Hukum Lingkungan

14
POKOK BAHASAN 1 POKOK BAHASAN 1 MATA KULIAH MATA KULIAH HUKUM LINGKUNGAN HUKUM LINGKUNGAN

Transcript of Hukum Lingkungan

Page 1: Hukum Lingkungan

POKOK BAHASAN 1POKOK BAHASAN 1

MATA KULIAH MATA KULIAH HUKUM LINGKUNGAN HUKUM LINGKUNGAN

Page 2: Hukum Lingkungan

MAKNA LINGKUNGAN HIDUPMAKNA LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan hidupLingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai: dapat didefinisikan sebagai:

1.1. Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.Daerah di mana sesuatu mahluk hidup berada.2.2. Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.Keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.3.3. Keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau Keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau

sekumpulan mahluk hidup, terutama: sekumpulan mahluk hidup, terutama: Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk

hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.bertahan hidup.

Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang Gabungan dari kondisi sosial and budaya yang berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup berpengaruh pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup.atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup.

Page 3: Hukum Lingkungan

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, Lingkungan HidupLingkungan Hidup adalah kesatuan ruang adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. manusia serta makhluk hidup lain.

Page 4: Hukum Lingkungan

PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUPLINGKUNGAN HIDUP

Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam; namun terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam; namun eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas lingkunganmerosotnya kualitas lingkungan

Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang termaktub dalam Pembukaan Undangundang Dasar 1945termaktub dalam Pembukaan Undangundang Dasar 1945

Page 5: Hukum Lingkungan

Kebijakan pembangunan Nasional menerapkan prinsip Kebijakan pembangunan Nasional menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan yang memadukan ketiga pilar pembangunan berkelanjutan yang memadukan ketiga pilar pembangunan yaitu bidang ekonomi, sosial dan lingkungan pembangunan yaitu bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.hidup.

Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada di Daerah, maka Lingkungan Hidup titik tekannya ada di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan program yang disebut eksplisit PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Program itu mencakup :hidup. Program itu mencakup :

1.1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

2.2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam.Rehabilitasi Sumber Daya Alam.

3.3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Hidup.Lingkungan Hidup.

4.4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.

5.5. Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.Daya alam dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.

Page 6: Hukum Lingkungan

MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN HIDUP MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYEBABNYADAN PENYEBABNYA

Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor,limbah industri, limbah pariwisata, limbah rumah sakit.longsor,limbah industri, limbah pariwisata, limbah rumah sakit.

Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.

Page 7: Hukum Lingkungan

Masalah-masalah yang paling serius mengancam kemajuan Masalah-masalah yang paling serius mengancam kemajuan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia adalah:pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia adalah:

1.1. Dorongan yang keliru yang menghambat penggunaan Dorongan yang keliru yang menghambat penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutansumber daya alam secara berkelanjutanSumber daya alam memberikan kontribusi yang besar kepada Sumber daya alam memberikan kontribusi yang besar kepada PDB Indonesia dan anggaran belanja Pemerintah. Sektor PDB Indonesia dan anggaran belanja Pemerintah. Sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan menyumbang sekitar pertanian, kehutanan, dan pertambangan menyumbang sekitar 25% PDB Indonesia dan sekitar 30% dari seluruh penerimaan 25% PDB Indonesia dan sekitar 30% dari seluruh penerimaan anggaran Pemerintah (pada tahun 2005, pajak penghasilan atas anggaran Pemerintah (pada tahun 2005, pajak penghasilan atas migas mencapai 7% dari pendapatan, dan penerimaan bukan migas mencapai 7% dari pendapatan, dan penerimaan bukan pajak atas pendatan sumber daya alam mencapai 22% dari pajak atas pendatan sumber daya alam mencapai 22% dari pendapatan negara). Namun, kebijakan makro ekonomi pendapatan negara). Namun, kebijakan makro ekonomi Indonesia (kebijakan pendapatan pajak dan bukan pajak serta Indonesia (kebijakan pendapatan pajak dan bukan pajak serta pola perimbangan keuangan) tampaknya mendorong terjadinya pola perimbangan keuangan) tampaknya mendorong terjadinya pengurasan sumber daya akibat penggunaan yang terus-menerus pengurasan sumber daya akibat penggunaan yang terus-menerus karena melalui kebijakan-kebijakan ini pemerintah kabupaten, karena melalui kebijakan-kebijakan ini pemerintah kabupaten, berdasarkan pendapatan sumber daya dan bukan kinerja atau berdasarkan pendapatan sumber daya dan bukan kinerja atau kepengurusan, tidak memperoleh pendapatan pajak yang kepengurusan, tidak memperoleh pendapatan pajak yang memadai dari usaha kehutanan dan perikanan (yang terkait memadai dari usaha kehutanan dan perikanan (yang terkait dengan sumber daya lain), dan tidak mengizinkan diberikannya dengan sumber daya lain), dan tidak mengizinkan diberikannya sumbangan amal oleh individu atau badan usahasumbangan amal oleh individu atau badan usaha. .

Page 8: Hukum Lingkungan

2. 2. Kesenjangan antara kebijakan dan praktek setelah Kesenjangan antara kebijakan dan praktek setelah desentralisasi dapat memperlambat perbaikan yang signifikan desentralisasi dapat memperlambat perbaikan yang signifikan pada kualitas lingkunganpada kualitas lingkunganDi bawah sistem desentralisasi, kini sedang diujicoba sampai sejauh Di bawah sistem desentralisasi, kini sedang diujicoba sampai sejauh mana pemerintah daerah merasa terikat oleh garis kebijakan mana pemerintah daerah merasa terikat oleh garis kebijakan nasional; pelayanan sipil tidak lagi merupakan bagian dari rantai nasional; pelayanan sipil tidak lagi merupakan bagian dari rantai komando terpadu, badan-badan regulator di banyak provinsi dan komando terpadu, badan-badan regulator di banyak provinsi dan kabupaten kini berada langsung di bawah perintah gubernur atau kabupaten kini berada langsung di bawah perintah gubernur atau bupati yang seringkali juga menjadi penyokong proyek-proyek atau bupati yang seringkali juga menjadi penyokong proyek-proyek atau kegiatan-kegiatan yang harus diatur. Meskipun adanya investasi kegiatan-kegiatan yang harus diatur. Meskipun adanya investasi yang besar pada kebijakan lingkungan dan pengembangan yang besar pada kebijakan lingkungan dan pengembangan kepegawaian, pelaksanaan peraturan dan prosedur di lapangan kepegawaian, pelaksanaan peraturan dan prosedur di lapangan masih buruk. Masalah-masalah ini tidak mungkin dapat diatasi di masih buruk. Masalah-masalah ini tidak mungkin dapat diatasi di bawah sistem desentralisasi kecuali jika pendekatan yang lebih bawah sistem desentralisasi kecuali jika pendekatan yang lebih efektif dapat dikembangkan.efektif dapat dikembangkan.

Banyak provinsi dan kabupaten membuat penafsiran-penafsiran baru Banyak provinsi dan kabupaten membuat penafsiran-penafsiran baru mengenai peraturan yang ada, atau berupaya mencari prosedur mengenai peraturan yang ada, atau berupaya mencari prosedur peraturan yang seluruhnya baru. Meskipun sebagian inovasi ini peraturan yang seluruhnya baru. Meskipun sebagian inovasi ini memperkuat pengendalian lingkungan, namun sebagian besar malah memperkuat pengendalian lingkungan, namun sebagian besar malah mengendurkan pengendalian atau bahkan mengabaikan seluruh mengendurkan pengendalian atau bahkan mengabaikan seluruh standar nasional.standar nasional.

Page 9: Hukum Lingkungan

3. 3. Persepsi masyarakat tentang masalah lingkungan dan Persepsi masyarakat tentang masalah lingkungan dan prioritas pembangunan Pemerintahprioritas pembangunan PemerintahKesadaran masyarakat penting dalam upaya mengatasi masalah Kesadaran masyarakat penting dalam upaya mengatasi masalah lingkungan di Indonesia, dari risiko bencana alam sampai lingkungan di Indonesia, dari risiko bencana alam sampai konservasi biodiversitas. Warga masyarakat yang terinformasi dan konservasi biodiversitas. Warga masyarakat yang terinformasi dan sadar dapat mengambil tindakan untuk mengatasi masalah-masalah sadar dapat mengambil tindakan untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan dan dapat membentuk kelompok untuk peningkatan lingkungan dan dapat membentuk kelompok untuk peningkatan upaya penanganan di tingkat politik maupun pemerintah daerah. upaya penanganan di tingkat politik maupun pemerintah daerah. Namun, di tingkat yang lebih luas, nilai-nilai lingkungan belum Namun, di tingkat yang lebih luas, nilai-nilai lingkungan belum tertanam dengan kuat pada masyarakat sehingga mereka kurang tertanam dengan kuat pada masyarakat sehingga mereka kurang menghargai sumber daya alam dan pelayanan lingkungan. menghargai sumber daya alam dan pelayanan lingkungan. Partisipasi dan suara dalam pengambilan keputusan merupakan Partisipasi dan suara dalam pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam penyelenggaraan yang baik. Bencana-bencana unsur penting dalam penyelenggaraan yang baik. Bencana-bencana lingkungan yang baru-baru ini terjadi (banjir, lumpur, kebakaran, lingkungan yang baru-baru ini terjadi (banjir, lumpur, kebakaran, erosi) memang telah mendorong perhatian yang lebih besar kepada erosi) memang telah mendorong perhatian yang lebih besar kepada masalah lingkungan, namun pengkajian lebih lanjut mengenai masalah lingkungan, namun pengkajian lebih lanjut mengenai pengetahuan, sikap dan praktek masih perlu dilakukan untuk pengetahuan, sikap dan praktek masih perlu dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman ini mencapai mengetahui sampai sejauh mana pemahaman ini mencapai masyarakat di luar pusat-pusat perkotaan, dan apa saja sarana yang masyarakat di luar pusat-pusat perkotaan, dan apa saja sarana yang paling cocok untuk membangun di atas kesadaran dasar ini.paling cocok untuk membangun di atas kesadaran dasar ini.

Page 10: Hukum Lingkungan

4. Manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi, risiko dan biaya langkah-4. Manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi, risiko dan biaya langkah-langkah alternatif pembangunanlangkah alternatif pembangunanDi Indonesia, kebijakan energi, praktek sektor kehutanan dan masalah Di Indonesia, kebijakan energi, praktek sektor kehutanan dan masalah perubahan iklim saling berhubungan erat. Bahan bakar fosil mendominasi perubahan iklim saling berhubungan erat. Bahan bakar fosil mendominasi konsumsi energi di Indonesia, di daerah pedesaan maupun perkotaan, dan konsumsi energi di Indonesia, di daerah pedesaan maupun perkotaan, dan Indonesia secara bertahap sedang meningkatkan penggunaan energi yang Indonesia secara bertahap sedang meningkatkan penggunaan energi yang dihasilkan oleh batu bara (sekitar 40% pada tahun 2002). Indonesia juga dihasilkan oleh batu bara (sekitar 40% pada tahun 2002). Indonesia juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, yang merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia, yang memproduksi 80% gas rumah kaca dari perubahan penggunaan lahan memproduksi 80% gas rumah kaca dari perubahan penggunaan lahan selain penebangan hutan dan kebakaran hutan/gambut.selain penebangan hutan dan kebakaran hutan/gambut.

Kebijakan energi nasional mendorong peningkatan pemanfaatan sumber Kebijakan energi nasional mendorong peningkatan pemanfaatan sumber energi yang dapat diperbaharui termasuk biomassa, panas bumi dan tenaga energi yang dapat diperbaharui termasuk biomassa, panas bumi dan tenaga air. Pada saat yang sama, Pemerintah merencanakan pemanfaatan batu bara air. Pada saat yang sama, Pemerintah merencanakan pemanfaatan batu bara berskala besar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor berskala besar untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor minyak. Peningkatan pemanfaatan batu bara dapat menimbulkan dampak minyak. Peningkatan pemanfaatan batu bara dapat menimbulkan dampak lingkungan negatif yang signifikan terkait dengan kandungan sulfur yang lingkungan negatif yang signifikan terkait dengan kandungan sulfur yang tinggi dan dampak potensial terhadap hutan akibat pembukaan lahan. tinggi dan dampak potensial terhadap hutan akibat pembukaan lahan. Solusi energi alternatif diperlukan bagi daerah-daerah yang lebih terpencil Solusi energi alternatif diperlukan bagi daerah-daerah yang lebih terpencil dengan harga yang sesuai dan dukungan sektor publik.dengan harga yang sesuai dan dukungan sektor publik.

Page 11: Hukum Lingkungan

KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP KESADARAN LINGKUNGAN HIDUP DITINGKAT GLOBAL DAN NASIONALDITINGKAT GLOBAL DAN NASIONAL

Kesadaran Lingkungan Hidup di tingkat global Kesadaran Lingkungan Hidup di tingkat global maupun nasional di awali dengan kesadaran maupun nasional di awali dengan kesadaran hati dari masing-masing individu terhadap hati dari masing-masing individu terhadap lingkungan hidup yang mendorong perubahan lingkungan hidup yang mendorong perubahan sikap dan pola pikir terhadap lingkungan, sikap dan pola pikir terhadap lingkungan, kemudiandilanjutkan dengan peningkatan kemudiandilanjutkan dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan hidup, serta peningkatan lingkungan hidup, serta peningkatan keterampilan dalam mengelola lingkungan keterampilan dalam mengelola lingkungan hidup hidup

Page 12: Hukum Lingkungan

Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan salah satu pendidikan yang perlu bagi kita dalam menumbuhkan pendidikan yang perlu bagi kita dalam menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan hidup.kesadaran terhadap lingkungan hidup.

Pendidikan lingkungan Hidup (environmental Pendidikan lingkungan Hidup (environmental education - EE) adalah suatu proses untuk education - EE) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru timbulnya masalah baru

Page 13: Hukum Lingkungan

Pada tanggal 5 Juli 2005, Menteri Lingkungan Pada tanggal 5 Juli 2005, Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan SK bersama nomor: Kep No mengeluarkan SK bersama nomor: Kep No 07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB/2005 untuk 07/MenLH/06/2005 No 05/VI/KB/2005 untuk pembinaan dan pengembangan pendidikan pembinaan dan pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Di dalam keputusan lingkungan hidup. Di dalam keputusan bersama ini, sangat ditekankan bahwa bersama ini, sangat ditekankan bahwa pendidikan lingkungan hidup dilakukan secara pendidikan lingkungan hidup dilakukan secara integrasi dengan mata ajaran yang telah ada. integrasi dengan mata ajaran yang telah ada.

Page 14: Hukum Lingkungan

Terima KasihTerima Kasih