Hasil Dan Pembahasan Hiperbarik

4
Hasil dan pembahasan Nama : Nurul Sharaswati NRP : 1210211.125 atau Subjek 125 Hasil Pengamatan : Berdasarkan keikutsertaan dalam hiperbarik dengan kedalaman 14 meter di RUBT, saya merasakan diantaranya. Pada saat masuk belum terasa apa-apa. Ketika instruktur mengatakan akan mencapai kedalaman 14 meter, maka dalam proses tersebut, saya merasakan tidak nyaman pada telinga, seperti sensasi penuh pada telinga kanan, lalu menyebar ke kiri. Namun, hal itu saya atasi dengan diantaranya teknik menelan, menggerakkan rahang bawah kebanyakan yang saya lakukan adalah valsava dengan cara menutup hidung dan menghentakkan nafas seperti sensasi mengedan. Setelah itu saya merasa lebih nyaman. Namun ketidaknyamanan itu cukup berlangsung lama sehingga saya terus melakukan adaptasi tersebut yang disebut ekualisasi terhadap tekanan. Kurang lebih adanya tekanan menuju kedalaman 14 meter itu membuat telinga saya juga berdenging, mungkin Karena suara mesin ataupun efek di dalam chamber tersebut. Sehingga saya sulit untuk berkomunikasi dengan rekan di dalam chamber dan hanya menikmati hiburan serta tetap fokus untuk melakukan ekualisasi. Setelah instruktur mengatakan kami berada di kedalaman 14 meter, maka suara berdenging itu berangsur menghilang dan tidak perlu melakukan ekualisasi lagi. Setelah itu, instuktur yang berada di pintu tengah memasangkan masker yang berada pada setiap kursi di chamber yang berisi Oksigen 100 %. Masker tersebut dipasang dan dapat diatur masuk keluarnya udara lewat pengaturan di sisi masker. Selama di kedalaman 14 meter tersebut saya

description

matra laut

Transcript of Hasil Dan Pembahasan Hiperbarik

Page 1: Hasil Dan Pembahasan Hiperbarik

Hasil dan pembahasan

Nama : Nurul Sharaswati

NRP : 1210211.125

atau

Subjek 125

Hasil Pengamatan :

Berdasarkan keikutsertaan dalam hiperbarik dengan kedalaman 14 meter di RUBT, saya merasakan diantaranya. Pada saat masuk belum terasa apa-apa. Ketika instruktur mengatakan akan mencapai kedalaman 14 meter, maka dalam proses tersebut, saya merasakan tidak nyaman pada telinga, seperti sensasi penuh pada telinga kanan, lalu menyebar ke kiri. Namun, hal itu saya atasi dengan diantaranya teknik menelan, menggerakkan rahang bawah kebanyakan yang saya lakukan adalah valsava dengan cara menutup hidung dan menghentakkan nafas seperti sensasi mengedan. Setelah itu saya merasa lebih nyaman. Namun ketidaknyamanan itu cukup berlangsung lama sehingga saya terus melakukan adaptasi tersebut yang disebut ekualisasi terhadap tekanan.

Kurang lebih adanya tekanan menuju kedalaman 14 meter itu membuat telinga saya juga berdenging, mungkin Karena suara mesin ataupun efek di dalam chamber tersebut. Sehingga saya sulit untuk berkomunikasi dengan rekan di dalam chamber dan hanya menikmati hiburan serta tetap fokus untuk melakukan ekualisasi.

Setelah instruktur mengatakan kami berada di kedalaman 14 meter, maka suara berdenging itu berangsur menghilang dan tidak perlu melakukan ekualisasi lagi. Setelah itu, instuktur yang berada di pintu tengah memasangkan masker yang berada pada setiap kursi di chamber yang berisi Oksigen 100 %. Masker tersebut dipasang dan dapat diatur masuk keluarnya udara lewat pengaturan di sisi masker. Selama di kedalaman 14 meter tersebut saya bernafas lewat masker oksigen. Kurang lebih 30 menit saya menghirup oksigen, saya merasakan udara yang sangat segar dari masker sehingga membuat nyaman. Namun saya kurang nyaman dengan maskernya, tidak menutupi bagian hidung artinya ada sedikit ruang sehingga saya mencoba menguatkannya namun sulit sehingga saya memegangnya agar tertutup semua.

Instuktur mengatakan bahwa kami yang di dalam chamber akan naik ke permukaan. Maka kami bersiap dan tetap menggunakan masker oksigen. Menuju permukaan saya merasa tidak nyaman pada telinga, sehingga saya harus melakukan gerakan menelan terus menerus karena di dalam masker sulit melakukan ekualisasi yang lain. Selain itu juga telinga seperti berdenging. Namun Ketika hampir mencapai permukaan tidak terdapat denging dan selanjutnya masker dilepas.

Page 2: Hasil Dan Pembahasan Hiperbarik

Pembahasan :

(1) Telinga terasa tidak nyaman karena perbedaan tekanan antara telinga tengah dengan lingkungan sekitar, yang biasa terjadi ketika ada perubahan ketinggian. Baik saat menuju kedalaman ataupu pada saat menuju permukaan. Tekanan udara di dalam telinga tengah biasanya sama dengan tekanan udara di luar tubuh. Telinga saya terasa penuh karena menuju kedalaman 14 meter, karena semakin berada di bawah permukaan, maka tekanan akan bertambah dari permukaan , yang disebut sebagai Tekanan Atmosfir Absolut. Begitu juga ketika istilah tekanan di hiperbarik chamber ditambah itu artinya, kita berada di bawah permukaan laut atau tekanan atmosfir asbsolut meningkat lebih dar 1 ATA, atau kurang lebih 2,4 ATA.

Pengaruhnya terhadap telinga karena telinga adalah organ yang sensisitif terhadap perubahan tekanan. Anatomi telinga terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. telinga luar berfungsi sebagai penghantar udara masuk ke ruang telinga. Di telinga tengah terdapat membran timpani yang terdiri dari lapisan mukosa yang sifatnya elastis ketika tekanan tinggi, maka udara di luar membrane timpani tertekan sehingga menjadi cekung volume udara di telinga tengah penh untuk membuat agar tidak cekung lagi atau rata maka perlu tekanan dari tuba eustachius untuk melawan tekanan dari luar tuba eustachii perlu terbuka untuk mengalirkan udara keluar maka perlu ekualisasi sehingga volume udara di telinga tengah dapat seimbang .

(2) Ekualisasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik yang tujuannya agar tuba esutachius dapat terbuka. Diantaranya sebagai berikut:

a. Valsava, yakni dengan memegang ujung hidung dan hembuskan udara ke hidung. Udara yang dihembuskan akan naik dan berusaha membuka eustachian tubes.

b. Toynbee, menelan ludah sambil menekan hidung. Menelan ludah bisa membuka eustachian tubes dan menggerakkan lidah sambil menutup hidung bisa memberikan tekanan udara ke telinga.

c. Teknik Lowrey, menggunakan kombinasi dari Valsalva dan Toynbee, menutup hidung, menghembuskan udara sambil menelan ludah pada saat yang bersamaan

d. Memajukan rahang kedepan dan ke bawah, membuat palatal (langit langit belakang) kita menegang ataupun sambil menelan ludah pada saat yang bersamaan.

e. Voluntary Tubal Opening, menegangkan otot palatal (langit-langit atas) dengan menegangkan otot tenggorokan, rahang terdorong ke depan dan ke bawah seolah olah sedang menguap (yawning). Gerakan otot-otot ini akan membuka Eustachian tubes.

(3) Telinga terasa berdenging atau dikenal dalam bahasa medis sebagai Tinitus. Istilah tersebut (bahasa latin tinnere = ringing) seringkali dipakai untuk suara seperti dengungan (buzzing), atau gemuruh (roaring), juga termasuk di dalamnya ketukan berirama (pulsatile beats), klik, dan suara lainnya yang dapat berasal/tidak berasal dari telinga sendiri. Sebetulnya suara yang terdengar oleh telinga tersebut belum tentu bersifat kelainan (patologis).

Page 3: Hasil Dan Pembahasan Hiperbarik

Apabila berada dalam ruang kedap (anehoic chamber), maka dapat mendengar berbagai macam suara yang berasal dari ruang tersebut ditambah dengan tekanan yang lebih besar sehingga hantaran akan lebih besar dan cepat dihantarkan.

(4) Menggunakan masker oksigen, bertujuan untuk meningkatkan volume gas Oksigen. Karena pada tekanan atmosfir absolute yang meningkat mengurangi kapasitas volume gas di paru-paru. Hal ini terjadi pada tekanan 1 ATA maka kapasitas volume paru mencapai 6 Liter, namun pada kedalaman 14 meter atau 2,4 ATA maka kapasitas volume paru mencapai 2,5 Liter, maka dari itu butuh Volume Oksigen selama berada di kedalaman 14 meter. Pemberian oksigen murni 100 persen dengan tekanan udara dua hingga tiga kali lebih besar daripada tekanan norma| (1 atmosfer). Tekanan udara ini akan memperlancar sistem peredaran darah dan suplai oksigen murni ke seluruh tubuh.

Penghantaran oksigen diperantarai oleh saturasi hemoglobin maka baik pembuluh darah vena ataupun arteri akan meningkatkan saturasi sehingga tekanan oksigen meningkat pada pembuluh darah, maka difusi oksigen bergantung pada tekanan sehingga oksigen dialirkan ke jaringan melalui pembuluh darah.

(5) Dalam menggunakan masker oksigen, harus tertutup rapat agar oksigen yang terhirup tidak keluar artinya tidak mengurangi jumlah oksigen yang dihirup.