Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata...

23
1 Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA Pengantar Hukum sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat di dalam semua aspek kehidupan, baik dalam aspek kehidupan social, kehidupan politik, budaya, pendidikan dan yang cukup penting adalah fungsi dan peranannya dalam mengatur kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi inilah justru hukum sangat diperlukan karena sumber-sumber ekonomi yang terbatas disatu pihak dan tidak terbatasnya permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi dilain pihak sehingga konflik antara sesama warga dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi tersebut akan sering terjadi. Namun demikian berdasarkan pengalaman umat manusia sendiri, peranan hukum tersebut haruslah terukur sehingga tidak mematikan inisiatif dan daya kreasi manusia yang menjadi daya dorong utama dalam pembangunan ekonomi. Semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat tidak mungkin terjadi apabila manusia tidak mempunyai kesempatan dan keluasan untuk berpikir dan berkreasi. Karenanya diperlukan berbagai bentuk aturan yang mengatur bagaimana manusia agar bisa melaksanakan kegiatannya dengan aman, tidak saling mengganggu atau bahkan saling menghancurkan sehingga kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi terhambat. Dengan demikian diperlukan peranan hukum yang bertujuan untuk melindungi, mengatur dan merencanakan kehidupan ekonomi sehingga dinamika kegiatan ekonomi dapat diarahkan kepada kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Hukum bukan hanya dapat membatasi dan menekan saja, akan tetapi juga memberi kesempatan bahkan mendorong masyarakat untuk menemukan berbagai penemuan yang dapat menggerakkan kegiatan perekonomian suatu negara.

Transcript of Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata...

Page 1: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

1

Hukum Ekonomi

Oleh :

Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA

Pengantar

Hukum sangat dibutuhkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat di dalam semua aspek

kehidupan, baik dalam aspek kehidupan social, kehidupan politik, budaya, pendidikan dan yang

cukup penting adalah fungsi dan peranannya dalam mengatur kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan

ekonomi inilah justru hukum sangat diperlukan karena sumber-sumber ekonomi yang terbatas

disatu pihak dan tidak terbatasnya permintaan atau kebutuhan akan sumber ekonomi dilain pihak

sehingga konflik antara sesama warga dalam memperebutkan sumber-sumber ekonomi tersebut

akan sering terjadi.

Namun demikian berdasarkan pengalaman umat manusia sendiri, peranan hukum tersebut

haruslah terukur sehingga tidak mematikan inisiatif dan daya kreasi manusia yang menjadi daya

dorong utama dalam pembangunan ekonomi. Semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat

tidak mungkin terjadi apabila manusia tidak mempunyai kesempatan dan keluasan untuk berpikir

dan berkreasi.

Karenanya diperlukan berbagai bentuk aturan yang mengatur bagaimana manusia agar bisa

melaksanakan kegiatannya dengan aman, tidak saling mengganggu atau bahkan saling

menghancurkan sehingga kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi

terhambat. Dengan demikian diperlukan peranan hukum yang bertujuan untuk melindungi,

mengatur dan merencanakan kehidupan ekonomi sehingga dinamika kegiatan ekonomi dapat

diarahkan kepada kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Hukum bukan hanya

dapat membatasi dan menekan saja, akan tetapi juga memberi kesempatan bahkan mendorong

masyarakat untuk menemukan berbagai penemuan yang dapat menggerakkan kegiatan

perekonomian suatu negara.

Page 2: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

2

Sebagaimana diketahui bahwa Ilmu hukum adalah ilmu yang termasuk dalam kelompok ilmu

praktis dengan menempati kedudukan istimewa dalam klasifikasi ilmu dengan alasan karena

sifatnya sebagai ilmu normatif yang mengandung sifat khas tersendiri. Obyek telaahannya juga

berkenaan dengan tuntutan berprilaku dengan cara tertentu yang kepatuhannya tidak sepenuhnya

bergantung pada kehendak bebas yang bersangkutan, melainkan dapat dipaksakan oleh kekuatan

publik.

Pengertian Hukum

Menurut Prof. Mr. Dr L.J Van Apeldoorn

Tidak mungkin memberikan definisi tentang apa yang dimaksud dengan hukum.

Menurut Prof. Mr EM Meyers

Hukum semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada

tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman bagi penguasa –

penguasa negara dalam menjalankan tugasnya.

Menurut Utrecht

Himpunan peraturan – peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu

masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.

Hukum

1. Semua peraturan atau ketentuan

2. tertulis maupun tidak tertulis

3. mengatur kehidupan masyarakat

4. menyediakan sanksi terhadap pelanggarnya

Batasan Hukum menurut Prof Sri Redjeki

1. Hukum hrs mampu menjaga dan mengatur harkat & martabat manusia

2. Mengatur kehidupan manusia dengan mengatur keseimbangan kepentingan semua pihak demi

kesejahteraan nilai-nilai kemanusiaan.

Page 3: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

3

Unsur – unsur Hukum :

1.Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat

2.Diadakan oleh badan – badan resmi yang berwajib

3.Peraturan bersifat memaksa

4.Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut tegas

Ciri – ciri Hukum :

1.Adanya perintah dan atau larangan

2.Perintah dan atau larangan tersebu harus patut ditaati

Tujuan Hukum

1. Mencapai keadilan

2. Kepastian hukum

3. Kedamaian

4. Ketertiban

5. Kesejahteraan

6. Kemakmuran

Tujuan hukum yakni menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat

dan hukum itu harus pula bersendikan pada keadilan, yaitu asas – asas keadilan

dari masy tersebut.

Menurut Prof. Subekti SH

Hukum ini mengabdi pada tujuan negara yang dalam pokoknya ialah mendatangkan

kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.

Sumber hukum ialah segala apa saja yang menimbulkan aturan – aturan yg

mempunyai kekuatan yg bersifat memaksa yaitu aturan – aturan yg kalau dilanggar

mengakibatkan sanksi yg tegas dan nyata.

Page 4: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

4

Sumber hukum dpt ditinjau dr segi Material dan segi Formal

Sumber – sumber Hukum Material

Yaitu dapat ditinjau dari segi atau berbagai sudut, misalkan dr sudut ekonomi, sejarah,

sosiologi, filsafah.

Sumber Hukum Formal antara lain : Undang – undang (Statute), Kebiasaan

(Custom), Keputusan –keputusan Hakim (Jurisprudentie), Traktat

(Treaty),Pendapatan Sarjana Hukum (Dokrin).

Kodifikasi hukum adalah pembukuan jenis – jenis hukum tertentu dalam kitab

undang – undang secara sistematis dan lengkap.

Unsur – unsur kodifikasi :

1. Jenis – jenis hukum tertentu

2. Sistematis

3. Lengkap

Tujuan Kodifikasi hukum :

kepastian hukum, penyederhanaan hukum, dan kesatuan hukum.

Kaidah (Norma) adalah aturan perilaku dalam suatu kelompok tertentu dimana setiap

anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban di dlm lingkungan masyaraatnya

sehingga memungkinkan seorang bisa menentukan terlebih dahulu bagaimana

tindakan seorang itu dinilai orang lain.

Norma yang diterapkan dalam lingkungan masyarakatnya :

1. Norma agama

2. Norma kesusilaan

3. Norma kesopanan

4. Norma Hukum

Page 5: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

5

Hukum Sebagai Sistem

Biasanya orang hanya melihat dan bahkan terlalu sering mengidentikan hukum dengan peraturan

hukum atau/bahkan lebih sempit lagi, hanya dengan undang – undang saja. Padahal, peraturan

hukum hanya merupakan salah satu unsur saja dari keseluruhan sistem hukum, yang terdiri dari 7

(tujuh) unsur sebagai berikut :

1. asas-asas hukum (filsafah hukum)

2. peraturan atau norma hukum, yang terdiri dari :

a. Undang-undang

b. peraturan-peraturan pelaksanaan undang-undang

c. yurisprudensi tetap (case law)

d. hukum kebiasaan

e. konvensi-konvensi internasional

f. asas-asas hukum internasional

3. sumber daya manusia yang profesional, bertanggung jawab dan sadar hukum

4. pranata-pranata hukum

5. lembaga-lembaga hukum termasuk :

a. struktur organisasinya

b. kewenangannya

c. proses dan prosedur

d. mekanisme kerja

6. sarana dan prasarana hukum, seperti ;

a. furnitur dan lain-lain alat perkantoran, termasuk komputer dan sistem

b. manajemen perkantoran

c. senjata dan lain-lain peralatan (terutama untuk polisi)

d. kendaraan

e. gaji

f. kesejahteraan pegawai/karyawan

g. anggaran pembangunan, dan lain-lain

Page 6: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

6

7. budaya hukum, yang tercermin oleh perilaku para pejabat (eksekutif, legislatif maupun

yudikatif), tetapi juga perilaku masyarakat (termasuk pers), yang di Indonesia cenderung

menghakimi sendiri sebelum benar-benar dibuktikan seorang tersangka atau tergugat benar-

benar bersalah melakukan suatu kejahatan atau perbuatan tercela.

Maka sistem hukum terbentuk oleh sistem interaksi antara ketujuh unsur di atas itu, sehingga

apabila salah satu unsurnya saja tidak memenuhi syarat, tentu seluruh sistem hukum tidak akan

berjalan sebagaimana mestinya. Atau apabila salah satu unsurnya berubah, maka seluruh sistem

dan unsur-unsur lain juga harus berubah.

Dengan kata lain : perubahan undang-undang saja tidak akan membawa perbaikan, apabila tidak

disertai oleh perubahan yang searah di dalam bidang peradilan, rekruitmen dan pendidikan

umum, reorganisasi birokrasi, penyelarasan proses dan mekanisme kerja, modernisasi segala

sarana dan prasarana serta pengembangan budaya dan perilaku hukum masyarakat yang

mengakui hukum sebagai sesuatu yang sangat diperlukan bagi pergaulan dan kehidupan

bermasyarakat dan bernegara yang damai, tertib dan sejahtera.

Hubungan Hukum Perdata, Hukum Dagang dan Hukum Ekonomi

Kajian Hukum Dagang:

• Kajian dengan spesifikasi pada hubungan hukum para pihak yg melakukan aktifitas dalam

menjalankan perusahaan

• Hukum Dagang bagian dari Hukum Perdata yangg mengatur hal-hal khusus di berbagai

bidang usaha.

• Kajian Hukum Dagang selalu mempunyai tekanan utama pada :

• Perikatan para pihak (Hubungan Hukum para pihak)

• Hak & Kewajiban para pihak

• Hukum Perdata (dalam hal ini Hukum Dagang) dikaji dengan pendekatan mikro saja (hub para

pihak)

Page 7: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

7

• Hukum Dagang adalah perangkat peraturan yang mengatur hubungan hukum antara

konsumen dan produsen dalam arti luas.

• Jadi hakikatnya Hukum Dagang mengkaji hubungan hukumnya saja.

• Padahal bila dikaji ulang dan cermat, hubungan hukum antara produsen dan konsumen

tersebut tidak semata-mata ditentukan para pihak tersebut tapi oleh banyak faktor yg berada di

luar kompetensi Hukum Perdata dan Hukum Dagang.

• Kekuatan faktor tersebut membutuhkan kajian lebih lanjut, dan perkembangannya melahirkan

kajian HUKUM EKONOMI.

Ekonomi dan Hukum Ekonomi

Definisi Ekonomi

Suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran. Apa

yang dimaksud dengan kemakmuran? Kemakmuran adalah suatu keadaan di mana manusia

dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang – barang maupun jasa (M. Manulang, 1981)

Definisi Hukum Ekonomi

Rochmat Soemitro

Hukum ekonomi sebagian dari keseluruhan norma yg dibuat oleh pemerintah atau

penguasa sbg satu personifikasi dr masy yg mengatur kehidupan kepentingan ekonomi

masy yg saling berhadapan.

Sunaryati Hartono

Keseluruhan kaidah – kaidah dan putusan – putusan hukum yang secara khusus

mengatur kegiatan dan kegiatan ekonomi di Indonesia.

Dalam teori hukum, istilah “Hukum Ekonomi” merupakan terjemahan dari Economisch

Recht (Belanda) atau Economic Law (Amerika). Sekalipun demikian, pengertian atau

Page 8: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

8

konotasi Economisch Recht di Belanda ternyata berbeda dengan arti Economic Law di Amerika

Serikat.

Sebab pengertian Economisch Recht (Belanda) sebenarnya berasal dari istilah Droit

E’conomique (Perancis) yang sebelumnya dipakai oleh Farjat dan yang setelah Perang Dunia

Kedua berkembang menjadi Droit de l’economie.

Adapun Droit E’conomique adalah kaidah-kaidah hukum Administrasi Negara (terutama yang

berasal dari kekuasaan eksekutif) yang mulai sekitar tahun 1930an diadakan untuk membatasi

kebebasan pasar di Perancis, demi keadilan ekonomi bagi rakyat miskin, agar tidak hanya

mereka yang berduit saja yang dapat memenuhi kebutuhannya akanpangan, tetapi agar rakyat

petani dan buruh juga tidak akan mati kelaparan. Krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan

nama “malaise” di tahun 1930an itulah yang mengakibatkan adanya koreksi terhadap faham

“pasar bebas”, karena ternyata pemerintah Perancis merasa wajib untuk mengeluarkan peraturan

Hukum Administrasi Negara yang menentukan harga maksimum dan harga minimum bagi

bahan-bahan pokok maupun menentukan izin izin.

Pemerintah yang diperlukan untuk berbagai usaha di bidang ekonomi, seperti misalnya untuk

membuka perusahaan, untuk menentukan banyaknya penanaman modal; dan didalam usaha apa

modal ditanamkan; untuk mengimpor atau mengekspor barang, kemana, seberapa dan

sebagainya.

Peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara seperti itu dicakup dengan nama Droit

E’conomique (atau Hukum Ekonomi dalam arti sempit).

Kemudian, setelah Perang Dunia Kedua, yaitu sekitar tahun 1945an, negara-negara Eropa yang

harus membangun kembali negaranya dengan bantuan International Bank for Reconstruction,

PBB diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun yang mendasari keputusan

IBRD untuk memberi bantuan kepada negara negara yang bersangkutan. Persetujuan

internasional antara IBRD dan negara penerima bantuan dituangkan dalam kebijaksanaan dan

Page 9: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

9

peraturan hukum negara penerima bantuan untuk dilaksanakan, seperti misalnya sampai kini juga

terjadi di Indonesia sejak Orde Baru.

Keseluruhan kebijaksanaan dan peraturan hukum yang tidak hanya terbatas pada Hukum

Administrasi Negara saja, tetapi juga mengatur hal-hal yang termasuk substansi Hukum Pidana,

Hukum Perdata, Hukum Dagang, Hukum Perdata Internasional, bahkan juga Hukum Acara

Perdata dan Pidana, dicakup dengan nama Droit de l’Economique atau Hukum Ekonomi dalam

arti luas.

Hukum Ekonomi menganut asas :

1. Asas keimanan dan ketaqwaan terhadap TYME

2. Asas manfaat

3. Asas demokrasi Pancasila

4. Asas adil dan merata

5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan

6. Asas hukum

7. Asas kemandirian

8. Asas keuangan

9. Asas ilmu pengetahuan

10. Asas kebersamaan, kekeluargaan, keseimbangan, dan kesinambungan dlm

kemakmuran rakyat

11. Asas pembangunan ekonomi yg berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

12. Asas kemandirian yg berwawasan kenegaraan

Hukum ekonomi Indonesia dibedakan menjadi :

Hukum Ekonomi Pembangunan

Meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara – cara peningkatan dan

pengembangan kehidupan ekonoi secara nasional.

Page 10: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

10

Hukum Ekonomi Sosial

Menyangkut pemikiran hukum mengenai cara – cara pembagian hasil pembangunan ekonomi

nasional secara adil dan merata dalam martabat kemanusiaan (HAM) manusia Indonesia

• Hukum Ekonomi merupakan penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan hukum ekonomi

sosial yang memiliki dua aspek yaitu:

• aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi, dalam arti peningkatan kehidupan

kehidupan ekonomi secara keseluruhan dan;

• aspek pengaturan usaha-usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi secara merata di antara

seluruh lapisan masyarakat, sehinga setiap warga negara Indonesia dapat menikmati hasil

pembangunan ekonomi sesuai dengan sumbangannya kepada usaha pembangunan ekonomi

tersebut. (Sunaryati Hartono)

• Rangkaian perangkat peraturan yg mengatur kegiatan ekonomi yg dilakukan oleh pelaku ekonomi

• Merupakan kajian baru yg berawal dari konsep kajian Hukum Dagang

• Embrio Hukum Ekonomi adalah kajian Hukum Dagang dan perkembangan pada bagian

dari Hukum Perdata

• Hukum Ekonomi tidak hanya dikaji dari Hukum Perdata saja tapi harus dikaji dari banyak aspek

sehingga membutuhkan metode pendekatan yang berbeda dari kajian Hukum Dagang /

Hukum Perdata pada umumnya.

Sunaryati Hartono menyatakan bahwa hukum ekonomi Indonesia dapat dibedakan menjadi:

• Hukum Ekonomi Pembangunan, yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-

cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.

• Hukum Ekonomi Sosial, yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara

pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional itu secara adil dan merata. Dengan martabat

kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.

Pendekatan Hukum Ekonomi

• MAKRO : memanfaatkan ilmu-ilmu lain sbg pisau analisis terhadap berbagai masalah.

Dimanfaatkan untuk kajian perlindungan publik dan konsumen

Page 11: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

11

• MIKRO : dimanfaatkan uuntuk mengkaji hubungan hukum para pihak sesuai target.

Kajian Hukum Ekonomi

• Kajian yg berkonsep makro

• kajian hukum thdp setiap hal yg ada kaitannya dg keg pelaku ekonomi scr makro

• Ada campur tangan negara thdp keg tsb shg tercapai masy ekonomi yg sehat & wajar.

• Kajian yg berkonsep mikro

• Kajian yg pny wawasan khusus thdp hubungan hubungan yg tercipta krn adanya hub para pihak

yg sifatnya kondisional, situasional.

Ciri Hukum Ekonomi

• Negara ikut berpearn sbg regulator dlm pengaturan berbagai keg ekonomi

• Apabila keg ekonomi tdk ada intervensi dr negara maka pelaku ekonomi cenderung bersikap

sewenang-wenang. Tdk akan tercipta kemakmuran dan pembagian hasil pembangunan scr adil &

merata bagi masyarakat.

Peran Hukum Ekonomi

• Mengatur perekonomian dg memberikan batasan-batasan tertentu kpd pihak yg kuat dan memberi

peluang-peluang kpd pihak yg lemah agar tercapai keadilan.

• Dengan demikian diharapkan pembangunan ekonomi akan berjalan scr adil.

Hukum Ekonomi yg memadai akan MENUNJANG pembangunan ekonomi

Krn melalui hk ekonomi masy diarahkan utk melakukan / tdk melakukan hal-hal tertentu utk

mencapai tujuan pembangunan ekonomi yg diinginkan

Page 12: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

12

Hukum Badan Usaha

Usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apa pun dalam bidang perekonomian

yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.

Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu

jenis perusahaan.

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap

dan terus-menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara

Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba.

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap

dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah negara

Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan atau laba.

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus

dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang

perorangan dalam badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang

didirikan dan berkedudukan dalam wilayah negara republik Indonesia.

Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus, dengan

terang-terangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba ( bagi diri sendiri ).

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur sebuah

perusahaan, yaitu:

a. Adanya kegiatan terus menerus dan tetap.

b. Terang-terangan.

c. Diadakan pembukuan.

d. Dengan tujuan mencari keuntungan.

Page 13: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

13

e. Adanya bentuk usaha yang jelas.

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

Bentuk perusahaan yang paling banyak dijumpai dalam praktik di Indonesia antara lain :

· Perusahaan perorangan atau Persekutuan Dagang

· Persekutuan perdata

· Persekutuan firma

· Persekutuan komanditer

· Yayasan

· Perseroan terbatas

· Koperasi

· Perusahaan negara

· Perusahaan daerah

PENDIRIAN PERUSAHAAN

Pendirian Persekutuan Dagang

Pada umumnya pendirian PD didirikan berdasarkan dengan akta notaris.

a. Modal milik satu orang saja.

b. Didirikan atas kehendak seorang pengusaha.

c. Keahlian, teknologi, dan manajemen dikelola satu orang saja.

d. Bila tampak banyak orang di perusahaan itu merupakan para pembantu pengusaha.

e. Tentu saja bukan perusahaan badan hukum dan tidak termasuk persekutuan atau

perkumpulan.

f. Risiko dan untung rugi menjadi tanggungan sendiri.

g. Tidak melalui proses pendirian perusahaan sebagai mestinya, kecuali surat izin usaha dari

kantor perdagangan setempat.

h. Wajib untuk membuat catatan keuangan termasuk kewajiban terhadap pajak dan retribusi

daerah

Page 14: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

14

Pendirian Persekutuan Perdata

1) Berdasarkan perjanjian para pihak. ( Pasal 1320 KUH Perdata )

2) Dapat dilakukan dengan sepakat para sekutu atau bisa pula secara lisan. ( Pasal 1624 KUH

Perdata )

3) Tiap sekutu wajib memasukkan dalam kas persekutuan berupa uang, benda, atau manajemen.

( Pasal 1619 KUH Perdata )

Dalam KUHPdt sendiri dijelaskan pada pasal 1624 KUHPerdapat sebagai berikut: "Persekutuan

mulai berlaku sejak saat perjanjian, jika dalam perjanjian tidak ditentukan lain."

Apa yang dijabarkan dalam ketentuan pasal ini dapat disimpulkan bahwa ketentuan pasal ini

dapat disimpulkan bahwa pendirian persekutuan perdata bisa dilakukan secara lisan atau dibuat

secara tertulis sejak adanya perjanjian.

Pendirian Persekutuan Firma

Tata cara pendirian firma sebagai suatu badan usaha atau perusahaan dijabarkan dalam pasal 22

KUHD yang mengemukakakan:

"Tiap tiap perseroan firma harus di dirikan dengan akta otentik; akan tetapi ketiadaan akta yang

demikian tidak dapat dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga. "

Oleh M.Manullang, dalam persekutuan firma, beberapa sekutu mendirikan firma. Mereka secara

bersama-sama membuat suatu akta resmi atau akta di bawah tangan. Jika ditelusuri lebih lanjut

apa latar belakang munculnya rumusan pendirian firma, seperti yang dijelaskan pada dalam Pasal

22 KUHD, tampaknya pembentuk undang-undang berharap agar;

a. Firma yang didirikan terang-terangan;

b. Ada kepastian hukum dalam pendirian firma;

c. Firma sebagai persekutuan menjalankan perusahaan;

d. Perlu ada bukti tulisan tentang pendirian firma.

Pendirian Perseroan Komanditer ( CV )

Sama seperti mendirikan firma, mendirikan CV tidak terikat kepada persyaratan materil tertetu.

Besarnya jumlah modal persekutuan komanditer atau C. Tidak ditentukan di dalam undang-

Page 15: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

15

undang. Jadi besarnya modal CV tergantung pada kemampuan dan kesepakatan pada pendirinya.

Pada mendirikan CV, sekutu aktif menyerahkan inbreng-nya dalam bentuk uang atau barang,

sedangkan sekutu pasif menyerahkan uang saja.

Mendirikan CV, sama seperti firma, sudah harus mengikuti formalitas tertentu. CV didirikan

melalui perjanjian, yang dibuat dengan akta otentik atau akta notaris. Tetapi ketiadaan akta

otentik tidak dapat dijadikan alasan untuk merugikan pihak ketiga. Artinya jika akta otentik tidak

ada, terhadap pihak ketiga CV secara hukum tetap dipandang ada (eksis). Jadi jika demikian

dapat dikatakan bahwa CV dapat didirikan dalam perjanjian baik secara tertulis atau tidak

tertulis. Lazimnya dalam praktik CV didirikan secara tertulis dengan memakai akta notaris.

Setelah didirikan, akta pendirian ini didaftarkan kepaniteraan pengadilan negeri setempat dan

selanjutnya diumumkan dalam berita negara

Pendirian Perseroan Terbatas ( PT )

a. Syarat Formal

Syarat formal yang dimaksud ialah yang tercantum dalam pasal 7 ayat (1) UUPT dikemukakan:

"Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa

indonesia."

Selanjutnya didalam pasal 7 ayat (2) UUPT disebutkan:

"Setiap pendiri perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan."

Sebagai bukti bahwa pendiri telah mengambil bagian saham, nama pengambul saham dicatat

dalam Daftar Buku Pemegang Saham.

b. Syarat Materiil

Yang dimaksud syarat materill dalam pendirian PT adalah modal. Dalam pasal 31 UUPT

dikemukakan:

1. Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham.

Page 16: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

16

2. Ketentuan sebagai mana dimaksud ayat (1) tidak menutup kemungkinan peruraturan

perundangan-undangan dibidang pasar modal mengatur modal perseroan terdiri atas saham tanpa

nilai nominal.

Jika 2 syarat tersebut terpenuhi maka,PT dapat mengajukan status badan hukum PT adalah

mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian PT. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 9

UUPT.

Pendirian Koperasi

Koperasi didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi. Dengan demikian

dikenal 2 (dua) macam koperasi yaitu koperasi primer dan koperasi skunder.

Koperasi primer adalah koperasi yang anggota-anggotanya adalah perseoranga. Artinya koperasi

primer didirikan oleh perseorangan. Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan

badan hukum koperasi, artinya koperasi sekunder didirikan oleh koperasi.

Untuk mendirikan koperasi primer, dibutuhkan sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang

sebagai anggota. Sedangkan untuk mendirikan koperasi sekunder dibutuhkan sekurang-

kurangnya 3 (tiga) koperasi (primer).

Sehubungan dengan koperasi ini, dari segi hukum, yang penting dan menjadi pokok adalah kerja

sama di antara anggota-anggota mulai pendirianya sampai pada menjalankan kegiatannya. Di

sini ada sejumlah hak dan kewajiban hukum yang berlaku bagi mereka.

Mendirikan koperasi sekurang-kurangnya menempuh tiga tahap sebagai berikut:

· Tahap pertama:membuat perjanjian pendirian

Mendirikan koperasi dilakukan melalui perjanjian. Para pendiri koperasi menghadap notaris dan

mendirikan koperasi melalui akta otentik. Akta pendirian koperasi itu sekaligus sebagai anggaran

dasar.

· Tahap kedua:pengesahan

Akta pendirian atau anggaran dasar koperasi kemudian dikirimkan ke pemerintah in casu

kementerian hukum dan HAM, disertai dengan permohonan tertulis untuk mendapatkan

Page 17: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

17

pengesahan sekaligus status badan hukum koperasi. Akta pendirian dan anggaran dasar koperasi

akan diteliti sebelum diberikan pengesahan atau penolakan.

· Tahap ketiga:pengumuman

Koperasi yang telah memperoleh pengesahan kemudian diumumkan dalam berita negara RI

sebagai pemberitahuan kepada masyarakat sehingga secara hukum masyarakat terikat pada

kegiatan-kegiatan dari koperasi itu..Menurut hukum, koperasi didirikan dengan prinsip

perjanjian, artinya para pendiri koperasi berjanji (bekerja sama) untuk mendirikan koperasi serta

menjalankannya sesuai dengan kesepakatan mereka.

KEWAJIBAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN

Dasar hukum

a. Undang-undang republik indonesia nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan

(UU WDP)

b. SK. Memperindag no. 12/MPP/Kep/1/1998 jo 5K memperindag no.12/MPP/Kep/1/1998

tentang penyelenggaraan wajib daftar perusahaan.

Pengertian Daftar Perusahaan

Menurut pasal 1 huruf a undang-undang nomor 3 tahun 1982, daftar perusahaan adalah daftar

catatan resmi yang diadakan menurut atau berdasarkan ketentuan undang-undang ini dan atau

peraturan-peraturan pelaksanaannya, dan memuat hal-hal yang wajib didaftarkan oleh setiap

perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan.

Tujuan dan sifat

a. Tujuan daftar perusahaan menurut pasal 2 UUWDP adalah mencatat bahan-bahan keterangan

yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dn merupakan sumber informasi resmi untuk

semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas, data, serta keterangan lainnya tentang

perusahaan yang tercantum dalam daftar perusahaan dalam rangka menjamin kepastian berusaha.

Hal ini semata-mata untuk melindungi perusahaan yang dijalankan secara jujur.

b. Sifat daftar perusahaan menurut pasal 3 UUWDP adalah terbuka untuk semua pihak, artinya

daftar perusahaan itu dapat dipergunakan oleh pihak ketiga sebagai sumber informasi.

Page 18: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

18

Arti penting daftar perusahaan

Daftar perusahaan memiliki arti penting bagi:

a. Pemerintahan

1. Memudahkan agar sewaktu-waktu dapat mengikuti secara seksama keaadaan dan

perkembangan sebenarnya dari dunia usaha di wilayah Negara Republik Indonesia secara

menyeluruh, termasuk tentang perusahaan asing. Dengan demikian, pemerintah dapat

memperoleh informasi secara seksama mengenai keadaan dan perkembangan yang sebenarnya

tentang dunia usaha di wilayah negara republik indonesia yang sangat berguna untuk menyusun

dan menetapkan kebijaksanaan dalam rangka memberikan bimbingan, pembinaan, dan

pengawasan atas dunia usaha, serta dalam menciptakan iklim usaha yang sehat dan tertib.

2. Untuk mengamankan pendapatan Negara karena dengan wajib daftar perusahaan sekaligus

dapat diarahkan dan di usahakan terciptanya iklim usaha yang tertib dan sehat.

b. Dunia usaha

1. Untuk mencegah dan menghindari praktik-praktik usaha yang tidak sehat.

2. Sumber informasi untuk kepentingan usaha (pihak ketiga).

c. Masyarakat

Alat pembuktian yang sempurna (pembuktian yang autentik) berhadap setiap pihak ketiga,

sepanjang tidak dibuktikan sebaliknya.

Kewajiban Pendafataran

Setiap perusahaan wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan dan perusahaan yang wajib

didaftarkan adaklah setiap,perusahan yang berkedudukan di wilayah NKRI menurut ketentuan

perundang-undangan yang berlaku termasuk dalamnya kantor cabang, kantor pembantu anak

perusahaan, dan aget serta perwakialan dari perusahaan itu yang mempunyai wewenang untuk

mengadakan perjanjian.

Page 19: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

19

Dalam pengertian perusahan ini yermasuk perusahan asing yang berkedudukan dan menjalankan

usahanya di wilayah Negara NKRI menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Agen dan perwakilan perusahaan di perlakukan sama dengan perusahaan.

Pendafataran wajib diklakukan oleh pemilik atau pengurus perusahan yang bersangkutan aytyau

dapat diwkailkan kepada orang lain dengan memberikan surat kuasa yang sah. Apabila pemilik

dan atau pengurus adri suatu perusahaan yang berkedudukan di wilayah Negara Republik

Indonesia tidak bertempat tinggal di wilayah Negara Republik Indonesia, pengurus atau kuasa

yang ditugaskan memegang pimpinan perusahaan berkewajiban untuk mendaftarkan bentuk

perusahaan yamg wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan itu adalah badan hukum (termasuk

koperasi), persekutuan, perorangan, dan perusahaan lainnya, diluar tang tersebut diatas.

Sedangkan perusahaan yang dikecualikan dari wajib daftar perusahaan adalah usaha

nonperekonomian dan nonprofit, misalnya pendidikan dan nonformal, notaris, penngacara, jasa

kesehatan daan rumah sakit yang dikelola oleh bukan badan usaha antara lain:

a. Setiap perusahaan Negara yang berbentuk perushaan jawatan seperti diatur dalam undang-

undang No. 9 tahun 1969 (Lemabaran Negara tahun 1969 No. 40) jo indische Be drijvenwet

(Sweetshind Tahun 1927 Nomor 419) sebagaimana telah dirabah dan ditambah.

b. Setiap perusahaan kecil perorangan yang dijalankan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau

dengan mempekerjakan hanya anggota keluarganya sendiri yag terdekat serta tidak memerlukan

izin usaha dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan.

Waktu Pendaftaran

Pendaftaran wajib dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan setelah perusahaan menjalankan

usahanya. Dalam hal ini batasan suatu perusahaan dianggap mulai menajalankan usahanya yaitu

pada saat menerima izin usaha dari instansi teknis yang berwenang. Sedangkan mengenal hal-hal

yang wajib didaftarkan dalam daftar perusahan tersebut sangat bergantung pada jenis yang

didaftarkan. Pengaturan yang rinci mengenai hal-hal apa saja yang harus didaftarkan tersebut

dijelaskan didalam pasal 11 sampai dengan pasal 17 UUWDP.

Page 20: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

20

Hukum Kepailitan

Kepailitan :

“sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yg pengurusan dan pemberesannya dilakukan

oleh kurator dibawah pengawasan hakim pengawas”.

Agar harta pailit Debitor dpt digunakan utk membayar kembali seluruh utang Debitor secara adil

dan merata serta seimbang;

Dasar Pemikirannya untuk menghindari :

1. Perebutan harta Debitor apabila dlm waktu yg sama ada bbrp Kreditor yg menagih

piutangnya dr Debitor;

2. Adanya Kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yg menuntut haknya dg cara menjual

brg milik Debitor tanpa memperhatikan kepentingan atau para Kreditor lainnya;

3. Adanya kecurangan2 yg dilakukan oleh salah seorang Kreditor atau Debitor sendiri;

Proses Permohonan Kepailitan

Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya

satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, DINYATAKAN PAILIT DENGAN

PUTUSAN PENGADILAN, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonannya

Sendiri maupun atas permhnan satu atau lebih krediturnya. [Pasal 2 (1)UU Kepailitan].

Debitor :

Pihak atau orang yang wajib melakukan suatu prestasi dalam perikatan

Kreditor :

Pihak atau orang yang berhak atas suatu prestasi dalam perikatan

Definisi Pailit:

Suatu keadaan di mana orang atau badan hukum (debitor) berada dalam kondisi tidak membayar

utang-utangnya kepada para kreditornya

Page 21: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

21

Pengertian Kepailitan

1. Segala sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa pailit

2. Hakikat kepailitan adalah sita umum yang bersifat conservatoir terhadap seluruh harta

kekayaan debitor untuk kepentingan para kreditornya.

3. Debitor yang dinyatakan pailit kehilangan hak penguasaan terhadap seluruh harta kekayaan

yang dimilikinya (harta pailit).

4. Penyelesaian harta pailit diserahkan kepada kurator yang diawasi hakim pengawas

Kreditor yang Memiliki Hak Istimewa

1. Hak tagih dari kas negara

2. Hak tagih dari kantor lelang

3. Hak tagih lainnya dari badan publik yang dibentuk oleh negara

Kreditor Separatis

1.Kreditor separatis adalah kreditor yang memiliki piutang yang dijamin dengan hak jaminan

2.Misal, pemegang gadai, pemegang jaminan fidusia, pemegang hak tanggungan atas tanah,

dan pemegang hipotik

Kreditor Konkuren

1.Mereka adalah golongan kreditor biasa yang tidak dijamin dengan jaminan khusus

2.Mereka akan memperoleh pembayaran menurut imbangan tagihan masing-masing, setelah

kreditor lainnya yang memiliki hak didahulukan memperoleh pembayaran

Pihak-Pihak yang Dapat Mengajukan Permohonan Pailit

1.Debitor

2.Satu atau lebih kreditor

3.Kejaksaan untuk kepentingan umum

4.Bank Indonesia

5.Badan Pengawas Pasar Modal

6.Menteri Keuangan

Page 22: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

22

Pihak-Pihak Yang Dapat Dipailitkan

1.Perorangan

2.Badan Usaha yang Tidak Berbadan Hukum

3.Badan Usaha yang Berbadan Hukum

4.Badan Usaha Milik Negara

5.Badan Hukum Lainnya

Utang :

Kewajiban yg dinyatakan /dapat dinyatakan dlm jumlah uang

baik dalam mata uang Indonesia maupun asing, baik secara yang langsung maupun yang akan

timbul dikemudian hari atau kontinjen, yang timbul krn Perjanjian atau Undang2 dan yang

wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tdk dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk mendapat

pemenuhannya dari harta Kekayaan Debitor.

Utang yg telah jatuh waktu & dpt ditagih

Kewajiban untuk membayar utang yg telah jatuh waktu baik telah krn diperjanjikan, krn

percepatan waktu penagihannya sebagaimana telah diperjanjikan, maupun krn putusan

pengadilan, Arbiter atau Majelis Arbitrase.

Prosedure Pengajuan Permohonan Pailit

1. Permohonan diajukan kpd ketua Pengadilan tempat domisili debitor;

2. Permohonan tsb hrs diajukan oleh Advokat; tapi kalau pemohonnya bukan Debitor/Kreditor,

tdk hrs dg/oleh Advokat. Jadi bisa Kejaksaan, BI, Bapepam atau Menkeu sendiri.

3. Pengadilan wajib memanggil Debitur- kalau yg mengajukan pailit Kreditur, Kejaksaan,BI,

Bapepam, Menkeu.

4. Pengadilan “dapat” memanggil kreditur kl yg mengajukan pailit itu DEBITUR.

Page 23: Hukum Ekonomi Oleh : Irawan Harahap, SH., SE., M.Kn., CLA · 2018. 4. 19. · Asas adil dan merata 5. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dlm perikehidupan 6. Asas hukum

23

Permohonan harus dikabulkan

Apabila terdapat “FAKTA atau KEADAAN YG TERBUKTI SECARA SEDERHANA” bahwa

persyaratan UNTUK DINYATAKAN PAILIT seperti psl. 2 ayat(1) TELAH DIPENUHI.

Fakta/ KEADAAN yg terbukti secara sederhana Adanya fakta 2 (dua) atau lebih kreditor dan

fakta utang yang telah jatuh waktu dan tidak dibayar, sedangkan perbedaan besarnya jumlah

utang yg didalilkan

oleh pemohon dan termohon TIDAK MENGHALANGI DIJATUHKANNYA Putusan

pernyataan pailit.

Sepanjang tidak diatur secara tegas di dalam UUK, maka Hukum Acara Kepailitan yang berlaku

di Pengadilan Niaga adalah Hukum Acara Perdata Indonesia [Pasal 299 UUK].

Syarat-Syarat Hapusnya Daftar Perusahaan

Daftar perusahaan hapus apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:

a. Perusahaan yang bersangkutan menghentikan segala kegiatan usahanya;

b. Perusahaan yang bersangkutan berhenti pada waktu akta pendiriannya kadaluwarsa

c. Perusahaan yang bersangkutan dihentikan segala kegiatan usahanya berdasarkan suatu

putusan pengadilan negeri yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.