Hal-hal Yang Merusak Amal
-
Upload
mochamad-solihin -
Category
Documents
-
view
61 -
download
4
Transcript of Hal-hal Yang Merusak Amal
HAL-HAL YANG MERUSAK AMAL
Sepanjang Rhomadon ini, menurut kemamapuan yang ada pada diri kita, kita telah berusaha mengisi
waktu dengan berbagai kegiatan ibadah. Sejak puasa itu sendiri iitikap dimasjid, tadarus alquran
melaksanakan sholat taraweh, menyantuni yatim berbuka puasa bersama dan seterusnya.
Sungguhpun demikian kita mesti harus tetap melakukan muhassabah karna pada dasarnya ibadah
merupakan suatu keseluruhan yang bisa dirusak oleh hal-hal lain diluar ibadah itu sendiri.
Pada kesempatan sore ini saya ingin menyampaikan sebuah hadis diriwayatkan oleh imam
addailami dari adi bin hattin bahwa rosullulah saw bersabda sittatu assyaa tuh bittul akhmala ada
enam perkara yang dapat merusak suatu amal, merusak sholat kita, merusak puasa kita, merusak
zakat kita bahkan merusak haji kita dan seterusnya. Inilah yang harus kita waspadai, kita merasa
sudah melakukan amal begitu banyak tau-tau dirusak oleh hal-hal lain yang ada pada diri kita. Apa
enam perkara yang merusak amal itu :
Yang pertama al istigollu bi uyubi kholqi seseorang yang terlalu sibuk mecari-cari aib, mencari-cari
kekurangan oranglain. Sekarang ini oleh budaya kita mencari dan membicarakan kekurangan
oranglain bukanlah hal yang tabu, dikorek dicari kemudian berakhir dengan fitnah dan begitu
seterusnya, dan itu merusak nilai amal yang kita kerjakan.
Sibuk dengan mecari aib oranglain lalu lupa akan kekurangan dirinya sendiri. Bukankah dalam hadist
lain nabi mengajarkan tubba liman sagollahu aibuuhu an uyuubinnas beruntunglah orang yang
kekurangan pada dirinya menyebabkan dia sibuk sehingga tidak sempat lagi mencari-cari
kekurangan oranglain. Tetapi sebaliknya celaka benar orang kalau waktunya habis dengan mencari
aib dan kekurangan oranglain lalu melupakan aib dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.
Sibuk dengan aib dan kekurangan oranglain dan asik tenggelam didalamnya membicarakan sipulan
membicarakan sipulan membicarakan si ini, yang menyebabkan kita terlena dan tidak sadar akan aib
dan kekurangan yang ada dalam diri kita. Dalam dunia jurnalistik ada ungkapan badnews is a
goodnews berita jelek itulah berita bagus berita yang bagus biasa-biasa saja tapi berita jelek kalo
diangkat dikemas sedemikian rupa bisa jadi berita bagus, menarik, kejutan menimbulkan rasa ingin
tau dan begitu seterusnya. termasuk dalam konstek ini, setiap hari sekarang ini kita dijelali berbagai
tayangan-tayangan yang sibuk dengan aib dan kekurangan oranglain. Sehingga mengakibatkan itu
menjadi budaya kita dan hal-hal yang tabu tidak lagi dianggap tabu. Hal-hal yang sebenarnya
memalukan sudah dianggap tidak memalukan sementara sedikit sekali contoh dan pelajaran yang
bisa diambil dari hal-hal seperti itu. Karna itu dengan melaksanakan ibadah puasa romadhon kita
juga harus mawas diri jangan sampai terjebak dalam kegiatan isstigol bii uyubill kholqi sibuk mencari
aib dan kekurangan orang lain sampe melupakan kekurangan dirinya sendiri.
Yang kedua yang bisa merusak amal itu adalah wa khoswatull qolbi orang yang keras hati, hatinya itu
kasar keras. Beruntung kita oleh Alloh diberiakan hati yang lembut yang peka cepat menerima
kebenaran sebauh contoh syaiddina umar bin khotob orang yang diberikan hati yang keras tapi
mudah meneriam kebenaran, cepat meneriman kebenaran. Jadi yang dimasud khoswatull qobi ini
sudah hatinya keras kasar dan tertutup untuk meneriam kebenaran. Hatinya itu degil, hatinya itu
tertutup cupik seperti katak dibawah tempurung tidak mau menerima kebenaran. Tatkala kita tidak
mau menerima kebenaran lalu kita merasa kitalah yang paling benar. Banyak sekalih dalam
perjalanan hidup ini orang-orang yang lalu terjebak menjadi pemilik kebenaran, mengkalim yang lain
salah semuah cuam dia saja yang benar akhirnya juga terjebak pada hati yang keras dan kasar
seperti tadi. Hati adalah raja dari kerajaan tubuh manusia sementara anggota tubuh badan kita yang
lain cuma prajurit saja. Kaki hanya berjalan, tangan hanya mengambil, mata hanya melihat, telinga
hanya mendengar kalo hati cederung dan memerintah kearah situ. Makan benar ketiak nabi
bersabda kalo baik hati maka baiklah seluruh badan, kalo rusak hati maka rusaklah juga selurauh
anggota badan yang lain khoswattul qolbbi.
Yang ketiga yang merusak amal itu adalah wa hubbuddunya orang yang terlalu cinta kepada dunia,
saya menggunakan kata terlalu karna cinta kepada dunia bukan hal yang salah sepanjang dunia itu
kita jadikan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang yakni akhirat dan ridho Alloh. Tetapi terlalu
sehingga ia beurat dan berakar dihati dan kita sulit melepaskannya ini akan bisa merusak amal sebab
apa klo kegiatan hidup kita sudah dipacu oleh hubbuddunia, cinta dunia yang berlebihan. Cinta dunia
itu include cinta pangkat, cinta jabatan, cinta harta, cinta pujian dan sebagainya. Kalo itu sudah
overload sudah berlebihan dalam hidup kita, kita cenderung melakukan hal-hal yang menghalalkan
segala cara dan ini akhirnya akan merusak nilai amal yang sudah kita kerjakan. Bukankah ini memang
penyakit kita hubbudduia terlalu cinta kepada dunia lalu menjilat keatas injak kebawah sikut kiri-
kanan masa bodo teman jadi lawan, lawan jadi teman asal bisa menggapai target dunia. Akhirat,
akhirat urusan nanti yang penting yang sekarang padahal yang nanti itu ditentukaan oleh yang
sekarang ini. Kalo beginilah cara kita mencapai tujuan kita sudah merusak yang nanti itu juga, karna
itu cinta dunia secara berlebihan dapat merusak nilai amal kita.
Inilah romadhon dimana kita menghadapi renungan-renungan bahwa dunia sesuatu yang bersifat
sementara, pernah saya sampaikan pada mimbar kita ini, ini dunia ambil apa yang memang perlu,
nikmati apa yang memang boleh kalo bisa jangan gagal kita didunia ini tapi kalu pun kita gagal
didunia kita kan masih punyak akhirat. Inilah yang menyebabkan cara kita mencapi dunia tidak
menghalalkan segala cara karna kita yakin akan pertanggungan jawab diakhirat nanti, itu yang
ketiga.
Yang ke empat wa qilatull hayya sedikit rasa malu. Inikan budaya malu sekarang ini sudah setipis
kulit ari, tadi saya sampaikan yang tabu sudah dilakukan orang secara biasa. Kita tidak mengerti
misalnya ada perempuan dengan bangga bercerita anak saya tiga semua gak ketahuan bapaknya dia
cerita secara terbuka dimedia dan dia merasa enjoy dengan itu. Bayangkan jika ini diikuti oleh yang
lain, bayangkan ini kalu sudah menjadi tradisi ditengah masyarakat kita. Hal yang memalukan dan
memilukan sudah dianggap sesuatu yang biasa tidak ada yang tabu lagi padahal malu bagian dari
pada iman. Tidak ada rasa malu kurang syarat untuk mempunyai nilai-nilai keimanan. Nah dengan
puasa kita justru menimbulkan rasa malu yang paling tinggi yaitu malu kepada Alloh SWT. Kalo
tengah hari rhomadon kita makan tidak seorang pun tau, tidak seorang pun liat, dan kita tidak mau
melakukan kenapa karna kita malu, malu kepada siapa malu kepada Alloh SWT dan ukuranya adalah
nurani.
Yang kelima yang merusak nilai amal kita adalah wa tullul ammal orang yang terlalu panjang angan-
angan, terlalu muluk cita-cita. Silahkan saja cita-cita digantungkan setinggi bintang dilangit tapi kaki
harus tetap berpijak dibumi, kaki harus tetap berpijak pada realitas. Kalo tidak kita akan menjadi
penghayal kelas berat, tukang ngelamun kelas tinggi yang hidup hanya mengumpulkan jikalau, andai
kata, umpama dan misalnya. Orang sudah kemana-mana kita masih terjebak disitu.
Yang terakhir wa gholimun yantaahi yang merusak amal adalah perbuatan djolim yang tak pernah
sanggup kita hentikan. Jholim dari kata jholama kegelapan, kita terlahir putih, bersih, suci kitalah
yang menghitamkan diri kita sendiri dengan perbuatan-perbuatan yang menentang Alloh dan itu
artinya kita jholim kepada diri kita sendiri. Semoga kita dapat menjaga diri dari hal-hal yang merusak
nilai amal kita.