JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek...

19
JURNAL SKRIPSI STUDI KASUS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JAWA TIMUR BERDASARKAN KONTRAK KERJA DISUSUN OLEH LILIAN ARLISTA AYU NIM. 03114132 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2018

Transcript of JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek...

Page 1: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

JURNAL SKRIPSI

STUDI KASUS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

DI PROVINSI JAWA TIMUR BERDASARKAN KONTRAK

KERJA

DISUSUN OLEH

LILIAN ARLISTA AYU NIM. 03114132

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2018

Page 2: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.
Page 3: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.
Page 4: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.
Page 5: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.
Page 6: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Studi Kasus Keterlambatan Proyek Konstruksi Di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan

Kontrak Kerja” ini. Sebagai manusia saya menyadari akan adanya keterbatasan, kekurangan

dan kesalahan. Namun saya telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang

terbaik agar Tugas Akhir ini dapat selesai sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Kedua orang tua, saudara-saudara saya tercinta, sebagai penyemangat terbesar bagi saya,

dan yang telah banyak memberi dukungan moril maupun materiil serta do’anya.

2. Bapak Dr. Ir. Koespiadi, M.T., selaku Dekan Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya.

3. Bapak Ronny Durrotun Nasihien, S.T.,M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil

Universitas Narotama Surabaya.

4. Bapak H. Fredy Kurniawan, S.T., M.T., M.Eng., PhD., selaku Dosen Pembimbing dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

5. Ibu Diah Ayu Restuti Wulandari, S.T.,M.T., selaku Dosen Pembimbing II dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Rekan-rekan semua mahasiswa Teknik Sipil Universitas Narotama Surabaya dan Semua

Pihak yang ikut membantu dalam Penyusunan Tugas Akhir ini.

Harapan saya semoga Tugas Akhir ini bisa memenuhi syarat dan tujuan yang dikehendaki,

atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Surabaya, 03 Februari 2018

Penulis

i

Page 7: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

STUDI KASUS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI

DI PROVINSI JAWA TIMUR BERDASARKAN KONTRAK

KERJA

Oleh : Lilian Arlista Ayu

Pembimbing : Fredy Kurniawan, S.T.,M.T.,M.Eng.,Ph.D.

ABSTRAK

Perkembangan pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat melahirkan pesatnya perkembangan perusahaan jasa yang bergerak dibidang konstruksi. Keterlambatan merupakan salah satu kendala bagi pembangunan

karena waktu penyelesaian tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan pada dokumen kontrak pekerjaan.

Keterlambatan proyek konstruksi berarti bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian proyek yang telah direncanakan dan tercantum dalam

dokumen kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak yaitu pihak pertama dan kedua. Penelitian ini adalah untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi

keterlambatan proyek konstruksi, mengidentifikasi peran perundang-undangan, dan mengidentifikasi kontrak kerja.

Metode penelitian ini adalah kualitatif yaitu dengan observasi dan wawancara bersama narasumber dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang

yaitu PPK dan staff. Juga narasumber dari kontraktor swasta yaitu supervisor, estimator struktur, dan beberapa staff.

Pada lingkup proyek Pemerintah, 3 faktor dominan yang mempengaruhi

keterlambatan proyek konstruksi adalah cuaca, tenaga kerja, dan desain. Pada lingkup proyek Swasta, 3 faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan

proyek konstruksi adalah cuaca, material, dan keuangan. Undang-undang yang mengatur keterlambatan adalah UU No.2/2017 pasal 54 ayat (1) dan (2), Perpres No.54/2010 Jo Perpres No.35/2011 Jo Perpres No.70/2012 dan LKPP

No.14/2012. Klausul tentang keterlambatan dalam kontrak kerja Pemerintah adalah terdapat pada SSUK yaitu kontrak kritis, SSKK yaitu termin, dan garansi

bank. Klausul pada kontrak kerja Swasta yaitu pasal wanprestasi beserta sanksinya, dan garansi bank.

Kata kunci : Proyek konstruksi, keterlambatan, faktor-faktor, perundang-

undangan, kontrak kerja.

ii

Page 8: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

DAFTAR ISI

Cover Depan……………………………………………………………………………. i

Halaman Judul………………………………………………………………………….. ii

Lembar Persetujuan Pembimbing……………………………………………………… iii

Lembar Pengesahan……………………………………………………………………. iv

Surat Pernyataan……………………………………………………………………….. v

Kata Pengantar………………………………………………………………………….. vi

Abstrak…………………………………………………………………………………. vii

Daftar Isi……………………………………………………………………………….. viii

Daftar Tabel……………………………………………………………………………. xi

Daftar Gambar…………………………………………………………………………. xii

Daftar Lampiran………………………………………………………………………. xiii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………. 2

1.3 Batasan Masalah...……………………………………………………. 2

1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………….... 3

1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………………. 3

1.6 Lokasi Penelitian………………………………………………………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………… 5

2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu……………………………….................... 5

2.2 Teori- Teori Dasar Penelitian………………………………………….. 7

2.2.1 Pengertian Proyek Konstruksi…………………………………… 7

2.2.2 Pengertian Manajemen Proyek…………………........................... 7

iii

Page 9: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

2.2.3 Pengertian Kontrak Kerja……………………………………….. 8

2.2.4 Pengertian Keterlambatan Proyek Konstruksi…………………... 10

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan…………….. 10

2.3 Peraturan Perundang-Undangan Jasa Konstruksi…………………….. 14

2.3.1 Dalam UU No.2 Tahun 2017…………………………………… 14

2.3.2 Perpres No.54/2010 Jo Perpres No.35/2011 Jo Perpres 15

No.70/2012………………………………………………………

2.4 Klausula Kontrak Kerja………………………………………………. 17

2.4.1 Dalam Kontrak Kerja Pemerintah………………………............. 17

2.4.2 Dalam Kontrak Kerja Swasta…………….................................... 24

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN ……………………............................... 35

3.1 Metode Penelitian…………………………………………………….. 35

3.2 Objek Penelitian …………………………........................................... 38

3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………................. 38

3.4 Instrumen Penelitian ……..…………………………………………... 41

3.5 Analisis Data …………………………………………………………. 42

3.6 Alat Analisis Data…………………………………………………….. 43

3.7 Jadwal Penelitian ………………………………………....................... 44

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………………………. 45

4.1 Pelaksanaan Penelitian………………………………………………… 45

4.1.1 Observasi.……………………………………………................. 45

4.1.2 Wawancara……………………………………………………. 46

4.2 Analisis Data……………………………………………………........... 47

4.2.1 Data Reduction…………………………………………………. 53

4.2.2 Data Display……………………………………………………. 55

iv

Page 10: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

4.2.3 Conclusion / Verification…………………………………........ 57

4.3 Pembahasan …………………………………………………………… 58

4.3.1 Identifikasi Peran Perundang-undangan………………………… 61

4.3.2 Identifikasi Peran Kontrak Kerja…………………………………. 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………. 66

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 66

5.2 Saran…………………………………………………………………… 68

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 69

v

Page 11: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

DAFTAR TABEL

TABEL Hal

2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………………….. 5

3.1 Jadwal Penelitian…………………………………………….. ………… 44

4.1 Latar Belakang Narasumber …………………………………………… 46

4.2 Catatan Lapangan 1 (Pemerintah)……………………………………….. 48

4.3 Catatan Lapangan 2 (Pemerintah)……………………………………….. 49

4.4 Catatan Lapangan 1 (Swasta)……………………………………………. 51

4.5 Catatan Lapangan 2 (Swasta)……………………………………………. 52

4.6 Reduksi Data Proyek Pemerintah………………………………………... 53

4.7 Reduksi Data Proyek Swasta…………………………………………….. 54

vi

Page 12: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Hal

2.1 Theoretical Mapping…………………………………………………... 11

3.1 Diagram Alir Penelitian……………………………………………….. 37

4.1 Piechart Faktor Dominan (Pemerintah)………………………………. 56

4.2 Piechart Faktor Dominan (Swasta)…………………………………… 57

vii

Page 13: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRA Hal

N

1 Kontrak Kerja Pemerintah…………………………………………. 72

2 Klausul Kontrak Kerja Pemerintah………………………………… 73

3 Kontrak Kerja Swasta……………………………………………….74

4 Klausul Kontrak Kerja Swasta …………………………………….. 77

5 Pengantar Wawancara……………………………………………… 78

6 Pertanyaan Wawancara……………………………………………. 80

7 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh PPK… 81

8 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh PPK… 82

9 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh Staff… 83

10 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh Staff… 84

11 Jawaban dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang oleh Staff… 85

12 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Supervisor ………………… 86

13 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Estimator Struktur………… 87

14 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Staff………………………. 88

15 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Staff………………………. 89

16 Jawaban dari Kontraktor Swasta oleh Staff………………………. 90

viii

Page 14: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan seluruh kegiatan yang telah dilakukan pada penelitian ini,

maka didapatkan beberapa kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah

dari penelitian, yaitu faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan proyek

konstruksi di Jawa Timur pada proyek Pemerintah dan Swasta memiliki

kesamaan yaitu faktor cuaca. Faktor lain yang mendominasi pada proyek

Pemerintah adalah Faktor Tenaga ahli /SDM (Sumber Daya Manusia) dan

Faktor Desain. Jadi, 3 faktor tersebut merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi pada proyek Pemerintah. Pada

proyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan

keuangan. Jadi, 3 faktor tersebut merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi keterlambatan proyek konstruksi pada proyek Swasta.

Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang keterlambatan

proyek konstruksi sudah diatur dalam Undang-undang No.2 Tahun 2017 yaitu

membahas tentang penyedia jasa harus menyerahkan pekerjaan secara tepat

biaya, waktu, dan mutu, atau dikenai ganti rugi sesuai dalam kontrak. Dalam

Perpres No.54 Tahun 2010 Jo perpres No.35 Tahun 2011 Jo perpres no. 70

Tahun 2012 yang membahas tentang jika penyedia jasa terlambat

1

Page 15: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

menyelesaikan pekerjaan maka dikenakan denda sebesar 1/1000 dari nilai

kontrak / bagian kontrak untuk setiap hari keterlambatan. Kemudian Dalam

LKPP (Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah) No.

14/2012 juga membahas tentang denda keterlambatan yaitu 1/1000 dari nilai

kontrak atau bagian kontrak.

Kontrak Kerja Pemerintah maupun Swasta sudah mengatur mengenai

keterlambatan penyelesain pekerjaan proyek Konstruksi. Pada kontrak kerja

Pemerintah terdapat SSUK (Syarat-Syarat Umum Kontrak) yang membahas

tentang keterlambatan hingga jika terjadi kontrak kritis dan beserta penanganan

kontrak kritis tersebut. Penanganan kontrak ktitis ini melalui rapat pembuktian

/SCM (Show Cause Meeting ) Tahap I,II, dan III. Kemudain SSKK (Syarat-

Syarat Khusus Kontrak) yang membahas tentang termin pembayaran yaitu

termin I, II, III, dan IV. Masing- masing termin adalah pembayaran sebesar

25%. Besar Persentase termin realisasi fisik ditentukan oleh PPK Dinas

Setempat. Selain SSUK dan SSKK juga terdapat Garansi Bank sebagai surat

jaminan.

Pada kontrak kerja Swasta, terdapat pasal yang mengatur tentang

keterlambatan yaitu pasal “Wanprestasi” yang membahas tentang jika penyedia

jasa ingkar janji maka dikenai sanksi berupa denda 1/1000 dari nilai pekerjaan

setiap hari. Dengan alternatif diberi kesempatan 14 hari dengan membayar

denda sebesar 5% dari pembayaran yang telah di terima dari pihak pertama.

2

Page 16: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

Kemudian dalam kontrak swasta ini juga terdapat jaminan pelaksanaan yang

berupa garansi bank dan jaminan pribadi.

5.2 Saran

Dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan hingga

penyususnan laporan, penulis menyadari terdapat beberapa kekurangan yang

layak untuk diperbaiki dan mungkin bisa di jadikan bahan pertimbangan untuk

penelitian berikutnya agar menghasilkan penelitian / karya ilmiah yang lebih

baik. Oleh karena itu penulis mengemukakan beberapa hal yang dapat menjadi

saran / bahan pertimbangan untuk penelitian yang lebih baik, diantaranya yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan dengan sudut pandang yang global / umum dan

menyeluruh. Jadi, lebih baik pada penelitian berikutnya ditentukan sudut

pandang dengan detail yaitu sebagai kontraktor atau pemilik (owner).

2. Dari materi / referensi Peraturan perundang-undangan hendaknya di

cantumkan undang-undang yang mengatur tentang Force Majeur.

3. Terkait dengan Force Majeur, hendaknya perlindungan terhadap kontraktor

lebih di tekankan Karena Force Majeur ini diluar kuasa manusia yaitu

terjadi karena faktor alam dan sulit untuk di prediksi dan di hindari

kejadiannya.

3

Page 17: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Andi, et. al., (2003). Faktor-Faktor Potensional Yang Dapat Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Konstruksi Yang Terdiri Dari Tujuh (7) Kategori. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Deshariyanto D, dan F. Subaidillah, (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Jurnal FakultasTeknik Universitas Wiraja Sumenep. Madura.

Dinas Pekerjaan Umum, (2015). Kontrak Kerja Poyek Konstruksi Gedung.

Dan Tata Ruang. Jawa Timur.

Dipohusodo, I., (1995). Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid I. Jakarta.

Dipohusodo, I., (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 1. Kanisius. Yogyakarta.

Dipohusodo, I., (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 2. Kanisius.

Yogyakarta.

Esterberg, G. Kristin., (2002). Qualitative Methods In Social Research. Mc Graw hill. New York.

Fansuri, S., (2014). Penyebab Terjadinya Keterlambatan Waktu Penyelesaian Proyek Konstruksi Di Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Jurnal Teknik Sipil. Madura.

Faisal, Sanafiah., (1990). Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar Aplikasi Yayasan Asih Asah Asuh Malang (YA3 Malang) edisi 1.

Hasibuan, et. al., (2013). Analisa Manajemen Terhadap Faktor Keterlambatan Proyek Konstruksi Di Lingkungan Dinas Pariwisata Kabupaten Rokan Hulu. Universitas Pasir Pangairan.

Ismael, I., (2013). Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung Faktor Penyebabnya Dan Tindakan Pencegahannya. Jurnal Momentum. Padang.

Ismaiel Dan Junaidi, (2014). Identifikasi Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Kota Bukittinggi. Jurnal Momentum. Padang.

4

Page 18: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

Kamaruzzaman, F., (2012). Studi Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi (Study Of Delay In The Completion Of Construction). Jurnal Teknik Sipil Vo.12 No.2

Kurniawan, F., (2006). Penggunaan Penyelesaian Sengketa Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil. Surabaya

Kusjadmikahadi, R.A., (1999). Studi Keterlambatan Kontraktor Dalam melaksanakan Proyek konstruksi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

Leonda, (2008). Studi Keterlambatan Penyelesaian Proyek Konstruksi Pada Tahun 2007 Di Daerah Belitung. Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta

Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 07/PRT/M/2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.07/PRT/M/2011 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa Konsultasi. Buku PK 01 HS: Kontrak Harga Satuan

Messah, et. al., (2013). Kajian Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstrruksi Gedung di Kota Kupang. Jurnal Teknik Sipil Universitas Nusa

Cendana. Kupang.

Miles, M.B & Huberman A.M. (1984). Analisis Data Kualitatif, Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Universitas Indonesia. Jakarta

Perpres No.54 Tahun 2010 Jo Perpres No.35 Tahun 2011 Jo Perpres No.72 Tahun 2012 tentang Jasa Konstruksi.

Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah No.14 Tahun

2012.

Proboyo, B., (1999). Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek : Klasifikasi dan

Peringkat dari Penyebab-penyebabnya, Dimensi Teknik Sipil, Vol. 1 no. 2, September, pp. 49-58.

Setiawan, M.I., (2005). Faktor-Faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan.

Setiawan, M.I., (2009). Rescheduling Waktu Pekerjaan Guna Optimasi Biaya Pembangunan Rusunawa Siwalankerto Surabaya.

Soeharto, I., (1995). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,

Erlangga . Jakarta.

5

Page 19: JURNAL SKRIPSI - repository.narotama.ac.idrepository.narotama.ac.id/548/1/Lilian Arlista A.pdfproyek Swasta, Faktor dominan lain setelah cuaca adalah faktor Material dan keuangan.

Soeharto, I., (1997). Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,

Erlangga . Jakarta.

Sudarsono, T.M et. al., (2014). Analisis Frekuensi Dampak, Dan Jenis

Keterlambatan Pada Proyek Konstruksi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

Tistogondo, J (2004). Studi Efektifitas Waktu dan Biaya Pelaksanaan Erection PCI Girder dengan Metode Crawler Crane dan Roller Skate.

Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Lembaran Negara RI No.

11Tahun 2017.

Wirabakti, et. al., (2014). Studi Faktor-Faktor Keterlambatan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung. Jurnal Konstruksi Vol.6 No.1.

6