hasil diskusi 2

2
Judul : Sains sebagai Pengungkap Fenomena Oleh : FG 6 Kelas A Anggota : Diah Widyastuti, Lisa Larasaty, Khairina Zahra, Nadya Rachmayani dan Rike Triana Data Publikasi : Yudiarsah, Efta; Hariadi, Nora; Imawan, Cuk. (2011). Sains dan metode ilmiah . 95 hlm. Depok. Universitas Indonesia. Uraian Singkat : Sains merupakan hasil usaha manusia untuk mencari tahu tentang prinsip kerja alam yang diwujudkan dalam berbagai pertanyaan yang diajukan untuk menghasilkan pengetahuan empirik. Hasrat ingin tahu tersebut merupakan elemen penting dalam sains. Sains terdiri dari empat cabang yaitu Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Contoh materi yang diajarkan di Kimia adalah atom. Atom terdiri dari muatan positif (proton), muatan negatif (elektron) dan tidak bermuatan atau netral (neutron). Atom menyusun 4 jenis materi diantaranya air, tanah, api dan udara. Pada Fisika terdapat Hukum Newton dan pada Biologi terdapat materi Patologi. Sains didapat melalui langkah-langkah yang disebut metode ilmiah diantaranya; 1) Mengamati dan mengajukan pertanyaan 2) Membuat hipotesis yaitu dugaan cerdas melalui penalran induktif 3) Merancang pengujian hipotesis 4) Pengujian hipotesis melalui penalaran deduktif dan eksperimen atau percobaan. Dalam pengujian hipotesis kita akan mencari informasi yang disebut data. Data terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dapat diperoleh dengan pengamatan baik dengan pengamatan lima indera yaitu pengecap, penglihat, pencium, pendengar dan perasa, dengan pengamatan langsung melalui pengukuran, survey, percobaan, dan laporan pengamatan (ilmiah) yang dapat diperoleh dari buku, koran, majalah, jurnal, dan internet, maupun dengan membandingkan perbedaan dan persamaan dari suatu benda. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka dan dapat diperoleh melaui pengukuran. Dalam pengukuran terdapat ketidakpastian yang dapat terjadi karena adanya perubahan alam dan kesalahan. Kesalahan dapat diatasi dengan akurasi dan presisi yaitu derajat kepastian. Kesalahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesalahan eksperimen dan kesalahan sistematis contohnya adalah kalibrasi alat. 5) Menarik kesimpulan. Metode ilmiah digunakan untuk menyelidiki fenomena, mendapatkan pengetahuan baru, memperbaiki atau menggabungkan pengetahuan sebelumnya. Dalam mengamati suatu fenomena, dilakukan dua cara diantaranya dengan pengamatan langsung atau mempelajari laporan sebelumnya. Pengamatan langsung dilakukan dengan melihat persamaan dan

description

mpkt b

Transcript of hasil diskusi 2

Judul: Sains sebagai Pengungkap Fenomena

Oleh: FG 6 Kelas A

Anggota: Diah Widyastuti, Lisa Larasaty, Khairina Zahra, Nadya Rachmayani dan Rike Triana

Data Publikasi: Yudiarsah, Efta; Hariadi, Nora; Imawan, Cuk. (2011).Sains dan metode ilmiah.95 hlm. Depok. Universitas Indonesia.

Uraian Singkat :

Sains merupakan hasil usaha manusia untuk mencari tahu tentang prinsip kerja alam yang diwujudkan dalam berbagai pertanyaan yang diajukan untuk menghasilkan pengetahuan empirik. Hasrat ingin tahu tersebut merupakan elemen penting dalam sains.

Sains terdiri dari empat cabang yaitu Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Contoh materi yang diajarkan di Kimia adalah atom. Atom terdiri dari muatan positif (proton), muatan negatif (elektron) dan tidak bermuatan atau netral (neutron). Atom menyusun 4 jenis materi diantaranya air, tanah, api dan udara. Pada Fisika terdapat Hukum Newton dan pada Biologi terdapat materi Patologi.

Sains didapat melalui langkah-langkah yang disebut metode ilmiah diantaranya;

1) Mengamati dan mengajukan pertanyaan

2) Membuat hipotesis yaitu dugaan cerdas melalui penalran induktif

3) Merancang pengujian hipotesis

4) Pengujian hipotesis melalui penalaran deduktif dan eksperimen atau percobaan. Dalam pengujian hipotesis kita akan mencari informasi yang disebut data. Data terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dapat diperoleh dengan pengamatan baik dengan pengamatan lima indera yaitu pengecap, penglihat, pencium, pendengar dan perasa, dengan pengamatan langsung melalui pengukuran, survey, percobaan, dan laporan pengamatan (ilmiah) yang dapat diperoleh dari buku, koran, majalah, jurnal, dan internet, maupun dengan membandingkan perbedaan dan persamaan dari suatu benda. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka dan dapat diperoleh melaui pengukuran. Dalam pengukuran terdapat ketidakpastian yang dapat terjadi karena adanya perubahan alam dan kesalahan. Kesalahan dapat diatasi dengan akurasi dan presisi yaitu derajat kepastian. Kesalahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesalahan eksperimen dan kesalahan sistematis contohnya adalah kalibrasi alat.

5) Menarik kesimpulan.

Metode ilmiah digunakan untuk menyelidiki fenomena, mendapatkan pengetahuan baru, memperbaiki atau menggabungkan pengetahuan sebelumnya.

Dalam mengamati suatu fenomena, dilakukan dua cara diantaranya dengan pengamatan langsung atau mempelajari laporan sebelumnya. Pengamatan langsung dilakukan dengan melihat persamaan dan perbedaan dari suatu fenomena alam menggunakan 5 indera. Jika menemukan perbedaan-perbedaan, kita dapat melakukan pengurutan, diantaranya pengurutan waktu, tempat, atau nama. Sedangkan jika yang ditemukan adalah persamaan, kita dapat melakukan klasifikasi fenomena. Mempelajari laporan sebelumnya dilakukan jika kita tidak dapat melakukan pengamatan secara langsung fenomena tersebut karena telah terjadi di masa lampau. Laporan tersebut diperoleh melalui berbagai sumber seperti internet, buku maupun jurnal.

Setelah mengamati fenomena akan muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan. Dari berbagai pertanyaan tersebut, kita dapat cari tahu dengan mengumpulkan data-data terkait fenomena tersebut. Data-data yang dikumpulkan dengan wawancara atau observasi langsung digunakan untuk mengajukan hipotesis berdasarkan penalaran induktif. Hipotesis ini kemudian diuji melalui berbagai eksperimen untuk mendapatkan kesimpulan apakah eksperimen tersebut menghasilkan data yang mendukung atau menolak hipotesis. Data hasil eksperimen dapat berasal dari pengukuran yang disebut data kuantitatif atau berasal dari pengamatan yang disebut data kualitatif. Jika data hasil ekperimen tersebut mendukung hipotesis maka akan dilakukan pengujian lain hingga benar-benar terbukti bahwa hipotesis yang dibuat adalah benar. Namun jika data menunjukkan hipotesa ditolak, maka dilakukan pengajuan hipotesa baru dan melakukan pengujian ulang hinga mendapatkan kesimpulan yang benar. Setelah mendapatkan kesimpulan yang benar kemudian pengetahuan tersebut diinformasikan kepada masyarakat.

Sains dalam mengungkap fenomena melibatkan satuan dan besaran. Terkadang satuan dan besaran ini dapat mengalami ketidakpastian data yang disebabkan karena perubahan alam atau kesalahan eksperimen. Ketidakpastian berkaitan dengan akurasi dan presisi.

Sains berkaitan dengan pengukuran yang memiliki Standar Internasional (SI) yang terbagi dalam dua, yaitu satuan ukuran dan standar ukuran. Standar ukuran seperti panjang, massa, waktu dan suhu, sedangkan satuan ukuran seperti meter, kilogram dan sekon.

Sains memiliki dua elemen penting yaitu elemen dalam (sistem) dan elemen luar (lingkungan) yang keduanya membentuk jagat raya. Berdasarkan kondisi, sistem dibagi tiga : terbuka, tertutup dan terisolasi. Sistem dapat mengalami perubahan yang menghasilkan umpan balik baik positif maupun negatif. Umpan positif menyebabkan ketidakstabilan sistem, sedangkan umpan negatif menyebabkan sistem stabil.

Sistem terdiri dari sistem sederhana dan kompleks. Metode ilmiah yang digunakan untuk sistem kompleks seperti sains lingkungan tidak dapat dilakukan eksperimen sehingga perlu dilakukan pendekatan baru seperti catatan sejarah maupun pengamatan bencana untuk mengungkap fenomena.