Hematuria

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem urinaria adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal adalah organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan tubuh.Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai kemih. Ginjal juga mengeluarkan sampah metabolism (seperti urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia asing. Akhirnya selain fungsi regulasi dan ekskresi, ginjal juga mensekresi rennin (penting untuk mengatur tekanan darah). [Selain ginjal, terdapat dua buah ureter yang mengalirka urine dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria). Vesika urinaria adalah organ muscular berongga yang berfungsi sebagai container penyimpanan urine. Selanjutnya, dari vesika urinaria, urine akan dialirkan ke bagian eksterior tubuh melalui uretra. 1

description

Hematuria

Transcript of Hematuria

Page 1: Hematuria

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem urinaria adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan

mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung

kemih, dan uretra.

Ginjal adalah organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan

kestabilan lingkungan tubuh.Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit

dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air,

elektrolit dan non elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai kemih. Ginjal juga

mengeluarkan sampah metabolism (seperti urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia

asing. Akhirnya selain fungsi regulasi dan ekskresi, ginjal juga mensekresi rennin

(penting untuk mengatur tekanan darah).

[Selain ginjal, terdapat dua buah ureter yang mengalirka urine dari ginjal ke

kandung kemih (vesika urinaria). Vesika urinaria adalah organ muscular berongga yang

berfungsi sebagai container penyimpanan urine. Selanjutnya, dari vesika urinaria, urine

akan dialirkan ke bagian eksterior tubuh melalui uretra.

Salah satu tanda penting adanya penyakit pada saluran kemih adalah adanya darah

dalam urine atau yang biasa disebut dengan hematuria. Hematuria adalah didapatkannya

sel darah merah di dalam urine (Basuki, 2011). Hematuria juga didefinisikan sebagai

adanya sel darah merah lebih dari 5 high power field (hpf) pada sedimen urin (Mazhari et

al).

1

Page 2: Hematuria

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Tractus Urinarius

1) Ginjal

Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di

depan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar transverses abdominis, kuadratus

lumborum dan psoas mayor. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan

lemak yang tebal. Kelenjar adrenal terletak di atas kutup masing-masing ginjal.

Ginjal terlindung dengan baik dari trauma langsung di sebelah posterior

dilindungi oleh kosta dan otot-otot yang meliputi kosta, sedangkan di anterior

dilindungi oleh bantalan usus yang tebal. Pada orang dewasa, ginjal panjangnya 12-

13 cm, lebarnya 6 cm dan beratnya anatara 120-150 gram.Ukurannya tidak berbeda

menurut bentuk dan ukuran tubuh. Permukaan anterior dan posterior kutub atas dan

bawah serta pingir lateral ginjal berbentuk konveks sedangkan pinggir medialnya

berbentuk konkaf karena adanya hilus. Ada beberapa struktur yang yang masuk atau

keluar dari ginjal melalui hilus antara lain arteri dan vena renalis, saraf dan pembuluh

getah bening.

Ginjal diliputi oleh suatu kapsula fibrosa tipis mengkilat yang berikatan longgar

dengan jaringan di bawahnya dan dapat dilepaskan dengan mudah dari permukaan

ginjal. Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak di kedua sisi

kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal

kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Secara umum, ginjal terdiri dari beberapa

bagian:

Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari korpus

renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal

dan tubulus kontortus distalis.

Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus rektus,

lengkung Henle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).

Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal

Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah korteks

2

Page 3: Hematuria

Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut saraf

atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.

Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul

dan calix minor.

Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.

Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.

Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan

antara calix major dan ureter.

Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria.

Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan

ekstrasel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini

dikontrol oleh filtrasi glomerolus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.

Darah memasuki glomerulus dari arteriol aferen dan kemudian

meninggalkannya melalui arteriol eferen. Tekanan darah di dalam glomerulus

menyebabkan cairan difiltrasikan ke dalam kapsula bowman lalu mengalir pertama ke

3

Page 4: Hematuria

dalam tubulus proksimalis. Dari sini cairan tersebut mengalir ke dalam ansa henle,

ansa yang sangat dekat dengan medulla ginjal tersebut nefron-nefron jukstameduler

dan mereka mempunyai ansa henle turun ke bawah ke medulla ginjal sekitar sepetiga

sampai seperlima ansa menembus jauh ke dalam medulla.

Bagian bawah ansa tersebut mempunyai dinding sangat tipis dan oleh karena itu

disebut segmen tipis ansa henle. Dari ansa henle cairan tersebut mengalir melalui

tubulus distalis. Akhirnya cairan tersebut mengalir ke dalam tubulus (duktus)

koligens yang mengumpulkan cairan dari beberapa nefron. Duktus kologens berjalan

dari korteks kembali ke bawah melalui medulla, sejajar dengan ansa henle kemudian

bermuara ke dalam pelvis ginjal. Ketika filtrate glomerulus mengalir melalui tubulus

tersebut, kebanyakan air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya direabsorpsi ke

dalam kapiler peritubulus dan sejumlah kecil solute lain disekresikan ke dalam

tubulus. Air dan solute tubular yang tersisa menjadi urina.

Jika ginjal dibagi dua dari atas ke bawah, dua daerah utama yang dapat

digambarkan yaitu korteks di bagian luar dan medula di bagian dalam. Medula ginjal

terbagi menjadi beberapa massa jaringan berbentuk kerucut yang disebut piramida

ginjal. Dasar dari piramida dimulai pada perbatasan antara korteks dan medula serta

berakhir di papila, yang menonjol ke dalam ruang pelvis ginjal, yaitu sambungan

ujung ureter bagian atas yang berbentuk corong. Batas luar pelvis terbagi menjadi

kantong-kantong dengan ujung-ujung terbuka yang disebut kalises mayor, yang

meluas ke bawah dan terbagi menjadi kalises minor, yang mengumpulkan urin dari

tubulus setiap papila. Dinding kalises, pelvis, dan ureter terdiri dari elemen-elemen

kontraktil yang mendorong urin menuju kandung kemih, tempat urin disimpan dan

dikeluarkan melalui mikturisi.

Nefron sebagai unit fungsional ginjal

Masing-masing ginjal manusia terdiri dari kurang lebih 1 juta nefron, masing-

masing mampu membentuk urin. Ginjal tidak dapat membnetuk nefron baru. Oleh

karena itu, pada trauma ginjal, penyakit ginjal, atau proses penuaan yang normal, akan

terjadi penurunan jumlah nefron secara bertahap. Setelah usia 40 tahun, jumlah nefron

4

Page 5: Hematuria

yang berfungsi biasaanya menurun kira-kita 10 persen setiap tahun; jadi, pada usia 80

tahun, jumlah nefron yang berfungsi 40 persen lebih sedikit daripada ketika usia 40

tahun. Berkurangnya fungsi ini tidak mengancam jiwa karena perubahan adaptif sisa

nefron menyebabkan nefron tersebut dapat mengeksresikan air, elektrolit, dan produk

sisa dalam jumlah yang tepat.

Setiap nefron terdiri dari:

(1) glomerulus (sekumpulan kapiler glomerulus) yang dilalui sejumlah besar cairan yang

difiltrasi dari darah, dan

(2) tubulus yang panjang tempat cairan hasil filtrasi diubah menjadi urin dalam

perjalananya menuju pelvis ginjal.

Glomerulus tersusun dari suatu jaringan kapiler glomerulus yang bercabang dan

beranastomosis, yang mempunyai tekanan hidrostatik tinggi ( kira-kira 60 mm Hg)

bila dibnadingkan dengan kapiler lainnya. Kapiler glomerulus dilapisi oleh sel-sel

epitel, dan keseluruhan glomerulus dibungkus dalam kapsula Bowman. Cairan yang

difiltrasi dari kapiler glomerulus mengalir ke dalam kapsula Bowman dan kemudian

5

Page 6: Hematuria

masuk ke tubulus proksimal, yang terletak dalam korteks ginjal. Dari tubulus

proksimal, cairan mengalir ke ansa Henle yang masuk ke dalam medula renal. Setiap

lengkung terdiri atas cabang desenden dan asenden. Dinding cabang desenden dan

ujung cabang asenden yang paling rendah sangat tipis, dan oleh karena itu disebut

bagian tipis ansa Henle. Di tengah kembalinya cabang asenden dari lengkung tersebut

ke korteks, dindingnya menjadi jauh lebih tebal dan, oleh karena itu disebut bagian

tebal cabang asenden. Pada ujung cabang asenden tebal terdapat pada bagian yang

pendek, yang sebenarnya merupakan plak pada dindingnya, dan dikenla sebagai

makula densa. Seperti yang akan dibahas kemudian, makula densa memainkan

peranan penting dalam mengatur fungsi nefron.

Setelah makula densa, cairan masuki tubulus distal, yang terletak pada korteks

renal (seperti tubulus proksimal). Tubulus ini kemudian dilanjutkan dengan dengan

tubulus renalis arkuatus dan tubulus koligentes kortikal, yang menuju ke duktus

koligentes kortikal. Bagian awal dari 8 sampai 10 duktus koligentes kortikal

bergabung membentuk duktus koligentes tunggal yang lebih besar, yang turun ke

medula dan menjadi duktus koligentes medula. Duktus koligentes bergabung

membentuk duktus yang lebih besar secara progresif, yang akhirnya mengalir menuju

pelvis renal melalui ujung papila renal. Setipa ginjla, mempunyai kira-kira 250

duktus koligentes yang sangat besar, yang masing-masing mengumpulkan urin dari

sekitar 4000 nefron.

2) Ureter

Ureter merupakan saluran muskuler silindris urine yang mentranspor urin dari

ginjal menuju vesica urinaria.Merupakan organ retroperitoneal.Panjang sekitar 20-30

cm diameter 1.7 cm, memiliki 3 penyempitan:

Perbatasan pelvis renalis – ureter (pelvi-ureter junction)

Peralihan ureter pars abdominalis ke pars pelvina

Saat masuk ke dalam vesica urinaria

6

Page 7: Hematuria

Bagian-bagian ureter:

1. pars abdominalis (nempel di peritoneum parietal) : yang berada dari pelvis renalis

sampai menyilang vasailiaka

2. pars pelvic : mulai dari persilangan dengan vasa iliaka sampai masuk kekandung

kemih

3. pars intra-muralis (menembus vesica urinaria)

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

2. Lapisan tengah lapisan otot polos

3. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan-lapisan ureter:

tunica mucosa (dalam)

7

Page 8: Hematuria

tunica muscularis

o m. longitudinalis interna

o m. circularis

o m. longitudinalis externa

tunica serosa

Letak:

cavum abdomen (bag. superior), cavum pelvis (bag.inferior)

3) Kandung Kemih

Organ tubuh yang mengumpulkan air kencing yang dikeluarkan

oleh ginjal sebelum dibuang. Air kencing memasuki kandung kemih lewat ureter dan

keluar lewat uretra. Kandung kemih atau buli-buli merupakan organ berongga yang

terdiri atas 3 lapisan otot detrusor yang saling beranyaman. Ia terletak tepat di

belakang pubis di dalam rongga pelvis. Kandung kemih dapat menyimpan urin orang

dewasa pada umumnya kurang lebih 500 ml. Secara anatomi kandung kemih terdiri

atas 3 permukaan, yaitu permukaan superior, permukaan inferiolateral dan permukaan

posterior. Kandung kemih yang kosong pada orang dewasa terletak di dalam pelvis,

bila kandung kemih terisi maka dinding atasnya masuk ke daerah abdomen

(hipogastrium).

8

Page 9: Hematuria

4) Urethra

Uretra masculina dibagi menjadi dua bagian,yaitu:

1. Uretra posterior adalah proximal terhadap diafragmaurogenitalis dan termasuk

bagian membranosadan prostatik.

a) Pars prostatica : bagian uretra yang melewati prostat.

b) Pars memberanacea : bagain uretra setinggimusculus sphincter uretra

(diafragma pelvis).

2. Uretra anterior adalah bagian distal daridiafragma urogenitalis.

a) Pars bulbaris : terletak di proksimal,merupakan bagian uretra yang melewati

bulbuspenis.

b) Pars pendulan/cavernosa/spongiosa : bagianuretra yang melewati corpus

spongiosum penis.

c) Pars glandis : bagian uretra di glans penis

Uretra masculina dibagimenjadi 4 bagian

pars intramuralis = di dindingvesica urinaria,

pars prostatica = menembusprostat,

pars membranacea = di diafragmaurogenitale

pars bulbaris/sponqiosa = dicorpus spongiosum penis

9

Page 10: Hematuria

B. Definisi Hematuria

Dalam kedokteran, hematuria adalah kehadiran sel-sel darah merah (eritrosit) dalam

urin. Ini mungkin idiopatik dan / atau jinak, atau dapat menjadi tanda bahwa ada batu

ginjal atau tumor dalam saluran kemih (ginjal, ureter, kandung kemih, prostat, dan

uretra), mulai dari yang sepele hingga yang mematikan. Jika sel-sel darah putih

ditemukan di samping sel-sel darah merah, maka itu adalah tanda infeksi saluran kemih.

Kadang-kadang "hemoglobinuria" digunakan pula untuk maksud yang sama, meskipun

lebih tepatnya kata ini hanya mengacu pada adanya hemoglobin dalam urin.

Hematuria adalah keadaan abnormal dengan ditemukannya sel darah merah dalam

urin. Ada dua macam hematuria, yaitu hematuria mikroskopis dan hematuria

makroskopis (gross hematuria). Hematuria makroskopis dapat terjadi bila sedikitnya 1 cc

darah per liter urin sedangkan hematuria mikroskopis sering kita temukan pada

pemeriksaan laboratorium urinalisis pada pasien dengan berbagai keluhan, atau pada saat

pemeriksaan kesehatan (check up). Dikatakan hematuria bila pada pemeriksaan

mikroskop ditemukan sel darah merah 3 atau lebih per lapang pandang besar urin yang

disentrifugasi, dari evaluasi sedimen urin dua dari tiga contoh urin yang diperiksa.

C. Porsi Hematuria

1. Initial hematuria, jika darah yang keluar saat awal kencing. Letak kelainannya di

uretra.

10

Page 11: Hematuria

2. Terminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir kencing. Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh adanya tekanan pada akhir kencing yang membuat pembuluh darah

kecil melebar. Letak kelainannya di leher buli-buli

3. Total hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir kencing. Hal ini

kemungkinan akibat darah sudah berkumpul dari salah satu organ seperti ureter atau

ginjal.

D. Penyebab Warna Merah Pada Urin

Perubahan warna merah pada urin dapat memiliki berbagai penyebab :

Sel darah merah

o Hematuria mikroskopis (darah dalam jumlah kecil, dapat dilihat hanya pada urine

atau light microscope)

o Hematuria makroskopik (hematuria "terang" atau "kotor")

Pseudo hematuria atau false hematuria

o Hemoglobinuria adalah terdapatnya hemoglobin dalam urin

o Mioglobinuria adalah terdapatnya myoglobin dalam urin, biasanya berhubungan

dengan rabdomiolisis atau kerusakan pada jaringan otot.

o Konsentrasi asam urat yang meningkat

o Makan/minum bahan yang mengandung pigmen tumbuh-tumbuhan yang

berwarna merah

o Mengonsumsi obat-obatan tertentu (antara lain: fenotiazina, piridium, porifin,

rimfapisin, dan fenolftalein).

E. Penyebab Hematuria

Hematuria dapat disebabkan oleh berbagai kelainan yang berasal di dalam maupun

di luar system urogenitalia.

Kelainan yang berasal dari system urogenitalia

o Infeksi/inflamasi antara lain pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis, sistitis,

dan uretritis

11

Page 12: Hematuria

o Tumor jinak atau tumor ganas yaitu: tumor Wilms, tumor Grawitz, tumor

pielum, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hyperplasia tumor

jinak.

o Trauma yang mencederai system urogenitalia

o Batu saluran kemih

Kelainan yang berasal daru luar system urogenitalia

o Kelainan pembekuan darah

o SLE

o Kelainan system hematologic yang lain

F. Diagnosis Hematuria

Pada anamenesis pasien Hematuria dapat ditanyakan:

Kapan darah muncul pada saat proses miksi?

o Hematuria yang muncul pada awal mula miksi menunjukkan adanya masalah di

urethra distal dari diafragma urogenital, hematuria selama miksi menunjukkan

adanya gangguan pada saluran kemih bagian atas maupun kandung kemih bagian

atas, sedangkan hematuria pada akhir miksi menunjukkan adanya masalah di

leher kandung kemih atau uretra pars prostat.

o Pada wanita dengan hematuria, penting untuk menanyakan apakah wanita tersebut

sedang menstruasi saat dilakukan evaluasi sehingga menghindari kontaminasi

spesimen.

Apakah pasien menjadi lebih sering kencing dan menjadi lebih sakit?

o Peningkatan frekuensi dan dysuria pada pasien dengan hematuria dapat mengarah

kepada adanya infeksi atau keganasan uroepithelial, sedangkan nyeri kolik

menunjukkan adanya batu pada saluran kemih.

Apakah pasien minum obat?

o Penggunaan analgetik berat maupun terus menerus dapat terkait dengan analgesic

nephropathy yang terkait dengan hematuria dan papillary necrosis. Penggunaan

kontrasepsi oral dapat dikaitkan dengan loin – pain hematuria syndrome.Selain itu

perokok dan pasien dengan terapis iklofosfamid juga mempunyai resiko lebih

tinggi akan kanker kandung kemih.

12

Page 13: Hematuria

Riwayat keluarga

o Adakah riwayat hematuria dalam anggota keluarga, riwayat sickle cell disease,

polycystic kidney disease, atau gangguan ginjal lainnya

Untuk mendiagnosis hematuria biasanya dilakukan tes urin dengan menggunakan

dipstick, jika hasilnya positif terdapat darah maka dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

dengan mikroskop, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan cytology urine dan pemeriksaan

fisik. Jika dalam analisis urine ditemui adanya protein, nitrit atau leukosit, maka

kemungkinan terjadi infeksi pada saluran urine (urine tract infection / UTI) yang bisa

disebabkan oleh bakteri ataupun virus. Hematuria bisa menjadi indikasi adanya gangguan

yang serius pada tubuh dan biasanya terjadi tanpa adanya gejala yang muncul sehingga

sering diabaikan. Selain itu, mengonsumsi air putih yang banyak sehingga warna

urinenya lebih jernih tidak bisa menyembuhkan hematuria.

G. Penatalaksanaan

Karena hematuria hanya merupakan salah satu gejala berbagai penyakit, maka

penatalaksanaannya ditujukan kepada penyakit primernya. Hematuri sendiri tidak

memerlukan pengobatan khusus. Meskipun demikian setiap kasus dengan hematuri

sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk menetapkan etiologi. Bila hematuri ternyata

hanya merupakan gejala satu-satunya, (hematuri monosimtomatik), tidak memerlukan

tindakan khusus selain istirahat saat serangan karena keadaan ini.

13

Page 14: Hematuria

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hematuria adalah keadaan abnormal dengan ditemukannya sel darah merah dalam

urin. Ada dua macam hematuria, yaitu hematuria mikroskopis dan hematuria

makroskopis (gross hematuria). Hematuria makroskopis dapat terjadi bila sedikitnya 1 cc

darah per liter urin sedangkan hematuria mikroskopis sering kita temukan pada

pemeriksaan laboratorium urinalisis pada pasien dengan berbagai keluhan, atau pada saat

pemeriksaan kesehatan (check up). Dikatakan hematuria bila pada pemeriksaan

mikroskop ditemukan sel darah merah 3 atau lebih per lapang pandang besar urin yang

disentrifugasi, dari evaluasi sedimen urin dua dari tiga contoh urin yang diperiksa.

Penyebab hematuria dapat disebabkan oleh kelainan dari system urogenitalial &

dari luar system urogenitalial. Untuk mendiagnosis hematuria, biasanya dilakukan

pemeriksaan dipstick.

14