LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

20
i LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC) Pasca Kegagalan Perawatan Penulis: drg. Steffano Aditya Handoko, MPH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2018

Transcript of LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

Page 1: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

i

LAPORAN KASUS

Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC)

Pasca Kegagalan Perawatan

Penulis:

drg. Steffano Aditya Handoko, MPH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2018

Page 2: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan, bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak pada penyusunan laporan kasus ini sangatlah sulit untuk dirampungkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan laporan kasus ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan kasus ini, maka dari itu penulis memohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dari laporan kasus ini. Semoga laporan kasus ini dapat memberikaan manfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Denpasar, 25 Juni 2018

Penulis

Page 3: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

2.1 Pertimbangan Sebelum Pemilihan System Pembongkaran ............................ 3

2.1.1 Kegagalan Pasca Perawatan GTC .......................................................... 3

2.2 Klasifikasi Teknik Pembongkaran GTC ........................................................ 4

2.2.1 Teknik Paling Konservatif ....................................................................... 4

2.2.2 Teknik Konservatif .................................................................................. 6

2.2.3 Teknik Semi-konservatif ......................................................................... 9

2.2.4 Teknik Destruktif ................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Teknik Paling Konservatif ..................................................................... 6

Gambar 2. Teknik Konservatif ................................................................................ 8

Gambar 3. Teknik Semi Konservatif ..................................................................... 10

Gambar 4. Teknik Destruktif ................................................................................. 11

Page 5: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Gigi Tiruan Cekat (GTC) adalah protesa dalam kedokteran gigi yang

digunakan untuk mengganti dan mengembalikan fungsi gigi yang hilang atau rusak. GTC merupakan jenis restorasi yang melekat permanen pada gigi geligi pasien, sehingga tidak dapat dilepaskan oleh pasien itu sendiri. GTC dapat berupa mahkota individual (single crown) atau beberapa mahkota individual yang dilekatkan dengan konektor (bridge).

Penggunaan GTC sebagai restorasi dapat memberi kenyamanan yang optimal bagi pasien, hal ini dikarenakan oleh sifat GTC yang user-friendly dan memiliki nilai tinggi baik dari segi estetika, durabilitas, maupun adaptabilitas.1 Dalam kondisi ideal GTC dapat bertahan dalam waktu yang lama dalam rongga mulut pasien, umunya antara 10-15 tahun tergantung desain dan jenis GTC serta semen yang digunakan. Menurut riset oleh Holm et al. pada tahun 2003, 53% GTC yang dikerjakan oleh mahasiswa koas di Swedish Dental School bahkan dapat bertahan hingga 30 tahun.2,3 Di sisi lain, kekuatan retensi GTC dalam rongga mulut akan menimbulkan kesulitan apabila di bawah kondisi tertentu (i.e. kegagalan pasca perawatan) diperlukan pengangkatan GTC. Pembongkaran GTC yang tidak sistematis dan efisien akan menimbulkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada pasien, kerusakan struktur di bawah GTC (e.g. gigi geligi, jaringan periodontal), kerusakan GTC, dan trauma pada jaringan sekitar. Maka dari itu, penting bagi operator untuk memahami berbagai teknik pembongkaran GTC yang berkembang untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pasien serta efektivitas kinerja. Kegagalan sebagai seorang praktisi medis dalam memberi pengalaman yang menyenangkan bagi pasien sehubungan dengan perawatan kesehatan akan menimbulkan hilangnya kepercayaan pasien tidak hanya pada individu (operator) tertentu, namun juga kepada tenaga medis secara umum.2,4

Teknik dalam pembongkaran GTC harus sesuai dengan indikasi dan kondisi pasien, serta memenuhi harapan yang dimiliki pasien. Berdasarkan preservasi dari GTC, teknik pembongkaran dapat dikategorikan menjadi: (1) Teknik Paling Konservatif; (2) Teknik Konservatif; (3) Teknik Semi-konservatif; dan (4) Teknik Destruktif. Masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pemilihan teknik disesuaikan dengan kondisi klinis, sehingga akan mengoptimalkan kelebihan dan meminimalisir efek buruk dari kekurangan masing-masing teknik. Pemilihan dan pengerjaan teknik yang tepat akan memberikan kemudahan bagi operator, kenyamanan bagi pasien, dan hasil yang memuaskan bagi kedua pihak.

Page 6: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

2

Berdasarkan penjelasan di atas, maka student project ini akan membahas lebih lanjut tentang teknik pembongkaran GTC pasca kegagalan perawatan. Literatur diperoleh menggunakan bantuan search engine Google Scholar dengan kata kunci; fixed partial denture, removing bridge, bad experience and distrust, dan ketahanan GTC.

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana teknik pembongkaran GTC pasca kegagalan perawatan?

1.3 Tujuan Untuk memberikan pemaparan mengenai berbagai teknik pembongkaran GTC pasca kegagalan perawatan.

1.4 Manfaat Memberi wawasan tambahan bagi pembaca mengenai teknik

pembongkaran GTC pasca kegagalan perawatan.

Page 7: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertimbangan Sebelum Pemilihan System Pembongkaran Penggunaan crown dan bridge merupakan perawatan yang biasa

dilakukan oleh dokter gigi untuk mengembalikan fungsi gigi pasien. Crown dan bridge memiliki ketahanan berada dalam rongga mulut selama bertahun-tahun namun dapat mengalami kegagalan karena beberapa alasan. Penyebab terjadinya kegagalannya bermacam-macam dan karies merupakan penyebab yang paling sering ditemukan. Selama bertahun-tahun, banyak alat yang didesain untuk pembongkaran crown dan bridge dari gigi abutment. Untuk menentukan teknik tertentu, maka harus dilakukan pemeriksaan yang cermat pada pasien dan kondisi gigi pasien. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum pembongkaran crown dan bridge adalah kontraindikasi medis, restorability of retainers, status periodontal, akses intraoral, status of underlying core, semen yang digunakan, material crown dan bridge.

2.1.1 Kegagalan Pasca Perawatan GTC Perawatan GTC melingkupi berbagai tahap dan persiapan yang cukup lama, tiap tahap yang ada harus dilakukan dengan tepat untuk mengurangi terjadinya kegagalan pasca perawatan GTC. Kesalahan yang terjadi selama tahapan perawatan akan menyebabkan kegagalan perawatan GTC. Kegagalan yang paling sering terjadi adalah kesalahan preparasi, hal ini akan menyebabkan kualitas retensi maupun resistensi yang buruk dari GTC sehingga GTC mudah lepas atau pecah, serta menyebabkan kontak prematur yang dapat menyebabkan trauma oklusi.1 Dampak lain dari kegagalan restorasi adalah timbulnya karies sekunder, infeksi saluran akar, resesi gingiva signifikan, penyakit periodontal, retainer yang longgar, fraktur akar, over-contoured, dan GTC yang tidak estetis.2

Tipe kegagalan GTC berdasarkan faktor penyebab dapat dibagi menjadi empat garis besar2, yaitu:

1. Faktor biologis: Kegagalan ini disebabkan oleh cedera pulpa, preparasi gigi yang berlebihan, perlindungan pulpa yang tidak adekuat mengakibatkan karies sekunder dan infeksi. Selain itu, fraktur abutment, ketidaknyamanan koronal atau radikular, oklusi traumatik, tekanan pada jaringan lunak menyebabkan kerusakan periodontal, dan juga jumlah abutment yang tidak adekuat, kebersihan oral hygiene yang buruk, RCT atau retreatment dan alergi logam.

2. Faktor mekanis: Kegagalan mekanis bisa terjadi karena restorasi yang tidak sesuai yang disebabkan oleh ekspansi substruktur logam, distorsi margin, gelembung di daerah oklusal atau daerah margin. Meski, lapisan oksida berlebih di dalam retainer, kontak kuat atau fraktur konektor prostetik.

Page 8: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

4

3. Faktor estetis: Kegagalan ini disebabkan oleh pemilihan shade yang tidak tepat, FPDs yang terlalu berkontur, dan kegagalan untuk mengidentifikasi harapan pasien.

4. Faktor sementasi: Kegagalan ini bisa terjadi karena kurangnya persiapan yang ideal, pemilihan semen yang tidak tepat, teknik pencampuran, ruang yang lebih tebal, isolasi yang tidak adekuat dan penghapusan semen sementara yang tidak tepat merupakan faktor kegagalan.

2.2 Klasifikasi Teknik Pembongkaran GTC Berdasarkan preservasi dari GTC, teknik pembongkaran dapat

dikategorikan menjadi: (1) Teknik Paling Konservatif; (2) Teknik Konservatif; (3) Teknik Semi-konservatif; dan (4) Teknik Destruktif.

2.2.1 Teknik Paling Konservatif Teknik Paling Konservatif merupakan teknik yang paling aman baik bagi GTC maupun gigi penyangga di bawahnya. Teknik ini bekerja dengan cara melebur luting cement dari GTC dan memberi daya yang melepas GTC dari gigi geligi, sehingga tidak menggerus gigi penyangga maupun merusak struktur GTC. GTC utuh yang dilepaskan dengan teknik ini dapat disementasi ulang untuk digunakan kembali. Tipe-tipe sistematika pengerjaan yang teknik Paling Konservatif adalah sebagai berikut2:

1. Ultrasonik

Ini adalah teknik traumatis untuk pelepasam GTC dengan penggunaan tip skalar spesial (Piezon Ultrasonic, EMS, Fotips rest gate, Dallas, USA) (Gambar -2, a), yang ditempatkan dalam margin restorasi. Penggunaan energi ultrasonik dapat membongkar crown atau bridge dengan merusak lutting semen yaitu, memberikan getaran dengan waktu yang lama dapat menyebabkan ceramik retak, namun panas yang dihasilkan dapat merusak pulpa sehingga menyebabkan iritasi pada pulpa. Teknik ultrasonik dapat digunakan sendiri dan dapat dikombinasikan dengan teknik lainnya. Kerugiannya adalah memakan waktu. Efek dari getaran ultrasonik pada retensi restorasi telah terbukti negatif [23]. Melo Filho dkk [24] menyimpulkan bahwa aplikasi getaran ultrasonik di margin gingiva mahkota selama 15 detik dapat menyebabkan penurunan tensile kekuatan ikatan karena kerusakan lapisan semen. Penggunaan energi ultrasonik ini biasanya berhasil dalam pembongkaran restorasi crown dan bridge.

Page 9: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

5

2. Richwill Fixed Partial Denture(s) (FDP) Removal

Almore International, Inc, Portland, Oregon adalah resin thermoplastic yang telah dianjurkan untuk melepas GTC [25]. Resin ini akan menjadi lentur pada 145°F, kemudian dilarutkan dalam air hangat selama 1-2 menit, lalu ditempatkan pada permukaan insisal atau oklusal protesa yang akan dilepas. Pasien diintruksikan untuk menggigit dan menekan blok resin hingga 2/3 dari ukuran aslinya (Gambar -2, b1). selanjutnya, dinginkan dengan try way syringe sampai menjadi keras. Pasien diintruksikan untuk membuka mulut dengan cepat dan tegas sehingga protesa bisa terlepas (kerusakan semen seal) (Gambar -2, b2). Perlu diperhatikan kekuatan gigi antagonisnya, apakah gigi asli atau gigi tiruan sehingga tidak menyebabkan restorasi gigi antagonis ikut terlepas.

Teknik ini telah dilaporkan 100% untuk mahkota sementara dan 60% untuk mahkota permanen secara bersamaan. dengan penerapan energi ultrasonik [26]. kontraindikasi dalam restorasi atau pengisian yang tidak aman yaitu gigi yang mengalami pergerakan di lengkungan yang berlawanan. Jadi, evaluasi hati - hati terhadap integritas gigi yang berlawanan atau restorasi sangat penting, Jika tidak, hal itu dapat menyebabkan pengangkatan restorasi atau gigi bergerak. Produsen menyaankan untuk mengikat tablet dengan dental floss agar mencegah [1] [8] [24].

3. Trial Crown Tractors and Remover

Traktor dan remover Hu-Friedy Co seperti tang genggam karena cara penggunaannya adalah dengan menggenggam GTC dengan bantalan lembut yang didesain untuk melepas restorasi tanpa merusak bahan ceramicnya. (Gambar -2, C). Cara kerjanya yaitu dengan membagi tekanan secara merata ke kedua pegangannya. Beberapa dari alat ini dibuat dengan baut yang memutar agar menghidari rusaknya mahkota. Alat ini efektif untuk mengeluarkan GTC (GTC sementara, yang telah disemen dengan semen sementara, atau yang sulit dikeluarkan pada saat try in).Tipe alat lain adalah Roydent Bridge Remover Forceps (Roydent Dental Products, Rochester Hills, MI), melibatkan margin dari mahkota walaupun gigi tetangganya tetap digunakan sebagai penyangga. Mahkota GTC akan terangkat apabila pegangan ditekan bersamaan. Pegangan halus pada teknik ini dapat mengurangi risiko rusaknya margin porselen.

4. Laser

Laser As Er, Cr: YSGG lasers 2780 nm adalah alat yang aman digunakan untuk menghilangkan seluruh restorasi ceramik dengan cara yang terbaik dan tanpa menimbulkan rasa takut adanya kerusakan iatrogenic pada struktur gigi. Laser yang biasa digunakan adalah laser Er-YAG. Laser menjadi terobosan besar bagi dokter gigi, pasien dan laboran gigi dimana dengan alat ini akan menghemat waktu dan biaya. Morford et

Page 10: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

6

al telah menggunakan laser Er-YAG dengan panjang gelombang 2940nm dan output 133mJ dan penempatannya 3-6mm di atas permukaan veneer untuk melepas ikatan bonding veneer all ceramic dengan waktu 31-290 detik (Gambar. - 2, d2-d4). Oztoprak et al telah menunjukkan bahwa laser Er-YAG dengan panjang gelombang 2940 nm yang diaplikasikan selama 3-9 detik dengan jarak 2mm dari permukaan labial secara horizontal akan menyebabkan berkurangnya ikatan bonding komposit dan enamel sebanyak 9 kali. Laser membuat pengurangan suhu pada resin tanpa menyebabkan efek apapun pada enamel.

Gambar 1 . Teknik Paling Konservatif

2.2.2 Teknik Konservatif Teknik Konservatif merupakan teknik yang menjaga integritas struktur GTC, namun dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dan jaringan gigi penyangga. Teknik ini bekerja dengan mengaplikasikan perkusi atau daya traktil pada GTC yang akan merusak sementasi GTC. GTC yang dilepas dapat digunakan kembali. Tipe-tipe sistematika pengerjaan yang teknik Konservatif adalah sebagai berikut2:

1. Chisel and Sliding Hammer Remover

Prinsip dasar dari penggunaan sliding hammer adalah pemilihan ujung yang tepat untuk digunakan pada margin crown dan kemudian tahanannya didorong pada tangkai pendek, ketukan cepat dapat melonggarkan restorasi . Variasi dari sliding hammer banyak tersedia dipasaran (Gambar -3, a). Penguunaan sistem ini terkadang bisa menyebabkan ketidaknyamanan pasien dan penggunaannya terkadang tidak selalu berhasil. Rusaknya margin porselen juga dapat terjadi karena penggunaan teknik ini.

Page 11: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

7

2. Manual Back Action Remover

Teknik ini mirip dengan Pulpdent FPDs Remover (Pulpdent Corporation, Watertown, USA), yang melibatkan margin dengan tip yang dilekatkan pada poros. Poros yang memiliki gaya geser dan gaya benturan diaplikasikan secara manual dengan aktivasi bobot (Gambar -3, b). Aktivasi beban dapat menyebabkan batang dari alat ini bergeser dengan mudah dari sumbu mahkota yang akan dilepas. Bisa jadi sedikit traumatis pada pasien, juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Teknik ini dilakukan untuk melepas FPD yang disemen sementara.

3. Spring Loaded Back and Action Remover

Instrumen yang digunakan adalah instrumen hammer Dental tipe C crown-remover (Kentzler Kaschner Dental GmbH, Ellwangen, Germany). Instrumen ini bekerja dengan melepas daya pegas pada GTC. Daya pegas dikompres secara manual (Gambar 3c).

4. Spring Loaded Semi-automatic Remover

Instrumen yang digunakan tipe Crown-A-Matic (Peerless International, Inc. S. Easton, MA). Mirip dengan teknik Spring Loaded Back and Action Remover, namun pada teknik ini daya pegas dikompres dengan memutar tub dari arah luar ke dalam, lalu dilepaskan dengan menekan tombol sehingga lebih daya dapat lebih mudah dikontrol. Instrumen harus diaktivasi (kompresi) ulang setiap kali pemakaian. (Gambar 3d).

5. Spring Loaded Automatic Remover

Instrumen yang digunakan tipe Dexell automatic crown remover (Kentzler Kaschner Dental Type B, Medesy Crown clix). Alat ini tidak perlu aktivasi berulang dan bersifat otomatis. Dirancang dengan sebuah handle yang bertugas melepas impuls pegas ketika ditekan, dilengkapi dengan loops yang berfungsi untuk menyalurkan daya pada GTC. (Gambar 3e).

6. Pneumatic CORONA Flex FPD Remover

Instrumen yang merupakan modifikasi dari sliding hammer yang menggunakan kawat kuningan yang diikatkan kepada sebuah lubang pada gigi tiruan jembatan untuk membentuk loop di mana tekanan dapat digunakan untuk mengeluarkan gigi tiruan cekat (Gambar – 3, f2;f3;f4).

Page 12: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

8

Teknik ini dapat membongkar crown dan bridge dengan menggunakan brass wire yang diulirkan melalui embrassure space pada bridge sehingga membentuk suatu loop yang akan memberikan gaya untuk mengangkat bridge. Merupakan air-driven device yang terhubung dengan standard dental handpiece hoses via KaVo’s MULTIflex coupler. Alat ini bekerja dengan memberikan kontrol low amplitude pada ujungnya sepanjang sumbu axis dari gigi abutment. Loop diulirkan dibawah konektor dan ujung dari crown remover diletakkan pada bar. Dampaknya dapat diaktifasi dengan memindahkan finger index dari pipa udara pada handpiece. Peralatan ini juga dilengkapi dengan clamps yang dapat dipasangkan pada crown menggunakan autopolymerization resin, sehingga dapat melepaskan crown.

7. ATD Automatic FPD Remover

Instrumen ini melekat pada handpiece dengan kecepatan antara 5.000 rpm dan 25.000 rpm. Saat diaktifkan, alat ini akan memberikan goresan intermiten yang berkala sehingga mampu menghasilkan getaran pada mahkota ataupun gigi tiruan cekat yang akan dilepaskan. Hal ini dapat membantu dalam melepaskan gigi tiruan cekat dengan cara memecah semen pada gigi. Seperti (J. Morita, Irvine, CA) yang dapat dikaitkan pada dental unit (Gambar. -3, g1). Dapat digunakan untuk mengeluarkan seluruh jenis gigi tiruan cekat, mahkota individual (Gambar. -3, g2), multi unit gigi tiruan cekat (Gambar. -3, g3, g4) gigi tiruan jembatan dengan bonding resin (Gambar. -3, g5).

Page 13: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

9

Gambar 2. Teknik Konservatif

2.2.3 Teknik Semi-konservatif Teknik semi-konservatif merupakan teknik yang bekerja dengan membuat akses kecil (biasanya berupa lupa atau kanal) pada GTC untuk menunjang gigi penyangga selagi daya ungkit diaplikasikan pada GTC. Hal ini menghasilkan protesa GTC lepas dalam keadaan tidak sempurna, namun proses pelepasan lebih aman dan nyaman bagi pasien. GTC masih dapat digunakan kembali sebagai mahkota sementara setelah direstorasi dengan komposit atau kompomer. Tipe-tipe sistematika pengerjaan yang teknik Semi-konservatif adalah sebagai berikut2:

1. The Metalift System

Saluran vertikal presisi ditempatkan di permukaan oklusal mahkota atau gigi tiruan jembatan. Kemudian, MetaLift digunakan untuk menghancurkan metal coping, yang terletak di bawah mahkota porselen atau porselen taut logam, sehingga mahkota dapat diangkat dari gigi penyangga tanpa kekuatan. Sistem ini menggunakan prinsip “jack-screw”. Berdasarkan prinsip jack-screw dimana sebuah lubang presisi dibuat dengan bur diamond menembus permukaan oklusal GTC (Gambar -4, a1), daerah sekitar lubang dikikis sebelum sebuah screw bergerigi dimasukkan (Gambar 14, a2). Screw memotong hingga bagian metal dari GTC dan ketika instrumen dihentikan karena kontak dengan pasak di bawah GTC (Gambar -4, a3), rotasi dari screw akan menimbulkan daya yang disebut jacking force yang akan melepaskan crown dari abutment (Gambar -4, a4),

Page 14: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

10

memutar instrumen berlawanan dengan dentin melewati bagian metal GTC akan merusak cement seal.

2. The Kline System

(Brasseler, Savannah, GA) Tehnik ini meliputi pembuatan lubang pada ujung kuspid dari mahkota, merupakan instrumen strailess steel berbentuk seperti tang (Gambar -4, b) dimana salah satu ujungnya memiliki sebuah pin (untuk melubangi ujung cusp) sepanjang 6 mm dengan diameter 1.6 mm. Sedangkan ujung lainnya berbentuk flat dan melancip (berfungsi pada margin GTC). Alat ini digunakan untk mencengkeram GTC, sehingga menghasilkan tekanan yang akan menghancurkan lapisan semen GTC.

3. The Wamkey System

(Dentsply, Ballaigues, Switzerland) adalah sebuah instrumen dengan ujung shanked cam yang sempit dan tersedia dalam 3 ukuran (Gambar -4, c1). Instumen dimasukkan ke dalam saluran yang dibuat antara permukaan oklusal dari preparasi dan permukaan fitting GTC, dengan permukaan cam terluas paralel permukaan oklusal. Kemudian posisikan ke tengah dengan memutar aksis shank sebesar 90o. Daya diaplikasikan pada jalan masuk GTC agar mudah dilepaskan (Gambar -4, c3).Pada teknik ini, lapisan semen harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum memperluas saluran sepanjang permukaan oklusal.

4. The Higa System

Sistem ini meliputi menyusupkan kawat kebawah konektor tegar dari GTC. Kemudian kawat akan diuntai menjadi simpul dimana saat simpul dikencangkan, restorasi akan terungkit. Sebelumnya, akan dibuat lubang pada bagian oklusal salah satu retainer untuk diinsersi instrument berbentuk pin. Sehingga saat GTC terungkit, gigi penyangga tidak akan ikut terungkit (Gambar – 4, d1;d2;d3;d4) .1

5. Bucco-lingual ‘Dimple’ Technique

Tehnik ini meliputi pembentukan celah pada bagian bukal dan lingual yang dekat dengan gingiva menggunakan round bur kecil. Celah ini berfungsi sebagai pegangan tang Baade. Tang ini digunakan dengan cara mencengkram mahkota pada celah bukal dan lingual, diikuti dengan gerakan memutar dari pergelangan tangan sehingga akan melonggarkan sementasi. Tang baade merupakan tang khusus dengan ujung dari karet

Page 15: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

11

sehingga tidak akan menggores mahkota saat proses pengangkatan mahkota klinis pendek.

Teknik ini dapat digunakan pada kondisi klinis tertentu untuk meminimalisir bahaya grinding intraoral dari porselen dan metal untuk melepas GTC yang telah disementasi. Pada teknik ini, akan dibentuk lekukan pada permukaan buccal dan lingual GTC di bagian 1/3 gingiva menggunakan round bur (mencegah tang tergelincir dari permukaan porselen atau metal) (Gambar. -4, e1) sebagai pegangan untuk tang baade. Tang tersebut tersedia dalam bentuk straight maupun contra angle untuk diaplikasikan pada kondisi yang berbeda. Gerakan memutar tangan dan pergelangan tangan membantu dalam proses melepaskan crown dengan melonggarkan semen (Gambar. -4. e2),. Teknik ini efektif pada kasus preparasi berlebihan (over tapered) dan abutment yang pendek. Kontraindikasi teknik ini adalah pada kasus dimana jaringan periodontal tidak adekuat, rasio mahkota-akar yang tidak ideal, dan pada gigi dengan derajat kegoyangan yang tinggi. Tang GC juga dapat digunakan. Tang ini memiliki ujung dari karet yang dapat diganti dan tidak akan merusak permukaan crown. Bubuk emery diaplikasikan pada ujung karet untuk meningkatkan gaya gesek serta mengurangi kemungkinan kerusakan pada permukaan porselen atau metal (Gambar. -4, e3) (Gambar. -4, e4).

Gambar 3. Teknik Semi Konservatif

Page 16: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

12

Gambar 4. Teknik Dekstruktif

2.2.4 Teknik Destruktif

Teknik destruktif, sesuai dengan namanya, akan menghancurkan GTC untuk dapat melepas retensi GTC, sehingga gigi penyangga sama sekali tidak terkena dampak dari daya traktil seperti pada teknik lainnya. Sekalipun menghasilkan GTC yang hancur dan tidak dapat digunakan kembali, teknik ini justru yang paling sering digunakan oleh dokter gigi. Indikasi utama untuk teknik ini adalah bagi GTC dengan gigi penyangga yang mengalami kegoyangan atau mengalami kelainan saluran akar, gigi dengan retensi sangat kuat dari sementasi resin, GTC dengan estetika buruk, GTC dengan gigi penyangga yang mengalami penyakit periodontal. Berdasarkan indikasi, GTC biasanya sudah tidak perlu atau tidak dapat dipertahankan, misalnya; estetika yang buruk sehingga tidak perlu lagi menjaga keutuhan GTC karena akan diganti dengan yang baru, gigi penyangga goyang sehingga bila dilakukan dengan teknik lain akan tercabut bersama GTC. Teknik ini menggunakan bur karbida, bur diamond, dan bur Talon (khusus untuk memotong metal dan crown). Bur tersebut memiliki blades baik pada ujung maupun badan bur sehingga dapat memotong secara vertikal maupun horizontal. Pengerjaan dilakukan per mahkota individual, pada bridge maka mahkota harus dipisahkan dulu melalui pemotongan konektor (Gambar 5h). Teknik ini bekerja dengan memecah mahkota di permukaan bukal/labial dan lingual/palatal, lalu menembuskan pecahan secara buko-lingual/labio-palatal di permukaan insisal/oklusal sehingga membelah mahkota menjadi dua (Gambar 5a-b). Instrumen Brasseler crown removal kemudian diletakkan di antara pecahan, lalu diputar perlahan sehingga daya rotasi akan membuka pecahan GTC (Gambar 5c). Setelah terbuka, digunakan instrumen crown spreader untuk melepas substruktur metal GTC dari gigi penyangga. Crown spreader berguna untuk menghancurkan sementasi dengan daya rotasi, dimana gerakan dan daya yang diberikan bersifat merata dan seimbang sehingga mencegah tekanan atau stress pada gigi penyangga. Pada gigi anterior dapat digunakan crown spreader Goldstein (tersedia ujung lurus, bersuduk 45o, dan 90o) (Gambar 5d), sedangkan pada gigi posterior dapat digunakan spreader dengan ujung berbentuk (+) yang dilengkapi dengan handle untuk memudahkan proses pengerjaan (gambar 5e-f3).2

Page 17: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

13

Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Masing – Masing Sistem Tipe sistem Kelebihan Kekurangan Ultrasonic Trauma pelepasan

mahkota, Berguna jika digunakan dengan sistem lain.

Pengaplikasian dalam jangkan waktu lama dapat menimbulkan keretakan ceramic dan luka dalam pulpa. Lebih jauh lagi, dapat menghabiskan lebih banyak waktu dan kemungkinan membutuhkan restorasi pasangan yang dapat digunakan lagi.

Richwill adhesive resin Trauma kepada pasien yang lebih sedikit, gampang digunakan, Bisa digunakan kembali pada protesa.

Tidak diindikasikan jika tidak ada restorasi atau protesa yang aman, mobile atau secara periodontal disepakati oleh gigi dalam lengkungan yang berlawanan, tidak efektif untuk Sementasi permanen.

Crown tractors Digunakan untuk pemasangan rubber agar aman saat pelepasan mahkota.

Tidak digunakan dalam kasus sementasi permanen, meskipun akan menimbulkan keretakan pada margin porcelain.

Laser Radiation Teknik traumatic dan tidak akan menimbulkan kerusakan pada restorasi.

Bahaya jika sinar laser tidak ditujukan dengan benar, diindikasikan untuk semua restorasi ceramic.

Manual Back Action Designnya simple, tidak mahal.

Pengaruh aktivasi akan mengakibatkan pergeseran yang lebih mudah, pelepasan sumbu yang diharapkan kemungkinan akan merugikan pasien dan ligamen

Spring loaded back action

Lebih mudah untuk menghantarkan dampak kekuatan dibandingkan dengan manual back action.

Dapat mengakibatkan trauma dan luksasi ligament.

Page 18: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

14

Spring loaded semiautomatic

Bisa dioperasikan dengan satu tangan dan tangan lainnya bisa digunakan untuk mengamankan margin FPDs, Lebih baik untuk mengontrol pengarahan.

Harus dikeluarkan dan di aktivasi kembali tiap kali setelah dioperasikan.

Spring loaded automatic Bisa dioperasikan dengan satu tangan dan tangan yang lain biasa digunakan untuk mengamankan perlengkapan pada margin FPDs lebih baik digunakan untuk mengontol pengarahan. Bisa digunakan untuk setiap cara penyampaian. Tidak dilepaskan untuk diaktivasikan kembali. .

Sulit mengendalikan arah jumlah kekuatan.

Pneumatic and ATD automatic

Diaktivasikan secara otomatis, kasus bisa digunakan untuk semua tipe FPDs.

Sulit untuk memastikan jalur penarikan, memakan waktu, mahal.

The Mtalift, Kline, Wamky Systems

Diaplikasikan untuk kekuatan transfer dalam gigi ketika mahkota atau restorasi dilepaskan, oleh karena itu pencegahan keretakan atau extrasi, Tak sebanyak trauma untuk gigi dan struktur yang dikelilingin, penghematan waktu.

Memperbaiki FPD dengan bahan restorasi estetika, mahal, membutuhkan banyak peralatan

Bucco-Lingual “dimple” technique

Dampak grinding intraoral minimum, gaya dapat diarahkan dengan cara yang tepat dengan tang dengan gerakan memutar tangan dan pergelangan tangan.

Tidak ditujukkan pada gigi yang dikontrak secara periodontal, rasio mahkota / akar yang tidak menguntungkan, gigi bergerak yang berlebihan.

Crown splitters and spreaders

Pengangkatan FPD tanpa kerusakan pada masa gigi dan jaringan periodontal.

Kerusakan permanen FPD, tidak digunakan kembali, lebih banyak waktu, mahal dan tidak menyenangkan bagi pasien.

Page 19: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ketika melepaskan protesa GTC yang tersementasi, banyak faktor harus dipertimbangkan, jenis semen yang digunakan, kondisi abutment yang mendasarinya dan jaringan yang terkait, kondisi prostesis selama dan setelah pengangkatannya. Pembongkaran GTC sementara biasanya sederhana, sementara pembongkaran pada restorasi dengan sementasi permanen selalu tidak menyenangkan, menggelisahkan, sesuatu yang beresiko bagi dokter gigi dan pasien.. Pembongkaran GTC harus hati -hati untuk menghindari kerusakan gigi atau / struktur pendukung dan memungkinkan untuk menggunakan kembali prostesis. Kelebihan dan kekurangan semua sistem dan teknik yang tersedia untuk penghapusan GTC tercantum dalam tabel - 1. Sulit untuk menyarankan sistem pembongkaran GTC yang universal. Pemilihan sistem yang ideal tergantung pada kondisi klinis. Ultrasonik, Richwill adhesive resin dan crowns tractors adalah instrumen pilihan untuk menghilangkan semen sementara dan memungkinkannya disemen ulang. Sistem manual back, spring loaded back, automatic loads dapat menyebabkan fraktur pada inti dan ekstraksi gigi yang terlibat secara periodontal. Jadi kita harus menggunakan sistem ini dengan struktur gigi yang mendasari, jalur pelepasan yang menguntungkan dan semen yang lazim digunakan. Dalam kasus pasien yang memprihatinkan, dapat disarankan sistem pneumatik yang bekerja dengan cara mendobrak segel semen. Sistem Mtalift, Kline dan Wamky adalah pilihan untuk kasus jalur penyisipan GTC yang tidak sesuai, Protesa GTC yang tersementasi dengan resin. Teknik destruktif diindikasikan untuk gigi yang terlibat secara periodontal dan sangat membusuk untuk mencegah kerusakan pada abutment dan jaringan pendukungnya, terlepas dari penggunaan semen luting. Teknik modifikasi juga telah dibahas dalam artikel untuk multi unites joined crowns.

Page 20: LAPORAN KASUS Teknik Pembongkaran Gigi Tiruan Cekat (GTC ...

DAFTAR PUSTAKA

1. Whitsett LD, Jacobi R, Brackett SE. Fundamentals of Fixed Prosthodontics Third Edition.

2. Mohammed M, Moaleem A. Systems and Techniques for Removal of Failed Fixed Partial Dentures : A Review. 2016;4(4):109–116. doi:10.11648/j.ajhr.20160404.17.

3. Schwass D, Lyons KM, Schwass DR, Lyons KM, Purton DG. How long will it last ? The expected longevity of prosthodontic and restorative treatment prosthodontic and restorative treatment. 2013;(September).

4. Fard DS. “ Gender , Trust , and Interpersonal Relationships .” 2012.