PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan...

135
PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DI RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN BATAM BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Oleh: Diana Hasudungan Nainggolan 21000588 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM 2018

Transcript of PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan...

Page 1: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT

DEMAM BERDARAH DENGAN METODE CERTAINTY

FACTOR DI RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN

BATAM BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Oleh: Diana Hasudungan Nainggolan

21000588

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM

2018

Page 2: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

i

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT

DEMAM BERDARAH DENGAN METODE CERTAINTY

FACTOR DI RUMAH SAKIT BUDI KEMULIAAN

BATAM BERBASIS WEB

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya

Oleh: Diana Hasudungan Nainggolan

21000588

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM

2018

Page 3: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut
Page 4: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut
Page 5: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Nama Mahasiswa : Diana Hasudungan Nainggolan

NIM : 21000588

Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit

Demam Berdarah Dengan Metode Certainty

Factor Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Berbasis Web

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tugas Akhir ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan

gelar akademik (Ahli Madya), baik di Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer (STMIK) GICI maupun di Perguruan Tinggi

lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam

naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar

pustaka;

2. Tugas Akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya

sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing;

3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan

ketentuan yang berlaku.

Batam, 20 Agustus 2018

Yang membuat pernyataan,

Diana Hasudungan Nainggolan

21000588

Page 6: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Demam Berdarah Dengan

Metode Certainty Factor Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam Berbasis

Web sesuai dengan yang direncanakan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, Penulis akan banyak menemui kesulitan dalam penyusunan Tugas Akhir

ini. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Alm Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan

Bangsa Batam

2. Bali Dalo, S.H. selaku Ketua Yayasan Permata Harapan Bangsa

3. Bapak Zainul Munir, ST.,MeTC, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer GICI

4. Sandy Suwandana, S.Kom., M.Kom, selaku Pembimbing yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis selama mengerjakan Tugas Akhir ini

5. Bapak Dedi Rahman Habibie, S.Kom., M.Kom, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Informatika, serta seluruh Staff Dosen dan Karyawan STMIK

GICI, yang telah banyak memberikan ilmu dan kemudahan dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca, Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya

demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Batam, 20 Agustus 2018

Penulis,

Diana Hasudungan Nainggolan

Page 7: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

vi

ABSTRAK

Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus

dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes

albopictus. Demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit menular yang

sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian. Biasanya penyakit

demam berdarah dengue terlambat didiagnosa. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk merancang dan membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa secara

klinis serta memberikan solusi untuk penyakit demam berdarah dengue sesuai

dengan pengetahuan dari seorang pakar. Sistem pakar ini berbasis web

menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL sebagai basis data. Metode

yang digunakan adalah certainty factor yaitu dengan memberikan nilai kepastian

dari setiap gejala-gejala demam berdarah dengue. Hasil pengujian berdasarkan

perhitungan manual dan perhitungan sistem memperoleh hasil yang sesuai

sehingga sistem mampu mendiagnosa secara klinis dan sistem mampu

memberikan informasi dan solusi tentang penyakit demam berdarah dengue

berdasarkan pengetahuan dan kemampuan dari dokter.

Kata Kunci: Certainty factor, demam berdarah dengue, sistem pakar, sistem

informasi.

Page 8: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

vii

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever is a disease caused by dengue virus. The disease

is spread through bite Aedes aegepty and Aedes albopictus mosquitoes. Dengue

hemorrhagic fever is one of the most common infectious diseases that causes

epidemics and causes death. Dengue hemorrhagic fever is diagnosed late. The

purpose of this study is to design and create an expert system capable of clinical

diagnosis and provide solutions for dengue hemorrhagic fever according to expert

knowledge. This expert system is web based using PHP and MySQL

programming language as database. The method used is a certainty factor that

gives the certainty value of every symptom of dengue hemorrhagic fever

symptoms. The results of the tests based on manual calculations and system

calculations get the appropriate results so that the system can diagnose clinically

and the system can provide information and solutions about dengue-inflammatory

disease based on the knowledge and capabilities of a physician.

Keywords: Certainty factor, dengue hemorrhagic fever, expert system,

information system.

Page 9: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

viii

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 3

1.4 Tujuan Penelitian........................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7

2.1 Teori Pendukung ........................................................................... 7

2.1.1 Sistem .................................................................................. 8

2.1.2 Informasi .............................................................................. 9

2.1.3 Sistem Informasi .................................................................. 10

2.2 Analisa Sistem ............................................................................... 11

2.3 Perancangan Sistem....................................................................... 12

2.4 Aliran Sistem Informasi ................................................................ 13

2.5 Flowchart ...................................................................................... 14

Page 10: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

ix

2.6 Data Flow Diagram (DFD) .......................................................... 17

2.7 Diagram Konteks........................................................................... 18

2.8 ERD ............................................................................................... 19

2.9 Sistem Pakar .................................................................................. 20

2.10 Definisi Diagnosa .......................................................................... 21

2.11 Certainty Factor ............................................................................ 22

2.12 WEB .............................................................................................. 31

2.13 Database........................................................................................ 32

2.14 Database Mysql ............................................................................. 33

2.15 Personal Home Page (PHP) .......................................................... 33

2.16 HyperText Markup Language (HTML) ........................................ 34

2.17 Xampp ........................................................................................... 34

2.18 Java Script ..................................................................................... 35

2.19 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 39

3.1 Kerangka Kerja ............................................................................. 39

3.2 Gambaran Umum Perusahaan ....................................................... 42

3.3 Visi dan Misi Perusahaan .............................................................. 44

3.4 Logo Perusahaan ........................................................................... 45

3.5 Denah Lokasi................................................................................. 46

3.6 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................... 47

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ........................................... 52

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ...................................................... 52

4.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan ................................................... 54

4.2.1 Analisis Peran Pengguna ..................................................... 55

4.2.2 Perancangan Sistem ............................................................. 56

4.2.3 Perancangan Design Interface ............................................. 60

4.3 Implementasi ................................................................................. 69

4.4 Pengujian Sistem (Testing)............................................................ 75

Page 11: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

x

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 78

5.1 Kesimpulan.................................................................................... 78

5.2 Saran .............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80

LAMPIRAN .................................................................................................... 81

Page 12: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

xi

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 2.1 Simbol-Simbol ASI ...................................................................... 13

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Flowchart ............................................................ 15

Tabel 2.3 Simbol-Simbol DFD .................................................................... 17

Tabel 2.4 Simbol-Simbol Diagram Konteks ................................................ 18

Tabel 2.5 Simbol-Simbol ERD .................................................................... 19

Tabel 2.6 Nilai User ..................................................................................... 24

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sistem ................................................................ 75

Page 13: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

Gambar 2.1 Simbol Mysql............................................................................ 33

Gambar 2.2 Simbol Xammp ......................................................................... 34

Gambar 3.1 Kerangka Kerja ........................................................................ 39

Gambar 3.2 Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam ...................................... 43

Gambar 3.3 Logo Perusahaan ...................................................................... 45

Gambar 3.4 Denah Lokasi............................................................................ 46

Gambar 3.5 Struktur Organisasi ................................................................... 47

Gambar 4.1 Aliran Sistem Informasi Yang Berjalan ................................... 53

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Pakar ........................................................... 57

Gambar 4.3 Diagram Konteks...................................................................... 58

Gambar 4.4 Entity Relationship Diagram .................................................... 59

Gambar 4.5 Perancangan Menu Utama ....................................................... 60

Gambar 4.6 Perancangan Menu Data Pasien ............................................... 61

Gambar 4.7 Perancangan Menu Check Up .................................................. 62

Gambar 4.8 Perancangan Hasil Diagnosa .................................................... 63

Gambar 4.9 Perancangan Data Pakar ........................................................... 65

Gambar 4.10 Perancangan Menu History ...................................................... 67

Gambar 4.11 Perancangan Login Pakar ......................................................... 68

Gambar 4.12 Menu Utama ............................................................................. 70

Gambar 4.13 Menu Data Pasien..................................................................... 70

Gambar 4.14 Menu Check Up ........................................................................ 71

Gambar 4.15 Menu Check Up ........................................................................ 72

Gambar 4.16 Menu Hasil Diagnosa ............................................................... 72

Gambar 4.17 Menu Data Pakar ...................................................................... 73

Gambar 4.18 Menu History............................................................................ 74

Gambar 4.19 Menu Login .............................................................................. 74

Page 14: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Munculnya suatu penyakit telah menjadi kecemasan yang menakutkan yang

selalu menghantui manusia. Karena sampai saat ini resiko adanya suatu penyakit

masih menjadi penyebab utama kematian seseorang. Meningkatnya

perkembangan teknologi di berbagai bidang telah mendorong ditemukannya

berbagai hal baru di bidang kedokteran, misalnya penyakit infeksi, ginjal, dan

sebagainya. Untuk dapat mengetahui seseorang dalam keadaan sehat atau sakit,

banyak hal yang dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan memeriksa diri

secara berkala dan berkonsultasi ke dokter. Hal ini sangat bermanfaat bagi

kesehatan, dikarenakan bila terdapat penyakit yang berbahaya dapat segera

melakukan tindakan pencegahan dengan cepat.

Penyakit demam berdarah merupakan masalah kesehatan di Indonesia.

Seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit demam

berdarah, penyebab virus maupun nyamuk penularnya sudah tersebar luas di

perumahan penduduk maupun fasilitas umum diseluruh Indonesia. Tidaklah aneh

apabila kita sering kali membaca di media cetak tentang adanya berita

berjangkitnya penyakit demam berdarah di berbagai wilayah Indonesia hampir di

sepanjang waktu dalam satu tahun.

Penyakit demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh

virus dengue dan ditularkan melalui gigitan Nyamuk Aedes aegepty dan Aedes

albopictus. Penyakit ini merupakan salah satu jenis kesehatan yang mengganggu

Page 15: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

2

produktivitas setiap orang dan merupakan salah satu penyakit menular yang sering

menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian. Seorang yang menderita

penyakit demam berdarah pada awalnya akan menderita demam tinggi. Dalam

keadaan demam ini tubuh banyak kekurangan cairan karena terjadinya penguapan

yang lebih banyak dari pada biasanya. Gejala penyakit demam berdarah selama

ini hanya di diagnosa masyarakat awam berdasarkan ciri-ciri yang diketahui tanpa

fakta dan tindakan medis lainnya. Sehingga masyarakat atau penderita sulit

membedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa.

Akibatnya penyakit tersebut di tangani dengan cara yang salah.

Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan

pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang

biasanya hanya di pecahkan oleh seorang pakar didalam bidang tersebut. Dan

pada dasarnya sistem pakar tersebut di terapkan untuk mendukung aktivitas

pemecahan masalah. Sistem pakar biasanya digunakan untuk konsultasi, analisis,

diagnosis dan membantu mengambil keputusan.

Metode Certainty Factor merupakan salah satu teknik yang digunakan

untuk mengatasi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Faktor kepastian

atau Certainty Factor menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian

berdasarkan bukti atau penilaian pakar. Certainty Factor menggunakan suatu nilai

untuk mengasumsi derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data.

Agar tidak terjadi kesalahan diagnosa dan untuk mempermudah masyarakat

atau penderita mengetahui sejak dini penyakit yang diderita dan agar tidak

terlambat mendapatkan pengobatan dikarenakan seorang dokter atau pakar

memiliki keterbatasan waktu. Maka dibangun suatu sistem yang dapat membantu

Page 16: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

3

menyelesaikan masalah tersebut berupa sistem pakar dengan metode Certainty

Factor.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti memilih judul penelitian

yaitu “PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM

BERDARAH DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DI RUMAH SAKIT

BUDI KEMULIAAN BATAM BERBASIS WEB”.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas

maka diperlukan suatu jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Maka

rumusan masalah yang akan dijadikan dasar pembahasan dalam tugas akhir ini

adalah:

1. Bagaimana proses diagnosa penyakit demam berdarah pada Rumah Sakit

Budi Kemuliaan Batam?

2. Bagaimana cara menerapkan metode Certainty Faktor dalam proses diagnosa

penyakit demam berdarah pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam?

3. Bagaimana implementasi sistem pakar diagnosa penyakit demam berdarah

berdasarkan rancangan sesuai dengan metode Certainty Faktor?

1.3 Batasan Masalah

Agar batasan masalah terarah dan menghindari pembahasan menjadi terlalu

luas, maka perlu membatasinya. Maka dapat diuraikan batasan masalahnya

sebagai berikut:

Page 17: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

4

1. Proses yang dibuat hanya meminta data gejala-gejala yang diderita pasien

demam berdarah.

2. Menerapkan sistem pakar dengan metode Certainty Faktor yang dapat

memberikan hasil pengambilan keputusan dari gejala pasien.

3. Hanya laporan gejala-gejala pasien dan nilai dari pakar sebagai pencatatan

data.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian, perancangan serta pengimplementasian Sistem Pakar

Diagnosa Penyakit Demam Berdarah pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

yaitu:

1. Untuk mengetahui proses diagnosa penyakit yang ada di Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam.

2. Untuk menerapkan sistem yang dirancang sesuai kebutuhan Rumah Sakit

Budi Kemuliaan Batam.

3. Untuk mengimplementasikan sistem yang dirancang telah sesuai dengan

metode Certainty Faktor.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah sistem yang sudah di rancang dapat memberikan kontribusi positif bagi

Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam, adapun manfaatnya sebagai berikut:

1. Dapat mendiagnosa penyakit demam berdarah secara cepat dan tepat.

Page 18: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

5

2. Dapat meningkatkan kinerja dalam menyediakan informasi tentang diagnosa

penyakit demam berdarah.

3. Mampu mengimplementasikan sistem secara optimal.

4. Dapat meningkatkan kinerja pada proses diagnosa di Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam.

5. Mengetahui sejak dini tentang penyakit yang dialami agar tidak semakin

parah.

6. Dapat membantu untuk mengetahui penyakit demam berdarah pada pasien

dan penanganannya.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami isi dari penelitian ini maka

dikelompokkan menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai masalah umum dari masalah yang

ada, diantaranya adalah latar belakang, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi beberapa teori–teori dasar yang mendukung pada

proses permasalahan diatas yang di ambil dari berbagai sumber

seperti buku, jurnal, atau artikel-artikel lain yang mendukung

dalam proses penelitian serta pembahasan mengenai penelitian-

Page 19: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

6

penelitian terdahulu. Uraian tersebut diantaranya berkaitan tentang

sistem pakar diagnosa penyakit demam berdarah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan kerangka kerja, visi dan misi, struktur

organisasi, dan gambaran umum perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisi tentang analisis sistem pakar diagnosa penyakit

demam berdarah dengan metode Certainty Factor yang sedang

berjalan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam, merancang sistem

yang akan dibuat, serta mengimplementasikan sistem yang telah

dirancang sesuai dengan kebutuhan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pembahasan serta saran untuk

pengembangan sistem selanjutnya.

Page 20: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pendukung

Landasan teori adalah rujukan suatu masalah yang akan anda teliti, dengan

kata lain yakni sebuah artikel atau paragraf yang berbentuk sebuah teks informasi

(bisa berupa catatan) yang mendasari suatu eksperimen atau penelitian.

Landasan teori bisa diartikan sebagai pemahaman para ahli akan sebuah teorinya

yang terkait dengan penelitian yang sedang anda lakukan.

Landasan adalah tempat atau wadahnya penelitian dan sedangkan arti teori

adalah berupa pendapat dari para ahli mengenai apa yang sedang anda teliti.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa landasan teori bisa diartikan sebagai

pemahaman para ahli akan sebuah teorinya yang terkait dengan penelitian yang

sedang anda lakukan.

Menurut pendapat Emory Cooper (dalam Umar, 2004:50) mengatakan teori

adalah suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variabel yang berkaitan

satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasi sehingga dapat

menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu. Menurut

Siswoyo (dalam Mardalis, 2003:42) bahwa teori diartikan sebagai seperangkat

konsep dan definisi yang saling berhubungan yang mencerminkan suatu

pandangan sistematik mengenai fenomena dengan menerangkan hubungan antar

variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan fenomena. Menurut

Hoy & Miskel (dalam Sugiyono, 2010:55) teori adalah seperangkat konsep,

Page 21: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

8

asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan

menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi.

2.1.1 Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012) sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau

himpunan dari unsur, kompenen, atau variabel yang terorganisasi, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Menurut Agus

Mulyanto (2009) yang dimaksud dengan sistem adalah sebagai sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses

transformasi yang teratur.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling

berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Mustakini (2009), suatu sistem mempunyai karakteristik.

Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau

subsitem-subsistem. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa

suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Suatu sistem mempunyai batas system (Boundary). Ruang lingkup sistem

merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain

Page 22: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

9

atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan

suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (Environment). Bentuk apapun

yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi

operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar

sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut.

4. Suatu sistem mempunyai penghubung (Interface). Media yang

menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung

sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu

subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung

tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang

membentuk satu kesatuan.

5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal). Suatu sistem mempunyai tujuan dan

sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak

memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.2 Informasi

Menurut Jogianto (2011), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang berguna bagi pemakainya. dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan

bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi informasi yang akan berguna

bagi para pemakainya untuk mengambil sebuah keputusan terhadap hal tertentu.

Page 23: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

10

Menurut Jogiyanto (2005), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

2.1.3 Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch (2008), sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian. Menurut Jogianto (2005), Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi

harian, mendukung oprasi, bersifat majerial dari kegiatan strategi dari suatu

organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.

Sistem Informasi juga mempunyai komponen-komponen yang disebut

dengan blok bangunan (building Block) yaitu:

1. Blok Masukkan (Input Block)

Blok masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok Model (Model Block)

Kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi

data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah

ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi yang berupa informasi yang berkualitas dan

dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai

sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Page 24: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

11

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

serta membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh. Teknologi

terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware/brainware),

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lain,

tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak

untuk memanipulasinnya. Basis data diakses dan dimanipulasi dengan

menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database

Management System).

6. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendali dirancang dan diterapkan secara khusus untuk

menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.

2.2 Analisa Sistem

Menurut McLeod (2001) yang diterjemahkan oleh Teguh Analisis Sistem

adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang

sistem yang baru atau diperbarui. Menurut McLeod (2001) tahap-tahap analisis

sistem adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan penelitian sistem.

b. Mengorganisasikan tim proyek.

c. Mendefinisikan kebutuhan sistem informasi.

Page 25: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

12

d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem.

e. Menyiapkan usul rancangan.

f. Menyetujui atau menolak rancangan sistem.

Menurut Jones dan Rama (2006) Systems analysis is the next phase of

systems development. Yang diterjemahkan sebagai berikut Analisis sistem adalah

tahap lanjutan dari pengembangan sistem. Berdasarkan pendapat-pendapat diatas,

dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah tahap lanjutan dari

pengembangan sistem untuk merancang sistem yang baru atau yang diperbaharui.

Menurut Bodnar dan Hopwood (2002) tujuan analisis sistem dapat diikhtisarkan

sebagai berikut:

a. Untuk memperbaiki kualitas informasi.

b. Untuk memperbaiki pengendalian intern.

c. Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan.

2.3 Perancangan Sistem

Penentuan proses data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu

berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang

digunakan. Menurut Whitten, Bentley dkk (2004) System design is the

specification or construction of a technical , computer based solution for the

business requirements identified in a system analysis. Yang diterjemahkan sebagai

berikut: Perancangan sistem adalah spesifikasi atau perwujudan dari solusi teknis

berbasiskan komputer untuk kebutuhan bisnis yang diidentifikasikan di sistem

analisis. Menurut Romney dan Steinbart (2006) System design is the process of

preparing detail specifications for development of a new information system.

Page 26: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

13

Yang diterjemahkan sebagai berikut: Perancangan sistem adalah suatu proses

detail spesifikasi untuk mengembangkan sebuah sistem informasi yang baru.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

perancangan sistem adalah proses mengimplementasikan hasil-hasil dari analisis

sistem ke dalam suatu rancangan sistem yang baru. Menurut McLeod yang

diterjemahkan oleh Teguh, (2001) tahap-tahap perancangan sistem informasi

adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci.

b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.

c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem.

d. Memilih konfigurasi terbaik.

e. Menyiapkan usulan penerapan.

f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem.

2.4 Aliran Sistem Informasi

Menurut Rety Handayani (2016) Aliran Sistem Informasi (ASI) merupakan

bagan yang menunjukan arus pekerjaan serta keseluruhan dari sistem. Bagan ini

menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem Adapun

simbol-simbol yang dapat digunakan pada Aliran Sistem Informasi (ASI) ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Simbol-Simbol ASI

No Gambar Nama Fungsi

1. Proses

(proces)

Menunjukkan kegiatan proses dari

operasi program komputer

Page 27: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

14

2. Dokumen

(Document)

Menunjukkan dokumen input dan

output untuk proses manual, mekanik

atau computer

3. Kegiatan

manual

Menunjukkan kegiatan manual

4. Terminator Permulaan (start) atau akhir (stop)

dari suatu kegiatan

5. Garis alir Menunjukkan jalur dari proses

6. Input/output Proses input dan output data,

perameter, informasi

7. Keputusan

(decisiona)

Menunjukkan penyeleksian data yang

memberikan pilihan untuk langkah

selanjutnya

8. Drum

magnetic

Menunjukkan input/output yang

menggunakan drum magnetic

9. Pengarsipan Persiapan data non komputer yang

diurutkan berdasarkan historical/

penanggalan

2.5 Flowchart

Bagan alir sistem (flowchart system) merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan dari sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-

prosedur yang ada di dalam sistem serta menunjukkan apa yang dikerjakan di

Page 28: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

15

dalam sistem. Menurut Anhar (2012), Flowchart adalah penyajian yang sistematis

tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran

secara grafik langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program.

Menurut Community (2011), dalam jurnal Sistem Informasi Pengolahan

Data Pembelian Dan Penjualan Pada Toko Koloncucu Ternate Flowchart adalah

simbol-simbol pekerjaan yang menunjukkan bagan aliran proses yang saling

terhubung. Jadi, setiap simbol flowchart melambangkan pekerjaan dan

instruksinya. Simbol-simbol flowchart adalah standar yang ditentukan oleh

Amerika National Standard Institute Inc. Adapun simbol-simbol flowchart adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Flowchart

No

Simbol

Nama

Fungsi

1.

Terminator

Pemula/akhir program.

2.

Garis Alir

(Flow Line)

Arah Aliran Program.

4

3.

3

Input/Output Data

Proses Input/Output Data.

Page 29: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

16

4.

Process

Proses Pengolahan Data

6

5.

Decision

Perbandinagn Pernyataan,

Penyeleksian Data Yang

Memberikanpilihan Untuk

Langkah Selanjutnya.

6.

On Page Connector

Penghubung Bagian-Bagian

Flowchart Pada Halaman

Yang Sama.

7.

Off Page Connector

Penghubung Bagian-Bagian

Flowchart Pada Halaman

Yang Berbeda.

9

8.

Document

Merupakan Simbol Untuk

Data Yang Berbentuk Kertas

Maupun Informasi

9.

Magnetic disk

Simbol Untuk Database

Yang di gunakan Dalam

Program.

Page 30: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

17

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Sutabri, 2012:116 Data Flow Diagram adalah suatu network yang

menggambarkan suatu system automatic atau komputerisasi, manualisasi, atau

gabungan dari keduanya, yang penggambaranya disusun dalam bentuk kumpulan

komponen sitem yang saling berhubungan sesuai aturan mainnya.

Salah satu keuntungan menggukan DFD adalah memudah kan pemakai

yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang

dikerjakan, simbol- simbol dapat dilihat pada tabel dibawah:

Table 2.3 Simbol-simbol DFD

No Gambar Nama Fungsi

1

Kesatuan luar

( External Entity)

Merupakan kesatuan diluar

sistem yang memberikan input

atau menerima output dari

sistem

2

Proses (process)

Menggambarkan bagian dari

sistem yang mentransformasikan

input dan output data

3 Aliran data (data

flow)

Dipakai untuk menunjukkan

arus data yang dapat berupa

masukan atau hasil dari proses

4

Penyimpanan data

(Data storage)

Merupakan sarana yang

digunakan untuk menyimpan

data

Page 31: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

18

2.7 Diagram Konteks

Didalam penelitiannya, Putra, 2009 menuliskan bahwa diagram konteks

merupakan diagram yang paling awal, yang digunakan untuk menggambarkan

sistem dan lingkungan luar sistem yang saling berhubungan, yang digambarkan

dengan lingkaran tunggal yang mewakili seluruh sistem. Diagram konteks

merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan

dikembangkan.

Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram konteks yaitu:

1. Memberikan gambaran seluruh sistem.

2. Terminal yang memberikan masukan kesistem disebut source.

3. Terminal yang menerima keluaran disebut sink

4. Hanya ada satu proses.

5. Tidak boleh ada store.

Table 2.4 Simbol-Simbol Diagram Konteks

Page 32: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

19

2.8 ERD

Menurut Putra,2009 dalam jurnal Sistem Informasi Penggajian Karyawan

Pada Commenditaire Vennontschap (CV) RGLBordir Dan Konveksi Pacitan

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang digunakan

untuk menghubungkan antar elemen (relational condition), dimana pada tahap

selanjutnya dapat diimplementasikan ke dalam. ERD merupakan gambaran dua

data yang dimodelkan dalam suatu diagram yang digunakan untuk

mendokumentasikan data dengan cara menentukan apa saja yang tedapat pada

entity dan bagaiman hubungan antara entity satu dengan yang lainnya. Simbol-

simbol ERD dapat dilihat dari tabel dibawah :

Table 2.5 Simbol-Simbol ERD

NO Gambar Nama Fungsi

1 Entitas (entity) Suatu objek yang dapat

diidentifikasi dalam lingkungan

pemaka

2 Relasi

(Relationship)

Menunjukkan adanya hubungan

diantara sejumlah entitas yang

berbeda

3 Atribut (Attribute)

Mendeskripsikan karakter entitas

4 Garis

Penghubung antara relasi dengan

entitas, relasi dan entitas dengan

atribut

Page 33: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

20

2.9 Sistem Pakar

Menurut Sutojo dkk. (2011) dan Siswanto (2010), sistem pakar disusun oleh

dua bagian utama, yaitu bagian lingkungan pengembangan (development

environment) dan lingkungan konsultasi (consulation environment). Lingkungan

pengembang digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun komponen-

komponennya dan memperkenalkan pengetahuan ke dalam knowledge base (basis

pengetahuan). Sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk

berkonsultasi sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasihat dari

sistem pakar layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar.

Menurut Jusak (2007) sistem pakar dapat didefinisikan sebagai sebuah

program komputer yang mencoba meniru atau mensimulasikan pengetahuan

(knowledge) dan ketrampilan (skill) dari seorang pakar pada area tertentu.

Selanjutnya sistem ini akan mencoba memecahkan suatu permasalahan sesuai

dengan kepakarannya. Sistem pakar dibuat dibuat pada wilayah pengetahuan

tertentu untuk suatu kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di

satu bidang. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana

yang dilakukan seorang pakar Kusrini (2006).

1. Struktur Sistem Pakar

Menurut Jusak (2007) secara umum struktur sebuah sistem pakar terdiri atas

tiga komponen utama, yaitu: knowledge base, working memory dan inference

engine.

a. Knowledge base (basis pengetahuan) adalah bagian dari sebuah sistem

pakar yang mengandung/menyimpan pengetahuan (domain knowledge).

Knowledge base yang dikandung oleh sebuah sistem pakar berbeda

Page 34: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

21

antara satu dengan yang lain tergantung pada bidang kepakaran dari

sistem yang dibangun. Misalnya, medical expert sistem akan memiliki

basis pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan medis.

Knowledge base dipresentasikan dalam berbagai macam bentuk, salah

satunya adalah dalam bentuk sistem berbasis aturan (ruled-based system).

b. Working memory mengandung/menyimpan fakta-fakta yang ditemukan

selama proses konsultasi dengan sistem pakar. Selama proses konsultasi,

user memasukkan fakta-fakta yang dibutuhkan. Kemudian sistem akan

mencari padanan tentang fakta tersebut dengan informasi yang ada dalam

knowledge base untuk menghasilkan fakta baru. Sistem akan

memasukkan fakta baru ini ke dalam working memory. Jadi working

memory akan menyimpan informasi.

c. Inference engine bertugas mencari padanan antara fakta yang ada di

dalam working memory dengan fakta-fakta tentang domain knowledge

tertentu yang ada di dalam knowledge base, selanjutnya inference engine

akan menarik/mengambil kesimpulan dari masalah yang diajukan kepada

sistem.

2.10 Definisi Diagnosa

Istilah diagnosa sering kita dengar dalam istilah medis. Menurut Thorndike

dan Hagen dalam Suherman (2011), diagnosa dapat diartikan sebagai:

1. Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease)

apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang

seksama mengenai gejala-gejalanya (symptons).

Page 35: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

22

2. Studi yang seksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan

karakteristik atau kesalahan-kesalahan dan sebagainya yang esensial.

3. Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang seksama atas

gejala-gejala atau fakta tentang suatu hal

Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa di dalam konsep

diagnosa, telah tercakup pula konsep prognosanya. Dengan demikian dalam

proses diagnosa bukan hanya sekadar mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya,

serta latar belakang dari suatu kelemahan atau penyakit tertentu, melainkan juga

mengimplikasikan suatu upaya untuk meramalkan kemungkinan dan

menyarankan tindakan pemecahannya. Diagnosis memiliki beberapa manfaat,

antara lain:

1. Untuk menemukan atau mengidentifikasi kelemahan atau penyakit

(weakness, disease) apa yang dialami seseorang.

2. Untuk menemukan karakteristik atau kesalahan-kesalahan atas gejala-gejala

atau fakta tentang suatu hal.

3. Sebagai pertimbangan dalam upaya pengendalian penyakit di lapangan.

4. Salah satu upaya untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran suatu

penyakit atau wabah.

2.11 Certainty Factor

Menurut Sutojo, dkk (2010) awal mula teori certainty factor (CF) diusulkan

oleh Shortlife dan Buchanan pada 1975 untuk mengakomodasi ketidakpastian

pemikiran seorang pakar. Seorang pakar/ahli dalam hal ini biasanya dokter sering

kali menganalisis informasi yang ada dengan ungkapan seperti “mungkin”,

Page 36: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

23

“kemungkinan besar”, “hampir pasti”. Untuk mengakomodasi hal ini kita

menggunakan certainty factor guna menggambarkan tingkat keyakinan pakar

terhadap masalah yang sedang dihadapi. Kelebihan metode certainty factor

adalah:

1. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar yang mengandung

ketidakpastian.

2. Dalam sekali proses perhitungan hanya dapat mengolah data saja sehingga

keakuratan data tetap terjaga.

Sedangkan kekurangan metode certainty factor adalah:

1. Permodelan ketidakpastian proses perhitungan yang menggunakan

perhitungan metode certainty factor biasanya masih diperdebatkan.

2. Untuk data lebih dari 2 buah, harus dilakukan beberapa kali pengolahan data.

Certainty factor menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajat

keyakinan seorang pakar terhadap suatu data.

CF[H,E] = MB[H,E] – MD[H,E] [1]

Keterangan:

CF(H,E)= certainty factor hipotesa yang dipengaruhi oleh evidence e diketahui

dengan pasti

MB(H,E)= measure of belief terhadap hipotesa H, jika diberikan evidence E

(antara 0 dan 1)

MD(H,E)= measure of disbelief terhadap evidebce H, jika diberikan evidance E

(antara 0 dan 1) Certainty factor untuk kaidah premis tunggal

Page 37: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

24

CF[H,E]1= CF[H] * CF[E] [2]

Certainty Factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similarly

concluded rules):

CFcombineCF[H,E]1,2= CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * [1CF[H,E]1] [3]

CFcombineCF[H,E]old,3=CF[H,E]old +CF[H,E] 3 * (1CF[H,E] old] [4]

Adapun logika metode certainty factor pada pada sesi konsultasi sistem,

pengguna konsultasi diberi pilihan jawaban yang masing-masing memiliki bobot

sebagai berikut:

Tabel 2.6 Tabel Nilai User

No Keterangan Nilai

1 Tidak 0

2 Tidak Tahu 0.2

3 Sedikit Yakin 0.4

4 Cukup Yakin 0.6

5 Yakin 0.8

6 Sangat Yakin 1

Nilai 0 menunjukkan bahwa pengguna konsultasi menginformasikan bahwa

user tidak mengalami gejala seperti yang ditanyakan oleh sistem. Semakin

pengguna konsultasi yakin bahwa gejala tersebut memang dialami manusia, maka

semakin tinggi pula hasil persentase keyakinan yang diperoleh. Proses

penghitungan prosentase keyakinan diawali dengan pemecahan sebuah kaidah

Page 38: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

25

yang memiliki premis majemuk, menjadi kaidah-kaidah yang memiliki premis

tunggal. Kemudian masing-masing aturan baru dihitung certainty factornya,

sehingga diperoleh nilai certainty factor untuk masing-masing aturan, kemudian

nilai certainty factor tersebut dikombinasikan. Sebagai contoh, proses pemberian

bobot pada setiap gejala hingga perolehan persentase keyakinan untuk penyakit

demam berdarah.

Kaidah-kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan penyakit demam adalah

sebagai berikut:

Kaidah:

IF nyeri seluruh tubuh

AND demam

AND sakit perut / mual

AND muntah / muntah darah

AND bintik-bintik merah pada kulit

AND sakit kepala / pusing

AND buang air besar warna hitam (konstipasi)

AND nafsu makan berkurang

AND tubuh terasa dingin

AND lemas, mudah marah dan ngantuk

AND pendarahan pada gusi atau hidung (epistaktis)

Page 39: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

26

AND batuk dan pilek

AND sakit tenggorokan

AND kejang-kejang

AND cairan bening di telapak kaki

AND denyut nadi lemah

THEN sulit bernafas

Langkah pertama, pakar menentukan nilai CF untuk masing-masing gejala

sebagai berikut:

CFpakar (nyeri seluruh tubuh) = 1

CFpakar (demam) = 1

CFpakar (sakit perut / mual) = 1

CFpakar (muntah / muntah darah) = 0.8

CFpakar (bintik-bintik merah pada kulit) = 1

CFpakar (sakit kepala / pusing) = 0.6

CFpakar (buang air besar warna hitam (konstipasi)) = 0.4

CFpakar (nafsu makan berkurang) = 0.8

CFpakar (tubuh terasa dingin) = 0.6

CFpakar (lemas, mudah marah dan ngantuk) = 0.8

Page 40: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

27

CFpakar (pendarahan pada gusi atau hidung (epistaktis) = 1

CFpakar (batuk dan pilek) = 0.6

CFpakar (sakit tenggorokan) = 0.2

CFpakar (kejang-kejang) = 0.4

CFpakar (cairan bening di telapak kaki) = 0

CFpakar (denyut nadi lemah) = 0.4

CFpakar (sulit bernafas) = 0

Kemudian dilanjutkan dengan penentuan nilai bobot user. Misalkan user memilih

jawaban sebagai berikut:

Nyeri seluruh tubuh = Sedikit yakin = 0.4

Demam = Tidak tahu = 0.2

Sakit perut / mual = Tidak = 0

Muntah / muntah darah = Tidak tahu = 0.2

Bintik-bintik merah pada kulit = Yakin = 0.8

Sakit kepala / pusing = Tidak tahu = 0.2

Buang air besar warna hitam (konstipasi) = Cukup yakin = 0.6

Nafsu makan berkurang = Tidak tahu = 0.2

Tubuh terasa dingin = Tidak = 0 Muntah = Tidak = 0

Page 41: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

28

Lemas, mudah marah dan ngantuk = Tidak = 0

Pendarahan pada gusi atau hidung (epistaktis) =Sedikit yakin = 0.4

Batuk dan pilek = Sedikit yakin = 0.4

Sakit tenggorokan = Tidak = 0

Kejang-kejang = Sedikit yakin = 0.4

Cairan bening di telapak kaki = Tidak Tahu = 0.2

Denyut nadi lemah = Tidak = 0

Sulit bernafas = Sedikit yakin = 0.4

Langkah kedua, kaidah-kaidah tersebut kemudian dihitung nilai CFnya dengan

mengalikan CFPakar dengan CFUser menjadi:

CFPakar dengan CFUser menjadi:

CF[H,E]1 = CF[H]1 * CF[E] = 1 * 0.4 = 0.4

CF[H,E]2 = CF[H]2 * CF[E]2 = 1 * 0.2 = 0.2

CF[H,E]3 = CF[H]3 * CF[E]3 = 1 * 0 = 0

CF[H,E]4 = CF[H]4 * CF[E]4 = 0.8 * 0.2 = 0.16

CF[H,E]5 = CF[H]5 * CF[E]5 = 1 * 0.8 = 0.8

CF[H,E]6 = CF[H]6 * CF[E]6 = 0.6 * 0.2 = 0.12

CF[H,E]7 = CF[H]7 * CF[E]7 = 0.4 * 0.6 = 0.24

Page 42: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

29

CF[H,E]8 = CF[H]8 * CF[E]8 = 0.8 * 0.2 = 0.16

CF[H,E]9 = CF[H]9 * CF[E]9 = 0.6 * 0 = 0

CF[H,E]10 = CF[H]10 * CF[E]10 = 0.8 * 0 = 0

CF[H,E]11 = CF[H]11 * CF[E]11= 1 * 0.4 = 0.4

CF[H,E]12 = CF[H]12 * CF[E]12 = 0.6 * 0.4 = 0.24

CF[H,E]13 = CF[H]13 * CF[E]13 = 0.2 * 0 = 0

CF[H,E]14 = CF[H]14 * CF[E]14 = 0.4 * 0.4 = 0.16

CF[H,E]15 = CF[H]15 * CF[E]15 = 0 * 0.2 = 0

CF[H,E]16 = CF[H]16 * CF[E]16 = 0.4 * 0 = 0

CF[H,E]17 = CF[H]17 * CF[E]17 = 0 * 0 .4 = 0

Langkah yang terakhir adalah mengkombinasikan nilai CF dari masing-masing

kaidah. Berikut adalah kombinasikan CF[H,E]1 dengan CF[H,E]2:

CFcombine CF[H,E]1,2 = CF[H,E]1 + CF[H,E]2 * (1CF[H,E]1]

= 0.4+ 0.2 * (1-0.4) = 0.4+ 0.12 = 0.52 old

CFcombine CF[H,E]old,3 = CF[H,E]old + CF[H,E]3 * (1CF[H,E]old]

= 0.52 + 0 * (1-0.52) = 0.52old2

CFcombine CF[H,E]old2,4 = CF[H,E]old2 + CF[H,E]4 * (1-CF[H,E]old2]

= 0.52 + 0.16 * (1-0.52) = 0.52 + 0.07 = 0.59 old3

Page 43: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

30

CFcombine CF[H,E]old3,5 = CF[H,E]old3 + CF[H,E]5 * (1-CF[H,E]old3]

= 0.59 + 0.8 * (1-0.59) = 0.59 + 0.32 = 0.91 old4

CFcombine CF[H,E]old4,6 = CF[H,E]old4 + CF[H,E]6 * (1-CF[H,E]old4]

= 0.91 + 0.12 * (1-0.91) = 0.91 + 0.01 = 0.92 old5

CFcombine CF[H,E]old5,7 = CF[H,E]old5 + CF[H,E]7 * (1-CF[H,E]old5]

= 0.92 + 0.24 * (1-0.92) = 0.92 + 0.19 = 1.11 old6

CFcombine CF[H,E]old6,8 = CF[H,E]old6 + CF[H,E]8 * (1-CF[H,E]old6]

= 1.11 + 0.16 * (1-1.11) = 1 + (-0.01) = 0.99 old7

CFcombine CF[H,E]old7,9 = CF[H,E]old7 + CF[H,E]9 * (1-CF[H,E]old7]

= 0.99 + 0 * (1-0.99) = 0.99 old8

CFcombineCF[H,E]old8,10 = CF[H,E]old8+ CF[H,E]10 * (1-CF[H,E]old8]

= 0.99 + 0 * (1-0.99) = 0.99 old9

CFcombineCF[H,E]old9,11 = CF[H,E]old9+ CF[H,E]11 * (1-CF[H,E]old9]

= 0.99 + 0.4 * (1-0.99) = 0.99 + 0.004 = 0.99 old10

CFcombineCF[H,E]old10,12 = CF[H,E]old210+CF[H,E]12 * (1-CF[H,E]old10]

= 0.99 + 0.24 * (1-0.99) = 0.99 + 0.0024 = 0.99 old11

CFcombineCF[H,E]old11,13 =CF[H,E]old11 +CF[H,E]13 * (1-CF[H,E]old11]

= 0.99 + 0* (1-0.99) = 0.99 old12

Page 44: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

31

CFcombine CF[H,E]old12,14 = CF[H,E]old12 + CF[H,E]14 * (1-CF[H,E]old12]

= 0.99 + 0.16 * (1-0.99) = 0.99 + 0.0016 = 0.99 old13

CFcombine CF[H,E]old13,15 = CF[H,E]old13 + CF[H,E]15 * (1-CF[H,E]old13]

= 0.99 + 0.2 * (1-0.99) = 0.99 + 0.002 = 0.99 old14

CFcombine CF[H,E]old14,16 = CF[H,E]old14 + CF[H,E]16 * (1-CF[H,E]old14]

= 0.99 + 0 * (1-0.99) = 0.99 old15

CFcombine CF[H,E]old15,17 = CF[H,E]old15 + CF[H,E]17 * (1-CF[H,E]old15]

= 0.99 + 0 * (1-0.99) = 0.99 old16

CF[H,E] old16 * 100 %= 0.99 * 100 % = 0.99 %

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan certainty factor pada

penyakit demam berdarah memiliki persentase tingkat keyakinan 99 %.

2.12 WEB

Menurut Asropudin (2013), Web adalah sebuah kumpulan halaman yang

diawali dengan halaman muka yang berisikan informasi, iklan, serta program

aplikasi. Menurut Ardhana (2012), Web adalah suatu layanan sajian informasi

yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan para

pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui

internet). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan Web adalah suatu layanan

atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi yang

dapat digunakan oleh surfer.

Page 45: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

32

2.13 Database

Menurut Sutarman (2012), Database sekumpulan file yang saling

berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan

data dan hubungan diantaranya. Menurut Ladjamudin (2013), Database adalah

sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan

dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan

sekunder lainya.

Menurut Kustiyaningsih (2011), “database adalah struktur penyimpanan

data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam

sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySql

server”.

Menurut Anhar (2010), “database adalah sekumpulan tabel-tabel yang

berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang

menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Menurut Martono, (2009), “database adalah sebagai kumpulan data dari

penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan

tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang di kemukakan di atas dapat

ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai

ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan

sebuah format data yang baru.

Page 46: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

33

2.14 Database MySql

Menurut Raharjo (2012), “MySql merupakan RDBMS (atau server

database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah

sangat besar dan dapat diakses oleh banyak user”. Menurut Kadir (2008), “MySql

adalah sebuah software open source yang digunakan untuk membuat sebuah

database.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa MySql adalah suatu software atau program yang digunakan untuk

membuat sebuah database yang bersifat open source. Adapun logo dari Mysql

dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Simbol MySql

Sumber: Mysql verabschiedet sich von Query Cache, yang diteliti oleh Martin Schindler (2017)

2.15 Personal Home Page (PHP)

Menurut Bambang Sugiantoro (2008:12) [2], “PHP (Hypertext

Prepocessor) adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk

penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan

bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama kali

tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal Home Page

Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter"). Sejak versi 3.0,

Page 47: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

34

nama bahasa ini diubah menjadi "PHP: Hypertext Prepocessor" dengan

singkatannya "PHP".

2.16 HyperText Markup Language (html)

Menurut Diana Laily (2013:23) [4], “HTML adalah sebuah bahasa markup

yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai

informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan formating hypertext

sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan

tampilan wujud yang terintegerasi.

2.17 Xampp

Menurut Nugroho, 2013:1 XAMPP adalah paket program web lengkap yang

dapat anda pakai untuk belajar pemrograman web, khususnya PHP dan MySQL.

Menurut Wahana, 2009:30 Xampp adalah salah satu paket instalasi apache, PHP,

dan MySQL secara instant yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi

ketiga produk tersebut. Adapun logo dari xampp dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Simbol Xampp

Sumber: http://www.artiini.com/2016/02/pengertian-xampp-menurut-para-ahli.html

Page 48: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

35

2.18 Java Script

Menurut Deitel (2012) Javascript adalah bahasa naskah yang sering

digunakan terutama untuk menambah program pada halaman web sebagai contoh

animasi dan interaksi dengan pengguna serta didukung oleh hampir seluruh web

browser. Menurut William & Sawyer (2011) Javascript adalah bahasa naskah

berorientasi objek yang digunakan pada web browser dengan menambahkan

fungsi interaktif pada halaman web. Berdasarkan definisi-definisi dari para pakar

dapat disimpulkan bahwa Javascript adalah bahasa naskah berorientasi objek pada

web browser untuk menambahkan fungsi interaktif yang membuat aplikasi web

bersifat dinamis.

2.19 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai

tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya, penelitian terdahulu memudahkan

peneliti dalam menentukan langkah-langkah yang sistematis untuk penyusunan

penelitian dari segi teori maupun konsep. Berikut merupakan penelitian terdahulu

berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan peneliti:

1. Nur Anjas Sari (2013)

Penelitian Nur Anjas Sari (2013) berjudul “SISTEM PAKAR

MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN

METODE CERTAINTY FACTOR”. Penyakit demam berdarah merupakan

penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui

gigitan Nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus. Demam berdarah

dangue merupakan salah satu penyakit menular yang sering menimbulkan

Page 49: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

36

wabah dan menyebabkan kematian. Seringkali penyakit demam berdarah

terlambat didiagnosa.

Pada penelitian ini peneliti membuat suatu penerapan metode certainty

factor agar masyarakat dapat mengenali dan menanggulangi penyakit yang

dideritanya. Sistem pakar untuk diagnosa penyakit demam berdarah ini

merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai alat bantu untuk

mendiagnosa penyakit demam berdarah dengan basis pengetahuan yang

dinamis. Dimana sistem pakar merupakan sistem komputer yang dapat

melakukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu keahlian

tertentu. Sistem pakar dapat menggantikan peran seorang pakar yang prinsip

kerjanya dapat memberikan hasil yang pasti, seperti yang dilakukan oleh

seorang pakar. Metode sistem pakar yang dipakai adalah certainty factor.

Sistem pakar ini akan menampilkan pilihan gejala yang dapat dipilih oleh user,

dimana setiap pilihan gejala akan membawa user kepada pilihan gejala

selanjutnya sampai mendapatkan hasil akhir. Pada hasil akhir, sistem akan

menampilkan pilihan gejala user, dan penyakit yang diderita. Sistem tersebut

memberikan hasil berupa kemungkinan penyakit yang dialami, persentase

keyakinan, serta nilai keyakinan yang diberikan oleh pengguna dalam

menjawab pertanyaan selama sesi konsultasi ketika menggunakan sistem ini.

2. Ahmad Lubis Ghozali, Muhammad Irfan Prakoso, Asrul Azhari Muin (2018)

Penelitian Ahmad Lubis Ghozali, Muhammad Irfan Prakoso, Asrul

Azhari Muin (2018) berjudul “PENERAPAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA

DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

METHODS”. Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan

Page 50: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

37

oleh virus dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

aegepty dan Aedes albopictus. Demam berdarah dengue merupakan salah satu

penyakit menular yang sering menimbulkan wabah dan menyebabkan

kematian. Biasaanya penyakit demam berdarah dengue terlambat didiagnosa.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem

pakar yang mampu mendiagnosa secara klinis serta memberikan solusi untuk

penyakit demam berdarah dengue sesuai dengan pengetahuan dari seorang

pakar. Sistem pakar ini berbasis web menggunakan bahasa pemograman PHP

dan MySQL sebagai basis data. Metode yang digunakan adalah certainty factor

yaitu dengan memberikan nilai kepastian dari setiap gejala-gejala demam

berdarah dengue. Hasil pengujian berdasarkan perhitungan manual dan

perhitungan sistem memperoleh hasil yang sesuai sehingga sistem mampu

mendiagnosa secara klinis dan sistem mampu memberikan informasi dan solusi

tentang penyakit demam berdarah dengue berdasarkan pengetahuan dan

kemampuan dari dokter.

3. Yulianti Paula Bria, Engelbertus Agung S. Takung (2015)

Penelitian Yulianti Paula Bria, Engelbertus Agung S. Takung (2015)

berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT

TUBERCULOSIS DAN DEMAM BERDARAH BERBASIS WEB

MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR”. Penyakit Tubercullosis

(TBC/TB) dan Demam Berdarah (DBD) merupakan bagian dari 9 penyakit

mematikan di dunia. Kurangnya pengetahuan terkait gejala penyakit

merupakan faktor utama penyebab tingginya angka penderita. Oleh karena itu

perlu adanya sebuah sistem pakar yang dapat membantu mendiagnosis

Page 51: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

38

penyakit TBC dan DBD yang dapat membantu melakukan dignosis awal

terhadap gejala-gejala yang timbul untuk mendapatkan penanganan lebih dini.

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Expert System

Life Cycle (ESLC). Tahapan-tahapan dari metode ESLC adalah menganalisis

kebutuhan sistem, mengumpulkan pengetahuan yang akan dijadikan

knowledge based, membuat rancangan alur sistem, melakukan testing sistem,

mengevaluasi sistem, dan melakukan pemeliharaan terhadap sistem. Dalam

perancangan sistem ini digunakan bahasa pemrograman PHP dengan database

MySQL dan metode Certainty Factor (CF). Hasil dari penelitian ini adalah

sebuah sistem pakar diagnosis penyakit TBC dan DBD berbasis web dengan

nilai certainty factor yang akurat yang dapat membantu masyarakat dan dokter

dalam mendiagnosis pentakit TBC dan DBD

Page 52: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

39

MENGIDENTIFIKASI MASALAH

MERUMUSKAN MASALAH

MENGUMPULKAN DATA

MENGANALISA DATA

MERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI SISTEM

MENGUJI SISTEM

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja

Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya

susunan kerangka kerja (frame work) yang jelas tahapan-tahapannya. Kerangka

kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian

masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja penelitian yang digunakan

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Sistem Diagnosa Penyakit Demam Berdarah

Page 53: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

40

Berdasarkan gambar kerangka kerja penelitian diatas, berikut penjelasan

dari masing-masing kerangka kerja tersebut adalah:

1. Mengidentifikasi Masalah

Dari data yang diberikan seorang pakar demam berdarah dan sudah

dianalisa, peniliti dapat mendefenisikan masalah yang terdapat pada rumah

sakit yaitu kebutuhan akan sistem pendukung yang dapat membantu

memudahkan proses diagnosa penyakit demam berdarah

2. Merumuskan Masalah

Pada tahapan ini peneliti akan merumuskan masalah yang terjadi pada

rumah sakit yaitu bagaimana membangun sebuah sistem pakar diagnosa

penyakit demam berdarah dengan menggunakan metode certainty faktor

berbasis web.

3. Melakukan Pengumpulan Data

Langkah awal peneliti akan menjumpai seorang pakar demam berdarah di

Rumah Sakit guna mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam

pengembangan sistem yang akan dibuat. Data-data tersebut seperti data alur

sistem yang sedang berjalan, data kelemahan-kelemahan sistem yang sedang

berjalan serta data kebutuhan akan sistem yang diinginkan oleh pakar

demam berdarah ataupun pihak Rumah Sakit. Disini pakar demam berdarah

memberikan informasi bahwa membutuhkan sebuah sistem pendukung yang

dapat membantu dalam proses diagnosa penyakit demam berdarah.

Page 54: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

41

4. Menganalisa Data

Berdasarkan dari data yang diperoleh pada tahapan sebelumnya, disini

peneliti akan menganalisa data-data tersebut agar dapat mengidentifikasikan

masalah yang sedang terjadi, menganalisa alur sistem yang sedang berjalan.

5. Perancangan Sistem

Pada tahapan ini, sistem akan dibuat sebagaimana mestinya seperti tujuan

awal dari pembuatan sistem ini. Perancangan sistem ini mencakup, siklus

pengembangan sistem, defenisi-defenisi kebutuhan fungsional, serta

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa dan pengaturan dari

beberapa elemen dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi dan

konfigurasi komponen-komponen perangkat lunak maupun perangkat keras

dari suatu sistem. Dalam perancangan sistem, peneliti menggunakan

kebutuhan software dan hardware yang digunakan dalam sistem. Adapun

kebutuhan software yaitu xampp, browser, yii2, notepad++ dan kebutuhan

hardware yaitu CPU dual core, RAM 2GB

6. Implementasi Sistem

Pada tahapan ini peneliti akan melakukan testing, baik dari test sistem pakar

diagnosa penyakit demam berdarah. Pengujian dilakukan dengan memilih

gejala yang ditampilkan oleh sistem kemudian membandingan hasil

perhitungan nilai CF yang diberikan oleh sistem dengan perhitungan manual

berdasarkan basis pengetahuan yang sudah ditetapkan. Pengujian dilakukan

terhadap penyakit demam berdarah dengan masing-masing gejala yang

diberikan.

Page 55: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

42

7. Pengujian Hasil

Tahap pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

kelemahan dari perangkat lunak yang ditimbulkan karena kesalahan

pembuatan. Tujuannya untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang

memiliki kualitas yang baik yaitu mampu mempersentasikan kajian pokok

spesifikasi, analisis, perancangan dari perangkat lunak tersebut serta sesuai

dengan kebutuhan Rumah Sakit.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan

Bermula dari keperduliaan Ibu Sri Soedarsono yang sangat tinggi sehingga

beliau telah lama aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan dan kesehatan, maka

berawal dari 29 tahun lalu ketika ibu Sri Soedarsono mempunyai niat dan

keinginan untuk membuka Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) di Batam yang

mendapat tanggapan positif dari (alm) Dr. Soemarno Sosroatmodjo (saat itu

menjabat sebagai Ketua Dewan Perkumpulan Budi Kemuliaan Jakarta waktu itu)

dengan kunjungan beliau ke Batam pada tahun 1983. Setahun kemudian , tepatnya

8 Oktober 1984 berdirilah Rumah Bersalin Budi Kemuliaan Batam yang

beroperasi di ruko Kampung Pelita-Seraya.

Pada tahun 2004 RSBK mendapat kepercayaan dari pemerintah menjadi 25

rumah sakit pertama di Indonesia yang menjadi pusat pelayanan pasien ODHA

dan kemudian diberi hibah berupa gedung 2 lantai (paviliun anyelir) khusus untuk

pelayanan pasien HIV/AIDS pada tahun 2006 oleh beberapa yayasan di negeri

Belanda. Bangunan tersebut saat ini digunakan untuk pelayanan rawat inap pasien

penyakit menular dan HIV/AIDS dan pusat konsultasi masalah HIV/AIDS

Page 56: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

43

(Kasper). Pada tahun 2011 RS Budi Kemuliaan Batam telah mendapat Sertifikat

Akreditasi dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan pengakuan Pemerintah

melalui Kementerian Kesehatan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas B.

Dengan berkembangnya Pulau Batam dan semakin banyaknya rumah sakit

yang berdiri di Batam maka sejak 5 tahun terakhir, Badan Pengurus Perkumpulan

Budi Kemuliaan Batam telah memutuskan bahwa RS Budi Kemuliaan Batam

memfokuskan menjadi rumah sakit umum dengan unggulan di bidang pelayanan

ibu dan anak, pelayanan penderita HIV/AIDS dan pelayanan Hemodialisis.

Gambar 3.2 Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Sumber: https://www.facebook.com/rsbkbatam01/

Page 57: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

44

3.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian

sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Menurut

Wibisono (2006). Misi merupakan langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan

guna merealisasikan tercapainya visi. (DR. Sapta Nirwandar, Makalah Seminar).

Dengan adanya visi dan misi, perusahaan akan lebih mudah untuk

mengkomunikasikan alasan keberadaannya, mampu menunjukkan framework

hubungan antara organisasi dengan stakeholders, dapat menyatakan secara lebih

jelas sasaran utama kinerja organisasi, dan dapat dijadikan acuan bagi semua

pihak dalam sebuah organisasi perusahaan. Berikut visi dan misi dalam Rumah

Sakit Budi Kemuliaan Batam:

1. Visi Perusahaan

Visi Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam yaitu “Rumah Sakit Umum dengan

layanan prima, pilihan masyarakat dan Pusat Rujukan Kesehatan Ibu dan

Anak di Kepulauan Riau dan sekitarnya”

2. Misi Perusahaan

Untuk menunjang visi tersebut Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

memiliki misi sebagai berikut:

a. Memberikan Pelayanan Kesehatan Menyeluruh (paripurna) yang

bermutu dengan unggulan di bidang pelayanan kesehatan Ibu dan Anak.

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang terus menerus,

berjenjang dan berkelanjutan dengan penekanan dibidang kesehatan Ibu

dan Anak sehingga dapat terjaminnya sumber daya manusia yang

profesional.

Page 58: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

45

c. Mengupayakan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu,

dapat dipertanggung jawabkan dan ditanggung gugatkan dengan

disokong serta memanfaatkan teknologi kesehatan yang tepat guna, demi

memenuhi kepuasan pasien namun tetap terjangkau khususnya oleh

lapisan masyarakat menengah ke bawah.

3.4 Logo Perusahaan

Logo merupakan sebuah tanda yang secara langsung tidak menjual, tetapi

memberi suatu identitas yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran yang

signifikan, bahwa logo mampu membantu membedakan suatu produk atau jasa

dari kompetitornya. Adapun logo Rumah Sakit Budi kemuliaan Batam dapat

dilihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 Logo RS Budi Kemuliaan Batam Sumber: https://www.facebook.com/rsbkbatam01/

Page 59: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

46

Arti dari Logo Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam yaitu “Kami Ada

Untuk Anda”

3.5 Denah Lokasi

Rumah sakit Budi Kemuliaan (RSBK) adalah sebuah rumah sakit yang

berada di Jl Budi Kemuliaan No.1 Kampung Seraya Batam Kepulauan Riau.

Adapun denah lokasi Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam dapat dilihat pada

gambar 3.4

Gambar 3.4 Denah Lokasi RS Budi Kemuliaan Batam Sumber: https://maps.google.com/

Page 60: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

47

3.6 Stuktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi

yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,

dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins dan Coulter, 2007:284). Struktur

organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi,

kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan Universitas

Sumatera Utara pekerjaan, garis perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan

sistem pimpinan organisasi (Hasibuan, 2004:128).

Struktur organisasi perusahaan sangat penting menjadi dasar berdiri dan

berkembangnya sebuah usaha. Ini akan membuat perusahaan berjalan dengan baik

dan memiliki kinerja yang optimal. Dengan demikian perusahaan akan

memberikan hasil keuntungan bagi pemilik dan karyawan yang bekerja. Adapun

struktur organisasi dalam Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam pada gambar 3.5

DIREKTUR

KOMITE MUTU &

KESELAMATAN

PASIEN

KOMITE

KEPERAWATANKOMITE MEDIK

SPI (SATUAN

PENGAWASAN

INTERN)

DEWAN PENGURUS

PERKUMPULAN BUDI

KEMULIAAN BATAM

Gambar 3.5 Struktur Organisasi RS Budi Kemuliaan Batam Sumber: Marketing dan Pelayanan Pelanggan Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Page 61: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

48

Berikut ini tugas dan wewenang masing-masing department dalam struktur

organisasi adalah:

1. Direktur

Direktur Rumah Sakit mempunyai tugas pokok: membantu dalam

pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Dalam menyelenggarakan tugas, direktur RSBK mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan Rumah Sakit.

b. Penyusunan rencana strategic Rumah Sakit.

c. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang kesehatan.

2. Komite Medik

Tanggung jawab komite medik adalah terkait dengan mutu pelayanan medis,

pembinaan etik kedokteran dan pengembangan profesi medis. Komite medik

bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit. Berikut ini tugas komite

medik:

a. Membantu direktur rumah sakit menyusun standar pelayanan medis dan

memantau pelaksanaanya

b. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis

c. Membantu direktur menyusun medical staff bylaws dan memantau

pelaksanaanya

d. Membantu direktur rumah sakit menyusun kebijakan dan prosedur yang

terkait dengan medik-legal

Page 62: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

49

e. Melakukan koordinasi dengan kepala bidang pelayanan medik dalam

melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan tugas kelompok

staf medis

f. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta

penelitian dan pengembangan dalam bidang medis

g. Melakukan monitoring dan evaluasi mutu pelayanan medis antara lain

melalui monitoring dan evaluasi kasus bedah, penggunaan obat, farmasi

dan terapi, ketepatan, kelengkapan dan keakuratan rekam medis, tissue

review, mortalitas dan motdibitas, medical care review/peer review/audit

medis melalui pembentukan sub komite-sub komite.

h. Memberikan laporan kegiatan kepada direktur rumah sakit

3. Komite Keperawatan

Kepala pelayanan keperawatan, mempunyai tugas pokok: menyiapkan

perumusan dan fasilitasi pelayanan keperawatan di RS dalam

menyelenggarakan tugas kepala seksi pelayanan keperawatan mempunyai

tugas:

a. Penyusunan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

b. Pelaksanaan program dan kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

c. Pembinaan, Pengkoordinasian, pengendaliaan, pengawasan program dan

kegiatan seksi Pelayanan Keperawatan.

4. Komite Mutu & Keselamatan Pasien

Program Peningkatam Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) merupakan

perumusan strategi komperhensif untuk pengembangan layanan kesehatan

yang berkesinambungan sesuai standar, perlindungan, keamanan dan

Page 63: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

50

pemenuhan keselamatan pasien Program PMKP ini harus ada di tingkat

rumah sakit (RS) dan unit kerja. Berikut tugas komite mutu dan keselamatan

pasien:

a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja

PMKP.

b. Memimpin, mengkoordinir, dan mengevaluasi pelaksanaan operasional

PMKP secara efektif, efisien dan bermutu.

c. Mengumpulkan data indikator baik dari koordinator peningkatan mutu

maupun dari koordinator keselamatan pasien RS dan unit kerja terkait.

d. Menganalisa data indikator mutu pelayanan baik indikator mutu klinis

RS maupun indikator mutu manajerial RS serta indikator keselamatan

pasien.

Adapun wewenang komite mutu dan keselamatan pasien:

a. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan program

peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

b. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan

keselamatan pasien dari unit kerja terkait.

Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RSBK terkait

pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

c. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan, evaluasi,

dan tindak lanjut rekomendasi dari program peningkatan mutu dan

keselamatan pasien.

d. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan

keselamatan pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RSBK.

Page 64: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

51

5. SPI (Satuan Pengawas Intern)

Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah penyelenggara salah satu unsur

pengendalian intern yang penting, yaitu merupakan aparat

pemeriksa/pengawas intern Rumah Sakit. Sebenarnya makna pengawasan ini

meliputi semua kegiatan baik yang bersifat medis maupun non

medis/administratif, namun karena untuk hal-hal yang bersifat medis tehnis

sudah ditangani oleh komite medik, maka tugas atau ruang lingkup tugas SPI

hanya pada masalah administratif manajerial. Adapun tugas pokok satuan

pengawasan intern adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas

semua satuan kerja, baik struktural, fungsional maupun yang non struktural

seperti panitia, tim dan sebagainya, agar dapat berjalan sesuai dengan rencana

dan peraturan perundangan yang berlaku.

Page 65: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

52

BAB IV

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Salah satu cara untuk mengetahui langkah menentukan prosedur yang

sedang dirancang yaitu dengan cara melakukan analisis sistem yang berjalan.

Sistem yang berjalan pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam masih bersifat

manual, sehingga dalam melakukan pemeriksaan pasien memakan waktu yang

lama.

Sistem yang berjalan pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam ialah

sebagai berikut:

1. Pasien datang dan melakukan pendaftaran dengan mengisi formulir

pendaftaran.

2. Pasien mendapatkan nomor urut pasien.

3. Setelah nomor urut pasien tiba, dokter melakukan pengecekan gejala penyakit

yang diderita pasien.

4. Setelah melakukan pemeriksaan dokter mendiagnosa pasien.

5. Dokter memberitahukan kepada pasien bahwasahnya pasien terjangkit

penyakit demam berdarah.

Agar lebih jelas sistem berjalan pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

dapat dipaparkan dalam gambar 4.1

Page 66: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

53

PASIEN

Formulir Pendaftaran

Mengisi

Data Diri

Data Pasien Data PasienData Pasien

Menyiapk

an No

Antrian

No Antrian No Antrian

Konsultasi

Gejala Pasien

& Mencatat

Keluhan

Data Gejala

Pasien

Diagnosa

Penyakit

Hasil Diagnosa Hasil Diagnosa

A

BAGIAN PENDAFTARAN DOKTER

Gambar 4.1 Sistem Yang Sedang Berjalan Pada RS Budi Kemuliaan Batam

Page 67: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

54

Beberapa permasalahan yang timbul pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan

Batam yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Dengan sistem yang masih manual sering menyebabkan keterlambatan dalam

pengecekan penyakit.

2. Dengan sistem yang masih manual pasien harus datang kerumah sakit dan

menyampaikan keluhan-keluhan yang dideritanya.

3. Dikarenakan dokter penyakit spesialis demam berdarah terbatas, penderita

mengalami keterlambatan untuk mengetahui penyakit yang sedang diderita

dan terlambat mendapat pengobatan.

4.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan

Dari hasil penelitan dan analisa yang telah dilakukan pada tahap

sebelumnya, usulan prosedur yang akan diterapkan pada Rumah Sakit Budi

Kemuliaan Batam sebagai pemecahan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Merancang Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Demam Berdarah dengan

metode Certainty Factor agar mempermudah dan melancarkan diagnosa

penyakit yang diderita pasien secara cepat dan tidak terjadi keterlambatan

dalam mengetahui penyakit.

2. Merancang Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Demam Berdarah dengan

metode Certainty Factor agar penderita bisa melakukan diagnosa lebih awal

dengan sistem yang telah dirancang tanpa datang ke dokter spesialis demam

berdarah.

3. Dengan adanya Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Demam Berdarah dengan

metode Certainty Factor penderita mendapat pengobatan lebih cepat dan

Page 68: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

55

tidak terjadi keterlambatan dalam mencari dokter spesialis yang

bersangkutan.

Sistem pakar ini dibangun untuk untuk memberikan hasil diagnosa awal

kepada pengguna/pasien tentang penyakit DBD juga sebagai alat bantu bagi

seorang dokter untuk dapat mengambil keputusan atau diagnosa yang tepat

terhadap suatu gejala yang timbul sehingga diperoleh pengobatan yang tepat.

Perancangan sistem ini meliputi:

1. Sistem mengadopsi pemikiran pakar/dokter dalam mendiagnosis penyakit

DBD

2. Sistem menganalisis masukan pengguna dengan aturan yang ditetapkan

3. Sistem dapat mengambil keputusan berdasarkan masukan dari pengguna

4. Sistem memberikan informasi berupa pengetahuan kepada pengguna

mengenai angka kemungkinan penyakit DBD yang diderita berdasarkan

keluaran Certainty Factor dari masukan gejala yang dialami.

Alasan sistem ini dibuat menggunakan bahasa pemrogramman PHP dan

databases MySQL adalah supaya lebih user friendly atau dalam hal ini mudah

dalam penggunaannya dan pengembangan selanjutnya.

4.2.1 Analisis Peran Pengguna

Sistem ini memiliki tiga kategori pengguna, yaitu administrator, pakar dan

user.

Page 69: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

56

1. Administrator/admin

Pada sistem ini admin memiliki fungsi untuk menjaga keamanan database

dari sistem, memperbaharui database sistem, dan memberi batasan akses

terhadap sistem.Pakar

2. Pada sistem ini, pakar/dokter memiliki fungsi untuk menginput data gejala,

data solusi, data penyebab dari penyakit dan memperbaharui knowledge base

sistem.

3. User (Pasien)

Dalam sistem ini user (pasien) melakukan registrasi, memberikan usulan,

serta melakukan dignosis.

4.2.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan pemasukan ide atau gagasan guna

memenuhi tujuan pengembangan sistem informasi sebagai persiapan untuk

merancang suatu implementasi. Perancangan sistem dibuat untuk menentukan dan

menggambarkan bagaimana suatu sistem dapat menyelesaikan suatu

permasalahan.

1. Perancangan Diagram Alir Sistem (Flowchart)

Dalam membangun suatu sistem, ada banyak tahapan yang harus Anda

perhatikan. Salah satu dari tahapan itu adalah perancangan sistem. Flowchart

atau sering disebut dengan diagram alir merupakan suatu jenis diagram yang

merepresentasikan algoritma atau langkah-langkah instruksi yang berurutan

dalam sistem. Perancangan flowchart dari sistem pakar yang dikembangkan

dapat dilihat pada gambar 4.2

Page 70: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

57

Start

Check Up

Login

Filter

Input

Gejala

Diagnosa dgn

Metode CF

Hasil

Diagnosa

input

Username

password

Logout Pakar

Data pakar

history list

List

sesuai

filter

Input

Nilai

pakar

simpan nilai

keluar

end

Menu

Utama

y

y

Cek username

password

n

y

Menu

Utama

n

n

n

y

y

y

y

n

n

n

Gambar 4.2 Flowchart Sistem Pakar

Untuk memulai proses diagnosa setiap user wajib mengisi nama, tanggal

lahir dan jenis kelamin pada menu check up. Sistem akan menampilkan

Page 71: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

58

form untuk melakukan proses diagnosis. Pada saat proses diagnosis sistem

akan menampilkan beberapa gejala yang berhubungan dengan penyakit

demam berdarah. Kemudian user akan diminta untuk mengisi nilai CF dari

gejala yang dipilih berdasarkan tabel kepastian. Jika semua gejala yang

dirasakan telah dipillih sistem akan menghitung seberapa besar nilai CF

penyakit berdasarkan gejala yang dipilih.

2. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks mewakili kegiatan seluruh sistem yang menggambarkan

hubungan input atau output penggambaran diagram konteks yang digunakan

pada sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit DBD. Diagram konteks

untuk sistem pakar dapat dilihat pada gambar 4.3

CHECK UP

SISTEM PAKARPAKAR HISTORY

Informasi Data Pencarian Pasien

Informasi Data User

Informasi Hasil Diagnosa

Informasi Waktu Check Up

Informasi Nilai Pakar

Informasi Gelaja Penyakit

Input Nilai Pakar

Input Data User

Input Data Gejala Penyakit

Input Data Diagnosa

Input Data Pencarian Pasien

Informasi Data User

Informasi Gelaja Penyakit

Informasi Data Diagnosa

Gambar 4.3 Diagram Konteks (Context Diagram)

Page 72: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

59

3. Perancangan Database

Database berguna untuk menyimpan data-data yang akan di-input-kan dari

program aplikasinya. Dalam perancangan database dibentuk satu file yang

berguna untuk menyimpan table-tabel yang diperlukan sebagai basis

penyimpanan suatu data. Adapun tahapan perancangan database yang

dibutuhkan adalah sebagai berikut:

4. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram adalah diagram yang menunjukan hubungan

antara entity yang ada dalam sistem. Dalam diagram ini kita dapat

mengetahui hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity yang lain.

Diagram ini berguna nantinya sebagai dasar dalam perancangan programnya.

Hubungan entitas dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.

Check Up Input

Nama

TanggalLahir

JenisKelamin

Login

Tidak

Tidak Tahu

Sedikit Yakin

Password

Data Pasien

Gelaja-Gejala

Username

Nilai Pakar

Filter Nama

Pasien

memiliki

Pertanyaan Gejala

Cukup Yakin

Yakin

Sangat Yakin

Summit Button

History memiliki Data Pakar

Hasil Diagnosa

Gambar 4.4 ERD Sistem Pakar Diagnosa Penyakit DBD

Page 73: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

60

4.2.3 Perancangan Design Interface

Perancangan Design Interface yaitu perancangan untuk memulai sebelum

mendesign sebuah sistem. Adapun tampilan dari perancangan sistem

tersebut seperti gambar-gambar dibawah ini:

1. Tampilan Menu Utama

Halaman ini merupakan halaman yang tampil pertama kali saat

pengguna mengakses sistem pakar diagnosa penyakit demam berdarah.

Pada halaman utama ini akan menampilkan beberapa menu yang dapat

diakses oleh penguna. Adapun tampilan dari halaman utama dapat

dilihat pada gambar 4.5 berikut.

Mulai Check Up

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DBD

SELAMAT DATANG DI SISTEM

PAKAR DIAGNOSIS DBD

Anda Harus Mengisi Pertanyaan Secara Lengkap

MULAI CHECK UP

Pakar-21000588

Health Center

1 2 43

6

Beranda LOGIN

Image

Gambar 4.5 Tampilan Menu Utama

Page 74: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

61

Keterangan gambar:

a. 1 button health center: link untuk menampilkan ke menu utama

b. 2 button beranda: link untuk menampilkan ke menu utama

c. 3 button mulai check up: link yang berguna untuk menampilkan

halaman check up

d. 4 button login: link yang berguna untuk masuk ke menu data pakar

e. 5 button mulai check up:link yang berguna untuk menampilkan

halaman check up

2. Tampilan Menu Data Pasien

Tampilan menu data pasien terdiri dari form pengisian data-data pasien.

Adapun tampilan yang akan dirancang pada menu data pasien dapat

dilihat pada gambar 4.6

Isi Data Diagnosis

Nama Lengkap dd/mm/yy Pria/ Wanita

NAMA TANGGAL LAHIR JENIS KELAMIN

1 2 3

G

A

M

B

A

R

Gambar 4.6 Tampilan Menu Data Pasien

Keterangan gambar:

a. 1 teks box nama lengkap: kolom untuk mengisi nama pasien

b. 2 teks box tanggal lahir: kolom untuk mengisi tanggal lahir pasien

c. 3 teks box jenis kelamin: kolom untuk mengisi jenis kelamin pasien

Page 75: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

62

3. Tampilan Menu Check Up

Tampilan menu check up terdiri atas form pengisian pertanyaan-

pertanyaan gejala yang akan menghasilkan nilai persentase diagnosa.

Adapun tampilan yang akan dirancang pada menu check up dapat

dilihat pada gambar 4.7

Isi Data Diagnosis

Nama Lengkap dd/mm/yy Pria/ Wanita

NAMA TANGGAL LAHIR JENIS KELAMIN

Jawab Pertanyaan Berikut

*Tidak*Tidak

Tahu

Sedikit

Yakin

Sangat

Yakin

Cukup

YakinYakin

Submit Button

1 2 3

4

1098765

11

Pertanyaan Gejala 1

G

A

M

B

A

R

Gambar 4.7 Tampilan Menu Check Up

Keterangan gambar:

a. 1 teks box nama lengkap: kolom untuk mengisi nama pasien

b. 2 teks box tanggal lahir: kolom untuk mengisi tanggal lahir pasien

c. 3 teks box jenis kelamin: kolom untuk mengisi jenis kelamin pasien

Page 76: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

63

d. 4 button pertanyaan: 17 pertanyaan gejala-gejala penyakit DBD

e. 5 button tidak: tombol jawaban nilai pakar tidak

f. 6 button tidak tahu: tombol jawaban nilai pakar tidak tahu

g. 7 button sedikit yakin: tombol jawaban nilai pakar yakin

h. 8 button cukup yakin: tombol jawaban nilai pakar cukup yakin

i. 9 button sangat yakin: tombol jawaban nilai pakar sangat yakin

j. 10 button yakin: tombol jawaban nilai pakar yakin

k. 11 submit button: link untuk mendiagnosa pasien, setelah semua

pertanyaan gejala terjawab

4. Tampilan Hasil Diagnosa

Tampilan hasil diagnosa menampilkan hasil perhitungan dan persentase

diagnosa penyakit. Adapun tampilan hasil diagnosa dapat dilihat pada

gambar 4.8

Page 77: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

64

Mulai Check Up

Mulai Check Up LoginBerandaHealth Center

Sistem Pakar Diagnosis DBDPakar-21000588

Penghitungan

Diagnosa

Menggunakan

Metode CF

G

A

M

B

A

R

Terima Kasih Telah

Menjawab Pertanyaan

“Data Pasien”

Diagnosa Anda Terkena

Penyakit DBD Sebesar:

100 %

1

2 3 4

5

Gambar 4.8 Tampilan Hasil Diagnosa

Keterangan gambar:

a. 1 button health center: link untuk menampilkan ke menu utama

b. 2 button beranda: link untuk menampilkan ke menu utama

c. 3 button mulai check up: link yang berguna untuk menampilkan

halaman check up

d. 4 Button login 4: link yang berguna untuk masuk ke menu data

pakar

e. 5 button mulai check up:link yang berguna untuk menampilkan

halaman check up

5. Tampilan Menu Data Pakar

Page 78: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

65

Tampilan menu data pakar akan menampilkan gejala-gejala penyakit

demam berdarah dan nilai pakar. Pada menu ini juga pakar dapat

mengupdate nilai pakar dan menyimpannya. Adapun tampilan menu

pakar dapat dilihat pada gambar 4.9

Pakar-21000588

History Mulai Check UpBeranda

Health Center

No Gejala Nilai

Sistem Pakar Diagnosa DBD

Simpan

DATA PAKAR

Pakar Loguot(Pakar)

1

4 5 632

8

7

Gambar 4.9 Tampilan Menu Data Pakar

Page 79: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

66

Keterangan gambar:

a. 1 button health center: link untuk menampilkan ke menu utama

b. 2 button beranda: link untuk menampilkan ke menu utama

c. 3 button pakar: link untuk masuk ke halaman update nilai pakar

d. 4 button history: link untuk menampilkan data pasien yang pernah

melakukan check up

e. 5 button mulai check up: link yang berguna untuk menampilkan

halaman check up

f. 6 button logout(pakar): link untuk keluar dari menu login pakar

g. 7 teksbox nilai pakar: berfungsi untuk mengupdate nilai pakar

h. 8 Button simpan: link yang berguna untuk menyimpan nilai pakar

yang telah di update

6. Tampilan Menu History

Tampilan menu history akan menampilkan data pasien yang pernah

melakukan diagnosa penyakit demam berdarah, di dalam halaman

menu history terdapat juga menu kembali ke beranda dan mulai check

up. Adapun tampilan menu history dapat dilihat pada gambar 4.10

Page 80: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

67

Pakar-21000588

History Mulai Check UpBeranda

Health Center

Riwayat Pasien

No Nama Tanggal Lahir Jenis Kelamin Hasil Waktu

Sistem Pakar Diagnosa DBD

Nama: Filter

1

Logout(Pakar)Pakar

7

6542 3

8

Gambar 4.10 Tampilan Menu History

Keterangan gambar:

a. 1 button health center: link untuk menampilkan ke menu utama

b. 2 button beranda: link untuk menampilkan ke menu utama

c. 3 button pakar: link untuk masuk ke halaman update nilai pakar

d. 4 button history: link untuk menampilkan data pasien yang pernah

melakukan check up

e. 5 button mulai check up: link yang berguna untuk menampilkan

halaman check up

f. 6 button logout(pakar): link untuk keluar dari menu login pakar

Page 81: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

68

f. 7 Button filter: link yang berguna untuk mencari data pasien yang

pernah check up melalui nama pasien

g. 8 Listview: berfungsi untuk menampilkan data-data pasien yang

telah check up.

7. Tampilan Menu Login Pakar

Tampilan menu login pakar akan menampilkan input nama dan

password untuk masuk ke halaman data pakar. Adapun tampilan menu

login pakar dapat dilihat pada gambar 4.11

Sistem Pakar Diagnosis DBD

Healt CenterBeranda Mulai Check Up Login

Pakar-21000588

FORM LOGIN

User Name:

Password:

Simpan

1

7

6

5

432

Gambar 4.11 Menu Login Pakar

Keterangan gambar:

a. 1 button health center: link untuk menampilkan ke menu utama

b. 2 button beranda: link untuk menampilkan ke menu utama

Page 82: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

69

c. 3 Button mulai check up: link yang berguna untuk menampilkan

halaman check up

d. 4 Button login 4: link yang berguna untuk masuk ke menu data

pakar

e. 5 teksbox username: kolom untuk mengisi nama dari login datat

pakar

f. 6 teksbox password: kolom untuk mengisi password atau sandi

yang telah tersedia.

4.3 Implementasi

Implementasi adalah suatu hal yang bermuara pada aksi berikut ini adalah

hasil dari implementasi sistem yang telah dirancang sesuai dengan perancangan

interface yang telah dibuat sebelumnya:

1. Tampilan Menu Utama

Tampilan utama merupakan form halaman utama antar muka dengan

pengguna. Halaman ini merupakan halaman yang tampil pertama kali saat

pengguna mengakses sistem pakar diagnosa penyakit demam berdarah. Pada

halaman utama ini akan menampilkan beberapa menu yang dapat diakses

oleh penguna dalam pengoprasiannya diantaranya dapat melihat menu

beranda, melakukan check up, dan dapat melihat history. Adapun tampilan

dari halaman utama dapat dilihat pada gambar 4.12 berikut.

Page 83: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

70

Gambar 4.12 Tampilan Menu Utama

2. Tampilan Menu Data Pasien

Tampilan menu data pasien menampilkan pengisian form data pasien seperti

nama pasien, tanggal lahir pasien dan jenis kelamin pasien. Tampilan menu

data pasien dapat di lihat pada gambar 4.13

Gambar 4.13 Tampilan Data Pasien

Page 84: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

71

3. Tampilan Menu Check Up

Tampilan menu check up menampilkan pertanyaan gejala-gejala dan user

akan menjawab semua pertanyaan gejala tersebut. Seorang pasien dinyatakan

positif terjangkit demam berdarah apabila pasien tersebut menderita minimal

8 gejala dengan penilaian sangat yakin dan 9 gejala dengan penilaian tidak

dari total 17 gejala yang terdaftar di sistem ini. Tampilan menu check up

dapat dilihat pada gambar 4.14 dan gambar 4.15

Gambar 4.14 Tampilan Menu Check Up

Page 85: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

72

Gambar 4.15 Tampilan Menu Check Up

4. Tampilan Hasil Diagnosa

Tampilan hasil diagnosa menampilkan hasil perhitungan dari nilai-nilai gejala

yang telah diisi dari menu check up sebelumnya. Tampilan hasil diagnosa

menampilkan persentase apakah pasien menderita demam berdarah atau

tidak. Tampilan hasil diagnosa dapat dilihat pada gambar 4.16

Gambar 4.16 Tampilan Hasil Diagnosa

Page 86: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

73

5. Tampilan Menu Data Pakar

Tampilan menu data pakar menampilkan gejala-gejala penyakit demam

berdarah dan nilai pakar. Pada menu ini juga pakar dapat mengupdate nilai

pakar dan menyimpannya. Adapun tampilan menu pakar dapat dilihat pada

gambar 4.17

Gambar 4.17 Tampilan Menu Data Pakar

6. Tampilan Menu History

Tampilan menu history menampilkan data-data pasien yang pernah

melakukan check up. Mulai dari data pasien sampai hasil diagnosa pasien.

Tampilan menu history dapat dilihat pada gambar 4.18

Page 87: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

74

Gambar 4.18 Tampilan Menu History

7. Tampilan Menu Login

Tampilan menu login berguna untuk masuk ke halaman data pakar dan

akan menampilkan username dan password yang telah tersedia. Adapun

tampilan menu login dapat dilihat pada gambar 4.19

Gambar 4.19 Tampilan Menu Login

Page 88: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

75

4.4 Pengujian Sistem (Testing)

Pengujian yang digunakan pada perangkat perangkat lunak ini adalah

pengujian dengan menggunakan metode blackbox yaitu pengujian yang dilakukan

antar muka perangkat lunak, bermaksud untuk menguji inpu dan ouput berfungsi

sesuai dengan yang diharapakan. Berikut ini adalah table hasil pengujian sistem

dengan menggunakan metode blackbox:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sistem Metode Blackbox

No Kelas Uji Butir Uji Hasil yang

diharapkan Hasil Uji Ket.

1 Menu

Utama

Terdapat

gambar dan dua

tombol di menu

utama

Terdapat

gambar dan dua

tombol di menu

utama

Sesuai

Tombol

Mulai

Check Up

Link masuk ke

diagnosa

Link masuk ke

diagnose

Sesuai

Tombol

History

Link untuk

masuk ke

history pasien

Link untuk

masuk ke

history pasien

Sesuai

Tombol

Data

Pakar

Link untuk

masuk ke data

pakar

Link untuk

masuk ke data

pakar

Sesuai

2 Menu

check up

Terdapat form

isi data diagnosa

untuk

mendeteksi

penyakit DBD

dengan

Terdapat form

isi data diagnosa

untuk

mendeteksi

penyakit DBD

dengan

Sesuai

Page 89: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

76

menjawab 17

pertanyaan yang

diajukan

menjawab 17

pertanyaan yang

diajukan

Tombol

Submit

Button

Link untuk

melihat hasil

presentasi

diagnose

Link untuk

melihat hasil

presentasi

diagnose

Sesuai

3 Menu

History

Tombol

Filter

Link untuk

mencari nama

pasien, di

history data-data

pasien yang

pernah check up

Link untuk

mencari nama

pasien, di

history data-data

pasien yang

pernah check up

Sesuai

Terdapat data-

data pasien yang

pernah

melakukan

check up beserta

hasil

diagnosanya

Terdapat data-

data pasien yang

pernah

melakukan

check up beserta

hasil

diagnosanya

Sesuai

4 Menu Data

Pakar

Tombol

Simpan

Link untuk

menyimpan

hasil update

nilai pakar yang

akan dirubah

Link untuk

menyimpan

hasil update

nilai pakar yang

akan dirubah

Sesuai

Data pakar

menampilkan

gejala-gejala

penyakit demam

berdarah dan

nilai dari pakar

Data pakar

menampilkan

gejala-gejala

penyakit demam

berdarah dan

Sesuai

5 Menu login Tombol Link login Link login Sesuai

Page 90: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

77

Simpan untuk masuk ke

menu data

pasien dengan

mengisi nama

dan password

untuk masuk ke

menu data

pasien dengan

mengisi nama

dan password

Page 91: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

78

BAB V

PENUTUP

Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan dan merancang

sistem informasi, yang telah dituangkan dalam bab-bab sebelumnya, maka dalam

bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat

membantu dalam kemajuan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Demam Berdarah

Dengan Metode Certainty Factor Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Berbasis Web.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan sistem pakar diagnosa penyakit

demam berdarah, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses diagnosa penyakit demam berdarah yaitu melakukan pencatatan

gejala-gejala dan melakukan pengecekan oleh dokter, serta sel darah.

2. Cara menerapkan metode certainty factor dengan memberi nilai-nilai pada

masing-masing gejala sehingga dapat memberikan hasil keputusan pada

diagnosa penyakit demam berdarah dengan pengambilan data dari dokter

penyakit dalam Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.

3. Aplikasi yang dirancang digunakan untuk menentukan hasil diagnosa pasien

positif terkena penyakit deman berdarah atau tidak, dengan nilai dari

diagnosis dokter terhadap gejala-gejala demam berdarah dan pengolahan data

pakar.

Page 92: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

79

79

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penambahan data untuk gejala penyakit demam berdarah

beserta solusi dan cara pencegahannya, sehingga informasi yang dimiliki oleh

sistem semakin banyak.

2. Metode sistem pakar yang digunakan tidak harus menggunakan metode

certainty factor, namun dapat dikembangkan dengan membandingkan dengan

metode-metode yang lainnya.

Page 93: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

80

DAFTAR PUSTAKA

Brial, Yulianti Paula, dkk. 2015. Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis

Penyakit Tuberculosis Dan Demam Berdarah Berbasis Web Menggunakan

Metode Certainty Factor. Jurnal SENTIKA ISSN: 2089-9815

Ghozali, Ahmad Lubis, dkk. 2018. Penerapan Sistem Pakar Diagnosa Demam

Berdarah Dengue Menggunakan Certainty Factor Methods. Jurnal Insypro.

Vol 2 No. 2

Lesmardin. 2017. Metode Certainty Factor. http://asanisembiring.wordpress.com.

Diakses tanggal 24 Mei 017.

Mardalis, 2003. Metode Penelitian Kualitatif (Suatu Pendekatan Proposal).

Jakarta : Bumi Aksara

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sari, Nur Anjas. 2013. Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah

Menggunakan Metode Certainty Factor. Pelita Informatika Budi Darma,

Volume : IV, Nomor: 3 ISSN : 2301-9425

Sihotang, Hengki Tamando. 2014. Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit

Kolesterol Pada Remaja Dengan Metode Certainty Factor (Cf) Berbasis

Web. Jurnal Mantik Penusa Vol 15 No 1. ISSN 2088-3943

Sugiyono Prof, Dr. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kulaitatif dan R & D. Bandung: Cv. Alfa Beta.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Page 94: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

81

LAMPIRAN

1. Coddingan design form index (index.php)

Page 95: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

82

Page 96: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

83

Page 97: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

84

Page 98: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

85

Page 99: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

86

Page 100: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

87

Page 101: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

88

Page 102: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

89

Page 103: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

90

Page 104: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

91

Page 105: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

92

Page 106: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

93

2. Coddingan design form history (history.php)

Page 107: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

94

Page 108: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

95

Page 109: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

96

Page 110: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

97

Page 111: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

98

Page 112: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

99

Page 113: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

100

Page 114: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

101

Page 115: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

102

3. Coddingan design form index (index.php)

Page 116: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

103

Page 117: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

104

Page 118: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

105

Page 119: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

106

Page 120: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

107

Page 121: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

108

Page 122: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

109

Page 123: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

110

4. Coddingan design form simpan (simpan.php)

Page 124: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

111

Page 125: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

112

5. Coddingan design form login (login.php)

Page 126: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

113

Page 127: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

114

Page 128: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

115

Page 129: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

116

Page 130: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

117

Page 131: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

118

Page 132: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

119

6. Surat Pengantar dari Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Page 133: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

120

7. Data Pasien DBD pada Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Page 134: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

121

8. Nilai Pakar dari Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam

Page 135: PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA …library.stmikgici.ac.id/tugas_akhir/21000588.pdfmembedakan penyakit demam berdarah atau penyakit-penyakit demam biasa. Akibatnya penyakit tersebut

122

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Diana Hasudungan Nainggolan

Tempat, Tanggal Lahir : Bontang, 21 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Alamat : Perum. Dotamana Indah Blok C No. 05 Batam

No. Telp : 0821 7302 5404

Email : dianahasudungan21gmail.com

PENDIDIKAN

1. SD Sumber Kasih Bontang, Kalimantan Timur : Tahun 2001 - 2007

2. SMP Immanuel Batam : Tahun 2007 – 2010

3. SMK Nasional Batam : Tahun 2010 – 2013

RIWAYAT PEKERJAAN

1. PT. Matahari Department Store Kepri Mall Batam, Tahun 2013 – sekarang

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Batam, 20 Agustus 2018

Diana Hasudungan Nainggolan