IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
-
Upload
indonesia-anti-corruption-forum -
Category
Data & Analytics
-
view
66 -
download
3
description
Transcript of IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
MENUTUP RUANG KORUPSIPENGADAAN BARANG DAN JASA
Willem Siahaya
IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA
FORUM MASYARAKAT ANTI KORUPSI INDONESIAUNODC – UNV. BINUS
JAKARTA, 22 AGUSTUS 2014
A.
KONTEN
1. PENGADAAN 2. PELANGGARAN PENGADAAN 3. TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN 4. PELAKU TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN 5. KORUPSI 6. AREA TAHAPAN TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN 7. PENYEBAB PELANGGARAN PENGADAAN 8. DAMPAK (-) TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN 9. SOLUSI TERHADAP TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN10. TUTUP RUANG KORUPSI
PENGADAAN
Pengadaan, merupakan upaya mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan, institusi dan lembaga yang dilakukan secara sistematis dan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku serta sesuai metoda, prinsip, norma dan etika yang yang baku.
PELANGGARAN PENGADAAN
Pelanggaran Pengadaan merupakan kegiatan yang bertentangan dan melanggar peraturan dan ketentuan pengadaan barang dan jasa, norma, prinsip, etika serta nilai moral dan keadilan masyarakat yang berakibat merugikan perusahaan, institusi, lembaga, negara dan masyarakat.
Pelanggaran Pengadaan mencakup :Korupsi dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN
Tindak Pelanggaran Pengadaan, merupakan detail praktik pelanggaran dan penyelewengan yang dilakukan pada setiap lini dan tahapan proses dan kegiatan pengadaan barang dan jasa yang melanggar peraturan dan ketentuan pengadaan, prinsip, etika dan nilai moral.
PELAKU TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN
Otoritas Anggaran, Pimpinan Institusi, Pejabat Pembuat Keputusan, Pejabat Pengadaan, Pelaksana Pengadaan, Pengawas Pengadaan, Penerima Pekerjaan, Otoritas Pembayaran dan Penyedia Barang/Jasa (Pemasok dan Kontraktor).
KORUPSI
1. Penyuapan (Bribery), 2. Penggelembungan Biaya (Mark-up), 3. Fiktif (Fictitious), 4. Penggelapan (Emblezzement), 5. Pemalsuan (Fraud), 6. Penyalahgunaan Wewenang (Abuse of Discretion), 7. Gratifikasi (Gratification), 8. Usaha Kepentingan Sendiri (Insider Trading), 9. Pemerasan (Extortion), 10. Nepotisme (Nepotism), 11. Pilih Kasih (Favoritism), 12. Menerima Komisi (Commision), 13. Sumbangan Ilegal (Illegal Contribution).
AREA TAHAPAN DAN 170 MODUS TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN 1. Perencanaan Pengadaan 2. Kebutuhan dan Spesifikasi 3. Penganggaran 4. Panitia Pengadaan 5. Dokumen dan Paket Pengadaan 6. HPS 7. Metoda Pemilihan 8. Pengumuman Tender 9. Prebid Meeting 10. Prakualifikasi 11. Penawaran Pemasok12. Evaluasi Penawaran 13. Negosiasi 14. Keputusan dan Pengumuman Pemenang 15. Sanggahan 16. Kontrak 17. Pelaksanaan Pekerjaan18. Serah Terima Hasil Pekerjaan 19. Produksi Dalam Negeri
1612
35
1313
4679
1810
367
1014
68
PENYEBAB PELANGGARAN PENGADAAN
1. Integritas dan kompetensi pejabat pengadaan rendah 2. Adanya niat tidak baik, sifat loba, tamak dan serakah 3. Sistem perencanaan anggaran tidak realistis 4. Kurangnya transparasi penyusunan anggaran 5. Penyalahgunaan sistem pengadaan 6. Larangan terhadap akses untuk mendapatkan informasi 7. Adanya tekanan dari pihak eksternal 8. Penyalahgunaan sistem penunjukan langsung 9. Tidak efisien sistem pengawasan pelaksanaan pengadaan10. Tekanan dari pimpinan dan pejabat pengambilan keputusan11. Pejabat pengadaan sangat tergantung kepada bawahan12. Tidak ada ruang partisipasi publik dalam pengaduan pelanggaran13. Pengaduan pelanggaran pengadaan tidak ditindaklanjuti.
DAMPAK (-) TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN
1. Biaya tinggi 2. Target tidak tercapai 3. Infrastuktur mahal dan kualitas buruk 4. Merugikan keuangan dan perekonomian negara 5. Tidak teradi persaingan usaha sehat 6. Biaya perawatan tinggi dan umur teknis rendah 7. Tingkat penanaman modal (investasi) menurun dan tidak kondusif 8. Penurunan mutu dan kompetensi SDM 9. Prestasi tidak lagi dipentingkan10.Merusak lingkungan11.Masyarakat meninggalkan budaya kejujuran 12. Kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai13. Menambah angka kemiskinan
SOLUSI MENGATASI TINDAK PELANGGARAN PENGADAAN
1. Patuh kepada ketentuan dan peraturan pengadaan 2. Taat asas, norma dan etika pengadaan 3. Mekasanakan sistem dan prinsip pengadaan secara tepat 4. Penertiban Organisasi dan birokrasi pengadaan 5. Profesionalisme dan kompetensi SDM pengadaan yang beretika 6. Keteladanan dari pimpinan 7. Penerapan Procurement One 8. Pengendalian dan pengawasan yang ketat 9. Mewujudkan persaingan usaha sehat 10. Layanan konsultasi pengadaan 11. Transparansi proses pengadaan12. Mengaktifkan penggunaan sistem whistle blower13. Mengaktifkan pengaduan masyarakat secara on-line 14. Pemberian sanksi dan hukuman berat kepada pelanggar15. Penerapan Kode Etik pengadaan 16. Proses pengadaan secara elektronik (e-Procurement)
TUTUP RUANG KORUPSIPENGADAAN BARANG DAN JASA
1. Penerapan Pengadaan Kredibel :Transparan, Konsisten dan Akuntabel
2. Profesionalisme dan kompetensi SDM Pengadaan- Patuh kepada ketentuan dan peraturan- Taat asas, norma dan etika pengadaan- Lakasanakan sistem dan prinsip pengadaan dengan benar
3. Penerapan Procurement One - 1 Regulasi- 1 Interpretasi- 1 Implementasi
4. Pengendalian dan pengawasan yang ketat5. Penerapan “Kemerdekaan Pengadaan” tanpa intervensi 6. Penerapan sanksi dan hukuman berat kepada pelanggar7. Membentuk Dewan Pengadaan Indonesia
Terima Kasih
Terima Kasih
UNTUKMU NEGERI