Hernia skrotalis dextra sementara.docx

download Hernia skrotalis dextra sementara.docx

of 8

Transcript of Hernia skrotalis dextra sementara.docx

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    1/8

    Pembahasan

    Penegakan diagnosis hernia scrotalis irreponible dextra ditegakkan berdasarkan

    anamnesis, pemeriksaan fisik seperti inspeksi, palpasi, auskultasi.

    Dari anamnesis didapatkan keluhan utama berupa nyeri pada pangkal paha kanan yang

    dirasakan memberat sejak 1 bulan SMRS. Nyeri awalnya dirasakan sejak 5 bulan SMRS. Nyeri

    dirasakan seperti ditekan, hilang timbul, dengan skala nyeri 5 dari 10. Nyeri timbul terutama bila

    pasien sedang beraktivitas berat seperti olahraga dan bercocok tanam, dan menghilang bila

    pasien istirahat. Pasien lebih nyaman pada posisi jongkok bila nyeri sedang berlangsung. 1 bulan

    terakhir, pasien mengeluhkan nyeri semakin sering, dan tidak membaik dengan jongkok. Dari

    anamnesis nyeri yang didapat, pasien mengeluhkan adanya nyeri yang berlangsung secara

    kronis, yang pada 1 bulan terakhir nyeri tersebut semakin sering dan tidak membaik dengan

    jongkok. Dari onset dan perjalanan nyeri yang dialami pasien, kemungkinan trauma, dan infeksi

    dapat disingkirkan. Nyeri pada pangkal paha dapat disebabkan oleh gangguan pada

    musculoskeletal, dan genitalia. Penyebab musculoskeletal dapat disingkirkan karena pasien tidak

    memiliki riwayat trauma, dan nyeri sudah berlangsung lama. Mengingat pasien adalah pria,

    dengan karakteristik nyeri yang meningkat ketika pasien beraktivitas berat, hernia skrotalis harus

    dipikirkan. Keluhan disertai dengan adanya benjolan di kantung kemaluan kanan sejak kurang

    lebih 3 tahun sebelum masuk rumah sakit. Benjolan awalnya dapat berukuran kecil, dan dapat

    keluar masuk sendiri dari kantung kemaluan. Benjolan biasanya muncul bila pasien beraktivitas

    berat, terutama aktivitas yang mengedan. Awalnya, bila benjolan keluar, pasien dapat

    memasukkan kembali benjolan tersebut dengan cara pasien jongkok dan memasukkannya

    menggunakan tangnan. Hal ini cukup menunjang hernia skrotalis sebagai diagnosis kerja karena

    hernia dapat hilang timbul dengan adanya peningkatan tekanan intraabdomen. Benjolan yang

    dapat masuk sendiri atau dimasukkan menggunakan tangan menunjukkan bahwa pada saat ini,

    hernia yang dialami pasien masih reponibel. Hal ini berlangsung hingga 5 bulan sebelum masuk

    rumah sakit, pasien merasa benjolan semakin besar, dan tidak dapat dimasukkan kembali. Ini

    menandakan bahwa hernia pasien bersifat irreponible di mana tidak dapat dimasukkan kembali

    ke rongga peritoneum. Pasien mengeluhkan benjolan bewarna merah, mengkilat, tetapi tidak

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    2/8

    disertai panas dan tidak disertai nyeri. Gangguan BAB tidak dikeluhkan pasien. Keluhan tidak

    bias kentut disangkal pasien.

    Keluhan batuk lama disangkal pasien, namun pasien sering berolahraga dan bercocok

    tanam di mana kegiatan ini akan meningkatkan tekanan intra abdomen dan menjadi salah satu

    faktor predisposisi terjadinya hernia. Mual, muntah dan perut kembung disangkal pasien

    sehingga kemungkinan incarserata ( hernia yang disertai gangguan pasase) pada pasien ini

    dapat disingkirkan.

    Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien juga mendukung diagnosis hernia scrotalis

    irreponible dextra di mana pada daerah inguinal kanan ditemukan benjolan dari inguinal kanan

    ke scrotum, berbentuk lonjong di mana ini menandakan hernia inguinalis lateralis. Benjolan

    juga kenyal, mobile dan finger test teraba benjolan di ujung jari pemeriksa. Warna kulit sama

    dengan warna kulit di sekitarnya ( menyingkirkan adanya radang).

    Dari anamnesis dan PF yang ditemukan, maka diagnosis hernia skrotalis dextra

    irreponible dapat ditegakkan. Pasien ditatalaksana dengan dilakukan hernioplasti dengan

    MESH. Dikarenakan pasien menderita hernia scrotalis dextra irreponible yang tidak disertai

    komplikasi dan penangan yang tepat dan baik maka prognosis pasien ini baik sehingga bisa

    segera pulang dari rumah sakit.

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    3/8

    Diagnosis

    Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada

    hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang muncul

    waktu berdiri, batuk, bersin, mengangkat benda berat atau mengedan, dan menghilang

    saat berbaring. Pasien sering mengatakan sebagai turun berok, burut atau kelingsir.

    Keluhan nyeri jarang dijumpai; kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau

    paraumbilikal berupa nyeri visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu

    segmen usus halus masuk ke dalam kantong. Nyeri yang disertai mual dan muntah baru

    muncul kalau terjadi inkarserata karena ileus atau strangulasi karena nekrosis.1,2,6

    Pada inspeksi, saat pasien diminta mengedan dalam posisi berdiri dapat dilihat

    hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis yang berjalan

    dari lateral atas ke medial bawah. Perlu diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi

    lipat paha, skrotum atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien lalu diminta

    mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan yang asimetri dapat dilihat.1,2,4

    Pada palpasi, dilakukan saat ada benjolan hernia, diraba konsistensinya, dan

    dicoba mendorong apakah dapat direposisi. Bila hernia dapat direposisi, waktu jari masih

    berada di annulus internus, pasien diminta mengedan, kalau ujung jari menyentuh hernia

    berarti hernia inguinalis lateral, sementara jika bagian sisi jari yang menyentuh, berarti

    hernia inguinalis medialis. Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada

    funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang memberikan sensasi

    gesekan dua kain sutera. Disebut tanda sarung tangan sutera. Kalau kantong hernia berisi

    organ, palpasi mungkin meraba usus, omentum (seperti karet) atau ovarium.1,2

    Diagnosis pasti hernia umumnya sudah bisa dilakukan dengan pemeriksaan klinis

    yang teliti.2

    Berdasarkan anatomi, hernia dapat dibagi menjadi :

    1. Hernia inguinalis medialis (direk)Disebut direk karena menonjol langsung ke depan melalui trigonum

    hasselbach. Disebut medialis karena tidak keluar melalui kanlis inguinalis dan tidak

    ke scrotum.

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    4/8

    Tipe ini hampir selalu disebabkan oleh faktor peninggian tekanan

    intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum hasselbach. Oleh

    karena itu hernia ini umumnya bilateral. Hernia inguinalis medialis memiliki leher

    yang lebar, sulit direposisi dengan penekanan jari tangan. Jarang bahkan hampir tidak

    pernah terjadi inkarserata dan strangulata (hanya 0.3% mengalami komplikasi). Lebih

    sering pada pria usia tua.1,3

    Hernia direk tidak dikontrol oleh tekanan pada annulus internus, secara khas

    mengakibatkan benjolan kedepan, tidak turun ke skrotum.3

    2. Hernia inguinalis lateralisTipe ini disebut juga indirek karena keluar melalui dua pintu yaitu annulus dan

    kanalis inguinalis. Tidak seperti hernia medialis yang langsung menonjol di trigonum

    hasselbach. Tonjolan pada tipe lateralis biasanya lonjong, sementara tipe medialis

    biasanya bulat. Hernia indirek ini bisa dimasukkan dengan tekanan jari di sekitar

    annulus eksternus (bila tidak ada inkarserata), mungkin seperti leher yang sempit.

    Banyak terjadi pada usia muda. 3% kasus mengalami komplikasi strangulata.1,3

    Hernia indirek dikontrol oleh tekanan annulus internus sehingga seringkali turun

    ke dalam skrotum.3

    Pada anak sering akibat belum menutupnya prosesus vaginalis peritoneum

    sebagai akibat proses penurunan testis.1,4

    Tatalaksana

    Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian

    penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.

    Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia dan membentuk

    corong, tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan

    perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi.1

    Pada anak-anak reposisi spontan lebih sering terjadi dan gangguan vitalitas lebih

    jarang disbanding orang dewasa. Hal ini disebabkan cincin hernia yang lebih elastis pada

    anak-anak. Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak dengan pemberian sedative dan

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    5/8

    kompres es di atas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil, anak disiapkan operasi hari

    berikutnya. Bila tidak berhasil, operasi segera.1

    Pemakaian penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan

    tidak pernah menyembuhkan, sehingga harus dipakai seumur hidup. Ini tidak dianjurkan

    karena merusak kulit dan tonus otot di daerah yang tertekan sedangkan strangulasi tetap

    mengancam.1

    Yang penting diperhatikan untuk memperoleh keberhasilan terapi maka factor-

    faktor yang meningkatkan tekanan intra abdomen juga harus dicari dan diperbaiki.

    Misalnya batuk kronis, prostat, tumor, ascites, dan lain-lain). Dan defek yang ada

    direkonstruksi.2

    Langkah operatif adalah pengobatan satu-satunya yang rasional. Indikasi operasi

    sudah ada sejak diagnosa ditegakkan. Prinsip dasar operasi terdiri dari herniotomi dan

    hernioplasti.1

    Herniotomi adalah membebaskan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong

    dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. Kantong

    hernia dijahit ikat setinggi mungkin lalu dipotong.1

    Hernioplasti ialah melakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus

    dan memperkuat dinding posterior kanalis inguinalis. Hernioplasti lebih penting dalam

    mencegah terjadinya residif. Dikenal berbagai metode hernioplasti seperti memperkecil

    annulus inguinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia

    transversa, dan menjahitkan pertemuan antara m. oblikus internus abdominis dan m.

    transverses internus abdominis (conjoint tendon) ke ligamentum inguinale poupart

    menurut Bassini, atau menjahitkan fasia transversa, m. transverses abdominis, m. oblikus

    internus abdominis ke ligamentum cooper menurut McVay.1

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    6/8

    Kelemahan teknik Bassini dan teknik variasi lain adalah adanya regangan

    berlebihan dari otot-otot yang dijahit. Karena itu dipopulerkan metode penggunaan

    prosthesis mesh untuk memperkuat fasia transversalis yang menjadi dasar kanalis

    inguinalis, tanpa menjahit otot-otot ke inguinal.1

    Pada bedah darurat, misalnya sudah terjadi komplikasi, prinsipnya sama dengan

    yang elektif. Cincin hernia dicari dan dipotong. Usus halus dinilai apakah vital atau tidak.

    Bila vital direposisi, bila tidak dilakukan reseksi dan anastomosis.2

    Komplikasi

    Komplilkasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi

    hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada kasus ireponibel; ini dapat terjadi kalau

    isi terlalu besar, atau terjadi perlekatan. Dalam kasus ini tidak ada gejala klinis.1

    Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi

    strangulasi yang menimbulkan gejala obstruksi sederhana. Sumbatan dapat terjadi parsial

    atau total seperti pada hernia richter. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis atau kaku,

    sering terjadi jepitan parsial.1

    Gbr 4. Herniotomi dan Hernioplasti

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    7/8

    Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi ke jaringan isi hernia.

    Pada permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur di

    dalam hernia. Timbulnya udem mengakibatkan jepitan semakin bertmbah sehingga

    suplai darah terhambat. Akibatnya jaringan isi akan nekrosis dan hernia akan berisi cairan

    transudat serosanguinis. Bila isi jaringan adalah usus, bisa terjadi perforasi yang

    menimbulkan abses lokal, fistel, hingga peritonitis.1,4

    Gambaran klinis hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan

    gambaran obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam

    basa. Bila telah strangulasi, bisa terjadi toksik akibat gangrene dan gambaran menjadi

    sangat serius. Penderita akan mengeluh nyeri hebat di tempat hernia dan akan menetap

    karena rangsang peroitoneal.1

    Pada pemeriksaan local ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan

    kembali disertai nyeri tekan dan dapat ditemukan tanda peritonitis atau abses local.

    Dalam hal ini hernia strangulate merupakan kegawatdaruratan dan butuh penanganan

    segera.1

    Daftar Pustaka

    1. Sjamsuhidajat, R. dan de Jong, Wim.Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.2. 2004. Jakarta : EGC2. Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Ed.3. 2000. Jakarta : Media

    Aesculapius FKUI

    3. Grace, Pierce A. dan Borley, Neil R. At A Glance : Ilmu Bedah. Ed.3. 2006. Jakarta :Erlangga Medical Series

    4. Inguinal Hernia. National Digestive Disease Information Clearinghouse. Last UpdatedDecember 2008.

  • 8/14/2019 Hernia skrotalis dextra sementara.docx

    8/8

    (Available from http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/inguinalhernia. cited on

    November 6th

    2013)

    5. Balentine, Jerry R. dan Stoppler, Melissa Conrad.Hernia. eMedicine Health.(Available from http://www.emedicinehealth.com/hernia/article_em.htm cited on

    November 6th

    2013)

    6. She Warts, Seymour I, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Alih Bahasa Laniyati Celal,editor Linda ChandranataJakarta, EGC, 2000, hal 509-515

    http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/inguinalherniahttp://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/inguinalherniahttp://www.emedicinehealth.com/hernia/article_em.htmhttp://www.emedicinehealth.com/hernia/article_em.htmhttp://www.emedicinehealth.com/hernia/article_em.htmhttp://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/inguinalhernia