Hakekat Usul

14

Click here to load reader

description

Hakekat Usul

Transcript of Hakekat Usul

  • ILMU HAKEKAT USUL DIRI

    ZULKARNAIN BANDJAR

    Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

    KATEGORI: RAHASIA

    Tannazul Dzat = Taraqi = Jalan Pulang

    Kematian dipahami bukan akhir dari segala kehidupan yang tidak mungkin lagi ada lagi

    kehidupan yang telah dilaluinya, kematian adalah perpindahan waktu/tempat untuk

    menuju kehidupan yang lebih sempurna dari kehidupan sebelumnya.

    Pahamilah kematian sebagai kehidupan yang akan bermula kembali.

    Raihlah nilai-nilai kematian dengan nilai-nilai kehidupan sekarang ini

    Tanamkan ilmu kematian sejak dini dalam diri, sehingga menyerap kedalam diri dan

    menyatu menjadi satu, kesempurnaan hidupun teraih dengan penuh ke gemilangan

    spritual.

    Mursyid mengajarkan kematian dari pengalaman yang telah dilaluinya, sehingga mampu

    menceriterakan kembali tentangperjalanan kematian yang harus di lalui oleh

    muridnya. Ajaran kematatian inilah yang betul-betul telah teruji bukan sekedar ceritera yang didapat

    dari buku maupun dongeng yang tidak diketahui sumber otentiknya.

    Carilah ilmu kematian dari orang yang telah mengalami kematian,dengan sempurna

    dan sekarang telah terlahir kembali dengan sempurna kedunia,

    untuk mentransfer pengetahuiannya agar dijadikan pedoman bagi hidup kita Kalaulah kita telah memahami dengan sempurna dan mengamalkan terhadap ilmu

    kematian yang telah diberikan maka kita dapat meraih kematian dengan penuh

    ketenangan dan kegembiraan.

    Al-Mukminun ayat 16 :

    Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.

    Perjalanan setelah di kuburkan dalam bumi : .

    1. Dalam kandungan bumi selama 3 hari si-mayat sedang mem-bengkak belum ada yang musnah.

    2. Dalam 7 hari mulai-lah hancur tubuhnya, perutnya pun telah pecah

  • 3. Dalam 40 hari telah kehilangan urat, kulit, daging, rambut sudah terlepas namun tulang belulang masih utuh

    4. Dalam 1 tahun pertama telah ruku 5. Dalam 2 tahun telah sujud 6. Dalam 1000 hari, semua tulang telah kumpul, segalanya sempurna

    dari qudrat dzat yang Maha Mulia, telah tiada rasa-rasa lagi, dan tidak

    merasa-rasa lagi, tinggalkan Asma Allah dan tiada diqudratNya.

    .

  • Manusia yang sempurna kembali kejaman-nya sendiri, sebagaimana nyawa melompat

    jauh pulang didalam Tanazul tarraqi, sebagai berikut :

    1. Cahaya kembali pulang gilang gemilang kepada alam Insan Kamil. 2. Budi kembali pulang kepada alam Ajsam 3. Rasa kembali pulang kepada alam Misal 4. Rupa kembali pulang kepada alam Roh 5. Warna kembali pulang kepada alam Wahdiyah 6. Bau kembali pulang kepada alam Wahdah 7. Angan-angan kembali pulang kepada alam Ahdiyah 8. Hidup kembali pulang kepada alam Insan Kamil kembali sempurna terang

    benderang dari pada QudratNya.

    .

    Ber-awal yang sempurna di dalam bumi suci adalah :

    . 1. Kulit

    2. Otak

    3. Urat

    4. Tulang

    5. Rambut

    6. Darah

    7. Daging

    8. Sumsum.

    .

    Adapun Saudara Empat, Kelima pancer juga sama sempurna kepada bumi suci :

    .

    1. Air tuban

    2. Pembungkus

    3. Ari-ari

    4. Tali pusar

    5. Pancer

    .

    Semuanya telah pulang sempurna kembali kepada QudratNya .

    Yang Hitam menyala menjadi merah

    Yang Merah menyala menjadi kuning

    Yang Kuning menyala menjadi putih

    Yang Putih menyala menjadi terang benderang Tungal pada Dzat Allah (Maksudnya : Kulit itu bernyala daging, daging bernyala tulang, tulang itu bernyala-nya

    dilebur menjadi cahaya yang bersifat pada makrifat yang abadi)

    (Maksudnya lagi : telah memusnahkan Wujudnya hamba. karena hamba itu = Adam

    Hukumnya, adanya hamba itu melainkanDzattullah bercahaya dan yang ada

    SAAT-SAAT AJAL MENJEMPUT .

    Penglihatan orang akan mati = yang keluar saat-saat menjelang kematian,

    Yang keluar dari Tubuh kita takkala Sakaratul Maut menjelang diantaranya :

  • 1. Ketika datang cahaya hitam, itulah yang dipanggil cahaya iblis maka pujinya : Lailaha Illalalh.

    2. Ketika datang cahaya merah, itulah yang dipanggil cahaya yahudi maka pujinya : Allah, Allah, Allah

    3. Ketika datang cahaya kuning, itulah yang dipanggil cahaya nasrani maka pujinya : Allah Hu, Allah Hu, Allah Hu.

    4. Ketika datang cahaya hijau, itulah yang dipanggil cahaya Jibril maka pujinya : Allahu Yaa Hu, Allahu Yaa Hu, Allahu Yaa Hu.

    5. Ketika datang cahaya putih, itulah yang dipanggil cahaya Nur Muhammad maka pujinya : Masyaa Allahu kanal muminiina Yaa Hu, Yaa Hu, Yaa

    Hu HAQ.

    Manakala sudah habis segala rupa cahaya pada penglihatan yang putih bersih, muncul

    cahaya sangat terang kembali, terangnya jauh dibandingkan cahaya matahari dan bulan,

    terangnya terus meliputi tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit dan tiada cahaya yang

    seumpamanya, tidak ada bandingnya, maka itulah yang disebutNurullah menembus meliputi segala ruang.

    Kemudian nyata tubuh kita laksana pinang dibelah dua, persis rupanya tiada bedanya,

    serta kita pandang ada Kaful Muhammad maka itulah yang dinamai Kalimatullah dan Kalimatu Muhammad, itulah sebenar-benarnya yang datang kepada mati, maka itu puji jangan dilupakan,Yaa Hu.., Yaa Hu.., Yaa Hu, Haqku. (Jangan berhenti pujinya hingga hilang) Demi Allah yang bersifat Rahman Rahiim, jangan syak dan diam, begitulah pengajaran daripada Aulia Allah yang turun kepada guru yang Mursyid, maka kita serahkanlah

    dengan ridha, serta ikhlashmati kita itu, karena mati itutiada .supaya ada .

    HALANGAN SAAT SAKRATUL MAUT .

    Pertama:

    Yang pertama nampak alam Ruhiyah yaitu alam Nyata,

    Terang benderang tapi bukan terangnya siang

    Tiada, Timur, Barat, Utara, Selatan, Bawah dan atas Disitu nampak seolah-olah samudra tidak bertepi, itulah kenyataan(hati) berbaur cahaya

    akal, dan ditengah-tengah samudra itu ada Dzurriyyah jernihnya laksana langit diufuk

    barat kala petang hari, terang keemasan cahayanya, itulah kenyataan (jantung) berbaur

    cahayanya.

    Joharul awwal yang meliputi sejatinya (hati) sebagai pembukanya, maqamnya dicipta,

    Bertempat dipenglihatan,

    Pendengaran,

    Penciuman

    Perasa,

    Dan perasaan, Disebut Mukasifat kekuasaannya hanya memimpin segala sifat Samwah, ketika itu janganlah sampai khilaf terhadap tanda rupa yang sejati,

    .

  • Kedua: .

    Yang kedua telah musnah Alam Ruhiyah, lalu nampak Alam Sirriyyah, yaitu alam

    Rahasia, terangnya melebihi alam Ruhiyyah, disitulah kedatangan cahaya empat warna, Hitam, Merah, Kuning Putih, Itulah kenyataan budi mengeluarkan (nafsu) empat perkara, masing-masing menjadi

    rintangan (hati) berturut-turut muncul kepermukaan satu persatu.

    .

    1. Yang mula-mula muncul adalah cahaya hitam, itulah nafsu lawamah, hawanya

    sewaktu hidup membawa : haus, lapar, mengantuk, dan yang sejenisnya,

    Tempatnya diperut besar,

    Keluarnya dari lisan, dan kejadiannya dalam cahaya hitam menampakan jenis-jenis binatang yang merayap,

    maka mereka akan menggoda agar dianggap sebagai tuhan. Tanda kehadirannya adalah

    gempa bumi,

    Alam nafsu yang disebut alam Nasut yakni tempat lupamaksudnya adalah sewaktu hidupnya mempertuhankan nafsu Lawamah, Banyak lupa daripada mengingati Allah, lebih mementingkan banyak :Makan, Minum,

    Tidur, Maka hendaknya ingat-ingatlah dengan segala keteguhan, jangan sampai hanyut berada didalam cahaya hitam, bisa-bisa menjelma menjadi hewan yang merayap. .

    2. Setelah cahaya hitam lenyap lalu nampak cahaya merah, itulah nafsu amarah,

    .

    Tempatnya diampedu,

    Keluarnya dari telinga, kejadiannya dalam cahaya merah menampakkan jenis-jenis kelakuan sarani dan bangsa hantu, masing-masing menggoda agar dianggap sebagai Tuhan, tanda-tandanya api menyala besar menjulang, alam nafsu itu disebut alam Jabarut, tabiatnya geram, tempat menderita kesukaran, awas..! disinilah tergodanya orang yang selagi hidupnya

    mengikuti hawa nafsu amarah seperti:

    mengumbar marah, panas hati, inkar, dendam, hasut, dan sejenisnya.., Ingat-ingatlah hendaknya teguh, jangan sampai hanyut berada dalam cahaya merah, bisa-

    bisa menjelma jadi hantu. .

    3. Setelah cahaya merah lenyap lalu nampaklah cahaya kuning,itulah keadaan

    nafsu sufiayah, Tempatnya dilimpa, Keluarnya dari mata,

    Kejadianannya didalam cahaya kuning menampak jenis-jenis hewan unggas, dan bangsa

    burung yang dapat terbang, masing-masimg memgoda agar dianggap sebagai Tuhan,

    Tanda-tandanya : angin ribut yang besar,

    alam nafsu itu disebut alam lahut tabiatnya suka berubah-rubah,

    tempatnya di dalam rongga anggota badan,

    disinilah tergodanya orang selagi hidupnya mengikuti hawa nafsu syahwat, keinginannya

    yang membawa kemurkaan : kesukaan pada kesenangan dunia sampai lupa mengingat

    Allah.

  • Awas ingat-ingatlah! Hendaknya tetap teguh jangan sampai hanyut berada didalam

    cahaya kuning, bisa-bisa menjelma menjkadi jenis-jenis hewan yang dapat

    terbang seperti kelalawar dan sebagainya.

    4. tiada lama cahaya kuning lenyap lalu cahaya putih datang, Itulah keadaan nafsu

    mutmainah, tempatnya ditulang, keluarnya dihidung,

    Kejadiaannya didalam cahaya putih menampak jenis-jenis bangsa ikan berada disamudra

    Rahmah,

    Masing-masing menggoda agar dianggap sebagai Tuhan,

    Tanda-tandanya, air jernih tidak ketahuan asalnya,

    Alam nafsu ini disebut alam malakut artinya : istana tetapi hati-hatilah itu bukan istana

    sejati yang Maha Mulia, hanya penggoda saja, disinilah tempat tergodanya orang selagi

    hidupnya mengikuti nafsunya yang menyuruh pada : Rakus, Tamak, Gila harta

    dankedudukan atau kemasyuran, gila dunia dan sejenisnya.

    Ingat-ingat dan waspadalah ! hendaknya yang teguh, jangan sampai hanyut didalam

    cahaya putih kalau-kalau menjelma pada ikan atau bangsa hewan dalam air.

    Ketiga : .

    Yang ketiga : setelah musnah alam Sirriyyah lalu nampak alam Nurriyyah yakni alam cahaya, terangnya melebihi alam sirriyyah, disitu datang alam panca warna.

    Hitam, Merah, Kuning, Putih, Hijau, Berbarengan dengan itu nampak terbentang !istana seribu ke-indah-an permai semua,

    itulah kenyataan panca indra yang disebut alam hidayah yakni petunjuk karena memang menunjukan tempat terbentangnya istana, tetapi waspadalah itu bukan istana

    sejati yang teratur Maha Mulia, melainkan hanyalah : istana pana sarananamanya misalnya juga :

    1.Istana yang indah teratur nampak cahaya hitam, Itulah cahayanya dzat hewan yang bangsa merayap,

    2.Istana yang indah teratur nampak cahaya merah, Itulah istananya bangsa hantu,

    3.Istana yang indah teratur nampak cahaya kuning, Itulah istanya dzat bangsa burung dan hewan yang terbang,

    4.Istana yang indah teratur nampak cahaya putih, Itulah istananya bangsa ikan dan hewan dalam air,

    5.Istana yang indah teratur nampak cahaya hijau, Itulah istananya bangsa tumbuh-tumbuhan,

    Tiba-tiba terdengar suara menyeruh menunjukkan pada istana yang Agung Maha Mulia,

    padahal itu semua bukannya istana yang sejati maka hendaknya ingat-ingat dan

    waspadalah jangan sampai tergoda untuk memilih salah satu, bisa-bisa termasuk

    kedalam istana yang sesat istana pana sarana namanya, dan disinilah banyak terjerumus yang selagi hidupnya, Berdusta, Menipu, Licik, Curang dan sejenisnya,

    .

    Ke empat :

    Yang kempat : Masih didalam Nurriyyah. disitu nampak cahaya Jernih, didalam cahaya

    da nyala berdiri memancarkan sinar delapan Warna : Hitam, Merah, Kuning, Putih,

    Hijau, Biru, Ungu dan Merah muda,

  • Berbarengan dengan itu nampak seakan-akan surga seribu permai semua, itulah

    kenyataannya sukma, yang disebut alam iskhat yakni alam birahi syaghafi karena tempat menggoda rasa merasa jatuh cinta kepada surga yang terbentang itu, padahal

    sesungguhnya bukan surga yang suci yang penuh nikmat,

    1 . Yang nampak surga seribu hitam licin gelap gemerlap, itulah

    kanyataan rasa,

    Maka jikalau berada disitu bisa-bisa jadi raja jin hitam.

    Hatilah jangan sampai terhanyut didalamnya.

    2 . Yang nampak seaka-akan surga seribu merah kemerahan.

    Itulah kejadian diri kedustaan ciptarasa.

    Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah,

    3 . Yang nampak seaka-akan surga seribu kuning keemasan,

    Itulah kejadian dari kacaunya cipta angan-angan

    Hati-hatilah jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin kuning.

    4 . Yang nampak seaka-akan surga seribu putih, bersinar bersih,

    Itulah kejadian dari kesetiaan cipta/kebiasaan berkhayal ;

    Jika berada disitu bisa-bisa menjadi penghulunya jin putih.

    5 . Yang nampak seakan-akan surga seribu hijau pelangi,

    Itulah kejadiannya dari kekuatan cipta anga-angan,

    Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin hijau.

    6 . Yang nampak seakan-akan surga seribu biru gelap gemerlap,

    Itula dari reka daya cipta,

    Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin biru.

    7 . Yang nampak seakan-akan surga seribu ungu,

    Itulah kejadian dari kelayakkan cipta,

    Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin ungu.

    8 . Yang nampak seaka-akan surga seribu merah muda berpancaran serupa merah

    delima,

    Itulah kejadian dari berubah-rubah cipta,

    Jika berada disitu bisa-bisa menjadi raja jin merah muda,

    Maka tiba-tiba menghembus segala bayangan itu semerbak bau harum yang

    menarik rasa, padahal palsu belaka, Ingat-ingatlah jangan sampai dirasakan, semuanya termasuk surga penyesatan.

    Orang tergoda disini yaitu mereka yang selagi hidupnya suka terbenam dalam khayal

    /lamunan,malas bekerja, suka memusatkan daya cipta pada jalan yang tercela, maka itu

    : berhati-hatilah!

    .

    Kelima : .

    Yang kelima : musnah (Alam Nurriyyah,) maka menampak Alam Uluhiyyah (Ilahiyya) artinya : Alam ketuhanan, terangnya Melebihi Alam Nuriyyah dan disitu nampak cahaya memancar, didalam cahaya itu ada berbentuk seperti anak lebah

    berdiri dimaqom

    Fana, itulah warna sukma yang menambahi warna semua dan adalah meliputi didalam

    jagat Raya dan jagat kecil beserta Isinya tetapi hidupnya dari purnamanya rasa. lalu saat

    itu datang malaikat menyerupakan bapak dan kakek laki-laki/leluhur Laki-laki, mengaku

    utusan dzat yang Maha Suci, katanya : di suruh membawa ke Karamtullah, hati-hatilah dan ingat-ingatlah Hendaknya tetap teguh ! jangan sekali-sekali meng-

  • imankan! dinilah tergodanya orang yang selagi hidupnya suka membanyakan kesesatan

    dan penyesatan jalan ketuhanan.

    Keenam : .

    Yang keenam : masih didalam Uluhiyyah, semakin bertambah terangnya disitu tampak

    cahaya bersinar, didalam sinar itu ada bentuk macam-macam patung Kecil dari

    gading/semacam anak-anakan dari mutiara, bukan laki, bukan perempuan, bukan-banci

    berdiri dimaqom baqau, itulah purnamnya rahasia yang menguasai di alam semua, tetapi

    hidupnya, dari Dzat Athma pada ketika itu datanglah beda ari menyerupai ibu dan nenek yaitu leluhur perempuan dan mengaku katanya : utusan Dzat yang maha suci yang

    disuruh untuk membawa ke Karamatullah, maka ingat-ingat-lah jangan sekali-sekali meng-imankan. disinilah tergodanya orang selagi hidupnya menggemari olok-

    olokan bermain-main.

    Ketujuh : .

    Yang ketujuh : didalam Uluhiyah,terang benderang tiada hingganya tiada bandingnya,

    disitu tiada menampak apa-apa melainkan Nur cahaya gilang gemilang tiada bayangan.

    itulah Dzat Athma yang disebut sajatinya Dzat, yang : Tiada Awal, Tiada Ahkir, Tiada

    Arah Jihat, Tiada batas angan tempat, Tiada Rupa, Tiada Warna, Tiada

    berkesudahan, Aslinya segala asal, Azali abadi, semestanya meliputi sekalin Alam semua,

    Meliputi menguasai segala maqom sempurna,

    Hidup serta menghidupkan,

    Maha suci Dzatnya yang Maha Agung,

    Yang berkuasa Asmanya serta sempurna Afalnya, yakni :

    Laisya kamislihi syaii-un, artinya : tiada yang menyerupai sesuatu apapun juga: Lam yakun lahu kufuan ahad, artinya : berada didalam hidup kita peribadi Wahuwa maakumm ainama kuntum, artinya : tiada jarak antara,manunggal hamba tuhan, .

    Perhatian !

    Janganlah syak dan diam dam janganlah dipersoalkan apalagi diperdebatkan dan terutama tidak boleh dibicarakan ilmu ini dengan siapa-siapa yang tidak satu maqam,

    Hati-hatilah hidup dIalam syahaah ini : waktu jangan disia-siakan, Tuhan jangan

    dilupakan dan hawa nafsu jangan diikuti tetapi mesti dikendalikan, Karena hidup ini

    sebenarbenarnya mati, Mati sebenar-benarnya hidup,

    Jalan Taraqi atau jalan naik mulai dari Alam Insan sampai ke Hakekatul Dzat :

  • Tinggalkan Komentar

    21 Juni 2012

    MAQOM SARABA AMPAT

  • B E R H I M P U N

    .

    Berhimpun Syareat, Tarekat, Hakekat dan Makrifat dinamakan Diri yang empat Berhimpun Iman, Islam, Tauhid, Makrifat dinamakan Nurani

    Berhimpun Ujud, Ilmu, Nur , Syuhud dinamakan Syawaan Berhimpun Hayat, Kudrat, Iradat, Ilmu dinamakan Sirr

    Berhimpun Nafas, Anfas, Tanafas, Nufus dinamakan Insan

    Berhimpun Tanah, Air, Api, Angin dinamakan Jisim

    Berhimpun Badan, Hati, Nyawa, Rasa dinamakan Rohani

    Berhimpun Wadi, Maddi, Mani, Manikam dinamakan Basyariah

    Berhimpun Kulit, Daging, Tulang dan Urat dinamakan Jasad

    Berhimpun Loh, Kalam, Nur , Akal dinamakan Manusia

    Berhimpun Warna, Rupa, Rasa, Penciuman dinamakan Jasad

    Berhimpun Roh, Nur, Kalam, Akal dinamakan Ruh Idhafi

    Berhimpun Dzat, Sifat, Asma, Afaal dinamakan Allah

    Berhimpun Jamal, Jalal, Kamal, Kahar dinamakan Ya Dzal Jalalli wal Ikram.

    SIRI SATU

    .

    Dinamakan = SYAREAT = Menyembah Allah Taala dengan perbuatan, mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Rasulnya (Al-quran

    dan Sunnah)

    Dinamakan TAREKAT = Menyembah Allah Taala saja dengan ilmu dan amal yang diketahuinya.

    Dinamakan HAKEKAT = Memanandang Allah Taala dengan cahaya yang dipancarkan oleh Allah Taala di Hati Sanubari yang dinamakan Sirullah Dinamakan MAKRIFAT = Meliputi seluruh tubuh yaitu Hakekat Allah : Kun, Hu, Dzat.

    .

    SIRI DUA .

    Adapun SYAREAT = Menjadi tauladan dan tubuh bagi kita

    Adapun TAREKAT = Menjalankan kerja Syareat

  • Adapun HAKEKAT = Menjadi kunci kita menghadap Allah

    Adapun MAKRIFAT = Melihat sesuatu tanpa hijab dinamakan juga Amar Nizam.

    .

    SIRI TIGA .

    SYAREAT = Air di dalam tubuh kita, sebab itu kita bisa berkata-kata

    TAREKAT = Angin di dalam diri kita, sebab itu kita bisa bernafas

    HAKEKAT = Tanah di dalam tubuh kita, sebab itulah kita boleh tetap

    MAKRIFAT = Api di dalam tubuh kita, sebab itulah kita boleh mengetahui lebih.

    .

    SIRI EMPAT .

    Ilmu SYAREAT = Dinamakan Sirullah, ibadahnya adalah Nurul Hadi

    Ilmu TAREKAT = Dinamakan Ayan Sabitah, ibadahnya adalah Sirul Asral

    Ilmu HAKEKAT = Dinamakan Sirr Hayan, ibadahnya adalah Sirrul Iman

    Ilmu MAKRIFAT = dinamakan Gaibul Guyub, ibadahnya adalah Sirrul Islam

    .

    SIRI LIMA .

    SYAREAT = Syuhud

    TAREKAT = Nur

    HAKEKAT = Ilmu

    MAKRIFAT = Ujud

    .

    SIRI ENAM .

    Ilmu SYAREAT = Daripada Usuluddin

    Ilmu TAREKAT = Daripada Tasawuf

    Ilmu HAKEKAT = Daripada Tauhid

    Ilmu MAKRIFAT = Daripada Usul Muftahul Guyub

    .

    SIRI TUJUH .

    SYAREAT = Daging, Darah, Tulang, Urat, yang dinamakan Manusia

    TAREKAT = Tanah, Air, Api, Angin yang dinamakam Insan

    HAKEKAT = Ujud, Ilmu, Nur, Syuhud yang dinamakan Syaiun (Muhammad)

    MAKRIFAT = Dzat, Sifat, Afaal, Asma yang dinamakan Allah

    .

    SIRI DELAPAN .

    Ibadah orang SYAREAT = Mengerjakan segala Rukun Islam yang lima

    Ibadah orang TAREKAT = Mengerjakan SYAREAT + Taubat, Syukur, Tawakkal,

    Tahmid, Tawadha, Harap, Ridha, Sabar, Ikhlas Ibadah orang HAKEKAT = SYAREAT + TAREKAT + megesakan Afaal Allah,

    mengesakan Asma Allah, Mengesakan Sifat Allah dan Mengesakana Dzat Allah.

    Ibadah orang MAKRIFAT = SYAREAT + TAREKAT + HAKEKAT + Mujahadah,

    Muraqabah, Muqaballah, Musyahadah, Tawajuh dan Tafakur

    .

    SIRI SEMBILAN

  • .

    Ikhlas orang-orang SYAREAT itu dinamakan ikhlas Mubtadaq

    Ikhlas orang-orang TAREKAT itu dinamakan ikhlas Mutawwasit

    Ikhlas orang-orang HAKEKAT itu dinamakan ikhlas Muntaha

    Ikhlas orang-orang MAKRIFAT juga dinamakan ikhlas Muntaha

    .

    SIRI SEPULUH .

    Jalan SYAREAT = Jalan orang-orang Awam

    Jalan TAREKAT = Jalan orang-orang Khas

    Jalan HAKEKAT = Jalan orang-orang Khas ul khas

    Jalan MAKRIFAT =Jalan orang-orang Khawas

    .

    SIRI SEBELAS .

    SYAREAT = Afaal Allah

    TAREKAT = Asma Allah

    HAKEKAT = Sifat Allah

    MAKRIFAT = Dzat Allah

    .

    SIRI DUABELAS .

    SYAREAT = Ilmu Yakin

    TAREKAT = Ainul Yakin

    HAKEKAT = Haqqul Yakin

    MAKRIFAT = Akmal Yakin

    .

    SIRI TIGA BELAS .

    SYAREAT = Dzahir

    TAREKAT = Batin

    HAKEKAT = Akhir

    MAKRIFAT = Awal

    .

    SIRI EMPAT BELAS .

    SYAREAT = Muhammad Dzahir

    TAREKAT = Muhammad Batin

    HAKEKAT = Muhammad Akhir

    MAKRIFAT = Muhammad Awal

    .

    SIRI LIMA BELAS .

    Cara zikir SYAREAT = Dengan Lidah

    Cara zikir TAREKAT = Dengan Hati

    Cara zikir HAKEKAT = Dengan Nyawa

    Cara zikir MAKRIFAT = Dengan Rahasia

    .

    SIRI ENAM BELAS

  • .

    Pekerjaan SYAREAT = Dikatakan oleh Lidah dan dikerjakan oleh Hati

    Pekerjaa TAREKAT = Hati yang mengerjakan baik atau jahat

    Pekerjaan HAKEKAT = Nyawa yang mengerjakn baik atau jahat

    Pekerjaan MAKRIFAT = Rahasia yang mengerjakan baik atau jahat

    .

    SIRI TUJUH BELAS .

    Rumah SYAREAT = Lidah

    Rumah TAREKAT = Hati

    Rumah HAKEKAT = Budi

    Rumah MAKRIFAT = Roh

    .

    SIRI DELAPAN BELAS .

    Adab orang SYAREAT = Orang-orang yang berdiri dengan tanda-tanda kenyataan

    Adab orang TAREKAT = Orang-orang yang berzikir tanpa tanda , hanya karunia Allah

    Adab orang HAKEKAT = Orang-orang yang haknya dan hak Allah

    Adab orang MAKRIFAT = Orang-orang yang mengetahui perkataan dan maqam

    .

    SIRI SEMBILAN BELAS .

    Sembahyang orang SYAREAT = Tubuhnya yang menyembah Allah

    Sembahyang orang TAREKAT = Hatinya yang menyembah Allah

    Sembahyang orang HAKEKAT = Nyawanya yang menyembah Allah

    Sembahyang orang MAKRIFAT = Wahadatul wujud yang menerima sembahnya, inilah

    sembahyang para Nabi-nabi, Wali-wali Allah, Ahli-ahli sufi dan orang Kamil dan

    Mukamil

    .

    SIRI DUA PULUH .

    Pintu SYAREAT = Mata

    Pintu TAREKAT = Dua lubang hidungnya

    Pintu HAKEKAT = Dua biji mata

    Pintu MAKRIFAT = Di antara mata putih dan mata hitam

    .

    SIRI DUA PULUH SATU .

    Martabat SYAREAT = Alam Roh

    Martabat TAREKAT = Alam Malakut

    Martabat HAKEKAT = Alam Jabarut

    Martabat MAKRIFAT = Alam Lahut

    .

    SIRI DUA PULUH DUA .

    Tujuan SYAREAT = Agar Hatinya ada Nur

    Tujuan TAREKAT = Agar Dirinya dan Nyawanya jadi mulia

    Tujuan HAKEKAT = Agar dapat memisahkan antara Hak dan Batil

    Tujuan MAKRIFAT = Agar dapat derajat Saddikin

  • .

    SIRI DUA PULUH TIGA .

    SYAREAT = Ibarat buih

    TAREKAT = Ibarat ombak

    HAKEKAT = Ibarat laut

    MAKRIFAT = Ibarat air