HIE (PEDIATRIC)
description
Transcript of HIE (PEDIATRIC)
BAB II
IDENTITAS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : By. Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 1 hari
No. Rekam Medis : 312948
Alamat : Tanjung Raya, Indralaya, Palembang
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 15 Agustus 2015
B. ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis pada tanggal 15 Agustus 2015 pukul 12.50 WIB.
Keluhan utama : kejang 1 jam SMRS
Keluhan tambahan : sesak nafas.
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dari IGD dengan keluhan kejang 1 x sebelum masuk RS
(SMRS) dan sesak nafas. Bayi kejang ± 1 jam SMRS, tidak didahului dengan demam.
Kejang terjadi pada seluruh tubuh. Bayi tidak batuk, pilek maupun BAB cair. Pasien
sudah BAB dan BAK.
Bayi lahir tanggal 14 Agustus 2015 pukul 11.00 WIB, dengan usia kandungan
38 minggu. Bayi lahir spontan oleh bidan di Rumah Sakit, dengan keadaan tidak
langsung menangis saat lahir dan sempat sesak. Bayi lahir 10,5 jam setelah air
ketuban pecah, air ketuban berwarna hijau.
Riwayat penyakit dahulu : tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
Riwayat pengobatan : penggunaan obat-obatan disangkal.
C. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran :
2
Tangisan : merintih, lemah
Reflek isap : tidak dapat dinilai
Sianosis : tidak ada
Aktifitas : hipoaktif
Anemis : tidak ada
Sesak nafas : ada
Berat badan : 2800 gr
Tinggi badan : 47 cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Status gizi : Gizi Cukup
Tanda-tanda Vital
HR : 158 x/menit
RR : 68 x/menit
Suhu : 35,5 0C
SpO2 : 88 %
Kepala : Mesocephal, caput succadeneum (-) cefal hematom (-)
Muka : Simetris kanan dan kiri
Telinga : Deformitas (-/-), otore (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung : Rinore (-), penapasan cuping hidung (+)
Mulut dan tenggorok : Mukosa bibir pucat (+) sianosis (-), mukosa bibir lembab
Leher : Tidak ada pembesaran KGB, retraksi supraternal (+)
Thorax
Paru
Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris statis dan
dinamis, frekuensi pernapasan 58x/menit, retraksi subcostae
dan intercostae
Palpasi : Taktil vocal fremitus tidak dapat dinilai
Perkusi : Tidak dapat dinilai
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (+/+)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
3
Palpasi : Ictus cordis teraba, kuat angkat
Perkusi : Tidak dapat dinilai
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung, deformitas (-), tali pusat (+)
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba,
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi : Peristaltik (+)
Ekstremitas : Akral dingin, sianosis (-), edema (-), CRT < 2’’
Anogenital : Anus (+), Genital : perempuan
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin (15 Agustus 2015 jam 20.15 WIB)
Hb : 14,5 gr %
Leukosit : 31.200 /ml
Trombosit : 197.000
Hitung jenis : 0/2/3/73/17/5 %
Hematokrit : 39%
CRP : negatif
BSS : 116
E. RESUME
Pasien dengan keluhan kejang 1 x sebelum masuk RS (SMRS) dan sesak
nafas. Bayi kejang ± 1 jam SMRS, tidak didahului dengan demam. Kejang terjadi
pada seluruh tubuh. Bayi lahir tanggal 14 Agustus 2015 pukul 11.00 WIB, bayi lahir
spontan dengan keadaan tidak langsung menangis saat lahir dan sempat sesak. Bayi
lahir 10,5 jam setelah air ketuban pecah, air ketuban berwarna hijau.
Pemeriksaan fisik :
Pasien tampak sakit sedang, sesak nafas ada, menangis lemah, aktifitas hipoaktif. BB
2800 gr, TB 47 cm, HR 158 x/menit, RR 68 x/menit, Suhu 35,50C, SpO2 88 %.
penapasan cuping hidung (+), retraksi supraternal, subcostae dan intercostae.
Pemeriksaan thorax : rhonki (+/+), Pemeriksaan abdomen : kesan cembung.
4
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium : Darah Rutin
Hb : 14,5 gr %
Leukosit : 31.200 /ml
Trombosit : 197.000
Hitung jenis : 0/2/3/73/17/5 %
Hematokrit : 39%
CRP : negatif
BSS : 116
F. DIAGNOSIS
Hypoxic Ischaemic Encephalopathy (HIE) dd Sepsis Neonatorum
G. PENATALAKSANAAN
Pasien rawat inap di NICU
Medikamentosa
O2 nasal 5 liter/menit dengan Head Box
Pasang OGT no.8
Infus D5 : aminofusin 30 cc/hari (gtt x)
Injeksi Ceftriaxone 150 mg/12 jam (IV)
Bila bayi kejang : injeksi phenobarbital 40 mg IM, 12 jam kemudian 10 mg/12
jam.
Non-medikamentosa
Edukasi kepada keluarga pasien bahwa kejang tersebut kemungkinan karena ada
riwayat lahir tidak langsung menangis dan sesak setelah lahir.
Puasa
Follow Up (15 Agustus 2015 pukul 16.30 WIB hari perawatan I)
S pasien kejang ± 2,5 menit, dengan kejang dominan pada kaki kanan.
O Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kepala : Mesocephal, caput succadeneum (-) cefal hematom (-)
Muka : Simetris kanan dan kiri
Telinga : Deformitas (-/-), otore (-)
5
Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata
cekung (-/-)
Hidung : Rinore (-), penapasan cuping hidung (+)
Mulut dan tenggorok :Mukosa bibir pucat (+) sianosis (-), mukosa bibir
lembab
Leher : Tidak ada pembesaran KGB, retraksi supraternal (+)
Thorax
Paru
Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris statis dan
dinamis, frekuensi pernapasan 50 x/menit, retraksi +/+
Palpasi : Taktil vocal fremitus tidak dapat dinilai
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki (-).
Jatung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba, kuat angkat
Perkusi : Tidak dapat dinilai
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-) HR
133x/menit
Abdomen : datar, supel, BU(+) N, NT (-)
Ekstremitas atas : akral hangat +/+, suhu 36,10 C
Ekstremitas bawah : akral hangat +/+, SpO2 : 99%
Laboratorium : (Terlampir)
A HIE dd/ sepsis neonatorum
P O2 nasal 5 liter/menit dengan Head Box
Injeksi phenobarbital 40 mg IM, 12 jam kemudian 10 mg/12 jam.
Infus D5 : aminofusin 30 cc/hari (gtt x)
Injeksi Ceftriaxone 150 mg/12 jam (IV)
6