HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf ·...

112
HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEJADIAN INJURY PADA SISWA DI SMP NEGERI 01 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : NOVETRIA 10103084105537 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS SUMATERA BARAT 2014

Transcript of HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf ·...

Page 1: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEJADIAN

INJURY PADA SISWA DI SMP NEGERI 01 PULAU PUNJUNG

KABUPATEN DHARMASRAYA

TAHUN 2014

SKRIPSI

Oleh :

NOVETRIA

10103084105537

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS

SUMATERA BARAT

2014

Page 2: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEJADIAN

INJURY PADA SISWA DI SMP NEGERI 01 PULAU PUNJUNG

KABUPATEN DHARMASRAYA

TAHUN 2014

PENELITIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Keperawatan

Oleh :

NOVETRIA

10103084105537

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERINTIS

SUMATERA BARAT

2014

Page 3: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 4: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Program Studi S1 Keperawatan STIKes Perintis Sumatera Barat

Skripsi, Juli 2014

NOVETRIA

10103084105537

Hubungan Peran Guru dan Teman Sebaya Dengan Kejadian Injury Pada Siswa

di SMP Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014

viii + VI BAB (65 halaman) + 6 tabel + 2 skema + 11 lampiran

ABSTRAK

Injury berasal dari bahasa inggris yang berarti Cedera, luka atau trauma yang

biasanya dipakai untuk cedera pada luka tubuh akibat faktor – faktor dari luar. Hasil

survey awal dari 20 orang murid, 5 orang di antaranya pernah mengalami cedera

ringan, 9 orang murid pernah mengalami cedera berat, dan 6 orang lagi pernah

mengalami cedera akibat olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan

peran guru dan teman sebaya dengan kejadian injury pada siswa SMP Negeri 01

Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014. Desain penelitian ini adalah

deskriptif korelasi, Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai Mei 2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

yang berjumlah 263 orang dan sampel di ambil adalah sebanyak 72 orang dengan

menggunakan Stratified random sampling. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa

dari 72 orang responden, lebih dari separoh guru berperan dengan baik 62,5 %,

terdapat separohnya teman sebaya berperan dengan baik 51,4 %, dan Sebagian besar

siswa belum pernah mengalami injury 81,9 %. Hasil uji statistic Chi – Square

didapatkan P value= 0,214 > 0,05 dan OR = 2.275 berarti tidak ada hubungan antara

peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

memiliki hubungan yang bermakna dengan P value = 0,084 > 0,05 dan OR = 0.253.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran guru dan teman sebaya tidak

memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian injury pada siswa. Untuk itu

disarankan kepada lahan (sekolah), kiranya siswa dapat diberikan penyuluhan

tentang menjaga keselamatan diri bagi dirinya dan orang disekitarnya dengan

mengundang pembicara atau narasumber yang berkompeten. Disamping itu kepada

lingkungan sekolah jika masih ada siswa yang masih suka jahil kepada temannya

agar segera melaporkan kepada guru, sehingga diproses oleh guru BK.

Kata Kunci : Peran Guru, Peran Teman Sebaya, Kejadian Injury

Daftar Pustaka : 26 ( 1998 – 2011 )

Page 5: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Perintis Sumbar

Perintis School Of Health Science West Sumatera

Under Graduate Thesis, July 2014

NOVETRIA

10103084105537

The Relationship of Peers Group and Role of Theacher With the Incidence of

Injury in Students at Senior High School 01 Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya Year 2014

viii + CHAPTER VI (65 pages) + 6 table + 2 schema + 11 attachments

ABSTRACT

Injury is derived from the English language meaning for injury, wound or trauma

that are usually used for the bodily injury due to external factors. Initial survey of 20

students, 5 of whom had experienced minor injuries, 9 pupils had been severly

injured and 6 others have experienced sports injuries. This study aims to look at the

role of relationships with teachers and peers incidence of injury in students of Junior

High School 01 Pulau Punjung regency Dharmasraya 2014. This study design is

descriptive correlation and has been in April until May 2014. Population in this

study were all students at Junior High School 01 Pulau Punjung and used total 263

people and the sample take in as much as 72 by using stratified random sampling.

The final conclusion is that of 72 respondents, most of the good teachers act with

62,5 %, mostly instrumental with both peers 51,4 %, and most of the students had

never experienced with 81,9 % injury. Chi – Square statistical test results obtained P

value = 0,214 > 0,05 and OR = 2.275 which mean there is no relationship between

the role of the teacher with the incidence of injury. The role of peers in the incidence

of injury has not significant relationship with P value = 0,084 > 0,05 and OR 0.253.

From this study it can be concluded that the role of teachers and peers have a not

significant relationship with the incidence of injury to the student. It is advisable to

transform the school, student would be given counseling on maintaining personal

safety for himself and those around him by inviting a speaker who are competent. In

additions to the school if there are student who are still ignorant to his friend like to

immediately report to a theacher. This processed by the counseling teacher.

Keywords : The role of theacher, the role of peers group, incidence of injury

Bibliography : 26 ( 1998 – 2011 )

Page 6: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 7: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 8: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas

Nama : Novetria

Tempat/ Tanggal Lahir : Pulau Punjung, 7 November 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak Ke : Tiga

Jumlah Saudara : Dua

Alamat : Jorong Koto lamo Sungai Kambut,

Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten

Dharmasraya.

II. Identitas Orang Tua

Ayah : Asrizal

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu : Armailis, S.Pd

Pekerjaan : PNS (Guru)

III. Riwayat Pendidikan

SD N 31 Koto Baru : Tahun (1998-2004)

SMP N 3 Koto Baru : Tahun (2004-2007)

SMA N 5 Bukittinggi : Tahun (2007-2010)

PSIK STIKes Perintis SUMBAR : Tahun (2010-2014)

Page 9: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahhiwabarakatuh.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-

Nya lah, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini

dengan judul “ Hubungan Peran Guru dan Teman Sebaya dengan

Keajdian Injury Pada Siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014”. Skripsi ini diajukan sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Ilmu Keperawatan STIKes

Perintis Sumatera Barat.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan

dan bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini

perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rafki Ismail, MPH, selaku Ketua Yayasan Stikes Perintis.

2. Bapak Yendrizal Jafri, S.Kp, M.Biomed selaku Ketua STIKes Perintis

Sumatera Barat.

3. Ibu Ns. Yaslina, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom selaku Ka. Prodi Ilmu

Keperawatan Perintis Bukittinggi Sumatera Barat, sekaligus sebagai

pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

pengarahan, bimbingan, dan saran maupun dorongan bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Asrul Fahmi, SKM selaku pembimbing II yang juga telah

meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, bimbingan,

masukan, fikiran maupun saran serta dorongan sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Ns. Maidaliza, S.Kep selaku Pembimbing Akademik.

6. Kepada Dosen dan Staf STIKes Perintis Sumatera Barat yang telah

memberikan bekal ilmu dan bimbingan selama peneliti mengikuti

pendidikan di STIKes Perintis Sumatera Barat.

Page 10: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

7. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 01 Pulau Punjung yang telah

memberikan izin kepada peneliti dalam menggunakan lahan untuk

penelitian.

8. Teristimewa peneliti persembahkan untuk Papa dan Mama tercinta, kakak

– kakak (Yoni dan Efni), sepupu - sepupu dan keluarga tersayang, serta

my lovely yang selalu memberikan dukungan penuh dan mendo’akan

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Kepada semua teman – teman dan sahabat tercinta (Elsa, Ana, Kak wit,

Via, Dedek, Ami, Dila dan Burin) prodi S1 Keperawatan Perintis

Bukittinggi Angkatan IV yang telah memberikan bantuan dan motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan. Hal ini bukanlah suatu kesengajaan melainkan karena

keterbatasan ilmu peneliti dan kemampuan peneliti. Untuk itu peneliti

mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata kepada-Nya jualah kita berserah diri, semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di bidang kesehatan. Wassalam

Bukittinggi, April

2014

PENELIT

I

Page 11: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

DAFTAR SKEMA .............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum ....................................................... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

1.4.1 Bagi Peneliti .......................................................... 7

1.4.2 Bagi Iinstitusi ........................................................ 7

1.4.3 Bagi Lahan ............................................................ 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Remaja ........................................................................................ 9

2.1.1 Pengertian Remaja ......................................................... 9

2.1.2 Fase – fase Remaja ......................................................... 10

2.1.3 Karakteristik Remaja ...................................................... 10

Page 12: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

2.1.4 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ...................... 11

2.2 Injury ......................................................................................... 15

2.2.1 Pengertian Injury ................................................... 15

2.2.2 Macam dan Bentuk Injury ..................................... 16

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Terjadi Injury .......... 19

2.2.4 Usaha Pencegahan Injury Selama Remaja ............ 21

2.3 Guru ........................................................................................... 22

2.3.1 Pengertian Guru .................................................... 22

2.3.2 Peranan Guru ......................................................... 23

2.3.3 Dampak Kurangnya Peranan Guru ....................... 25

2.4 Teman Sebaya ............................................................................. 25

2.4.1 Pengertian Teman Sebaya ..................................... 25

2.4.2 Ciri – ciri Teman Sebaya........................................ 26

2.4.3 Jenis Kelompok Teman Sebaya ............................. 26

2.4.4 Peranan Teman Sebaya .......................................... 28

2.4.5 Pengaruh Teman Sebaya ........................................ 30

2.5 Kerangka Teori............................................................................ 32

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 33

3.2 Defenisi Operasional .................................................................. 35

3.3 Hipotesa ...................................................................................... 37

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 38

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 38

4.3 Populasi, Sampel dan Taknik Sampling ..................................... 38

Page 13: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

4.4 Pengumpulan Data ..................................................................... 42

4.5 Cara Pengolahan dan Analisis Data ........................................... 43

4.6 Etika Penelitian .......................................................................... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 49

5.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 49

5.3 Analisa Univariat ........................................................................ 50

5.4 Analisa Bivariat ........................................................................... 51

5.5 Pembahasan ................................................................................ 53

5.6 Keterbatasan Penelitian ............................................................... 61

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ................................................................................. 63

6.2 Saran ............................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Defenisi Operasional .............................................................................. 35

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Peran Guru ............................................................. 49

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Peran Teman Sebaya ............................................ 50

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kejadian Injury ...................................................... 50

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Peran Guru dengan Kejadian Injury ...................... 51

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Peran Teman Sebaya dengan Kejadian Injury....... 52

Page 15: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

DAFTAR SKEMA

Skema 2.5 Kerangka Teori .................................................................................... 32

Skema 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 34

Page 16: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Persetujuan Menjadi Responden (Informed Concent)

Lampiran 3 : Kisi – Kisi Kuesioner

Lampiran 4 : Lembaran Kuesioner

Lampiran 5 : Lembaran Pertanyaan

Lampiran 6 : Master Tabel

Lampiran 7 : Pengolahan Data

Lampiran 8 : Surat Izin Pengambilan Data dari PSIK STIKes Perintis Sumatera

Barat

Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari SMP Negeri 01

Pulau Punjung

Lampiran 10 : Gantchart

Lampiran 11 : Lembar Konsultasi Bimbingan

Page 17: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Remaja atau adolesence adalah periode perkembangan selama dimana

individu mengalami perubahan dari masa kanak – kanak menuju masa

dewasa, biasanya antara usia 13 – 20 tahun. Istilah adolesence biasanya

menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan

titik dimana reproduksi mungkin dapat terjadi (Potter, 2005).

Masalah yang menjadi perhatian yaitu remaja tinggal di lingkungan

dengan risiko tinggi termasuk kesulitan belajar atau emosional, kematian

berkaitan dengan kekerasan, injury/ kecelakaan/ cedera yang tidak disengaja,

peningkatan laju kehamilan adolescence, infeksi alat reproduksi, kenakalan

remaja, perubahan perilaku, PMS (penyakit menular seksual) dan AIDS

(Potter, 2005).

Perilaku beresiko pada remaja, terutama terhadap kesehatannya

sebesar 75 %. Dari seluruh kasus kematian remaja usia 10 – 20 tahun

disebabkan oleh beberapa kasus yaitu kecelakaan kendaraan bermotor,

pembunuhan, bunuh diri dan cedera yang tidak di sengaja seperti cedera

dalam olahraga, jatuh, tenggelam dan keracunan (Potter, 2005).

Di Indonesia, menurut sensus jumlah remaja adalah 147.338.075 jiwa

atau 18,5 % dari seluruh penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk

dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah remaja usia 10 – 24

tahun sekitar 64 juta jiwa atau 27,6 % , dari jumlah penduduk Indonesia

sebanyak 237,6 juta jiwa.

Page 18: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Di Amerika Serikat (1999), 43% dari seluruh kematian usia 10 – 20

tahun disebabkan oleh kecelakaan yang tidak disengaja yakni 75%

kecelakaan kendaraan bermotor , tenggelam 2,4%, kebakaran dan terjatuh

masing – masing 0,8%. Kematian karena kecelakaan paling tinggi pada masa

remaja akhir atau dewasa dini. Remaja laki – laki berperilaku lebih aktif

dibandingkan remaja perempuan sehingga mempunyai resiko lebih besar

mengalami kecelakaan. Angka kematian pada remaja laki – laki tiga kali

lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan (40,5 vs 15,5 %).

Berdasarkan survei WHO menyebutkan di seluruh dunia rata – rata

1,24 juta nyawa melayang setiap tahun karena kecelakaan lalu lintas.

Sementara sekitar 20 juta hingga 50 juta orang mengalami cedera akibat

tabrakan lalu lintas di jalan.

Di Indonesia menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Departemen Kesehatan tahun 2007 Kecelakaan terbanyak disebabkan oleh

kecelakaan jalan raya (75,8%), sedangkan sisanya adalah kecelakaan rumah

tangga seperti terjatuh, tertelan benda asing, tenggelam, gigitan binatang, dan

luka bakar. Penyebab cedera yaitu jatuh, kecelakaan sepeda motor, cedera

karena terkena benda tajam / tumpul dan luka lecet / memar.

Di Sumatera Barat menurut Riskesdas tahun 2007 dan 2013 yang

mengalami kecelakaan sepeda motor 49,5%, jatuh 33,2%, terkena benda

tajam / tumpul 7,4%, kejatuhan 3,0%, luka memar 65,2%, luka robek 25,3%,

terkilir 37,2% dan patah tulang 7,3% . Berdasarkan tempat kejadian cedera

di Sumatera Barat khususnya di cedera yang terjadi di Lingkungan Sekolah

adalah 4,9%.

Page 19: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Kecelakaan menjadi penyebab utama kematian pada remaja.

Kecelakaan berkendaraan bermotor, kecelakaan bersepeda, tenggelam,

cedera olahraga, kekerasan luka bakar serta kecelakaan di lingkungan

sekolah seperti terpeleset, jatuh, tersungkur dan tertelentang yang

mengakibatkan terjadinya luka atau Injury. Injury berasal dari bahasa inggris

yang berarti Cedera, luka atau trauma yang biasanya dipakai untuk cedera

pada luka tubuh akibat faktor – faktor dari luar (Dorland, 2011).

Sekolah sebagai sarana pendidikan mencegah agar siswanya untuk

tidak menggunakan sepeda motor ke sekolah. Pihak sekolah sudah

melakukan sosialisasi dengan orang tua terkait penggunaan kendaraan

bermotor kesekolah. Ada sebagian orang tua yang melarang anaknya

membawa kendaraan kesekolah. Namun, ada juga orang tua yang

mendukung anaknya untuk menggunakan sepeda motor dengan berbagai

alasan. Tetapi, ada juga sebagian siswa yang tetap mengendarai sepeda

motor kesekolah meskipun sudah dicegah oleh orang tua dan guru nya.

Sekolah sebagai institusi yang telah dipercaya oleh orang tua tentunya

juga mempunyai tangguang jawab dalam menjaga peserta didiknya. Akan

tetapi realita yang ada sering kali terdapat kecelakaan di area sekolah baik

dalam bidang transportasi atau dalam bidang yang lainnya (Soetjipto, 2011).

Masalah kecelakaan ini sering kali mengganggu aktivitas peserta didik

dalam kegiatan belajar mengajar sehingga sudah sepantasnya sekolah

membuat kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi kecelakaan yang ada di

area sekolah. Untuk Guru adalah seorang yang bertanggungjawab secara

penuh akan keberadaan siswa di sekolah. Bentuk dari tanggungjawab

tersebut adalah menjaga keselamatan anak di lingkungan sekolah, menjadi

Page 20: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

guru yang terampil dalam mengangani kecelakaan di lingkungan sekolah,

memperhatikan alat – alat olahraga yang dipergunakan oleh siswanya,

menyediakan peralatan P3K, memberikan pendidikan kesehatan seperti

arahan bagaimana cara yang aman untuk bermain sepeda, sepatu roda, dan

kendaraan bermotor serta aman dalam kegiatan olahraga (Santrock, 2007).

Pihak sekolah juga bisa memberikan pendidikan kesehatan yang

mengarah pada pengetahuan, kebiasaan, sikap serta perilaku yang

berhubungan dengan kesehatan serta pencegahan cedera pada remaja. Bagi

masyarakat sekolah, pendidikan ditujukan untuk betul-betul mendapatkan

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kebiasaan (Wong, 2008).

Selain guru disekolah, Remaja juga memiliki kebutuhan yang kuat

untuk disukai dan diterima kawan sebaya atau kelompok nya. Teman sebaya

sangat erat perannya dalam memberikan motivasi dan arahan kepada remaja

Jika remaja mengalami kecelakaan maka, teman sebaya akan memberikan

motivasi yang baik agar remaja sadar akan kesalahan yang telah ia perbuat.

Setelah mendapatkan saran dari teman sebaya atas kesalahan yang telah ia

perbuat, maka remaja akan merasa lebih hati – hati dengan kegiatan yang ia

lakukan, agar terhindar dari cedera atau kecelakaan pada dirinya sendiri

(Santrock, 2007).

Teman sebaya juga berperan dalam menjaga keamanan lingkungan

sekolah seperti, mengetahui tempat bermain yang aman, mengetahui cara

memberikan pertolongan pertama kecelakaan dan mengingatkan remaja jika

ada bahaya didepannya. Selain itu, teman sebaya juga memberikan pengaruh

negatif yaitu mengajak remaja untuk balap – balapan motor sehingga terjadi

cedera pada temannya (Santrock, 2007).

Page 21: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan di SMP Negeri 01

Pulau Punjung, maka di peroleh data dari 263 orang siswa, 55 orang atau

21% siswa yang sudah pernah mengalami kecelakaan, baik cedera ringan

maupun berat, seperti terjatuh, luka lecet/memar, kecelakaan dalam

berkendaraan bermotor, terkena benda tajam/tumpul, luka robek, terkilir,

tenggelam dan patah tulang.

Dari hasil wawancara awal yang peneliti lakukan kepada guru dan

siswa maka didapatkan data awal dari 20 orang murid, 5 orang di antaranya

pernah mengalami cedera ringan akibat kejar – kejaran dengan temannya di

lingkungan sekolah yaitu mengalami luka lecet dan luka memar saja.

Sementara itu, 9 orang murid pernah mengalami cedera berat yaitu patah

tulang dan cedera kepala akibat kecelakaan lalu lintas saat mengendarai

sepeda motor, karena mereka sering diajak temannya kebut – kebutan di

jalan raya. Sedangkan 6 orang lagi pernah mengalami cedera akibat olahraga

di saat jam pelajaran olahraga.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Hubungan Peran Guru dan Teman Sebaya

dengan Kejadian Injury Pada Siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014”.

Page 22: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah

penelitiannya yaitu apakah ada ”Hubungan Peran Guru dan Teman Sebaya

dengan Kejadian Injury pada Siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014” .

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui Hubungan Peran Guru dan Teman Sebaya

dengan Kejadian Injury pada Siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 .

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi peran guru di SMP Negeri 01 Pulau

Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014.

b. Untuk mengidentifikasi peran teman sebaya di SMP Negeri 01

Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014.

c. Untuk mengidentifikasi kejadian injury di SMP Negeri 01 Pulau

Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014.

d. Untuk mengidentifikasi hubungan peran guru dengan kejadian

injury pada siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya Tahun 2014 .

e. Untuk mengidentifikasi hubungan peran teman sebaya dengan

kejadian injury pada siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 .

Page 23: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan Untuk menambah atau meningkatkan

wawasan serta pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian dan

penyusunan karya tulis ilmiah khususnya tentang Hubungan Peran

Guru dan Teman Sebaya dengan Kejadian Injury pada Siswa di SMP

Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014, serta

dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapatkan di banku perkuliahan.

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat Untuk meningkatkan mutu

pendidikan dalam pengembangan potensi keperawatan dan hasil

penelitian ini dapat juga di jadikan sebagai bahan perbandingan untuk

penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Lahan

Dapat digunakan sebagai sumber informasi, bahan bacaan dan

dapat di jadikan sebagai acuan dalam meningkatkan peranan guru

maupun teman sebaya dalam menjaga keselamatan bagi siswa nya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan peran guru dan teman

sebaya dengan kejadian injury pada siswa di SMP N 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa

di SMP Negeri 01 Pulau Punjung yang berjumlah 263 orang. Sampel di

ambil adalah sebanyak 72 orang dengan menggunakan teknik Stratified

random sampling. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Page 24: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

cross sectional, alat ukur yang digunakan kuesioner, sedangkan desain

penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi yaitu mengetahui

hubungan antara dua variabel yang akan di teliti dalam waktu yang

bersamaan. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan April – Mei 2014 di

SMP Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya.

Page 25: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Remaja

2.1.1 Pengertian Remaja

Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescare (kata

bendanya, adolescencia yaitu remaja) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh

menjadi dewasa ” (Bobak, 2004).

Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama dimana

individu mengalami perubahan dari masa kanak – kanak menuju masa

dewasa, biasanya antara usia 13 – 20 tahun. Istilah adolesens biasanya

menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukkan titik

dimana reproduksi mungkin dapat terjadi Perubahan hormonal pubertas

mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan

mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan

dengan abstraksi (Potter, 2005).

Masa remaja merupakan periode ketika individu menjadi matur secara

fisik maupun psikologis dan memperoleh identitas personal. Di akhir periode

kritis perkembangan ini, individu harus siap memasuki dunia dewasa dan

mengemban berbagai tanggung jawab. Lamanya masa remaja secara budaya

tergantung tempat. Di Amerika Utara,masa remaja berlangsung lebih panjang

dibandingkan masa remaja di beberapa budaya lainnya, berlangsung hingga

usia 18 atau 20 tahun. Masa remaja dianggap mulai pada saat anak secra

Page 26: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara

hukum (Kozier, 2010).

2.1.2 Fase – fase remaja

Masa remaja berlangsung melalui 3 tahapan yaitu :

a. Remaja awal (12 – 15 tahun)

Pada masa ini mulai meninggalkan perannya sebagai anak –

anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik

dan tidak tergantung pada orang tua.

b. Remaja pertengahan (15 – 18 tahun)

Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir

yang baru. Teman sebaya memiliki peran yang penting. Pada masa

ini remaja juga mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar

membuat keputusan sendiri dan selain itu penerimaan dari lawan

jenis menjadi penting bagi individu.

c. Remaja akhir (19 – 21 tahun)

Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran –

peran orang dewasa. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan

diterima dalam kelompok teman sebaya dan diterima orang dewasa.

(Hurlock, 2004).

2.1.3 Karakteristik remaja

Karakteristik remaja berdasarkan umur kronologis nya adalah :

a. Menurut WHO 2012 disebut remaja apabila anak telah mencapai usia

10-18 tahun.

Page 27: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

b. Menuru Depkes RI adalah antara 10-19 tahun dan belum kawin.

c. Menurut Soetjiingsih (2004) remaja berusia 11 – 20 tahun yang dibagi

menjadi 3 tahap remaja awal (11 – 13 tahun), remaja tengah (14 – 16

tahun), dan remaja akhir (17 - 20 tahun).

d. Menurut UU No.4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja

adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.

e. Menurut UU perburuhan, anak di anggap remaja apabila telah

mencapai umur 16 – 18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai

tempat tinggal.

2.1.4 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan menggambarkan proses bertambahnya ukuran dan

jumlah sel serta jaringan interseluler yang terlihat secara fisik dan dapat

diukur dengan menggunakan satuan panjang atau satuan berat dengan

proses yang berkesinambungan dipengaruhi oleh faktor genetik (ras,

keluarga) dan faktor lingkungan bio-psikososial yang dimulai dari masa

konsepsi hingga masa dewasa (Soetjiningsih, 2004)

Potter & Perry (2005) menjelaskan mengenai empat fokus utama

pada pertumbuhan fisik masa remaja :

1) Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot, dan visera.

2) Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebar

pinggul .

3) Perubahan distribusi otot dan lemak.

Page 28: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

4) Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks

sekunder.

Menjelaskan mengenai pertumbuhan bahwa selama masa pubertas

biasa terjadi peningkatan laju tinggi dan berat badan. Pada anak

perempuan pertumbuhan mulai melaju antara usia 8 tahun dan 14 tahun,

sedangkan pada anak laki – laki dimulai pada usia 10 tahun sampai 16

tahun. Pertambahan tinggi anak perempuan mencapai 90 % sampai 95

% tinggi dewasa pada masa menarke (permulaan menstruasi) hingga

mencapai tinggi penuh pada usia 16 sampai 17 tahun, sedangkan anak

laki – laki akan terus tumbuh tinggi hingga usia 18 sampai 20 tahun

(Potter, 2005)

b. Perkembangan

Perkembangan merupakan aspek progresif adaptasi terhadap

lingkungan yang bersifat kualitatif. Masa puber yang merupakan

permulaan remaja adalah suatu masa saat perkembangan fisik dan

intelektual berkembang sangat cepat. Pada umur 14 – 16 tahun yang

merupakan pertengahan masa remaja adalah masa yang lebih stabil

untuk menyesuaikan diri dan berintegrasi dengan perubahan permulaan

remaja. Ketika remaja berumur 18 tahun sampai umur 20 tahun terjadi

perubahan yang membuat remaja mulai bertanggung jawab, membuat

pilihan, dan berkesempatan untuk mulai menjadi dewasa atau lebih

dikenal dengan masa remaja akhir menurut (Potter, 2005).

Page 29: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Perkembangan yang dialami remaja pada masanya, antara lain :

1) Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik adalah rangkaian dari perubahan yang

dialami remaja. Remaja membutuhkan penyesuaian yang baik

dengan perubahan dalam tubuhnya. Kematangan yang berbeda

yang dialami oleh setiap remaja membuat remaja yang mengalami

pubertas lebih awal akan menjadi lebih sensitif dan merasa

berbeda dengan yang lain, namun seiring dengan waktu ia dapat

menyesuaikan diri (Kozier, 2010).

2) Perkembangan Kognitif

Kemampuan kognitif matang selama masa remaja. Antara usia

11 dan 15 tahun, remaja memulai tahap operasi formal

perkembangan kognitif Piaget. Remaja mulai lebih mengenal

dunia dan lingkungannya seperti remaja mulai kebut – kebutan

dalam berkenderaan bermotor. Remaja memanfaatkan informasi

baru untuk memecahkan setiap masalah dan dapat berkomunikasi

dengan individu dewasa dalam berbagai topik pembicaraan.

Remaja memiliki kemampuan yang besar untuk menyerap dan

memanfaatkan pengetahuan. Remaja biasanya memilih area

mereka sendiri untuk belajar, mereka menggali minat untuk

menyusun rencana karir. Kebiasaan dan keterampilan belajar yang

berkembang pada diri remaja digunakan sepanjang hidupnya

(Kozier, 2010).

Page 30: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

3) Perkembangan Psikososial

Tugas psikososial remaja adalah pembentukan identitas diri.

Bahaya yang ada pada tahap ini adalah kebingungan peran.

Ketidakmampuan untuk mempertahankan identitas okupasional

sering kali meresahkan remaja. Keraguan tentang identitas seksual

muncul pada remaja. Karena terjadi perubahan tubuh remaja yang

dramatis, perkembangan identitas yang stabil sulit dicapai. Remaja

saling membantu satu sama lain dalam melalui krisis tersebut

dengan membentuk kelompok serta budaya muda yang berbeda

(Ericson, 2004).

4) Perkembangan Emosional

Masa remaja dianggap sebagai periode badai dan tekanan,

yaitu masa dimana emosi meninggi, sebagai akibat dari perubahan

fisik. Emosi remaja sangat kuat dan tidak terkendali. Remaja

seringkali marah, tidak penyabar, mudah dirangsang dan emosinya

cenderung meledak tidak berusaha untuk mengendalikan

perasaannya, sehingga sering terjadi pertengkaran maupun

perkelahian dan mengakibatkan remaja mengalami cedera ataupun

luka. Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan cara

gerakan amarah yang meledak – ledak, melainkan menggerutu

(Hurlock, 1999).

5) Perkembangan Moral

Remaja muda biasanya berada pada tingkat konvensional

perkembangan moral. Sebagian besar remaja masih mau

menerima Golden Rule (kaidah agung) dan bertindak menurut tata

Page 31: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

tertib sosial serta hokum yang berlaku. Remaja menguji nilai –

nilai, standar, serta moral yang mereka miliki. Mungkin mereka

membuang nilai – nilai yang mereka adopsi dari orang tua dan

menggantikan dengan nilai – nilai yang mereka anggap lebih

sesuai (Kozier,2010).

6) Perkembangan Spiritual

Remaja dewasa muda mencapai tahap sintetik – konvensional

perkembangan spiritual. Saat menghadapi berbagai kelompok di

masyarakat, remaja terpapar dengan berbagai jenis pendapat,

keyakinan, dan perilaku terkait msalah agama. Remaja sering kali

percaya bahwa berbagai keyakinan dan praktik keagamaan lebih

memiliki kesamaan daripada perbedaan. Pada tahap ini remaja

focus kepada persoalan interpersonal, bukan konseptual (Kozier,

2010).

2.2 Injury

2.2.1 Pengertian Injury

Injury berasal dari bahasa inggris yang berarti Cedera, luka atau

trauma yang biasanya dipakai untuk cedera pada luka tubuh akibat faktor –

faktor dari luar (Dorland, 2011).

Injury berarti cedera, yang artinya suatu kejadian yang menyebabkan

kerusakan pada bagian tubuh manusia yang timbul akibat kesengajaan

maupun ketidaksengajaan dan dapat diprediksi sehingga dapat dilakukan

upaya pencegahan (Soetjiningsih, 2004).

Page 32: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Kejadian kecelakaan akan menyebabkan cedera, injury, luka atau

trauma pada remaja. Kecelakaan merupakan masalah kesehatan utama yang

terjadi pada remaja. Kecelakaan yang terjadi adalah kecelakaan kendaraan

bermotor dan kecelakaan akibat aktivitas di sekolah seperti, olahraga,

tenggelam, terjatuh, kekerasan, bunuh diri dan luka bakar (Potter, 2005).

2.2.2 Macam dan Bentuk Injury atau Cedera

Klasifikasi cedera secara garis besar digolongkan menjadi 2 kelompok

yaitu cedera akibat kecelakaan yang disengaja (intentional injury) dan

kecelakaan yang tidak disengaja (unintentional injury). Kecelakaan disengaja

yang sering terjadi pada remaja seperti :

a. Bunuh diri

Kasus bunuh diri pada remaja semakin banyak terjadi

dibandingkan sebelumnya. Remaja melakukan bunuh diri karena

berbagai faktor penyebab, yaitu : masalah percintaan, masalah

keluarga, masalah sekolah, masalah sosial, akibat penyalahgunaan

narkoba, dan gangguan mental.

b. Kekerasan

Kekerasan pada remaja dapat terjadi di dalam keluarga maupun di

luar keluarga yang berupa :

1) Kekerasan fisik

Perlakuan kasar terhadap anak yang dapat menyebabkan

cedera, luka atau injury. Contoh Kekerasan fisik pada remaja

diantaranya, dianiaya, dipukuli, ditembak, dibunuh dan lain –

lain. Akibat dari kekerasan fisik dapat menyebabkan luka yang

Page 33: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

ringan ataupun luka serius, cacat bahkan menyebabkan kematian

pada remaja.

2) Kekerasan seksual

Kekerasan ini dapat terjadi didalam keluarga oleh orang tua

yang mengalami gangguan seksual, orang tua tiri, saudara atau

kerabat, dan dari luar rumah misalnya teman, tetangga, guru atau

orang asing. Remaja dipaksa untuk melakukan ini, karena

berbagai macam alasan. Remaja yang melakukan penolakan maka

sering terjadi cedera ataupun luka pada bagian tubuhnya.

3) Kekerasan emosional

Kekerasan ini ditandai dengan menyalahkan anak terus

menerus, kecaman kata – kata yang merendahkan remaja,

sehingga ia merendah dan terjadi isolasi di remaja dari

lingkungannya. Remaja menjadi suka menyendiri dan merasa

tidak berguna. Remaja yang menyendiri akan mengakibatkan

gangguan mental dan sering mencederai diri nya sendiri.

(Soetjiningsih, 2004)

Sedangkan, kecelakaan yang tidak di sengaja seperti :

a. Kecelakaan kendaraan bermotor

Kecelakaan kendaraan bermotor dapat dikelompokkan dalam :

1) Kecelakaan penumpang

Kecelakaan yang terjadi pada penumpang/pengendara yang

terjatuh atau terlempar dari kendaraan.

2) Kecelakaan pejalan kaki

Page 34: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Kecelakaan terjadi saat seseorang tertabrak atau ditabrak

kendaraan. Keadaan ini terjadi biasanya saat beraktifitas dan

melintasi jalur kendaraan,

3) Kecelakaan pengendara bermotor

Kecelakaan yang terjadi di jalan raya saat seseorang sedang

mengendarai sepeda motor yang mengakibatkan cedera ringan

dan cedera berat.

b. Terjatuh

Terjatuh merupakan efek dari gaya gravitasi yang tiba – tiba,

misalnya terguling, hilangnya keseimbangan. Aktifitas penyebab

terjatuh pada remaja adalah saat berlari, berjalan, mendaki, menuruni

tangga atau saat menggunakan alat – alat olahraga. Terjatuh akan

mengakibatkan luka memar, luka lecet, luka gores dan luka tusuk

(Wong, 2008).

c. Tenggelam

Remaja sangat suka berenang di dalam sungai, kolam renang dan

saluran pengairan tanpa memikirkan bahwa dirinya akan cedera.

Cedera atau kecelakaan yang terjadi akibat tenggelam adalah saat

tenggelam terkena batu, kayu yang tertancap di dalam air dan terkena

gigitan binatang lainnya. Tenggelam juga akan mengakibatkan

kematian pada remaja saat remaja mengalami asfiksia (kekurangan

oksigen ) saat tenggelam (Soetjiningsih, 2004).

Page 35: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

d. Luka Bakar

Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh

energy panas atau produk pembakaran. Cedera yang terjadi akibat

nyala api, teh/kopi panas, air panas, makanan, rokok dan besi panas.

e. Cedera berolahraga

Olahraga merupakan suatu bentuk aktifitas fisik yang terencana

dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang – ulang dan

ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Remaja sangat

menyukai olahraga, remaja cenderung mengalami cedera saat

berolahraga. Cedera yang sering di alami remaja pada saat

melakukan kegiatan olahraga adalah cedera kepala, cedera lutut dan

cedera pergelangan kaki (Wong, 2008).

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi terjadinya Injury atau Cedera

Masa remaja merupakan masa perkembangan yang harus dilalui oleh

setiap individu. Pada masa ini penuh dengan masa transisi dari semua aspek.

Pada masa ini pula remaja membina hubungan dengan teman sebaya. Di

antara mereka pasti ada pertengkaran dan perselisihan. Untuk membuktikan

itu biasanya mereka akan memperlihatkan kehebatan dan kelebihan di antara

mereka. Tindakan yang dilakukannya seperti kebut – kebutan atau ugal –

ugalan di jalan raya, sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cedera

pada remaja (Potter, 2005).

Page 36: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan dan mengakibatkan

timbulnya cedera adalah :

1) Jenis Kelamin

Angka kejadian cedera lebih tinggi pada laki – laki

dibandingkan perempuan. Hal ini lebih banyak dihubungkan

dengan perilaku remaja laki – laki yang lebih aktif, frekuensi

pengkonsumsian alkohol yang banyak, setelah itu ia mengendarai

kendaraan bermotor yang menyebabkan ia sering mengalami

kecelakaan dan terjadilah cedera bahkan kematian.

2) Lingkungan

Pengaruh lingkungan lebih dihubungkan dengan adanya

kemiskinan dalam keluarga langsung memberikan efek terhadap

lingkungan remaja. Misalnya remaja tidak memiliki kendaraan,

maka ia cenderung meminjam kendaraan teman nya, namun ia

tidak berhati – hati mengendarai nya karena jalan sekitar rumah nya

tidak nyaman, remaja sering mendapat kekerasan dalam lingkungan

sekitar sehingga mereka sering menjadi korban yang

mengakibatkan cedera.

Kecelakaan dapat terjadi di lingkungan sekolah seperti

didalam kelas, dilapangan upacara, di WC, cedera saat olahraga,

dan kecelakaan yang terjadi di lingkungan luar sekolah adalah di

jalan raya, dirumah dan lingkungan masyarakat.

Page 37: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

3) Perilaku

Remaja memiliki beberapa perilaku yang tidak mematuhi

aturan yang dapat meningkatkan terjadinya cedera akibat

kecelakaan, seperti tidak memakai helm, tidak memasang sabuk

pengaman, berkelahi, ugal – ugalan dalam berkendaraan, tidak

berhati – hati dalam berolahraga dan membawa senjata api.

4) Gangguan mental

Gangguan mental seperti depresi berperan untuk terjadinya

bunuh diri. Faktor nya adalah akibat perselisihan dalam keluarga,

dengan pacar, masalah disekolah, dan masalah dengan teman

sebaya. Bunuh diri akan mengakibatkan cedera (Soetjiningsih,

2004).

2.2.4 Usaha Pencegahan Injury selama remaja

Ada 3 faktor utama yang berperan pada timbulnya injury atau cedera

pada remaja yaitu faktor manusia, alat yang dipakainya, dan lingkungan nya

sendiri. Secara garis besar ada 3 pencegahan cedera pada remaja :

a. Pencegahan primer

Usaha pencegahan primer adalah usaha untuk menghindarkan

cedera sebelum kecelakaan itu terjadi. Usaha yang dilakukan adalah

kebijaksanaan – kebijaksanaan, informasi dan pendidikan. Sebagai

contoh adalah usaha promosi tentang keselamatan di jalan raya,

sekolah atau dirumah. Penyuluhan pendidikan dilakukan disekolah

Page 38: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

mulai tingkat dasar sampai lanjutan oleh guru – guru yang terdidik

khusus (Wong, 2008).

b. Pencegahan sekunder

Prinsip dasar pencegahan ini adalah identifiksai kelompok remaja

dan daerah secara epidemiologis yang rawan kecelakaan yang akan

mengakibatkan cedera pada remaja. Upaya ini dilakuan dengan cara

mislanya pengawasan ketat terhadap kendaraan bermotor, rambu –

rambu lalu lintas, area rawan di lingkungan sekolah dan kesiapan

pengendara.

c. Pencegahan Tersier

Upaya pencegahan yang dilakukan adalah pengobatan dan

pencegahan untuk mengurangi akibat penyakit yang terburuk.

Prinsipnya adalah pengobatan yang optimal. Pengobatan yang

dilakukan adalah pengobatan awal sebelum remaja dibawa kerumah

sakit (Soetjiningsih, 2004).

2.3 Guru

2.3.1 Pengertian Guru

Guru adalah sebagai pendidik profesional yang mempunyai citra yang

baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia

layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekitarnya (Soetjipto, 2011).

Guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab

memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan

Page 39: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

jasmani dan rohani agar mencapai kedewasaannya dan mampu berdiri sendiri

(Noor, 2010).

UU No 14 tahun 2005 tentang guru menyebutkan guru adalah

pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada

pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

2.3.2 Peran Guru

Istilah peran sering digunakan untuk menunjuk pada aspek tugas dan

fungsi atas posisi atau kedudukan pada saat itu. Peran menurut ahli

disebutkan sebagai serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang

sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara

informal. Peran didasarkan pada preskripsi ( ketentuan ) dan harapan peran

yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu

situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau

harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut. ( Friedman, M, 1998 :

286 ).

Guru adalah seorang yang bertanggungjawab secara penuh akan

keberadaan siswa di sekolah. Bentuk dari tanggungjawab tersebut adalah

dengan memberikan pelayanan yang bagus selama proses belajar yaitu berupa

pendidikan maupun keselamatan siswa. Bagi masyrakat sekolah, pendidikan

ditujukan untuk betul-betul mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap,

Page 40: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

dan kebiasaan (Santrock, 2007). Untuk itu, murid disekolah wajib diberikan

pendidikan keselamatan yang bertujuan untuk sebagai berikut:

a. Mengetahui tentang perlunya aturan dan peraturan keselamatan.

b. Mengenal adanya bahaya dan menghindari diri bila bermain.

c. Mengetahui cara yang aman untuk bermain sepeda, sepatu roda, dan

kendaraan bermotor.

d. Mengetahui bahwa semua kawan dan masyarakat dapat

menyelamatkan kita.

e. Mengerti tanda-tanda bahaya termasuk rambu-rambu lalu lintas.

f. Mengetahui tempat bermain yang aman.

g. Mengetahui pencegahan terjadinya kecelakaan.

h. Mengetahui dan terampil menjaga keselamatan dalam ruang kelas,

dalam olahraga dan memakai alat-alat sekolah.

i. Mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan dari binatang peliharaan.

j. Meningkatkan keterampilan pencegahan kecelakaan.

k. Mengetahui bahaya makanan yang beracun.

Sekolah sebagai sarana pendidikan seharusnya mencegah agar

siswanya yang masih di bawah umur untuk tidak menggunakan sepeda motor

ke sekolah. Sekolah sebagai institusi yang telah dipercaya oleh orang tua

tentunya juga mempunyai tangguang jawab dalam menjaga peserta didiknya.

Akan tetapi realita yang ada sering kali terdapat kecelakaan di area sekolah

baik dalam bidang transportasi atau dalam bidang yang lainnya (Soetjipto,

2011).

Page 41: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Masalah kecelakaan ataupun cedera lainnya sering kali mengganggu

aktivitas peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga sudah

sepantasnya sekolah membuat kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi

kecelakaan yang ada di area sekolah (Santrock, 2007).

2.3.3 Dampak Kurangnya Peran Guru

Menurut Suharto (2001: 127) bahaya yang sering mengancam

keselamatan remaja terjadi karena banyak hal, beberapa di antaranya, yaitu :

a. Remaja kurang mawas diri untuk menjaga keselamatan, sehingga

mereka kurang bersikap hati-hati

b. Remaja kurang tanggung jawab dan antisipasi terhadap keselamatan

diri sehingga mereka bersikap masa bodoh dan tidak peduli

c. Remaja kurang sikap disiplin diri.

2.4 Teman Sebaya

2.4.1 Pengertian Teman Sebaya (peer group)

Teman sebaya adalah remaja yang memiliki usia atau tingkat

kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi dengan kawan –

kawan sebaya yang berusia sama dan memiliki peran yang unik dalam

budaya atau kebiasaannya (Santrock,2007). Sedangkan, Teman sebaya

diartikan sebagai kawan, sahabat atau orang yang sama – sama bekerja atau

sama – sama berbuat (kamus bahasa indonesia, 2000).

Pada hakekatnya manusia disamping sebagai makhluk individu juga

sebagai makhluk sosial yang dituntut adanya saling berhubungan antara

Page 42: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

sesama dalam kehidupannya. Individu dalam kelompok sebaya (peer group)

merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lainnya seperti dibidang usia,

kebutuhan dan tujuan yang dapat memperkuat kelompok itu (Syamsu, 2002).

2.4.2 Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya (peer group)

Menurut Slamet Santoso (1999:87) ciri-ciri kelompok teman sebaya

(peer group) adalah sebagai berikut:

a. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas Peer group terbentuk

secara spontan. Diantara anggota kelompok mempunyai kedudukan

yang sama, tetapi ada satu diantara anggota kelompok yang dianggap

sebagai pemimpin.

b. Bersifat sementara

Karena tidak adanya struktur yang jelas, maka kelompok ini

kemungkinan tidak bisa bertahan lama, jika yang menjadi keinginan

masing-masing anggota kelompok tidak tercapai, atau karena keadaan

yang memisahkan mereka seperti pada teman sebaya di sekolah.

c. Peer group mengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas.

d. Anggotanya adalah individu yang sebaya.

2.4.3 Jenis Kelompok Teman Sebaya (peer group)

Menurut para ahli yang dikutip oleh Andi Mappiare (1982: 158)

terdapat kelompok-kelompok yang terbentuk dalam masa remaja. Kelompok

– kelompok tersebut adalah:

Page 43: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

a. Kelompok “Chums” (sahabat karib)

Chums yaitu kelompok dalam mana remaja bersahabat karib

dengan ikatan persahabatan yang sangat kuat. Anggota kelompok

biasanya terdiri dari 2 – 3 remaja dengan jenis kelamin yang sama,

memiliki minat, kemampuan dan kemuan-kemauan yang mirip.

Beberapa kemiripan itu membuat mereka sangat akrab, walaupun

kadang-kadang terjadi juga perseliihan, tetapi dengan mudah mereka

melupakan.

b. Kelompok “Cliques” (komplotan sahabat)

Cliques biasanya terdiri dari 4-5 remaja yang memiliki minat,

kemampuan dan kemauan-kemauan yang relative sama. Cliques

biasanya terdiri dari penyatuan dua pasang Chums yang terjadi pada

tahun-tahun pertama masa remaja awal. Jenis kelamin remaja dalam

satu Cliques umumnya sama.

c. Kelompok “Crowds” (kelompok banyak remaja)

Crowds biasnya terdiri dari banyak remaja, lebih besar

dibanding Cliques. Karena besarnya kelompok, maka jarak emosi

antara anggota juga agak renggang. Dengan demikian terdapat

kemampuan, minat dan kemauan diantara para anggota Crowds.

d. Kelompok yang diorganisir

Kelompok yang diorganisir merupakan kelompok yang

sengaja dibentuk dan diorganisir oleh orang dewasa yang biasanya

melalui lembaga – lembaga tertentu misalnya sekolah. Remaja sangat

membutuhkan penyesuaian pribadi dan sosial, penerimaan dan ikut

serta dalam suatu kelompokkelompok.

Page 44: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

e. Kelompok “Gangs”

Gangs merupakan kelompok yang terbentuk dengan

sendirinya yang pada umumnya merupakan akibat pelarian dari empat

jenis kelompok tersebut diatas. Mereka belajar memahami teman-

teman mereka dan peraturan yang ada.

2.4.4 Peranan Kelompok Teman Sebaya (peer group)

Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang

mempunyai suatu status. Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan.

Apabila seseorang telah melaksankan hak-hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranannya. Jadi peranan

merupakan seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang

menempati suatu kedudukan sosial tertentu dengan melalui norma-norma

yang ada di dalam masyarakat (Soerjono Soekanto, 2001).

Teman sebaya memiliki peran yang penting dalam proses

perkembangan sosial remaja, antara lain : sebagai sahabat, sumber dukungan

semangat, sumber dukungan fisik, sumber dukungan ego, dan fungsi kasih

sayang (Pratini dkk 2008).

Selama masa remaja, khususnya masa remaja awal, remaja lebih

mengikuti standar teman sebayanya yaitu , cenderung pergi bersama – sama

teman, shopping, gaya hidup, kegiatan sosial dan lain sebagainya. Remaja

juga dapat terlibat kepada hal yang negatif yaitu menggunakan bahasa kasar,

merokok, balap – balapan motor, mencederai teman, dan lain sebagainya

(Syamsu, 2002).

Page 45: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Menurut Soerjono Soekanto (2001:269) peranan mencakup tiga hal,

yaitu:

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan kemasyarakat.

b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Teman sebaya juga memiliki fungsi yang sangat erat bagi remaja.

Fungsi kelompok teman sebaya (peer group) tersebut dapat dijelaskan

sebagai berkut:

a. Memberi perhatian yang positif dan saran: mengunjungi, memberikan

kejutan/hadiah, saran, menawarkan bantuan, tersenyum, membentuk

seseorang dari anak lain yang membutuhkan, percakapan umum.

b. Memberikan sikap dan penerimaan pribadi: secara fisik dan lisan.

c. Sikap tunduk: penerimaan, meniru, berbagi, menerima ide orang lain,

mengikuti anak lain yang bermain, berkompromi, mengikuti teman

yang lain meminta dengan kesenangan dan kerjasama (kooperatif).

(www.psychologymania.com/2014/03/fungsi-lingkungan-teman-

sebaya.html?m=1, diakses 3 april 2014).

Page 46: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

2.4.5 Pengaruh Teman Sebaya

Pengaruh yang dapat muncul akibat pergaulan teman sebaya ada dua,

yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh positif yang muncul

adalah :

a. Tumbuhnya rasa kemandirian dan merasa percaya diri dimana pun

ia berada.

b. Remaja menjadi rajin belajar dan dapat mengembangkan berbagai

keterampilan fisik seperti main sepak bola bersama, karate dan

lain – lain.

c. Remaja selalu patuh kepada perintah orang tua, guru dan orang –

orang yang ada disekitarnya.

d. Dapat terhindar dari lingkungan pergaulan yang negatif.

e. Memiliki banyak teman dan mendapat banyak pengetahuan.

Kehadiran teman sebaya tidak selamanya memberikan pengaruh yang

positif pada remaja. Bila orang tua, guru dan masyarakat sekitar kurang

memberikan arahan, maka bisa mengakibatkan terjadinya hal – hal yang

negatif , yaitu :

a. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas.

b. Remaja lebih menyukai hal – hal yang melanggar norma sosial

dan peraturan – peraturan yang ada, baik di lingkungan sekolah

maupun di luar lingkungan sekolah.

Seperti : melanggar aturan lalu lintas, melanggar aturan sekolah,

dan melanggar aturan masyarakat.

Page 47: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

c. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam.

Misalnya, mengkonsumsi alkohol sehingga mengganggu

konsentrasi dalam mengendari sepeda motor, maka terjadi lah

kecelakaan.

d. Tumbuh menjadi sosok individu berkepribadian menyimpang.

(Santrock, 2005)

Adapun upaya untuk menanggulangi pengaruh negatif agar remaja

tidak berlarut dalam hal itu, adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan terus – menerus agar terhindar dari

perilaku menyimpang tersebut. Pengawasan bisa dilakukan oleh

guru, masyarakat sekitar, keluarga, dan yang paling utama adalah

orang tua.

b. Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa yang

telah ia perbuat itu adalah perilaku yang tidak baik.

c. Memutuskan hubungan antara individu dengan teman yang

berperilaku tidak baik tersebut.

d. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat, sehingga

remaja bisa melupakan lingkungan yang buruk.

(Syamsu, 2002)

2.5 Kerangka Teori

Page 48: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Skema 2.5 kerangka teori Hubungan Peranan Guru dan Teman Sebaya dengan

Kejadian Injury pada Siswa kelas 1 SMP N 01 Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya Tahun 2014

Sumber : Dimodifikasi dari berbagai sumber (Potter, 2005)

BAB III

Remaja

Faktor – faktor yang

menjadi penguat bagi

remaja , (Santrock, 2007) :

a. Peran guru di

sekolah

b. Peran teman sebaya

Kejadian cedera / injury / kecelakaan pada

remaja (Potter, 2005) :

Kecelakaan kendaraan bermotor, Bunuh diri,

Kekerasan, Terjatuh, Tenggelam, Luka bakar,

dan Cedera olahraga.

Pertumbuhan dan perkembangan

remaja (Potter,2005) :

a. Pertumbuhan

b. Perkembangan fisik

c. Perkembangan kognitif

d. Perkembangan psikososial

e. Perkembangan emosional

f. Perkembangan moral

g. Perkembangan spiritual

Faktor – faktor yang

mempengaruhi cedera

(Soetjiningsih, 2004) :

a. Jenis kelamin

b. Lingkungan

- sekolah

- luar sekolah

c. Perilaku

d. Gangguan mental

Masalah yang terjadi pada remaja (Potter,

2005) :

Kehamilan, Kenakalan remaja, Kekerasan,

Infeksi alat reproduksi, Kehamilan remaja,

Penyakit menular seksual, dan Infeksi /

cedera / kecelakaan .

Page 49: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan

dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan

secara logis beberapa faktor yang di anggap penting untuk masalah (Sekaran,

2006).

Kerangka Konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep

yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan

(Wasis, 2008).

Pada penelitian ini dijelaskan variabel independent yaitu peran guru

dan teman sebaya dan variabel dependent yaitu kejadian injury. Untuk

menjelaskan hal tersebut diatas maka dapat dilihat kerangka konsep berikut :

Skema 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Peran Guru dan Teman Sebaya

dengan Kejadian Injury pada Siswa kelas 1 SMP N 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014

Page 50: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Variabel Independent Variabel Dependent

3.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang di defenisikan (Nursalam,2001). Dari kerangka

Kejadian Injury /

cedera

-

Peran Guru

-

Peran Teman

sebaya

-

Page 51: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

konsep di atas, defenisi operasional untuk variabel yang akan diteliti adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Defenisi Operasional

No. Variabel Defenisi Operasional Cara ukur Alat ukur Skala ukur Hasil ukur

1.

2.

Independen

Peran Guru

Peran Teman

sebaya

Memberikan

pelayanan yang

bagus selama proses

belajar yaitu berupa

pendidikan maupun

keselamatan siswa

Perilaku yang

diharapkan dari

seseorang yang

mempunyai suatu

status. Peran teman

sebaya dapat

mengakibatkan

berupa pengaruh

positif dan pengaruh

negatif.

Angket

Angket

Kuesioner

Kuesioner

Ordinal

Ordinal

Baik ,

≥ 23

Kurang baik

< 23

Baik

< 19

Kurang baik

> 19

Dependent

Page 52: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

2. Kejadian

Injury /

Cedera

Kerusakan pada

bagian tubuh

manusia yang timbul

akibat kesengajaan

maupun

ketidaksengajaan

dan dapat diprediksi

sehingga dapat

dilakukan upaya

pencegahannya.

Angket Kuesioner Ordinal Terjadi : 0

Tidak

terjadi: 1

3.3 Hipotesis

Ha :

Page 53: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

a. Ada hubungan antara peran guru dengan kejadian injury pada

siswa di SMP N 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya tahun

2014.

b. Ada hubungan antara peran teman sebaya dengan injury pada

siswa di SMP N 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya tahun

2014.

BAB IV

METODE PENELITIAN

Page 54: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah bentuk rancangan yang digunakan dalam

melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2009). Desain penelitian yang

peneliti gunakan adalah deskriptif korelasi, serta pendekatan yang digunakan

adalah cross sectional, dimana pengumpulan data variabel independen dan

variabel dependen dilakukan secara bersama atau sekaligus (Notoatmojo,

2005). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan peran guru dan

teman sebaya dengan kejadian injury pada siswa di SMP N 01 Pulau Punjung

tahun 2014.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di SMP N 01 Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya tahun 2014 pada bulan April sampai dengan Mei 2014.

4.3 Populasi, Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari

saja tapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek

tertentu (Hidayat, 2009).

Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII

yang berada di SMP N 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya yaitu

Page 55: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

sebanyak 263 orang, karena pada saat penelitian siswa kelas IX sedang

melaksanakan ujian akhir nasional (UAN),

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Hidayat, 2009).

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu

untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Notoatmodjo, 2005).

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan kelas VIII

sebanyak 263 orang.

Besar sampel minimal berdasarkan rumus yang dikutip dari

Notoadmodjo (2005) sebagai berikut :

1. 2dN

Nn

Keterangan : n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d2 = presisi yang ditetapkan

Page 56: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Jadi jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 72 responden.

Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi syarat kriteria inklusi.

Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel ( Hidayat, 2009).

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :

a. Bersedia menjadi responden.

b. Siswa kelas VII dan VIII di SMP N 01 Pulau Punjung.

c. Responden ada saat penelitian.

4.3.3 Teknik Sampling

Sampling adalah suatu proses yang akan menyeleksi proporsi dari

populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2001). Teknik

sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam

penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili

keseluruhan populasi yang ada ( Hidayat, 2008).

Teknik sampling yang peneliti gunakan adalah teknik Stratified

Random Sampling yaitu pengambilan sampel dimana populasi yang

bersifat heterogen dibagi – bagi dalam lapisan (strata), dari setiap strata

dapat diambil sampel secara acak ( Hidayat, 2008), sehingga didapat

sampel pada masing-masing kelas yaitu :

Rumus :

Kelas =

Page 57: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

a. Kelas VII =

b. Kelas VIII =

Untuk mengambil sampel masing – masing perwakilan kelas dengan

rumus :

a. Kelas VII A =

b. Kelas VII B =

c. Kelas VII C =

d. Kelas VII D =

e. Kelas VIII A =

f. Kelas VIII B =

g. Kelas VIII C =

h. Kelas VIII D =

4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Alat pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner.

Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan

Per kelas =

Page 58: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

beberapa pertanyaan (Hidayat, 2008: 36). Alat pengumpulan data yang

peneliti gunakan adalah berupa angket dalam bentuk checklist, yakni

kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga

responden tinggal memberikan tanda checklist pada kolom jawaban yang

sesuai (Arikunto, 2002).

Kuesioner digunakan pada variabel independen untuk mengetahui

bagaimana peran guru menggunakan skala likert dengan memberikan 8

buah pertanyaan dan peran teman sebaya menggunakan skala likert dengan

memberikan 8 buah pertanyaan. Sedangkan pada variabel dependen untuk

mengetahui kejadian injury / cedera menggunakan skala guttman yang

berupa kuesioner dengan 1 buah pertanyaan.

4.4.2 Uji Coba Kuesioner

Uji coba kuesioner dilakukan pada 10% dari responden. Kuesioner

terlebih dahulu di uji cobakan mengenai isi kuesioner yaitu dari peran guru

dan teman sebaya. Uji coba konstens dilakukan kepada 7 orang responden.

Responden tidak mengalami kesulitan dan responden memahami setiap

pertanyaan. Sehingga kuesioner yang peneliti ajukan bisa dilanjutkan

untuk melakukan penelitian.

4.4.3 Prosedur Pengumpulan Data

Page 59: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Peneliti meminta surat izin dari kampus untuk melakukan penelitian.

Setelah mendapat izin dari Ka. Prodi Ilmu Keperawatan maka pengumpulan

data dilakukan dengan tahapan :

a. Memberikan surat penelitian ke SMP N 01 Pulau Punjung.

b. Setelah medapatkan izin dari Kepala Sekolah, lalu Pemberian

penjelasan tentang tujuan, manfaat, prosedur penelitian yang akan

dilaksanakan kepada responden.

c. Setelah responden memahami penjelasan yang diberikan, responden

diminta persetujuan yang dibuktikan dengan cara menandatangani

informed consent,

d. Membagikan kuisioner kapada responden dan memberikan penjelasan

cara pengisiannya, mempersilahkan responden mengisi sesuai petunjuk

selama 20 menit.

e. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang sudah diisi untuk mengecek

kelengkapannya.

4.5 Cara Pengolahan Dan Analisis Data

4.5.1 Cara Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya data diolah dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Editing (pengecekan)

Page 60: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Penyuntingan data dilakukan sebelum proses pemasukan data

dan sebaiknya dilakukan di lapangan agar data yang salah atau

meragukan masih dapat ditelusuri kembali pada responden.

b. Coding (pemberian kode)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik ( angka)

tehadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Bentuk

pengkodean pada penelitian ini sebagai berikut :

Peran guru :

Selalu = 4

Sering = 3

Kadang – kadang = 2

Tidak pernah = 1

Peran teman sebaya (-) :

Selalu = 4

Sering = 3

Kadang – kadang = 2

Tidak pernah = 1

Peran teman sebaya (+) :

Selalu = 1

Sering = 2

Kadang – kadang = 3

Tidak pernah = 4

Kejadian injury :

Iya = 1

Tidak = 0

Page 61: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

c. Entry Data

Setelah isi kuesioner terisi penuh dan benar, dan telah

melewati pengkodean, kemudian peneliti menganalisis data dan

dimasukkan kedalam master tabel dan ke paket program

komputer.

d. Tabulating (penyusunan tabel)

Pada tahap ini peneliti melakukan pengelompokan data

kemudian dihitung dan dimasukkan dalam kategori sampai

terwujudnya tabel distribusi fekuensi.

e. Memproses Data

Pada tahap ini dilakukan kegiatan proses data terhadap semua

kuesioner yang lengkap dan benar untuk dianalisis. Pengolahan

data dilakukan menggunakan komputerisasi dengan rumus chi

square.

4.5.2 Teknik Analisa Data

Proses pengolahan data untuk melihat bagaimana

menginterprestasiakan data, kemudian menganalisis data dari hasil yang

sudah pada tahap hasil pengolahan data. Analisis yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain :

a. Analisa Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel-variabel

dari hasil penelitian. Variabel independen adalah peran guru dan

peran teman sebaya dan variabel dependen adalah kejadian injury

pada siswa SMP .

Page 62: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

P = %100xN

F

Kemudian hasil yang didapatkan adalah distribusi tiap variabel

dengan menggunakan rumus :

Keterangan : P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

(Arikunto, 2002)

b. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti. Pengujian

hipotesa untuk mengambil keputusan tentang apakah hipotesis

yang diajukan cukup meyakinkan untuk ditolak atau diterima,

dengan menggunakan uji statistik Chi-Square test secara

komputerisasi. Untuk melihat kemaknaan perhitungan statistik

digunakan batasan kemaknaan 0,05 sehingga jika nilai P ≤ 0,05

maka secara statistik disebut “bermakna” dan jika P > 0,05 maka

hasil hitungan disebut “tidak bermakna”. Pembuktian dengan uji

kai kuadrat dapat menggunakan rumus :

Keterangan :

x² = Chi Square

Page 63: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Σ = Jumlah kolom – baris

O = nilai observasi

E = nilai ekspektasi (harapan)

4.6 Etika Penelitian

Setelah mendapatkan izin atau pengantar dari Prodi SI Keperawatan

STIKES Perintis Bukittinggi, peneliti melaporkan Kepala Sekolah SMP N 01

Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya tentang penelitian yang akan

dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dari pengambilan data pada awal

bulan Maret 2014 sampai dilaksanakannya penelitian di lapangan pada bulan

Mei 2014.

Sebelum penelitian dilakukan semua responden yang menjadi subjek

penelitian, diberi informasi tentang tujuan dan rencana penelitian. Setiap

responden berhak untuk menolak atau menyetujui sebagai subjek penelitian.

Bagi mereka yang setuju akan diminta untuk menandatangani surat

persetujuan yang telah ditetapkan. Setelah mendapatkan persetujuan barulah

peneliti melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika penelitian

yang meliputi :

4.6.1 Informed Concent (persetujuan)

Lembaran persetujuan ini diberikan pada responden yang akan diteliti,

yang memenuhi kriteria sebagai responden, bila subyek menolak maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak – hak subyektif.

4.6.2 Anonimity (tanpa nama)

Page 64: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama

responden tetapi lembaran tersebut diberi kode. Informasi responden tidak

hanya dirahasiakan tapi harus juga dihilangkan.

4.6.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti dan hanya

kelompok data tertentu yang diharapkan sebagai hasil penelitian.

Page 65: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang hubungan peran guru dan teman sebaya

dengan kejadian injury pada siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya yang dilakukan pada tanggal 25 sampai dengan 26

April 2014. Jumlah responden pada penelitian ini adalah sebanyak 72 orang

siswa berdasarkan kriteria sampel yang telah ditentukan dengan cara

Stratified Random Sampling yaitu pengambilan sampel dimana populasi yang

bersifat heterogen dibagi – bagi dalam lapisan (strata), dari setiap strata dapat

diambil sampel secara acak. Data yang telah terkumpul diolah menggunakan

komputerisasi dan disajikan dalam bentuk tabel.

5.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMP Negeri 01 Pulau Punjung merupakan salah satu sekolah yang

berada di Kanagarian Sungai Kambut Kecamatan Pulau Punjung. Sekolah ini

terletak diantara perumahan penduduk, sehingga memudahkan anak-anak

disekitar untuk pergi bersekolah, karena sekolah terletak dekat dari tempat

tinggal mereka. SMP Negeri 01 Pulau Punjung memiliki siswa sekitar 426

orang dan memiliki 22 ruangan yang terdiri dari 13 ruang kelas, 1 ruang

kepala sekolah, 1 ruang majelis guru, 1 ruang bimbingan konseling, 1 ruang

UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 mushala, 2 toilet siswa dan 1 toilet guru, serta

1 ruang gudang.

Page 66: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

5.3 Analisa Univariat

Analisa univariat melihat peran guru dan teman sebaya variabel

independen yaitu peran guru dan peran teman sebaya serta variabel dependen

yaitu kejadian injury pada 72 orang siswa. Peneliti mendapat data univariat

tentang hubungan peran guru dan teman sebaya dengan kejadian injury pada

siswa di SMP N 01 Pulau Punjung tahun 2014 adalah sebagai berikut:

5.3.1 Distribusi Frekuensi Peran Guru

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Peran Guru pada responden di SMP Negeri 01

Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014

No. Peran guru Frekuensi %

1. Kurang baik 27 37,5

2. Baik 45 62,5

Total 72 100

Berdasarkan tabel 5.1 memperlihatkan bahwa dari 72 orang siswa,

lebih dari separohnya yaitu 62,5 % guru berperan dengan baik.

Page 67: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

5.3.2 Distribusi Frekuensi Peran Teman Sebaya

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Peran Teman Sebaya pada Responden di SMP

Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dhaermasraya Tahun 2014

No Peran Teman Sebaya Frekuensi %

1. Kurang baik 35 48,6

2. Baik 37 51,4

Total 72 100

Berdasarkan tabel 5.2 memperlihatkan bahwa dari 72 orang siswa,

terdapat separohnya yaitu 51,4 % teman sebaya berperan baik.

5.3.3 Distribusi Frekuensi Kejadian Injury

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Kejadian Injury pada Responden di SMP Negeri 01

Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014

No. Kejadian Injury Frekuensi %

1. Tidak terjadi 59 81,9

2. Terjadi 13 18,1

Total 72 100

Berdasarkan tabel 5.3 memperlihatkan bahwa dari 72 orang siswa,

terdapat sebagian besar yaitu 81,9 % tidak pernah mengalami injury.

Page 68: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

5.4 Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel

independen yaitu peran guru dan teman sebaya dengan variabel dependen

yaitu kejadian injury. Penguji hipotesa untuk mengambil keputusan tentang

apakah hipotesa yang diajukan cukup meyakinkan untuk diterima atau

ditolak, dengan menggunakan uji statistik Chi-Square Test. Untuk melihat

kemaknaan perhitungan statistik digunakan batasan kemaknaan 0,05 sehingga

jika P< 0,05 secara statistik disebut bermakna dan jika P≥ 0,05 maka hasil

hitungan disebut tidak bermakna. Hasil dari analisa bivariat pada penelitian

ini adalah:

5.4.1 Hubungan Frekuensi Peran guru dengan Kejadian Injury pada

siswa

Tabel 5.4

Hubungan Peran Guru dengan Kejadian Injury pada responden di SMP

Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014

Peran guru

Kejadian injury

Total

P value

OR

(95% CI)

Terjadi Tidak terjadi

F % F % F %

Kurang baik 7 25,9 20 74,1 27 100

0,214

2.275

(0.674 –

7.678) Baik 6 13,3 39 86,7 45 100

Total 13 18,1 59 81,9 72 100

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan hasil analisis hubungan peran guru

dengan kejadian injury pada siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung tahun

Page 69: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

2014, memperlihatkan bahwa dari 27 orang peran guru yang kurang baik, 7

orang (25,9%) diantaranya terjadi injury dan 20 orang (74,1%) yang tidak

terjadi injury.

Setelah dilakukan analisa statistik, didapatkan hasil uji statistik

dengan menggunakan chi-square test diperoleh nilai p = 0,214 > 0,05

sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara peran guru

dengan kejadian injury pada siswa. Hasil penelitian diperoleh tidak bermakna

dengan nilai OR = 2.275 artinya peran guru yang kurang baik beresiko

terjadinya injury 2.275 kali dibandingkan peran guru yang baik.

5.4.2 Hubungan Frekuensi Peran teman sebaya dengan Kejadian

Injury pada siswa

Tabel 5.5

Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Kejadian Injury pada siswa di

SMP Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014

Peran teman

sebaya

Kejadian injury

Total

P value

OR

(95% CI) Terjadi Tidak terjadi

F % F % F %

Kurang baik 3 8,6 32 91,4 35 100

0,084

0.253

(0.063 –

1.014) Baik 10 27,0 27 73,0 37 100

Total 13 18,1 59 81,9 72 100

Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan hasil analisis hubungan peran teman

sebaya dengan kejadian injury pada siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

tahun 2014, memperlihatkan bahwa dari 35 orang peran teman sebaya yang

Page 70: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

kurang baik, 3 orang (8,6%) diantaranya terjadi injury dan 32 orang (91,4%)

yang tidak terjadi injury.

Setelah dilakukan analisa statistik, didapatkan hasil uji statistik

dengan menggunakan chi-square test diperoleh nilai p = 0,084 > 0,05

sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara peran teman

sebaya dengan kejadian injury pada siswa. Hasil penelitian diperoleh tidak

bermakna dengan nilai OR = 0,253 artinya peran teman sebaya yang kurang

baik beresiko terjadinya injury 0,253 kali dibandingkan peran teman sebaya

yang baik.

5.5 Pembahasan

5.5.1 Univariat

a. Peran Guru

Berdasarkan tabel 5.1 memperlihatkan bahwa dari 72 orang siswa,

lebih dari separohnya yaitu 62,5 % guru berperan dengan baik.

Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Pengestutik (2006: 30)

yang meneliti tentang peran guru dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah di

Magelang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa guru 50% dalam kategori

sangat aktif, 13% sedang dan 37% kurang aktif. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar guru di Magelang mempunyai peran sangat aktif terhadap

kegiatan UKS.

Guru adalah sebagai pendidik profesional yang mempunyai citra yang

baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia

layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekitarnya (Soetjipto, 2011).

Page 71: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Guru adalah seorang yang bertanggungjawab secara penuh akan

keberadaan siswa di sekolah. Bentuk dari tanggungjawab tersebut adalah

dengan memberikan pelayanan yang bagus selama proses belajar yaitu berupa

pendidikan maupun keselamatan siswa. Salah satu contoh peran guru di

sekolah terhadap kejadian injury adalah melakukan P3K dan pengobatan ringan

dalam batas-batas kemampuannya.

Masalah kecelakaan ataupun cedera lainnya sering kali mengganggu

aktivitas peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga sudah

sepantasnya sekolah membuat kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi

kecelakaan yang ada di area sekolah (Santrock, 2007).

Banyak guru yang berperan dengan baik, menurut asumsi peneliti dan

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa di SMP N 01 Pulau

Punjung Kabupaten Dharmasraya, hal ini terlihat bahwa lebih dari separoh

guru telah berperan dengan baik terhadap siswanya. Karena guru

mempedulikan atas keselamatan diri siswanya agar tidak terjadi injury. Guru

selalu mengingatkan siswa nya agar berhati – hati baik jika berada di dalam

maupun diluar lingkungan sekolah karena area sekolah dekat dengan jalan

raya. Guru juga mengingatkan siswa nya agar berhati – hati dalam kegiatan

apapun yang bisa mengakibatkan cedera pada siswanya.

b. Peran Teman Sebaya

Berdasarkan tabel 5.2 memperlihatkan bahwa dari 72 orang siswa,

terdapat separohnya yaitu 51,4 % teman sebaya berperan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Kandel (2001) dijadikan indikasi baru

bahwa dalam pergaulan dengan teman sebaya tidak hanya berdampak positif

Page 72: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

saja melainkan berdampak negatif. Menurut Al-Ghifari (2004: 21) bahwa

“hasil survey angket Republika tahun 1995 - 2000 alasan pelajar berkelahi

sehingga mengakibatkan terjadinya cedera, diantaranya karena membela

harga diri kelompok (50%), membela harga diri (28%), tersinggung dan ingin

balas dendam (22%)”.

Teman sebaya adalah remaja yang memiliki usia atau tingkat

kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi dengan kawan –

kawan sebaya yang berusia sama dan memiliki peran yang unik dalam

budaya atau kebiasaannya (Santrock,2007).

Selama masa remaja, khususnya masa remaja awal, remaja lebih

mengikuti standar teman sebayanya yaitu , cenderung pergi bersama – sama

teman, shopping, gaya hidup, kegiatan sosial dan lain sebagainya. Remaja

juga dapat terlibat kepada hal yang negatif yaitu menggunakan bahasa kasar,

merokok, balap – balapan motor, dan mencederai teman.

Menurut asumsi peneliti, serta berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan pada peran teman sebaya pada siswa di SMP N 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya separoh teman sebaya sudah berperan dengan baik.

Teman sebaya mampu mengingatkan temannya agar berhati – hati dalam

melakukan aktivitas, memberikan dukungan dan perhatian yang baik, serta

memberikan semngat. Teman sebaya mampu memberikan sikap yang sopan

dan mau menerima keberadaan teman – temannya baik secara lisan maupun

fisik.

Page 73: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

c. Kejadian Injury

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 72 orang siswa,

terdapat sebagian besar yaitu 81,9 % tidak pernah mengalami injury.

Penelitian yang dilakukan oleh Barrios, Jones, dan Gallagher (2007)

yang meneliti tentang legal liability : the concequences of school injury.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kasus cedera paling banyak

dialami oleh siswa laki – laki (57,1%) dan yang berusia dibawah 18 tahun

(79,9) dan mengalami patah tulang (38,9%). Jatuh menjadi penyebab utama

cedera pada siswa (21,9%).

Injury berasal dari bahasa inggris yang berarti Cedera, luka atau

trauma yang biasanya dipakai untuk cedera pada luka tubuh akibat faktor –

faktor dari luar (Dorland, 2011).

Kejadian kecelakaan akan menyebabkan cedera, injury, luka atau

trauma pada remaja. Kecelakaan merupakan masalah kesehatan utama yang

terjadi pada remaja. Kecelakaan yang terjadi adalah kecelakaan kendaraan

bermotor dan kecelakaan akibat aktivitas di sekolah seperti, olahraga,

tenggelam, terjatuh, kekerasan, bunuh diri dan luka bakar (Potter, 2005).

Penyebab injury yang sering terjadi adalah akibat lingkungan sekolah seperti,

lari – lari didalam ruangan kelas, dilapangan upacara, di WC, saat

berolahraga, dan injury yang terjadi diluar lingkungan sekolah seperti di jalan

raya, dirumah dan di lingkungan masyarakat.

Menurut asumsi peneliti, serta berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan pada siswa di SMP N 01 Pulau Punjung, sebagian besar siswa tidak

pernah mengalami injury atau cedera baik di lingkungan sekolah maupun

diluar sekolah. Karena siswa mendapatkan saran dan selalu di ingatkan oleh

Page 74: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

teman serta gurunya. Namun, masih ada siswa yang mengalami injury, Hal

ini disebabkan karena siswa kurang berhati – hati dalam melakukan aktifitas

seperti cedera dalam berolahraga, terjatuh, tenggelam, dan kecelakaan lalu

lintas. Saat ini remaja lebih menyukai melanggar peraturan – peraturan yang

ada, karena pola pikir mereka yang belum stabil. Siswa yang kurang

mematuhi aturan tersebut yang banyak mengalami cedera.

5.5.2 Analisa Bivariat

a. Hubungan Peran Guru dengan Kejadian Injury Pada Siswa SMP

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan hasil analisis hubungan peran

guru dengan kejadian injury pada siswa di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

tahun 2014, memperlihatkan bahwa dari 27 orang peran guru yang

kurang baik, 7 orang (25,9%) diantaranya terjadi injury dan 20 orang

(74,1%) yang tidak terjadi injury.

Setelah dilakukan analisa statistik, didapatkan hasil uji statistik

dengan menggunakan chi-square test diperoleh nilai p = 0,214 > 0,05

sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara peran

guru dengan kejadian injury pada siswa. Hasil penelitian diperoleh tidak

bermakna dengan nilai OR = 2.275 artinya peran guru yang kurang baik

beresiko terjadinya injury 2.275 kali dibandingkan peran guru yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Kuriake (dalam Susilowati, 2008)

banyak guru atau para pendidik berpendapat, ketakutan murid pada

hukuman fisik akan manambah ketakutan atau kewibawaan pada guru.

Dengan demikian, sang murid akan lebih mudah dikendalikan.

Page 75: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Berdasarkan data Hotline Service Pengaduan dan Advokasi Pusat

Data dan Informasi pada tahun 2005 menyebutkan bahwa 4.9%

kekerasan fisik menyebabkan terjadinya cedera atau injury pada siswa

yang dilakukan oleh bapak guru dan 42.16% oleh ibu guru. Kekerasan

psikis dilakukan oleh 4.1% bapak guru dan 6.2% oleh ibu guru.

Guru adalah seorang yang bertanggungjawab secara penuh akan

keberadaan siswa di sekolah. Bentuk dari tanggungjawab tersebut adalah

dengan memberikan pelayanan yang bagus selama proses belajar yaitu

berupa pendidikan maupun keselamatan siswa. Bagi masyarakat sekolah,

pendidikan ditujukan untuk betul-betul mendapatkan pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan kebiasaan. Masalah kecelakaan ataupun cedera

lainnya sering kali mengganggu aktivitas peserta didik dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga sudah sepantasnya sekolah membuat

kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi kecelakaan yang ada di area

sekolah (Santrock, 2007).

Kejadian kecelakaan akan menyebabkan cedera, injury, luka atau

trauma pada remaja. Kecelakaan merupakan masalah kesehatan utama

yang terjadi pada remaja. Masa remaja merupakan masa perkembangan

yang harus dilalui oleh setiap individu. Pada masa ini penuh dengan masa

transisi dari semua aspek. Pada masa ini pula remaja membina hubungan

dengan teman sebaya. Di antara mereka pasti ada pertengkaran dan

perselisihan. Untuk membuktikan itu biasanya mereka akan

memperlihatkan kehebatan dan kelebihan di antara mereka. Tindakan yang

dilakukannya seperti kebut – kebutan atau ugal – ugalan di jalan raya,

Page 76: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada remaja

(Potter, 2005).

Dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara peran guru

dengan kejadian injury. Artinya, peran baik yang diberikan oleh guru tidak

akan ada hubungannya dengan kejadian injuri yang terjadi pada siswa.

Menurut asumsi peneliti hal ini karena siswa yang berada di lingkungan

sekolah merupakan tanggung jawab guru. Guru berperan penting dalam

menjaga keselamatan diri siswanya. Seharusnya masing – masing siswa

telah mengetahui dimana daerah yang rawan terhadap keselamatan dirinya

sendiri, sehingga kejadian injury dapat diatasi dengan baik. Guru dapat

membantu memberikan pertolongan pertama pada siswa yang mengalami

injury di lingkungan sekolah. Guru tidak akan membiarkan siswanya

mengalami cedera.

Peran guru yang kurang baik dapat menyebabkan tidak terjadinya

injury pada siswa, karena siswa tersebut sudah mengetahui apa bahaya

yang akan terjadi pada dirinya sendiri dari orang tua, media maupun teman

sebayanya.

b. Hubungan Peran Teman Sebaya dengan Kejadian Injury pada

Siswa SMP

Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan hasil analisis hubungan peran

teman sebaya dengan kejadian injury pada siswa di SMP Negeri 01 Pulau

Punjung tahun 2014, memperlihatkan bahwa dari 35 orang peran teman

sebaya yang kurang baik, 3 orang (8,6%) diantaranya terjadi injury dan 32

orang (91,4%) yang tidak terjadi injury.

Page 77: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Setelah dilakukan analisa statistik, didapatkan hasil uji statistik

dengan menggunakan chi-square test diperoleh nilai p = 0,084 > 0,05

sehingga diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara peran

teman sebaya dengan kejadian injury pada siswa. Hasil penelitian

diperoleh tidak bermakna dengan nilai OR = 0,253 artinya peran teman

sebaya yang kurang baik beresiko terjadinya injury 0,253 kali

dibandingkan peran teman sebaya yang baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Kandel (2001) dijadikan indikasi

baru bahwa dalam pergaulan dengan teman sebaya tidak hanya

berdampak positif saja melainkan berdampak negatif. Menurut Al-

Ghifari (2004: 21) bahwa “hasil survey angket Republika tahun 1995 -

2000 alasan pelajar berkelahi diantaranya karena membela harga diri

kelompok (50%), membela harga diri (28%), tersinggung dan ingin balas

dendam (22%)”.

Teman sebaya memiliki peran yang penting dalam proses

perkembangan sosial remaja, antara lain : sebagai sahabat, sumber

dukungan semangat, sumber dukungan fisik, sumber dukungan ego, dan

fungsi kasih sayang (Pratini dkk 2008).

Masa remaja merupakan masa perkembangan yang harus dilalui

oleh setiap individu. Pada masa ini penuh dengan masa transisi dari

semua aspek. Pada masa ini pula remaja membina hubungan dengan

teman sebaya. Di antara mereka pasti ada pertengkaran dan perselisihan.

Untuk membuktikan itu biasanya mereka akan memperlihatkan

kehebatan dan kelebihan di antara mereka. Tindakan yang dilakukannya

Page 78: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

seperti kebut – kebutan atau ugal – ugalan di jalan raya, sehingga terjadi

kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada remaja (Potter, 2005).

Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

peran teman sebaya dengan kejadian injury, menurut asumsi peneliti hal

ini disebabkan oleh pengaruh teman sebaya sangat kuat terhadap

perubahan perilaku siswa. Siswa yang semula baik, jika berteman dengan

teman yang jahat, maka sikap yang baik akan berubah. Teman sebaya

dapat memberikan pengaruh positif dan bisa juga memberikan pengaruh

yang negatif. Siswa yang yang bergaul bersama – sama akan

mempengaruhi terhadap perilaku teman sebayanya, ia akan mencontoh

perilaku teman – temannya, baik ia sadari maupun tidak disadarinya.

Disisi lain, siswa kurang mendapatkan ajaran dan perhatian yang baik

dari keluarga, terutama orang tua. Anak yang kurang mendapatkan

perhatian dri keluarga ia akan senantiasa bertindak sesuka hatinya tanpa

memikirkan dampak pada dirinya sendiri maupun orang lain. Sehingga

bisa menyebabkan injuri atau cedera.

Peran teman sebaya yang kurang baik juga dapat menyebabkan

tidak terjadinya injury, karena sebagian remaja sudah mengetahui mana

yang akan membahayakan pada dirinya sendiri sehingga ia tidak akan

terpengaruh dari teman sebayanya.

Page 79: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

5.6 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengalami beberapa keterbatasan dan

peneliti banyak sekali mengalami kekurangan dan hambatan yang mana

keterbatasan yang peneliti temui yaitu:

5.6.1 Keterbatasan dari instrumen penelitian

Mengingat instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah hasil rancangan peneliti sendiri dan digunakan untuk

pertama kali, maka mungkin masih terdapat kekurangan –

kekurangan. Untuk itu validitas dan reabilitas masih perlu

kesempurnaan.

Page 80: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang di lakukan kepada 72 orang responden di SMP

Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya tentang Hubungan Peran

Guru dan Teman Sebaya dengan Kejadian Injury pada Siswa SMP yang

dilaksanakan dari tanggal 25 sampai dengan 26 April 2014 , maka dapat di

simpulkan sebagai berikut :

6.1.1 Lebih dari separohnya yaitu 62,5 % guru berperan dengan baik.

6.1.2 Terdapat separohnya yaitu 51,4 % teman sebaya berperan baik.

6.1.3 Sebagian besar siswa belum pernah mengalami injury, yaitu sebesar

81,9 %.

6.1.4 Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara peran guru dengan

kejadian injury pada siswa SMP Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten

Dharmasraya dengan p value = 0,214 > 0,05 dan OR = 2.275 .

6.1.5 Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara peran teman sebaya

dengan kejadian injury pada siswa SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya dengan p value = 0,084% > 0,05 dan OR =

0.253.

Page 81: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data pendukung bagi

penelitian selanjutnya, dan dapat dijadikan sebagai buku sumber

bacaan di perpustakaan bagi mahasiswa atau peneliti berikutnya.

6.2.2 Bagi Sekolah / Lahan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dimana didapatkan

bahwa peran guru dan teman sebaya sudah baik, hasil tersebut agar

dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi. Namun, lebih dari

separoh siswa pernah mengalami injury, untuk itu dihambau kepada

siswa agar lebih mengutamakan keselamatan diri nya sendiri –

sendiri. Guru dan pihak sekolah dihimbau untuk mengawasi

lingkungan sekolah dari hal – hal yang akan mengakibatkan siswa

mengalami injury, serta berikanlah siswa materi mengenai menjaga

keselamatan diri dengan baik.

6.2.3 Orang tua Responden

Diharapkan kepada orang tua siswa agar memperhatikan anak diluar

lingkungan sekolah agar terhindar dari kejadian yang akan

mengakibatkan cedera pada anak.

6.2.4 Peneliti Selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya, kiranya dapat meneliti

tentang peran guru dan peran teman sebaya dengan mengaitkan

dengan variabel lainnya, seperti pengetahuan keselamatan diri.

Page 82: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

DAFTAR PUSTAKA

Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta: EGC

Wong, Donna L dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol 1.. Jakarta : EGC

.2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol 2.Jakarta : EGC

.2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta :EGC

Perry & Potter. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: EGC

Santrock. Jhon W.2007. Remaja . jilid 2, Edisi 11. Jakarta : Erlangga

Hidayat, A, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis

Data. Jakarta: Salemba Medika

Notoadmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Soetjiningsih, 2004, Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Jakarta :

Sugeng Seto

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Soetjipto. 2011. Profesi Keguruan . Jakarta : Rineka Cipta

Usman,User. 2010. Menjadi Guru Profesional . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nursalam. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Info Medika

Arikunto, Suharsimi. 2002. Metode Riset Keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta

Riduwan, Akson. 2007. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung:

Alfabeta

Bobak, 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Suharto. (2001). Pedoman Penyelenggaraan dan Modul Pendidikan Keterampilan

Hidup Sehat. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani

Page 83: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Friedman, M. Marilyn.( 1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta :

EGC

Depkes RI, 2010, Penuntun Hidup Sehat (Pencegahan Kecelakaan), Kemenkes RI,

Jakarta

Dorlan, WA.Neuman, 2002. Kamus Kedokteran Dorlan. Jakarta : EGC

Hurlock, 2005, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, Jakarta : Erlangga

Syamsu, Yusuf, LN.2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung :

PT.Remaja Rosdakarya

http://id.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan%20keselamatan%di%20sekolah

.pdf. Di akses 27 Maret 2014 .

www.psychologymania.com/2014/03/fungsi-lingkungan-teman-sebaya.html?m=1,

diakses 3 april 2014

http://konseling-teman-sebaya-sebagai_02.html di akses 29 Maret 2014

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/06/peran-guru-dalam-proses-

pendidikan/ di akses 26 Maret 2014.

Page 84: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth :

Adik – adik Calon Responden

Di SMP Negeri 01 Pulau Punjung

Dengan Hormat,

Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah mahasiswi Program S1 Keperawatan

STIKes Perintis Sumatera Barat yang bermaksud akan melakukan penelitian :

Nama : NOVETRIA

NIM : 10103084105537

Alamat : Jr. Koto lamo kenagarian Sungai Kambut Kec. Pulau Punjung

Akan bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “ Hubungan peran guru

dan teman sebaya dengan kejadian injury pada siswa di SMP N 01 Pulau Punjung

Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 ”. Untuk itu saya meminta kesediaan adik – adik

untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

Penelitian ini semata – mata untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan tidak

menimbulkan kerugian bagi adik – adik. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan dijaga

dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kesediaan adik – adik sebagai

responden, saya ucapkan terimakasih.

Pulau Punjung, Mei 2014

Peneliti,

NOVETRIA

Page 85: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Lampiran 2

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Concent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bersedia berperan serta sebagai responden penelitian dengan judul

“Hubungan peran guru dan teman sebaya dengan kejadian injury pada siswa di SMP

Negeri 01 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014” yang akan dilakukan

oleh NOVETRIA mahasiswi Prodi S1 Keperawatan STIKes Perintis Sumatera Barat.

Saya menyadari bahwa penelitian ini sangat besar manfaatnya, informasi saya

berikan ini adalah yang sebenarnya dengan tidak ada unsur paksaan dari siapapun juga.

Pulau Punjung, Mei 2014

Responden,

( )

Page 86: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Lampiran 3

KISI – KISI KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEJADIAN

INJURY PADA SISWA DI SMP NEGERI 01 PULAU PUNJUNG

KABUPATEN DHARMASRAYA

TAHUN 2014

Tujuan Variabel Jumlah soal No. Soal

Untuk mengetahui

hubungan peran

guru dan peran

teman sebaya

dengan kejadian

injury pada siswa

di SMP Negeri 01

Pulau Punjung

Kabupaten

Dharmasraya

Tahun 2014

a. Peran Guru

b. Peran teman

sebaya

Kejadian injury pada

siswa

8

8

1

1,2,3,4,5,6,7,8,

Peran positif : 1,2,3,4

Peran negatif : 5,6,7,8

1

Page 87: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Lampiran 4

LEMBARAN KUISIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEJADIAN

INJURY PADA SISWA DI SMP NEGERI 01 PULAU PUNJUNG

KABUPATEN DHARMASRAYA

TAHUN 2014

Petunjuk pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan benar !

2. Berilah tanda checklist (√) atau silang (X) pada kolom jawaban yang telah

disediakan !

3. Jika ada yang tidak mengerti, tanyakan pada peneliti !

4. Mohon diperiksa kembali setiap jawaban yang telah dibuat, apakah sudah diisi

dengan benar !

5. Kuesioner yang telah diisi mohon dikembalikan !

Page 88: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Lampiran 5

LEMBAR PERTANYAAN / PERNYATAAN

HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEJADIAN

INJURY PADA SISWA DI SMP NEGERI 01 PULAU PUNJUNG

KABUPATEN DHARMASRAYA

TAHUN 2014

No Responden

1. Hari / Tanggal : ……………………………………..

2. Nama / Inisial responden : ……………………………………..

3. Jenis kelamin : ……………………………………..

4. Umur responden : ……………………………………..

5. Kelas responden : ……………………………………..

Page 89: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

I. Pertanyaan / Pernyataan tentang Peran Guru

No. Pertanyaan / Pernyataan Selalu Sering Kadang –

kadang

Tidak

pernah

1. Ibu / bapak guru menjelaskan pada saya tentang

aturan – aturan disekolah terutama dalam menjaga

keselamatan diri.

2. Ibu / bapak guru melarang saya membawa sepeda

motor kesekolah.

3. Ibu / bapak guru mengingatkan saya jika

mengendarai sepeda motor maupun naik ojek harus

memakai helm.

4. Ibu / bapak guru menjelaskan pada saya tentang tata

cara menggunakan fasilitas olahraga dengan baik.

5. Ibu / bapak guru mengingatkan saya agar tidak

berlari – lari dan berkelahi baik di lingkungan

sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.

6. Ibu / bapak guru mengingatkan saya jika naik turun

tangga di sekolah agar berpegangan pada besi

pengaman tangga.

7. Ibu / bapak guru mengingatkan saya jika hendak

menyeberangi jalan lihat kiri dan kanan.

8. Ibu / bapak guru mengingatkan saya jika

mengendarai sepeda motor agar tidak kebut –

kebutan di jalan raya.

Page 90: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

II. Pertanyaan / pernyataan Peran Teman Sebaya

Pernyataan Positif (+)

No. Pertanyaan / Pernyataan Selalu Sering Kadang –

kadang

Tidak

pernah

1. Teman mengajak untuk jalan kaki bersama

menuju sekolah.

2. Saya dianjurkan teman untuk mematuhi tata

tertib di sekolah.

3. Saya dinasehati teman jika mengalami cedera

akibat jatuh.

4. Teman melarang saya membawa sepeda

motor kesekolah.

Pernyataan Negatif (-)

No. Pertanyaan / Pernyataan Selalu Sering Kadang –

kadang

Tidak

pernah

5. Saya dianjurkan teman jika mengendarai

sepeda motor kesekolah.

6. Teman mengajak saya main kejar – kejaran di

lingkungan sekolah.

7. Teman mengajak saya balap motor sewaktu

pulang sekolah.

8. Teman mengganggu saya saat berolahraga

sehingga saya terjatuh.

Page 91: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

III. Pertanyaan tentang kejadian Injury atau cedera :

1. Apakah saudara pernah mengalami injury/ cedera ataupun luka selama 1 tahun

terakhir ini, seperti mengalami luka lecet/ luka memar/ luka gores/ luka tembus/

luka tusuk/ terkilir dan patah tulang ?

a. Iya

b. Tidak

Page 92: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Master Tabel

HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEJADIAN

INJURY PADA SISWA DI SMP NEGERI 01 PULAU PUNJUNG KABUPATEN

DHARMASRAYA TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 jml Kategori 1 2 3 4 5 6 7 8 jml Kategori 1 jml Kategori

1 Da 1 VII A 3 3 2 3 2 2 4 3 22 0 3 2 2 3 2 2 2 1 17 0 1 1 1

2 Ca 2 VII A 4 4 2 3 3 2 4 3 25 1 2 2 1 3 3 2 2 3 18 0 1 1 1

3 Ak 1 VII A 4 4 4 3 3 3 4 4 29 1 3 2 2 4 3 3 2 3 22 1 1 1 1

4 Ai 2 VII A 3 2 3 2 4 2 3 3 22 0 3 3 3 3 3 2 2 3 22 1 1 1 1

5 Fa 1 VII A 4 4 3 3 3 2 4 3 26 1 2 2 2 2 2 2 1 2 15 0 1 1 1

6 Ha 1 VII A 4 4 3 3 3 3 3 4 27 1 2 2 2 2 1 2 1 1 13 0 1 1 1

7 Ni 2 VII A 4 3 3 3 3 3 4 3 26 1 1 1 1 1 2 2 1 2 11 0 1 1 1

8 Gh 2 VII A 4 4 3 2 2 3 4 3 25 1 3 3 2 4 3 3 2 2 22 1 1 1 1

9 Mu 1 VII A 3 3 3 2 3 2 4 3 23 1 4 3 3 4 4 3 3 4 28 1 1 1 1

10 Yo 2 VII A 3 4 3 3 3 3 2 3 24 1 2 2 3 2 3 3 2 2 19 1 1 1 1

11 Pu 2 VII A 2 2 1 1 2 2 2 3 15 0 4 2 2 4 4 3 3 3 25 1 0 0 0

12 Me 2 VII B 4 3 3 3 2 2 3 4 24 1 4 2 3 4 4 3 2 4 26 1 1 1 1

13 Ve 1 VII B 4 4 4 3 3 2 4 4 28 1 2 2 3 3 4 3 4 2 23 1 1 1 1

14 Dh 1 VII B 2 1 1 2 3 2 2 2 15 0 1 1 1 2 2 2 1 2 12 0 0 0 0

15 Jo 1 VII B 4 3 3 2 2 2 3 3 22 0 1 3 3 4 4 3 3 3 24 1 1 1 1

16 Na 2 VII B 3 2 2 1 4 2 4 3 21 0 4 2 2 4 4 2 2 4 24 1 1 1 1

17 Pa 1 VII B 4 2 3 3 3 2 4 2 23 1 1 2 2 4 4 3 2 4 22 1 1 1 1

18 Ri 1 VII B 2 3 3 3 2 2 3 2 20 0 1 2 2 3 3 2 1 2 16 0 1 1 1

19 Rs 2 VII B 3 3 2 4 3 1 3 2 21 0 2 3 2 2 1 2 2 4 18 0 1 1 1

20 Ti 2 VII B 4 3 2 2 3 2 4 2 22 0 2 2 3 3 2 3 2 2 19 1 1 1 1

21 Yu 1 VII B 3 3 2 2 2 2 4 3 21 0 2 3 2 3 3 2 2 3 20 1 1 1 1

22 Ke 1 VII B 4 3 2 3 4 3 2 3 24 1 1 1 1 2 2 3 3 4 17 0 1 1 1

23 Re 2 VII C 4 4 4 3 3 2 2 3 25 1 3 2 3 3 2 1 2 2 18 0 1 1 1

24 Ra 2 VII C 3 3 4 4 3 1 3 2 23 1 2 2 2 2 2 2 1 4 17 0 1 1 1

25 Rh 2 VII C 3 2 1 2 1 2 1 2 14 0 4 2 2 3 2 2 3 2 20 1 0 0 0

26 Li 2 VII C 4 3 3 3 4 3 4 2 26 1 3 3 2 3 2 3 2 4 22 1 1 1 1

27 Ar 1 VII C 4 4 4 3 3 2 3 3 26 1 2 3 2 4 3 2 3 2 21 1 1 1 1

28 Vi 1 VII C 4 3 2 3 3 3 4 4 26 1 3 2 1 1 2 2 3 2 16 0 1 1 1

29 El 2 VII C 3 3 2 2 4 2 4 4 24 1 2 2 1 2 2 3 2 3 17 0 1 1 1

30 Di 2 VII C 4 4 3 3 3 4 4 3 28 1 1 1 1 1 3 4 3 3 17 0 1 1 1

31 Ok 2 VII C 4 3 3 2 3 3 2 2 22 0 1 2 2 2 2 2 2 3 16 0 1 1 1

32 Da 1 VII D 4 4 2 2 3 3 3 3 24 1 3 2 2 2 2 2 2 1 16 0 1 1 1

33 Ja 1 VII D 3 3 3 3 4 2 4 2 24 1 4 2 2 3 3 2 2 3 21 1 1 1 1

34 Mi 1 VII D 2 2 3 3 3 2 4 3 22 0 4 1 1 2 2 2 3 2 17 0 1 1 1

35 Hu 1 VII D 4 3 3 4 3 2 4 3 26 1 2 3 2 2 2 1 2 2 16 0 0 0 0

36 Mu 2 VII D 2 2 2 1 1 1 4 2 15 0 2 2 2 3 2 2 2 4 19 1 0 0 0

37 Ri 2 VII D 4 4 4 3 3 3 3 4 28 1 1 1 2 3 2 2 3 3 17 0 1 1 1

38 Sh 2 VII D 4 4 4 3 3 3 3 4 28 1 4 2 2 3 2 3 3 3 22 1 0 0 0

39 Am 2 VII D 2 2 2 3 3 2 4 3 21 0 3 2 2 4 2 3 2 2 20 1 1 1 1

40 Fi 1 VIII A 4 4 3 3 3 2 3 4 26 1 4 2 3 4 3 1 2 2 21 1 0 0 0

41 Fa 1 VIII A 3 2 4 3 4 2 2 4 24 1 4 3 3 1 3 2 2 4 22 1 1 1 1

42 An 1 VIII A 3 3 3 3 4 2 4 1 23 1 3 3 2 4 2 3 2 2 21 1 0 0 0

43 Lu 2 VIII A 2 2 1 2 1 1 2 3 14 0 4 2 3 2 1 2 1 3 18 0 1 1 1

44 Ne 2 VIII A 3 3 4 2 2 2 2 3 21 0 4 4 3 3 4 4 3 3 28 1 1 1 1

45 No 2 VIII A 4 4 4 3 3 4 3 3 28 1 2 2 3 3 2 2 3 1 18 0 1 1 1

46 Re 2 VIII A 4 4 3 3 3 3 3 4 27 1 4 2 2 4 4 1 3 2 22 1 0 0 0

47 Vi 2 VIII A 3 3 3 4 3 3 4 1 24 1 3 2 2 1 1 3 3 3 18 0 1 1 1

48 Ar 1 VIII B 4 3 2 4 3 2 3 4 25 1 2 2 3 2 3 2 2 3 19 1 1 1 1

49 De 1 VIII B 2 2 2 2 1 1 1 2 13 0 4 2 2 4 3 2 2 1 20 1 0 0 0

50 Ge 1 VIII B 3 4 4 2 2 2 4 4 25 1 1 2 2 2 2 2 4 3 18 0 1 1 1

51 Id 1 VIII B 4 4 4 3 3 3 4 4 29 1 1 1 2 2 2 2 2 4 16 0 1 1 1

52 Na 1 VIII B 4 4 4 3 3 2 3 2 25 1 4 2 2 4 2 1 2 2 19 1 1 1 1

53 Ra 1 VIII B 4 4 4 3 3 2 2 1 23 1 4 3 2 4 4 1 3 3 24 1 1 1 1

54 Si 2 VIII B 3 3 3 3 4 2 4 2 24 1 4 2 2 3 3 2 2 2 20 1 0 0 0

55 Vi 2 VIII B 4 4 4 4 4 4 4 3 31 1 3 3 2 3 2 2 2 1 18 0 1 1 1

56 Pu 1 VIII B 4 3 3 3 3 2 3 2 23 1 1 2 2 3 3 2 3 2 18 0 1 1 1

57 Ab 1 VIII C 2 3 1 1 2 1 2 3 15 0 2 2 2 3 2 3 3 2 19 1 0 0 0

58 Fe 2 VIII C 3 1 2 4 3 4 3 3 23 1 3 3 3 4 2 1 1 1 18 0 1 1 1

59 Pu 2 VIII C 4 1 3 3 4 2 4 4 25 1 3 3 3 4 1 2 1 1 18 0 1 1 1

60 Re 2 VIII C 3 1 2 4 3 4 3 3 23 1 3 3 3 4 2 1 1 1 18 0 1 1 1

61 Si 2 VIII C 2 1 2 2 4 1 3 4 19 0 3 3 4 4 1 1 1 2 19 1 1 1 1

62 Ti 2 VIII C 2 1 2 2 4 1 2 3 17 0 3 2 3 4 1 2 1 2 18 0 1 1 1

63 Wi 2 VIII C 3 1 2 2 3 1 3 3 18 0 3 3 3 4 1 1 1 1 17 0 1 1 1

64 Vi 2 VIII C 3 3 2 3 3 2 4 1 21 0 4 1 2 3 4 3 2 1 20 1 1 1 1

65 De 2 VIII D 2 1 2 2 4 1 3 3 18 0 3 2 2 4 1 1 1 1 15 0 1 1 1

66 Di 2 VIII D 4 1 3 3 4 1 2 4 22 0 3 2 3 4 1 2 1 2 18 0 1 1 1

67 El 2 VIII D 4 4 4 3 3 3 3 3 27 1 2 2 2 2 2 1 3 2 16 0 1 1 1

68 Ih 1 VIII D 4 4 2 3 4 1 3 2 23 1 4 1 2 2 3 2 2 3 19 1 1 1 1

69 Ol 2 VIII D 2 2 3 1 1 2 2 2 15 0 3 2 2 2 2 3 1 3 18 0 0 0 0

70 Re 1 VIII D 4 4 4 3 3 3 3 3 27 1 2 2 2 2 3 2 3 3 19 1 1 1 1

71 Sa 2 VIII D 4 4 4 3 3 2 4 4 28 1 2 1 2 2 4 3 3 3 20 1 1 1 1

72 Wy 2 VIII D 3 2 2 3 2 2 4 1 19 0 4 3 2 3 2 3 3 3 23 1 1 1 1

240 210 201 195 211 159 229 207 1652 193 155 158 209 176 158 154 177 1380 59 59

23 19 0.819444444

JUMLAH

RATA - RATA =

Kejadian InjuryNo Inisial

Jenis

Kelamin Kelas

Peran Guru Peran Teman Sebaya

Keterangan kuesioner: Keterangan Peran Guru Keterangan Peran Teman Sebaya Keterangan Kejadian Injuri

4 : Selalu 0. Kurang Baik < 23 : 27 orang 0. Kurang Baik ˂ 19 : 35 orang 0. Terjadi : 13 orang 13 orang

3 : Sering 1. Baik ≥ 23 : 45 orang 1. Baik ˃ 19 : 37 orang 1. Tidak Terjadi : 59 orang

2 : Kadang - kadang

1 : Tidak Pernah

Page 93: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

GET

FILE='E:\spss novetria aja.sav'.

DATASET NAME DataSet0 WINDOW=FRONT.

FREQUENCIES VARIABLES=pergu perts kejd

/NTILES=4

/STATISTICS=STDDEV RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM SKEWN

ESS SESKEW

/PIECHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] E:\spss novetria aja.sav

Statistics

peran guru

peran teman

sebaya kejadian injury

N Valid 72 72 72

Missing 0 0 0

Mean 22.94 19.17 .82

Std. Error of Mean .482 .380 .046

Median 23.50 19.00 1.00

Mode 23a 18 1

Std. Deviation 4.094 3.224 .387

Skewness -.695 .406 -1.697

Std. Error of Skewness .283 .283 .283

Range 18 17 1

Minimum 13 11 0

Maximum 31 28 1

Sum 1652 1380 59

Percentiles 25 21.00 17.00 1.00

50 23.50 19.00 1.00

75 26.00 21.00 1.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 94: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Frequency Table

peran guru

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 13 1 1.4 1.4 1.4

14 2 2.8 2.8 4.2

15 5 6.9 6.9 11.1

17 1 1.4 1.4 12.5

18 2 2.8 2.8 15.3

19 2 2.8 2.8 18.1

20 1 1.4 1.4 19.4

21 6 8.3 8.3 27.8

22 7 9.7 9.7 37.5

23 9 12.5 12.5 50.0

24 9 12.5 12.5 62.5

25 7 9.7 9.7 72.2

26 7 9.7 9.7 81.9

27 4 5.6 5.6 87.5

28 6 8.3 8.3 95.8

29 2 2.8 2.8 98.6

31 1 1.4 1.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

Page 95: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

peran teman sebaya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 11 1 1.4 1.4 1.4

12 1 1.4 1.4 2.8

13 1 1.4 1.4 4.2

15 2 2.8 2.8 6.9

16 7 9.7 9.7 16.7

17 8 11.1 11.1 27.8

18 15 20.8 20.8 48.6

19 9 12.5 12.5 61.1

20 7 9.7 9.7 70.8

21 4 5.6 5.6 76.4

22 8 11.1 11.1 87.5

23 2 2.8 2.8 90.3

24 3 4.2 4.2 94.4

25 1 1.4 1.4 95.8

26 1 1.4 1.4 97.2

28 2 2.8 2.8 100.0

Total 72 100.0 100.0

kejadian injury

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid terjadi 13 18.1 18.1 18.1

tidak terjadi 59 81.9 81.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

Page 96: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Pie Chart

Page 97: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 98: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

RECODE pergu (Lowest thru 22=0) (23 thru Highest=1) INTO perguruuu.

EXECUTE.

RECODE perteseba (Lowest thru 18=0) (19 thru Highest=1) INTO pertesb.

EXECUTE.

FREQUENCIES VARIABLES=perguruuu perteseba

/NTILES=4

/STATISTICS=STDDEV RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM SKEWN

ESS SESKEW

/PIECHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

[DataSet1] E:\spss novetria aja.sav

Statistics

peran guruuuu

peran teman

sebayaaa

N Valid 72 72

Missing 0 0

Mean .62 .51

Std. Error of Mean .057 .059

Median 1.00 1.00

Mode 1 1

Std. Deviation .488 .503

Skewness -.527 -.057

Std. Error of Skewness .283 .283

Range 1 1

Minimum 0 0

Maximum 1 1

Sum 45 37

Percentiles 25 .00 .00

50 1.00 1.00

75 1.00 1.00

Page 99: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Frequency Table

peran guruuuu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 27 37.5 37.5 37.5

baik 45 62.5 62.5 100.0

Total 72 100.0 100.0

peran teman sebayaaa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang baik 35 48.6 48.6 48.6

baik 37 51.4 51.4 100.0

Total 72 100.0 100.0

Pie Chart

Page 100: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 101: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

CROSSTABS

/TABLES=perguruuu BY kejd

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CORR RISK

/CELLS=COUNT EXPECTED ROW TOTAL

/COUNT ROUND CELL

/BARCHART.

Crosstabs

[DataSet1] E:\spss novetria aja.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

peran guruuuu * kejadian

injury 72 100.0% 0 .0% 72 100.0%

peran guruuuu * kejadian injury Crosstabulation

kejadian injury

Total terjadi tidak terjadi

peran guruuuu kurang baik Count 7 20 27

Expected Count 4.9 22.1 27.0

% within peran guruuuu 25.9% 74.1% 100.0%

% of Total 9.7% 27.8% 37.5%

baik Count 6 39 45

Expected Count 8.1 36.9 45.0

% within peran guruuuu 13.3% 86.7% 100.0%

% of Total 8.3% 54.2% 62.5%

Total Count 13 59 72

Expected Count 13.0 59.0 72.0

% within peran guruuuu 18.1% 81.9% 100.0%

% of Total 18.1% 81.9% 100.0%

Page 102: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 1.809a 1 .179

Continuity Correctionb 1.058 1 .304

Likelihood Ratio 1.758 1 .185

Fisher's Exact Test .214 .152

Linear-by-Linear Association 1.783 1 .182

N of Valid Casesb 72

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.88.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for peran

guruuuu (kurang baik / baik) 2.275 .674 7.678

For cohort kejadian injury =

terjadi 1.944 .729 5.183

For cohort kejadian injury =

tidak terjadi .855 .665 1.098

N of Valid Cases 72

Page 103: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

CROSSTABS

/TABLES=perteseba BY kejd

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CORR RISK

/CELLS=COUNT EXPECTED ROW TOTAL

/COUNT ROUND CELL

/BARCHART.

Crosstabs

[DataSet1] E:\spss novetria aja.sav

Case Processing Summary

Cases

Page 104: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

peran teman sebayaaa *

kejadian injury 72 100.0% 0 .0% 72 100.0%

peran teman sebayaaa * kejadian injury Crosstabulation

kejadian injury

Total terjadi tidak terjadi

peran teman sebayaaa kurang baik Count 3 32 35

Expected Count 6.3 28.7 35.0

% within peran teman

sebayaaa 8.6% 91.4% 100.0%

% of Total 4.2% 44.4% 48.6%

baik Count 10 27 37

Expected Count 6.7 30.3 37.0

% within peran teman

sebayaaa 27.0% 73.0% 100.0%

% of Total 13.9% 37.5% 51.4%

Total Count 13 59 72

Expected Count 13.0 59.0 72.0

% within peran teman

sebayaaa 18.1% 81.9% 100.0%

% of Total 18.1% 81.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4.141a 1 .042

Continuity Correctionb 2.987 1 .084

Likelihood Ratio 4.345 1 .037

Fisher's Exact Test .065 .040

Linear-by-Linear Association 4.083 1 .043

N of Valid Casesb 72

Page 105: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.32.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for peran teman

sebayaaa (kurang baik /

baik)

.253 .063 1.014

For cohort kejadian injury =

terjadi .317 .095 1.058

For cohort kejadian injury =

tidak terjadi 1.253 1.005 1.562

N of Valid Cases 72

Page 106: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 107: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 108: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 109: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 110: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 111: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak
Page 112: HUBUNGAN PERAN GURU DAN TEMAN SEBAYA DENGAN …repo.stikesperintis.ac.id/253/1/58 NOVETRIA.pdf · peran guru dengan kejadian injury. Peran teman sebaya dengan kejadian injury tidak