HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN...

33
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Pada Program Studi Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ahmad Yani Yogyakarta Di Sususn Oleh: SOLISTYONINGSIH NIM : 1307053 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN YOGYAKARTA 2010

Transcript of HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN...

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGANTINGKAT KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS

GODEAN II SLEMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar AhliMadya Kebidanan Pada Program Studi Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Ahmad Yani Yogyakarta

Di Sususn Oleh:SOLISTYONINGSIH

NIM : 1307053

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDRAL AHMAD YANI

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

YOGYAKARTA

2010

iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN TINGKAT

KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun oleh

SOLISTYONINGSIH

NPM: 1307053

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Dan Diterima Sebagai Salah Satu

Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan Di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Ahmad Yani Yogyakarta

Tanggal: ……………………..

Menyetujui:

Jabatan Nama Tanda tangan Tanggal

Penguji I Supiyati S.SiT, M.Kes.

Penguji II Endang Rostiati SSTNPP: 2009.13.80

Penguji III Eva Putriningrum SSTNPP: 2009.13.85

Mengesahkan,Ketua Program Studi DIII Kebidanan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Tri Sunarsih S.ST., M.KesNIDN: 0524038401

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Solistyoningsih

NPM : 1307053

Program Studi : D III Kebidanan Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta

Menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi dan

sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Agustus 2010Yang Membuat Pernyataan

SolistyoningsihNPM. 1307053

v

RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION MOM PREGNANT WITHANEMIA IN HEALTH CARE EVENT LEVEL II SLEMAN GODEAN

YOGYAKRTA YEAR 2010

Solistyoningsih1, Endang Rostiati2, Eva Putriningrum3

ABSTRACT

Background: Nutritional status of pregnant women will play an important role inpregnancy on maternal and fetal well, one of the important nutrients duringpregnancy are iron. Anemia in pregnant women is largely due to iron deficiencyanemia.Objective: For determine the relationship between nutritional status of pregnantwomen with anemia at the PHC level Godean II Sleman Yogyakarta Year 2010.Method: Method of using observational research with cross sectional approach.Location of research in PHC Godean II Sleman Yogyakarta Year 2010. Thesampling technique using purposive sampling techniques and data analysis usingchi squared formula.Results: showed that the number of respondents who have good nutritional statusof as many as 24 respondents (80%), poor nutrition as much as six respondents(20%). The incidence rate of anemia anemic five respondents (16.7%) and did nothave anemia as many as 25 respondents (83.3%). Obtain the statistical test resultscount x2 = 6.000 while the X2 table = 3.481, p of 0.014.Conclusion: there is a relationship between nutritional status of pregnant womenwith anemia at the PHC level Godean II Sleman Yogyakarta Year 2010.

Keywords: Nutritional Status of Pregnant Women, Genesis Anemia

1 Student STIKES A Yani Yogyakarta2 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta3 Lecturer STIKES A Yani Yogyakarta

vi

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN TINGKATKEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN

Solistyoningsih1, Endang Rostiati2, Eva Putriningrum3

INTISARI

Latar Belakang: Tingginya angka kematian maternal dan neonatal masihmenjadi masalah nasional. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia(SDKI) pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu262/100.000 kelahiran hidup (Dinkes RI, 2006). Status Gizi ibu hamil akan sangatberperan dalam kehamilan baik pada ibu maupun janin, salah satu unsur gizi yangpenting ketika hamil adalah zat besi. Anemia pada ibu hamil sebagian besaradalah anemia karena kekurangan zat besi. Dari hasil studi pendahuluan ada 10ibu hamil yang memeriksakan di Puskesmas dan 3 ibu hamil yang mengalamianemia 2 diantaranya mengalami status gizi kurang.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil dengan tingkatkejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman .Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan deskriptif analitik denganpendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas Godean II SlemanYogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposivesampling dan analisa data menggunakan rumus chi kuadrat.Hasil penelitian: menunjukan bahwa jumlah responden yang memiliki status gizibaik sebanyak 24 responden (80%), gizi kurang sebanyak 6 responden (20%).Tingkat kejadian anemia yang mengalami anemia sebanyak 5 responden (16,7%)dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 25 responden (83,3%). Uji statistik didapatkan hasil X2 hitung= 6,000 sedangkan X2 tabel= 3,481, dengan p sebesar0,014.Kesimpulan: Ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan tingkat kejadiananemia di Puskesmas Godean II Sleman .

Kata Kunci: Status Gizi Ibu Hamil, Kejadian Anemia

1 Mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta2 Dosen STIKES A Yani Yogyakarta3 Dosen STIKES A Yani Yogyakarta

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmatdan hidayah-Nya, sehingga penyusunan dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini yang berjudul “Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan TingkatKejadian Anemia Di Puskesmas Godean II Sleman Tahun 2010”.

Karya Tulis Ilmiah ini dalam rangka melengkapi sebagai syarat dalammendapat gelar Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi Diploma D IIIKebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Sri Werdati, SKM, M.Kes., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.2. Tri Sunarsih, S.ST, M.Kes., selaku Ketua Prodi Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.3. Supiyati S.SiT, M.Kes, selaku Penguji 1 karya tulis ilmiah ini yang telah

memberi saran dan kritik untuk kesempurnaan dalam karya tulis ini.4. Endang Rostiati S.ST selaku Pembimbing I Karya Tulis Ilmiah yang telah

memberi saran dan bimbingan, motivasi, dukungan dan pengarahan kepadapeneliti.

5. Eva Putriningrum S.ST selaku Pembimbing II Karya Tulis Ilmiah yang telahmemberikan saran dan bimbingan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

6. dr. Ernawati, Kepala Puskesmas Godean II Sleman, yang telah banyakmembantu dalam penelitian ini.

7. Keluarga dirumah yang senantiasa memberi dukungan moril, spiritual, sertamateril sehingga mempelancar tersusunnya Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007/2010 yang telah memberidukungan dan semangat.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang selama initelah memberi bantuan selama proses penelitian ini berlangsung.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyakkekurangan, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demiperbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Yogyakarta, Juli 2010

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ iHALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iiHALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iiiHALAMAN PERNYATAAN ................................................................. ivABSTRAK ............................................................................................... vINTISARI ................................................................................................. viHALAMAN MOTTO .............................................................................. viiHALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. viiiKATA PENGANTAR ............................................................................. ixDAFTAR ISI ............................................................................................ xDAFTAR TABEL .................................................................................... xiDAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1A. Latar Belakang .......................................................................... 1B. Identifikasi masalah .................................................................. 5C. Tujuan penelitian ...................................................................... 5D. Manfaat penelitian .................................................................... 6E. Keaslian penelitian .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9A. Landasan teori ........................................................................... 9B. Kerangka teori ........................................................................... 32C. Kerangka konsep ....................................................................... 34D. Hipotesa .................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 35A. Desain penelitian ....................................................................... 35B. Lokasi dan waktu penelitian ..................................................... 35C. Variabel penelitian .................................................................... 35D. Hubungan antar variabel ........................................................... 37E. Definisi operasional .................................................................. 38F. Populasi dan sampel .................................................................. 38G. Alat dan metode pengumpulan data .......................................... 39H. Jalannya penelitian .................................................................... 39I. Metode pengolahan dan analisa data ........................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 43A. Hasil penelitian ......................................................................... 43B. Pembahasan ............................................................................... 48C. Keterbatasan penelitian ............................................................. 52

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 53A. Kesimpulan ................................................................................ 54B. Saran ......................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian penelitian.................................................................... 7Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................. 38Tabel 3.2 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap

koefisien korelasi...................................................................... 42Tabel 4.1 Sumber daya manusia puskesmas godean II Sleman................ 44Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

umur di puskesmas Godean II Sleman ................................... 45Tabel 4.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pendidikan di puskesmas Godean II Sleman .......................... 45Tabel 4.4 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan

pekerjaan di puskesmas Godean II Sleman.............................. 46Tabel 4.5 Distribusi frekuensi status gizi ibu hamil di puskesmas

Godean II Sleman ..................................................................... 46Tabel 4.6 Distribusi frekuensi tingkat kejadian anemia ibu hamil di

puskesmas Godean II Sleman................................................... 47Tabel 4.7 Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan tingkat

kejadian anemia di puskesmas Godean II Sleman .................. 47

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka konsep................................................................... 32Gambar 2.2 Kerangka teori....................................................................... 34Gambar 3.1 Hubungan antar variabel ....................................................... 37

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat permohonan menjadi respondenLampiran 2. Informed consentLampiran 3. Lembar observasiLampiran 4. Ceklist pengumpulan dataLampiran 5. Time ScheduleLampiran 6 Hasil analisisLampiran 7. Surat ijin penelitianLampiran 8. Tabel chi kuadratLampiran 9. Lembar konsultasiLampiran 10. Kegiatan bimbingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi selama

kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, yang

disebabkan oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan karena

kecelakaan. (international statistical classification of deseases, injuries and

causesof death, edition ICD-XI). Berdasarkan data World Health Organization

(WHO) pada tahun 2005, bahwa setiap tahun wanita bersalin meninggal dunia

mencapai lebih dari 500.000 orang (Winkjosastro, 2005)

Salah satu indikator kesehatan ibu yang penting antara lain Angka

Kematian Ibu (AKI), di Indonesia ini masih tinggi bila dibandingkan dengan

AKI di Negara ASEAN. Menurut survey Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu

262/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu

32/1.000 kelahiran hidup (Dinkes,2006).

Penyebab terbanyak kematian ibu (90%) adalah komplikasi obstetri

yaitu perdarahan 40-60%, preeklamsi dan eklamsia 20-30%, infeksi 20-30%.

Perdarahan merupakan faktor terbesar penyebab tingginya AKI. Sedangkan

penyebab tidak langsung yang mendasar adalah faktor lingkungan, perilaku,

genetik, pelayanan kesehatan, 4 Terlalu (hamil atau bersalin terlalu muda dan

tua umurnya, terlalu banyak anaknya dan terlalu dekat jarak kehamilan dan

persalinannya) dan 3 terlambat (terlambat mengetahui tanda bahaya dan

2

memutuskan rujukan, terlambat merujuk karena masalah transportasi dan

geografi, terlambat ditangani di tempat pelayanan karena tidak efektifnya

pelayanan di Puskesmas maupun di rumah sakit) (Dinkes, 2005).

Adapun faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan

52,8%, preeklamsia dan eklamsia 15%, sebab lain 32%. Anemia merupakan

salah satu faktor penyebab tingginya AKI. Perdarahan dapat terjadi pada

kehamilan, persalinan dan pasca persalinan. Anemia merupakan salah satu

faktor resiko yang dapat memperburuk keadaan ibu apabila disertai

perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca persalinan (Mardliyanti,

2005).

Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin

(Hb) yang berada di bahwa normal. Di Indonesia Anemia umumnya

disebabkan oleh kekurangan Zat Besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah

Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan

yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami

deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang

dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan

menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bahwa 11

gr/dl selama trimester III (Depkes RI,1998).

Di Provinsi DIY prevalensi anemia gizi besi menunjukkan angka

26,79%, sedangkan di Kota yogyakarta sebesar 9,51%, di Kabupaten Sleman

sebesar 20,10%, di Kabupaten Bantul sebesar 15,23%, di Kabupaten

Kulonprogo sebesar 17,27% dan Kabupaten Gunungkidul 43,1% (Dinkes

3

Provinsi DIY, tahun 2008). Pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar

prevalensi anemia pada ibu hamil menurun, di antaranya adalah dengan

mengharuskan ibu minum minimal 90 tablet Fe selama hamil, program KB

dengan menjarangkan kehamilan, dan program lainnya. Namun ternyata masih

dijumpai ibu hamil yang menderita anemia.

Penduduk yang miskin salah satu bentuk gangguan gizi yang

merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh dunia,

terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Penyebab utama anemia

kurang besi tampaknya adalah karena konsumsi zat besi yang tidak cukup dan

absorbsi zat besi yang rendah dari pola makanan yang sebagian besar terdiri

dari nasi, dan menu yang kurang beranekaragaman. Di fase ini sangat

diperlukan zat gizi cukup seperti zat besi, vitamin A, dan kalsium, dan

susunan menu makanan yang dikonsumsi tergolong pada tipe makanan yang

rendah absorbsi zat besinya. Selain itu infeksi cacing tambang memperberat

keadaan anemia yang diderita pada daerah-daerah tertentu, terutama di daerah

pedesaan dan dapat mensosialisasikan masalah anemia guna menurunkan

angka kejadian anemia.

Anemia yang terjadi selama kehamilan memberikan akibat pada ibu

dan janinnya. Bagi ibu, keadaan anemia akan menurunkan daya tahan tubuh

ibu, sehingga rentan terhadap infeksi. Selain itu akibat yang terjadi pada

persalinan antara lain adalah lemahnya kontraksi rahim, tenaga mengejan yang

lemah. Akibat pada janin yang dikandung menyebabkan gangguan nutrisi dan

oksigenasi utero plasenta. Hal ini jelas menimbulkan gangguan pertumbuhan

4

hasil konsepsi, sehingga sering terjadi abortus, persalinan prematurus, cacat

bawaan, IUFD (Intra Uterin Fetus Death) atau BBLR (Bayi Berat Lahir

Rendah). Anemia hamil disebut “Potensial danger to mother and child”

(potensial membahayakan ibu dan anak) (Manuaba. 2002).

Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat

kehamilan, persalinan dan nifas. Pengaruh anemia saat kehamilan dapat

berupa abortus, persalinan kurang bulan, ketuban pecah sebelum waktunya.

Pengaruh anemia saat persalinan dapat berupa partus lama, gangguan HIS,

kekuatan mengedan serta kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio

plasenta. Pengaruh anemia saat masa nifas salah satunya adalah subinvolusi

uteri, perdarahan postpartum, infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum

lama (Manuaba, 2002). Faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada

ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi kekurangan asam folat dan

kelainan hemoglobin. (Manuaba, 2001).

Status Gizi ibu hamil akan sangat berperan dalam kehamilan baik pada

ibu maupun janin, salah satu unsur gizi yang penting ketika hamil adalah zat

besi. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan

Fe atau Zat Besi.

Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan manyarakat sangat penting

dalam peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, pusat pembinaan dan

pengembangan, pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat paling bawah dan

memberikan pelayanan kesehatan kebidanan termasuk pelayanan ANC (Ante

Natal Care) pada ibu hamil. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di

5

Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta, data sekunder yang diambil pada

bulan April 2010, jumlah ibu hamil kunjungan pertama (K1) sebanyak 10

orang dan terdapat 3 ibu hamil yang mengalami anemia, dari 3 orang yang

mengalami anemia ada 2 ibu hamil yang memiliki status gizi kurang di

Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta. Berdasarkan pernyataan diatas

penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara status gizi ibu hamil

dengan tingkat kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut: “Apakah ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan

tingkat kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman tahun ?”

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum:

Untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil dengan tingkat

kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman Tahun.

2. Tujuan khusus:

a. Mengetahui status gizi ibu hamil di Puskesmas Godean II Sleman .

b. Mengetahui tingkat kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas

Godean II Sleman.

6

D. Manfaat penelitian

1. Bagi peneliti

Dapat menambah informasi dan pengetahuan yang bertujuan untuk

pengembangan ilmu kesehatan dalam bidang obstetrik yaitu meningkatkan

status gizi ibu hamil dan menurunkan kejadian anemia.

2. Bagi institusi

a. Puskesmas Godean II Sleman

Sebagai bahan penyuluhan tentang gizi ibu hamil dan masukan dalam

rangka meningkatkan upaya peningkatan pencegahan anemia.

b. STIKES A YANI Yogyakarta

Sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan bagi

pembaca di perpustakaan.

3. Bagi masyarakat

Penilitian ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan

tentang status gizi ibu hamil untuk mencegah kejadian anemia selama

hamil.

7

E. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian mengenai anemia kehamilan yang telah dilakukan sebelumnya antara lain:

Tabel 1.1Keaslian penelitian

No Nama Tahun Judul Metode Hasil Perbedaan1. Budwinin

gtijastuti2004 pengaruh anemia ibu

hamil trimester IIIterhadap kejadianrendahnya skor apgarbayi baru lahir

penelitianobservasionaldenganmenggunakanrancangankohortretrospektif.

pada analisis x2 diperoleh bahwaanemia pada ibu hamiltrimester III meningkatkan kejadianrendahnya skor apgar 1 menitdenganrr=1,805 (95% ci: 1,29-2,53).

Jenis penelitian ini menggunakandeskriptif analitik denganpendekatan cross sectional,pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling, analisa datamenggunakan chi kuadrat tempatdan variabel penelitiannya berbedadengan penelitian sebelumnya.

2. LilikHanifah

2008 Hubungan antara statusgizi ibu hamil denganberat badan bayi lahirdi RB pokasi

kohortretrospektif

terdapat hubungan yangsignifikanantara status gizi ibu hamildengan berat badan bayi lahir (p :0,000 dan r : 0,591),

Jenis penelitian ini menggunakandeskriptif analitik denganpendekatan cross sectional,pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling, analisa datamenggunakan chi kuadrat tempatdan variabel penelitiannya berbedadengan penelitian sebelumnya.

8

3. Lasmini 2010 hubungan tingkatpengetahuan ibu hamiltrimester III tentangstatus gizi kehamilandengan kejadiananemia di puskesmaskalibawang kabupatenkulon progo

deskriptifanalitik denganpendekatancross sectional

ada hubungan antara tingkatpengetahuan ibu hamil trimesterIII tentang status gizi kehamilandengan kejadian anemia diPuskesmas KalibawangKabupaten Kulon progo dengan psebesar 0,015.

Jenis penelitian ini menggunakandeskriptif analitik denganpendekatan cross sectional,pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling, analisa datamenggunakan chi kuadrat tempatdan variabel penelitiannya berbedadengan penelitian sebelumnya.Subyek penelitiannya.

43

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Gambaran Umum Puskesmas Godean II Sleman

Puskesmas Godean II terletak di dusun Nogosari, kelurahan

Sidokarto, kecamatan Godean, kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Luas wilayah puskesmas Godean II Sleman sebesar 2.684 ha.

Puskesmas godean II memiliki 17 ruangan yang terdiri dari 1 ruang BP

(Balai Pengobatan) umum, 1 ruang UGD, 1 ruang BP Gigi, ruang

pendaftaran, kasir, 1 ruang obat, ruang KIA/KB, 1 ruang imunisasi, 1

ruang laboratorium, 1 ruang konsultasi Gizi, 1 ruang TU, 1 ruang kepala, 1

gudang, 1 aula, 1 mushola, 1 dapur, 1 ruang MR(sekretariat), dan memiliki

3 kamar mandi. Puskesmas Godean II memiliki 2 mobil Ambulan,

Puskesmas Godean II Sleman mempunyai 2 Puskesmas Pembantu,

yaitu Pustu Sidorejo, Pustu Sidoarum. Sumber daya manusia yang ada di

Puskesmas Godean II Sleman sebagai berikut:

44

Tabel 4.1Jumlah sumber daya manusia puskesmas godean II Sleman

No Jenis tenaga Jumlah1 Ka UPT Puskesmas 12 Dokter umum 13 Dokter gigi 14 Bidan 55 Perawat 56 Perawat gigi 37 Staf TU 48 Nutrisionis 29 Rekam medis 210 Sanitarian 111 Apoteker 212 Analis kesehatan 213 Pengelola barang 1

Jumlah 30

Kegiatan yang ada di Puskesmas Godean II Sleman meliputi

pelayanan yang ada di Puskesmas Godean II Sleman meliputi Balai

Pengobatan umum, Balai Pengobatan Gigi, KIA/KB, Laboratorium,

Konsultasi gizi dan Farmasi.

Setelah dilakukan penelitian pada tanggal 28 juni 2010- 15 juli 2010

di Puskesmas Godean II Sleman. Diperoleh 30 responden ibu hamil,

tekhnik pengambilan data dengan wawancara dan observasi yaitu dengan

menanyakan identitas responden, data yang mendukung penelitian, keikut

sertaan ibu hamil untuk menjadi responden kemudian dilakukan

pengukuran lingkar lengan atas dan kadar Hb dan hasilnya di catat di

lembaran observasi dan didapatkan hasil sebagai berikut:

45

2. Karakteristik Responden

Karakteristik dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan dan

pekerjaan. Hasil penelitian karakteristik responden dapa di deskripsikan

sebagai berikut:

a. Karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas Godean II

Sleman

Tabel 4.2Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur

di Puskesmas Godean II SlemanNo Umur Frekuensi %1 < 20 tahun 6 202 20-35 Tahun 21 703 >35 tahun 3 10

Total 30 100

Tabel 4.2 Menunjukan bahwa responden terbanyak adalah ibu

hamil dengan usia 21-35 tahun yakni sejumlah 21 orang (70%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Godean

II Sleman

Tabel 4.3Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan

di Puskesmas Godean II SlemanNo Pendidikan Frekuensi %

1 SD 3 102 SMP 9 303 SMA/SMK 14 46,74 PT 4 13,3

TOTAL 30 100Tabel 4.1 Menunjukan bahwa responden terbanyak adalah

ibu hamil dengan pendidikan SMA/SMK yakni sejumlah 14 orang

(46,7%).

46

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan di Puskesmas Godean

II Sleman

Tabel 4.4Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

di Puskesmas Godean II Sleman tahun 2010No Pekerjaan Frekuensi %1 Ibu rumah tangga 16 53.32 Swasta 10 33.33 PNS 2 6.74 Wira swasta 2 6.7

Total 30 100

Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel

di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden yang penulis teliti

didapatkan empat kategori pekerjaan yang banyak IRT 16 responden

(53,3%).

3. Status gizi ibu hamil di puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta.

Hasil penelitian status gizi ibu hamil, setelah dikategorikan dapat

di deskripsikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5Distribusi frekuensi status gizi (LLA) ibu hamil

di Puskesmas Godean II SlemanNo Status gizi Frekuensi %1 Kurang (<23,5) 6 202 Baik (≥23,5) 24 80

Total 30 100

Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel di

atas menunjukkan bahwa kelompok status gizi kurang ada 6 responden

(20%) dan yang berstatus gizi baik sebanyak 24 responden (80%).

47

4. Tingkat Kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman tahun 2010

Hasil penelitian tingkat kejadian anemia ibu hamil, setelah

dikategorikan dapat di deskripsikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6Distribusi frekuensi tingkat kejadian anemia ibu hamil

di Puskesmas Godean II Sleman tahun 2010

No Kejadian anemia Frekuensi %1 Tidak anemia 25 83,32 Anemia 5 16,7

Total 30 100.0Berdasarkan distribusi frekuensi yang tergambar dalam tabel di

atas menunjukkan bahwa dari 30 responden yang penulis teliti terdapat

dua kategori yaitu yang tidak mengalami anemia sebanyak 25 responden

(83,3%) dan yang mengalami anemia sebanyak 5 responden (16,7%).

5. Hubungan status gizi ibu hamil dengan tingkat kejadian anemia di

Puskesmas Godean II Sleman .

Hubungan status gizi ibu hamil dengan tingkat kejadian anemia

dapat di deskripsikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan tingkat kejadian anemia

di Puskesmas Godean II Sleman tahun 2010.

NoStatusgizi

Kejadian anemia

Total P valueAnemia Tidak

anemiaF % f % f %

1. Kurang 3 10 3 10 6 202. Baik 2 6.7 22 73.3 24 80 0.014

Total 5 16,7 25 83,3 30 100.0

48

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok status gizi kurang

dan terkena anemia ada 3 orang (10%) dan yang tidak anemia ada 3 orang

(10%). Pada status gizi baik terdapat 2 orang (6,7%) yang terkena anemia

dan 22 orang (73,3%) tidak anemia.

Dari hasil perhitungan menggunakan uji statistic koefisien

kontingensi dengan SPSS for window release 15,0 di dapatkan x2 hitung

lebih besar dari x2 tabel (6,000 > 3,481), sehingga penelitian ini menerima

hipotesis alternative dan menolak hipotesis nol. Koefisien kontingensi (C)

diperoleh sebesar 0,408 dengan taraf signifikansi 0,014 (p < 0,05),

menunjukan hubungan yang sedang antara status gizi ibu hamil dengan

tingkat kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan dalam bentuk tabel

dan narasi pada bagian sebelumnya, untuk selanjutnya penulis membahas

mengenai variabel dan hubungan antar variabel yang diteliti sejumlah 30

orang ibu hamil yang menjadi responden.

1. Karakteristik responden

Karakteristik responden berdasarkan umur yang paling banyak

adalah ibu hamil antara usia 20 hingga 35 tahun yakini sebanyak 70%,.

Kehamilan pada usia <20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan

anemia karena pada kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum

optimal emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga

mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian

49

terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi selama kehamilannya,

sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan

penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa

diusia ini (Manuaba, 1998).

Responden dalam penelitian ini terbanyak berpendidikan terakhir

SMA yaitu 24 orang (46,7%). Lembaga pendidikan meletakkan konsep

pengertian sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan

semakin baik pengetahuan (Soekanto, 2003).

Pekerjaan ibu-ibu dalam penelitian ini yaitu ibu rumah tangga 16

orang (53,3%). Mayoritas ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga

lebih banyak waktu luangnya untuk mencari informasi kesehatan sehingga

bisa berperilaku baik.

2. Status gizi ibu hamildi puskesmas godean II Sleman

Pada tabel di atas menunjukan bahwa pada status gizi baik yang

tidak mengalami anemia ada 22 orang (73,3%) dan 3 orang (10%) pada

status gizi kurang, hal ini di sebabkan karena status gizi baik kebutuhan zat

gizinya terpenuhi secara adekuat. Status gizi berpengaruh terhadap kejadian

anemia dalam kehamilan, pola makan yang tidak memenuhi gizi seimbang

dan sedikit sumber Fe salah satu faktor penyebab anemia (Waryono, 2010).

Status gizi ibu hamil dikatakan baik jika ukuran LILA ibu ≥ 23,5 cm

(Waryono, 2010).

50

3. Kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukan bahwa kejadian anemia di Puskesmas

Godean II Sleman, sebagian besar tidak anemia 25 orang (83,3%). Yang

mengalami anemia ada 5 orang (16,7%). Anemia ibu hamil berakibat

buruk bagi kehamilan seperti abortus, persalinan prematur, perdarahan,

dan gangguan pertumbuhan janin dalam rahim. Pada saat persalinan

anemia berakibat gangguan his-kekuatan mengedan, kala I dapat

berlangsung lama, sehingga terjadi partus lama, kala II berlangsung lama

sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan persalinan dengan

tindakan, kala III dapat diikuti dengan retensio plasenta dan perdarahan

postpartum karena atonia uteri, kala IV dapat terjadi perdarahan post

partum dan atonia uteri. Pada ibu nifas dapat berakibat terjadi subinvolusi

uteri yang menyebabkan perdarahan postpartum, memudahkan infeksi

puerpurium, pengeluaran asi berkurang. Sedangkan pada janin akan

berakibat cacat bawaan ( Manuaba, 2002).

4. Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan tingkat kejadian

anemia di Puskesmas Godean II Sleman Yogyakarta

Berdasarkan hasil analisis chi square diperoleh nilai chi square

hitung sebesar 6,000 lebih besar dari chi square tabel dengan taraf

signifikan 5% yakni 3,841 dan asymp. Sig lebih kecil dari pada p (0,014 >

0,05) maka Ho ditolak, Ha diterima. Hasil analisis ini menunjukan ada

hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan tingkat

kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman.

51

Dari tabel distribusi silang di atas diketahui juga pada responden

yang anemia paling banyak terdapat pada status gizi kurang ada 3 orang

(10%) dan selebihnya 2 orang (6,7%) pada status baik. Hal ini dapat

dinyatakan bahwa kemungkinan ibu tersebut kurang zat besi, konsumsi

makanan yang kurang zat gizinya, malabsorbsi, penyakit kronis seperti

TBC, cacing usus, malaria dan lain-lain yang dapat menimbulkan anemia

pada ibu hamil.

Pada status gizi yang kurang pada ibu hamil, berat badan lahir

rendah akan meningkat sebesar 2,38 kali dibandingkan dengan kehamilan

dengan gizi yang cukup baik. Oleh karena itu gizi ibu hamil memegang

peranan penting untuk dapat tumbuh kembang dengan baik serta IQ yang

relative tinggi (Manuaba, 2002).

Kekurangan zat besi dapat di atasi melalui pemberian zat besi

secara teratur dan peningkatan gizi, disamping itu pemeriksaan antenatal

sudah mulai mendapat perhatian sehingga banyak memeriksakan diri ke

dokter, bidan, puskesmas dan rumah sakit. Pelayanan antenatal yang di

anjurkan dan di anggap sudah memenuhi kriteria ibu hamil cukup 4 kali

selama hamil. Pada pemeriksaan laboratorium dasar seperti darah

lengkap, urine lengkap dan gula darah. Berdasarkan pemeriksaan dasar

tersebut dapat dikembangkan pemeriksaan lebih lanjut dengan indikasi

tertentu (Manuaba, 2002).

52

C. Keterbatasan penelitian

Dalam penelitian ini banyak keterbatasan- keterbatasan yang dapat

mempengaruhi hasil penelitian itu sendiri antara lain faktor dari peneliti,

waktu dan responden yang di gunakan dan lain-lain.

1. Dari peneliti sendiri kemungkinan masih banyak kekurangan dalam hal

penelitian.

2. Untuk waktu yang digunakan dalam penelitian dirasa kurang oleh peneliti

dan jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti kurang memenuhi

inklusi.

3. Ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat berpengaruh pada hasil

penelitian ini yaitu variabel- variabel pengganggu tidak dikendalikan yang

kemungkinan menjadi bias dalam hasil penelitian ini.

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Jumlah responden sebanyak 30 orang ibu hamil dengan umur antara 17-39

tahun. Yang berusia reproduktif sehat sebanyak 21 orang (70%).

2. Jumlah responden yang status gizi baik sebanyak 24 orang (80%) dan

status gizi kurang sebanyak 6 orang (20%).

3. Jumlah responden yang tidak anemia sebanyak 25 orang (83,3%) dan yang

anemia sebanyak 5 orang (16,7%).

4. Jumlah responden yang status gizi kurang tetapi anemia sebanyak 3 orang

(10%), status gizi kurang dan tidak anemia 3 orang (10%), jumlah

responden yang status gizi baik dan tidak anemia sebanyak 22 orang

(73,3%), status gizi baik tetapi anemia sebanyak 2 orang (6,7%).

5. Ada hubungan yang nyata antara status gizi ibu hamil dengan tingkat

kejadian anemia di Puskesmas Godean II Sleman. Koefisien kontingensi

(C) di peroleh sebesar 0,408 dengan taraf signifikansi 0,014 (p < 0,05),

menunjukan hubungan sedang antara status gizi ibu hamil dengan tingkat

kejadian anemia di puskesmas godean II Sleman tahun 2010.

54

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Godean II Sleman

Mempertahankan atau meningkatkan KIE kepada ibu hamil agar bisa

menghindari kejadian anemia seperti kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.

2. Bagi ibu hamil

Berusaha mencapai BB optimal selama hamil, menjaga kesehatan,

mengkonsumsi makanan degan gizi seimbang dan memeriksakan

kehamilan secara rutin.

3. Bagi peneliti berikutnya

Peneliti lebih lanjut untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan

anemia pada ibu hamil, kejadian BBLR dan gangguan kesehatan yang

berkaitan dengan status gizi ibu hamil, pengendalian dari variabel

pengganggu dan subyek penelitian lebih di perhatikan sehingga hasil yang

di dapat menjadi lebih baik untuk perkembangan ilmu pengetahun.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka cipta.

Arisman, (2002). Gizi Dalam Daur Kehidupan, EGC, Jakarta.

Depkes, 1998, upaya akselerasi penurunan angka kematian ibu. Depkes RI.Jakarta.

Hanifah, Lilik . 2010. Hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat badanbayi lahir studi kasus di RB Pokasi.http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=7&ved=0CC0QFjAG&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uns.ac.id%2Fabstrakpdf_10581_.pdf&rct=j&q=status+gizi+ibu+hamil&ei=lWjvS8-cEMuLkAWcjPXnBg&usg=AFQjCNH06rVeikKVC-8CySVgLGphj1JXmA

Lasmini, (2010). Hubungan Tingkat Penegetahuan Ibu Hamil Trimester IiiTentang Gizi Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Di PuskesmasKalibawang Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta. Karya tulis ilmiahSTIKES A Yani Yogyakarta.

Manuaba, I.G. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin ObstetricGinekologi dan KB. Jakarta: EGC.

Manuaba, I.G. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KeluargaBerencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Mochtar, R. (1998). Sinopsis obstetri: obstetri operatif. Obstertri sosial. Jakarta.EGC.

Nyoman, S.dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGC.

Notoatmodjo, S. (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Cetakan ketiga.Jakarta: rineka cipta.

________. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan pertama.Jakarta: rineka cipta.

Prawirihardjo,S. (2000). Ilmu kandungan. Jakarta. Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirahardjo.

Proverawati dan Asufah. 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:Nuha Medika.

Saifuddin, AB., dkk. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan KesehatanMaternal dan Neonatal. Jakarta: JNPKKR – POGI dan Yayasan BinaPustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sastroasmoro, S. dan Ismael, S. 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.Jakarta: Binarupa Aksara.

Sibagariang, E. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans InfoMedia.

Sophia,Enny . 2009. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Medicastore Artikel Kesehatan.medicastore.com .7 april 2010

Sugiono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan kesembilan. Bandung:Alfabeta.

Waryono. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta. Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirahardjo.

Waryono, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama .