HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

84
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG MAHASISWA TINGKAT 4 ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung RIMA NURDZULQAIDAH 10100113163 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2017

Transcript of HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

1

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG

DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG

MAHASISWA TINGKAT 4 ANGKATAN 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung

RIMA NURDZULQAIDAH

10100113163

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2017

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

2

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG

DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG

MAHASISWA TINGKAT 4 ANGKATAN 2013

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

SKRIPSI

RIMA NURDZULQAIDAH

10100113163

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang telah dibuat oleh nama yang

disebutkan di atas telah diperiksa dan direvisi, secara lengkap dan

memuaskan, sehingga dapat diajukan dalam sidang skripsi

Bandung, 02 Agustus 2017

Pembimbing I

Krishna Pradananta, dr., SpB-FInaCS.

NIK: 1965032003050537

Pembimbing II

Yuniarti, drg., M.Kes.

NIK: D.07.0.452

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

3

Motto:

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah

kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka

berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah

Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah 58:11)

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

i

ABSTRAK

Asupan gizi yang seimbang sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan tubuh serta memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik

sehari-hari. Mahasiswa kedokteran yang merupakan salah satu agen perubahan

seharusnya memiliki pengetahuan mengenai gizi seimbang yang baik agar mampu

memberikan contoh pada masyarakat mengenai perilaku gizi seimbang. Tujuan

penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan

perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan

pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah mahasiswa tingkat 4

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Jumlah sampel

yang dipilih sebanyak 70 orang dengan cara simple random sampling. Instrumen

penelitian ini adalah kuesioner tingkat pengetahuan dan perilaku gizi seimbang

yang telah divalidasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan gizi

seimbang responden pada kategori baik sebanyak 19 orang (27,2%), kategori

cukup sebanyak 43 orang (61,3%), dan kategori kurang sebanyak 8 orang

(11,4%). Adapun perilaku gizi seimbang responden, kategori baik sebanyak 16

orang (22,9%), kategori cukup sebanyak 40 orang (57,1%), dan kategori kurang

sebanyak 14 orang (20,0%). Hasil penelitian dengan menggunakan Chi Square

Test dengan nilai uji p<0,001 menunjukan terdapat hubungan bermakna antara

pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Adanya

hubungan antara pengetahuan dengan perilaku gizi seimbang disebabkan tingkat

pengetahuan seseorang mengenai pentingnya kandungan gizi dan manfaatnya bagi

kesehatan akan merubah perilaku gizi seimbang suatu individu.

Kata kunci: Pengetahuan, perilaku, gizi seimbang

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

ii

ABSTRACT

A balanced nutrient intake is essential for the growth and development of

the body and to obtain energy in order to perform daily physical activities.

Medical students as the agent of change should have sufficient knowledge about

balanced nutrient to give examples of a balanced nutrient behavior to the public.

The purpose of this study was to know the correlation between the knowledge and

behavior of balanced nutrient amongst the 4th

grade of 2013 Medical Students,

UNISBA.The methode of this study was observational analytic with cross

sectional study. Subject of this research were 70 students of the 4th

grade of 2013

Medical Students UNISBA chosen by simple random sampling. The research

instrument was a questionnaire about knowledge and behavior of balanced

nutrient that has been validated.The results showed that the level of respondent’s

knowledge of balanced nutrient, good categories as much as 19 people (27,2%),

in fair categories as much as 43 people (61,3%) and in poor categories as much

as 8 people (11,4%). As for balanced nutrient behavior of respondent’s, good

categories as much as 16 people (22,9%), in fair categories as much as 40 people

(57,1%) and in poor categories as much as 14 people (20,0%).Using the chi

square test, the result showed that there was significant correlation between

knowledge and behavior of balanced nutrient amongst the 4th

grade of 2013

Medical Students, UNISBA (p<0,001). The significant correlation between

knowledge and behavior of balanced nutient caused the level of knowledge about

nutrient content and its benefits for health will change the behavior of balanced

nutrient of an individual.

Keywords: Knowledge, behavior, balanced nutrient

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

iii

KATA PENGANTAR

Assalaamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakaatu

Alhamdulillahirabbil‟alaamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang

dengan Perilaku Gizi Seimbang pada Mahasiswa Tingkat 4 Angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung”. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi tugas akhir di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

Penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis

berikan kepada yang terhormat Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH. selaku Rektor

Universitas Islam Bandung dan Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF selaku

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

Dalam penyusunan skripsi ini , penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada dr. Budiman, M.K.M selaku dosen wali, kepada dr. Krishna

Pradananta, SpB-FinaCS selaku pembimbing I, kepada drg. Yuniarti, M.Kes

selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan

petunjuk, bantuan, saran, dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada dr. Susanti Dharmmika, Sp.RM

selaku pembahas I dan kepada dr. Dony Septriana, MH.Kes selaku pembahas II

atas berbagai masukan dan saran yang telah penulis terima sehingga penulisan

skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

iv

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yaitu Ayah

Drs. Agus Muharam, M.Si dan Ibu Yayah Ratnaningsih, S.Pd, M.M yang telah

memberikan dorongan, kasih sayang, semangat, inspirasi serta doa yang tidak

pernah putus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa juga

penulis ucapkan terima kasih kepada adik tersayang Risa Nurahwani serta

keluarga besar yang selalu memberikan doa, semangat, dan motivasi.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Istihara Nurlatifah (2013),

Eneng Utari Vitaloka (2013), Cika Elnandari (2013), Mutiara Uli Ramdani

(2013), Ahda Febiyanti (2013), Nysa Ro Aina Zulfa (2013), Nisrin N. A. K.

(2014), Rifa Fitriani Dewi (2014), Afifah (2014) dan teman sejawat yang tidak

bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan semangat, dukungan, doa

dan kebersamaan selama menempuh masa pendidikan sarjana kedokteran.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih terdapat

kekurangan sehingga penulis mengharapkan masukan dan saran dalam perbaikan

skripsi ini.

Bandung, Agustus 2017

Penulis

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

1.3.1 Tujuan umum .................................................................................. 4

1.3.2 Tujuan khusus ................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

1.4.1 Manfaat Akademik ........................................................................ 5

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................... 6

2.1.1 Pengetahuan .................................................................................... 6

2.1.1.1 Definisi Pengetahuan ........................................................ 6

2.1.1.2 Tingkatan Pengetahuan ..................................................... 6

2.1.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan ....................................... 8

2.1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .................... 10

2.1.1.5 Skala Pengukuran Tingkat Pengetahuan ....................... 12

2.1.2 Perilaku Kesehatan ................................................................. 12

2.1.2.1 Definisi Perilaku Kesehatan .......................................... 12

2.1.2.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan ...................................... 12

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan ......... 13

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

vi

2.1.2.4 Tingkatan Perilaku........................................................... 14

2.1.2.5 Pengukuran Perilaku ....................................................... 15

2.1.3 Gizi Seimbang .............................................................................. 15

2.1.3.1 Definisi Gizi Seimbang ................................................... 15

2.1.3.2 Perilaku Gizi Seimbang .............................................. 20

2.1.3.3 Prinsip Gizi Seimbang .................................................... 21

2.2 Kerangka Pemikiran.......................................................................... 24

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian .............................................................................. 26

3.1.1 Populasi Penelitian ....................................................................... 26

3.1.1.1 Populasi Target ................................................................ 26

3.1.1.2 Populasi Terjangkau ........................................................ 26

3.1.2 Sampel Penelitian......................................................................... 26

3.1.2.1 Kriteria Inklusi ................................................................. 26

3.1.2.2 Kriteria Eksklusi .............................................................. 27

3.1.2.3 Perhitungan Jumlah Sampel ........................................... 27

3.2 Metode Penelitian ............................................................................. 29

3.2.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 29

3.2.2 Variabel Penelitian ....................................................................... 29

3.2.2.1 Definisi Konsep Variabel ............................................... 29

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel` ...................................... 29

3.2.3 Prosedur Penelitian ...................................................................... 30

3.2.4 Pengujian Alat Ukur .................................................................... 30

3.2.4.1 Uji Validitas ..................................................................... 31

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ................................................................. 32

3.2.5 Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 32

3.2.5.1 Pengolahan Data .............................................................. 32

3.2.5.2 Analisis Data .................................................................... 35

3.2.6 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 36

3.2.7 Aspek Etika Penelitian ................................................................ 37

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 38

4.1.1 Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat

pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung ......................................................................................... 38

4.1.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung ..................... 39

4.1.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan

perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung......................................................................................... 40

4.2. Pembahasan ............................................................................................ 42

4.2.1 Tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa

tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Bandung .............................................................................. 42

4.2.2 Perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung ......................................................................................... 43

4.2.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan

perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. .......... 45

4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ........................................................................................... 47

5.2 Saran ......................................................................................................... 47

5.2.1 Saran Akademik ............................................................................ 47

5.2.2 Saran Praktis .................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48

LAMPIRAN ......................................................................................................... 51

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang ................................................................... 21

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 25

Gambar 3.1 Rumus Persentase Pengetahuan ........................................................ 33

Gambar 3.2 Rumus Persentase Perilaku ............................................................... 34

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Angka Karbohidrat dalam Bahan Makanan .......................................... 16

Tabel 2.2 Angka Protein dalam Bahan Makanan.................................................. 18

Tabel 2.3 Angka Lemak dalam Bahan Makanan .................................................. 19

Tabel 2.4 Contoh Menu Makan ............................................................................ 22

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 29

Tabel 4.1 Gambaran subjek penelitan berdasarkan tingkat pengetahuan gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung ............................................... 39

Tabel 4.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang

pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung .................................................................... 40

Tabel 4.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung ................................................ 41

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden ........................................... 51

Lampiran 2 Pernyataan Kesediaan Responden .................................................... 52

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang

dengan Perilaku Gizi Seimbang ...................................................... 53

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 56

Lampiran 5 Jawaban Kuesioner ........................................................................... 57

Lampiran 6 Data Responden ................................................................................ 59

Lampiran 7 Hasil Analisis Statistik...................................................................... 61

Lampiran 8 Surat Persetujuan Etik ...................................................................... 69

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Gizi seimbang sangat penting untuk pertumbuhan normal serta

perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok

umur. Gizi seimbang membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah

terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari

penyakit kronis dan kematian dini.1

Asupan gizi yang seimbang memiliki nilai yang sangat penting bagi tubuh

dalam memelihara proses pertumbuhan dan perkembangan serta memperoleh

energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari.2 Pada kenyataanya dalam

kehidupan sehari-hari seringkali orang mengabaikan kebutuhan gizi yang

dibutuhkan dengan mengkonsumsi makanan secara berlebih atau tidak mencukupi

kebutuhan tubuh.3 Kekurangan atau kelebihan zat gizi pada tubuh dapat

menimbulkan masalah atau penyakit pada tubuh seperti anemia defisiensi zat besi,

kelebihan berat badan/obesitas, kolesterol tinggi, diabetes melitus, penyakit

jantung, radang sendi, gangguan bipolar, parkinson, kanker, infertilitas, dan

penyakit lainnya.2–5

Hal ini berkaitan dengan marak dan meningkatnya konsumsi

makanan olahan yang nilai gizinya kurang, namun memiliki banyak kalori sebagai

faktor pemicu obesitas. Makanan yang dipilih merupakan sebuah refleksi dari

berbagai faktor, meliputi kebiasaan makan keluarga, teman, dan pengaruh iklan

atau media dan kesediaan makanan.6

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

2

Dalam pedoman gizi seimbang yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia, konsumsi gizi seimbang harus diikuti dengan gaya hidup

yang baik, yang kemudian dinyatakan kedalam empat pilar perilaku gizi

seimbang, yaitu: (1). Mengonsumsi makanan beragam, tidak ada satupun jenis

makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk

menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatannya, kecuali air susu ibu

(ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan; (2). Membiasakan perilaku

hidup bersih; (3) melakukan aktivitas fisik; (4) mempertahankan dan memantau

berat badan (BB) dalam batas normal.4

Dalam penelitian cross sectional yang dilakukan di Eropa oleh Hallstrom

dan kawan-kawan pada tahun 2011 dengan judul penelitian Breakfast habits and

factors influencing food choices at breakfast in relation to sociodemographic and

family factors among european adolescents di dapatkan sekitar 34% partisipan

melewatkan sarapan di pagi hari. Dan kebiasaan sarapan tersebut dipengaruhi oleh

kebiasaan orang tua mereka.7 Sama halnya dengan penelitian di Turki, hanya

1,9% yang memiliki pola konsumsi sesuai dengan Food Guide Pyramid, 31%

memiliki kebiasaan mengonsumsi fast food paling sedikit satu kali dalam sehari

dan 60,8% diantaranya melewatkan makan.8

Berdasarkan hasil penelitian tersebut

dapat diketahui bahwa pada umumnya setiap orang kurang memperhatikan asupan

gizi bagi diri sendiri, sehingga masih banyak yang mengalami gizi kurang atau

gizi berlebih.

Perilaku gizi seimbang akan mempengaruhi status gizi pada setiap

individu. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 tentang status gizi penduduk

usia lebih dari 18 tahun oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

3

menunjukan prevalensi mengalami gizi kurang (kurus) sebesar 8,7%, gizi lebih

sebesar 13,3% dan obesitas sebesar 15,4%. Prevalensi status gizi pada usia lebih

dari 18 tahun di Provinsi Jawa Barat masih cukup baik dibandingkan dengan rata-

rata Nasional. Pada kategori obesitas Provinsi Jawa Barat berada pada 15,2%

dimana rata-rata Nasional 15,4%, sementara itu prevalensi kejadian kurus di

Provinsi Jawa Barat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Nasional,

yaitu sebesar 11,0% di mana rata-rata Nasional hanya mencapai 8,7%.9

Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan

perilaku dalam pemilihan makanan dan selanjutnya akan berpengaruh pada

keadaan gizi individu yang bersangkutan.10

Sesuai dengan pernyataan tersebut,

pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyatakan terdapat

hubungan antara tingkat pengetahuan tentang gizi seimbang dengan status gizi.

Namun pada penelitian-penelitian lain ada yang menyatakan tidak ada hubungan

antara pengetahuan gizi seimbang dengan praktik gizi seimbang 11, 19

Mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Bandung telah mendapatkan kurikulum mengenai pendidikan gizi sejak

tingkat awal hingga tingkat akhir dalam mata kuliah ilmu gizi (nutrisi) dan dalam

tutorial di sistem pencernaan, dengan pengetahuan tersebut akan merubah perilaku

mahasiswa dalam menjaga asupan gizi yang dibutuhkannya. Disisi lain,

mahasiswa kedokteran merupakan salah satu agen perubahan sudah seharusnya

menanamkan perilaku gizi seimbang sehingga dapat memberikan contoh yang

baik kepada masyarakat sekitar yang akan berdampak pada peningkatan status

gizi masyarakat.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

4

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti mengenai

hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa

tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung?

2. Bagaimana perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung?

3. Bagaimana hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku

gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.3.1 Tujuan umum:

Mengetahui hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi

seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas

Islam Bandung.

1.3.2 Tujuan khusus:

1) Mengetahui tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

5

2) Mengetahui perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

3) Menganalisis hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

1. Bagi peneliti, dapat menelaah sejauh mana teori yang diperoleh pada

perkuliahan dan penerapannya pada mahasiswa, terutama pengetahuan gizi

seimbang.

2. Bagi peneliti lain, menjadi tambahan informasi mengenai perilaku gizi

seimbang mahasiswa mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung.

3. Bagi fakultas kedokteran Universitas Islam Bandung, dapat mengetahui

hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang serta

dapat mengambil langkah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa

terhadap perilaku gizi seimbang.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi subjek, memotivasi untuk lebih mengetahui dan menerapkan

pentingnya perilaku gizi seimbang sehingga dapat memperbaiki pola makan dan

gaya hidup menjadi lebih baik serta dapat mempromosikan kepada masyarakat

mengenai perilaku gizi seimbang.

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengetahuan

2.1.1.1 Definisi Pengetahuan

Pengetahuan (kowledge) merupakan suatu hasil “tahu” yang didapatkan

seseorang setelah melakukan penginderaan pada suatu objek melalui indra yang

dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Penglihatan dan pendengaran

memiliki peran yang besar dalam memperoleh pengetahuan.12,13

Keputusan yang

dibuat oleh setiap individu sangat dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya.

Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui

pengalaman orang lain.14

2.1.1.2 Tingkatan Pengetahuan14,15

Pengetahuan seseorang mempunyai tingkatan yang berbeda-beda.

Kelompok psikologi kognitive yang di ketuai oleh Lorin Anderson

mempublikasikan tingkat pengetahuan yang baru yang merupakan suatu

pembaruan dari teori Bloom, menjadi:

1. Mengingat (Remembering)

Mengingat diartikan jika seseorang dapat memanggil (recall) atau

mengingat kembali memori yang telah ada sebelumnya.

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

7

2. Memahami (Understanding)

Memahami diartikan ketika seseorang dapat menjelaskan atau

menginformasikan kembali suatu pemikiran atau suatu konsep yang telah

didapatkan.

3. Aplikasi (Applying)

Aplikasi suatu pengetahuan berarti seseorang dapat mengilustrasikan dan

menggunakan informasi yang dimilikinya dengan cara lain.

4. Analisis (Analyzing)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk membedakan,

menghubungkan dan mengklasifikasikan pengetahuan yang dimilikinya

kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat

dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

5. Evaluasi (Evaluating)

Evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan penilaian

terhadap suatu objek tertentu berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

6. Menciptakan (Creating)

Ketika seseorang dapat menciptakan suatu sudut pandang yang baru

mengenai suatu objek atau peristiwa.

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

8

2.1.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan12,14

Cara memperoleh pengetahuan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:

1. Cara tradisional atau non-ilmiah

a. Cara coba-salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba-salah ini

dilakukan dengan coba-coba kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat

terpecahkan.

b. Cara kebetulan

Cara ini terjadi secara kebetulan karena tidak disengaja oleh

orang yang bersangkutan. Contohnya penemuan enzim urease oleh

Summers pada tahun 1926 yang didapatkan akibat mengkristalnya

ekstrakaseton yang disimpan didalam kulkas karena Summers

terburu-buru ingin bermain tennis.

c. Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan ini didapat dari peminpin-pemimpin

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang

pemerintah dan sebagainya. Prinsip cara ini adalah orang lain

menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang memiliki

otoritas tanpa menguji atau membuktikan kebenarannya baik

secara empiris atau berdasarkan penalaran sendiri.

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

9

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya

mendapatkan pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lampau.

Sehingga apabila mendapatkan permasalahan yang sama, dapat

digunakan cara tersebut untuk menyelesaikan permasalahannya.

e. Melalui akal sehat

Akal sehat menguji kebenaran informasi yang diperoleh,

namun tidak dilakukan terhadap semua informasi yang diperoleh,

hanya pada beberapa informasi saja terutama bila informasi yang

didapat bertentangan dengan akal sehatnya.

f. Melalui wahyu

Kebenaran yang diwahyukan langsung dari Tuhan hanya

kepada para Nabi yang harus diyakini oleh pengikut-pengikut

agama yang bersangkutan.

g. Secara intuitif

Kebenaran yang diperoleh berdasarkan intuisi atau suara

hati didapatkan secara cepat di luar kesadaran tanpa melalui proses

penalaran.

h. Melalui jalan pikiran

Pengetahuan yang didapatkan dari proses berpikir baik

secara induksi maupun deduksi. Proses ini dilakukan dengan

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

10

menghubungkan pernyataan-pernyataan yang dikemukakan

kemudian menarik suatu kesimpulan.

2. Cara modern atau cara ilmiah

Cara modern atau cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Dilakukan dengan melakukan

pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang ada disekitar.

Kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan

diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum.12

Efta dkk. (MPKTB, 2013) menyimpulkan cara memperoleh

pengetahuan dengan metode ilmiah sebagai berikut:

Metode ilmiah adalah cara untuk menyelidiki sebuah fenomena,

untuk mendapatkan pengetahuan baru atau memperbaiki dan

menggabungkan penyelidikan dengan pengetahuan sebelumnya.

Metode ilmiah adalah cara bertanya dan menjawab pertanyaan

sains dengan melakukan observasi dan eksperimen.

Metode ilmiah adalah pendekatan yang sistematik untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan.

2.1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan12,16

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor internal

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan seseorang untuk

perkembangan orang lain menuju cita-cita tertentu yang menentukan

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

11

manusia untuk berbuat sesuatu bagi kehidupannya. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka akan semakin baik juga pengetahuannya.

Pendidikan dapat merubah perilaku seseorang akan pola hidup

terutama dalam sikap berperan serta dalam pembangunan.

b. Pekerjaan

Nursalam (2003) menyebutkan, menurut Thomas pekerjaan adalah

aktivitas yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupannya dan kehidupan keluarga. Informasi yang didapatkan saat

bekerja dapat menunjang pengetahuan seseorang.

c. Usia

Semakin bertambah usia semakin bertambah juga pengetahuan

yang diperoleh seseorang, namun pada usia tertentu (pada usia lanjut)

kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan menjadi

lebih berkurang.

2. Faktor eksternal

a. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh keadaan yang ada disekitar ruang

lingkup kehidupan manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan

dan perilaku seseorang atau kelompok.

b. Sosial budaya

Kebudayaan diperoleh dari interaksi seseorang dengan orang lain,

karena interaksi tersebut seseorang mengalami suatu proses belajar dan

mendapatkan pengetahuan.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

12

2.1.1.5 Skala Pengukuran Tingkat Pengetahuan12

Notoatmodjo mengukur tingkat pengetahuan seseorang dengan skala yang

bersifat kualitatif, yaitu:

1. Baik jika hasil persentase 75-100%

2. Cukup jika hasil persentase 55-74%

3. Kurang jika hasil persentase <55%

2.1.2 Perilaku Kesehatan

2.1.2.1 Definisi Perilaku Kesehatan13,16

Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap stimulus

atau objek yang berkaitan dengan kesehatan, penyakit, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan (lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan

kesehatan).13

Gochman menyatakan bahwa perilaku kesehatan merupakan

tindakan dan kebiasaan yang berkaitan dengan perawatan, pemeliharaan, dan

peningkatan kesehatan yang dipengaruhi oleh nilai-nilai persepsi, motif,

kepercayaan, dan elemen kognitif lainnya.17

2.1.2.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan13

Becker (1979) membuat klasifikasi perilaku kesehatan menjadi tiga, yaitu:

1. Perilaku sehat

Perilaku sehat merupakan perilaku-perilaku dalam upaya mempertahankan

dan meningkatkan kesehatan, seperti makan dengan menu seimbang,

kegiatan fisik teratur dan cukup, tidak merokok dan minum minuman

keras, istirahat yang cukup, serta pengendalian atau manajemen stress.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

13

2. Perilaku sakit

Perilaku sakit merupakan tindakan seseorang terhadap dirinya atau

terhadap keluarganya yang terkena masalah kesehatan untuk mencari

penyembuhan atau mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.

3. Perilaku peran orang sakit

Perilaku peran orang sakit merupakan suatu tindakan orang sakit untuk

memperoleh kesembuhan, mengenal atau mengetahui fasilitas kesehatan

yang tepat untuk kesembuhan, dan tidak melakukan sesuatu yang

merugikan bagi proses penyembuhan.

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan

Berdasarkan teori ekologi, terdapat lima faktor yang mempengaruhi

perilaku kesehatan, yaitu:

1. Faktor intrapersonal

Faktor yang terdapat ada didalam setiap individu seperti pengetahuan,

sikap, kepercayaan, dan kepribadian.

2. Faktor interpersonal

Faktor yang dipengaruhi oleh proses interaksi satu individu dengan

individu lainnya seperti identitas, dukungan dan tauladan dari keluarga,

teman, serta rekan kerja.

3. Faktor institusional

Faktor yang memaksa individu untuk merubah perilakunya karena suatu

kebijakan atau peraturan.

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

14

4. Faktor komunitas

Faktor yang dibentuk oleh suatu kelompok atau organisasi yang

merupakan suatu norma dan aturan standar yang berlaku secara formal

maupun informal pada individu.

5. Faktor kebijakan

Faktor yang dibentuk oleh pemerintah dalam mengatur dan mendukung

perilaku sehat yang bertujuan untuk mencegah, deteksi dini, pengendalian

serta manajemen suatu penyakit.17,18

2.1.2.4 Tingkatan Perilaku13

Perilaku (praktik) seseorang dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan

berdasarkan kualitasnya, yaitu:

1. Praktik terpimpin

Apabila seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada

perintah atau menggunakan panduan. Misalnya seorang anak yang masih

harus diingatkan oleh ibunya untuk meminum susu.

2. Praktik secara mekanisme

Apabila seseorang telah melakukan sesuatu secara otomatis tanpa adanya

perintah. Misalnya seorang ibu yang selalu membawa anaknya ke

posyandu tanpa menunggu perintah dari bidan.

3. Adopsi

Merupakan suatu tindakan yang sudah berkembang yang dilakukan bukan

sebagai rutinitas saja tetapi telah dilakukan modifikasi atau perilaku yang

berkualitas. Misalnya seorang remaja yang menggosok gigi bukan hanya

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

15

sekedar menggosok gigi, tetapi dengan menggunakan mekanisme dan

teknik yang benar.

2.1.2.5 Pengukuran Perilaku

Perilaku dapat diukur secara langsung ataupun tidak langsung. Pengukuran

secara langsung dilakukan melalui observasi, sedangkan cara tidak langsung

dilakukan dengan mengingat kembali kegiatan yang dilakukan dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang telah dilakukan yang berhubungan

dengan objek tertentu.12

Pengukuran perilaku secara tidak langsung dilakukan menggunakan skala

Likert. Skala Likert merupakan metode pengukuran ordinal dimana subjek

memilih jawaban yang telah ditentukan skornya pada skala multi poin. Umumnya

menggunakan poin 1-5, namun dapat juga menggunakan skala 1-7 atau skala 1-

10.19

2.1.3 Gizi Seimbang

2.1.3.1 Definisi Gizi Seimbang3,4

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-

zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan

memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,

kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

16

Jenis dan Sumber Zat Gizi2

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan komponen nutrisi yang mudah di serap

oleh tubuh dan lebih cepat diubah menjadi energi, sehingga asupan

karbohidrat lebih tinggi dibanding dengan asupan protein dan

lemak yang mana karbohidrat dibutuhkan sebanyak 45-65% dari

jumlah kalori yang perlukan tubuh.20

Karbohidrat banyak didapatkan dari berbagai makanan yang

dikonsumsi, terutama pada bahan pangan yang mengandung zat

tepung dan gula. Berikut contoh makanan sumber karbohidrat yang

biasa dikonsumsi baik sebagai makanan pokok atau makanan kecil

serta jumlah kalori per gramnya dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1 Angka Karbohidrat dalam Bahan Makanan

Jenis Makanan Kal/gr

Jagung

Gandum

Beras setengah giling

Beras pecah kulit

Beras giling

Sereal lainnya

Kacang muda (belum dikupas)

Jamur

Kentang

Sayur mayur

Tomat

Kacang kedelai dan hasilnya

Telur

Susu dan hasilnya

Mentega

Margarin

Gula pasir sirop

Madu

Coklat

Cuka

4.03

4.12

4.16

4.12

4.16

4.12

4.07

1.24

4.03

3.57

3.60

1.68

3.68

3.87

3.87

3.87

3.87

3.68

1.33

2.45 Sumber: Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja

2

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

17

Memakan bebagai makanan yang mengandung karbohidrat

hendaknya mencukupi kebutuhan sehari-hari, sebab:

a) Karbohidrat yang mencukupi kebutuhan tubuh akan menjamin

terlaksananya kegiatan sehari-hari dengan baik.

b) Kelebihan karbohidrat yang dibutuhkan tubuh akan disimpan

sebagai glikogen dalam hati dan otot yang sewaktu-waktu akan

diperlukan jika aktivitas yang dilakukan lebih berat.

c) Jika kelebihan karbohidrat terus-menerus meningkat setiap

harinya maka akan terjadi pembentukan lemak dari kerbohidrat

yang disimpan di jaringan adiposa.

b. Protein

Protein merupakan bahan pembentuk energi selain karbohidrat dan

lemak yang diperoleh dari berbagai makanan nabati dan hewani.

Menurut pakar kimia Belanda, Mulder, yaitu bahan penyusun

tubuh yang mengandung nitrogen dengan unit dasarnya asam

amino (karena itulah asam amino dikelompokan sebagai satuan

pembangun protein). Kebutuhan protein sebanyak 10-35% dari

asupan makanan sehari-hari. Dalam jumlah kalori yang dibutuhkan

oleh tubuh sebanyak 2000 kalori, protein yang diperlukan

sebanyak 200-700 kalori.20

Sebagai patokan untuk menentukan nilai energi yang diberikan

oleh protein dalam tubuh manusia dapat diperhatikan “angka-

angka protein” tiap-tiap bahan makanan dalam daftar pada tabel

2.2:

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

18

Tabel 2.2 Angka Protein dalam Bahan Makanan

Jenis Makanan Kal/gr

Jagung

Gandum

Beras setengah giling

Beras pecah kulit

Beras giling

Sereal (padi-padian) lainnya

Kacang muda (belum dikupas)

Jamur

Kentang

Sayur mayur

Tomat

Kacang kedelai dan hasilnya

Legum: biji-bijian

Daging, ikan

Telur

Susu dan hasilnya

Mentega

Margarin

Madu

Coklat

2.73

4.05

3.73

3.41

3.82

3.87

3.47

2.43

2.74

3.44

3.36

3.47

3.47

4.27

4.36

4.27

4.27

4.27

3.36

1.83 Sumber: Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja

2

Tersedianya protein dalam tubuh, mencukupi atau tidaknya bagi

keperluan-keperluan yang harus dipenuhinya sangat tergantung

dari komposisi bahan makanan yang dikonsumsi. Secara garis

besar fungsi protein dalam tubuh adalah:

a) sebagai zat pembangun bagi pertumbuhan dan pemeliharaan

jaringan tubuh;

b) sebagai pengatur kelangsungan proses didalam tubuh;

c) sebagai pemberi tenaga dalam keadaan energi kurang tercukupi

oleh karbohidrat dan lemak.

c. Lemak

Lemak sebagai bahan atau sumber pembentuk energi didalam

tubuh yang menghasilkan bobot energi yang lebih besar dibanding

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

19

karbohidrat dan protein. Tiap gram lemak menghasilkan 9 kalori

sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4 kalori dan

protein menghasilkan 5 kalori. Kebutuhan lemak bagi tubuh

sebesar 20-35% dari jumlah kalori yang diperlukan oleh tubuh.20

Zat lemak di dalam tubuh terbentuk dari berbagai bahan makanan

yang biasa dikonsumsi tiap harinya, untuk menentukan angka

energi dari tiap bahan makanan yang dikonsumsi tadi dapat

diperoleh dengan menggunakan faktor-faktor sebagai berikut (lihat

tabel 2.3):

Tabel 2.3 Angka Lemak dalam Bahan Makanan

Jenis Makanan Kal/gr

Jagung

Gandum

Beras setengah giling

Beras pecah kulit

Beras giling

Sereal (padi-padian) lainnya

Kacang muda (belum dikupas)

Jamur

Kentang

Sayur mayur

Tomat

Kacang kedelai dan hasilnya

Daging, ikan

Telur

Susu dan hasilnya

Mentega

Margarin, minyak dan lemak nabati

Coklat

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

8.37

9,02

9,02

8.79

8.79

8.84

8.37 Sumber: Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja

2

Tersedianya lemak didalam tubuh memiliki banyak manfaat yang

baik bagi tubuh, yang dapat diketahui dari fungsi-fungsi lemak

sebagi berikut:

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

20

a) Fungsi utama

(1) Sebagai penghasil energi, tiap gram lemak menghasilkan 9

kalori, energi yang berlebihan dalam tubuh disimpan dalam

jaringan adiposa sebagai energi potensial.

(2) Sebagai pembangun susunan tubuh, pelindung kehilangan

panas tubuh dan pengatur temperatur tubuh.

(3) Sebagai penghemat protein, sebelum protein digunakan

sebagai energi, karbohidrat dan lemak terlebih dahulu yang

akan digunakan sebagai energi.

(4) Sebagai penghasil asam lemak esensial.

(5) Sebagai pelarut vitamin tertentu, seperti vitamin A, D, E, K

sehingga dapat dipergunakan tubuh.

b) Fungsi lainnya

(1) Sebagai pelumas diantara persendian dan membantu

pengeluaran sisa-sisa makanan dari dalam tubuh.

(2) Sebagai penangguh perasaan lapar, karena lemak lebih

lama dicerna selain itu lemak juga memberi cita rasa lebih

tahan dan lebih memuaskan pada makanan yang

dikonsumsi.

2.1.3.2 Perilaku Gizi Seimbang3,4

Perilaku gizi seimbang merupakan pola konsumsi pangan sehari-hari yang

mengandung zat gizi yang sesuai antara jenis dan jumlah gizi dengan kebutuhan

tubuh, serta memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

21

perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah

masalah gizi.

Definisi Pangan

Pangan adalah seluruh jenis makanan yang berasal dari sumber hayati dan

air, baik yang diolah maupun tidak diolah seperti makanan pokok (beras, kentang,

singkong, ubi jalar, jagung, dan lain-lain), lauk pauk sumber protein (ikan, telur,

unggas, daging, susu dan kacang-kacangan; tahu dan tempe), sayuran hijau dan

sayuran berwarna lainnya, serta buah-buahan.

2.1.3.3 Prinsip Gizi Seimbang4

Prinsip gizi seimbang terdiri dari empat pilar yang pada dasarnya

merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang

digunakan dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.

Dalam buku pedoman gizi seimbang, empat pilar tersebut digambarkan dalam

tumpeng gizi seimbang yang dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang

Sumber: Pedoman Gizi Seimbang 20144

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

22

Empat pilar tersebut adalah:

1. Mengonsumsi makanan beragam

Tidak ada satupun jenis makan yang mengandung semua zat gizi yang

dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan,

kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi usia 0-6 bulan yang merupakan

makanan tunggal yang sempurna. Contoh: nasi merupakan sumber utama

kalori, tetapi miskin vitamin dan mineral; sayur dan buah-buahan kaya akan

vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin protein dan kalori; ikan kaya akan

protein tetapi sedikit kalori.

Mengonsumsi makanan beragam tidak hanya keanekaragaman jenis

pangan saja tetapi juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dengan

jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur sesuai

dengan anjuran pola makan yang telah dirumuskan seperi pada tabel 2.4.

Tabel 2.4 Contoh Menu Makan

Waktu Makan Jenis Makanan Berat URT

Sarapan Nasi goreng telur

Teh hijau

150 gram

200 cc

1 porsi gelas

1 gelas

Selingan (10.00) Donat kacang

Jus jeruk

75 gram

200 cc

1 buah

1 gelas

Makan siang Nasi putih

Ayam sambal hijau

Tumis buncis jagung

Tempe orek

Pepaya

200 gram

75 gram

50 gram

25 gram

100 gram

1 piring

1 potong sedang

1 porsi

1 potong kecil

1 potong sedang

Selingan (16.00) Mandarin cake

Teh tarik

50 gram

200 cc

1 buah

1 gelas

Makan malam Nasi bakar

Sate udang bumbu kuning

Tumis tempe kacang

panjang

Melon

150 gram

75 gram

50 gram

100 gram

1 piring

1 porsi

1 porsi

1 potong sedang

Sumber: Gizi Terapan 20133

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

23

2. Membiasakan perilaku hidup bersih

Perilaku hidup bersih sangat erat hubungannya dengan perilaku gizi

seimbang. Karena dengan membiasakan perilaku hidup bersih seseorang akan

terhindar dari risiko terkena penyakit infeksi yang dapat menyebabkan

penurunan nafsu makan dan kehilangan zat gizi serta cairan tubuh. Contoh: 1)

selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan

dan memberi makan; 2) menutup makanan yang disajikan agar tidak

dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa kuman

penyakit; 3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin; 4) selalu

menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit kecacingan.

3. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik memerlukan energi dan juga memperlancar sistem

metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Sehingga,

aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan

masuk ke dalam tubuh.

4. Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal

Bagi orang dewasa salah satu indikator keseimbangan zat gizi di dalam

tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal yang sesuai untuk tinggi

badan. Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Masa Tubuh (IMT). Oleh

karena itu, pemantauan BB normal menjadi bagian dari „Pola Hitup‟ dengan

„Gizi Seimbang‟, sehingga dapat dengan segera mencegah terjadi

penyimpangan BB dari BB normal. Berat badan normal pada dewasa jika IMT

18,5-25,0.

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

24

2.2 Kerangka Pemikiran

Perilaku pola makan seseorang dipengaruhi oleh faktor internal seperti

persepsi, pengetahuan, keyakinan, keinginan, motivasi, niat, sikap; serta faktor

eksternal seperti pengalaman, fasilitas, sosiobudaya (keluarga, teman, atau rekan

kerja).14

Kepercayaan dan pengetahuan akan pentingnya kandungan gizi dan

manfaatnya bagi kesehatan akan merubah pola makan suatu individu.19

Perilaku gizi seimbang akan mempengaruhi status gizi pada setiap

individu. Perilaku gizi seimbang dapat mengurangi dan mencegah seseorang

terkena berbagai penyakit kronis/degeneratif, seperti diabetes, gangguan

reproduksi, penyakit jantung, gangguan fungsi paru-paru, kelainan pada hati,

penyakit tulang dan sendi, serta beberapa jenis kanker.6

Hasil penelitian pada mahasiswa Harvard Medical School (HMS) di

tingkat pertama yang dilakukan pre-test sebelum diberi materi pembelajaran

mengenai nutrisi kemudian setelahnya dilakukan post-test, menunjukan adanya

peningkatan nilai pre-post dalam kemampuan menilai status gizi selain itu terjadi

perubahan yang baik terhadap perilaku serta kebiasaan konsumsi pangan sehari-

hari pada mahasiswa.21

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin meneliti

hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang pada

mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

25

Keterangan:

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

1. Sikap 2. Persepsi

3. Kepercayaan

4. Keinginan

5. Motivasi

6. Niat

Pengetahuan:

1. Jenis makanan

2. Manfaat makanan

3. Jumlah makanan

Faktor Internal Faktor Eksternal

Perilaku gizi seimbang:

1. Jumlah makanan

2. Jenis makanan

3. Frekuensi makan

4. Aktivitas fisik

5. Hidup bersih

6. Pengukuran berat

badanberkala

1. Keluarga

2. Teman

3. Rekan kerja

4. Pengalaman

5. Sosiobudaya

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Individu

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

26

BAB III

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun akademik

2016-2017.

3.1.1 Populasi Penelitian

3.1.1.1 Populasi Target

Populasi target penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 4 angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung.

3.1.1.2 Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun

akademik 2016-2017.

3.1.2 Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun akademik 2016-

2017 yang memenuhi kriteria inklusi.

3.1.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang:

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

27

1. Mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 yang terdaftar aktif di tahun akademik

2016-2017.

2. Mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 yang bersedia menjadi responden

penelitian.

3. Mahasiswa yang berusia 19-30 tahun.

3.1.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang:

1. Tidak hadir saat dilakukan pengambilan data.

2. Memiliki penyakit kronis.

3.1.2.3 Perhitungan Jumlah Sampel

Besar sampel ditentukan berdasarkan formula uji hipotesis dua proporsi

dan diperlukan minimal sampel sebanyak 70 orang dengan hasil perhitungan

berikut ini.

2

21

2

221111

)(

)1()1()1(2*

1

1

PP

PPPPZPPZ

fn

2

21

2

2,1)(

)1(**)(*2*

)1(

1

PP

PPZZ

fn

2

2

2,1)50,079,0(

)65,01(*65,0*)84,065,1(*2*

)10,01(

1n

6,31*11,12,1 n

352,1 n orang

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

28

Jadi di perlukan minimal sample 35 orang untuk masing-masing nilai n

(n1 dan n2)

Keterangan :

N = Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini

Z 1-α/2 = Derajat kemaknaan yaitu 5% (1,65) (One tail)

Z1-β = Kekuatan uji yaitu 80% (0,84)

= Proporsi tingkat pengetahuan baik dan perilaku gizi

seimbang baik (79,99%)

2P = Proporsi tingkat pengetahuan kurang dan perilaku gizi

seimbang baik (50,00%)

P =

2

21 PP

21 PP = Presisi

f = Faktor untuk non respons atau dropout (Respons Rate)

(10%).

Pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan

menggunakan aplikasi random number pada komputer.

1P

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

29

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasional analitik

melalui pendekatan potong lintang untuk mencari hubungan tingkat pengetahuan

gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang yang mengukur variabel

pengetahuan gizi seimbang dan perilaku gizi seimbang pada waktu bersamaan.

3.2.2 Variabel Penelitian

3.2.2.1 Definisi Konsep Variabel

1. Variabel independent: pengetahuan gizi seimbang

2. Variabel dependent: perilaku gizi seimbang

3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel`

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Alat Ukur Definisi Kategori Skala

Ukur

1. Pengetahuan

gizi

seimbang

Kuesioner Pengetahuan

responden

mengenai jenis,

manfaat, dan

jumlah makanan

bergizi

Baik:75-

100%

Cukup:

56%-74%

Kurang:

<56%

Ordinal

2. Perilaku gizi

seimbang

Kuesioner Tindakan untuk

mengkonsumsi

makanan yang

beragam,

perilaku hidup

bersih,

melakukan

aktivitas fisik,

mempertahankan

dan memantau

berat badan.

Baik:75-

100%

Cukup:

56%-74%

Kurang:

<56%

Ordinal

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

30

3.2.3 Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah:

1. Pembuatan kuesioner pengetahuan mengenai jenis, manfaat, dan jumlah

makanan bergizi dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda.

2. Pembuatan kuesioner perilaku berdasarkan jenis, jumlah, dan frekuensi

makanan beragam serta perilaku hidup bersih, frekuensi melakukan

aktivitas fisik, mempertahankan dan memantau berat badan dilakukan

dengan skala Likert.

3. Survei dan menentukan subjek penelitian yang termasuk dalam kriteria

inklusi.

4. Meminta persetujuan dari subjek penelitian dengan bukti tertulis.

5. Pengambilan data.

6. Pengolahan data.

7. Analisis data.

3.2.4 Pengujian Alat Ukur

Dalam melakukan penelitian ini, kuesioner penelitian diuji menggunakan

uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen penelitian tersebut diuji coba dengan

tujuan untuk mengetahui apakah instrumen telah memenuhi persyaratan yang

ditinjau dari segi kesahihan/validitas maupun dari segi

keterandalan/reliabilitasnya. Hasil tes validitas dikatakan tinggi apabila alat ukur

tersebut dalam menjalankan fungsi ukur atau memberikan hasil ukurnya sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran.

Dengan demikian, sebuah instrumen dikatakan sahih apabila dapat

mengukur apa yang diukur. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

31

apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauhmana data

yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran terhadap variabel yang

dimaksud.

3.2.4.1 Uji Validitas

Validitas bertujuan mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas suatu

instrumen (kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor

masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan)

dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan

skor totalnya. Untuk pertanyaan yang tidak valid dibuang atau diperbaiki, dan

pertanyaan yang valid diproses pada tahap berikutnya.

Cara mengukur validitas melalui teknik korelasi yang digunakan korelasi

pearson product moment ( r ) dengan rumus sebagai berikut:

Keputusan Uji :

Bila r hitung lebih besar dari r tabel maka H 0 ditolak, artinya variabel valid

Bila r hitung lebih kecil dari r tabel maka H 0 gagal ditolak, artinya variabel tidak

valid

Penelitian ini menggunakan validitas konstruk yang dilakukan melalui

pengujian validitas setiap butir pertanyaan. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner

n

YY

n

XX

n

YXXY

r2

2

2

2)()(

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

32

kemudian dihitung korelasi masing-masing item, maka seluruh butir pertanyaan

dapat dinyatakan valid bila dibandingkan dengan nilai rtabel.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Pengujian Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner

yang digunakan dapat memberikan perolehan hasil penelitian yang konsisten

apabila alat ukur tersebut digunakan kembali dalam pengukuran gejala yang sama.

Metoda yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan

metode Cronbach’s Alpha. Bila nilai Cronbach’s Alpha variabel yang diteliti

lebih besar dari nilai rtabel maka item pertanyaan tersebut adalah reliabel.

3.2.5 Pengolahan dan Analisis Data

3.2.5.1 Pengolahan Data

1) Pengolahan Data Pengetahuan Gizi Seimbang

Pengukuran pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2013 dilakukan berdasarkan

jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada responden. Instrumen yang

digunakan berupa kuesiner yang berisi 12 pertanyaan. Ketentuan penilaian

sebagai berikut:

a. Jawaban tepat diberi nilai 1

b. Jawaban tidak tepat diberi nilai 0

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

33

Hasil yang didapatkan kemudian dihitung persentasenya berdasarkan rumus

berikut:

Gambar 3.1 Rumus Presentase Pengetahuan

Keterangan:

P: presentase pengetahuan

X: jumlah jawaban yang benar

N: jumlah pertanyaan

Setelah dihitung persentasenya, nilai setiap responden di kategorikan ke

dalam interpretasi sebagai berikut:

1. Baik: hasil persentase 75-100%

2. Cukup: hasil persentase 56%-74%

3. Kurang: hasil persentase <56%

2) Pengolahan Data Perilaku Gizi Seimbang

Pengukuran perilaku gizi seimbang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung angkatan 2013 dilakukan berdasarkan jawaban

pertanyaan yang diberikan kepada responden. Instrumen yang digunakan berupa

kuesioner yang berisi 12 pernyataan. Pengukuran menggunkan skala Likert,

dimana jawaban di berikan skor 1 sampai dengan 5.

P = 𝑋

𝑁 x 100%

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

34

Hasil yang didapatkan dihitung persentasenya berdasarkan rumus:

Gambar 3.2 Rumus Persentase Perilaku

Keterangan:

p: persentase perilaku

X: jumlah skor jawaban

N: jumlah maksimal skor

Setelah dihitung persentasenya, skor setiap responden dikategorikan ke

dalam interpretasi sebagai berikut:

1. Baik: hasil persentase 75-100%

2. Cukup: hasil persentase 56%-74%

3. Kurang: hasil persentase <56%

Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk

mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan

data dimulai dari:

1) Editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan dengan

melakukan pengecekan terhadap kemungkinan kesalahan pengisian

daftar pertanyaan dan ketidakserasian informasi. Jika data atau

informasi tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan wawancara

ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).

p = 𝑋

𝑁 x 100%

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

35

2) Coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan. Coding ini sangat berguna untuk data

entry.

3) Data entry yaitu memasukkan data, berupa jawaban dari masing-

masing responden yang telah di-coding, ke dalam program

Statistical Product and Service Solution (SPSS)

4) Cleaning, yaitu apabila semua data dari responden telah selesai

dimasukkan, maka perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.

Contohnya adalah dengan cara mengetahui data yang hilang,

variasi data, maupun konsistensi data.

3.2.5.2 Analisis Data

Analisis univariabel bertujuan untuk menggambarkan karakteristik

subyek penelitian yang meliputi tingkat pengetahuan gizi seimbang dan

perilaku gizi seimbang pada mahasiswa angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung. Data tersebut disajikan dalam

jumlah dan persentase serta dianalisa secara deskriptif.

Analisis bivariabel untuk menganalisis hubungan tingkat

pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang pada

mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung menggunakan Chi Square test karena dua variabel dengan jenis

data kategorik.

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

36

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistical

Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 18.0 pada derajat

kepercayaan 95% dan nilai p ≤ 0,05.

3.2.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2017 di Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung yang beralamat di Jl. Hariangbanga No. 2

Bandung.

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

37

3.2.7 Aspek Etika Penelitian

Berdasarkan pada pedoman etik penelitian kesehatan, aspek etik penelitian

ini antara lain adalah:

1. Respect for Person

Penelitian ini menggunakan izin untuk pengambilan data pada responden

dengan menggunakan kuesioner yang akan dirahasiakan dengan tidak

mencantumkan identitas responden pada penelitian ini.

2. Beneficence

Penelitian ini memberikan manfaat kepada responden agar meningkatkan

pengetahuan tentang gizi seimbang dan memiliki perilaku serta pola

makan gizi seimbang.

3. Non maleficence

Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi responden.

4. Justice

Semua subjek penelitian mendapatkan hak yang sama dalam penelitian ini.

Penelitian ini telah lulus sidang etik (Komite Etik Penelitian Kesehatan

Universitas Islam Bandung) dengan nomor surat: 148/Komite Etik.FK/III/2017.

(Lampiran 8)

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

yang beralamat di Jl. Hariangbanga No. 2 Bandung, yang dilakukan pada bulan

Mei 2017 dengan subjek penelitian adalah seluruh mahasiswa tingkat 4 angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang terdaftar di tahun

akademik 2016-2017 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi seimbang dengan

perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung.

4.1.1 Gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat pengetahuan gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung

Gambaran subjek penelitan berdasarkan tingkat pengetahuan gizi seimbang

pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung dapat dijelaskan pada tabel 4.1

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

39

Tabel 4.1 Gambaran subjek penelitan berdasarkan tingkat pengetahuan gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung

Variabel N %

Pengetahuan (%)

Rerata (SD) 66,30 (21,13)

Median 75

Minimum 5

Maximum 100

Baik 19 27,2

Cukup 43 61,4

Kurang 8 11,4

Total 70 100,0

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata nilai tingkat pengetahuan gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung adalah 66,30% dengan simpangan baku 21,13%,

median 75%, dengan nilai pengetahuan paling rendah 5% dan paling tinggi 100%.

Sebagian besar mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 43 orang

(61,4%).

4.1.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang pada

mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung

Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang pada

mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung dapat dijelaskan pada tabel 4.2.

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

40

Tabel 4.2 Gambaran subjek penelitan berdasarkan perilaku gizi seimbang

pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung

Variabel N %

Perilaku (%)

Rerata (SD) 67,42 (14,29)

Median 65

Minimum 46,67

Maximum 96,67

Baik 16 22,9

Cukup 40 57,1

Kurang 14 20,0

Total 70 100,0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung sudah menerapkan perilaku gizi seimbang

sebesar 67,42% dengan simpangan baku 14,29%, median 65%, dengan nilai

perilaku paling rendah 46,67% dan paling tinggi 96,67%. Sebagian besar

mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Bandung memiliki perilaku yang cukup sebanyak 40 orang (57,1%).

4.1.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung.

Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung dapat dijelaskan pada tabel 4.3.

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

41

Tabel 4.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku

gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung

Variabel Perilaku gizi seimbang Nilai p

Baik Cukup Kurang Total

n (%) n (%) n (%) n (%)

Pengetahuan gizi

seimbang

<0,001

Baik 13 (68,4%) 5 (26,3%) 1 (5,3%) 19 (100,0%)

Cukup 3 (7,0%) 32 (74,4%) 8 (18,6%) 43 (100,0%)

Kurang 0 (0,0%) 3 (37,5%) 5 (62,5%) 8 (100,0%) *)

Chi Square Test

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan informasi bahwa pada mahasiswa tingkat

4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung yang memiliki

pengetahuan tentang gizi seimbang yang baik sebanyak 13 orang (68,4%) lebih

tinggi dibandingkan dengan yang pengetahuan gizi yang cukup yaitu 3 orang

(7,0%).

Hasil uji statistik menggunakan Chi Square Test pada derajat kepercayaan

95% menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan bermakna antara

pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang pada mahasiswa

tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung dengan

nilai p<0,001 (p≤0,05).

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

42

4.2. Pembahasan

4.2.1 Tingkat pengetahuan gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Pengetahuan (knowledge) merupakan suatu hasil “tahu” yang didapatkan

seseorang setelah melakukan penginderaan pada suatu objek melalui indra yang

dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).12,13

Pengetahuan sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.16

Pengetahuan

yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi kepercayaan, pemahaman, serta

keputusan dalam menjalani kehidupan.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-

zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan

memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,

kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.3,4

Konsumsi gizi seimbang akan membuat

berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,

produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian

dini.1

Pengetahuan yang baik mengenai gizi seimbang sangat penting bagi

tenaga kesehatan agar dapat mengedukasi kepada pasien dan masyarakat

mengenai pola makan serta gaya hidup yang baik sehingga dapat meningkatkan

kualitas kesehatan masyarakat.22

Hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung berdasarkan tabel 4.1, proporsi

terbanyak tingkat pengetahuan responden mengenai gizi seimbang adalah tingkat

pengetahuan cukup sebanyak 61,4%. Hasil tersebut disebabkan, mahasiswa

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

43

tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung telah

mendapatkan pendidikan mengenai gizi sejak semester 1, yang mana semakin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin baik juga tingkat

pengetahuannya.12,16

Selain itu, pengetahuan seseorang juga dipengaruhi oleh

faktor usia, semakin bertambah usia kemampuan mengingat suatu pengetahuan

menjadi lebih berkurang.12,16

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian pada

mahasiswa kedokteran di Harvard Medical School (HMS) yang menyatakan

semakin lama waktu pembelajaran mengenai nutrisi, semakin tinggi tingkat

pengetahuan mahasiswa.17

4.2.2 Perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Perilaku gizi seimbang merupakan pola konsumsi pangan sehari-hari yang

mengandung zat gizi yang sesuai antara jenis dan jumlah gizi dengan kebutuhan

tubuh, serta memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,

perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah

masalah gizi.3,4

Perilaku gizi seimbang memiliki peran yang sangat penting bagi

tubuh dalam memelihara proses pertumbuhan dan perkembangan serta

memperoleh energi untuk kegiatan fisik sehari-hari.2 Berdasarkan tabel 4.2, hasil

penelitian mengenai perilaku gizi seimbang pada responden menunjukan proporsi

terbanyak adalah perilaku yang cukup sebanyak 57,1%. Hal ini menunjukan

bahwa perilaku dan pengetahuan pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung memiliki hasil yang hampir

serupa, yaitu memiliki kriteria cukup. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

44

di lakukan pada mahasiswa gizi di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang

menyatakan semakin baik tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap gizi seimbang

maka semakin baik pula perilaku gizi seimbang pada mahasiswa.23

Sesuai dengan

teori Glanz (2008) yang menyatakan apabila seseorang mendapat proses

pendidikan yang baik dan mendapat pengetahuan kesehatan yang cukup maka ia

akan memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang baik pula, dengan begitu maka

diharapkan orang tersebut akan menerapkan pola hidup sehat.17

Notoatmodjo (2010) membedakan perilaku (praktik) seseorang menjadi

tiga tingkatan berdasarkan kualitasnya, dimulai dari praktik yang disebabkan

adanya suatu perintah sampai seseorang mengadopsi dan atau menjadikannya

suatu rutinitas yaitu praktik terpimpin, praktik secara mekanisme, dan adopsi.13

Berdasarkan teori Glanz The Precaution Adoption Process Model (PAPM)

terdapat tujuh tahapan perilaku, yaitu unaware of issue, unengaged by issue,

undecided about acting, decided not to act, decided to act, acting, maintenance.

Berdasarkan teori tersebut, seorang individu akan melewati setiap tahap dan tidak

akan bisa melompati satu tahap. Perilaku sehat yang baik dapat dikategorikan

kedalam beberapa tahap, yaitu decided to act, tahap dimana seseorang telah

memutuskan untuk melakukan suatu tindakan; acting, tahap dimana seseorang

melakukan perilaku kesehatan untuk pertama kalinya; maintenance, tahap dimana

perilaku kesehatan telah menjadi suatu kebiasaan atau dilakukan berulang-ulang.17

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

45

4.2.3 Hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi

seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Bandung.

Analisis bivariat untuk mencari hubungan antara pengetahuan gizi

seimbang dengan perilaku gizi seimbang. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel

4.3 didapatkan bahwa sebagian besar responden yang memiliki tingkat

pengetahuan gizi seimbang cukup dengan perilaku gizi seimbang cukup sebanyak

74,4%.

Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan uji Chi Square Test

didapatkan nilai p <0,001 (p ≤0,05) yang tertera pada tabel 4.3 menunjukan

bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi seimbang

dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung. Pengetahuan merupakan sekumpulan

informasi yang dimiliki seseorang yang memungkinkan seseorang menyesuaikan

tingkah lakunya sesuai dengan perubahan keadaan dan memberikan kemampuan

untuk mengubah informasi menjadi suatu tindakan yang efektif.22

Seorang

individu yang telah memiliki pengetahuan gizi seimbang yang baik akan memiliki

perilaku gizi seimbang yang baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Conroy (2004) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di Harvard

Medical School (HMS) menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan gizi

seimbang dengan kebiasaan konsumsi gizi seimbang pada mahasiswa.24

Sama

halnya dengan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Institut Pertanian Bogor

(IPB) yang menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

46

seimbang dengan sikap gizi seimbang.25

Penelitian yang dilakukan di Harvard

Medical School (HMS) di tingkat pertama menunjukan hasil yang sesuai dengan

penelitian ini, yang menunjukan adanya peningkatan nilai pre-post dalam

kemampuan menilai status gizi selain itu terjadi perubahan yang baik terhadap

perilaku serta kebiasaan konsumsi pangan sehari-hari pada mahasiswa setelah di

berikan pembelajaran mengenai gizi seimbang.21

4.3 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Variabel yang diteliti hanya tingkat pengetahuan dan perilaku,

sedangkan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti

sikap, persepsi, kepercayaan, keinginan, motivasi dan niat.

2. Penelitian ini hanya menghubungkan tingkat pengetahuan dengan

perilaku sehingga tidak bisa melihat bagaimana hubungannya terhadap

status gizi mahasiswa.

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil peneilitan mengenai hubungan

tingkat pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang mahasiswa

tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung,

didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tergolong dalam kategori

cukup baik.

2. Perilaku gizi seimbang mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung mayoritas berperilaku cukup baik.

3. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan gizi seimbang dengan

perilaku gizi seimbang pada mahasiswa tingkat 4 angkatan 2013 Fakultas

Kedokteran Universitas Islam Bandung dengan nilai p<0,001 (p≤0,05)

5.2 Saran

5.2.1 Saran Akademik

1. Penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel yang diteliti selain

tingkat pengetahuan dan perilaku, seperti sikap, persepsi, kepercayaan,

keinginan, motivasi dan status gizi.

2. Jumlah responden pada penelitian berikutnya dapat dilakukan

penambahan, sehingga hasil penelitian dapat lebih digeneralisir.

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

48

3. Penelitian berikutnya dapat menambahkan responden yang bertindak

sebagai kontrol dari mahasiswa dengan jurusan yang berbeda untuk

mengetahui perbedaan pengetahuan gizi seimbang antara mahasiswa

kedokteran dengan yang bukan mahasiswa kedokteran.

5.2.2 Saran Praktis

1. Pengetahuan mengenai gizi seimbang pada mahasiswa perlu ditingkatkan

agar mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba lebih mengerti tentang

pentingnya menjaga kebutuhan gizi bagi tubuh dan dapat memberikan

edukasi yang lebih baik dan benar pada masyarakat mengenai kebutuhan

gizi seimbang.

2. Fakultas Kedokteran Unisba dapat menyusun metode pembelajaran gizi

seimbang yang sesuai dengan standar.

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

49

DAFTAR PUSTAKA

1. Indonesia MKR. Pedoman Gizi Seimbang Permenkes RI. Pedoman Gizi

Seimbang Permenkes RI. Jakarta: KEMENKES RI; 2014:1-96.

2. Kartasapoetra G, Marsetyo. Ilmu Gizi Korelasi Gizi, Kesehatan, Dan

Produktifitas. Jakarta: PT Rineka Cipta; 2012.

3. Istiany A, Rusilanti. Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya;

2013.

4. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta; 2014:64.

5. Harrison‟s. Principles of Internal Medicine. 18th ed. America; 2012.

6. Adriani M, Wirjatmadi B. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:

Kencana Prenamedia Group; 2012.

7. Hallström L, Vereecken C, Ruiz J, et al. Breakfast habits and factors

influencing food choices at breakfast in relation to socio-demographic and

family factors among European adolescents. The HELENA Study. 2011; [9

hlm]. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21376767.

8. Mehmet A, Hülya A, Güldal İ, et al. Eating patterns of Turkish adolescents:

a cross-sectional survey. 2010 Des; [5 hlm]. Tersedia dari:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3018368/#.

9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) 2013. Lap Nas 2013.2013.

10. Ode L, Malik A, Sirajuddin S, Najamuddin U. Gambaran Pengetahuan ,

Sikap Dan Tindakan Terhadap Status Gizi Siswa Sd Inpres 2 Pannampu.

2012 Apr; [10 hlm]. Tesedia dari: repository.unhas.ac.id

11. Erpridarwati DD. Hubungan Pengetahuan tentang Gizi dengan Status Gizi

Siswa SMP di Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar (Doctoral

dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). 2012; [17 hlm].

Tersedia dari: eprints.ums.ac.id

12. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. revisi. Jakarta: Rineka

Cipta; 2010.

13. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

14. Wibowo A. Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. Jakarta: Raja

Grafindo; 2014.

15. Overbaugh richard c, Schultz L. Bloom's Taxonomy. 2005:1956. Tersedia

dari: http://www.fitnyc.edu/files/pdfs/CET_TL_BloomsTaxonomy.pdf.

16. Wawan A. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku.

Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

50

17. Glanz K, Rimer B, Viswanath K. Health Behavior and Health Education

Theory, Research, and Practice. 4th ed. (Orleans C, ed.). San Francisco:

Josey Bass; 2008.

18. Theory at a Glance, A Guide for Health Promotion PracticeTitle. 2nd ed.

Department of Health and Human Services. US: 2005.

19. Mathers N, Fox N, Hunn A. Surveys and Questionnaires. Policy. 2010:2-3.

Tersedia dari: http://www.rds-yh.nihr.ac.uk/wp-

content/uploads/2013/05/12_Surveys_and_Questionnaires_Revision_2009.

pdf%0A17.

20. Whitney E, Rady Rolfes S. Understanding Nutrition. USA: Wadworsth;

2011.

21. Schlair S, Hanley K, Gillespie C, et al. How Medical Students‟ Behaviors

and Attitudes Affect the Impact of a Brief Curriculum on Nutrition

Counseling. 12th ed. (Rose N, ed.). United State: Wadsworth; 2012 Mar: [5

hlm]. Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22421794.

22. Lee chu keong, Foo S, Goh D. On the Concept and Types of Knowledge.

2006;5:151-152. Tersedia dari:

www.worldscientific.com/doi/abs/10.1142/S0219649206001402.

23. Maria A, Kustiyah L. Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Seimbang serta

Hubungannya dengan Status Gizi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor

Title. 2012;155-163. Tersedia dari:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54356/I12ama_Abst

rak.pdf?sequence=5&isAllowed=y.

24. Conroy MB, Delichatsios HK, Hafler JP, Rigotti NA. Impact of a

Preventive Medicine and Nutrition Curriculum for Medical Students. 2004

Jul;[4 hlm]. Tersedia dari: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15212779

25. Afianti NT. Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB Tentang

Pesan-Pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang. 2008. Tersedia dari:

http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2622/5/A08nta1.pdf.

26. Novitasari A. Hubungan Antara Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan

Faktor Lingkungan terhadap Perilaku Makan Berdasarkan Pedoman Umum

Gizi Seimbang (Pugs) Pada Atlet Remaja di Gelora Bung Karno Senayan

Jakarta: 2009. Tersedia dari: Http://Lib.Ui.Ac.Id/File?file=digital/125443-S-

5720-Hubungan karakteristik-Lampiran.pdf.

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

51

LAMPIRAN

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Bandung, Mei 2017

Kepada Yth,

Calon Responden Peneliti

di tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Rima Nurdzulqaidah

NPM : 10100113163

Bermaksud akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan

Gizi Seimbang dengan Perilaku Gizi Seimbang Mahasiswa Tingkat 4 Angkatan

2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung”. Bertujuan untuk menilai

tingkat pengetahuan gizi seimbang dan perilaku gizi seimbang mahasiswa

angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Berkenaan

dengan hal tersebut, saya bermaksud untuk meminta kesediaan anda untuk

menjadi responden dalam penelitian ini dan bersedia untuk mengisi kuesioner

dengan jujur. Identitas pribadi dan semua informasi yang diberikan akan

dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan

saudara saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

Rima Nurdzulqaidah

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

52

Lampiran 2

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca pernyataan dari peneliti, saya menyatakan bersedia

menjadi responden dalam penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Gizi

Seimbang dengan Perilaku Gizi Seimbang Mahasiswa Tingkat 4 Angkatan 2013

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung”. Tanda tangan saya dalam surat

pernyataan ini saya lakukan dengan kesadaraan tanpa paksaan dan menunjukkan

saya telah memutuskan untuk berpartisipasi sebagai responden.

Responden,

(................................................)

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

53

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG

DENGAN PERILAKU GIZI SEIMBANG26

A. IDENTITAS

NPM :

usia/tanggal lahir :

Jenis kelamin :

B. PENGETAHUAN

1. Makanan beraneka ragam terdiri dari?

a. Nasi, sayuran, buah-buahan, tahu, tempe, daging

b. Nasi, sayuran, tahu, tempe, buah-buahan, susu

c. Nasi, sayuran, tahu, tempe, daging, susu

2. Berapa kali dalam sehari kita harus makan sayur?

a. 1x sehari

b. 2x sehari

c. 3x sehari

3. Berapa kali dalam sehari kita harus makan buah?

a. 1x sehari

b. 2x sehari

c. 3x sehari

4. Terpenuhinya kebutuhan gizi seseorang ditandai dengan?

a. Badan yang langsing

b. Badan yang gemuk

c. Badan yang normal

5. Konsumsi makanan sumber energi tinggi yang melebihi kebutuhan

secara terus-menerus akan menyebabkan?

a. Kurang gizi

b. Stamina meningkat

c. Berat badan berlebih

6. Fungsi utama karbohidrat adalah?

a. Sumber utama energi bagi tubuh

b. Pembentuk sel darah merah

c. Menjaga kesehatan

7. Makanan sumber karbohidrat komplek adalah?

a. Sagu, pisang, madu

b. Ubi, pisang, nasi

c. Sagu,kentang, gula

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

54

8. Anjuran konsumsi gula dalam sehari sebanyak?

a. 3-4 sendok makan

b. 5-6 sendok makan

c. 7-8 sendok makan

9. Konsumsi lemak sehari-hari seharusnya?

a. Lemak jenuh

b. Hewani

c. Nabati

10. Konsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan?

a. Tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi

b. Melebihi kebutuhan zat gizi

c. Tidak mempengaruhi kebutuhan zat gizi

11. Berapa persenkah kebutuhan protein dalam tubuh?

a. 45-65%

b. 20-35%

c. 10-35%

12. Satu gram karbohidrat meghasilkan... kalori/gram.

a. 6

b. 5

c. 4

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

55

C. PERILAKU GIZI SEIMBANG

SL: Selalu TP: Tidak Pernah

SG: Sering J: Jarang

KK: Kadang-kadang

No. PERNYATAAN SL SG KK J TP

1. Setiap hari saya makan makanan

beragam

2. Saya selalu menyempatkan sarapan

setiap hari

3. Saya selalu makan 3x dalam sehari

(pagi, siang, sore)

4. Saya selalu minum air mineral

sebanyak 1 liter dalam sehari

5. Saya selalu membaca label dalam

makanan kemasan walaupun saya

pernah membeli makanan tersebut

6. Saya selalu mencuci tangan

sebelum makan

7. Saya melewatkan sarapan jika saya

telat berangkat ke kampus

8. Saya selalu berolahraga secara rutin

9. Saya selalu memantau berat badan

saya secara rutin

10. Saya minum air mineral ketika saya

merasa haus saja

11. Makanan yang sudah dimasak lebih

baik ditutup agar tidak dihinggapi

lalat dan kotoran lainnya

12. Sarapan dapat meningkatkan

konsentrasi belajar

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

56

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Tabel 1. Uji Validitas Untuk Variabel Pengetahuan Gizi Seimbang

Nomor soal r Korelasi r-tabel Kesimpulan

1 0,701 0,361 Valid

2 0,629 0,361 Valid

3 0,449 0,361 Valid

4 0,648 0,361 Valid

5 0,593 0,361 Valid

6 0,812 0,361 Valid

7 0,533 0,361 Valid

8 0,743 0,361 Valid

9 0,770 0,361 Valid

10 0,596 0,361 Valid

11 0,613 0,361 Valid

12 0,634 0,361 Valid Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Tabel 2. Uji Validitas Untuk Variabel Perilaku Gizi Seimbang

Nomor soal r Korelasi r-tabel Kesimpulan

1 0,741 0,361 Valid

2 0,762 0,361 Valid

3 0,476 0,361 Valid

4 0,592 0,361 Valid

5 0,765 0,361 Valid

6 0,787 0,361 Valid

7 0,649 0,361 Valid

8 0,764 0,361 Valid

9 0,748 0,361 Valid

10 0,780 0,361 Valid

11 0,402 0,361 Valid

12 0,405 0,361 Valid Sumber : Data kuesioner yang telah diolah

Tabel 3. Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan Gizi Seimbang dan Perilaku

Gizi Seimbang

Variabel Alpha

Crombach

r-tabel Kesimpulan

Pengetahuan gizi seimbang 0,913 0,361 Reliabel

Perilaku gizi seimbang 0,929 0,361 Reliabel

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

57

Lampiran 5

Jawaban Kuesioner

No. Pernyataan SG SL KK J TP

Perilaku Gizi

Seimbang

n % N % n % n % n %

1. Setiap hari saya

makan makanan

beragam

10 14,3 28 40,0 19 27,1 11 15,7 2 2,9

2. Setiap pagi saya

selalu

menyempatkan

diri untuk sarapan

17 24,3 11 15,7 14 20,0 24 34,3 4 5,7

3. Saya selalu makan

3x dalam sehari

(pagi, siang, sore)

10 14,3 14 20,0 18 25,7 20 28,6 8 11,4

4. Saya akan minum

ketika saya merasa

haus saja

23 32,9 17 24,3 22 31,4 8 11,4 0 0,0

No Pertanyaan Pengetahuan Gizi Seimbang Benar Salah

n % n %

1 Makanan beraneka ragam terdiri dari Nasi, sayuran,

buah-buahan, lauk nabati, lauk hewani

46 65,7 24 34,3

2 Frekuensi harus makan sayur setiap harinya 3x

sehari

42 60,0 28 40,0

3 Frekuensi harus makan buah setiap hari 2x sehari 34 48,6 36 51,4

4 Terpenuhinya kebutuhan gizi seseorang ditandai

dengan Badan yang normal

69 98,6 1 1,4

5 Konsumsi makanan sumber energi tinggi yang

melebihi kebutuhan secara terus-menerus akan

menyebabkan berat badan berlebih

65 92,9 5 7,1

6 Fungsi utama karbohidrat adalah Sumber utama

energi bagi tubuh

70 100,0 0 0,0

7 Makanan sumber karbohidrat komplek adalah Ubi,

pisang, nasi

41 58,6 29 41,4

8 Anjuran konsumsi gula dalam sehari sebanyak 3-4

sendok makan

60 85,7 10 14,3

9 Konsumsi lemak sehari-hari seharusnya Nabati 60 85,7 10 14,3

10 Konsumsi lemak berlebihan dapat menyebabkan

Terpenuhi seluruh kebutuhan zat gizi

70 100,0 0 0,0

11 Kebutuhan protein dalam tubuh sebesar 10-35% 13 18,6 57 81,4

12 Satu gram karbohidrat meghasilkan 4 kalori/gram 32 45,7 37 54,3

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

58

5. Saya selalu

membaca label

dalam makanan

kemasan

walaupun saya

pernah membeli

makanan tersebut

11 15,7 8 11,4 20 28,6 26 37,1 5 7,1

6. Sebelum makan

saya selalu

mencuci tangan

menggunakan

sabun

33 47,1 20 28,6 14 20,0 3 4,3 0 0,0

7. Setiap harinya

saya minum

sebanyak 1 liter

air mineral

12 17,1 7 10,0 7 10,0 21 30,0 23 32,9

8. Saya selalu

berolahraga secara

rutin

13 18,6 5 7,1 17 24,3 29 41,4 6 8,6

9. Saya selalu

memantau berat

badan saya secara

rutin

12 17,1 17 24,3 22 31,4 19 27,1 0 0,0

10. Saya melewatkan

sarapan jika saya

telat berangkat ke

kampus

4 5,7 31 44,3 14 20,0 18 25,7 3 4,3

11. Makanan yang

sudah dimasak

lebih baik ditutup

agar tidak

dihinggapi lalat

dan kotoran

lainnya

31 44,3 27 38,6 5 7,1 7 10,0 0 0,0

12. Sarapan dapat

meningkatkan

konsentrasi belajar

24 34,3 21 30,0 20 28,6 4 5,7 1 1,4

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

59

Lampiran 6

Data Responden

No. INISIAL RESPONDEN JENIS

KELAMIN

TANGGAL

LAHIR USIA

1 RMS P 15/05/1994 23

2 AP L 05/10/1994 22

3 RRU P 05/02/1996 21

4 DDG L 02/08/1993 23

5 EA P 24/08/1996 20

6 LR P 04/01/1995 22

7 ENF P 01/07/1995 22

8 RMH P 06/09/1994 22

9 MLAR L 18/01/1996 21

10 ARS P 27/08/1995 21

11 NDH P 30/12/1994 22

12 MRW L 07/02/1995 22

13 PAEN P 27/11/1995 21

14 KTR P 19/07/1996 21

15 DSM P - 22

16 HKD P 11/01/1995 22

17 ANF P - 21

18 FNA L 21/09/1995 21

19 ALH L 31/08/1995 21

20 ZF L 04/05/1996 21

21 CNA P 30/10/1995 21

22 A P 13/09/1994 22

23 EK P - 22

24 ATH P - 23

25 DA P 19/08/1995 21

26 BA P 01/05/1995 22

27 AAB L 05/01/1996 21

28 EUV P 16/07/1994 23

29 IPH P 09/09/1995 21

30 AI P - 22

31 GQA P 06/04/1996 22

32 GDU P 31/01/1995 22

33 MH L 05/06/1995 22

34 RH L - 21

35 FBR L - 22

36 IL P 31/05/1994 23

37 MFH P - 22

38 NN P 28/06/1995 22

39 RANH P 02/10/1995 21

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

60

40 AZP P 16/12/1994 22

41 NRZ P 13/12/1995 21

42 RRU L 06/06/1995 22

43 NS P 17/12/1994 22

44 NFH P 22/03/1996 21

45 AN P 03/01/1994 23

46 GYH P 25/06/1995 22

47 PMS P 29/09/1995 21

48 HAM P 30/07/1995 22

49 BG L - 23

50 MK P 08/07/1995 22

51 MAS L 05/08/1995 21

52 FN P - 22

53 YNA P 29/06/1994 23

54 SMI P 26/04/1995 22

55 NS P 16/10/1995 21

56 DSN P - 22

57 DY P 28/07/1995 21

58 MADP L 12/04/1995 22

59 FN P - 21

60 JAZ P 27/01/1995 22

61 RKU P 20/05/1995 22

62 SWA P 12/03/1996 21

63 YZ L 19/11/1994 22

64 IRS P - 23

65 BMP P 28/09/1995 21

66 GRJ P - 21

67 AF P 05/03/1996 21

68 CK P 16/03/1995 22

69 TFA L 18/01/1995 22

70 SRN P 20/09/1995 21

Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

61

Lampiran 7

HASIL ANALISIS STATISTIK

ANALISA UNIVARIABEL

Frequencies

Frequency Table

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 24 34,3 34,3 34,3

Benar 46 65,7 65,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 28 40,0 40,0 40,0

Benar 42 60,0 60,0 100,0

Total 70 100,0 100,0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 36 51,4 51,4 51,4

Benar 34 48,6 48,6 100,0

Total 70 100,0 100,0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 1 1,4 1,4 1,4

Benar 69 98,6 98,6 100,0

Total 70 100,0 100,0

Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

62

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 5 7,1 7,1 7,1

Benar 65 92,9 92,9 100,0

Total 70 100,0 100,0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 70 100,0 100,0 100,0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 29 41,4 41,4 41,4

Benar 41 58,6 58,6 100,0

Total 70 100,0 100,0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 10 14,3 14,3 14,3

Benar 60 85,7 85,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 10 14,3 14,3 14,3

Benar 60 85,7 85,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

63

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 70 100,0 100,0 100,0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 57 81,4 81,4 81,4

Benar 13 18,6 18,6 100,0

Total 70 100,0 100,0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Salah 37 52,9 52,9 52,9

Benar 32 45,7 45,7 98,6

2 1 1,4 1,4 100,0

Total 70 100,0 100,0

A1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 2 2,9 2,9 2,9

Jarang 11 15,7 15,7 18,6

Kadang-kadang 19 27,1 27,1 45,7

Sering 28 40,0 40,0 85,7

Selalu 10 14,3 14,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

64

A2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 4 5,7 5,7 5,7

Jarang 24 34,3 34,3 40,0

Kadang-kadang 14 20,0 20,0 60,0

Sering 11 15,7 15,7 75,7

Selalu 17 24,3 24,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

A3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 8 11,4 11,4 11,4

Jarang 20 28,6 28,6 40,0

Kadang-kadang 18 25,7 25,7 65,7

Sering 14 20,0 20,0 85,7

Selalu 10 14,3 14,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

A4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Jarang 8 11,4 11,4 11,4

Kadang-kadang 22 31,4 31,4 42,9

Sering 17 24,3 24,3 67,1

Selalu 23 32,9 32,9 100,0

Total 70 100,0 100,0

Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

65

A5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 5 7,1 7,1 7,1

Jarang 26 37,1 37,1 44,3

Kadang-kadang 20 28,6 28,6 72,9

Sering 8 11,4 11,4 84,3

Selalu 11 15,7 15,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

A6

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Jarang 3 4,3 4,3 4,3

Kadang-kadang 14 20,0 20,0 24,3

Sering 20 28,6 28,6 52,9

Selalu 33 47,1 47,1 100,0

Total 70 100,0 100,0

A7

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 23 32,9 32,9 32,9

Jarang 21 30,0 30,0 62,9

Kadang-kadang 7 10,0 10,0 72,9

Sering 7 10,0 10,0 82,9

Selalu 12 17,1 17,1 100,0

Total 70 100,0 100,0

Page 79: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

66

A8

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 6 8,6 8,6 8,6

Jarang 29 41,4 41,4 50,0

Kadang-kadang 17 24,3 24,3 74,3

Sering 5 7,1 7,1 81,4

Selalu 13 18,6 18,6 100,0

Total 70 100,0 100,0

A9

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Jarang 19 27,1 27,1 27,1

Kadang-kadang 22 31,4 31,4 58,6

Sering 17 24,3 24,3 82,9

Selalu 12 17,1 17,1 100,0

Total 70 100,0 100,0

A10

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 3 4,3 4,3 4,3

Jarang 18 25,7 25,7 30,0

Kadang-kadang 14 20,0 20,0 50,0

Sering 31 44,3 44,3 94,3

Selalu 4 5,7 5,7 100,0

Total 70 100,0 100,0

Page 80: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

67

A11

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Jarang 7 10,0 10,0 10,0

Kadang-kadang 5 7,1 7,1 17,1

Sering 27 38,6 38,6 55,7

Selalu 31 44,3 44,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

A12

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Pernah 1 1,4 1,4 1,4

Jarang 4 5,7 5,7 7,1

Kadang-kadang 20 28,6 28,6 35,7

Sering 21 30,0 30,0 65,7

Selalu 24 34,3 34,3 100,0

Total 70 100,0 100,0

Statistics

Pengetahuan_pe

rsen

Perilaku_persen

1

N Valid 70 70

Missing 0 0

Mean 66,3095 67,4286

Median 75,0000 65,0000

Std. Deviation 21,13124 14,29133

Range 95,00 50,00

Minimum 5,00 46,67

Maximum 100,00 96,67

Page 81: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

68

ANALISA BIVARIABEL

Crosstabs

Pengetahuan_kat * Perilaku_klp Crosstabulation

Perilaku_klp

Total Baik Cukup Kurang

Pengetahuan Baik Count 13 5 1 19

% within

Pengetahuan 68,4% 26,3% 5,3% 100,0%

Cukup Count 3 32 8 43

% within

Pengetahuan 7,0% 74,4% 18,6% 100,0%

Kurang Count 0 3 5 8

% within

Pengetahuan ,0% 37,5% 62,5% 100,0%

Total Count 16 40 14 70

% within

Pengetahuan 22,9% 57,1% 20,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 39,106a 4 ,000

Likelihood Ratio 35,579 4 ,000

Linear-by-Linear

Association

25,387 1 ,000

N of Valid Cases 70

a. 5 cells (55.6%) have expected count less than 5. The minimum

expected count is 1.60.

Page 82: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

69

LAMPIRAN 8

Surat Persetujuan Etik

Page 83: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

70

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : Rima Nurdzulqaidah

Tempat, Tanggal Lahir : Sukabumi, 17 Mei 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pelabuan 2 km 5 Rt 03/01 No. 8,

KotaSukabumi, Jawa Barat.

Jenis Kelamin : Perempuan

II. KETERANGAN KELUARGA

Nama Ayah : Drs. Agus Muharam, M.Si

Nama Ibu : Yayah Ratnaningsih, S.Pd, M.M

Nama Saudara Kandung : Risa Nurrahwani

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 1998 – 2000 TK trisula Kota Sukabumi

Tahun 2000 – 2006 SDN Dewi Sartika CBM Kota Sukabumi

Tahun 2006 – 2009 SMP IT IMAN Kota Sukabumi

Tahun 2009 – 2012 SMA N 1 Kota Sukabumi

Tahun 2013–2017 S1 Fakultas Kedokteran di UNISBA

IV. PENGALAMAN BERORGANISASI DAN KEPANITIAAN

Tahun 2008-2009 :Bendahara 2 OSIS SMP IT IMAN Kotas Sukabumi

Tahun 2010-2011 :Bendahara OSIS & MPK SMA N 1 Kota Sukabumi

Tahun 2010-2011 :Bendahara ekskur Karya Ilmiah Remaja IPA (KIR

IPA) SMA N 1 Kota Sukabumi

Tahun 2010-2011 :Pengurus ekskur Remaja Mesjid Bahrul Ulum

(RMBU) SMA N 1 Kota Sukabumi

Tahun 2011 : Bendahara Gelar Seni SMA N 1 Kota Sukabumi

Tahun 2014 : Anggota Divisi Farmako Bakti Sosial FK

UNISBA angkatan 2013

Tahun 2016 : Anggota Divisi Kesekretariatan Bakti Sosial FK

Page 84: HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DENGAN PERILAKU …

71

UNISBA

Tahun 2016 : Anggota Kesekretariatan GAMET V

Tahun 2015-2016 : Ketua Kemuslimahan Lembaga Dakwah Fakultas

Kedokteran (LDFK) JAMTIBI UNISBA

Tahun 2016-2017 : Anggota tim dakwah Al-Fityah Bandung

Tahun 2017 : Anggota Divisi Kaderisasi Al-Fityah Bandung