HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …
Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …
1
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG
DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG
MAHASISWA TINGKAT 4 ANGKATAN 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
RIMA NURDZULQAIDAH
10100113163
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2017
2
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG
DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG
MAHASISWA TINGKAT 4 ANGKATAN 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
SKRIPSI
RIMA NURDZULQAIDAH
10100113163
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang telah dibuat oleh nama yang
disebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi, secara lengkap dan
memuaskan, sehingga dapat diajukan dalam sidang skripsi
Bandung, 02 Agustus 2017
Pembimbing I
Krishna Pradananta, dr., SpB-FInaCS.
NIK: 1965032003050537
Pembimbing II
Yuniarti, drg., M.Kes.
NIK: D.07.0.452
3
Motto:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah 58:11)
i
ABSTRAK
Asupan gizi yang seimbang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tubuh serta memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik
sehari-hari. Mahasiswa kedokteran yang merupakan salah satu agen perubahan
seharusnya memiliki pengetahuan mengenai gizi seimbang yang baik agar mampu
memberikan contoh pada masyarakat mengenai perilaku gizi seimbang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan
perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah mahasiswa tingkat 4
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Jumlah sampel
yang dipilih sebanyak 70 orang dengan cara simple random sampling. Instrumen
penelitian ini adalah kuesioner tingkat pengetahuan dan perilaku gizi seimbang
yang telah divalidasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan gizi
seimbang responden pada kategori baik sebanyak 19 orang (27,2%), kategori
cukup sebanyak 43 orang (61,3%), dan kategori kurang sebanyak 8 orang
(11,4%). Adapun perilaku gizi seimbang responden, kategori baik sebanyak 16
orang (22,9%), kategori cukup sebanyak 40 orang (57,1%), dan kategori kurang
sebanyak 14 orang (20,0%). Hasil penelitian dengan menggunakan Chi Square
Test dengan nilai uji p<0,001 menunjukan terdapat hubungan bermakna antara
pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Adanya
hubungan antara pengetahuan dengan perilaku gizi seimbang disebabkan tingkat
pengetahuan seseorang mengenai pentingnya kandungan gizi dan manfaatnya bagi
kesehatan akan merubah perilaku gizi seimbang suatu individu.
Kata kunci: Pengetahuan, perilaku, gizi seimbang
ii
ABSTRACT
A balanced nutrient intake is essential for the growth and development of
the body and to obtain energy in order to perform daily physical activities.
Medical students as the agent of change should have sufficient knowledge about
balanced nutrient to give examples of a balanced nutrient behavior to the public.
The purpose of this study was to know the correlation between the knowledge and
behavior of balanced nutrient amongst the 4th
grade of 2013 Medical Students,
UNISBA.The methode of this study was observational analytic with cross
sectional study. Subject of this research were 70 students of the 4th
grade of 2013
Medical Students UNISBA chosen by simple random sampling. The research
instrument was a questionnaire about knowledge and behavior of balanced
nutrient that has been validated.The results showed that the level of respondent’s
knowledge of balanced nutrient, good categories as much as 19 people (27,2%),
in fair categories as much as 43 people (61,3%) and in poor categories as much
as 8 people (11,4%). As for balanced nutrient behavior of respondent’s, good
categories as much as 16 people (22,9%), in fair categories as much as 40 people
(57,1%) and in poor categories as much as 14 people (20,0%).Using the chi
square test, the result showed that there was significant correlation between
knowledge and behavior of balanced nutrient amongst the 4th
grade of 2013
Medical Students, UNISBA (p<0,001). The significant correlation between
knowledge and behavior of balanced nutient caused the level of knowledge about
nutrient content and its benefits for health will change the behavior of balanced
nutrient of an individual.
Keywords: Knowledge, behavior, balanced nutrient
iii
KATA PENGANTAR
Assalaamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakaatu
Alhamdulillahirabbil‟alaamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang
dengan Perilaku Gizi Seimbang pada Mahasiswa Tingkat 4 Angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi tugas akhir di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
Penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis
berikan kepada yang terhormat Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH. selaku Rektor
Universitas Islam Bandung dan Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF selaku
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
Dalam penyusunan skripsi ini , penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada dr. Budiman, M.K.M selaku dosen wali, kepada dr. Krishna
Pradananta, SpB-FinaCS selaku pembimbing I, kepada drg. Yuniarti, M.Kes
selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan
petunjuk, bantuan, saran, dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada dr. Susanti Dharmmika, Sp.RM
selaku pembahas I dan kepada dr. Dony Septriana, MH.Kes selaku pembahas II
atas berbagai masukan dan saran yang telah penulis terima sehingga penulisan
skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
iv
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yaitu Ayah
Drs. Agus Muharam, M.Si dan Ibu Yayah Ratnaningsih, S.Pd, M.M yang telah
memberikan dorongan, kasih sayang, semangat, inspirasi serta doa yang tidak
pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa juga
penulis ucapkan terima kasih kepada adik tersayang Risa Nurahwani serta
keluarga besar yang selalu memberikan doa, semangat, dan motivasi.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Istihara Nurlatifah (2013),
Eneng Utari Vitaloka (2013), Cika Elnandari (2013), Mutiara Uli Ramdani
(2013), Ahda Febiyanti (2013), Nysa Ro Aina Zulfa (2013), Nisrin N. A. K.
(2014), Rifa Fitriani Dewi (2014), Afifah (2014) dan teman sejawat yang tidak
bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan semangat, dukungan, doa
dan kebersamaan selama menempuh masa pendidikan sarjana kedokteran.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih terdapat
kekurangan sehingga penulis mengharapkan masukan dan saran dalam perbaikan
skripsi ini.
Bandung, Agustus 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
1.3.1 Tujuan umum .................................................................................. 4
1.3.2 Tujuan khusus ................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
1.4.1 Manfaat Akademik ........................................................................ 5
1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka .................................................................................... 6
2.1.1 Pengetahuan .................................................................................... 6
2.1.1.1 Definisi Pengetahuan ........................................................ 6
2.1.1.2 Tingkatan Pengetahuan ..................................................... 6
2.1.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ....................................... 8
2.1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................... 10
2.1.1.5 Skala Pengukuran Tingkat Pengetahuan ....................... 12
2.1.2 Perilaku Kesehatan ................................................................. 12
2.1.2.1 Definisi Perilaku Kesehatan .......................................... 12
2.1.2.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan ...................................... 12
2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan ......... 13
vi
2.1.2.4 Tingkatan Perilaku........................................................... 14
2.1.2.5 Pengukuran Perilaku ....................................................... 15
2.1.3 Gizi Seimbang .............................................................................. 15
2.1.3.1 Definisi Gizi Seimbang ................................................... 15
2.1.3.2 Perilaku Gizi Seimbang .............................................. 20
2.1.3.3 Prinsip Gizi Seimbang .................................................... 21
2.2 Kerangka Pemikiran.......................................................................... 24
BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian .............................................................................. 26
3.1.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 26
3.1.1.1 Populasi Target ................................................................ 26
3.1.1.2 Populasi Terjangkau ........................................................ 26
3.1.2 Sampel Penelitian......................................................................... 26
3.1.2.1 Kriteria Inklusi ................................................................. 26
3.1.2.2 Kriteria Eksklusi .............................................................. 27
3.1.2.3 Perhitungan Jumlah Sampel ........................................... 27
3.2 Metode Penelitian ............................................................................. 29
3.2.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 29
3.2.2 Variabel Penelitian ....................................................................... 29
3.2.2.1 Definisi Konsep Variabel ............................................... 29
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel` ...................................... 29
3.2.3 Prosedur Penelitian ...................................................................... 30
3.2.4 Pengujian Alat Ukur .................................................................... 30
3.2.4.1 Uji Validitas ..................................................................... 31
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 32
3.2.5 Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 32
3.2.5.1 Pengolahan Data .............................................................. 32
3.2.5.2 Analisis Data .................................................................... 35
3.2.6 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 36
3.2.7 Aspek Etika Penelitian ................................................................ 37
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 38
4.1.1 Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat
pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung ......................................................................................... 38
4.1.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung ..................... 39
4.1.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan
perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung......................................................................................... 40
4.2. Pembahasan ............................................................................................ 42
4.2.1 Tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa
tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Bandung .............................................................................. 42
4.2.2 Perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung ......................................................................................... 43
4.2.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan
perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. .......... 45
4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ........................................................................................... 47
5.2 Saran ......................................................................................................... 47
5.2.1 Saran Akademik ............................................................................ 47
5.2.2 Saran Praktis .................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48
LAMPIRAN ......................................................................................................... 51
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang ................................................................... 21
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 25
Gambar 3.1 Rumus Persentase Pengetahuan ........................................................ 33
Gambar 3.2 Rumus Persentase Perilaku ............................................................... 34
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Angka Karbohidrat dalam Bahan Makanan .......................................... 16
Tabel 2.2 Angka Protein dalam Bahan Makanan.................................................. 18
Tabel 2.3 Angka Lemak dalam Bahan Makanan .................................................. 19
Tabel 2.4 Contoh Menu Makan ............................................................................ 22
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 29
Tabel 4.1 Gambaran subjek penelitan berdasarkan tingkat pengetahuan gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung ............................................... 39
Tabel 4.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang
pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung .................................................................... 40
Tabel 4.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung ................................................ 41
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden ........................................... 51
Lampiran 2 Pernyataan Kesediaan Responden .................................................... 52
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang
dengan Perilaku Gizi Seimbang ...................................................... 53
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 56
Lampiran 5 Jawaban Kuesioner ........................................................................... 57
Lampiran 6 Data Responden ................................................................................ 59
Lampiran 7 Hasil Analisis Statistik...................................................................... 61
Lampiran 8 Surat Persetujuan Etik ...................................................................... 69
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Gizi seimbang sangat penting untuk pertumbuhan normal serta
perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok
umur. Gizi seimbang membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah
terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari
penyakit kronis dan kematian dini.1
Asupan gizi yang seimbang memiliki nilai yang sangat penting bagi tubuh
dalam memelihara proses pertumbuhan dan perkembangan serta memperoleh
energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari.2 Pada kenyataanya dalam
kehidupan sehari-hari seringkali orang mengabaikan kebutuhan gizi yang
dibutuhkan dengan mengkonsumsi makanan secara berlebih atau tidak mencukupi
kebutuhan tubuh.3 Kekurangan atau kelebihan zat gizi pada tubuh dapat
menimbulkan masalah atau penyakit pada tubuh seperti anemia defisiensi zat besi,
kelebihan berat badan/obesitas, kolesterol tinggi, diabetes melitus, penyakit
jantung, radang sendi, gangguan bipolar, parkinson, kanker, infertilitas, dan
penyakit lainnya.2–5
Hal ini berkaitan dengan marak dan meningkatnya konsumsi
makanan olahan yang nilai gizinya kurang, namun memiliki banyak kalori sebagai
faktor pemicu obesitas. Makanan yang dipilih merupakan sebuah refleksi dari
berbagai faktor, meliputi kebiasaan makan keluarga, teman, dan pengaruh iklan
atau media dan kesediaan makanan.6
2
Dalam pedoman gizi seimbang yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, konsumsi gizi seimbang harus diikuti dengan gaya hidup
yang baik, yang kemudian dinyatakan kedalam empat pilar perilaku gizi
seimbang, yaitu: (1). Mengonsumsi makanan beragam, tidak ada satupun jenis
makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk
menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali air susu ibu
(ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan; (2). Membiasakan perilaku
hidup bersih; (3) melakukan aktivitas fisik; (4) mempertahankan dan memantau
berat badan (BB) dalam batas normal.4
Dalam penelitian cross sectional yang dilakukan di Eropa oleh Hallstrom
dan kawan-kawan pada tahun 2011 dengan judul penelitian Breakfast habits and
factors influencing food choices at breakfast in relation to sociodemographic and
family factors among european adolescents di dapatkan sekitar 34% partisipan
melewatkan sarapan di pagi hari. Dan kebiasaan sarapan tersebut dipengaruhi oleh
kebiasaan orang tua mereka.7 Sama halnya dengan penelitian di Turki, hanya
1,9% yang memiliki pola konsumsi sesuai dengan Food Guide Pyramid, 31%
memiliki kebiasaan mengonsumsi fast food paling sedikit satu kali dalam sehari
dan 60,8% diantaranya melewatkan makan.8
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
dapat diketahui bahwa pada umumnya setiap orang kurang memperhatikan asupan
gizi bagi diri sendiri, sehingga masih banyak yang mengalami gizi kurang atau
gizi berlebih.
Perilaku gizi seimbang akan mempengaruhi status gizi pada setiap
individu. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 tentang status gizi penduduk
usia lebih dari 18 tahun oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
3
menunjukan prevalensi mengalami gizi kurang (kurus) sebesar 8,7%, gizi lebih
sebesar 13,3% dan obesitas sebesar 15,4%. Prevalensi status gizi pada usia lebih
dari 18 tahun di Provinsi Jawa Barat masih cukup baik dibandingkan dengan rata-
rata Nasional. Pada kategori obesitas Provinsi Jawa Barat berada pada 15,2%
dimana rata-rata Nasional 15,4%, sementara itu prevalensi kejadian kurus di
Provinsi Jawa Barat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Nasional,
yaitu sebesar 11,0% di mana rata-rata Nasional hanya mencapai 8,7%.9
Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam pemilihan makanan dan selanjutnya akan berpengaruh pada
keadaan gizi individu yang bersangkutan.10
Sesuai dengan pernyataan tersebut,
pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang dengan status gizi.
Namun pada penelitian-penelitian lain ada yang menyatakan tidak ada hubungan
antara pengetahuan gizi seimbang dengan praktik gizi seimbang 11, 19
Mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Bandung telah mendapatkan kurikulum mengenai pendidikan gizi sejak
tingkat awal hingga tingkat akhir dalam mata kuliah ilmu gizi (nutrisi) dan dalam
tutorial di sistem pencernaan, dengan pengetahuan tersebut akan merubah perilaku
mahasiswa dalam menjaga asupan gizi yang dibutuhkannya. Disisi lain,
mahasiswa kedokteran merupakan salah satu agen perubahan sudah seharusnya
menanamkan perilaku gizi seimbang sehingga dapat memberikan contoh yang
baik kepada masyarakat sekitar yang akan berdampak pada peningkatan status
gizi masyarakat.
4
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti mengenai
hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa
tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung?
2. Bagaimana perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung?
3. Bagaimana hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku
gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.3.1 Tujuan umum:
Mengetahui hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi
seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Bandung.
1.3.2 Tujuan khusus:
1) Mengetahui tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
5
2) Mengetahui perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
3) Menganalisis hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
1. Bagi peneliti, dapat menelaah sejauh mana teori yang diperoleh pada
perkuliahan dan penerapannya pada mahasiswa, terutama pengetahuan gizi
seimbang.
2. Bagi peneliti lain, menjadi tambahan informasi mengenai perilaku gizi
seimbang mahasiswa mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung.
3. Bagi fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung, dapat mengetahui
hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang serta
dapat mengambil langkah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa
terhadap perilaku gizi seimbang.
1.4.2 Manfaat Praktis
Bagi subjek, memotivasi untuk lebih mengetahui dan menerapkan
pentingnya perilaku gizi seimbang sehingga dapat memperbaiki pola makan dan
gaya hidup menjadi lebih baik serta dapat mempromosikan kepada masyarakat
mengenai perilaku gizi seimbang.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengetahuan
2.1.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan (kowledge) merupakan suatu hasil “tahu” yang didapatkan
seseorang setelah melakukan penginderaan pada suatu objek melalui indra yang
dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Penglihatan dan pendengaran
memiliki peran yang besar dalam memperoleh pengetahuan.12,13
Keputusan yang
dibuat oleh setiap individu sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya.
Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui
pengalaman orang lain.14
2.1.1.2 Tingkatan Pengetahuan14,15
Pengetahuan seseorang mempunyai tingkatan yang berbeda-beda.
Kelompok psikologi kognitive yang di ketuai oleh Lorin Anderson
mempublikasikan tingkat pengetahuan yang baru yang merupakan suatu
pembaruan dari teori Bloom, menjadi:
1. Mengingat (Remembering)
Mengingat diartikan jika seseorang dapat memanggil (recall) atau
mengingat kembali memori yang telah ada sebelumnya.
7
2. Memahami (Understanding)
Memahami diartikan ketika seseorang dapat menjelaskan atau
menginformasikan kembali suatu pemikiran atau suatu konsep yang telah
didapatkan.
3. Aplikasi (Applying)
Aplikasi suatu pengetahuan berarti seseorang dapat mengilustrasikan dan
menggunakan informasi yang dimilikinya dengan cara lain.
4. Analisis (Analyzing)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk membedakan,
menghubungkan dan mengklasifikasikan pengetahuan yang dimilikinya
kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat
dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.
5. Evaluasi (Evaluating)
Evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan penilaian
terhadap suatu objek tertentu berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
6. Menciptakan (Creating)
Ketika seseorang dapat menciptakan suatu sudut pandang yang baru
mengenai suatu objek atau peristiwa.
8
2.1.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan12,14
Cara memperoleh pengetahuan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Cara tradisional atau non-ilmiah
a. Cara coba-salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba-salah ini
dilakukan dengan coba-coba kemungkinan dalam memecahkan
masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat
terpecahkan.
b. Cara kebetulan
Cara ini terjadi secara kebetulan karena tidak disengaja oleh
orang yang bersangkutan. Contohnya penemuan enzim urease oleh
Summers pada tahun 1926 yang didapatkan akibat mengkristalnya
ekstrakaseton yang disimpan didalam kulkas karena Summers
terburu-buru ingin bermain tennis.
c. Cara kekuasaan atau otoritas
Sumber pengetahuan ini didapat dari peminpin-pemimpin
masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang
pemerintah dan sebagainya. Prinsip cara ini adalah orang lain
menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang memiliki
otoritas tanpa menguji atau membuktikan kebenarannya baik
secara empiris atau berdasarkan penalaran sendiri.
9
d. Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya
mendapatkan pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lampau.
Sehingga apabila mendapatkan permasalahan yang sama, dapat
digunakan cara tersebut untuk menyelesaikan permasalahannya.
e. Melalui akal sehat
Akal sehat menguji kebenaran informasi yang diperoleh,
namun tidak dilakukan terhadap semua informasi yang diperoleh,
hanya pada beberapa informasi saja terutama bila informasi yang
didapat bertentangan dengan akal sehatnya.
f. Melalui wahyu
Kebenaran yang diwahyukan langsung dari Tuhan hanya
kepada para Nabi yang harus diyakini oleh pengikut-pengikut
agama yang bersangkutan.
g. Secara intuitif
Kebenaran yang diperoleh berdasarkan intuisi atau suara
hati didapatkan secara cepat di luar kesadaran tanpa melalui proses
penalaran.
h. Melalui jalan pikiran
Pengetahuan yang didapatkan dari proses berpikir baik
secara induksi maupun deduksi. Proses ini dilakukan dengan
10
menghubungkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan
kemudian menarik suatu kesimpulan.
2. Cara modern atau cara ilmiah
Cara modern atau cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang ada disekitar.
Kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan
diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum.12
Efta dkk. (MPKTB, 2013) menyimpulkan cara memperoleh
pengetahuan dengan metode ilmiah sebagai berikut:
Metode ilmiah adalah cara untuk menyelidiki sebuah fenomena,
untuk mendapatkan pengetahuan baru atau memperbaiki dan
menggabungkan penyelidikan dengan pengetahuan sebelumnya.
Metode ilmiah adalah cara bertanya dan menjawab pertanyaan
sains dengan melakukan observasi dan eksperimen.
Metode ilmiah adalah pendekatan yang sistematik untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan.
2.1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan12,16
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor internal
a. Pendidikan
Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan seseorang untuk
perkembangan orang lain menuju cita-cita tertentu yang menentukan
11
manusia untuk berbuat sesuatu bagi kehidupannya. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka akan semakin baik juga pengetahuannya.
Pendidikan dapat merubah perilaku seseorang akan pola hidup
terutama dalam sikap berperan serta dalam pembangunan.
b. Pekerjaan
Nursalam (2003) menyebutkan, menurut Thomas pekerjaan adalah
aktivitas yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupannya dan kehidupan keluarga. Informasi yang didapatkan saat
bekerja dapat menunjang pengetahuan seseorang.
c. Usia
Semakin bertambah usia semakin bertambah juga pengetahuan
yang diperoleh seseorang, namun pada usia tertentu (pada usia lanjut)
kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan menjadi
lebih berkurang.
2. Faktor eksternal
a. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh keadaan yang ada disekitar ruang
lingkup kehidupan manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan
dan perilaku seseorang atau kelompok.
b. Sosial budaya
Kebudayaan diperoleh dari interaksi seseorang dengan orang lain,
karena interaksi tersebut seseorang mengalami suatu proses belajar dan
mendapatkan pengetahuan.
12
2.1.1.5 Skala Pengukuran Tingkat Pengetahuan12
Notoatmodjo mengukur tingkat pengetahuan seseorang dengan skala yang
bersifat kualitatif, yaitu:
1. Baik jika hasil persentase 75-100%
2. Cukup jika hasil persentase 55-74%
3. Kurang jika hasil persentase <55%
2.1.2 Perilaku Kesehatan
2.1.2.1 Definisi Perilaku Kesehatan13,16
Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap stimulus
atau objek yang berkaitan dengan kesehatan, penyakit, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan (lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan
kesehatan).13
Gochman menyatakan bahwa perilaku kesehatan merupakan
tindakan dan kebiasaan yang berkaitan dengan perawatan, pemeliharaan, dan
peningkatan kesehatan yang dipengaruhi oleh nilai-nilai persepsi, motif,
kepercayaan, dan elemen kognitif lainnya.17
2.1.2.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan13
Becker (1979) membuat klasifikasi perilaku kesehatan menjadi tiga, yaitu:
1. Perilaku sehat
Perilaku sehat merupakan perilaku-perilaku dalam upaya mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan, seperti makan dengan menu seimbang,
kegiatan fisik teratur dan cukup, tidak merokok dan minum minuman
keras, istirahat yang cukup, serta pengendalian atau manajemen stress.
13
2. Perilaku sakit
Perilaku sakit merupakan tindakan seseorang terhadap dirinya atau
terhadap keluarganya yang terkena masalah kesehatan untuk mencari
penyembuhan atau mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.
3. Perilaku peran orang sakit
Perilaku peran orang sakit merupakan suatu tindakan orang sakit untuk
memperoleh kesembuhan, mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan
yang tepat untuk kesembuhan, dan tidak melakukan sesuatu yang
merugikan bagi proses penyembuhan.
2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan
Berdasarkan teori ekologi, terdapat lima faktor yang mempengaruhi
perilaku kesehatan, yaitu:
1. Faktor intrapersonal
Faktor yang terdapat ada didalam setiap individu seperti pengetahuan,
sikap, kepercayaan, dan kepribadian.
2. Faktor interpersonal
Faktor yang dipengaruhi oleh proses interaksi satu individu dengan
individu lainnya seperti identitas, dukungan dan tauladan dari keluarga,
teman, serta rekan kerja.
3. Faktor institusional
Faktor yang memaksa individu untuk merubah perilakunya karena suatu
kebijakan atau peraturan.
14
4. Faktor komunitas
Faktor yang dibentuk oleh suatu kelompok atau organisasi yang
merupakan suatu norma dan aturan standar yang berlaku secara formal
maupun informal pada individu.
5. Faktor kebijakan
Faktor yang dibentuk oleh pemerintah dalam mengatur dan mendukung
perilaku sehat yang bertujuan untuk mencegah, deteksi dini, pengendalian
serta manajemen suatu penyakit.17,18
2.1.2.4 Tingkatan Perilaku13
Perilaku (praktik) seseorang dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan
berdasarkan kualitasnya, yaitu:
1. Praktik terpimpin
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada
perintah atau menggunakan panduan. Misalnya seorang anak yang masih
harus diingatkan oleh ibunya untuk meminum susu.
2. Praktik secara mekanisme
Apabila seseorang telah melakukan sesuatu secara otomatis tanpa adanya
perintah. Misalnya seorang ibu yang selalu membawa anaknya ke
posyandu tanpa menunggu perintah dari bidan.
3. Adopsi
Merupakan suatu tindakan yang sudah berkembang yang dilakukan bukan
sebagai rutinitas saja tetapi telah dilakukan modifikasi atau perilaku yang
berkualitas. Misalnya seorang remaja yang menggosok gigi bukan hanya
15
sekedar menggosok gigi, tetapi dengan menggunakan mekanisme dan
teknik yang benar.
2.1.2.5 Pengukuran Perilaku
Perilaku dapat diukur secara langsung ataupun tidak langsung. Pengukuran
secara langsung dilakukan melalui observasi, sedangkan cara tidak langsung
dilakukan dengan mengingat kembali kegiatan yang dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang telah dilakukan yang berhubungan
dengan objek tertentu.12
Pengukuran perilaku secara tidak langsung dilakukan menggunakan skala
Likert. Skala Likert merupakan metode pengukuran ordinal dimana subjek
memilih jawaban yang telah ditentukan skornya pada skala multi poin. Umumnya
menggunakan poin 1-5, namun dapat juga menggunakan skala 1-7 atau skala 1-
10.19
2.1.3 Gizi Seimbang
2.1.3.1 Definisi Gizi Seimbang3,4
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
16
Jenis dan Sumber Zat Gizi2
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen nutrisi yang mudah di serap
oleh tubuh dan lebih cepat diubah menjadi energi, sehingga asupan
karbohidrat lebih tinggi dibanding dengan asupan protein dan
lemak yang mana karbohidrat dibutuhkan sebanyak 45-65% dari
jumlah kalori yang perlukan tubuh.20
Karbohidrat banyak didapatkan dari berbagai makanan yang
dikonsumsi, terutama pada bahan pangan yang mengandung zat
tepung dan gula. Berikut contoh makanan sumber karbohidrat yang
biasa dikonsumsi baik sebagai makanan pokok atau makanan kecil
serta jumlah kalori per gramnya dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1 Angka Karbohidrat dalam Bahan Makanan
Jenis Makanan Kal/gr
Jagung
Gandum
Beras setengah giling
Beras pecah kulit
Beras giling
Sereal lainnya
Kacang muda (belum dikupas)
Jamur
Kentang
Sayur mayur
Tomat
Kacang kedelai dan hasilnya
Telur
Susu dan hasilnya
Mentega
Margarin
Gula pasir sirop
Madu
Coklat
Cuka
4.03
4.12
4.16
4.12
4.16
4.12
4.07
1.24
4.03
3.57
3.60
1.68
3.68
3.87
3.87
3.87
3.87
3.68
1.33
2.45 Sumber: Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja
2
17
Memakan bebagai makanan yang mengandung karbohidrat
hendaknya mencukupi kebutuhan sehari-hari, sebab:
a) Karbohidrat yang mencukupi kebutuhan tubuh akan menjamin
terlaksananya kegiatan sehari-hari dengan baik.
b) Kelebihan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh akan disimpan
sebagai glikogen dalam hati dan otot yang sewaktu-waktu akan
diperlukan jika aktivitas yang dilakukan lebih berat.
c) Jika kelebihan karbohidrat terus-menerus meningkat setiap
harinya maka akan terjadi pembentukan lemak dari kerbohidrat
yang disimpan di jaringan adiposa.
b. Protein
Protein merupakan bahan pembentuk energi selain karbohidrat dan
lemak yang diperoleh dari berbagai makanan nabati dan hewani.
Menurut pakar kimia Belanda, Mulder, yaitu bahan penyusun
tubuh yang mengandung nitrogen dengan unit dasarnya asam
amino (karena itulah asam amino dikelompokan sebagai satuan
pembangun protein). Kebutuhan protein sebanyak 10-35% dari
asupan makanan sehari-hari. Dalam jumlah kalori yang dibutuhkan
oleh tubuh sebanyak 2000 kalori, protein yang diperlukan
sebanyak 200-700 kalori.20
Sebagai patokan untuk menentukan nilai energi yang diberikan
oleh protein dalam tubuh manusia dapat diperhatikan “angka-
angka protein” tiap-tiap bahan makanan dalam daftar pada tabel
2.2:
18
Tabel 2.2 Angka Protein dalam Bahan Makanan
Jenis Makanan Kal/gr
Jagung
Gandum
Beras setengah giling
Beras pecah kulit
Beras giling
Sereal (padi-padian) lainnya
Kacang muda (belum dikupas)
Jamur
Kentang
Sayur mayur
Tomat
Kacang kedelai dan hasilnya
Legum: biji-bijian
Daging, ikan
Telur
Susu dan hasilnya
Mentega
Margarin
Madu
Coklat
2.73
4.05
3.73
3.41
3.82
3.87
3.47
2.43
2.74
3.44
3.36
3.47
3.47
4.27
4.36
4.27
4.27
4.27
3.36
1.83 Sumber: Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja
2
Tersedianya protein dalam tubuh, mencukupi atau tidaknya bagi
keperluan-keperluan yang harus dipenuhinya sangat tergantung
dari komposisi bahan makanan yang dikonsumsi. Secara garis
besar fungsi protein dalam tubuh adalah:
a) sebagai zat pembangun bagi pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan tubuh;
b) sebagai pengatur kelangsungan proses didalam tubuh;
c) sebagai pemberi tenaga dalam keadaan energi kurang tercukupi
oleh karbohidrat dan lemak.
c. Lemak
Lemak sebagai bahan atau sumber pembentuk energi didalam
tubuh yang menghasilkan bobot energi yang lebih besar dibanding
19
karbohidrat dan protein. Tiap gram lemak menghasilkan 9 kalori
sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4 kalori dan
protein menghasilkan 5 kalori. Kebutuhan lemak bagi tubuh
sebesar 20-35% dari jumlah kalori yang diperlukan oleh tubuh.20
Zat lemak di dalam tubuh terbentuk dari berbagai bahan makanan
yang biasa dikonsumsi tiap harinya, untuk menentukan angka
energi dari tiap bahan makanan yang dikonsumsi tadi dapat
diperoleh dengan menggunakan faktor-faktor sebagai berikut (lihat
tabel 2.3):
Tabel 2.3 Angka Lemak dalam Bahan Makanan
Jenis Makanan Kal/gr
Jagung
Gandum
Beras setengah giling
Beras pecah kulit
Beras giling
Sereal (padi-padian) lainnya
Kacang muda (belum dikupas)
Jamur
Kentang
Sayur mayur
Tomat
Kacang kedelai dan hasilnya
Daging, ikan
Telur
Susu dan hasilnya
Mentega
Margarin, minyak dan lemak nabati
Coklat
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
8.37
9,02
9,02
8.79
8.79
8.84
8.37 Sumber: Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja
2
Tersedianya lemak didalam tubuh memiliki banyak manfaat yang
baik bagi tubuh, yang dapat diketahui dari fungsi-fungsi lemak
sebagi berikut:
20
a) Fungsi utama
(1) Sebagai penghasil energi, tiap gram lemak menghasilkan 9
kalori, energi yang berlebihan dalam tubuh disimpan dalam
jaringan adiposa sebagai energi potensial.
(2) Sebagai pembangun susunan tubuh, pelindung kehilangan
panas tubuh dan pengatur temperatur tubuh.
(3) Sebagai penghemat protein, sebelum protein digunakan
sebagai energi, karbohidrat dan lemak terlebih dahulu yang
akan digunakan sebagai energi.
(4) Sebagai penghasil asam lemak esensial.
(5) Sebagai pelarut vitamin tertentu, seperti vitamin A, D, E, K
sehingga dapat dipergunakan tubuh.
b) Fungsi lainnya
(1) Sebagai pelumas diantara persendian dan membantu
pengeluaran sisa-sisa makanan dari dalam tubuh.
(2) Sebagai penangguh perasaan lapar, karena lemak lebih
lama dicerna selain itu lemak juga memberi cita rasa lebih
tahan dan lebih memuaskan pada makanan yang
dikonsumsi.
2.1.3.2 Perilaku Gizi Seimbang3,4
Perilaku gizi seimbang merupakan pola konsumsi pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi yang sesuai antara jenis dan jumlah gizi dengan kebutuhan
tubuh, serta memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
21
perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.
Definisi Pangan
Pangan adalah seluruh jenis makanan yang berasal dari sumber hayati dan
air, baik yang diolah maupun tidak diolah seperti makanan pokok (beras, kentang,
singkong, ubi jalar, jagung, dan lain-lain), lauk pauk sumber protein (ikan, telur,
unggas, daging, susu dan kacang-kacangan; tahu dan tempe), sayuran hijau dan
sayuran berwarna lainnya, serta buah-buahan.
2.1.3.3 Prinsip Gizi Seimbang4
Prinsip gizi seimbang terdiri dari empat pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang
digunakan dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
Dalam buku pedoman gizi seimbang, empat pilar tersebut digambarkan dalam
tumpeng gizi seimbang yang dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang
Sumber: Pedoman Gizi Seimbang 20144
22
Empat pilar tersebut adalah:
1. Mengonsumsi makanan beragam
Tidak ada satupun jenis makan yang mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan,
kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi usia 0-6 bulan yang merupakan
makanan tunggal yang sempurna. Contoh: nasi merupakan sumber utama
kalori, tetapi miskin vitamin dan mineral; sayur dan buah-buahan kaya akan
vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin protein dan kalori; ikan kaya akan
protein tetapi sedikit kalori.
Mengonsumsi makanan beragam tidak hanya keanekaragaman jenis
pangan saja tetapi juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dengan
jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur sesuai
dengan anjuran pola makan yang telah dirumuskan seperi pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Contoh Menu Makan
Waktu Makan Jenis Makanan Berat URT
Sarapan Nasi goreng telur
Teh hijau
150 gram
200 cc
1 porsi gelas
1 gelas
Selingan (10.00) Donat kacang
Jus jeruk
75 gram
200 cc
1 buah
1 gelas
Makan siang Nasi putih
Ayam sambal hijau
Tumis buncis jagung
Tempe orek
Pepaya
200 gram
75 gram
50 gram
25 gram
100 gram
1 piring
1 potong sedang
1 porsi
1 potong kecil
1 potong sedang
Selingan (16.00) Mandarin cake
Teh tarik
50 gram
200 cc
1 buah
1 gelas
Makan malam Nasi bakar
Sate udang bumbu kuning
Tumis tempe kacang
panjang
Melon
150 gram
75 gram
50 gram
100 gram
1 piring
1 porsi
1 porsi
1 potong sedang
Sumber: Gizi Terapan 20133
23
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku hidup bersih sangat erat hubungannya dengan perilaku gizi
seimbang. Karena dengan membiasakan perilaku hidup bersih seseorang akan
terhindar dari risiko terkena penyakit infeksi yang dapat menyebabkan
penurunan nafsu makan dan kehilangan zat gizi serta cairan tubuh. Contoh: 1)
selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan
dan memberi makan; 2) menutup makanan yang disajikan agar tidak
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa kuman
penyakit; 3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin; 4) selalu
menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.
3. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik memerlukan energi dan juga memperlancar sistem
metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Sehingga,
aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan
masuk ke dalam tubuh.
4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal
Bagi orang dewasa salah satu indikator keseimbangan zat gizi di dalam
tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal yang sesuai untuk tinggi
badan. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh
karena itu, pemantauan BB normal menjadi bagian dari „Pola Hitup‟ dengan
„Gizi Seimbang‟, sehingga dapat dengan segera mencegah terjadi
penyimpangan BB dari BB normal. Berat badan normal pada dewasa jika IMT
18,5-25,0.
24
2.2 Kerangka Pemikiran
Perilaku pola makan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal seperti
persepsi, pengetahuan, keyakinan, keinginan, motivasi, niat, sikap; serta faktor
eksternal seperti pengalaman, fasilitas, sosiobudaya (keluarga, teman, atau rekan
kerja).14
Kepercayaan dan pengetahuan akan pentingnya kandungan gizi dan
manfaatnya bagi kesehatan akan merubah pola makan suatu individu.19
Perilaku gizi seimbang akan mempengaruhi status gizi pada setiap
individu. Perilaku gizi seimbang dapat mengurangi dan mencegah seseorang
terkena berbagai penyakit kronis/degeneratif, seperti diabetes, gangguan
reproduksi, penyakit jantung, gangguan fungsi paru-paru, kelainan pada hati,
penyakit tulang dan sendi, serta beberapa jenis kanker.6
Hasil penelitian pada mahasiswa Harvard Medical School (HMS) di
tingkat pertama yang dilakukan pre-test sebelum diberi materi pembelajaran
mengenai nutrisi kemudian setelahnya dilakukan post-test, menunjukan adanya
peningkatan nilai pre-post dalam kemampuan menilai status gizi selain itu terjadi
perubahan yang baik terhadap perilaku serta kebiasaan konsumsi pangan sehari-
hari pada mahasiswa.21
Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin meneliti
hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang pada
mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
25
Keterangan:
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
1. Sikap 2. Persepsi
3. Kepercayaan
4. Keinginan
5. Motivasi
6. Niat
Pengetahuan:
1. Jenis makanan
2. Manfaat makanan
3. Jumlah makanan
Faktor Internal Faktor Eksternal
Perilaku gizi seimbang:
1. Jumlah makanan
2. Jenis makanan
3. Frekuensi makan
4. Aktivitas fisik
5. Hidup bersih
6. Pengukuran berat
badanberkala
1. Keluarga
2. Teman
3. Rekan kerja
4. Pengalaman
5. Sosiobudaya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Individu
26
BAB III
SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun akademik
2016-2017.
3.1.1 Populasi Penelitian
3.1.1.1 Populasi Target
Populasi target penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 4 angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.
3.1.1.2 Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun
akademik 2016-2017.
3.1.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun akademik 2016-
2017 yang memenuhi kriteria inklusi.
3.1.2.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang:
27
1. Mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 yang terdaftar aktif di tahun akademik
2016-2017.
2. Mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 yang bersedia menjadi responden
penelitian.
3. Mahasiswa yang berusia 19-30 tahun.
3.1.2.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang:
1. Tidak hadir saat dilakukan pengambilan data.
2. Memiliki penyakit kronis.
3.1.2.3 Perhitungan Jumlah Sampel
Besar sampel ditentukan berdasarkan formula uji hipotesis dua proporsi
dan diperlukan minimal sampel sebanyak 70 orang dengan hasil perhitungan
berikut ini.
2
21
2
221111
)(
)1()1()1(2*
1
1
PP
PPPPZPPZ
fn
2
21
2
2,1)(
)1(**)(*2*
)1(
1
PP
PPZZ
fn
2
2
2,1)50,079,0(
)65,01(*65,0*)84,065,1(*2*
)10,01(
1n
6,31*11,12,1 n
352,1 n orang
28
Jadi di perlukan minimal sample 35 orang untuk masing-masing nilai n
(n1 dan n2)
Keterangan :
N = Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini
Z 1-α/2 = Derajat kemaknaan yaitu 5% (1,65) (One tail)
Z1-β = Kekuatan uji yaitu 80% (0,84)
= Proporsi tingkat pengetahuan baik dan perilaku gizi
seimbang baik (79,99%)
2P = Proporsi tingkat pengetahuan kurang dan perilaku gizi
seimbang baik (50,00%)
P =
2
21 PP
21 PP = Presisi
f = Faktor untuk non respons atau dropout (Respons Rate)
(10%).
Pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan
menggunakan aplikasi random number pada komputer.
1P
29
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasional analitik
melalui pendekatan potong lintang untuk mencari hubungan tingkat pengetahuan
gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang yang mengukur variabel
pengetahuan gizi seimbang dan perilaku gizi seimbang pada waktu bersamaan.
3.2.2 Variabel Penelitian
3.2.2.1 Definisi Konsep Variabel
1. Variabel independent: pengetahuan gizi seimbang
2. Variabel dependent: perilaku gizi seimbang
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel`
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Alat Ukur Definisi Kategori Skala
Ukur
1. Pengetahuan
gizi
seimbang
Kuesioner Pengetahuan
responden
mengenai jenis,
manfaat, dan
jumlah makanan
bergizi
Baik:75-
100%
Cukup:
56%-74%
Kurang:
<56%
Ordinal
2. Perilaku gizi
seimbang
Kuesioner Tindakan untuk
mengkonsumsi
makanan yang
beragam,
perilaku hidup
bersih,
melakukan
aktivitas fisik,
mempertahankan
dan memantau
berat badan.
Baik:75-
100%
Cukup:
56%-74%
Kurang:
<56%
Ordinal
30
3.2.3 Prosedur Penelitian
Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
1. Pembuatan kuesioner pengetahuan mengenai jenis, manfaat, dan jumlah
makanan bergizi dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda.
2. Pembuatan kuesioner perilaku berdasarkan jenis, jumlah, dan frekuensi
makanan beragam serta perilaku hidup bersih, frekuensi melakukan
aktivitas fisik, mempertahankan dan memantau berat badan dilakukan
dengan skala Likert.
3. Survei dan menentukan subjek penelitian yang termasuk dalam kriteria
inklusi.
4. Meminta persetujuan dari subjek penelitian dengan bukti tertulis.
5. Pengambilan data.
6. Pengolahan data.
7. Analisis data.
3.2.4 Pengujian Alat Ukur
Dalam melakukan penelitian ini, kuesioner penelitian diuji menggunakan
uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen penelitian tersebut diuji coba dengan
tujuan untuk mengetahui apakah instrumen telah memenuhi persyaratan yang
ditinjau dari segi kesahihan/validitas maupun dari segi
keterandalan/reliabilitasnya. Hasil tes validitas dikatakan tinggi apabila alat ukur
tersebut dalam menjalankan fungsi ukur atau memberikan hasil ukurnya sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran.
Dengan demikian, sebuah instrumen dikatakan sahih apabila dapat
mengukur apa yang diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur
31
apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauhmana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran terhadap variabel yang
dimaksud.
3.2.4.1 Uji Validitas
Validitas bertujuan mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas suatu
instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor
masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan)
dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan
skor totalnya. Untuk pertanyaan yang tidak valid dibuang atau diperbaiki, dan
pertanyaan yang valid diproses pada tahap berikutnya.
Cara mengukur validitas melalui teknik korelasi yang digunakan korelasi
pearson product moment ( r ) dengan rumus sebagai berikut:
Keputusan Uji :
Bila r hitung lebih besar dari r tabel maka H 0 ditolak, artinya variabel valid
Bila r hitung lebih kecil dari r tabel maka H 0 gagal ditolak, artinya variabel tidak
valid
Penelitian ini menggunakan validitas konstruk yang dilakukan melalui
pengujian validitas setiap butir pertanyaan. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner
n
YY
n
XX
n
YXXY
r2
2
2
2)()(
32
kemudian dihitung korelasi masing-masing item, maka seluruh butir pertanyaan
dapat dinyatakan valid bila dibandingkan dengan nilai rtabel.
3.2.4.2 Uji Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner
yang digunakan dapat memberikan perolehan hasil penelitian yang konsisten
apabila alat ukur tersebut digunakan kembali dalam pengukuran gejala yang sama.
Metoda yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan
metode Cronbach’s Alpha. Bila nilai Cronbach’s Alpha variabel yang diteliti
lebih besar dari nilai rtabel maka item pertanyaan tersebut adalah reliabel.
3.2.5 Pengolahan dan Analisis Data
3.2.5.1 Pengolahan Data
1) Pengolahan Data Pengetahuan Gizi Seimbang
Pengukuran pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2013 dilakukan berdasarkan
jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada responden. Instrumen yang
digunakan berupa kuesiner yang berisi 12 pertanyaan. Ketentuan penilaian
sebagai berikut:
a. Jawaban tepat diberi nilai 1
b. Jawaban tidak tepat diberi nilai 0
33
Hasil yang didapatkan kemudian dihitung persentasenya berdasarkan rumus
berikut:
Gambar 3.1 Rumus Presentase Pengetahuan
Keterangan:
P: presentase pengetahuan
X: jumlah jawaban yang benar
N: jumlah pertanyaan
Setelah dihitung persentasenya, nilai setiap responden di kategorikan ke
dalam interpretasi sebagai berikut:
1. Baik: hasil persentase 75-100%
2. Cukup: hasil persentase 56%-74%
3. Kurang: hasil persentase <56%
2) Pengolahan Data Perilaku Gizi Seimbang
Pengukuran perilaku gizi seimbang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung angkatan 2013 dilakukan berdasarkan jawaban
pertanyaan yang diberikan kepada responden. Instrumen yang digunakan berupa
kuesioner yang berisi 12 pernyataan. Pengukuran menggunkan skala Likert,
dimana jawaban di berikan skor 1 sampai dengan 5.
P = 𝑋
𝑁 x 100%
34
Hasil yang didapatkan dihitung persentasenya berdasarkan rumus:
Gambar 3.2 Rumus Persentase Perilaku
Keterangan:
p: persentase perilaku
X: jumlah skor jawaban
N: jumlah maksimal skor
Setelah dihitung persentasenya, skor setiap responden dikategorikan ke
dalam interpretasi sebagai berikut:
1. Baik: hasil persentase 75-100%
2. Cukup: hasil persentase 56%-74%
3. Kurang: hasil persentase <56%
Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk
mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan
data dimulai dari:
1) Editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan dengan
melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kesalahan pengisian
daftar pertanyaan dan ketidakserasian informasi. Jika data atau
informasi tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara
ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).
p = 𝑋
𝑁 x 100%
35
2) Coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data angka atau bilangan. Coding ini sangat berguna untuk data
entry.
3) Data entry yaitu memasukkan data, berupa jawaban dari masing-
masing responden yang telah di-coding, ke dalam program
Statistical Product and Service Solution (SPSS)
4) Cleaning, yaitu apabila semua data dari responden telah selesai
dimasukkan, maka perlu dicek kembali untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.
Contohnya adalah dengan cara mengetahui data yang hilang,
variasi data, maupun konsistensi data.
3.2.5.2 Analisis Data
Analisis univariabel bertujuan untuk menggambarkan karakteristik
subyek penelitian yang meliputi tingkat pengetahuan gizi seimbang dan
perilaku gizi seimbang pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung. Data tersebut disajikan dalam
jumlah dan persentase serta dianalisa secara deskriptif.
Analisis bivariabel untuk menganalisis hubungan tingkat
pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang pada
mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung menggunakan Chi Square test karena dua variabel dengan jenis
data kategorik.
36
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 18.0 pada derajat
kepercayaan 95% dan nilai p ≤ 0,05.
3.2.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2017 di Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung yang beralamat di Jl. Hariangbanga No. 2
Bandung.
37
3.2.7 Aspek Etika Penelitian
Berdasarkan pada pedoman etik penelitian kesehatan, aspek etik penelitian
ini antara lain adalah:
1. Respect for Person
Penelitian ini menggunakan izin untuk pengambilan data pada responden
dengan menggunakan kuesioner yang akan dirahasiakan dengan tidak
mencantumkan identitas responden pada penelitian ini.
2. Beneficence
Penelitian ini memberikan manfaat kepada responden agar meningkatkan
pengetahuan tentang gizi seimbang dan memiliki perilaku serta pola
makan gizi seimbang.
3. Non maleficence
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi responden.
4. Justice
Semua subjek penelitian mendapatkan hak yang sama dalam penelitian ini.
Penelitian ini telah lulus sidang etik (Komite Etik Penelitian Kesehatan
Universitas Islam Bandung) dengan nomor surat: 148/Komite Etik.FK/III/2017.
(Lampiran 8)
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
yang beralamat di Jl. Hariangbanga No. 2 Bandung, yang dilakukan pada bulan
Mei 2017 dengan subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa tingkat 4 angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun
akademik 2016-2017 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan
perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung.
4.1.1 Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
Gambaran subjek penelitan berdasarkan tingkat pengetahuan gizi seimbang
pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung dapat dijelaskan pada tabel 4.1
39
Tabel 4.1 Gambaran subjek penelitan berdasarkan tingkat pengetahuan gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung
Variabel N %
Pengetahuan (%)
Rerata (SD) 66,30 (21,13)
Median 75
Minimum 5
Maximum 100
Baik 19 27,2
Cukup 43 61,4
Kurang 8 11,4
Total 70 100,0
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai tingkat pengetahuan gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung adalah 66,30% dengan simpangan baku 21,13%,
median 75%, dengan nilai pengetahuan paling rendah 5% dan paling tinggi 100%.
Sebagian besar mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 43 orang
(61,4%).
4.1.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang pada
mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung
Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang pada
mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung dapat dijelaskan pada tabel 4.2.
40
Tabel 4.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang
pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung
Variabel N %
Perilaku (%)
Rerata (SD) 67,42 (14,29)
Median 65
Minimum 46,67
Maximum 96,67
Baik 16 22,9
Cukup 40 57,1
Kurang 14 20,0
Total 70 100,0
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung sudah menerapkan perilaku gizi seimbang
sebesar 67,42% dengan simpangan baku 14,29%, median 65%, dengan nilai
perilaku paling rendah 46,67% dan paling tinggi 96,67%. Sebagian besar
mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Bandung memiliki perilaku yang cukup sebanyak 40 orang (57,1%).
4.1.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung.
Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung dapat dijelaskan pada tabel 4.3.
41
Tabel 4.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku
gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung
Variabel Perilaku gizi seimbang Nilai p
Baik Cukup Kurang Total
n (%) n (%) n (%) n (%)
Pengetahuan gizi
seimbang
<0,001
Baik 13 (68,4%) 5 (26,3%) 1 (5,3%) 19 (100,0%)
Cukup 3 (7,0%) 32 (74,4%) 8 (18,6%) 43 (100,0%)
Kurang 0 (0,0%) 3 (37,5%) 5 (62,5%) 8 (100,0%) *)
Chi Square Test
Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan informasi bahwa pada mahasiswa tingkat
4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang memiliki
pengetahuan tentang gizi seimbang yang baik sebanyak 13 orang (68,4%) lebih
tinggi dibandingkan dengan yang pengetahuan gizi yang cukup yaitu 3 orang
(7,0%).
Hasil uji statistik menggunakan Chi Square Test pada derajat kepercayaan
95% menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan bermakna antara
pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang pada mahasiswa
tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung dengan
nilai p<0,001 (p≤0,05).
42
4.2. Pembahasan
4.2.1 Tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Pengetahuan (knowledge) merupakan suatu hasil “tahu” yang didapatkan
seseorang setelah melakukan penginderaan pada suatu objek melalui indra yang
dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).12,13
Pengetahuan sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.16
Pengetahuan
yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi kepercayaan, pemahaman, serta
keputusan dalam menjalani kehidupan.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.3,4
Konsumsi gizi seimbang akan membuat
berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,
produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian
dini.1
Pengetahuan yang baik mengenai gizi seimbang sangat penting bagi
tenaga kesehatan agar dapat mengedukasi kepada pasien dan masyarakat
mengenai pola makan serta gaya hidup yang baik sehingga dapat meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat.22
Hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung berdasarkan tabel 4.1, proporsi
terbanyak tingkat pengetahuan responden mengenai gizi seimbang adalah tingkat
pengetahuan cukup sebanyak 61,4%. Hasil tersebut disebabkan, mahasiswa
43
tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung telah
mendapatkan pendidikan mengenai gizi sejak semester 1, yang mana semakin
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin baik juga tingkat
pengetahuannya.12,16
Selain itu, pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh
faktor usia, semakin bertambah usia kemampuan mengingat suatu pengetahuan
menjadi lebih berkurang.12,16
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian pada
mahasiswa kedokteran di Harvard Medical School (HMS) yang menyatakan
semakin lama waktu pembelajaran mengenai nutrisi, semakin tinggi tingkat
pengetahuan mahasiswa.17
4.2.2 Perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Perilaku gizi seimbang merupakan pola konsumsi pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi yang sesuai antara jenis dan jumlah gizi dengan kebutuhan
tubuh, serta memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi.3,4
Perilaku gizi seimbang memiliki peran yang sangat penting bagi
tubuh dalam memelihara proses pertumbuhan dan perkembangan serta
memperoleh energi untuk kegiatan fisik sehari-hari.2 Berdasarkan tabel 4.2, hasil
penelitian mengenai perilaku gizi seimbang pada responden menunjukan proporsi
terbanyak adalah perilaku yang cukup sebanyak 57,1%. Hal ini menunjukan
bahwa perilaku dan pengetahuan pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung memiliki hasil yang hampir
serupa, yaitu memiliki kriteria cukup. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
44
di lakukan pada mahasiswa gizi di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang
menyatakan semakin baik tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap gizi seimbang
maka semakin baik pula perilaku gizi seimbang pada mahasiswa.23
Sesuai dengan
teori Glanz (2008) yang menyatakan apabila seseorang mendapat proses
pendidikan yang baik dan mendapat pengetahuan kesehatan yang cukup maka ia
akan memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang baik pula, dengan begitu maka
diharapkan orang tersebut akan menerapkan pola hidup sehat.17
Notoatmodjo (2010) membedakan perilaku (praktik) seseorang menjadi
tiga tingkatan berdasarkan kualitasnya, dimulai dari praktik yang disebabkan
adanya suatu perintah sampai seseorang mengadopsi dan atau menjadikannya
suatu rutinitas yaitu praktik terpimpin, praktik secara mekanisme, dan adopsi.13
Berdasarkan teori Glanz The Precaution Adoption Process Model (PAPM)
terdapat tujuh tahapan perilaku, yaitu unaware of issue, unengaged by issue,
undecided about acting, decided not to act, decided to act, acting, maintenance.
Berdasarkan teori tersebut, seorang individu akan melewati setiap tahap dan tidak
akan bisa melompati satu tahap. Perilaku sehat yang baik dapat dikategorikan
kedalam beberapa tahap, yaitu decided to act, tahap dimana seseorang telah
memutuskan untuk melakukan suatu tindakan; acting, tahap dimana seseorang
melakukan perilaku kesehatan untuk pertama kalinya; maintenance, tahap dimana
perilaku kesehatan telah menjadi suatu kebiasaan atau dilakukan berulang-ulang.17
45
4.2.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi
seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung.
Analisis bivariat untuk mencari hubungan antara pengetahuan gizi
seimbang dengan perilaku gizi seimbang. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
4.3 didapatkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki tingkat
pengetahuan gizi seimbang cukup dengan perilaku gizi seimbang cukup sebanyak
74,4%.
Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan uji Chi Square Test
didapatkan nilai p <0,001 (p ≤0,05) yang tertera pada tabel 4.3 menunjukan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi seimbang
dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung. Pengetahuan merupakan sekumpulan
informasi yang dimiliki seseorang yang memungkinkan seseorang menyesuaikan
tingkah lakunya sesuai dengan perubahan keadaan dan memberikan kemampuan
untuk mengubah informasi menjadi suatu tindakan yang efektif.22
Seorang
individu yang telah memiliki pengetahuan gizi seimbang yang baik akan memiliki
perilaku gizi seimbang yang baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Conroy (2004) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di Harvard
Medical School (HMS) menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan gizi
seimbang dengan kebiasaan konsumsi gizi seimbang pada mahasiswa.24
Sama
halnya dengan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor
(IPB) yang menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi
46
seimbang dengan sikap gizi seimbang.25
Penelitian yang dilakukan di Harvard
Medical School (HMS) di tingkat pertama menunjukan hasil yang sesuai dengan
penelitian ini, yang menunjukan adanya peningkatan nilai pre-post dalam
kemampuan menilai status gizi selain itu terjadi perubahan yang baik terhadap
perilaku serta kebiasaan konsumsi pangan sehari-hari pada mahasiswa setelah di
berikan pembelajaran mengenai gizi seimbang.21
4.3 Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya:
1. Variabel yang diteliti hanya tingkat pengetahuan dan perilaku,
sedangkan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti
sikap, persepsi, kepercayaan, keinginan, motivasi dan niat.
2. Penelitian ini hanya menghubungkan tingkat pengetahuan dengan
perilaku sehingga tidak bisa melihat bagaimana hubungannya terhadap
status gizi mahasiswa.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil peneilitan mengenai hubungan
tingkat pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa
tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung,
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tergolong dalam kategori
cukup baik.
2. Perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung mayoritas berperilaku cukup baik.
3. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan gizi seimbang dengan
perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Islam Bandung dengan nilai p<0,001 (p≤0,05)
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademik
1. Penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel yang diteliti selain
tingkat pengetahuan dan perilaku, seperti sikap, persepsi, kepercayaan,
keinginan, motivasi dan status gizi.
2. Jumlah responden pada penelitian berikutnya dapat dilakukan
penambahan, sehingga hasil penelitian dapat lebih digeneralisir.
48
3. Penelitian berikutnya dapat menambahkan responden yang bertindak
sebagai kontrol dari mahasiswa dengan jurusan yang berbeda untuk
mengetahui perbedaan pengetahuan gizi seimbang antara mahasiswa
kedokteran dengan yang bukan mahasiswa kedokteran.
5.2.2 Saran Praktis
1. Pengetahuan mengenai gizi seimbang pada mahasiswa perlu ditingkatkan
agar mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba lebih mengerti tentang
pentingnya menjaga kebutuhan gizi bagi tubuh dan dapat memberikan
edukasi yang lebih baik dan benar pada masyarakat mengenai kebutuhan
gizi seimbang.
2. Fakultas Kedokteran Unisba dapat menyusun metode pembelajaran gizi
seimbang yang sesuai dengan standar.
49
DAFTAR PUSTAKA
1. Indonesia MKR. Pedoman Gizi Seimbang Permenkes RI. Pedoman Gizi
Seimbang Permenkes RI. Jakarta: KEMENKES RI; 2014:1-96.
2. Kartasapoetra G, Marsetyo. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, Dan
Produktifitas. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2012.
3. Istiany A, Rusilanti. Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya;
2013.
4. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta; 2014:64.
5. Harrison‟s. Principles of Internal Medicine. 18th ed. America; 2012.
6. Adriani M, Wirjatmadi B. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana Prenamedia Group; 2012.
7. Hallström L, Vereecken C, Ruiz J, et al. Breakfast habits and factors
influencing food choices at breakfast in relation to socio-demographic and
family factors among European adolescents. The HELENA Study. 2011; [9
hlm]. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21376767.
8. Mehmet A, Hülya A, Güldal İ, et al. Eating patterns of Turkish adolescents:
a cross-sectional survey. 2010 Des; [5 hlm]. Tersedia dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3018368/#.
9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013.2013.
10. Ode L, Malik A, Sirajuddin S, Najamuddin U. Gambaran Pengetahuan ,
Sikap Dan Tindakan Terhadap Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu.
2012 Apr; [10 hlm]. Tesedia dari: repository.unhas.ac.id
11. Erpridarwati DD. Hubungan Pengetahuan tentang Gizi dengan Status Gizi
Siswa SMP di Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). 2012; [17 hlm].
Tersedia dari: eprints.ums.ac.id
12. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. revisi. Jakarta: Rineka
Cipta; 2010.
13. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
14. Wibowo A. Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta: Raja
Grafindo; 2014.
15. Overbaugh richard c, Schultz L. Bloom's Taxonomy. 2005:1956. Tersedia
dari: http://www.fitnyc.edu/files/pdfs/CET_TL_BloomsTaxonomy.pdf.
16. Wawan A. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.
50
17. Glanz K, Rimer B, Viswanath K. Health Behavior and Health Education
Theory, Research, and Practice. 4th ed. (Orleans C, ed.). San Francisco:
Josey Bass; 2008.
18. Theory at a Glance, A Guide for Health Promotion PracticeTitle. 2nd ed.
Department of Health and Human Services. US: 2005.
19. Mathers N, Fox N, Hunn A. Surveys and Questionnaires. Policy. 2010:2-3.
Tersedia dari: http://www.rds-yh.nihr.ac.uk/wp-
content/uploads/2013/05/12_Surveys_and_Questionnaires_Revision_2009.
pdf%0A17.
20. Whitney E, Rady Rolfes S. Understanding Nutrition. USA: Wadworsth;
2011.
21. Schlair S, Hanley K, Gillespie C, et al. How Medical Students‟ Behaviors
and Attitudes Affect the Impact of a Brief Curriculum on Nutrition
Counseling. 12th ed. (Rose N, ed.). United State: Wadsworth; 2012 Mar: [5
hlm]. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22421794.
22. Lee chu keong, Foo S, Goh D. On the Concept and Types of Knowledge.
2006;5:151-152. Tersedia dari:
www.worldscientific.com/doi/abs/10.1142/S0219649206001402.
23. Maria A, Kustiyah L. Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Seimbang serta
Hubungannya dengan Status Gizi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor
Title. 2012;155-163. Tersedia dari:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54356/I12ama_Abst
rak.pdf?sequence=5&isAllowed=y.
24. Conroy MB, Delichatsios HK, Hafler JP, Rigotti NA. Impact of a
Preventive Medicine and Nutrition Curriculum for Medical Students. 2004
Jul;[4 hlm]. Tersedia dari: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15212779
25. Afianti NT. Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB Tentang
Pesan-Pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang. 2008. Tersedia dari:
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2622/5/A08nta1.pdf.
26. Novitasari A. Hubungan Antara Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan
Faktor Lingkungan terhadap Perilaku Makan Berdasarkan Pedoman Umum
Gizi Seimbang (Pugs) Pada Atlet Remaja di Gelora Bung Karno Senayan
Jakarta: 2009. Tersedia dari: Http://Lib.Ui.Ac.Id/File?file=digital/125443-S-
5720-Hubungan karakteristik-Lampiran.pdf.
51
LAMPIRAN
Lampiran 1
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Bandung, Mei 2017
Kepada Yth,
Calon Responden Peneliti
di tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rima Nurdzulqaidah
NPM : 10100113163
Bermaksud akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan
Gizi Seimbang dengan Perilaku Gizi Seimbang Mahasiswa Tingkat 4 Angkatan
2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung”. Bertujuan untuk menilai
tingkat pengetahuan gizi seimbang dan perilaku gizi seimbang mahasiswa
angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Berkenaan
dengan hal tersebut, saya bermaksud untuk meminta kesediaan anda untuk
menjadi responden dalam penelitian ini dan bersedia untuk mengisi kuesioner
dengan jujur. Identitas pribadi dan semua informasi yang diberikan akan
dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini.
Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan
saudara saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Rima Nurdzulqaidah
52
Lampiran 2
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Setelah membaca pernyataan dari peneliti, saya menyatakan bersedia
menjadi responden dalam penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Gizi
Seimbang dengan Perilaku Gizi Seimbang Mahasiswa Tingkat 4 Angkatan 2013
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung”. Tanda tangan saya dalam surat
pernyataan ini saya lakukan dengan kesadaraan tanpa paksaan dan menunjukkan
saya telah memutuskan untuk berpartisipasi sebagai responden.
Responden,
(................................................)
53
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG
DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG26
A. IDENTITAS
NPM :
usia/tanggal lahir :
Jenis kelamin :
B. PENGETAHUAN
1. Makanan beraneka ragam terdiri dari?
a. Nasi, sayuran, buah-buahan, tahu, tempe, daging
b. Nasi, sayuran, tahu, tempe, buah-buahan, susu
c. Nasi, sayuran, tahu, tempe, daging, susu
2. Berapa kali dalam sehari kita harus makan sayur?
a. 1x sehari
b. 2x sehari
c. 3x sehari
3. Berapa kali dalam sehari kita harus makan buah?
a. 1x sehari
b. 2x sehari
c. 3x sehari
4. Terpenuhinya kebutuhan gizi seseorang ditandai dengan?
a. Badan yang langsing
b. Badan yang gemuk
c. Badan yang normal
5. Konsumsi makanan sumber energi tinggi yang melebihi kebutuhan
secara terus-menerus akan menyebabkan?
a. Kurang gizi
b. Stamina meningkat
c. Berat badan berlebih
6. Fungsi utama karbohidrat adalah?
a. Sumber utama energi bagi tubuh
b. Pembentuk sel darah merah
c. Menjaga kesehatan
7. Makanan sumber karbohidrat komplek adalah?
a. Sagu, pisang, madu
b. Ubi, pisang, nasi
c. Sagu,kentang, gula
54
8. Anjuran konsumsi gula dalam sehari sebanyak?
a. 3-4 sendok makan
b. 5-6 sendok makan
c. 7-8 sendok makan
9. Konsumsi lemak sehari-hari seharusnya?
a. Lemak jenuh
b. Hewani
c. Nabati
10. Konsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan?
a. Tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi
b. Melebihi kebutuhan zat gizi
c. Tidak mempengaruhi kebutuhan zat gizi
11. Berapa persenkah kebutuhan protein dalam tubuh?
a. 45-65%
b. 20-35%
c. 10-35%
12. Satu gram karbohidrat meghasilkan... kalori/gram.
a. 6
b. 5
c. 4
55
C. PERILAKU GIZI SEIMBANG
SL: Selalu TP: Tidak Pernah
SG: Sering J: Jarang
KK: Kadang-kadang
No. PERNYATAAN SL SG KK J TP
1. Setiap hari saya makan makanan
beragam
2. Saya selalu menyempatkan sarapan
setiap hari
3. Saya selalu makan 3x dalam sehari
(pagi, siang, sore)
4. Saya selalu minum air mineral
sebanyak 1 liter dalam sehari
5. Saya selalu membaca label dalam
makanan kemasan walaupun saya
pernah membeli makanan tersebut
6. Saya selalu mencuci tangan
sebelum makan
7. Saya melewatkan sarapan jika saya
telat berangkat ke kampus
8. Saya selalu berolahraga secara rutin
9. Saya selalu memantau berat badan
saya secara rutin
10. Saya minum air mineral ketika saya
merasa haus saja
11. Makanan yang sudah dimasak lebih
baik ditutup agar tidak dihinggapi
lalat dan kotoran lainnya
12. Sarapan dapat meningkatkan
konsentrasi belajar
56
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas
Tabel 1. Uji Validitas Untuk Variabel Pengetahuan Gizi Seimbang
Nomor soal r Korelasi r-tabel Kesimpulan
1 0,701 0,361 Valid
2 0,629 0,361 Valid
3 0,449 0,361 Valid
4 0,648 0,361 Valid
5 0,593 0,361 Valid
6 0,812 0,361 Valid
7 0,533 0,361 Valid
8 0,743 0,361 Valid
9 0,770 0,361 Valid
10 0,596 0,361 Valid
11 0,613 0,361 Valid
12 0,634 0,361 Valid Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Tabel 2. Uji Validitas Untuk Variabel Perilaku Gizi Seimbang
Nomor soal r Korelasi r-tabel Kesimpulan
1 0,741 0,361 Valid
2 0,762 0,361 Valid
3 0,476 0,361 Valid
4 0,592 0,361 Valid
5 0,765 0,361 Valid
6 0,787 0,361 Valid
7 0,649 0,361 Valid
8 0,764 0,361 Valid
9 0,748 0,361 Valid
10 0,780 0,361 Valid
11 0,402 0,361 Valid
12 0,405 0,361 Valid Sumber : Data kuesioner yang telah diolah
Tabel 3. Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Gizi Seimbang dan Perilaku
Gizi Seimbang
Variabel Alpha
Crombach
r-tabel Kesimpulan
Pengetahuan gizi seimbang 0,913 0,361 Reliabel
Perilaku gizi seimbang 0,929 0,361 Reliabel
57
Lampiran 5
Jawaban Kuesioner
No. Pernyataan SG SL KK J TP
Perilaku Gizi
Seimbang
n % N % n % n % n %
1. Setiap hari saya
makan makanan
beragam
10 14,3 28 40,0 19 27,1 11 15,7 2 2,9
2. Setiap pagi saya
selalu
menyempatkan
diri untuk sarapan
17 24,3 11 15,7 14 20,0 24 34,3 4 5,7
3. Saya selalu makan
3x dalam sehari
(pagi, siang, sore)
10 14,3 14 20,0 18 25,7 20 28,6 8 11,4
4. Saya akan minum
ketika saya merasa
haus saja
23 32,9 17 24,3 22 31,4 8 11,4 0 0,0
No Pertanyaan Pengetahuan Gizi Seimbang Benar Salah
n % n %
1 Makanan beraneka ragam terdiri dari Nasi, sayuran,
buah-buahan, lauk nabati, lauk hewani
46 65,7 24 34,3
2 Frekuensi harus makan sayur setiap harinya 3x
sehari
42 60,0 28 40,0
3 Frekuensi harus makan buah setiap hari 2x sehari 34 48,6 36 51,4
4 Terpenuhinya kebutuhan gizi seseorang ditandai
dengan Badan yang normal
69 98,6 1 1,4
5 Konsumsi makanan sumber energi tinggi yang
melebihi kebutuhan secara terus-menerus akan
menyebabkan berat badan berlebih
65 92,9 5 7,1
6 Fungsi utama karbohidrat adalah Sumber utama
energi bagi tubuh
70 100,0 0 0,0
7 Makanan sumber karbohidrat komplek adalah Ubi,
pisang, nasi
41 58,6 29 41,4
8 Anjuran konsumsi gula dalam sehari sebanyak 3-4
sendok makan
60 85,7 10 14,3
9 Konsumsi lemak sehari-hari seharusnya Nabati 60 85,7 10 14,3
10 Konsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan
Terpenuhi seluruh kebutuhan zat gizi
70 100,0 0 0,0
11 Kebutuhan protein dalam tubuh sebesar 10-35% 13 18,6 57 81,4
12 Satu gram karbohidrat meghasilkan 4 kalori/gram 32 45,7 37 54,3
58
5. Saya selalu
membaca label
dalam makanan
kemasan
walaupun saya
pernah membeli
makanan tersebut
11 15,7 8 11,4 20 28,6 26 37,1 5 7,1
6. Sebelum makan
saya selalu
mencuci tangan
menggunakan
sabun
33 47,1 20 28,6 14 20,0 3 4,3 0 0,0
7. Setiap harinya
saya minum
sebanyak 1 liter
air mineral
12 17,1 7 10,0 7 10,0 21 30,0 23 32,9
8. Saya selalu
berolahraga secara
rutin
13 18,6 5 7,1 17 24,3 29 41,4 6 8,6
9. Saya selalu
memantau berat
badan saya secara
rutin
12 17,1 17 24,3 22 31,4 19 27,1 0 0,0
10. Saya melewatkan
sarapan jika saya
telat berangkat ke
kampus
4 5,7 31 44,3 14 20,0 18 25,7 3 4,3
11. Makanan yang
sudah dimasak
lebih baik ditutup
agar tidak
dihinggapi lalat
dan kotoran
lainnya
31 44,3 27 38,6 5 7,1 7 10,0 0 0,0
12. Sarapan dapat
meningkatkan
konsentrasi belajar
24 34,3 21 30,0 20 28,6 4 5,7 1 1,4
59
Lampiran 6
Data Responden
No. INISIAL RESPONDEN JENIS
KELAMIN
TANGGAL
LAHIR USIA
1 RMS P 15/05/1994 23
2 AP L 05/10/1994 22
3 RRU P 05/02/1996 21
4 DDG L 02/08/1993 23
5 EA P 24/08/1996 20
6 LR P 04/01/1995 22
7 ENF P 01/07/1995 22
8 RMH P 06/09/1994 22
9 MLAR L 18/01/1996 21
10 ARS P 27/08/1995 21
11 NDH P 30/12/1994 22
12 MRW L 07/02/1995 22
13 PAEN P 27/11/1995 21
14 KTR P 19/07/1996 21
15 DSM P - 22
16 HKD P 11/01/1995 22
17 ANF P - 21
18 FNA L 21/09/1995 21
19 ALH L 31/08/1995 21
20 ZF L 04/05/1996 21
21 CNA P 30/10/1995 21
22 A P 13/09/1994 22
23 EK P - 22
24 ATH P - 23
25 DA P 19/08/1995 21
26 BA P 01/05/1995 22
27 AAB L 05/01/1996 21
28 EUV P 16/07/1994 23
29 IPH P 09/09/1995 21
30 AI P - 22
31 GQA P 06/04/1996 22
32 GDU P 31/01/1995 22
33 MH L 05/06/1995 22
34 RH L - 21
35 FBR L - 22
36 IL P 31/05/1994 23
37 MFH P - 22
38 NN P 28/06/1995 22
39 RANH P 02/10/1995 21
60
40 AZP P 16/12/1994 22
41 NRZ P 13/12/1995 21
42 RRU L 06/06/1995 22
43 NS P 17/12/1994 22
44 NFH P 22/03/1996 21
45 AN P 03/01/1994 23
46 GYH P 25/06/1995 22
47 PMS P 29/09/1995 21
48 HAM P 30/07/1995 22
49 BG L - 23
50 MK P 08/07/1995 22
51 MAS L 05/08/1995 21
52 FN P - 22
53 YNA P 29/06/1994 23
54 SMI P 26/04/1995 22
55 NS P 16/10/1995 21
56 DSN P - 22
57 DY P 28/07/1995 21
58 MADP L 12/04/1995 22
59 FN P - 21
60 JAZ P 27/01/1995 22
61 RKU P 20/05/1995 22
62 SWA P 12/03/1996 21
63 YZ L 19/11/1994 22
64 IRS P - 23
65 BMP P 28/09/1995 21
66 GRJ P - 21
67 AF P 05/03/1996 21
68 CK P 16/03/1995 22
69 TFA L 18/01/1995 22
70 SRN P 20/09/1995 21
61
Lampiran 7
HASIL ANALISIS STATISTIK
ANALISA UNIVARIABEL
Frequencies
Frequency Table
P1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 24 34,3 34,3 34,3
Benar 46 65,7 65,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
P2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 28 40,0 40,0 40,0
Benar 42 60,0 60,0 100,0
Total 70 100,0 100,0
P3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 36 51,4 51,4 51,4
Benar 34 48,6 48,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
P4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 1 1,4 1,4 1,4
Benar 69 98,6 98,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
62
P5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 5 7,1 7,1 7,1
Benar 65 92,9 92,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
P6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Benar 70 100,0 100,0 100,0
P7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 29 41,4 41,4 41,4
Benar 41 58,6 58,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
P8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 10 14,3 14,3 14,3
Benar 60 85,7 85,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
P9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 10 14,3 14,3 14,3
Benar 60 85,7 85,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
63
P10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Benar 70 100,0 100,0 100,0
P11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 57 81,4 81,4 81,4
Benar 13 18,6 18,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
P12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Salah 37 52,9 52,9 52,9
Benar 32 45,7 45,7 98,6
2 1 1,4 1,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
A1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 2 2,9 2,9 2,9
Jarang 11 15,7 15,7 18,6
Kadang-kadang 19 27,1 27,1 45,7
Sering 28 40,0 40,0 85,7
Selalu 10 14,3 14,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
64
A2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 4 5,7 5,7 5,7
Jarang 24 34,3 34,3 40,0
Kadang-kadang 14 20,0 20,0 60,0
Sering 11 15,7 15,7 75,7
Selalu 17 24,3 24,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
A3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 8 11,4 11,4 11,4
Jarang 20 28,6 28,6 40,0
Kadang-kadang 18 25,7 25,7 65,7
Sering 14 20,0 20,0 85,7
Selalu 10 14,3 14,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
A4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Jarang 8 11,4 11,4 11,4
Kadang-kadang 22 31,4 31,4 42,9
Sering 17 24,3 24,3 67,1
Selalu 23 32,9 32,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
65
A5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 5 7,1 7,1 7,1
Jarang 26 37,1 37,1 44,3
Kadang-kadang 20 28,6 28,6 72,9
Sering 8 11,4 11,4 84,3
Selalu 11 15,7 15,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
A6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Jarang 3 4,3 4,3 4,3
Kadang-kadang 14 20,0 20,0 24,3
Sering 20 28,6 28,6 52,9
Selalu 33 47,1 47,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
A7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 23 32,9 32,9 32,9
Jarang 21 30,0 30,0 62,9
Kadang-kadang 7 10,0 10,0 72,9
Sering 7 10,0 10,0 82,9
Selalu 12 17,1 17,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
66
A8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 6 8,6 8,6 8,6
Jarang 29 41,4 41,4 50,0
Kadang-kadang 17 24,3 24,3 74,3
Sering 5 7,1 7,1 81,4
Selalu 13 18,6 18,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
A9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Jarang 19 27,1 27,1 27,1
Kadang-kadang 22 31,4 31,4 58,6
Sering 17 24,3 24,3 82,9
Selalu 12 17,1 17,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
A10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 3 4,3 4,3 4,3
Jarang 18 25,7 25,7 30,0
Kadang-kadang 14 20,0 20,0 50,0
Sering 31 44,3 44,3 94,3
Selalu 4 5,7 5,7 100,0
Total 70 100,0 100,0
67
A11
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Jarang 7 10,0 10,0 10,0
Kadang-kadang 5 7,1 7,1 17,1
Sering 27 38,6 38,6 55,7
Selalu 31 44,3 44,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
A12
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Pernah 1 1,4 1,4 1,4
Jarang 4 5,7 5,7 7,1
Kadang-kadang 20 28,6 28,6 35,7
Sering 21 30,0 30,0 65,7
Selalu 24 34,3 34,3 100,0
Total 70 100,0 100,0
Statistics
Pengetahuan_pe
rsen
Perilaku_persen
1
N Valid 70 70
Missing 0 0
Mean 66,3095 67,4286
Median 75,0000 65,0000
Std. Deviation 21,13124 14,29133
Range 95,00 50,00
Minimum 5,00 46,67
Maximum 100,00 96,67
68
ANALISA BIVARIABEL
Crosstabs
Pengetahuan_kat * Perilaku_klp Crosstabulation
Perilaku_klp
Total Baik Cukup Kurang
Pengetahuan Baik Count 13 5 1 19
% within
Pengetahuan 68,4% 26,3% 5,3% 100,0%
Cukup Count 3 32 8 43
% within
Pengetahuan 7,0% 74,4% 18,6% 100,0%
Kurang Count 0 3 5 8
% within
Pengetahuan ,0% 37,5% 62,5% 100,0%
Total Count 16 40 14 70
% within
Pengetahuan 22,9% 57,1% 20,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 39,106a 4 ,000
Likelihood Ratio 35,579 4 ,000
Linear-by-Linear
Association
25,387 1 ,000
N of Valid Cases 70
a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1.60.
69
LAMPIRAN 8
Surat Persetujuan Etik
70
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama Lengkap : Rima Nurdzulqaidah
Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 17 Mei 1994
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pelabuan 2 km 5 Rt 03/01 No. 8,
KotaSukabumi, Jawa Barat.
Jenis Kelamin : Perempuan
II. KETERANGAN KELUARGA
Nama Ayah : Drs. Agus Muharam, M.Si
Nama Ibu : Yayah Ratnaningsih, S.Pd, M.M
Nama Saudara Kandung : Risa Nurrahwani
III. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1998 – 2000 TK trisula Kota Sukabumi
Tahun 2000 – 2006 SDN Dewi Sartika CBM Kota Sukabumi
Tahun 2006 – 2009 SMP IT IMAN Kota Sukabumi
Tahun 2009 – 2012 SMA N 1 Kota Sukabumi
Tahun 2013–2017 S1 Fakultas Kedokteran di UNISBA
IV. PENGALAMAN BERORGANISASI DAN KEPANITIAAN
Tahun 2008-2009 :Bendahara 2 OSIS SMP IT IMAN Kotas Sukabumi
Tahun 2010-2011 :Bendahara OSIS & MPK SMA N 1 Kota Sukabumi
Tahun 2010-2011 :Bendahara ekskur Karya Ilmiah Remaja IPA (KIR
IPA) SMA N 1 Kota Sukabumi
Tahun 2010-2011 :Pengurus ekskur Remaja Mesjid Bahrul Ulum
(RMBU) SMA N 1 Kota Sukabumi
Tahun 2011 : Bendahara Gelar Seni SMA N 1 Kota Sukabumi
Tahun 2014 : Anggota Divisi Farmako Bakti Sosial FK
UNISBA angkatan 2013
Tahun 2016 : Anggota Divisi Kesekretariatan Bakti Sosial FK
71
UNISBA
Tahun 2016 : Anggota Kesekretariatan GAMET V
Tahun 2015-2016 : Ketua Kemuslimahan Lembaga Dakwah Fakultas
Kedokteran (LDFK) JAMTIBI UNISBA
Tahun 2016-2017 : Anggota tim dakwah Al-Fityah Bandung
Tahun 2017 : Anggota Divisi Kaderisasi Al-Fityah Bandung