Penyakit-penyakit karena helminthes

13
A. Ascariasis (Ascaris lumbricoides) Hospes Ascaris Lumbricoides adalah manusia. Penyakit yang ditimbulkan adalah ascariasis. Cara infeksinya melalui mulut(per oral), tertelan telur infektif. Distribusi geografik adalah 70%prevalensi di Indonesia pada 1970-1980 Morfologi: Cacing dewasa Bentuk silindris dengan ukuran betina 20-35cm dan jantan 15-20 cm. Kepala mempunyai 3 bibir, satu terletak mediodorsal dan 2 ventrolateral. Ekor betina lurus dan lancip, jantan melengkung. Pada ujung post terdapat duri-duri halus copulatory spikula. Larva ascaris di dalam jaringan paru Pada perwanaan HE, larva berwarna ungu tua, reaksi radang(sel- sel polimorf dan eusinofil) di sekitar larva Telur Terdapat 2 macam telur: yang dibuahi (fertilized egg) dan yang tak dibuahi( unfertilized egg) Telur yang dibuahi ukuran 60-45 mikron, bentuk agak lonjong dengan dinding luar tebal berwarna cokelat karena zat warna empedu, dinding telur terdiri dari 3 lapisan.Terdapat lapisan albuminoid bergerigi yang tebal, biasanya terdapat 1-4 sel. Telur yang tidak dibuahi bentuk lebih lonjong daripada yang dibuahi. Dinding tipis, lapisan albumin lebih tipis, seluruh bagian dalam telur berisi granula.

description

A. Ascariasis (Ascaris lumbricoides)Hospes Ascaris Lumbricoides adalah manusia. Penyakit yang ditimbulkan adalah ascariasis. Cara infeksinya melalui mulut(per oral), tertelan telur infektif. Distribusi geografik adalah 70%prevalensi di Indonesia pada 1970-1980B. Cacing Tambang(Hookworm)Terdapat dua jenis cacing tambang yaitu Necator americanus dan ancylostoma duodenale. Hospes definitifnya manusia. Penyakitnya adalah infeksi cacing tambang. Ancylostomiasis. Cara Infeksi adalah melalui larva sedikit/ larva filari menembus kulit.

Transcript of Penyakit-penyakit karena helminthes

A. Ascariasis (Ascaris lumbricoides)Hospes Ascaris Lumbricoides adalah manusia. Penyakit yang ditimbulkan adalah ascariasis. Cara infeksinya melalui mulut(per oral), tertelan telur infektif. Distribusi geografik adalah 70%prevalensi di Indonesia pada 1970-1980

Morfologi:Cacing dewasaBentuk silindris dengan ukuran betina 20-35cm dan jantan 15-20 cm. Kepala mempunyai 3 bibir, satu terletak mediodorsal dan 2 ventrolateral. Ekor betina lurus dan lancip, jantan melengkung. Pada ujung post terdapat duri-duri halus copulatory spikula. Larva ascaris di dalam jaringan paruPada perwanaan HE, larva berwarna ungu tua, reaksi radang(sel-sel polimorf dan eusinofil) di sekitar larvaTelurTerdapat 2 macam telur: yang dibuahi (fertilized egg) dan yang tak dibuahi( unfertilized egg)Telur yang dibuahi ukuran 60-45 mikron, bentuk agak lonjong dengan dinding luar tebal berwarna cokelat karena zat warna empedu, dinding telur terdiri dari 3 lapisan.Terdapat lapisan albuminoid bergerigi yang tebal, biasanya terdapat 1-4 sel.Telur yang tidak dibuahi bentuk lebih lonjong daripada yang dibuahi. Dinding tipis, lapisan albumin lebih tipis, seluruh bagian dalam telur berisi granula.Telur infektif morfologi seperti telur dibuahi, berisi rhabditoid larva, terbentuk sesudah 3 minggu di tanah.

Daur hidup:Telur dalam lingkungan sesuai menjadi infektif(3mnggu) kemudian tertelan manusia dan menetas di usus halus. Kemudian ke pembuluh darah dan limfe lalu ke jantung ke paru ke alveolus dan naik ke bronkiolus-faring kemudian terjadi rangsangan batuk dan jika tertelan kembali ke esofagus akan menuju usus halus dan menjadi cacing dewasa. Waktu untuk siklus diatas 2 bulan.

Patologi dan gejala klinisGejala ditimbulkan cacing dewasa dan larva. Larva di paru, alveolus rentan terjadi perdarahan, batuk, demam dan eusinofilia dan bermanifestasi menjadi sindrom loeffler. Pada cacing dewasa dalam jumlah ringan, gejala gangguan usus ringan(mual, nafsu makan berkurang, diare dan konstipasi.Pada infeksi berat, terutama pada anak2, obstruksi usus,malabsorbsi, malnutrisi. Kadang cacing dewasa bergerak ke saluran empedu, apendiks atau ke bronkus sehinggan menimbulkan gawat darurat sehinga memerlukan penangan operatif.

PrognosisBaik, tanpa pengobatan dapat sembuh sendiri dalam 1,5 tahun. Dengan pengobatan kesembuhan 70-99%

Diagnosa dan terapi:Tabel 1.Major Human Intestinal Parasitic Nematodes

Parasitic Nematode

FeatureAscaris lumbricoides (Roundworm)Necator americanus, Ancylostoma duodenale (Hookworm)

Global prevalence in humans (millions)1221740

Endemic areasWorldwideHot, humid regions

Infective stageEggFilariform larva

Route of infection OralPercutaneous

Gastrointestinal location of wormsJejunal lumenJejunal mucosa

Adult worm size1540 cm712 mm

Pulmonary passage of larvaeYesYes

Incubation perioda (days)607540100

Longevity1 yN. americanus: 25 yA. duodenale: 68 y

Fecundity (eggs/day/worm)240,000N. americanus: 400010,000A. duodenale: 10,00025,000

Principal symptomsRarely gastrointestinal or biliary obstruction Iron-deficiency anemia in heavy infection

Diagnostic stageEggs in stoolEggs in fresh stool, larvae in old stool

TreatmentMebendazoleAlbendazolePyrantel pamoateMebendazolePyrantel pamoateAlbendazole

B. Cacing Tambang(Hookworm)Terdapat dua jenis cacing tambang yaitu Necator americanus dan ancylostoma duodenale. Hospes definitifnya manusia. Penyakitnya adalah infeksi cacing tambang. Ancylostomiasis. Cara Infeksi adalah melalui larva sedikit/ larva filari menembus kulit.

EpidemiologiInsidensi tinggi di Indonesia(pedesaan,perkebunan)

MorfologiCacing dewasaNecator Americanus:Cacing dewasa berbentuk silindris dengan ujung anterior melengkung tajam ke arah dorsal (seperti huruf S) warna kuning ke abu-abuan atau sedikit kemerahan. Jantan memiliki 7-9mm dan diameter 0,3mm. Betina memiliki ukuran 9-11mm dan D:0,4mm. Rongga mulut terdapat bentukan semilunar cutting plate. Ujung post cacing jantan terdapat bursa kopulatrix dan sepasang spikula. Ujung post cacing betina runcing, vulva terletak di bag tengah tubuh.Ancylostoma duodenale:Berbentuk silindris dan relative gemuk, terdapat lengkunagn cervical ke arah dorso anterior(seperti huruf C), warna merah muda atau coklat muda ke abu-abuan. Cacing jantan memiliki ukuran p:8-11mm D:0,4-0,5 mm dan betina etina P: 10-13mm D:0,6 mm. Rongga mulut terdapat sepasang gigi ventral, gigi luar ukuran lebih besar. Ujung post cacing betina tumpul, cacing jantan memp bursa kopulatrix

LarvaTerdapat dua jenis stadium larva:Larva rhabditiformBentuk agak gemuk dan pendek, ukuran 300-20mikron. Mulut sempit, panjang, esophagus panjangnya=1/4 panjang badan.Larva filariformBentuk langsing, panjang berekor runcing, mempunyai shealth(selubung), ukuran 600-25mikron, esophagus panjangnya 1/3 badan.Merupakan stadium non feeling

TelurTelur kedua jenis spesies tidak dapat dibedakan. Bentuk lonjong berdinding tipis, jernih tidak berwarna, ukuran 60-40 mikron. Telur berisi embrio yang terdiri dari 2-8 sel(morula)

Daur HidupTelur menetas dalam 1-1,5hr lalu menjadi larva rabditiform, dalam 3hr berubah menjadi larva filariform dan kemudian menembus kulit lalu menuju kapiler darah sampai ke jantung kanan dan kemudian ke paru, bronkus, trakea, laring, dan usus halus

Patologi dan gejala klinisStadium larva:Bila banyak filariform yg menembus kulit maka timbul perubahan pada kulit(ground itch)Stadium Dewasa:Gejala tergantung pada spesies dan jumlah cacing. N. americanus menyebabkan kehilangan darah 0,0005-0,1cc/hari. A.duodenale menyebabkan kehilangan darah 0,08-0,34cc/hr. Akibat kehilangan darah adalah anemia dan kemudian daya tahan tubuh berkurang.

Diagnosis dan pengobatanMebendazolePyrantel pamoateAlbendazole

C. Taeniasis Taenia SaginataHospesnya adalah manusia dengan hospes perantara sapi. Penyakit yang muncul taeniasis saginata. Cara infeksi melalui makan daging sapi mengandung cyste cercusbovis kurang matang.

EpidemiologiBanyak ditemukan di Negara yang penduduknya banyak mengkonsumsi daging sapi/kerbau. Di Indonesia terutama di bali, Jakarta.

MorfologiCacing dewasaScolex(kepala) bentuk bulat diameter 1-2mm, mempunyai 4 buah sucker(alat pengisap), setengah bulat,tidak mempunyai rostelum pada kepala. P:4-12m, mempunyai 1000 proglottid terdiri dari proglottid belum matang di belakang leher, proglottid mattang di bagian tengah, dan proglottid gravid di sepertiga post. Proglotoid gravid ukuran panjang lebih besar dari lebar, besar 16x6mm. Cabang uterus berjumlah 15-30 dan berisi telur. Tidak mempunyai uterine pore(lubang uterus), genital pore terletak di tepi/sisi lateral.

TelurBerbentuk bulat, berdinding tebal dgn struktur radiair, D:35 mikron. Telur berisi heksakan embrio. Telur taenia saginata dan taenia solium tidak dapat dibedakan.

Daur HidupTelur melekat pada rumput dan dimakan ternak lalu menjadi embrio heksakan menetas di usus ternak kemudian menembus dinding usus dan masuk saluran getah bening kemudian ikut alir darah dan ke jaringan ikat sela otot kemudian tumbuh menjadi sistiserkus bovis(larva taenia saginata). Dan kemudian dimakan manusia(masak kurang matang) hingga skoleks keluar dari cacing gelembung(dgn cara evaginasi dan melekat pada mukosa usus halus seperti yeyunum dan memerlukan 8-10 mnggu untuk menjadi dewasa.

Patologi dan Gejala klinisCacing dewasa biasanya menyebabkan gejala ringan: mual,sakit ulu hati, muntah,perut terasa tidak enak, mencret,pusing,gugup. Gejala berat jika proglotid masuk ke apendiks atau terjadinya obstruksi(ileus).

DiagnosisProglotid ditemukan pada tinja yang aktif bergerak atau keluar spontan, ditemukan juga telur dalam usap anus

PengobatanObat tradisional menggunakan biji labu merah, biji pinang. Untuk pengobat lama menggunakan kuinakrin, amodiakuin, niklosamid. Namun sekarang yang digunakan prazikuantel.

PrognosisUmumnya baik, meski kadang sulit mengeluarkan skoleksnya.

Taenia SoliumHospes definitifnya adalah manusia dengan hospes perantara babi. Penyakit yang ditimbulkan taeniasis solium, cystecercosis cellulosae. Cara infeksinya melalui makan daging babi mengandung cystecercus cellulosae, dimasak kuarng matang, autoinfeksi.

EpidemiologiSering ditemukan pada penduduk atau kalangan tertentu yang dibolehkan makan babi dan cara memasaknya.

MorfologiCacing DewasaScolex (kepala) bulat D:1mm, dengan 4 buah sucker(alat pengisap), mempunyai rostellum dan hocklets (kait-kait). Panjangnya 2-4 m, terdiri dari 1000. Proglotid Gravid ukuran lebih besar dari lebarnya, 1,5x. Cabang uterus berjumlah 7-12 dan berisi telur-telur. Cysticercus cellulose pada potongan melintang tampak potongan kepala, sucker dan kait-kait besar 1,5-2cm, bahan berasal dari otot babi. Bila sudah tua dapat mengalami pengapuran.

Daur HidupProglotid gravid(berisi kira2 30.000-50.000 telur) keluar melalui celah robekan pada proglotid dimakan hospes,dinding tercerna dan akhirnya embriohekasasan keluar dan menembus dinding usus, getah bening, alir darah, jaringan otot babi (lidah,punggung,dan pundak) kemudian dikonsumsi manusia sehingga dinding kista dicerna kemudian skoleks mengalami evaginasi dan melekat ke usus halus. Memerlukan waktu 3bulan untuk mennjadi cacing dewasa.

Patologi dan gejala klinisCacing dewasa: Biasanya seekor, gejala klinis tidak berarti: nyeri ulu hati, mencret, mual,obstipasi dan sakit kepala. Larva sistiserkosis, dapat menghinggapi jar sub kutis, mata,jaringan otak,otot jantung, hati, paru dan rongga perut kalsifikasi.Pada jaringan otak jarang menimbulkan kalsifikasi, tapi sering menimbulkan gejala seperti epilepsy, meningoensefalitis, gejala peningkatan tek intracranial, kadang dapat menimbulkan sumbatan pada ventrikel IV dan bisa menimbulkan kematian.

D. Strongiloidiasis (Strongiloides stercoralis)Penyakit yang ditimbulkan oleh Strongiloides Stercolaris adalah strongiloidiasis dan diare cochin china. Habitatnya berada intestinum tenue. Hospes definitifnya manusia, anjing, kucing.

Patologi dan gejala klinisBila filariform menembus kulit dalam jumlah besar, timbul kelainan kulit yang dinamakan creeping eruption yang sering disertairasa gatal yang hebat.Cacing dewasa enyebabkan kelainanp ada mukosa usus halus. Infeksi ringan padau mumnya terjadit anpa diketahui hospesnya karena tidak menimbulkan gejala. Infeksi sedang dapat menyebabkan rasa sakit seperti tertusuk-tusuk didaerah epigastrium tengah dan tidak menjalar. Mungkin ada mual dan muntah; diaredan konstipasi saling bergantian.

DiagnosisDiagnosis klinis tidak pasti karena strongiloidiasis tidak memberikan gejala yang nyata. Diagnosis pasti ialah dengan menemukan larva rabditiform dalam tinja segar,dalam biakan atau dalama spirasid uodenum. Biakkan selama sekurang-kurangnya 224j am menghasilkanl arva filariform dan cacing dewasa yang hidup bebas.

PengobatanAlbendazol 400mg satu/dua kali sehari selama 3 hari merupakan obat pilihan. Mebendazol 100mg 3x sehari selama 2 atau 4 minggu dapat memberikan hasil yang baik.