HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI...

96
HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan Kendari OLEH: INDAH RETNO SARI P00312017115 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI 2018

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI...

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan di Program Studi D-IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

OLEH:

INDAH RETNO SARI P00312017115

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-IV KEBIDANAN KENDARI

2018

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH

KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018

Diajukan Oleh:

INDAH RETNO SARI P00312017115

Telah disetujui untuk dipertahankan dalam ujian skripsi dihadapan

Tim Penguji Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Kebidanan.

Kendari, Agustus 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Syahrianti, S.Si.T, M. Kes Farming, SST, M. Keb Nip. 197602152001122002 Nip. 198211212005012003

Mengetahui Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

Sultina Sarita, SKM, M.Kes Nip. 196806021992032003

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH

KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018

Diajukan Oleh:

INDAH RETNO SARI P00312017115

Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan yang

dilaksanakan tanggal 15 Agustus 2018

Tim Penguji:

Penguji I

Penguji II

Penguji III

Penguji IV

Penguji V

: Feryani, S.Si.T, MPH

: Dr. Nurmiaty, S.Si.T, MPH

: Andi Malahayati, S.Si.T, M.Kes

: Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes

: Farming, SST, M.Keb

( )

( )

( )

( )

( )

Mengetahui Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari

Sultina Sarita, SKM, M.Kes NIP. 196806021992032003

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH

KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018

Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjana Terapan

Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi

dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Politeknik Kesehatan

Kendari maupun di perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali

bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Kendari, Juli 2018

Indah Retno Sari NIM. P00312017115

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

1. Nama : Indah Retno Sari

2. Tempat/Tanggal Lahir : Buton / 09 juli 1993

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Anak ke : Tiga dari empat bersaudara

5. Agama : kristen (protestan)

6. Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia

7. Alamat : BTN Medy brata Indah II

B. Pendidikan

1. Tamat SD Negeri Lantari , tamat Tahun 2005

2. Tamat SMP Negeri 2 Rarowatu, tamat Tahun 2008

3. Tamat SMA Negeri 2 Kendari, tamat Tahun 2011

4. Tamat Politeknik Kesehatan Depkes Kendari Jurusan Kebidanan,

tahun 2014.

5. DIV kebidanan Poltekes Alih Jenjang Masuk 2017 Sampe

Sekarang.

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kahadirat Allah SWT karena

berkat karunia Nya, sehingga penulis dapa tmenyelesaikan skripsi ini tepat

pada waktunya. Dalam penyusunan Skripsi ini, banyak kendala yang di

hadapi namun berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

kepada Ibu Hj. Syahrianti, S.Si.T, M.Kes selaku pembimbing I dan ibu

Farming, SST, M.Keb selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi serta arahan dalam

proses penyusunan skripsi ini selesai.

Selanjutnya penulis pun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kendari.

2. Ibu Sultina Sarita, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari.

3. Ibu Hasmia Naningi, SST, M.Keb selaku ketua Prodi D-IV Kebidanan

Politeknik Kesehatan Kendari.

4. Bapak Amsal, SKM, selaku Kepala Puskesmas Lombakasi Kabupaten

Bombana

5. Ibu Feriyani, S.Si.T, MPH, selaku Penguji I, Ibu DR Nurmiaty, S.Si.T,

MPH, selaku Penguji II dan Ibu Andi Malahayati, S.Si.T, M.Kes selaku

Penguji III.

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

6. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan pendidikan Politeknik Kesehatan

Kendari Jurusan Kebidanan yang telah banyak membimbing dan

membagi ilmu selama penulis mengikuti proses belajar dibangku kuliah

beserta seluruh staf pegawai yang telah banyak membantu.

7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku atas doa, dukungan,bantuan,

motivasi serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis semoga

kita semua selalu dalam lindunganNYA dan semoga penulis bisa

memberikan yang terbaik untuk kalian.

8. Seluruh rekan – rekan seperjuanganku Politeknik Kesehatan Kendari

Prodi DIV Kebidanan angkatan 2017 khususnya teman-teman Alih

Jenjang Kelas C. Terima kasih atas segala dukungan serta

kebersamaan kita.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

baik isi, bahasa maupun materi yang ada di dalamnya oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari

para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya penulis

mengucapkan terimakasih dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua terutama dalam bidang ilmu Kebidan amin.

Kendari, Agustus 2018

Penulis

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………………. iv

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………

KATA PENGANTAR…....................................................................

v

vi

DAFTAR ISI….................................................................................. viii

DAFTAR TABEL.............................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... x

ABSTRAK........................................................................................ xi

ABSTRACT...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian..................................................................... 6

E. Keaslian Penelitian.................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 9

A. Telaah Pustaka ......................................................................... 9

B. Landasan Teori.......................................................................... 32

C. Kerangka Teori.......................................................................... 34

D. Kerangka Konsep...................................................................... 35

E. Hipotesis Penelitian……………………………………………….. 35

BAB III METODE PENELITIAN........................................................ 36

A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................. 36

B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................... 36

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 37

D. Variabel Penelitian..................................................................... 37

E. Definisi Operasional.................................................................. 37

F. InstrumenPenelitian................................................................... 38

G. Jenis dan Sumber Data Penelitian............................................ 39

H. Alur Penelitian............................................................................ 39

I. Pengolahan dan Analisis Data..................................................... 40

J. Etika Penelitian…………………................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 45

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 45

B. Hasil Penelitian......................................................................... 48

C. Pembahasan............................................................................. 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 60

A. Kesimpulan................................................................................ 60

B. Saran......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 62

LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lombakasih tahun 2018………………

46

Tabel 4.2 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018……………...…

49

Tabel 4.3 Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu, di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018……………………….

50

Tabel 4.4 Keaktifan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018………

51

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu dengan Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018………………………………………………

52

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian dari Badan Riset Propinsi Sultra

Lampiran 2. Kuesioner

Lampiran 3. Surat keterangan telah melakukan penelitian

Lampiran 4. Master tabel

Lampiran 5. Output analisis data

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI

POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018

Indah Retno Sari 1, Syahrianti2, Farming 2

Latar belakang: Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari-oleh-untuk masyarakat yang dilaksanakan oleh kader. Kader yang ditugaskan adalah warga setempat yang telah dilatih puskesmas Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kader tentang tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di wilayah kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun 2018 Metode Penelitian: Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian yaitu kader kesehatan posyandu di wilayah kerja puskesmas Lombakasih kabupaten Bombana tahun 2018 yang berjumlah 50 orang. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner mengenai pengetahuan dan keaktifan kader. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yakni 26 orang (52%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang tugas dan fungsi posyandu. Mayoritas kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yakni 34 orang (68%) aktif di posyandu. Secara bivariat hasul penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu dengan Keaktifan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yang ditandai dengan nilai p = 0,025 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 7,369 Kata kunci : Keaktifan Kader, Pengetahuan kader

1. Mahasiswa Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan. 2. Dosen Poltekkes Kendari Jurusan Kebidanan.

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Abstract

RELATIONSHIP BETWEEN THE KNOWLEDGE ABOUT POSYANDU DUTIES AND FUNCTIONS WITH ACTIVITY OF THE KADER IN THE WORKING AREA

OF LOMBAKASIH HEALTH CENTER BOMBANA DISTRICT IN 2018

Indah Retno Sari 1, Syahrianti2, Farming 2

Background: Posyandu is a real activity that involves community participation in the efforts of community health services by cadres. The cadres assigned are local residents who have been trained by the puskesmas Research objective: This study aims to determine the relationship of cadre knowledge about the tasks and functions of posyandu with cadre activity in the working area of the Lombakasih Public Health Center in Bombana Regency in 2018. Research Method: This type of research is analytical research with cross sectional design. The research sample was posyandu health cadres in the working area of the Lombakasih health center in Bombana district in 2018, amounting to 50 people. Data collection instruments in the form of questionnaires regarding knowledge and activeness of cadres. Data were analyzed by Chi Square test. Research Results: The results showed that the majority of cadres in the Puskesmas Lombakasih District of Bombana in 2018, namely 26 people (52%) had sufficient knowledge about the duties and functions of posyandu. The majority of cadres in the Working Area of the Puskesmas Lombakasih in Kabupaten Bombana in 2018 were 34 people (68%) active in the posyandu. Bivariate hasul research shows that there is a significant relationship between Cadre Knowledge about Posyandu Tasks and Functions and Cadre Activity in the Working Area of Lombakasih Public Health Center in Bombana Regency in 2018 which is indicated by p = 0.025 <α = 0.05 with X2 count = 7,369 Keywords: Cadre activity, cadre knowledge

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar, yang paling utama untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes,

2006). Keberadaan posyandu di tengah tengah masyarakat

mempunyai peranan yang sangat besar dikarenakan menyangkut

pemenuhan kebutuhan yang sangat penting bagi kesehatan ibu dan

anak. Dengan demikian perlu adanya peningkatan pengetahuan dan

pemahaman kader posyandu mengenai proses tata laksana posyandu

yang efektif (Dikson, 2017).

Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan

pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu

juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program Keluarga

Berencana - Kesehatan ditingkat desa (Syakira, 2009). Posyandu

merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat

dalam upaya pelayanan kesehatan dari-oleh-untuk masyarakat yang

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

dilaksanakan oleh kader. Kader yang ditugaskan adalah warga

setempat yang telah dilatih puskesmas (Dikson, 2017).

Posyandu memegang peran yang strategis untuk mewujudkan

keluarga yang sejahtera. Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi

masyrakat untuk menunjang program kegiatan di posyandu. Peran

serta masyarakat saat ini dilakukan melalui sistem pengkaderan

dengan pelatihan dan bimbingan guna membekali para kader agar

dapat melaksanakan pelayanan yang optimal. Program posyandu

dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat, maka diharapkan

masyarakat sendiri yang aktif membentuk, menyelenggarakan,

memanfaatkan dan mengembangkan posyandu sebaik-baiknya.

Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi

masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari-oleh-untuk

masyarakat yang dilaksanakan oleh kader. Kader yang ditugaskan

adalah warga setempat yang telah dilatih puskesmas. Keberhasilan

posyandu salah satunya dipengaruhi oleh kinerja kader, dengan

motivasi yang tinggi dan selalu aktif dalam kegiatan posyandu akan

meningkatkan kinerja kader posyandu. Namun permasalahan yang

terjadi adalah masih banyak kaderyang kurang termotivasi dan kurang

aktif dalam kegiatan posyandu

Menurut Niken (2009), penggerakan dan pemberdayaan

masyarakat juga merupakan proses pemberian informasi secara terus

menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran,

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

serta proses membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari

tidak tahu menjadi tahu atau sadar (knowledge) dari tau menjadi mau

(attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang

diperkenalkan (practice). Kader merupakan tenaga masyarakat yang

dianggap paling dekat dengan masyarakat. Dalam konteks pelayanan

yang optimal, masyarakat yang menjadi kader harus memiliki

sejumlah kemampuan yang bersumber pengetahuannya tentang

tugas dan fungsi posyandu itu sendiri. Sebab hal inilah yang kemudian

akan petunjuk bagiu kader dalam melakukan pelayanan kepada

masyarakat.

Menurut Hidayat (2008) dalam Wicaksono (2014) kinerja

Posyandu dalam peningkatan kesehatan dan status gizi masyarakat

sangat tergantung dari partisipasi, motivasi, dan kemampuan kader

Posyandu dalam melaksanakan berbagai program kesehatan di

Posyandu. Soemanto (2001) dalam Wicaksono (2014) juga

menyatakanbahwa kader dalam pelaksanaan Posyandu merupakan

titik sentral kegiatan Posyandu, keikutsertaan dan keaktifannya

diharapkan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat. Banyak

faktor yang berperan dalam menentukan partisipasi dan keaktifan

kader, baik secara internal dalam diri kader maupun eksternal atau

dari lingkungan kader.

Tugas dari kader kesehatan masyarakat adalah sebagai pemberi

informasi dan pelaku penyuluhan kepada masyarakat tentang

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

informasi masalah kesehatan. Kader kesehatan harus mempunyai

bekal pengetahuan dan ketrampilan untuk menyampaikan informasi

dalam penyuluhan (Sulistyorini, 2010). Disisi lain, kader dituntun untuk

dapat berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Menurut Adisasmito (2008) prosentase kader aktif secara

nasional adalah 69,2%, sehingga angka drop out kader sekitar 30,8%.

Bila kader tidak aktif, maka pelaksanaan posyandu juga akan

menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi dan balita (bawah

lima tahun) tidak dapat dideteksi secara dini dengan jelas. Hal ini

secara langsung akan mempengaruhi tingkat keberhasilan program

posyandu khususnya dalam pemantauan tumbuh kembang balita.

Oleh karena itu, kader kesehatan mampu memahami tugas dan

tanggunggjawabnya untuk mewujudkan tujuan dari posyandu. Untuk

mewujudkan tujuan posy andu tersebut maka perlu dibarengi dengan

mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader posyandu.

Banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan kader diantaranya

pengetahuan kader tentang posyandu, pengetahuan kader tentang

posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan perilaku kader

untuk mengaktifkan kegiatan posyandu, sehingga akan

mempengaruhi terlaksananya program kerja posyandu. Menurut

Scrimshaw (1992) dalam Hidayat (2008) pengetahuan dan

kemampuan (skiil) kader berkontribusi terhadap perbaikan

performance Posyandu.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Data Pada tahun 2018 tercatat jumlah Posyandu yang berada

diwilayah kerja Puskesmas Lombakasih mencapai 12 Posyandu

dengan jumlah kader sebanyak 50 orang. Dengan demikian,

berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul ” Hubungan Pengetahuan Kader Tentang Tugas Dan

Fungsi Posyandu Dengan Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka rumuasan

masalah penelitian ini adalah “apakah ada hubungan pengetahuan

kader tentang tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di

Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun

2018 ?”

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan kader tentang tugas

dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di wilayah kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun 2018.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengindentifikasi pengetahuan kader tentang tugas dan

fungsi posyandu di wilayah kerja Puskesmas Lombakasih

Kabupaten Bombana tahun 2018.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

b. Untuk mengidentifikasi keaktifan kader di wilayah kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun 2018.

c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan kader tentang

tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di wilayah

kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana tahun

2018.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumber pengetahuan

yang dapat menambah wawasan dan memperkaya khazanah

keilmuan bagi tenaga kesehatan khususnya mengenai kader

kesehatan pada posyandu

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat

Sebagai sumber informasi bagi masyarakat untuk memahami

tugas kader kesehatan sehingga dapat memperlancar urusan-

urusan di posyandu

b. Bagi Instansi

Sebagai bahan kajian bagi puskesmas dalam rangka

merumuskan kebijakan untuk meningkatkan keaktifan kader

kesehatan di posyandu

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

c. Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan, wawasan dan pengalaman

bagi peneliti mengenai hubungan antara pengetahuan kader

tentang tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader

kesehatan.

E. Keaslian Penelitian

1. Ratnawati (2011) hubungan pengetahuan kader tentang posyandu

dengan keaktifan kader di wilayah kerja puskesmas Gayamsari

Kota Semarang 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan pengetahuan Kader terhadap tugas dan

fungsi di Posyandu dengan keaktifan Kader di wilayah kerja

Puskesmas Gayamsari Kota Semarang. Jenis penelitian ini bersifat

explanatory research dengan menggunakan metode survei dan

pendekatan cross sectional. hasil penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar kader mempunyai pengetahuan baik dan tingkat

keaktifan kurang baik. Hasil uji korelasi Rank Spearman

menunjukkan bahwa ada hubungan antara keaktifan Kader dalam

pengetahuan Kader dengan korelasi Rho 0,228 yang berarti

kekuatan hubungan lemah, dimana Kader yang aktif lebih banyak

berasal dari yang berpengetahuan baik dibandingkan yang

berpengetahuan kurang. Perbedaan dengan penelitian ini terletak

pada lokasi penelitian dan kekhususan variabel bebas, dimana

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

pada penelitian ini dikhususkan pada pengetahuan kader tentang

tugas dan fungsi posyandu.

2. Handika (2016) hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktifan

kader dalam menjalankan posyandu balita di desa pacalan wilayah

kerja puskesmas plaosan. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

keaktifan kader dalam menjalakankan posyandu Balita di Desa

Pacalan Wilayah Kerja Puskesmas Plaosan. Desain penelitian ini

dengan pendekatan silang cross-sectional. Hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan keaktifan kader dalam menjalankan posyandu Balita di

Desa Pacalan Wilayah Kerja Puskesmas Plaosan. Perbedaan

dengan penelitian ini terletak pada lokasi penelitian dan

kekhususan variabel bebas, dimana pada penelitian ini

dikhususkan pada pengetahuan kader tentang tugas dan fungsi

posyandu.

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Kader kesehatan

a. Pengertian Kader Kesehatan

Kader kesehatan yaitu tenaga yang berasal dari

masyarakat, yang dipilih oleh masyarakat sendiri dan bekerja

secara sukarela untuk menjadi penyelenggara di Desa siaga

(Fallen & Budi, 2010). Kader merupakan tenaga masyarakat

yang dianggap paling dekat dengan masyarakat. Department

kesehatan membuat kebijakan mengenai pelatihan untuk kader

yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan,

menurunkan angka kematian ibu dan anak kematian bayi. Pada

kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar

belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan

karena untuk membaca, menulis, dan menghitung secara

sederhana (Hasanah, 2014).

Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab

terhadap masyarakat setempat serta pimpinan-pimpinan yang

ditunjuk oleh pusat-pusat kesehatan. Diharapkan mereka dapat

melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing

dalam jalinan kerja dari sabuah tim kesehatan. Para kader

kesehatan masyarakat itu mungkin saja bekerja secara full time

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

atau part time dalam bidang pelayanan kesehatan, dan mereka

tidak dibayar dengan uang atau bentuk lainnya. oleh

masyarakat setempat atau oleh puskesmas (Sulistyorini, 2010).

b. Tugas Kegiatan kader

Tugas kegiatan kader akan di tentukan, mengingat bahwa

pada umumnya kader bukanlah tenaga professional

melainkanhanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Hal

ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban, baik

menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan. Nugroho (2008)

menyebutkan adapun kegiatan pokok yang perlu diketahui oleh

dokter dan semua pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan-

kegiatan baik yang menyangkut didalam maupun di luar

posyandu antara lain:

1) Kegiatan yang dilakukan kader Posyandu adalah a)

melaksanakan pendaftaran; b) melaksanakan penimbangan

bayi dan balita; c) melaksanakan pencatatan hasil

penimbangan; d) memberikan penyuluhan; e) memberi dan

membantu pelayanan; f) merujuk.

2) Kegiatan yang dapat dilakukan diluar Posyandu KB-

kesehatan adalah a) bersifat yang menunjang pelayanan

KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulangan diare; b)

mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan

Posyandu; c) kegiatan yang menunjang upaya kesehatan

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada:

pemberantasan penyakit menular; penyehatan rumah;

pembersihan sarang nyamuk; pembuangan sampah;

penyediaan sarana air bersih; menyediakan sarana jamban

keluarga; pembuatan sarana pembuangan air limbah;

pemberian pertolongan pertama pada penyakit; P3K; dana

sehat; kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan

dengan kesehatan.

c. Keaktifan kader

Keaktifan kader berasal dari kata aktif yang memiliki arti

giat, gigih, dinamis, dan bertenaga atau sebagai lawan statis atau

lamban dan mempunyai kecenderungan menyebar atau ber

berkurang (Suharso dan Retnoningsih, 2005). Keaktifan merupakan

suatu perilaku yang bisa dilihat dari keteraturan dan keterlibatan

seorang untuk aktif daam kegiatan. Keaktifan kader posyandu

merupakansuatu perilaku atau tindakan yang nyata yang bisa

dilihat dari keteraturan dan keterlibatan seorang kader dalam

berbagai kegiatan posyandu baik kegiatan dalam posyandu

maupun kegiatan diluar posyandu. Menurut Suryani (2003) perilaku

merupakan aksi dari individu terhadap reaksi dari hubungan

dengan lingkungannya. Berkaitan dengan hal tersebut maka salah

satu persoalannya ialah bagaimana cara membentuk perilaku itu

sesuai dengan yang diharapkan.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Kader kesehatan adalah perwujudan peran aktif masyarakat dalam

pelayanan terpadu (Depkes RI, 2000). Keaktifan merupakan suatu

kegiatan atau kesibukan. Keaktifan kader kesehatan dapat

diasumsikan bahwa kader kesehatan yang aktif melaksanakan

tugasnya dengan baik sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya, maka kader kesehatan tersebut termasuk dalam kategori

yang aktif Namun, apabila kader kesehatan tidak mampu

melaksanakan tugasnya maka mereka tergolong yang tidak aktif

(Rochmawati, 2010).

2. Tinjauan Tentang Posyandu

a. Pengertian

Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum

Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai

strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak

dini. Sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam upaya

pelayanan kesehatan keluarga berencana, pusat pelayanan

keluarga berencana, serta pos kesehatan yang dikelola dan

diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan

teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian

NKKBS (Kemenkes, 2011).

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang

diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

oleh petugas kesehatan setempat, dimana dalam satu unit

posyandu, idealnya melayani sekitar 100 balita (120 kepala

keluarga) yang disesuaikan dengan kemampuan petugas dan

keadaan setempat yang dibuka sebulan sekali, dilaksanakan

oleh kader posyandu terlatih di bidang Keluarga Berencana

(KB), yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian

bayi, anak balita dan angka kelahiran (Depkes RI, 2000)

Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di

desa untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau

memeriksakan kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak

balita. Keaktifan keluarga dalam setiap posyandu tentu akan

berpengaruh pada status gizi anak balitanya karena salah satu

tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi

masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil (Adisasmito,

2007)

Menurut Ratnawati (2011) Hubungan pengetahuan kader

tentang posyandu dengan keaktifan kader di wilayah kerja

puskesmas Gayamsari Kota Semarang 2011. Tujuan penelitian

ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan Kader

terhadap tugas dan fungsi di Posyandu dengan keaktifan Kader

di wilayah kerja Puskesmas Gayamsari Kota Semarang. Jenis

penelitian ini bersifat explanatory research dengan

menggunakan metode survei dan pendekatan cross sectional.

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader

mempunyai pengetahuan baik dan tingkat keaktifan kurang

baik. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa

ada hubungan antara keaktifan Kader dalam pengetahuan

Kader dengan korelasi Rho 0,228 yang berarti kekuatan

hubungan lemah, dimana Kader yang aktif lebih banyak berasal

dari yang berpengetahuan baik dibandingkan yang

berpengetahuan kurang. Perbedaan dengan penelitian ini

terletak pada lokasi penelitian dan kekhususan variabel bebas,

dimana pada penelitian ini dikhususkan pada pengetahuan

kader tentang tugas dan fungsi posyandu.

b. Tujuan Penyelenggaraan Posyandu

Secara umum tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah

sebagai berikut (Depkes RI, 2006):

1) Mempercepat penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), anak

balita dan angka kelahiran.

2) Mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu), Ibu

hamil dan nifas.

3) Mempercepat diterimanya Norma Keluarga Kecil Bahagia

dan Sejahtera (NKKBS).

4) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan

lain yang mengunjang sesuai kebutuhan.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

5) Meningkatkan daya jangkau pelayanan kesehatan. Sasaran

dalam pelayanan kesehatan di Posyandu adalah bayi (usia

kurang dari 1 tahun) anak balita (usia 1-5 tahun), ibu hamil,

ibu menyusui dan wanita PUS (pasangan usia subur).

c. Tujuan Pokok Posyandu

Menurut Mubarak (2012) tujuan pokok dari pelayananterpadu

adalah untuk hal-hal berikut:

1) Mempercepat penurunan angka kematian ibu (ibu hamil,

melahirkan,dan ibu nifas) dan anak, meningkatkan

pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR

2) Mempercepat penerimaan NKKBS (Norma Keluarga Kecil

Bahagia Sejahtera) atau membudayakan NKKBS

3) Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat

untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta

kegiatan-kegiatan lain yang menunjang peningkatan

kemampuan hidup sehat sejahtera.

4) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan

kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografis.

5) Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga

sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan

ekonomi keluarga sejahtera.

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

d. Manfaat Posyandu

1) Bagi Masyarakat

Adapun manfaat posyandu bagi masyarakat adalah

memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu,pertumbuhan

anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang

atau gizi buruk. Bayi dan ank balita mendapatkan kapsul

vitamin A, bayi memperoleh imunisasi lengkap, ibu hamil

juga akan terpantau berat badanya dan memperoleh tablet

tambah darah serta imunisasi TT, ibu nifas memperoleh

kapsul vitamin A dan tablet tambah darah serta memperoleh

penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang kesehatan

ibu dan anak

2) Bagi kader

Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu

dan lebih lengkap. Ikut berperan secara nyata dalam tubuh

kembang anak balita dan kesehatan ibu. Citra diri

meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang

terpercaya dalam bidang kesehatan menjadi panutan

karena telah mejadi demi pertumbuhan anak dan kesehatan

ibu (Sulistyorini, 2010).

e. Pelayanan Kesehatan yang Dijalankan Posyandu

Menurut Mubarak (2009) berikut ini pelayanan keshatan

yang terdapat dalam posyandu:

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

1) Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

a) Penimbangan bulanan

Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak,

perhatian harus diberikan secara khusus terhadap anak

yang selama 3 kali penimbangan pertumbuhan tidak

meningkat sesuai umurnya (kenaikan berat badan

kurang dari 200 gram/bulan) dan anak yang kurva berat

badanya berada dibawah garis merah KMS (Tirayoh,

2015).

b) Pemberian makanan tambahan bagi yang berat

badannya kurang

c) Imunisasi bayi 3-14 bulan

Imunisasi adalah suatu upaya untuk

menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang

secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila

suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan

sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi

tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x,

polio 3x,dan campak 1x pada bayi.

d) Pemberian oralit untuk menanggulanggi diare

e) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

f) Deteksi dini tumbuh kembang dan identifikasi penyakit

Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

perubahan dalam ukuran fisik sesorang. Sedangkan

perkembangan (development) berkaitan dengan

pemantangan dan penambahan kemampuan (skill)

fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi

secara sinkron pada setiap individu.

2) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan

pasangan usia subur

a) Pemeriksaan kesehatan umum

b) Pemeriksaan kehamilan dan nifas

c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin

dan pil penambah darah

d) Imunisasi TT untuk ibu hamil

e) Penyuluhan kesehatan dan KB

3) Pemberian alat kontrasepsi KB

4) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare

5) Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama

6) Pertolongan pertama untuk kecelakaan

f. Jenis Kegiatan Posyandu

a) Meja 1 Pendaftaran

Semua pengunjung posyandu (Balita, ibu hamil, ibu

menyusui, wanita usia subur (WUS) harus didaftarkan

dahulu sebelum pelayanan, dimana di meja 1 terdapat kartu

meunuju sehat (KMS) balita, kartu menuju sehat (KMS) ibu

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

hamil, register balita, ibu hamil, ibu hamil dan wanita usia

subur (WUS).

b) Meja II adalah penimbangan

Dimeja II dilakukan kegiatan penimbangan

c) Meja III adalah pengisian KMS

Buka KMS balita yang bersangkutan kemudian di pindahkan

hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMS nya.

d) Meja IV adalah penyuluhan

(1) Diketahui berat badan anak yang naik atau tida naik, ibu

hamil dengan risiko tinggi , dan PUS yang belum mengikuti

KB

(2) Penyuluhan kesehatan, menjelaskan data KMS atau

keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang

digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu bayi/balita dan

memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu

pada data KMS anaknya atau hasil pengamatan mengenai

masalah yang dialami.

(3) Pelayanan PMT oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulang

kondom.

Memberikan rujukan puskesmas, apabila diberikan untuk

balita, ibu hamil dan menyusui berikut ini: rujukan balita

apabila berat badan dibawah garis merah (BGM) pada KMS,

dua kali pemeriksaan berturut-turutmberat badan tidak naik,

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

terlihat sakit (lesu, kurus,busung lapar, diare, rabun mata).

Rujukan ibu hamil atau menyususi apabila keadannya kurus,

pucat, bengkak, atau gondokkan, rujukan orang sakit.

Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader

posyandu misalnya pemberian pil tambah darah, vitamin A,

oralit dan sebagainya.

e) Meja V adalah pelayanan

Meja V merupakan pelayanan sektor yang bisanya dilakukan

oleh petugas kesehatan. Pelayanan yang diberikan adalah

sebagai berikut:

(1) Pemberin imunisasi, pemberian pil tambah darah, vitamin

A, dan obat-obatan lainnya

(2) Pemeriksaan kehamilan

(3) Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan

(4) Pelayanan kontrasepsi IUD dan suntikan

a) Tingkatan Posyandu

Dilihat dari indikator-indikator yang ditetpakan oleh Depkes,

posyandu, secara umum dapat dibedakan menjadi 4 (empat )

tingkat yaitu

1) Posyandu Pratama

Posyandu pratama adalah yang belum mantap, yang ditandai

oleh kegiatan bulanan posyandu belum dilaksanakan secara

rutin serta jumlah kader terbatas yakni krang dari lima orang.

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Penyebeb tidak dilaksanakan kegiatan rutin bulanan,

disamping jumlah kader yang terbatas, dapat pula karna belum

siapnya masyarakat. Intervensi yang dilakukan untuk

perbaikan peringakat adalah motivasi masyarakat serta

menambah jumlah kader.

2) Posyandu Madya

Posyandu madya adalah posyandu yang sudah dapat

dilaksanakan kegiatan lebih dari delapan kali per tahun,

dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih,

tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu

<50%. Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan tingkat

adalah meningkat cakupan dengan mengikutsertakan tokoh

masyarakat sebagai motivator serta lebih mengingatkan kader

dalam pengelolahan kegiatan posyandu.

3) Posyandu Purnama

Posyandu purnama adalah posyandu yang sudah

dilaksanakan kegiatan lebih darih 8 kali pertahun dengan rata-

rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau lebih. Cakupan

utamnya >50% serta mampu menyelenggarakan program

tambahan serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari

dana sehat yang dikelolah oleh masyarakat yang pesertanya

masih terbatas yakni <50% KK diwilayah kerja posyandu.

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

4) Posyandu Mandiri

Posyandu mandiri adalah posyandu yang sudah dilaksanakan

kegiatan lebih darih 8 kali pertahun dengan rata-rata jumlah

kader sebanyak 5 orang atau lebih. Cakupan utamnya >50%

serta mampu menyelenggarakan program tambahan serta

telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang

dikelolah oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas

yakni >50% KK yang bertempat tinggal diwilayah posyandu.

Intervensi yang dilakukan bersifat pembinaan termasuk

pembinaan dana sehat, serta terjaminnya kesinambungan.

3. Pengetahuan Kader tentang Tugas dan Fungsi Posyandu

a. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu yang

menjadi telah seseorang setelah melakukan pengindraan

terhadap obyek tertentu. Penginderaan tersebut melalui panca

indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,

penciuman rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui penglihatan dan pendengaran.

Pengetahuan diperoleh melalui belajar yang merupakan suatu

proses mencari tahu yang tadinya tidak tahu menjadi tahu,

konsep mencari tahu mencakup berbagai metode dari konsep,

baik melalui proses pendidikan maupun pengalaman.

Pengetahuan adalah sebagian ingatan atas bahan-bahan yang

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

telah dipelajari, mengingat kembali sekumpulan bahan yang

luas dari hal-hal terperinci untuk teori tetapi apa yang

diberikan telah menggunakan ingatan akan keterangan yang

sesuai (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah segala yang telah diketahui dan

mampu diingat oleh setiap orang setelah mengalami,

menyaksikan, mengamati atau diajarkan semenjak ia lahir

sampai menginjak dewasa khususnya setelah diberi pendidikan

baik melalui pendidikan formal maupun non formal dan

diharapkan dapat mengevaluasi terhadap suatu materi atau

obyek tertentu untuk melaksanakannya sebagai bagian dalam

kehidupan sehari – hari (Notoatmodjo, 2010).

Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar.

Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak jaman

dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan.

Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan

teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan

masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh

baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman

orang lain (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Handika (2016) hubungan tingkat pengetahuan

dengan keaktifan kader dalam menjalankan posyandu balita di

desa pacalan wilayah kerja puskesmas plaosan. Penelitian ini

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat

pengetahuan dengan keaktifan kader dalam menjalakankan

posyandu Balita di Desa Pacalan Wilayah Kerja Puskesmas

Plaosan. Desain penelitian ini dengan pendekatan silang cross-

sectional. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader

dalam menjalankan posyandu Balita di Desa Pacalan Wilayah

Kerja Puskesmas Plaosan. Perbedaan dengan penelitian ini

terletak pada lokasi penelitian dan kekhususan variabel bebas,

dimana pada penelitian ini dikhususkan pada pengetahuan

kader tentang tugas dan fungsi posyandu.

b. Tugas dan Fungsi Kader di Posyandu

Yang bertindak sebagai pelaksana posyandu adalah

kader. Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut

dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu

kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaan kader sering

dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga

seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela

dan ikhlas, mau dan sanggup melaksanakan kegiatan

posyandu, serta mau sanggup menggerakkan masyarakat

untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu

(Ismawati dkk, 2010).

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat Depkes RI

memberikan batasan kader : “Kader adalah warga masyarakat

setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat

bekerja secara sukarela” (Zulkifli, 2013). Kader kesehatan

adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan

dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan

perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat

yang dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan

(Syafrudin, dan Hamidah, 2006).

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang dipilih

oleh masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.

Dalam hal ini kader disebut juga sebagai penggerak atau

promotor kesehatan (Yulifah R, dan Yuswanto, 2006). Kader

aktif adalah kader yang selalu melaksanakan kegiatan

posyandu dan selalu menjalankan tugas dan perannya

sebagai kader (Dinas Kesehatan Tuban, 2005).

Kader tidak aktif adalah kader yang tidak melaksanakan

tugas dan perannya sebagai kader posyandu serta tidak rutin

mengikuti kegiatan posyandu (Republika, 2005).

Tugas dan Peran Kader Posyandu adalah :

1) Melakukan kegiatan bulanan posyandu

2) Mempersiapkan pelaksanaan posyandu

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Tugas-tugas kader posyandu pada H-1 atau saat

persiapan hari buka Posyandu, meliputi :

1) Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan bayi,

KMS, alat peraga, LILA, alat pengukur, obat-obat yang

dibutuhkan (pil besi, vitamin A, oralit), bahan atau materi

penyuluhan.

2) Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu

memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu.

3) Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan

rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta

mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa

hadir pada hari buka Posyandu.

4) Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan

pembagian tugas di antara kader Posyandu baik untuk

persiapan maupun pelaksanaan kegiatan.

Tugas kader pada kegiatan bulanan Posyandu adalah:

1) Tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga

dengan tugas pelayanan 5 meja, meliputi :

a) Meja 1, yaitu bertugas mendaftar bayi atau ballita, yaitu

menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas

yang diselipkan pada KMS dan mendaftar ibu hamil, yaitu

menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register

ibu hamil.

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

b) Meja 2, yaitu bertugas menimbang bayi atau balita dan

mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang

akan dipindahkan pada KMS.

c) Meja 3, yaitu bertugas untuk mengisi KMS atau

memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari

secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

d) Meja 4, yaitu bertugas menjelaskan data KMS atau

keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan

yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dari anak

yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan kepada

setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau

dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami

sasaran.

e) Meja 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang

biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, PPL,

dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain :

Pelayanan Imunisasi, Pelayanan Keluarga Berencana,

Pengobatan Pemberian pil penambah darah (zat besi),

vitamin A, dan obat-obatan lainnya.

2) Kegiatan setelah pelayanan bulanan Posyandu

Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi :

a) Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat

(KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader.

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

b) Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan

kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya. Kegiatan

diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama ibu-ibu

yang rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma).

c) Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan)

merupakan tindak lanjut dan mengajak ibu-ibu datang ke

Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya.

c. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang mencakup di dalamnya domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :

3) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui

dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

atau kondisi riil (sebenarnya).

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen,

tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut

dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di

dalam suatu bentuk keseluruhan.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau pemikiran terhadap suatu materi atau obyek.

(Notoatmodjo, 2010).

d. Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh langsung ataupun melalui

penyuluhan baik individu maupun kelompok. Untuk

meningkatkan pengetahuan kesehatan perlu diberikan

penyuluhan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan

perilaku individu, keluarga maupun masyarakat, dalam

membina dan memelihara hidup sehat serta berperan aktif

dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Pengetahuan adalah proses kegiatan mental yang

dikembangkan melalui proses kegiatan pada umunya sebagai

aktifitas kognitif. Proses adopsi adalah perilaku menurut

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Notoatmodjo (2010), sebelum seseorang mengadopsi perilaku

didalam diri orang tersebut terjadi suatu proses yang

berurutan yang terdiri dari:

1). Kesadaran (awareness) artinya Individu menyadari adanya

stimulus.

2). Tertarik (Interest) artinya Individu mulai tertarik pada

stimulus.

3). Menilai (Evaluation) artinya Individu mulai menilai tentang

baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Pada

proses ketiga ini subjek sudah memiliki sikap yang lebih

baik lagi.

4). Mencoba (Trial) artinya Individu sudah mulai mencoba

perilaku yang baru.

5). Menerima (Adoption) artinya Individu telah berprilaku baru

sesuai dengan pengetahuan, sikap dan kesadarannya

terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2010).

e. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.

Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur

dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas

(Notoatmodjo, 2010).

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Pertanyaan (test) yang dapat dipergunakan untuk

pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan

menjadi dua jenis:

1) Pertanyaan Subjektif; bentuk pertanyaannya berupa

essay.

2) Pertanyaan Objektif; jenis pertanyaan berupa pilihan

ganda, betul/salah dan pertanyaan menjodohkan

(Arikunto, S, 2011).

Pertanyaan berupa essay disebut pertanyaan subjektif

karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor

subjektif dari penilaian, sehingga nilainya akan berbeda dari

seorang penilai dibandingkan dengan yang lain dan dari satu

waktu ke waktu lainnya. Pertanyaan pilihan ganda,

betul/salah, menjodohkan, disebutkan pertanyaan objektif

karena pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dinilai secara

pasti oleh penilainya tanpa melibatkan faktor subjektifitas dari

penilai (Arikunto, S, 2011).

f. Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

menurut Notoatmodjo (2010) :

2) Faktor Internal

a) Pendidikan

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,

perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada

anak yang tertuju kepada kedewasaan. Sedangkan

GBHN Indonesia mendefinisikan lain, bahwa

pendidikan sebagai suatu usaha dasar untuk menjadi

kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar

sekolah dan berlangsung seumur hidup.

b) Minat

Minat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau

keinginan yang tinggi terhadap sesuatu dengan

adanya pengetahuan yang tinggi didukung minat yang

cukup dari seseorang sangatlah mungkin seseorang

tersebut akan berperilaku sesuai dengan apa yang

diharapkan.

c) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang,

mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama

sekali. Suatu objek psikologis cenderung akan bersikap negatif

terhadap objek tersebut untuk menjadi dasar pembentukan sikap

pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat.

Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut dalam situasi yang melibatkan

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

emosi, penghayatan, pengalaman akan lebih mendalam dan

lama membekas.

d) Usia

Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat

berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan

bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang

lebih dewasa akan lebih dipercaya daripada orang yang belum

cukup tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari

pengalaman dan kematangan jiwanya, makin tua seseorang

maka makin kondusif dalam menggunakan koping terhadap

masalah yang dihadapi.

3) Faktor Eksternal

a) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuahan primer ataupun sekunder,

keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi

dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal

ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informai termasuk

kebutuhan sekunder. Jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi

dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai

hal.

b) Informasi

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai

pemberitahuan seseorang adanya informasi baru mengenai

suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

sikap terhadap hal tersebut.Pesan-pesan sugestif dibawa oleh

informasi tersebut apabila arah sikap tertentu. Pendekatan ini

biasanya digunakan untuk menggunakan kesadaran masyarakat

terhadap suatu inovasi yang berpengaruh perubahan perilaku,

biasanya digunakan melalui media masa.

c) Kebudayaan/Lingkungan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pengetahuan kita. Apabila dalam suatu

wilayah mempunyai budaya untuk selalu menjaga kebersihan

lingkungan maka sangat mungkin berpengaruh dalam

pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.

B. Landasan Teori

Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang

diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh

petugas kesehatan setempat. Posyandu dapat diartikan sebagai pusat

kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga

berencana. Peran Posyandu saat ini lebih kepada prioritas masalah

kesehatan terutama pada masyarakat yang mengindikasikan

perubahan kebijakan penanganan tersebut. Peran posyandu di desa

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

sangat signifikan dalam memantau masalah kesehatan di daerah

setempat, menurunkan masalah kesehatan yang dihadapi

masyarakat.

Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang

dengan suka rela mengelola posyandu diwilayahnya masing-masing.

Keaktifan kader dalam kegiatan Posyandu akan meningkatkan

keterampilan karena dengan selalu hadir dalam kegiatan, kader akan

mendapat tambahan keterampilan dari pembinaan petugas maupun

dengan belajar dari teman sekerjanya. Menurut Khotimah (2005)

partisipasi dan keaktifan kader posyandu dipengaruhi oleh status

pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pengetahuan, serta

keikutsertaan dengan organisasi lain.

Pengetahuan kader kesehatan tentang tugas dan fungsi

posyandu akan sangat menunjang keaktifannya di posyandu. Sebab

dengan pengetahuan yang dimilikinya kader tersebut dapat

mengetahui apa yang harus dikerjakannya. Pengetahuan merupakan

hasil dari tahu dan terbentuk setelah seseorang melakukan

pengeinderaan terhadap suatu obyek tertentu. Menurut Notoatmojo

(2010), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif sangat

penting menentukan tindakan seseorang. Menurut Dewi & Wawan

(2011) pengetahuan dipengaruhi 2 faktor yakni faktor internal yang

terdiri atas pendidikan, pekerjaan, dan umur serta faktor eksternal

yang terdiri atas faktor lingkungan dan sosial budaya.

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

C. Kerangka Teori

Gambar 1 : Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Khotimah (2002), Notoatmodjo (2010)

Faktor Internal:

1. Jenis Ras/keturunan

2. Jenis Kelamin 3. Sifat fisik 4. Kepribadian 5. Inteligensia 6. Bakat 7. Pengetahuan

Keaktifan

kader

Posyandu

Faktor eksternal:

1. Pendidikan 2. Agama 3. Kebudayaan 4. Lingkungan 5. Status ekonomi

Perilaku

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

D. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Variabel Independent Variabel Dependent

Gambar 2 : Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel bebas (Independent) : Pengetahuan Kader tentang

tugas dan fungsi posyandu

Variabel terikat (Dependent) : Keaktifan kader

E. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada hubungan

pengetahuan kader tentang tugas dan fungsi posyandu dengan

keaktifan kader di wilayah kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten

Bombana tahun 2018”

Pengetahuan Kader tentang tugas

dan fungsi posyandu

Keaktifan kader

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik

melalui pendekatan cross sectional study. Dimana penelitian diadakan

dalam waktu yang bersamaan tetapi dengan subjek yang berbeda-

beda (Arikunto, 2011). Adapun rancangan penelitian yang digunakan

adalah:

Gambar 3 : Skema Rancangan Penelitian Cross Sectional

Kader kesehatan

Pengetahuan (Baik)

Pengetahuan

(Kurang)

Tidak aktif

Aktif

Tidak aktif

Aktif

Pengetahuan

(Cukup) Tidak aktif

Aktif

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas

Lombakasih kabupaten Bombana.

2. Waktu penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli 2018.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi penelitian adalah semua kader kesehatan posyandu di

wilayah kerja puskesmas Lombakasih kabupaten Bombana tahun

2018 berjumlah 50 orang.

2. Sampel penelitian

Sampel penelitian ini adalah kader kesehatan posyandu di

wilayah kerja puskesmas Lombakasih kabupaten Bombana tahun

2018. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah total sampling yaitu tehnik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Saryono,

2010). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent) yaitu pengetahuan kader tentang

tugas dan fungsi posyandu

2. Variabel terikat (dependent) yaitu keaktifan kader.

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Pengetahuan kader adalah segala sesuatu yang diketahui oleh

kader sehubungan dengan tugas dan fungsi kader di posyandu.

Kriteria objektif :

a. Kategori baik, jika persentase jawaban benar 76% -100%

b. Kategori cukup, jika persentase jawaban benar 56% -75%

c. Kategori kurang, jika persentase jawaban benar < 55%

2. Keaktifan kader adalah keterlibatan kader secara teratur dalam

berbagai kegiatan posyandu

kriteria:

a. Aktif, bila jawaban responden memperoleh nilai > 50% dari total

skor maksimal

b. Tidak aktif, bila jawaban responden memperoleh nilai < 50%

dari total skor maksimal

F. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan Kuesioner. Kuesioner

yang digunakan merupakan kuesioner tertutup atau closedended

dengan variasi dichotomous choice yang terdiri dari 10 pertanyaan

sehubungan dengan pengetahuan dan keaktifan kader. Kuisioner

pengetahuan menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah”,

dengan kriteria pernyataan positif dan negatif. Dimana pertanyaan

positif pada kuesioner mendapat skor 1 jika menjawab benar dan skor

0 jika menjawab salah. Sedangkan pernyataaan negatif pada

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

kuesioner mendapat skor 0 jika menjawab benar dan skor 1 jika

menjawab salah. sedangkan kuisioner keaktifan kader menggunakan

alternatif Sering (S=2), Jarang (J=1) dan Tidak Pernah (TP=0).

Adapun pengisian kuesioner dengan memberikan tanda centang (√)

pada lembar kuesioner yang sudah disediakan.

G. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data berupa data primer digunakan untuk mengukur

pengetahuan dan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja

puskesmas Lombakasih kabupaten Bombana tahun 2018

2. Data Sekunder

Data sekunder diambil dari buku register kader posyandu di

wilayah kerja puskesmas Lombakasih kabupaten Bombana tahun

2018

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

H. Alur Penelitian

Alur penelitian dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2: Alur penelitian

I. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang sangat penting. Hal ini di sebabkan karena data yang

diperoleh langsung dari penelitian masih mentah, belum

memberikan informasi apa-apa, dan belum siap untuk disajikan.

Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan

kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data (Notoatmodjo,

Populasi semua kader posyandu wilayah kerja puskesmas Lombakasih

berjumlah 50 orang.

Sampel

Sampel berjumlah 50 orang responden

Pembahasan

Analisis data

Pengumpulan data

Kesimpulan

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

2010). Dalam hal ini pengolahan data menggunakan komputer

akan melalui tahap-tahap sebagai berikut

a. Editing’

Peneliti melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner

apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,

relevan dan konsisten.

b. Coding

Pemberian kode yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Processing

Peneliti memasukan data dari kuesioner ke komputer agar dapat

dianalisis. Processing dilakukan pada analisa univariat dan

bivariat mengunakan komputer.

d. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data dari setiap sumber

data selesai di masukkan, untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidak lengkapan. Kemungkinan dilakukan

pembetulan atau koreksi.

e. Tabulating

Tabulating yaitu data yang dikelompokan kemudian disajikan

dalam bentuk tabel.

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Analisa ini digunakan untuk mendiskripsikan variable bebas

yaitu pengetahuan kader posyandu dan variabel terikat yaitu

keaktifan kader posyandu, dianalisa menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

X = Presentase variable yang diteliti

f = Frekuensi kategori variable yang diamati

n = Jumlah sampel penelitian

K = Konstanta (100%)

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah tekhnik analisa yang dilakukan

terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau

berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini mengunakan

uji chi square (X2) dengan tingkat kepercayaan 95% (0,05)

dengan menggunakan tabel kontingensi 2x2.

Adapun penghitungan uji chi square (X2) dalam penelitian ini

digunakan untuk melihat hubungan pengetahuan kader

tentang tugas dan fungsi posyandu dengan keaktifan kader di

X = f/n x K

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

wilayah kerja puskesmas Lombakasih kabupaten Bombana

tahun 2018, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

X2 : Chi square

O : Nilai-nilai yang diamati

E : Nilai-nilai frekuensi harapan

E : Total baris x total kolom Grand total

Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis

penelitian berdasarkan tingkat signifikan (nilai p value) dengan

program computer SPSS 16.00 adalah:

1) Jika nilai p > α 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak

2) Jika nilai p < α 0,05 maka hipotesis penelitian diterima

I. Etika Penelitian

Etika penelitian artinya subyek penelitian dan yang lainya harus

dilindungi. Beberapa prinsip dalam pertimbangan etik meliputi : bebas

eksploitasi, bebas kerahasiaan, bebas penderitaan, bebas menolak

menjadi responden, dan perlu surat persetujuan (Nursalam, 2013).

Etika membantu manusia untuk melihat atau menilai secara

kritis moralitas yang dihayati dan dianut oleh masyarakat. Perilaku

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugasnya hendaknya

memegang teguh pada etika penelitian. Meskipun penelitian yang

dilakukan tidak merugikan atau membahayakan bagi subjek

penelitian. Secara garis besar, dalam penelitian ada beberapa prinsip

yang harus dipegang teguh yakni, :

1. Informet concent (persetujuan setelah penjelasan)

Salah satu aspek etika yang harus ada dalam sebuah penelitian

adalah adanya inform content. Dimana responden akan mengisi

lembar persetujuan untuk dilakukan penelitian, jika responden

menolak maka peneliti tidak akan memaksa karena hak asasi

responden. Tetapi jika responden menerima untuk dilakukan

penelitian maka menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonymity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, diisi penelitian tidak akan

mencantumkan nama responden dan hanya memberi kode

sehingga privacy responden tetap terjaga dan responden merasa

nyaman walaupun sebagai responden penelitian.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Dalam penelitian, peneliti harus menjaga kerahasiaan jawaban

dan hasil dari responden, hanya data tertentu yang akan di

publikasikan pada hasil riset.

4. Balancing harms and benefits (Mempertimbangkan manfaat dan

kerugian yang ditimbulkan)

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian

pada khususnya. Penelitian hendaknya berusaha meminimalisasi

dampak yang merugikan bagi subjek. Pelaksanaan penelitian harus

dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera,

stress, maupun kematian subjek penelitian.

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis.

UPTD Puskesmas Lombakasih adalah unit pelaksana teknis

Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja

Kecamatan Lantari Jaya yang terdiri dari 9 Desa Kelurahan. UPTD

Puskesmas Lombakasih memiliki visi, misi dan tugas pokok yang

jelas. Memiliki rencana program dan kegiatan pengembangan yang

berkelanjutan yang didukung oleh 3 (tiga) faktor yaitu sumber daya

manusia, anggaran serta sarana dan prasarana kerja.

UPTD Puskesmas Lombakasih berlokasi di Jl. Poros

Rumbia-Tinanggea, Kelurahan Lombakasih, Kecamatan Lantari

Jaya, Kabupaten Bombana, dengan luas wilayah berjumlah 285,01

km2 yang meliputi 9 Desa/kelurahan. Secara astronomi, Kecamatan

Lantari Jaya terletak antara 5º08’ 12” - 5º 08’ 12 “ Lintang Selatan,

serta antara 94º 12’ - 100º 12’ Bujur Timur. Dengan batas wilayah

sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Konawe Selatan

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Rarowatu Utara

c. Sebelah Barat : Kecamatan Matausu

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

d. Sebelah Timur : Selat Tiworo

2. Data Demografi

Dari hasil pendataan ke desa-desa di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Lombakasih Kecamatan Lantari Jaya, di peroleh data

jumlah penduduk di Kecamatan Lantari Jaya 8.998 jiwa. Untuk

lebih jelasnya lihat tabel berikut:

Tabel 4.1 Distribusi jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin di

wilayah kerja UPTD Puskesmas Lombakasih tahun 2018

No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Jumla

h Laki– Laki Perempuan

1 Lantari 693 612 1.305

2 Anugrah 618 545 1.163

3 Pasare Apua 454 400 854

4 Rarongkeu 429 378 807

5 Lombakasi 496 437 933

6 Kalaero 426 375 801

7 Langkowala 558 491 1.049

8 Watu-Watu 573 505 1.078

9 Tinabite 536 472 1.008

Jumlah 4.783 4.215 8.998

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Lombakasih 2018

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

3. Keadaan Iklim

Curah hujan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lombakasih

yang terbesar terjadi pada bulan Mei dengan curah hujan sebesar

178 mm yang turun hujan selama 18 hari dalam bulan tersebut

sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober, dan

Bulan Desember yaitu 28 mm dengan hari hujan hanya 7 hari.

4. Sosial Budaya

a. Adat istiadat dan Mata Pencarian

Penduduk yang berada di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Lombakasih terdiri dari suku moronene, suku bali,

suku jawa, suku Lombok, suku bugis, suku makasar dan suku

madura yang hampir sebagian besar penganut agama Islam.

Sedangkan bahasa pengantar dalam pergaulan sehari-hari

adalah bahasa Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhannya,

penduduk Lantari Jaya memiliki mata pencaharian sebagai

petani sawah, perkebunan, peternakan, nelayan dan pedagang.

b. Sarana Perhubungan

UPTD Puskesmas Lombakasih dapat ditempuh dengan

menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat dengan

waktu tempuh dari Desa ke UPTD Puskesmas Lombakasih

yang terdekat yakni selama 10 menit dan yang terjauh selama

90 menit dengan kondisi jalanan poros beraspal dan sebagian

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

jalan setapak , semua pusat pemerintahan Desa dan Kelurahan

dapat dengan mudah dijangkau.

c. Peran Serta Masyarakat

Upaya untuk lebih menggerakan masyarakat dengan

melaksanakan SMD/MMD, pembinaan kader posyandu agar

UKBM aktif, kemitraan Kader-Dukun, dan membina desa

unggulan untuk menjadi Percontohan. Dari 9 desa yang ada

terdapat 8 Desa yang telah mendirikan bangunan Posyandu

sendiri .

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui Hubungan

Pengetahuan Kader Tentang Tugas Dan Fungsi Posyandu Dengan

Keaktifan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten

Bombana Tahun 2018. Data primer yang dikumpulkan melalui

kuesioner selanjutnya diolah dan dianalisis secara univariat dan

bivariat menggunakan software SPSS for windows versi 20.

1. Analisi Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan untuk

memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti baik variabel

terikat maupun variabel bebas, kemudia ditampilkan dalam bentuk

distribusi frekuensi. Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan

untuk mendeskripsikan karakteristik responden, Pengetahuan

Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu, serta Keaktifan Kader

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana

Tahun 2018.

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang disajikan dalam penelitian ini

adalah karakteristik yang berkaitan dengan umur responden,

dan tingkat pendidikan responden. secara umum disajikan

dalam tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih

Kabupaten Bombana Tahun 2018

Karakteristik Jumlah %

Umur (tahun)

25-34 20 40,00

35-44 27 54,00

>44 3 6,00

Total 50 100

Pendidikan

SD 17 34,00

SMP 25 50,00

SMA 8 16,00

PT 0 0,00

Total 50 100

sumber: Olahan Data Primer

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh keterangan bahwa

mayoritas responden di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Kabupaten Bombana Tahun 2018 berumur pada interval 35 – 44

tahun, yakni dari 50 responden, terdapat 27 orang (54%)

responden sudah berumur pada interval 35 – 44 tahun, 20 orang

(40%) responden berumur pada interval 25 - 34 tahun, dan 3

orang (6%) responden berumur > 44 tahun.

Tingkat pendidikan responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 mayoritas

setingkat SMP yakni dari 50 orang responden ada 25 orang (50%)

responden berpendidikan setingkat SMP, 17 orang (34%)

responden berpendidikan setingkat SD, 8 orang (11,76%)

responden berpendidikan setingkat SMA. dan tidak ada

responden berpendidikan setingkat Perguruan Tinggi (PT).

b. Deskripsi Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu, di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara

univariat, maka peneliti menyajikan deskripsi Pengetahuan Kader

Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu, di Wilayah Kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 pada

tabel 4.3 berikut.

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Tabel 4.3 Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu, di

Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Pengetahuan Jumlah %

Baik 3 6

Cukup 26 52

Kurang 21 42

Total 50 100

sumber: olahan data primer

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas

kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten

Bombana Tahun 2018 memiliki pengetahuan yang cukup tentang

tugas dan fungsi posyandu. Yakni dari 50 orang responden

terdapat 26 orang (52%) kader yang memiliki pengetahuan pada

kategori cukup, 21 orang (42%) kader memiliki pengetahuan pada

kategori kurang, dan 3 orang (6%) kader memiliki pengetahuan

pada kategori baik.

c. Deskripsi Keaktifan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Setelah mengumpulkan dan menganalisis data secara

univariat, maka peneliti menyajikan deskripsi Keaktifan Kader di

Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana

Tahun 2018 pada tabel 4.4 berikut.

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Tabel 4.4

Keaktifan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Keaktifan Jumlah %

Aktif 34 68

Tidak Aktif 16 32

Total 50 100

sumber: olahan data primer

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mayoritas

kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten

Bombana Tahun 2018 aktif di posyandu, yakni dari 50 orang

responden yang diukur keaktifannya, terdapat 34 orang (68%)

kader aktif diposyandu, dan 16 orang (32%) kader tidak aktif di

posyandu.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan dua

variabel. Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara variabel independen (kategorik) dengan variabel dependent

(kategorik). Analisis bivariabel dalam penelitian ini dilakukan

dengan Chi Square untuk mengetahui hubungan Pengetahuan

Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu dengan Keaktifan

Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten

Bombana Tahun 2018. Hasil analisis disajikan pada tabel 4.5

berikut.

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Tabel 4.5

Hubungan Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan Fungsi Posyandu dengan Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas

Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Pengetahuan

Keaktifan

X2 hitung (P-Value)

Aktif Tidak Aktif

N % n %

Baik 3 100 0 0

7,369 (0,025)

Cukup 21 80,77 5 19,23

Kurang 10 47,62 11 52,38

Total 34 68 16 32

Sumber: olahan data primer

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa Kader di Wilayah Kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yang

memiliki pengetahuan baik semuanya aktif di posyandu, yakni dari

3 orang kader yang memiliki pengetahuan baik, semuanya (100%)

aktif diposyandu. Kader yang memiliki pengetahuan cukup

mayoritas aktif diposyandu, yakni dari 26 orang kader yang

berpengetahuan cukup, terdapat 21 orang (80,77%) kader aktif

diposyandu, dan 5 orang (19,23%) kader tidak aktif di posyandu.

Sedangkan kader yang memiliki pengetahuan kurang mayoritas

tidak aktif di posyandu, yakni dari 21 orang kader berpengetahuan

kurang, terdapt 11 orang (52,38%) kader tidak aktif di posyandu

dan 10 orang (47,62%) kader aktif di posyandu.

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Secara statistik menggunakan analisis Chi Square (X²)

pada tingkat kemaknaan 95% menunjukkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara Pengetahuan Kader Tentang Tugas dan

Fungsi Posyandu dengan Keaktifan Kader di Wilayah Kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yang

ditandai dengan nilai p = 0,025 < α = 0,05 dengan X2 hitung =

7,369.

C. Pembahasan

Kader kesehatan yaitu tenaga yang berasal dari masyarakat,

yang dipilih oleh masyarakat sendiri dan bekerja secara sukarela

untuk menjadi penyelenggara di Desa siaga (Fallen & Budi, 2010).

Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat

dengan masyarakat.

Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upanya

meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal. Selain itu peran kader ikut

membina masyarakat dalam bidang kesehatan dengan melalui

kegiatan yang dilakukan baik di Posyandu. Kader diharapkan dapat

menjembatani antara petugas/ahli kesehatan dengan masyarakat

serta membantu masyarakat mengidentifikasi dan

menghadapi/menjawab kebutuhan kesehatan mereka sendiri. Kader

juga diharapkan dapat menyediakan informasi bagi pejabat kesehatan

berwenang yang mungkin tidak dapat mencapai masyarakat langsung,

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

serta mampu mendorong para pejabat kesehatan di sistem kesehatan

agar mengerti dan merespons kebutuhan masyarakat. Kader dapat

membantu mobilisasi sumber daya masyarakat, mengadvokasi

masyarakat serta membangun kemampuan lokal.

Namun, kelancaran pelayanan kader sangat ditunjang oleh

pengetahuan kader tentang tugas dan fungsinya, serta keaktifan

kader dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di posyandu.

1. Pengetahuan kader tentang tugas dan fungsi posyandu kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh

manusia. Tingkat pengetahuan seseorang dapat menentukan perilaku

sesorang terhadap tugas dan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Notoatmojo (2003) menjelaskan bahwa pengetahuan

adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak kader

kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten

Bombana Tahun 2018 yaitu 26 orang (52%) memiliki pengetahuan

yang cukup tentang tugas dan fungsi posyandu, 21 orang (42%)

memiliki pengetahuan yang kurang, dan hanya 3 orang (6%) kader

yang memiliki pengetahuan yang baik tentang tugas dan fungsi

posyandu. Secara umum, tingkat pengetahuan kader masih belum

memadai sebab pentingnya peran serta kader dalam

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

pengelolaan posyandu tentu membutuhkan kualitas dari kader yang

lebih baik agar proses pelayanan dapat berjalan dengan baik.

Banyaknya kader yang memiliki pengetahuan kurang,

disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah tingkat

pendidikan dari kader itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian,

diketahui bahwa sebagian besar kader kesehatan di Wilayah Kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yakni 25

orang (50%) berpendidikan setingkat SMP, 17 orang (34%)

berpendidikan setingkat SD, dan hanya 8 orang (16%) kader yang

berpendidikan setingkat SMA. Banyak kader yang berpendidikan SD

tentu akan mempengaruhi kualitas pengetahuan kader tentang tugas

dan fungsi posyandu itu sendiri. Meskipun kader diberikan pelatihan

khusus, namun tingkat penduidikan akan menjadi patron kecepatan

pemahaman mereka terhadap informasi yang diperolehnya.

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

pemberian respon terhadap informasi yang datang dari luar.

Responden yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah mengerti dan

memahami informasi yang diberikan tentang pelayanan posyandu.

Menurut Sahlan (2003), apabila tingkat pengetahuan tinggi maka

seseorang akan lebih kritis dalam menghadapi berbagai masalah,

dimana pengetahuan ini diperoleh baik secara formal maupun

informal. Untuk mendapatkan pengetahuan yang baik, seorang kader

sebaiknya selalu mendapatkan bimbingan dari petugas kesehatan.

Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Tingkat pendidikan yang baik akan mempengaruhi seseorang

dalam pengembangan nalar dan analisa. Hal ini sesuai dengan

pendapat Kasdu (2002), bahwa pengetahuan yang baik akan

membantu seseorang memahami dan mempersiapkan dirinya

menjalani tugas dan tanggung jawabnya.

Menurut Ratnawati (2011) hubungan pengetahuan kader

tentang posyandu dengan keaktifan kader di wilayah kerja puskesmas

Gayamsari Kota Semarang 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan pengetahuan Kader terhadap tugas dan fungsi

di Posyandu dengan keaktifan Kader di wilayah kerja Puskesmas

Gayamsari Kota Semarang. Jenis penelitian ini bersifat explanatory

research dengan menggunakan metode survei dan pendekatan cross

sectional. hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kader

mempunyai pengetahuan baik dan tingkat keaktifan kurang baik. Hasil

uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan

antara keaktifan Kader dalam pengetahuan Kader dengan korelasi

Rho 0,228 yang berarti kekuatan hubungan lemah, dimana Kader

yang aktif lebih banyak berasal dari yang berpengetahuan baik

dibandingkan yang berpengetahuan kurang. Perbedaan dengan

penelitian ini terletak pada lokasi penelitian dan kekhususan variabel

bebas, dimana pada penelitian ini dikhususkan pada pengetahuan

kader tentang tugas dan fungsi posyandu.

Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

2. Keaktifan kader kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Keaktifan kader kesehatan meruapakan salah satu aspek yang

sangat penting dimiliki oleh kader posyandu, sebab keaktifan

berkaitan dengan keterlibatan kader dalam memberikan pelayanan

yang optimal kepada masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa sebagian besar kader kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas

Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yakni 34 orang (68%)

aktif diposyandu untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat,

sedangkan 16 orang (32%) kader lainnya tidak aktif diposyandu.

Makna tidak aktif disini bukan berarti tidak datang diposyandu atau

tidak melakukan aktifitas pelayanan, namun kategori tidak aktif berarti

aktifitas yang dilakukan selama proses pelayanan diposyandu masih

sangat minim.

Kader mempunyai peranan yang sangat penting terutama

dalam kegiatan posyandu balita, bila kader-kader tidak aktif maka

pelaksanaan posyandu juga akan menjadi tidak baik dan tidak lancer.

Peran aktif kader dalam kegiatan-kegiatan posyandu dapat

mempengaruhi dan meningkatkan kualitas pelayanan yang baik (Legi

dkk, 2015). Tingginya tingkat ketidakaktifan kader Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun

2018 dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya mungkin

terkait dengan kesdaran kader terhadap fungsi posyandu, atau

Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

lemahnya manajemen waktu yang bisa dilakukan oleh kader

sehinggga tidak dapat melakukan aktifitas pelayanan secara optimal.

3. Hubungan Pengetahuan Kader Tentang Tugas Dan Fungsi

Posyandu Dengan Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas

Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 3 orang Kader di

Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun

2018 yang memiliki pengetahuan baik semuanya aktif di posyandu,

demikian pula dari 26 kader yang memiliki pengetahuan cukup

terdapat 21 orang (80,77%) kader aktif diposyandu, dan hanya 5

orang (19,23%) kader tidak aktif di posyandu. Sebaliknya dari 21

orang kader yang memiliki pengetahuan kurang mayoritas sebagian

besar yakni 11 orang (52,38%) kader tidak aktif di posyandu dan 10

orang (47,62%) kader aktif di posyandu. Hasil ini memberikan

gambaran bahwa tingkat pengetahuan kader memiliki keterkaitan

dengan keaktifan kader di posyandu. Dengan kata lain, kader yang

memiliki pengetahuan minimal cukup terhadap tugas dan fungsi

posyandu cenderung aktif di posyandu, sebaliknya kader yang

memiliki pengetahuan yang kurang tentang tugas dan fungsi

posyandu cenderung tidak aktif di posyandu.

Secara Bivariat Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Kader Tentang Tugas

dan Fungsi Posyandu dengan Keaktifan Kader di Wilayah Kerja

Puskesmas Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yang

Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

ditandai dengan nilai p = 0,025 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 7,369.

Hasil penenlitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rewanti

Prang(2012) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara

pengetahuan kader Posyandu dengan keaktifan kader Posyandu.

Menurut Handika (2016) hubungan tingkat pengetahuan

dengan keaktifan kader dalam menjalankan posyandu balita di desa

pacalan wilayah kerja puskesmas plaosan. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

keaktifan kader dalam menjalakankan posyandu Balita di Desa

Pacalan Wilayah Kerja Puskesmas Plaosan. Desain penelitian ini

dengan pendekatan silang cross-sectional. Hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan keaktifan kader dalam menjalankan posyandu Balita di Desa

Pacalan Wilayah Kerja Puskesmas Plaosan. Perbedaan dengan

penelitian ini terletak pada lokasi penelitian dan kekhususan variabel

bebas, dimana pada penelitian ini dikhususkan pada pengetahuan

kader tentang tugas dan fungsi posyandu.

Banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan kader

diantarannya pengetahuan tentang posyandu, pengetahuan kader

tentang posyandu akan berpengaruh yang baik apabila kader

posyandu aktif, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan, dan

menunjang setiap penyelenggaraan posyandu sehingga akan

mempengaruhi terlaksananya program kerja posyandu dan sasaran

Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

keberhasilan bisa dicapai. Kader harus mengetahui apa yang

berhubungan dengan posyandu, bila kader tidak mengetahui apa

yang berhubungan dengan kegiatan posyandu maka keberhasilan

program kerja posyandu tidak bisa dicapai. (Notoadmojo, 2007)

Kurangnya pengetahuan mengenai tugas dan fungsi, bahkan

dukungan dari masing-masing kader menyebabakan ketidakaktifan

kader pada saat kegiatan posyandu. Seorang kader yang memiliki

pengetahuan yang baik bahkan perlunya dukungan dari keluarga

tentang Posyandu akan menimbulkan kesadaran untuk aktif dalam

posyandu. Tingkat pengetahuan individu berpengaruh terhadap

keadaan yang ikut serta dalam suatu kegiatan dan mempunyai

dampak terhadap perilaku. Namun apabila dianalisis lebih jauh proses

terbentuknya suatu tindakan tidak hanya dipengaruhi oleh

pengetahuan. Jadi, pengetahuan saja belum cukup untuk merubah

perilaku seseorang karena perubahan perilaku merupakan proses

yang kompleks dan memerlukan waktu yang panjang. Oleh karena itu,

pelatihan yang rutin dan berkesinambungan dapat membantu kader

untuk tetap mengaplikasikan pengetahuannya dalam tindakan

sehingga dalam waktu tertentu dapat menjadikannya terampil dalam

melaksanakan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita di Posyandu.

Page 79: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengetahuan kader di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih

Kabupaten Bombana Tahun 2018 mayoritas pada kategori cukup

yaitu 26 orang (52%), 21 orang (42%) pada kategori kurang, dan 3

orang (6%) pada kategori baik.

2. Keaktifan kader di posyandu Wilayah Kerja Puskesmas

Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 mayoritas aktif di

posyandu, yakni terdapat 34 orang (68%) kader aktif diposyandu,

dan 16 orang (32%) kader tidak aktif di posyandu

3. Ada hubungan yang pengetahuan kader tentang tugas dan fungsi

posyandu dengan keaktifan kader di Wilayah Kerja Puskesmas

Lombakasih Kabupaten Bombana Tahun 2018 yang ditandai

dengan nilai p = 0,025 < α = 0,05 dengan X2 hitung = 7,369

Page 80: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

B. SARAN

Berdasarkan hasil penlitian yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Puskesmas dan instansi terkait agar dapat melakukan

penyuluhan kepada kader posyandu tentang tugas dan fungsi

kader kesehatan

2. Bagi kader agar senantiasa meningkatkan pengetahuan tentang

tugas dan fungsi sebagai kader sehingga dapat melakukan

pelayanan yang optimal kepada masyarakat

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menggali lebih jauh

tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan keaktifan

kader posyandu

Page 81: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito W. 2007. Status Gizi Anak Balita. Jakarta : Raja Grafindo

Persada

. 2008. Sistem Kesehatan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimin 2011. Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka cipta

Depkes, 2000. Buku Pintar Konseling Keluarga Mandiri Sadar Gizi.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

. 2006. Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta

Dikson, A. 2017. Peran Kader Posyandu Terhadap Pembangunan

Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol.

6, No. 1. Tahun 2017.

Fallen, R., & R.Budi Dwi .K. 2010. Catatan kuliah keperawatan komunitas.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Farinda. 2016. Hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader

dalam menjalankan posyandu balita di desa pacalan wilayah kerja

puskesmas plaosan.(skripsi). Surakarta : universitas sebelas

maret

Handika. 2016. Hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader

dalam menjalankan posyandu balita di desa pacalan wilayah kerja

puskesmas plaosan. Jawa

Hasanah, R. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhungan Dengan Keaktifan

Kader Dalam Pelayanan Posyandu. Jurnal Kesehatan

Masyarakat. Bandung.Stikes Jendral Ahmat Yani Cimahi

Page 82: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Hidayat, 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba

Medika.

Ismawati. 2010. Tugas dan Fungsi Kader di Posyandu. Jakarta

Kasdu. 2002. Tingkat Pendidikan Responden. Jakarta

Khotimah, 2002. Analisis Peranan Bidan Desa dalam Penggerakan ader

posyandu di Desa Wav Gubak Kecamatan Panjang Kota Bandar

Lampung. Skripsi

Kemenkes. 2011. Posyandu adalah Forum Komunikasi. Jakarta

Legi. 2015. Tugas dan Peranan Kader. Jakarta

Mubarak, WI. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba

Medika

Niken. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya

Nova, R. 2011. Hubungan pengetahuan Kader terhadap tugas dan fungsi

di Posyandu dengan keaktifan Kader di wilayah kerja Puskesmas

Gayamsari Kota Semarang. Jurnal Sari Pediatri.

Notoatmodjo, S. 2003 . Pengetahuan adalah penginderaan Perilaku.

Jakarta

. 2007. Pengetahuan Kader tentang Posyandu. Jakarta

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta

. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta :

Rineka Cipta

Nugroho. 2008. Kegiatan dalam Posyandu. Jakarta

Nursalam. 2013. Etika Penelitian. Jakarta

Page 83: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Ratnawati. 2011. Hubungan pengetahuan kader tentang posyandu

dengan keaktifan kader di wilayah kerja puskesmas Gayamsari

Kota Semarang 2011. Semarang

Rochmawati , Arva. 2010. Hubungan Antara Keaktifan Kader Kesehatan

Dengan Pengembangan Program Desa Siaga Di Kecamatan

Masaran Kabupaten Sragen. Melalui

< http://eprints.uns.ac.id/4197/> [4/6/2018].

Saryono. 2010. Populasi dan Sampel Penelitian. Jakarta

Sahlan . 2003. Pendidikan sebagai Kader. Jakarta

Siswanto, H. 2010. Pendidikan Kesehatan Anak Usia Dini. Yogyakarta :

Pustaka Rihama.

Suharso dan Retnoningsih. 2005. Keaktifan Kader pada Posyandu.

Jakarta

Sulistyorini. 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Jogjakarta: Nuha Medika

Suryani. 2003. Hubungan Perilaku dengan Lingkungannya. Jakarta

Syakira. 2009. Tentang Posyandu. Diakses tanggal 4 Juni 2018 dari

Blog.blogspot.com/2009/01/tentang-posyandu.html.

Syafrudin & Hamidah. 2006. Kader Kesehatan. Jakarta

Tirayoh, N. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan

Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Di Wilayah Kerja

Puskesmas Kema Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara.

Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Manado : Universitas

Samratulangi

Wawan & Dewi M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Cetakan II. Yogyakarta : Nuha Medika

Page 84: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

Wicaksono, R. 2014. faktor predisposting (tingkat pengetahuan,

pendidikan, sikap, pekerjaan) kader dengan keaktifan kader pada

kegiatan posyandu di desa rakit. Skripsi. Universitas

Muhammadiyah Purwokerto.

Yulifah R & Yuswanto. 2006. Kader Kesehatan sebagai Promotor. Jakarta

Zulkifli. 2013. Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat. Jakarta

Page 85: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 86: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 87: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

No. Responden : ……..................………………………………................

Alamat : ………………….......…………………….......................

Setelah mendengar/membaca penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian ini, maka saya bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden

dalam penelitian yang dilakukan peneliti dengan Judul “Hubungan

Pengetahuan Kader Tentang Tugas Dan Fungsi Posyandu Dengan

Keaktifan Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas Lombakasih Kabupaten

Bombana Tahun 2018”.

Saya mengerti bahwa ada beberapa pertanyaan-pertanyaan yang

harus saya jawab, dan sebagai responden saya akan menjawab

pertanyaan kuesioner dengan jujur.

Saya bersedia menjadi responden bukan karena adanya paksaan dari

pihak lain, namun karena keinginan sendiri dan tanpa biaya yang akan

ditanggungkan kepada saya sesuai dengan penjelasan yang sudah

dijelaskan oleh peneliti.

Hasil yang diperoleh dari saya sebagai responden dapat

dipublikasikan sebagai hasil dari penelitian dan akan diseminarkan pada

ujian hasil dengan tidak akan mencantumkan nama, kecuali nomor

informan.

Kendari, ...............................2018

LEMBAR KUESIONER

Responden

…………………………………

Page 88: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS LOMBAKASIH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2018

Karakteristik Responden

1. Nama (Inisial) : ……………………………………

2. Umur :

3. Pendidikan terakhir : ……………………………………………………

I. Pengetahuan Kader tentang Peran dan tugas kader di posyandu

Petunjuk pengisian kuesioner pengetahuan:

Pilihan jawaban adalah: B = Benar, S = Salah

Pililah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan

pendapat Anda seperti yang telah digambarkan oleh pertanyaan yang

tersedia

Berilah tanda centang pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang

pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang Anda pilih

No Pertanyaan Benar Salah

A. Tugas Kader

1 Mengundang dan menggerakkan masyarakat, dengan memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu bukan merupakan tugas kader posyandu

2 Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader adalah tugas kader setelah hari buka posyandu

3 Menghubungi Pokja Posyandu adalah tugas kader pada kegiatan bulan posyandu

4 Meja 1 pada hari buka posyandu bertugas menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS

5 Kader Posyandu dapat melakukan kunjungan rumah kepada Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul

Page 89: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

vitamin

B. Fungsi Posyandu

6 Posyandu adalah tempat untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita

7 Tujuan datang ke posyandu adalah untuk mengetahui tumbuh kembang anak dan mendapatkan pelayanan kesehatan dasar

8 Posyandu tidak bisa memberikan pelayanan kepada ibu hamil

9 Posyandu hanya bisa memberikan pelayanan kepada bayi

10 Posyandu dapat melaksanakan pemberian vitamin A pada bulan Februari dan Agustus

II. Keaktifan Kader Di Posyandu

Pilihan jawaban adalah:

S = Sering

J = Jarang

TP = Tidak Pernah

Pililah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan

pendapat Anda seperti yang telah digambarkan oleh pertanyaan yang

tersedia

Berilah tanda centang pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang

pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang Anda pilih.

No Pernyataan S J TP

Page 90: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

1 Saya datang tepat waktu dalam pelaksanaan kegiatan posyandu

2 Saya menimbang bayi atau balita dan mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS

3 Saya datang kerumah warga membicarakan Posyandu

4 Saya membantu petugas kesehatan dalam pendaftaran, penyuluhan dan berbagai usaha kesehatan masyarakat

5 Saya memindahkan catatan-catatan dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku register atau buku bantu kader.

6 Saya menjelaskan kepada Ibu bagaimana asupan nutrisi pada balita

7 Saya menggerakkan masyarakat untuk menghadiri dan ikut serta dalam kegiatan Posyandu

8 Saya mendaftar bayi atau ballita, yaitu menuliskan nama balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pada KMS

9 Saya menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan berat badan yang digambarkan grafik KMS kepada ibu dari anak yang bersangkutan

10 Saya memberikan pelayanan gizi berupa pemberian makanan bergizi pada ibu hamil dan balita

Page 91: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 92: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 93: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 94: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 95: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN
Page 96: HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/511/1/SKRIPSI INDAH.pdf · HUBUNGAN PENGETAHUAN KADER TENTANG TUGAS DAN FUNGSI POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN

DOKUMENTASI