HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

152
HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ISTRI SKRIPSI Oleh: PRISKA ARUNANINGTYAS 17320207 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2021

Transcript of HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH

KONSTRUKTIF PADA ISTRI

SKRIPSI

Oleh:

PRISKA ARUNANINGTYAS

17320207

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2021

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

i

HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH

KONSTRUKTIF PADA ISTRI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

PRISKA ARUNANINGTYAS

17320207

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2021

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

ii

PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Priska Arunaningtyas

No. Mahasiswa : 17320207

Program Studi : Psikologi

Judul Skripsi : Hubungan Antara Pemaafan dan Emosi Marah

Konstruktif pada Istri

Melalui surat ini saya menyatakan bahwa:

1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi,

saya tidak melakukan tindak pelanggaran etika akademik dalam bentuk

apapun, seperti penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain atau

pelanggaran lain yang bertentangan dengan etika akademik yang

dijunjung tinggi Universitas Islam Indonesia. Oleh karena itu, skripsi

yang saya buat merupakan karya ilmiah saya sebagai penulis, bukan

karya jiplakan atau karya orang lain.

2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik,

maka saya siap menerima sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di

Universitas Islam Indonesia.

3. Apabila di kemudian hari, setelah saya lulus dari Fakultas Psikologi dan

Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia ditemukan bukti

secara meyakinkan bahwa skripsi ini adalah karya jiplakan atau karya

orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang

diterapkan Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta, 19 Agustus 2021

Yang Menyatakan,

(Priska Arunaningtyas)

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

iii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(Q.S Al-Insyirah: 6)

Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya

kemudahan dalam urusannya.

(Q.S At-Talaq: 4)

If you want something, take it. Leap, because sometimes you will be surprised

how safely you land on the other side.

(Park Jaehyung / eaJ)

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

الرّحِيم الرّحْمَنِِ اّللَِِ بِسْمِِ

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat,

rahmat, dan karunia-Nya yang telah memberikan saya kemudahan dan

kesabaran sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

Karya ini saya persembahkan kepada

Mama Umi Isniyatun dan Papa Bambang Rudi Hartono

Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai. Saya sangat berterima

kasih kepada mama dan papa karena telah membesarkan dan mendidik saya

hingga saat ini.

Adik, teman, sahabat dan role model saya

Terimakasih kepada kalian semua yang telah memberikan saya semangat dan

motivasi sehingga saya bisa bertahan hingga saat ini dan bisa menyelesaikan

karya ilmiah ini.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul

Hubungan Antara Pemaafan dan Emosi Marah Konstruktif pada Istri

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi,

Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas

Islam Indonesia, Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Pada Tanggal

19 Agustus 2021

Oleh:

PRISKA ARUNANINGTYAS

17320207

Mengesahkan,

Program Studi Psikologi,

Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Ketua Program Studi,

Resnia Novitasari, S.Psi., M.A

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog

2. Dr. Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos.I., MA.,Si

3. Nanum Sofia, S.Psi., S.Ant., MA

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

vi

PRAKATA

الرّحِيم الرّحْمَنِِ اّللَِِ بِسْمِِ

Alhamdulillahirabbil’alamiin. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa

Ta’ala yang telah memberikan saya kekuatan untuk menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Shalawat juga salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad

Sallallahu’alaihi Wassalam yang telah membawa kita dari zaman kegelapan

hingga zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Penulis menyadari bahwa proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, doa, dan dukungan serta bantuan dari banyak pihak. Oleh karena

itu, dalam kesempatan ini saya ingin berterimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Ag., Psikolog selaku Dekan

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam

Indonesia.

2. Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., M.A selaku Ketua Program Studi

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.

3. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen

Pembimbing Akademik atas bimbingan dan perhatiannya kepada

seluruh anak bimbingan.

4. Ibu Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan memberi dukungan

kepada penulis selama pengerjaan skripsi.

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas

Islam Indonesia yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada

penulis dan seluruh mahasiswa selama masa perkuliahan.

6. Seluruh staf dan karyawan di Program Studi Psikologi Fakultas

Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya yang telah memberikan bantuan

kepada seluruh mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi

dan Ilmu Sosial Budaya.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

vii

7. Seluruh Ibu-ibu dan Kakak-kakak yang telah bersedia menjadi

responden dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

8. Bapak Bambang dan Ibu Umi, yang telah membesarkan dan

mengajarkan penulis mengenai kehidupan.

9. Adiibah Nur Hidayati, Harbiyant Roudatul Firdaus, Icha Inas Anisa

Bempah, Athifah Jamila Muti Siregar, Ayu Naningsih, Erinna Zandra,

Marvia Nurizka N, Halida Evy Hermaya, Asni Fayanti. Terimakasih

kepada kalian semua yang telah membantu dan mendengarkan keluh

kesah serta memberi motivasi kepada penulis.

10. Teman-teman Psikologi angkatan 2017 atas kerja sama dan

kebersamaannya selaa masa perkuliahan berlangsung.

11. Semua orang yang terlibat dalam penelitian ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu senantiasa memberikan

perlindungan dan pertolongan serta balasan yang lebih baik kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Yogyakarta, 19 Agustus 2021

Priska Arunaningtyas

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN......................................................................... ii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN PRAKATA ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

ABSTRACT ................................................................................................... xii

BAB I PENGANTAR ..................................................................................... 1

A. Latar belakang ...................................................................................... 1

B. Tujuan .................................................................................................. 5

C. Manfaat ................................................................................................ 5

D. Keaslian penelitian ............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

A. Kemarahan ........................................................................................... 8

1. Pengertian kemarahan ................................................................... 8

2. Aspek kemarahan ......................................................................... 9

3. Indikator ekspresi emosi marah konstruktif ..................................11

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemarahan .............................11

B. Pemaafan ............................................................................................13

1. Pengertian pemaafan ....................................................................13

2. Aspek-aspek pemaafan ................................................................14

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

ix

C. Hubungan antara pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri .....15

D. Hipotesis .............................................................................................17

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................18

A. Identifikasi Variabel Penelitian............................................................18

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................18

C. Responden Penelitian ..........................................................................19

D. Metode Pengumpulan Data..................................................................19

E. Validitas dan Realibilitas .....................................................................23

F. Metode Analisis Data ..........................................................................24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................25

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ..........................................25

B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................28

C. Hasil Penelitian ...................................................................................28

D. Pembahasan ........................................................................................34

BAB V PENUTUP ........................................................................................38

A. Kesimpulan .........................................................................................38

B. Saran ...................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................39

LAMPIRAN .................................................................................................42

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Emosi Marah Konstruktif ......................... 18

Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Pemaafan ................................................. 20

Tabel 3 Distribusi Skala Emosi Marah Konstruktif ................................... 24

Tabel 4 Distribusi Skala Pemaafan ............................................................ 25

Tabel 5 Deskripsi Responden Pemelitian Berdasarkan Usia ...................... 26

Tabel 6 Deskripsi Responden Pemelitian Berdasarkan Usia Pernikahan .... 27

Tabel 7 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan ... 28

Tabel 8 Deskripsi Responden Pemelitian Berdasarkan Jumlah Anak ......... 28

Tabel 9 Kategorisasi Emosi Marah Konstruktif ......................................... 29

Tabel 10 Kategorisasi Pemaafan ............................................................... 29

Tabel 11 Deskripsi Data Penelitian Kemarahan dan Pemaafan .................. 30

Tabel 12 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 30

Tabel 13 Hasil Uji Linieritas ..................................................................... 31

Tabel 14 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 31

Tabel 15 Hasil Uji Korelasi Antar Aspek .................................................. 32

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

xi

HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH

KONSTRUKTI PADA ISTRI

Priska Arunaningtyas

Qurotul Uyun

INTISARI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara pemaafan dan emosi

marah konstruktif pada istri. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 193

orang istri. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala emosi marah

konstruktif dan skala Personal Forgiveness Scale (PFS) versi Indonesia.

Hasil uji analisis korelasi Spearmann menunjukkan bahwa pemaafan dan

kemarahan berhubungan positif dengan nilai koefisien korelasi sebesar

0,531 dan nilai sig. Sebesar 0,000. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa

hipotesis dalam penelitian ini diterima. Semakin tinggi emosi marah

konstruktif istri maka semakin rendah pemaafannya, sebaliknya semakin

rendah emosi marah konstruktif istri maka akan semakin tinggi

pemaafannya.

Kata Kunci: Pemaafan, Emosi Marah Konstruktif, Istri

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

xii

HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH

KONSTRUKTIF PADA ISTRI

Priska Arunaningtyas

Qurotul Uyun

ABSTRACT

The purpose of this study is to investigate the relationship between forgiveness

and constructive anger of wife. The hypothesis of this study is forgiveness and

constructive anger are positively related. 193 wives are participating in this

study. Constructive anger scale and Personal Forgiveness Scale (PFS)

Indonesian version were used as a measuring instruments of this study. The

result of Spearmann correlation analysis test shows that forgiveness and

constructive anger were positively related with the coefficient correlation’s

0,531 and sig. 0,000. Hence, it can be concluded that the hypothesis of this

study is accepted. The higher constructive anger the lower forgiveness and vice

versa.

Keyword: Forgiveness, Constructive Anger, Wife

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar belakang

Pernikahan merupakan sebuah hubungan yang menyatukan antara dua

individu. Semua orang tentunya mengharapkan kehidupan yang bahagia dari

pernikahan yang mereka lakukan. Akan tetapi, realitanya banyak orang yang

tidak merasakan kehidupan yang bahagia dalam pernikahan seperti yang mereka

harapkan. Pernikahan yang tidak bahagia ini disebabkan oleh berbagai macam

faktor, salah satunya adalah pertengkaran suami istri yang tidak kunjung

diselesaikan. Beberapa tahun belakangan ini, banyak pertengkaran antara suami

dan istri yang memicu adanya kemarahan istri kepada suaminya. Pertengkaran

antara suami dan istri ini banyak menyebabkan terjadinya perceraian. Menurut

Djunaedi (2018) seorang istri mempunyai peran yang sangat penting dalam

sebuah keluarga. Istri mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengurus

rumah tangga dan membesarkan serta mendidik anak-anaknya. Kemarahan istri

dapat berimbas kepada keharmonisan rumah tangga karena adanya perselisihan

atau pertengkaran suami istri. Oleh karena itu, apabila kemarahan yang dirasakan

oleh istri tidak dapat dikelola dengan baik maka akan membuat hubungan sebuah

keluarga menjadi kacau dan memberikan kesedihan terutama bagi anak

dikarenakan tidak mendapatkan perhatian yang diperlukan. Oleh sebab itu, istri

tidak boleh kehilangan kontrol ketika dalam keadaan marah karena istri

merupakan figur yang sangat berpengaruh dalam mendidik anak-anak. Selama

berumah tangga, pastilah tidak akan selamanya berjalan mulus. Konflik atau

pertengkaran dapat muncul dalam sebuah pernikahan karena banyaknya interaksi

antar suami dan istri. Disitulah pengontrolan emosi dan pengkomunikasian

kemarahan dengan baik serta pemaafan dibutuhkan. Pemaafan sebagai rasa pasrah

dibutuhkan agar menghilangkan rasa jengkel dan kemarahan sehingga tidak

menumpuk. Kemarahan yang menumpuk dan tidak segera diselesaikan akan

membuat kemarahan sulit dikontrol dan akan memperkeruh konflik yang ada.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

2

Adanya pemaafan akan memudahkan seseorang untuk mengungkapkan emosi

marah secara konstruktif. Emosi marah konstruktif dibutuhkan agar suami dan

istri dapat mengerti perasaan satu sama lain, kemudian dapat mendikusikan jalan

keluar bersama-sama dan masalah dapat terselesaikan sehingga dapat menjaga

keutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, istri harus memiliki pemaafan dan

pengontrolan emosi yang baik agar keutuhan rumah tangga terjaga.

Hal tersebut tidak seperti realita yang ada di Indonesia. Tidak seperti

ekspektasi yang diharapkan, kasus perceraian di Indonesia terus meningkat

setiap tahunnya. Sebanyak 3,9 juta dari total keseluruhan 67,2 juta pasangan

suami istri bercerai dengan persentase 5,89 persen sepanjang tahun 2015. Pada

tahun 2020 sendiri, terdapat kenaikan persentase perceraian pasangan suami istri

sebesar 6,4 persen. Sebanyak 4,7 juta pasangan dari total 72,9 juta rumah tangga

yang bercerai pada tahun 2020. Menurut kasus perceraian

tersebutdidapatkandatabahwa terdapat tiga alasan utama pasangan bercerai yaitu,

faktor pertengkaran dan perselisihan, ditinggalkan oleh pasangan, dan faktor

ekonomi (Maharrani, 2021). Berdasarkan data tersebut terdapat faktor

pertengkaran yang merupakan dampak dari kemarahan yang tidak terkelola

dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan teori yang diutarakan oleh Purwanto

dan Mulyono (2006) yang mengatakan bahwa kemarahan yang tidak terkelola

dengan baik dapat berakibat buruk dan akan disesali sepanjang hidup. Menurut

Nay (2007) kemarahan merupakan hasil dari ekspektasi yang tidak realistis.Selain

itu, kemarahan juga dapat disebabkan oleh berbagai macam hal lain seperti

ketidakadilan dan kehilangan atensi dari pasangan. Ketidakadilan dan kehilangan

perhatian dari pasangan inilah yang dapat menjadi penyebab pertengkaran dalam

rumah tangga apabila tidak segera dikomunikasikan dengan baik. Oleh karena itu,

mengkomunikasikan kemarahan secara konstruktif sangat dibutuhkan untuk

mempertahankan sebuah hubungan Hal tersebut dikarenakan mengkomunikasikan

kemarahan akan membuat pasangan lebih mengerti dan akhirnya permasalahan

dapat didiskusikan bersama agar dapat diselesaikan dengan baik (Butler, Melloy-

Miller, seedall, & Dicus, 2018).

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

3

Pada dasarnya, emosi marah merupakan sebuah bentuk emosi yang umum

dirasakan oleh manusia, akan tetapi jika tidak dapat dikendalikan, emosi tersebut

akan merubah sifat individu dan mengganggu kehidupan sehari-harinya (Novaco,

1994). Kemarahan sendiri merupakan sebuah keadaan emosi yang ditandai

dengan adanya berbagai macam perasaan respondentif yang datang dari rasa

kecewa ringan maupun jengkel hingga rasa kemarahan yang intens atau meledak-

ledak (Cahyani, Alsa, & Heimi, 1999). Kemarahan sendiri merupakan sebuah

alarm dimana kita harus menyelesaikan masalah yang ada (Nay, 2007). Hal

tersebut dilakukan agar kemarahan dapat diselesaikan dan tidak menumpuk.

Menurut Ghanib dan Nasir (2014) sebenarnya marah merupakan emosi yang

wajar dirasakan oleh manusia. Masalah yang muncul justru bukanlah diakibatkan

oleh rasa marah tersebut, melainkan cara pengekspresian dari rasa marah yang

ada. Kemarahan ini dapat menimbulkan masalah di berbagai bagian dalam

kehidupan seperti kehidupan kerja, hubungan interpersonal, dan seluruh kualitas

dalam hidup (Pashupati & Dev, 2011). Kemarahan yang tidak terkontrol dapat

memicu timbulnya masalah-masalah baru. Oleh karena itu, kemarahan disebut

sebagai salah satu emosi yang wajar dimiliki manusia selama kemarahan tersebut

dapat terkontrol dengan baik. Kemarahan banyak dihubungkan dengan variabel

psikologis. Salah satunya seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh

Bodenmann, Meuwly, Bredbury, Gmelch, & Ledermann (2010) yang

mengungkapkan adanya korelasi marah dengan agresivitas secara verbal.

Bodenmann, Meuwly, Bredbury, Gmelch, & Ledermann (2010) memaparkan

bahwa kemarahan yang tidak diimbangi dengan coping yang baik akan memicu

agresivitas secara verbal. Menurut Purwanto dan Mulyono (2006) Secara umum

marah disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor fisik dan faktor psikis.

Pertama, faktor fisik sendiri disebabkan oleh beberapa hal seperti kondisi fisik

yang kelelahan dan zat-zat yang ada di dalam tubuh. Kedua, yaitu faktor psikis

dipengaruhi oleh beberapa hal seperti penilaian yang rendah akan diri sendiri,

penilaian yang berlebihan akan diri, dan mementingkan diri sendiri.

Kemarahan telah dikaitkan dengan beberapa konstrak, salah satunya adalah

pemaafan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa rasa marah mempunyai

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

4

hubungan dengan pemaafan. Kemarahan yang dimaksud adalah kemarahan yang

meledak-ledak dan tidak dapat dikontrol dan kemarahan tidak diungkapkan.

Kedua variabel ini dihubungkan dengan rumination karena sebenarnya kemarahan

timbul karena adanya rasa tidak nyaman dalam diri yang disebabkan oleh kritik

yang berlebihan pada diri sendiri dan ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita,

sedangkan pemaafan merupakan perasaan pasrah yang dapat mereduksi pikiran-

pikiran negatif yang nantinya akan dapat menekan kemarahan dan membuat

kemarahan dapat dikontrol dengan baik (Collard & Ascenzo, 2018). Penelitian

tersebut juga menyatakan bahwa pemaafan dapat mengontrol kemarahan yang

diekspresikan maupun kemarahan yang tidak dieskpresikan sehingga tidak

menyakiti diri dan orang lain. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa

kemarahan juga memiliki korelasi dengan coping. Penelitian ini mengungkapkan

bahwa kemarahan yang agresif berkorelasi secara signifikan oleh emotion-based

coping pada ibu dengan anak berkebutuhan khusus (Yektaa, Bonaba, Malayeri,

Zamanic, & Pourkarimi, 2015).

Disamping itu, terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa pemaafan

berkaitan dengan mental well-being. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa

semakin tinggi pemaafan akan meningkatkan mental well-being dengan cara

mereduksi kecemasan (Akhtar & Barlow, 2018). Pemaafan sendiri didefinisikan

sebagai rasa pasrah terhadap suatu hal untuk meretribusi dan melepaskan

pengaruh negatif (Collard & Ascenzo, 2018). Pemaafan tidak hanya mereduksi

maupun melepaskan emosi negatif dari dalam diri, tetapi juga meningkatkan

emosi pro-sosial. Hal tersebut menyebabkan pemaafan dapat mempengaruhi

kontrol emosi individu. Selain itu, pemaafan juga didefinisikan sebagai salah satu

pengorbanan yang dilakukan individu untuk menjaga hubungan dengan orang

sekitarnya (McCullough, 2000). Pelepasan pengaruh negatif yang ada di dalam

pemaafan inilah yang dapat mereduksi rasa marah sehingga dapat terkontrol

dengan baik.

Rasa marah yang merupakan salah satu emosi negatif yang disebabkan oleh

rasa kecewa baik terhadap diri maupun orang lain akan lebih baik apabila dapat

dikomunikasikansehingga dapat dipahami oleh pasangan. Kemarahan tersebut

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

5

haruslah segera diselesaikan agar tidak menumpuk. Menurut (Butler M. H.,

Melloy-Miller, seedall, & Dicus (2018) pasangan dapat mengarahkan kemarahan

yang dimiliki ke arah yang positif, yaitu dengan dikontrol dan dikomunikasikan

dengan baik agar masalah dapat terselesaikan dengan baik dan tidak menyakiti

keduanya. Oleh karena itu, pemaafan dibutuhkan oleh istri untuk menekan

kemarahan serta dikomunikasikan dengan baik. Pemaafan yang merupakan rasa

pasrah akan dapat mereduksi emosi marah dan membuat emosi dapat dikontrol

dan dikomunikasikan dengan baik, tidak hanya marah-marah saja tetapi ada pesan

yang tersampaikan pada pasangan. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa pemaafan

yang tinggi dapat membuat kemarahan terkontrol dengan baik dan dapat

diekpresikan tanpa menyakiti diri maupun orang lain. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa pemaafan berhubungan positif dengan emosi marah konstruktif.

B. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara

pemaafan dan kemarahan pada istri.

C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan

mengenai hubungan antara pemaafan dan kemarahan pada istri.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

tambahan serta dapat memperkaya wawasan dalam bidang psikologi,

khususnya mengenai hubungan antara pemaafan dan kemarahan pada istri

sehingga dapat menjadi pengetahuan untuk istri agar dapat mengembangkan

pemaafan agar dapat mereduksi kemarahan.

D. Keaslian penelitian

Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian yang diteliti oleh

Yektaa, dkk (2015) mengungkapkan bahwa kemarahan memiliki hubungan

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

6

signifikan dengan emotion-based coping,ِpenelitianِiniِberjudulِ“The relationship

between anger and coping strategies of mothers of children with special need”.ِ

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada adanya

variabel kemarahan. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa gaya kelekatan

mempengaruhi kemarahan. Penelitian yang berjudulِ “Gayaِ kelekatanِ danِ

kemarahan”ِ iniِ memaparkanِ bahwaِ gayaِ kelekatanِ anakِ padaِ orangِ tuaِ

mempengaruhi pengekspresian emosinya, kemudian penggunaan variabel

kemarahan sebagai variabel dependen merupakan persamaan dari kedua

penelitian. Penelitian selanjutnyaِ yangِ berjudulِ “Forgiveness Therapy for the

Promotion of Mental Well-Being: A Systematic Review and Meta-Analysis”ِ

mengungkapkan bahwa pemaafan berkaitan dengan mental well-being. Penelitian

ini memaparkan bahwa semakin tinggi tingkat pemaafan akan meningkatkan

mental well-being dengan cara mereduksi kecemasan (Akhtar & Barlow, 2018).

Persamaan penelitian ini dengan penelitian milik Akhtar dan Barlow adalah pada

variabel pemaafan. Perbedaan dari penelitian ini terdapat pada variabel pemaafan

yang digunakan sebagai perlakuan terhadap variabel independen dan juga variabel

emosi marah konstruktif sebagai variabel dependen.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala emosi

marah konstruktif yang terdiri dari 25 aitem. Skala tersebut merupakan skala yang

dikembangkan Nirmala (2015). Skala tersebut dimodifikasi dan kemudian

digunakan untuk mengukur variabel dependen pada penelitian ini. Skala tersebut

disusun berdasarkan teori (Nay, 2007). Skala ini mengukur lima indikator variabel

yaitu penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami oleh

orang lain, memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan, dan

penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat setelah

mempertimbangkan untung dan ruginya. Pengukuran variabel independen

dilakukan dengan menggunakan skala Personal Forgiveness Scale (PFS) yang

disusun oleh Enright (2012). Skala pemaafan ini mengungkap tiga aspek dari

pemaafan yang dapat mempegaruhi kemarahan yaitu perasaan, perilaku, dan

pemikiran. Skala ini terdiri dari 18 aitem.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

7

Responden yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian

yang ada sebelumnya. Responden yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

seorang istri. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai

pemaafan menggunakan responden yang diambil dari konsumen dari sebuah

perusahaan. Penelitian lainnya yang serupa mengenai kemarahan juga memiliki

perbedaan yaitu menggunakan responden yang merupakan ibu dari anak

berkebutuhan khusus dan anak remaja. Selain itu berbeda dari penelitian yang

sebelumnya yang fokus pada kemarahan umum, penelitian ini fokus pada

kemarahan konstruktif.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemarahan

1. Pengertian kemarahan

Marah merupakan emosi negatif baik dalam pengalaman pribadi

maupun evaluasi sosial (Averill, 1983). Selain itu, marah juga diartikan

sebagai perubahan secara internal maupun emosional yang menyebabkan

adanya penyerangan serta penyiksaan untuk mengobati sesuatu yang berada

di dalam hati (Purwanto & Mulyono, 2006). Kemarahan merupakan salah

satu emosi yang disebabkan oleh konflik di dalam sebuah interaksi yang

mempunyai konstribusi dalam memperlambat penyembuhan luka di hati.

Akan tetapi, emosi marah akan menjadi positif apabila dapat dikenali dan

dikendalikan dengan baik oleh individu (Goleman, 2001). Pada dasarnya

marah merupakan emosi yang normal yang dialami oleh manusia, akan tetapi

apabila emosi marah ini sering terjadi dan mengganggu aktivitas kehidupan

sehari-hari, maka inilah yang menjadi masalah (Nay, 2007). Begitupun teori

kemarahan menurut Novaco (1994) yang memaparkan bahwa emosi marah

merupakan sebuah bentuk emosi yang umum dirasakan oleh manusia, tetapi

jika tidak dapat dikendalikan dengan baik maka emosi tersebut akan merubah

sifat individu dan mengganggu kehidupan sehari-harinya. Manusia memiliki

dua hal bertentangan dalam dirinya, salah satu hal tersebut bersifat panas dan

hal lainnya bersifat dingin. Marah merupakan salah satu hal yang bersifat

panas yang ada pada diri manusia. Imam Nawawi mendefinisikan marah

sebagai tekanan dari hawa nafsu dari dalam hati yang mengalirkan darah

kebagian wajah sehingga pada akhirnya menimbulkan kebencian dalam diri

seseorang.

Pengelolaan emosi marah dengan baik dapat dilakukan dengan

menunjukkan kemarahan secara konstruktif. Emosi marah konstruktif sendiri

adalah kemarahan yang dilampiaskan tanpa menyakiti diri sendiri maupun

orang lain (Hughes, Kinder, & Cooper, 2018). Kemarahan memberi sinyal

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

9

kepada tubuh untuk bertindak, tindakan yang diambil dapat berjalan ke arah

positif maupun ke arah yang negatif sesuai kemauan diri (Butler M. H.,

Melloy-Miller, Seedall, & Dicus, 2018).

Secara umum, dilihat dari definisi mengenai kemarahan yang telah

dipaparkan, kemarahan dapat diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang

ditimbulkan oleh adanya ketidaknyamanan dalam hati. Kemarahan

mempunyai sifat destruktif atau merusak apabila tidak dapat dikontrol dengan

baik. Oleh karena itu, pelampiasan kemarahan secara konstruktif sangat

dibutuhkan dalam mempertahankan suatu hubungan. Hal tersebut

dikarenakan dengan emosi marah konstruktif, kemarahan dapat

dikomunikasikan dengan baik dan akhirnya pasangan dapat mengerti

kemarahan sehingga konflik dapat didiskusikan dan diselesaikan bersama.

2. Aspek kemarahan

Menurut Purwanto & Mulyono (2006) Kemarahan sendiri dapat

ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:

a. Aspek biologis

Marah disebabkan karena adanya aktivitas fisiologis. Hal tersebut

timbul karena adanya aktivitas syaraf otonom yang bereaksi karena

sekresi hormon epineprin, sehingga membuat tekanan darah dan

frekuensi denyut jantung meningkat. Adanya reaksi fisiologis tersebut

mempengaruhi keadaan tubuh dan menguras energi yang ada.

b. Aspek emosional

Ketika seseorang marah biasanya akan merasakan

ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan tersebut dapat berupa rasa jengkel,

dendam, permusuhan, dan frustasi. Hal tersebut memicu terjadinya hal

yang buruk.

c. Aspek intelektual

Pengalaman dalam kehidupan seseorang berhubungan dengan

proses intelektual. Peran panca indera sangat penting dalam memproses

kemarahan yang selanjutnya akan diolah dalam proses intelektual sebagai

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

10

pengalaman. Informasi yang didapat dalam pemrosesan intelektual

tersebut mempengaruhi rasa marah seseorang.

d. Aspek sosial

Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga sebagian besar

kehidupannya tidak akan lepas dari aktivitas sosial. Sering kali rasa

marah yang dirasakan oleh seseorang berpengaruh bagi orang yang

berada di sekitarnya. Rasa marah tersebut juga diungkapkan sesuai

lingkungan yang ada di sekitarnya.

e. Aspek spiritual

Marah dipengaruhi oleh keyakinan, nilai, dan moral yang dimiliki

oleh seseorang. Seseorang biasanya akan mengikuti norma yang ada di

lingkungannya. Hal tersebut disebabkan karena hal yang bertentangan

terhadap norma dianggap sebagai tindakan amoral yang membuat

ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Lingkungan juga dapat menjadi

pemicu timbulnya rasa marah seseorang, karena pada umumnya individu

menuntut kebutuhannya dari lingkungan.

Aspek yang diukur dalam skala emosi kemarahan konstruktif ini antara

lain (Nay, 2007):

a. Penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami

oleh orang lain. Hal ini mempunyai maksud cara yang dilakukan

seseorang untuk menggambarkan emosi yang dirasakannya ke dalam

sebuah perilaku yang dapat dimengerti oleh orang lain. Contohnya adalah

ketika seseorang merasa marah, dirinya memperlihatkan apa yang

dirasakannya dengan memasang wajah marah sehingga orang lain

memahami bahwa dirinya sedang marah.

b. Memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan. Aspek ini

menjelaskan mengenai hal yang akan dilakukan untuk meredakan sebuah

masalah. Pada aspek ini seseorang mulai berpikir menggunakan

kognitifnya untuk mengatasi emosi yang ada di dalam dirinya.

c. Penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat

setelah mempertimbangkan untung dan ruginya. Pada aspek ini seseorang

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

11

mulai mengembangkan solusi yang dipikirkannya untuk menghadapi

masalah ke dalam sebuah tindakan. Tindakan yang dilakukan ini

merupakan hasil dari berbagai solusi yang telah diseleksi dan dipilah

untuk menyelesaikan masalah yang ada.

Artinya, dapat disimpulkan bahwa kemarahan memiliki lima aspek

yang terdiri dari aspek internal maupun eksternal. Adapun aspek internal pada

kemarahan yaitu aspek biologis, aspek intelektual, aspek spiritual, dan aspek

emosional. Selanjutnya, untuk aspek eksternal yaitu aspek sosial. Kemudian

emosi marah konstruktif merupakan kemarahan yang dikomunikan secara

baik. Selain itu, emosi marah konstruktif mempunyai tiga aspek yaitu

penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami oleh

orang lain, memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan, dan

penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat setelah

mempertimbangkan untung dan ruginya.Kemudian, untuk aspek yang

digunakan dalam alat ukur pada penelitian ini mengacu pada teori Nay (2007)

yang merupakan aspek emosi marah konstruktif.

3. Indikator ekspresi emosi marah konstruktif

Berdasarkan ketiga aspek emosi marah yang ada, didapatkan lima

indikator untuk mengukur emosi marah konstruktif, antara lain (Nay, 2007):

1. Pengungkapan emosi marah melalui bahasa dan perilaku yang mudah

dipahami orang lain.

2. Pengontrolan perilaku emosi marah agar tidak menyakiti orang lain.

3. Pengontrolan perilaku emosi marah agar tidak menyakiti diri sendiri.

4. Kesediaan untuk mendengarkan pendapat orang lain

5. Kemampuan untuk melihat solusi atau peluang alternatif lain.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemarahan

Rasa marah menurut Purwanto & Mulyono (2006) disebabkan oleh

beberapa faktor, antara lain:

1. Faktor fisik

Terjadinya kemarahan dapat disebabkan oleh faktor fisik. Keadaan

lelah sering kali menyebabkan seseorang sensitif dan lebih mudah marah

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

12

dibandingkan keadaan normal. Zat-zat yang ada didalam tubuh juga

mempengaruhi rasa marah, seperti hormon adrenalin dan kortisol yang

dilepaskan ketika seseorang sedang marah.

2. Faktor psikis

Kemarahan erat dengan kepribadian seseorang. Penilaian seseorang

terhadap dirinya sendiri mempengaruhi kemarahan seseorang. Sering kali

penilaian diri yang berlebihan maupun terlalu rendah memicu timbulnya

rasa marah pada seseorang.

Faktor-faktor kemarahan menurut Kashdan, Goodman, Mallard, &

DeWall (2015):

1. Orang lain

Kemarahan yang disebabkan oleh orang lain. Selain itu juga dapat

disebabkan oleh berbagai macam peristiwa. Tidak diperlukan interaksi

secara langsung pada faktor ini. Contohnya adalah marah karena

perilaku seseorang, grup, ataupun interaksi sosial.

2. Stres fisik dan psikologis

Penyebab kemarahan pada faktor ini berasal dari pikiran, perasaan,

dan sensasi fisik seseorang. Kemarahan pada faktor ini bersifat internal.

3. Interpersonal

Pada faktor interpersonal, kemarahan disebabkan oleh tuntutan-

tuntutan dari dalam diri ataupun keharusan dalam diri untuk

menyelesaikan maupun mencapai sebuah tujuan. Contoh dari faktor ini

adalah kesalahan yang dilakukan diri sendiri.

4. Lingkungan

Faktor lingkungan yang dimaksud adalahlokasi dimana seseorang

maupun komponen-komponen tidak hidup berada. Selain itu, faktor

lingkungan ini merupakan dimana situasi non-sosial disalahkan dan tidak

berhubungan langsung dengan stres yang berasal dari pikiran.

Contohnya: cuaca dan teknologi.

5. Sumber yang tidak diketahui

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

13

Maksud dari faktor ini adalah sumber dari kemarahan tidak jelas

dan tidak diketahui. Pada faktor ini seseorang merasa marah tanpa alasan.

Contohnya: seseorang merasa marah secara tiba-tiba dan tidak tahu

penyebab datangnya kemarahan.

Berdasarkan faktor-faktor diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

kemarahan dipengaruhi oleh 2 faktor. Kedua faktor tersebut dapat

digolongkan menjadi faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik sendiri erat

hubungannya dengan aktivitas hormon dalam tubuh. Kemudian faktor psikis

berhubungan dengan kepribadian individu. Selain itu, terdapat 5 faktor lain

yaitu faktor orang lain, faktor psikis dan psikologis, faktor interpersonal,

faktor lingkungan, dan faktor sumber yang tidak jelas. Faktor-faktor tersebut

dapat dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya adalah

faktor psikis dan psikologis dan faktor interpersonal. Sementara itu, ketiga

faktor sisanya yaitu faktor orang lain, lingkungan, dan sumber tidak jelas

merupakan faktor eksternal.

B. Pemaafan

1. Pengertian pemaafan

Pemaafan adalah perbuatan untuk menghilangkan ikatan yang mengikat

pikiran serta perasaan seseorang yang menguasai diri seseorang dan

membuatnya kehilangan kontrol diri. Pemaafan yang merupakan tindakan

untuk melepaskan rasa tidak nyaman di dada yang disebabkan oleh amarah

dan dendam (Gani, 2011). Pemaafan juga didefinisikan sebagai salah satu

pengorbanan yang dilakukan individu untuk menjaga hubungan dengan orang

sekitarnya (McCullough, 2000). Pemaafan sebagai salah satu cara

menguatkan hubungan dengan orang lain diperkuat oleh definisi pemaafan

sebagai sebuah proses dari dalam diri yang dapat mereduksi emosi negatif

dan juga mempererat hubungan dalam keluarga (Enright, 2012). Menurut

(Nashori, 2013) pemaafan adalah keadaan dimana seseorang masih dapat

mengingat kebaikan orang yang pernah menyakitinya. Ingatan akan kebaikan

orang yang telah menyakiti seseorang inilah yang nantinya akan membuat

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

14

perasaan yang ringan yang disebut pemaafan. Selain pemaafan pada

umumnya, terdapat satu jenis pemaafan lain yang disebut pemaafan semu.

Pemaafan semu sendiri merupakan pemaafan seseorang terhadap orang yang

telah menyakitinya tetapi memilih untuk menghindar (Enright, 2012). Oleh

karena itulah pemaafan tersebut disebut pemaafan yang semu atau Pseudo

Forgiveness.

Menurut Lichtenfeld, Buechner, Maier, & Capo (2015) pemaafan

merupakan sebuah fenomena kompleks yang melibatkan aktivitas kognitif,

afeksi, perilaku, motivasi, dan keputusan. Pemaafan juga didefinisikan

sebagai proses adaptif dimana seseorang mengabaikan perasaan, kognitif,

kognisi, dan perilaku penolakan terhadap individu yang melewati batas

termasuk diri sendiri dan membina hubungan baik terhadap individu tersebut

(Collard & Ascenzo, 2018). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa

pemaafan merupakan kontrol diri untuk melepaskan rasa tidak nyaman yang

ada di dalam dada dan dalam prosesnya melibatkan aktivitas kognitif, afeksi,

perilaku, motivasi, dan keputusan individu.

2. Aspek-aspek pemaafan

Menurut (Enright, 2012) Aspek pemaafan terdiri dari :

a. Perasaan

Aspek ini mengungkap perasaan seseorang mengenai seseorang yang

pernah menyakitinya. Salah satu aitem pertanyaan dari aspek ini adalah

“Sayaِmerasaِtidakِsukaِmelihatِorangِyangِpernahِmenyakitiِsaya”.

b. Perilaku

Aspek ini mengungkap perilaku seseorang kepada orang yang

menyakitinya.ِSalahِsatuِaitemِpertanyaanِdalamِaspekِ iniِadalahِ “Sayaِ

akan menghindariِorangِyangِpernahِmenyakitiِsaya”.

c. Pemikiran

Aspek ini mengungkap mengenai pemikiran seseorang terhadap

orang yang menyakitinya. Contoh aitem dalam skala pemaafan ini dalam

aspekِpemikiranِadalahِ“Orangِyangِmenyakitiِsayaِadalahِorangِjahat”.

Menurut Nashori (2013) pemaafan memiliki tiga aspek, antara lain:

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

15

a. Emosional

Aspek ini mengungkap perasaan seseorang mengenai sebuah

peristiwa yang membuatnya tidak nyaman. Salah satu aitem pertanyaan

dariِ aspekِ iniِ adalahِ “Perasaanِ sayangِkepadaِ orangِ yangِ telah melukai

sayaِtelahِhilang”.

b. Kognitif

Aspek ini mengungkap pemikiran seseorang akan kejadian yang

membuatnya tidak nyaman. Salah satu aitem pertanyaan dalam aspek ini

adalahِ “Sayaِ percayaِ tiapِ orangِ punyaِ alasanِ atasِ perbuatanِ yangِ tidakِ

menyenangkan terhadapِsaya”.

c. Interpersonal

Aspek ini mengungkap dorongan maupun perilaku individu terhadap

individu lain yang mendorongnya untuk melepaskan rasa

ketidaknyamanan yang ada di dada. Salah satu aitem pada skala pemaafan

dariِaspekِ iniِadalahِ “Agarِkeadaanِ lebih baik, saya berusaha mendekati

orangِyangِpernahِmenyakitiِsaya”.

Aspek yang diacu dalam penelitian ini adalah aspek milik Enright

(2012) yaitu aspek perilaku, perasaan, dan pemikiran. Aspek perasaan inilah

yang merupakan bagaimana perasaan seseorang terhadap orang yang telah

menyakitinya, selanjutnya aspek perilaku sendiri mengungkap bagaimana

seseorang bertindak kepada orang yang menyakitinya. Terakhir, untuk aspek

pemikiran ini mengungkap mengenai pemikiran seseorang terhadap orang

yang menyakitinya.

C. Hubungan antara pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri

Pemaafan adalah perbuatan untuk menghilangkan ikatan yang mengikat

pikiran serta perasaan seseorang yang menguasai diri seseorang dan membuatnya

kehilangan kontrol diri. Menurut Collard & Ascenzo (2018) pemaafan

didefinisikan sebagai rasa pasrah terhadap suatu hal untuk mereduksi emosi

negatif dan melepas pengaruh negatif dari dalam diri. Pelepasan pengaruh negatif

yang ada di dalam pemaafan inilah yang dapat mereduksi rasa marah sehingga

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

16

dapat dikomunikasikan dan terkontrol dengan baik. Rasa marah yang merupakan

salah satu emosi negatif yang disebabkan oleh rasa kecewa baik terhadap diri

maupun orang lain akan lebih baik apabila dapat dikontrol dengan baik. Oleh

karena itu, dengan membuang rasa kecewa yang ada dengan memaafkan dapat

mereduksi rasa marah. pemaafan juga tidak hanya dapat dikaitkan dengan

kemarahan. Pemaafan yang merupakan rasa pasrah akan dapat mereduksi emosi

marah yang merupakan rasa tidak terima akan keadaan. Oleh sebab itu, pemaafan

yang tinggi dapat membuat kemarahan terkontrol. Penyebab kemarahan dapat

disebabkan oleh banyak hal. Kehilangan atensi pasangan dan ketidakadilan dapat

menyebabkan kemarahan. Dalam berumah tangga terkadang terjadi sebuah

konflik maupun perselisihanyang membuat istri merasa marah. Hal tersebut

dikarenakan suami dan istri banyak berinteraksi dan terkadang terdapat beberapa

perbuatan dari pasangan menimbulkan rasa marah. Akan tetapi, kemarahan istri

tersebut harus dikontrol karena apabila kemarahan istri tidak dapat dikontrol

dengan baik maka dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga dan

emosional anak. Oleh karena itu pemaafan juga pastilah dibutuhkan agar

kemarahan dapat terkontrol dengan baik karena pemaafan dapat mereduksi emosi-

emosi negatif saat sedang marah.

Terdapat tiga aspek dari pemaafan yang dapat mempengaruhi kemarahan

yaitu perasaan, perilaku, dan pemikiran. (Enright, 2012). Hubungan kemarahan

dan pemaafan dapat dilihat dari perasaan individu terhadap seseorang yang

dianggap pernah menyakitinya. Contohnya, ketika seseorang merasa sakit hati

terhadap perilaku maupun perkataan dari orang lain dan dapat mengontrol

perasaan kecewa dalam dirinya, maka kemarahan dapat dihindari dan memaafkan

orang yang telah menyakitinya tersebut. Selain itu, hubungan pemaafan dan

kemarahan pada seseorang dapat dilihat dari perilaku atau respon seseorang

terhadap orang yang pernah menyakitinya. Orang yang dapat mereduksi

kemarahannya akan cenderung bersikap biasa saja dan tidak menghindar karena

dirinya telah memaafkan orang yang telah menyakitinya sehingga tidak ada rasa

marah yang tertinggal pada dirinya.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

17

Hubungan kemarahan dan pemaafan individu juga dapat dilihat dari

bagaimana individu tersebut berpikir mengenai tindakan orang yang

menyakitinya. Contohnya, orang akan berpikir bahwa terdapat alasan terhadap

segala tindakan seseorang yang menyakitinya sehingga orang tersebut melakukan

hal yang menyakitinya akan dapat mengontrol rasa marahnya dan memaafkan

tindakan orang yang menyakitinya. Berdasarkan pemaparan berikut, dapat

disimpulkan bahwa seseorang dapat mereduksi kemarahan dan memaafkan orang

yang telah menyakitinya dengan mengontrol perasaan, pemikiran, dan perilaku.

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara

pemaafan dan emosi marah konstruktif. Semakin tinggi pemaafan maka akan

semakin tinggi pula tingkat emosi marah konstruktif yang dimiliki oleh seorang

istri. Begitu pula sebaliknya, apabila semakin rendah pemaafan seseorang maka

akan semakin rendah pula tingkat emosi marah konstruktif yang dimiliki oleh

seorang istri.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Variabel Tergantung : Emosi marah konstruktif

Variabel bebas : Pemaafan

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Emosi Marah Konstruktif

Emosi marah konstruktif apabila diartikan secara operasional

merupakan skor yang didapatkan dari 25 aitem pada skala yang dikembangkan

oleh Nirmala (2015) yang disusun berdasarkan teori (Nay, 2007). Skala

kemarahan yang digunakan terdiri atas tiga aspek yaitu penggambaran masalah

ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami oleh orang lain, memikirkan

solusi dari masalah yang mungkin dilakukan, dan penyelesaian masalah dengan

menggunakan solusi yang paling tepat setelah mempertimbangkan untung dan

ruginya. Berdasarkan tiga aspek tersebut kemudian didapatkan lima indikator

emosi marah konstruktif yaitu pengungkapan emosi marah melalui bahasa dan

perilaku yang mudah dipahami orang lain, pengontrolan perilaku emosi marah

agar tidak menyakiti orang lain, pengontrolan perilaku emosi marah agar tidak

menyakiti diri sendiri, kesediaan untuk mendengarkan pendapat orang lain.

Semakin tinggi skor yang didapatkan maka akan semakin tinggi pula emosi

marah konstruktif seseorang. Hal tersebut berlaku pula untuk sebaliknya,

semakin rendah skor yang didapatkan maka akan semakin rendah emosi marah

konstruktif seseorang.

2. Pemaafan

Pemaafan secara operasional merupakan skor yang diperoleh dari

susunan 18 aitem dari sebuah konstruk yang dikembangkan oleh Enright

(2012). Skala pemaafan ini mengungkap tiga empat pemaafan yaitu perasaan,

perilaku, dan pemikiran. Dalam skala ini terdapat sedikit pengubahan kalimat

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

19

agar lebih mudah dipahami dan lebih dapat menggambarkan pemaafan pada

istri. Semakin tinggi skor pemaafan menunjukkan bahwa semakin tinggi pula

tingkat pemaafan seseorang. Sebaliknya, semakin rendah skor pemaafan

menunjukkan bahwa semakin rendah pula tingkat pemaafan seseorang.

C. Responden Penelitian

Penelitian ini melibatkan penggunaan responden wanita dan sudah

menikah. Menikah yang dimaksud disini adalah yang masih dalam status

menikah dan bukan janda. Hal tersebut dikarenakan fokus penelitian ini adalah

hubungan antara pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam mengumpulkan

data. Skala yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah skala emosi

marah konstruktif dan skala pemaafan. Skala Likert digunakan dalam

penyusunan skala kemarahan dan pemaafan. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara meminta responden untuk mengisi semua pertanyaan yang tertulis

di dalam kuisioner yang dibagikan. Pertanyaan yang diberikan, digunakan

untuk mengungkap permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini.

Cara mengisi pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari semua

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan kondisi responden.

1. Skala Kemarahan

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel emosi marah

konstruktif dalam penelitian ini adalah skala emosi marah konstruktif yang

dikembangkan oleh Nirmala (2015). Skala ini disusun berdasarkan teori

dari Nay (2007). Skala ini memiliki 25 aitem yang disusun berdasarkan

skala Likert . Aitem dari skala ini terdiri dari aitem favourable dan aitem

unfavourable. Beberapa aspek yang diukur dalam skala emosi marah

konstruktif ini antara lain:

a. Penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat

dipahami oleh orang lain.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

20

Hal ini mempunyai maksud cara yang dilakukan seseorang

untuk menggambarkan emosi yang dirasakannya ke dalam sebuah

perilaku yang dapat dimengerti oleh orang lain. Contohnya adalah

ketika seseorang merasa marah, dirinya memperlihatkan apa yang

dirasakannya dengan memasang wajah marah sehingga orang lain

memahami bahwa dirinya sedang marah. Salah satu aitem

pertanyaannyaِ adalahِ “Sayaِ merasaِ kesulitanِ dalamِ menjelaskanِ

kepadaِorangِlain,ِketikaِsayaِsedangِmarah”.

b. Memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan.

Aspek ini menjelaskan mengenai hal yang akan dilakukan untuk

meredakan sebuah masalah. Pada aspek ini seseorang mulai berpikir

menggunakan kognitifnya untuk mengatasi emosi yang ada di dalam

dirinya.ِContohِaitemِdariِaspekِ iniِadalahِ“Jikaِseseorangِmembuat

saya kesal, saya berpikir bahwa orang tersebut memang sengaja

melakukannya”.

c. Penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat

setelah mempertimbangkan untung dan ruginya.

Pada aspek ini seseorang mulai mengembangkan solusi yang

dipikirkannya untuk menghadapi masalah ke dalam sebuah tindakan.

Tindakan yang dilakukan ini merupakan hasil dari berbagai solusi

yang telah diseleksi dan dipilah untuk menyelesaikan masalah yang

ada.ِ Salahِ satuِ contohِ aitemِ padaِ aspekِ iniِ adalahِ “Sayaِ akanِ

meluapkan kemarahan saya dengan berteriak atau membentak

seseorang”.

Skala ini disusun berdasarkan skala Likert yang memiliki dua

katergori aitem, yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Alternatif

jawaban yang disediakan terdiri dari empat macam respon yaitu Sangat

Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai

(STS). Skor pernyataan dimulai dari 1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS),

2 untuk jawaban Sesuai (S), 3 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan 4

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

21

untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Distribusi aitem skala emosi

marah konstruktif dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Distribusi aitem skala emosi marah konstruktif

Aspek

Nomor aitem

Total Unfavourable

item

Favourable item

Pengungkapan

emosi marah

melalui

bahasa dan

perilaku yang

mudah

dipahami

orang lain

6,10,12,15 23 5

Pengontrolan

perilaku

emosi marah

agar tidak

menyakiti

orang lain

14,11,19 1,21 5

Pengontrolan

perilaku

emosi marah

agar tidak

menyakiti diri

sendiri

8,24,25 13,18 5

Kesediaan

untuk

mendengarkan

pendapat

17,22 5,16,20 5

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

22

orang lain

Kemampuan

untuk melihat

peluang atau

alternatif

solusi

3,4,7 2,9 5

Jumlah 25

2. Skala Pemaafan

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel pemaafan

dalam penelitian ini adalah skala Personal Forgiveness Scale (PFS) yang

disusun oleh Enright (2012) versi Indonesia. Skala ini merupakan integrasi

dari beberapa teori pemaafan. Skala ini memiliki 18 aitem yang digunakan

untuk melihat tingkat pemaafan seseorang. Skala ini mengukur tiga aspek

pemaafan, antara lain:

a. Perasaan

Aspek ini mengungkap bagaimana perasaan seseorang terhadap

orang yang pernah menyakitinya. Salah satu aitem pertanyaan dari

aspekِ iniِadalahِ“Sayaِmerasaِ tidakِsukaِmelihatِorangِyangِpernahِ

menyakitiِsaya”.

b. Perilaku

Aspek ini mengungkap bagaimana seseorang memperlakukan

orang yang telah menyakitinya. Salah satu aitem pertanyaan dalam

aspekِ iniِ adalahِ “Sayaِ akanِ menghindariِ orangِ yangِ pernahِ

menyakitiِsaya”.

c. Pemikiran

Aspek ini mengungkap mengenai pemikiran seseorang terhadap

orang yang menyakitinya. Contoh aitem dalam skala pemaafan ini

dalamِ aspekِ pemikiranِ adalahِ “Orangِ yangِ menyakitiِ sayaِ adalahِ

orangِjahat”.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

23

Skala ini disusun berdasarkan skala Likert yang memiliki dua

katergori aitem, yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Alternatif

jawaban yang disediakan terdiri dari lima macam respon yaitu sangat tidak

sesuai (STS), tidak sesuai (TS), agak tidak sesuai (ATS), agak sesuai (AS),

sesusai (S), dan sangat sesuai (SS). Bobot penilaan pada item favorable

STS = 1, TS= 2, ATS= 3, AS= 4, S= 5, SS= 6. Untuk aitem unfavorable

STS = 6, TS= 5, ATS= 4, AS= 3, S= 2, SS= 1. Distribusi aitem skala

pemaafan dapat dilihat pada tabel 2.

Aspek

Nomor aitem

Total Unfavourable

item

Favourable item

Perasaan 2,4,6 1,3,5 6

Perilaku 8,10,12 7,9,11 6

Pemikiran 14,16,18 13,15,17 6

Total 18

E. Validitas dan Realibilitas

1. Validitas

Baik atau tidaknya sebuah instrumen dalam penelitian dapat dilihat dari

validitas (Yusup, 2018). Validitas instrumen mengukur ketepatan sebuah alat

ukur. Nilai koefisien validitas berkisar dari -1 hingga +1. Semakin tinggi nilai

koefisien validitas, maka semakin tinggi pula ketepatan aitem pada alat ukur

terhadap variabel yang diukur. Kedua alat ukur yang digunakan

menggunakan validitas isi yang menggunakan pendapat ahli untuk

menentukan validitasnya.

2. Reabilitas

Alat ukur yang baik dapat dilihat dari reliabilitas alat ukur tersebut

(Yusup, 2018). Realibilitas alat ukur adalah ukuran sejauh mana alat ukur

konsisten mengukur variabel yang diukurnya. Salah satu cara untuk

Tabel 2

Distribusi aitem skala pemaafan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

24

mengetahui realibilitas alat ukur adalah dengan melihat nilai alpha cronbach.

Aitem dikatakan reliabel apabila nilai alpha cronbach minimal 0,7 (Sarmanu,

2017). Pada penelitian sebelumnya, skala emosi marah konstruktif memiliki

realibilitas cronbach’s alpha sebesar 0,895 dan untuk skala Personal

Forgiveness Scale (PFS) memiliki nilai realibilitas cronbach’s aplha sebesar

0,955. Artinya, dapat disimpulkan bahwa kedua skala tersebut bersifat

reliabel.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemaafan dan

emosi marah konstruktif pada istri. Analisis diperlukan untuk mengetahui

hubungan dari kedua variabel tersebut. Metode analisis yang digunakan oleh

peneliti untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakanmetode statistik

korelasi product moment Spearman. Perhitungan analisis data yang dilakukan oleh

peneliti menggunakan program komputer yaitu Statistical Product and Service

Solutions (SPSS) 25.00 for Windows.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah

Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara pemaafan dan

emosi marah konstruktif pada istri. Kerja sama dilakukan oleh peneliti

dengan beberapa pihak dalam proses pengambilan data. Beberapa pihak yang

dilibatkan dalam pengambilan data antara lain, Salah satu karyawan pegawai

Bank Sinta dan Founder forum diskusi Mommischology. Bentuk kerja sama

yang dilakukan adalah dengan meminta tolong kepada salah satu pegawai

Bank Sinta untuk menyebarkan kuisioner offline dan meminta izin kepada

Founder forum diskusi Mommischology untuk menyebarkan link google form

di forum diskusi di aplikasi whatsapp.

2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan Administrasi

Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan

secara offline dan online. Pengambilan data secara offline dilakukan

dengan membagikan kertas kuisioner kepada istri ketika sedang ada

perkumpulan, kemudian pengambilan data secara online dilakukan dengan

menyebarkan link google form di aplikasi whatsapp.

b. Persiapan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala emosi

marah konstruktif dan Personal Forgiveness Scale (PFS) yang merupakan

skala yang disusun oleh Enright (2012). Skala emosi marah konstruktif

diadaptasi dengan mengubah sedikit kata dalam skala agar lebih sesuai

dengan kriteria. Selanjutnya, untuk skala pemaafan Personal Forgiveness

Scale (PFS)diambil dari versi yang berbahasa Indonesia dan sediit diubah

beberapa kata agar mudah dipahami oleh responden. Kedua skala tersebut

telah melalui uji realibilitas dan uji validitas.

1) Skala Emosi Marah Konstruktif

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

26

Skala Emosi Marah Konstruktif ini disusun oleh Nirmala (2015)

berdasarkan teori emosi marah Nay (2007). Skala ini mengukur tingkat

emosi marah konstruktif seseorang. Sebelum dilakukan uji realibilitas

dan validitas, skala memiliki 25 aitem yang terdiri dari 15

skalafavorable dan 10 skala unfavorable dengan skor realibilitas

Cronbach’s Alpha sebesar 0,770. Akan tetapi, setelah dilakukan uji

validitas terdapat 13 aitem yang gugur karena 13 aitem tersebut

memiliki skor correlated item dibawah 0,3. Aitem yang gugur yaitu

aitem nomor 1,2,3,4,5,11,13,14,16,18,21,23, dan 24. Setelah itu,

dilakukan pengguguran aitem untuk kedua kalinya dikarenakan masih

terdapat aitem yang memiliki skor correlated aitem dibawah 0,3. Aitem

yang gugur pada uji coba kedua ini adalah aitem nomor 20, sehingga

jumlah aitem yang tersisa adalah 11 aitem dengan skor correlated

aitemberkisar diantara 0,374 hingga 0,664 dan memiliki skor realibilitas

Cronbach’s Alpha sebesar 0,868. Penilaian skor dalam penelitian ini

menggunakan skala likert dengan skor 1 = sangat sesuai, 2 = sesuai, 3 =

tidak sesuai, 4 = sangat tidak sesuai untukk aitem favorabel dan

sebaliknya untuk aitem unfavorabel.

Tabel 3

Distribusi Skala Emosi Marah Konstruktif

Aspek

Nomor aitem

Total Unfavourable

item

Favourable

item

Pengungkapan

emosi marah

melalui

bahasa dan

perilaku yang

mudah

dipahami

orang lain

23* 6,10,12,15 5

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

27

Pengontrolan

perilaku emosi

marah agar

tidak

menyakiti

orang lain

1*,21* 14*,11*,19 5

Pengontrolan

perilaku emosi

marah agar

tidak

menyakiti diri

sendiri

13*,18* 8,24*,25 5

Kesediaan

untuk

mendengarkan

pendapat

orang lain

5,*16,*20* 17,22 5

Kemampuan

untuk melihat

peluang atau

alternatif

solusi

2*,9 3*,4*,7 5

Jumlah 25

Aitem gugur (*)

2) Personal Forgiveness Scale (PFS)

Skala Personal Forgiveness Scale (PFS)disusun oleh Enright

(2012). Skala ini digunakan untuk mengukur tingkat pemaafan yang

dimiliki seseorang. Skala ini memiliki 18 aitem dengan skala favorable

sebanyak 9 aitem dan skala unfavorable sebanyak 9 aitem dengan skor

realibilitasِCronbach’sِAlphaِ sebesar 0,940. Skor correlated itempada

skala pemaafan ini berkisar antara 0,439 hingga 0,829. Penilaian skor

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

28

dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan skor 1 = sangat

tidak sesuai, 2 = tidak sesuai, 3 = agak tidak sesuai, 4 = agak sesuai, 5 =

sesuai, 6 = sangat sesuai untuk aitem favorabel dan sebaliknya untuk

aitem unfavorabel.

Tabel 4

Distribusi skala pemaafan (Personal Forgiveness Scale (PFS))

Aspek

Nomor aitem

Total Unfavourable

item

Favourable

item

Perasaan 2,4,6 1,3,5 6

Perilaku 8,10,12 7,9,11 6

Pemikiran 14,16,18 13,15,17 6

Total 18

B. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data dilakukan dengan dua cara yaitu secara offline dan

online yang dimulai dari tanggal 7 Mei 2021 sampai tanggal 13 Juni 2021. Cara

pengambilan data adalah dengan menyebarkan tautan google form melalui

aplikasi whatsapp dan menitipkan kuisioner offline pada salah satu karyawan di

sebuah kantor bank swasta. Sebelum responden mengisi kuisioner, terdapat

penjelasan dan arahan yang ditulis oleh peneliti untuk memastikan responden

mengisi data diri dengan lengkap dan meminta persetujuan responden untuk

mengisi kuisioner yang diberikan.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah wanita yang sudah menikah.

Responden yang bersedia untuk mengisi kuisioner melalui skala online dan

offline berjumlah sebanyak 193 orang dengan gambaran umum sebagai

berikut :

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

29

Tabel 5

Deskripsi responden penelitian berdasarkan usia

Usia Responden Jumlah Responden Persentase

18-40 118 61,14%

41-60 69 35,75%

>60 6 3,11%

Berdasarkan tabel diatas terdapat sebanyak 118 responden berusia 18-

40 tahun dengan persentase sebesar 61,14%, 69responden berusia diantara

41-60 tahun dengan persentase 35,75%, 6 responden berusia diatas 60 tahun

dengan persentase sebesar 3,11%.

Tabel 6

Deskripsi responden penelitian berdasarkan usia pernikahan

Usia Pernikahan

Responden

Jumlah Responden Persentase

<1 20 10,36%

1-5 64 33,16%

6-10 43 22,28%

11-15 11 5,70%

16-20 14 7,25%

21-25

26-30

21

9

10,88%

4,66%

>30 11 5,70%

Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa jumlah responden paling

banyak adalah responden yang memiliki usia pernikahan 1-5 tahun yaitu

sebanyak 64 orang dengan persentase 33,16%. Selanjutnya responden yang

memiliki usia pernikahan 26-30 tahun memiliki jumlah paling sedikit yaitu 9

responden dan memiliki persentase sebesar 4,66%.

Tabel 7

Deskripsi responden penelitian berdasarkan status pernikahan

Status Pernikahan Jumlah Responden Persentase

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

30

Menikah 193 100%

Tabel diatas menunjukkan sebanyak 193 responden berstatus menikah

dengan persentase 100%.

Tabel 8

Deskripsi responden penelitian berdasarkan jumlah anak

Jumlah Anak yang

Dimiliki

Jumlah Responden Persentase

0 37 19,17%

1

2

3

4

5

6

54

51

35

10

5

1

27,97%

26,42%

18,13%

5,18%

2,59%

0,52%

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu 54

responden memiliki 1 anak dengan persentase 27,97%. Sementara itu,

responden yang memiliki 6 anak hanya terdapat 1 orang dengan persentase

0,52%.

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan analisis data penelitian yang dilakukan, diperoleh deskripsi

data sebagai berikut :

Tabel 9

Kategorisasi Kemarahan

Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi Persentase

Sangat Rendah X≤19,25 16 8,29%

Rendah

Cukup

Tinggi

Sangat Tinggi

19,25<X≤24,75

24,75<X≤30,25

30,25<X≤35,75

35,75<X

38

63

37

39

19,69%

32,64%

19,17%

20,21%

Tabel diatas menunjukkan bahwa kategorisasi cukup memiliki

frekuensi responden paling banyak yaitu sebesar 63 orang dengan persentase

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

31

32,64%. Sebaliknya frekuensi paling sedikit berada pada kategorisasi sangat

rendah dengan frekuensi sebanyak 16 orang dengan persentase 8,29%.

Tabel 10

Kategorisasi Pemaafan

Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi Persentase

Sangat Rendah X≤40,5 41 21,24%

Rendah

Cukup

Tinggi

Sangat Tinggi

40,5<X≤55,5

55,5<X≤70,5

70,5<X≤85,5

85,5<X

57

53

30

12

29,53%

27,46%

15,55%

6,22%

Tabel diatas menunjukkan bahwa kategorisasi rendah memiliki

frekuensi responden paling banyak yaitu sebesar 57 orang dengan persentase

29,53%. Sebaliknya, frekuensi paling sedikit berada pada kategorisasi sangat

tinggi dengan frekuensi sebanyak 12 orang dengan persentase 6,22%.

Tabel 11

Deskripsi data penelitian Kemarahan dan Pemaafan

Data Empirik

Variabel Mean Skor

SD Max Min

Emosi Marah Konstruktif 27,5 44 11 5,5

Pemaafan 63 108 18 15

3. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kolmogorov-Smirnov Test. Normal atau tidaknya data dilihat dari nilai

sig. Apabila nilai sig. berada diatas 0,05 (p>0.05) maka data dikatakan

normal. Setelah dilakukan uji normalitas, nilai sig. yang didapatkan

adalah sebesar 0,0015 (p<0.05) untuk variabel emosi marah konstruktif

dan 0,075 (p>0.05) untuk variabel pemaafan.

Tabel 12

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

32

Hasil uji normalitas

Variabel P Normalitas

Emosi Marah Konstruktif 0,0015 Tidak Normal

Pemaafan 0,075 Normal

Tabel diatas menunjukkan hasil dari uji normalitas yang telah

dilakukan. Berdasarkan data dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa

sebaran data pada variabel emosi marah konstruktif tidak berdistribusi

dengan normal. Sedangkan, sebaran data pada variabel pemaafan

berdistribusi normal. Oleh karena itu, analisis korelasi non-parametrik

Rank Spearman yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis.

b. Uji Linieritas

Hubungan linier yang terbentuk dari variabel emosi marah

konstruktif dan variabel pemaafan dapat diketahui dengan melakukan uji

linieritas. Hubungan variabel dikatakan linier apabila p<0,05.

Tabel 13

Hasil uji linieritas

Variabel F P Linieritas

Emosi Marah Konstruktif 85,651 0,000 Linier

Pemaafan

Tabel diatas menunjukkan hasil dari uji linieritas yang telah

dilakukan. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh skor linearity sebesar sig.

0,000 (p<0,05) yang berarti data dapat dikatakan linier.

4. Uji Hipotesis

a. Uji Korelasi

Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji analisis

non-parametrik Rank Spearman. Uji hipotesis ini dilakukan untuk

mengetahui ada ataupun tidaknya korelasi antara kedua variabel, yaitu

variabel emosi marah konstruktif dan pemaafan dalam penelitian ini.

Tabel 14

Hasil uji hipotesis

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

33

Variabel R P 𝒓𝟐

Emosi Marah Konstruktif* 0,531 0,000 0,282

Pemaafan

Tabel diatas merupakan hasil dari uji linieritas yang telah

dilakukan. Berdasarkan tabel diatas, didapatkan nilai koefisien korelasi

antara variabel emosi marah konstruktifdan variabel pemaafan sebesar r

= 0,531 yang artinya terdapat hubungan antara variabel emosi marah

konstruktifdan variabel pemaafan. Nilai koefisien korelasi memiliki

angka positif. Hal tersebut memiliki arti bahwa adanya hubungan yang

positif antara kedua variabel. Artinya, semakin tinggi emosi marah

konstruktifmaka akan semakin tinggi pemaafan. Sebaliknya, semakin

rendah kemarahan maka akan semakin rendahemosi marah konstruktif.

b. Analisis Tambahan

Uji analisis tambahan yang dilakukan adalah uji korelasi antara

aspek pada variabel pemaafan dan ditambah dengan variabel Pseudo

Forgiveness terhadap variabel emosi marah konstruktif. Uji korelasi ini

dilakukan agar dapat mengetahui aspek dari variabel pemaafan mana

yang paling berkorelasi dengan variabel kemarahan. Hal tersebut dapat

dilihat dari nilai koefisien korelasi yang paling besar diantara aspek yang

lainnya.

Tabel 15

Hasil uji korelasi antar aspek

Aspek R P 𝒓𝟐

Aspek Perasaan 0,525 0,000 0,275

Aspek Perilaku 0,494 0,000 0,244

Aspek Pemikiran 0,478 0,000 0,228

Pseudo Forgiveness 0,283 0,000 0,080

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa aspek yang paling

berkorelasi dengan variabel kemarahan adalah aspek perasaan dengan

nilai koefisien korelasi sebesar 0,525. Kemudian aspek yang berkorelasi

selanjutnya adalah perilaku dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,494,

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

34

dan terakhir dengan pemikiran yang memiliki nilai koefisien korelasi

0,478. Selanjutnya, terdapat korelasi juga antara emosi marah konstruktif

dan variabel Pseudo Forgiveness dengan nilai koefisien korelasi sebesar

0,283.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara

emosi marah konstruktifdan pemaafan pada seorang istri. Penelitian ini

menggunakan responden istri sebanyak 193 orang. Hipotesis dalam penelitian ini

adalah adanya hubungan positif antara emosi marah konstruktif dan pemaafan

pada istri. Setelah dilakukan analisis data, diperoleh hasil bahwa terdapat

hubungan positif antara emosi marah konstruktif dan pemaafan pada istri. Artinya,

semakin tinggi emosi marah konstruktif maka akan semakin tinggi pula

pemaafannya, begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, diperoleh kesimpulan

bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.

Skala yang digunakan untuk mengukur variabel emosi marah

konstruktifdalam penelitian ini adalah skala emosi marah konstruktif yang

dikembangkan oleh Nirmala (2015) berdasarkan teori Nay (2007). Selanjutnya,

skala Personal Forgiveness Scale (PFS) yang digunakan untuk mengukur variabel

pemaafan adalah skala milik Enright (2012) versi bahasa Indonesia yang juga

sedikit dimodifikasi berupa pengubahan kalimat agar mudah dipahami. Skala

tersebut dapat mengukur tingkat pemaafan pada responden.

Pemaafan berperan penting dalam melepaskan rasa tidak nyaman yang ada

di dalam dada. Hal tersebut membuat individu menjadi lebih dapat mengontrol

kemarahannya dan berpikir secara logis. Penelitian McCullough (2000) juga

mengungkapkan bahwa pelepasan emosi negatif yang ada pada pemaafan dapat

mereduksi kemarahan sehingga dapat dikontrol dengan baik. Oleh sebab itu,

dengan membuang perasaan negatif itulah yang nantinya akan menimbulkan rasa

nyaman dalam dada dan akan mengurangi kemarahan sehingga kemarahan dapat

terkontrol dengan baik. Pemaafan ini mempengaruhi emosi marah konstruktifdari

segi perasaan, perilaku, dan pemikiran. Ketiga aspek tersebut membantu menekan

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

35

kemarahan dan membuat kemarahan menjadi lebih terkontrol dan tidak

merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan hasil analisis

data tambahan yang mengukur korelasi setiap aspek pemaafan pada emosi marah

konstruktif, diketahui bahwa aspek pemaafan merupakan aspek yang memiliki

korelasi tertinggi dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,525. Hal tersebut

menunjukkan bahwa aspek perasaan merupakan aspek yang paling berkorelasi

variabel emosi marah konstruktif. Oleh sebab itu, aspek perasaan merupakan

aspek yang memiliki konstribusi yang paling besar dalam dapat mengontrol

kemarahan.

Penelitian ini juga selaras dengan penelitian Collard & Ascenzo (2018) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kemarahan dan pemaafan. Hasil uji

hipotesis mendukung teori yang telah dipaparkan oleh Collard & Ascenzo (2018).

Teori tersebut menyebutkan bahwa kemarahan mempunyai hubungan dengan

pemaafan. Pemaafan dapat mereduksi pikiran-pikiran negatif yang ditimbulkan

oleh kemarahan karena pemaafan merupakan rasa pasrah dan menerima. Rasa

pasrah dan menerima itulah yang dapat mereduksi kemarahan yang disebabkan

oleh rasa tidak nyaman akibat kritik berlebihan pada diri sendiri dan ekspektasi

yang sering kali tidak sesuai dengan realita. Oleh karena itu, perasaan pasrah yang

ada dalam variabel pemaafan ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam

mereduksi kemarahan sehingga kemarahan dapat terkontrol dengan baik. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan hasil uji hipotesis pada aspek perasaan pada

variabel emosi marah konstruktifyang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi

diantara aspek lainnya Akan tetapi, terdapat perbedaan antara penelitian ini dan

penelitian yang dilakukan Collard & Ascenzo (2018). Perbedaan penelitian ini

terletak pada adanya variabel kemarahan variabel perantara yaitu rumination.

Berbeda dengan penelitian ini yang menghubungkan antara emosi marah

konstruktifdan pemaafan, penelitian milik Collard & Ascenzo (2018)

menghubungkan kemarahan dan pemaafan dengan rumination.Rumination yang

merupakan perasaan negatif yang repetitif timbul akibat adanya gap antara

idealisme dengan realita seseorang menyebabkan timbulnya rasa marah karena

kritik terhadap diri sendiri yang tidak sesuai harapan. Selanjutnya, perasaan

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

36

tersebut akan dapat diatasi dengan pemaafan karena pemaafan dapat mereduksi

pikiran-pikiran yang ada.

Penelitian ini membuktikan hipotesis dari peneliti yang menyebutkan bahwa

emosi marah konstruktif dan pemaafan memiliki hubungan yang negatif.

Walaupun variabel kemarahan peneliti lebih spesifik ke arah kemarahan

konstruktif. Berangkat dari meningkatnya kasus perceraian di Indonesia pada

tahun 2020 yang akhirnya membuat peneliti memiliki anggapan bahwa

kemarahan yang tidak terkelola dengan baik atau tidak konstruktif merupakan

faktor utama terhadap kasus perceraian tersebut sehingga diperlukannya pemaafan

sebagai variabel yang berpengaruh dalam mengendalikan kemarahan. Peneliti

ingin membuktikan pendapat peneliti mengenai fenomena ini, kemudian dari

penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa pemaafan memiliki hubungan dengan

emosi marah konstruktif. Berdasarkan data yang diperoleh, emosi marah

konstruktif dan pemaafan memiliki hubungan positif yang artinya apabila

seseorang memiliki pemaafan yang tinggi maka orang tersebut memiliki tingkat

emosi marah konstruktif yang tinggi sehingga dapat mengelola kemarahannya

dengan baik baik sehingga tidak akan merugikan diri sendiri maupun orang

disekitarnya.

Berdasarkan hasil deskripsi penelitian ini diperoleh bahwa responden

memiliki emosi marah konstruktif yang cukup dan pemaafan yang cukup. Hal

tersebut ditunjukkan dengan persentase pada variabel emosi marah konstruktif

pada kategori cukup sebesar 32,64%. Sedangkan variabel pemaafan yang

memiliki skor pada kategori cukup dengan persentase sebesar 27,46%. Oleh sebab

itu, didapatkan data bahwa responden dalam penelitian ini memiliki tingkat emosi

marah konstruktif yang cukup dan tingkat pemaafan yang cukup.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam penelitian ini yaitu tidak

memiliki data mengenaipekerjaan dari responden yang dilibatkan dalam penelitian

ini. Sementara itu, data tersebut merupakan data yang dapat dijadikan data

tambahan karena mungkin saja terdapat faktor lain yang dapat menjadi faktor

yang juga berpengaruh terhadap variabel emosi marah konstruktif. Disamping itu,

responden dalam penelitian ini terlalu umum dan tidak spesifik. Hal tersebut

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

37

membuat data kurang spesifik dan kurang membuktikan hubungan antara kedua

variabel. Selanjutnya, dikarenakan kriteria responden yang umum akan lebih baik

apabila responden yang didapatkan dalam penelitian ini lebih banyak sehingga

dapat lebih mewakili populasi yang ada. Selain itu, keterbatasan lainnya yang

terdapat dalam penelitian ini adalah pengambilan data secara online dan juga

kuisioner offline dititipkan kepada orang lain yang membuat peneliti tidak dapat

mengontrol langsung pengambilan data sehingga memungkinkan apabila saat

pengisian kuisioner oleh responden terdapat data yang bias.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

38

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa emosi

marah konstruktif dan pemaafan memiliki hubungan positif. Pernyataan

tersebut dibuktikan dengan perolehan angka koefisien korelasi yang

temasuk dalam kategori berhubungan kuat dengan aspek dari variabel

pemaafan yang memiliki korelasi paling tinggi yaitu perasaan dan

pemikiran sebagai aspek yang memiliki korelasi paling rendah. Selain itu,

didapatkan data bahwa variabel Pseudo Forgiveness juga berkorelasi

dengan variabel emosi marah konstruktif dengan angka koefisien korelasi

yang rendah. Oleh karena itu, didapatkan kesimpulan semakin tinggi skor

variabel emosi marah konstruktif maka akan semakin tinggi pula skor

variabel pemaafan. Sebaliknya, semakin rendah skor variabel emosi marah

konstruktif maka semakin rendah pula skor variabel pemaafan.

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mendapatkan lebih

banyak responden penelitian agar data lebih dapat mewakili populasi

yang ada melihat umumnya kriteria responden yang ada dalam

penelitian ini. Kemudian diharapkan juga agar peneliti selanjutnya

dapat memberikan informasi dengan jelas kepada responden sebelum

mengisi kuisioner agar data yang didapatkan lebih baik dan dapat

memperkecil peluang untuk eliminasi aitem pada aitem emosimarah

konstruktif.

2. Bagi Responden

Responden yang merupakan istri apabila memiiki skor pemaafan yang

rendah diharapkan agar dapat mempelajari cara untuk menjadi pribadi

yang lebih pemaaf. Karena dengan pemaafan akan lebih mudah untuk

mengontrol emosi marah yang ada di dalam diri.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

39

Daftar Pustaka

Akhtar, S., & Barlow, J. (2018). Forgiveness Therapy for the Promotion of Mental

Well-Being: A Systematic Review and Meta-Analysis. TRAUMA,

VIOLENCE, & ABUSE, 19 (1), 107-122.

Averill, J. R. (1983). Studies on Anger and Agression: Implications for Theories

of Emotion. American Psychologyst , 1145-1160.

Bodenmann, G., Meuwly, N., Bredbury, T. N., Gmelch, S., & Ledermann, T.

(2010). Stress, anger, and verbal aggression in intimate relationships:

Moderating effects of individual and dyadic coping. Journal of Social and

Personal Relationship , 27(3). 408-424.

Butler, M. H., Melloy-Miller, K. C., seedall, R. B., & Dicus, J. L. (2018). Anger

Can Help: A Transactional Model and Three Pathways of The Experience

and Expression of Anger. Family Process, 57(3), 817-835.

Cahyani, P., Alsa, A., & Heimi, A. F. (1999). Gaya Kelekatan dan Kemarahan.

Jurnal Psikologi , 65-77.

Collard, J., & Ascenzo, N. (2018). Anger, Forgiveness, And Depression in the

Postnatal Experience. Mental Health and Family Medicine , 689-698.

Djunaedi. (2018). Peran Ganda Perempuan Dalam Keharmonisan Rumahtangga.

Jurnal Administrare: Jurnal Pemikiran Ilmiah dan Pendidikan

Administrasi Perkantoran , 19-26.

Enright, R. D. (2012). The Forgiving Life : A Pathway to Overcoming Resentment

and Creating A Legacy of Love. Washington, DC: American

Psychological Assosiation.

Gani, A. H. (2011). Forgiveness Therapy. Yogyakarta: Kanisius.

Ghanib, N. A., & Nasir, R. (2014). Behavioral and Emotional Effects of Anger

Expression and Anger Management among Adolescents. Social and

Behavioral Sciences , 565 – 569.

Goleman, Daniel. (2001). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

40

Hughes, A. Kinder, & C. L. Cooper, The Wellbeing Workout (pp. 279-284).

London, UK: Palgrave Macmillan, Cham.

Kashdan, T. B., Goodman, F. R., Mallard, T. T., & DeWall, C. N. (2015). What

Triggers Anger in Everyday Life? Links to The Intencity, Control, and

Regulation of These Emotions and Personality Traits. Journal of

Personality, 84(6), 1-13.

Lichtenfeld, S., Buechner, V. L., Maier, M. A., & Capo, M. F. (2015). Forgiveand

Forget : Differences between Decisional and Emotional Forgiveness.

Journal Plos One , 1-11.

Maharrani, A. (2021, 04 15). Lokadata. Retrieved 08 19, 2021, from Lokadata.id:

https://lokadata.id/artikel/perceraian-di-indonesia-terus-meningkat

McCullough, M. E. (2000). Forgiveness as Human Strength : Theory,

Measurement, and Links to Well-being. Journal of Social and Clinical

Psychology, 19(1), 41-55.

Nashori, F. (2013). Pemaafan pada Etnis Jawa Ditinjau dari Faktor Demografi.

Psikologika, 18(2), 119-128.

Nay, R. W. (2007). Mengelola Kemarahan : Terampil Menangani Konflik,

Melenggengkan Hubungan, dan Mengekspresikan Diri Tanpa Lepas

Kendali. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.

Nirmala, R. V. (2015). Hubungan antara Gaya Kelekatan dengan Ekspresi Emosi

Marah Konstruktif pada Remaja. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Novaco, R.W. 1994. Anger as a Risk Factor for Violence Among the Mentally

Disordered. In J. Monahan & H. J. Steadman (Eds.), Violence and mental

disorder: Developments in risk assessment (pp. 21–59) Chicago:

University of Chicago Press.

Pashupati, M., & Dev, S. V. (2011). Anger and It's Management. Journal of Nobel

Medical College , 9-14.

Purwanto, Y., & Mulyono, R. (2006). Psikologi Marah : Perspektif Psikologi

Islami. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sarmanu. (2017). Dasar Metodologin Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

Statistika. Surabaya: Airlangga University Press.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

41

Yektaa, M. S., Bonaba, B. G., Malayeri, S. A., Zamanic, N., & Pourkarimi, J.

(2015). The Relationship between Anger and Coping Strategies of

Mothers of Children with Special Needs. 6th World conference on

Psychology Counseling and Guidance (pp. 140-144). Iran: Elsevier Ltd.

Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif.

Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17-23.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

42

Lampiran 1

Skala asli

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

43

1. Skala kemarahan

No. Aitem

1. Ketika seseorang menyela pembicaraan saya, saya

mampu mengontrol kekesalan dan menegurnya dengan

sopan.

2. Saya memilih berdamai dengan teman sekelompok,

karena saya menyadari bahwa kemarahan saya pada

dirinya dapat mempengaruhi kinerja saya dalam

kelompok.

3. Saat merasa kesulitan saya dalam mengerjakan sesuatu,

saya memilih untuk berhenti untuk mengerjakannya.

4. Saya memilih untuk mengambil keputusan tanpa campur

tangan orang lain.

5. Saya menggabungkan ide saya dan teman-teman,

sehingga dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan

lebih kreatif.

6. Saya merasa kesulitan menjelaskan perasaan saya pada

orang lain ketika saya sedang marah.

7. Jika seseorang membuat saya kesal, saya berpikir bahwa

orang tersebut memang sengaja melakukannya.

8. Saya merasa puas setelah membanting atau melempar

benda-benda untuk meluapkan kemarahan saya.

9. Saya mudah menyesuaikan diri dalam menentukan solusi

dari suatu masalah.

10. Saya merasa kesulitan untuk menjelaskan alasan

kemarahan saya kepada orang lain.

11. Saya merasa kesulitan untuk menenangkan diri dan

berpikir untuk menyerang orang yang membuat saya

marah saat itu juga.

12. Saya berpikir bahwa kebanyakan teman saya sulit

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

44

memahami cerita tentang perasaan saya.

13. Jika orang lain menolak pendapat saya, saya dapat

memahami bahwa setiap otrang memiliki pendapat yang

berbeda.

14. Saya akan meluapkan kemarahan saya dengan berteriak

atau membentak seseorang.

15. Saat saya sedang marah, saya kesulitan mengatur kata-

kata, sehingga orang lain tidak memahami perkataan yang

saya ucapkan.

16. Saya terbuka terhadap pendapat orang lain sebelum

mengambil keputusan.

17. Saya tetap menggunakan ide saya, walaupun teman-teman

memiliki ide lain dalam mengerjakan tugas.

18. Jika seseorang membuat saya marah, saya

akanmemandangdia sebagai seseorang yang harus dijauhi.

19. Saya merasa kesal ketika orang lain mengkritik pendapat

saya, sehingga saya mengabaikannya.

20. Saya akan mengajak seseorang berdiskusi sampai

menemukan jalan tengah dari perbedaan pendapat kami.

21. Saya menyampaika ide dengan kata-kata yang tegas dan

lembut.

22. Ketika seseorang memiliki pendapat yang berbeda dengan

saya, saya akan merasa kesaldan berpikir bahwa pendapat

saya lebih baik.

23. Saat sedang marah, saya mampu mengontrol cara bicara

saya, sehingga orang lain dapat memahami perkataan

saya.

24. Seseorang yang telah membuat saya marah seharusnya

dapat mengubah perilakunya agarsesuai dengan diri saya.

25. Saat orang lain membuat saya marah, saya akan

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

45

mengingat-ingat perbuatan tersebut.

2. Skala pemaafan

No. Aitem

1. Saya merasa bersahabat terhadap dia.

2. Saya memiliki perasaan negatif terhadap dia.

3. Saya merasa adanya kebaikan terhadap dia.

4. Saya merasa tidak suka terhadap dia.

5. Saya merasa senang terhadap dia.

6. Saya merasa marah terhadap dia.

7. Saya akan bersikap ramah kepadanya.

8. Saya akan menghindarinya.

9. Saya akan membantunya ketika ia dalam

kesulitan.

10. Saya akan mengabaikannya.

11. Saya akan menolongnya.

12. Saya tidak akan berbicara dengannya.

13. Saya merasa dia adalah orang yang berkualitas.

14. Saya merasa dia adalah orang yang jahat.

15. Saya merasa dia adalah orang baik.

16. Terkait orang tersebut, saya menolaknya.

17. Terkait orang tersebut, saya berharap dia baik-baik

saja.

18. Terkait orang tersebut, saya menyalahkannya.

19. Perlakuan orang tersebut terhadap saya tidak

salah.

20. Perasaan saya tidak pernah tersakiti.

21. Yang dilakukan orang tersebut adil.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

46

Lampiran 2

Skala yang telah disesuaikan

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

47

1. Skala kemarahan

No. Aitem

1. Ketika suami menyela pembicaraan saya, saya mampu

mengontrol kekesalan dan menegurnya dengan sopan.

2. Saya memilih berdamai dengan suami, karena

kemarahan saya dapat mempengaruhi hubungan kami

kedepannya.

3. Ketika saya kesulitan mengerjakan suatu pekerjaan,

saya memilih untuk berhenti untuk mengerjakannya.

4. Saya memilih untuk mengambil keputusan tanpa

campur tangan suami.

5. Saya menggabungkan ide saya dan suami untuk

menyelesaikan permasalahan.

6. Saya merasa kesulitan menjelaskan perasaan saya pada

suami ketika saya sedang marah.

7. Jika suami membuat saya kesal, saya berpikir bahwa

orang tersebut memang sengaja melakukannya.

8. Saya merasa puas setelah membanting atau melempar

benda-benda untuk meluapkan kemarahan saya.

9. Saya mudah menyesuaikan diri dalam menentukan

solusi dari suatu masalah.

10. Saya merasa kesulitan untuk menjelaskan 47las an

kemarahan saya kepada suami.

11. Saya merasa kesulitan untuk menenangkan diri dan

berpikir untuk menyerang suami saat itu juga ketika ia

membuat saya marah.

12. Saya berpikir bahwa suami sulit memahami cerita

tentang perasaan saya.

13. Jika suami menolak pendapat saya, saya dapat

memahami bahwa saya dan suami memiliki pendapat

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

48

yang berbeda.

14. Saya akan meluapkan kemarahan saya dengan berteriak

atau membentak suami.

15. Saat saya sedang marah, saya kesulitan mengatur kata-

kata sehingga suami tidak memahami perkataan yang

saya ucapkan.

16. Saya menerima pendapat suami sebelum membuat

keputusan.

17. Saya tetap menggunakan ide saya walaupun orang

suami saya memiliki pendapat lain dalam memecahkan

permasalahan yang kami miliki.

18. Saya memandang suami sebagai orang yang harus

dijauhi apabila ia membuat saya marah.

19. Saya merasa kesal ketika suami mengkritik pendapat

saya, sehingga saya mengabaikannya.

20. Saya akan mengajak suami berdiskusi sampai

menemukan jalan tengah dari perbedaan pendapat kami.

21. Saya menyampaikan ide dengan kata-kata yang tegas

dan lembut kepada suami.

22. Ketika suami memiliki pendapat yang berbeda dengan

yang saya miliki, saya akan merasa kesal dan berpikir

bahwa pendapat saya lebih baik.

23. Saat sedang marah, saya mampu mengontrol perkataan

saya, sehingga suami dapat memahami perkataan saya.

24. Ketika suami saya membuat marah, seharusnya suami

dapat mengubah dirinya sehingga dapat menyesuaikan

diri dengan saya.

25. Saat suami membuat saya marah, saya akan mengingat-

ingat perbuatan tersebut.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

49

2. Skala pemaafan

No. Pernyataan

1. Saya merasa bersahabat dengan orang yang pernah

menyakiti saya.

2. Saya memiliki perasaan negatif terhadap orang yang

pernah menyakiti saya.

3. Saya bersikap baik terhadap orang yang pernah

menyakiti saya.

4. Saya merasa tidak suka dengan orang yang pernah

menyakiti saya.

5. Saya merasa senang berada di dekat seseorang

walaupun orang tersebut pernah menyakiti saya.

6. Saya merasa marah terhadap orang yang pernah

menyakiti saya.

7. Saya bersikap ramah terhadap orang yang pernah

menyakiti saya.

8. Saya akan menghindari orang yang pernah menyakiti

saya.

9. Saya akan membantu orang yang pernah menyakiti saya

ketika orang tersebut kesulitan.

10. Saya akan mengabaikan orang yang pernah menyakiti

saya.

11. Saya akan menolong orang yang pernah menyakiti saya.

12. Saya tidak akan berbicara dengan orang yang pernah

menyakiti saya.

13. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya sebagai

orang yang berkualitas.

14. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah

orang jahat.

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

50

15. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah

orang baik.

16. Saya menolak orang yang pernah menyakiti saya.

17. Saya berharap orang yang pernah menyakiti saya baik-

baik saja.

18. Saya menyalahkan orang yang menyakiti saya.

19. Saya merasa perlakuan orang yang telah menyakiti saya

bukanlah sebuah kesalahan.

20. Saya tidak merasa tersakiti oleh orang yang menyakiti

saya.

21. Saya merasa perlakuan orang yang menyakiti saya itu

adil.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

51

Lampiran 3

Skala penelitian Online

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

52

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

53

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

54

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

55

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

56

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

57

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

58

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

59

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

60

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

61

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

62

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

63

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

64

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

65

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

66

Page 80: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

67

Page 81: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

68

Page 82: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

69

Page 83: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

70

Page 84: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

71

Page 85: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

72

Page 86: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

73

Page 87: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

74

Lampiran 4

Skala Penelitian Offline

Page 88: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

75

KUISIONER PENELITAN

oleh :

Priska Arunaningtyas

Yogyakarta, 22 Mei 2021

Page 89: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

76

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabaraakatuh.

Saudari/Ibu, perkenalkan saya Priska Arunaningtyas mahasiswi program

studi Psikologi Universitas Islam Indonesia, yang saat ini sedang melakukan

penelitian untuk memenuhi tugas akhir. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan

Saudari/Ibu untuk mengisi kuisioner ini apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1. Wanita

2. Sudah Menikah

Saudari/Ibu yang kami hormati, perkenankan kami untuk belajar dari

pengalaman Saudari/Ibu dalam relasi dalam hubungan pernikahan. Bagaimana

pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan sikap-sikap, terkait relasi dalam hubungan

pernikahan Saudari/Ibu menanggapi hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Waktu yang diperlukan untuk mengisi kuesioner sekitar 15-20 menit.

Jawaban-jawaban yang Saudari/Ibu berikan merupakan informasi yang sangat

berharga dan karenanya Saudari/Ibu tidak perlu ragu untuk menjawab sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada jawaban benar atau salah, jawaban

yang paling benar adalah yang menggambarkan keadaan Saudari/Ibu saat ini.

Kerahasiaan jawaban Saudari/Ibu dijamin dan dijunjung tinggi oleh etika

akademik penelitian kami.

Terimakasih banyak atas kesediaan, kesungguhan, dan kejujuran

Saudari/Ibu dalam menjawab setiap pertanyaan. Mudah-mudahan Allah SWT

membalas kebaikan Saudari/Ibu dengan kebaikan yang lebih banyak dan

kemuliaan yang lebih tinggi, aamiin.

Bagi 2 responden yang beruntung akan mendapatkan reward sebesar Rp.

200.000,00 dalam bentuk saldo ovo/Go-pay/Shopeepay/Dana.

Apabila terdapat pertanyaan terkait teknis pengisian, silakan menghubungi kontak

yang tercantum di bawah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Page 90: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

77

Hormat Saya,

Priska Arunaningtyas

082131655884 (HP/WA)

[email protected]

Dosen Pembimbing

Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog.

Page 91: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

78

IDENTITAS DIRI

Nama (Boleh Inisial) :

Usia (saat ini dalam tahun) :

Status Pernikahan : Menikah / Bercerai (coret salah satu)

Usia Pernikahan :

Jumlah anak :

No. Handphone :

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian

dan menjawab semua pernyataan penelitian sesuai dengan kesadaran saya yang

sebenarnya.

……………., ………………. 2021

( )

Page 92: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

79

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

Dibawah ini terdapat pernyataan, pada setiap pernyataan terdapat 4 pilihan. Anda

diminta untuk memberikan pendapat Anda dengan memilih salah satu pilihan

jawaban sesuai dengan keadaan diri anda yang sesungguhnya. Jawaban berasal

dari narasumber langsung dan tidak boleh diwakilkan kecuali dibantu dalam hal

pembacaan soal atau penulisan jawaban. Silahkan memberikan pendapat Anda

dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang tersedia, yaitu:

1 : Sangat Sesuai

2 : Sesuai

3 : Tidak Sesuai

4 : Sangat Tidak Sesuai

CONTOH CARA MENJAWAB YANG BENAR:

Sangat Sesuai

Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

JANGAN MENJAWAB DUA/LEBIH DARI SATU JAWABAN SEKALIGUS:

Sangat Sesuai

Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

Page 93: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

80

SKALA I

1. Ketika suami menyela pembicaraan saya, saya mampu mengontrol kekesalan

dan menegur dengan sopan.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

2. Saya memilih berdamai dengan suami, karena kemarahan saya dapat

mempengaruhi hubungan kami kedepannya.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

3. Ketika saya kesulitan mengerjakan suatu pekerjaan, saya memilih untuk

berhenti untuk mengerjakannya.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

4. Saya memilih untuk mengambil keputusan tanpa campur tangan suami.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

5. Saya menggabungkan ide saya dan suami untuk menyelesaikan

permasalahan.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

6. Saya merasa kesulitan menjelaskan perasaan saya pada suami ketika saya

sedang marah.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

7. Jika suami membuat saya kesal, saya berpikir bahwa suami memang sengaja

melakukannya.

Page 94: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

81

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

8. Saya merasa puas setelah membanting atau melempar benda-benda untuk

meluapkan kemarahan saya.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

9. Saya mudah menyesuaikan diri dalam menentukan solusi dari suatu masalah.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

10. Saya merasa kesulitan untuk menjelaskan alasan kemarahan saya kepada

suami.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

11. Saya merasa kesulitan untuk menenangkan diri dan berpikir untuk

menyerang suami saat itu juga ketika ia membuat saya marah.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

12. Saya berpikir bahwa suami sulit memahami cerita tentang perasaan saya.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

13. Jika suami menolak pendapat saya, saya memahami bahwa saya dan suami

memiliki pendapat yang berbeda.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

Page 95: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

82

14. Saya akan meluapkan kemarahan saya dengan berteriak atau membentak

suami.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

15. Saat saya sedang marah, saya kesulitan mengatur kata-kata sehingga suami

tidak memahami perkataan yang saya ucapkan.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

16. Saya menerima pendapat suami sebelum membuat keputusan.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

17. Saya tetap menggunakan ide saya walaupun suami saya memiliki pendapat

lain dalam memecahkan permasalahan yang kami miliki.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

18. Saya memandang suami sebagai orang yang harus dijauhi apabila ia

membuat saya marah.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

19. Saya merasa kesal ketika seuami mengkritik pendapat saya, sehingga saya

mengabaikannya.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

20. Saya akan mengajakk suami berdiskusi sampai menemukan jalan tengah dari

perbedaan pendapat kami.

Page 96: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

83

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

21. Saya menyampaikan ide dengan kata-kata yang tegas dan lembut pada

suami.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

22. Ketika suami memiliki pendapat yang berbeda dengan yang saya miliki, saya

akan merasa kesal dan berpikir bahwa pendapat saya lebih baik.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

23. Saat sedang marah, saya mampu mengontrol perkataan saya, sehingga suami

dapat memahami perkataan saya.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

24. Ketika suami saya membuat marah, seharusnya suami dapat mengubah

dirinya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan saya.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

25. Saat suami mebuat saya marah, saya akan mengingat-ingat perbuatan

tersebut.

Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak

Sesuai

Page 97: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

84

PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

Dibawah ini terdapat pernyataan, pada setiap pernyataan terdapat 6 pilihan. Anda

diminta untuk memberikan pendapat Anda dengan memilih salah satu pilihan

jawaban sesuai dengan keadaan diri anda yang sesungguhnya. Jawaban berasal

dari narasumber langsung dan tidak boleh diwakilkan kecuali dibantu dalam hal

pembacaan soal atau penulisan jawaban. Silahkan memberikan pendapat Anda

dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang tersedia, yaitu:

1 : Sangat Tidak Sesuai

2 : Tidak Sesuai

3 : Agak Tidak Sesuai

4 : Agak Sesuai

5 : Sesuai

6 : Sangat Sesuai

CONTOH CARA MENJAWAB YANG BENAR:

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai

JANGAN MENJAWAB DUA/LEBIH DARI SATU JAWABAN SEKALIGUS:

Sangat

Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

Page 98: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

85

SKALA II

1. Saya merasa bersahabat dengan orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

2. Saya memiliki perasaan negatif terhadap orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat

Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

3. Saya bersikapbaik terhadap orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai

4. Saya merasa tidak suka dengan orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

5. Saya merasa senang berada di dekat seseorang walaupun orang tersebut

pernah menyakiti saya.

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai

6. Saya merasa marah terhadap orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

Page 99: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

86

7. Saya bersikap ramah terhadap orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

8. Saya akan menghindari orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat

Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

9. Saya akan membantu orang yang pernah menyakiti saya ketika orang

tersebut kesulitan.

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

10. Saya akan mengabaikan orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat

Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

11. Saya akan menolong orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai

12. Saya tidak akan berbicara dengan orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

13. Saya merasa orang yang pernah meyakiti saya sebagai orang yang

berkualitas.

Page 100: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

87

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

14. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah orang jahat.

Sangat

Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

15. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah orang baik.

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai

16. Saya menolak orang yang pernah menyakiti saya.

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

17. Saya berharap orang yang pernah menyakiti saya baik-baik saja.

Sangat

Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

18. Saya menyalahkan orang yang menyakiti saya.

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai

Page 101: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

88

19. Saya merasa perlakuan orang yang telah menyakiti saya bukanlah sebuah

kesalahan.

Sangat

Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak

Tidak Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

20. Saya tidak merasa tersakiti oleh orang yang menyakiti saya.

Sangat

Tidak

Sesuai

Tidak Sesuai

Agak

Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai

21. Saya merasa perlakuan orang yang menyakiti saya itu adil.

Sangat Tidak

Sesuai

Tidak

Sesuai

Agak Tidak

Setuju

AgakSesuai Sesuai Sangat

Sesuai

Page 102: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

89

Lampiran 5

Tabulasi data penelitian sebelum aitem gugur

Page 103: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

90

SKALA KEMARAHAN

Respond

en

X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X1

0

X1

1

X1

2

X1

3

X1

4

X1

5

X1

6

X1

7

X1

8

X1

9

X2

0

X2

1

X2

2

X2

3

X2

4

X2

5

1 3 2 2 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2

2 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 1 4 3 3 4 3 2 4

4 3 4 2 2 1 1 2 3 3 1 1 1 3 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 4 2

5 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3

6 2 2 2 4 3 1 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3

7 3 4 2 3 3 1 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2

8 4 4 4 3 4 1 1 4 4 1 4 1 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 1 3

9 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 2

10 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 1 3 4 3 4 4 2 3

11 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 1 3 4 3 2 3 3 3

12 3 4 3 4 4 2 3 4 2 2 2 2 4 4 2 4 3 1 4 3 3 4 3 2 4

13 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 4

14 3 4 3 4 3 1 4 4 2 1 4 1 2 4 2 4 2 1 4 2 3 3 2 2 3

15 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3

16 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 1 4 4 3 4 2 2 3

17 3 4 3 4 4 1 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3

18 4 4 3 4 3 2 4 4 3 1 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4

19 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2

Page 104: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

91

20 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 1 4 1 2 1 1 3 4 1 4 4 1 1 3 1

21 3 3 3 3 4 2 2 2 2 1 3 1 3 3 1 3 2 4 2 3 4 3 3 1 1

22 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 4 3 4 2 4

23 1 4 3 4 3 1 4 3 3 4 1 2 2 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 1 2

24 3 4 1 4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 1 4 3 2 3 2 2

25 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3

26 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3

27 2 3 4 3 3 1 3 2 3 1 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2

28 3 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 1 3 4 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2

29 3 4 2 4 4 1 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3

30 3 4 3 4 3 2 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 1 3 3 3 4 2 3 4

31 3 4 1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 1 1

32 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4

33 4 4 2 2 4 2 3 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 4 1 1

34 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4

35 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2 4

36 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 1 4

37 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 1 3 3 3 1 4 3 3 3 3 4 3

38 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2

39 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3

40 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 1 4 2 2 4 3 2 3 2 2

Page 105: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

92

41 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 2 2 4 3 4 3 2 3 2

42 2 4 2 1 2 1 3 4 2 1 4 2 3 4 1 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2

43 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 4 4 1 4 3 1 4 4 4 4 4 3 1

44 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4

45 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 2 2

46 2 3 3 4 3 1 3 4 3 2 4 1 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2

47 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 2

48 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3

49 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 2 2

50 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 1 4 4 3 4 3 2 4

51 3 4 1 4 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 4 4 2 2 1

52 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 3

53 3 4 1 3 4 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 2 3

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4

55 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2

56 3 3 4 4 3 1 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3 2 1 4 4 4 3 3 2 3

57 3 4 3 3 3 1 4 4 2 2 4 1 3 4 4 2 2 1 4 3 4 4 3 1 3

58 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 2 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4

59 3 2 3 2 3 1 3 4 3 2 1 1 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2

60 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3

61 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2

Page 106: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

93

62 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4

63 3 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 2 4

64 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4

65 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 3

66 3 4 3 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3

67 4 4 4 4 4 1 3 4 4 1 4 1 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3 1 3

68 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2

69 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2

70 4 3 2 3 4 1 3 4 3 1 2 3 3 4 4 3 2 1 4 3 4 3 3 2 3

71 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4

72 3 4 4 3 1 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 2 1 4 3 3 4 4 4 3

73 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 4 2 4 3 3 2 3 1

74 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4

75 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4

76 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2

77 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 2

78 2 3 4 3 4 1 3 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 2 3 4 1 1

79 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 3 1 3 4 3 3 3 3 2

80 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 1 4 4 4 3 3 2 4

81 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3

82 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4

Page 107: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

94

83 4 4 2 3 3 1 3 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4

84 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4

85 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4

86 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2

87 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3

88 2 1 3 3 3 3 4 1 2 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2

89 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2

90 3 4 4 3 3 1 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1

91 4 3 3 4 4 1 4 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 1 3 4 3 4 2 2 2

92 3 3 3 4 2 1 3 4 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1

93 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 3 1 4 4 3 3 2 3 4

94 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4

95 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3

96 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2

97 4 4 2 4 4 1 3 4 4 1 2 2 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 1 2

98 4 4 2 3 4 1 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2

99 4 4 4 4 2 1 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4

100 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4

101 3 4 2 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3

102 3 4 1 2 2 1 4 4 2 2 4 1 4 4 3 3 2 2 4 4 4 2 2 2 3

103 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3

Page 108: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

95

104 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3

105 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 4 4 4 4 3 3 3

106 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2

107 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2

108 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2

109 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 3 4 3 4 4

110 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 1

111 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3

112 4 4 1 4 4 2 1 4 2 2 4 3 3 4 1 3 2 2 2 4 3 2 3 4 2

113 4 3 2 3 3 1 3 4 3 1 1 2 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3

114 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1

115 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2

116 4 4 1 3 3 1 3 3 4 1 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2

117 4 4 1 3 4 1 2 3 4 1 1 1 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2

118 3 3 2 4 3 1 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4

119 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 1 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2

120 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2

121 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3

122 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2

123 3 3 1 4 4 2 1 3 1 2 3 2 4 4 2 4 1 2 1 3 3 1 4 3 1

124 3 4 2 3 3 2 2 4 2 2 4 2 3 4 1 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2

Page 109: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

96

125 2 4 1 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 1 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2

126 3 3 3 4 3 2 2 3 1 1 3 1 3 3 1 3 1 2 3 4 4 3 2 2 2

127 4 4 3 3 4 1 2 4 1 2 3 2 4 4 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 2

128 3 3 3 4 4 1 1 4 1 1 3 2 4 4 1 4 1 2 4 4 3 3 3 3 1

129 4 4 2 3 3 2 2 4 2 2 4 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

130 4 3 1 3 4 1 2 3 2 1 4 2 3 4 1 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3

131 4 4 1 3 4 3 2 3 3 1 3 2 4 3 2 3 1 2 4 4 4 3 4 4 2

132 4 4 1 3 2 1 2 3 1 1 3 2 4 3 2 4 1 2 4 3 3 4 4 3 2

133 4 4 2 3 3 1 2 4 1 2 4 2 4 4 1 4 2 3 3 3 3 3 4 3 1

134 3 4 1 4 4 2 1 3 2 2 4 1 3 4 2 4 2 1 2 3 3 1 3 4 2

135 4 4 4 4 4 1 2 3 2 2 4 2 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2

136 4 4 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 4 2

137 3 3 1 4 2 2 3 3 1 2 4 2 3 4 1 3 2 2 3 4 4 3 4 4 2

138 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 4 2 4 4 1 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2

139 4 3 3 4 3 1 2 4 2 1 4 3 3 4 1 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3

140 3 4 4 4 4 1 2 4 2 1 3 2 3 4 1 4 2 1 3 4 3 2 3 3 3

141 4 3 3 4 4 1 2 3 1 3 4 4 4 4 2 4 1 1 3 4 3 2 4 4 2

142 4 3 4 3 3 2 1 4 2 1 4 1 4 4 1 4 2 1 4 3 4 4 3 3 1

143 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2

144 3 3 2 3 3 1 4 4 2 1 2 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4

145 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3

Page 110: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

97

146 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 2 4 2 1 4 3 4 3 4 2 3

147 4 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 1 3 4 1 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3

148 3 3 2 3 3 2 2 3 4 1 1 1 4 4 1 4 1 3 2 3 4 2 3 2 2

149 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2

150 3 4 1 4 4 2 1 3 1 1 4 1 4 4 2 3 1 1 2 3 4 1 4 4 2

151 4 4 2 4 4 1 2 3 2 2 4 2 3 3 1 4 2 1 3 4 3 2 3 3 2

152 3 4 3 3 4 1 1 3 3 1 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 1 3 4 3

153 3 3 1 4 4 2 2 3 2 2 4 2 4 3 2 3 1 1 3 4 3 2 2 3 2

154 3 4 2 4 4 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 1 2 4 3 2 3 3 2

155 4 3 4 4 4 1 2 3 1 2 4 1 3 3 1 4 1 2 1 3 4 1 3 4 1

156 3 3 1 4 4 1 2 4 2 2 4 3 3 1 4 4 1 2 2 3 4 1 3 4 1

157 3 4 2 4 4 1 2 3 1 1 3 1 4 4 1 4 2 2 1 3 4 1 3 4 1

158 4 3 2 4 3 1 2 3 2 1 3 1 3 4 2 4 2 3 3 4 4 2 3 3 1

159 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 4 3 3 3 3 3

160 3 4 1 4 3 2 1 3 1 1 3 1 3 4 2 4 2 3 2 4 3 1 4 3 2

161 4 4 1 4 4 2 1 3 2 1 3 1 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 4 4 1

162 4 3 2 3 3 1 1 3 2 2 4 1 3 3 2 4 2 1 1 4 4 2 4 3 1

163 4 3 2 4 4 1 2 3 2 1 3 1 4 3 2 4 2 2 3 4 3 1 4 4 2

164 3 4 2 4 3 1 2 4 2 1 3 2 4 3 1 4 2 3 3 4 4 1 3 4 2

165 4 4 1 3 4 2 1 4 1 1 4 1 3 3 2 4 1 2 1 3 4 2 4 4 1

166 4 4 2 4 4 1 2 2 2 2 4 2 3 3 2 4 2 1 1 3 4 1 3 4 1

Page 111: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

98

167 3 4 1 4 4 2 1 3 2 1 3 1 3 3 1 3 1 1 1 4 4 2 4 4 2

168 4 3 2 4 3 1 1 3 2 1 3 2 4 4 2 4 2 2 2 3 3 1 3 3 1

169 4 4 3 2 4 1 2 3 3 1 4 3 3 4 1 4 2 2 4 4 4 3 3 3 2

170 3 4 2 4 4 1 2 3 1 2 4 3 3 4 1 4 1 1 4 4 3 4 3 3 3

171 4 4 1 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 4 1 3 1 2 3 4 3 2 3 4 2

172 3 3 1 4 3 2 3 4 1 2 4 3 3 4 1 4 2 2 3 4 3 3 4 3 2

173 4 4 2 3 3 2 2 4 1 2 4 3 3 4 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 2

174 4 3 1 3 3 1 2 3 1 2 4 2 3 4 1 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2

175 4 4 3 3 3 1 1 3 2 1 3 1 4 4 2 3 2 1 4 3 3 4 3 4 2

176 4 3 3 4 3 1 2 3 1 2 4 2 3 4 1 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2

177 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 4 1 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2

178 3 3 2 4 3 2 2 4 2 2 3 2 3 4 1 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2

179 4 4 2 4 4 1 3 3 2 2 4 3 3 3 2 4 1 1 2 3 3 2 3 3 2

180 3 3 4 4 4 2 2 3 1 1 4 1 4 3 1 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3

181 3 3 2 4 4 2 2 4 1 2 4 2 3 4 2 4 2 1 3 4 3 1 3 3 2

182 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2

183 3 3 3 4 4 1 2 4 2 2 4 2 4 4 3 3 1 1 4 4 3 2 4 3 2

184 4 4 1 4 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 2 4 2 1 2 3 3 2 3 3 2

185 3 4 2 4 4 2 1 3 2 2 4 2 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 4 3 1

186 4 3 1 3 3 1 2 3 1 1 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 1 3 3 1

187 4 4 1 3 4 1 2 3 2 1 4 1 3 4 2 3 2 1 2 4 3 1 3 3 1

Page 112: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

99

188 3 3 1 3 3 1 1 3 2 1 3 2 4 4 1 4 2 1 2 4 4 1 3 4 2

189 3 4 3 4 4 2 2 4 1 1 4 3 3 1 2 4 1 2 4 4 3 3 2 3 1

190 3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 2 4 2 1 3 3 3 3 3 2 3

191 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 4 3 4 2 2 2 3

192 3 4 2 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3

193 3 4 1 4 4 1 1 3 2 1 3 2 3 4 1 4 2 2 2 4 4 2 3 4 2

Page 113: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

100

SKALA PEMAAFAN

Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21

1 2 3 5 3 4 4 5 4 5 4 4 3 2 5 2 3 5 3 2 3 5

2 2 3 5 3 2 3 3 6 5 3 4 6 3 6 1 6 1 6 2 3 5

3 5 4 6 5 5 4 5 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 6

4 2 6 6 2 4 4 5 3 5 4 5 5 1 3 3 5 2 4 2 6 6

5 3 3 4 5 3 5 5 4 3 5 4 5 2 5 4 5 5 5 3 3 4

6 1 4 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 3

7 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 3 2 5 4 5 5

8 2 6 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 6 1

9 4 4 3 4 5 4 5 2 5 4 4 4 3 6 4 5 5 5 4 4 3

10 6 1 6 5 2 6 4 5 6 4 5 6 1 5 3 3 4 3 6 1 6

11 2 3 5 2 2 2 2 2 3 2 4 4 1 4 2 2 3 2 2 3 5

12 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 5 2 1 1 4 1 3 3 1 1 2

13 3 5 6 5 5 6 6 6 5 4 5 6 1 6 3 6 6 5 3 5 6

14 2 5 2 2 3 2 3 3 5 3 5 3 3 3 2 4 5 4 2 5 2

15 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4

16 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 6 1 3 2 6 4 4 4 3 4

17 3 5 5 5 5 3 5 3 5 4 5 6 2 4 4 5 6 4 3 5 5

18 3 5 5 5 5 5 4 4 6 5 6 5 3 6 6 5 6 5 3 5 5

19 1 1 1 1 1 6 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1

20 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2

Page 114: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

101

21 2 2 2 4 1 5 2 1 3 3 4 4 2 5 1 4 5 2 2 2 2

22 2 2 1 5 1 1 1 1 2 1 2 5 1 1 1 1 3 5 2 2 1

23 5 3 4 3 3 5 4 6 4 6 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4

24 4 2 5 1 5 1 6 1 6 5 5 5 2 6 2 5 5 4 4 2 5

25 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 5 2 4 2 4 3 4 3 3 3

26 5 3 5 5 5 5 5 6 5 6 4 6 5 6 4 5 5 6 5 3 5

27 4 2 4 3 1 2 4 1 4 3 4 3 1 1 1 3 4 1 4 2 4

28 4 2 5 2 2 2 2 4 3 2 3 4 1 3 1 4 1 3 4 2 5

29 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 6 5 4 3 5 5

30 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 4 2 6 3 4 4 4 3 4 4

31 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4

32 5 5 6 6 5 4 5 5 5 1 5 6 5 4 4 5 5 6 5 5 6

33 1 3 3 4 4 5 4 4 3 5 3 4 3 4 2 4 3 5 1 3 3

34 4 3 4 3 4 3 6 2 6 5 6 6 1 3 4 3 6 6 4 3 4

35 6 3 6 1 6 2 2 1 5 1 1 5 1 1 1 1 5 6 6 3 6

36 4 1 6 6 6 5 6 5 6 6 6 6 3 5 4 6 6 6 4 1 6

37 2 3 3 2 1 2 3 1 3 3 4 2 1 2 2 3 4 2 2 3 3

38 2 4 5 3 3 4 5 3 5 3 5 3 1 3 2 3 5 5 2 4 5

39 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5

40 2 2 5 3 4 3 5 3 5 5 4 3 2 5 4 5 5 5 2 2 5

41 5 3 6 5 4 4 6 2 5 5 6 6 3 4 3 4 5 4 5 3 6

Page 115: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

102

42 1 2 5 2 2 3 3 5 5 5 5 5 1 4 1 4 5 4 1 2 5

43 3 2 5 2 3 3 3 1 5 1 5 5 1 4 2 5 4 4 3 2 5

44 3 4 5 2 1 4 6 2 3 4 2 4 1 4 3 2 1 6 3 4 5

45 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 2 1 5 3 1 3 1

46 4 2 5 3 4 2 4 5 5 4 5 5 2 3 2 3 3 2 4 2 5

47 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 4 2 4 2 2 5 2 5 5 5

48 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 2 5 4 5 5 5 4 4 5

49 4 3 5 4 5 3 5 6 5 4 5 5 3 4 3 3 6 5 4 3 5

50 6 1 6 6 5 3 5 1 6 5 5 5 4 3 5 6 5 4 6 1 6

51 1 4 5 1 2 3 5 2 3 2 4 3 1 5 4 5 6 6 1 4 5

52 2 4 5 6 4 3 5 3 5 4 5 6 2 4 3 4 5 4 2 4 5

53 1 6 1 6 1 6 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 4 3 1 6 1

54 2 3 2 1 4 3 5 3 3 4 4 5 2 4 3 4 5 4 2 3 2

55 3 2 4 2 1 2 4 1 3 2 3 4 1 4 4 3 4 2 3 2 4

56 2 6 3 4 4 4 3 4 6 3 5 5 6 5 6 3 3 2 2 6 3

57 3 1 3 2 1 4 3 5 5 5 5 5 1 6 3 5 4 5 3 1 3

58 1 6 3 5 1 2 1 2 5 5 5 2 1 5 2 4 5 5 1 6 3

59 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 3 2 3 4

60 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4

61 3 3 5 3 3 3 4 4 2 4 2 5 2 4 3 4 3 4 3 3 5

62 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5

Page 116: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

103

63 3 4 3 3 4 3 6 6 6 6 6 6 3 2 2 3 6 4 3 4 3

64 3 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 3 6 4 4 6 5 3 4 5

65 1 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 6 6 6 1 6 6

66 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 5 4 3 4 3 2 5 4 3 3 3

67 3 4 6 4 3 4 6 4 6 4 6 5 5 4 5 4 6 6 3 4 6

68 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 2 3 2 2 5 2 5 2 5

69 3 3 4 3 2 4 4 5 4 4 4 5 1 3 2 5 6 4 3 3 4

70 2 3 5 3 5 3 5 1 4 3 4 1 1 3 4 5 6 6 2 3 5

71 2 5 5 5 4 3 6 2 5 2 5 1 4 6 4 1 5 2 2 5 5

72 5 5 5 5 3 5 5 6 5 6 5 6 1 6 3 5 5 5 5 5 5

73 2 4 3 4 2 4 3 1 6 3 5 5 2 4 1 4 6 5 2 4 3

74 4 3 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 6 4 5 6 5 4 3 4

75 6 1 5 1 5 1 5 2 5 5 5 1 1 1 5 5 6 6 6 1 5

76 5 3 5 4 4 3 5 2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5

77 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 5 5 5 4 2 4

78 1 5 4 4 2 4 5 1 5 4 6 3 4 4 5 5 5 4 1 5 4

79 2 5 6 2 3 2 5 3 6 2 6 5 4 1 4 5 6 2 2 5 6

80 5 3 5 2 5 2 5 4 5 5 5 5 4 2 3 3 4 4 5 3 5

81 2 5 4 3 2 4 4 5 4 5 5 5 2 5 3 5 4 5 2 5 4

82 1 6 4 3 1 6 2 3 4 3 4 3 4 6 4 2 6 3 1 6 4

83 2 4 5 5 2 4 2 2 5 5 6 5 3 5 3 5 2 2 2 4 5

Page 117: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

104

84 4 5 4 2 1 3 4 3 4 3 4 3 1 5 4 3 5 3 4 5 4

85 3 3 4 3 2 2 4 2 4 5 4 5 2 6 5 5 5 5 3 3 4

86 5 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 6 2 5 2 5 5 5 5 2 5

87 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 1 4 3 5 5 4 5 5 5

88 3 1 3 4 3 4 5 4 4 4 4 6 2 2 3 4 3 3 3 1 3

89 3 3 4 2 3 3 4 1 5 4 3 4 3 5 3 3 6 4 3 3 4

90 3 3 3 2 2 4 3 1 4 2 4 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3

91 1 4 5 3 3 4 5 1 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 1 4 5

92 2 2 4 3 1 4 4 3 4 4 5 3 2 4 3 5 5 5 2 2 4

93 4 2 6 5 6 5 6 5 5 2 5 5 6 1 2 1 6 6 4 2 6

94 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 4 3 5 5 2 4 4 5

95 3 3 5 2 2 4 4 2 5 2 5 4 3 6 1 4 5 4 3 3 5

96 1 1 6 3 5 3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 1 6

97 4 4 5 5 4 2 6 5 6 5 6 5 1 4 4 4 4 6 4 4 5

98 3 3 4 4 4 4 5 3 6 5 5 5 1 4 4 3 4 3 3 3 4

99 1 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 2 6

100 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 5 3 6 5 6 6 6 6

101 3 2 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 3 5 3 5 6 4 3 2 3

102 4 4 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 3 6 1 5 6 6 4 4 6

103 5 2 3 3 5 3 3 5 2 5 3 2 2 1 3 2 6 2 5 2 3

104 1 3 4 5 1 4 1 1 5 1 2 4 1 6 1 1 3 3 1 3 4

Page 118: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

105

105 2 4 3 3 3 5 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 4 3

106 2 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 1 4 2 3 2 5 2 3 5

107 3 4 6 4 3 2 6 1 5 4 5 5 1 4 1 4 3 2 3 4 6

108 3 4 6 4 3 2 6 1 5 4 5 5 1 4 1 4 3 2 3 4 6

109 1 4 5 2 2 6 6 3 5 6 6 5 1 4 5 5 5 6 1 4 5

110 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 1 1 1 1 6 1 6 1 6

111 2 4 2 4 1 5 1 2 4 3 3 2 1 3 1 2 5 2 2 4 2

112 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 1 1 1

113 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

114 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

115 1 2 2 2 1 1 1 1 3 4 3 2 1 3 1 3 1 3 1 2 2

116 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 2 1

117 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

118 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1

119 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1

120 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1

121 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 5 1 1 1 4 1 2 2

122 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1

123 2 2 4 3 3 3 1 5 3 2 4 1 3 1 1 3 3 4 2 2 4

124 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3

125 2 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 2 2 4

Page 119: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

106

126 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1

127 2 2 3 1 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3

128 1 3 4 2 2 4 3 2 3 2 2 2 5 3 1 5 2 3 1 3 4

129 3 1 3 1 2 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 1 3

130 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 2 4 1 3 1 3 2 1 2 2 2

131 1 2 3 1 1 3 4 2 2 1 2 2 4 2 2 4 2 2 1 2 3

132 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2

133 1 2 3 3 2 1 2 1 1 2 1 3 3 2 2 4 1 2 1 2 3

134 2 5 3 4 3 2 2 4 2 2 4 1 2 2 1 3 2 3 2 5 3

135 1 2 4 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 4

136 1 1 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 1 1 5 4 2 1 1 4

137 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 1 2 2 4 2 2 2 2 3

138 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 1 3 1 3 1 1 3 4 3

139 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3

140 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 3

141 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3

142 1 1 3 2 2 2 3 2 1 1 1 3 3 1 1 4 3 2 1 1 3

143 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1

144 1 2 5 2 1 2 4 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 3 1 2 5

145 1 2 4 1 2 3 4 1 4 2 3 2 1 2 1 2 3 3 1 2 4

146 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1

Page 120: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

107

147 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1

148 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1

149 1 4 1 2 1 2 3 1 3 1 2 1 1 2 1 1 1 4 1 4 1

150 2 1 2 2 3 3 1 4 2 1 5 3 3 1 2 4 3 3 2 1 2

151 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3

152 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3

153 2 3 2 2 2 3 2 3 2 5 3 3 1 1 1 2 3 2 2 3 2

154 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 6 3 3 4

155 1 2 2 3 2 3 1 4 2 2 6 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2

156 1 4 3 2 3 2 2 5 3 1 5 3 3 5 2 4 3 3 1 4 3

157 2 2 3 3 2 3 1 4 3 2 3 2 2 1 1 4 3 3 2 2 3

158 1 3 4 4 2 3 3 4 2 1 4 2 3 1 2 4 3 3 1 3 4

159 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 2

160 1 2 2 3 3 2 1 4 3 2 4 1 2 2 1 3 2 1 1 2 2

161 1 3 2 3 2 4 2 4 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 1 3 2

162 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3

163 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 5 2 3 3 2 3 3 4 2 4 4

164 2 4 3 3 2 3 3 4 2 1 5 3 3 2 1 4 4 3 2 4 3

165 1 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3

166 1 2 3 3 2 3 2 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3

167 1 3 4 3 3 3 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 1 3 4

Page 121: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

108

168 1 1 3 2 2 3 3 4 2 1 5 3 3 2 1 4 4 2 1 1 3

169 3 4 3 3 3 4 3 3 2 1 1 4 1 1 1 2 3 3 3 4 3

170 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 4 1 1 1 3 2 3 2 3 3

171 2 1 3 3 1 1 3 3 1 2 3 4 1 2 1 1 3 3 2 1 3

172 3 3 3 3 2 2 3 4 2 1 1 4 1 1 2 2 3 1 3 3 3

173 2 3 3 3 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3

174 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2

175 2 4 3 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 4 3

176 2 2 3 2 1 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3

177 3 3 3 3 1 2 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 3 2 3 3 3

178 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2

179 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3

180 3 1 2 2 3 1 3 2 2 1 3 2 2 1 1 3 3 1 3 1 2

181 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3

182 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 3 3 1 2 5 4 5 2 2 2

183 1 1 1 1 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 1 1 1

184 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3

185 2 2 3 3 2 4 2 4 3 3 4 2 3 2 1 3 3 3 2 2 3

186 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 3 3 2 3 2

187 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 1 3 4 3 2 2 3

188 2 2 4 3 3 3 4 4 3 1 4 3 3 2 1 2 4 3 2 2 4

Page 122: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

109

189 2 2 4 2 1 2 4 1 2 1 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 4

190 4 3 2 5 3 3 3 5 4 3 2 4 3 3 2 3 4 5 4 3 2

191 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5

192 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2

193 1 3 2 4 3 3 2 4 3 2 5 3 3 2 1 4 3 3 1 3 2

Page 123: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

110

Lampiran 6

Tabulasi data penelitian setelah aitem gugur

Page 124: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

111

SKALA KEMARAHAN

Responden X6 X7 X8 X9 X10 X12 X15 X17 X19 X22 X25

1 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2

2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4

4 1 2 3 3 1 1 2 3 3 3 2

5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

6 1 2 4 3 3 2 2 4 3 4 3

7 1 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2

8 1 1 4 4 1 1 4 2 2 4 3

9 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2

10 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3

11 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3

12 2 3 4 2 2 2 2 3 4 4 4

13 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4

14 1 4 4 2 1 1 2 2 4 3 3

15 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

16 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3

17 1 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3

18 2 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4

19 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2

Page 125: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

112

20 3 2 4 4 4 4 1 3 1 1 1

21 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1

22 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4

23 1 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2

24 1 4 4 4 1 1 1 4 1 2 2

25 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

26 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3

27 1 3 2 3 1 1 2 2 3 2 2

28 2 4 2 3 2 1 1 3 2 3 2

29 1 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3

30 2 4 4 2 3 3 2 3 3 4 4

31 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1

32 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4

33 2 3 2 3 1 2 1 2 2 2 1

34 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

35 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4

36 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4

37 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3

38 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2

39 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

40 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2

Page 126: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

113

41 2 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2

42 1 3 4 2 1 2 1 4 2 3 2

43 2 3 4 4 2 2 1 3 4 4 1

44 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4

45 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 2

46 1 3 4 3 2 1 2 3 3 3 2

47 2 3 4 3 3 3 2 2 4 3 2

48 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

49 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2

50 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4

51 2 3 2 2 2 3 1 3 3 4 1

52 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3

53 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

55 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2

56 1 3 4 2 2 2 2 2 4 3 3

57 1 4 4 2 2 1 4 2 4 4 3

58 1 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4

59 1 3 4 3 2 1 4 3 4 3 2

60 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3

61 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2

Page 127: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

114

62 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4

63 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4

64 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4

65 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3

66 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3

67 1 3 4 4 1 1 3 1 3 3 3

68 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2

69 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2

70 1 3 4 3 1 3 4 2 4 3 3

71 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4

72 2 2 4 4 4 2 3 2 4 4 3

73 2 2 4 3 3 3 1 2 2 3 1

74 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4

75 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4

76 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2

77 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2

78 1 3 3 3 3 4 1 3 4 3 1

79 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2

80 2 4 4 3 3 2 3 2 4 3 4

81 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

82 2 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4

Page 128: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

115

83 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4

84 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4

85 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4

86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2

87 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3

88 3 4 1 2 3 3 3 3 3 2 2

89 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2

90 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1

91 1 4 4 3 2 3 2 3 3 4 2

92 1 3 4 2 1 2 2 3 2 3 1

93 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4

94 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

95 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

96 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2

97 1 3 4 4 1 2 3 4 4 4 2

98 1 4 2 2 1 2 2 3 4 4 2

99 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4

100 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4

101 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3

102 1 4 4 2 2 1 3 2 4 2 3

103 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3

Page 129: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

116

104 4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 3

105 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3

106 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 2

107 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2

108 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2

109 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

110 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1

111 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3

112 2 1 4 2 2 3 1 2 2 2 2

113 1 3 4 3 1 2 2 4 2 4 3

114 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 1

115 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2

116 1 3 3 4 1 3 2 3 3 3 2

117 1 2 3 4 1 1 1 4 4 3 2

118 1 3 4 3 2 2 2 2 3 4 4

119 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2

120 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2

121 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3

122 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2

123 2 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1

124 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2

Page 130: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

117

125 2 3 4 3 3 3 1 2 3 3 2

126 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 2

127 1 2 4 1 2 2 2 2 4 3 2

128 1 1 4 1 1 2 1 1 4 3 1

129 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3

130 1 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3

131 3 2 3 3 1 2 2 1 4 3 2

132 1 2 3 1 1 2 2 1 4 4 2

133 1 2 4 1 2 2 1 2 3 3 1

134 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2

135 1 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2

136 1 1 3 2 2 3 2 2 4 3 2

137 2 3 3 1 2 2 1 2 3 3 2

138 2 3 4 2 2 2 1 2 4 4 2

139 1 2 4 2 1 3 1 2 4 3 3

140 1 2 4 2 1 2 1 2 3 2 3

141 1 2 3 1 3 4 2 1 3 2 2

142 2 1 4 2 1 1 1 2 4 4 1

143 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2

144 1 4 4 2 1 2 2 3 3 3 4

145 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3

Page 131: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

118

146 2 3 4 2 2 2 2 2 4 3 3

147 1 4 4 4 1 1 1 3 4 4 3

148 2 2 3 4 1 1 1 1 2 2 2

149 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2

150 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2

151 1 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2

152 1 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3

153 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2

154 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

155 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1

156 1 2 4 2 2 3 4 1 2 1 1

157 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1

158 1 2 3 2 1 1 2 2 3 2 1

159 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3

160 2 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2

161 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 1

162 1 1 3 2 2 1 2 2 1 2 1

163 1 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2

164 1 2 4 2 1 2 1 2 3 1 2

165 2 1 4 1 1 1 2 1 1 2 1

166 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1

Page 132: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

119

167 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 2

168 1 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1

169 1 2 3 3 1 3 1 2 4 3 2

170 1 2 3 1 2 3 1 1 4 4 3

171 2 2 4 2 2 3 1 1 3 2 2

172 2 3 4 1 2 3 1 2 3 3 2

173 2 2 4 1 2 3 2 2 2 3 2

174 1 2 3 1 2 2 1 2 3 3 2

175 1 1 3 2 1 1 2 2 4 4 2

176 1 2 3 1 2 2 1 2 4 3 2

177 2 3 4 2 2 2 1 2 3 3 2

178 2 2 4 2 2 2 1 2 4 3 2

179 1 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2

180 2 2 3 1 1 1 1 1 4 3 3

181 2 2 4 1 2 2 2 2 3 1 2

182 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2

183 1 2 4 2 2 2 3 1 4 2 2

184 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2

185 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1

186 1 2 3 1 1 2 2 2 3 1 1

187 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1

Page 133: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

120

188 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2

189 2 2 4 1 1 3 2 1 4 3 1

190 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3

191 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 3

192 2 4 4 3 2 2 2 2 3 3 3

193 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2

Page 134: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

121

Lampiran 7

Skor Total Skala Penelitian

Page 135: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

122

Skor Total Skala Penelitian

Responden Kemarahan Pemaafan

1 23 66 2 38 68 3 39 79 4 24 69 5 34 75 6 31 27 7 25 78 8 27 28 9 34 76 10 37 75 11 36 47 12 32 34 13 36 89 14 27 59 15 37 66 16 38 65 17 29 79 18 35 89 19 25 30 20 28 26 21 19 52 22 37 36 23 30 75 24 25 70 25 34 57 26 32 91 27 22 46 28 25 48 29 31 82 30 34 68 31 27 60 32 35 87 33 21 64 34 41 75 35 38 54 36 37 93 37 34 43 38 28 64 39 33 84 40 33 70 41 34 80 42 25 62 43 30 58

Page 136: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

123

44 39 57 45 37 32 46 27 63 47 31 69 48 32 80 49 36 78 50 38 81 51 26 62 52 39 74 53 31 42 54 44 61 55 29 49 56 28 74 57 31 66 58 35 60 59 30 55 60 30 65 61 31 61 62 38 86 63 39 76 64 38 76 65 38 99 66 33 60 67 27 85 68 29 58 69 30 66 70 31 64 71 36 67 72 34 86 73 26 64 74 37 82 75 40 66 76 27 76 77 38 63 78 29 71 79 36 69 80 34 71 81 34 72 82 34 65 83 32 67 84 32 61 85 35 69 86 42 58 87 37 79 88 29 62 89 32 63

Page 137: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

124

90 21 45 91 31 65 92 24 63 93 40 78 94 41 76 95 31 64 96 30 91 97 32 80 98 27 70 99 38 99

100 39 98 101 33 69 102 28 94 103 36 57 104 37 47 105 37 55 106 33 64 107 38 63 108 38 63 109 41 77 110 35 53 111 40 47 112 23 42 113 29 23 114 25 19 115 25 35 116 28 22 117 26 21 118 30 22 119 28 22 120 27 22 121 30 32 122 29 28 123 17 48 124 23 50 125 29 66 126 20 28 127 25 40 128 20 49 129 27 39 130 22 38 131 26 40 132 23 30 133 22 36 134 20 47 135 25 31

Page 138: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

125

136 25 43 137 24 41 138 28 49 139 26 42 140 23 29 141 24 41 142 23 36 143 28 27 144 29 34 145 28 41 146 29 33 147 30 23 148 21 19 149 31 32 150 17 45 151 22 50 152 24 50 153 23 42 154 21 59 155 15 43 156 23 54 157 15 44 158 20 49 159 27 54 160 18 39 161 19 46 162 18 51 163 20 56 164 21 52 165 17 46 166 18 47 167 17 47 168 18 46 169 25 45 170 25 44 171 24 38 172 26 41 173 25 39 174 22 33 175 23 39 176 23 38 177 26 37 178 26 42 179 23 54 180 22 36 181 23 51

Page 139: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

126

182 24 45 183 25 41 184 24 47 185 21 49 186 19 48 187 18 50 188 18 51 189 24 42 190 28 61 191 29 71 192 30 45 193 19 51

Page 140: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

127

Lampiran 8

Hasil analisis aitem, hasil uji validitas, dan realibilitas

Page 141: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

128

1. Skala kemarahan sebelum aitem digugurkan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 193 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 193 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,770 ,760 25

Item statistics

Mean Std. Deviation N

X1 3,2953 ,60452 193

X2 3,5389 ,56807 193

X3 2,4922 ,96889 193

X4 3,5233 ,62975 193

X5 3,4560 ,63687 193

X6 1,9637 ,92067 193

X7 2,7720 ,97353 193

X8 3,5440 ,66095 193

X9 2,5751 ,86951 193

X10 2,2591 1,00272 193

X11 3,2176 ,93224 193

X12 2,4404 ,93976 193

X13 3,2021 ,65796 193

X14 3,5699 ,71190 193

X15 2,3420 1,00372 193

X16 3,3005 ,67919 193

X17 2,5285 ,87825 193

X18 1,8187 ,83745 193

X19 3,0622 ,86378 193

X20 3,4715 ,57777 193

X21 3,3420 ,51756 193

X22 2,8912 ,88009 193

X23 3,0466 ,66372 193

X24 2,6788 ,85417 193

Page 142: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

129

X25 2,4508 ,94589 193

Item total statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X1 69,4870 60,449 ,157 ,273 ,769

X2 69,2435 60,258 ,193 ,207 ,768

X3 70,2902 57,072 ,292 ,278 ,764

X4 69,2591 59,339 ,263 ,333 ,765

X5 69,3264 59,534 ,239 ,379 ,766

X6 70,8187 55,253 ,452 ,565 ,753

X7 70,0104 55,021 ,437 ,572 ,753

X8 69,2383 57,620 ,421 ,311 ,757

X9 70,2073 55,873 ,435 ,511 ,754

X10 70,5233 53,126 ,558 ,681 ,744

X11 69,5648 58,528 ,202 ,294 ,769

X12 70,3420 53,539 ,572 ,514 ,744

X13 69,5803 60,432 ,139 ,195 ,770

X14 69,2124 58,783 ,274 ,314 ,764

X15 70,4404 53,779 ,509 ,497 ,748

X16 69,4819 61,605 ,021 ,303 ,776

X17 70,2539 56,117 ,410 ,512 ,756

X18 70,9637 65,712 -,304 ,326 ,797

X19 69,7202 55,338 ,483 ,559 ,751

X20 69,3109 58,413 ,401 ,434 ,759

X21 69,4404 60,966 ,130 ,265 ,770

X22 69,8912 54,493 ,540 ,569 ,747

X23 69,7358 60,029 ,177 ,368 ,769

X24 70,1036 63,875 -,170 ,390 ,790

X25 70,3316 53,660 ,558 ,479 ,745

2. Skala kemarahan setelah aitem digugurkan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 193 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 193 100,0

Page 143: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

130

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,862 ,855 12

Item statistics

Mean Std. Deviation N

X6 1,9637 ,92067 193

X7 2,7720 ,97353 193

X8 3,5440 ,66095 193

X9 2,5751 ,86951 193

X10 2,2591 1,00272 193

X12 2,4404 ,93976 193

X15 2,3420 1,00372 193

X17 2,5285 ,87825 193

X19 3,0622 ,86378 193

X20 3,4715 ,57777 193

X22 2,8912 ,88009 193

X25 2,4508 ,94589 193

Item total statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X6 30,3368 37,860 ,542 ,508 ,851

X7 29,5285 36,521 ,627 ,471 ,845

X8 28,7565 41,175 ,381 ,189 ,860

X9 29,7254 38,231 ,545 ,356 ,851

X10 30,0415 35,852 ,665 ,640 ,842

X12 29,8601 36,902 ,618 ,467 ,846

X15 29,9585 36,561 ,600 ,421 ,847

X17 29,7720 38,104 ,551 ,429 ,851

X19 29,2383 38,880 ,485 ,493 ,855

X20 28,8290 42,955 ,206 ,179 ,868

X22 29,4093 37,889 ,571 ,490 ,849

X25 29,8497 36,941 ,610 ,434 ,847

Page 144: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

131

3. Skala kemarahan setelah aitem digugurkan (2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 193 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 193 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

,868 ,865 11

Item statistics

Mean Std. Deviation N

X6 1,9637 ,92067 193

X7 2,7720 ,97353 193

X8 3,5440 ,66095 193

X9 2,5751 ,86951 193

X10 2,2591 1,00272 193

X12 2,4404 ,93976 193

X15 2,3420 1,00372 193

X17 2,5285 ,87825 193

X19 3,0622 ,86378 193

X22 2,8912 ,88009 193

X25 2,4508 ,94589 193

Item total statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

X6 26,8653 36,159 ,537 ,502 ,858

X7 26,0570 34,637 ,643 ,456 ,851

X8 25,2850 39,413 ,374 ,181 ,868

X9 26,2539 36,440 ,549 ,353 ,858

X10 26,5699 34,163 ,664 ,640 ,849

X12 26,3886 35,301 ,606 ,448 ,853

X15 26,4870 34,730 ,610 ,410 ,853

X17 26,3005 36,253 ,561 ,429 ,857

X19 25,7668 37,263 ,469 ,460 ,863

Page 145: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

132

X22 25,9378 36,121 ,573 ,487 ,856

X25 26,3782 35,184 ,613 ,434 ,853

4. Skala pemaafan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 193 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 193 100,0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.940 .939 18

Item statistics

Mean Std. Deviation N

Y1 2,5078 1,38112 193

Y2 2,8964 1,34615 193

Y3 3,5959 1,49038 193

Y4 3,0259 1,39730 193

Y5 2,6891 1,42403 193

Y6 3,0518 1,34141 193

Y7 3,3834 1,56396 193

Y8 2,9482 1,54361 193

Y9 3,4404 1,59681 193

Y10 3,0052 1,50865 193

Y11 3,6684 1,48741 193

Y12 3,4508 1,53735 193

Y13 2,2073 1,25356 193

Y14 3,0777 1,61348 193

Y15 2,3834 1,32214 193

Y16 3,3005 1,45518 193

Y17 3,6477 1,55798 193

Y18 3,4197 1,45238 193

Page 146: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

133

Item total statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Y1 53,1917 315,822 ,524 ,489 ,939

Y2 52,8031 319,982 ,450 ,318 ,941

Y3 52,1036 301,854 ,760 ,701 ,935

Y4 52,6736 310,950 ,620 ,501 ,938

Y5 53,0104 305,760 ,716 ,655 ,936

Y6 52,6477 311,927 ,627 ,504 ,937

Y7 52,3161 300,301 ,751 ,693 ,935

Y8 52,7513 312,282 ,528 ,484 ,940

Y9 52,2591 295,380 ,829 ,783 ,933

Y10 52,6943 302,693 ,733 ,634 ,935

Y11 52,0311 303,666 ,725 ,656 ,935

Y12 52,2487 301,740 ,737 ,620 ,935

Y13 53,4922 322,116 ,439 ,393 ,941

Y14 52,6218 303,361 ,667 ,569 ,937

Y15 53,3161 309,519 ,692 ,580 ,936

Y16 52,3990 306,293 ,688 ,559 ,936

Y17 52,0518 302,914 ,703 ,578 ,936

Y18 52,2798 307,182 ,671 ,486 ,937

Page 147: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

134

Lampiran 9

Hasil uji asumsi dan uji hipotesis

Page 148: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

135

1. Uji Normalitas

One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Emosi Marah

Konstruktif Pemaafan

N 193 193

Normal Parametersa,b Mean 72,78 55,70

Std. Deviation 7,892 18,532

Most Extreme Differences Absolute ,104 ,061

Positive ,104 ,061

Negative -,070 -,047

Test Statistic ,104 ,061

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,075c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

2. Uji Linieritas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Emosi Marah

Konstruktif* Pemaafan

193 100,0% 0 0,0% 193 100,0%

ANOVA Table

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

Emosi Marah Konstruktif* Pemaafan

Between Groups (Combined) 6212,815 69 90,041 1,927 ,001

Linearity 2433,751 1 2433,751 52,097 ,000

Deviation

from

Linearity

3779,064 68 55,574 1,190 ,201

Within Groups 5746,045 123 46,716

Total 11958,860 192

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Page 149: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

136

Emosi Marah Konstruktif *

Pemaafan

,451 ,204 ,721 ,520

3. Uji Hipotesis

Correlations

Kemarahan Pemaafan

Spearman's rho Kemarahan Correlation Coefficient 1,000 ,463**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 193 193

Pemaafan Correlation Coefficient ,463** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 193 193

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. Uji Hipotesis tambahan

Correlations

Emosi

Marah

Konstru

ktif

Aspek

Perasa

an

Aspek

Perila

ku

Aspek

Pemikir

an

Pseudo

Forgivene

ss

Spearma

n's rho

Emosi

Marah

Konstru

ktif

Correlati

on

Coefficie

nt

1,000 ,463** ,417** ,436** ,283**

Sig. (2-

tailed)

. ,000 ,000 ,000 ,000

N 193 193 193 193 193

Aspek

Perasaan

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 193 193 193 193 193

Correlati

on

Coefficie

nt

,463** 1,000 ,833** ,755** ,534**

Aspek

Perilaku

Correlati

on

Coefficie

nt

,417** ,833** 1,000 ,836** ,541**

Page 150: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

137

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 . ,000 ,000

N 193 193 193 193 193

Aspek

Pemikiran

Sig. (2-

tailed)

,000 ,000 ,000 . ,000

N 193 193 193 193 193

Correlati

on

Coefficie

nt

,436** ,755** ,836** 1,000 ,560**

Pseudo

Forgiveness

N 193 193 193 193 193

Correlati

on

Coefficie

nt

,283** ,534** ,541** ,560** 1,000

Sig. (2-

tailed)

. ,000 ,000 ,000 ,000

Page 151: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

138

Lampiran 10

Informed Consent

Page 152: HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...

139

IDENTITAS DIRI

Nama (Boleh Inisial) :

Usia (saat ini dalam tahun) :

Status Pernikahan : Menikah / Bercerai (coret salah satu)

Usia Pernikahan :

Jumlah anak :

No. Handphone :

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian dan menjawab

semua pernyataan penelitian sesuai dengan kesadaran saya yang sebenarnya.

……………., ………………. 2021

( )