Hiperbarik oksigen

5
Hiperbarik oksigen- terapi huperbarik oksigen merupakan terpai dengan memberikan oksigen 100% pada kondisi dibawah supraatmosfer. Hasil ini akan menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 90 menit pada oksigen normobarik 100% ,menjadi sekitar 30 menit selama terapi oksigen hiperbarik. Oksigen yang terlarut dalam darah akan meningkat dari 0,3 sampai 0,6 mL per dL, yang pada akhirnya akan meningkatkan hantaran oksigen yang tidak terikat hemoglobin ke jaringan perifer. Walaupun tidak ada kepastian manfaat pada pasien dengan terapi hiperbarik, namun memiliki rekomendasi yang besar untuk terapi intoksikasi CO. Selain itu, level COHb dibawah 25%, merupakan kriteria untuk terapi hiperbarik oksigen, didasari pada iskemik end- organ yang terus menerus (ditandai dengan ditemukannya metabolik asidosis, iskemik miokardium) hilang kesadaran, , atau wanita hamil dengan karboksihemoglobin >20% atau adanya tanda-tanda fetal distres. Adanya kerusakan neurogik jangka panjang yang mengikuti keracunan CO dan tidak adanya kerugian dari terapi hiperbarik pasien , maka dianjurkan untuk pasien yang keracunan CO dan ditemukan kriteria di atas untuk diterapi dengan menggunakan terapi oksigen hiperbarik. Alogaritma penggunaan normobarik dan hiperbarik oksigen pada paparan karbon monosida

Transcript of Hiperbarik oksigen

Hiperbarik oksigen- terapi huperbarik oksigen merupakan terpai dengan memberikan oksigen 100% pada kondisi dibawah supraatmosfer. Hasil ini akan menurunkan waktu paruh karboksihemoglobin dari 90 menit pada oksigen normobarik 100% ,menjadi sekitar 30 menit selama terapi oksigen hiperbarik. Oksigen yang terlarut dalam darah akan meningkat dari 0,3 sampai 0,6 mL per dL, yang pada akhirnya akan meningkatkan hantaran oksigen yang tidak terikat hemoglobin ke jaringan perifer. Walaupun tidak ada kepastian manfaat pada pasien dengan terapi hiperbarik, namun memiliki rekomendasi yang besar untuk terapi intoksikasi CO. Selain itu, level COHb dibawah 25%, merupakan kriteria untuk terapi hiperbarik oksigen, didasari pada iskemik end-organ yang terus menerus (ditandai dengan ditemukannya metabolik asidosis, iskemik miokardium) hilang kesadaran, , atau wanita hamil dengan karboksihemoglobin >20% atau adanya tanda-tanda fetal distres. Adanya kerusakan neurogik jangka panjang yang mengikuti keracunan CO dan tidak adanya kerugian dari terapi hiperbarik pasien , maka dianjurkan untuk pasien yang keracunan CO dan ditemukan kriteria di atas untuk diterapi dengan menggunakan terapi oksigen hiperbarik.Alogaritma penggunaan normobarik dan hiperbarik oksigen pada paparan karbon monosida

Diambil dari O'Brien, C, Manaker, S. Carbon monoxide and smoke inhalation. The Intensive Care Manual. Hanson, Lanken, Manaker (Eds), WB Saunders, Philadelphia, 2001.

Level COHb pada terapi hiperbarik harus dilakukan, status klinis tersendiri masih kontroversial. Beberapa ahli merekomendasikan terapi hiperbarik oksigen jika kadar karboksihemoglobin lebih darin 25 %, beberapa ahli lain menganjurkan 40% sebagai ambang batas. Tidak ada dasar yang yang jelas dari literatur kesehatan yang menyatakan batas level dari karboksihemoglobin. Namun, yang sering dugunakan adalaha batasan karboksihemoglobin 25%.Keuntungan terapi hiperbarik pada pasien yang telah terpapar lebih dari 12 jam belum terbukti. Walaupun beberapa penelitian , penggunaan terapi oksigen hiperbarik pada keracunan CO ringan hingga sedang tidak rutin dilakukan, kami tidak merekomendasikan terapi oksigen hiperbarik pada pasien dengan grup resiko tinggi yang akan di urai dibawah. Indikasi lain, komplikasi dan teknik terapi oksigen hiperbarik akan diterangkan terpisah.Terapi oksigen hiperbarik mungkin bermanfaat dalam mencegah defisit neurologik yang berhubungan dengan keracunan CO sedang. Sekitar 1500 pasien dengan keracunan CO diterapi dengan menggunakan terpai hiperbarik setiap tahunnya di US. Terapi oksigen hiperbarik selama kehamilan- pengurangan waktu paruh dari COHb dengan menggunakan waktu ventilasi. Hiperpnue isocapnic merupakan teknik pada pasien yang diintubasi dengan hiperventilasi pada oksigen normobarik dan sedikit CO2., kadar PCO2 dipertahankan sekitar 40 mmHg walaupun meningkat 6x lipat pada ventilasi menit.Penatalaksaan pada anak pada anak yang lebih muda gejala keracunan CO mungkin lebih spesifik dibandingkan orang dewasa. bayi atau anak2 mungkin akan mengeluhkan rewel dan kesulitan makan sebagai manifestasi dari keracunan CO. Karena penggunaan oksigen mereka lebih tinggi dan ventilasi permenit lebih tinggi anak-anak mungkin lebih dahulu mengeluhkan gejala keracunan CO dibandingkan anakn yang lebih tua atau dewasa pada paparan yang sama (contoh, pada anggota keluarga yang tinggal pada satu rumah).

Kebalikannya anak-anak yang lebih tua memiiliki gejala yang sama dengan dewasa karena mereka telah mampu mengungkapkan secara verbal gejala seperti sakit kepala dan muntah. kejadian dari sequele neuropsikologi yang tertunda pada anak-anak turun antara 3-17 persen atau lebih rendah dibandingkan dewasa (lebih rendah dibandingkan pda org dewasa).

Usia pasien tidak membedakan terapi pada keracunan CO. Bagaimanapun juga, ketika terapi hiperbarik oksigen diberikan pada anak yang lebih muda, maka perhatian khusus harus dilakukan.

Miringotomi harus dilakukan pada anak dengan otitis media yang aktif pada anak dibawah 5 tahun atau pada pasien yang tidak mampu menyamakan tekanan telinga tengah mereka. Hal ini mungkin membantu anggota keluarga lain yang menemani anak-anak yang ketakunan didalam ruangan hiperbarik. Ketika terapi oksigenm hiperbarik diberikan pada bayi, perlindungan harus diberikan agar bayi tetap hangat, karena anak pada rentang usia tersebut sangat rentan untuk terjadi hipotermi. Kelainan kongenital harus diidentifikasi.

Rontgen thorax harus dilakukan untuk mendeteksi anomali kongenital seperti emfisema lobaris yang memicu terjadinya pneumothorax. Pasien dengan kelainan duktus jantung yang tidak berkurang harus menjalani terapi oksigen dengan perhatian bahwa pemberian oksigen dapat mempercepat penutupan duktus.Simpulan dan saran keracunan CO merupakan hal yang lazin, berpotensi fatal, dan sulit didiagnosis karena tampilan klinis yang tidak spesifik. CO mempengaruhi terhadap transpor oksigen dan pada tingkatan yang lebih sedikit mempengaruhi penggunaan oksigen diperifer. Anamnesis

Durasi dan mekanisme paparan

Gejala mayor seperti hilangnya kesadaran, gelisah, dan gejala yang sesuai dengan keadaan hipoksia (cth : nyeri dada)

Gejala minor : nyeri kepala, mual/muntah

Status kehamilan

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan status mental

Pemeriksaan fisik biasanya tidak spesifik

Evaluasi Diagnosis

Pemeriksaan kadar CO dengan menggunakan CO-oksimetri pada darah vena atau arteri

Pemeriksaan asam basa (sabaiknya darah arteri) gas darah

Pemeriksaan EKG pada semua pasien ; pemriksaan enzim jantung pada pasien > 65 tahun, pasien dengan faktor resiko jantung, dan pasien muda dengan gejala nyeri dada atau gejala yang mengarah ke iskemik Pemeriksaan CT scan kepala pada pasien dengan perubahan status mental untuk menyingkirkan penyebab lain

Pemeiksaan kadar sianida dan penatalaksanaan empiris pada pasien yang terinhalasi asap

Terapi Amankan jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi

Intubasi bila ada nindikasi

Berikan oksigen tinggi pada semua pasien keracunan CO tanpa memperhatikan pulse oksimetri dan pCO2 arteri

Hubungi pemadam kebakaran untuk mengendalikan lingkungan dan evakuasi korban

Kami menyarankan terapi hiperbarik oksigen pada :

Kadar CO > 25 % ( > 20% pada wanita hamil)

Penurunan kesadaran

Asidosis metabolik yang berat ( pH < 7,1)

Gejala iskemik end organ (nyeri dada, perubahan EKG, perubahan status mental

Korban dengan potensial paparan CO

Apakah ada kriteria berikut ?

Tidak sadar ditempat kejadian atau di rumah sakit?

Defisit neurologik yang baru terjadi atau perubahan status mental?

Iskemik end organ (EKG memperlihatkan perubahan iskemik, pH < 7,1)

Wanita hamil dengan CO-Hgb > 20%

CO-Hgb > 40%

Pertimbangkan terapi hiperbarik oksigen

Mulai pemberian 100% terapi oksigen normobarik

Hitung level CO-Hgb

EKG, AGD, CBC, Kimia darah

Skreening toksikologi

Terapi 100% oksigen normobarik sampai CO-Hgb < 10% atau asimptomatik

Hentikan terapi

Nyeri kepala, pandangan kabur, CO-Hgb > 10%

ya

tidak

ya

tidak