Hubungan Antara Periodontitis Pada Kehamilan Dan Prematur Atau Berat Lahir Rendah (Komplit)
-
Upload
ignatiuserik -
Category
Documents
-
view
90 -
download
0
Transcript of Hubungan Antara Periodontitis Pada Kehamilan Dan Prematur Atau Berat Lahir Rendah (Komplit)
HUBUNGAN ANTARA PERIODONTITIS PADA KEHAMILAN DAN PREMATUR
ATAU BERAT LAHIR RENDAH
Abstrak
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan mekanisme patogenik mengenai hubungan
antara periodontitis dengan hasil kehamilan yang merugikan, dan untuk meninjau bukti dari
tinjauan sistematis dan studi intervensi, mengenai hubungan antara indikator klinis periodontitis
dan kejadian berat lahir rendah atau kelahiran prematur.
Kelahiran prematur/berat lahir rendah merupakan masalah perinatal yang mendunia dan
memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang jelas, karena pada faktanya kejadian itu tidak
menurun insidensinya terlepas dari berbagai usaha pencegahannya. Infeksi intrauterine maupun
bacterial vaginosis pada ibu diketahui sebagai faktor risisko, tetapi infeksi dari jauh, bahkan
subklinik, dapat juga menimbulkan kelahiran prematur. Periodontitis adalah suatu infeksi kronis
yang disebabkan oleh mikroorganisme gram negatif dan dapat menimbulkan infeksi lokal
maupun sistemik. Sehingga, terdapat hubungan antara periodontitis dengan hasil kehamilan yang
buruk.
Sejak 1996, sejumlah studi yang telah meneliti mengenai hubungan potensial antara periodontitis
dan berat badan lahir rendah. Akan tetapi, hasilnya kontroversial, dan penelitian lanjutan
dibutuhkan dimana bertujuan untuk mengkonfirmasi atau menghilangkan hubungan.
PENDAHULUAN
Periodontitis dapat dianggap sebagai patogenik yang berkelanjutan atau tantangan pada tingkat
sistemik, karena permukaan epitel yang luas dan dapat menjadi ulserasi di poket periodontal.
Fakta ini memungkinkan bakteri dan produknya dapat mencapai bagian lain dari organisme,
membuat lesi di tingkat berbeda. Seperti Porphyromona ginggivalis dan Aggregatibacter
acticomycetemcomitans (yang sebelumnya bernama Actinobacillus actinomycetemcomitans)
dapat menginvasi sel dan jaringan secara langsung (1) .Hal ini menjelaskan bahwa bakteri gram
negatif dapat menghasilkan respon imuno inflamasi dengan kerusakan potensial pada organ
berbeda dan sistem. Demikian, pada dekade terakhir infeksi periodontal telah berhubungan
dengan penyakit sistemik berbeda (1). seperti : osteoporosis, diabetes mellitus, penyakit
respirasi, preeklampsi, penyakit kardiovaskuler, infeksi, dan berat lahir rendah.
Pada Workshop Periodontitis Dunia 1996, istilah “Obat Periodontitis” diperkenalkan untuk
mendefinisikan focus disiplin evaluasi dari hubungan antara keadaan patologis ini dan
periodontitis, baik pada manusia maupun hewan (3). Ini merupakan hubungan dua arah, dimana
periodontitis dapat memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan sistemik individu, dan penyakit
sistemik dapat mempengaruhi kesehatan periodontal. Beberapa mekanisme telah didiskripsikan
guna menjelaskan interaksi ini :
Bakteri periodontal dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan infeksi setelah
mengkolonisasi daerah lain dari organisme (translokasi bakteri yang menyebabkan
infeksi metastatik) (1, 4, 5).
Bakteri periodontal juga dapat berkolonisasi di saluran pernapasan bawah pada individu
yang memiliki faktor predesposisi, terutama lewat inhalasi secara langsung, tanpa melalui
aliran darah sebelumnya, yang menyebabkan infeksi pulmoner (1, 4).
Infeksi periodontal dapat menimbulkan respon inflamasi dan imun sistemik dengan
melepaskan mediator inflamasi (pro-inflammatory citoquines) (1, 4, 5).
Pembebasan protein pada fase akut ke daerah yang jauh, seperti hepar, pancreas, otot atau
arteri (1, 4).
Unsur genetik sebagai faktor risiko yang umum (1).
Unsur lingkungan sebagai faktor risiko yang umum (1).
Lesi metastatik akibat efek sirkulasi toksin mikroba oral (5).
Telah diamati bahwa infeksi oral dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah (6).
Berat badan lahir rendah didefinisikan berdasarkan definisi internasional yang ditetapkan
World Health Organisation pada 1976 (7), yaitu berat badan lahir kurang dari 2.500 g.
Berat badan lahir rendah dapat disebabkan oleh masa kehamilan yang pendek atau
pertumbuhan intrauterin yang terganggu. Masa kehamilan natural manusia berakhir 40
minggu, dan kelahiran prematur didefinisikan sebagai masa kehamilan kurang dari 37
minggu. Kelahiran sebelum minggu kehamilan ke -32 disebut kelahiran sangat prematur
(8). Insiden berat badan lahir rendah prematur belum menurun secara signifikan sejak
dekade terakhir dan jumlahnya kurang lebih 10% dari semua kelahiran hidup di Amerika
Serikat (5). Di Spanyol insiden kelahiran prematur pada 2005 sebanyak 7,4% dan insiden
berat badan lahir rendah sebanyak 7,2% (9, 10). Kelahiran prematur dan berat badan lahir
rendah adalah masalah perinatal yang terkemuka di seluruh dunia, dan mereka
menjelaskan bagian penting dari morbilitas dan mortalitas perinatal (9, 11).
Dibandingkan dengan bayi baru lahir berat badan normal, bayi berat badan lahir rendah
memiliki kemungkinan kematian terbesar saat masa neonatal, dan yang bertahan
cenderung memiliki masalah pertumbuhan neoneural, masalah pernapasan, dan anomali
kongenital (5, 11).
Hipotesis mengenai hubungan antara periodontitis dan hasil kehamilan yang merugikan
Periodontitis merupakan infeksi Gram-negatif dan dapat berpotensial mempengaruhi kehamilan.
Saat trisemester kedua kehamilan, jumlah bakteri anaerob Gram-negatif di plak gigi meningkat
dibandingkan bakteri aerob (95). Fusobacterium nucleatum dan subspesies lain yang berasal dari
flora mulut, ditemukan di cairan amnion pada wanita dengan kelahiran prematur (12). Bakteri
gram negatif yang berhubungan dengan penyakit progresif dapat memproduksi bermacam-
macam molekul bioaktif yang dapat secara langsung mempengaruhi host (5). Komponen
mikroba, LPS, dapat mengaktivasi makrofag dan sel lain untuk mensitesis dan mensekresi
spectrum luas molekul, termasuk sitokin IL-1ß, TNF-α, IL-6 and PGE2 and matrix
metalloproteinase (5, 13). Jika komponen ini melintasi aliran darah dan menembus barier
plasenta, level psikologik PGE2 and TNF-α ipada cairan amnion akan meningkat menginduksi
kelahiran prematur (5).
Periodontitis membagi beberapa faktor risiko dengan kelahiran prematur dan berat badan lahir
rendah. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kondisi ini, biarpun hubungan sebab
akibat diantara masih belum jelas. Pada kasus lain, menunjukkan jika produksi mediator
inflamasi pada penyakit periodontal juga memiliki peran penting pada onset persalinan, dan
masuk akal jika mekanisme biologis mungkin menghubungkan kedua kondisi tersebut. Beberapa
faktor maternal, seperti serviks yang pendek, lebih dekat berhubungan dengan kelahiran
prematur ketika wanita juga menderita bacterial vaginosis. Mungkin periodontitis maternal
berinteraksi secara sinergik dengan faktor risiko maternal yang lain untuk menginduksi kelahiran
prematur (14).
Berdasarkan penelitian dari binatang percobaan menyebutkan bahwa meskipun periodontitis
bukan penyebab utama prematuritas, pada subgroup pasien dapat memfasilitasi morbilitas dari
kondisi tersebut (15). Selama pertengahan tahun 90an, grup Offenbacher, (16) mengadakan
beberapa penelitian pada binatang dengan hipotesis bahwa infeksi oral, seperti periodontitis,
dapat memainkan peran sebagai sumber signifikan inflamasi dan infeksi selama kehamilan yang
menyebabkan bacteremia dan komplikasi kehamilan. Mereka mendemonstrasikan jika pada
hamster, eksposisi kronik Porphyromona gingivalis dapat menyebabkan penurunan berat badan
fetal sebanyak 15-16% dengan peningkatan PGE2 and TNF-α (15). Selanjutnya, mereka meneliti
hubungan antara infeksi dan kehamilan dengan periodontitis pada hamster (16). Empat grup
hewan diberi makan dengan mengontrol diet mereka atau dengan diet yang memicu terjadinya
plak selama delapan minggu untuk menghasilkan periodontitis eksperimental sebelum
pemasangan. Dua grup tambahan menerima Porphromona ginggivalis eksogen secara oral.
Porphromona ginggivalis menunjukkan penurunan signifikan berat badan fetal sebanyak 22,5%.
Penelitian binatang ini menunjukkan kemungkinan bahwa infeksi oral yang ringan dapat
menyebabkan hasil kehamilan yang merugikan.
Madianos dkk. (17) menganalisa sampel darah umbilical cord pada 351 bayi baru lahir, dan
menemukan jika bayi premature menunjukkan tingkatan IgM spesifik melawan pathogen mulut
secara signifikan lebih tinggi dibandingkan bayi cukup bulan. Pengadaan IgM maternal tidak
menembus barier plasenta, hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa eksposisi fetal uterus secara
langsung terhadap bakteri tersebut memiliki tangungjawab terhadap kelahiran premature.
Berlawanan dengan hal tersebut, Boggoes dkk. (18) mengemukakan bahwa risiko prematuritas
dapat meningkat ketika fetus terekspos bakteri periodontal dan menghasilkan respon inflamasi.
Penulis menganalisa darah umbilical cord 640 bayi baru lahir dan mengukur level protein C
reactive, IL-1ß, TNF-α, PGE2, 8-isoprostan and IgM melawan pathogen periodontal
(Campylobacter rectus, Peptostreptococcus micros, Prevotella nigrescens, Prevotella intermedia
and Fusobacterium nucleatum). Risiko prematuritas lebih tinggi bila IgM terdeteksi terhadap
setidaknya satu pathogen periodontal dan bahkan lebih tinggi ketika mediator inflamasi tingkat
tinggi diukur. Hasil ini menunjukkan bahwa efek global eksposisi janin terhadap patogen oral
dan respon inflamasi janin mungkin menjadi mekanisme bahwa periodontitis pada ibu hamil
dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Studi epidemiologi
Pada tahun 1996, Offenbacher dkk. (19) melakukan penelitian kasus kontrol di mana mereka
berhipotesis bahwa infeksi periodontal mungkin memiliki semacam hubungan dengan kelahiran
prematur. Mereka menyimpulkan bahwa ada hubungan statistik antara periodontitis pada wanita
hamil, kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Yaitu, mereka menemukan bahwa 18,2%
dari kejadian prematur dengan berat badan lahir rendah bisa dihubungkan dengan periodontitis,
hal ini merupakan faktor risiko penting yang sebelumnya tidak diketahui.
Setelah studi awal oleh Offenbacher dkk. , ada peningkatan minat dalam mengidentifikasi
hubungan potensial antara periodontitis dan hasil kehamilan. Dalam sepuluh tahun terakhir lebih
dari 50 studi observasi telah diterbitkan (cross-sectional, kasus-kontrol dan studi kohort),
ditambah 6 uji klinis terkontrol dan 6 tinjauan sistematis. Tinjauan literatur ini adalah tentang
hubungan antara periodontitis pada wanita hamil dan prematur dan / atau berat badan lahir
rendah akan didasarkan pada studi intervensi (14,20-24) dan tinjauan sistematis (11,25-29).
- Studi intervensi
Dari 6 studi intervensi yang telah diterbitkan sampai saat ini (Tabel 1), 5 di antaranya adalah uji
klinis acak (14, 21-24), sedangkan studi sisanya adalah secara kronologis pertama, yaitu tidak
acak (20). Dalam penelitian ini, efek perawatan periodontal di hasil kehamilan pada wanita hamil
dengan periodontitis dinilai. Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa jika periodontitis pada
wanita hamil telah mempengaruhi suatu kejadian prematur dan / atau rendah berat badan lahir
bayi, pengobatan periodontitis seharusnya bermanfaat pada hasil persalinan.
Mitchell-Lewis dkk. (20) meneliti hubungan antara infeksi periodontal dan kelahiran prematur
dan / atau rendah berat lahir dalam kohort dari wanita muda, minoritas, hamil dan pasca
melahirkan. Perawatan periodontal diberikan kepada 74 wanita hamil dan kejadian prematur
dan / atau berat badan lahir rendah dibandingkan dengan 90 wanita yang diteliti setelah kelahiran
bayi mereka. Meskipun kejadian merugikan pada hasil kehamilan lebih tinggi pada wanita tanpa
perawatan periodontal, perbedaan ini secara statistik tidak signifikan (penulis menganggap
bahwa hal ini bisa terjadi karena ukuran sampel yang kecil) Namun, pada kejadian prematur
dan / atau berat badan lahir rendah, si ibu memiliki tingkat Tannerella forsythensis dan Rektus
campylobacter yang jauh lebih tinggi.
López dkk. menemukan penurunan dalam tingkat kelahiran prematur dan / atau berat badan lahir
rendah pada wanita yang telah menerima perawatan periodontal sebelum usia kehamilan 28
minggu ketika mereka dibandingkan dengan wanita yang belum menerima perawatan apapun.
Penurunan ini signifikan bagi wanita dengan periodontal yang sehat dibandingkan dengan wanita
dengan gingivitis (14) dan dengan periodontitis (21).
Jeffcoat dkk, dalam studi percontohan (22), meneliti 366 wanita dengan periodontitis antara usia
kehamilan 21 dan 25 minggu dalam tiga kelompok intervensi: 1. gigi profilaksis ditambah kapsul
plasebo; 2. scaling dan perencanaan akar ditambah kapsul plasebo, dan 3. scaling dan
perencanaan akar ditambah kapsul metronidazole. Mereka menyimpulkan bahwa melakukan
scaling dan perencanaan akar pada wanita hamil dengan periodontitis dapat mengurangi
kelahiran prematur pada populasi itu, namun terapi tambahan berupa metronidazol tidak
meningkatkan hasil kehamilan.
Dalam studi intervensi terakhir yang dilakukan, hasil bertentangan yang diamati. Michalowicz
dkk (23), mempelajari pengaruh scaling dan perencanaan akar sebelum usia kehamilan 21
minggu, ditambah polishing gigi bulanan pada 823 wanita hamil. Mereka tidak menemukan
perbedaan yang signifikan antara pengobatan dan kelompok kontrol berat badan lahir atau di
angka kelahiran bayi yang kecil untuk usia kehamilan, meskipun ada aborsi spontan yang lebih
atau saat dilahirkan pada kelompok kontrol. Di sisi lain, dalam studi percontohan oleh
Offenbacher dkk (24), diteliti bahwa perawatan periodontal secara signifikan mengurangi
kejadian kelahiran prematur, terlepas dari ukuran sampel yang kecil (53 wanita). Para penulis
menemukan kelahiran prematur yang sangat tinggi pada kelompok intervensi (27,2%) dan pada
kelompok kontrol (45,8%).
- Tinjauan sistematis
Baru-baru ini, beberapa tinjauan sistematis pada hubungan antara periodontitis dan prematur
dengan berat badan lahir rendah (11, 25-29) telah dilakukan. Tinjauan ini dirangkum dalam tabel
2.
Tinjauan sistematis pertama, diterbitkan oleh Madianos dkk. pada tahun 2002 (11), menganalisis
hubungan antara periodontitis dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan prematur dan
/ atau kelahiran dengan berat badan lahir rendah. Hanya satu studi kohort dan empat studi kasus-
kontrol memiliki kriteria yang sesuai. Dari keempat penelitian, dua diantaranya dianggap sebagai
indikator klinis dari periodontitis, dan dua lainnya hanya sebagai data mikrobiologi. Dari tiga
studi periodontitis yang dievaluasi secara klinis, ditemukan dua hubungan yang signifikan antara
periodontitis dan hasil kehamilan yang merugikan. Namun, model multivariat dalam kedua studi
ini tidak disesuaikan untuk memadai variabel perancu, dan kedua studi dilakukan dalam
dominasi penduduk afro-Amerika, yang dapat mengganggu dengan pola tambahan dengan hasil
kelompok ras lain. Penelitian dengan hasil negatif tidak cukup diukur eksposisinya (CPTIN).
Kesimpulan dari penulis adalah bahwa studi observasi yang dirancang dengan baik dan studi
intervensi diperlukan.
Tabel 1. Studi intervensi tentang pengaruh perawatan periodontal ( PP ) dalam kejadian
kelahiran prematur ( KP ) atau berat badan lahir rendah ( BBLR ).
Referensi Sampel Hasil OR atau RR
(CI 95%)
Kesimpulan
Michell-Lewis
dkk, 2001 (20)
Tanpa
randomisasi
KI: 74
(profilaksis oral)
KK: 90
(tanpa perlakuan)
EEUU. SSE Rendah.
60% ras Afro-
Amerika
usia 12-19 tahun
KI: KP atau BBLR
13.5%
KK: KP atau BBLR
19.3%
RR 0.72 (0.4-1.47)
Terdapat penurunan
28,6% KP / BBLR
di kelompok
periodontal yang
diobati, tetapi tidak
signifikan secara
statistik
Lopez dkk, 2002
(21)
RCT
KI: 200
( PP sebelum
kehamilan minggu ke-
28 )
KK: 200
( PP setelah
persalinan )
Chili. SSE Rendah
18-35 tahun
KI: KP 1.10%
KK: KP 6.38%
OR 5.48 (1.17-
27.71)
KI: BBLR 0.55%
KK: BBLR 3.72%
OR 6.26 (0.73-
53.78)
KI: KP atau BBLR
1.63%
KK: KP atau BBLR
10.11%
OR 5.49 (1.65-
18.22)
Ditemukan
perbedaan
signifikan.
Perawatan
periodontal
mengurangi secara
signifikan kejadian
KP atau BBLR pada
wanita dengan
periodontitis
Jeffcoat dkk,
2003 (22)
RCT
KI: 366
1. ( 123 ) Profilaksis +
kapsul plasebo
2.(123) SPA + kapsul
plasebo
3. (120) SPA + kapsul
metronidazole
KK: 723
UUEE. 85% ras
Afrika-Amerika
86,6% belum menikah
Usia 22,5 ± 4,6 tahun
KI1: Profilaksis +
kapsul Placebo
KP 8,9 %
KI2: SPA + kapsul
Placebo
KP 4,1 %
RR*0,2 ( 0,02-1,4 )
KI3: SPA +
Metronidazole
KP 12,5 %
RR * 1,4 ( 0,7-2,9 )
*dibandingkan
dengan kelompok
Profilaksis +
Placebo
Tidak ada
perbedaan
signifikan yang
ditemukan.
SPA dapat
mengurangi risiko
KP.
Terapi
metronidazole
ajuvan tidak
meningkatkan
hasil kehamilan
Lopez dkk, 2005
(14)
RCT
KI: 580
( PP sebelum
kehamilan minggu ke-
28)
KK: 290
( PP setelah
persalinan )
Chili. SSE Rendah
18-42 tahun
KI: KP 1.42%
KK: KP 5.65%
OR 4.11 (1.73-
9.73)
KI: BBLR 0.71%
KK: BBLR 1.15%
OR 1.47 (0.32-
6.54)
KI: KP atau BBLR
2.14%
KK: KP atau BBLR
6.71
OR 3.26 (1.56-
6.83)
Ditemukan
perbedaan
signifikan.
Perawatan
periodontal
mengurangi secara
signifikan kejadian
KP dan / atau
BBLR pada wanita
dengan
kehamilan terkait
gingivitis
Michalowicz dkk,
2006 (23)
RCT
KI: 413
( SPA + IOH )
KK: 410 ( Tanpa PP )
EEUU. mayoritas
Afro- Amerika dan
Hispanik
KI: KP 12.7%
KK: KP 12.8%
OR 1.04 (0.68-1.58)
Tidak ada
perbedaan
signifikan yang
ditemukan
Pengobatan
periodontal tidak
secara signifikan
mengubah tingkat
KP
Offenbacher dkk,
2006 (24)
RCT
KI: 413
( SPA + EHO )
KK: 410 ( Tanpa PP )
EEUU. mayoritas
Afro- Amerika dan
Hispanik
KI: KP 25.7%
KK: KP 43.8%
OR 0.26 (0.08-0.85)
Ditemukan
perbedaan
signifikan.
Perawatan
periodontal dapat
mengurangi
kejadian KP
KK: kelompok kontrol CI: confidence interval
KI: kelompok intervensi BBLR: berat badan lahir rendah
IOH: instruksi oral hygiene OR: odds ratio
KP: kelahiran prematur PP: perawatan periodontal
RCT: uji klinis acak RR: risiko relative
SSE: status sosial ekonomi SPA: scaling dan perencanaan akar
Tabel 2. Tinjauan sistematis tentang periodontitis (PD) dan kelahiran prematur (PB) and/or
berat lahir rendah (LBW)
ReferensiPenelitian yang dikutsertakan
Meta-analysis OR (CI 95%)
Kesimpulan
Madianos dkk. 2002 (11)
5 penelitian1 cohort2 case-control (clinical)2 case-control (microbiological)
No
Ada keterbatasan bukti bahwa PD berhubungan dengan peningkatan risiko untuk PB atau LBW
Scannapieco dkk. 2003 (25)
12 penelitian 3 cohort6 case-control3 intervensi
No
PD mungkin faktor risiko untuk PB atau LBW. Dari bukti sebelumnya diduga bahwa penanganan periodontal mungkin mengurangi hasil kehamilan yang merugikan.
Khader dan Ta’ani 2005 (26)
5 penelitian 3 cohort2 case-control
OR PB 4.28 (2.62-6.99)OR LBW 5.28 (2.21-12.62)OR PB or LBW 2.30 (1.21-4.38)
PD pada wanita hamil secara signifikan meningkatkan risiko PB dan LBW.
Xiong dkk. 2006 (27) 25 penelitian9 cohort13 case-control3 intervensi
No PD mungkin berhubungan dengan peningkatan risiko dari hasil kehamilan yang merugikan, terutama pada
populasi dengan sosial ekonomi rendah. Bagaimanapun juga, masih dibutuhkan penelitian-penelitian secara metodologi yang teliti untuk mengkonfirmasinya.
Vettore dkk. 2006 (28)
36 penelitian6 cohort27 case-control3 intervensi
No
Meskipun 26 dari 36 penelitian menunjukan hubungan yang positif antara penyakit periodontal dan hasil kehamilan yang merugikan, tidak ada pembenaran ilmiah yang merekomendasikan untuk dilakukannya skrining PD pada wanita hamil sebagai tujuan untuk menurunkan efek yang merugikan.
Vergnes dan Sixou 2007 (29)
17 penelitian2 cross-sectional4 cohort11 case-control
OR PB 2.27 (1.95-4.10)OR LBW 4.03 (2.05-7.93)OR PB or LBW 2.83 (1.95-4.10)
PD mungkin sebuah faktor risiko independen dari PB or LBW, meskipun semakin besar kualitas metodologi, semakin kecil intensitas dari sebuah hubungan.Hubungan yang ada tidak menyiratkan hubungan sebab akibat, dan tampaknya penting untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa adanya
beberapa mekanisme yang mendasari keterkaitan PD dan hasil kehamilan yang merugikan.Dibutuhkan penelitian yang mendalam seperti observasional atau RCT.
ReferensiPenelitian yang dikutsertakan
Meta-analysis OR (CI 95%)
Kesimpulan
CI: confidence interval; LBW: berat lahir rendah; OR: odds ratio; PB: kelahiran prematur; PD:
periodontitis; RCT: randomized clinical trial.
Pada tahun 2003, Scannapieco dkk. (25) menerbitkan sebuah tinjauan sistematis dengan 12
penelitian di dalamnya, tiga di antaranya merupakan penelitian intervensi, meskipun hanya satu
yang secara randomized. Karena jenis penelitian beranekaragam, maka metode meta-analisis
tidak mungkin dilakukan. Para penulis menyimpulkan bahwa penyakit periodontal dapat menjadi
faktor risiko untuk terjadinya lahir prematur dan berat badan lahir rendah namun penelitian yang
berkelanjutan diperlukan untuk dapat memvalidasi hubungan ini dan untuk menentukan apakah
hal tersebut merupakan sebuah hubungan kausal.
Pada tahun 2005, Khader dan Ta’ani (26), mengidentifikasi 40 artikel, tetapi hanya lima yang
memenuhi kriteria kualitas untuk dimasukan dalam analisis mereka. Para penulis menyimpulkan
bahwa periodontitis pada wanita hamil secara signifikan meningkatkan risiko kelahiran prematur
atau berat badan lahir rendah, tetapi tanpa membuktikan bahwa pengobatan penyakit periodontal
dapat menurunkan risiko kelahiran prematur. Penelitian meta-analisis ini memiliki kekurangan
karena kurangnya jumlah artikel dan sampel yang beranekaragam
Tinjauan sistematis diterbitkan pada tahun 2006 oleh Xiong dkk (27), dengan menganalisis hasil
dari 25 artikel. Tiga di antaranya merupakan penelitian intervensi dan dua artikel lainnya,
penelitian randomized. Dari penelitian yang dipilih, 18 artikel menunjukan adanya hubungan
antara penyakit periodontal dan peningkatan risiko hasil kehamilan yang merugikan, sedangkan
tujuh lainnya tidak menunjukan adanya keterkaitan satu sama lain. Tiga uji klinis menunjukan
bahwa pengobatan penyakit periodontal dan pemberian oral profilaksi dapat menurunkan
kejadian kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Para penulis mencatat beberapa bias
yang potensial berdasarkan penelitian yang terpilih : 1. Variasi yang banyak tentang definisi
penyakit periodontal yang dapat menyebabkan perbedaan hasil. 2. Pertimbangan yang inadekuat
dari faktor yang memicu dari beberapa artikel 3. Kurangnya sampel dalam beberapa penelitian.
4. Ditemukan perbedaan antara penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat atau negara –
negara berkembang, dan yang dilakukan di negara – negara Eropa dan Kanada. Penemu
cenderung memasukan wanita ras Afrika Amerika dan wanita dari keluarga yang memiliki
ekonomi rendah, dan hasil penelitian secara signifikan melaporkan hubungan penyakit
periodontal dan hasil kehamilan yang merugikan. Sebaliknya, penelitian yang dilakukan di
negara – negara Eropa atau Kanada (warga negara yang mendapatkan perawatan kesehatan
menyeluruh) tidak ditemukan hubungan antara penyakit periodontal dan hasil kehamilan yang
merugikan. 5. Banyaknya variasi definisi tentang hasil kehamilan yang merugikan.
Kesimpulannya adalah bahwa meskipun ada bukti hubungan antara penyakit periodontal dan
peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, terutama di populasi
ekonomi yang buruk, potensi bias dan terbatasnya jumlah uji kontrol randomized menyebabkan
tidak jelasnya kesimpulan.
Juga pada tahun 2006, Vettore dkk. (28) mempublikasikan tinjauan sistematis berdasarkan pada
36 penelitian. Dua puluh enam di antaranya menunjukan hubungan yang positif antara penyakit
periodontal dan hasil kehamilan yang merugikan dan 10 penelitian lainnya tidak menunjukan
adanya hubungan. Berdasarkan penelitian yang beranekaragam, maka metode meta-analisis
tidak mungkin dilakukan. Para penulis menyimpulkan bahwa, meskipun ada 26 dari 36
penelitian, yang menunjukan hubungan antara penyakit periodontal dan hasil kehamilan yang
merugikan, tidak ada pembenaran ilmiah yang merekomendasikan untuk dilakukannya skrining
penyakit periodontal pada wanita hamil sebagai tujuan untuk menurunkan efek yang merugikan.
Sebuah artikel terbaru yang merupakan tinjauan sistematis dipublikasikan oleh Vergnes dan
Sixou (29) dan ini merupakan sebuah tinjauan meta-analisis dari 17 artikel. Dikombinasikan
dengan semua penelitian yang terpilih, mereka menemukan secara statistik hubungan yang
signifikan antara periodontitis dan hasil kehamilan yang merugikan. Keanekaragaman di antara
penelitian – penelitian tersebut telah dipertimbangkan dan secara statistik signifikan. Mereka
menemukan bahwa kemungkinan yang menjadi sumber keanekaragaman adalah tidak
memasukan jumlah etnis atau status sosialekonomi sebagai faktor perancu . Mereka juga
menyimpulkan bahwa sumber lain yang kemungkinan menjadi penyebab keanekaragaman yaitu
kualitas penelitian : semakin besar kualitas metodologi, semakin kecil intensitas dari sebuah
hubungan. Para penulis menyadari bahwa ada beberapa keterbatasan dalam meta-analisis
mereka, yaitu : 1. Tinjauan dari penelitian observasional. 2. Meskipun penelitian dengan hasil
negatif memiliki efek yang besar terhadap hasil meta-analisis, hasil penelitian tersebut tidak
dikeluarkan dari analisis karena menghasilkan kualitas terbaik, dengan sampel terbesar dari
populasi yang diteliti (3788 wanita hamil di Inggris). 3. Ada beberapa perbedaan definisi tentang
penyakit periodontal dan hasil kehamilan yang merugikan dari penelitian yang diikutsertakan.
Para penulis menyimpulkan bahwa hasil yang diperoleh mengarah pada adanya hubungan,
meskipun mekanisme hubungan penyakit periodontal dan kelahiran prematur dengan berat badan
lahir rendah masih belum jelas, sehingga dibutuhkan penelitian yang mendalam dan perlu
dilakukan penelitian observasional atau uji kontrol randomized.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, mayoritas dari penelitian intervensi mendukung hipotesis bahwa terdapat
hubungan sebab akibat antara periodontitis pada wanita hamil dan hasil kehamilan yang
merugikan, walaupun hanya satu penelitian yang memiliki hasil negative, disampaikan
Michalowicz dkk (23), adalah percobaan klinis dengan kualitas metodologi yang tinggi di mana
kesimpulan penelitian sebelumnya dipertanyakan (30). Dalam penelitian selanjutnya, hasil
kehamilan merugikan yang terbesar mungkin termasuk keguguran yang diketahui terlambat, bayi
lahir mati dan kelahiran premature spontan sebelum 32 minggu, dibandingkan dengan semua
kelahiran premature sebelum 37 minggu. Perawatan periodontal dilakukan selama kehamilan
pada beberapa penelitian (trimester 2) tidak dapat mencegah hasil kehamilan yang merugikan;
hal ini memungkinkan bahwa perawatan baik sebelum kehamilan (nullipara) maupun saat
kehamilan (multipara, terutama dengan riwayat kelahiran prematur) dapat menunjukan hasil
yang menjanjikan.
Tinjauan sistematis terakhir, yang meliputi sejumlah besar artikel tetapi dilakukan sebelum
percobaan klinis randomized oleh Michalowicz dkk. (23), menyimpulkan bahwa periodontitis
mungkin memiliki hubungan dengan peningkatan risiko premturitas dan berat badan lahir
rendah. Bagaimanapun juga, hubungan ini tidak menunjukan sebab akibat, sebagai mekanisme
yang mendasari sebab predisposisi dari kedua kondisi tersebut. Oleh karena itu, penelitian lebih
lanjut dengan kualitas metode penelitian yang lebih baik akan diperlukan untuk membuktikan
bahwa periodontitis pada wanita hamil adalah faktor risiko independen terjadinya hasil
kehamilan yang merugikan.
Referensi
1. Sanz Alonso M, Herrera González D. Asociación entre enfermedades periodontales y
enfermedades sistémicas. ¿Existe la medicina periodontal?.RCOE 2001(6);6:659-68.
2. Iacopino AM, Cutler CW. Pathophysiological relationships between periodontitis and
systemic disease: recent concepts involving serum lipids. J Periodontol. 2000 Aug;71(8):1375-
84.
3. Offenbacher S. Periodontal diseases: pathogenesis. Ann Periodontol. 1996 Nov;1(1):821-78.
4. Scannapieco FA. Systemic effects of periodontal diseases. Dent Clin North Am. 2005
Jul;49(3):533-50.
5. Li X, Kolltveit KM, Tronstad L, Olsen I. Systemic diseases caused by oral infection. Clin
Microbiol Rev. 2000 Oct;13(4):547-58.
6. Gibbs RS. The relationship between infections and adverse pregnancy outcomes: an overview.
Ann Periodontol. 2001 Dec;6(1):153-63.
7. World Health Organization. The incidence of low birth weight: an update. Weekly Epidemiol
Rec 1984;59:205-11.
8. World Health Organization. International Classification of Diseases. 1975 revision. Volume
1.Geneva:WHO,1977.
9. Qureshi A, Ijaz S, Syed A, Qureshi A, Khan AA. Periodontal infection: a potential risk factor
for pre-term delivery of low birth weight (PLBW) babies. J Pak Med Assoc. 2005
Oct;55(10):448-52.
10. Instituto Nacional de Estadística. Base de datos INEbase 2005.
http://www2.ine.es/jaxi/tabla.do?type=pcaxis&path=/t20/e301/nacim/a2005/l0/&file=02010. px
http://www2.ine.es/jaxi/tabla.do?type=pcaxis&path=/t20/e301/nacim/a2005/l0/&file=01012.px
11. Madianos PN, Bobetsis GA, Kinane DF. Is periodontitis associated with an increased risk of
coronary heart disease and preterm and/or low birth weight births. J Clin Periodontol. 2002;29
Suppl 3:22-36.
12. Offenbacher S, Jared HL, O’Reilly PG, Wells SR, Salvi GE, Lawrence HP, et al. Potential
pathogenic mechanisms of periodontitis associated pregnancy complications. Ann Periodontol.
1998 Jul;3(1):233-50.
13. Offenbacher S, Beck JD, Lieff S, Slade G. Role of periodontitis in systemic health:
spontaneous preterm birth. J Dent Educ. 1998 Oct;62(10):852-8.
14. López NJ, Da Silva I, Ipinza J, Gutiérrez J. Periodontal therapy reduces the rate of preterm
low birth weight in women with pregnancyassociated gingivitis. J Periodontol. 2005 Nov;76(11
Suppl):2144-53.
15. Collins JG, Smith MA, Arnold RR, Offenbacher S. Effects of Escherichia coli and
Porphyromonas gingivalis lipopolysaccharide on pregnancy outcome in the golden hamster.
Infect Immun. 1994 Oct;62(10):4652-5.
16. Collins JG, Windley HW 3rd, Arnold RR, Offenbacher S. Effects of a Porphyromonas
gingivalis infection on inflammatory mediator response and pregnancy outcome in hamsters.
Infect Immun. 1994 Oct;62(10):4356-61.
17. Madianos PN, Lieff S, Murtha AP, Boggess KA, Auten RL Jr, Beck JD, et al. Maternal
periodontitis and prematurity. Part II: Maternal infection and fetal exposure. Ann Periodontol.
2001 Dec;6(1):175-82.
18. Boggess KA, Moss K, Madianos P, Murtha AP, Beck J, Offenbacher S. Fetal immune
response to oral pathogens and risk of preterm birth. Am J Obstet Gynecol. 2005 Sep;193(3 Pt
2):1121-6.
19. Offenbacher S, Katz V, Fertik G, Collins J, Boyd D, Maynor G, et al. Periodontal infection
as a possible risk factor for preterm low birth weight. J Periodontol. 1996 Oct;67(10
Suppl):1103-13.
20. Mitchell-Lewis D, Engebretson SP, Chen J, Lamster IB, Papapanou PN. Periodontal
infections and pre-term birth: early findings from a cohort of young minority women in New
York. Eur J Oral Sci. 2001 Feb;109(1):34-9.
21. López NJ, Smith PC, Gutierrez J. Periodontal therapy may reduce the risk of preterm low
birth weight in women with periodontal disease: a randomized controlled trial. J Periodontol.
2002 Aug;73(8):911-24.
22. Jeffcoat MK, Hauth JC, Geurs NC, Reddy MS, Cliver SP, Hodgkins PM, et al. Periodontal
disease and preterm birth: results of a pilot intervention study. J Periodontol. 2003
Aug;74(8):1214-8.
23. Michalowicz BS, Hodges JS, DiAngelis AJ, Lupo VR, Novak MJ, Ferguson JE, et al.
Treatment of periodontal disease and the risk of preterm birth. N Engl J Med. 2006 Nov
2;355(18):1885-94.
24. Offenbacher S, Lin D, Strauss R, McKaig R, Irving J, Barros SP, et al. Effects of periodontal
therapy during pregnancy on periodontal status, biologic parameters, and pregnancy outcomes: a
pilot study. J Periodontol. 2006 Dec;77(12):2011-24.
25. Scannapieco FA, Bush RB, Paju S. Periodontal disease as a risk factor for adverse pregnancy
outcomes. A systematic review. Ann Periodontol. 2003 Dec;8(1):70-8.
26. Khader YS, Ta’ani Q. Periodontal diseases and the risk of preterm birth and low birth
weight: a meta-analysis. J Periodontol. 2005 Feb;76(2):161-5.
27. Xiong X, Buekens P, Fraser WD, Beck J, Offenbacher S. Periodontal disease and adverse
pregnancy outcomes: a systematic review. BJOG. 2006 Feb;113(2):135-43.
28. Vettore MV, Lamarca Gde A, Leão AT, Thomaz FB, Sheiham A, Leal Mdo C. Periodontal
infection and adverse pregnancy outcomes: a systematic review of epidemiological studies. Cad
Saude Publica. 2006 Oct;22(10):2041-53.
29. Vergnes JN, Sixou M. Preterm low birth weight and maternal periodontal status: a meta-
analysis. Am J Obstet Gynecol. 2007 Feb;196(2):135.e1-7.
30. Goldenberg RL, Culhane JF. Preterm birth and periodontal disease. N Engl J Med. 2006 Nov
2;355(18):1925-7.