ICS/ LABA in COPD Management Friend or Foe?konkerpdpi2019.com/download/materi_sym/day1/12... · •...
Transcript of ICS/ LABA in COPD Management Friend or Foe?konkerpdpi2019.com/download/materi_sym/day1/12... · •...
ICS/ LABA in COPD Management
Friend or Foe?
Iswanto
FK –Universitas Kristen Duta Wacana
RS Pendidikan Bethesda Yogyakarta.
Referensi Utama
2
• Saat ini PPOK adalah penyebab kematian ke-4 di dunia1, dengan
perkiraan prevalensi global adalah 11.7% .
• Diperkirakan kematian terkait PPOK akan meningkat sebanyak 4.5 juta
pada tahun 2030
Penyakit Paru Obstruktif Kronis
“Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit yang umum,
dapat dicegah dan diobati yang ditandai dengan gejala pernapasan
persisten dan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh saluran
napas dan / atau kelainan alveolar yang biasanya disebabkan oleh paparan
terhadap partikel atau gas yang berbahaya.”
3
Faktor risiko Keterangan
Genetik Defisiensi α-1 antitripsin
Umur & jenis kelamin Pria = wanita, namun wanita lebih rentan terhadap efek dari asap
tembakau dibandingkan laki-laki
Paparan terhadap
partikel
Rokok tembakau sebagai faktor risiko yang paling umum terhadap
COPD
Status sosio-ekonomi Terdapat bukti yang kuat perihal korelasi yang terbalik antara
perkembangan COPD dengan status sosio-ekonomi seseorang
Asma Orang dewasa dengan asma memiliki risiko 12 kali lebih besar dalam
mendapatkan COPD.
Bronkitis kronis Terdapat hubungan antara hipersekresi mukus dengan penurunan
FEV1
Infeksi Riwayat infeksi saluran pernafasan, TB, dan HIV
Faktor Risiko PPOK
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit PPOK adalah:
GOLD 2019 4
Diagnosis PPOK
GOLD 2019
Gejala • Sesak napas
• Batuk kronis
• Sputum
Spirometri Dibutuhkan untuk
menentukan
diagnosis
Faktor Risiko • Faktor
individu
• Tembakau
• Pekerjaan
• Polusi di
dalam atau
luar ruangan
5
JADI APA MASALAHNYA?
6
MENGATASI GEJALA DAN EKSASERBASI MASIH MENJADI UNMET NEED DARI TATALAKSANA PPOK
7
PERBURUKAN GEJALA DAN SESAK NAFAS PADA PAGI HARI
8
GANGGUAN KUALITAS HIDUP KARENA SESAK NAFAS TERUS MENERUS
9
PENINGKATAN FREKUENSI EKSASERBASI TERKAIT DENGAN PENINGKAAN RESIKO KEMATIAN
10
50% Pasien PPOK Meninggal Di Tahun Ke 4 Sejak Hospitalisasi Yang Pertama Karena Eksaserbasi
11
Apa harapan pasien PPOK dari pengobaan yang didapat?
12
Tujuan utama pengobatan
13
Meningkatkan kualitas hidup
Memperbaiki kemampuan
aktivitas
Memperbaiki status
kesehatan
Menurunkan gejala
Menurunkan resiko
Mencegah progresivisitas
Mencegah & mengatasi
eksaserbasi
Menurunkan mortalitas
JADI BAGAIMANA?
14
TERAPI PPOK BERDASAR
KLASIFIKASI GOLD 2018
15
TERAPI PPOK BERDASAR GOLD 2019
16
TERAPI INISIAL
TERAPI LANJUTAN
17
Peran LABA/ICS pada pasien PPOK
• Penggunaan ICS pada pasien PPOK dengan indikasi yang tidak
sesuai dapat meningkatkan risiko pasien terkena efek samping
seperti pneumonia, osteoporosis, diabetes, dan katarak2
• Penggunaan ICS pada terapi awal harus mempertimbangkan risk
dan benefit untuk pasien1
GOLD 2019: Terapi dengan penggunaan LABA/ICS sebagai terapi awal
dapat dipertimbangkan pada pasien Grup D, dengan jumlah eosinophil ≥
300 sel/µL dan pasien dengan riwayat asma
18
Perubahan dalam peranan ICS/LABA
19
• Untuk pasien dengan eksaserbasi yang sering ICS/LABA dapat memberikan manfaat yang signifikan
• ICS/LABA dapa mengurangi eksaserbasi pada pasien dengan eos darah ≥300 sel/µL
• ICS/LABA dapat menjadi pengobatan lini pertama pasien PPOK dengan riwayat asma atau temuan asma
20
21
PENERAPANNYA?
22
Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2019
GOLD 2019
Diagnosis yang telah
dikonfirmasi dengan
spirometri
Uji keterbatasan aliran
udara
Uji simtom/risiko
eksaserbasi
Pasca bronkodilator
FEV1/FVC < 0.7
Grade FEV1
(% predicted)
Gold 1 ≥ 80
Gold 2 50-79
Gold 3 30-49
Gold 4 < 30
Eksaserbasi sedang
ke berat
≥2 atau ≥1
hingga di
rawat di
rumah sakit
0 atau 1
tidak di
rawat di
rumah sakit
mMRC 0-1
CAT <10
mMRC ≥2
CAT ≥10 R
isik
o
Simtom
23
Penilaian pasien PPOK berdasarkan GOLD 2019
Eksaserbasi sedang ke
berat
≥2 atau ≥1 hingga
di rawat di rumah
sakit
0 atau 1 tidak di
rawat di rumah
sakit
mMRC 0-1
CAT <10
mMRC ≥2
CAT ≥10
Ris
iko
Simtom
24
Klasifikasi keparahan aliran udara berdasarkan GOLD 2019
Tingkat Criteria
GOLD 1: Ringan FEV1 80% predicted
GOLD 2: Sedang 50% FEV1 < 80% predicted
GOLD 3: Parah 30% FEV1 < 50% predicted
GOLD 4: Sangat
parah FEV1 < 30% predicted
25
Terapi Inisiasi
26
1. Terapi sesuai kelompok PPOK menurut GOLD 2019
2. Jika respon baik , pertahankan terapi inisial tersebut
3. Jika respon burukperimbangkan karakteristik utama yang harus ditangani (dyspneu atau eksaserbasi)
– Gunakan jalur eksaserbasi jika frekuensi eksaserbasi dan dyspneu harus ditangani
– Mulai dari posisi pengobatan yang diterima oleh pasien saat itu
– Nilai respon, sesuaikan, dan review ulang
– Penilaian lanjutan tdk lagi mengikuti kelompok ABCD saat diagnosa awal
• Pastikan dyspneu karena PPOK , jk ada penyebab laintangani penyebab tersebut
• Pada pasien dengan monoterapi LABA gunakan modalitas inhaler lain/dua bronkodilator
• Pasien dengan LABA dan ICS tambahkan LAMA – (atau jk indikasi ICS tidak tepat tdk
berespon dengan ICS, atau memiliki efek samping beratLAMA/LABA
Terapi lanjutan kolom dyspneu
27
• Pemeriksaan kadar EOS darah dapat menjadi penanda kebutuhan terapi ICS
• Jika eksaserbasi 1x/tahun dengan kadar EOS periver ≥300 eos/µLABA/ICS
• Jika ≥eksaserbasi/thn atau minimal 1x eksaserbasi berat yg membutuhkan hospitalisasi+ kadar eos ≥100sel/µL LABA/ICS
• Pasien dengan monoerapi LABA/LAMA atau LABA/ICS (unt pasien dengan riwaya/temuan asma)
Terapi lanjutan kolom eksaserbasi
28
• Jika pasien telah tx
LABA/LAMA
– LABA/LAMA/ICS jika kadar eos
≥100sel/µL
– Jika kadar eos <100 sel/µL
tambahkan roflumilast atau
azitromisin.
Terapi lanjutan kolom eksaserbasi
29
• Jika dengan LABA / ICS
pasien masih mengalami
eksaserbasi
LABA/ICS/LAMA atau
tukar menjadi
LAMA/LABA jika terdapat
respon kurang baik atau
efek samping ICS yang
menyebabkan discontinue
Terapi lanjutan kolom eksaserbasi
30
Makrofag
Neutrofil
Sel T CD8+
Sel Mast
Eosinofil
Sel T CD4+
Radang saluran napas
PPOK
Ekspresi gen-gen
penyebab radang
− Respons terhadap kortikosteroid
Variasi respon terhadap
kortikosteroid
Keterbatasan aliran udara
Interleukin-8
Karakteristik dari radang saluran napas berbeda pada pasien PPOK dan Asma
Asma
Wedzicha JA, Seemungal TA. Lancet 2007; Barnes PJ. Therapy 2009
Welte T, et al. Exp Toxicol Pathol 2006
Larsson K. Clin Respir J 2008 31
• Jika pasien triple terapi masih mengalami eksaserbasi – Jika FEV1<50% Prediksi, dan
terdapa gejala bronkhitiis roflumilas
– Tambahkan azitromisin
• Evaluasi ketat efeksamping ICS ataupun jika mempertimbangkan penghentian ICS awasi kemungkinan withdrawal effect
Terapi lanjutan kolom eksaserbasi
32
EXHALEID
Kortikosteroid inhalasi menurut GOLD 2019
Keuntungan
• Meningkakan fungsi paru, kualitas
hidup, mengurangi eksaserbasi
pada PPOK sedang sampai berat
• Triple terapi dengan LABA dan
LAMA meningkatkan fungsi paru,
kualitas hidup, dan menurunkan
frekuensi eksaserbsi
dibandingICS/LABA, LAMA/LABA,
atau LAMA sebagai monoterapi
Kerugian
• Pemakaian tunggal tidak terkait peningkatan FEV 1 dan penurunan mortalitas
• Pada pasien PPOK dengan penyakit berat ICS dapat meningkatkan resiko terjadinya pneumonia
• Memiliki efek samping lain selain pneumonia berupa hoarsness, candidiasis.
• Resiko pneumonia meningkat pada perokok aktif, usia >54thn, pasien dengan riwayat pneumonia atau eksaserbasi sebelumnya, BMI<25, pasien dengan sesak berat (MMRCberat) atau obsruksi berat.
• Resiko infeksi tuberkulosis meningkat
33
EXHALEID
Efek samping lain dan withdrawal
sindrome dari ICS
• Efek samping belum dapat dibuktikan karena
variasi hasil
– DM
– Catarak
– Pengurangan bone densitas
• Withdrawal ICS
– Berupa peningkatan frekuensi eksaserbasi
– Penurunan moderate dr FEV1
(teruama pada pasie dengan eos≥300 sel/µL)
34
Ringkasan
35
• Prevalensi PPOK akan semakin meningkat 30 tahun ke depan
• Diagnosis PPOK harus dikonfirmasi dengan hasil spirometry,
dengan adanya batasan aliran udara jika FEV1/FVC < 0.7
• GOLD 2019 menekankan penggunaan ICS pada kelompok D pada
terapi inisiasi dan pada tiap kelompok sesuai fenotip pasien
• LABA/ICS diindikasikan pada;
– PPOK dengan riwayat asma atau temuan gejala asma
– Pasien dengan eksaserbasi 1x /thn dengan kadar darah perifer
≥300sel/µL
– Pasien ≥2x eksaserbasi/ moderate/tahun atau minimal 1x
eksaserbasi berat yang membutuhkan hospitalisasi setahun
sebelumnya dengan kadar EOS darah ≥100sel/µL
Terima kasih