Hidrokel

30
Hidrokel Mikhael R. Tumanggor 1061050045

Transcript of Hidrokel

Page 1: Hidrokel

Hidrokel

Mikhael R. Tumanggor1061050045

Page 2: Hidrokel

Hidrokel merupakan pembengkakan pada skrotum akibat terkumpulnya cairan serosa abnormal di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika atau prosesus vaginalis.

Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel

PENDAHULUAN

Page 3: Hidrokel

Embriologi dan Proses Penurunan Testis

• Pada minggu ke 6 umur kehamilan primordial germ cells mengalami migrasi dari yolk sac genital ridge. Dengan adanya gen SRY (sex determining region Y), maka akan berkembang menjadi testis pada minggu ke-7.

• Penurunan testis dimulai pada sekitar minggu ke-101. Fase transabdominal terjadi antara minggu ke-10 dan 15 kehamilan. Pada bulan

ke-3 kehamilan terbentuk processus vaginalis yang secara bertahap berkembang ke-arah skrotum.

2. Fase inguinoscrotal terjadi mulai bulan ke-7 atau minggu ke-28 sampai dengan minggu ke-35 kehamilan. Testis mengalami penurunan dari regio inguinal ke-dalam skrotum dibawah pengaruh hormon androgen

• Faktor mekanik berperan : peningkatan tekanan abdominal menyebabkan testis keluar dari cavum abdomen, terbentuknya ujung processus vaginalis melalui canalis inguinalis menuju skrotum.

• Proses penurunan testis ini masih bisa berlangsung sampai bayi usia 9-12 bulan.

Page 4: Hidrokel

Definisi

• Hidrokel adalah pembengkakan yang terjadi pada skrotum akibat terkumpulnya cairan serosa abnormal di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis yang membungkus testis atau di dalam prosesus Vaginalis.

• Cairan membuat skrotum tampak membesar. Kondisi ini dapat timbul saat lahir atau didapat saat dewasa dan dapat mengenai satu skrotum atau keduanya

Page 5: Hidrokel

Etiologi

• Produksi cairan berlebihan dari kantong, (hidrokel sekunder).

• Defek absorbs cairan (hidrokel primer). • Struktur skrotum memungkinkan adanya hubungan

dengan saluran drainase sistim limfatik. • Hernia kavitas peritoneum (kelainan kongenital).

Page 6: Hidrokel

Klasifikasi• Hidrokel komunikata : adanya hubungan terbuka

antara rongga abdomen. Hal ini hampir selalu disertai dengan hernia inguinal tak langsung

• Hidrokel non komunikata : cairan yang terjebak di dalam tunika vaginalis sesaat sebelum menutupnya prosesus vaginalis.

Page 7: Hidrokel

Patofisiologi & Patogenesis

Hidrokel Komunikata• Cairan berasal dari abdomen• Ukuran hidrokel berubah : selama posisi tidur &

selama beraktivitas • Peningkatan tekanan intraabdomen : mempengaruhi

(penyakit paru kronik, peningkatan produksi cairan intraabdomen {(VP) shunts}) perlu operasi

Page 8: Hidrokel

Hidrokel Nonkomunikata• Peningkatan produksi cairan atau konsekuensi dari

gangguan absorbs. • Timbul tiba-tiba pada anak yang lebih tua (post

infeksi virus:serositis oleh virus menyebabkan peningkatan produksi cairan).

• Hidrokel posttrauma : peningkatan produksi cairan serosal sekunder akibat inflamasi.

• Filariasis merupakan penyebab klasik penurunan absorbs cairan limfatik sehingga menyebabkan hidrokel

Page 9: Hidrokel

Gambaran Klinis

• Keluhan utama: ada benjolan pada kantong skrotum.• Tidak nyeri• Bisa berubah ukuran (tidak selalu)• Unilateral/bilateral• Transiluminasi +

Page 10: Hidrokel

Diagnosis

• Anamnesis– Riwayat prenatal: kehamilan kembar,

prematuritas.– Riwayat operasi inguinal

Page 11: Hidrokel

Pemeriksaan Fisik

• Transluminasi (+)

Page 12: Hidrokel

Imaging

USG• Jarang diindikasikan untuk hidrokel simpel. • Membedakan dgn spermatokel• Mengetahui atrofi testis menunjukkan torsi kronis

dan hidrokel reaktif dapat dilihat pada sonogram. USG dupleks• Tidak dianjurkan pada hidrokel simple. • Membedakan dgn torsi kronis dan mengidentifikasi

aliran regurgitasi akibat valsava pada pasien varikokel.

Page 13: Hidrokel

Diagnosis Banding

• Inguinal hernia, femoral hernia • Varikokel, • Ektopik testis, • Hematoma, • Torsi testis,• Kista sebaseus, • Epididimistis, • Aneurisma arteri femoral atau pseudoaneurisma

Page 14: Hidrokel

Tatalaksana

• Hidrokel akibat overprodusi cairan krn infeksi : konservatif.

• Hidrokel akibat ketidakseimbangan produksi cairan dan resorbsinya : pembedahan

Page 15: Hidrokel

Terapi pembedahan

• Teknik inguinal : tipe komunikata, adanya tumor testis.

• Teknik skrotal : hidrokel nonkomunikata kronik, harus dihindari pada curiga keganasan.

• Skrotal aspirasi : Rekurensi tinggi, nyeri, obstruksi epididimis.

Tindakan operasi sebaiknya dilakukan usia > 1 th.

Page 16: Hidrokel

LAPORAN KASUS

Page 17: Hidrokel

IDENTITAS PENDERITA

• Nama : an.M• Umur : 9 tahun• Agama : Islam• Alamat : Sumber wringin RT 1/2

Sukowono• Suku Bangsa : Madura• No Rekam Medis : 36.14.50• Tanggal MRS : 10-1-2012• Tanggal KRS : 12-1-2012

Page 18: Hidrokel

RIWAYAT PENYAKIT

• Keluhan Utama Benjolan di testis kanan ± 2 tahun

• Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh terdapat benjolan di skrotum sejak 2

tahun yang lalu, benjolan awalnya hanya sebesar biji kopi, tapi lama-lama membesar, benjolan tidak terasa nyeri dan tidak hilang timbul dalam perubahan posisi ataupun saat mengejan. Tidak ada keluhan saat BAK. Pasien tidak demam, tidak mual atau muntah. Pasien mengaku tidak ada benjolan lain di tempat lain.

• RPD : -• RPO : -• RPK : -

Page 19: Hidrokel

PEMERIKSAAN FISIK

(Dilakukan pada tanggal 10 Januari 2012)1. Kesan Umum : cukup2. Kesadaran : kompos mentis3. Tanda Vital– Tekanan Darah : 120/80 mmHg– Denyut nadi : 80 x/menit, reguler – Frekuensi napas : 20 x/menit– Suhu aksilla : 36,50 C

Page 20: Hidrokel

4. Status Generalis

Kepala :• Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada edema

palpebra, refleks cahaya +/+ normal, pupil isokor, diameter 3/3 mm, mata kanan dan kiri tidak cowong, air mata +/+ normal.

• Hidung : tidak ada sekret, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada perdarahan• Telinga : tidak ada sekret, tidak ada perdarahan• Mulut : mukosa mulut basah, tidak pucat, tidak ada pendarahan gusi• Bibir : mukosa bibir basah, tidak pucat dan tidak sianosis• Lidah : tidak kotor• Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil tidak hipertrofi.Kesan: kepala dalam batas normal dan tidak ada kelainan

Leher : • Pembesaran kelenjar limfe : tidak teraba• Desakan vena jugularis : tidak meningkatKesan: leher tidak ada kelainan (dalam batas normal)

Page 21: Hidrokel

Thorax : Cor : I : ictus cordis tidak terlihat P : ictus cordis tidak teraba P : redup di ICS IV PSL A : S1S2 tunggal

Pulmo : I : simetris +/+, retraksi -/-, ketertinggalan gerak dada -/-

P : fremitus raba +/+ normal P : sonor +/+ A : Vesikuler +/+, Rhonci -/-,

Wheezing -/-

Page 22: Hidrokel

Abdomen : I : flat A : BU (+) normal P : timpani

P : soepel, hepar/ lien tak teraba, undulasi (-)

Extremitas : atas : akral hangat +/+, odem -/- bawah : akral hangat +/+, odem -/-

Page 23: Hidrokel

5. Status Lokalis

• Regio skrotalis dextra : benjolan (+), bulat, berukuran d = 6 cm, kistus, nyeri (-). Fluktuasi (+), transiluminasi (+)

Page 24: Hidrokel

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan darah lengkap

Page 25: Hidrokel

Hasil Lab (10 Januari 2012)Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Hb (g/dL)

Leukosit ( … x 109/L)Hematokrit (%)Trombosit ( ... x 109/L)PPT PenderitaKontrolAPTT PenderitaKontrol

Faal HatiSGOTSGPT

Faal GinjalKreatinin SerumUreaBun

11,520,533,94559,511,423,129,2

3319

0,62612

L = 13,4-17,7, P = 11,4-15,1 4-11L = 40-50%, P = 37-45%150 – 450-Beda dg kontrol < 2 detik-Beda dg kontrol < 7 detik

L 10-35, P 10-31 U/LL 9-43, P 9-36

L < 1,4 P < 1,1 mg/dL10-50 mg/dl6-20 mg/dl

Page 26: Hidrokel

DIAGNOSISHidrokel Funiculi PLANNINGPro hidrokelektomi PROGNOSISBonam

Page 27: Hidrokel

LAPORAN OPERASI (11/1/2012)

Tanggal Operasi : 11 Januari 2012Nama Operasi : HidrokelektomiMacam Operasi : KhususDiagnosa Pre Op : Hidrokel Funiculi dextraDiagnosa Post Op : Hidrokel funiculi dextraPre Operasi :

– Cek Lab : DL– Puasa 4-6 jam– Inform Consent

Durante Operasi :– Posisi berbaring dengan general anestesi, desinfeksi dengan betadine– Injeksi Ceftriaxone 2 gram– Dilakukan insisi para raphe dextra– Didapatkan hidrokel funiculi dextra dengan Ø = 6 cm– Dilakukan eksisi hidrokel– Rawat perdarahan, luka ditutup – Luka operasi dijahit lapis demi lapis– Operasi selesai.

Post Operasi :Inf. RD5 1000 ccInj . Ceftriaksone 2x1000 g

inj. Antrain 3 x ½ amp sadar baik ---> mss ( makan sedikit – sedikit )

Page 28: Hidrokel

Pemeriksaan tgl 12 Januari 2012S : ---O : KU : sedang Kesadaran : composmentis

Vital sign T : 120/80 mmHg RR : 20 x/mN : 80 x/m t : 36,5 o C

K/L : a/i/c/d = -/-/-/-Tho : C : S1S2 tunggal regularP : ves +/+, Rh -/-, Wh -/-Abd : flat, BU (+), timpani, soepel.Ext : akral hangat pada keempat ekstrimitas dan tidak terdapat oedem

pada keempat ektrimitas.Status lokalis :

Verband (+) : regio genitaliaA : Hidrokel Funiculi Dextra post Hidrokelektomi H1P : inf. RD5 1000 cc inj. Ceftriaksone 2 x 500 mg inj. Antrain 3 x ½ amp diet TKTP

Page 29: Hidrokel

LAPORAN POST OPERASI Pemeriksaan tgl 13 Januari 2012S : Nyeri luka post operasi (+), batuk berdahak ( + )O : KU : sedang Kesadaran : composmentis Vital sign

T : 130/80 mmHg RR : 20 x/mN : 82 x/m t : 36,7 o C

K/L : a/i/c/d = -/-/-/-Tho : C : S1S2 tunggal regularP : ves +/+, Rh -/-, Wh -/-Abd : flat, BU (+), timpani, soepel.Ext : akral hangat pada keempat ekstrimitas dan tidak terdapat edema pada keempat

ektrimitas.Status lokalis :

Verband (+) : regio genitaliaA : Hidrokel Funiculi Dextra post Hidrokelektomi H2P : Inj. Ceftriaxone 1x2 gram

Inj. Ketorolac 2x ½ mg Diet TKTP P.O Cefixim 2x1 tab As. Mefenamat 3x1 tab KRS Kontrol poli urologi

Page 30: Hidrokel

TERIMA KASIH