selalu cuci tangan sebelum tindakan septic /aseptik

23 Perawat selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang

benda di sekitar pasien

24 Perawat selalu mencuci tangan sesudah terkena cairan tubuh

pasien

Pengurangan risiko pasien jatuh

25 Perawat selalu melakukan pengkajian pasien resiko jatuh setiap

pasien yang baru masuk

26 Perawat selalu melakukan pengkajian ulang resiko jatuh setiap

pergantian shift

27 Perawat melakukan pengkajian ulang pada pasien yang akan

pindah ke ruang lain

28 Perawat selalu melakukan observasi tiap 2 jam sekali pada

pasien dengan resiko jatuh sedang sampai dengan tinggi

29 Perawat selalu memakaikan gelang warna kuning pada pasien

dengan resiko jatuh sedang sampai dengan tinggi

30 Perawat selalu melakukan restrain pada pasien yang gelisah

Surakarta,……..Juni 2014

Observer

………………………………………

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

i

TABULASI DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VARIABEL PENGETAHUAN (X1)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25

2 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 19

3 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 12

4 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 27

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27

7 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 14

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 27

9 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 15

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 28

11 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 9

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28

13 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 9

14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 27

15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 22

16 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 13

17 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 27

18 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26

19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 25

20 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 22

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 28

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 25

23 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 27

24 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 17

25 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

ii

TABULASI DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

VARIABEL SIKAP (X2)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 106

2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111

3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 107

4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 113

5 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 99

6 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 111

7 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 91

8 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 99

9 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 111

10 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 92

11 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 111

12 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 1 1 3 2 3 3 4 91

13 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 108

14 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 93

15 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 108

16 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 107

17 4 3 3 4 5 2 1 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 103

18 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 94

19 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 1 1 69

20 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89

21 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 86

22 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 112

23 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 85

24 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 85

25 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

iii

TABULASI DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PENERAPAN STANDAR (Y)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 22

2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

3 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 9

4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

5 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

6 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 15

7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

8 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 16

9 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 18

10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 19

11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

12 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 15

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29

14 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 19

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 28

16 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 16

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 25

18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 23

19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28

20 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 18

21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 25

22 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 18

23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25

24 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 23

25 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 15

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

iv

Uji Validitas Variabel X1

Correlations

TOTAL_X1

TOTAL_X1 Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) .

N 25

X1.1 Pearson Correlation .456(*)

Sig. (2-tailed) .022

N 25

X1.2 Pearson Correlation .611(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X1.3 Pearson Correlation .583(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

X1.4 Pearson Correlation .728(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X1.5 Pearson Correlation .100

Sig. (2-tailed) .633

N 25

X1.6 Pearson Correlation .436(*)

Sig. (2-tailed) .029

N 25

X1.7 Pearson Correlation .653(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X1.8 Pearson Correlation .493(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 25

X1.9 Pearson Correlation .677(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X1.10 Pearson Correlation .433(*)

Sig. (2-tailed) .031

N 25

X1.11 Pearson Correlation .495(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 25

X1.12 Pearson Correlation .640(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X1.13 Pearson Correlation .568(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 25

X1.14 Pearson Correlation .033

Sig. (2-tailed) .877

N 25

X1.15 Pearson Correlation .647(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X1.16 Pearson Correlation .630(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X1.17 Pearson Correlation .644(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X1.18 Pearson Correlation .488(*)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

v

TOTAL_X1

Sig. (2-tailed) .013

N 25

X1.19 Pearson Correlation .686(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X1.20 Pearson Correlation .628(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X1.21 Pearson Correlation .594(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

X1.22 Pearson Correlation -.208

Sig. (2-tailed) .319

N 25

X1.23 Pearson Correlation .831(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X1.24 Pearson Correlation .532(**)

Sig. (2-tailed) .006

N 25

X1.25 Pearson Correlation .653(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X1.26 Pearson Correlation .630(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X1.27 Pearson Correlation -.117

Sig. (2-tailed) .579

N 25

X1.28 Pearson Correlation -.260

Sig. (2-tailed) .209

N 25

X1.29 Pearson Correlation .584(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

X1.30 Pearson Correlation .450(*)

Sig. (2-tailed) .024

N 25

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

vi

Uji Reliabilitas Varabel X1

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 38.5

Excludeda 40 61.5

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.891 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

X1.1 20.88 40.110 .392 .889

X1.2 20.64 39.990 .573 .885

X1.3 20.88 39.277 .529 .885

X1.4 20.72 38.877 .695 .882

X1.5 20.72 42.460 .034 .895

X1.6 20.72 40.543 .380 .889

X1.7 20.80 39.000 .608 .884

X1.8 20.80 40.000 .435 .888

X1.9 20.68 39.393 .641 .884

X1.10 20.84 40.307 .369 .889

X1.11 20.72 40.210 .442 .887

X1.12 20.80 39.083 .594 .884

X1.13 20.72 39.793 .520 .886

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

vii

X1.14 20.64 42.823 -.025 .895

X1.15 20.88 38.860 .599 .884

X1.16 20.76 39.273 .585 .884

X1.17 20.76 39.190 .600 .884

X1.18 20.60 40.833 .448 .888

X1.19 20.76 38.940 .646 .883

X1.20 20.84 39.057 .579 .884

X1.21 20.92 39.160 .540 .885

X1.22 20.56 43.673 -.248 .896

X1.23 20.72 38.293 .808 .880

X1.24 20.88 39.610 .474 .887

X1.25 20.80 39.000 .608 .884

X1.26 20.68 39.643 .590 .885

X1.27 21.04 43.873 -.192 .901

X1.28 20.60 44.083 -.307 .899

X1.29 20.96 39.207 .529 .885

X1.30 20.60 41.000 .408 .888

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

viii

Uji Validitas Variabel X2

Correlations

TOTAL_X2

TOTAL_X2 Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) .

N 25

X2.1 Pearson Correlation .592(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

X2.2 Pearson Correlation .788(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X2.3 Pearson Correlation .569(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 25

X2.4 Pearson Correlation .455(*)

Sig. (2-tailed) .022

N 25

X2.5 Pearson Correlation .267

Sig. (2-tailed) .196

N 25

X2.6 Pearson Correlation .628(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X2.7 Pearson Correlation .105

Sig. (2-tailed) .619

N 25

X2.8 Pearson Correlation .603(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X2.9 Pearson Correlation .444(*)

Sig. (2-tailed) .026

N 25

X2.10 Pearson Correlation .274

Sig. (2-tailed) .186

N 25

X2.11 Pearson Correlation .287

Sig. (2-tailed) .164

N 25

X2.12 Pearson Correlation .545(**)

Sig. (2-tailed) .005

N 25

X2.13 Pearson Correlation .363

Sig. (2-tailed) .075

N 25

X2.14 Pearson Correlation .516(**)

Sig. (2-tailed) .008

N 25

X2.15 Pearson Correlation .751(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X2.16 Pearson Correlation .621(**)

Sig. (2-tailed) .001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

ix

TOTAL_X2

N 25

X2.17 Pearson Correlation .596(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

X2.18 Pearson Correlation .780(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X2.19 Pearson Correlation .473(*)

Sig. (2-tailed) .017

N 25

X2.20 Pearson Correlation .092

Sig. (2-tailed) .663

N 25

X2.21 Pearson Correlation .423(*)

Sig. (2-tailed) .035

N 25

X2.22 Pearson Correlation .601(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X2.23 Pearson Correlation .589(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

X2.24 Pearson Correlation .553(**)

Sig. (2-tailed) .004

N 25

X2.25 Pearson Correlation .610(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X2.26 Pearson Correlation .609(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X2.27 Pearson Correlation .781(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X2.28 Pearson Correlation .636(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

X2.29 Pearson Correlation .835(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

X2.30 Pearson Correlation .853(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

x

Uji Reliabilitas Variabel X2

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 38.5

Excludeda 40 61.5

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.917 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

X2.1 95.24 124.773 .558 .914

X2.2 95.68 120.310 .764 .910

X2.3 95.16 126.307 .539 .914

X2.4 95.28 126.543 .413 .915

X2.5 95.44 129.090 .220 .918

X2.6 95.68 120.143 .577 .913

X2.7 96.24 131.107 .043 .921

X2.8 95.40 122.250 .557 .913

X2.9 95.44 125.590 .392 .916

X2.10 95.44 129.007 .226 .918

X2.11 95.44 129.257 .246 .917

X2.12 95.28 126.210 .513 .914

X2.13 95.76 126.940 .308 .917

X2.14 95.40 125.000 .473 .915

X2.15 95.96 115.207 .707 .911

X2.16 96.12 117.360 .554 .914

X2.17 95.60 125.417 .565 .914

X2.18 95.40 118.250 .750 .910

X2.19 95.56 126.007 .430 .915

X2.20 95.32 131.310 .030 .921

X2.21 95.72 127.460 .385 .916

X2.22 95.64 122.323 .556 .913

X2.23 95.64 121.907 .540 .914

X2.24 95.44 123.173 .504 .914

X2.25 95.52 123.093 .570 .913

X2.26 95.64 122.907 .568 .913

X2.27 95.40 122.167 .760 .911

X2.28 95.60 122.250 .596 .913

X2.29 95.48 119.343 .816 .909

X2.30 95.44 118.923 .835 .909

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xi

Uji Validitas Variabel Y

Correlations Correlations

TOTAL_Y

TOTAL_Y Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) .

N 25

Y.1 Pearson Correlation .596(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

Y.2 Pearson Correlation .497(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 25

Y.3 Pearson Correlation .117

Sig. (2-tailed) .579

N 25

Y.4 Pearson Correlation .416(*)

Sig. (2-tailed) .039

N 25

Y.5 Pearson Correlation .570(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 25

Y.6 Pearson Correlation .474(*)

Sig. (2-tailed) .017

N 25

Y.7 Pearson Correlation .487(*)

Sig. (2-tailed) .014

N 25

Y.8 Pearson Correlation .416(*)

Sig. (2-tailed) .039

N 25

Y.9 Pearson Correlation -.320

Sig. (2-tailed) .119

N 25

Y.10 Pearson Correlation .467(*)

Sig. (2-tailed) .018

N 25

Y.11 Pearson Correlation .723(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

Y.12 Pearson Correlation -.122

Sig. (2-tailed) .560

N 25

Y.13 Pearson Correlation .717(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

Y.14 Pearson Correlation .632(**)

Sig. (2-tailed) .001

N 25

Y.15 Pearson Correlation .596(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

Y.16 Pearson Correlation .570(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 25

Y.17 Pearson Correlation .529(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 25

Y.18 Pearson Correlation -.004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xii

TOTAL_Y

Sig. (2-tailed) .986

N 25

Y.19 Pearson Correlation .459(*)

Sig. (2-tailed) .021

N 25

Y.20 Pearson Correlation .119

Sig. (2-tailed) .571

N 25

Y.21 Pearson Correlation .524(**)

Sig. (2-tailed) .007

N 25

Y.22 Pearson Correlation .571(**)

Sig. (2-tailed) .003

N 25

Y.23 Pearson Correlation .720(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

Y.24 Pearson Correlation .521(**)

Sig. (2-tailed) .008

N 25

Y.25 Pearson Correlation -.069

Sig. (2-tailed) .743

N 25

Y.26 Pearson Correlation .592(**)

Sig. (2-tailed) .002

N 25

Y.27 Pearson Correlation .770(**)

Sig. (2-tailed) .000

N 25

Y.28 Pearson Correlation .470(*)

Sig. (2-tailed) .018

N 25

Y.29 Pearson Correlation .497(*)

Sig. (2-tailed) .012

N 25

Y.30 Pearson Correlation .424(*)

Sig. (2-tailed) .035

N 25

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xiii

Uji Reliabilitas Variabel Y

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 38.5

Excludeda 40 61.5

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.853 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Y.1 20.92 28.660 .545 .843

Y.2 20.80 29.750 .458 .847

Y.3 21.16 30.807 .026 .860

Y.4 20.88 29.610 .359 .849

Y.5 21.00 28.500 .511 .844

Y.6 20.76 30.190 .446 .849

Y.7 21.28 28.710 .413 .847

Y.8 20.88 29.610 .359 .849

Y.9 20.96 32.957 -.387 .869

Y.10 20.96 29.123 .403 .847

Y.11 21.08 27.493 .677 .838

Y.12 20.76 31.523 -.157 .857

Y.13 21.04 27.623 .671 .838

Y.14 20.92 28.493 .585 .842

Y.15 20.88 28.860 .550 .844

Y.16 21.12 28.277 .505 .844

Y.17 21.04 28.623 .463 .845

Y.18 21.04 31.457 -.089 .862

Y.19 21.24 28.857 .382 .848

Y.20 21.28 30.793 .028 .860

Y.21 20.80 29.667 .486 .847

Y.22 21.08 28.327 .507 .844

Y.23 21.16 27.390 .672 .838

Y.24 20.84 29.390 .476 .846

Y.25 20.80 31.500 -.118 .858

Y.26 21.04 28.290 .532 .843

Y.27 21.20 27.083 .729 .836

Y.28 21.16 28.807 .395 .848

Y.29 20.80 29.750 .458 .847

Y.30 21.00 29.250 .353 .849

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xiv

RINGKASAN PERHITUNGAN UJI VALIDITAS

1. Variabel X1

No Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0.456 0.396 Valid

2 0.611 0.396 Valid

3 0.583 0.396 Valid

4 0.728 0.396 Valid

5 0.1 0.396 Tidak Valid

6 0.436 0.396 Valid

7 0.653 0.396 Valid

8 0.493 0.396 Valid

9 0.677 0.396 Valid

10 0.433 0.396 Valid

11 0.495 0.396 Valid

12 0.64 0.396 Valid

13 0.568 0.396 Valid

14 0.033 0.396 Tidak Valid

15 0.647 0.396 Valid

16 0.63 0.396 Valid

17 0.644 0.396 Valid

18 0.488 0.396 Valid

19 0.686 0.396 Valid

20 0.628 0.396 Valid

21 0.594 0.396 Valid

22 -0.208 0.396 Tidak Valid

23 0.831 0.396 Valid

24 0.532 0.396 Valid

25 0.653 0.396 Valid

26 0.63 0.396 Valid

27 -0.117 0.396 Tidak Valid

28 -0.26 0.396 Tidak Valid

29 0.584 0.396 Valid

30 0.45 0.396 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas variabel X1 diperoleh dari 30 soal terdapat

5 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 14, 22, 27 dan 28 yang mempunyai

nilai r hitung antara -0,260 – 0,100 kurang dari r tabel product moment untuk

N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid digunakan dalam

pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid di buang dan

tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xv

2. Variabel X2

No Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0.592 0.396 Valid

2 0.788 0.396 Valid

3 0.569 0.396 Valid

4 0.455 0.396 Valid

5 0.267 0.396 Tidak Valid

6 0.628 0.396 Valid

7 0.105 0.396 Tidak Valid

8 0.603 0.396 Valid

9 0.444 0.396 Valid

10 0.274 0.396 Tidak Valid

11 0.287 0.396 Tidak Valid

12 0.545 0.396 Valid

13 0.363 0.396 Tidak Valid

14 0.516 0.396 Valid

15 0.751 0.396 Valid

16 0.621 0.396 Valid

17 0.596 0.396 Valid

18 0.78 0.396 Valid

19 0.473 0.396 Valid

20 0.092 0.396 Tidak Valid

21 0.423 0.396 Valid

22 0.601 0.396 Valid

23 0.589 0.396 Valid

24 0.553 0.396 Valid

25 0.61 0.396 Valid

26 0.609 0.396 Valid

27 0.781 0.396 Valid

28 0.636 0.396 Valid

29 0.835 0.396 Valid

30 0.853 0.396 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas variabel X2 diperoleh dari 30 soal terdapat

6 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 7, 10, 11, 13 dan 20 yang

mempunyai nilai r hitung antara 0,092 – 0,363 kurang dari r tabel product

moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid

digunakan dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid

di buang dan tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xvi

3. Variabel Y

No Soal r hitung r tabel Keterangan

1 0.596 0.396 Valid

2 0.497 0.396 Valid

3 0.117 0.396 Tidak Valid

4 0.416 0.396 Valid

5 0.57 0.396 Valid

6 0.474 0.396 Valid

7 0.487 0.396 Valid

8 0.416 0.396 Valid

9 -0.32 0.396 Tidak Valid

10 0.467 0.396 Valid

11 0.723 0.396 Valid

12 -0.122 0.396 Tidak Valid

13 0.717 0.396 Valid

14 0.632 0.396 Valid

15 0.596 0.396 Valid

16 0.57 0.396 Valid

17 0.529 0.396 Valid

18 -0.004 0.396 Tidak Valid

19 0.459 0.396 Valid

20 0.119 0.396 Tidak Valid

21 0.524 0.396 Valid

22 0.571 0.396 Valid

23 0.72 0.396 Valid

24 0.521 0.396 Valid

25 -0.069 0.396 Tidak Valid

26 0.592 0.396 Valid

27 0.77 0.396 Valid

28 0.47 0.396 Valid

29 0.497 0.396 Valid

30 0.424 0.396 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas variabel Y diperoleh dari 30 soal terdapat 6

soal yang tidak valid yaitu nomor soal 3, 9, 12, 18, 20 dan 25 yang

mempunyai nilai r hitung antara -0,32 – 0,119 kurang dari r tabel product

moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid

digunakan dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid

di buang dan tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xvii

TABULASI KARAKTERISTIK RESPONDEN

NO USIA JENIS

KELAMIN PENDI DIKAN

STATUS KEPEGAWAIAN

MASA KERJA

STATUS PERINIKAHAN

1 3 1 2 1 3 1

2 3 2 2 1 3 1

3 2 2 2 1 3 1

4 2 2 2 1 2 1

5 1 2 3 1 1 1

6 3 2 1 1 4 1

7 2 2 1 2 2 1

8 1 2 1 2 2 1

9 1 1 1 2 2 1

10 1 1 1 2 2 1

11 1 1 2 2 1 1

12 2 2 1 2 1 1

13 1 2 3 2 1 1

14 2 2 3 2 1 1

15 1 2 1 2 1 1

16 1 1 2 2 1 1

17 1 1 3 2 1 1

18 1 2 1 1 1 2

19 1 2 1 2 1 1

20 1 2 1 2 1 2

21 1 1 1 2 1 2

22 2 2 1 2 2 1

23 2 2 1 1 3 1

24 3 2 3 1 3 1

25 2 2 1 1 3 1

26 3 2 2 1 4 1

27 2 2 2 1 3 1

28 2 2 3 1 3 1

29 2 2 2 1 3 1

30 3 2 2 1 4 1

31 2 2 1 1 3 1

32 2 2 1 1 1 1

33 1 1 1 2 2 1

34 1 1 1 2 2 2

35 2 2 1 1 2 1

36 1 2 1 2 1 1

37 3 2 2 1 3 1

38 2 2 1 1 2 1

39 3 2 1 1 4 1

40 3 2 2 1 4 1

1: 20 sd 30 1 : laki-laki 1 : D3 1 : PNS 1 : < 5 Th 1: Menikah

2:>30 s.d 40 2: erempuan 2: S1 2: Non PNS 2: >5 s.d 10 th 2: belum menikah

3: >40 s.d 50 3: Ners 3: >10 s.d 15 Th

4: >15 s.d 20 th

5:>20 s.d 25 th

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xviii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xix

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xx

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxi

RINGKASAN TABULASI DATA PENELITIAN

NO

X1 X2 Y

Nilai % Keterangan Nilai % Ketera

ngan Nilai % Keterangan

1 19 76,00 3 93 96,88 3 22 91,67 3

2 21 84,00 3 90 93,75 3 19 79,17 3

3 18 72,00 2 91 94,79 3 20 83,33 3

4 21 84,00 3 88 91,67 3 20 83,33 3

5 21 84,00 3 91 94,79 3 21 87,50 3

6 21 84,00 3 94 97,92 3 20 83,33 3

7 24 96,00 3 80 83,33 3 20 83,33 3

8 22 88,00 3 72 75,00 2 19 79,17 3

9 21 84,00 3 94 97,92 3 22 91,67 3

10 20 80,00 3 92 95,83 3 20 83,33 3

11 20 80,00 3 73 76,04 3 20 83,33 3

12 25 100,00 3 88 91,67 3 22 91,67 3

13 24 96,00 3 73 76,04 3 21 87,50 3

14 23 92,00 3 93 96,88 3 22 91,67 3

15 22 88,00 3 88 91,67 3 21 87,50 3

16 20 80,00 3 83 86,46 3 22 91,67 3

17 22 88,00 3 74 77,08 3 21 87,50 3

18 23 92,00 3 74 77,08 3 19 79,17 3

19 23 92,00 3 86 89,58 3 22 91,67 3

20 18 72,00 2 90 93,75 3 20 83,33 3

21 15 60,00 2 68 70,83 2 19 79,17 3

22 23 92,00 3 68 70,83 2 22 91,67 3

23 20 80,00 3 67 69,79 2 19 79,17 3

24 22 88,00 3 74 77,08 3 20 83,33 3

25 19 76,00 3 81 84,38 3 20 83,33 3

26 20 80,00 3 75 78,13 3 19 79,17 3

27 20 80,00 3 69 71,88 2 20 83,33 3

28 22 88,00 3 77 80,21 3 19 79,17 3

29 21 84,00 3 81 84,38 3 20 83,33 3

30 20 80,00 3 74 77,08 3 19 79,17 3

31 17 68,00 2 89 92,71 3 21 87,50 3

32 14 56,00 2 71 73,96 2 15 62,50 2

33 18 72,00 2 72 75,00 2 16 66,67 2

34 14 56,00 2 69 71,88 2 17 70,83 2

35 16 64,00 2 73 76,04 3 18 75,00 2

36 12 48,00 1 68 70,83 2 18 75,00 2

37 17 68,00 2 52 54,17 1 18 75,00 2

38 19 76,00 3 71 73,96 2 18 75,00 2

39 15 60,00 2 70 72,92 2 16 66,67 2

40 20 80,00 3 71 73,96 2 15 62,50 2

3 : Tinggi 3 : Baik 3 : Baik

2 : Sedang 2 : Cukup 2 : Cukup

1 : Rendah 1 : Kurang 1 : Kurang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxii

Frequencies

Statistics

Umur

Jenis

Kelamin Pendidikan

Status

Kepegawaian Masa Kerja

Status

Pernikahan

N Valid 40 40 40 40 40 40

Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 20 - 30 Tahun 16 40.0 40.0 40.0

31 - 40 Tahun 15 37.5 37.5 77.5

41 - 50 Tahun 9 22.5 22.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 9 22.5 22.5 22.5

Perempuan 31 77.5 77.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid D3 22 55.0 55.0 55.0

S1 12 30.0 30.0 85.0

S1 + Ners 6 15.0 15.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxiii

Status Kepegawaian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid PNS 22 55.0 55.0 55.0

Non PNS 18 45.0 45.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Masa Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < 5 Tahun 14 35.0 35.0 35.0

6 - 10 Tahun 10 25.0 25.0 60.0

11 - 15 Tahun 11 27.5 27.5 87.5

16 - 20 Tahun 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Status Pernikahan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Menikah 36 90.0 90.0 90.0

Belum Menikah 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxiv

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar Keselamatan

Pasien (X1)

40 12 25 19.80 3.006

Persentase Pengetahuan

Mengenai Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

40 48.00 100.00 79.2000 12.02391

Sikap (X2) 40 52 94 78.68 10.113

Persentase Sikap 40 54.17 97.92 81.9538 10.53510

Perilaku Penerapan Standar

Keselamatan Pasien (Y) 40 15 22 19.55 1.894

Persentase Perilaku Penerapan

Standar Keselamatan Pasien 40 62.50 91.67 81.4587 7.89175

Valid N (listwise) 40

Frequencies Statistics

Tingkat

Pengetahuan

Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan

Pasien Tingkat Sikap

Tingkat Perilaku

Penerapan Standar

Keselamatan

Pasien

N Valid 40 40 40

Missing 0 0 0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxv

Frequency Table

Tingkat Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Rendah 1 2.5 2.5 2.5

Sedang 10 25.0 25.0 27.5

Tinggi 29 72.5 72.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Tingkat Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 1 2.5 2.5 2.5

Cukup 12 30.0 30.0 32.5

Baik 27 67.5 67.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Tingkat Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Cukup 9 22.5 22.5 22.5

Baik 31 77.5 77.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxvi

NPar Tests (Uji Normalitas)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pengetahuan

Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

(X1) Sikap (X2)

Perilaku

Penerapan

Standar

Keselamatan

Pasien (Y)

N 40 40 40

Normal Parametersa Mean 19.80 78.68 19.55

Std. Deviation 3.006 10.113 1.894

Most Extreme Differences Absolute .177 .178 .169

Positive .070 .178 .106

Negative -.177 -.147 -.169

Kolmogorov-Smirnov Z 1.116 1.126 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .165 .158 .204

a. Test distribution is Normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxvii

Correlations (X1 dengan Y)

Correlations

Pengetahuan

Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan

Pasien (X1)

Perilaku Penerapan

Standar

Keselamatan

Pasien (Y)

Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar Keselamatan

Pasien (X1)

Pearson Correlation 1 .610**

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

Perilaku Penerapan Standar

Keselamatan Pasien (Y)

Pearson Correlation .610** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations (X2 dengan Y)

Correlations

Sikap (X2)

Perilaku Penerapan

Standar Keselamatan

Pasien (Y)

Sikap (X2) Pearson Correlation 1 .577**

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

Perilaku Penerapan Standar

Keselamatan Pasien (Y)

Pearson Correlation .577** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 40 40

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxviii

Korelasi Berganda X1 dan X2 dengan Y

Variables Entered/Removed

b

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .724a .523 .498 1.342

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 73.233 2 36.617 20.322 .000a

Residual 66.667 37 1.802

Total 139.900 39

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.626 1.906 4.001 .000

Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

.293 .076 .465 3.844 .000

Sikap (X2) .078 .023 .415 3.431 .001

a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxix

Regression (X1 terhadap Y)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Pengetahuan Mengenai Penerapan

Standar Keselamatan Pasien (X1)a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .610a .372 .355 1.521

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 52.024 1 52.024 22.496 .000a

Residual 87.876 38 2.313

Total 139.900 39

a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.942 1.622 7.363 .000

Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan Pasien (X1)

.384 .081 .610 4.743 .000

a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxx

Regression (X2 terhadap Y)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Sikap (X2)a . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .577a .333 .316 1.567

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 46.603 1 46.603 18.982 .000a

Residual 93.297 38 2.455

Total 139.900 39

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2)

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11.046 1.968 5.614 .000

Sikap (X2) .108 .025 .577 4.357 .000

a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxxi

Regresi Berganda X1 dan X2 terhadap Y

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar Keselamatan Pasien

(X1)a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .724a .523 .498 1.342 1.384

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 73.233 2 36.617 20.322 .000a

Residual 66.667 37 1.802

Total 139.900 39

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.626 1.906 4.001 .000

Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan Pasien (X1)

.293 .076 .465 3.844 .000 .879 1.138

Sikap (X2) .078 .023 .415 3.431 .001 .879 1.138

a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxxii

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensio

n Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

Pengetahuan

Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

(X1) Sikap (X2)

1 1 2.979 1.000 .00 .00 .00

2 .013 15.068 .08 .96 .28

3 .008 19.498 .92 .04 .72

a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 16.43 21.80 19.55 1.370 40

Std. Predicted Value -2.275 1.642 .000 1.000 40

Standard Error of Predicted Value .230 .605 .357 .091 40

Adjusted Predicted Value 16.05 21.78 19.53 1.401 40

Residual -4.012 2.342 .000 1.307 40

Std. Residual -2.989 1.745 .000 .974 40

Stud. Residual -3.055 1.853 .007 1.014 40

Deleted Residual -4.192 2.641 .019 1.420 40

Stud. Deleted Residual -3.485 1.919 -.004 1.060 40

Mahal. Distance .169 6.957 1.950 1.554 40

Cook's Distance .000 .147 .029 .045 40

Centered Leverage Value .004 .178 .050 .040 40

a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxxiii

Charts

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxxiv

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea .08832

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 18

Z -.801

Asymp. Sig. (2-tailed) .423

a. Median

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.626 1.906 4.001 .000

Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan Pasien (X1)

.293 .076 .465 3.844 .000 .879 1.138

Sikap (X2) .078 .023 .415 3.431 .001 .879 1.138

a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan

Pasien (Y)

3. Uji Heterokedastisitas

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar Keselamatan Pasien

(X1)a

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Abs_res

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .286a .082 .032 .83731 1.473

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

b. Dependent Variable: Abs_res

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT · PDF filepemenuhan sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan

xxxv

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.313 2 1.156 1.649 .206a

Residual 25.940 37 .701

Total 28.253 39

a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)

b. Dependent Variable: Abs_res

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 3.105 1.189 2.612 .013

Pengetahuan Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

(X1)

-.030 .048 -.105 -.624 .536 .879 1.138

Sikap (X2) -.020 .014 -.232 -1.382 .175 .879 1.138

3. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pengetahuan

Mengenai

Penerapan Standar

Keselamatan

Pasien (X1) Sikap (X2)

Perilaku

Penerapan

Standar

Keselamatan

Pasien (Y)

N 40 40 40

Normal Parametersa Mean 19.80 78.68 19.55

Std. Deviation 3.006 10.113 1.894

Most Extreme Differences Absolute .177 .178 .169

Positive .070 .178 .106

Negative -.177 -.147 -.169

Kolmogorov-Smirnov Z 1.116 1.126 1.068

Asymp. Sig. (2-tailed) .165 .158 .204

a. Test distribution is Normal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user