penyakit skrotalis

11
Penyakit-penyakit Intraskrotal Penyakit yang berhubungan dengan skrotum (kantung buah zakar) dibedakan menjadi : Torsio Testis Inflamasi Hidrokel Hernia skrotalis Spermatokel Varikokel Keganasan TORSIO TESTIS Ini merupakan kondisi yang paling penting karena merupakan kasus emergensi yang harus segera ditangani. Torsio testis sebagian besar (90%) diderita oleh laki-laki sampai umur 20 tahun. Insiden terbesar pada bayi berumur kurang dari satu tahun (jenis torsi ekstravaginal) dan anak laki-laki pada masa pubertas (jenis torsi intravaginal). Torsio testis jarang ditemukan di atas umur 25 tahun, namun demikian tetap harus dipertimbangkan pada pasien dengan sakit di skrotum. Torsio testis intravaginal terjadi karena korda spermatikus, juga testis, terpuntir bersama tunika vaginalis. Faktor yang memperbesar kemungkinan terjadinya torsio testis karena adanya kelainan pada saat turunnya testis dari rongga abdomen di mana terdapat insersi yang tinggi lapisan parietal tunika vaginalis. Adanya kontraksi spasmodik serat-serat otot kremaster menyebabkan terpuntirnya korda spermatikus dan testis. Mekanisme yang memicunya tidak diketahui. Pada beberapa pasien berhubungan dengan aktivitas fisik yang berat, namun pada beberapa pasien torsio timbul pada saat pasien tidur, duduk atau pada situasi

description

penyakit skrotalis

Transcript of penyakit skrotalis

Page 1: penyakit skrotalis

Penyakit-penyakit Intraskrotal

Penyakit yang berhubungan dengan skrotum (kantung buah zakar) dibedakan menjadi :

Torsio Testis Inflamasi Hidrokel Hernia skrotalis Spermatokel Varikokel Keganasan

TORSIO TESTIS

Ini merupakan kondisi yang paling penting karena merupakan kasus emergensi yang harus segera ditangani. Torsio testis sebagian besar (90%) diderita oleh laki-laki sampai umur 20 tahun. Insiden terbesar pada bayi berumur kurang dari satu tahun (jenis torsi ekstravaginal) dan anak laki-laki pada masa pubertas (jenis torsi intravaginal). Torsio testis jarang ditemukan di atas umur 25 tahun, namun demikian tetap harus dipertimbangkan pada pasien dengan sakit di skrotum.

Torsio testis intravaginal terjadi karena korda spermatikus, juga testis, terpuntir bersama tunika vaginalis. Faktor yang memperbesar kemungkinan terjadinya torsio testis karena adanya kelainan pada saat turunnya testis dari rongga abdomen di mana terdapat insersi yang tinggi lapisan parietal tunika vaginalis. Adanya kontraksi spasmodik serat-serat otot kremaster menyebabkan terpuntirnya korda spermatikus dan testis. Mekanisme yang memicunya tidak diketahui. Pada beberapa pasien berhubungan dengan aktivitas fisik yang berat, namun pada beberapa pasien torsio timbul pada saat pasien tidur, duduk atau pada situasi nonaktif lainnya.

Torsio testis intravaginal lebih sering terjadi pada sisi kiri karena korda spermatikus kiri lebih panjang daripada yang kanan sehingga lebih mudah terjadi puntiran.

Apa gejalanya?

Gejala yang timbul adalah rasa sakit yang sedang sampai berat pada testis yang torsio. Kadang-kadang rasa sakit menjalar sepanjang korda spermatikus ke panggul atau abdomen bagian bawah. Sehingga kadang-kadang didiagnosis sebagai appendisitis. Oleh karena itu setiap ada keluhan sakit perut bagian bawah, pasien harus diperiksa testisnya.

Gejala penting yang sangat membantu adalah adanya nyeri testis yang hilang timbul dengan

Page 2: penyakit skrotalis

hilangnya rasa sakit secara spontan dalam waktu singkat. Keluhan biasanya disertai mual dan muntah. Gejala-gejala salurah kemih sangat jarang ditemukan.

Apa yang diperiksa?

Untuk menegakkan diagnosis, pemeriksaan yang paling penting adalah pemeriksaan fisik.

Pada torsio intravaginal terdapat obstruksi vena yang menyebabkan pembesaran dan udema testis. Bila torsio berlanjut terus suplai darah ke testis berkurang dan dapat menyebabkan kerusakan bahkan kematian jaringan testis. Kerusakan yang menetap akan terjadi bila torsio tidak ditangani dalam 5 –12 jam sejak terasa sakit.

Dokter akan melakukan pemeriksaan palpasi (perabaan dengan jari-jari tangan). Apakah ada penebalan korda spermatikus dan berapa derajat torsio yang terjadi. Pemeriksaan ini dikonfirmasikan dengan sisi yang tidak sakit. Kemudian pasien akan diperiksa dalam keadaan tidur terlentang, apakah elevasi (pengangkatan) testis akan meningkatkan rasa sakit. Testis yang mengalami torsio biasanya terlihat menonjol dan retraksi (memendek) di dalam skrotum.

Bagaimana penanganan Torsio Testis?

Secara klinis dan eksperimental infark (kematian jaringan) testis timbul bila suplai darah terganggu selama 5-12 jam. Setelah diagnosis ditegakkan terapi harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya infark testis.

Mula-mula dilakukan eksplorasi. Untuk mengetahui apakah dengan cara melakukan detorsi (mengembalikan torsio ke keadaan semula), kemudian dilakukan kompres hangat. Setelah observasi selama 20-30 menit diamati apakah testis yang semula berwarna biru kehitaman kembali ke warna normalnya yang kemerahan. Beberapa urolog berpendapat bahwa meskipun testis tidak cukup viable untuk proses spermatogenesis tetapi sel Leydig masih dapat memproduksi testosteron. Sehingga testis hanya diangkat bila terjadi gangren (pembusukan). Sebagian besar urolog meyakini bahwa testis sebaiknya diangkat kerena adanya fenomena autoimun dari testis yang ditinggalkan. Bila testis tidak diangkat, harus dibuat sutura di 2-3 lokasi di dalam skrotum sehingga tidak terjadi torsio di kemudian hari. Pada testis kontralateral (sisi yang lain) dilakukan hal yang sama karena biasanya faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya torsio (insersi tunika vaginalis yang tinggi) terjadi bilateral.

INFLAMASI (PERADANGAN)

Keadaan lain yang sering terjadi adalah peradangan. Peradangan dapat menyerang epididimis dan atau testis.

Page 3: penyakit skrotalis

Epididimitis yang terjadi pada golongan usia muda sebagian besar merupakan penjalaran dari uretritis (infeksi uretra). Oleh karena itu perlu diketahui riwayat aktivitas seksual yang berhubungan dengan terjadinya epididimitis. Juga ditanyakan riwayat trauma skrotum sebelumnya yang dapat menyebabkan epididimitis traumatik. Epididimitis dapat juga timbul karena blood borne infection (infeksi yang penyebarannya melalui darah) dari fokus primer yang jauh, seperti kulit, gigi, telinga dan tenggorokan. Kadang-kadang juga terdapat hubungan dengan riwayat infeksi virus sebelumnya (seperti penyakit Gondong) yang terjadi di tempat lain pada tubuh kita.

Apa gejalanya?

Gejala epididimitis yang tipikal adalah perkembangannya yang ringan dan lambat. Mula-mula timbul rasa tidak nyaman di testis dan perut bagian bawah yang dalam beberapa jam sampai 2 hari kemudian menjadi rasa sakit yang hebat di testis.

Pemeriksaan yang dilakukan?

Dilakuan pemeriksaan palpasi (perabaan dengan jari tangan). Pada palpasi terdapat rasa nyeri yang terlokalisisr di epididimitis dengan suhu yang sedikit meningkat karena aliran darah meningkat di daerah tersebut. Bila keadaan ini berlanjut, peradangan dapat melibatkan testis sehingga menjadi epididimo-orkitis. Pada keadaan ini rasa sakit lebih hebat, kenyal dan terdapat pembesaran skrotum dan isinya. Biasanya pada keadaan epididimitis atau epididimo-orkitis yang akut terdapat sedikit peningkatan suhu tubuh.

Pemeriksaan Urin

Kadang-kadng terdapat nanah dalam urin dan kemungkinan juga terdapat bakteri. Juga perlu diperiksa cairan prostat untuk mengetahui adanya penjalaran ke prostat.

HIDROKEL

Pembesaran pada skrotum paling sering disebabkan oleh hidrokel. Hidrokel adalah terkumpulnya cairan di antara lapisan parietal dan viseral tunika vaginalis. Bila tunika vaginalis berinsersi di tempat yang sangat tinggi pada korda spermatikus dan testis, dapat terjadi hidrokel testis dan korda.

Hidrokel Kongenital

Terjadi karena adanya hubungan terbuka antara rongga abdomen sehingga cairan dari rongga abdomen keluar dan terkumpul di antara lapisan parietal dan lapisan viseral tunika vaginalis. Hal ini hampir selalu disertai dengan hernia inguinal tak langsung. Terapinya adalah operasi untuk

Page 4: penyakit skrotalis

menutup kantong hernia karena ia tidak akan menutup secara spontan.

Jenis kedua terjadi karena adanya sejumlah cairan yang terjebak di dalam tunika vaginalis sesaat sebelum menutupnya prosesus vaginalis. Hidrokel jenis ini disebut hidrokel non komunikans. Pada hidrokel jenis ini cairan akan diserap dalam waktu satu tahun, sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus.

Apa penyebabnya?

Lapisan viseral dan parietal tunika vaginalis adalah membran yang memproduksi sekret (cairan) secara kontinu berupa plasma transudat. Cairan ini kemudian akan diserap melalui saluran limfatik. Hidrokel terjadi akibat adanya obstruksi (penyumbatan) limfatik yang menyebabkan berkurangnya penyerapan.

Penyebab terjadinya obstruksi limfatik tidak diketahui dengan jelas dan tidak mudah didiagnosis. Pada penderita berusia lebih tua bisa terjadi karena ekstensi lokal dari kanker prostat atau buli-buli.

Hidrokel dapat juga terjadi karena meningkatnya produksi cairan oleh membran yang merupakan fenomena yang relatif sering terjadi. Kerusakan pada testis sering menyebabkan peningkatan produksi cairan yang mengakibatkan hidrokel. Infeksi atau trauma epididimis, juga karsinoma testis dapat menyebabkan hidrokel sekunder. Pada banyak kasus akan terjadi penyerapan spontan bila proses yang menstimulasi produksi cairan yang berlebihan telah hilang.

Apa yang didapat pada pemeriksaan fisik?

Skrotum akan tampak lebih besar dari yang lain. Palpasi pada skrotum yang hidrokel terasa ada fluktuasi, dan relatif kenyal atau lunak tergantung pada tegangan di dalam hidrokel. Permukaan biasanya halus. Langkah diagnostik yang paling penting adalah transiluminasi massa hidrokel dengan cahaya di dalam ruang gelap. Hidrokel berisi cairan jernih, straw-colored dan mentransiluminasi (meneruskan) berkas cahaya. Kegagalan transiluminasi dapat terjadi akibat penebalan tunika vaginalis karena infeksi kronik atau massa di skrotum tersebut bukan hidrokel.

Palpasi hidrokel seperti balon yang berisi air. Bila jumlah cairan minimum, testis relatif mudah diraba. Sedangkan bila cairan yang terkumpul banyak, testis akan sulit diraba. Juga penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika vaginalis. Normalnya korda spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan hernia skrotalis yang kadang-kadang transiluminasinya juga positif. Pada hernia skrotal yang besar dapat dikonfirmasi dengan terdengarnya bising usus dalam skrotum, terdapat sedikit udara usus pada foto Rontgen (sinar x), dan massa dapat berkurang dengan mendorong ke dalam rongga perut pasien pada posisi tiduran dengan kepala lebih rendah daripada kaki.

Page 5: penyakit skrotalis

Bagaimana terapinya?

Beberapa hernia seperti hernia traumatik pada anak-anak, akan diserap spontan dalam satu minggu sampai satu bulan. Pada kasus seperti ini dilakukan terapi konservatif. Pada kelompok usia yang lebih tua, hidrokel dapat diserap secara spontan bila timbul akibat overproduksi cairan seperti yang ditemukan sekunder karena epididimitis akut pada penderita dewasa di mana hidrokel terjadi karena ketidakseimbangan antara produksi cairan dan resorbsinya hidrokel tidak dapat hilang spontan. Pada pasien seperti ini aspirasi jarum pada hidrokel bukan merupakan terapi yang adekuat karena hidrokel akan timbul lagi.

Terapi yang tepat dan adekuat adalah pembedahan. Dilakukan reseksi dan pengangkatan sebagian besar lapisan parietal tunika vaginalis sehingga membran yang bersekresi dan ruang untuk penumpukan dihilangkan, sehingga mencegah rekurensi hidrokel.

HERNIA INGUINOSKROTAL

Hernia inguinoskrotal adalah kantong hernia indirek yang menonjol ke dalam skrotum melalui kanal inguinal, dan cincin inguinal esternal. Sehingga tampak sebagai massa di dalam krotum. Diagnosis ditegakkan berdasarkan penebalan sepanjang korda spermatikus akibat penekanan kantong hernia dan isinya. Hernia dapat berisi omentum atau usus atau keduanya. Pada hernia yang berisi bagian usus ditemukan bising usus di dalam skrotum kecuali bila terdapat ileus. Pada pemeriksaan x-ray didapatkan gambaran tipikal dari udara usus halus di dalam skrotum. Biasanya transiluminasi positif meskipun tidak sejernih pada hidrokel. Bila hernia dapat masuk kembali atau didorong ke dalam rongga perut biasanya pasien tidak memepunyai keluhan. Bila tidak dapat dimasukkan kembali dipikirkan adanya hernia inkarserata yang memerlukan pembedahan. Bila terjadi strangulasi (dengan berkurangnya suplai darah kebagian usus) pasien mengeluhkan gejala sumbatan usus dan benjolan akan terasa sangat sakit. Pada pasien seperti ini harus dilakukan operasi segera.

SPERMATOKEL

Spermatokel adalah kista retensi bagian kepala epididimis atau tubulus rete testis. Spermatokel dapat meneruskan cahaya pada pemeriksaan transiluminasi. Hal yang penting untuk diagnosis adalah terabanya spermatokel yang dapat dengan mudah dibedakan dengan testis. Pada palpasi spermatokel teraba kenyal,berbentuk bulat atau lonjong dan pada umumnya tidak sakit. Bila spermatokel masih kecil tidak memerlukan terapi khusus. Tetapi bila spermatokel membesar atau menimbulkan rasa sakit memerlukan tindakan operasi pengangkatan.

KARSINOMA TESTIS

Page 6: penyakit skrotalis

Karsinoma testis dapat berkembang menjadi hidrokel sekunder, epididimitis, atau bahkan hematokel. Testis normal teraba kenyal. Bila terdapat area pada testis yang lebih keras dari area lain pada testis harus dipikirkan adanya keganasan. Pembesaran bagian testis seperti bagian bawah atau lainnya yang berhubungan atau tidak berhubungan dengan pengerasan bagian tersebut harus dicurigai sebagai karsinoma. Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk membantu penegakan diagnosis. Bila diagnosis masih tidak jelas sebaiknya segera dilakukan operasi eksplorasi.

Page 7: penyakit skrotalis
Page 8: penyakit skrotalis