GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

13
GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK) SETELAH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI WILAYAH PUSKESMAS WERU NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh : APRI KUSUMA DAMAYANTI NIM. J310141016 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Transcript of GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

Page 1: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS

(KEK) SETELAH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

DI WILAYAH PUSKESMAS WERU

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh :

APRI KUSUMA DAMAYANTI

NIM. J310141016

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …
media 1
Text Box
i
Page 3: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …
media 1
Text Box
ii
Page 4: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …
Page 5: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

iv

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS

(KEK) SETELAH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

DI WILAYAH PUSKESMAS WERU

Abstrak

Tercukupinya kebutuhan zat gizi ibu hamil dapat diketahui dari

bertambahnya berat badan ibu setiap bulan. Kekurangan gizi pada ibu

hamil banyak terjadi di negara-negara berkembang yang meliputi

kekurangan energi kronis. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat

menyebabkan masalah pada ibu dan janin. Salah satu program

pemerintah dalam mengurangi jumlah ibu hamil kurang energi kronis

yaitu dengan pemberian makanan tambahan. Pemberian makanan

tambahan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu selama masa

kehamilan. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran status gizi ibu

hamil kurang energi kronis setelah pemberian makanan tambahan di

wilayah Puskesmas Weru. Jenis penelitian ini yakni penelitian

observasional. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil kekurangan energi

kronis trimester II dan trimester III berjumlah 81 orang secara purposive

sampling. Analisis data menggunakan uji deskriptif. Penelitian

menunjukkan setelah pemberian makanan tambahan ibu hamil

mengalami peningkatan status gizi Ibu sebesar 93.8%. Setelah pemberian

makanan tambahan pada ibu hamil kekurangan energi kronis status gizi

meningkat.

Kata kunci: status gizi

Abstract

The fulfillment of the nutritional needs of pregnant women can be seen

from the increase in maternal weight every month. Nutritional

deficiencies in pregnant women occur in many developing countries,

including chronic energy shortages. Malnutrition in pregnant women can

cause problems for both mother and fetus. One of the government

programs in reducing the number of chronic energy-deficient pregnant

women is by providing supplementary food. Supplementary feeding aims

to meet the nutritional needs of the mother during pregnancy. This study

is to determine the nutritional status of pregnant women with chronic

energy deficiency after supplementary feeding in the Weru Public Health

Center. This type of research is observational research. The sample of

this study was 81 pregnant women lacking in chronic energy trimester II

and trimester III amount by purposive sampling. Data analysis using

descriptive test. The study showed that after supplementary feeding

pregnant women increased their nutritional status by 93.8%. After

supplementary feeding in pregnant women with chronic energy

deficiency improved nutritional status.

Keywords: Nutritional status

Page 6: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

1

1. PENDAHULUAN

Salah satu indikator tercukupinya kebutuhan zat gizi ibu hamil dapat diketahui dari

bertambahnya berat badan ibu setiap bulan (Sulistyoningsih, 2011). Status nutrisi

pada wanita hamil, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan

janin saat dalam kandungan (Abu et al, 2010). Kekurangan gizi pada ibu hamil

banyak terjadi di negara-negara berkembang yang meliputi kurang energi kronis

(KEK) maupun kekurangan zat gizi mikro (Salam et al, 2013). Menurut laporan

Kemenkes RI (2017) ibu hamil di Indonesia yang mengalami risiko KEK sebesar

14,8%. Di Jawa Tengah prevalensi ibu hamil yang memiliki risiko KEK sebesar

17.5% (Riskesdas, 2018). Sementara di Kecamatan Weru pada tahun 2017 sebesar

10,28% ibu hamil mengalami KEK dan tahun 2018 mengalami penurunan persentase

KEK pada ibu hamil yaitu sebesar 5,34% (Puskesmas Weru, 2018).

Ibu yang Kekurangan Energi Kronis seringkali memiliki anak yang kekurangan

gizi. Kekurangan energi kronis pada ibu hamil di negara-negara berkembang

bertanggung jawab untuk 1 dari 6 kasus dengan berat badan lahir rendah (Opara,

2011). Salah satu program pemerintah dalam mengurangi jumlah ibu hamil kurang

energi kronis yaitu dengan pemberian makanan tambahan (PMT). PMT ditujukan

kepada kelompok rawan gizi yang meliputi ibu hamil risiko KEK. Pemberian

makanan tambahan (PMT) bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu selama

masa kehamilan terutama kecukupan protein (Zulaidah et al, 2014).

Hasil studi awal di Puskesmas Weru Kabupaten Sukoharjo bahwa jumlah ibu

hamil tahun 2017 sebanyak 788 orang dan yang mengalami KEK sebanyak 81 orang

(10,28%). Jumlah ibu hamil tahun 2018 sebanyak 786 orang dan yang mengalami

KEK sebanyak 42 orang (5,34%). Jumlah ibu hamil tahun 2019 bulan Januari hingga

Desember 2019 sebanyak 773 orang dan yang mengalami KEK sebanyak 99 orang

(12,81%). Hal ini berarti pada tahun 2019 terjadi peningkatan jumlah ibu hamil yang

mengalami KEK. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran status gizi ibu hamil

Kurang Energi Kronis (KEK) setelah pemberian makanan tambahan di wilayah

Puskesmas Weru.

2. METODE

Penelitian ini merupakan penelitian observasional study dengan pendekatan deskriptif

dan menggunakan desain retrospektif, dalam penelitian ini dilakukan pengamatan

Page 7: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

2

monitoring PMT ibu hamil KEK di Puskesmas Weru. Lokasi penelitian ini di

Puskesmas Weru, Puskesmas ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena pada tahun

2019 mengalami peningkatan jumlah ibu hamil KEK. Sampel dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil KEK trimester II dan III yang mendapatkan PMT berjumlah

81 orang.

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data

dokumentasi monitoring PMT pada ibu hamil KEK. Cara pengumpulan data dalam

penelitian ini melalui dokumentasi laporan monitoring PMT pada ibu hamil KEK.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Program perbaikan gizi pada ibu hamil ditujukan sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan gizi bagi ibu hamil sehingga risiko terjadinya KEK dapat ditangani. Salah

satu program untuk mengatasi KEK yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten

Sukoharjo adalah pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil KEK karena

mengacu pada pedoman gizi ibu hamil dan pengembangan makanan tambahan ibu

hamil berbasis pangan Kementerian Kesehatan RI.

Produk PMT didistribusikan keseluruh puskesmas yang ada di Kabupaten

Sukoharjo yang sebelumnya telah di data oleh petugas gizi di Puskesmas salah

satunya Puskesmas Weru. Ibu hamil yang mendapatkan PMT adalah ibu hamil yang

terdeteksi berisiko mengalami KEK. Prakteknya pemberian PMT ibu hamil di

Puskesmas Weru dilakukan setiap bulannya pada saat kunjungan ANC dan

pemberian PMT diberhentikan apabila ukuran LiLA ibu hamil > 23,5 cm.

Tabel 1. Distribusi Faktor Sosial Ekonomi di Puskesmas Weru Tahun 2019

Karakteristik Frekuensi Persentase(%)

Pendapatan

Gaji < Rp. 1.783.500 44 54,3

Gaji > Rp. 1.783.500 37 45,7

Pendidikan

Rendah (SD-SMP) - -

Menengah (SMA) 81 100,0

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan pendapatan

< Rp. 1.783.500 sejumlah 44 orang (54,3%) dan responden dengan pendidikan

menengah (SMA) sebanyak 81 orang (100,0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Page 8: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

3

sebagian besar responden berpendapatan rendah atau dibawah UMR. Status ekonomi

cukup dominan dalam mempengaruhi konsumsi pangan. Meningkatnya pendapatan

akan meningkatkan peluang untuk membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas

yang lebih baik (Marsedi et al., 2016). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

ternyata ibu hamil yang tingkat ekonomi rendah memiliki status gizi yang kurang.

Dari hasil penelitian mengenai hubungan antara pendapatan keluarga dengan KEK

pada ibu hamil menunjukkan bukan hanya responden yang mempunyai pendapatan

rendah saja yang menderita KEK, tetapi juga banyak responden yang mempunyai

pendapatan tinggi juga menderita KEK (Wati et al, 2014).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan

Asriningtyas (2010) yang mengemukakan bahwa status sosial ekonomi berpengaruh

dengan status gizi pada ibu hamil. Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam

pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari. Maka seseorang dengan

ekonomi yang tinggi maka gizi yang dibutuhkan akan tercukupi serta adanya

pemeriksaan kehamilan membuat gizi ibu dapat selalu terpantau. Tingkat pendapatan

menentukan apa yang dibeli, semakin tinggi pendapatan semakin tinggi pula

presentasi pembelanjaannya (Nursanti, dkk, 2005).

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semua responden berpendidikan

menengah atau SMA sebanyak 81 orang (100,0%). Dari hasil penelitian ini dapat

dilihat bahwa responden memiliki tingkat pendidikan yang tinggi belum tentu

mempunyai pengetahuan tinggi juga tentang pengertian, gejala, tanda, penyebab,

akibat, pencegahan, dan cara mengatasi kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu

hamil (Dewi dan Cahyani, 2017). Kurangnya pengetahuan atau kurangnya informasi

tentang kesehatan dan gizi merupakan faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Temuan pada penelitian ini sesuai dengan temuan Saraswati (2009), yaitu ibu hamil

yang memiliki pendidikan formal memiliki risiko KEK yang lebih tinggi

dibandingkan ibu yang memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima

informasi, sehingga kemampuan berpikir lebih rasional. Menurut asumsi peneliti,

tingkat pendidikan dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan responden yang

diperoleh secara formal. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin cepat pula

penyerapan informasi yang didapat. Pendidikan sangat berhubungan dengan

Page 9: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

4

pengetahuan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin

mudah menerima serta mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya (Stephanie

dan Kartika, 2016).

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mahirawati (2014) bahwa pendidikan

ibu yang mayoritas SMA namun pendapatan keluarga rendah menyebabkan daya beli

rendah pula yang mengakibatkan belum terpenuhinya kebutuhan Gizi Ibu Hamil dari

segi kualitas dan kuantitas.

Tabel 2. Distribusi Faktor Biologis di Puskesmas Weru Tahun 2019

Kategori Frekuensi Persentase(%)

Usia Ibu

<20 tahun 3 3,7

20-35 tahun 74 91,4

>35 tahun 4 4,9

Paritas

Nullipara (0x) 41 50,6

Primipara (1x) 31 38,3

Multipara (>1x) 9 11,1

Usia Kehamilan

13-28 minggu (Trimester II) 59 72,8

>28 minggu (Trimester III) 22 27,2

Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan berusia 20-35

tahun sebanyak 74 orang (91,4%), responden dengan paritas nullipara sebanyak 41

orang (50,6%), dan responden dengan umur kehamilan 13-28 minggu sebanyak 59

orang (72,8%).

Usia responden yang tergolong reproduktif memberikan kesadaran kepada

responden untuk berusaha mencukupi kebutuhan gizi selama hamil. Dari hasil

penelitian ini dapat dilihat bahwa responden memiliki usia produktif. Penelitian ini

sesuai dengan penelitian Abraham et al. (2015) bahwa usia ibu dalam kelompok usia

reproduksi paling rentan terhadap kekurangan gizi karena asupan makanan yang

rendah, distribusi makanan yang tidak merata dalam rumah tangga, penyimpanan dan

persiapan makanan yang tidak tepat. Telah diketahui bahwa kekurangan energi kronis

merupakan faktor risiko rendahnya produktivitas, morbiditas, dan mortalitas orang

dewasa, dengan kekurangan gizi kronis di kalangan wanita juga menjadi faktor risiko

utama untuk hasil kelahiran yang merugikan bagi anak-anak mereka.

Page 10: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

5

Sebagian besar responden nullipara sebanyak 48 orang (48.5%). Responden di

Puskesmas Weru yang termasuk nullipara maupun primipara lebih banyak daripada

paritas multipara. Penelitian ini ibu hamil yang berisiko KEK yang termasuk

nullipara dan primipara karena responden dengan paritas >1 lebih sedikit

dibandingkan dengan responden nullipara dan primipara. Riwayat paritas bermanfaat

untuk menentukan besaran akan zat gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras

cadangan zat gizi ibu. Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan kualitas

janin yang rendah dan merugikan kesehatan ibu karena ibu tidak memperoleh

kesempatan untuk memperbaiki diri tubuhnya (Prawirohardjo, 2008). Apabila ibu

golongan paritas tinggi akan mempengaruhi perkembangan janin yang dikandungnya

(Mauaba, 2010).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perubahan LiLA sebelum dan setelah

pemberian PMT-Ibu Hamil di Puskesmas Weru Tahun 2019

No Kategori

Sebelum pemberian PMT-

Ibu Hamil

Setelah pemberian PMT-

Ibu Hamil

F % F %

1 KEK 81 100,0 5 6,2

2 Tidak KEK - - 76 93,8

Jumlah 99 81 100,0 81

Tabel 3 menunjukkan bahwa responden setelah pemberian PMT-Ibu Hamil

mengalami perubahan LiLA, diketahui bahwa status gizi Ibu Hamil mengalami

peningkatan, sebanyak 76 orang (93,8%) tidak mengalami KEK dan hanya sebanyak

5 orang (6,2%) yang mengalami KEK.

Berdasarkan hasil penelitian, dari 81 ibu yang mendapatkan PMT ibu hamil

sebanyak 76 orang mengalami peningkatan pada status gizi nya sebesar 93,8% dilihat

dari Lingkar lengan atasnya setelah mengkonsumsi biskuit PMT yang telah diberikan

oleh petugas kesehatan, disisi lain juga para ibu yang hamil dengan KEK dia juga

sering mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Rata-rata LiLA sebelum pemberian makanan tambahan biskuit didapatkan hasil 22.08

cm, untuk LiLA terendah 17.50 cm dan tertinggi adalah 23.5 cm. Rata-rata LiLA

sesudah diberi PMT biskuit didapatkan hasil 24.45 cm, untuk LiLA terendah 22.0 cm

dan tertinggi adalah 25.50 cm. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurina (2016), bahwa

status gizi ibu hamil mengalami peningkatan selama pemberian PMT-P susu dan

Page 11: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

6

biskuit MT-bumil dibandingkan sebelum pelaksanaan program. Didukung hasil

penelitian Wahida (2015) bahwa ada perbedaan yang signifikan pada perubahan berat

badan dan ada perbedaan yang signifikan pada perubahan LiLA ibu hamil pada ibu

hamil yang diberikan makanan tambahan.

Pemberian makanan tambahan merupakan salah satu upaya untuk meningkatan

asupan zat gizi bagi ibu hamil kurang energi kronis untuk memenuhi kebutuhan

gizinya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan konsumsi energi

dan protein pada ibu hamil kurang energi kronis setelah diberikan makanan tambahan

berupa biskuit dengan bahan dasar pangan lokal dengan kandungan energi 474,75

kkal dan protein 18,4 gram. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan

jenis produk adalah produk sudah dikenal dan memiliki citarasa yang baik sehingga

disukai serta diterima masyarakat secara luas, praktis, punya daya simpan relative

lama dan mudah dalam penyajiannya. Aspek lain yang dipertimbangkan adalah

komposisi gizi produk.

Peningkatan status gizi ibu hamil wilayah Puskesmas Weru berdasarkan LILA

ini terjadi dengan adanya kesadaran lebih baik terutama dalam konsumsi makanan

utama dan PMT-P (biskuit MT-Bumil) selama masa kehamilan. Pada penelitian

ini,peneliti tidak mengukur ibu dalam mengkonsumsi Fe. Pemberian makanan

tambahan dan zat besi pada ibu hamil yang menderita KEK dapat meningkatkan

konsentrasi Hb walaupun besar peningkatannya tidak sebanyak ibu hamil dengan

status gizi baik. Pada ibu hamil yang menderita KEK kemungkinan masih

membutuhkan intervensi tambahan agar dapat menurunkan prevalensi anemia sampai

ke tingkat yang paling rendah (Yang dan Sandra, 2011). Ketidakmampuan dalam

memenuhi kebutuhan intake zat gizi pada masa kehamilan akan menyebabkan kurang

energi kronis (KEK) dan anemia pada ibu hamil. Ibu yang menderita KEK

berpeluang menderita anemia 2,76 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak

KEK (Kusumawati, 2016).

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu konsumsi suplementasi Fe, nafsu makan

ibu hamil trimester II dan III berbeda, dan tingkat kepatuhan konsumsi PMT.

4. PENUTUP

Peneliti menyimpulkan bahwa Ibu yang mengalami KEK di Puskesmas Weru

sebagian besar memiliki pendapatan di bawah UMR sebesar 54,3%, semua ibu

Page 12: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

7

berpendidikan menengah (SMA), usia 20-35 tahun sebesar 91,4% dan nullipara

sebesar 50,6%. Setelah pemberian makanan tambahan Ibu Hamil status gizi ibu hamil

di Puskesmas Weru meningkat sebesar 93.8%.

Saran dalam penelitian ini yaitu perlu diadakan pendekatan dan pemantauan

khusus kepada ibu hamil Kekurangan Energi Kronis yang bertujuan untuk

meningkatkan status gizinya dengan cara konseling sehingga patuh dalam

mengkonsumsi pemberian makanan tambahan. Sebaiknya penelitian lebih lanjut

memperhatikan juga tingkat kepatuhan konsumsi pemberian makanan tambahan dan

nafsu makan ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Abu, S.K., and Fraser. D.,. (2010). Maternal Nutrition and Birth Outcomes. Oxford

Journal. 32 (1), 5-25.

Asriningtyas, Rizki. (2010). Hubungan tingkat pengetahuan gizi dan status sosial

ekonomi ibu hamil dengan status gizi ibu hamil primigravida trimester II di

Puskesmas Pembantu Tunjung Burneh Bangkalan. Skripsi: Universitas

Airlangga, Surabaya.

Chandradewi, AASP. (2015). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap

Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis) di Wilayah

Kerja Puskesmas Labuan Lombok. Jurnal Kesehatan Prima, 9 (1), 1391-

1404.

Dewi, RK. dan Cahyani, SD. (2017). Gambaran Ibu Hamil Tentang Kekurangan

Energi Kronis (KEK) Pada Kehamilan. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak

Akademi Kebidanan An-Nur. 2(2), 46-50.

Kemenkes RI, (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018.

Kemenkes, RI. (2017). Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita-Anak

Sekolah-Ibu Hamil). Jakarta.

Mahirawati, VK. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan

Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Kamoning Dan

Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem

Kesehatan, 17 (2), 193-202.

Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan

dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.

Marsedi, GS., Marsedi, Laksmi Widajanti, AA., (2016). Hubungan Sosial Ekonomi

dan Asupan Zat Gizi dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada Ibu

Page 13: GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS …

8

Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjung Pinang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(3), 138-147.

Nursanti I dan Kurniawati N. (2005). Faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan

nutrisi ibu hamil di Puskesmas Cilincing Jakarta Utara. Jurnal kedokteran dan

kesehatan. 1(1).

Opara, J., (2011). Malnutrition During Pregnancy Among Child Bearing Mothers in

Mbaitolu of Imo State. Nigeria. Mediteranean Journal of Social Science, 2

(6).

Prawirohardjo,S., (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Salam,R.A., Das,J.K., Ali,A., Lassi,Z.S & Bhutta, Z.A. (2013). Maternal

undernutrition and intrauterine growth restriction. Expert Rev. Obstet.

Gynecol. 8 (6), 559–567.

Stephanie P. dan Kartika, SKA. (2016). Gambaran Kejadian Kurang Energi Kronik

Dan Pola Makan Wanita Usia Subur Di Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan

Klungkung Bali 2014. Ejurnal Medika Udayana. 5 (6).

Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Wahida, Z. (2015). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Perubahan

Status Gizi Ibu Hamil. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan. Stikes Dian

Husada Mojokerto

Wati L., Ernalia Y., Haslinda L. (2014). Hubungan Pengetahuan Mengenai Gizi,

Pendapatan Keluarga Dan Infestasi Soil Transmitted Helminths Dengan

Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Ibu Hamil Di Daerah Pesisir Sungai Siak

Pekanbaru. JOM, 1(2), 1-10.

Zulaidah,H.S., Kandarina, I., Hakimi, M. (2014). Pengaruh pemberian makanan

tambahan (PMT) pada ibu hamil terhadap berat lahir bayi. Jurnal Gizi Klinik

Indonesia, 11(2).