HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah...

95
i HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEPRIBADIAN GURU DENGAN AKHLAQUL KARIMAH SISWA MADRASAH IBTIDAIYYAH MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh ULFAH MASRUROH NIM 11508005 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

Transcript of HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

i

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG

KEPRIBADIAN GURU DENGAN AKHLAQUL KARIMAH

SISWA MADRASAH IBTIDAIYYAH MA’ARIF SRATEN

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ULFAH MASRUROH

NIM 11508005

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

iii

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG

KEPRIBADIAN GURU DENGAN AKHLAQUL KARIMAH

SISWA MADRASAH IBTIDAIYYAH MA’ARIF SRATEN

KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

ULFAH MASRUROH

NIM 11508005

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

v

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

vii

MOTTO

Sabar Ikhlas dan Tawakal Menjalani Proses

Bahagia Menikmati Sukses

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

viii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh Cinta skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Bapak Ibu tercinta (M. Rodli dan Siti Rokhayati) yang tak

putus-putusnya memberikan Cinta, Sayang, dan Doanya

dengan penuh keikhlasan.

2. Adikku tercinta Raukhana Mubarriroh yang telah

memberikan Cinta dan Sayang dan semangatnya untuk

penulis.

3. Eyang uti juga kakung dan keluarga besarku tercinta yg

senantiasa berdoa untuk kesuksesanku.

4. Dia yang telah mencurahkan Cinta dan Sayangnya untuk

diri ini dengan sepenuh hati.

5. Teman-temanku seperjuangan PGMI ‘08 yang telah

dahulu mengibarkan bendera PGMI.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

ix

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang

segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan

sahabat.

Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd selaku ketua jurusan Tarbiyah dan selaku pembimbing

skripsi.

3. Peni Susapti, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah.

4. Drs. Abdul Syukur, M.Si selaku pembimbing akademik.

5. Semua Bapak Ibu dosen serta karyawan yang telah memberi bekal dan

pengetahuan serta pelayanan kepada penulis.

6. Keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi

kepada penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Seluruh sahabat seperjuangan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

angkatan 2008 yang saya sayangi.

8. Kepala Madrasah serta Bapak Ibu Guru MI Ma’arif Sraten.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan penulis sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk

diperbaiki dalam skripsi ini.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

x

Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga skripsi ini memberikan

sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan.

Salatiga, 28 April 2014

Penulis

Ulfah Masruroh

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

xi

ABSTRAK

Masruroh, Ulfah. 2014. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru

dengan Akhlaqul Karimah Siswa Madrasah Ibtidaiyyah Ma’arif Sraten

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014. Jurusan Tarbiyah.

Program Studi S1 PGMI. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri.

Pembimbing Suwardi, M.Pd.

Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru, Akhlaqul Karimah

Siswa

Penelitian ini membahas hubungan antara persepsi siswa dengan akhlaqul

karimah siswa MI Ma’arif Sraten. Dengan rumusan masalah (1) Bagaimanakah

persepsi siswa tentang kepribadian guru di MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab.

Semarang tahun 2014?, (2) Bagaimanakah akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif

Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014?, dan (3) Apakah terdapat

hubungan antara persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan akhlaqul

karimah siswa MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014?.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode

korelasi. Sampel penelitian berjumlah 29 siswa, yaitu siswa kelas IV, V dan siswa

kelas VI. Instrumen penelitian berupa angket. Teknik pengumpulan data

menggunakan dengan angket dan dokumentasi. Adapun analisis datanya

menggunakan teknik korelasi product moment

Temuan penelitian ini menunjukan bahwa persepsi siswa tentang

kepribadian guru terdapat hubungan yang positif dengan akhlaqul karimah siswa.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan persepsi siswa

tentang kepribadian guru diperolehan jawaban angket untuk kategori tinggi adalah

13 anak (45%), kategori sedang 10 anak (34%), dan kategori rendah 6 anak

(21%). Kemudian dari hasil angket akhlaqul karimah siswa diketahui bahwa untuk

kategori tinggi adalah 12 anak (41%), kategori sedang adalah 9 anak (31%), dan

kategori rendah adalah 8 anak (28%). Kemudian untuk mengetahui hubungan ,

dihitung menggunakan rumus product moment yang diketahui dengan nilai

korelasi 0,491. Selanjutnya untuk membuktikan signifikan atau tidaknya antara

persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan akhlaqul karimah siswa MI

Ma’arif Sraten, maka nilai korelasi 0,491 dikonsultasikan dengan r tabel product

moment dengan taraf signifikasi 5% untuk N = 29 adalah 0,367 dan taraf

signifikan 1% untuk N = 29 adalah 0,470 yang mana jika r hitung lebih besar dari

r tabel, maka Ha diterima, dengan demikian korelasi 0.491 itu “Signifikan”.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi persepsi

siswa tentang kepribadian guru maka semakin tinggi pula akhlaqul karimah siswa.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………………………………………......

HALAMAN BERLOGO ……………………………………………

HALAMAN JUDUL ………………………………………………..

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….

HALAMAN MOTTO ……………………………………………….

KATA PENGANTAR ………………………………………………

ABSTRAK …………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………..

DAFTAR TABEL …………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xi

xii

xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………….

B. Rumusan Masalah …………………………………..

C. Tujuan Penelitian ……………………………………

D. Hipotesis Penelitian………………………………….

E. Manfaat Penelitian ……………………………….....

F. Definisi Operasional ………………………………..

G. Metode Penelitian …………………………………..

H. Sistematika Penulisan ………………………………

1

4

5

5

6

6

10

14

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru ………

1. Persepsi Siswa ………….………….…………

2. Kepribadian Guru

B. Akhlaqul Karimah Siswa …… ………………….

C. Hubungan Antara Persepsi Siswa tentang

Kepribadian guru dengan Akhlaqul Karimah siswa

……………………………..………….…………

15

15

20

33

37

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………..

1. MI Ma’arif Sraten ………….………….……...

2. Letak Geografis ………….………….………..

3. Visi dan Misi ………….………….…………...

4. Sarana dan Prasarana ………….………….…...

5. Keadaan Siswa Guru dan Karyawan ………….

B. Penyajian Data ……………………………………

1. Daftar Nama Responden ………….………….

2. Hasil Data Mentah ………….………….……..

39

39

39

40

40

42

44

44

45

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif ……………………………….

1. Analisis tentang Persepsi Siswa tentang

Kepribadian Guru ………….………….……..

2. Analisis tentang Akhlaqul Karimah Siswa …...

47

48

53

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

xiv

B. Analisis Uji Hipotesis ……………………………

C. Analisis Lanjutan ……………………………......

59

62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………….

B. Saran ………………………………………………...

64

65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

66

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

xv

DAFTAR TABEL

1. 3.1 Daftar Bangunan MI Maarif Sraten

2. 3.2 Daftar Peralatan Penunjang Pendidikan MI Maarif Sraten

3. 3.3 Data Jumlah Siswa MI Maarif Sraten

4. 3.4 Daftar Guru MI Maarif Sraten

5. 3.5 Data Nama Responden

6. 3.6 Jawaban Responden terhadap Angket Persepsi Siswa tentang Kepribadian

Guru

7. 3.7 Jawaban Responden tentang Angket Akhlaqul Karimah Siswa

8. 4.1 Skor Jawaban Responden terhadap Angket Persepsi Siswa tentang

Kepribadian Guru

9. 4.2 Hasil Skor Jawaban Responden terhadap Angket Persepsi Siswa tentang

Kepribadian Guru

10. 4.3 Distribusi Frekwensi Jawaban Angket Persepsi Siswa tentang Kepribadian

Guru

11. 4.4 Prosentase mengenai Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru

12. 4.5 Skor Jawaban Angket tentang Akhlaqul Karimah Siswa

13. 4.6 Hasil Skor Jawaban Angket tentang Akhlaqul Karimah Siswa

14. 4.7 Distribusi Frekwensi Jawaban Angket Akhlaqul Karimah Siswa

15. 4.8 Prosentase mengenai Akhlaqul Karimah Siswa

16. 4.9 Tabel Kerja Persiapan Penghitunga Product Moment

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

A. Indikator Angket Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru Dengan

Akhlaqul Karimah Siswa

B. Angket Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru

C. Angket Akhlaqul Karimah Siswa

Lampiran 2

A. Surat Keterangan Penelitian

B. Surat Keterangan Pembimbing

C. Surat Keterangan Lembar Konsultasi

D. Daftar Riwayat Hidup

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap

proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Dalam hal ini, kepribadian

seorang guru memiliki andil yang sangat besar, khususnya dalam kegiatan

pembelajaran. Kompetensi kepribadian guru berdasarkan Peraturan

Pemerintah nomor 74 tahun 2008 pasal 3 sekurang-kurangnya meliputi

kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi

teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Dalam pandangan masyarakat Jawa, guru memiliki posisi yang

sangat terhormat dengan menyebut istilah guru merupakan dengan

perpaduan kata digugu dan ditiru. Kata digugu mengandung makna bahwa

guru adalah sosok manusia yang dapat dipercaya. Sedangkan kata ditiru

mengandung makna bahwa seorang guru adalah manusia yang harus

diikuti, karena guru memiliki kepribadian yang utuh sehingga tingkah

lakunya patut dijadikan panutan bagi peserta didik (Barnawi, 2012: 156).

sebagaimana firman Allah SWT. Dalam surat al-Ahzab ayat 21:

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

2

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (al-Ahzab 21).

Sebagai teladan bagi peserta didik, seorang guru memang harus

memiliki sikap dan kepribadian yang utuh sehingga dapat dijadikan tokoh

panutan idola. Sedikit saja guru berbuat yang tidak atau kurang baik, maka

secara perlahan akan mengurangi kewibawaannya dan kharisma dari jati

diri (Djamarah, 2010: 41). Mengenai pentingnya kepribadian guru seorang

psikolog terkemuka, Zakiah Daradjat (Syah, 2004: 226) menegaskan

bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi

pendidik atau pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan

menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik terutama

yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang

mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).

Sangat jelas bahwa kepribadian sebenarnya adalah suatu masalah

yang abstrak, siswa dapat melihat dan mempersepsikan kepribadian guru

hanya melalui penampilan, tindakan, ucapan, cara berpakaian serta hal-hal

lain yang dapat ditangkap oleh indera, selanjutnya akan muncul tanggapan

(respon), pendapat dan penilaian terhadap guru tersebut. Sebagaimana

menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1998: 49-50) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian, set, sistem nilai, ciri kepribadian.

Di sisi lain kesadaran akhlak/moral pasti ada pada setiap manusia,

meskipun kesadaran ini sangat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti:

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

3

umur, pendidikan, kesadaran beragama, pengalaman, peradaban, dan

lingkungan (Syukur, 2003: 119).

Begitu juga dengan kesadaran ahklak siswa yang tidak lain akan

ditentukan oleh usia, pengalaman dan lingkungan. Sehingga guru sebagai

salah satu lingkungan dan sumber pengalaman bagi siswa harus

memberikan kesan yang baik dalam segala hal agar tercapai tujuan

pendidikan.

Undang-undang R.I tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II

Pasal 3 (2003: 20) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah

untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Masih banyak dikalangan orang islam terutama dikalangan pelajar

yang sekarang ini sudah tidak mempunyai akhlak yang baik lagi,

dikarenakan sebab kemajuan zaman dan era globalisasi. Untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diatas, sebagai

penanggung jawab pendidikan seorang guru harus memiliki kepribadian

yang baik agar siswanya juga berakhlak yang baik, karena guru adalah

contoh bagi anak didiknya.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

4

Dari apa yang telah dipaparkan di atas, maka jelaslah bahwa salah

satu tujuan pendidikan yaitu membentuk watak atau akhlak, sedangkan

akhlak siswa ditentukan oleh guru sebagai salah satu lingkungan dan

sumber inspirasi pengalaman. Sehingga kepribadian guru merupakan hal

yang paling berperan dalam rangka pembentukan akhlak siswa.

Setelah penulis mengadakan observasi di Madrasah Ibtidaiyyah

Ma’arif Sraten, penulis menemukan perilaku pengajar disana

mencerminkan pribadi yang baik dan mempunyai dedikasi tinggi. Penulis

juga menemukan siswa MI Ma’arif sraten berperilaku baik, sopan santun

terhadap guru, karyawan, teman dan juga masyarakat sekitar.

Dari uraian yang dijelaskan di atas, maka penulis akan

mengadakan penelitian yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA

PERSEPSI SISWA TENTANG KEPRIBADIAN GURU DENGAN

AKHLAQUL KARIMAH SISWA MADRASAH IBTIDAIYYAH

MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN

SEMARANG TAHUN 2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah di atas, maka

permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang kepribadian guru di MI Ma’arif

Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014?

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

5

2. Bagaimanakah akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang

Kab. Semarang tahun 2014?

3. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kepribadian

guru dengan akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang

Kab. Semarang tahun 2014?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimanakah persepsi siswa tentang kepribadian

guru di MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif

Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014.

3. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara persepsi siswa tentang

kepribadian guru dengan akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif Sraten

Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan masalah yang

kebenarannya masih di uji/dibuktikan melalui kegiatan peneliti. Adapun

yang menjadi hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif

antara persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan akhlaqul karimah

siswa MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

6

E. Manfaat

Penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat baik dari segi

teoritik maupun praktis.

1. Manfaat praktis diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak

antara lain:

a. Bagi sekolah

Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi pimpinan dalam

hal pembentukan akhlaq peserta didik melalui peningkatan

kompetensi kepribadian.

b. Bagi peserta didik

Diharapkan peserta didik dapat menjadikan skripsi ini sebagai

wahana informasi dan masukan untuk dapat meneladani

kepribadian guru.

c. Bagi guru

Dapat menjadi guru teladan melalui peningkatan kompetensi

kepribadian sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

2. Manfaat teoritik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

terhadap perkembangan pendidikan khususnya di Madrasah

Ibtidaiyyah.

F. Definisi Operasional

1. Persepsi siswa tentang kepribadian guru

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

7

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau

informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus

menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini

dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba,

perasa dan pencium (Slameto, 2010:102). Sedangkan siswa adalah

pelajar (Poerwadarminta, 2006: 1134).

Surya (Tohirin, 2006:169) mengatakan, secara umum

kepribadian dapat diartikan sebagai keseluruhan kualitas perilaku yang

merupakan cirinya yang khas dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Kepribadian guru akan menentukan bagi keberkesanan

guru dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan guru adalah orang

yang pekerjaannya mengajar (Poerwadarminta, 2006: 393).

Jadi persepsi siswa yang dimaksud disisni adalah kemampuan

siswa dalam mengemukakan pendapat atau ide dan kemampuan siswa

dalam menilai keseluruhan kualitas perilaku seorang pengajar.

Indikator persepsi siswa tentang kepribadian guru adalah

sebagai berikut:

a. Dapat memberikan penilaian kepada guru yang menghargai

peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut,

suku, adat istiadat, daerah asal dan gender.

b. Dapat memberikan penilaian terhadap sikap guru yang

sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

8

sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan

nasional Indonesia yang beragam.

c. Dapat memberikan penilaian terhadap perilaku guru yang

jujur, tegas, dan manusiawi.

d. Dapat memberikan penilaian terhadap perilaku guru yang

mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia.

e. Dapat memberikan penilaian terhadap perilaku guru yang

dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat

disekitarnya.

f. Dapat memberikan penilaian terhadap penampilan guru

sebagai pribadi yang mantap dan stabil.

g. Dapat memberikan penilaian terhadap penampilan guru

sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.

h. Dapat memberikan penilaian kepada guru yang

menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.

i. Dapat memberikan penilaian terhadap guru yang bangga

menjadi guru dan percaya pada diri sendiri

j. Dapat memberikan penilaian terhadap guru yang bekerja

mandiri secara profesional (Lampiran Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007).

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

9

2. Akhlaqul Karimah siswa

Dalam agama Islam, budi pekerti manusia disebut juga dengan

akhlak. Secara etimologi, kata akhlak sebuah kata yang berasal dari

bahasa Arab Al-Akhlāq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata Al-

khuluq yang berarti budi pekerti, tabi’at atau watak (Halim, 2000: 8).

Kata karimah berasal dari fiil madhi karima. Kata karimah adalah

shighot mubalaghoh dari isim fail kārimun yang artinya paling mulia.

Segala perbuatan manusia yang bernilai baik, selanjutnya dinamakan

akhlak terpuji (akhlaqul karimah) (Halim, 2000: 18). Jadi, yang

dimaksud akhlaqul karimah siswa adalah budi pekerti siswa yang baik

atau mulia. Adapun indikator dari akhlaqul karimah siswa yaitu:

a. Akhlaqul karimah kepada Allah

1) Rajin beribadah

2) Senantiasa memujiNya

b. Akhlaqul karimah kepada sesama manusia

1) Berbakti kepada orang tua

2) Menghargai teman

c. Akhlaqul karimah kepada makhluk lain

1) Menyayangi tumbuhan dan alam sekitar

2) Menyayangi binatang

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

10

G. Metode penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, karena penelitian

tersebut akan menghubungkan kedua variabel yaitu persepsi siswa

tentang kepribadian guru (X) dengan akhlaqul karimah siswa (Y).

Lokasi yang dipilih yaitu di MI MA’ARIF SRATEN,

TUNTANG, SEMARANG tahun 2014 dengan dasar bahwa di

sekolah tersebut terdapat sesuatu yang menurut peneliti menarik untuk

di teliti tentang hubungan persepsi siswa tentang kepribadian guru

dengan akhlaqul karimah siswa. Waktu penelitian dilakukan mulai

bulan Januari sampai selesai dalam memperoleh data yang diperlukan.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek yang akan

diteliti. Subyek penelitian dalam hal ini adalah seluruh siswa

Madrasah ibtidaiyyah Ma’arif Sraten Tuntang Semarang tahun

2014 yang berjumlah 65.

b. Sampel

Dalam penelitian penulis menggunakan teknik sampel

bertujuan atau purposive sample dilakukan dengan cara mengambil

subyek bukan didasarkan strata, rondom, atau daerah, tetapi

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

11

didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010:

183).

Penulis mengambil sampel kelas IV, V dan VI dengan

alasan karena siswa pada kelas tersebut sudah dapat memahami

dalam pengisian angket. Apabila diambil pada kelas rendah,

siswanya belum mampu memahaminya. Sampel pada penelitian ini

adalah siswa kelas IV, V, VI MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab.

Semarang Tahun 2014 yang berjumlah 29 siswa.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dipilih peneliti berdasar instrumen

yang dipakai peneliti, yaitu:

a. Metode Kuesioner atau Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

diharapkan dari responden (Sugiyono, 2011:142)

b. Metode Dokumentasi

Dalam pelaksanaanya yaitu meneliti benda-benda tertulis

seperti buku, majalah dan berbagai catatan. Metode ini digunakan

untuk memperoleh data dan keadaan umum situasi dan kondisi di

MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang tahun 2014.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

12

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk menggali

atau mengambil data penelitian. Instrumen disiapkan oleh peneliti

dengan mengacu pada penjelasan konsep atau definisi operasional

mengenai variabel penelitian. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan instrument penilaian berupa angket yang merupakan

salah satu instrumen non tes yang terdiri dari 10 pertanyaan yang

mempunyai 3 option jawaban.

5. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian adalah menyempitkan dan

membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi suatu data yang

teratur dan lebih berarti.

Proses analisa merupakan sebuah usaha menemukan jawaban

atas pertanyaan atau hal-hal yang kita peroleh dalam proses penelitian.

Dalam analisis data kuantitatif, penulis menggunakan analisis

deskriptif, yaitu setelah data terkumpul dan di susun, dijelaskan dan

kemudian dianalisis dengan teknik prosentase untuk mengetahui gejala

yang muncul.

a. Menentukan kualifikasi interval nilai

x100%

Keterangan : P : Proporsi individu dengan golongan

F : Frekuensi

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

13

N : Jumlah subyek dalam golongan

100% : Bilangan konstanta

Digunakan untuk menjawab rumusan masalah :

1) Bagaimanakah persepsi siswa tentang kepribadian guru?.

2) Bagaimanakah akhlaqul karimah siswa?.

b. Dalam meneliti subyek penelitian, penulis membagi kedalam dua

variable (Suharsimi Arikunto, 2005: 327) dianalisis menggunakan

teknik korelasi product moment, maka rumusnya sebagai berikut :

r xy =2222 )(])([

))((

YYNXXN

YXXYN

Keterangan rumus :

r xy = angka indeks korelasi “r” product poment

N = besarnya data

XY = jumlah hasil kali antara skor X dan skor Y

X = jumlah seluruh skor X

Y = jumlah seluruh skor Y

Digunakan untuk menjawab rumusan masalah “Adakah

hubungan antara persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan

akhlaqul karimah siswa?”.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

14

H. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman

Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Moto dan

Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.

Bagian inti dari skripsi terdiri dari:

BAB I berisi Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Manfaat

Penelitian,Definisi Operasional, Metode penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II berisi kajian pustaka yang mencakup pengertian persepsi

siswa,kepribadian guru dan Akhlaqul karimah siswa.

BAB III Berisi laporan hasil penelitian yang meliputi gambaran

umum lokasi penelitian dan data jawaban angket tentang

persepsi siswa tentang kepribadian guru dan data jawaban

angket tentang akhlaqul karimah siswa.

BAB IV berisi analisis data yang mencakup analisis deskriptif,

analisis uji hipotesis dan analisis lanjutan.

BAB V Penutup, mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Persepsi siswa tentang kepribadian guru

1. Persepsi Siswa

a. Pengertian Persepsi Peserta Didik

Istilah persepsi berasal dari bahasa Inggris “perception” yang diambil

dari bahasa latin “perceptio” yang berarti menerima atau mengambil. Dalam

kamus bahasa Inggris Indonesia, kata perception diartikan dengan

“penglihatan” atau “tanggapan”. Penglihatan yaitu bagaimana cara seseorang

melihat sesuatu, dan tanggapan yaitu bagaimana seseorang memandang atau

mengartikan sesuatu (Desmita, 2011: 117).

Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau

informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus

mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat

inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium.

(Slameto, 2010: 102).

Jalaluddin Rahmat berpendapat bahwa persepsi adalah pengalaman

tentang objek, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan pesan. Secara singkat persepsi adalah

memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuly) (Rafy Sapuri,

2009: 294).

Chaplin mengartikan persepsi sebagai proses mengetahui atau

mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera. Menurut Matlin

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

16

“perception is a process that uses our previous knowledge to gather and

interpret the stimuli that our sense register.” Hampir senada dengan Matlin,

Matsumoto mendefinisikan, “perception is the process of gathering

information about the world through our senses.” (Desmita, 2011: 117-118).

Menurut Sarlito W. Sarwono (2010: 85-86) persepsi merupakan

kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan dan

menginterpretasikan objek-objek disekitar melalui alat-alat indera. Ahmad

Fauzi (2004: 37) juga demikian, persepsi adalah menafsirkan stimulus yang

telah ada di dalam otak.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat di ambil kesimpulan bahwa

persepsi merupakan suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki

untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima

oleh sistem alat indera manusia. Jadi, persepsi pada dasarnya menyangkut

hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan

menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya dengan

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Setelah individu menginderakan

objek di lingkungannya, kemudian ia memproses hasil penginderaan sehingga

timbul makna tentang objek tersebut (Desmita, 2011: 118)

b. Prinsip Dasar Persepsi

1) Persepsi itu relatif bukannya absolut.

Manusia bukanlah instrumen ilmiah yang mampu menyerap segala

sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya. Seseorang tidak dapat

menyebutkan secara persisi berat suatu benda yang dilihatnya atau

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

17

kecepatan sebuah mobil yang sedang lewat, tetapi ia dapat secara relatif

menerka berat berbagai benda atau kecepatan mobil.

Dalam hubungannya dengan kerelatifan persepsi ini, dampak

pertama dari suatu perubahan rangsangan yang datang kemudian. Seperti

seseorang yang akan menggigil kedinginan pertama kali ia terjun ke dalam

kolam renang.

2) Persepsi itu selektif.

Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari

banyak rangsangan yang ada di sekelilingnya pada saat-saat tertentu. Hal

ini berarti bahwa rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang

pernah ia pelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatiannya dan ke

arah mana persepsi itu mempunyai kecenderungan. Hal ini juga berarti

bahwa kemampuan seseorang dalam menerima suatu rangsangan itu

terbatas.

3) Persepsi itu mempunyai tatanan.

Orang menerima rangsangan tidak dengan cara sembarangan. Ia

akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-

kelompok. Jika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan

melengkapinya sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas.

4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerima rangsangan).

Harapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan

mana yang akan dipilih untuk diterima, selanjutnya bagaimana pesan yang

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

18

dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan tersebut akan

diinterpretasi.

5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi

orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama.

Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-

perbedaan individual, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam

sikap atau perbedaan dalam motivasi. (Slameto, 2010: 103-105)

c. Proses Terjadinya Persepsi

Proses terjadinya persepsi dimulai dari objek yang menimbulkan

stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Meskipun antara

objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus

itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung

mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.

Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau

proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf

sensoris ke otak (proses fisiologis). Kemudian terjadi proses di otak sebagai

pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang

didengar, atau apa yang diraba (proses psikologis).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa taraf terakhir dari proses

persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, apa yang

didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat

indra. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

19

persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh

individu dalam berbagai macam bentuk. (Walgito, 2010: 102).

d. Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Persepsi

Persepsi individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus

yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti bagi individu

yang bersangkutan. Jadi, stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan

dalam persepsi. Selain stimulus ada beberapa faktor yang berperan dalam

persepsi, yaitu:

1) Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,

tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan dan

langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun

sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.

2) Alat indra, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus.

Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu

otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon

diperlukan syaraf motoris.

3) Perhatian

Perhatian merupakan langkah pertama untuk mengadakan persepsi.

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

20

individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. (Walgito,

2010: 101).

Dari penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa ada

beberapa faktor yang menjadi syarat terjadinya persepsi, yaitu objek atau

stimulus yang dipersepsi, alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan

syaraf yang merupakan syarat fisiologis, dan perhatian yang merupakan

syarat psikologis.

e. Fungsi dan Peran Persepsi

Persepsi pada dasarnya menyangkut hubungan manusia dengan

lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang

ada di lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya

menggunakan alat indera.

1) Indera penglihat (mata), yaitu alat fisik yang berguna untuk menerima

informasi visual.

2) Indera pendengar (telinga), yaitu alat fisik yang berguna untuk menerima

informasi verbal.

3) Akal, yaitu potensi kejiwaan manusia berupa sistem psikis yang kompleks

untuk menyerap, mengolah, menyimpan, dan memproduksi kembali item-

item informasi dan pengetahuan (ranah kognitif) (Syah, 2010: 99).

2. Kepribadian Guru

a. Pengertian Kepribadian

Kepribadian berasal dari bahasa inggris “personality” yang berarti

sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

21

lain. Dalam disiplin ilmu psikologi, istilah kepribadian mempunyai

pengertian sebagai sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang.

(Naim, 2011: 36).

Dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam ayat 4 dijelaskan bahwa seorang

guru harus memiliki kepribadian sebagaimana kepribadian Nabi

Muhammad saw:

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

(Al-Qalam: 4) (Amzah, 2009: 564).

Kepribadian menurut Zakiyah Darajat adalah sesuatu yang abstrak,

sukar dilihat secara nyata, hanya dapat diketahui melalui penampilan,

tindakan, dan ucapan ketika menghadapi suatu persoalan, atau melalui

atsarnya saja (Sagala, 2009: 33).

Surya (Tohirin, 2006: 169) mengatakan, secara umum kepribadian

dapat diartikan sebagai keseluruhan kualitas perilaku yang merupakan

cirinya yang khas dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Kepribadian

guru akan menentukan bagi keberkesanan guru dalam melaksanakan

tugasnya.

Menurut Witherington (Naim, 2011: 36-37), kepribadian

merupakan keseluruhan tingkah laku seseorang yang diintegrasikan

sebagaimana yang tampak pada orang lain. Jadi kepribadian bukan hanya

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

22

yang melekat pada diri seseorang, tetapi lebih merupakan hasil dari pada

suatu pertumbuhan yang lama dalam suatu lingkungan yang bersifat

cultural.

Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian

merupakan keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan

fisik. Seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran

dari kepribadian orang itu, asal dilakukan secara sadar (Djamarah, 2010:

40). Dengan perbuatan yang baik dikatakan bahwa seseorang itu

mempunyai kepribadian yang baik atau berakhlak mulia, begitu juga

sebaliknya jika seseorang melakukan perbuatan yang tidak baik menurut

pandangan masyarakat, maka dikatakan bahwa orang tersebut tidak

mempunyai kepribadian yang baik atau mempunyai akhlak yang tidak

mulia.

b. Aspek-aspek Kepribadian

Dalam Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2008 pasal 3,

kompetensi kepribadian guru sekurang-kurangnya meliputi kepribadian

yang mantap dan stabil, kepribadian yang dewasa, kepribadian yang arif

dan bijaksana, kepribadian yang berwibawa, dan kepribadian yang

berakhlak mulia (Barnawi & Arifin, 2012: 159).

a) Kepribadian yang mantap dan stabil

Kepribadian guru yang mantap dan stabil ditunjukkan

dengan cara bertindak sesuai dengan norma hukum, norma

sosial (bangga sebagai guru), dan memiliki konsistensi

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

23

bertindak sesuai dengan norma. Menghargai peserta didik tanpa

membedakan suku, agama, adat istiadat, daerah asal, dan

gender.

Sikap guru yang mudah marah bukanlah sikap yang

mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil. Tidak

jarang guru dihadapkan pada situasi yang memancing dirinya

untuk marah, namun apabila guru memiliki kepribadian yang

mantap dan stabil maka ia tidak akan mudah marah. Tidak

dibenarkan seorang guru membariskan peserta didik dan

memukulinya satu persatu seperti seorang preman. Meskipun

dihadapkan dengan situasi dan kondisi yang tidak kondusif

seperti demikian, guru harus tetap sabar dalam mendidik peserta

didik.

Guru juga terkadang tertarik kepada peserta didik yang

rupawan. Guru yang kepribadiannya tidak mantap dan stabil

biasanya suka tergoda, kemudian melakukan pelecehan seksual

terhadap peserta didiknya. Sering sekali didengar berbagai

pemberitaan di televisi bahwa seorang guru melakukan

tindakan-tindakan asusila. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi

secara terus menerus. Seorang guru harus memantapkan

keimanannya sebagai makhluk tuhan yang harus taat, dengan

cara menjaga diri dari perilaku yang keji dan meyakini bahwa

akan ada pembalasan dari setiap amal perbuatan.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

24

b) Kepribadian yang dewasa

Kepribadian guru yang dewasa ditunjukkan dengan

penampilan sikap kemandirian dan bertindak sebagai pendidik

dan memiliki etos kerja sebagai guru. Dengan demikian, akan

memunculkan apresiasi dari peserta didik, bukannya apriori

sehingga peserta didik menjadi yakin akan figur guru yang

menjadi panutannya tersebut.

Sebagai pribadi yang dewasa, seorang guru juga harus

bersifat inklusif. Guru harus tahan terhadap kritik, yaitu bisa

menerima kritik sebagai suatu ekspresi kesetiaan peserta didik

terhadap dirinya. Guru juga harus terbuka dengan setiap

masukan meskipun dilakukan dengan cara yang kurang santun.

Guru harus bisa mengambil nilai positifnya, yaitu menerima

kritikan sebagai pendorong untuk memperbaiki diri.

c) Kepribadian yang arif dan bijaksana

Dalam menjalankan tugasnya, kerap kali guru

dihadapkan pada situasi yang menuntut ia membuat keputusan.

Keputusan tersebut seharusnya diselesaikan dengan arif, yaitu

didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan

masyarakat, serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan

bertindak. Keterbukaan dalam berpikir dan bertindak

ditunjukkan dengan menampung setiap masukan yang muncul.

Dengan kata lain, guru harus bertindak demokratis untuk

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

25

menghasilkan keputusan yang bijaksana. Keputusan yang

bijaksana akan dapat menjaga, bahkan meningkatkan wibawa

guru (Barnawi & Mohammad Arifin, 2012: 161-163).

d) Kepribadian yang berwibawa

Bila dilihat dari sisi historis, diambil dari makna kata

“gezag” yang berarti “bicara”. Seorang guru akan menjadi

berwibawa dihadapan peserta didiknya apabila ia terampil

dalam berbicara, yaitu sistematis, logis, dan dapat dipercaya.

(Thoifuri, 2007: 147).

Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan dalam

Ngainun Naim (1992: 44), kewibawaan harus dimiliki oleh

guru, sebab dengan kewibawaan proses pembelajaran akan

terlaksana dengan baik, disiplin, dan tertib. Dengan demikian,

kewibawaan bukan taat dan patuh pada peraturan yang berlaku

sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh guru.

Zakiyah Darajat (2000: 43) mengatakan bahwa guru

yang sesaat ketika ia memasuki kelas dan menghadap peserta

didik yang sedang ribut, maka segera kelas akan tenang dengan

sendirinya, maka itulah yang disebut guru yang berwibawa. Hal

ini berarti guru dapat menguasai peserta didik seluruhnya.

Guru yang berwibawa adalah guru yang mampu

mempengaruhi anak didik berperilaku sesuai dengan apa yang ia

katakan dan ia lakukan. Dan kemauan peserta didik disini

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

26

bukanlah sebagai suatu keterpaksaan dan ketakutan, melainkan

sebagai kesadaran pribadi peserta didik yang dilakukan dengan

senang hati. Bahkan, peserta didik beranggapan bahwa jika tidak

melakukan perintah guru, maka ia melakukan kesalahan yang

besar. Guru yang berwibawa tidak akan merasa pusing, susah,

dan sedih menghadapi peserta didik karena dengan sendirinya

peserta didik sudah melakukan apa yang diharapkan guru

meskipun dengan bahasa isyarat (Thoifuri, 2007: 149).

e) Kepribadian berakhlak mulia

Guru yang berakhlak mulia ialah guru yang dapat

menaati norma agama dan dapat menjadi teladan yang baik.

Menaati norma agama merupakan kebutuhan hidup yang

esensial, yang merupakan buah dari keyakinan adanya

kekuasaan tuhan. Keimanan tersebut tidak cukup hanya dengan

diucapkan saja, tetapi harus dimaknai dalam hati dan

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mulia sangat

dibutuhkan guru untuk memberikan teladan kepada peserta

didik dan masyarakat. Hal ini sangat penting karena guru tidak

hanya mengajarkan pengetahuan saja, tetapi juga menanamkan

nilai-nilai. Penanaman nilai terhadap peserta didik tidak akan

efektif apabila hanya diajarkan saja tanpa dicontohkan dengan

kebiasaan diri (Barnawi & Mohammad Arifin, 2012: 159-160).

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

27

Tidak ada yang meragukan bahwa ucapan yang baik dan

perilaku yang terpuji akan membekas pada jiwa seseorang,

demikian pula dengan ucapan yang tercermin pada wajah guru

akan berdampak positif ataupun negatif pada diri peserta didik.

Hal tersebut disebabkan karena keceriaan raut wajah dan

keramahan seorang guru akan melembutkan jiwa dan

menyenangkan siapapun yang memandangnya. (Fu’ad Asy

Syalhub, 2006: 20-21). Firman Allah swt dalam surat Ali Imran

ayat 159:

....

“Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu

berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu

bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159)

(Amzah, 2009: 71).

c. Peranan Guru

Peranan guru merupakan keseluruhan tingkah laku yang harus

dilakukan dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru

mempunyai peran yang sangat luas, baik di sekolah, keluarga, maupun

masyarakat. Di sekolah guru berperan sebagai perancang atau

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

28

perencana, pengelola pengajaran dan pengelola hasil pembelajaran

peserta didik. Berdasarkan kedudukannya sebagai guru, ia juga harus

menunjukkan perilaku yang layak sehingga dapat dijadikan teladan bagi

peserta didiknya.

Di dalam keluarga, guru berperan sebagai family educator.

Sedangkan ditengah-tengah masyarakat guru berperan sebagai social

developer (pembina masyarakat), social motivator (pendorong

masyarakat), dan sebagai social agent (agen masyarakat). Guru harus

senantiasa sadar akan kedudukannya selama 24 jam, di mana dan kapan

saja, guru akan dipandang sebagai guru yang harus memperlihatkan

perilaku yang dapat diteladani khususnya peserta didik dan masyarakat

luas. Penyimpangan dan perilaku yang tidak etis oleh guru akan

mendapat sorotan dan kecaman yang tajam dari masyarakat (Tohirin,

2006: 165-166).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010: 43-49) dalam

hubungannya dengan aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan,

seorang guru berperan sebagai:

1) Korektor

Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan mana

nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang

berbeda tersebut harus betul-betul difahami dalam kehidupan di

masyarakat. Seorang guru harus bisa mempertahankan nilai

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

29

yang baik, dan menyingkirkan nilai yang buruk dari jiwa dan

watak anak didik.

Koreksi yang harus dilakukan seorang guru terhadap

sikap dan sifat anak didik tidak hanya di lingkungan sekolah,

tetapi dilakukan di lingkungan luar sekolah juga. Karena tidak

jarang di lingkungan luar sekolah anak didik justru lebih banyak

melakukan pelanggaran norma-norma yang berlaku dalam

proses kehidupan. Jika seorang guru membiarkan peserta didik

melakukan pelanggaran terhadap norma-norma, maka hal itu

berarti guru telah mengabaikan peranannya sebagai korektor

yang menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku, dan

perbuatan anak didik.

2) Inspirator

Guru sebagai inspirator mempunyai makna bahwa

seorang guru harus bisa memberikan ilham yang baik bagi

kemajuan belajar anak didik. Guru harus memberikan petunjuk

tentang bagaimana cara belajar yang baik, karena pada dasarnya

masalah seorang anak didik adalah belajar.

3) Informator

Guru harus bisa memberikan informasi perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan

pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan

dalam kurikulum. Informasi yang baik dan efektif sangat

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

30

diperlukan oleh guru karena kesalahan informasi merupakan

suatu racun bagi anak didik. Untuk menjadi informator yang

baik dan efektif, guru harus menguasai bahasa dan bahan yang

akan disampaikan kepada anak didik.

4) Organisator

Sebagai organisator, guru harus memiliki kegiatan

pengelolaan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah,

menyusun kalender akademik, dan lain sebagainya. Semua

diorganisasikan sehingga dapat mencapai efektivitas dan

efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.

5) Motivator

Sebagai seorang motivator, guru hendaknya dapat

mendorong anak didik agar mempunyai semangat dan aktif

dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi

anak didik malas belajar sehingga prestasinya menurun.

Motivasi dapat berjalan efektif apabila dilakukan dengan cara

memperhatikan kebutuhan anak didik.

Peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam

interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan

mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, performance

dalam personalisasi dan sosialisasi diri.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

31

6) Inisiator

Dalam peranannya sebagai inisiator, guru harus dapat

menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan

pengajaran. Proses interaksi edukatif yang ada sekarang harus

diperbaiki sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang pendidikan. Guru harus menjadikan dunia

pendidikan, khususnya interaksi edukatif agar lebih baik dari

sebelumnya.

7) Fasilitator

Sebagai fasilitator, seorang guru sebaiknya dapat

menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan

belajar anak didik. Karena lingkungan belajar yang tidak

menyenangkan akan menyebabkan anak didik malas belajar.

8) Pembimbing

Peranan guru sebagai pembimbing sangatlah penting,

karena guru seorang guru hadir di sekolah adalah untuk

membimbing anak didik menjadi manusia yang dewasa dan

cakap. Tanpa bimbingan, anak didik akan sulit menghadapi

perkembangan dirinya. Bimbingan dari guru sangat diperlukan

ketika anak didik belum mampu mencapai kemandirian.

9) Demonstrator

Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran

dapat dipahami oleh anak didik. Maka, seorang guru harus bisa

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

32

membantu agar materi bisa mudah untuk difahami dengan cara

memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis, sehingga apa

yang diinginkan guru bisa sejalan dengan pemahaman anak

didik dan tujuan pembelajaranpun dapat tercapai dengan efektif.

10) Pengelola kelas

Seorang guru harus bisa mengelola kelas dengan baik,

karena kelas merupakan tempat berhimpun peserta didik dan

guru dalam rangka proses pengajaran. Kelas yang dikelola

dengan baik akan menunjang jalannya interaksi edukatif, karena

tujuan dari pengelolaan kelas adalah agar anak peserta didik

betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk selalu

belajar. Sebaliknya, jika kelas tidak dikelola dengan baik maka

akan menghambat kegiatan pengajaran.

11) Mediator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya, baik

nonmaterial maupun materiil. Karena media berfungsi sebagai

alat komunikasi agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

12) Supervisor

Sebagai supervisor guru hendaknya dapat memperbaiki

dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran. Untuk itu,

seorang guru harus memiliki pengalaman, pendidikan,

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

33

kecakapan dan ketrampilan dan sifat-sifat yang lebih menonjol

dari orang atau sesuatu yang disupervisi.

13) Evaluator

Guru sebagai evaluator harus bisa memberikan penilaian

dalam dimensi yang luas. Penilaian terhadap kepribadian peserta

didik harus lebih diutamakan daripada penilaian terhadap

jawaban peserta didik ketika diberikan tes. Peserta didik yang

berprestasi baik, belum tentu memiliki kepribadian yang baik

pula. Jadi, penilaian itu pada hakikatnya diarahkan pada

perubahan kepribadian peserta didik agar menjadi manusia

susila yang cakap.

Sebagai evaluator, guru tidak bisa hanya menilai produk

(hasil pengajaran), tetapi juga menilai proses (jalannya

pengajaran). Dari kedua kegiatan ini akan diperoleh umpan

balik (feedback) tentang pelaksanaan interaksi edukatif yang

telah dilakukan.

B. Akhlaqul Karimah Siswa

1. Pengertian Akhlaqul Karimah

Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak" berasal dari

bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "khuluqun" ( ) yang

menurut lughah diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

34

"khalqun"( ) yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan

"khaliq" ( ) yang berarti pencipta dan "makhluq" ( ) yang berarti

yang diciptakan (Zahruddin, 2004: 2). Kata karimah berasal dari fiil madhi

karima. Kata karimah adalah shighot mubalaghoh dari isim fail kārimun

yang artinya paling mulia.

Definisi akhlak di atas muncul sebagai mediator yang

menjembatani komunikasi antara khaliq (pencipta) dengan makhluk (yang

diciptakan) secara timbal balik, yang kemudian disebut sebagai hablum

minallah. Dari produk hamlum minallah yang verbal biasanya lahirlah

pola hubungan antar sesama manusia yang disebut dengan hablum

minannas (pola hubungan antar sesama makhluk) (Zahruddin, 2004: 2).

Akhlaq dibagi menjadi 2 yaitu akhlaqul karimah dan akhlaqul

madzmumah. Menurut Halim (2000: 18) akhlak terpuji ( akhlaqul

karimah) adalah segala perbuatan manusia yang bernilai baik.

2. Pokok-pokok Akhlaqul Karimah

Akhlaqul karimah secara utuh meliputi akhlaqul karimah kepada

Allah SWT, terhadap sesama manusia dan terhadap makhluq lainnya

(Halim, 2000: 43).

a. Akhlaqul karimah kepada Allah SWT

Akhlaqul karimah kepada Allah SWT pada prinsipnya

merupakan penghambaan diri secara total kepada-Nya. Sebagai

makhluk yang dianugerahi akal sehat, kita wajib menempatkan diri

kita pada posisi yang tepat, yakni sebagai penghamba dan

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

35

menempatkan-Nya sebagai Dzat Yang Maha Adi Kodrati serta satu-

satunya Dzat yang kita pertuhan ( Halim, 2000: 44).

b. Akhlaqul karimah terhadap sesama manusia

Akhlaqul karimah terhadap sesama manusia pada dasarnya

bertolak pada keluhuran budi dalam menempatkan diri kita dan

menempatkan diri orang lain pada posisi yang tepat. Ia merupakan

refleksi dari totalitas kita dalam menghambakan diri kepada Allah

SWT. Sehingga akhlaqul karimah yang kita alamatkan terhadap

sesama manusia, semata-mata didasari oleh akhlaqul karimah yang kita

persembahkan kepada-Nya (Halim, 2000: 89).

c. Akhlaqul karimah terhadap makhluk lain

Akhlaqul karimah terhadap makhluk lain selain manusia pada

prinsipnya ialah menempatkan makhluk lain itu sesuai posisinya

masing-masing. Ia merupakan refleksi dari totalitas kita dalam

menghambakan diri kepada Allah SWT. Sehingga akhlaqul karimah

yang kita alamatkan terhadap sesama manusia, semata-mata didasari

oleh akhlaqul karimah yang kita persembahkan kepada-Nya (Halim,

2000: 137).

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak

Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan akhlak, terdapat tiga aliran yang sudah amat populer,

pertama aliran Nativisme, kedua aliran Empirisme, dan ketiga aliran

Konvergensi.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

36

a. Menurut aliran Nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh

terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari

dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal, dan

lain-lain. Jika seseorang sudang memiliki pembawaan atau

kecenderungan kepada yang baik maka dengan sendirinya orang

tersebut menjadi baik. Aliran ini tampak begitu yakin terhadapa

potensi batin yang ada dalam diri manusia. Aliran tampak kurang

menghargai atau kurang memperhitungkan peranan pembinaan dan

pendidikan.

b. Menurut aliran emprisme bahwa faktor yang paling berpengaruh

terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu

lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang

diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak

itu baik, maka baiklah anak itu, demikian sebaliknya. Aliran ini

tampak lebih begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh

dunia pendidikan dan pengajaran.

c. Sedangkan aliran konvergensi berpendapat pembentukan akhlak

dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor

dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus,

atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Aliran ini tampak

sesuai dengan ajaran Islam ( Abudin Nata, 2000: 96).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

37

C. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru Dengan

Akhlaqul Karimah Siswa

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak yang

dikemukakan oleh Abudin Nata (2000: 96) terdapat tiga aliran yang sudah

amat populer. Salah satunya yaitu aliran Empirisme bahwa faktor yang

paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor

dari luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan

yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada

anak itu baik, maka baiklah anak itu, demikian sebaliknya. faktor dari luar

yang mempengaruhi pembentukan diri seseorang tersebut adalah melalui

persepsi seseorang tersebut. Seperti yang dikemukakan Slameto (2010:

102) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau

informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus

menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini

dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba,

perasa dan pencium.

Dalam dunia pendidikan mempunyai tujuan seperti yang tercantum

dalam undang-undang R.I tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II

Pasal 3 (2003: 20) bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

38

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Guru sebagai

salah satu lingkungan dan sumber pengalaman bagi siswa harus

memberikan kesan yang baik dalam segala hal agar tercapai tujuan

pendidikan. Oleh karena itu seorang guru haruslah memiliki kompetensi

kepribadian yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 16 Tahun 2007.

Mengenai pentingnya kepribadian guru seorang psikolog

terkemuka, Zakiah Daradjat (Syah, 2004: 226) menegaskan bahwa

kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik atau

pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau

penghancur bagi hari depan anak didik terutama yang masih kecil (tingkat

sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa

(tingkat menengah).

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

39

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Ma’arif Sraten

1. MI Ma’arif Sraten

MI Ma’arif Sraten berada di dusun Sraten, salah satu dusun

dari desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Bangunan

MI didirikan oleh masyarakat pada tahun 1950 dibawah naungan

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Tokoh-tokoh masyarakat yang

memprakarsai pendirian MI tersebut antara lain Bapak KH Mansur,

Bapak KH M Zuhdi Amin dan Bapak KH Duri Mansur.

MI Ma’arif Sraten didirikan diatas tanah seluas 315 m persegi yang

merupakan tanah wakaf dari Bapak KH Mansur.

2. Letak Geografis

MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

terletak di kelurahan Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Berbatasan dengan desa-desa terdekat yaitu:

a. Sebelah Utara adalah Desa Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang.

b. Sebelah Selatan adalah Desa Gedangan Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang.

c. Sebelah Timur adalah kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti

Kota Salatiga.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

40

d. Sebelah Barat adalah Desa Rowosari Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang.

3. Visi Dan Misi

Adapun Visi dan Misi dari MI Ma’arif Sraten adalah sebagai

berikut:

a. Visi

Mencetak generasi yang cerdas, terampil dan berakhlakul karimah

sesuai dengan ahlussunnah wal jamaah.

b. Misi

1) Meningkatkan mutu imtak dan iptek

2) Mencetak generasi yang terampil dengan budi pekerti yang

luhur.

3) Menegakkan akhlakul karimah.

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasaran merupakan salah satu hal yang sangat

penting dan merupakan fasilitas pendidikan yang sangat menunjang

bagi berlangsungnya proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan

pendidikan.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

41

Tabel 3.1

Daftar Bangunan MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2014

NO Nama Bangunan/Ruang Jumlah

1 Ruang Guru, Kepala Sekolah 1 Ruang

2 Ruang kelas 6 Ruang

3 Ruang Komputer 1 Ruang

4 Runag Perpustakaan 1 Ruang

5 Ruang Koperasi Siswa 1 Ruang

6 Ruang UKS 1 Ruang

7 Kamar Mandi/ WC Guru 1 Ruang

8 Kamar Mandi Siswa/WC Putri 1 Ruang

9 Kamar Mandi Siswa/WC Putra 1 Ruang

10 Gudang 1 Ruang

Adapun peralatan penunjang pendidikan yang dimiliki oleh MI

Ma’arif Sraten adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Daftar Peralatan Penunjang Pendidikan di MI Ma’arif Sraten Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

NO Nama Barang Jumlah

1 Meja murid satu anak 100 buah

2 Kursi murid 120 buah

3 Meja untuk dua anak 20 buah

4 Kursi untuk dua anak 20 buah

5 Meja guru 12 buah

6 Kursi guru 8 buah

7 Almari 13 buah

8 Rak buku 2 buah

9 Papan tulis 8 buah

10 Papan statistik 1 buah

11 Meja kursi tamu 1 buah

12 Unit alat peraga 36 set

13 Unit alat pertanian 1 set

14 Unit alat kesehatan 2 set

15 Unit alat olah raga 2 set

16 Almari perpustakaan 1 buah

17 Radio/ Tape Recorder/ Sound 1 set

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

42

18 Komputer 13 unit

19 TV 29” 2 buah

20 DVD dan Speaker Active 1 set

21 Mesin ketik 3 buah

5. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan

a. Keadaan siswa

Siswa adalah salah satu faktor yang mempengaruhi dan

menentukan dalam suatu pembelajaran, sebab siswa merupakan

subjek dalam pendidikan, terlebih lagi bila diinginkan hasil

belajar/prestasi siswa yang maksimal, maka sebaiknya siswa tidak

hanya dipandang sebagai obyek.

Siswa pada MI Ma’arif Sraten berjumlah 65 siswa dengan

perincian sebagai berikut:

Tabel 3.3

Data Jumlah Siswa MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang tahun 2014

NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. I 9 4 13

2. II 6 5 11

3. III 10 2 12

4. IV 5 7 12

5. V 3 6 9

6. VI 5 3 8

JUMLAH 38 27 65

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

43

b. Keadaan guru dan karyawan

Peran guru dalm proses belajar mengajar sangat diperlukan, sebab

untuk memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar

dibutuhkan tenaga pengajar/guru yang bertanggung jawab terhadap

mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya masing-masing. Jumlah staf guru dan karyawan MI

Ma’arif Sraten berjumlah 8 orang.

Adapun nama-nama pengajar di MI Ma’arif Sraten dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Daftar Guru MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun 2014.

NO NAMA JENJANG

PEND.

TUGAS

MENGAJAR

KET

1. Fuji Astuti, S.Pd.I S 1 Kepala

Madrasah

-

2. Jamilatul Azizah, S.

Pd.I

S 1 Guru Kelas 1 -

3. Nayyiroh

Mahfudloh, S. Pd.I

S 1 Guru Kelas 2 -

4. Siti Nur Janah

S.Pd.I

S 1 Guru Kelas 3 -

5. Amin Rohadi,

S.Pd.I

S 1 Guru Kelas 4 -

6. Lukman Hakim,

S.Pd.I

S 1 Guru Kelas 5 -

7. Nurul Munawaroh,

S. T

S 1 Guru Kelas 6 -

8. Ulfah Masruroh S 1 Guru Mapel -

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

44

B. Penyajian Data

1. Daftar Nama Responden

Tabel 3.5 Daftar Nama Responden

No

Resp.

Nama Responden Kelas

1 Ata Fadya P IV

2 Amila Kurniati IV

3 Melita Widya N IV

4 Nadya Ayu P IV

5 Rismal A. M IV

6 Restu Adi S IV

7 Syafrudin A IV

8 N. Faidah IV

9 W. Ananda Amalia IV

10 Niam Ashari IV

11 Afifah A. R IV

12 A Bima Satriyadi IV

13 Zaynab Kamalia V

14 M Sulhan Zidan V

15 Dwi Setyo Rini V

16 M. Sirojul Umam V

17 Arni Nazira Febri Y V

18 Tsania Khoirun Nisa V

19 Annisa Tri Cahyani V

20 Annida Zulfa V

21 Atok Mubarok V

22 Durotuz Zaki VI

23 M. Rifki Setyawan VI

24 M. Khoirul Anam VI

25 Hamid Maulana VI

26 Fitri Cahyaningsih VI

27 Fatma Azzahra VI

28 Sinta Dewi Amira VI

29 Lintang Prasetyo VI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

45

2. Hasil Data Mentah

a. Data tentang persepsi siswa tentang kepribadian guru

Tabel 3.6

Jawaban Responden terhadap Angket persepsi Siswa tentang kepribadian guru

MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

No

Resp.

Nomor Item Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A B C B B A A A B B

2 A A A A A A A A A A

3 B A A A A A A A A B

4 A A A A A A B A A A

5 A A A A A A A A A A

6 B A A A A A A A A A

7 A B C A C C C A A A

8 C C B B A B B A A C

9 B B A A A A B A A A

10 A A A A A A A A A A

11 A A A A A A A A A A

12 A B A A B A A A A A

13 A A A A A A B A C A

14 A A A A A A A A A A

15 B B B A A A B B B A

16 B B A A A A B A A A

17 A B B B A B A B A A

18 B B C B A B B A B B

19 A A A A A A A A C A

20 B A A B B A A B B A

21 A A C B B A A B A B

22 A B A A B B B B B B

23 A A A A A A A A A A

24 A B A A A A A A A A

25 A B A A A B A B A B

26 A A A B A B A A A B

27 C C B A A B B B A A

28 A B B A B B A A C A

29 A C A A A C A A A A

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

46

b. Data tentang akhlaqul karimah siswa

Tabel 3.7

Jawaban Responden terhadap Angket Akhlaqul Karimah Siswa MI

Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

No

Resp.

Nomor Item Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 B B A B B B A A B A

2 A A A A A A A A A A

3 B A B A A A A A A B

4 A A A B A A A A B A

5 A A A A A A A A A A

6 B B B B B B B B B B

7 A A A A A A A A C A

8 A B A B A A B A A B

9 B A A A A A A A A B

10 A A A C A A A A A C

11 A A A A A A A A A A

12 B B A A C A A A B C

13 B A A A A A A A A A

14 A A A A A A A A A A

15 A A A B B A A B B B

16 B B B A B B B A A B

17 A B A C A A A A B B

18 A C C A C A C A C A

19 A A A A C A A A A A

20 A A B B B B A A B A

21 B B B B B B A A B B

22 B B B B B B A B B B

23 A A B A A A A A A A

24 A A B A B A B B B A

25 B A C A B A A B B B

26 A A A A A A A A A A

27 B B B B B A A B B A

28 A A B A C A A B A A

29 A B A A A A A A B A

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

47

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Untuk mengetahui ada tidaknya atau seberapa besar hubungan antara

persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan akhlaqul karimah siswa MI

Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014, maka

peneliti mengadakan analisa dari data-data yang diperoleh dan langkah

selanjutnya adalah menganalisa dengan statistik dan analisa kuantitatif. Analisa

data ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat hubungan antara

persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan akhlaqul karimah siswa.

A. Analisis Deskriptif

Pada bagian ini, penulis menyajikan analisis yang mendeskripsikan

tentang hubungan antara persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan

akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2014, melalui data yang diperoleh dari responden. Setelah

diketahui data-data tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui tingkat

hubungan masing-masing variabel dalam penelitian ini. Adapun langkah-

langkahnya sebagai berikut:

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

48

1. Analisis tentang Persepsi Siswa tentang Kepribadian guru

Tabel 4.1

Skor Jawaban Responden terhadap Angket Persepsi Siswa tentang Kepribadian

Guru MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

No

Resp.

Nomor Item X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 23

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28

4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

6 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

7 3 2 1 3 1 1 1 3 3 3 21

8 1 1 2 2 3 2 2 3 3 1 20

9 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

12 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28

13 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 27

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

15 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 24

16 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 27

17 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 25

18 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 21

19 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28

20 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 25

21 3 3 1 2 2 3 3 2 3 2 24

22 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 23

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

24 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 29

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

49

No

Resp.

Nomor Item X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

25 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 26

26 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 27

27 1 1 2 3 3 2 2 2 3 3 22

28 3 2 2 3 2 2 3 3 1 3 24

29 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 26

Langkah selanjutnya adalah menghitung skor total yang diperoleh

oleh setiap responden berdasarkan jawaban yang telah diberikan. Untuk

lebih jelasnya penulis sajikan tabel berikut:

Tabel 4.2

Hasil Skor tentang Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru MI Ma’arif Sraten

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

No.

Resp

Item Jawaban Skor Jawaban Skor

Total A B C 3 2 1

1 4 5 1 12 10 1 23

2 10 0 0 30 0 0 30

3 8 2 0 24 4 0 28

4 9 1 0 27 2 0 29

5 10 0 0 30 0 0 30

6 9 1 0 27 2 0 29

7 5 1 4 15 2 4 21

8 3 4 3 9 8 3 20

9 8 2 0 24 4 0 28

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

50

10 10 0 0 30 0 0 30

11 10 0 0 30 0 0 30

12 8 2 0 24 4 0 28

13 8 1 1 24 2 1 27

14 10 0 0 30 0 0 30

15 4 6 0 12 12 0 24

16 7 3 0 21 6 0 27

17 5 5 0 15 10 0 25

18 2 7 1 6 14 1 21

19 9 0 1 27 0 1 28

20 5 5 0 15 10 0 25

21 5 4 1 15 8 1 24

22 3 7 0 9 14 0 23

23 10 0 0 30 0 0 30

24 9 1 0 27 2 0 29

25 6 4 0 18 8 0 26

26 7 3 0 21 6 0 27

27 4 4 2 12 8 2 22

28 5 4 1 15 8 1 24

29 8 0 2 24 0 2 26

Untuk menentukan interval penulis mengunakan rumus :

i = –

keterangan :

i = interval

xt = nilai tertinggi

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

51

xr = nilai terendah

xi = kelas interval

dari rumus tersebut dapat diperoleh :

i =

i =

i =

i = 3,667

i = 4

dengan interval kelas 4 maka diperoleh penggolongan kepribadian

guru sebagai berikut :

28 - 31 termasuk kategori tinggi yang diberi lambang A

24 - 27 termasuk kategori sedang yang diberi lambang B

20 - 23 termasuk kategori rendah yang diberi lambang C

Tabel 4.3 Distribusi frekwensi jawaban angket Kepribadian Guru MI Ma’arif

Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

No Pengetahuan Interval Frekwensi

1 Tinggi 28 – 31 13

2 Sedang 24 – 27 10

3 Rendah 20 – 23 6

Untuk mengetahui angka prosentase dari masing-masing frekwensi

penulis menggunakan rumus sebagai berikut :

P : X 100 %

Keterangan :

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

52

P = angka prosentase

F = frekwensi yang sedang dicari prosentasenya

N = jumlah siswa

100 % = bilangan konstanta

a. Untuk kategori tinggi mengenai persepsi siswa tentang

Kepribadian Guru MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2014 adalah 13 responden.

P =

P = 0,44827 100 %

P = 44,827%

P = 45%

b. Untuk kategori sedang mengenai persepsi siswa tentang

Kepribadian Guru MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2014 adalah 10 responden.

P =

P = 0,3448 100 %

P = 34,48%

P = 34%

c. Untuk kategori rendah mengenai persepsi siswa tentang

Kepribadian Guru MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2014 adalah 6 responden.

P =

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

53

P = 0,2068 X 100 %

P = 20,68%

P = 21%

Untuk lebih jelas peneliti sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi mengenai persepsi siswa tentang Kepribadian Guru MI Ma’arif

Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014.

Tabel 4.4

Prosentase mengenai Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru MI Ma’arif Sraten

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

No Kualifikasi Interval Frekuensi Prosentase 1 Tinggi 28 – 31 13 45%

2 Sedang 24 – 27 10 34%

3 Rendah 20 – 23 6 21%

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa

tentang Kepribadian Guru MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2014 terletak pada kualifikasi tinggi yang

berdasarkan hasil perhitungan penelitian sebanyak 13 siswa atau 45% dari

jumlah siswa.

2. Analisis Tentang Akhlaqul Karimah Siswa

Tabel 4.5

Skor Jawaban Angket tentang Akhlaqul Karimah Siswa

No

Resp.

Nomor Item Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 24

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

54

No

Resp.

Nomor Item Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 27

4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20

7 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28

8 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 26

9 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 28

10 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 26

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

12 2 2 3 3 1 3 3 3 2 1 23

13 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

15 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 25

16 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 23

17 3 2 3 1 3 3 3 3 2 2 25

18 3 1 1 3 1 3 1 3 1 3 20

19 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 28

20 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 25

21 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 22

22 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21

23 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29

24 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 25

25 2 3 1 3 2 3 3 2 2 2 23

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

27 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 23

28 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 26

29 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

55

Langkah selanjutnya adalah menghitung skor total yang

diperoleh oleh setiap responden berdasarkan jawaban yang telah

diberikan. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel berikut:

Tabel 4.6 Hasil Skor tentang Akhlaqul Karimah Siswa

No. Resp Item Jawaban Skor Jawaban Skor

Total A B C 3 2 1

1 4 6 0 12 12 0 24

2 10 0 0 30 0 0 30

3 7 3 0 21 6 0 27

4. 8 2 0 24 4 0 28

5 10 0 0 30 0 0 30

6 0 10 0 0 20 0 20

7 9 0 1 27 0 1 28

8 6 4 0 18 8 0 26

9 8 2 0 24 4 0 28

10 8 0 2 24 0 2 26

11. 10 0 0 30 0 0 30

12. 5 3 2 15 6 2 23

13 9 1 0 27 2 0 29

14 10 0 0 30 0 0 30

15 5 5 0 15 10 0 25

16 3 7 0 9 14 0 23

17 6 3 1 18 6 1 25

18 5 0 5 15 0 5 20

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

56

19 9 0 1 27 0 1 28

20 5 5 0 15 10 0 25

21 2 8 0 6 16 0 22

22 1 9 0 3 18 0 21

23 9 1 0 27 2 0 29

24 5 5 0 15 10 0 25

25 4 5 1 12 10 1 23

26 10 0 0 30 0 0 30

27 3 7 0 9 14 0 23

28 7 2 1 21 4 1 26

29 8 2 0 24 4 0 28

Untuk menentukan interval penulis mengunakan rumus :

i = –

keterangan :

i = interval

xt = nilai tertinggi

xr = nilai terendah

xi = kelas interval

dari rumus tersebut dapat diperoleh :

i =

i =

i =

i = 3,667

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

57

i = 4

dengan interval kelas 4 maka diperoleh penggolongan Akhlaqul

Karimah siswa sebagai berikut :

28 – 31 termasuk kategori tinggi yang diberi lambang A

24 – 27 termasuk kategori sedang yang diberi lambang B

20 – 23 termasuk kategori rendah yang diberi lambang C

Tabel 4.7 Distribusi frekwensi jawaban Akhlaqul Karimah Siswa

No Kualifikasi Interval Frekwensi

1 Tinggi 28 – 31 12

2 Sedang 24 – 27 9

3 Rendah 20 – 23 8

Untuk mengetahui prosentase dari masing-masing frekwensi

penulis menggunakan rumus sebagai berikut :

P : X 100 %

Keterangan :

P = angka prosentase

F = frekwensi yang sedang dicari prosentasenya

N = jumlah siswa

100 % = bilangan konstanta

a. Untuk kategori tinggi mengenai Akhlaqul Karimah siswa MI

ma’arif sraten kecamatan tuntang kabupaten semarang tahun 2014

adalah 12 responden.

P =

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

58

P = 0,4137 100 %

P = 41,37%

P = 41%

b. Untuk kategori sedang mengenai Akhlaqul Karimah siswa MI

ma’arif sraten kecamatan tuntang kabupaten semarang tahun 2014

adalah 9 responden.

P =

P = 0,3103 100 %

P = 31,03%

P = 31%

c. Untuk kategori rendah mengenai Akhlaqul Karimah siswa MI

ma’arif sraten kecamatan tuntang kabupaten semarang tahun 2014

adalah 8 responden.

P =

P = 0,2758 X 100 %

P = 27,58%

P = 28%

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi

frekwensi mengenai Akhlaqul Karimah siswa MI Ma’arif Sraten

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

59

Tabel 4.8

Prosentase Mengenai Akhlaqul Karimah Siswa MI Ma’arif Sraten Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014

No Kualifikasi Interval Frekwensi Prosentase 1 Tinggi 28 – 30 12 41%

2 Sedang 24 – 27 9 31%

3 Rendah 20 – 23 8 28%

Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Akhlaqul Karimah siswa

MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014

terletak pada kualifikasi tinggi yang berdasarkan hasil perhitungan

penelitian sebanyak 12 siswa atau 45% dari jumlah siswa.

B. Analisis Uji Hipotesis

Sebelum diadakan perhitungan dengan menggunakan rumus

korelasi product moment, data-data yang telah diberikan skor seperti

dijelaskan pada tahap analisis pendahuluan yaitu ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑ X2 dan

∑Y2, terlebih dahulu dimasukan dalam tabel kerja berikut:

Tabel 4. 9 Tabel Kerja Persiapan Penghitungan Product Moment

NO. X Y XY X² Y²

1 23 24 552 529 576

2 30 30 900 900 900

3 28 27 756 784 729

4 29 28 812 841 784

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

60

5 30 30 900 900 900

6 29 20 580 841 400

7 21 28 588 441 784

8 20 26 520 400 676

9 28 28 784 784 784

10 30 26 780 900 676

11 30 30 900 900 900

12 28 23 644 784 529

13 27 29 783 729 841

14 30 30 900 900 900

15 24 25 600 576 625

16 27 23 621 729 529

17 25 25 625 625 625

18 21 20 420 441 400

19 28 28 784 784 784

20 25 25 625 625 625

21 24 22 528 576 484

22 23 21 483 529 441

23 30 29 870 900 841

24 29 25 725 841 625

25 26 23 598 676 529

26 27 30 810 729 900

27 22 23 506 484 529

28 24 26 624 576 676

29 26 28 728 676 784

∑ 764 752 19946 20400 19776

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

61

Untuk mencari koefisiensi korelasi antara variabel X dan Variabel

Y, maka hasil penghitungan di atas dimasukan ke dalam rumus product

moment sebagai berikut:

∑X = 764

∑Y = 752

∑XY = 19946

∑X2

= 20400

∑Y2

= 19776

Berdasarkan data di atas, kemudian dilakukan penghitungan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

rxy

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

62

Berdasarkan hasil penghitungan data-data di atas, maka diperoleh harga

rxy =

C. Analisis Lanjutan

Setelah diperoleh nilai perhitungan tersebut, langkah selanjutnya

adalah mengadakan konsultasi hasil perhitungan (rxy). Untuk N

(responden) 29, r tabel taraf signifikasi 5% untuk N = 29 adalah 0,367 dan

taraf signifikan 1% untuk N = 29 adalah 0,470 dari hasil penelitian

diketahui nilai rxy (r hitung) adalah 0,491. Bilamana nilai rxy (r hitung)

sama dengan atau lebih besar dari nilai kritik r tabel, maka nilai rxy (r

hitung) yang diperoleh adalah signifikan. Hal ini menunjukan bahwa

antara variabel X (persepsi siswa tentang kepribadian guru) dengan

variabel Y (akhlaqul karimah siswa) ada korelasi yang positif.

Berdasarkan data hasil perhitungan di atas nilai rxy (r hitung) lebih

besar dari nilai r tabel pada taraf signifikasi 5% maupun pada taraf

signifikan 1% (0,367 < 0,491 > 0,470). Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang

kepribadian guru dengan akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif Sraten

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2014. Sehingga semakin

tinggi intensitas persepsi siswa tentang kepribadian guru, semakin tinggi

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

63

pula akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun 2014.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

64

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab.

Semarang tentang persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan akhlaqul

karimah siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Persepsi siswa tentang kepribadian guru di MI Ma’arif Sraten Kec.

Tuntang Kab. Semarang tahun 2013/2014 dari perolehan jawaban

angket untuk kategori tinggi adalah 13 anak (45%), kategori sedang 10

anak (34%), dan kategori rendah 6 anak (21%).

2. Akhlaqul karimah siswa MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab.

Semarang dari perolehan jawaban angket untuk kategori tinggi adalah

12 anak (41%), kategori sedang adalah 9 anak (31%), dan kategori

rendah adalah 8 anak (28%).

3. Persepsi siswa tentang kepribadian guru dengan akhlaqul karimah

siswa MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang terbukti

signifikan setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi

product moment telah diperoleh taraf signifikasi 5% untuk N = 29

adalah 0,367 dan taraf signifikan 1% untuk N = 29 adalah 0,470 yang

mana jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka Ha diterima, dengan

demikian korelasi 0.491 itu “Signifikan”. Berdasarkan hasil tersebut

Page 81: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

65

dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang

kepribadian guru maka semakin tinggi pula akhlaqul karimah siswa.

B. SARAN

Berdasarkan dari kesimpulan bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang

kepribadian guru maka semakin tinggi pula akhlaqul karimah siswa, maka

penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Seyogyanya seorang guru haruslah memiliki kepribadian yang baik

karena seorang guru adalah panutan bagi peserta didiknya.

2. Perlu adanya kesadaran bagi seorang guru untuk menambah lagi

kualitas kepribadiannya supaya akhlaqul karimah peserta didik juga

semakin baik.

3. Untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik jika penggunaan judul

diatas digunakan untuk penelitian kualitatif.

Page 82: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

66

Daftar pustaka

Abdullah, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta:

AMZAH.

Amzah Qur’an. 2009. Al-Qur’an Tajwid Warna dan Terjemahnya. Jakarta Timur:

PT Bumi Aksara.

Asy Syalhub, Fu’ad. 2006. Guruku Muhammad saw. Jakarta: Gema Insani Press.

Barnawi, et.al. 2012. Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Darajat, Zakiyah, et.al. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukati.,

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fauzi, Ahmad. 2004. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Naim, Ngainun. 2011. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nata, Abudin.2000. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan

Bahasa Arab di Madrasah.

Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sapuri, Rafy. 2009. Psikologi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarwono, Sarlito Wirawan. 1998a. Pengatar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan

Bintang.

2010a. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

67

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV. Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2004a. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

2010a. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Syukur, Amin. 2003. Studi Islam. Semarang: CV. Bima Sakti.

Thoifuri. 2003. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: RaSAIL Media Group.

Tohirin. 2006. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang “ SISDIKNAS

(SistemPendidikan Nasional) Beserta Penjelasanya”. Bandung : Citra

Umbara.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

68

Page 85: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

LAMPIRAN

Page 86: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

NO VARIABEL DEVINISI

OPERASIONAL INDIKATOR ANGKET

1 Persepsi siswa

tentang

kepribadian

guru

Kemampuan siswa dalam

mengemukakan pendapat

atau ide dan kemampuan

siswa dalam menilai

keseluruhan kealitas

perilaku seorang pengajar

1. Dapat memberikan

penilaian kepada guru

yang menghargai peserta

didik tanpa membedakan

keyakinan yang dianut,

suku, adat istiadat, daerah

asal dan gender

1. Apakah guru anak-anak membeda-bedakan

antara siswa laki-laki dan perempuan?

2. Dapat memberikan

penilaian tentang sikap

guru yang sesuai dengan

norma agama yang

dianut, hukum dan norma

sosial yang berlaku

dalam masyarakat, serta

kebudayaan nasional

Indonesia yang beragam

2. Apakah guru anak-anak memaafka, ketika

ada siswa yang melakukan kesalahan?

3. Dapat memberikan

penilaian tentang

perilaku guru yang jujur,

tegas, dan manusiawi

3. Ketika ada murid yang melanggar, apakah

guru anak-anak menegurnya dengan sikap yang

baik?

Page 87: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

4. Dapat memberikan

penilaian tentang

perilaku guru yang

mencerminkan

ketakwaan dan akhlak

mulia

4. Ketika ada kegiatan shalat berjamaah

disekolah, apakah guru anak-anak mengikuti

shalat berjamaah?

5. Dapat memberikan

penilaian tentang

perilaku guru yang dapat

diteladani oleh peserta

didik dan anggota

masyarakat disekitarnya

5. Apakah guru anak-anak bersikap ramah dan

santun kepada siswa, guru lain dan masyarakat

sekitar?

6. Dapat memberikan

penilaian terhadap

penampilan guru sebagai

pribadi yang mantap dan

stabil

6. Apakah guru anak-anak sabar dalam

mengajari peserta didik yang belum faham?

7. Dapat memberikan

penilaian terhadap

penampilan guru sebagai

pribadi yang dewasa, arif,

dan berwibawa

7. Apakah guru anak-anak dapat memberikan

solusi dan motivasi saat ada siswa yang

mengalami masalah?

Page 88: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

8. Dapat memberikan

penilaian kepada guru

yang menunjukkan etos

kerja dan tanggung jawab

yang tinggi

8. Apakah guru anak-anak berangkat mengajar

tepat waktu?

9. Dapat memberikan

penilaian terhadap guru

yang bangga menjadi

guru dan percaya pada

diri sendiri

9. Apakah guru anak-anak percaya diri ketika

mengajar didepan kelas?

10. Dapat memberikan

penilaian terhadap guru

yang bekerja mandiri

secara profesional

10. Apakah guru anak-anak dapat

mengkondisikan kelas ketika suasana kelas

sedang gaduh?

2 Akhlaqul

karimah siswa

Budi pekerti peserta didik

yang baik

1. Rajin beribadah

kepada Allah

1. Apakah anak-anak melaksanakan shalat

fardhu 5 kali dalam sehari semalam?

2. Apakah anak-anak melaksanakan puasa

Ramadhan 1 bulan penuh?

Page 89: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

2. Senantiasa memujiNya 1. Ketika anak-anak melihat pemandangan yang

indah, apakah anak-anak mengucapkan kalimat

Subhanallah?

3. Berbakti kepada orang

tua

1. Ketika akan berangkat kesekolah, apakah

anak-anak meminta izin kepada orang tua?

2. Apakah anak-anak mentaati nasehat yang

diberikan oleh orang tua?

4. Menghargai teman 1. Ketika ada teman yang berbuat salah kepada

anak-anak meminta maaf, apakah anak-anak

memaafkannya?

2. Ketika ada teman anak-anak yang sedang

sakit, apakah anak-anak menengoknya?

5. Menyayangi tumbuhan

dan alam sekitar 1. Apakah anak-anak menyirami tanaman setiap

pagi dan sore hari?

2. Apakah anak-anak memberikan pupuk pada

tanaman agar tumbuh dengan subur?

6. Menyayangi binatang 1. Apakah anak-anak memberi makan hewan

peliharaan yang ada dirumah?

Page 90: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

ANGKET

I. PENGANTAR

1. Saya sampaikan terima kasih kepada anda yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk mengisi angket penelitian ini

2. Angket penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang persepsi siswa

tentang kepribadian guru dengan akhlak siswa

3. Pengisian angket penelitian ini tidak akan mempengaruhi penilaian raport anda, oleh

karena itu kejujuran dalam mengisi angket ini sangat diharapkan

II. IDENTITAS RESPONDEN

Nama Lengkap :

Kelas :

Nomor Absen :

Hari/ tanggal :

III. PETUNJUK

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (x)

pada salah satu huruf a, b, c, dan d sesuai kondisi sebenarnya

IV. PERTANYAAN

A. Persepsi Peserta Didik Tentang Kepribadian Guru

1. Apakah guru membeda-bedakan antara siswa laki-laki dan

perempuan?

a. Tidak

b. Kadang-kadang

c. Ya

2. Apakah guru memaafkan, ketika ada siswa yang melakukan

kesalahan?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

Page 91: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

3. Ketika ada murid yang melanggar, apakah guru menegurnya

dengan sikap yang baik?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

4. Ketika ada kegiatan shalat berjamaah disekolah, apakah guru

mengikuti shalat berjamaah?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

5. Apakah guru bersikap ramah dan santun kepada siswa, guru lain

dan masyarakat sekitar?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

6. Apakah guru sabar dalam mengajari peserta didik yang belum

faham?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

7. Apakah guru dapat memberikan solusi dan motivasi saat ada siswa

yang mengalami masalah?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

8. Apakah guru berangkat mengajar tepat waktu?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

9. Apakah guru percaya diri ketika mengajar didepan kelas?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

Page 92: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

10. Apakah guru dapat mengkondisikan kelas ketika suasana kelas

sedang gaduh?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

B. Akhlak Siswa

1. Apakah anak-anak melaksanakan shalat fardhu 5 kali dalam sehari

semalam?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

2. Apakah anak-anak melaksanakan puasa Ramadhan 1 bulan penuh?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

3. Ketika anak-anak melihat pemandangan yang indah, apakah anak-

anak mengucapkan kalimat Subhanallah?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

4. Ketika akan berangkat kesekolah, apakah anak-anak meminta izin

kepada orang tua?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

5. Apakah anak-anak mentaati nasehat yang diberikan oleh orang

tua?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

Page 93: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

6. Ketika ada teman yang berbuat salah kepada anak-anak meminta

maaf, apakah anak-anak memaafkannya?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

7. Ketika ada teman anak-anak yang sedang sakit, apakah anak-anak

menengoknya?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

8. Apakah anak-anak menyirami tanaman setiap pagi dan sore hari?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

9. Apakah anak-anak memberikan pupuk pada tanaman agar tumbuh

dengan subur?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

10. Apakah anak-anak memberi makan hewan peliharaan yang ada

dirumah?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

Page 94: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU

MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF SRATEN NSM : 111233220078

STATUS : TERAKREDITASI Alamat : Desa Sraten Kec. Tuntang Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah 50773

SURAT KETERANGAN

Nomor : 23/SK-MI/IV/2014

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Ma’arif

Sraten, menerangkan bahwa:

Nama : Ulfah Masruroh

NIM :11508005

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah

Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga

mahasiswa tersebut diatas benar-benar telah melakukan penelitian dengan

judul “ Hubungan Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru dengan

Akhlaqul Karimah Siswa” di MI Ma’arif Sraten Kec. Tuntang Kab.

Semarang.

Demikian surat keterangan ini dibuat agar digunakan sebagaimana

mestinya.

Sraten, 28 April 2014

Kepala Madrasah

Fuji Astuti, S.Pd.I

Page 95: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/548/1/Ulfah Masruroh_11508005 (2).pdfsegala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : ULFAH MASRUROH

NIM : 11508005

Tempat/tanggal lahir : Kab. Semarang, 23 Juli 1990

Alamat : Sraten RT. 01 RW. 02 Kec. Tuntang Kab. Semarang

Nama Ayah : Muhammad Rodhi

Nama Ibu : Siti Rokhayati

Agama : Islam

Pendidikan :

- MI Sraten 2002

- MTS Al-Hikmah 2005

- MA Al-Hikmah 2008

- S1 STAIN Salatiga 2014

Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar benarnya.

Salatiga, 28 Maret 2014

Penulis

Ulfah Masruroh

NIM: 11508005