Hal-hal Yang Merusak Amal

3
HAL-HAL YANG MERUSAK AMAL Sepanjang Rhomadon ini, menurut kemamapuan yang ada pada diri kita, kita telah berusaha mengisi waktu dengan berbagai kegiatan ibadah. Sejak puasa itu sendiri iitikap dimasjid, tadarus alquran melaksanakan sholat taraweh, menyantuni yatim berbuka puasa bersama dan seterusnya. Sungguhpun demikian kita mesti harus tetap melakukan muhassabah karna pada dasarnya ibadah merupakan suatu keseluruhan yang bisa dirusak oleh hal-hal lain diluar ibadah itu sendiri. Pada kesempatan sore ini saya ingin menyampaikan sebuah hadis diriwayatkan oleh imam addailami dari adi bin hattin bahwa rosullulah saw bersabda sittatu assyaa tuh bittul akhmala ada enam perkara yang dapat merusak suatu amal, merusak sholat kita, merusak puasa kita, merusak zakat kita bahkan merusak haji kita dan seterusnya. Inilah yang harus kita waspadai, kita merasa sudah melakukan amal begitu banyak tau-tau dirusak oleh hal-hal lain yang ada pada diri kita. Apa enam perkara yang merusak amal itu : Yang pertama al istigollu bi uyubi kholqi seseorang yang terlalu sibuk mecari-cari aib, mencari-cari kekurangan oranglain. Sekarang ini oleh budaya kita mencari dan membicarakan kekurangan oranglain bukanlah hal yang tabu, dikorek dicari kemudian berakhir dengan fitnah dan begitu seterusnya, dan itu merusak nilai amal yang kita kerjakan. Sibuk dengan mecari aib oranglain lalu lupa akan kekurangan dirinya sendiri. Bukankah dalam hadist lain nabi mengajarkan tubba liman sagollahu aibuuhu an uyuubinnas beruntunglah orang yang kekurangan pada dirinya menyebabkan dia sibuk sehingga tidak sempat lagi mencari-cari kekurangan oranglain. Tetapi sebaliknya celaka benar orang kalau waktunya habis dengan mencari aib dan kekurangan oranglain lalu melupakan aib dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri. Sibuk dengan aib dan kekurangan oranglain dan asik tenggelam didalamnya membicarakan sipulan membicarakan sipulan membicarakan si ini, yang menyebabkan kita terlena dan tidak sadar akan aib dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Dalam dunia jurnalistik ada ungkapan badnews is a goodnews berita jelek itulah berita bagus berita yang bagus biasa-biasa saja tapi berita jelek kalo diangkat dikemas sedemikian rupa bisa jadi berita bagus, menarik, kejutan menimbulkan rasa ingin tau dan begitu seterusnya. termasuk dalam konstek ini, setiap hari sekarang ini kita dijelali berbagai tayangan-tayangan yang sibuk dengan aib dan kekurangan oranglain. Sehingga mengakibatkan itu menjadi budaya kita dan hal-hal yang tabu tidak lagi dianggap tabu. Hal-hal yang sebenarnya memalukan sudah dianggap tidak memalukan sementara sedikit sekali contoh dan pelajaran yang bisa diambil dari hal-hal seperti itu. Karna itu dengan melaksanakan ibadah puasa romadhon kita juga harus mawas diri jangan sampai terjebak dalam kegiatan isstigol bii uyubill kholqi sibuk mencari aib dan kekurangan orang lain sampe melupakan kekurangan dirinya sendiri. Yang kedua yang bisa merusak amal itu adalah wa khoswatull qolbi orang yang keras hati, hatinya itu kasar keras. Beruntung kita oleh Alloh diberiakan hati yang lembut yang peka cepat menerima kebenaran sebauh contoh syaiddina umar bin khotob orang yang diberikan hati yang keras tapi mudah meneriam kebenaran, cepat meneriman kebenaran. Jadi yang dimasud khoswatull qobi ini sudah hatinya keras kasar dan tertutup untuk meneriam kebenaran. Hatinya itu degil, hatinya itu tertutup cupik seperti katak dibawah tempurung tidak mau menerima kebenaran. Tatkala kita tidak mau menerima kebenaran lalu kita merasa kitalah yang paling benar. Banyak sekalih dalam perjalanan hidup ini orang-orang yang lalu terjebak menjadi pemilik kebenaran, mengkalim yang lain

Transcript of Hal-hal Yang Merusak Amal

Page 1: Hal-hal Yang Merusak Amal

HAL-HAL YANG MERUSAK AMAL

Sepanjang Rhomadon ini, menurut kemamapuan yang ada pada diri kita, kita telah berusaha mengisi

waktu dengan berbagai kegiatan ibadah. Sejak puasa itu sendiri iitikap dimasjid, tadarus alquran

melaksanakan sholat taraweh, menyantuni yatim berbuka puasa bersama dan seterusnya.

Sungguhpun demikian kita mesti harus tetap melakukan muhassabah karna pada dasarnya ibadah

merupakan suatu keseluruhan yang bisa dirusak oleh hal-hal lain diluar ibadah itu sendiri.

Pada kesempatan sore ini saya ingin menyampaikan sebuah hadis diriwayatkan oleh imam

addailami dari adi bin hattin bahwa rosullulah saw bersabda sittatu assyaa tuh bittul akhmala ada

enam perkara yang dapat merusak suatu amal, merusak sholat kita, merusak puasa kita, merusak

zakat kita bahkan merusak haji kita dan seterusnya. Inilah yang harus kita waspadai, kita merasa

sudah melakukan amal begitu banyak tau-tau dirusak oleh hal-hal lain yang ada pada diri kita. Apa

enam perkara yang merusak amal itu :

Yang pertama al istigollu bi uyubi kholqi seseorang yang terlalu sibuk mecari-cari aib, mencari-cari

kekurangan oranglain. Sekarang ini oleh budaya kita mencari dan membicarakan kekurangan

oranglain bukanlah hal yang tabu, dikorek dicari kemudian berakhir dengan fitnah dan begitu

seterusnya, dan itu merusak nilai amal yang kita kerjakan.

Sibuk dengan mecari aib oranglain lalu lupa akan kekurangan dirinya sendiri. Bukankah dalam hadist

lain nabi mengajarkan tubba liman sagollahu aibuuhu an uyuubinnas beruntunglah orang yang

kekurangan pada dirinya menyebabkan dia sibuk sehingga tidak sempat lagi mencari-cari

kekurangan oranglain. Tetapi sebaliknya celaka benar orang kalau waktunya habis dengan mencari

aib dan kekurangan oranglain lalu melupakan aib dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.

Sibuk dengan aib dan kekurangan oranglain dan asik tenggelam didalamnya membicarakan sipulan

membicarakan sipulan membicarakan si ini, yang menyebabkan kita terlena dan tidak sadar akan aib

dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Dalam dunia jurnalistik ada ungkapan badnews is a

goodnews berita jelek itulah berita bagus berita yang bagus biasa-biasa saja tapi berita jelek kalo

diangkat dikemas sedemikian rupa bisa jadi berita bagus, menarik, kejutan menimbulkan rasa ingin

tau dan begitu seterusnya. termasuk dalam konstek ini, setiap hari sekarang ini kita dijelali berbagai

tayangan-tayangan yang sibuk dengan aib dan kekurangan oranglain. Sehingga mengakibatkan itu

menjadi budaya kita dan hal-hal yang tabu tidak lagi dianggap tabu. Hal-hal yang sebenarnya

memalukan sudah dianggap tidak memalukan sementara sedikit sekali contoh dan pelajaran yang

bisa diambil dari hal-hal seperti itu. Karna itu dengan melaksanakan ibadah puasa romadhon kita

juga harus mawas diri jangan sampai terjebak dalam kegiatan isstigol bii uyubill kholqi sibuk mencari

aib dan kekurangan orang lain sampe melupakan kekurangan dirinya sendiri.

Yang kedua yang bisa merusak amal itu adalah wa khoswatull qolbi orang yang keras hati, hatinya itu

kasar keras. Beruntung kita oleh Alloh diberiakan hati yang lembut yang peka cepat menerima

kebenaran sebauh contoh syaiddina umar bin khotob orang yang diberikan hati yang keras tapi

mudah meneriam kebenaran, cepat meneriman kebenaran. Jadi yang dimasud khoswatull qobi ini

sudah hatinya keras kasar dan tertutup untuk meneriam kebenaran. Hatinya itu degil, hatinya itu

tertutup cupik seperti katak dibawah tempurung tidak mau menerima kebenaran. Tatkala kita tidak

mau menerima kebenaran lalu kita merasa kitalah yang paling benar. Banyak sekalih dalam

perjalanan hidup ini orang-orang yang lalu terjebak menjadi pemilik kebenaran, mengkalim yang lain

Page 2: Hal-hal Yang Merusak Amal

salah semuah cuam dia saja yang benar akhirnya juga terjebak pada hati yang keras dan kasar

seperti tadi. Hati adalah raja dari kerajaan tubuh manusia sementara anggota tubuh badan kita yang

lain cuma prajurit saja. Kaki hanya berjalan, tangan hanya mengambil, mata hanya melihat, telinga

hanya mendengar kalo hati cederung dan memerintah kearah situ. Makan benar ketiak nabi

bersabda kalo baik hati maka baiklah seluruh badan, kalo rusak hati maka rusaklah juga selurauh

anggota badan yang lain khoswattul qolbbi.

Yang ketiga yang merusak amal itu adalah wa hubbuddunya orang yang terlalu cinta kepada dunia,

saya menggunakan kata terlalu karna cinta kepada dunia bukan hal yang salah sepanjang dunia itu

kita jadikan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yakni akhirat dan ridho Alloh. Tetapi terlalu

sehingga ia beurat dan berakar dihati dan kita sulit melepaskannya ini akan bisa merusak amal sebab

apa klo kegiatan hidup kita sudah dipacu oleh hubbuddunia, cinta dunia yang berlebihan. Cinta dunia

itu include cinta pangkat, cinta jabatan, cinta harta, cinta pujian dan sebagainya. Kalo itu sudah

overload sudah berlebihan dalam hidup kita, kita cenderung melakukan hal-hal yang menghalalkan

segala cara dan ini akhirnya akan merusak nilai amal yang sudah kita kerjakan. Bukankah ini memang

penyakit kita hubbudduia terlalu cinta kepada dunia lalu menjilat keatas injak kebawah sikut kiri-

kanan masa bodo teman jadi lawan, lawan jadi teman asal bisa menggapai target dunia. Akhirat,

akhirat urusan nanti yang penting yang sekarang padahal yang nanti itu ditentukaan oleh yang

sekarang ini. Kalo beginilah cara kita mencapai tujuan kita sudah merusak yang nanti itu juga, karna

itu cinta dunia secara berlebihan dapat merusak nilai amal kita.

Inilah romadhon dimana kita menghadapi renungan-renungan bahwa dunia sesuatu yang bersifat

sementara, pernah saya sampaikan pada mimbar kita ini, ini dunia ambil apa yang memang perlu,

nikmati apa yang memang boleh kalo bisa jangan gagal kita didunia ini tapi kalu pun kita gagal

didunia kita kan masih punyak akhirat. Inilah yang menyebabkan cara kita mencapi dunia tidak

menghalalkan segala cara karna kita yakin akan pertanggungan jawab diakhirat nanti, itu yang

ketiga.

Yang ke empat wa qilatull hayya sedikit rasa malu. Inikan budaya malu sekarang ini sudah setipis

kulit ari, tadi saya sampaikan yang tabu sudah dilakukan orang secara biasa. Kita tidak mengerti

misalnya ada perempuan dengan bangga bercerita anak saya tiga semua gak ketahuan bapaknya dia

cerita secara terbuka dimedia dan dia merasa enjoy dengan itu. Bayangkan jika ini diikuti oleh yang

lain, bayangkan ini kalu sudah menjadi tradisi ditengah masyarakat kita. Hal yang memalukan dan

memilukan sudah dianggap sesuatu yang biasa tidak ada yang tabu lagi padahal malu bagian dari

pada iman. Tidak ada rasa malu kurang syarat untuk mempunyai nilai-nilai keimanan. Nah dengan

puasa kita justru menimbulkan rasa malu yang paling tinggi yaitu malu kepada Alloh SWT. Kalo

tengah hari rhomadon kita makan tidak seorang pun tau, tidak seorang pun liat, dan kita tidak mau

melakukan kenapa karna kita malu, malu kepada siapa malu kepada Alloh SWT dan ukuranya adalah

nurani.

Yang kelima yang merusak nilai amal kita adalah wa tullul ammal orang yang terlalu panjang angan-

angan, terlalu muluk cita-cita. Silahkan saja cita-cita digantungkan setinggi bintang dilangit tapi kaki

harus tetap berpijak dibumi, kaki harus tetap berpijak pada realitas. Kalo tidak kita akan menjadi

penghayal kelas berat, tukang ngelamun kelas tinggi yang hidup hanya mengumpulkan jikalau, andai

kata, umpama dan misalnya. Orang sudah kemana-mana kita masih terjebak disitu.

Page 3: Hal-hal Yang Merusak Amal

Yang terakhir wa gholimun yantaahi yang merusak amal adalah perbuatan djolim yang tak pernah

sanggup kita hentikan. Jholim dari kata jholama kegelapan, kita terlahir putih, bersih, suci kitalah

yang menghitamkan diri kita sendiri dengan perbuatan-perbuatan yang menentang Alloh dan itu

artinya kita jholim kepada diri kita sendiri. Semoga kita dapat menjaga diri dari hal-hal yang merusak

nilai amal kita.